II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM
DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN DAERAH
2.1 Gambaran Umum
2.1.1. Kondisi Geografis
2.1.1.1 Kondisi Fisik
Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak
tempuh 96 km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 119 km dari Ibukota
Negara (Jakarta). Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara
6o 57’ - 7o 25’ Lintang Selatan dan 106o49’ - 107o00’ Bujur Timur dan mempunyai
luas daerah 4.128 km2 atau 14,39 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari
luas Pulau Jawa, dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Propinsi Banten dan
Samudera Indonesia
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur
Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara
langsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave)
dikelilingi beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan
tersebut yaitu Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan
Kecamatan Gunung Guruh di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah
Selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebon Pedes di sebelah Timur.
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 2
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Dari tahun 2005 sampai tahun 2008 Kabupaten Sukabumi mengalami
pemekaran kecamatan dari 45 menjadi 47 kecamatan, pemekaran desa dari 345
desa menjadi 363 desa dan 4 kelurahan.
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi
permukaan yang bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara
dan tengah. Dengan ketinggian berkisar 0 – 2.960 m. (dengan puncak tertinggi
terdapat di Gunung Salak 2.211 m dan Gunung Gede 2.958 m). Daerah pesisir pantai
dengan ketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10 kecamatan di Sukabumi
Selatan yaitu : Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud, Cidolog,
Palabuhanratu, Simpenan, Cisolok, dan Cikakak. Daerah pegunungan dengan
ketinggian > 1000 m umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha.
Luas wilayah Kabupaten Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian)
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi Menurut Kemampuan Tanah (Ketinggian)
Ketinggian Luas Wilayah (ha) Persen
0-25 10.455,45 2,52% 25-100 51.759,24 12,48%
100-500 183.710,65 44,29% 500-1000 141.253,85 34,06%
> 1000 27.568,49 6,65% Jumlah 414.747,68 100,00%
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Sukabumi beriklim tropis, pada tahun 2006 curah hujan sebesar
3.247 mm dari 124 hari hujan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
dengan curah hujan 762 mm dengan hari hujan 25 hari, rata-rata hujan setahun
adalah 270,6 mm dan 10,3 hari hujan. Suhu udara Kabupaten Sukabumi berkisar
19,7o–31,3o C dan kelembaban rata-rata sebesar 86,2 %.
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 3
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan tekstur), daerah
Kabupaten Sukabumi sebagian besar bertekstur tanah sedang (tanah lempung).
Kedalaman tanahnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan besar yaitu
kedalaman tanah sangat dalam (lebih dari 90 cm) dan kedalaman tanah kurang
dalam (kurang dari 90 cm). Kedalaman tanah sangat dalam tersebar di bagian utara,
sedangkan kedalaman tanah kurang dalam tersebar di bagian tengah dan selatan.
Hal ini mengakibatkan wilayah bagian utara lebih subur dibanding wilayah bagian
selatan.
Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi dua zona yaitu
zona utara dan zona selatan, dengan batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arah
Timur Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh
vulkan dan sebagian besar merupakan daerah yang subur, dimana terdapat
kawasan perkebunan, persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan zona
selatan merupakan kawasan yang berbukit-bukit yang terdiri atas kawasan
pertanian lahan kering, perkebunan dan kehutanan. Jenis tanah di bagian utara
pada umumnya terdiri dari tanah latosol, andosol dan regosol. Di bagian tengah
pada umumnya terdiri dari tanah latosol dan podzolik, sedangkan di bagian selatan
sebagian besar terdiri dari tanah laterit, grumosol, podzolik dan alluvial. Jenis tanah
ini termasuk tanah yang agak peka erosi.
Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi
air tanah terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anak-
anak sungainya. Di wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air,
biasanya tempat pemunculan mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki
perbukitan. Munculnya mata air dari tempat-tempat tersebut disebabkan adanya
lapisan batuan kedap air di bawahnya, sehingga peresapan tidak terus ke dalam
melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-kaki tebing/lembah atau kaki
perbukitan. Sementara air permukaan yang sebagian besar terdiri atas sungai-
sungai dan anak-anak sungainya membentuk daerah aliran sungai (DAS) yang
mengaliri luas areal persawahan, meliputi DAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS
Ciletuh (6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DAS Cimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 4
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Cibeureum (1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung (1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa
(1.025 ha), DAS Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DAS kecil lainnya (8.909 ha).
Gambar 2.1
Peta Administratif Kabupaten Sukabumi
Gambar 2.2
Peta Pemanfaatan Ruang
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 7
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.1.1.2 Penggunaan Lahan dan Potensi Sumber Daya Alam
Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah ± 412.799,54 ha mengalapi
pergeseran pola penggunaan lahan pada Tahun 2004 ke Tahun 2007 sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Pergeseran Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Sukabumi (dalam hektar)
Tahun 2004 – 2008
No Penggunaan Lahan 2004 2007 2008
1 Lahan Sawah 62.751 (15,35%) 62.896 (15,24%) 69.239 (16,91%) 2 Kebun/tegalan 103.678 (25,37%) 73.461 (17,79%) 72.151 (17,62%) 3 Padang rumput 4.335 (1,06%) 2.021 (0,49%) 1.548 (0,38%) 4 Kolam/empang 1.702 (0,42%) 1.812 (0,44%) 1.792 (0,44%) 5 Tambak 200 (0,05%) 0 (0,00%) 451 (0,11%) 6 Hutan rakyat 45.851 (11,22%) 39.303 (9,52%) 34.917 (8,53%) 7 Perkebunan 74.839 (18,32%) 68.047 (16,48%) 62.524 (15,27%) 8 Hutan negara 85.296 (20,87%) 79.429 (19,24%) 79.237 (19,36%) 9 Bangunan
dan halaman 18.641 (4,57%) 17.493 (4,24%) 16.595 (4,05%)
10 Tanah bera 4.395 (1,09%) 849 (0,21%) 510 (0,12%) 11 Lain-lain 6.872 (1,68 %) 25.799 (6,24 %) 29.431 (7,19%)
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
Dari aspek sumber daya alam, potensi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi
meliputi :
- Potensi sumber daya pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Pertanian di
Kabupaten Sukabumi terutama tersebar di bagian Utara aliran Sungai Cimandiri.
Kondisi ini tidak bisa terlepas dari keberadaan Gunung Gede-Pangrango di
sebelah Utara dan Gunung Salak di sebelah Barat. Selain karena didukung
kondisi lembah dan lereng di kedua gunung tersebut yang melandai ke arah
Selatan juga karena kondisi hutannya yang memberi daya dukung iklim dan tata
air yang baik sehingga daerah pertanian relatif lebih subur dibandingkan daerah
pertanian bagian selatan aliran sungai Cimandiri.
Dalam sejarahnya, sejak dulu daerah Utara terkenal sebagai penghasil komoditi
perkebunan berupa karet dan teh yang sempat memegang peranan penting
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 8
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
dalam perekonomian negara di masa lampau. Sementara adanya dukungan tata
air yang sangat baik, menyebabkan daerah utara berkembang menjadi daerah
persawahan, usaha tani sayur mayur, peternakan dan budidaya ikan air tawar
yang cukup potensial. Potensi sumber daya pertanian lain yang juga terdapat di
Kabupaten Sukabumi adalah kehutanan.
Sebaran kawasan hutan di Kabupaten Sukabumi terdapat di beberapa
kecamatan, dengan pengelompokan besar terdapat di Sukabumi-Sukaraja
bagian Utara, Cicurug – Parungkuda – Parakansalak –Kalapanunggal – Cisolok,
Palabuhanratu, Ciemas, Surade – Jampangkulon – Kalibunder – Lengkong –
Tegalbuleud – Cidolog – Sagaranten dan Nyalindung.
- Potensi geologi pertambangan Kabupaten Sukabumi yang teridentifikasi Hasil
Kajian Bahan Galian Gol. C dan Logam Kerjasama Distamben dengan LPM
UNPAD (Tahun 2001) meliputi Mineral Logam (Besi, Timbal, Emas, Mangan,
Perak, Tembaga, dan Seng), Mineral Bukan Logam (Batugamping, Lempung,
Zeolit, Fospat, Bentonit, Feldspar, Kaolin, Batu Apung, Batu sela (Damar),
Batubara Muda, Serpentin, Perlit, Dolomit, Kalsit), serta batuan (Tras, Pasir,
Sirtu, Marmer, Diabas, Gabro,Toseki, Andesit, Pasir kuarsa, Obsidian, Granit, dan
Rijang).
Peta sebaran bahan galian unggulan non logam, dan estimasi cadangan dapat
dilihat gambar 2.3 berikut :
Gambar 2.3 Peta Sebaran Bahan Galian Unggulan Non Logam
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 10
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
- Potensi energi yang dimiliki di Kabupaten Sukabumi meliputi Energi Panas Bumi
yang berlokasi di Gn. Halimun Salak dengan potensi 600 MW dan telah
termanfaatkan sebesar 377 MW, Cisolok dengan potensi 45 MW, Cikundul,
Cibuni Cidadap, dan Simpenan (Gambar 2.4). Energi Angin, lokasi potensi
sebelah Baratdaya Kabupaten Sukabumi, meliputi wilayah Simpenan, Ciemas,
Ciracap, Waluran, Jampangkulon, Surade, Kalibunder, Cibitung, Tegalbuleud
dengan kecepatan 4 – 8 m/det, secara teknis kecepatan minimal memutar
turbin sekitar 2 m/det, secara ekonomis, kapasitas daya terbangkitkan minimal
sekitar 1 MW. Energi Air, dengan potensi Pembangkit Listrik Mikro Hidro
(PLTMH) yang tersebar di Ubrug Warungkiara, Kabandungan, Simpenan,
Lengkong, Pabuaran, Curugkembar, Purabaya, Ciemas Cibitung, dan Cidolog.
Gambar 2.4 Peta Sebaran Potensi Panas Bumi
di Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 11
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
- Potensi sumber daya pesisir dan kelautan Kabupaten Sukabumi terutama
tersebar di 7 (tujuh) wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan
Samudera Indonesia, yaitu sepanjang ± 117 km yang memanjang dari wilayah
kecamatan Cisolok, Palabuhanratu, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, dan
Tegalbuleud. Adapun jenis potensi sumber daya pesisir dan kelautan yang ada
antara lain : perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, penyu,
bahan tambang dan mineral, serta pariwisata. Sejauh ini, pemanfaatan pesisir
dan kelautan di wilayah Kabupaten Sukabumi, selain dimanfaatkan untuk
pariwisata pantai, juga pelabuhan nelayan sebagai sarana bagi penangkapan
ikan. Daerah Palabuhanratu dan sekitarnya yang saat ini menjadi pusat
kunjungan wisata, merupakan titik tumbuh dalam pengembangan daerah wisata
pantai di bagian Selatan Sukabumi.
2.1.2 Pelayanan umum
2.1.2.1 Perencanaan Pembangunan
Untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan
bersasaran maka diperlukan proses perencanaan pembangunan. Proses
perencanaan pembangunan di daerah meliputi :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD) RPJPD menekankan
tentang pentingnya penggunaan perencanaan strategis berbasis skenario
(scenario planning) keterlibatan stakeholders yang relevant dan kompeten,
terutama lembaga penelitian untuk merumuskan skenario perkembangan
faktor-faktor eksternal pendorong pembangunan daerah (sosial, politik,
ekonomi, teknologi, lingkungan hidup) dan implikasinya pada pembangunan
daerah 20 tahun kedepan.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menekankan
tentang pentingnya menerjemahkan secara arif VISI, MISI dan Agenda KEPALA
DAERAH TERPILIH kedalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
pembangunan yang merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 12
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur keberhasilan atau
ketidak berhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun kedepan
3. Rencana Strategi Organisasi Perangkat daerah (RENSTRA OPD) menekankan
tentang pentingnya setiap SKPD memiliki tolok ukur kinerja kunci pelayanan
OPD yang jelas berdasarkan TUPOKSI OPD yang dapat memberikan gambaran
secara cepat kepada masyarakat tentang status kinerja pelayanan OPD dan
rencana pencapaian program OPD sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
(SPM), serta mendorong peningkatan kualitas konsultasi FORUM MULTI
STAKEHOLDERS OPD.
4. Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) menekankan tentang pentingnya
penyusunan berdasarkan Kerangka Penyelenggaraan Fungsi, Urusan Wajib dan
Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah; perumusan tujuan dan sasaran
pembangunan daerah yang realistis dan konsisten dengan visi, misi Kepala
Daerah, dan RPJMD; memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah
diarahkan untuk menangani isu pembangunan daerah yang prioritas dan
mendesak; kesesuaian dengan RKP dan Pedoman Penyusunan APBD yang
diterbitkan oleh MENDAGRI setiap tahunnya; didasarkan pada kesepakatan
dengan stakeholder yang dicapai melalui mekanisme Musrenbang RKPD dan
Forum Multi Stakeholder OPD; disusun dengan pendekatan perencanaan
berbasis kinerja; penyusunannya transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada stakeholder; serta perlunya dukungan data dan informasi yang akurat
dan mutakhir
5. Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (RENJA OPD) menekankan tentang
pentingnya OPD menguasai dan kompeten dalam menyusun program dan
kegiatan OPD sesuai PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah jo PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas
PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
karena RENJA OPD merupakan dasar utama bagi penyusunan rencana dan
penganggaran tahunan dan rencana strategis jangka menengah daerah. Kualitas
Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah II - 13
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
penyusunan RENJA OPD akan sangat menentukan kualitas rencana daerah
diatasnya.
6. Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
dan Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (RKA OPD),
ketiga dokumen ini telah diatur secara rinci dan lengkap dalam PERMENDAGRI
13/2006 jo PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas PERMENDAGRI
13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; menekankan
tentang pentingnya menggunakan RKA OPD sebagai alat untuk meningkatkan
pengelolaan pelayanan dan mengembangkan standar pelayanan OPD karena
RKA OPD memiliki informasi yang pada dasarnya diperlukan bagi
pengembangan STANDAR PELAYANAN MINIMAL.
Proses Perencanaan Daeerah telah diatur dalam Peraturan Bupati Sukabumi
Nomor 11 Tahun 2007 tentang Penyusunan, Penetapan, dan Pelaporan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
Bidang-bidang yang telah dikembangkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
diatur dalam Peraturan Bupati Sukabumi sebagai berikut :
1. PERBUP Nomor 31 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid. Industri
dan Perdagangan di Kabupaten Sukabumi
2. PERBUP Nomor 32 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid. Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Sukabumi
3. PERBUP Nomor 33 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid. Koperasi
dan Usaha Kecil dan Madrasah di Kabupaten Sukabumi
4. PERBUP Nomor 34 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid.
Kesehatan di Kabupaten Sukabumi
5. PERBUP Nomor 35 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid.
Pendidikan di Kabupaten Sukabumi
Proses Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Daerah Secara Terpadu
sesuia dengan dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut :
Gambar 2.5
Proses Penyusunan Perencanaan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 15
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.1.2.2 Pemerintahan Umum
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, menuntut pemerintah
daerah melakukan penataan kembali baik kelembagaan maupun sumber daya
manusianya (SDM) sehingga akan terjadi suatu pemerintahan yang ramping struktur
kaya fungsi.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat perlu upaya
penyempurnaan terhadap kelembagaan OPD, penyusunan standar operasional dan
prosedur (SOP) serta standar pelayanan minimal (SPM) bagi seluruh OPD.
Berdasarkan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu kepala
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat
daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan
kelurahan.
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah merupakan unsur staf yang mempunyai tugas dan
kewajiban membantu bupati/walikota dalam menyusun kebijakan dan
mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat Daerah
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;
2. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 16
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota.
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah yang selanjutnya disebut
sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. Sekretariat DPRD
mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta
mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan
4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.
Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris dewan, secara teknis operasional
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
administratif bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah.
3. DPRD
Pada Tahun 2004 komposisi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi adalah
sebagai berikut :
a. Jumlah anggota DPRD
Jumlah seluruh anggota DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2004-2009
adalah sebanyak 45 orang, yang dipimpin oleh 1 orang Ketua, 2 orang Wakil
Ketua.
b. Jumlah Fraksi
Jumlah fraksi di DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 5 fraksi yaitu :
- Fraksi Partai Golkar : 17 orang
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 17
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
- Fraksi PPP : 9 orang
- Fraksi PDIP : 7 orang
- Fraksi PKS : 5 orang
- Fraksi KPAD : 7 orang
(KPAD = Kebangkitan Peduli Amanat Demokrasi)
c. Jumlah Komisi
Jumlah komisi di DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 4 komisi yaitu :
- Komisi I Bidang Pemerintahan terdiri dari 11 orang
- Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri dari 13 orang
- Komisi II Bidang Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari 12 orang
- Komisi III Bidang Keuangan Daerah terdiri dari 10 orang
Pada Tahun 2009 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Sukabumi hasil Pemilu Legislatif Tahun 2009 berjumlah 50 orang terdiri :
a. Partai Demokrat : 12 orang
b. Partai Golkar : 8 orang
c. PDIP : 7 orang
d. PKS : 6 orang
e. PPP : 5 orang
f. PAN : 5 orang
g. Partai Gerindra : 4 orang
h. Partai Hanura : 3 orang
4. Inspektorat
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan
urusanpemerintahan desa. Inspektorat dalam melaksanakan tugas nya
menyelenggarakan fungsi:
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 18
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
1. Perencanaan program pengawasan;
2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
Inspektorat dipimpin oleh inspektur. Inspektur dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota dan secara teknis administratif
mendapat pembinaan dari sekretaris daerah.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan perencanaan pembangunan daerah merupakan unsur perencana
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Badan perencanaan pembangunan daerah
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan pembangunan daerah. Badan perencanaan pembangunan
daerah dalam melaksanakan tugas nya, menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
2. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Badan perencanaan pembangunan daerah dipimpin oleh kepala badan.
Kepala badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati
melalui sekretaris daerah.
6. Dinas Daerah
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan. Dinas daerah dalam melaksanakan tugas nya
menyelenggarakan fungsi :
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 19
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas. Kepala dinas berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Pada dinas
daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai
wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
Dinas di Pemerintah Kabupaten Sukabumi berjumlah 17 Dinas yaitu :
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
4. Pengairan
5. Kebersihan dan Pemadam Kebakaran
6. Perhubungan
7. Kependudukan dan Catatan Sipil
8. Sosial
9. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
10. Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan
11. Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
12. Pertanian Tamanan Pangan
13. Peternakan
14. Kehutanan dan Perkebunan
15. Pertambangan dan Energi
16. Kepariwisataan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga
17. Kelautan dan Perikanan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 20
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
7. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah.
Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Lembaga teknis daerah dalam
melaksanakan tugas nya menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai
dengan lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Lembaga teknis daerah dapat berbentuk badan dan kantor, dan rumah sakit.
Lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dipimpin oleh kepala badan, yang
berbentuk kantor dipimpin oleh kepala kantor, dan yang berbentuk rumah sakit
dipimpin oleh direktur. Kepala dan direktur berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
Pada lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dapat dibentuk unit
pelaksana teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau
beberapa kecamatan.
Badan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu :
1. Badan Lingkungan Hidup
2. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
3. Badan Kepegawaian Daerah
4. Badan Pendidikan dan Pelatihan
5. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
6. Pelaksana Harian Badan Narkotika
7. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
8. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 21
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kantor di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu :
1. Kantor Kesbang dan Linmas
2. Kantor Arsip Daerah
3. Kantor Perpustakaan Daerah
4. SATPOL PP
5. Sekretariat KORPRI
RSUD di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu :
1. RSUD Sekarwangi
2. RSUD Palabuanratu
3. RSUD Jampangkulon
8. Kecamatan
Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah
kabupaten dan daerah kota. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah. Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan
meliputi :
1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat
kecamatan;
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 22
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Pelimpahan sebagian kewenangan bupati dapat ditetapkan dengan
peraturan bupati. Kecamatan dipimpin oleh camat. Camat berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
9. Desa / Kelurahan
Desa/Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota dalam wilayah kecamatan. Desa/Kelurahan dipimpin oleh Kepala
Desa/Lurah. Kepal Desa/Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada bupati melalui camat.
Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 – 2009
No Kecamatan Perkembangan Desa/Kelurahan
dalam Kecamatan Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009
1 BANTARGADUNG 5 5 5 7 7 2 BOJONGGENTENG 5 5 5 5 5 3 CARINGIN 8 8 8 9 9 4 CIBADAK 10 10 10 10 10 5 CIBITUNG 6 6 6 6 6 6 CICANTAYAN 6 7 7 7 7 7 CICURUG 13 13 13 13 13 8 CIDADAP 4 4 4 4 4 9 CIDAHU 8 8 8 8 8
10 CIDOLOG 5 5 5 5 5 11 CIEMAS 7 7 7 8 8 12 CIKAKAK 7 8 8 8 8 13 CIKEMBAR 9 9 9 9 9 14 CIKIDANG 11 11 11 12 12 15 CIRACAP 6 6 6 8 8 16 CIREUNGHAS 5 5 5 5 5 17 CISAAT 13 13 13 13 13 18 CISOLOK 10 10 10 11 11 19 CURUGKEMBAR 4 5 5 6 6 20 GEGERBITUNG 7 7 7 7 7
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 23
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
21 GUNUNGGURUH 6 6 6 7 7
22 JAMPANGKULON 15 15 10 10 10 sejak 2007, 5 desa menjadi Kec. Cimanggu
23 JAMPANGTENGAH 11 11 11 11 11 24 KABANDUNGAN 5 6 6 6 6 25 KADUDAMPIT 9 9 9 9 9 26 KALAPANUNGGAL 7 7 7 7 7 27 KALIBUNDER 6 6 6 7 7 28 KEBONPEDES 5 5 5 5 5 29 LENGKONG 5 5 5 5 5
30 NAGRAK 14 14 10 10 10 sejak 2007, 4 desa menjadi Kec. Ciambar
31 NYALINDUNG 10 10 10 10 10 32 PABUARAN 6 6 6 7 7 33 PALABUHANRATU 8 8 8 8 8 34 PARAKANSALAK 6 6 6 6 6 35 PARUNGKUDA 8 8 8 8 8 36 PURABAYA 7 7 7 7 7 37 SAGARANTEN 11 11 11 11 11 38 SIMPENAN 6 6 6 6 6 39 SUKABUMI 5 5 5 6 6 40 SUKALARANG 6 6 6 6 6 41 SUKARAJA 9 9 9 9 9 42 SURADE 11 11 11 11 11 43 TEGALBULEUD 7 7 7 8 8 44 WALURAN 4 4 4 5 5 45 WARUNGKIARA 7 8 8 10 10 46 CIAMBAR - - 4 5 5 47 CIMANGGU - - 5 6 6
Jumlah Desa/ Kelurahan 343 348 348 367 367
Jumlah Desa 340 345 345 363 363 Jumlah Kelurahan 3 3 3 4 4
Sumber : Bapemdes Kabupaten Sukabumi, 2005-2009 (diolah kembali)
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 24
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.1.2.3 Kepegawaian
Jumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada tahun
2006 sebanyak 13.972 dan pada Tahun 2010 sebanyak 16.559 orang. PNS tersebut
terkonsentrasi di OPD Dinas Pendidikan 66 %, Dinas Kesehatan dan RSUD 10 %,
serta di Kecamatan 5 %. Sisanya 19 % tersebar di OPD-OPD lainnya (Hasil Analisis).
Dari tahun 2006 – 2010 terjadi pertambahan jumlah PNS rata-rata 4,35 %.
Jumlah PNS yang pensiun dalam lima tahun terakhir rata-rata 2,26 % dan rata-rata
jumlah penerimaan PNS per tahun adalah 7,28 %. Perkembangan Jumlah PNS,
Jumlah PNS yang Pensiun, dan Penerimaan PNS Kabupaten Sukabumi dari tahun ke
tahun dapat dilihat pada tabel 2.4 – 2.6 berikut :
Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Tahun 2006 - 2010
TAHUN JUMLAH Pertambahan % Pertambahan
2006 13.972 2007 14.830 858 6,14% 2008 15.674 844 5,69% 2009 16.165 491 3,13% 2010 16.559 394 2,44%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Tabel 2.5 Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi yang Pensiun Tahun 2006 - 2010
TAHUN JUMLAH % dari Jumlah PNS
2006 328 2,35 % 2007 307 2,07% 2008 389 2,48% 2009 399 2,47% 2010 316 1,91%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 25
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.6 Jumlah Penerimaan PNS Kabupaten Sukabumi Tahun 2006 - 2009
TAHUN PTT UMUM SEKDES JUMLAH % dari Jumlah PNS
2005 400 172 0 572 2006 1.444 0 0 1.444 10,33% 2007 1.272 0 94 1.366 9,21% 2008 463 381 51 895 5,71% 2009 426 202 23 628 3,88%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi yang naik pangkat dari tahun ke tahun
jumlahnya semakin menurun, rata-rata jumlah kenaikan pangkat PNS Kabupaten
Sukabumi adalah 16,14 %.
Tabel 2.7 Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi yang Naik Pangkat Tahun 2006 - 2009
TAHUN JUMLAH % dari Jumlah PNS
2006 2.749 19,68% 2007 2.619 17,66% 2008 2.177 13,89% 2009 2.157 13,34%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Pada Tahun 2010 klasifikasi PNS Kabupaten Sukabumi berdasarkan gender,
terdapat PNS perempuan sebesar 35 % dan laki-laki 65 % (Tabel 2.8). Klasifikasi PNS
berdasar jenjang pendidikan, masih terdapat PNS lulusan SD sebanyak 1,73 % dan
SLTP sebanyak 2,87 %, PNS Lulusan S1 dan Diploma menempati jumlah terbanyak
yaitu 37,70 % dan 31,69 %, sedangkan lulusan S2 baru 3,58 %, dan S3 baru 2 orang.
Tabel 2.8 Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Berdasar Gender Tahun 2010
GENDER JUMLAH % dari Jumlah PNS
- Laki-laki 10.761 64,99% - Perempuan 5.798 35,01% Jumlah 16.559 100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 26
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.9 Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Berdasar Jenjang Pendidikan Tahun 2010
JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH % dari Jumlah PNS
SD 286 1,73% SLTP 476 2,87% SLTA 3.714 22,43% DIPLOMA 5.247 31,69% S.1 6.242 37,70% S.2 592 3,58% S.3 2 0,01% Jumlah 16.559 100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Komposisi PNS berdasar golongan pada Tahun 2010, Golongan IV
menempati jumlah paling banyak yaitu 38,26 % dan golongan III 32,59 %.
Tabel 2.10
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Berdasar Golongan Tahun 2010
GOLONGAN JUMLAH % dari Jumlah PNS
- Golongan IV 6.335 38,26% - Golongan III 5.397 32,59% - Golongan II 4.435 26,78% - Golongan I 392 2,37% Jumlah 16.559 100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Jumlah formasi jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi adalah 1.705, formasi tertinggi adalah Eselon II.A ditempati
Sekeratris Daerah (SEKDA), adapun jumlah formasi terbanyak adalah eselon IV.A
sejumlah 53,78 %.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 27
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.11 Jumlah Formasi Jabatan Struktural
PNS Kabupaten Sukabumi Tahun 2010
ESELONERING FORMASI % dari Jumlah Struktural
II.A 1 0,06% II.B 38 2,23%
III. A 99 5,81% III. B 173 10,15% IV. A 917 53,78% IV. B 411 24,11% V. A 66 3,87%
Jumlah 1.705 100 %
2.1.2.4 Statistik
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan,
pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan
antar unsur dalam penyelenggaraan statistik. Ada tiga jenis statistik yaitu :
1) Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan
yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri
lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi
tanggung jawab BPS. 2) Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan
tugas pokok instansi yang bersangkutan. 3) Statistik khusus adalah statistik yang
pemanfaatannya ditujuan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha,
pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang
penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau
unsur masyarakat lainnya.
Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
bahwa hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya
terbuka untuk umum. BPS memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 28
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannya. Masyarakat berhak
memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS.
Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk
dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. Penyelenggara kegiatan
statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada
masyarakat untuk memperoleh hasil statistik.
Produk Statistik Kabupaten Sukabumi yang telah dipublikasikan (sumber :
http://sukabumikab.bps.go.id) adalah :
- Data Sensus Penduduk Tahun 2000 dan 2010
- Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2005 dan 2006
- Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sukabumi 2000 - 2007
- Inflasi Bulanan
- Kabupaten Sukabumi Dalam Angka (KSDA) 2003 - 2009
- Kecamatan Dalam Angka 2008 - 2009
- PDRB 2000 - 2006
- UKM 2005 - 2006
2.1.2.5 Kearsipan
Pengelolaan kearsipan di Kabupaten Sukabumi bertujuan meningkatkan
sistem pengelolaan kearsipan yang efesien dan efektif, penyelematan dan
pelestarian arsip, serta akses informasi arsip yang cepat, cermat, tepat, dan akurat.
Saat ini kearsipan memiliku 4 depo arsip dengan perincian pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Depo dan Kapasitas Arsip di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sukabumi
No Depo Luas (m2) Kapasitas
Roll O’ Pack Rak Arsip Bok Arsip Keterangan I 108,5 39 1.288 II 34,2 3 7 650 III 154 75 3.024 IV 588 2 39 1.775
JUmlah 884,7 5 160 6.737 Sumber : Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 29
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Sistem alih teknologi kearsipan dari sistem manual ke sistem elektornik
belum berjalan sepenuhnya, karena sarana prasarana teknologi informasi yang
belum memadai.
2.1.2.6 Komunikasi dan Informatika
Selama satu dekade terakhir telah terjadi pergeseran paradigma dalam
perekonomian dunia, yaitu beralihnya masyarakat industri menjadi masyarakat
informasi yang didorong oleh kemajuan teknologi serta ditandai dengan semakin
meningkatnya peran informasi dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia.
Dalam era informasi, pos dan telematika mempunyai arti strategis karena
tidak saja berperan dalam percepatan pembangunan ekonomi, tetapi juga dalam
berbagai aspek lain seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta
pendukung aspek politik dan pertahanan keamanan. Dalam rangka menjamin
kelancaran arus informasi, perlu dilakukan perluasan jangkauan serta peningkatan
kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pos dan telematika.
Di Kabupaten Sukabumi secara umum layanan pos baru mecapai pada
tingkat Kecamatan, namun untuk menjangkau keseluruh pelosok Desa/ Kelurahan
perlu adanya upaya-upaya penanganan secara bertahap.
Untuk bidang Teknologi informasi (Telematika) merupakan bagian penting
dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemerintahan dan di tempatkan sejajar
dengan sumberdaya penting lainnya. Penerapan teknologi informasi harus
terencana dengan baik dan matang sehingga tidak terjadi penerapan teknologi yang
tidak optimal, dan tidak terintegrasi. Penerapan teknologi yang terencana akan
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pemerintahan daerah Kabupaten Sukabumi
sehingga biaya yang di anggarkan tidak sia-sia, karena biaya-biaya yang di keluarkan
untuk penerapan teknologi informasi di setiap jajaran pemerintahan Kabupaten
Sukabumi adalah sebuah investasi yang seharusnya menguntungkan pihak
pemerintahan Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 30
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Hasil Studi Identifikasi Tahun 2009, Teknologi Informasi yang telah ada di
Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
1. Aspek Perangkat Keras (Hardware)
Berdasarkan hasil identifikasi Sistem Informasi jumlah komputer yang saat
ini digunakan dalam membantu menyelesaikan tugas di OPD-OPD berjumlah 591
unit, dengan perincian 317 unit terdapat di 10 OPD yang telah memiliki Sistem
Informasi dan 274 unit di 19 OPD lainnya (data selengkapnya terlampir). Komputer-
komputer di 10 OPD yang telah memiliki SIM seluruhnya memiliki spesifikasi di atas
Pentium IV, sedangkan di OPD lainnya 87,5 % di atas Pentium IV dan 12,5 % masih
Pentium III. OPD-OPD yang memiliki SIM, cenderung memiliki spesifikasi komputer
yang lebih tinggi dibanding OPD yang belum memiliki SIM.
Perawatan perangkat keras yang selama ini dilakukan untuk OPD yang belum
memiliki SIM 50 % dibetulkan sendiri dan 50 % lagi dilakukan oleh pihak ketiga,
sedangkan di OPD yang telah memiliki SIM, 70 % dilakukan oleh pihak ketiga, dan
hanya 30 % saja yang dibetulkan sendiri.
OPD yang telah memiliki SIM dan mempunyai perlengkapan Komputer
Server yang telah handal yaitu Dinas Kesehatan memiliki dua unit computer server
beserta rack nya, Dinas Pendidikan memiliki dua unit server, Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil memiliki tiga unit server, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah (DPPKAD) memiliki 1 unit server , dan Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu memiliki 2 unit Server.
2. Aspek Perangkat Lunak (Software)
Sebagian besar OPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi
menggunakan sistem operasi Windows pada komputer nya. Untuk OPD yang telah
memiliki SIM, 70 % menggunakan sistem operasi Windows dan 30 % menggunakan
sistem operasi Linux OS. OPD-OPD yang belum memiliki SIM, 94 % menggunakan
Sisitem Operasi Windows dan hanya 6 % yang menggunakan Sistem Operasi Linux
OS.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 31
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Seluruh OPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi sudah terbiasa
menggunakan aplikasi pengolahan kata (word) dan angka (excell) dalam
melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari. Hanya 30 % OPD yang terbiasa
menggunakan aplikasi data base, dan 31 % OPD yang terbiasa menggunakan aplikasi
pengolahan gambar (photoshop).
OPD yang memiliki website dan mengelola nya secara aktif dirasakan masih
minim. Daftar alamat website OPD yang memili domain atau sub domain sendiri
yaitu :
http://www.kabuapatensukabumi.go.id, portal resmi Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi
http://bappeda.kabupatensukabumi.go.id, website BAPPEDA
http://sukabumikab.diknas.go.id, website Dinas Pendidikan
http://dinkes.sukabumikab.net, website Dinas Kesehatan
http://diskoperindag-sukabumikab.net, website Dinas Koperasi, Perindustrian,
dan Perdagangan
http://www.gurilapss.com, website Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu tatanan yang sistematik dalam
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan
informasi, serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan dan
pengembangan program-program sesuai bidang yang dikerjakan. SIM memiliki
peran penting dalam mengumpulkan basis data yang valid, mengevaluasi proses,
menyusun pelaporan yang cepat, serta menjadi bahan untuk pegambilan keputusan
dan perencanaan ke depan.
Hasil studi identifikasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi memiliki
setidaknya 11 SIM yaitu :
1. SIM Pendidikan : SIM PADATIWEB, NISN, NPSN, NUPTK, SIMKEU, KERTAS EXCEL,
dan SIG di Dinas Pendidikan
2. SIM Kesehatan (SIMKES) dan SP3 di Dinas Kesehatan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 32
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
3. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK ) di Dinas Kependudukan
dan Catata Sipil
4. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD)
5. Sistem Pelayanan Satu Pintu (SIMYANTU) di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
6. SIM Kantor Perpustaaan Daerah (SIM KANPUSDA)
7. SIM Pengendalian Program (SIMDAL) di Bagian Pengendalian Program
Sekretariat Daerah
8. Sistem Informasi Manajemen Pelaporan Daerah (SIMPELDA) di Badan
Penelitian dan Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA)
9. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian
Daerah (BKD)
10. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD Sekarwangi
11. SIM Angkutan Umum di Dinas Perhubungan (tidak aktif karena kewenangan
nya sudah berpindah ke BPPT)
3. Aspek Jaringan Komunikasi Data (Netware)
Berdasarkan hasil studi identifikasi Pemerintah Daerah Kabupaten
Sukabumi, kondisi infrastruktur jaringan yang dimiliki oleh OPD-OPD adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.13 Kondisi Infrastruktur jaringan Komunikasi Data
No Sarana Prasarana 10 OPD yang Memiliki SIM
16 OPD yang Tidak Memiliki SIM
1 Jaringan - Server 50% 25% - LAN Kabel 40% 13% - LAN Nirkabel 50% 19%
2 Koneksi Internet 100% 63% Sumber : Hasil Studi Identifikasi IT Tahun 2009
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 33
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Gambar 2.6 Infrastruktur dan Cakupam Jaringan SIAK
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 34
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.1.3 Ketertiban dan Ketentraman
2.1.3.1 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Gangguan keamanan di Kabupaten Sukabumi cenderung semakin
memprihatinkan dari tahun ke tahun, terutama pencurian dan pelanggaran
narkoba. Kondisi ini tentu saja meresahkan dan berakibat pada pudarnya rasa
aman masyarakat. Berbagai gangguan keamanan tersebut yang belum dapat
diimbangi dengan penuntasan penanganan oleh penegak hukum, akibatnya dapat
melemahkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan secara
keseluruhan. Perkembangan gangguan keamanan dari tahun 2003 sampai dengan
2007 sebagaimana dibawah ini:
Tabel 2.14
Kejadian Gangguan Kamtibmas di Kabupaten Sukabumi Tahun 2003 – 2008
No Jenis Kejadian /Gangguan JUMLAH KEJADIAN (kali)
2003 2004 2005 2006 2007 2008 I TINDAKAN KRIMINALITAS 1 Perampokan dng senjata api 2 2
2 Perampokan dng senjata tajam 6 3 21 23 53
3 Pencurian kendaraan roda 4 10 9 4 4 27 4 Pencurian kendaraan roda 2 24 29 39 42 134 5 Pencurian biasa ( umum ) 90 79 111 110 200 579
6 Pencurian kawat listrik/telphone 0
7 Pencurian kayu hutan 1 4 4 5 14 8 Pencurian hewan 10 7 6 6 29 9 Pembunuhan 29 15 15 15 74 10 Penganiayaan 26 14 21 25 6 92 11 Pemerkosaan 2 3 4 9 12 Pelanggaran susila/adat 3 4 4 11 13 Penipuan 12 19 28 25 9 93 14 Pemerasan 0 15 Penodongan 1 2 2 5 16 Penculikan 0
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 35
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
17 Perkelahian/kenakalan remaja 10 6 7 6 29
18 Pengrusakan barang/bangunan 9 12 19 19 59
19 Perjudian gelap 0
20 Pemalsuan uang/surat berharga 1 1 1 3
21 Pemalsuan barang/benda 0 22 Penyelundupan barang/orang 1 1 23 Pelanggaran narkoba 3 1 5 6 26 41 24 Korupsi 8 8 II. KECELAKAAN 1 Bunuh diri 5 8 2 3 5 23 2 Penemuan mayat/bayi 21 24 29 25 12 111 3 Tenggelam disungai/laut 22 13 10 12 13 70 4 Tersambar petir 2 1 3 1 7 5 Tersengat arus listrik 7 5 5 8 3 28 6 Tertimpa longsor 11 5 3 3 6 28
7 Keracunan makanan/minuman 1 4 4 6 15
8 Kecelakaan lalulintas 77 70 103 102 96 448 9 Kecelakaan kerja 3 3 10 Keracunan Gas Berbahaya 1 1 III. BENCANA ALAM 1 Gempa bumi 3 2 2 2 14 23 2 Longsor 29 65 13 25 36 148 3 Tanah Anjlok 3 3 4 Angin topan/Putting 9 9 13 16 27 74 5 Banjir 6 16 3 4 19 48 6 Kebakaran bangunan 80 71 120 118 76 465 7 Kebakaran hutan 0 8 Wabah penyakit menular 2 4 4 10 9 Gelombang Pasang 7 7 IV. LAIN – LAIN 1 Unjuk rasa 15 10 11 9 45 2 Digigit Hewan Liar 4 4 3 Tertimpa Bangunan 0 4 Bangunan Ambruk 1 1 5 Orang hilang 0 6 Pohon Tumbang 1 1 JUMLAH 517 505 613 635 415 2.685
Sumber : Kantor SatPol PP Kabupaten Sukabumi.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 36
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Berdasarkan data dari pengadilan Negeri Kabupaten Sukabumi , jumlah
perkara pidana di Kabuaten Sukabumi setiap tahun mengalami peningkatan Tahun
2006 tercatat ada 473 perkara, Tahun 2007 ada 695 perkara, dan Tahun 2008 ada
746 perkara. Perkara terbanyak adalah pencurian sebanyak 373, ini berarti bahwa
hampir setiap hari dalam setahun (365 hari) terjadi pencurian di Kabupaten
Sukabumi, dan perkara yang cukup meresahkan dan kerap terjadi di kalangan
generasi muda yaitu psikotorpika sebanyak 123 perkara.
Tabel 2.15
Jumlah Perkara Pidana Menurut Jenis Pelanggaran di Kabupaten Sukabumi Tahun 2008
Jenis Pelanggaran Perkara Pidana
Politik 0 Psikotropika 123 Ketertiban 0 Pembakaran 0 Penyuapan 0 Mata Uang 2 Kesusilaan 69 Perjudian 10 Penculikan 0 Pembunuhan 1 Penganiayaan 65 Pencurian 373 Perampokan 0 Pemerasan 0 Penggelapan 34 Penipuan 41 Merusak Barang 6 Sajam 0 Korupsi 4 Lingkungan Hidup 18
Sumber : Pengadilan Negeri Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 37
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.1.4 Ekonomi
Kondisi perekonomian Kabupaten Sukabumi secara makro ditinjau dari sisi
Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Keuangan Daerah mengalami perbaikan yang
cukup baik, namun dirasa masih belum optimal memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator yang menggambar-
kan keadaan perekonomian penduduk di suatu wilayah/daerah. Produk Domestik
regional Bruto (PDRB) merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi
dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender).
Kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah Pertanian, Pertambangan, Industri Migas,
Non Migas, Listrik, Gas, dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan, Hotel, Restoran,
Angkutan, Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Jasa
Pemerintahan Umum, dan Jasa Swasta.
Manfaat PDRB adalah :
1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi
yang dihasilkan oleh suatu wilayah regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan
kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
2. Pendapatan regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang
memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu wilayah.
3. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke
tahun.
4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur
perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah.
Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis
perekonomian suatu wilayah.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 38
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB dan Pendapatan Regional per kepala atau per satu
orang penduduk.
6. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga konstan berguna
untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu
wilayah.
Tabel 2.16 PDRB Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Harga Berlaku
Tahun 2005 - 2009
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009
Pertanian 4.031.803,17 4.419.107,41 4.816.695,33 5.140.864,58 5.415.951,24
Pertambangan dan Penggalian 607.780,16 639.454,91 684.052,79 740.308,28 755.121,96
Industri Tanpa Migas 1.942.829,43 2.256.010,37 2.445.515,24 2.720.880,26 2.933.454,38 Listrik, Gas, dan Air Bersih
150.059,01 166.782,45 187.214,46 207.788,64 225.098,10
Bangunan 378.438,93 439.228,37 505.288,32 561.562,80 627.082,83 Perdag, Hotel, Restoran
1.968.981,31 2.699.375,46 3.224.155,81 3.712.993,35 4.056.257,71
Angkutan 848.234,23 996.097,89 1.122.910,56 1.323.196,63 1.419.399,34
Komunikasi 58.406,33 68.407,99 75.510,99 84.936,03 90.361,07 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
401.906,64 429.798,01 453.960,80 490.652,19 519.556,18
Jasa Pemerintahan Umum
534.336,70 585.152,12 592.854,96 633.643,38 683.201,43
Jasa Swasta 401.481,43 464.400,59 488.778,87 516.376,50 539.201,87 PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi
11.324.257,34 13.163.815,57 14.596.938,13 16.133.202,64 17.264.686,11
PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi
11.091.328,91 12.914.077,67 14.331.479,42 15.844.355,07 16.993.891,51
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
Dari Tabel 2.16 di atas diperoleh distribusi PDRB harga berlaku menurut
sektor yang menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor
ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor yang paling besar memberikan kontribusi
terhadap Kabupaten Sukabumi adalah sektor pertanian (31,37 % – 35,60 %), disusul
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 39
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,39 % - 23,49 %) serta industri non migas
(16,75 % - 17,16 %).
Tabel 2.17
Distribusi Persen PDRB Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2005 – 2009
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009
Pertanian 35,60% 33,57% 33,00% 31,87% 31,37% Pertambangan dan Penggalian 5,37% 4,86% 4,69% 4,59% 4,37% Industri Non Migas 17,16% 17,14% 16,75% 16,87% 16,99% Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,33% 1,27% 1,28% 1,29% 1,30% Bangunan 3,34% 3,34% 3,46% 3,48% 3,63% Perdagangan, Hotel, Restoran 17,39% 20,51% 22,09% 23,01% 23,49% Angkutan 7,49% 7,57% 7,69% 8,20% 8,22% Komunikasi 0,52% 0,52% 0,52% 0,53% 0,52% Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,55% 3,26% 3,11% 3,04% 3,01% Jasa Pemerintahan Umum 4,72% 4,45% 4,06% 3,93% 3,96% Jasa Swasta 3,55% 3,53% 3,35% 3,20% 3,12%
Sumber : Hasil Analisis
Dari Tabel 2.16 juga dapat diperoleh Pendapatan Regional per kepala atau
per satu orang penduduk. Tahun 2006 pendapatan per kapita penduduk Kabupaten
Sukabumi adalah Rp. 478.458 meningkat pada Tahun 2009 menjadi Rp. 623.785.
Terdapat kenaikan pendapatan per kapita rata-rata 10% per tahun dari Tahun 2006
– 2009. Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut :
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 40
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.18 Pendapatan per Kapita Penduduk Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2006 – 2009
2006 2007 2008 2009
PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi
13.163.815,57 14.596.938,13 16.133.202,64 17.264.686,11
Jumlah Penduduk Kab. Sukabumi (Data Dinas Kependudukan dan Casip)
2.292.752 2.296.723 2.302.909 2.306.443
Pendapatan per Kapita per tahun
Rp5.741.491 Rp6.355.550 Rp7.005.575 Rp7.485.416
Pendapatan per Kapita per bulan
Rp478.458 Rp529.629 Rp583.798 Rp623.785
Sumber : Hasil Analisis
Untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi Tahun
2005 – 2009, digunakan PDRB Berdasarkan harga konstan tahun 2000 :
Tabel 2.19 PDRB Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000
Tahun 2005 - 2009
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009
Pertanian 2.653.509,35 2.675.458,79 2.759.700,54 2.840.655,47 2.946.901,27
Pertambangan dan Penggalian 362.693,75 365.039,13 378.452,02 389.910,41 401.368,82
Industri Tanpa Migas 1.246.733,58 1.336.373,72 1.368.571,16 1.437.684,00 1.485.539,75
Listrik, Gas, dan Air Bersih 78.358,13 82.410,64 88.450,28 93.703,91 99.134,06
Bangunan 149.750,56 157.327,94 163.274,94 173.838,83 184.855,23 Perdag, Hotel, Restoran 1.210.891,59 1.326.199,11 1.449.602,9
2 1.524.833,19 1.591.444,29
Angkutan 364.709,31 389.478,10 397.152,18 412.143,54 425.907,32 Komunikasi 24.559,02 26.970,72 28.819,15 30.878,80 32.938,45 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 283.326,92 287.001,32 295.134,41 306.140,58 316.692,99
Jasa Pemerintahan Umum 440.225,84 449.809,39 453.182,96 462.255,08 470.026,75
Jasa Swasta 310.811,85 323.291,74 332.312,45 343.157,22 353.250,12 PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi 7.125.569,90 7.419.360,60 7.714.653,0
1 8.015.201,03 8.308.059,05
PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi 6.997.589,91 7.290.894,29 7.581.834,8
8 7.878.719,76 8.167.914,65
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 41
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi dari tahun ke
tahun cenderung mengalami penurunan. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 – 2009 adalah 3,91 %, angka ini masih di bawah
target laju pertumbuhan ekonomi nasional. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
yang paling tinggi untuk setiap sektor di Kabupaten Sukabumi adalah Sektor
Komunikasi 7,62%, kemudian Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7,10 %, Listrik, Gas,
dan Air Bersih 6,06 %, dan Bangunan (Konstruksi) 5,41 %. Sektor pertanian yang
memberi kontribusi PDRB terbesar rata-rata laju pertumbuhan ekonomi nya hanya
sebesar 2,66 %.
Tabel 2.20 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sukabumi
Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2005 - 2009
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 Rata2
Pertanian 0,83% 3,15% 2,93% 3,74% 2,66% Pertambangan dan Penggalian 0,65% 3,67% 3,03% 2,94% 2,57%
Industri Tanpa Migas 7,19% 2,41% 5,05% 3,33% 4,49% Listrik, Gas, dan Air Bersih 5,17% 7,33% 5,94% 5,80% 6,06%
Bangunan 5,06% 3,78% 6,47% 6,34% 5,41% Perdag, Hotel, Restoran 9,52% 9,31% 5,19% 4,37% 7,10%
Angkutan 6,79% 1,97% 3,77% 3,34% 3,97% Komunikasi 9,82% 6,85% 7,15% 6,67% 7,62% Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1,30% 2,83% 3,73% 3,45% 2,83%
Jasa Pemerintahan Umum 2,18% 0,75% 2,00% 1,68% 1,65%
Jasa Swasta 4,02% 2,79% 3,26% 2,94% 3,25% PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi
4,12% 3,98% 3,90% 3,65% 3,91%
PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi 4,19% 3,99% 3,92% 3,67% 3,94%
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 42
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2. Investasi
Perkembangan investasi di Kabupaten Sukabumi cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS Kabupaten Sukabumi pada
tahun 2007 tercatat nilai investasi di Kabupaten Sukabumi sebesar
Rp. 677.470.318.100. Industri besar memiliki nilai investasi sebesar
Rp. 623.136.068.000 yang menyerap 30.001 tenaga kerja. Industri menengah
memiliki nilai investasi Rp10.950.894.000 yang menyerap sekitar 2.283 tenaga kerja.
Industri kecil formal memiliki nilai investasi Rp25.151.954.000 yang menyerap
14.659 tenaga kerja, dan Industri Kecil Non Formal yang ternyata memiliki nilai
investai yang cukup besar Rp18.231.402.serta mampu menyerap tenaga kerja paling
banyak yaitu 44.119 orang.
Tabel 2.21 Nilai Investasi Industri di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2007
Jenis Industri Unit Usaha Investasi Tenaga
Kerja rata2 investasi /
unit rasio tenaga kerja / unit
Industri Besar 97 Rp623.136.068.000 30.001 Rp6.424.083.175 309 Industri Menengah 30 Rp10.950.894.000 2.283 Rp365.029.800 76 Industri Kecil Formal 1.075 Rp25.151.954.000 14.659 Rp23.397.167 14 Industri Kecil Non Formal 17.674 Rp18.231.402.100 44.119 Rp1.031.538 2
Jumlah 18.876 Rp677.470.318.100 91.062
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
3. Keuangan Daerah
Jumlah total pendapatan daerah Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pada Tahun 2005 realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Sukabumi sebesar Rp. 626.160.761.971 meningkat lebih dari dua kali lipat pada
tahun 2009 menjadi Rp. 1.431.706.893.101. Rata-rata capaian target pendapatan
103,3 %. Persentase pertumbuhan pendapatan daerah cenderung menurun dari
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 43
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
tahun ke tahun, rata-rata pertumbuhan pendapatan dalam kurun waktu 2005 –
2009 adalah 23,55 % per tahun.
Tabel 2.22
Perkembangan Jumlah Total Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 – 2009
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi dan Hasil Analisis
Hasil analisis rentang tahun 2005 – 2009, dari total Pendapatan Daerah,
proporsi yang paling kecil berasal dari Pendapatan Asli Daerah / PAD (5,59 % -
7,15%), yang paling besar berasal dari Dana Perimbangan (79,78 % - 86,79 %), dan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah (7,23 % - 14,61 %).
a. Pendapatan Asli Daerah
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi selama kurun
waktu 5 Tahun (2004-2009), mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dari Tahun
2005 sebesar Rp. 40.633.013.731 menjadi Rp. 80.086.088.393 pada tahun 2009,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.
Tahun PENDAPATAN % Capaian Target
% Pertumbuhan Anggaran Realisasi
2005 Rp610.371.171.000 Rp626.160.761.971 102,59% 2006 Rp885.621.383.000 Rp897.128.900.646 101,30% 43,27%
2007 Rp1.052.084.304.000 Rp1.106.308.945.430 105,15% 23,32% 2008 Rp1.210.743.928.000 Rp1.222.180.912.785 100,94% 10,47% 2009 Rp1.342.855.120.000 Rp1.431.706.893.101 106,62% 17,14%
Rata2
103,32% 23,55%
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 44
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.22 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2005 - 2009
Tahun Pendapatan Pajak Daerah Retribusi Daerah
Pengelolaan Kekayaan Daerah
Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah Jumlah
2005 Rp8.787.705.735 Rp21.477.302.604 Rp2.260.319.208 Rp8.107.686.184 Rp40.633.013.731 2006 Rp9.845.572.312 Rp29.612.291.075 Rp3.254.297.624 Rp10.933.022.140 Rp53.645.183.151 2007 Rp11.234.399.206 Rp37.158.476.507 Rp3.803.358.207 Rp14.603.110.873 Rp66.799.344.793 2008 Rp13.596.928.718 Rp44.617.421.393 Rp5.852.965.675 Rp23.335.108.765 Rp87.402.424.551 2009 Rp14.779.112.925 Rp46.766.679.208 Rp4.685.945.386 Rp13.854.350.874 Rp80.086.088.393
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi
Penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi berasal
dari Retribusi Daerah kemudian Lain-Lain PAD Yang Sah, Pajak Daerah, dan yang
paling kecil adalah dari Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
Retribusi Daerah diperoleh dari 18 jenis retribusi terdiri dari Retribusi Jasa
Umum (10), Retribusi Jasa Usaha (5), dan Retribusi Perizinan Tertentu (3). Lain-lain
PAD yang sah diperoleh dari Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak dipisahkan,
Penerimaan Jasa Giro, Pendapatan Bunga Deposito, Pendapatan Denda Retribusi,
Pendapatan Fasilitas Sosial dan Umum, Penjualan Kendaraan Dinas, dan
Pendapatan Lainnya. Pajak Daerah diperoleh dari tujuh pajak daerah yaitu Pajak
Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Penerangan Jalan/Genset, Mineral bukan Logam
dan Batuan, dan Pajak Parkir. Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan adalah Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik
Daerah.
Persentase pertumbuhan PAD dari tahun ke tahun tidak menentu, kadang-
kadang naik kadang-kadang turun, namun bila dirata-ratakan pertumbuhan PAD
kurun waktu 2005 – 2009 adalah 19,75 %. Dari komponen PAD, rata-rata
pertumbuhan yang paling kecil adalah pendapatan yang berasal dari pajak daerah,
rata-rata pertumbuhannya hanya sebesar 13,97%. Komponen PAD yang lain rata-
rata pertumbuhannya di atas 20 %.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 45
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
b. Dana Perimbangan
Dana perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak (SDA),
Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pendapatan dari dana
perimbangan menunjukkan peningkatan terus setiap tahunnya, kenaikan yang
terjadi pada kurun waktu 2005 – 2009 lebih dari dua kali lipat, Tahun 2005 sebesar
Rp. 499.561.404.089 menjadi Rp. 1.142.458.841.028 pada tahun 2009, sebagaimana
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.23
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Sukabumi Tahun 2004-2009
Tahun Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus Jumlah
2005 Rp53.161.404.089 Rp446.400.000.000
Rp499.561.404.089 2006 Rp56.059.932.812 Rp684.475.000.000 Rp38.050.000.000 Rp778.584.932.812 2007 Rp100.239.076.016 Rp759.683.000.000 Rp72.215.800.000 Rp932.137.876.016 2008 Rp81.442.812.092 Rp827.153.450.000 Rp96.746.000.000 Rp1.005.342.262.092 2009 Rp181.645.811.028 Rp855.787.030.000 Rp105.026.000.000 Rp1.142.458.841.028
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi Persentase pertumbuhan dana perimbangan dari tahun ke tahun cenderung
menurun, walau demikian bila dirata-ratakan pertumbuhan Dana Perimbangan
kurun waktu 2005 – 2009 lebih besar dari rata-rata pertumbuhan PAD (19,75 %),
rata-rata pertumbuhan Dana Perimbangan adalah 24,27 %. Rata-rata pertumbuhan
Dana Perimbangan yang paling kecil adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU), rata-
rata pertumbuhan DAU hanya sebesar 19,17 %. Sedangkan DAK dan Dana Bagi Hasil
Pajak / Bukan Pajak (SDA) rata-rata pertumbuhannya di atas 40%.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus,
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, serta Pendapatan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 46
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Lain-lain. Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah menunjukkan
peningkatan terus setiap tahunnya, kenaikan yang terjadi pada kurun waktu 2005 –
2009 lebih dari dua kali lipat, Tahun 2005 sebesar Rp. 85.966.344.151 menjadi
Rp. 209.161.963.680 pada tahun 2009, sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.24
Perkembangan Dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Sukabumi Tahun 2004-2009
Tahun DBH Pajak dari
Provinsi dan Pemda Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemda Lainnya
Pendapatan Lain-lain JUMLAH
2005 Rp53.188.764.151 0 Rp32.777.580.000 0 Rp85.966.344.151 2006 Rp64.898.784.683 0 0 0 Rp64.898.784.683 2007 Rp31.558.789.055 Rp5.000.000.000 0 Rp70.812.935.566 Rp107.371.724.621 2008 Rp48.490.174.301 Rp7.002.252.000 Rp73.830.066.361 Rp113.733.480 Rp129.436.226.142 2009 Rp55.347.197.195 Rp2.000.000.000 Rp151.813.303.100 Rp1.463.385 Rp209.161.963.680
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi
Persentase pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dari tahun
ke tahun cenderung naik turun secara drastis, namun bila dirata-ratakan
pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah kurun waktu 2005 – 2009
berada di atas rata-rata pertumbuhan PAD (19,75 %) dan pertumbuhan Dana
Perimbangan (24,27%). Rata-rata pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah sebesar 30,77 %.
2.1.5 Prasarana Dan Sarana Daerah
Pembangunan prasarana dan sarana adalah bagian integral dari
pembangunan daerah, serta merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Jenis Prasarana dan sarana daerah meliputi Sumber daya air, transportasi dan
perhubungan, Energi, Ketenagalistrikan, Pos Dan Telematika, Perumahan Dan
Permukiman.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 47
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
1. Sumber Daya Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia untuk melangsungkan kehidupan
dan meningkatkan kesejahteraannya. Pembangunan di bidang sumber daya air
pada dasarnya adalah upaya untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh
masyarakat untuk mendapatkan air agar mampu berperikehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif. Selain itu, pembangunan di bidang sumber daya air juga
ditujukan untuk mengendalikan daya rusak air agar tercipta kehidupan masyarakat
yang aman.
Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya
air, baik air permukaan maupun air tanah. Kerusakan lingkungan yang semakin luas
akibat kerusakan hutan secara signifikan telah menyebabkan penurunan daya
dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Hal yang
memprihatinkan adalah indikasi terjadinya proses percepatan laju kerusakan daerah
tangkapan air. Kecenderungan meluas dan bertambahnya jumlah DAS kritis telah
mengarah pada tingkat kelangkaan dan peningkatan daya rusak air yang semakin
serius. Selain itu, kelangkaan air yang terjadi cenderung mendorong pola
penggunaan sumber air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air tanah
secara berlebihan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan permukaan dan
kualitas air tanah.
Menurunnya kemampuan penyediaan air. Berkembangnya daerah
permukiman dan industri telah menurunkan area resapan air dan mengancam
kapasitas lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas infrastruktur
penampung air seperti waduk dan bendungan makin menurun sebagai akibat
meningkatnya sedimentasi, sehingga menurunkan keandalan penyediaan air untuk
irigasi maupun air baku. Kondisi ini diperparah dengan kualitas operasi dan
pemeliharaan yang rendah sehingga tingkat layanan prasarana sumber daya air
menurun semakin tajam.
Kabupaten Sukabumi mempunyai ketersediaan air terbesar di Jawa Barat,
namun tidak tersedia secara merata sepanjang tahun.Berdasarkan siklus hidrologi,
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 48
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
80% air tersedia pada musim hujan (durasi 5 bulan), dan 20% air tersedia pada
musim kemarau (durasi 7 bulan).
Yang memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air baku di Kab
Sukabumi adalah sungai mempunyai 558 Sungai dengan debit Q = 3.627 m3/dt
panjang 3.003,57 Km , 39 Situ, Q = 29.25 m3/dt seluas 25,50 Ha serta 520 Mata Air
dengan debit ( Q ) 650 m3/dt potensi ketersediaan air yang ada tidak optimal karena
kondisi Catcment Area yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan menurunnya
nilai kemanfaatan air sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan
air.
Areal irigasi potensial mencapai 19 Daerah Irigasi > 500 Ha mencapai
20.792,00 Ha, 1024 Daerah Irigasi < 500 Ha : 35.138,00, 756 Daerah Irigasi Tadah
Hujan : 7.635,00 dari areal yang ada yang berfunsi secara optimal jaringan irigasi
baru mencapai 40 % karena disebabkan oleh Catcment Area yang terdegradasi,
kondisi jaringan irigasi yang mengalami penurunan fungsi, pemakai air kurangnya
tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan minimnya dana pemeliharan. Areal
irigasi tersebut berfungsi untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Daerah
maupun Nasional.
2. Transportasi Dan Perhubungan
Transportasi secara umum berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, Pada umumnya infrastruktur
transportasi mengemban fungsi pelayanan publik. Di sisi lain transportasi juga
berkembang sebagai industri jasa.
Permasalahan yang masih dihadapi pada pembangunan lalu lintas angkutan
jalan sampai dengan tahun 2009, baik prasarana dan sarana moda transportasi jalan
terutama adalah belum optimalnya kelaikan prasarana dan sarana jalan, disiplin dan
keselamatan lalu lintas di jalan, serta perkembangan armada dan pergerakan
angkutan jalan yang terus meningkat dan tidak sebanding dengan perkembangan
panjang dan kapasitas prasarana jalan. Di samping itu, masalah kemacetan dan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 49
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
dampak polusi udara khususnya di daerah utara Kabupaten Sukabumi seperti
Wilayah Cicurug, Cibadak, Cisaat, dan Sukabumi masih merupakan tantangan yang
harus diatasi. Dimana akibat kemacetan akan berdampak kepada Biaya Operasi
Kendaraan (BOK) yang sangat tinggi dan polusi akan berdampak kepada gangguan
Kesehaatan Masyarakat yang nilai uangnya tidak bisa diukur.
Jumlah kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas, serta pelanggaran
muatan lebih di jalan masih tinggi sehingga memerlukan koordinasi dan upaya yang
lebih intensif di masa depan. Tingkat jangkauan pelayanan angkutan jalan di wilayah
perdesaan dan terpencil masih terbatas, dilihat dari terbatasnya pemba-ngunan
prasarana jalan dan penyediaan angkutan umum perintis.
Sasaran pembangunan Pelayanan Perhubungan diarahkan kepada upaya
penyelenggaraan transportasi guna mewujud-kan Kabupaten Sukabumi yang lebih
sejahtera. Guna mendukung perwujudan kesejah-teraan masyarakat, pelayanan
transportasi difungsikan mela-lui penyediaan jasa transportasi guna mendorong
pemera-taan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas dengan harga
terjangkau, baik di perkotaan maupun di per-desaan, mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta untuk
memperlancar mobilitas orang, distribusi barang dan jasa serta mendorong
pertumbuhan sektor-sektor ekonomi daerah. Dalam rangka mendukung
perwujudan Kabupaten yang berdaya saing, diupayakan penyediaan aksesibilitas
transportasi wilayah perbatasan dan wilayah terisolasi untuk mendorong
kelancaran mobilitas orang, distribusi barang dan jasa, serta mempercepat
pengembangan wilayah dan mempererat hubungan antar wilayah dalam di
Kabupaten Sukabumi.
3. Prasarana Jalan
Jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan penting dalam
mendukung pembangunan daerah serta mempunyai kontribusi terbesar dalam
melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditas perdagangan dan
industri. Prasarana jalan semakin diperlukan untuk menjembatani kesenjangan dan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 50
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar-wilayah, antar-perkotaan
dan antar-perdesaan.
Sampai pada tahun 2009 dihadapi tantangan menurunnya kualitas
pelayanan jalan di jalur-jalur utama perekonomian akibat meningkatnya volume
kendaraan maupun muatan dan dimensi berlebih yang antara lain di ruas jalan
Ciawi – Cicurug - Sukabumi – Gekbrong sehingga akibat dari itu semua
mengakibatkan cost produksi ekonomi menjadi tinggi akibat dari kemacetan yang
bedampak kepada meningkatnya Biaya Operasi Kendaraan (BOK ).
Berbagai tantangan lain yang dihadapi terutama :
- Meningkatnya muatan dan dimensi berlebih dan rendahnya alokasi dana
pemeliharaan,
- Masih tingginya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat
produksi ke pemasaran, termasuk masih banyaknya daerah yang terisolasi,
Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, menyebabkan
alokasi yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan
tanggap darurat,
- Mewujudkan keseimbangan dan keterkaitan pembangunan dan pengembangan
wilayah (termasuk daerah terisolasi, daerah perbatasan, pulau-pulau kecil)
dalam rangka memperkokoh persaudaraan di Kabupaten Sukabumi,
- Semakin terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membiayai pembangunan
prasarana jalan dibandingkan dengan tuntutan kebutuhan yang ada, sehingga
diperlukan upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana yang
ada, dan mencari terobosan sumber-sumber pendanaan dari masyarakat atau
swasta,
- Rumitnya masalah hukum dan investasi, menyebabkan terlambatnya
pelaksanaan pembangunan jalan Tol Ciawi – Sukabumi
- Sesuai dengan tuntutan masyarakat, diperlukan upaya-upaya percepatan proses
reformasi, dan penyelenggaraan pembangunan yang lebih transparan dan
akuntabel, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha yang lebih baik.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 51
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Panjang jalan yang ada di wilayah di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2007
yang dikelola oleh negara sepanjang 49.932 km, dikelola propinsi sepanjang
426.448 km, dan yang dikelola kabupaten sepanjang 1.316.300 km dan jalan desa
sepanjang 408.350 km. Panjang jalan yang dikelola Kabupaten Sukabumi, sebagian
besar telah diaspal dengan persentase sebesar 61,92 %, sisanya masih berupa kerikil
dan tanah sebesar 38,08 %. Dari segi kondisi jalan aspal yang kondisinya baik dan
sedang hanya sebesar 39,19 %, sisanya 60,81 % pada kondisi sedang rusak, rusak,
dan rusak berat. Berdasarkan kelas jalan, klasifikasi jalan yang berada di wilayah
Kabupaten Sukabumi termasuk jalan kelas III.
Tabel 2.26
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang berwenang dan keadaan jalan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2008(dalam Km)
No
Uraian Jalan Negara Jalan Propinsi
2006 2007 2008 2006 2007 2008
1
Jenis Permukaan
a.Diaspal 49.932 49.932 115.090 426.448 426.448 300.100 b.Kerikil - - - - - - c.Tanah - - - - - - d.Tidak dirinci - - - - - - Jumlah 49.932 49.932 115.090 426.448 426.448 300.100
2
Kondisi Jalan a.Baik 16.200 16.200 16.200 255.869 255.869 255.869 b.Sedang 28.932 28.932 28.932 85.290 85.290 85.290 c.Rusak Sedang - - - - - - d.Rusak 4.800 4.800 4.800 63.967 63.967 63.967 e.Rusak Berat - - - 21.322 21.322 21.322 Jumlah 49.932 49.932 49.932 426.448 426.448 426.448
3
Kelas Jalan Kelas I - - - - - - Kelas II 49.932 49.932 49.932 - - - Kelas III - - - 426.448 426.448 426.448 Kelas IIIA - - - - - - Kelas IIIB - - - - - - Kelas IIIC - - - - - - Tidak Terinci - - - - - - Jumlah 49.932 49.932 49.932 426.448 426.448 426.448
4
a.Diaspal 815.050 815.050 1.236.175 117.690 117.690 95.430 b.Kerikil 459.650 459.650 431.050 73.400 73.400 295.065 c.Tanah 41.600 41.600 61.300 217.260 217.260 114.035 d.Tidak Dirinci - - - - - Jumlah 1.316.300 1.316.300 1.728.525 408.350 408.350 408.350
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 52
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
5
Kondisi Jalan a.Baik 22.900 22.900 170.050 18.800 18.800 2.700 b.Sedang 311.750 311.750 574.625 110.850 110.850 56.400 c.Sedang Rusak 456.450 456.450 - 30.100 30.100 - d.Rusak 485.600 485.600 376.050 278.700 278.700 30.230 e.Rusak Berat 39.600 39.600 117.450 - - 6.100 Jumlah 1.316.300 1.316.300 1.238.175 408.350 408.350 408.350
6
Kelas Jalan Kelas I - - - - - - Kelas II - - - - - - Kelas III - - - - - - Kelas IIIA 278.500 278.500 278.500 - - - Kelas IIIB 18.200 18.200 18.200 - - - Kelas IIIC 1.019.300 1.019.300 1.019.300 - - - Tidak Terinci - - - 408.350 408.350 408.350 Jumlah 1.316.300 1.316.300 1.316.300 408.350 408.350 408.350
Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Sukabumi, 2008
4. Perkeretaapian
Perkeretaapian diselenggarakan berdasarkan azas manfaat, adil dan merata,
berdasarkan kepada keseimbangan kepentingan umum, keterpaduan dan percaya
diri sendiri, dan bahwa perkeretaapian ditujukan untuk memperlancar perpindahan
orang dan/atau barang secara massal, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan
stabilitas serta sebagai pendorong dan penggerak pembangunan. Sampai saat ini,
perkeretaapian masih berkembang terbatas, serta kontribusi berdasarkan pangsa
angkutan yang dihasilkan, masih sangat rendah dibandingkan moda angkutan lain.
Disisi lain minat masyarakat dalam pelayanan perkeretaapian sangat tinggi, hal ini
terbukti dengan sangat tingginya jumlah penumpang.
5. Transportasi Udara
Pengembangan sarana transportasi udara merupakan langkah maju dalam
pengembangan wilayah selatan Jabar pada umumnya dan Sukabumi selatan pada
khususnya. Transportasi udara merupakan sarana transportasi pilihan bagi
wisatawan, pengusaha, dan masyarakat. Saat ini wisatawan yang datang ke
Kabupaten Sukabumi masih menggunakan sarana transportasi darat, untuk dapat
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 53
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
mewujudkan Transportasi udara di Kabupaten Sukabumi perlu dituntaskan studi
kelayakan Bandara yang dilakukan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan
Pemerintah Daerah.
6. Energi, Ketenagalistrikan, Pos, Dan Telematika
a. Energi
Ketersediaan energi saat ini merupakan isu nasional yang membutuhkan
penanganan yang tepat. Potensi energi Panas Bumi di Kabupaten Sukabumi
cukup besar, namun pemanfaatannya masih terbatas. Keterbatasan
pemanfaatan Sumber energi tersebut harus direncanakan, diintegrasikan dan
dikonsolidasikan secara optimal.
b. Ketenagalistrikan
Tenaga listrik sebagai salah satu bentuk energi vital yang memegang peranan
penting dalam mendorong berbagai aktivitas sosial ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah Pelanggan yang menggunakan
listrik pada tahun 2008/2009 tercatat sebanyak 407.231 Pelanggan dengan
jumlah tersambung sebesar 414.869.410 VA dan yang yang terjual 761.294.746
KWH. (sumber PLN Cabang Sukabumi)
c. Pos Dan Telekomunikasi
Selama satu dekade terakhir telah terjadi pergeseran paradigma dalam
perekonomian dunia, yaitu beralihnya masyarakat industri menjadi masyarakat
informasi yang didorong oleh kemajuan teknologi serta ditandai dengan
semakin meningkatnya peran informasi dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
manusia.
Dalam era informasi, pos dan telekomunikasi mempunyai arti strategis karena
tidak saja berperan dalam percepatan pembangunan ekonomi, tetapi juga
dalam berbagai aspek lain seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta
pendukung aspek politik dan pertahanan keamanan. Dalam rangka menjamin
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 54
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
kelancaran arus informasi, perlu dilakukan perluasan jangkauan serta
peningkatan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.
Di Kabupaten Sukabumi secara umum layanan pos baru mecapai pada tingkat
Kecamatan, namun untuk menjangkau keseluruh pelosok Desa/ Kelurahan perlu
adanya upaya-upaya penanganan secara bertahap.
7. Perumahan Dan Permukiman
Di Kabupaten Sukabumi, penyediaan perumahan khususnya untuk
masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, selama ini difasilitasi oleh Perum
Perumnas sebagai developer milik pemerintah, namun di dalam melakukan
pembangunan perumahannya masih terbatas.
Pembangunan prasarana dan sarana permukiman yang meliputi air bersih
dan penyehatan lingkungan (air limbah, persampahan dan drainase) banyak
kemajuan yang telah dicapai, namun demikian cakupan pelayanan air bersih dan
penyehatan lingkungan di Kabupaten Sukabumi masih jauh dari memadai dimana
kondisinya adalah sebagai berikut :
a. Air Bersih
Sistem air bersih terbangun baru melayani 30.545 jaringan air minum (Skala
Ibukota Kecamatan) atau 40% penduduk perkotaan, 85.475 jaringan air minum
(Skala Perkotaan) dan dan yang sudah terlayani jaringan air minum (Skala
Perdesaan) adalah sebanyak 172 Desa/Kelurahan dari 367 Desa/Kelurahan di
Kabupaten Sukabumi. Untuk Skala Ibukota Kecamatan dan Skala Perkotaan
sebagian besar dilayani oleh PDAM (90%) dimana permasalahannya adalah Dari
tahun 2007-2009 jumlah penduduk yang terlayani air bersih meningkat tetapi
cakupan layanan menurun karena keterbatasan sumber air baku.
(Sumber:Persatuan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi), sedangkan
jaringan air minum (Skala Perdesaan) masih disubsidi oleh pemerintah karena
masyarakat miskin di kawasan rawan air terutama di perdesaan dan daerah
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 55
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
terpencil masih harus berjuang untuk mendapatkan air bersih pada saat musim
kemarau dibanding kelompok yang lebih mampu di perkotaan
b. Sanitasi (PLP)
Pelayanan sistem pengolahan air limbah di kabupaten Sukabumi masih terbatas,
pelayanan terpusat hanya pada diperkotaan tingkat pelayanan sanitasi
(jamban) di perkotaan mencapai 50% penduduk diperkotaan dan perdesaan 23
% penduduk dimana Prasarana MCK saat ini tahun 2007 baru tersedia 360 unit
dari target tahun 2010 menjadi 1100 unit jadi masih jauh dari target yang
diinginkan.
c. Persampahan.
Pengelolaan persampahan di Kabupten Sukabumi baru bisa melayani 19
Kecamatan dengan jumalah desa/kelurahan terlayani sejumlah 58
desa/kelurahan
Kondisi pengelolaan persampahan di Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi 5
korwil. Masing-masing korwil mempunyai cakupan pelayanan yang berbeda-
beda, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.27 Wilayah Pelayanan dan Jumlah Sarana dan Prasarana Persampahan
Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2007
No Wilayah Cakupan Pelayanan (Jiwa) Truk Sampah TPS Kontainer TPA
1 Sukabumi 80.509 5 84 4 0
2 Cibadak 35.325 2 48 6 1
3 Cicurug 37.565 3 45 4 1
4 Palabuanratu 39.285 8 54 18 1
5 Jampangkulon 21.202 2 19 0 1
Jumlah 213.886 20 250 32 4
Sumber : Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kab. Sukabumi
Data Volume Sampah yang ditangani oleh Kantor Kebersihan berdasarkan
tempat asal sampah dari Tahun 2005 – 2007 adalah sebagai berikut :
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 56
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.28 Data Volume Sampah (m3) yang Terkumpul di TPS dan Non TPS
Menurut Asa Sampah Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2007
Asal Sampah Tahun
2005 2006 2007
Permukiman 100.087 101.892 104.892
Tempat Komersil 219.848 220.947 225.362
Kawasan Industri 26.088 26.226 26.352
Fasilitas Lain 6.552 8.971 9.216
Jumlah 352.575 358.036 365.822
Sumber : Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kab. Sukabumi
Permasalahan Yang Dihadapi adalah banyaknya timbunan sampah yang
terkumpul belum optimal penanganannya tertangani (diangkut/ditanam)
sehingga pada saat sampah tersebut menjadi terdekomposisi dan menimbulkan
bau yang menganggu pernafasan dan mengundang lalat yang merupakan
pembawa dari berbagai jenis penyakit dikarenakan masih kurangnya
penyediaan tempat sampah yang memadai , masih banyaknya masyarakat yang
membuang sampah kesungai, khususnya masyarakat perkotaan, pada beberapa
daerah yang padat penduduknya TPS sangat kecil dn tidak cukup untuk
menampung sampah yang ditimbulkan, masih terbatasnya jumlah truk yang
dijadikan sebagai pengangkut sampah, luas TPA yang digunakan semakin kecil
Untuk menoptimalkan pengelolaan persampahan selanjutnya diperlukan
penanganan secara terintegrasi yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat
dan swasta agar bisa dicapai pelayanan secara optimal.
d. Saluran drainase di perkotaan
Perbaikan / pembangunan saluran drainase di perkotaan dilakukan untuk
menurunkan lamanya waktu genangan di daerah perkotaan belum optimal
dimana rencana Pembangunan jaringan drainase dari 18.000 m’ menjadi
50.000m’ pada tahun 2010, saat ini belum mencapai, karena alokasi anggaran
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 57
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
pembangunan belum optimal disesuaikan dengan kebutuhan permasalahan lain
adalah penanganan genangan air di ruas jalan perkotaan yang merupakan
kewenangan provinsi dan pusat karena kurangnya koordinasi penanganan
sehingga pembebanan anggaran pembangunan dan pemeliharaannya
ditanggung oleh daerah yang seharusnya beban pemerintah provinsi dan pusat.
e. Perumahan dan Permukiman
Masih adanya permukiman kumuh tersebar di berbagai ibu kota kecamatan
yang penduduknya padat dimana permasalahan utamanya adalah masih
rendahnya partisipasi masyarakat dalam penanganan kawasan kumuh termasuk
pendanaan dan menumbuhkan gerakan masyarakat.
Masalah perumahan permukiman di Kabupaten Sukabumi selain pemenuhan
kebutuhan rumah yang masih belum mencukupi antara lain : permukiman
kumuh, rumah di bantaran sungai, dan rumah di daerah bencana. Kawasan
permukiman kumuh di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 tercatat sebanyak
160 lokasi dengan luas 7.739 ha. Lokasi permukiman kumuh tersebut ditemui di
Kecamatan-Kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Sagaranten, Pelabuanratu,
Simpenan, Warungkiara, Bantargadung, Cikembar, Cisaat, Cicurug,
Kalapanunggal, dan Cisolok. Jumlah keluarga yang berada di kawasan
permukiman kumuh di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 adalah 7.661
keluarga dan meliputi 6.161 bangunan. Adapun untuk rumah di bantaran
sungai, pada tahun 2008 tercatat masih ada 1.828 keluarga yang bertempat
tinggal di bantaran sungai atau sebanyak 1.269 bangunan. Masalah perumahan
permukiman lainnya di Kabupaten Sukabumi adalah keluarga yang bertempat
tinggal di bawah jaringan listrik tegangan tinggi yaitu sebanyak 4.848 keluarga
atau sejumlah 1.542 bangunan. Dilihat dari aspek keselamatan, terdapat 7.314
keluarga yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana, meliputi 4.164
keluarga pada daerah rawan longsor, 2.209 keluarga pada daerah rawan banjir
dan 941 keluarga pada daerah rawan bencana lainnya.
Pasar perumahan yang ada tidak dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke
bawah backlog stok rumah masih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 58
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
tambahan rumah per tahun disamping itu rumah yang ada, kualitasnya tidak
layak huni.
Pengembangan perumahan swadaya masih terkendala terbatasnya kemampuan
ekonomi masyarakat, ketersediaan tanah dan pembiayaan; disamping itu
bantuan bahan bangunan bergulir untuk perumahan swadaya belum
sepenuhnya dimanfaatkan, perlu dukungan pemberian kredit mikro dari
Bank/Lembaga Keuangan, serta dukungan prasarana dan sarana, fasos dan
fasum seperti listrik dsb.
Mengingat sifatnya sebagai kebutuhan dasar manusia yang pada umumnya
tidak cost-recovery maka keterlibatan badan usaha milik swasta dan masyarakat
dalam penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman sangat
diperlukan karena keterlibatannya sampai saat ini masih terbatas.
2.1.6 Sosial Budaya Daerah
1. Kependudukan
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan
langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini
diselenggarakan melalui pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas
insani dan sumber daya manusia. Karakteristik pembangunan antara lain
dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana,
dan dengan cara pengembangan kualitas penduduk, melalui pewujudan keluarga
kecil yang berkualitas dan mobilitas penduduk. Dalam kaitan itu, aspek penataan
administrasi kependudukan merupakan hal penting dalam mendukung
perencanaan pembangunan daerah.
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan (lihat Tabel 2.29). Berdasar Hasil Sensus BPS Tahun 2010, penduduk
Kabupaten Sukabumi tercatat sebanyak 2.339.348 jiwa, dengan komposisi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 59
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
penduduk laki-laki sebanyak 1.191.489 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
1.147.859 jiwa.
Tabel 2.29 Perkembangan Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 – 2010
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Penduduk Laki-laki
1.136.359 1.151.103 1.151.413 1.158.964
1 .167.580
1.191.489
Jumlah Penduduk Perempuan
1.088.634 1.089.798 1.106.840 1 .118 .056 1 .126.162 1.147.859
Jumlah 2.224.993 2.240.901 2.258.253 2.277.020 2.293.742 2.339.348 Rasio Jenis Kelamin 104,38% 105,63% 104,03% 103,66% 103,68% 103,80%
Sumber : 2005 – 2009 Hasil SUSEDA. 2010 Hasil Sensus BPS
Berdasarkan struktur umur pada Tahun 2009, keadaan penduduk Kabupaten
Sukabumi memiliki komposisi usia non produktif sebesar 46,21 % yaitu penduduk
usia 0 – 19 tahun berjumlah 927.296 orang (40,43 %) dan penduduk usia di atas 65
tahun bejumlah 132.54 orang (5,78 %). Sedangkan penduduk usia produktif sebesar
1.233.904 orang (53,79 %).
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 60
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.30 Struktur Umur Penduduk Kabupaten Sukabumi
Tahun 2009
Golongan Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
Persentase Struktur
Penduduk 0 – 4 116.410 146.287 262.697 11,45% 5 – 9 108.010 107.220 215.230 9,38%
10 – 14 142.325 121.643 263.968 11,51% 15 – 19 99.605 85.796 185.401 8,08% 20– 24 68.050 81.203 149.253 6,51% 25 – 29 89.065 93.830 182.895 7,97% 30– 34 86.970 69.186 156.156 6,81% 35 – 39 91.875 88.627 180.502 7,87% 40– 44 84.170 80.457 164.627 7,18% 45 – 49 76.405 64.457 140.862 6,14% 50– 54 59.595 55.186 114.781 5,00% 55 – 59 46.960 33.898 80.858 3,53% 60 - 64 30.140 33.830 63.970 2,79% 65 - 69 25.225 22.000 47.225 2,06% 70 – 74 16.150 16.627 32.777 1,43%
75+ 26.625 25.915 52.540 2,29% Jumlah 1.167.580 1.126.162 2.293.742
Sumber : Hasil Suseda 2009 BPS Jawa Barat
Hasil sensus BPS tahun 2010 rata rata kepadatan penduduk di Kabupaten
Sukabumi mencapai 562 jiwa per km2 (6 jiwa/ ha). Pada umumnya Kecamatan di
wilayah utara kepadatan penduduknya lebih tinggi dari pada kecamatan di wilayah
selatan . Hal ini berhubungan dengan kondisi alam dimana wilayah utara lebih subur
dari pada wilayah selatan. Selain itu fasilitas umum lebih tersedia sehingga
mendorong terjadinya urbanisasi ke wilayah utara. Kecamatan Cisaat merupakan
kecamatan terpadat dimana kepadatan penduduknya mencapai 4.912 per km2,
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 61
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
disusul Kecamatan Parungkuda dengan kepadatan 2.763 per km2, dan Kecamatan
Kebonpedes dengan kepadatan 2.445 per km2. Daerah dengan kepadatan
penduduk terendah adalah Kecamatan Tegalbuleud 129 per km2, kemudian
Kecamatan Ciemas dengan kepadatan 164 per km2, dan Kecamatan Cidolog dengan
kepadatan 173 per km2.
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Sukabumi per tahun selama
sepuluh tahun terakhir dari tahun 2000 - 2010 sebesar 1,27 %. LPP Kecamatan
Cimanggu, Cicurug, dan Parungkuda adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sukabumi yakni 3,06 %, 3,01 %, dan 2,86
%. Kecamatan Cimanggu LPP nya tinggi karena setelah Tahun 2000 ada pemekaran
desa dari kecamatan induk yang masuk ke Cimanggu. LPP yang terendah adalah
Kecamatan Curugkembar, Cidolog, dan Kalibunder dengan LPP di bawah 0,05%.
Melihat LPP rata-rata tiap tahun selama sepuluh tahun, dari data hasil
sensus tercatat bahwa LPP Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 1990 - 2000
sebesar 1,81 %, sedangkan LPP dalam kurun waktu 1980 - 1990 masih di angka
1,99%.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang mampu
menunjukan seberapa jauh keberhasilan (performance) suatu wilayah dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, IPM dapat dijadikan
dasar buat penentuan target dan pengukuran kamajuan program-program
pembangunan secara keseluruhan yang langsung menyentuh pada kualitas
masyarakatnya
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 62
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.30 IPM Kabupaten Sukabumi dan Komponennya
Tahun 2002 -2008
Komponen 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
AHH 64,60 64,8 64,82 65,43 65,89 65,94 66,43
AMH 95,12 96,17 96,23 87,78 96,71 96,96 97,11
RLS 5,86 5,90 6,45 6,56 6,61 6,67 6,73
PPP 548,28 550,2 550,2 554,47 558,94 562,09 563,09
IPM 66,60 67,13 67,56 68,62 69,2 69,42 69,85
Sumber : Survey IPM BPS
3. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi
lingkungan. Mengacu pada strategi nasional penanggulangan kemiskinan definisi
kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan
perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Definisi ini beranjak dari
pendekatan berbasis hak yang mengakui bahwa masyarakat miskin mempunyai
hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Keluarga miskin menurut Dinas KBPP Kabupaten Sukabumi adalah keluarga
Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahetra I. Data keluarga miskin berdasar pentahapan
keluarga sejahtera tertera pada tabel berikut :
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 63
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.31 Data Pentahapan Keluarga Sejahtera
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 - 2008
Pentahapan Keluarga Sejahtera
Tahun 2005 2006 2007 2008
Keluarga Pra Sejahtera 93.061 126.560 128.027 140.110 Keluarga Sejahtera I 203.886 162.595 168.391 179.749 KK Miskin (Pra Sejahtera + Sejahtera I)
296.947 289.155 296.418 319.859
Keluarga Sejahtera II 212.248 219.688 228.814 224.132 Keluarga Sejahtera III 76.732 91.783 91.718 91.616 Keluarga Sejahtera III Plus 20.072 22.883 27.104 26.254
Sumber : Dinas KB & PP Kabupaten Sukabumi
3. Pendidikan dan Kebudayaan
a. Pendidikan
Pengukuran keberhasilan pembangunan melalui pendekatan IPM dari aspek
Pendidikan dimulai dari Indeks Angka Melek Huruf (AMH), Angka Melek Huruf
(AMH), Indeks Rata-rata Lama Sekolah, Angka Rata-rata Lama Sekolah. Kemudian
analisis dilanjutkan terhadap indikator makro yang terkait dan ikut mempengaruhi
angka tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung seperti Angka
Partisipasi Kasar (APK).
Angka-angka yang ada pada beberapa indikator makro yang terkait dengan
aspek Pendidikan dari tahun 2006 sampai tahun 2007dapat dilihat pada Tabel 2.32.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 64
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.32 Perkembangan Data Pendidikan
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2009 dan Target 2010
NO. INDIKATOR KUNCI
KONDISI RIIL Rencana
Target SPM PROV. 2005-2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 Proyeksi Jumlah Penduduk Seluruhnya
2.200.833
2.268.900
2.278.836
2.301.205
2.437.395
2.443.732
- Penduduk usia 0 - 6 th (usia PAUD) - - - -
338.189
339.068
- Penduduk usia 3 - 6 th (usia PAUD) - - - -
136.434
136.789
- Penduduk usia 5 - 6 th (usia TK)
93.923
96.828
97.272
94.981
90.348
90.583
- Penduduk usia 7 - 12 th 281.377
290.079
295.373
269.831
267.222
267.917
- Penduduk usia 13 - 15 th 124.989
128.854
131.913
127.840
152.191
152.587
- Penduduk usia 16 - 18 th 127.528
131.472
133.809
124.512
150.567
150.958
2 · Jumlah Siswa 435.138
483.951
497.915
522.417
546.750
566.822
- PAUD - 30.773
44.001
45.321
- TK 5.262
6.612
5.628
7.441
7.333
7.553
- RA 3.028
3.028
2.669
3.135
4.484
4.619
- SD 254.746
263.646
268.682
270.350
272.129
280.293
- MI 44.968
47.500
49.846
49.147
51.019
52.550
- PLB 220
220
325
390
390
402
- SMP 51.004
60.389
59.956
72.196
75.095
77.348
- SMPT 5.543
8.618
8.618
23.616
15.614
16.082
- MTs 29.296
36.183
39.148
41.014
41.528
42.774
- SMA 13.180
17.388
17.878
17.300
17.209
19.446
- MA 6.670
7.827
7.666
8.570
8.260
8.508
- SMK 8.830
20.150
12.009
15.361
19.488
22.021
- Paket A 1.440
1.440
6.610
3.746
6.709
6.910
- Paket B 8.452
8.452
15.980
6.956
19.601
20.189
- Paket C 2.499
2.499
2.900
3.195
7.891
8.128
- Salafiah ula -
-
-
759
782
- Salafiah Wustha -
3.042
3.042
4.489
4.624
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 65
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
3 Jumlah Siswa Bedasarkan Usia Sekolah
395.917
420.533
419.441
453.257
460.607
477.403
- PAUD ( 0 - 6 Tahun ) -
-
15.008
15.458
15.922
- TK ( 5 - 6 Tahun ) 3.207
3.306
3.306
5.500
5.451
5.615
- RA ( 5 - 6 Tahun ) 2.141
2.207
2.274
2.304
3.193
3.289
- SD ( 7 - 12 Tahun ) 231.500
236.598
241.238
240.768
239.931
247.129
- MI ( 7 - 12 Tahun ) 41.513
42.797
44.976
43.067
45.191
46.547
- PLB ( 7 - 12 Tahun ) -
-
-
-
- SMP ( 13 - 15 Tahun ) 50.284
52.870
46.029
56.526
56.993
58.703
- SMPT ( 13 - 15 Tahun ) 4.048
8.297
8.297
20.485
21.099
21.732
- MTs ( 13 - 15 Tahun ) 29.002
29.899
31.240
32.886
34.132
35.156
- SMA ( 16 - 18 Tahun ) 11.803
12.168
12.553
12.922
12.002
13.562
- MA ( 16 - 18 Tahun ) 5.383
6.580
5.871
6.381
5.306
5.996
- SMK ( 16 - 18 Tahun ) 6.567
15.018
9.035
11.222
13.665
15.441
- Paket A ( 7 - 12 Tahun ) 1.074
1.107
3.730
340
350
361
- Paket B ( 13 - 15 Tahun ) 7.422
7.652
9.216
2.812
2.896
2.983
- Paket C ( 16 - 18 Tahun ) 1.973
2.034
1.676
408
420
433
- Salafiah ula ( 7 - 12 Tahun )
-
-
320
543
559
- Salafiah Wustha ( 13 - 15 Tahun )
-
-
2.308
3.977
3.977
4 APK Prasekolah (PAUD, TK, RA) 30
8,83
9,96
8,53
43,53
45,33
46,57
- Paud -
-
32,40
32,25
33,13
- TK 5,60
6,83
5,79
7,83
8,12
8,34
- RA 3,22
3,13
2,74
3,30
4,96
5,10
5 APK SD/MI/SDLB/Paket A 100 107,03
107,76
110,08
119,79
123,72
127,10
- SD 90,54
90,89
90,96
100,19
101,84
104,62
- MI 15,98
16,37
16,88
18,21
19,09
19,61
- Paket A 0,51
0,50
2,24
1,39
2,51
2,58
- Salafiah Ula -
-
-
0,28
0,29
6 APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B 90
75,44
87,57
90,95
111,61
91,74
105,52
- SMP 40,81
46,87
45,45
56,47
49,34
50,69
- MTs 23,44
28,08
29,68
32,08
27,29
28,03
- SMPT 4,43
6,69
6,53
18,47
10,26
10,54
- Paket B 6,76
5,94
6,99
2,20
1,90
13,23
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 66
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
- Salafiah Wustha -
-
2,31
2,38
2,95
3,03
7 APK SMA/MA/ SMK/SMALB/Paket C 80
24,45
36,41
30,23
35,68
35,10
38,49
- SMA 10,34
13,23
13,36
13,89
11,43
12,88
- MA 5,23
5,95
5,73
6,88
5,49
5,64
- SMK 6,92
15,33
8,97
12,34
12,94
14,59
- Paket C 1,96
1,90
2,17
2,57
5,24
5,38
8 APM SD/MI/SDLB/Paket A 100 97,41
96,70
98,16
105,32
106,83
109,75
- SD 82,27
81,56
81,67
89,23
89,79
92,24
- MI 14,75
14,75
15,23
15,96
16,91
17,37
- Paket A 0,38
0,38
1,26
0,13
0,13
0,13
9 APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B 90
72,61
76,61
71,85
88,16
78,25
80,32
- SMP 40,23
41,03
34,89
44,22
37,45
38,47
- MTs 23,20
23,20
23,68
25,72
22,43
23,04
- SMPT 3,24
6,44
6,29
16,02
13,86
14,24
- Paket B 5,94
5,94
6,99
2,20
1,90
1,95
- Salafiah Wustha 2,61
2,61
10 APM SMA/MA/ SMK/SMALB/Paket C 70
20,17
27,23
21,77
24,84
20,85
23,47
- SMA 9,26
9,26
9,38
10,38
7,97
8,98
- MA 4,22
5,00
4,39
5,12
3,52
3,97
- SMK 5,15
11,42
6,75
9,01
9,08
10,23
- Paket C 1,55
1,55
1,25
0,33
0,28
0,29
11 Angka Melanjutkan - -
- SD/MI ke SMP/Mts 100 84,31 88,75
91,41
90,55
94,67
100,00
- SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 75 73,09
77,75
80,08
87,90
75,61
75,00
- SMA/MA/SMK ke PT 30 - -
12 Angka Mengulang 4,75
3,44
3,23
2,22
1,67
0,9
- SD 0 2,09
1,40
1,37
1,12
0,80
0,50
- MI 0 1,17
0,90
0,87
0,51 0,55 0,30
- SMP 0 0,10
0,08
0,05
0,05 0,04 0,01
- MTs 0 0,82
0,63
0,60
0,28 0,04 0,01
- SMA 0.5 0,04
0,03
0,00
0,02 0,01 0,005
- MA 0.5 0,37
0,28
0,25
0,25 0,23 0,10
- SMK 0.5 - -
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 67
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
0,16 0,12 0,09 -
13 Angka Drop Out 4,58
3,53
3,32
3,16
2,31
1,77
- SD 0 0,24 0,18
0,15
0,07 0,03 0,02
- MI 0 0,19 0,14
0,11
0,07 0,08 0,05
- SMP 0 0,95 0,73
0,70
0,47 0,57 0,35
- MTs 0 1,20 0,93
0,90
0,74 0,35 0,25
- SMA 1 0,25 0,19
0,16
0,62 0,51 0,33
- MA 1 1,26 0,97
0,94
0,64 0,40 0,30
- SMK 1 0,50 0,38
0,35
0,57 0,37 0,47
14 Rata-rata nilai UN 6,85
6,54
6,94
7,00
7,27
7,00
- SD 6,82
6,67
6,90
6,77
6,89
7,00
- MI 6,54
6,82
7,01
6,61
6,91
7,00
- SMP 7,37
6,54
6,80
6,13
7,38
7,00
- MTs 6,61
6,54
6,92
7,37
7,70
7,00
- SMA 7,01
6,45
6,91
7,52
7,38
7,00
- MA 6,68
6,41
6,68
7,17
7,14
7,00
- SMK 6,90
6,38
7,37
7,45
7,48
7,00
15 Jumlah Guru Seluruhnya 20.910
20.288
21.622
23.197
27.763
27.763
- TK 656
523
399
600
821
821
- RA 254
358
348
336
627
627
- SD 8.813
8.822
9.249
10.050
11.294
11.294
- MI 1.997
1.995
2.124
2.115
2.666
2.666
- SMP 3.176
3.022
3.445
3.650
4.537
4.537
- MTs 2.826
2.665
2.834
3.100
3.653
3.653
- SMA 1.242
1.121
1.351
1.347
1.377
1.377
- MA 1.119
995
1.048
1.098
1.352
1.352
- SMK 827
787
824
901
1.436
1.436
16 Jumlah Guru yang telah lulus sertifikasi
88
747
411
1.321
1.496
- TK 10 2 12 149
- SD 7 510 205 761 716
- SMP 81 133 129 357 340
- SMA/SMK 94 75 191 291
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 68
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
16 Rombel (Rombongan Belajar)
8.917
8.917
14.965
15.065
16.237
17.899
- SD 8.620
8.887
8.956
9.083
9.179
9.343
- MI 1.734
1.788
1.583
1.826
1.877
1.752
- SMP 2.670
2.753
1.994
1.829
2.832
3.094
- MTs 768
792
1.088
1.175
934
1.711
- SMA 387
399
501
480
470
778
- MA 217
224
593
285
439
340
- SMK 257
265
250
387
506
881
17 Ruang Kelas SD 90 7.077
7.073
7.073
7.386
8.222
8.944
- Baik 2.851 2851 3179 3373
5.573 7219
- Rusak Ringan/Sedang 2.060
2058 2058 1582 1182 920
- Rusak Berat 2.166 2164 1836 2431 1467 805
18 Ruang Kelas MI 90 1.496
1.496
1.496
1.517
1.566
1.622
- Baik 581 581 622 651 1022 1266
- Rusak Ringan/Sedang 454 454 454 395 298 189
- Rusak Berat 461 461 420 471 246 167
19 Ruang Kelas SMP 90 1.163
1.163 1271 1748 1768 1778
- Baik 846 846 1038 1333 1389 1399
- Rusak Ringan/Sedang 244 244 233 282 247 42
- Rusak Berat 73 73 133 132 65
20 Ruang Kelas MTs 90 380 380 434 1051 1120 1145
- Baik 333
333 405 708 805 998
- Rusak Ringan/Sedang 35 35 17 229 143 72
- Rusak Berat 12 12 12 114 172 75
21 Ruang Kelas SMA 100 380 380 395 523 536 543
- Baik 321 321 358 411 442 479
- Rusak Ringan/Sedang 35 35 15 80 76 55
- Rusak Berat 24
24 22 32 18 9
22 Ruang Kelas MA 100 257
257
257
297
311 326
- Baik 163
169
213
228 231 265
- Rusak Ringan/Sedang 52
46
23
50 58 49
- Rusak Berat 42
42
21
19 22 12
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 69
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
23 Ruang Kelas SMK 100 231
231
231
349 351 360
- Baik 201 211
231
276 277 318
- Rusak Ringan/Sedang 26 16
-
58 71 42
- Rusak Berat 4 4
-
15 3 0
24 Pesentase Ruang Kelas Baik ( % )
SD/MI 39,56 39,57 43,26 44,29 66,52 79,38
SD 40,29 40,31 44,95 45,67 67,78 80,71
MI 38,84 38,84 41,58 42,91 65 78,05
SMP/MTs 80,19 80,19 87,49 71,81 75,22 82,92
SMP 72,74 72,74 81,67 76,26 78,56 78,68
MTS 87,63 87,63 93,32 67,36 71,88 87,16
SMA/MA/SMK 78,30 80,52 91,17 78,15 78,55 85,95
SMA 84,47 84,47 90,63 78,59 82,46 88,21
MA 63,42 65,76 82,88 76,77 74,28 81,29
SMK 87,01 91,34 100,00 79,08 78,92 88,33
25 Rasio Murid : Guru - -
- SD 40 : 1 31: 1 30 : 1 29 : 1 27 : 1 1 1
- MI 40 : 1 24 : 1 24 : 1 23 : 1 23 : 1 1 1
- SMP 28 : 1 21 : 1 20 : 1 17 : 1 20 : 1 1 1
- MTs 28 : 1 14 : 1 14 : 1 14 : 1 13 : 1 1 1
- SMA 23 : 1 16 : 1 16 : 1 13 : 1 13 : 1 1 1
- MA 23 : 1 8 : 1 8 : 1 7 : 1 8 : 1 0 0
- SMK 18 : 1 24 : 1 26 : 1 15 : 1 17 : 1 1 1
26 Rasio Murid : Rombel
- SD (30 - 40) : 1 30 : 1 30 : 1 30 : 1 30 : 1 1 1
- MI (30 - 40) : 1 27 : 1 27 : 1 31 : 1 27 : 1 1 1
- SMP (30 - 40) : 1 44 : 1 44 : 1 30 : 1 39 : 1 2 2
- MTs (30 - 40) : 1 46 : 1 46 : 1 36 : 1 35 : 1 2 2
- SMA (30 - 40) : 1 39 : 1 44 : 1 36 : 1 36 : 1 2 2
- MA (30 - 40) : 1 35 : 1 35 : 1 13 : 1 30 : 1 1 1
- SMK (30 - 40) : 1 57 : 1 76 : 1 48 : 1 40 : 1 2 2
27 Jumlah Sekolah SMK 38 38
38
50 63 66
28 · Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional
1
1
1
1
1
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 70
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
29 Sekolah NSS
- SD 2 26 37 37
- SMP 3 5 5 8 13
30 Jumlah Warga Belajar Non Formal (WB)
- KF 18.714
23.082
9.511 15725 256
- PAKET A 1.440
6.610
3.746
6.709
1.420
- PAKET B 8.452
15.980
6.956
19.601
4.300
- PAKET C 2.499
2.900
3.195
7.891
2.925
30 Jumlah Warga Belajar Non Formal yang Lulus (WB)
- KF 16.951
22.085
9.280 15568 256
- PAKET A 1.038
4.847
2.865 5175
1.420
- PAKET B 6.253
12.082
5.496 15771
4.300
- PAKET C 1.953
2.331
2.686 6721
2.925
31 Jumlah Warga Belajar Non Formal yang Lulus (%)
- KF 90,58 95,68 97,57 99,00 100
- PAKET A 72,08 73,33 76,48 77,14 100
- PAKET B 73,98 75,61 79,01 80,46 100
- PAKET C 78,15 80,38 84,07 85,17 100
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi
b. Kebudayaan
Kebudayaan suatu bangsa hakekatnya adalah identitas, kepribadian, atau
jati diri bangsa itu, sehingga membangun kebudayaan adalah membangun identitas,
jati diri atau kepribadian bangsa itu. Persaingan antar bangsa pada dasarnya adalah
pertarungan untuk mempertahankan jati diri bangsa yang berlangsung dalam
kontek karakteristik kebudayaan yang dinamis yang terus berubah seiring
perubahan yang dialami para pelaku budayanya.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Kabupaten Sukabumi termasuk yang
bercorak heterogen namun masih dalam pengaruh dominasi kebudayaan suku
sunda. Dominasi ini dimungkinkan sebagai konsekuensi Kabupaten sukabumi
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 71
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
merupakan sub kultur dari lingkup kebudayaan yang hidup dan tinggal di wilayah
Jawa Barat (Sunda Pituin maupun Sunda Mukimin). Identitas kesundaan atau ciri
pribadi orang Sunda dapat terlihat dan terapresiasi antara lain dalam penggunaan
bahasa sehari–hari bahasa Sunda yang memiliki entonasi khas, kesenian,
kepribadian dan sistem kemasyarakatan orang Sunda.
Berbagai ungkapan tradisional Sunda yang masih digunakan di masyarakat
antara lain, silih asih, silih asah jeung silih asuh sebagai konsep kemasyarakatan
dan bernegara. Ungkapan cageur, bageur, pinter tur singer sebagai konsep
pembangunan manusianya dan ungkapan genah, merenah tur tumaninah
digunakan sebagai konsep pembangunan rumah maupun lingkungan perumahan,
desa dan kota. Ungkapan tersebut merupakan gambaran pandangan hidup
masyarakat yang memiliki nilai nilai kehidupan bermasyarakat yang luhur dan
sangat penting untuk dipelihara, dilestarikan dan diwariskan kepada generasi
penerus.
Pengembangan kebudayaan yang berlandaskan nilai nilai luhur budaya lokal
diarahkan untuk mengimbangi perubahan masyarakat yang sangat cepat sebagai
akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
Di samping itu pengembangan kebudayaan dimaksudkan untuk menciptakan
iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu
merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan serta memperkaya
khasanah kebudayaan nasional.
c. Pemuda dan Olah Raga
Keberadaan pemuda di Indonesia memegang peranan yang sangat penting,
bahkan posisinya itu menentukan kualitas bangsa. Oleh karena itu, agar penentu
kualitas bangsa ini bisa berkiprah lebih besar lagi dalam proses pembangunan di
Indonesia, mereka harus diberdayakan seoptimal mungkin. Upaya untuk
memberdayakan pemuda antara lain melalui peningkatan kesempatan dalam
memperoleh pendidikan dan pelatihan, peningkatan partisipasi dalam
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 72
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
pembangunan sosial politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamanan,
peningkatan kepeloporan dan kepemimpinan pemuda dalam pembangunan, dan
peningkatan kemandirian dalam berorganisasi.
Pemda Kabupaten Sukabumi menitikberatkan pemberdayaan pemuda ini ke
arah pembinaan organisasi kepemudaan melalui pembinaan Karang Taruna, KNPI,
OSIS, dan Pramuka, sedangkan program pembinaan keolahragaannya diserahkan
tugasnya kepada KONI Kabupaten Sukabumi.
Dalam masa pergantian abad, dimana proses reformasi dan demokratisasi
tengah berlangsung, tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Sukabumi antara lain
makin derasnya arus informasi dan masuknya nilai-nilai budaya asing dari luar.
Informasi dan nilai-nilai budaya asing yang masuk melalui berbagai media tersebut
terkadang tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai luhur budaya daerah dan bisa
menjadi ancaman bagi pembangunan kebudayaan. Lebih jauh, hal ini dapat
mengakibatkan pendangkalan nilai-nilai moral dan nilai-nilai luhur budaya daerah
yang pada gilirannya dapat mengakibatkan krisis jati diri dan kepribadian bangsa.
4. Agama
Mayoritas penduduk Kabupaten Sukabumi (2008) pemeluk agama Islam
sebanyak 99,52 persen, diikuti penganut Kristen Protestan 0.27 persen, Kristen
Katolik 0,18 persen ,Hindu 0,02 persen, Budha 0,02 persen. Pembangunan agama
merupakan upaya mewujudkan agenda meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama.
Selain itu, pembangunan agama juga mencakup dimensi peningkatan kerukunan
hidup umat beragama, yang mendukung peningkatan saling percaya dan
harmonisasi antar kelompok masyarakat. Dimensi kerukunan ini sangat penting
dalam rangka membangun masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai realitas
multikultur dan memahami makna kemajemukan sosial, sehingga tercipta suasana
kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 73
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
5. Kesehatan
Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah satu aspek utama selain
pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma
sehat, sejalan dengan Visi Kabupaten Sukabumi Sehat 2010.
Derajat kesehatan Kabupaten Sukabumi telah mengalami kemajuan cukup
berarti. Berdasarkan data BPS Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat dari 61,70
tahun pada tahun 2000 menjadi 64,82 tahun pada tahun 2004. Selengkapnya lihat
Tabel di bawah ini.
Tabel 2.33
Perkembangan Angka Harapan Hidup Tahun 2000-2006
Tahun AHH
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
61,70
63,89
64,60
64,80
64,82
65,37
65,89
65,94
66,43
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat dan BPS Kab. Sukabumi
Angka Kematian Bayi selama periode tahun 2000-2000 mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2002 AKB Kabupaten Sukabumi sebesar
56,00 dan pada tahun 2009 menjadi 48.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 74
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.34
ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) Tahun 2000-2009
Tahun AKB
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
62,20
60.01
56,00
55,01
55,01
53,25
53,25
50,00
48,00
48.00
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Sukabumi lebih banyak terjadi pada pada
masa perinatal (0-7 hari). Adapun penyebabnya: pertama, kesehatan dan gizi ibu
selama kehamilan dan cara persalinan; dan kedua, gangguan yang diterima
neonatus setelah beradaptasi dengan dunia luar, termasuk perawatan dan
kebiasaan pemberian makanan padat dini pada bayi baru lahir.
Seiring meningkatnya jumlah penduduk, pengembangan wilayah baru dan
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, jumlah
Puskesmas telah mengalami peningkatan. Beberapa Puskesmas pembantu
ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 75
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.35 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2008
No. Sarana Kesehatan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
Puskesmas
Puskesmas pembantu
Puskemas Keliling
Rumah Sakit
Posyandu
58
111
55
3
3.178
Sumber : Dinas Kesehatan
Secara administratif sarana Puskesmas yang tersedia saat ini telah
menjangkau disemua kecamatan yang berjumlah 47 Kecamatan, disamping
itu dibantu dengan tersedianya Puskesmas pembantu,puskesmas keliling ke
desa-desa telah menjangkau pelayanan kesehatan yang masing-masing
disertai dengan kurang lebih dua Puskesmas dan Puskesmas keliling. Namun
dari segi bentang alam dan geografis memungkinkan adanya wilayah-
wilayah yang jauh dari jangkauan sarana kesehatan.
6. Kesejahteraan Sosial
Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasusilaan, dan
bencana alam, serta bencana sosial. Menurut data dari Dinas Sosial dan
Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 tercatat data
penyandang masalah sosial sebagai berikut :
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 76
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Tabel 2.36 Jumlah Penyandang Masalah Sosial di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2008
No Penyandang Masalah Sosial Jumlah
1 Anak Balita Terlantar 2.535 2 Anak Terlantar 6.385 3 Anak Korban Tindak Kekerasan 457 4 Anak Nakal 828 5 Anak Jalanan 727 6 Anak Cacat 2.384 7 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 13.576 8 Wanita Korban Tindak Kekerasan 483 9 Lanjut Usia Terlantar 10.704
10 Lanjut Usia Korban Tindak Kekerasan 232 11 Penyandang Cacat 4.903 12 Penyandang Cacat ex Penyakit Kronis 1.732 13 Tuna Susila 246 14 Pengemis 287 15 Gelandangan 218 16 ex Narapidana 750 17 Korban NAPZA 220 18 Keluarga Fakir Miskin 130.319 19 Keluarga Rumah Tidak Layak Huni 24.490 20 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 405 21 Komunitas Adat 314 22 Masyarakat Rawan Bencana 4.651 23 Korban Bencana Alam 838 24 Korban Bencana Sosial 40 25 Pekerja Migran 2.370 26 Keluarga Rentan 1
Penyandang cacat masih menghadapi kendala untuk kemandirian,
produktivitas dan hak untuk hidup normal yang meliputi antara lain akses ke
pelayanan sosial dasar, terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial
untuk berbagai jenis kecacatan, dan aksesibilitas terhadap pelayanan umum untuk
mempermudah kehidupan mereka.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 77
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.2. Capaian Kinerja Pembangunan Daerah 2006 - 2010
Capaian kinerja pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi 2006 -2010
berdasarkan indikator makro telah memperlihatkan hasil yang cukup baik :
- Capaian IPM Kabupaten Sukabumi pada kurun waktu 2004 – 2008 meningkat
2,29 poin dari 67,56 menjadi 69,85. Rata-rata kenaikan IPM lebih dari 0,5 poin
per tahun.
Rata-rata lama sekolah meningkat 0,28 tahun dari 6,45 tahun menjadi 6,73
tahun. Peningkatan ini dirasa masih belum memuaskan dan harus digenjot
lebih giat lagi.
Angka Melek Huruf meningkat sebesar 0,88 % dari 96,23 % menjadi 97,11 %.
Berarti kurang dari 3% lagi masyarakat Kabupaten Sukabumi bebas buta
huruf.
Angka Harapan Hidup meningkat selama 1,61 tahun dari 64,82 tahun
menjadi 66,43 tahun, dari semua komponen IPM, komponen AHH
mengalami peningkatan yang paling besar
Daya beli masyarakat Kabupaten Sukabumi meningkat Rp. 12.890 dari Rp.
550.200 menjadi Rp. 563.090, peningkatan ini pun dirasa masih belum
seimbang dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai.
- Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi, Hasil sensus BPS pada Tahun 2010
berjumlah 2.339.348 jiwa, dalam dekade sepuluh tahun 2000 – 2010 laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Sukabumi sebesar 1,27 %, berarti menurun
cukup drastis dari dekade sepuluh tahun sebelumnya 1990 – 2000 yaitu 1,81 %
dan berada di bawah laju pertumbuhan penduduk nasional yaitu 1,49%.
- Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi rata-rata tumbuh 4% setiap tahun,
angka pertumbuhan ini dihitung berdasarkan PDRB harga konstan pada Tahun
2004 sebesar Rp. 6,828 Trilyun , meningkat pada tahun 2008 sebesar 8,015
Trilyun.
- Terdapat korelasi yang positif ketika pertumbuhan ekonomi tumbuh maka
kesempatan kerja pun bertambah, tercatat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 78
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
(TPAK) di Kabupaten Sukabumi meningkat pada tahun 2004 sebesar 53%, naik
10 % menjadi 63 % pada tahun 2008, dan mampu menurunkan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT ) dari 12,5 % pada tahun 2004 menjadi 9% pada
tahun 2008.
- Pendapatan per kapita dihitung berdasar PDRB harga berlaku dibagi jumlah
penduduk Kabupaten Sukabumi , diperoleh pendapatan per kapita penduduk
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 sebesar Rp. 4.293.345 per tahun atau Rp.
358 ribu per bulan. Meningkat pada tahun 2008 menjadi Rp. 7.085.000 per
tahun atau Rp. 590 ribu per bulan.
- Pertumbuhan ekonomi ini yang terjadi masih dirasa belum cukup dan belum
mampu menyelesaikan masalah kemiskinan di Kabupaten Sukabumi.
Kemiskinan di Kabupaten Sukabumi walaupun secara agregat berkurang dari
tahun ke tahun, namun dari sisi presentase tidak berubah banyak. Kemiskinan
masih menjadi masalah sekaligus tantangan yang harus diselesaikan ke depan.
Selengkapnya capaian pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi 2006 –
2010 berdasar indikator makro dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.37 Capaian Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi 2006 - 2010 Berdasarkan Indikator Makro
No Indikator Satuan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber Data
1 IPM 67,56 68,54 69,04 69,42 69,85 70,2 70,5 Data Basis IPM Jawa Barat
a. RLS Tahun 6,45 6,56 6,61 6,67 6,73 6,79 6,85 Survey IPM Kab Sukabumi
b. AMH % 96,23 96,59 96,77 96,96 97,11 97,31 97,51 c. AHH Tahun 64,82 65,7 65,87 65,94 66,43 66,7 66,97
d. Kemampuan Daya Beli Ribu Rp 550,2 554,47 558,78 562,09 563,09 565,165 567,24
2 Jumlah Penduduk Jiwa 2.210.091 2.224.993 2.240.901 2.258.253 2.277.020 2.453.338 2.489.297 Jawa Barat dalam Angka : SUSEDA
3 LPP (% Per Tahun) %/ Thn 0,67% 0,71% 0,77% 0,83% 1,705 1,67 Perhitungan 4 Jumlah Miskin a. Penduduk Miskin % 15,98%
b. Keluarga Miskin Kk 228.395 229.031 228.165 224.246 Jawa Barat dalam Angka : SUSEDA
5 Pendapatan Per Kapita (Harga Berlaku) Rp Rp4.293.345 Rp5.089.570 Rp5.874.341 Rp6.463.819 Rp7.085.227 7.019.577 7.611.282
Perhitungan : PDRB hb / jumlah penduduk
6 PDRB
a. PDRB a.d H.Konstan 2000 Juta Rp. 6.828.320,51 7.125.569,90 7.419.360,60 7.714.653,01 8.015.201,03 8.302.792 8.630.734
Sukabumi dalam Angka : BPS
b. PDRB a.d H.Berlaku Juta Rp. 9.488.683,24 11.324.257,34 13.163.815,57 14.596.938,13 16.133.202,64 17.230.598 18.922.601 Sukabumi dalam Angka : BPS
7 LPE
a. LPE Konstan 2000 %/ Thn 4,35% 4,12% 3,98% 3,90% 3,55 3,73 Perhitungan : % pertumbuhan PDRB hk
b. LPE Harga Berlaku %/ Thn 19,34% 16,24% 10,89% 10,52% > 7 > 7 Perhitungan : % pertumbuhan PDRB hb
8 Konsumsi Pemerintah Milyar Rp 612,64 883,84 1059,92 1240,30
Sukabumi dalam Angka : DPPKAD
9 TPT %/ Thn 12,48% 13,77% 13,89% 10,85% 8,94% < 12 < 12 Jawa Barat dalam Angka : SUSEDA
10 TPAK %/ Thn 53,02% 51,62% 50,58% 64,77% 63,38% > 60 > 60 Jawa Barat dalam Angka : SUSEDA
Sumber : dicantumkan pada kolom paling kanan dan Hasil Analisis
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 81
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.3 Isyu dan Permasalahan Strategis Daerah
Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan
tantangan pembangunan. Munculnya berbagai permasalahan pembangunan daerah
serta diikuti masih banyaknya kendala yang dihadapi dalam pembangunan menjadi
semangat bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk
lebih memperhatikan dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan sumber daya
lokal dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pembangunan Kabupaten Sukabumi
menuju kemandirian dan kesejahteraan.
Beberapa potensi dan sumber daya daerah yang masih dapat dioptimalkan
untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, meliputi :
Potensi kepatuhan para pihak (institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat)
yang belum optimal dan konsisten dalam melaksanakan peraturan perundangan
atau hasil kesepakatan yang telah ditetapkan bersama, terutama komitmen
terhadap hasil dokumen perencanaan daerah.
Potensi penataan organisasi perangkat daerah akan lebih optimal apabila diikuti
dengan penataan aparatur secara proporsional dan berbasis kompetensi, baik di
tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/ kelurahan.
Potensi peran serta masyarakat dan dunia usaha serta pembagian peran
kelembagaan masyarakat terutama di tingkat desa dan kecamatan yang belum
dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang efektivitas manajemen
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah
Potensi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang belum sepenuhnya
mengacu pada rencana tata ruang dan rencana pembangunan daerah, baik
jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan.
Secara umum, kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja
pembangunan daerah dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Tabel 2.38
Kendala Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi
NO ASPEK PEMBANGUNAN
PERMASALAHAN ( issue )
HAMBATAN (faktor internal)
TANTANGAN (faktor eksternal)
1 Kependudukan dan Kemiskinan
LPP masih sulit dikendalkan terutama di daerah yang padat, dan
Angka kemiskinan cenderung meningkat
Tidak terkendalinya pertambahan jumlah penduduk di daerah padat
Program penanganan penduduk miskin belum optimal (indikasi ini terlihat dengan masih tingginya jumlah penduduk miskin)
Tingginya migrasi masuk (inmigrasi), Paket kebijakan pemerintah pusat dalam penanggulangan kemiskinan belum efektif.
2 Pembangunan Manusia 1. Bidang
Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Daya
Beli
Lambannya peningkatan kualitas pembangunan manusia, yang disebabkan karena : Banyak penduduk usia
produktif yang tidak/ belum sekolah dan buta huruf Tingginya kasus kematian
bayi
Banyak penduduk usia kerja yang menganggur Daya beli masyarakat
rendah Pendapatan masyarakat
rendah
Lemahnya sinergitas antar pelaku pembangunan dalam pelaksanaan program/ kegiatan, yang berdampak : Aksesibilitas terhadap pelayanan pendidikan
dan kesehatan masyarakat rendah Ketidaksinkronan output program
pendidikan dan keterampilan dengan penyediaan lapangan kerja
Belum optimalnya penggalian potensi daerah yang memiliki nilai ekonomi
Tingkat kepedulian masyarakat terhadap
peningkatan kualitas pendidikan rendah. Masih lemahnya sistem kewaspadaan dini
kesehatan Rendahnya aksesibilitas transportasi yang
berdampak pada lesunya minat investor. Rendahnya aksesibilitas masyarakat
terhadap permodalan dan pasar Pengaruh perekonomian nasional yang
belum stabil (kenaikan harga) berdampak terhadap daya beli masyarakat
NO ASPEK PEMBANGUNAN
PERMASALAHAN ( issue )
HAMBATAN (faktor internal)
TANTANGAN (faktor eksternal)
3 Pembangunan Infrastruktur
Tingginya tingkat kerusakan infrastruktur dasar (terutama jalan dan pengairan) Sistem jaringan infrastruktur yang ada belum menunjang pelayanan sosial dan ekonomi secara optimal
Tipologi wilayah Kab. Sukabumi dengan struktur geologi kompleks dan curah hujan tinggi menyebabkan wilayahnya sangat rentan bencana alam (gempa dan longsor)
Kualitas pembangunan infrastruktur masih rendah.
Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur umumnya rendah.
Belum terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur yang menunjang pelayanan sosial dan ekonomi
Komitmen dan Kemampuan pemerintah (pusat, propinsi, dan daerah) dalam mewujudkan keterpaduan pembangunan infrastruktur masih lemah.
4 Perkembangan Pemerintahan daerah
Kinerja pemerintahan belum optimal
Kelembagaan pelaksanaan urusan pemerintahan belum didukung standar pelayanan minimal (SPM)
Kuantitas dan kualitas aparatur belum didasarkan muatan kompetensi memadai
Kuantitas dan kualitas hubungan antar Pemerintah, DPRD, masyarakat dan organisasi non pemerintah belum optimal
5 Pembangunan Wilayah
Pembangunan antar wilayah (kec. dan desa) belum merata dan sinergis
Pembiayaan pembangunan antar wilayah belum proporsional
Rendahnya kuantitas dan kualitas aparatur wilayah.
Kebijakan dan program pemerintah daerah yang berorientasi pada pembangunan wilayah belum optimal
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 84
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Isyu Strategis dan permasalahan yang masih menjadi tantangan Kabupaten
Sukabumi adalah :
1. Kemiskinan
Masih tingginya persentase jumlah penduduk miskin, tingkat nasional 17,75 %
(dihitung sebelum kenaikan BBM Mei 2008).
2. Kesehatan
- Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
- Masih tingginya kasus prevalensi penyakit menular
- Masih tingginya kasus Gizi Buruk
- Masih rendahnya perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat
- Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan
- Masih kurangnya ketersediaan tenaga medis dan paramedis
- Masih kurangnya sarana dan prasarana puskesmas pembantu pada setiap
kecamatan
3. Pendidikan
- Rendahnya akses pada pelayanan pendidikan
- Rendah mutu pendidikan (guru, lulusan siswa)
- Manajemen pendidikan (efektifitas penggunaan anggaran belum optimal)
4. Ekonomi
- Stabilitas harga kebutuhan pokok cenderung fluktuatif berpengaruh pada
daya beli masyarakat
- Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pembangunan (Teknologi Tepat
Guna/TTG)
- Pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir kecenderungan mengalami
penurunan
- Tingkat pengangguran masih tinggi
- Rendahnya akses petani, nelayan dan UMKM terhadap permodalan.
- Produktivitas pertanian dan mutu produk pertanian dalam arti luas relatif
masih rendah
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 85
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
- Belum seimbang antara pembiayaan pembangunan dan ketersediaan
anggaran.
- Belum optimalnya penggalian sumber-sumber pendapatan daerah
5. Infrastruktur
- Faktor alam : hujan dan bencana alam
- Faktor manusia : masih rendahnya kemampuan dan partisipasi masyarakat
dalam pemeliharaan
- Faktor konsistensi dalam penegakan aturan tonase kendaraan
- Proporsi pembiayaan pembangunan antar wilayah
- Pembangunan sistem jaringan infrastruktur wilayah belum optimal
- Kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar
6. Pemerintahan dan Politik
- Kelembagaan belum didukung SPM
- Kuantitas dan kualitas sarana pemerintahan
- Kuantitas dan kualitas aparatur
- Kuantitas dan kualitas hubungan antar Pemerintah, DPRD, masyarakat dan
organisasi non pemerintah belum optimal
- Dampak suhu politik menjelang pemilihan umum tahun 2009 berpengaruh
kepada jalan pemerintahan (keamanan dan ketertiban)
7. Tata Ruang dan Lingkungan
- Perubahan iklim dan pemanasan global akibat degradasi lingkungan yang
telah rusak
- Rendah pengendalian dalam pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
- Belum optimalnya pemanfaatan lahan kritis
8. Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan
- Masih tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) terutama di daerah
padat
- Masih rendahnya pemberdayaan perempuan dalam peningkatan ekonomi
keluarga miskin.
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 86
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
2.4 Kajian Dokumen Perencanaan Lain
Dalam upaya mensinergikan pembangunan antara Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sukabumi 2005 – 2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat, dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahap II ini
dilakukan kajian sinergitas yang tertuang dalam tabel 2.39.
Dari kajian Dokumen Perencanaan tersebut, terdapat Visi yang sejalan yaitu
Mewujudkan / Mencapai Masyarakat yang Sejahtera, dan memiliki kata kunci misi
yaitu : Meningkakan SDM, Membangun Ekonomi, dan mengelola Pemerintahan
yang Baik dan Efektif.
Tabel 2.39 Perbandingan Visi dan Misi Jangka Menengah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat
dan Visi Misi Jangka Panjang Kabupaten Sukabumi
Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih RPJP Kab. Sukabumi RPJMD Jabar
Visi
Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang Berakhlak Mulia Maju Sejahtera
Kabupaten Sukabumi Dengan Iman dan Taqwa Maju Adil dan Sejahtera
Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri Dinamis Sejahtera
Misi 1 1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia yang Berakhlak Mulia 1. Mewujudkan masyarakat yang beriman
dan bertaqwa, sehat, cerdas dan produktif
1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing
Misi 2
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan Memajukan Masyarakat
2. Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Tangguh berorientasi Perekonomian Perdesaan dan Berwawasan Lingkungan
2. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal
Misi 3 3. Membangun Perekonomian yang
Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan Berwawasan Lingkungan
3. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik
3. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah
Misi 4
4. Mewujudkan pembangunan wilayah yang berkeadilan
4. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan
Misi 5 5. Meningkatkan Efektifitas
Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi
T U J U A N
Misi 1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia
Mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, sehat, cerdas dan produktif
Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing
1. Meningkatkan kualitas perilaku serta membangun kembali modal sosial masyarakat
2. Meningkatkan akses layanan dan kualitas pendidikan
3. Meningkatkan akses layanan dan derajat kesehatan
4. Mengendalikan perkembangan penduduk, menanggulangi kemiskinan, dan pengangguran
5. Membangun etos kerja yang produktif berlandaskan IMTAQ dan menguasai IPTEK
1. Membangun masyarakat Kabupaten Sukabumi sehingga memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat kepada Tuhan YME
2. Meningkatkan kualitas kesehatan, kecerdasan dan produktivitas
1. Mendorong tingkat pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja masyarakat Jawa Barat
2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Misi 2 Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan Memajukan Masyarakat
Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Tangguh berorientasi Perekonomian Perdesaan dan Berwawasan Lingkungan
Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah
6. Membangun budaya organisasi pemerintahan yang bersih, peduli, dan profesional
7. Meningkatkan kinerja pemerintahan dan kualitas pelayanan publik
8. Memajukan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
3. Mengembangkan dan memperkuat perekonomian daerah berbasis sektor unggulan
4. Mengoptimalkan potensi dan sumber daya lokal sehingga memiliki daya saing, keunggulan komparatif dan kompetitif, serta berkelanjutan
3. Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
Misi 3 Membangun Perekonomian yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan Berwawasan Lingkungan
Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik
Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah
9. Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal dan lembaga keuangan mikro
10. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang mendukung perekonomian
11. Menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan
5. Membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung jawab
6. Meningkatkan efisiensi birokrasi, kemitraan yang serasi antar legislatif dengan eksekutif
7. Menciptakan stabilitas politik dan konsistensi dalam penegakan hukum
4. Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
Misi 4 Mewujudkan pembangunan wilayah yang
berkeadilan Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan
5. Mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat di setiap wilayah secara menyeluruh dan meningkatkan keberpihakan kepada wilayah (kecamatan dan desa) tertinggal
6. Menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara sistemik
7. Menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial ekonomi serta sarana dan prasarana dasar serta
5. Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan
menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek
Misi 5 Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi
6. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel
7. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya semangat kebangsaan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 91
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
Hasil kajian Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2009
– 2014 Buku III Pembangunan Berdimensi Kewilayahan : Memperkuat Sinergi Pusat-
Daerah dan Antar Daerah, terdapat 10 prioritas yaitu :
- PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
- PRIORITAS 2 : PENDIDIKAN
- PRIORITAS 3 : KESEHATAN
- PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN
- PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN
- PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
- PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
- PRIORITAS 8 : ENERGI
- PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA
- PRIORITAS 10 : DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR DAN PASKAKONFLIK
Kesepuluh Prioritas Pembangunan Nasional Berdimenisi Kewilayahan
tersebut akan dipertimbangkan untuk disinergikan dan diselaraskan dalam
penyusunan program-program Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
Hasil kajian Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Jawa
Barat 2008 – 2013 bagian khusus Kebijakan Kewilayahan arah Pembangunan
Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
- Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
- Kawasan Andalan Sukabumi (Kabupaten Sukabumi, bersama dengan Kota
Sukabumi dan Kabupaten Cianjur), difokuskan pada :
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
c. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi dan protein hewani)
d. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi
e. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana
f. Peningkatan cakupan listrik perdesaan
Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah II - 92
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2010 – 2015
g. Penyediaan energi alternatif
h. Penataan daerah otonom.
- Kabupaten Sukabumi berada di Wilayah Kerja Pemerintahan dan Pembangunan
(WKPP) Bogor, dengan lingkup kerja Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten
Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok.
- Kabupaten Sukabumi :
a. Sebagai bagian dari Kawasan Andalan Sukabumi dalam sektor pertanian dan
pariwisata.
b. Simpul pengembangan wilayah PKW Palabuhanratu
c. Simpul layanan bagi wilayah sekitarnya.
- Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan Program Janji
Gubernur yaitu Pemekaran Kabupaten Sukabumi