Download - Case Maya Partus Lama
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebagian besar disebabkan
oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor waktu dan transportasi
merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi.
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur merupakan tindakan yang
paling tepat dalam mengidentifikasi secara dini sesuai dengan risiko yang
disandang oleh ibu hamil (Saifuddin, !!".#ada hasil Sur$ei %emografi dan &esehatan Indonesia (S&%I" tahun
!!'!! dilaporkan dari seluruh persalinan, )*+ ibu tidak mengalami
komplikasi selama persalinan, persalinan lama sebesar +, perdarahan
berlebihan sebesar -+, infeksi sebesar +. #ada ibu yang melahirkan melalui
bedah sesarea lebih cenderung melaporkan komplikasi /+, yang sebagian
besar merupakan persalinan lama (*+". 0ntuk bayi yang meninggal dalam
satu bulan setelah dilahirkan, /+ ibu melaporkan karena komplikasi
termasuk persalinan lama (!+", perdarahan berlebihan + dan infeksi
(!+". ( Mochtar, 1. #artus 2ama dan #artus Terlantar. SI34#SIS
45ST6T1I 7ilid I. 6disi . #enerbit 5uku &edokteran. 689. 7akarta. //:.
;al . :*< :)".
#ada umumnya persalinan yang mengalami kesulitan untuk berjalan
spontan normal seperti partus lama, distosia atau komplikasi lain disebabkan
oleh banyak faktor yang kompleks, misalnya ketidaktahuan akan bahaya
persalinan, keterampilan yang kurang, sarana yang tidak memadai, masih
tebalnya kepercayaan pada dukun serta rendahnya pendidikan dan rendahnya
keadaan sosial ekonomi rakyat.
Tidak semua kondisi partus lama disebabkan oleh kondisi'kondisi
patologis. 3amun kondisi ini perlu dikenali karena partus lama bisa saja
merupakan sebuah indikasi bahwa diperlukan pengawasan dan penanganan
yang lebih intensif. =tau bahkan diperlukan tindakan inter$ensi untuk
mengakhiri persalinan.yang menarik adalah partus lama sebenarnya dapat
1
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
2/30
dicegah, dan hendaknya usaha pencegahan ini menjadi perhatian bagi seluruh
tenaga kesehatan.
2
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
3/30
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
2.1.1. Definisi
#ersalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau
berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan
! minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.
2.1.2. Pembagian Persalinan
Menurut cara persalinan dibagi menjadi >
a. #ersalinan biasa atau normal (eutosia" adalah proses kelahiran
janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, -'* minggu", pada
janin letak memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul
dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu
berakhir dalam waktu kurang dari * jam tanpa
tindakan?pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.
b. #ersalinan abnormal adalah persalinan per$aginam dengan
bantuan alat'alat maupun melalui dinding perut dengan operasi
caesarea.
2.1.. !a"#$r%!a"#$r Dalam Persalinan
=da beberapa faktor yang berperan dalam persalinan yaitu >
a. Tenaga atau &ekuatan (power" @ his (kontraksi uterus"& kontraksi
otot dinding perut& kontraksi diafragma pel$is& ketegangan,
kontraksi ligamentum rotundum& efekti$itas kekuatan
mendorong dan lama persalinan.
b. 7anin (passanger" @ letak janin&posisi janin&presentasi janin dan
letak plasenta.
'. 7alan 2intas (passage" @ ukuran dan tipe panggul& kemampuan
ser$iks untuk membuka& kemampuan kanalis $aginalis dan
introitus $agina untuk memanjang.
3
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
4/30
(. &ejiwaan (psyche" @ persiapan fisik untuk melahirkan&
pengalaman persalinan& dukungan orang terdekat dan intregitas
emosional.
2.1.). Tan(a Persalinan
a. Tan(a Perm*laan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki bulannya atau minggunya atau
harinya yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of
labor". Ini memberikan tanda'tanda sebagai berikut >
Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun
memasuki pintu atas panggul terutama pada primigra$ida.
#ada multipara tidak begitu terlihat, karena kepala janin
baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.
#erut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.
#erasaan sering'sering atau susah kencing (polakisuria"
karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
#erasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya
kontraksi'kontraksi lemah dari uterus (false labor pains).
Ser$iks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah bisa bercampur darah (bloody show".
b. Tan(a in%+ar#*
1asa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur.
&eluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekan'robekan kecil pada ser$iks.
%apat disertai ketuban pecah dini.
#ada pemeriksaan dalam, ser$iks mendatar dan terjadi
pembukaan ser$iks.
2.1.,. Ta-a+ Persalinan
Tahap persalinan meliputi * fase?kala >
a. &ala I > %inamakan kala pembukaan, pada kala ini ser$iks
membuka sampai terjadi pembukaan ! cm. #roses
membukanya ser$iks dibagi atas fase >
Fase laten berlangsung selama -': jam pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter cm.
4
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
5/30
Fase aktif dibagi dalam fase yaitu fase akselerasi dalam
waktu jam, pembukaan cm tadi menjadi * cm dan fase
dilatasi maAimal dalam waktu jam pembukaan berlangsung
sangat cepat dari * menjadi / cm dan fase deselerasi
pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu jam
pembukaan dari / cm menjadi lengkap ! cm.
&ala I ini selesai apabila pembukaan ser$iks uteri telah lengkap.
#ada primigra$ida kala I berlangsung kira'kira jam sedang
pada multigra$ida : jam. #embukaan primigra$ida cm tiap
jam dan multigra$ida cm tiap jam.
b. &ala II > &ala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan
kekuatan mengedan janin didorong keluar sampai lahir. &ala ini
berlangsung , jam pada primigra$ida dan !, jam pada
multipara.
c. &ala III > &ala uri?plasenta terlepas dari dinding uterus dan
dilahirkan. #rosesnya )' menit setelah bayi lahir.
d. &ala IB > 4bser$asi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama
jam, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan
postpartum. 4bser$asi yang dilakukan melihat tingkat kesadaran
penderita, pemeriksaan tanda'tanda $ital (tekanan darah, nadi
dan pernapasan", kontraksi uterus dan terjadinya pendarahan.
2.2 Par#*s Lama
2.2.1. Definisi
#artus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari * jam
pada primi dan lebih dari : jam pada multi (rustam mochtar, //:".
Menurut winkjosastro, !!. #ersalinan (partus" lama ditandai
dengan fase laten lebih dari : jam, persalinan telah berlangsung jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi ser$iks di kanan
garis waspada pada partograf.
2.2.2. E+i(emi$l$gi
5erdasarkan penelitian di 1umah Sakit #ark 2and, =merika Serikat,
pada tahun !!-, didapatkan bahwa hanya sekitar ! persen ibu
dengan janin presentasi kepala yang mengalami partus spontan
fisiologi. 2ima puluh persen lainnya, perlu mendapatkan inter$ensi
5
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
6/30
untuk pelahiran. 5aik inter$ensi medis maupun inter$ensi bedah.
Tingginya tingkat partus abnormal ini juga menunjukkan tingginya
tingkat partus lama. #artus lama yang kadang juga disebut distosia,
di =merika Serikat distosia merupakan indikasi dilakukannya Sectio
caesarea emergensi pada ):+ pasien yang menjalani operasi seksio
sesar primer.
2.2.3. Etiologi
#artus lama secara ringkas dapat dinyatakan sebagai kelainan yang
disebabkan oleh faktor >
a. &elainan tenaga atau his (#ower"
#ower mewakili kondisi gangguan kontraktilitas uterus, bisasaja kontraksi yang kurang kuat atau kontraksi yang tak
terkoordinasi dengan baik sehingga tidak mampu menyebabkan
pelebaran bukaan ser$iks. %alam kelompok ini, juga termasuk
lemahnya dorongan $olunter ibu saat kala II. ;is yang tidak
normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kesulitan
pada jalan lahir yang laCim terdapat pada setiap persalinan, tidak
dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau
kemacetan.
b. &elainan janin (#assengger"
#ersalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetan karena
kelainan dalam letak atau dalam bentuk janin, presentasi, posisi
atau perkembangan janin.
c. &elainan jalan lahir (#assage"
&elainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi
kemajuan persalinan atau menyebabkan kemacetan.
2.2.4. Klasifkasi
=dapun distosia?partus lama sendiri dapat dibagi berdasarkan
pola persalinannya. &elainan dalam pola persalinan secara umum
dibagi menjadi tiga kelompok. Daitu kelainan pada kala I fase laten
yang disebut fase laten memanjang, kelainan pada kala I fase aktif
dan kelainan pada kala II yang disebut kala II memanjang. Secara
6
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
7/30
lebih rinci, kelainan pada kala I fase aktif terbagi lagi menjadi ,
menurut pola persalinannya. 7enis kelainan pertama pada kala I fase
aktif disebut protraction disorder. &elainan kedua, disebut arrest
disorder.
Selain klasifikasi berdasarkan fase persalinan yang mengalami
pemanjangan, beberapa literatur juga mengelompokkan persalinan
yang lebih lama menjadi dua kelompok utama, yaitu cephalopel$ic
disproportion? 9#% dan kelompok lainnya adalah failure to progress.
&elompok pertama memaksudkan lamanya persalinan yang
memanjang disebabkan oleh faktor pel$is ataupun faktor janin.
Sementara pada kelompok kedua disebabkan secara murni oleh
gangguan kekuatan persalinan.
Kelainan Kala I
a. Fase laten memanjang
Friedman mengembangkan konsep tiga tahap fungsional
pada persalinan untuk menjelaskan tujuan'tujuan fisiologis
persalinan. Ealaupun pada tahap persiapan (preaptory di$ision"
hanya terjadi sedikit pembukaan ser$iks, cukup banyak
perubahan yang terjadi pada komponen jaringan ikat ser$iks.
Tahap pembukaan? dilatasi (dilatational di$ision" adalah saat
pembukaan paling cepat berlangsung. Tahap panggul (pel$ic
di$ision" berawal dari fase deselerasi pembukaan ser$iks.
Mekanisme klasik persalinan yang melibatkan gerakan'gerakan
dasar janin pada presentasi kepala seperti masuknya janin ke
panggul, fleksi, putaran paksi dalam, ekstensi dan putaran paksi
luar terutama berlangsung dalam fase panggul. 3amun dalam
praktik, awitan tahap panggul jarang diketahui dengan jelas.
7
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
8/30
8ambar perjalanan persalinan
#ola pembukaan ser$iks selama tahap persiapan dan
pembukaan persalinan normal adalah kur$a sigmoid. %ua fase
pembukaan ser$iks adalah fase laten yang sesuai dengan tahap
persiapan dan fase aktif yang sesuai dengan tahap pembukaan.
Friedman membagi lagi fase aktif menjadi fase akselerasi, fase
lereng (kecuraman" maksimum, dan fase deselerasi.
=witan persalinan laten didefinisikan sebagai saat ketika
ibu mulai merasakan kontraksi yang teratur. Selama fase ini,
orientsi kontraksi uterus berlangsung bersama pendataran dan
pelunakan ser$iks. &riteria minimum Friedman untuk fase laten
ke dalam fase aktif adalah kecepatan pembukaan ser$iks , jam
bagi nulipara dan , cm untuk ibu multipara. &ecepatan
8
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
9/30
pembukaan ser$iks ini tidak dimulai pada pembukaan tertentu.
Friedman dan Sachtleben mendefinisikan fase laten
berkepanjangan apabila lama fase ini lebih dari ! jam pada
nulipara dan * jam pada multipara.
Faktor'faktor yang mempengaruhi durasi fase laten antara
lain adalah anestesia regional atau sedasi yang berlebihan,
keadaan ser$iks yang buruk (misal> tebal, tidak mengalami
pendataran atau tidak membuka" dan persalinan palsu. Friedman
mengklaim bahwa istirahat atau stimulasi oksitosin sama efektif
dan amannya dalam dalam memperbaiki fase laten
berkepanjangan. Istirahat lebih disarankan karena persalinanpalsu sering tidak disadari. &arena adanya kemungkinan
persalinan palsu tersebut, amniotomi tidak dianjurkan.
b. Fase =ktif Memanjang
&emajuan peralinan pada ibu nulipara memiliki makna
khusus karena kur$a'kur$a memperlihatkan perubahan cepat
dalam kecuraman pembukaan ser$iks antara '* cm. %alam hal
ini, fase aktif persalinan dari segi kecepatan pembukaan ser$iks
tertinggi. Secara konsistensi berawal dari saat pembukaan
ser$iks '* cm atau lebih, diserati kontraksi uterus, dapat secara
meyakinkan digunakan sebagai batas awal persalinan aktif.
%emikian pula kur$a'kur$a ini memungkinkan para dokter
mengajukan pertanyaan, karena awal persalinan dapat secara
meyakinkan di diagnosis secara pasti, berapa lama fase aktif
harus berlangsung.
&ecepatan pembukaan yang dianggap normal untuk
persalinan pada nulipara adalah ,cm?jam, maka kecepatan
normal minimum adalah , cm?jam. Secara spesifik, ibu
nulipara yang masuk ke fase aktif dengan pembukaan < * cm
dapat diharapkan mencapai pembukaan : ' ! cm dalam ' *
jam.#engamatan ini mungkin bermanfaat.Sokol dan rekan
melaporkan bahwa + persalinan nulipara dipersulit kelainan
fase aktif, sedangkan pada multigra$ida angkanya adalah +.
9
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
10/30
Memahami analasisi Friedman mengenai fase aktif bahwa
kecepatanpenurunan janin diperhitungkan selain kecepatan
pembukaan ser$iks, dan keduanya berlangsung
bersamaan.#enurunan dimulai pada saat tahap akhir dilatasi
aktif, dimulai pada pembukaan sekitar -': cm. Friedman
membagi lagi masalah fase aktif menjadi gangguan protraction
(berkepanjangan?berlarut'larut" dan arest (macet, tak maju".
Ia mendefinisikan protraksi sebagai kecepatran
pembukaan atau penurunan yang lambat, yang untuk nulipara,
adalah kecepatan pembukaan kurang dari , cm?jam atau
penurunan kurang dari cm per jam. 0ntuk multipara, protraksididefinisikan sebagai kecepatan pembukaan kurang dari , cm
per jam atau penurunan kurang dari cm per jam. Sementar itu,
ia mendefinisikan arrest sebagai berhentinya secara total
pembukaan atau penurunan. &emacetan pembukaan
didefinisikan sebagai tidak adanya perbahan ser$iks dalam
jam, dan kemacetan penurunan sebagai tidak danya penurunan
janin dalam jam.
#rognosis kelainan berkepanjangan dan macet ini cukup
berbeda, dimana disproporsi sepalopel$ik terdiagnosa pada !+
dari ibu dengan kelainan protraksi.Sedangkn disproporsi
sefalopelfik terdiagnosa pada *+ ibu dengan persalinan macet.
&etertkaitan atau faktor lain yang berperan dalampersalinan
yang berkepanjangan dan macet adalah sedasi berlebihan,
anestesi regional dan malposisi janin. #ada persalinan yang
berkepanjang dan macet, Friedman menganjurkan pemeriksaan
fetopel$ik untuk mendiagnosis disproporsi sefalopel$ik.Terapi
yang dianjurkan untuk persalinan yang berkepanjangan adalah
penatalaksanaan menunggu, sedangkan oksitosin dianjurkan
untuk persalinan yang macet tanpa disproporsi sefalopel$ik.
0ntuk membantu mempermudah diagnosa kedua kelainan
ini, E;4 mengajukan penggunaan partograf dalam tatalksana
persalinan.%imana berdasarkan partograf ini, partus lama dapat
10
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
11/30
didagnosa bila pembukaanser$iks kurang dari cm? jam selama
minimal * jam. Sementara itu,American College of Obstetrician
and Gynecologists memiliki kriteria diagnosa yang
berbeda,.&riteria diagnosa tersebut ditampilkan pada tabel
dibawah ini.
&riteria diagnosis kelainan persalinan akibat partus lama
atau partus macet
Kelainan Kala II
&ala II memanjang
Tahap ini berawal saat pembukaan ser$iks telah lengkap dan
berakhir dengan keluarnya janin. Median durasinya adalah ! menit
unutk nulipara dan ! menit untuk multipara. #ada ibu dengan
paritas tinggi yang $agina dan perineumnya sudah melebar, dua atau
tiga kali usaha mengejan setelah pembukaan lengkap mungkin cukup
untuk mengeluarkan janin sebaliknya pada seorang ibu, dengan
panggul sempit atau janin besar, atau dengan kelainan gaya ekspulsif
akibat anestesia regional atau sedasi yang berat, maka kala dua dapatmemanjang. &ala II pada persalinann nulipara dibatasi jam dan
diperpanjang sampai jam apabila menggunakan anestesi regional.
0ntuk multipara jam diperpanjang menjadi jam pada penggunaan
anestesia regional.
2.2.,. Pa#$fisi$l$gi
2.2.. Diagn$sis
%iagnosis ditegakkan berdasarkan >
11
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
12/30
a. =danya tanda dan gejala klinis partus lama>
Ibu kelelahan dan dehidrasi
Bul$a edema
#erut kembung
%emam
&aput suksedaneum
10I
b. =danya komplikasi pada ibu>
8angguan keseimbangan asam basa?elektrolit, asidosis
Infeksi intrauterin sampai sepsis
%ehidrasi sampai syok
1obekan jalan lahir sampai robekan rahim (ruptur uteri"
c. =danya komplikasi pada janin>
8awat janin
&ematian janin
2.2.7. Pemeriksaan Penunjang2.2./. Diagn$sis Ban(ing
2.2.0. Pena#ala"sanaan
#rinsip utama dalam penatalaksanaan pada pasien dengan
partus lama adalah mengetahui penyebab kondisi partus lama itu
sendiri. #artus lama adalah sebuah akibat dari suatu kondisi
patologis. #ada akhirnya, setelah kondisi patologis penyebab partus
lama telah ditemukan, dapat ditentukan metode yang tepat dalam
mengakhiripersalinan.=pakah persalinan tetap dilakukan
per$aginam, atau akan dilaukan per abdominam melalui seksio
sesarea.
Secara umum penyebab partus lama dibagi menjadi dua
kelainan yaitu disproporsi sefalopel$ik dan disfungsi uterus
(gangguan kontraksi". =danya disproporsi sefalopel$ik pada pasien
dengan partus lama merupakan indikasi utnuk dilakukannya seksio
sesarea. %isproporsi sefalopel$ik dicurigai bila dari pemeriksaan
12
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
13/30
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
14/30
#ada kondisi &ala II memanjang, perlu segera dilakukan upaya
pengeluaran janin. ;al ini dikarenakan upaya pengeluaran janin yang
dilakukan oleh ibu dapat meningkatkan risiko berkurangnya aliran
darah ke plasenta.Dang pertama kali harus diyakini pada kondisi kala
II memanjang adalah tidak terjadi malpresentasi dan obstruksi jalan
lahir. 7ika kedua hal tersebut tidak ada, maka dapat dilakukan
percepatan persalinan dengan oksitosin. 5ila percepatan dengan
oksitosin tidak mempengaruhi penurunan janin, maka dilakukan
upaya pelahiran janin. 7enis upaya pelahiran tersebut tergantung
pada posisi kepala janin. 5ila kepala janin teraba tidak lebih dari ?
diatas simfisis pubis atau ujung penonjolan kepala janin berada di
bawah station !, maka janin dapat dilahirkan dengan ekstraksi
$akum atau dengan forseps. 5ila kepala janin teraba diantara ? dan
? diatas simfisi pubis atau ujung penonjolan tulang kepala janin
berada diantara station " dan station ', maka janin dilahirkan dengan
ekstraksi $akum dan simfisiotomi. 3amun jika kepala janin teraba
lebih dari ? diatas simfisi pubis atau ujung penonjolan tulang
kepala janin berada diatas station ', maka janin dilahirkan secara
seksio sesaria.
2.2.1. K$m+li"asi
a. Ke#*ban +e'a- (ini
=pabila pada panggul sempit, pintu atas panggul tidak tertutup
dengan sempurna oleh janin ketuban bisa pecah pada
pembukaan kecil.- 5ila kepala tertahan pada pintu atas
panggul, seluruh tenaga dari uterus diarahkan ke bagian
membran yang menyentuh os internal, akibatnya ketuban pecah
dini lebih mudah terjadi.
b. Pemb*"aan seri"s 3ang abn$rmal
#embukaan ser$iks terjadi perlahan'lahan atau tidak sama sekali
karena kepala janin tidak dapat turun dan menekan ser$iks. #ada
saat yang sama, dapat terjadi edema ser$iks sehingga kala satu
14
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
15/30
persalinan menjadi lama. 3amun demikian kala satu dapat juga
normal atau singkat, jika kemacetan persalinan terjadi hanya
pada pintu bawah panggul. %alam kasus ini hanya kala dua yang
menjadi lama. #ersalinan yang lama menyebabkan ibu
mengalami ketoasidosis dan dehidrasi.
Seksio caesarea perlu dilakukan jika ser$iks tidak berdilatasi.
Sebaliknya, jika ser$iks berdilatasi secara memuaskan, maka ini
biasanya menunjukan bahwa kemacetan persalinan telah teratasi
dan kelahiran per$aginam mungkin bisa dilaksanakan (bila tidak
ada kemacetan pada pintu bawah panggul".!
'. Ba-a3a r*+#*r *#er*s
1uptur uterus, terjadinya disrupsi dinding uterus, merupakan
salah satu dari kedaruratan obstetrik yang berbahaya dan hasil
akhir dari partus tak maju yang tidak dilakukan inter$ensi.
1uptur uterus menyebabkan angka kematian ibu berkisar '+
dan angka kematian bayi berkisar !+..
5ila membran amnion pecah dan cairan amnion mengalir keluar,
janin akan didorong ke segmen bawah rahim melalui kontraksi.
7ika kontraksi berlanjut, segmen bawah rahim akan merengang
sehingga menjadi berbahaya menipis dan mudah ruptur. 3amun
demikian kelelahan uterus dapat terjadi sebelum segmen bawah
rahim meregang, yang menyebabkan kontraksi menjadi lemah
atau berhenti sehingga ruptur uterus berkurang.
1uptur uterus lebih sering terjadi pada multipara jarang terjadi,pada nulipara terutama jika uterus melemah karena jaringan
parut akibat riwayat seksio caesarea. 1uptur uterus
menyebabkan hemoragi dan syok, bila tidak dilakukan
penanganan dapat berakibat fatal.
(. !is#*la
15
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
16/30
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
17/30
BAB III
LAP4RAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
3o. 1ekam Medik > )!!!
Tanggal Masuk > !-?!-?!*
#ukul > !:.! EI5
3ama #asien > %wi =stuti
0mur > : tahun
=gama > Islam
#endidikan > S%
#ekerjaan > Ibu 1umah Tangga
3ama Suami > M. &arno
0mur > * tahun
=gama > Islam
#endidikan > S%
#ekerjaan > #etani
17
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
18/30
=lamat > %esa Sri &aton
ANA5NESIS
1. Kel*-an U#ama
Sakit perut ingin melahirkan
2. Ri6a3a# Per7alanan Pen3a"i#
#asien dirujuk dari 0#T #uskesmas Srikaton dengan keluhan sakit perut hilang
timbul sejak tanggal )'!-'!* malam. 2ebih kurang : jam sebelum masuk rumah
sakit, os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang, hilang timbul,
frekuensi sakit tidak sering, riwayat keluar air'air (H" jam yang lalu dan tidak ada
riwayat keluar darah dan lendir sebelumnya.. 8erakan anak masih dirasakan. ;ari
pertama haid terakhir > :'!:'!. Selama kehamilannya penderita rutin setiap
bulannya memeriksa kehamilannya ke 5idan. Selama pemeriksaan kehamilan
dikatakan keadaan janinnya sehat dan tekanan darahnya normal. #emeriksaan 0S8
tidak pernah dilakukan.
. Ri6a3a# Pen3a"i# Da-*l*4s mengaku tidak pernah mengalami penyakit jantung, paru, hati, ginjal, diabetes
melitus, alergi, maupun hipertensi.
). Ri6a3a# Pen3a"i# Kel*arga
4s mengaku tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular dan
keturunan.
,. Ri6a3a# Hai(
0sia menarche > tahun
Siklus haid > : hari
2ama haid > hari
3yeri haid > (H"
;#;T > '!'!
T# > '!-'!*
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
19/30
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
20/30
' Suhu > ), !9
d. Tinggi 5adan > tidak dilakukan
e. 5erat 5adan > tidak dilakukan
f. &epala
' Mata > konjungti$a tidak pucat, sklera tidak ikterik
g. 2eher > pembesaran tiroid ('"
h. Thoraks > jantung dan paru dalam batas normal
i. =bdomen > status obstetrikus
j. 8enitalia > status obstetrikus
k. 6kstremitas > edema ('?'", refleks patella (H?H"
2. S#a#*s 4bs#e#ri"*s
a. #emeriksaan 2uar
' Fundus teraba jari dibawah processus Aiphoideus (/ cm"
' T57 > *!! kg
' 2etak bokong, belum masuk #=#, memanjang, punggung kanan, presentasi
bokong.
' ;is (H" hilang timbul * kali dalam ! menit durasi kurang dari *! detikkualitas sedang , %77 (H" *A?mnt
' 0sia kehamilan berdasarkan ;#;T : =gustus ! adalah * minggu
hari
b. #emeriksaan %alam (Baginal Toucher"
' Bul$a?$agina tidak ada kelainan
' #ortio berada di posterior, teraba tebal dan lunak
' #endataran !!+
' #embukaan kuncup
' &etuban ('", ;odge *, #enurunan ?
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
21/30
PE5ERIKSAAN PENUNJANG
a. #emeriksaan 0ltrasonografi
8ambar . #emeriksaan 0ltrasonografi 3y.6.1
DIAGN4SIS
8#=! hamil * minggu belum inpartu janin tunggal hidup presentasi bokong.
dengan SE
REN9ANA TERAPI
. #ro M1S
. 4bser$asi &0 dan BS
. 4bser$asi ;IS dan %77
*. IBF% 12 gtt ?menit
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
22/30
. 9eftriaAone $ial gr IB
). 9ek laboratorium darah dan urin
-. 1encana 4perasi Sc
:. &ateter menetap
HASIL LAB4RAT4RIU5
a. %arah lengkap
. ;b > ,* g?dl
. 2eukosit> :)!!? ul
. 26% > :
*. ;itung 7enis > ?!??-?!?
. 8olongan darah > =
). 1hesus > (H"
-. 9looting time > -J
:. 5leeding time > J
LAP4RAN 4PERASI
P*"*l 1. :IB4perasi mulai
#enderita Terlentang dalam keadaan anastesi spinal. %ilakukan tindakan aseptik dan
antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. 2apangan 4perasi dipersempit dengan
doek steril. %ilakukan insisipfannensteil sepanjang K ! cm, dua jari diatas simfisis,
dibawah luka lama. &emudian insisi diperdalam secara tajam dan tumpul didapatkan
perlengketan antara otot, peritoneum dan uterus maka diputuskan melakukan lisis
perlengketan, lisis perlengketan berhasil. Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus
sebesar kehamilan aterm. %iputuskan untuk melakukan SST# dengan cara sebagai
berikut >
Insisi segmen bawah rahim linear sepanjang cm kemudian bagian tengah
ditembus dengan jari lalu ka$um uteri diperlebar ke lateral. Tangan
menembus plasenta ketuban hijau, bau ('".
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
23/30
7anin dilahirkan dengan cara meluksir bokong.
P*"*l 1.2 :IBlahir hidup neonatus perempuan dengan 55 !! g, #5 cm, =S
/?! FT =8=. &e dalam cairan infus dimasukkan oksitosin ! I0. #lasenta dilahirkan
dengan peregangan tali pusat terkendali.
P*"*l 1. :IB#lasenta lahir lengkap dengan 5# !! g, #T# ! cm, L -A: cm.
%ilakukan pembersihan ka$um uteri dengan kassa. %ilanjutkan dengan penjahitan
pada uterus sebagai berikut>
2apisan S51 dijahit satu lapis secara jelujur feston dengan benang vicryl no.1
%ilakukan retroperitonealisasi denganplain catgut no..
#erdarahan dirawat sebagaimana mestinya
%ilanjutkan dengan pencucian ca$um abdomen dengan 3a9l !./+
Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilanjutkan penutupan dinding abdomen lapis
demi lapis dengan cara sebagai berikut >
#eritoneum dijhit secara jelujur denganplain catgut no..!
4tot dijahit secara jelujur denganplain catgut no..!
Fascia dijahit secara jelujur dengan vicryl no.1
Subkutis dijahit secara terputus denganplain catgut no..!
&utis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan vicryl no.".!
2uka operasi ditutup dengansofratulle dan opsite
%iagnosis pra bedah > 8#=!hamil aterm belum inpartu janin tunggal hiduppresentasi bokong dengan SE
%iagnosis pasca bedah > #=! #ost S9 atas indikasi #resentasi 5okong dengan
SE
Tindakan > Seksio Sesaria Transperitonealis #rofunda
!4LL4: UP
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
24/30
Tabel . follow up
Rab*& , J*li 21)
P". /. :IB
S > Sakit luka operasi
4 > &0 > baik
&esadaran> compos mentis
BS >
' T% > !?:! mm;g
' 3adi :! A?menit
' 11 A?menit
' Suhu ), !9
#2 >
' TF0 jari bawah pusat
' #erdarahan (H" normal' 2okea rubra (H"
' &ontraksi uterus (H"
' 50 (H"
= > #=! post S9 atas indikasi SE dengan #resentasi
5okong hari I
# > ' 4bser$asi &0 dan BS
' IBF% 12 H pitogin =mp gtt ?menit
' 9eftriaAone i$ gr A
' MetronidaCole !!mg i$ A
' =sam mefenamat !!mg A
' =sam traneksamat i$ A
' 5 comb 9 A
' %iet tinggi karbohidrat tinggi protein
' =ff %9
' Mobilisasi bertahap
Kamis& J*li 21)
P". /. :IB
S > Sakit luka operasi
4 > &0 > 5aik
&esadaran> compos mentis
BS >
' T% !?:! mm;g
' 3adi :! A?menit
' 11 A?menit
' Suhu ), !9
#2 >
' TF0 jari bawah pusat
' #erdarahan (H" normal
' 2okea rubra (H"' &ontraksi uterus ('"
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
25/30
' 50 (H"
' 5=5 lancar
' 5=& lancar
' =SI on demand
BAB I;
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
26/30
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
27/30
#ada penatalaksanaan pasien presentasi bokong dengan SE sudah tepat yaitu
melakukan persalinan perabdominam karena skor Nachtuchni =ndros adalah , umur
kehamilan * minggu hari, komplikasi kehamilan dan persalinan berupa SE.
#rognosis ibu dan anak adalah bonam
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
28/30
BAB ;
PENUTUP
).1 Sim+*lan
. Presentasi bokong adalah letak memanjang, dimana bokong sebagai
bagian terendah, sehingga kepala berada di fundus uteri
danbokong di bagian bawah kau! uteri. %iagnosis pasien 3y.6.1 sudah tepat berdasarkan anamnesis yaitu riwayat
kehamilan, riwayat menstruasi terakhir, dan keluar air'air. #emeriksaan
fisik dan obstetrik yaitu leopold, taksiran berat janin, dan $agina touche.
#emeriksaan penunjang 0S8 serta Skor skor Nachtuchni =ndros.
. #enatalaksanaan pasien 3y.6.1 sudah tepat dengan terminasi
perabdominal atas indikasi Skor skor Nachtuchni =ndros dan ketuban
pecah sebelum waktunya.
).2 Saran
. Tenaga Medis harus tepat menatalaksana bayi dengan presentasi bokong
dalam meminimalisir komplikasi untuk bayi dan ibu.
. 5erikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pengetahuan
tentang gejala, komplikasi dan penatalaksanaan dari presentasi bokong.
DA!TAR PUSTAKA
-
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
29/30
. 9unningham F8, 8rant 3F, 2e$eno &7, et al. 5reech presentation dan
deli$ery. In EilliamJs obstetric st 6d, Mc8raw ;ill, 3ew Dork@!!@
*>)':
. Eiknjosastro ;@ #ersalinan sungsang@ dalam@ Ilmu bedah kebidanan@ Dayasan
5ina #ustaka@ 7akarta @!!@>/*'. Saifuddin =5. 5uku paduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Dayasan bina pustaka sarwono prawirhardjo,jakarta@!!@
*. 8iuliani =, Scholl EM7, 5as$er =, Tamussino &F. Mode of deli$ery and
outcome of )// term singleton breeech deli$eries at a single center. =m 7
4bstet 8ynecol !!@:->)/*':.
. Saifuddin =.5. #odul $safe motherhood% dalam &urikulum 'nti (endidikan
okter di 'ndonesia.//-
). 8abbe S8, 3iebyl 71, Simpson 72. Malpresentation. In> 4bstetrics normal and
problem pregnancies. rd ed. 3ew Dork> 9hurchill 2i$ingstone. 2td.!!!>*-:'/!.
-. &ono, 3ugroho, dkk. !!:. #ersalinan Sungsang.=$ailable from>
http>??geocities.com?abudims?cklobpt/.html.(=ccessed> !, 4ctober ".
:. Second 6dition of the =2=1M international @ Baginal breech deli$ery@
&anada@!!@)>)'-/
/. Supono. #impinan persalinan letak sungsang. %alam> Ilmu kebidanan bagian
patologi. 5agian 4bstetri dan 8inekologi?Fakultas &edokteran 0ni$ersitas
Sriwijaya?1umah Sakit 0mum #usat dr. Mohammad ;oesin, #alembang,/:@'.
!. =ngsar M.% (ersalinan *ungsang dalam 'lmu +edah &ebidanan. 6disi
pertama. Dayasan 5ina #ustaka, !!!. 7akarta.
. Mortooesodo S. istosia karena &elainan Letak serta +entuk ,anin dalam
'lmu &ebidanan. 6disi ketiga. Dayasan 5ina #ustaka, ///. 7akarta.
. Syamsuddin, =, &omar, ;. (anduan (artograf. 5agian 4bstetri dan
8inekologi Fakultas &edokteran 0ni$ersitas Sriwijaya@ #alembang. !!.
. 6l$a 7 =, ;asibuan S. !!). &etuban #ecah %ini #ada #ersalinan #reterm.
4bstetri dan 8inekologi Fakultas &edokteran 0ni$ersitas 8adjah Mada?1S%r. Sardjito 7ogjakarta> 7ogjakarta. =$ailable at www.obgin'
ugm.com?dokumen?%##.pdf, diakses : 7uni !*.
*. 5ilic 8roCdana, Sealing and ;ealing of Fetal Membranes. %issertation #h%
%epartment of 4bstetrics, 0ni$ersity ;ospital of Nurich, SwitCerland !!>-'
:
. Mercer 5M, =rheart &2. =ntimicrobial theraphy in eApectant management of
preterm premature ruptur of membranes. 2ancet //@*)>-'/
). 9asey M2, Mac%onald #9. Interstitial collagen synthesis and processing in
human amnion. 5iol 1eprod //)@>')!-. 2a$ery 7#, Miller 96, &ningt 1%. The effect of labor on reologic response of
http://geocities.com/abudims/cklobpt9.htmlhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://www.obgin-ugm.com/dokumen/KPDPP.pdfhttp://geocities.com/abudims/cklobpt9.html -
8/11/2019 Case Maya Partus Lama
30/30
chorioamniotic membranes. 4bstet 8ynecol /:@)!>:-'/. =bstract
:. Malak TM, 5ell S9. Structuaral characteristic of term human fetal
membranes. 5r 7 4bstet 8yanaecol //*@!>-':). =bstract
/. Sa$itC %=, 5lackmore 9=, Thorp 7M. 6pidemiologic characteristicof preterm
deli$ery. =m 7 4bstet 8ynecol //@)*>*)-'-. =bstract!. =merican 9ollege of 4bstetricans and 8ynecologist. #remature rupture of
membranes. 9linical management guidelianes for obstetrician'gynecologist.
=948 practice bulletin no. . Int 7 8ynaecol 4bstet //:@)>-':*. =bstract.
. Moegni 6, 4c$iyanti %, Eibowo 3. !!). &etuban #ecah %ini %an
Infeksi Intrapartum. 9atatan &uliah 4bstetri dan 8inekologi F& 0I> 7akarta.
=$ailable at www.geocities.com?Dosemite?1apids?-**?cklmenu.html,
diakses, : 7uni !*.
. 4dunsi &, 1inaudo #. !!). #remature 1upture of the Fetal Membranes.
Bol.. 3o *. Dale'3ew ;a$en ;ospital> 6ngland. =$ailable at
www.hygeia.org?poems-.htm ,diakses Mei !.
. 5ryant'8reenwood 8, Millar 2 &. !!!. ;uman Fetal Membranes> Their
#reterm #remature 1upture. "niersit# of $awaii, $onolulu% $awaii&
'ailable at www.biolreprod.org?cgi?content?full?)?)?-?b, diakses :
7uni !*.
*. *tandar (elayanan (rofesi Obgin. 5agian?SMF 4bstetri dan 8inekologi
1SM; #alembang@ #alembang. !!!.
. 8oldenberg 12, 2e$inson E. 6arly 1upture of membrane > induce or wait.
7ournal Eatch EomenOs ;ealth. !!. 7uni :, !*.
http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklmenu.htmlhttp://www.hygeia.org/poems17.htmhttp://www.hygeia.org/poems17.htmhttp://www.biolreprod.org/cgi/content/full/63/6/1575/bhttp://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklmenu.htmlhttp://www.hygeia.org/poems17.htmhttp://www.biolreprod.org/cgi/content/full/63/6/1575/b