i
ii
iii
Buku Pedoman Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 ini memuat petunjuk bagi
pencacah dan pengawas/koordinator dalam pelaksanaan kegiatan lapangan di
wilayah kerja masing-masing.
Buku pedoman Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 ini selain memuat petunjuk
operasional berkaitan dengan pelaksanaan lapangan, juga memuat tata cara
pengisian kuesioner updating. Dengan demikian seluruh petugas lapangan
updating ini diharapkan mempunyai pengertian dan pemahaman yang sama
tentang konsep, definisi, dan metodologi yang digunakan.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, kepada semua petugas lapangan Updating
Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar
Tahun 2018 agar sungguh-sungguh membaca dan memahami buku pedoman ini
serta mengimplementasikan dalam pelaksanaan survei guna menghasilkan data
yang berkualitas.
Akhir kata kepada para petugas lapangan kami ucapkan selamat
menjalankan tugas.
Jakarta, Juli 2018
Direktur Statistik Distribusi
Anggoro Dwitjahyono
KATA PENGANTAR
iv
Kata Pengantar ................................................................................... iii
Daftar isi ............................................................................................ iv
BAB I Pendahuluan ........................................................................... 1 a. Latar Belakang ........................................................................................ 1
b. Landasan Hukum .................................................................................... 1
c. Tujuan ..................................................................................................... 2
d. Jenis Dokumen ....................................................................................... 2
e. Jadwal Pelaksanaan ................................................................................ 3
f. Arus Dokumen ........................................................................................ 3
g. Organisasi Lapangan ............................................................................... 4
BAB II Metodologi ............................................................................. 9 a. Cakupan Wilayah dan Kegiatan .............................................................. 9
b. Kerangka Induk ....................................................................................... 9
c. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 10
d. Daftar UPD2018-H.SDSL ......................................................................... 10
e. Output .................................................................................................... 11
f. Konsep dan Definisi ................................................................................ 11
BAB III Tata Cara Pengisian Kuesioner ................................................. 17 a. Tata Cara Penulisan ................................................................................ 17
b. UPD 2018-H ............................................................................................ 18
c. UPD 2018-H.SISIP ................................................................................... 29
`
BAB IV Pengawasan ............................................................................ 33 a. Pengawasan dan Pemeriksa ................................................................... 33 b. Pemeriksaan Daftar UPD2018-H ............................................................ 34 c. Pemeriksaan Daftar UPD2018-H.SISIP ................................................... 36
BAB V Pengolahan ............................................................................. 37
a. Rancangan Pelaksanaan Pengolahan Data ............................................ 37 b. Penggunaan Aplikasi Pengolahan Data .................................................. 41
Lampiran ............................................................................................ 59
DAFTAR ISI
1
A. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan mata rantai dalam jaringan distribusi barang dan
mobilitas penumpang. Hal ini menjadikan pertumbuhan sektor transportasi sebagai
salah satu faktor strategis dalam pertumbuhan ekonomi, baik secara mikro maupun
makro. Ukuran pertumbuhan sektor transportasi sendiri dapat dikaji dari berbagai
sisi, salah satunya pertumbuhan unit pelaku usahanya.
Banyak faktor yang melatarbelakangi perkembangan unit pelaku usaha sektor
transportasi, diantaranya berkembangnya era digital. Dalam lingkup usaha mikro,
digitalisasi salah satu sistem transportasi telah membawa dampak yang cukup
signifikan dalam pertumbuhan pelaku usahanya. Banyak pelaku usaha transportasi
berbasis online bermunculan. Sementara itu, dalam lingkup usaha menengah besar
tidak sedikit usaha sektor transportasi yang gulung tikar karena tidak dapat
menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Faktor inilah yang menyebabkan
perkembangan unit pelaku usaha sektor transportasi dinilai cukup dinamis.
Setiap 10 tahun sekali, Badan Pusat Statistik menyelenggarakan Sensus Ekonomi
dalam rangka menjaring unit usaha/perusahaan dan untuk memperoleh informasi
lainnya, termasuk sektor transportasi dan pergudangan. Sensus Ekonomi terakhir
dilakukan pada tahun 2016. Salah satu hasil dari Sensus Ekonomi 2016 adalah daftar
pelaku usaha (direktori) sektor transportasi dan pergudangan. Untuk menjaga
kemutakhiran direktori yang lengkap dan terpadu, terutama untuk usaha menengah
besar, maka kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan Skala Menengah Besar perlu dilakukan.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 adalah:
1. Undang-Undang nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik.
PENDAHULUAN BAB I
2
2. Peraturan Pemerintah RI nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik
3. Keputusan Presiden RI nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPS.
C. TUJUAN
Kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala
Menengah Besar Tahun 2018 mempunyai tujuan, yaitu:
1. Memutakhirkan direktori pelaku usaha sektor transportasi dan
pergudangan yang lengkap dan terpadu.
2. Menyusun kerangka induk untuk kegiatan survei sektor transportasi dan
pergudangan, serta survei-survei lainnya.
D. JENIS DOKUMEN
Jenis daftar dan dokumen yang digunakan dalam kegiatan Updating Direktori
Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018
adalah:
1. UPD2018–H.DSL, merupakan Daftar Sensus Lengkap Usaha/Perusahaan
Menengah Besar Transportasi dan Pergudangan (Kategori H) Tahun 2018.
2. UPD2018–H, merupakan daftar yang digunakan untuk pendataan Updating
Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Tahun 2018.
3. UPD2018–H.SISIP, merupakan daftar yang digunakan untuk mendata
usaha/perusahaan baru/lewat cacah yang belum tercantum dalam UPD2018–
H.DSL.
4. Buku Pedoman Kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 (Pencacahan, Pengawasan,
dan Pengolahan).
3
E. JADWAL PELAKSANAAN
Berikut adalah jadwal kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi
dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1 . Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018
No. Kegiatan Bulan Kegiatan
(1) (2) (3)
1. Pembahasan awal cakupan dan metodologi Updating Direktori
Januari 2018
2. Pembahasan konsep definisi, kuesioner, dan pedoman Updating Direktori
Februari – Maret 2018
3. Penyusunan instrumen survei berupa: - Kuesioner - Daftar sensus lengkap UMB Transportasi
dan Pergudangan - Aplikasi Entry Updating Direktori - Buku pedoman Updating Direktori
April – Juli 2018
4. Finalisasi instrumen survei M I Agustus 2018
5. Pengiriman kuesioner dan pedoman berupa softcopy ke daerah
M III Agustus 2018
6. Pelaksanaan Lapangan Agustus – M II Oktober 2018
7. Pengolahan dan Pengiriman Hasil Pencacahan Lapangan
Agustus – M II Oktober 2018
8. Evaluasi dan Tabulasi hasil pengolahan Oktober-November 2018
9. Penyusunan laporan hasil kegiatan Desember 2018
F. ARUS DOKUMEN
Berikut ini adalah gambar Arus Dokumen Kegiatan Updating Direktori Pelaku
Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 dimulai
4
dari BPS Pusat sampai dengan Petugas Pencacah (PCS) begitu pula pada saat
pengiriman kembali dokumen dari pencacah sampai dengan BPS Pusat.
BPS
BPS Provinsi
BPS Kab/Kota
Pengawas
Pencacah
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. UPD2018–H.SISIP
4. Buku Pedoman
(softcopy)
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. UPD2018–H.SISIP
4. Buku Pedoman
(softcopy)
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. UPD2018–H.SISIP
4. Buku Pedoman
(softcopy)
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. UPD2018–H.SISIP
4. Buku Pedoman
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. Buku Pedoman
Softcopy
(hasil pengolahan)
1. UPD2018–H
2. UPD2018–H.SISIP
Softcopy
(hasil pengolahan)
1. UPD2018–H
2. UPD2018–H.SISIP
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. UPD2018–H.SISIP
1. UPD2018–H.DSL
2. UPD2018–H
3. UPD2018–H.SISIP
Gambar 1. Arus Dokumen UPD2018-H
G. Organisasi Lapangan
Penanggung Jawab Daerah untuk kegiatan UPD2018-H terdiri dari BPS Provinsi
dan BPS Kabupaten/Kota. Petugas lapangan adalah pengawas/pemeriksa (Kepala
Seksi Statistik Niaga dan Jasa/Kepala Seksi Statistik Distribusi/Staf) dan petugas
pencacah (Staf/KSK dari BPS Provinsi/ Kabupaten/Kota). Petugas pengolahan (entri
dan validasi) adalah staf BPS Kab/Kota yang ditunjuk.
1. Kepala BPS Provinsi
Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan Kegiatan
Updating Direktori Transportasi dan Pergudangan.
2. Kepala Bidang Statistik Distribusi
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pendataan Updating Direktori
Transportasi dan Pergudangan.
- Bertanggung jawab terhadap hasil approval pengolahan kegiatan Updating
Direktori Transportasi dan Pergudangan.
5
- Melaporkan hasil pelaksanaan dan pengolahan kegiatan Updating Direktori
Transportasi dan Pergudangan kepada BPS Pusat.
3. Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa
- Mengevaluasi kewajaran data dan konsistensi hasil pengolahan.
- Melakukan approval hasil pengolahan per kabupaten/kota pada website
transportasi.bps.go.id/updtransportasi.
4. Kepala BPS Kabupaten/Kota
- Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan
Pendataan Updating Direktori Transportasi dan Pergudangan pada tingkat
Kabupaten/Kota.
- Melaporkan hasil pelaksanaan dan pengolahan kegiatan Updating Direktori
Transportasi dan Pergudangan kepada BPS Provinsi.
5. Kepala Seksi Statistik Distribusi
- Bertanggung jawab pelaksanaan lapangan Pendataan Updating Direktori
Transportasi dan Pergudangan di Kabupaten/Kota.
- Menyiapkan surat izin ke pengelola usaha/kawasan/perkantoran.
- Mencermati dan mengecek Daftar UPD2018-H.DSL. Apabila masih terdapat
usaha/perusahaan cakupan UMB Transportasi dan Pergudangan yang
belum tercantum (terlewat cacah atau terdapat usaha/perusahaan baru),
maka informasikan kepada pengawas untuk dilakukan pendataaan melalui
UPD2018-H.SISIP.
- Mengisi Nomor Urut Perusahaan (NUP) pada Daftar UPD2018-H.SISIP (kolom
15).
- Melakukan verifikasi hasil laporan pencacah melalui pengawas atas
usaha/perusahaan yang baru ditemukan (terlewat cacah atau terdapat
usaha/perusahaan baru).
- Mengevaluasi kewajaran data dan konsistensi hasil pengolahan.
- Melakukan kirim hasil entri secara bertahap melalui menu kirim pada
website transportasi.bps.go.id/updtransportasi.
6
6. Pengawas/Pemeriksa
- Mengikuti pelatihan/briefing Pendataan UPD2018-H.
- Menepati jadwal pengawasan dalam pelaksanaan lapangan di minggu
kelima bulan Agustus sampai dengan minggu kedua bulan Oktoer 2018.
- Mengunduh dan mencetak daftar UPD2018-H.DSL, UPD2018-H, dan
UPD2018-H.SISIP yang diperoleh dari BPS Pusat.
- Mengalokasikan dan menyerahkan daftar UPD2018-H.DSL dan UPD2018-H
kepada petugas pencacah sesuai wilayah kerjanya.
- Memberikan arahan kepada petugas jika ditemukan permasalahan di
lapangan.
- Memeriksa isian dokumen hasil pelaksanaan lapangan, dilihat dari
kelengkapan dan validitas isian dokumen.
- Menyerahkan dokumen hasil pendataan ke BPS Kabupaten/Kota.
- Melaporkan usaha/perusahaan baru yang ditemukan pencacah kepada
Kepala Seksi Statistik Distribusi.
- Melakukan pendataan usaha/perusahaan baru yang sudah diverifikasi
oleh BPS Kabupaten/Kota pada dokumen UPD2018-H.SISIP.
7. Pencacah
- Mengikuti pelatihan/briefing Pendataan UPD2018-H.
- Menepati jadwal pelaksanaan lapangan yaitu di minggu kelima bulan
Agustus sampai dengan minggu kedua bulan Oktoer 2018.
- Menerima daftar UPD2018-H.DSL sesuai wilayah tugasnya dan daftar
UPD2018-H dari petugas pengawas.
- Melaksanakan pengumpulan data Updating Direktori Pelaku Usaha
Transportasi berdasarkan UPD2018–H.DSL yang dibawa.
- Jika ditemukan permasalahan di lapangan baik masalah teknis tentang data
maupun administrasi, agar dilaporkan ke Pengawas dan didiskusikan
bersama untuk kelancaran pengumpulan data.
7
- Jika pencacah menemukan usaha baru yang belum tercantum dalam
UPD2018–H.DSL, maka pencacah melaporkan kepada pengawas dengan
mencatat nama dan alamat usaha/perusahaan baru pada baris kosong
UPD2018-H.DSL.
8. Petugas Entri dan Validasi Data UPD2018-H di Tingkat Kabupaten/Kota
- Mengikuti pelatihan/briefing Pendataan UPD2018-H.
- Melakukan entri dan validasi data dokumen hasil Pendataan UPD2018-H dan
UPD2018-H.SISIP.
- Memperhatikan pesan/keterangan yang muncul di layar dari program.
- Mengembalikan dokumen yang telah dientri pada pengawas.
- Melaporkan hasil pengolahan kepada Kepala Seksi Statistik Distribusi.
8
9
A. CAKUPAN WILAYAH DAN KEGIATAN
Tahun 2018 merupakan tahun pertama diadakannya kegiatan Updating
Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar.
Kegiatan ini dilaksanakan di 6 (enam) provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten. Cakupan wilayah masih dibatasi
untuk Pulau Jawa dengan didasarkan bahwa Pulau Jawa masih menjadi konsentrasi
keberadaan unit pelaku usaha di Indonesia.
Unit survei yang dicakup dalam kegiatan ini adalah pelaku usaha di sektor
transportasi dan pergudangan dengan skala menengah besar. Dalam hal ini tidak
termasuk jaringan unit pembantu/penunjang.
B. KERANGKA INDUK
Kerangka induk yang digunakan pada kegiatan ini bersumber dari hasil kegiatan
listing Sensus Ekonomi 2016 dan hasil sisip kegiatan pencacahan SE2016 Lanjutan
UMK UMB untuk kategori H dan usaha/perusahaan hasil SE2016 Lanjutan UMK UMB
yang berubah menjadi kategori H.
Jumlah usaha dalam pelaksanaan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi
dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 sebanyak 15.229 unit
usaha/perusahaan, yang terbagi di 6 (enam) provinsi yang tertera pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018
Kode Provinsi
Nama Provinsi Jumlah Sampel
(1) (2) (3)
31 DKI Jakarta 6.106
32 Jawa Barat 2.719
33 Jawa Tengah 1.782
METODOLOGI BAB II
10
Kode Provinsi
Nama Provinsi Jumlah Sampel
(1) (2) (3)
34 D.I. Yogyakarta 294
35 Jawa Timur 3.262
36 Banten 1.066
TOTAL 15.229
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data pada kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi
dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 dilakukan dengan cara
wawancara tatap muka antara petugas dengan responden. Rincian pertanyaan pada
updating direktori ini dapat ditanyakan langsung kepada responden (pihak
pengelola usaha).
D. Daftar Sensus Lengkap Updating Direktori Transportasi dan Pergudangan
(UPD2018–H.DSL)
Daftar UPD2018–H.DSL adalah daftar sensus lengkap usaha/perusahaan menengah
besar transportasi dan pergudangan (kategori H). Daftar ini digunakan oleh pencacah
sebagai acuan pendataan usaha/perusahaan yang harus dikunjungi. Keterangan
rincian dan kolom pada daftar UPD2018–H.DSL adalah sebagai berikut:
1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama
provinsi.
2. Rincian Kabupaten/Kota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan
nama kabupaten/kota.
3. Rincian Kecamatan, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama
kecamatan.
4. Kolom (1) : No. Urut adalah nomor urut UMB yang menjadi unit
pencacahan yang berada dalam satu Kabupaten/Kota
5. Kolom (2) : Kode dan Nama Desa/Kelurahan.
6. Kolom (3) : NUP adalah Nomor Urut Perusahaan UMB
11
7. Kolom (4) : Nama Usaha/Perusahaan.
8. Kolom (5) : Alamat usaha/perusahaan.
9. Kolom (6) : Nomor telepon usaha/perusahaan yang dapat dihubungi.
10. Kolom (7) : Kegiatan utama usaha/perusahaan.
11. Kolom (8) : Kode KBLI usaha/ perusahaan berdasarkan kegiatan
Utamanya (KBLI 2015).
12. Kolom (9) : Keterangan.
E. OUTPUT
Pelaksanaan kegiatan UPD2018-H menghasilkan direktori pelaku usaha kategori
transportasi dan pergudangan yang lengkap dan up to date menurut kegiatan utama
dan wilayah yang dapat digunakan sebagai:
1. Kerangka induk untuk kegiatan survei sektor transportasi dan pergudangan serta
survei-survei lainnya.
2. Informasi bagi pelaku usaha khususnya di sektor transportasi dan pergudangan
F. KONSEP DAN DEFINISI
1. Usaha/Perusahaan adalah unit yang memproduksi barang dan jasa untuk
tujuan mendapatkan laba atau keuntungan finansial lainnya bagi pemiliknya
(market product). Pada umumnya, unit tersebut mempunyai badan hukum,
namun jika tidak berbadan hukum unit tersebut mempunyai catatan
keuangan/pembukuan yang telah dipisahkan dari keuangan pemilik
usaha/perusahaan (quasi corporation).
2. Badan Usaha adalah Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan.
a. PT/ PT Persero/Perum
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
Pencacah berkewajiban mengunjungi seluruh unit usaha/perusahaan yang tercantum di dalam daftar UPD2018–H.DSL.
12
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang,
termasuk dalam badan usaha ini adalah PT Tbk, yaitu perusahaan yang
kepemilikan sahamnya diperjualbelikan di pasar modal.
PT Persero adalah perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh negara, contoh: perusahaan BUMN dan BUMD.
Perusahaan Umum (Perum) adalah perusahaan yang seluruh modalnya
dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
Seluruh Pelabuhan dan Bandara, status badan usahanya termasuk
badan usaha PT/PT Persero/Perum.
b. CV (Commanditaire Vennootschap) adalah suatu persekutuan yang
didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang
atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan
perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
c. Firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama
bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya
atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi
dari perusahaan ditanggung bersama pula.
d. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan.
e. Yayasan adalah sebuah badan yang diperuntukkan untuk mencapai
tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan bukan
untuk mencari keuntungan.
13
f. Ijin khusus dari instansi berwenang adalah usaha/perusahaan yang tidak
memiliki status badan usaha seperti yang disebutkan di atas tetapi dalam
melakukan kegiatannya memiliki izin usaha yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah (sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota).
Misal: Ijin dari pemerintah Kabupaten/Kota untuk usaha Perusahaan
Otobus (PO).
g. Perwakilan perusahaan/lembaga asing adalah perwakilan perusahaan/
lembaga asing yang beroperasi di Indonesia. Contoh: Qatar Airways,
Emirates Airlines, British Airways, Royal Brunei Airlines, dll.
h. Tidak berbadan usaha/Perorangan adalah usaha yang tidak memiliki
badan usaha/ijin khusus. Termasuk dalam kelompok ini usaha-usaha
perorangan. Contoh: usaha pengiriman paket/barang perorangan yang
bermitra dengan PT JNE, PT TIKI, PT Pos Indonesia, dan sebagainya.
3. Jaringan usaha/perusahaan
a. Perusahaan Tunggal adalah usaha/perusahaan yang berdiri sendiri, tidak
mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan
usaha dilakukan oleh usaha/ perusahaan yang bersangkutan.
Usaha/Perusahaan tunggal disebut juga usaha/perusahaan tanpa
cabang. Contoh: Perum PPD (Perusahaan Pengangkutan Daerah)
b. Kantor pusat adalah unit organisasi perusahaan yang mempunyai unit
cabang di tempat lain, yang secara administratif melakukan
pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh
perusahaan cabang/perwakilan/unit pembantu.
Contoh: PT Pos Indonesia di Graha Pos Indonesia Jalan Banda No.30
Bandung adalah kantor pusat dan memiliki kantor-kantor cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia.
c. Kantor Cabang adalah unit organisasi perusahaan yang menjalankan
semua jenis kegiatan kantor pusat mulai dari menyelenggarakan tata
usaha/pembukuan sendiri, tetapi dalam mengatur usahanya tetap
mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh kantor pusat.
14
Penjelasan : Penggunaan istilah cabang bisa berbeda antar perusahaan,
namun tetap dikategorikan cabang, sejauh memenuhi definisi kantor
cabang. Contoh : Daop (Daerah Operasi) PT KAI (Kereta Api Indonesia)
adalah cabang dari kantor pusat PT KAI di Bandung.
d. Perwakilan adalah kegiatan ekonomi yang kegiatannya
menyelenggarakan sebagian dari kegiatan kantor pusat.
Contoh: Kantor PT. Wahana Prestasi Logistik di Jalan Cargo Permai No.
45B Denpasar Bali merupakan kantor perwakilan yang melakukan
sebagian fungsi kantor pusat di wilayah Bali.
e. Unit pembantu/penunjang adalah kegiatan ekonomi yang dalam
memproduksi barang/jasa terutama untuk keperluan kegiatan ekonomi
yang secara struktural berada di atasnya, baik kantor pusat, cabang,
maupun perwakilan. Unit pembantu pada umumnya tidak mempunyai
kewenangan sebagaimana layaknya perusahaan. Contoh: pool taksi blue
bird.
4. Penjelasan Golongan Pokok 2 digit (49 sd 53)
a. Angkutan Darat dan Angkutan Melalui Saluran Pipa (49)
Golongan pokok ini mencakup angkutan penumpang dan barang melalui
jalan raya dan jalan rel, serta angkutan barang melalui saluran pipa.
b. Angkutan Perairan (50)
Golongan pokok ini meliputi angkutan penumpang atau barang di
perairan (Angkutan Laut dan ASDP), baik terjadwal maupun tidak.
Termasuk pengoperasian kapal penarik atau pendorong, kapal pesiar,
kapal wisata, kapal feri, taksi air dan lain-lain.
c. Angkutan Udara (51)
Golongan pokok ini mencakup angkutan penumpang atau barang melalui
udara atau angkasa, baik terjadwal maupun tidak.
d. Pergudangan dan Aktivitas Penunjang Angkutan (52)
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pergudangan dan penunjang
angkutan, seperti pengoperasian infrastruktur angkutan (misalnya
15
bandara, pelabuhan, terminal, stasiun, jalan tol, dan lain-lain), kegiatan
agen angkutan dan bongkar muat barang.
e. Aktivitas Pos dan Kurir (53)
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pos dan kurir, seperti
pengumpulan, pemrosesan, pengangkutan, dan pengantaran surat dan
paket melalui berbagai mekanisme pengantaran, termasuk jasa
pengantaran lokal.
16
17
Kegiatan pendataan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018 dilakukan terhadap setiap
usaha/perusahaan yang tercantum pada UPD2018-H.DSL. Hasil kunjungan di
lapangan akan diisikan pada UPD2018–H atau UPD2018–H.SISIP (jika
usaha/perusahaan tersebut belum tercantum pada UPD2018-H.DSL). Berikut tata
cara pengisian untuk masing-masing daftar.
A. Tata Cara Penulisan
1. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
2. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata
kata harus menggunakan huruf balok serta tidak boleh disingkat, kecuali
kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa
(bukan angka romawi).
3. Contoh penulisan huruf:
4. Contoh penulisan angka:
5. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right
justified).
6. Pegang teguh konsep dan definisi yang telah ditetapkan.
7. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap
pertanyaan/rincian.
8. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
a. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
b. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan
menuliskan kode yang sesuai pada kotak yang tersedia;
TATA CARA PENGISIAN KUESIONER
BAB III
18
c. Referensi waktu merujuk pada keterangan waktu disetiap pertanyaan,
jika tidak disebutkan referensi waktunya maka refrensinya merujuk
pada saat pendataan.
d. Untuk jenis pertanyaan dengan jawaban pilihan, lingkari salah satu kode
yang sesuai dengan jawaban pada masing-masing rincian dan
pindahkan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
B. Daftar UPD2018–H
Daftar UPD2018–H adalah daftar yang digunakan untuk melakukan pendataan
Updating Direktori Usaha/Perusahaan Transportasi dan Pergudangan Tahun 2018.
BLOK I. KETERANGAN AWAL PERUSAHAAN
Isian Blok I disalin dari daftar UPD 2018–H.DSL. Penyalinan dimulai dari Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Urut Perusahaan (NUP),
Nama Perusahaan, Alamat Perusahaan, dan Kode KBLI.
Contoh:
Berikut adalah keterangan usaha/perusahaan dalam daftar UPD2018-H.DSL:
19
Pengisian ke dalam daftar UPD2018-H adalah sebagai berikut:
BLOK II. HASIL PENGECEKAN KE PERUSAHAAN
Tujuan blok ini adalah untuk memperoleh informasi usaha/perusahaan yang sesuai
dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Rincian 1 : Keadaan perusahaan saat dikunjungi. Isikan kode keadaan perusahaan
saat dikunjungi, yakni:
1 = Ditemukan, bila usaha/perusahaan pada saat pencacahan dapat
ditemukan dan sesuai baik nama dan alamatnya.
2 = Pindah dan dapat ditelusuri, bila usaha/perusahaan pada saat
pencacahan sudah pindah alamat, tetapi masih bisa ditelusuri
(dalam kabupaten/kota yang sama). Kunjungi dan lakukan
pendataan pada perusahaan yang pindah tersebut serta perbaiki
alamat yang tercantum pada Blok II Rincian 4.
3 = Pindah dan tidak dapat ditelusuri, bila usaha/perusahaan pada
saat pencacahan sudah pindah alamat dan tidak dapat ditelusuri.
4 = Tidak ditemukan, bila dari hasil kunjungan ternyata tidak dapat
menemukan usaha/perusahaan tersebut dan tidak ada informasi
mengenai keberadaan perusahaan tersebut.
5 = Ganda/double, bila ternyata usaha/perusahaan tercatat lebih dari
satu kali. Ciri dari usaha/perusahaan ganda/double bila nama
JAWA BARAT
BANDUNG
REGOL
CIGERELENG
092795
3 2
7 3
0 6 0
0 0 4
PAKET JNE
JALAN MOCH RAMDHAN NO. 91
RT 01 / RW 03
08240111xxx
5 3 1 0 2
0 9 2 7 9 5
4 0 2 5 3
20
perusahaan, alamat, penanggung jawab, dan KBLI sama untuk
beberapa usaha/perusahaan.
6 = Tutup, bila dari hasil kunjungan ternyata usaha/perusahaan
tersebut telah tutup artinya perusahaan telah menghentikan
kegiatan produksi maupun administrasi. Tuliskan tahun
usaha/perusahaan itu mulai berhenti beroperasi berdasarkan
informasi di sekitar lokasi perusahaan tersebut.
Rincian 2 : Jika usaha/perusahaan ditemukan/pindah dan dapat ditelusuri, isikan
kode kategori usaha/perusahaan tersebut.
1 = Kategori H (Transportasi dan Pergudangan)
2 = Bukan Kategori H
Yang bukan Kategori H mencakup usaha/perusahaan dengan kategori:
B = Pertambangan dan Penggalian
C = Industri Pengolahan
D = Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin
E = Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, dan Pengelolaan dan Daur Ulang
Sampah, dan Aktivitas Remediasi
F = Konstruksi
G = Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor
I = Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
J = Informasi dan Komunikasi
K = Aktivitas Keuangan dan Asuransi
L = Real Estat
M = Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis
N = Aktivitas Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan,
Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
P = Pendidikan
Jika jawaban responden berkode 3/4/5/6, maka STOP.
21
Q = Aktivitas Kesehatan dan Aktivitas Sosial
R = Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
S = Aktivitas Jasa Lainnya
U = Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Rincian 3: Jika bukan Kategori H (Rincian 2 kode 2), isikan kegiatan utama berikut
dengan kode kategori dan KBLI-nya.
Contoh:
1. Dalam UPD2018-H.DSL tertulis Nama Usaha adalah GUDANG INDOMARET.
Pada saat didata oleh petugas dan diketahui informasi dari pihak
pengelola/pemilik bahwa:
a. Gudang tersebut milik Indomaret yang hanya menyimpan barang-barang
Indomaret dan tidak dikomersilkan. Dalam hal ini, usaha GUDANG
INDOMARET tersebut termasuk kategori G (KBLI 47111 Supermarket/
Minimarket sebagai unit penunjang) atau Bukan Kategori H (rincian 2 kode
2).
b. Gudang tersebut disewakan untuk usaha Indomaret. Dalam hal ini, usaha
GUDANG INDOMARET tersebut termasuk kategori H (rincian 2 kode 1).
2. Dalam UPD2018-H.DSL tertulis Nama Usaha adalah TRAVEL TIKET. Pada saat
didata oleh petugas dan diketahui informasi dari pihak pengelola/pemilik
bahwa:
a. Usaha tersebut menjual tiket dari beberapa operator transportasi, contoh:
tiket pesawat udara (Garuda, Lion), tiket bus, tiket kapal PELNI, dan
sebagainya. Dalam hal ini, usaha TRAVEL TIKET tersebut termasuk kategori
N (KBLI 79112 Aktivitas Agen Perjalanan Bukan Wisata) atau Bukan
Kategori H (rincian 2 kode 2).
b. Usaha tersebut hanya menjual tiket salah satu operator transportasi,
contoh: menjual tiket pesawat udara untuk maskapai Garuda Indonesia
saja, menjual tiket bus Lorena saja, menjual tiket kapal PELNI saja. Dalam
hal ini, usaha TRAVEL TIKET tersebut kategori H (rincian 2 kode 1).
22
Rincian 4 : Jika Kategori H (Rincian 2 kode 1), maka lengkapi:
a. Nama Perusahaan
b. Alamat Perusahaan, Kode Pos, Nomor Telepon, E-mail, dan
Website perusahaan.
c. Nama dan Kode Provinsi
d. Nama dan Kode Kabupaten/Kota
e. Nama dan Kode Kecamatan
f. Nama dan Kode Kelurahan/Desa
Kaidah Penulisan Nama Perusahaan:
1. Jika perusahaan yang berbadan usaha, maka status badan
usahanya dituliskan setelah nama perusahaannya. Contoh:
- ANGKASA PURA I, PT PERSERO
- SAMUDRA TRANS EXPEDISI, CV
2. Jika nama usaha memiliki jenis usaha, seperti Perusahaan
Otobus (PO) sebagai satu kesatuan identitas, maka tuliskan
jenis usaha setelah nama usahanya. Contoh :
- MAYASARI BAKTI, PO perusahaan otobus
3. Jika tidak memiliki nama usaha, maka ditambahkan nama
pemilik usaha tersebut. Contoh:
- AGEN JNE <KHARISMA>
- AGEN POS <ABID>
g. Kegiatan Utama dan Kode KBLI
Tuliskan Kegiatan Utama Usaha/Perusahaan dengan lengkap dan
jelas serta kode KBLI.
Kegiatan Utama adalah jenis kegiatan usaha/perusahaan yang
mempunyai nilai produksi/omset/pendapatan paling besar.
Untuk usaha/perusahaan yang mempunyai kegiatan lebih dari
satu, maka penentuan kegiatan utamanya berdasarkan:
- Kegiatan yang nilai produksi/omset/pendapatan terbesar
Tuliskan Nama dan Alamat Perusahaan pada rincian 4.a. sampai dengan 4.f. sesuai dengan kondisi perusahaan pada saat dikunjungi.
Isian rincian ini dapat berbeda dengan isian BLOK I Keterangan Awal Perusahaan.
23
- Jika nilai produksi/omset/pendapatan besarnya sama, maka
kegiatan utamanya ditentukan dari volume produksi/
penjualan terbesar.
- Jika nilai produksi/omset/pendapatan dan volume produksi/
penjualan sama maka kegiatan utama diambil dari waktu
terbanyak yang digunakan.
- Jika nilai produksi/omset/pendapatan, volume, dan waktunya
sama, maka penentuan kegiatan utama berdasarkan pada
pernyataan responden.
h. Status Badan Usaha
Tuliskan Kode Status Badan Usaha/Perusahaan sesuai dengan
kondisi perusahaan pada saat dikunjungi.
1 = PT/PT (Persero)/Perum 5 = Yayasan
2 = CV 6 = Ijin khusus
3 = Firma 7 = Perwakilan perusahaan asing
4 = Koperasi 8 = Tidak berbadan usaha/
perorangan
Penjelasan:
Pada saat didata pastikan apakah suatu usaha berbadan usaha
berkode 1 sampai dengan 7 atau hanya sebagai mitra/agen
perorangan dari suatu perusahaan tertentu. Jika ternyata usaha
tersebut hanya sebagai mitra/agen perorangan, maka Status
Badan Usaha adalah kode 8 (Tidak berbadan usaha/ perorangan).
Contoh:
Pak Hajizi memiliki usaha dengan nama PAKET JNE, PT. Dari hasil
kunjungan lapangan diketahui bahwa usaha tersebut hanya
mitra/agen perorangan dari PT JNE, maka status badan usahanya
menjadi berkode 8 dan nama perusahaannya PAKET JNE
<HAJIZI>.
24
i. Khusus untuk KBLI 5229 (Aktivitas Ekspedisi), 5310 (Aktivitas
Pos), atau 5320 (Aktivitas Kurir)
Jika rincian h berkode 8 (Tidak berbadan usaha/perorangan),
apakah usaha ini bermitra dengan:
1. Perusahaan Ekspedisi
2. Perusahaan Kurir
3. PT. Pos Indonesia
4. Tidak Bermitra
Lingkari salah satu kode, dan jika yang dilingkari kode 1 atau 2,
tuliskan nama perusahaannya.
Mitra adalah suatu bentuk kerjasama dalam menjalankan bisnis
dengan hubungan jangka waktu tertentu dan saling percaya
untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Dalam pengembangan
hubungan kerjasama ini menghasilkan beberapa keuntungan
yang telah disepakati bersama.
Contoh:
- JNE <HAJIZI> merupakan mitra/agen dari PT Jalur Nugraha
Ekakurir.
- TIKI <HABIB> merupakan mitra/agen dari PT. Citra Van Titipan
Kilat.
Aktivitas Ekspedisi (KBLI 5229)
Subgolongan ini mencakup:
- Ekspedisi muatan atau pengangkutan barang
- Pengaturan kiriman atau muatan baik kelompok atau perorangan
(termasuk pengambilan dan pengiriman barang, dan pengelompokan
kiriman).
- Kegiatan logistik, yaitu perencanaan, perancangan dan jasa penunjang
angkutan, pergudangan dan pendistribusian.
- Kegiatan agen ekspedisi pengiriman barang/kargo melalui darat, laut
dan udara.
25
- Pelaksanaan penanganan barang, misalnya pengemasan sementara
untuk tujuan utama melindungi barang selama transit,
pembongkaran, pengambilan sampel, penimbangan barang
Contoh usaha/perusahaan dengan kegiatan utama aktivitas Ekspedisi adalah
PT Kerta Gaya Pustaka.
Aktivitas Pos (KBLI 5310)
Kelompok ini mencakup usaha jasa pelayanan pengiriman surat, warkat pos,
kartu pos, barang cetakan, surat kabar, bungkusan kecil, paket pos, wesel
pos dan giro pos, baik dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk juga
kegiatan yang berkaitan dengan pencetakan, pemrosesan dan pengiriman
surat-surat bisnis, brosur dan tagihan yang dikelola oleh Pos Nasional.
Aktivitas Kurir (KBLI 5320)
Subgolongan ini mencakup kegiatan kurir yang tidak beroperasi di bawah
kewajiban pelayanan universal. Subgolongan ini mencakup:
- Pengambilan, penyortiran, pengangkutan dan pengiriman (domestik atau
internasional) surat pos dan paket oleh perusahaan yang tidak beroperasi
di bawah kewajiban pelayanan universal. Kegiatan ini dapat dilakukan
melalui satu atau lebih moda transportasi baik dengan angkutan milik
sendiri maupun angkutan umum.
- Pendistribusian dan pengiriman surat dan paket.
Terdiri dari:
AKTIVITAS KURIR (53201)
Kelompok ini mencakup usaha jasa pelayanan pengiriman barang yang
dilakukan oleh swasta selain kegiatan pengiriman yang dlakukan oleh pos
universal. Kegiatannya mencakup pengumpulan, pemrosesan,
pengangkutan dan pengantaran baik domestik maupun internasional.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui satu atau lebih moda transportasi baik
dengan angkutan milik sendiri maupun angkutan umum.
26
Contoh usaha/perusahaan dengan kegiatan utama aktivitas Kurir:
1. PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE),
2. PT Citra Van Titipan Kilat (TiKi),
3. PT Global Jet Express (J&T), dan lainnya.
AKTIVITAS AGEN KURIR (53202)
Kelompok ini mencakup usaha jasa swasta sebagai mitra usaha
penyelenggara kurir yang menyelenggarakan kegiatan pengumpulan barang
baik domestik maupun internasional. Kelompok ini tidak mencakup
pemrosesan, pengangkutan, dan pengantaran.
j. Tahun Mulai Beroperasi, isikan tahun pertama kali unit
usaha/perusahaan tersebut menghasilkan/memproduksi barang/jasa
secara komersial.
Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali unit
usaha/perusahaan tersebut menghasilkan/memproduksi barang/jasa
secara komersial (tidak termasuk produksi percobaan).
Catatan:
- Apabila merupakan suatu perusahaan dan berubah bentuk badan
usahanya, maka yang ditulis untuk tahun beroperasi adalah tahun
pertama kali unit perusahaan tersebut menghasilkan/memproduksi
barang/jasa secara komersial pada bentuk badan usaha terakhir.
- Untuk kantor cabang/perwakilan/unit pembantu maka tahun mulai
beroperasi adalah tahun mulai beroperasinya kantor cabang/
perwakilan/unit pembantu tersebut (bukan tahun mulai
beroperasinya kantor pusat).
- Apabila selama perjalanan usahanya, suatu usaha/perusahaan pernah
mengalami masa tidak beroperasi (tidak aktif), maka tahun mulai
beroperasi yang ditulis tetap tahun yang lama.
27
- Apabila berganti pemilik maka tahun beroperasinya tetap
menggunakan tahun beroperasi dari tahun beroperasi dari pemilik
yang sebelumnya atau terdahulu.
k. Jaringan Usaha/Perusahaan, rincian ini bertujuan untuk melihat
apakah usaha/perusahaan memiliki kelembagaan organisasi secara
vertikal dengan perusahaan lain.
Lingkari kode jaringan usaha/perusahaan:
1 = Tunggal 4 = Perwakilan
2 = Kantor Pusat 5 = Unit Pembantu/Penunjang
3 = Kantor Cabang
Lanjutan contoh:
Setelah dilakukan pengecekan lapangan, diketahui bahwa usaha PAKET JNE
tersebut masih aktif sebagai usaha pengiriman paket barang dan dokumen
(sebagai mitra/agen dari perusahaan kurir PT JNE) dengan alamat yang sama
seperti tertera pada UPD2018-H.DSL. Bapak Hajizi sebagai pemilik usaha
memberikan keterangan bahwa usaha ini sudah dimulai sejak tahun 2011 dan
belum memiliki badan usaha. Maka pengisisan dalam kuesioner adalah sebagai
berikut:
28
1
1
PAKET JNE <HAJIZI>
8
1
PT. JNE
PENGIRIMAN PAKET DAN
DOKUMEN 5 3 2 0 2
2 0 1 1
1
JALAN MOCH RAMDHAN NO. 91
JAWA BARAT
BANDUNG
REGOL
CIGERELENG
3 2
7 3
0 6 0
0 0 4
08240111xxx
-
4 0 2 5 3
-
1
1
RT 01 / RW 03
29
SUMBER INFORMASI
Keterangan sumber informasi ini diperlukan apabila ternyata masih ada isian
rincian-rincian yang salah atau meragukan. Keterangan yang dicatat meliputi
nama pemberi jawaban/informasi, jabatan, serta tanda tangan.
BLOK III. KETERANGAN PETUGAS
Keterangan mengenai petugas pencacah dan pengawas diperlukan untuk
pengecekan ulang (revisit) ke usaha/perusahaan apabila ternyata masih ada
isian rincian-rincian yang salah atau meragukan. Keterangan yang dicatat
meliputi nama pencacah dan pengawas, NIP/NIM, nomor HP, tanggal
Pencacahan dan Pengawasan, serta tanda tangan.
BLOK IV. CATATAN
Pencacah/responden juga bisa menambahkan saran atau catatan untuk
memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner apabila ada hal-
hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut.
C. Daftar UPD 2018 – H SISIP
Daftar UPD2018–H.SISIP adalah adalah daftar yang digunakan untuk
melakukan pendataan usaha/perusahaan yang belum tercantum dalam
UPD2018–H.DSL.
Tahapan Penggunaan Daftar UPD2018–H.SISIP
1. Identifikasi Usaha/Perusahaan SISIP
BPS Kabupaten/Kota melakukan identifikasi usaha/perusahaan yang akan
disisip dengan cara:
a. BPS kabupaten/kota mencermati dan mengecek Daftar UPD2018-H.DSL
apakah masih terdapat usaha/perusahaan cakupan UMB Transportasi
dan Pergudangan berbadan usaha PT/PT Persero/Perum yang belum
tercantum (terlewat cacah atau terdapat usaha/perusahaan baru).
30
b. BPS kabupaten/kota melakukan verifikasi hasil temuan usaha/
perusahaan baru di lapangan oleh petugas pencacah yang belum
tercantum dalam UPD2018-H.DSL melalui laporan pengawas.
Verifikasi adalah kegiatan memeriksa dan memastikan bahwa
usaha/perusahaan yang dilaporkan oleh petugas pencacah merupakan
perusahaan UMB Transportasi dan Pergudangan yang berbadan usaha
PT/PT Persero/Perum. Tidak termasuk usaha/perusahaan sebagai unit
penunjang, double/ganda, dan skala usaha UMK.
2. Pendataan Usaha/Perusahaan SISIP
Setelah dilakukan identifikasi (baik dari hasil pengecekan dan hasil temuan
lapangan), jika ternyata usaha/perusahaan tersebut memang termasuk
dalam cakupan UMB Transportasi dan Pergudangan (badan usaha PT/PT
Persero/Perum) dan belum tercantum dalam Daftar UPD2018–H.DSL, maka
BPS kabupaten/kota menginformasikan kepada pengawas untuk
dilakukan pendataan dengan menggunakan Daftar UPD2018-H.SISIP.
Tata cara pengisian UPD2018–H.SISIP adalah sebagai berikut:
1. Rincian Provinsi, isikan kode dan nama provinsi.
2. Rincian Kabupaten/Kota, isikan kode dan nama kabupaten/kota.
3. Rincian Kecamatan, isikan kode dan nama kecamatan.
4. Kolom (1) : Isikan nomor urut UMB di dalam suatu kecamatan.
5. Kolom (2) : Isikan kode Desa/Kelurahan.
6. Kolom (3) : Isikan nama Desa/Kelurahan.
7. Kolom (4) : Isikan nama usaha/perusahaan.
8. Kolom (5) : Isikan alamat usaha/perusahaan serta kode pos.
9. Kolom (6) : Isikan nomor telepon usaha/perusahaan yang dapat
dihubungi.
10. Kolom (7) : Isikan alamat email usaha/perusahaan.
11. Kolom (8) : Isikan alamat website usaha/perusahaan.
12. Kolom (9) : Isikan kegiatan utama usaha/ perusahaan.
31
13. Kolom (10) : Isikan kode KBLI usaha/ perusahaan berdasarkan kegiatan
utamanya.
14. Kolom (11) : Isikan kode jaringan usaha/perusahaan.
1 = Tunggal
2 = Kantor Pusat
3 = Cabang
4 = Perwakilan
15. Kolom (12) : Isikan bulan mulai beroperasi usaha/perusahaan.
16. Kolom (13) : Isikan tahun mulai beroperasi usaha/perusahaan.
17. Kolom (14) : Isikan kode Hasil Lapangan pada saat pencacahan.
1 = Ditemukan pada saat pencacahan, beroperasi sebelum
Listing Juni 2016
2 = Ditemukan pada saat pencacahan, beroperasi setelah
Listing Juni 2016
18. Kolom (15) : Isikan Nomor Urut Perusahaan (NUP) yang menjadi unit
pencacahan.
Nomor urut perusahaan untuk usaha/perusahaan yang
berasal dari Daftar UPD2018–H.SISIP dimulai dari 900001
untuk setiap kabupaten/kota.
Pemberian nomor NUP ini dilakukan oleh Kepala Seksi
Statistik Distribusi Kabupaten/Kota.
Contoh pengisian UPD2018–H.SISIP:
Pada saat pendataan di lapangan, pencacah menemukan perusahaan dengan nama
PT MITRA SUKSES ABADI. Namun nama perusahaan ini tidak tercantum di UPD2018-
H.DSL yang dibawa pencacah. Diduga perusahaan tersebut adalah perusahaan baru.
Kemudian pencacah melaporkan pada pengawas dengan menuliskan nama dan
alamat perusahaan tersebut pada baris kosong dalam daftar UPD2018-H.DSL. Dari
hasil persetujuan verifikasi oleh BPS Kabupaten/Kota, maka selanjutnya pengawas
32
melakukan pendataan dengan Daftar UPD2018-H.SISIP. Berikut adalah contoh
pengisiannya.
31
DK
I JA
KA
RT
A
71
JAK
AR
TA
SE
LA
TA
N
010
J
AG
AK
AR
SA
1
0
05
M
ITR
A
SU
KS
ES
AB
AD
I, P
T
JAL
AN
JA
GA
KA
RS
A R
AY
A
NO
. 1,
RT
001/R
W 0
01
L
EN
TE
NG
AG
UN
G
12620
08
12
34
5x
x
mit
ra.s
uk
ses
@ab
adi.
com
ww
w.
msa
bad
i
.co
m
JAS
A E
KS
PE
DIS
I
AN
GK
UT
AN
DA
RA
T
52
29
2
3
0
5
2
017
2 9
00001
33
Kegiatan Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala
Menengah Besar Tahun 2018 bertujuan untuk menghasilkan direktori yang lengkap
dan up to date, maka dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan dan
pemeriksaan untuk menghindari kesalahan, baik kesalahan pelaksanaan di lapangan,
maupun kesalahan pada isian kuesioner.
Bab ini berisi penjelasan tentang pengawasan dan pemeriksaan secara rinci
mengenai konsistensi isian Daftar UPD2018-H, baik konsistensi isian dalam blok,
maupun konsistensi isian antar blok.
A. Pengawas dan Pemeriksa
Pengawas mempunyai tanggung jawab dalam hal ketepatan waktu dan
sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas pencacah di lapangan. Selain
itu, pengawas juga bertanggungjawab atas pemasukan dokumen sesuai dengan
target yang ditetapkan.
Pemeriksaan dilakukan untuk setiap rincian maupun keterkaitannya dengan
rincian lain yang saling berhubungan. Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian. Hal-
hal yang perlu diperhatikan pada tahap pemeriksaan adalah sebagai berikut:
a. Periksa jumlah dokumen, sesuaikan dengan jumlah usaha/perusahaan yang
menjadi tanggung jawab masing-masing pencacah.
b. Lakukan batching dokumen untuk setiap petugas sesuai wilayah kerja.
c. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf BALOK. Jika belum, maka
instruksikan kepada pencacah untuk memperbaiki.
d. Periksa isian keterangan/jawaban dan atau kode yang dilingkari harus sesuai
dengan kotak yang tersedia.
e. Periksa isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban ’(rincian) …………’ harus ada
isian. Apabila masih kosong dikonfirmasikan kepada pencacah bila perlu lakukan
kunjungan ulang ke lapangan.
f. Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang
PENGAWASAN BAB IV
34
meragukan, kurang jelas, dan sebagainya maka blok catatan harus ada isian atau
penjelasannya. Apabila masih belum jelas, konfirmasikan kepada pencacah dan
lakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
g. Pengawas harus menyakinkan bahwa semua dokumen Updating Direktori Pelaku
Usaha Transportasi dan Pergudangan Skala Menengah Besar Tahun 2018
penulisannya sudah menggunakan kaidah-kaidah yang sudah ditentukan,
konsistensi isian, terjaga bersih, dan rapi.
B. Pemeriksaan Daftar UPD2018-H
Blok I: Keterangan Awal Perusahaan
Rincian 1 s.d. 8: Periksa isian keterangan awal perusahaan harus sama dengan
identitas pada daftar UPD2018-H.DSL.
Rincian 2 dan 4: Periksa pilihan yang tidak sesuai harus sudah dicoret (misal
Kabupaten/Kota atau Kelurahan/Desa).
Blok II: Hasil Pengecekan ke Perusahaan
Rincian 1: Periksa isian kode yang tertulis dalam keterangan keadaan perusahaan,
apabila terisi kode 3/4/5/6, maka seharusnya rincian 2 s.d 4 pada blok II tidak terisi
dan langsung masuk pada isian blok III. Jika kode yang terisi adalah kode 6, maka
isian ‘Tutup, sejak tahun.....’ harus terisi.
Rincian 2: Rincian 2 hanya terisi apabila isian rincian 1 berkode 1 atau 2. Salah satu
pilihan kode harus dilingkari dan sesuaikan dengan isian pada kotak yang tersedia.
Rincian 3: Rincian 3 hanya terisi apabila isian rincian 2 berkode 2 (Bukan kategori
H). Periksa penulisan kegiatan utama usaha/perusahaan, apakah sudah secara rinci
dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kategori dan KBLI-
nya. Periksa kesesuaian kode kategori dan kode KBLI dengan kegiatan utama yang
terisi. Pastikan bahwa usaha/perusahaan tersebut benar-benar bukan termasuk
dalam kategori H.
Rincian 4: Rincian 4 hanya terisi apabila rincian 2 berkode 1 (kategori H).
35
Rincian 4.a s.d. 4b : Periksa isian apakah sudah sesuai dengan ketentuan kaidah
penulisan nama dan alamat perusahaan.
Rincian 4.c s.d 4.f : Periksa kesesuaian isian yang ditulis pencacah dengan isian dalam
kotak.
Rincian 4.g : Periksa penulisan kegiatan utama usaha/perusahaan, apakah sudah
secara rinci dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat KBLI-
nya. Periksa kesesuaian kode KBLI dengan kegiatan utama yang terisi.
Rincian 4.h : Salah satu pilihan kode harus dilingkari dan sesuaikan dengan isian pada
kotak yang tersedia. Isian ini harus sesuai dengan nama badan usaha yang tertulis
pada nama usaha/perusahaan di Blok II Rincian 4.a.
Rincian 4.i : Rincian ini terisi jika rincian 4.g berisi kode KBLI 5229./5310./5320. dan
rincian 4.h harus berkode 8. Salah satu pilihan kode harus dilingkari dan sesuaikan
dengan isian pada kotak yang tersedia. Jika yang dilingkari kode 1 atau 2, maka isian
‘Nama Perusahaan: ........’ harus terisi.
Rincian 4.j.: Harus ada isian tahun mulai beroperasi pada kotak yang tersedia.
Rincian 4.k: Salah satu pilihan kode harus dilingkari dan sesuaikan dengan isian pada
kotak yang tersedia.
Sumber Informasi: Periksa apakah pencacah telah menuliskan nama, jabatan, dan
tanda tangan pemberi informasi di usaha/perusahaan tersebut. Jika masih kosong,
maka pengawas harus meminta pencacah untuk mengisi sebagai bukti
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Blok III : Keterangan Petugas
1. Periksa apakah pencacah telah menuliskan nama, NIP/NIM, nomor HP, tanggal
pencacahan, dan tanda tangan. Jika masih kosong, maka pengawas harus
meminta pencacah untuk mengisi sebagai bukti pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan/perbaikan terhadap seluruh isian,
36
maka pengawas menulis nama, NIP/NIM, nomor HP, tanggal pengawasan, dan
membubuhkan tanda tangannya sebagai bukti bahwa daftar isian telah
diperiksa.
Blok IV : Catatan
Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan
catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner.
C. Pemeriksaan Daftar UPD2018-H.SISIP oleh Kepala Seksi Statistik Distribusi
1. Periksa isian Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan, apakah sudah sesuai
isian dan kodenya dan sesuai dengan wilayah tugas pengawas.
2. Periksa dokumen UPD2018-H.SISIP yang telah dikerjakan oleh masing-
masing pengawas. Periksa masing-masing isian di kolom 1 s.d. 15, jika ada
kolom yang masih kosong, maka lakukan konfirmasi ke pengawas.
3. Pastikan bahwa usaha/perusahaan yang tercatat dalam Daftar UPD2018-
H.SISIP status badan usahanya adalah PT/PT Persero/Perum.
4. Mengisi Nomor Urut Perusahaan (NUP) pada kolom 15 dimulai dari 900001.
37
A. Rancangan Pelaksanaan Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahapan yang dilakukan untuk perekaman data
dari hasil lapangan yang berupa dokumen kuesioner ke dalam bentuk digital melalui
sistem komputer. Pengolahan data untuk Updating Direktori Pelaku Usaha
Transportasi dan Pergudangan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis
web. Sistem aplikasi ini memungkinkan proses data entri dapat dilakukan dimana
saja dan kapan saja, dengan syarat perangkat yang digunakan terhubung dengan
internet. Proses entri data dilakukan oleh petugas di Kabupaten/Kota dan akan
disetujui oleh petugas di Provinsi. Dokumen yang akan dientri sebaiknya sudah
dalam kondisi yang baik yaitu sudah diperiksa sehingga akan memperlancar proses
pengolahan data. Pemeriksaan dokumen harus sesuai dengan aturan pemeriksaan
yang telah ditetapkan.
1. Rancangan Infrastruktur
Secara infrastruktur, aplikasi web dan basis data akan diletakkan di server
BPS RI. Data akan tersimpan secara real-time terpusat di BPS RI. Rancangan
infrastruktur pengolahan seperti pada Gambar 1.
Client/Web Browser
Client/Web Browser
Client/Web BrowserAplikasi Web
Updating Transportasi
Database Server
Internet
Gambar 1. Rancangan Infrastruktur
PENGOLAHAN BAB V
38
Dari gambar diatas terlihat bahwa pengguna (client) dapat mengakses
aplikasi dengan menggunakan peralatan apa saja, baik itu Personal Computer
(PC), Laptop/Notebook, Tablet bahkan Telepon genggam, dengan syarat
peralatan tersebut terhubung ke internet.
2. Rancangan Sistem Pengolahan Data
Alur pengolahan data Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan cukup mudah yaitu data dientri di BPS Kabupaten/Kota, disetujui
oleh BPS Provinsi, kemudian diterima di BPS RI untuk dibuat tabulasi dan analisis
lebih lanjut. Hasil entri data dapat dimonitor secara langsung oleh pihak terkait
secara langsung melalui aplikasi web. Desain alur pengolahan data dapat dilihat
pada Gambar 2.
Alur Pengolahan Data
BPS RIBPS ProvinsiBPS Kabupaten/Kota
Pencacahan lapangan
Penerimaan dan
pemeriksaan dokumen
Entri/edit data
Monitoring data
Monitoring data
Monitoring data
Persetujuan data
Support Dir. SIS
Aplikasi Web UPD2018-H
Gambar 2. Alur Pengolahan Data
39
Alur pengolahan data Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan adalah sebagai berikut:
a. BPS Kabupaten/Kota
a) Petugas di BPS Kabupaten/Kota yang terdiri dari pencacah dan pengawas
melakukan pencacahan lapangan dan pemeriksaan dokumen.
b) Dokumen dientri oleh operator atau admin kabupaten/kota.
c) Pimpinan dan pihak terkait sebagai supervisor dapat memonitor
perkembangan proses pengolahan data.
b. BPS Provinsi
a) Hasil entri data dari BPS Kabupaten/Kota disetujui oleh admin provinsi.
b) Pimpinan dan pihak terkait sebagai supervisor dapat memonitor
perkembangan proses pengolahan data.
c. BPS RI
a) Subdirektorat Statistik Transportasi, pimpinan dan pihak terkait sebagai
supervisor dapat memonitor perkembangan proses pengolahan data.
b) Subdirektorat Statistik Transportasi juga sebagai admin dapat melakukan
pengelolaan data.
c) Direktorat SIS sebagai superadmin memberikan dukungan dan perawatan
aplikasi web.
3. Rancangan Aplikasi
Aplikasi web yang digunakan dalam pengolahan data Updating Direktori
Pelaku Usaha Transportasi dan Pergudangan memiliki beberapa fungsi dan
beberapa jenis pengguna. Rancangan aplikasi selengkapnya dapat dilihat dalam
Gambar 3.
40
Aplikasi Updating Transportasi
Admin Kab/KotaOperator Kab/Kota
Mengelola pengguna
Entri data
Persetujuan
Monitoring
Admin Provinsi
Admin Pusat
Pemantau (Kab/Kota/Prov/Pusat)
Mengeloladirektori usaha
Gambar 3. Rancangan Fungsi Aplikasi
Pengguna aplikasi Updating Direktori Pelaku Usaha Transportasi dan
Pergudangan terdiri dari tiga tingkat pengguna yaitu operator, supervisor, dan
admin yang berada di BPS kabupaten/Kota, BPS Provinsi, dan BPS RI.
a. Operator Kabupaten/Kota, bertugas melakukan entri data sesuai dengan
wilayah kerja masing-masing.
b. Admin Kabupaten/Kota, bertugas melakukan entri data atau pemeriksaan
data yang sudah dientri oleh operator pada tingkat kabupaten, mengelola
akun pengguna aplikasi dan memantau perkembangan proses entri data
sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
c. Admin Provinsi, bertugas melakukan persetujuan data entri pada tingkat
provinsi, mengelola akun pengguna aplikasi dan memantau perkembangan
proses entri data sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
d. Admin Pusat, bertugas mengelola seluruh data master yang digunakan dalam
aplikasi dan memantau perkembangan proses entri data seluruh wilayah.
e. Supervisor, terdiri dari supervisor kabupaten/kota, supervisor provinsi, dan
supervisor pusat, termasuk pimpinan dan subject matter yaitu Subdirektorat
41
Statistik Transportasi. Supervisor bertugas memantau perkembangan proses
entri data sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
B. Penggunaan Aplikasi Pengolahan Data
1. Tentang Aplikasi
Aplikasi untuk pengolahan data Updating Direktori Pelaku Usaha
Transportasi dan Pergudangan ini merupakan aplikasi berbasis web. Untuk
menggunakan aplikasi ini, user dapat menggunakan web browser, sebagai
contoh: Mozilla Firefox, Internet Explorer, dan Google Chrome. Alamat
website untuk aplikasi ini yaitu di:
http://transportasi.bps.go.id/updtransportasi
Browser yang digunakan harus diatur agar fitur javascript sudah enable
atau dalam keadaan aktif yang biasanya secara default telah diatur enable.
Berikut ini cara mengaktifkan fitur javascript:
a. Google Chrome
1) Klik ikon menu Chrome di bilah alat browser.
2) Pilih Setelan (Setting).
3) Pada laman "Setelan (Setting)", klik tautan Tampilkan setelan
lanjutan (Show advanced setting).
4) Di bagian "Privasi (Privacy)", klik Setelan konten (Content setting).
5) Pilih Izinkan semua situs menjalankan JavaScript (disarankan) di
bagian "JavaScript".(Allow all sites to run JavaScript
(recommended)).
6) Klik Selesai (Done).
b. Mozilla Firefox
1) Buka browser Mozilla Firefox , di kolom address bar, ketikkan
‘about:config’.
2) Klik pada tombol yang bertuliskan I accept the risk!.
3) Pada kolom search, ketikan javascript.enabled.
4) Double klik pada tulisan tersebut, ubah sample value yang semula
bernilai false menjadi true.
42
5) Klik Selesai.
2. Login dan Halaman Beranda
Setelah mengakses alamat website aplikasi UPDTransportasi, akan
ditampilkan halaman Login. Masukkan username dan password dengan
benar. Untuk pegawai organik BPS dapat masuk ke aplikasi dengan
menggunakan akun community BPS yang sudah didaftarkan, sedangkan
untuk mitra dapat menggunakan akun yang sudah dibuatkan oleh admin.
Proses login digunakan untuk mengecek autentikasi pengguna, dan
menyimpan sebagai history penggunaan aplikasi. Pada tahap ini pengguna
yang login akan diverifikasi wilayah kerja dan tingkat status pengguna. Hal
ini dilakukan untuk menentukan hak akses terhadap fasilitas yang disediakan
dalam aplikasi UPDTransportasi.
Gambar 4. Halaman Login
Setelah login berhasil, selanjutnya akan ditampilkan halaman beranda.
Halaman ini berisi berita terbaru dan informasi mengenai progres entri dan
status dokumen berdasarkan wilayah. Menu utama terdapat di sebelah kiri,
sedangkan halaman isi terdapat di sebelah kanan.
43
Gambar 5. Halaman Beranda
Menu utama terdiri dari:
a. Beranda
b. Master, digunakan untuk mengelola data master yaitu data master
perusahaan dan daftar pengguna. Pengelolaan data master ini
disesuaikan dengan kewenangan tingkat pengguna.
c. Entri Data, digunakan untuk entri data yang terdiri dari updating dan
sisip, serta proses persetujuan hasil entri data.
d. Tabulasi, menampilkan tabulasi data dan tabel untuk monitoring
progress entri data.
e. Ekspor, digunakan untuk mengunduh data.
f. Berita, berisi informasi yang ingin disampaikan oleh subject matter
pusat untuk pengguna aplikasi di provinsi dan kabupaten/kota.
g. Forum Diskusi, merupakan fasilitas pendukung untuk diskusi para
pengguna aplikasi.
h. Panduan, merupakan panduan singkat penggunaan aplikasi.
3. Menu Master
Menu master terdiri dari data master perusahaan dan data master
pengguna. Menu master perusahaan digunakan untuk menampilkan
direktori usaha/perusahaan yang sudah disediakan di dalam aplikasi
44
maupun hasil sisip. Pengguna hanya dapat melihat data saja tanpa dapat
melakukan ubah maupun hapus.
Gambar 6. Halaman Master Perusahaan
Proses pengelolaan pengguna aplikasi terdapat pada menu Master
submenu Pengguna. Menu ini dapat diakses oleh semua admin sesuai
cakupan wilayah kerja masing-masing. Akun pengguna dalam aplikasi ini
sudah terhubung dengan akun community BPS, sehingga pengguna aplikasi
yang merupakan pegawai organik dapat melakukan login ke aplikasi dengan
menggunakan akun community setelah didaftarkan. Sedangkan untuk mitra,
akun pengguna dapat didaftarkan oleh admin dengan membuatkan
username dan password.
Gambar 7. Halaman Pengelolaan Pengguna
45
Pencarian pengguna dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Klik menu Daftar Master submenu Pengguna.
b. Isi filter pencarian (provinsi, kabupaten, dan username).
c. Klik tombol Tampil.
d. Aplikasi akan menampilkan pengguna yang telah terdaftar sesuai filter
pencarian.
e. Klik tombol untuk ubah data..
Pengelolaan pengguna dapat dilakukan melalui tombol yang terdapat
dalam daftar pengguna yang meliputi tambah, ubah, dan hapus pengguna.
Proses penambahan pengguna baru dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Klik tombol Tambah Pengguna .
b. Akan muncul tampilan untuk penambahan pengguna baru.
c. Isikan identitas yang diperlukan, termasuk level dan wilayah kerja
pengguna. Jika pengguna yang ditambahkan adalah pegawai organik
BPS, pilih status akun sebagai Organik dan isikan NIP kemudian klik ikon
cari. Data pegawai akan otomatis terisi dalam form tanbah pengguna.
Jika pengguna yang akan ditambahkan adalah mitra, pilih status akun
sebagai Mitra, kemudian isi form secara lengkap.
d. Klik tombol Simpan.
46
Gambar 8. Form Tambah Pengguna
4. Menu Entri Data
Menu entri data terdiri dari UPD2018-H untuk entri kuesioner updating,
UPD2018-H.SISIP untuk entri kuesioner sisip, dan Persetujuan untuk proses
persetujuan data.
a. Submenu Updating
Submenu updating UPD2018-H digunakan untuk input data hasil
updating direktori usaha/perusahaan yang sudah disediakan. Dokumen yang
digunakan untuk updating ini terdiri dari dua halaman, sehingga tampilan
untuk entri data updating juga dua halaman. Pengguna terlebih dahulu
47
memilih usaha/perusahaan yang akan diupdate melalui filter pencarian.
Setelah itu akan ditampilkan daftar direktori usaha/perusahaan sesuai filter
yang dipilih, kemudia klik tombol ubah .
Gambar 9. Daftar Direktori Updating Transportasi
Halaman kuesioner akan ditampilkan setelah menekan tombol Ubah.
Tampilan kuesioner dapat dilihat pada Gambar 10. Isian pada Blok I
kuesioner diambil dari daftar direktori updating transportasi (UPD2018-
H.DSL). Kemudian petugas entri data dapat melanjutkan mengisi pada Blok
II. Berikut keterangan tombol dan tampilan dalam halaman kuesioner.
1) Untuk menuju halaman selanjutnya ->
2) Untuk kembali ke halaman sebelumnya ->
3) Untuk menyimpan data ->
4) Untuk mengirim data ke provinsi ->
5) Keterangan jika terdapat error di setiap halaman ->
6) Keterangan data berhasil disimpan ->
48
7) Penanda error pada isian tertentu, akan muncul setelah petugas klik
tombol Simpan ->
49
Gambar 10. Tampilan Kuesioner Halaman 1
50
Gambar 11. Tampilan Kuesioner Halaman 2
b. Submenu Sisip
Submenu sisip UPD2018-H.SISIP digunakan untuk input data
usaha/perusahaan yang baru ditambahkan ke direktori. Sebelum
menambahkan usaha/perusahaan baru, terlebih dahulu petugas perlu
mengecek keberadaan usaha/perusahaan tersebut melalui fasilitas
pencarian dengan filter yang sudah disesuaikan.
51
Gambar 12. Daftar Usaha/Perusahaan Sisip
Berikut keterangan tombol pada halaman daftar direktori sisip:
1) Untuk menampilkan data sesuai filter yang dipilih ->
2) Untuk menampilkan form sisip usaha/perusahaan ->
3) Untuk export data hasil sisip ->
Setelah klik tombol Tambah, akan ditampilkan form untuk sisip
usaha/perusahaan. Tampilan form isian dibuat secara vertical tidak seperti
pada Daftar Usaha/Perusahaan Sisip. Gambar 13 adalah tampilan form sisip.
Isian provinsi dan kabupaten akan terisi otomatis sesuai keterangan wilayah
pengguna sebagai petugas entri. Berikut ini keterangan tombol pada form
sisip:
1) Untuk menyimpan dan validasi isian ->
2) Untuk membatalkan proses sisip data ->
3) Tampilan pesan error setelah klik tombol Simpan ->
52
Gambar 13. Form Sisip Usaha/Perusahaan
c. Persetujuan
Submenu persetujuan hanya ditampilkan untuk Admin Provinsi. Fungsi
proses persetujuan adalah sebagai konfirmasi dari Admin Provinsi bahwa
data yang dientri di Kabupaten/Kota sudah benar. Persetujuan data oleh
Admin Provinsi dilakukan dengan terlebih dahulu mengecek data melalui
tabulasi dasar yang sudah disediakan di menu Tabulasi.
53
Gambar 14. Menu Persetujuan Data
Untuk melakukan persetujuan data, admin provinsi dapat masuk ke
menu Entri submenu Persetujuan. Halaman menu Persetujuan akan
menampilkan tabel perkembangan entri data untuk Updating Direktori
Usaha/Perusahaan Transportasi dan Pergudangan. Setelah memeriksa tabel
yang ditampilkan, Admin provinsi dapat menekan tombol . Tombol ini
akan menampilkan pernyataan persetujuan yang harus disetujui dengan
memberikan tanda check kemudian klik tombol Simpan. Alur proses
persetujuan secara keseluuruhan adalah sebagai berikut:
1) Admin/Operator Kabupaten/Kota melakukan entri data, menyimpan
data hingga berstatus Clean, kemudian mengirim data. Proses kirim data
dilakukan untuk setiap dokumen oleh Admin Kabupaten/Kota..
2) Admin Provinsi memeriksa hasil entri data melalui menu Tabulasi
kemudian masuk ke menu Persetujuan untuk mengirim data. Proses
kirim data dilakukan untuk setiap Kabupaten/Kota. Jika ternyata setelah
pengiriman data ditemukan kesalahan pada dokumen tertentu, maka
dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Kabupaten/Kota. Proses
pengembalian data dilakukan per dokumen..
54
3) Admin Pusat menerima data, dan dapat mengembalikan dokumen yang
masih terdapat kesalahan. Proses pengembalian data dilakukan per
dokumen.
Gambar 15. Pernyataan Persetujuan Hasil Entri Data
5. Fasilitas Pendukung
a. Tabulasi
Menu laporan digunakan untuk melihat tabulasi data hasil entri. Untuk
menampilkan tabel progress entri dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1) Klik menu Tabulasi.
2) Pilih tabel dan filter data yang akan ditampilkan.
3) Klik tombol Tampil.
4) Aplikasi akan menampilkan tabel.
5) Klik tombol Export untuk unduh tabel.
Gambar 16. Tabulasi Data
55
b. Export Data
Menu Export Data digunakan untuk mengunduh hasil entri data sesuai
filter data yang sudah dipilih. Tombol Export untuk membuat file yang berisi
data sesuai filter yang dipilih. Tombol Download digunakan untuk
mengunduh file yang dipilih.
Gambar 17. Ekspor Data
c. Berita
Menu Berita digunakan untuk melihat informasi yang disampaikan oleh
Subject Matter maupun Admin Pusat. Berita yang disampaikan bersifat satu
arah dari Pusat untuk pengguna di daerah.
Gambar 18. Menu Berita
56
d. Forum Diskusi
Pengguna dapat berdiskusi dengan pengguna lain mengenai
permasalahan dalam pengolahan data. Pengguna dapat membuat topik
pembicaraan baru dan memberi komentar atau jawaban pada topik yang
sudah dibuat.
Gambar 19. Menu Forum DIskusi
Tombol digunakan untuk membuat
topik diskusi baru sehingga akan ditampilkan form untuk menyampaikan
topik bahasan. Pengguna lain juga dapat memberi komentar pada topik
bahasan dengan menekan judul topik.
Gambar 20. Form Tambah Topik Baru
57
e. Panduan
Menu Panduan berisi panduan singkat penggunaan aplikasi berupa file
PDF. Selain itu juga akan disediakan buku pedoman. File panduan dan buku
pedoman tersebut dapat diunduh oleh pengguna.
Gambar 21. Menu Panduan
58
LAMPIRAN
61
Lampiran 1. Contoh Dokumen UPD 2018–H.DSL
62
Lampiran 2. Contoh Daftar UPD2018–H
63
64
Lampiran 3. Daftar UPD2018–H.SISIP
65
Lampiran 4. Cakupan KBLI 2015 Kategori H (Transportasi dan Pergudangan)
66
67