-
36
BAB II
Gambaran Umum Pemilu di Singapura & Profil Politik Halimah Yacob
Pada bab ini penulis akan menggambarkan secara umum hingga khusus
mengenai sistem pemerintahan dan politik Singapura, yang mana pada
pembahasan ini nantinya akan digunakan sebagai dasar dari isi bab selanjutnya.
2.1 Sistem Pemerintahan dan Politik Singapura
Sejarah Singapura menjelaskan pada zaman kerajaan dahulu, Singapura
merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam Kerajaan Sriwijaya di
Nusantara.1 Namun tentu saja nama pada saat itu bukanlah Singapura, walaupun
memang nama Singapura muncul pada saat zaman kerajaan. Tahun 1298-1299
Singapura awalnya dikenal dengan nama Temasek, yang memiliki arti dalam
Jawa Kuno adalah Kota Laut. Hingga saat ini pun nama Temasek masih
digunakan di banyak institusi seperti, perusahaan maupun organisasi.2 Singapura
mulai dimasuki imperialisme Inggris ditandai dengan datangnya Thomas
Stamford Raffles menjadi titik berdirinya Singapura.3 Walaupun setelah itu,
Singapura juga di jajah oleh Jepang tepatnya pada tahun 1942. Hingga negara
Singapura menyatakan kemerdekaannya sebagai sebuah nation state yang
independen pada tanggal 09 Agustus 1965.4
1 Engineear, Singapura: Satu Catatan Kecil Sejarah Singapura, diakses melalui
https://engineear.co/2011/08/28/singapura-satu-catatan-kecil-sejarah-nusantara/ pada (13/03/2020, 23:48 WIB) 2 Marina Bay Sand Singapore, Apalah arti sebuah nama? Asal usul dan makna dari begitu banyak
nama Singapura, diakses melalui https://id.marinabaysands.com/singapore-visitors-
guide/culture/names-of-singapore.html#Pru6zYEUQEWPeGm6.97 pada (10/03/2020, 20:10 WIB) 3 Thomas Stamford Raffles, adalah seorang pejabat kolonial Inggris, yang dianggap sebagai
pendiri Singapura. Raffles lahir pada tahun 1781, yang mana dirinya memulai karir sebagai juru
tulis di East India Company (EIC), London. 4 Renne R.A Kawilarang, Singapura Jatuh ke Tangan Jepang, diakses melalui
https://www.viva.co.id/arsip/288339-15-2-1942-singapura-jatuh-ke-tangan-jepang pada
(10/03/2010, 15:14 WIB)
https://engineear.co/2011/08/28/singapura-satu-catatan-kecil-sejarah-nusantara/https://id.marinabaysands.com/singapore-visitors-guide/culture/names-of-singapore.html#Pru6zYEUQEWPeGm6.97https://id.marinabaysands.com/singapore-visitors-guide/culture/names-of-singapore.html#Pru6zYEUQEWPeGm6.97https://www.viva.co.id/arsip/288339-15-2-1942-singapura-jatuh-ke-tangan-jepang
-
37
Singapura merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan atau
wilayah Asia Tenggara yang mana total luasnya mencapai 718,3 km, dengan
melihat luas geografinya Singapura termasuk negara dengan wilayah yang kecil.5
Jumlah penduduknya sendiri juga relatif sedikit dan sumber daya alam yang
terbatas. Namun secara geografis letak Singapura cukup strategis, hal ini
dikarenakan adanya infrastruktur pelabuhan dan bandara yang sangat memadai
sehingga menjadikan Singapura sebagai hubungan perdagangan internasional.
Fasilitas dan letak negara yang memadai menjadikan Singapura sebagai negara
yang berpengaruh di kawasan regional maupun global, sehingga secara otomatis
perekonomian di Singapura juga ikut mengalami kemajuan dan perkembangan.
Selain itu, Singapura juga menempati posisi terbaik dan efisien dalam bidang
pendidikan dan pasar kerja. Tidak hanya itu, Singapura juga negara yang
termasuk unggul kedisiplinannya pada bidang politik dan pemerintahannya.
Sehingga hal tersebut menghantarkan Singapura menjadi negara yang maju dan
berkembang.6
Singapura memiliki kebijakan yang mana pemerintahnya lebih
mengedepankan dan mendukung program pendidikan yang berbasis Sains,
Teknologi, serta Vokasi, dimana hal tersebut dimaksudkan guna mendukung
upaya pembangunan pemerintahan agar terciptanya tenaga yang ahli dan terdidik.
Karena dengan adanya sumber daya yang berkualitas, maka akan tercipta pula
5 Department of Statistics Singapore, Population and Land Area, diakses melalui
https://www.singstat.gov.sg/statistics/latest-data#14 (05/02/2020, 20:40 WIB) 6Kemendag, Profil Singapura, diakses melalui
http://djpen.kemendag.go.id/membership/data/files/2a15b-ban-mobil.pdf pada (05/02/2020, 20:47
WIB) hal.3.
https://www.singstat.gov.sg/statistics/latest-data#14http://djpen.kemendag.go.id/membership/data/files/2a15b-ban-mobil.pdf
-
38
teknokrat yang andal untuk kebutuhan manufaktur, yang fungsinya dapat
mengembangkan dan memajukan negara itu sendiri.7
2.1.1 Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan negara adalah sistem hubungan dan tata kerja antara
lembaga-lembaga negara, yang mana sistem pemerintahan sendiri berkaitan
dengan mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Secara garis besar, sistem pemerintahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sistem pemerintahan presidensil dan sistem pemerintahan parlementer.
Dalam segi Pemerintahan sendiri, Singapura menganut sistem Republik
Parlementer dengan Pemerintahan Unikameral, yang mana seluruh menteri
bertanggung jawab terhadap parlemen. Sehingga, kekuasaan pemerintahan berada
ditangan Perdana Menteri, sedangkan status Presiden sendiri hanya sebagai
simbolis negara dan secara otomatis perdana menteri memegang kedudukan
mayoritas di parlemen. Kabinet Pemerintahan sendiri direpresentasikan oleh
tingkat mayoritas (Majority of Parliament). Dalam sistem Yudisial Singapura,
pastinya terdapat pengaruh dari sistem British, dimana adanya Pengadilan
Tertinggi yang terbagi kedalam, High Court, Court of Appeal, dan Court of
Criminal Appeal. Konstitusi yang mengatur independensi peradilan adalah
Mahkamah Agung yang terdiri dari Pengadilan Tinggi. Terdapat juga Pengadilan
lain seperti, pengadilan distrik, pengadilan hakim, pengadilan koroner, pengadilan
remaja dan pengadilan keluarga.8 Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Kabinet,
7 Ministry of Education Singapore, Education System, diakses dalam
https://www.moe.gov.sg/education/education-system pada (06/03/2020, 12:00 WIB) 8 Judicial System of Singapore, diakses dalam
http://www.commonwealthgovernance.org/countries/asia/singapore/judicial-system/ (06/03/2020,
12:10 WIB)
http://www.commonwealthgovernance.org/countries/asia/singapore/judicial-system/
-
39
dimana kabinet memiliki kewenangan mengendalikan pemerintahan dan
bertanggung jawan secara kolektif kepada Parlemen.
Perbedaan antar sistem pemerintahan presidensil dan parlementer selain
terletak pada pemimpin atau kepala negara juga terdapat pada kekuasaan
keduanya. Dimana pada sistem presidensil, seorang kepala negara atau Presiden
tidak dapat secara bersamaan menjadi anggota legislatif, sedangkan dalam sistem
parlementer seorang kepala pemeritahan atau perdana menteri dapat mengemban
kedua kekuasaan tersebut. Terdapat lagi dalam sistem pesidensil seorang presiden
adalah eksekutif satu orang, sedangkan seorang Perdana Menteri dan kabinet
membentuk badan eksekutif kolektif. Dalam sistem parlementer, posisi Perdana
Menteri dalam kabinet dapat bervariasai dari yang utama sampai kesetaraan
virtual dengan menteri lain, tetapi selalu ada tingkat kolegiallitas yang relative
tinggi dalam pengambil keputusan.9
Dalam penjelasannya sistem pemerintahan parlementer adalah sebuah sistem
pemerintahan dimana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Di
dalam sistem ini, parlemen juga memiliki wewenang dalam mengangkat Perdana
Menteri, demikian juga parlemen dapat mejatuhkan pemerintahan yaitu dengan
mengeluarkan mosi tidak percaya.10
Dalam sistem parlementer, jabatan kepala
pemerintahan dan kepala negara tentu saja dipisahkan. Pada umumnya, jabatan
kepala negara dipegang oleh presiden, raja, ratu atau sebutan lain dan jabatan
kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri seperti yang dijelaskan
diatas. Selain Singapura, Inggris, Belanda, Thailand, dan Malaysia merupakan
9 Cora Elly Novianti, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan, Jurnal Konstitusi, Vol, 10, No, 2 (Juni
2013), Jember: Universitas Moch. Sroedji Jember 10 Abdul Ghofar, Perbandingan Kekuasaan Presiden Setelah Perubahan UUD 1945 dengan
Delapan Negara Maju (Kencana 2009), hal. 53.
-
40
negara yang menggunakan sistem parlementer, namun dengan bentuk kerajaan.11
Terdapat negara yang hampir sama dalam sistem pemerintahannya dengan
Singapura, negara tersebut adalah Jerman dan India. Dalam sistem pemerintahan
parlementer kedua negara tersebut, perdana menteri justru lebih penting dan lebih
besar kekuasaannya daripada presiden. Presiden dari kedua negara ini juga hanya
berfungsi sebagai simbol dalam urusan-urusan yang bersifat seremonial.12
Adapun beberapa karakteristik sistem pemerintahan parlementer diantaranya
adalah; pertama, peran kepala negara hanya bersifat simbolis dan seremonial serta
memiliki pengaruh politik yang sangat terbatas, karena pada dasarnya perdana
menteri adalah pemimpin jalannya pemerintahan itu sendiri. Kedua, cabang
kekuasaan eksekutif dipimpin seorang perdana menteri atau kanselir yang dibantu
oleh kabinet yang dapat dipilih dan diberhentikan oleh parlemen, dan ketiga,
parlemen dipilih melalui pemilu yang waktunya bervariasi, dimana waktu
ditentukan oleh kepala negara berdasarkan masukan dari perdana menteri atau
kanselir.13
Masa jabatan seorang presiden di Singapura adalah selama 6 tahun, yang
mana presiden yang hendak dipilih setidaknya pernah menjabat menjadi menteri
kabinet, hakim pengadilan, ataupun pengelola perusahaan swasta dengan
penghasilan per kapita minimal 100 juta dollar. Presiden sendiri memiliki
wewenang untuk bertindak apabila terjadi kekerasan terhadap hukum negara.
Misalnya saja, presiden dapat menolak RUU dari parlemen yang dinilai
mencederai cadangan finansial negara, karena presiden Singapura memiliki
11
Mohamad Susilo, Pilih kerajaan atau republik, BBC Inonesia, diakses melalui
https://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2012/06/pilih-kerajaan-atau-republik.html pada
(10/03/2020, 08:05 WIB) 12Cora Elly Noviati, Loc. Cit. hal. 345-346. 13Ibid, Abdul Ghofar, hal. 55.
https://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2012/06/pilih-kerajaan-atau-republik.html
-
41
tanggung jawab untuk menjaga dana cadangan nasional.14
Tugas presiden lainnya
adalah mengangkat perdana menteri dengan melihat pada komposisi kursi di
parlemen, selain itu juga para menteri diangkat oleh residen berdasarkan saran
perdana menteri. Tidak kalah pentingnya presiden juga memiliki tugas untuk
menjaga integritas pelayan publik.
Sebelum pada tahun 1991, presiden adalah kepala negara yang ditunjuk oleh
parlemen. Namun sebagai hasil dari perubahan konstitusi di tahun 1991, presiden
sekarang dipilih langsung oleh suara rakyat. Adapun syarat untuk menjadi
presiden Singapura yaitu:
1. Calon Kandidat haruslah merupakan warga negara Singapura.
2. Calon Kandidat harus berusia 45 tahun ke atas pada hari nominasi.
3. Calon Kandidat telah terdaftar sebagai “pemilih terdaftar” saat pemilihan.
4. Calon Kandidat harus merupakan penduduk Singapura pada hari nominasi
dan telah menjadi penduduk Singapura selama tidak kurang dari 10 tahun.
5. Calon Kandidat tidak pernah memenuhi salah satu diskualifikasi dalam
pasal 45 Undang-Undang Dasar Republik Singapura.
6. Calon Kandidat bukanlah seorang anggota salah satu partai politik pada
tanggal pencalonanya untuk pemilihan.
7. Calon Kandidat setidaknya telah menjabat untuk jangka waktu tidak
kurang dari 3 tahun di posisi senioritas dan tanggung jawab sektor publik
atau seperti: Hakim Agung, Pembicara, Jaksa Agung, Ketua Komisi
14 Hanna Azarya Samosir, “Jadi Presiden, Kewenangan Halimah Yacob Terbatas”, CNN
Indonesia, diakses dalam https://www.cnnindonesia.com/internasional/20170913184649-106-
241526/jadi-presiden-kewenangan-halimah-yacob-sangat-terbatas (10/03/2020, 08:31 WIB)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20170913184649-106-241526/jadi-presiden-kewenangan-halimah-yacob-sangat-terbatashttps://www.cnnindonesia.com/internasional/20170913184649-106-241526/jadi-presiden-kewenangan-halimah-yacob-sangat-terbatas
-
42
Pelayanan Publik, Auditor Umum, Akuntan Jenderal, atau Sekteraris
Tetap.15
Persyaratan diatas belum sepenuhnya lengkap, hal tersebut dikarenakan pada
pemilu 2017 terdapat persyaratan tambahan atau khusus bagi para calon kandidat
presidennya. Persyaratan tersebut tentu telah tertuang dalam konstitusi Singapura
saat ini, yang menjadi dasar terpilihnya Halimah Yacob. Perbaruan konstitusi
tersebut juga telah mendapat dorongan dari beberapa pihak, agar Singapura tidak
lagi dinilai sebagai negara yang tidak demokrasi.
Pada tahun 1965 Singapura menyatakan diri sebagai sebuah negara
independen yang berdaulat untuk pertama kalinya. Hal tersebut dikarenakan
bahwasanya Singapura lahir dan berdiri sebagai sebuah negara sendiri yang tidak
terlepas akibat dari faktor konflik yang melanda hubungan antara Singapura
dengan Malaysia. Sebelumnya Malaysia terlebih dahulu merdeka pada tahun
1957, dan ketika tahun 1963 adalah momentum dimana penjajahan kolonialisme
Inggris selama 114 hari di Singapura berakhir. Namun, hal tersebut bukan berarti
tanpa perjuangan rakyat Singapura, karena pada tahun sebelumnya yakni tepatnya
1962 rakyat Singapura menuntut agar dapat menjalankan pemerintahan,
pendidikan, serta perekonomian sendiri melalui sebuah proses referendum.16
Terdapat sebuah kesepakatan dari hasil referendum tersebut, yang mana sebanyak
95,8% Singapura mendapat otonom dan merger dengan Federasi Malaya.
Sehingga, Inggris memberi kemerdekaan kepada Singapura yang mana termasuk
15 Kiki Adelia, Konstitusi Singapura,2017 diakses dalam
https://www.academia.edu/36241895/KONSTITUSI_SINGAPURA (11/03/2020, 09:31 WIB) 16 National Referendum 1962, diakses dalam http://www.singapore-elections.com/national-
referendum/1962/ (10/03/2020, 12:42 WIB)
https://www.academia.edu/36241895/KONSTITUSI_SINGAPURAhttp://www.singapore-elections.com/national-referendum/1962/http://www.singapore-elections.com/national-referendum/1962/
-
43
didalamnya menaungi Singapura yang bergabung ke dalam Federasi Malaya
dimana yang dihimpun oleh Malaysia semenjak tahun 1963.17
Konstitusi Singapura sendiri didasarkan pada sistem Westminster, yang
artinya adalah menunjukkan bahwasanya Singapura merupakan bekas jajahan
Inggris seperti halnya penjelasan diatas. Dalam pemerintahan ini terdapat
Undang-Undang Tertinggi atau SupremeLaw, yang mana didalamnya terdapat
mengenai Konstitusi. Devinisi konstitusi sendiri adalah undang-undang tertinggi
di Singapura, yang gunanya adalah sebagai tolak ukur setiap peraturan yang
bertentangan dengan Konstitusi. Pada Konstitusi sendiri hanya dapat diubah
berdasarkan persetujuan 2/3 suara dari jumlah total Anggoata Parlemen yang
terpilih. Sehubungan dengan perubahan-perubahan konstitusi tertentu untuk
mengubah wewenang-wewenang yang diputuskan oleh presiden terpilih dan
ketentuan-ketentuan tentang kemerdekaan fundamental. Diisyaratkan juga
persetujuan dari sedikitnya 2/3 dari jumlah total suara yang diambil oleh aparat
pemilih (electorate) dalam suatu referendum nasional.18
Konstitusi sendiri telah ditetapkan adanya hak-hak fundamental tertentu,
seperti kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan berbicara (freedom
of speech) dan tentu saja hak untuk mendapat persamaan (equal rights). Hak-hak
individual ini sebenarnya tidak bersifat absolut karena masih dibatasi oleh
kepentingan umum, seperti pemeliharaan ketertiban umum, moralitas dan
keamanan nasional. Selain itu, terdapat pula perlindungan terhadap ras dan agama
17 Judicial System of Singapore, Loc. Cit. 18 Dierdre Grace Morgan, The Singapore Constitution: A Brief Introduction,
-
44
dari golongan minoritas, perlindungan terhadap kedudukan kaum melayu. Hal
tersebut karena melayu merupakan etnis asli pribumi di Singapura.19
Adapun terdapat lembaga-lembaga pemerintah di Singapura. Dimana
Konstitusi mengandung ketentuan-ketentuan yang secara tegas menantukan
wewenang dan tugas/fungsi berbagai organ negara, antara lain:
1. Badan Legislatif: Parlemen Singapura adalah penguasa legislatif di
Singapura dengan presiden sebagai kepalanya. Pada tahun 1965 tepatnya
sebelum merdeka Parlemen Singapura atau Badan Legislatif ini dulunya
dikenal dengan Majelis Legislatif. Tugas utama dari badan legislatif atau
parlemen Singapura sendiri yaitu mengundangkan undang-undang yang
mengatur negara. Terdapat beberapa proses atau tahap pembuatan
undang-undang yang pertama kali, sebelum undang-undang tersebut
disahkan atau diperkenalkan kepada parlemen sebagai rancangan.
Rancangan tersebut nantinya akan diperkenalkan oleh seorang
menteri atas nama kabinet, yang biasanya dikenal sebagai rancangan
pemerintah. Semua rancangan tersebut harus melalui tiga bacaan atau
tahap di parlemen dan harus menerima persetujuan presiden untuk
menjadi Undang-Undang Parlemen. Dalam setiap rancangan ini akan
melalui beberapa tahap lagi yang sebelumnya menjadi UU. Tahap awal
yang harus dilalui yaitu, rancangan dikenalkan hanya sebagai formalitas
saja. Selanjutnya, adalah tahap pembacaan kedua, dimana anggota dari
parlemen mulai mengeluarkan perspektif atau pendapat mereka masing
sesuai dengan prinsip-prinsip umum rancangan. Dalam proses ini, jika
19 Prezi, Sistem Pemerintahan Singapura, diakses dalam https://prezi.com/xvhcr18cgqth/sistem-
pemerintahan-singapura/ pada (10/10/2020, 13:10 WIB)
https://prezi.com/xvhcr18cgqth/sistem-pemerintahan-singapura/https://prezi.com/xvhcr18cgqth/sistem-pemerintahan-singapura/
-
45
parlemen menentang atau tidak setuju dengan rancangan ini, maka
kemungkinan besar rancangan ini akan ditolak.
Apabila proses yang kedua dapat dilalui, maka beban anggaran
akan diperiksa setiap klausul dalam rancangan. Jika terdapat anggota
parlemen yang mendukung rancangan tersebut tetapi tidak setuju dengan
klausul tertentu, maka anggota parlemen tersebut dapat mengusulkan
amandemen ketentuan tersebut pada tahap ini. Selanjutnya, setelah
laporannya kembali ke parlemen, rancangan ini akan melalui pembacaan
ketiga dimana hanya terdapat perubahan kecil. Setelah itu, sebagian besar
rancangan disahkan oleh parlemen yang akan diteliti oleh Dewan
Kepresidenan.
Adapun rancangan tersebut harus diperhatikan sebelum membuat
laporan kepada Ketua Parlemen, yang mana isinya juga harus
mempertimbangkan hak-hak minoritas serta menyatakan apakah terdapat
klausul dalam rancangan yang mempengaruhi setiap masyarakat berbagai
ras atau agama. Karena apabila disetujui oleh dewan, maka rancangan
akan disajikan untuk mendapat persetujuan presiden. Dan tahap terakhir
dari rancangan tersebut adalah melibatkan pemberian persetujuan oleh
presiden, sebelum rancangan resmi menjadi undang-undang.
Adapun terdapat susunan dalam Parlemen Singapura yang pertama
adalah Para anggota yang dipilih seperti; a) memenangi pemilu (diadakan
setiap 4-5 tahun), b) mayoritas, dimana dalam pemilihan ini PAP yang
selalu menang, c) minoritas, dalam suara minoritas biasanya terdapat
GRCs (partai oposisi) yang menjalankan mulltirasialisme dalam dunia
-
46
politik Singapura. Kedua yaitu para anggota yang tidak dipilih, dimana
terdapat tiga bagian yaitu seperti; a) tidak memiliki hak suara dalam
pengambilan suara/voting di parlemen, contohnya seperti NCMP (Non-
Constituency Members of Parliament), b) suara tertinggi di antara yang
kalah dalam pemilu contonya seperti NMP (Nominated Members of
Parliament), c) tokoh masyarakat non politikus.20
2. Badan Eksekutif: Dalam badan eksekutif, kabinet membentuk kekuasaan
eksekutif dan bertanggung jawab kepada parlemen. Kabinet sendiri terdiri
dari anggota parlemen dan dipimpin oleh seorang perdana menteri,
sedangkan anggota kabinet lainnya (yang dikenal sebagai menteri)
diangkat oleh presiden atas saran langsung dari perdana menteri. Selain
itu, badan Eksekutif Singapura memiliki 2 badan eksekutif lainnya antara
lain; 1) Presiden, dimana Presiden merupakan badan eksekutif yang
memiliki tugas untuk menjaga cadangan devisa serta mempertahankan
hak veto atas pengangkatan PNS yang memegang posisi kunci, 2)
Perdana Menteri, yang mana dalam pemilihannya presiden terlibat
langsung serta memiliki tugas sebagai pemimpin jalannya pemerintahan
yang membawahi kabinet.21
Selain itu, terdapat tugas lain dari perdana menteri yaitu sebagai
penasehat hukum pemerintah. Dimana untuk segi hukum, Penasehat
Pemerintah diwakili oleh Jaksa Agung (Attorney General) dan Pengacara
Umum Negara (Solicitor-General) baik untuk masalah-masalah perdata
maupun pidana. Selain itu terdapat pula bagian-bagian khusus dalam
20Ibid., 21 Parliament of Singapore, diakses dalam https://www.parliament.gov.sg/ (10/03/2020, WIB)
https://www.parliament.gov.sg/
-
47
Kejaksaan Agung (Attorney General’s Chambers) yang menangani
pembuatan rancangan/konsep peraturan, reformasi hukum dan urusan-
urusan internasional. Pada badan eksekutif ini, Singapura masih
mengikuti sistem dari Malaysia sejak tahun 1963 yang sampai saat ini
belum adanya perubahan.22
3. Badan Yudikatif: Singapura merupakan suatu negara yang memiliki
reputasi internasional yang baik di bidang hukum. Tingkat efisiensi dan
kekuasaan Badan Yudikatif Singapura yang sangat tinggi, telah
memenangi penghargaan-penghargaan internasional. Reputasi
internasional yang kuat tersebut contohnya seperti sistem-sistem hukum
dunia yang dibuat oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC)
dan Institute for Management Development (IMD). Hal tersebut
dikarenakan adanya pelaksanaan secara ketat bagi manajemen kasus dan
metode-metode alternatif dalam Penyelesaian Sengketa telah berhasil
secara drastis mengurangi timbuhan kasus yang telah lama bertumpuk di
Mahkamah Agung (Supreme Court) dan Pengadilan-pengadilan yang
Lebih Rendah (Subordinate Courts).23
Adapun Pengadilan-pengadilan di Singapura yaitu seperti;
Mahkamah Agung / MA (Supreme Court) (Pengadilan Banding (PB) dan
Tribunal Konstitusional (TK)). Konstitusi ini tidak dapat diubah tanpa
dukungan dari lebih 2/3 anggota parlemen pada pembacaan kedua dan
ketiga. Presiden dapat meminta pendapat tentang isu-isu konstitusional
22
Ibid., 23 Mevi Primaliza, Penyelesaian Masalah Administrasi Negara Singapura, Kompasiana, diakses
melalui https://www.kompasiana.com/meviprimaliza/5510155f813311cb35bc619f/penyelesaian-
masalah-administrasi-negara-singapura# pada (11/03/2020, 09:10 WIB)
https://www.kompasiana.com/meviprimaliza/5510155f813311cb35bc619f/penyelesaian-masalah-administrasi-negara-singapurahttps://www.kompasiana.com/meviprimaliza/5510155f813311cb35bc619f/penyelesaian-masalah-administrasi-negara-singapura
-
48
dari pengadilan yang terdiri tidak kurang dari hakim Pengadilan Agung.
Melihat tugas dan wewenang lembaga serta karakteristik diatas, maka
dalam sistem pemerintahan parlementer, posisi eksekutif (kabinet)
memiliki kedudukan lebih rendah dari parlemen. Oleh karena posisinya
yang lemah tersebut, maka untuk mengimbangi kekuasaan, kabinet dapat
meminta kepada kepala negara untuk membubarkan parlemen dengan
alasan parlemen dinilai tidak representatif. Jika itu terjadi, maka dalam
waktu yang relatif singkat kabinet harus menyelenggarakan pemilu untuk
membentuk parlemen baru.24
2.1.2 Sistem Politik
Budaya politik di Singapura telah mengalami berbagai pengaruh dari luar
terutama pengaruh ketika dijajah oleh kolonial Inggris, sehingga perkembangan
sistem politik di Singapura lebih signifikan serta mengalami banyak kemajuan.
Untuk sistem politik sendiri Singapura menganut sistem demokrasi semu. Hal ini
dikarenakan Singapura belum menerapkan nilai-nilai demokrasi sepenuhnya.
Demokrasi sendiri merupakan konsep Barat yang mengedepankan
pemerintahan oleh rakayat dan pengaruhnya telah tersebar luas hampir ke seluruh
dunia termasuk Asia Tenggara. Demokrasi memberikan pemahaman, bahwasanya
sebuah kekuasaan itu dari rakyat. Dengan pemahaman seperti itu, rakyat akan
melahirkan sebuah aturan yang menguntungkan dan melindungi hak-haknya.
Agar itu bisa terlaksana, diperlukan sebuah peraturan bersama yang mendukung
dan menjadi dasar pijakan dalam kehidupan bernegara untuk menjamin dan
24 Dierdre Grace Morgan, 2013, The Singapore Contitution: A Brief Introduction, Singapore: Singapore Management University, hal. 13.
-
49
melindungi hak-hak rakyat. Peraturan seperti itu biasa disebut dengan
Konstitusi.25
Singapura adalah negara yang menjadi salah satu jajahan Inggris, sehingga
pada saat itu Singapura menjadi negara self-governing di dalam sistem negara
persemakmuran. Termasuk dalam negara persemakmuran Singapura dinilai
sebagai negara hunian yang nyaman, hal ini dikarenakan sistem pemerintahannya
yang fokus pada kesejahteraan rakyat dan tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai.26
Negara ini juga memiliki kondisi politik dan keamanan yang stabil,
sehingga dipilih banyak negara untuk tujuan investasi.
Proses politik Singapura dilanjutkan tepatnya pada tahun 1959, Singapura
mengadakan pemilihan di bawah undang-undang dan konstitusional yang baru.27
Partai PAP pun menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak, sehingga
menjadi partai mayoritas serta pemenang di sana. Terpilihnya partai PAP
mengantarkan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri Singapura pertama, dan
selanjutnya dibentuk kabinet pertama. Kabinet di Singapura sendiri dibentuk
berdasarkan pada kekuatan yang ada di dalam parlemen. Para anggota kabinet
secara keseluruhan mencerminkan kekuatan yang ada di dalam parlemen. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya pada parlemen Singapura, kabinet bisa
dijatuhkan setiap saat begitupun sebaliknya. Kepala negara atau presiden
25
Cora Elly Novianti, Loc. Cit. hal. 334. 26 Anna Yulia Hartati, Asian Values di Singapura (Studi Tentang Peran Konfusianisme Dalam
Kemajuan Politik Singapura), SOSIO DIALEKTIKA, Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora, Vol, 3, No,
1, hal.3. 27Ibid., hal.5.
-
50
Singapura dapat membubarkan parlemen dan memiliki kekuasaan serta dapat
memerintah untuk diadakan pemilihan umum.28
Untuk lebih jelasnya terdapat beberapa masa dalam proses politik dalam
negara Singapura yakni:
1. Pada Masa Kolonialisme
Titik awal proses politik di Singapura sendiri sebenarnya dimulai ketika masa
kolonialisme, yang mana pada dasarnya Singapura telah mendapat kontrol politik
pemerintahan di dalam negerinya sendiri sejak tahun 1959 yang diberi oleh koloni
Inggris. Namun, karena terkait politik luar negeri, keamanan dan pertahanan tetap
dikontrol oleh kolonialisme Inggris. Sedangkan pemerintah Singapura yang saat
itu sedang dipimpin oleh Lee Kwan Yew hanya mendapat wewenang dalam hal
Politik Internasioanan serta persoalan Politik Luar Negeri. Sebelumnya pada
tahun 1955 Singapura sempat memiliki konflik dengan Malaysia (Singapura
masih menjadi satu dengan federasi Malaysia), dikarenakan adanya Malaysia
yang memiliki program Malay for Melayu yang membuat 75% penduduk etnis
Tionghoa Singapura merasa tersingkirkan. Sehingga hal tersebut membuat rakyat
Singapura membentuk negara dan pemerintahan sendiri.29
2. Masa Pemerintahan Lee Kwan Yew
Singapura adalah salah satu negara yang secara terang-terangan menolak
paham demorasi barat. Namun, karena sistem demokrasi barat tersebut adalah
pilihan satu-satunya sistem yang sifatnya paling universal sehingga Singapura
terpaksa mengadopsi sistem demokrasi tersebut untuk diterapkan pada sistem
28 Muhammad Imam Akbar Hairi, Sistem Pemerintahan Soft-Auoritharian Singapura Di Tengah
Arus Demokrasi, Jurnal Pemerintahan Dan Politik, Vol, 1, No, 2, hal. 5. 29 Ang Cheng Guan, Singapore in Global History, The Global and The Regional in Lee Kuan Yew
Strategic Thought; The Early Cold War Years, Amsterdam University Press.
-
51
politiknya. Singapura dikenal oleh masyarakat dunia sebagai negara yang
menganut sistem demokrasi semu. Hal tersebut dikarenakan negara ini tidak
mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi yang di usung dari barat tersebut.
Dalam prakteknya sendiri Singapura yang saat itu di pimpin oleh seorang perdana
menteri yang bernama Lee Kwan Yew lebih condong menganut sistem otoriter.
Fakta tersebut dapat dilihat dari adanya sistem Asian Value yang diciptakan oleh
Lee Kwan Yew dan kemudian dijadikan tameng untuk membatasi kebebasan
masyarakatnya. Lee Kwan Yew juga menerapkan Internal SecurityAct sebagai
pembenaran bagi pemerintah berkuasa untuk mengontrol masyarakat dan
meredam pertumbuhan partai oposisi yang ada di Singapura.30
Walaupun dikenal dengan sikap yang cenderung otoriter, Lee Kwan Yew
merupakan pemimpin yang dapat dikatakan berhasil membawa kesejahteraan bagi
masyarakat Singapura. Hal tersebut didukung karena adanya penerapan displin
politik yang tinggi pada pemerintahannya. Salah satu contohnya adalah
pemerintahan tanpa korupsi, serta didukung dengan adanya gaya kepemimpinan
Lee Kwan Yew yang menerapkan pemikiran Machiavelli untuk menjadi
pemimpin yang ditakuti. Karena itulah maka rezim pemerintahannya juga dikenal
sebagai rezim otoriter.31
Otoritarianisme menurut Lee Kwan Yew dalam memerintah Singapura dapat
dilihat pada masa jabatannya yang telah berlangsung selama 30 tahun. Hal
tersebut menciptakan suatu dominasi satu partai ditengah sistem kepartaian yang
multipartai di Singapura. Selain itu, Lee Kwan Yew juga mengekang kebebasan
untuk berkumpul dan berpendapat, serta sangat membatasi kebebasan media
30 Ibid., 31 Ibid.,
-
52
dengan cara memegang kontrol terhadap pencetakan dan penyebaran media
kepada masyarat. Kebijakan tersebut sangat bertolak belakang dengan sistem
demokrasi yang selama ini justru mendukung penuh hak berpendapat.32
Sebenarnya demokrasi yang diterapkan pada sistem politik di Singapura pada
masa pemerintahan Lee Kwan Yew lebih kepada konsep demokrasi berbasis
Asian Values. Konsep demokrasi yang dicetuskan oleh Lee Kwan Yew tersebut
merupakan konsep nilai yang berkembang sebagai bentuk perlawanan terhadap
nilai demokrasi barat yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Asia. Konsep
ini juga mengemukakan bahwasanya budaya Asia khususnya Asia Timur telah
mempengaruhi tatanan sosial-politik yang dapat dijelaskan melalui hal-hal
berikut:
a. Pencapaiana stabilitas politik melalui tatanan, harmoni dan penghormatan
terhadap otoritas.
b. Mementingakan adanya ikatan emosional yang berdasarkan hubungan
timbal balik hak dan kewajiban seperti dalam keluarga.
c. Power as legitimated by virtue. Hal ini menyebabkan ketiadaan dari
mekanisme umpan balik dalam sistem politik dan sistem checks and
balance yang dilembagakan.
d. Asian Values mendasarkan pada etika Konfusianisme yang beranggapan
bahwa mereka yang berkuasa terpilih karena alasan-alasan moral
32 BBC News, Bapak Kemajuan Singapura, Lee Kuan Yew: Pengekangan politik, diakses dalam
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150227_obituari_lee_kuan_yew (12/12/2019,
18:00 WIB)
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150227_obituari_lee_kuan_yew
-
53
sehingga tidak ada alasan untuk melakukan perlawanan terhadap
penguasa.33
Dari dasar-dasar Asia Values di atas lebih mengarahkan sebuah pemerintahan
kepada bentuk yang lebih otoriter dibandingkan dengan demokrasi liberal.
Namun, walapun lebih dikenal dengan otoriterisme dari pada demokrasinya,
Singapura tetap mengusung niali-nilai demokrasi seperti, tetap mengadakan
pemilihan umum dan partisipasi masyarakat dalam pemilu yang cukup tinggi.
Dari adanya kombinasi antara penerapan nilai demokrasi dan sistem otoriter
tersebutlah kemudian menjadikan Singapura dikatakan menjalankan Hybrid
Regime atau demokrasi Semu.34
Menurut Ottaway sistem demokrasi semu atau hybrid regime merupakan
sebuah sistem ambigu yang mengkombinasikan penerimaan terhadap retorika
demokrasi liberal, keberadaan institusi demokrasi formal dan menghormati
keterbatasan atas ruang lingkup publik dan politik dengan sifat dasar yang tidak
liberal atau otoriter. Melalui penerapan hybrid regime ini, pemerintah Singapura
dengan otoritasnya dapat lebih mudah untuk mencipatakan kesatuan
masyarakatnya dalam rangka perwujudan stabilitas politik dan ekonomi
disamping tetap menjalankan nilai-nilai demokrasi dengan gayanya sendiri.35
3. Masa Pemerintahan Bold Goh Chock Tong
Setelah dipimpinnya Singapura oleh PM Lee Kwan Yew dengan sistem
demokrasi semu dan keotoriteriannya, Singapura digantikan dengan pemimpin
33 Febbie Ardilla Antriksa, Demokrasi Semu di Singapura Pada Masa Pemerintahan Lee Kuan
Yew (1959-1990), diakses dalam https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/view/9391/6983 (20/3/2020, 07:44 WIB) 34 Menocal, A. et al. (2007). Hybrid Regime and the Challenges of Deepening and Sustaining
Democracy in Developing Countries.Dipresentasikan di Wilton Park Conference on Democracry
and Development, 10-12 Oktober 2007. 35 Ibid.,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/view/9391/6983
-
54
atau perdana menteri yang baru yakni Bold Goh Chock Tong atau yang biasa
dikenal dengan Goh Chock Tong saja. Pada tahun 1990 Lee Kwan Yew
mengalihkan kekuasaannya kepada Goh Chok Tong. Terdapat amandemen
konstitusi 1991 bahwasanya seorang presiden akan mengangkat mantan perdana
menteri dari anggota parlemen aktif. Goh Chock Tong menjabat sebagai perdana
menteri dari tahun 1990 hingga 12 Agustus 2004. Sebagai perdana menteri yang
baru pada saat itu, Goh Chok Tong mengadaptasi gaya kepemimpinan konsultatif
dan suskes dalam berbagai kebijakan-kebijakan ekonomi di Singapura. Goh
Chock Tong juga merupakan salah satu pemimpin yang juga masuk dalam
keanggotaan partai politik dominasi di Singapura yaitu PAP.36
Goh Chok Tong sendiri berhasil meningkatkan kerjasama dan perdagangan
Singapura dengan negara-negara lain. Selain itu, ia mampu menjadikan Singapura
sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Dalam
masa pemerintahannnya Goh Chock Tong lebih banyak mendapat simpati
masyarakat Singapura. Hal tersebut dikarenakan Goh Chock Tong lebih dicintai
dan dihormati oleh sebagian masyarakat Singapura karena metode
pemerintahannya yang bersifat menasehati (consultative). Selain itu, Goh Chock
Tong juga memiliki gaya memimpin yang lebih terbuka dari PM sebelumnya.37
Dalam kepemimpinanya selama kurang lebih 14 tahun, Goh Chock Tong
tidak banyak merubah sistem pemerintahan terutama sistem politik, karena
memang ketika Goh Chock Tong terpilih menjadi Perdana Menteri Singapura,
Lee Kwan Yew tetap menjabat dalam parlemen menjadi Menteri Senior. Hal
36 CNN Indonesia, Eks PM Singapura Goh Chok Tong Pensiun dari Politik, diakses dalam https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200626152238-106-517887/eks-pm-singapura-
goh-chok-tong-pensiun-dari-politik (14/2/2020, 18:20 WIB) 37 Ibid.,
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200626152238-106-517887/eks-pm-singapura-goh-chok-tong-pensiun-dari-politikhttps://www.cnnindonesia.com/internasional/20200626152238-106-517887/eks-pm-singapura-goh-chok-tong-pensiun-dari-politik
-
55
tersebut tentu saja mempengaruhi kepemimpinan Goh Chock Tong dalam
memimpin bangsa. Selain itu, pada dasarnya naiknya Goh Chock Tong menjadi
PM adalah atas usul dari Lee Kwan Yew. Ditambah lagi sebenarnya Gong Chock
Tong adalah tokoh yang memiliki pemikiran yang hampir sama mengenai
demokrasi dan kenasionalismeannya. Seperti pada saat dia berpidato tepatnya
pada 28 Oktober 1988, yang mana Goh Chock Tong mengusulkan untuk
membentuk ideologi nasional yang terdiri dari nilai-nilai nasional Singapura.38
Didukung dengan bergabungnya ia dalam partai politik PAP maka cara
kepemimpinan Goh Chock Tong tidak akan jauh berbeda dengan pemimpin
sebelumnya, dalam hal ini dimaksudkan Goh Chock Tong meneruskan sistem
politik pemerintahan dari yang sebelumnya. Sebenarnya Goh Chock Tong dalam
masa pemerintaahannya lebih fokus terhadap liberalisasi perekonomian dan
kemajuan berfikir masyarakatnya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya upaya
Goh Chock Tong dalam memperkuat masyarakat Singapura dengan meluncurkan
the pilot Singapore Kindness Movement, yang tujuannya yaitu membudayakan
dan mendorong masyarakat muda Singapura untuk melakukan perbuatan baik
setiap harinya.39
4. Masa Kepemimpinan Lee Hsien Loong
Lee Hsien Loong merupakan perdana menteri Singapura saat ini yang telah
menjabat sejak tahun 2004 menggantikan perdana menteri sebelumnya Goh
Chock Tong. Lee Hsien Long adalah anak dari perdana menteri pertama
Singapura Lee Kwan Yew, dan telah memiliki pengalaman politik sejak 1984
ketika untuk pertamanya ia diangkat menjadi salah satu Anggota Parlemen. Sama
38Anna Yulia Hartati, Loc. Cit. 39 Prasiddha Santika, Kemajuan Negara Singapura dengan Sistem Demokrasi Semi-otoritarian.
Kompasiana.12 Januari 2011.
-
56
dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya Lee Hsien Loong juga bergabung
dengan partai politik PAP sejak tahun 1986. Hingga saat ini Lee Hsien Loong
tengah menjabat sebagai Sekertaris Jenderal dari PAP itu sendiri.40
Dalam pemerintahan PAP sendiri lebih cenderung kepada otoriter, hal
tersebut dikarenakan PAP adalah manifestasi dari perdana menteri pertama yang
juga dikenal memimpin dengan keotoriteriannya. Sehingga, gaya kepemimpinan
Lee Hsien Loong sendiri secara otomatis pasti mengikuti sistem partai politiknya.
Pada sumber lain beberapa menyebutkan bahwasanya pemerintahan Lee sangat
arogan dan autokrasi. Hal tersebut dikarenakan Lee terpilih menjadi perdana
menteri dikarenakan nepotisme karena merupakan anak dari tokoh berpengaruh
Singapura Lee Kwan Yew. Selain itu, dalam beberapa kali kesempatan Lee Sien
Long kedapati marah-marah saat rapat dengan beberapa menteri Singapura.41
Sebenarnya sistem politik dalam beberapa tahun saat kepemimpinan Lee
Hsien Loong tetap menggunakan sistem politik seperti saat tahun-tahun
sebelumnya. Namun, sistem politik di Singapura pada beberapa tahun terakhir
tidak lagi seotoriter pada masa pemerintahan Lee Kwan Yew. Hal tersebut
dibuktikan bahwasanya praktek dari nilai-nilai demokrasi di Singapura mulai
dijalankan. Bebasnya berpendapat masyarakat Singapura menunjukkan adamya
peralihan demokrasi yang awalnya otoriter menjadi demokrasi yang orisinil.
Ditambahnya dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh PM Lee Kwan Yew
mengenai pemimpin untuk negaranya tersebut boleh dari gender yang berbeda
dari sebelumnya. Persamaan hak dalam parlemen untuk seluruh etnis juga
ditunjukkan diberbagai peraturan yang dibuat oleh Lee Hsien Loong. Hal ini tentu
40 BBC, Profile: Lee Hsien Loong, diakses dalam http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3552850.stm (11/10/2019, 09:50 WIB). 41 Ibid.,
http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3552850.stmhttp://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3552850.stm
-
57
mengubah pandangan demokrasi di Singapura yang awalnya didominasi dengan
keotoriteriannya. Walaupun sebenarnya Lee Hsien Loong sendiri belum pernah
secara lansgung mengatakan bahwa terdapat perubahan pada sistem politik
demokrasi di Singapura.42
2.2 Sistem Pemilu dan Kepartaian di Singapura
Salah satu wujud keikutsertaan masyarakat sebagai insan politik adalah dalam
proses politik melalui pemilihan umum (pemilu). Pemilu sendiri merupakan
sebuah kegiatan dalam perpolitikan yang digunakan untuk sarana bagi masyarakat
dalam kewajibannya memilih pemimpin. Hal tersebut penting adanya dikarenakan
rakyat memiliki hak kuat dalam membawa ke arah mana negaranya akan maju.
Sistem demokrasi yang kini tengah diterapkan dalam pemerintahan sebuah negara
mengharuskan adanya penyelenggaraan pemilu dalam pembentukan sebuah
negara.43
Dalam kedudukannya sebagai salah satu pilar demokrasi, peran partai politik
dalam sistem perpolitikan negara merupakan wadah untuk seleksi kepemimpinan
itu sendiri. Sejauh ini partai politik telah memberikan kontribusi yang cukup
signifikan terhadap sistem perpolitikan di sebuah negara. Melalui pemilu,
masyarakat bisa ikut serta membawa perubahan bagi negaranya dengan
melakukan pemilihan seorang pemimpin, dan melalui partai politiklah masyarakat
dapat memilah unrtuk memilih seorang pemimpin yang sesuai dengan kriterianya.
42
Ibid., 43 Sekretariat Jenderal Bawaslu RI, Kajian: Sistem Kepartaian, Sistem Pemilu, Dan Sistem Presidensiil, diakses dalam
https://ppid.bawaslu.go.id/sites/default/files/informasi_publik/Kajian%20Sistem%20Kepartaian%
2C%20Sistem%20Pemilu%2C%20dan%20Sistem%20Presidensiil.pdf (20/2/2020, 11:02 WIB).
https://ppid.bawaslu.go.id/sites/default/files/informasi_publik/Kajian%20Sistem%20Kepartaian%2C%20Sistem%20Pemilu%2C%20dan%20Sistem%20Presidensiil.pdfhttps://ppid.bawaslu.go.id/sites/default/files/informasi_publik/Kajian%20Sistem%20Kepartaian%2C%20Sistem%20Pemilu%2C%20dan%20Sistem%20Presidensiil.pdf
-
58
Maka dari itulah sistem pemilu dan keperataian tidak dapat dipisahkan dalam
prakteknya.44
2.2.1 Model Kepartaian
Sistem partai politik merupakan sebuah jaringan dari hubungan dan
interaksi antara partai politik di dalam sebuah sistem politik yang berjalan.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwasanya Singapura termasuk negara
dengan sistem pemerintahan Pralementer. Sistem pemerintahan parlementer
ini menciptakan sistem kepartaian yang dikenal dengan “multi partai” atau
terdapat lebih dari dua partai yang bersaing untuk memperebutkan kursi
pemerintahan, walaupun dalam praktenya selalu satu partai yang
mendominasi. Sistem multi partai itu sendiri adalah salah satu bentuk sistem
kepartaian yang telah berkembang di dunia.45
Dalam perkembangan negaranya Singapura memiliki beberapa partai
politik, mulai dari yang mendominasi hingga partai politik yang hanya
sebagai oposisi. Partai politik tersebut tentu memiliki ideologi dan visi yang
berbeda. Adapun terdapat beberapa partai politik yang ada di Singapura
antara lain:
1. Partai Aksi Rakyat (People’s Action Party / PAP)
Pada tahun 1950-an, tepatnya sebelum Singapura mengikrarkan
kemerdekaannya, negara ini telah mendirikan partai politik untuk pertama
kalinya. Partai politik tersebut didirikan oleh Lee Kuan Yew bersama
dengan kolega-koleganya dengan tujuan untuk berusaha memajukan dan
44
Ibid., hal. 71. 45 Kemenkumham, Artikel Hukum Tata Negara dan Peraturan Perundang-undangan, Sistem Multi
Partai, Presidensial Dan Persoalan Efektivitas Pemerintah, diakses dalam
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/htn-dan-puu/438-sistem-multi-partai-presidensial-dan-
persoalan-efektivitas-pemerintah.html (11/03/2020, 12:23 WIB)
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/htn-dan-puu/438-sistem-multi-partai-presidensial-dan-persoalan-efektivitas-pemerintah.htmlhttp://ditjenpp.kemenkumham.go.id/htn-dan-puu/438-sistem-multi-partai-presidensial-dan-persoalan-efektivitas-pemerintah.html
-
59
memberikan kestabilan politik dan ekonomi Singapura yang pada saat itu
mnengalami krisis. Partai politik tersebut dinamakan People’s Action Party
(PAP), dimana Lee Kuan Yew sendirilah yang menduduki jabatan strategis
yaitu sebagai posisi Sekretaris Jenderal.46
Adapun Misi dari PAP sendiri
yaitu “Membangun masyarakat yang adil dimana manfaat kemajuan
tersebar luas ke semua masyarakat”.47
Sebenarnya awal didirikannya PAP
ini adalah sebagai sebuah gerakan nasionalis masyarakat Singapura untuk
menyikapi penjajahan Singapura.
Berdirinya PAP ini mendapat dukungan dari beberapa pihak seperti
United Malays National Organization (UMNO) dan Malayan Chinese
Association (MCA), karena memang pada dasarnya PAP ini dibentuk juga
untuk rakyat Melayu. Dalam penyebaran pengaruh PAP untuk mendapatkan
sekutu, tentu tidaklah mudah. Lee Kwan Yew yang saat itu sebagai tokoh
pendiri PAP harus bisa meyakinkan semua kalangan masyarakat Singapura
yang banyak pula terdapat perbedaan etnis. Upaya yang dilakukan Lee
Kwan Yew untuk menggalang simpati masyarakat tersebut salah satunya
yaitu dengan berbicara di Malayan Forum mengenai dua permasalahan yang
pada saat itu menimpa Singapura maupun Federasi Malaysia dengan
masalah kedaulatan dan harmoni antar etnis China dengan etnis Melayu.48
46 Insan Harapan Harahap, Analisis Gaya Kepemimpinan Lee Kuan Yew dalam Mengantarkan
Singapura menjadi Negara Maju, Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI),
Vol, 2, No, 1, hal.4. 47 People Action Party, Our Mission, diakses melalui https://www.pap.org.sg/our-party/ pada
(12/03/2020, 22:34 WIB) 48
A Singapore Government Agency Website, People’s Action Party Is Formed, diakses dalam
https://eresources.nlb.gov.sg/history/events/741da0eb-518a-49b9-9902-
06fd499bd5ba#:~:text=The%20People's%20Action%20Party%20(PAP)%20was%20formed%20o
n%2021%20November,%2C%20C.%20V.%20Devan%20Nair%2C%20S. (12/03/2020, 22:50
WIB)
https://www.pap.org.sg/our-party/https://eresources.nlb.gov.sg/history/events/741da0eb-518a-49b9-9902-06fd499bd5ba#:~:text=The%20People's%20Action%20Party%20(PAP)%20was%20formed%20on%2021%20November,%2C%20C.%20V.%20Devan%20Nair%2C%20S.https://eresources.nlb.gov.sg/history/events/741da0eb-518a-49b9-9902-06fd499bd5ba#:~:text=The%20People's%20Action%20Party%20(PAP)%20was%20formed%20on%2021%20November,%2C%20C.%20V.%20Devan%20Nair%2C%20S.https://eresources.nlb.gov.sg/history/events/741da0eb-518a-49b9-9902-06fd499bd5ba#:~:text=The%20People's%20Action%20Party%20(PAP)%20was%20formed%20on%2021%20November,%2C%20C.%20V.%20Devan%20Nair%2C%20S.
-
60
Selanjutnya, pada tahun 1955 untuk pertama kalinya PAP mengikuti
pemilihan umum dengan menunjuk 4 kandidatnya yang salah satunya yakni
Lee Kwan Yew. Pada saat itu memang PAP belum mendapat
kemenangannya, karena partai politik oposisinya yaitu Labour Front
mendapat perolehan suara yang lebih unggul karena kandidat yang
ditunjukk lebih banyak yaitu sekitar 17 kandidat. Dari situlah Lee Kwan
Yew semakin gencar untuk menyebarkan pemikirannya dan PAP hingga
kancah internasional. Cara tersebut dinilai berhasil karena pemikiran Lee
Kwan Yew yang dinilai moderat menarik perhatian dunia Internasional.49
Hingga pada akhirnya PAP kembali mengikuti pemilihan umum untuk
kedua kalinya yang tepatnya dilakukan pada 30 Mei 1959. Dari hasil pemilu
keduanya tersebut PAP mendapat kemenangan yang mana mengantarkan
Lee Kwan Yew menjadi Perdana Menteri Singapura untuk pertama kalinya.
Setelah selama 6 bulan kemenangan PAP, beberapa tokoh yang berpengaruh
dalam pendirian Singapura ditarik untuk menduduki jabatan-jabatan
penting. Dalam masa pemerintahannya ini Lee Kwan Yew berkomitmen
untuk membangun pemerintahan yang anti komunis, meski pada awalnya
ideologi komunis adalah sah bagi PAP.50
PAP adalah parpol yang dikenal tidak dapat terkalahkan karena sepak
terjangnya mampu mendominasi serta mendapatkan perolehan suara
terbanyak hingga tujuh tahun lamanya yaitu dari tahun 1963, 1968, 1972,
1976, 1980, 1984, dan 1988.51
Bahkan ketika Lee Kwan Yew
49 Ibid., 50 BRITANNICA, People’s Action Party, diakses dalam
https://www.britannica.com/topic/Peoples-Action-Party (12/03/2020, 20:27 WIB) 51 Ibid.,
https://www.britannica.com/topic/Peoples-Action-Party
-
61
mengundurkan diri pada tahun 1990, PAP tetap saja menjadi parpol yang
berkuasa. Sebenarnya pada tahun 1981, sempat terdapat partai oposisi yang
bersaing dengan PAP, namun partai tersebut tidak berhasil meraih satu kursi
pun di parlemen. Memang pada dasarnya selama lima dekade PAP
memimpin Singapura mulai saat masih bergabung di Malaysia hingga
merdeka dari Malaysia memiliki ikatan basis politik yang kuat dengan
masyarakat.52
People Action Party atau PAP adalah partai yang memiliki gaya
pemerintahan dengan birokrasi yang meristokrasi dan teknokrasi dimana
sangat menekankan efisiensi serta efektifitas dari setiap kebijakan publik
yang ada. Maju dan berkembangnya pembangunan infrastruktur karena,
serta terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat Singapura itu sendiri secara tidak
langsung menciptakan pandangan yang common sense atau membentuk
persepsi warga biasa Singapura bahwasanya dalam pemerintahannya PAP
berhasil meciptakan kemakmuran di negaranya. Hal inilah yang membuat
PAP memiliki legitimasi mengontrol aktor politik dan publik yang ada
secara luas, sehingga menjadikan PAP memiliki kekuatan hegemoni yang
tidak tertandingi dalam sistem kepartaian Singapura.53
Melihat hal ini partai oposisi sangatlah lemah pengaruhnya dibandingkan
dengan PAP, hal ini menjadikan oposisi tidak dapat membentuk kebijakan
alternatif yang ada. Sehingga peluang oposisi hanyalah mengawasi serta
mengkritik kegagalan implementasi kebijakan yang dibuat oleh PAP sendiri.
Dalam ranah parlemen pun partai oposisi juga tidak dapat menandingi
52 Hwee, Y. (2001). Elektoral Politics in Singapore. Elektoral Politics in Southeast and East Asia,
hal. 203-205. 53Ibid, hal. 240.
-
62
hierarki dan kebijakan yang telah dibuat oleh PAP yaitu dengan
mengkonfrontirkan secara langsung ideologinya yang mempertahankan
meristokrasi dan teknokrasi didalam sistem pemerintahan tersebut.54
2. Worker Party (Partai Pekerja)
Partai Pekerja atau Worker’s Party (WP) merupakan salah satu partai
oposisi yang terbesar di Singapura. Hingga kini Partai Buruh Singapura
telah menduduki satu kursi di parlemen Singapura. Partai ini berhasil
mendapat jumlah kursi terbanyak pada tahun 1997 ke 2001. Didirikan pada
23 Maret 1948, partai ini dibentuk oleh beberapa anggota serikat buruh yang
diilhami oleh Partai Buruh Inggris di Inggris. Pemilu pertamanya dilakukan
pada April 1949, di mana partai ini mendapat 13 persen suara. Meskipun
begitu, Partai Buruh Singapura ini tetap mendapatkan satu dari 18 kursi
yang di perebutkan. Setelah itu, partai ini berhasil mendapat suara yang
lumayan meningkat sebesar 43 persen pada pemilihan berikutnya, tepatnya
yakni bulan Desember. Dalam pemilihan tersebut WP berhasil menduduki
dua dari enam kursi, ditambah pada tahun 1950 ia kembali memenangkan
satu kursi dalam parlemen.55
Namun pada 16 Mei 1960, WP tidak lagi mendaftar untuk mengikuti
pemilu. Hal tersebut dikarenakan pada awal tahun 1955 sebenarnya partai
ini telah mengalami beberapa masalah. Hingga pada tahun 1955 tepatnya
setelah pemilu dilakukan, beberapa dari anggotanya termasuk pemimpin
kunci mengundurkan diri karena suara yang didapatkan hanya sebesar 1%
54
Ulla Fionna, Political Parties in Singapore, Malaysia, And the Philippines: Reflection Of
Democratic Tendenciec, Makara, Sosial Humaniora, hal. 65. 55 Partai Buruh Singapura, diakses dalam http://partai-politik-di-
singapura.kehidupan.web.id/ind/2041-1914/Partai-Buruh-Singapura_129400_stieus_partai-politik-
di-singapura-kehidupan.html (12/03/2020, 08:17 WIB)
http://partai-politik-di-singapura.kehidupan.web.id/ind/2041-1914/Partai-Buruh-Singapura_129400_stieus_partai-politik-di-singapura-kehidupan.htmlhttp://partai-politik-di-singapura.kehidupan.web.id/ind/2041-1914/Partai-Buruh-Singapura_129400_stieus_partai-politik-di-singapura-kehidupan.htmlhttp://partai-politik-di-singapura.kehidupan.web.id/ind/2041-1914/Partai-Buruh-Singapura_129400_stieus_partai-politik-di-singapura-kehidupan.html
-
63
serta terjadi penangkapan masal pada para pemimpin partai, sehingga gagal
dalam perebutan kursi pada saat itu. Akan tetapi, kebangkitan Partai Pekerja
ini ditunjukkan kembali pada saat kelembagaan ini dipimpin oleh seorang
pengacar bernama J.B. Jeyaretnam dan tentu saja menjabat sebagai
Sekretaris Jendral. Jeyaretman sendiri berusaha mengangkat kembali partai
WPS dengan mengarahkan partai pada jalur konstitusional yang tak
tergoyahkan. Hingga saat ini pun WP sebenarnya bukan partai yang
mendominasi, namun WP sempat mendapat suara terbanyak pada tahun
2011 yang mana dikatakan dapat mengalahkan PAP yang selama ini partai
paling berkuasa di Singapura.56
Pada tahun 1988 WP juga sempat menunjukkan peningkatannya dalam
presentase suara yang dikumpulkan. Hal tersebut dikarenakan masuknya
kandidat baru ditambah dengan dukungan publik yang baik. Hingga pada
akhirnya setelah melalui beberapa pemilu yang sempat naik turun, pada Mei
2001 J.B. Jeyaretnam digantikan posisinya oleh Low Thia Khiang. Adanya
kepemimpinan baru tersebut partai ini mulai secara aktif menata ulang,
merestrukturisasi dan membangun kembali timnya, sehingga dapat
menawarkan kepada sesama warga Singapura suatu oposisi yang kredibel
yang akan membantu dan mendorong negara untuk kemajuan dengan
menawarkan suara alternatif yang konstruktif dan bertanggung jawab di
parlemen.57
Hingga sebuah terobosan politik besar bagi oposisi Singapura dicapai
pada pemilu 2001. Ketika pada saat pemilu tersebut PAP sempat mengalami
56 The Worker‟s Party, “Our Historys”, diakses melalui http://www.wp.sg/our-history/ pada
(12/03/2020, 22:56 WIB) 57Ibid.,
http://www.wp.sg/our-history/
-
64
penurunan suara yang cukup signifikan. Dari jumlah 87 kursi yang
diperebutkan PAP hanya berhasil mendapat 81 kursi, sedangkan enam kursi
sisanya berhasil diduduki oleh Partai Pekerja atau Worker‟s Party, yang
berhasil meraih suara sebanyak 285.510. Jumlah tersebut lebih besar
dibandingkan dengan perolehan suara yang didapat pada pemilu
sebelumnya tahun 2006 dengan hanya 183.578 suara. Menjadi menarik
adalah ketika PAP bahkan kalah telak pada pemilu di distrik Hougang SMC
(Single Member Constituency) dengan WP sebanyak 64,8 persen suara.58
Menangnya WP dalam pemilu 2011 terutama di wilayah Aljunied GRC
atau Group Representative Constituencies disebabkan beberapa faktor, salah
satunya yaitu adanya basis dukungan bagi Low Thia Khiang selama dua
puluh tahun masyarakat di Aljunied GRC. Low Thia Khiang sendiri
merupakan anggota WP kalangan elit Tionghoa konservatif di Aljunied
GRC. Selain itu, faktor historis, WP juga terbantu oleh faktor demografi.
Menurut Netina Tan, secara demografis beberapa GRC yang terletak di
Timur Laut Singapura adalah GRC yang lebih mendukung partai opisisi
dibanding PAP. Dominasi dari populasi GRC merupakan dari etnis
Tionghoa sebesar 84,2 persen, dimana presentase suara yang diraih oleh WP
dalam pemilu 2011 mencapai 54,7 persen. Hal tersebut juga sama dengan di
Hougang SMC, yang mana presentase etnis Tionghoa mencapai 83,1 persen
dan suara yang diraih oleh WP di SMC sebanyak 64,8 persen.59
58
Kenneth Paul Tan, Singapore in 2011: „A „New Normal‟ in Politics” dalam Asian Survey, Vol,
52, No, 1, hal. 220. 59 Netina Tan, “Constitutional Engineering and Regulating Ethnic Politics in Singapore”, makalah
dalam Konferensi Constitutional Design and Ethnic Conflict, New York University, (2012), hal.
16-17.
-
65
Hingga hari ini, setelah hampir enam dekade lamanya Partai Pekerja
tetap menjadi partai oposisi di Singapura. Partai ini juga tetap menawarkan
terus memberikan kontribusi untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa
sebagai negara-kota multi-ras yang modern dan tetap berpegang teguh
dengan “demokratic politics”.60
3. Partai Demokrat Singapura (Singapore Democratic Party)
Singapore Democratic Party (SDP) aau Partai Demokrat Sigapura adalah
partai politik oposisi lainnya yang didirikan oleh tokoh Singapura bernama
Chiam See Tong tepatnya pada tahun 1980, dengan peresmian pada tanggal
21 September 1981. Partai ini dipimpin oleh ketua Paul Tambyah dan
sekretaris jenderal Chee Soon Juan. Adanya struktur pada SDP telah
dibentuk pada tanggal 6 Agustus 1980, yang memilih Chiam sebagai
sekretaris jenderal, serta seorang konsultan insinyur Fok Tai Loy sebagai
ketua pro-proyek dan Ernest Chew Tian Ern sebagai asisten sekretaris
jenderalnya. Partai ini resmi terdaftar sebagai partai oposisi Singapura pada
8 September tahun tersebut.61
Partai ini mengusung ideologi demokrasi dan sosialisme, hal ini
ditunjukkan dari lambang pada benderanya. Kedemokrasian partai ini juga
ditunjukkan dari adanya The Women Demokrat atau Demokrat Wanita
sebagai “women’s wing of the party” yang tujuannya yaitu untuk
menumbuhkan pemimpin perempuan di dalam partai itu sendiri. Selain itu,
Demokrat Wanita ini juga di memberikan kesempatan pada kaum
60
Ibid., 61 Zoe Yeo, Singapore Infopedia, “Singapore Democratic Party”, diakses melalui
https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2018-04-20_091225.html pada (13/03/2020,
11:53 WIB).
https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2018-04-20_091225.html
-
66
perempuan untuk mengambil peran, sehingga dapat dipastikan representasi
perempuan di arena politik mendapat keadilan dan hak yang sama. Dalam
partai ini juga terdapat “The Youth Wing of the Party” atau sayap pemuda
partai yang pertama kalinya didirikan di Singapura pada tahun 1999.62
Dalam pemilihan pertamanya yang dilakukan pada tahun 1980, SDP
tidak berhasil mendapat suara di tiga distrik. Namun, pada pemilihan umum
selanjutnya yang diadakan pada tahun 1984, pasca Chiam terpilih menjadi
anggota Parlemen ia memenangkan suara sebanyak 60 persen, dan ia
berhasil mempertahankan kursinya sampai tahun 1988. Ketika tahun 1996
kepemimpin baru terdapat di partai SDP yang mana Chiam sebagai
sekretaris jenderalnya mengundurkan diri karena permasalahn internal
sehingga harus digantikan oleh wakilnya yaitu Ernest Chew Tian Ern.
Hingga sampai kepada tahun 1997 ketika PAP berkuasa dengan menunjuk
kandidat yang berpengaruh, partai ini pun mengalami kekalahan. Walaupun
pemimpin baru SDP saat itu telah menunjuk kandidat di lima daerah
pemilihan.63
Adapun terdapat tujuan dan visi dari pertama SDP yang dirancang
langsung oleh Chiam ketika untuk pertama kalinya ia berdiri sebagai
kandidat independen dalam pemilihan umum tahun 1976. Tujuan-tujuan
partai ini meliputi:
62 Council of Asian Liberals and Democrats, Singapore Demokratic Party, diakses dalam
http://cald.org/member-parties/singapore-democratic-party/ (12/01/2020, 10:49 WIB). 63 Singapore Democratic Party, Where we came from, diakses dalam Chiam gets registrar's
approval to form party. Pada (13/03/2020, 12:14 WIB)
http://cald.org/member-parties/singapore-democratic-party/http://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19800917-1.2.31http://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19800917-1.2.31
-
67
1. Menghilangkan semua bentuk kolonialisme dan feodalisme serta
menjaga demokrasi parlementer dan juga menegakkan prinsip-prinsip
demokrasi, sosialisme dan konstitusi.
2. Membangun negara yang makmur, berbasis industri, dan maju secara
sosial dan budaya.
3. Membangun sistem sosial yang akan melindungi tenaga kerja dan
individu.
4. Membangun persatuan ekonomi dengan Malaysia dan negara
tetangga-tetangganya.64
Namun, dengan berkembangnya jaman dan berjalannnya waktu tujuan-
tujuab SDP sedikit lebih diperbaruhi agar lebih terstruktur dan pastinya
lebih kompatible dengan keadan negara dan masyarakat Singapura saat ini.
Tujuan baru tersebut seperti:
1. Menghilangkan semua bentuk otoriteranisme dan untuk menegakkan
prinsip-prinsip demokrasi serta melembagakan praktik demokrasi.
2. Membangun negara yang stabil secara ekonomi dan progresif
berdasarkan sistem pasar bebas di mana kewirausahaan swasta akan
disorong untuk menciptakan perekonomian yang unggul.
3. Menumbuhkan masyarakat yang dinamis berdasarkan pluralisme dan
keragaman Singapura, serta menggantikan elitisme dengan
persaingan bebas dan memberi kesempatan yang sama bagi semua
warga Singapura, terutama dalam bidang pendidikan. Dan yang
terpenting adalah menghapus semua kebijakan yang mendeskriminasi
64 Zoe Yeo, Loc. Cit.
-
68
masyarakat yang kurang beruntung, perempuan dan minoritas serta
menghilangkan regulasi berlebihan yang dapat menghambat inovasi,
krativitas, serta petualangan.
4. Memulihkan sistem cheks and balance yang tepat dalam
pemerintahan guna memastikan independensi peradilan, serta
mendorong warga Singapura untuk berpartisipasi dalam proses
politik negara. Selain itu juga mendorong masyarakat Singapura
untuk saling menghormati hak asasi manusi, sipil dan politik, serta
untuk mencapai arus informasi yang bebas di masyarakat.65
4. Aliansi Demokrasi Singapura (Singapore Democratic Alliance)
Singapore Democratic Alliance atau SDA ini juga merupakan salah satu
partai oposisi di Singapura yang memiliki pendukung hampir sama dengan
partai oposisi lainnya atau bisa dikatakan sebagai koalisi partai-partai politik
di Singapura. Partai ini secara resmi terdaftar pada 28 Juni 2001, dan pada
saat pembentukannya aliansi ini terdiri dari Singapore People‟s Party (SPP),
National Solidarity Party (NSP), Singapore Justice Party (SJP), Singapore
National Front (SNF), dan Singapore Malay National Organization
(PKMS). Dengan Desmond Lim sebagai sekretaris jenderal dengan aktivitas
terakhir mereka dicatat di situs web pada tahun 2015.66
SDA sendiri dibentuk dengan tujuan menciptakan partai oposisi dominan
“artifisial” untuk bersaing dengan partai yang telah mendominasi di
Singapura selama bertahun-tahun yaitu People Action Party (PAP). Koalisi
65 Zoe Yeo, Loc. Cit. 66 History SG, Singapore Democratic Alliance Is Formed, diakses melalui
http://eresources.nlb.gov.sg/history/events/c7954079-6dc9-4b90-a044-2c04cd64bfe5 pada
(12/03/2020, 13:17 WIB)
http://eresources.nlb.gov.sg/history/events/c7954079-6dc9-4b90-a044-2c04cd64bfe5
-
69
adalah bagian dari tujuanjangka panjang untuk membangun sistem politik
dua partai di Singapura. Sehingga bagi pihak mana pun yang ingin
bergabung dengan koalisi haruslah melepaskan identitas dan kontesnya di
bawah bendera SDA. Pada tahun 2007 SDA sempat mengalami beberapa
masalah karena beberapa partai pendukungnya satu-persatu mulai
melepaskan diri dari aliansi.67
Partisipasi dalam Pemilihan Parlemen pertama yang dilakukan SDA
adalah pada tahun 2001. Aliansi ini menerjunkan sebanyak 13 kandidat
untuk bertarung dalam dua konstituensi perwakilan kelompok GRC. Semua
kandidat hanya Chiam kandidat yang berhasil menang dan terpilih menjadi
anggota Parlemen. Hingga pada April 2006 SDA mengeluarkan “agenda
pemilihan” sebagai pengganti manifesto yang “menyerukan lebih banyak
kompetisi dalam politik”, dengan menguraikan harapan SDA untuk
menjadikan dirinya sebagai alternatif yang kredibel untuk PAP serta
menciptakan ekonomi yang makmur dengan pemerintahan yang
transparan.68
Selanjutnya pada pemilihan umum 2011, SDA kembali memberikan
manifestonya yang bertema “Untuk Kelas Menengah dan Buruh”. Sembilan
isu diangkatnya seperti transportasi, identitas nasional, tingkat kesuburan
Singapura yang rendah, perbedaan antara Singapura dan orang asing,
kebijakan tentang perumahan, kebutuhan sosial dan kesejahteraan, dana
penyedia pusat, medis dan tentu saja pendidikan. Hingga akhirnya aliansi ini
67 Ibid., 68 Zoe Yeo, Singapore Democratic Alliance, diakses melalui
https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2018-05-16_141721.html pada (12/03/2020,
13:11 WIB)
https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2018-05-16_141721.html
-
70
berhasil memperebutkan tujuh kursi di GRC dan SMC. Dilanjutkan pada
tahun 2013 yang mana SDA kembali berpatisipasi dalam pemilu di SMC
atau Single Member Constituency, dengan mendapat suara hanya sebanyak
0,57 persen. Hal ini dikarenakan analis politik mengaitkan kinerja yang
buruk dengan kurangnya identitas yang jelas SDA dibandingkan dengan
partai politik lainnya.69
Namun, tahun 2015 SDA tetap maju dan mengumumkan keputusannya
untuk mencalonkan diri di enam kursi perebutan GRC. Pada pemilu ini
SDA menggunakan cara yang lebih modern yaitu dengan cara membuat
platform video online Youtube untuk mempromosikan menifesto
pemilihannya yang bertema “Singapore to Singaporeans”. Hingga sampai
pada akhirnya SDA kembali menerima kekalahan yang hanya berhasil
mengumpulkan suara sebanyak 27,11 persen.70
2.2.2 Pemilu di Singapura
Negara-negara di Dunia terutama yang menganut sistem demokrasi tentu
tidak asing lagi dengan adanya pemilihan umum atau disingkat menjadi
pemilu. Dikarenakan pemilu ini merupakan salah satu instrumen utama dari
sebuah proses akumulasi kehendak masayarat itu sendiri. Pemilu juga selalu
berkaitan dengan masalah politik dan pergantian pemimpin, yang tentu saja
keduanya saling berkaitan dimana pemilu merupakan prosedur demokrasi
untuk memilih pemimpin. Hal ini disebabkan karena pemilu adalah
69 Ibid., 70 Singapore Democratic Alliance, General Elections Record, diakses mealaui
http://www.singapore-elections.com/political-parties/sda.html pada (12/03/2020, 13:50 WIB)
http://www.singapore-elections.com/political-parties/sda.html
-
71
makanisme pergantian kekuasaan yang paling aman, terutama jika
dibandingkan dengan cara-cara lainnya.71
Namun, dalam sistem pemilu sendiri juga terdapat sebuah konsekuensi
yang harus dihadapi, seperti halnya terdapat beberapa sistem yang
mendorong bahkan memaksakan adanya pembentukan partai-partai,
sedangkan sistem-sistem lainnya hanya mengakui kandidat-kandidat
perseorangan. Hal ini menyebabkan munculnya faksionisme, dimana sayap-
sayap berlainan sebuah partai terus menerus saling bertikai dan
memfanatikkan kubu atau partai dan/atau bisa juga perorangan yang ia
dukung. Selain itu, sistem pemilu juga dapat mempengaruhi cara kampanye
partai maupun cara elite politik berperilaku, yang mana dengan demikian
bisa saja mendorong pembentukan persekutuan antara berbagai partai.72
Di Singapura sendiri pemilu digunakan untuk memilih seorang pemimpin
atau kepala negara. Meskipun Singapura menganut sistem demokrasi semu,
yang notabennya didominasi otoriter pemimpinnya, namun tetap saja dalam
pemilihan kepala negara maupun daerah Singapura tetap menggunakan
pemilu sebagai cara evakuasinya. Pemilu di Singapura sendiri mengajuk dan
mewarisi dari pemerintahan kolonial di Inggris. Dimana pemilu di
Singapura menggunakan sistem distrik dan memakai prosedur “winner takes
all”. Singapura melalukan pemilu pertamanya pada tahun 1959 dengan
diiringi penerapan sistem simple majority di single memberconstituencies
(SMC) hingga tahun 1987. Namun tentu saja dengan seiring berjalannya
waktu cara tersebut berubah dengan adanya juga penambahan. Penambahan
71 Sekretariat Jenderal Bawaslu RI, Loc. Cit. 72 Andrew Reynolds, dkk. Desain Sistem Pemilu: Buku Panduan Baru International IDEA, ISBN:
978-602-73248-5-5, hal. 6.
-
72
ini misalnya adanya GRC atau Group Representative Constituency, NCMP
atau Non-Constituency Member of Parliament, dan NMP atau Nominated
Member of Parliament serta Elected Presidency.
GRC sendiri merupakan sistem yang terjadi akibat perubahan terhadap
Single Member Constituency menjadi Multimember Constituency, yang
mana warga masyarakat harus memilih grup pilihan mereka yang biasanya
merepresentasikan etnis minoritas di grup mereka. Sedangkan, NCMP
sendiri diperuntukkan untuk kalangan oposisi yang terbaik dan memiliki
suara yang cukup banyak namun kalah dalam pemilu. Hal ini dimaksudkan
untuk menyediakan suara oposisi di Parlemen, apabila anggota parlemen
yang terpilih dari kalangan oposisi berjumlah lebih dari tiga orang. Terakhir
adalah NMP yang dibuat pada tahun 1990 dengan tujuan untuk warga yang
tidak masuk dalam anggota partai tetap bisa berpartisipasi pada
pemerintahan.73
Dalam pelaksanaan pemilu, tentu saja terdapat pihak-pihak yang
memiliki tugas untuk mengarahkan proses berjalannya pemilu. Di Singapura
sendiri penyelenggara pemilu dilakukan oleh The Elections Department of
Singapore (ELD), dimana lembaga ini bekerja di bawah Kantor Perdana
Menteri. Dalam situs resminya, ELD memiliki visi menjadi organisasi atau
kelembagaan yang dinamis dan inovatif, dengan cara menghargai
masyarakat dan selalu mengedepankan kualitas serta akuntabilitas dalam
memberikan layanan kepemiluan dalam rangka mempromosikan dan
menjaga kepercayaan warga negara dan keyakinan terhadap proses
73 Joel S. Fetzer, Election Strategy and Ethnic Politics in Singapore, Taiwan Journal of
Democracy, Vol, 4, No, 1, hal. 147-149.
-
73
demokrasi di Singapura. Selain itu ELD memiliki tanggung jawab atas
perencanaan, penyiapan, dan pelaksanaan Pilpres, Pileg, dan referendum di
Singapura.74
Seperti halnya di Indonesia, pemilu di Singapura diadakan dalam waktu
lima tahun sekali. Terdapat pembeda dari keduanya, dimana Singapura tidak
adanya pemilihan DPR di masing-masing daerah melainkan pemilihan
dilakukan di tingkat pusat. Adapun jumlah kursi yang diperebutkan calon
anggota legislatif sebanyak 89 kursi untuk seluruh wilayah Singapura dan
dibagi dalam 25 kawasan undi. Dalam pelaksanaan Kampanye-nya pun,
Singapura memiliki peraturan yang cukup ketat. Waktu kampanye yang
harus dilakukan pun hanya dibatasi selama enam hari dengan rincian tiga
jam per setiap harinya. Isu yang harus di angkat dalam pemilu atau
kampanye pun juga harus sesuai dengan keadaan negrinya seperti pekerja
migran, pendidikan, kesehatan, biaya hidup serta keadilan untuk orang
melayu.75
Pemilu Singapura berjalan mulai tahun 1959 sejak dibentuknya partai
politik People Action Party yang selalu memenangkan jumlah suara. Pemilu
pertama yakni dilakukan ketika pemilihan presiden pertama Encik Yushof
bin Ishak yang juga bergabung di PAP tepatnya pada 30 Mei 1959. Presiden
pertama Singapura Yushof Ishak yang menjabat menjadi Yang di-Pertuan
Negara Singapura atau Presiden dengan memenangkan pemilu
menggantikan Sir William Goode. Pemilu yang dimaksud adalah pemilihan
74
DKPP RI, Penyelenggaraan Pemilu di Dunia, diakses melalui https://dkpp.go.id/wp-
content/uploads/2018/11/penyelenggarapemiludidunia.pdf pada (13/03/2020, 10:25 WIB) 75 Ike Agestu, “Fakta Singakt Pemilu Singapura”, CNN Indonesia, diakses melalui
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150911115046-106-78074/fakta-singkat-pemilu-
singapura pada (13/03/2020, 11:07 WIB)
https://dkpp.go.id/wp-content/uploads/2018/11/penyelenggarapemiludidunia.pdfhttps://dkpp.go.id/wp-content/uploads/2018/11/penyelenggarapemiludidunia.pdfhttps://www.cnnindonesia.com/internasional/20150911115046-106-78074/fakta-singkat-pemilu-singapurahttps://www.cnnindonesia.com/internasional/20150911115046-106-78074/fakta-singkat-pemilu-singapura
-
74
umum dari parlementer bukan dari rakyat, karena pada saat itu pemilihan
kepala negara masih dipilih dan ditetapkan oleh parlemen. Hal ini juga
terjadi pada presiden selanjutnya yaitu Benjamin Sheares (1971-1981), C.V.
Devan Nair (1981-1985), Wee Kim Wee (1985-1993) yang dipilih melalui
pemilu dari parlementer.76
Pada tahun 1993 pemilu di Singapura mengalami pergantian sistem,
dimana yang awalnya presiden di pilih parlemen menjadi pemilu secara
langsung dalam arti adalah pemilu oleh rakyat. Hari pertama pemilu oleh
rakyat Singapura adalah pada 28 Agustus 1993 ketika pemilihan presiden
ke-5 Ong Teng Cheong.Pada saat itu Ong Teng menjadi kandidat presiden
yang bersaing dengan Chua Kim Yew. Keduanya adalah calon Independen,
sehingga tidak memiliki partai pengusung. Adanya pergantian sistem pemilu
ini sebenarnya terjadi ketika tahun 1991, yang mana Konstitusi Singapura
diamandemen untuk menyediakan pemilihan presiden yang populer selama
enam tahun sekali. Hal tersebut dikarenakan terdapat revisi bahwasanya
presiden Singapura yang terpilih diberdayakan untuk memveto penggunaan
cadangan pemerintah dan penunjukan pegawai negeri. Sehingga pada saat
presiden ke-4 masih menjabat ia menjalankan dan melaksanakan semua
fungsi serta kekuasaan presiden yang seolah-olah terpilih oleh rakyat.77
Sistem Pemilu dengan suara rakyat sebagai basis faktor terpilihnya
presiden dilakukan hingga tahun-tahun terakhir. Namun pada tahun 2011
terdapat perubahan sistem yang dilakukan. Karena beberapa pihak
76 Election Departmen Singapore, diakses melaui https://www.eld.gov.sg/elections.html pada
(15/03/2020, 10:00 WIB) 77 Budi Hermawan Bangun, “Perbandingan Sistem Dan Mekanisme HAM Negara-negara Anggota
ASEAN: Tinjauan Konstitusi Dan Kelembagaan”, Jurnal HAM, Vol, 10, No, 1, hal. 103-104.
https://www.eld.gov.sg/elections.html
-
75
berpendapat bahwasanya Singapura harus menanggalkan sistem satu partai
yang dianutnya. Sehingga pada saat pemilu itu dilaksanakan PAP
menandatangani enam partai oposisi dan mulai bersaing dengannya. Dari
sinilah, pada tahun tersebut PAP mengalami sedikit kekalahan dari partai
oposisinya.78
Saat ini pun pemilu di Singapura sudah berjalan sebagaimana mestinya
seperti sebelumnya. Hingga pada tahun 2017 lalu, ketika seorang
perempuan muslim terpilih menjadi presiden yang banyak menyita
perhatian. Hal tersebut dikarekan banyak masyarakat yang kecewa dengan
hasil pemilu saat itu, dimana pemilu 2017 dinilai tidak menggunakan suara
rakyat sama sekali. Ditambah lagi Lee Sien Loong berencana bahwa pemilu
selanjutnya akan digelar lebih cepat yaitu setahunlebih awal sebelum
mandat pemerintahannya yang sebelumnya berakhir.79
78 Election Departmen Singapore, Loc. Cit. 79 CNN Indonesia, PM Lee Isyaratkan Pemilu Singapura Digelar Lebih Dini, diakses melalui
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181112032036-106-345726/pm-lee-isyaratkan-
pemilu-singapura-digelar-lebih-dini pada (15/03/2020, 13:09 WIB)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181112032036-106-345726/pm-lee-isyaratkan-pemilu-singapura-digelar-lebih-dinihttps://www.cnnindonesia.com/internasional/20181112032036-106-345726/pm-lee-isyaratkan-pemilu-singapura-digelar-lebih-dini