BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 17 maret 2011 jam 13.00
WIB dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan medis. serta
wawancara dengan keluarga dan pasien.
1. Biodata
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Alamat : Semarang
No, registrasi : 22 18 24
Diagnose medis : Hipertensi sedang
Tanggal masuk : 16 maret 2011
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. T
Umur : 28 Th
Pekerjaan : Swasta
Agama : kristen
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Jakarta
Hub, dengan pasien : Anak
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan nyeri kepala cekot-cekot dan tengkuk terasa kenceng.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa kurang lebih 3 hari pasien merasakan
kepalanya pusing mual, perut sakit pada tanggal 16 maret 2011 pukul 03.00
WIB pasien terjatuh dari kamar mandi pasien tidak sadarkan diri dan langsung
dibawa ke RSUD Tugurejo kemudian dirawat di ruang alamanda.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, dan pernah di rawat di rumah
sakit.
d. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya ada yang mempunyai
penyakit hipertensi yaitu ibunya .
3. Genogram.
Kesimpulan:
pasien adalah anak ke 4 dan 5 bersaudara. Pasien mempunyai penyakit hipertensi
karena terdapat faktor keturunan dan ibu pasien. Pasien menikah dan mempunyai
1 orang anak pasien tinggal bersama suaminya.
4. Pengkajian pola kesehatan fungsional
1. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan apabila pasien sakit langsung berobat kerumah sakit atau
klinik. Pasien mengatakan bahwa pengetahuan tentang penyakitnya kurang,
: laki – laki
: perempuan
: penderita
: meninggal
: serumah
sehingga pasien dalam menjaga kesehatannya hanya memakan makanan yang
bergizi. Pasien juga jarang berolah raga.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit pasien makan 3 x sehari dengan menu nasi,sayur, Lauk
pauk, nasi nafsu makan baik, pasien mempunyai pantangan makanan yaitu
makanan yang bersantan.
Selama sakit pasien nafsu makan pasien menurun, apabila makan pasien
merasa mual, pasien makan hanya 3 sendok setiap makan makanan dari rumah
sakit.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit Klien mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning, bau khas, tidak menggunakan pencahar. BAK pasien 2 – 4 x
sehari dengan konsisten warna kuning jernih.
Selama sakit pasien mengtakan selama sakit BAB 1 x sehari dengan konsistan
lembek warna kuning Bak 3 – 4 x hari warna kuning jernih.
4. Pola aktifitas dan istirahat
Sebelum sakit Pasien mengatakan dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Selama sakit pasien mengatakan selama sakit aktifitas sepeti ke toilet di bantu
oleh keluarga,karena apabila pasien melakukan aktifitas pasien merasa akan
terjatuh.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit Pasien mengatakan pola istirahat dan tidur tak ada masalah,
pasien terbiasa tidur siang 1 jam dan tidur malam dari jam 22.00-05.00 WIB.
Selama sakit dalam pola istirahat pasien mampu istirahat dan tidak ada
masalah.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Selama sakit pasien tidak mempunyai keluhan dalam kemampuan sensasi
seperti penglihatan, pendengaran, pengecap dan peraba dan kemampuan
kognitif pasien seperti bicara dan memahami pesan yang diterima baik.
presepsi pasien terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan PQRST
P : saat klien duduk
Q : nyeri cekot - cekot dan berputar
R : kepala
S : Skala 5
T : Interminten
7. Pola hubungan dengan orang lain
Sebelum sakit pasien mampu berkomunikasi dengan relevan, jelas mampu
mengerti orang lain.pasien dekat dengan suami dan anak dan adiknya. Apabila
pasien mendapat masalah pasien meminta bantuan kepada suami dan adiknya.
Pada saat sakit pun pasien dapat berkmunikasi dengan jelas dan relevan dan
mampu mengerti orang lain, apabila ada masalah pasien meminta bantuan
kepada suami dan adiknya.
8. Pola reproduksi dan seksual
Klien sudah menikah dan mempunyai 1 anak.
9. Persepsi dan konsep diri
Pasien mengatakan yang di inginkan klien saat ini adalah ingin cepat sembuh
dan cepat pulang agar dapat berkumpul dirumah, karena penyakit hipertensi
yang diderita pasien. Pasien harus dirawat di RSUD sampai dinyatakan
sembuh, klien hanya bisa berdoa dan pasrah pada Tuhan YME.
10. Pola mekanisme koping
Dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah penyakit pasien,
pasien selalu meminta bantuan dan pertimbangan kepada keluarganya
terutama suaminya.
11. Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa pengobatan yang dilakukan tidak bertentangan
dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh pasien. Dengan dibuktikan apabila
klien sakit minum obat dari dokter, klien beragama Kristen, klien ibadah klien
tidak terganggu karena klien masih bisa berdoa dirumah sakit.
E. Pengkajian fisik
1. Keadaan umum : klien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran: composmentis
3. Pengukuran antropometri: BB: 60 kg TB: 155 cm
4. Tanda-tanda vital
TD : 170/100 mmHg
S : 37 O C
N : 80 x/m kuat
RR : 20x/m
5. Kepala : bentuk mesocepal, tidak ada luka
a. Rambut : warna hitam, pendek, bersih, tidak ada ketombe dan luka
b. Mata : konjungtiva anemis, tidak ada penggunaan alat bantu
penglihatan.
c. Hidung : bersih, tidak tidak secret, tidak ada pembesaran polip, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
d. Telinga : kemampuan mendengar baik, tidak ada gangguan dalam indra
pendengaran, tidak ada secret.
e. Mulut : gigi bersih, mukosa lembab.
6. Leher dan tenggorokan
Posisi simetris, tidak nyeri waktu menelan, tak ada luka, tidak ada pembesaran
vena jugularis.
7. Dada dan thorax
Bentuk dada simetris dengan pergerakan dada sama, tidak ada luka
8. Paru
a. Inspeksi : tidak ada retraksi dada
b. Perkusi : sonor, seluruh lapang paru
c. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama
d. Auskultasi : suara dasar vesikuler
9. Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Perkusi : pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
c. Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS ke V
d. Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-)
10. Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada benjolan/masa, simetris, tidak ada luka
Auskultasi : peristaltik usus 15x/m
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar
Parkusi : Tympani
11. Genetal : tidak ada luka, genetal bersih, tidak terpasang kateter urin.
12. Extremitas : kuku tidak ada edema, tangan kanan terpasang infusRL 20 TPM,
pergerakan tangan kanan kiri baik, kaki kanan kiri baik
13. Kulit : warna kulit kuning langsat, turgor baik, tidak ada edema, tidak terdapat
luka.
Data Penunjang
1. Hasil pemeriksaan penunjang
Tanggal 16 maret 2011
Parameter Hasil Satuan Normal
WBC 15,57 (10^3ul)M:4,8-10,8F:4,8-10,8
RBC 4,76 F:4,2 -5,4M:4,7-6.1F:4,2 -5,4
HGB 13,3 ( g/dl )M:14-18F : 12 -16
HCT 36,5 (%)M:42-52F:37-47
MCV 76,7 (FL) 79,0-99.0
MCH 22,9 Pg 27,0 – 31,0
MCHC 36,4 ( g/dl) 33,0 – 37,0
PLT 190 (10^3/ul) 150 – 450
KIMIA KLINIK
GDS 124 mg/dl <125
UREUM 25 mg/dl 10 – 50
KALIUM 2,9 u/l 3.5 – 5.0
CREATININ 0,7 mg/dl 0,2 – 1.1
NATRIUM 10,6 Mmol 135-147
CALSIUM 20 mmol/L 95 – 105
RDW-CV 11,4 % 11,5-14,5
RDW-SD 30,7 ( FL ) 35-47
PDW 11,3 ( FL) 9,0 – 13,0
MPV 10,4 ( FL ) 7.2 – 11,1
P-LCR 26,6 % 15,0 – 25,0
2. Diit yang di peroleh: BTS
3. Therapy
a. Infus RL 20 TPM
b. Injeksi
Futaxson 1.1 gr.
Torasik 2.1
c. Oral
Captopril 25 mg 3.1
Hct 3.25
Diaz 2mg 2.1
Diltiaz 30 2.1
Divasik 10.mg 1.1
B. Pengelompokan Data
Dari pengkajian yang dilakukan, penulis mendapat beberapa data baik subyektif
maupun obyektif. Dari data-data tersebut penulis kelompokkan untuk memudahkan
dalam membuat analisa data, pengelompokan data tersebut adalah :
No Hari/ tgl Data Ds & Do TT
1 Kamis,
17/3/2011
09.00
Data subyektif :
a. Pasien mengatakan kepalanya nyeri cekot – cekot
dan berputar.
b. Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktifitas
sendiri.
c. Klien mengatakan jika makan terasa mual.
d. Klien mengatakan belum faham tentang
penyakitnya, klien bertanya tentang penyebab
hipertensi, batas normal tekanan darah,diit
hipertensi dan cara perawatan hipertensi di rumah.
Data obyektif :
a. Pasien tampak meringis menahan sakit kepala, tanda-
tanda vital TD : 170/100 mmHg N : 80 x/M S : 37 .
P : saat klien duduk
Q : nyeri cekot - cekot dan berputar
R : kepala
S : Skala 5
T : Interminten
b. Segala aktifitas tampak dibantu.
c. Pasien tampak lemas, makan habis 3 sendok
d. Pasien tidak tahu tentang penyebab hipertensi, batas
normal tekanan darah, dan perwatan hipertensi di
rumah.
C. Analisa Data
No. Data Ds & Do Masalah etiologi
1.
2.
3.
Data subyektif :
pasien mengatakan
kepalanya sakit.
Data obyektif :
pasien tampak tiduran dan
memijat kepala
TD : 170/100 mmHg .
N : 80 x/M S : 37
Skala nyeri : 5
Data subyektif :
pasien mengatakan tidak
dapat melakukan aktivitas
sendiri.
Data obyektif :
pasien ke toilet tampak
dibantu keluarga,
pasien tampak lemas .
Data subyektif:
pasien mengatakan nafsu
makan berkurang, jika
makan terasa mual.
Data obyektif:
Pasien tampak lemas, makan
habis 3 sendok,
BB sebelum sakit 60
kg,selama sakit 60 kg
Gangguan rasa nyaman
nyeri
Intoleran aktivitas
Resiko tinggi perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
Kelemahan umum
Anoreksia
No Data Ds & Do Masalah Etiologi
4. Data subyektif :
Klien mengatakan belum
faham tentang penyakitnya,
klien bertanya tentang
penyebab hipertensi, batas
normal tekanan darah,diit
hipertensi, dan cara
perawatan hipertensi di
rumah.
Data obyektif :
Pasien tidak tahu tentang
penyebab hipertensi, batas
normal tekanan darah,dan
perwatan hipertensi di
rumah.
Kurang pengetahuan Kurangnya informasi
tentang proses penyakit
D. Diagnose keperawatan
Setelah menulis melakukan pengkajian dan menganalisa data pada Ny. S tanggal 17
maret 2011, di dapatkan 4 diagnosa keperawatan yaitu :
1. Gangguan rasa nyaman ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan
vaskuler serebral
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakitnya
E. Pathways Kasus Keperawatan
Umur keturunan Gaya hidup
Elastisitasarteriosklerosis
hipertensi
kerusakan vaskuler pembuluh darah
Peningkatan vaskulerserebral
Nyeri kepala
Gangguan rasanyaman nyeri
Suplai O2 kejaringan
Kelemahan umum
Intoleran aktivitas
Kurang pengetahuan
Saluran cerna
Merangsangsaraf simpatik
Sekresi asamlambung
Mual muntah
Resiko nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh
F. Intervensi Keperawatan
No Diagnose keperawatan Tujuan dan KH Intervensi
1.
2.
Gangguan rasa nyaman
nyeri ( sakit kepala ) b/d
peningkatan serebral
vaskuler
Intoleran aktifitas b/d
kelemahan umum
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam, nyeri atau sakit
kepala hilang atau
berkurang dengan KH:
pasien mengungkapkan
nyeri kepala
berkurang,sakla nyeri 2,
leher tidak kenceng,
pasien tampak nyaman
TTV. Dalam batas normal
130-140/90 mmhg
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam di harapakan tidak
terjadi intoleran aktivitas
denagn KH: menunjukan
penurunan gejala intoleran
aktivitas meningkatkan
energy untuk melakukan
aktifitas seperti ke toilet
sendiri
a. Mempertahankan tirah
baring
b. Minimalkan gangguan
lingkungan
c. Pantau pasien dalam
ambulasi sesuai
kebutuhan
d. Beri tindakan non
farmakologi untuk
menghilangkan sakit
kepala seperti kompres
dingin
e. Minimalkan yang
dapat meningkatkan
sakit kepala
f. Kolaborasi pemberian
obat
a. Berikan dorongan
untuk aktifitas atau
perawatan diri
bertahap jika dapat
ditoleransi
b. Instruks kan pasien
tentang penghematan
energy
c. Kaji respon pasien
terhadap aktifitas
d. Observasi TTV tiap 4
jam
No
3.
4
Diagnose keperawatan
Resiko tinggi perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/ d
anoreksia
Kurang pengetahuan b/d
kurangnya informasi
tentang proses penyakitnya
Tujuan & KH
Setelah di lakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, di
harapakan nafsu makan
pasien bertambah denag
kriteria hasil : klien makan
habis 1 porsi
Setelah dilakukan tidakan
selama 1x 30 menit di
harapkan pasien dapat
mengetahui penyebab
hipertensi dan perawatan
hipertensi di rumah
dengan KH: pasien dan
keluarga dapat memahami
dan menyebutkan kembali
penjelasan yang di berikan
perawat.
Intervensi
a. jelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat
b. sajikan makanan yang
hangat
c. anjurkan makan
sedikit tapi sering
d. beri dorongan pada
pasien agar mau
menghabiskan
makanan
a.Kaji pengetahuan pasien
tentang kondisinya saat
ini, batas normal tekanan
darah, penyebab
hipertensi,perwatan
hipertensi saat di rumah
b. Berikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
c. Gunakan bahasa yang
mudah di mengerti saat
memberikan pendkes
d. Libatkan keluarga
dalam pemberian pendkes
e.Anjurkan pasien kontrol
tekanan darah
G. Implementasi
Hari/ tglNo.
DXImlementasi Respon pasien
TT
Kamis
17/3/2011
08.00
08.20
08.25
09.00
11.00
11.30
12.00
1.2.3.4
1
1&2
1
3
3
1,2,3,4
Mengkaji pasien dan
mengukur tanda-
tanda vital.
Mengkaji skala
nyeri.
Menganjurkan tirah
baring .
Memberikan injeksi
IV futaxon I-I &
Torasik I-I
Mengkaji pola makan
pasien
Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
Memberikan obat
oral
Captopril 25 3x1
Diltiaz 30 2.1
HCt 3. 25
S : pasien mengatakan kepalanya
nyeri dan pusing
O : TD : 170/100 mmHg, N : 80 x
/M S : 37o C
S : pasien mengatakan kepala
terasa nyeri
O : pasien tampak memegangi
kepala,skala nyeri 5
S: pasien mengatakan mau
berbaring.
O: pasien terlihat berbaring.
S :
O : Obat masuk melalui selang
infus.
S: pasien mengatakan jika makan
terasa mual
O: pasien tampak ingin muntah
S : pasien mengatakan iya
O : Pasien mau makan 1 sendok.
S : -
O : Pasien tampak minum obat.
Hari /tgl
12.30
12.40
13.00
Jumat
18/3/2011
14.30
14.33
14.50
No Dx Implementasi
Mengkaji pola
aktifitas pasien
Menganjurkan
keluarga untuk
membantu aktivitas
pasien.
Mengkaji
pengetahuan pasien
tentang hipertensi.
mengkaji skala nyeri
pasien.
Mengukur tanda-
tanda vital pasien.
Mengajarkan tekhnik
distraksi
dan relaksasi.
Respon pasien
S : Pasien mengatakan tidak bisa
ke toilet sendiri.
O : pasien tampak lemas.
S : Keluarga mengatakan ya.
O : Aktifitas pasien tampak di
bantu.
S: pasien mengatakan tidak tahu
tentang penyebab
hipertensi,tekanan darah
normal,diit hipertensi dan cara
perawatan di rumah.
O: pasien tampak tidak tahu saat
di tanya.
S : pasien mengatakan masih
pusing,
O : skala nyeri 5
S :
O :TD :160/100 mmHg
N: 80X/m, S:370C
S : Pasien mengatakan mau
mencoba.
O : Pasien mengikuti tindakan
yang diajarkan.
TTD
Hari/tgl
15.00
16.00
16.06
16.30
18.00
Sabtu
19/3/2011
09.00
No Dx Implementasi
Membantu memberi
makan pasien
Motivasi pasien agar
menghabiskan
makanan
Menganjurkan
untuk banyak
istirahat.
Memonitor cairan
infuse.
Memberikan injeksi
torasik
Mengkaji kembali
tingkat kemampuan
aktifitas pasien
Mengkaji keadaan
umum pasien.
Memonitor
tanda-tanda vital
Respon pasien
S : Pasien mengatakan mau
makan
O : pasien tampak makan
S: pasien mengatakanmau
menghabiskan tapi pelan-pelan
O: pasien tampak mkan dan habis
setengah porsi.
S : pasien mengatakan mau
beristrahat.
O : pasien tampak beristirahat.
S:
O: Rl 20 tpm
S : pasien mengatakan mau di
injeksi.
O : obat masuk lewat selang
infuse ( IV )
S : Pasien mengatakan sudah
dapat berjalan ke kamar
mandi.
O : Pasien tampak berpegangan di
dinding ketika berajalan.
S : Pasien mengatakan pusing
berkurang.
O : Pasie tampak duduk bersandar
S:
O:TD 160/100 mmHg, N 80x/m
S:36,50c
TTD
Hari /Tgl No Dx Implementasi
mengkaji kembali
pola makan pasien
Mengkaji
pengetahuan pasien
tentang kondisi
pasien saat ini.
Mengukur tanda-
tanda vital
Mengkaji pola
aktifitas pasien.
Memberikan injeksi
torasik dan Futaxon.
Memonitor cairan
infuse
Memberikan
pendidikan kesehatan
tentang hipertensi.
Respon pasien
S: pasien mengatakan sudah mau
makan
O: porsi makan habis ½ porsi
S : Pasien mengatakan
Jika beraktifitas masih di
bantu.
O : Kegiatan pasien tampak di
bantu.
S :
O : TD 160/100 mmhg, S: 360 C
N: 80x/m
S : Pasien mengatakan bisa tidur
O : Pasien tampak tidur
S : -
O : obat masuk lewat selang
infuse.
S : -
O : Rl 20 Tpm
S : Pasien mengatakan mengerti
tentang Hipertensi sekarang
O : Pasien tampak antusias
mendengarkan.
TTD
H. Catatan Perkembangan
No
DXWaktu/tgl Evaluasi TT
1
2.
3.
17/3/1011
14.00
17/3/2011
14.00
17/3/2011
14.00
S : Pasien mengatakan kepalanya masih pusing/
nyeri kepala
O : Pasien tampak meringis menahan sakit kepala
TD : 170/100 mmhg, S 370C N: 80x/m
- Skala nyeri 5
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Pantau ttv pasien
- Berikan kompres hangat
- Minimalkan lingkungan terang
- Kolaborasi pemberian obat
S :pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas
sendiri.
O: aktifitas klien tampak dibantu keluarga dan
perawat.
A : masalah belum teratasi.
P : pertahankan intervensi.
- Berikan bantuan sesuai kebutuhan
S: pasien mengatakan jika makan terasa mual
O: pasien tampaklemas dan makan habis 3 sendok
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Anjurkan makan sedikit tapi sering
No
Dx Waktu/Tgl Evaluasi TT
1
2.
3.
18/3/1011
20.00
18/3/2011
20.00
18/3/2011
20.00
S : Pasien mengatakan kepalanya masih pusing.
O : Pasien tampak tiduran.
TD : 170/100 mmhg, S 370C N: 80x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
- M onitor TTV
- Anjurkan banyak istirahat
- Kompres leher dengan air hangat
S :pasien mengatakan bisa duduk sebentar sebentar
O : pasien tampak duduk sebentar
TD 170/100 mmHg S: 370C N: 80x/m
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi
- Berikan bantuan sesuai kebutuhan
- Observasi klien tiap 4 jam
- Anjurkan untuk menghemat energi.
S: pasien mengatakan jika makan terasa mul
O: pasien tampak makan sedikit tapi sering ½ porsi
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Memotivasi agar makanan di habiskan
No
Dx Waktu/Tgl Evaluasi TT
1
2
3
4
19/3/2011
14.00
19/3/2011
14.00
19/4/2011
14.00
19/4/2011
14.00
S : Pasien mengatakan pusing berkurang
O : Pasien tampak rileks
TD : 160/100 mmHg S 360C N: 80x/m
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Minimalkan vasokontriksi yang dapat
meningkatkan sakit kepala
- Observasi ttv tiap 4 jam
- Minimalkan gangguan dan rangsangan yang
menyebabkan sakit kepala
S : Pasien mengatakan sudah dapat beraktifitas
seperti dikamar mandi sendiri.
O : pasien tampak kekamar mandi sendiri
TD 160/100 mmHg S: 360C N: 80x/m
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan dorongan untuk aktivitas
- Berikan waktu istirahat panjang.
S: Pasien mengatakan mau makan
O: Makanan habis ½ porsi
A: masalah teratasi sebagian
P:lanjutkan intervensi
S : pasien mengatakan sekarang mengerti dan tahu
tentang hipertensi.
O : pasien kooperatif, pasien mampu mengulang
penjelasan perawat dengan bahasanya sendiri.
A : masalah teratasi
P :pertahankan kondisi pasien.