-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI
PASAR “DEPOK” SURAKARTA
Laporan Tugas Akhir
NAMA : WISNU TRIYARSO
NIM : K3203032
PROGRAM : PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI
PASAR “DEPOK” SURAKARTA
Oleh:
NAMA : WISNU TRIYARSO
NIM : K3203032
PROGRAM : PENDIDIKAN SENI RUPA
TUGAS AKHIR
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Margana, M. Sn Dra. M.Y.N. Yuliastuti, M.Pd
NIP. 196006121991031001 NIP. 195807051987022001
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas
Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan
Pada Hari : .............................
Tanggal :..............................
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn
Sekretaris : Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd
Anggota I : Drs.Margana, M. Sn
Anggota II : Dra. M.Y.N. Yuliastuti, M.Pd .
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah. M.Pd.
NIP. 196007271987021001
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Wisnu Triyarso. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA
PROMOSI PASAR “DEPOK” SURAKARTA. Tugas Akhir, Surakarta :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
April. 2011.
Tujuan perancangan ini adalah: Membuat media promosi Pasar “Depok”
Surakarta melalui Desain Komunikasi Visual.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengamatan
langsung (observasi), dan dokumentasi. Metode analisis ini menggunakan metode
SWOT.
Berdasarkan segmentasi pasar, identifikasi pesaing, keunggulan produk
maka media promosi yang dibuat dengan perancangan melalui desain komunikasi
visual sebagai berikut: (1) Billboard: difungsikan untuk membangun citra dengan
tampilannya serta memberi petunjuk kepada masyarakat tentang Pasar “Depok”
Surakarta di Kotamadya dan ditempatkan di titik-titik strategis. (2) X-Banner:
dibutuhkan dalam event-event yang akan diikuti oleh Dinas Pengelolaan Pasar
Surakarta. (3) Brosur: brosur akan lebih difungsikan untuk informasi tentang
Pasar “Depok” Surakarta yang diberikan ke pengunjung atau pembeli di pasar
“Depok” Surakarta. (4) Poster: berisi gambar dan pesan untuk menginformasikan
Pasar “Depok” Surakarta yang akan ditempelkan ditempat-tempat yang sudah
ditentukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar, serta kantor pasar “Depok” Surakarta.
(5) T-Shirt: Media T-Shirt merupakan iklan berjalan dibuat untuk cidera mata atau
souvenir kepada pengunjung atau pembeli sebagai media promosi pasar “Depok”
Surakarta. (6) Penunjuk arah: media luar ruang yang berukuran kecil yang
sifatnya memberikan informasi arah atau petunjuk blok-blok yang ada di pasar
“Depok” Surakarta. (7) Stiker dibuat untuk cinderamata atau souvenir kepada
pengunjung atau pembeli sebagai media promosi pasar “Depok” Surakarta.(8)
Kop Surat difungsikan sebagai sarana surat-menyurat oleh Dinas Pengelolaan
Pasar Surakarta dan kantor pengelola pasar “Depok” Surakarta.(9) Iklan Majalah:
difungsikan sebagai informasi pasar “Depok” Surakarta untuk jangkauan promosi
yang lebih luas.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Berusaha dan berdoa semoga Allah SWT setuju dengan impian kita
Selesaikan selagi masih ada waktu
Berpikir dengan ceria, bekerja dengan gembira, impian tercapai dengan
bahagia.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini ku persembahkan kepada :
Allah SWT yang memberikan kesempatan
mencari ilmu
Ayah dan Ibunda tercinta serta Kakak dan adik
ku tersayang
Seseorang yang selalu menemani dan berbagi
untuk ku
FKIP seni rupa UNS
Teman-teman almamater
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kenikmatan, rahmat dan
hidayah Nya, sehingga penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini banyak
mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan
tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Suparno, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Yant Mujianto, M.Pd Selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn selaku Ketua Program Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan selaku Ketua Penguji yang telah banyak memberikan
kemudahan dan masukan serta semangat sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
5. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd selaku Sekretaris Penguji yang membantu
memberikan bimbingan dan arahan
6. Drs. Margana, M.Sn sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
7. Dra. M.Y.N. Yuliastuti, M.Pd sebagai pembimbing II yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tugas akhir ini.
8. Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta yang telah memberikan ijin dan
kemudahan untuk menyelesaikan tugas akhir.
9. Bpk Daliman selaku Kepala Pasar “Depok” Surakarta yang telah memberikan
ijin dan kemudahan untuk mengadakan penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya, yang tidak dapat di
sebutkan satu-persatu.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan YME
dan semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat meskipun
penulis menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan penulis
pelajari. Amin
Surakarta, April 2011
Penulis
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
MOTTO ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 3
D. Tujuan Perancangan ................................................................ 3
E. Manfaat Perancangan .............................................................. 3
1. Manfaat Praktis ................................................................... 3
2. Manfaat Teoritis .................................................................. 4
F. Metode Perancangan ................................................................ 4
1. Metode Pengumpulan Data ................................................. 4
a. Data Primer ................................................................... 4
b. Data Sekunder ............................................................... 5
2. Metode Analisis Data ......................................................... 6
G. Skema Perancangan .................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA....................... 8
A. Landasan Teori ......................................................................... 8
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
1. Desain Komunikasi Visual............ ..................................... 8
a. Desain ......................................................................... 8
b. Komunikasi ................................................................. 12
c. Visual ......................................................................... 13
d. Komunikasi Visual ...................................................... 13
2. Media Promosi....................................................................... 14
a. Media................................................................................. 14
b. Promosi......................................................................... 16
3. Elemen-Elemen Visual Iklan Media Cetak ......................... 17
4. Tinjauan Tentang Pasar...................................................... 18
a. Pasar Menurut Bentuk Kegiatan .................................... 18
b. Pasar Menurut Jenis Barang ......................................... 18
c. Pasar Menurut Cara Transaksi ...................................... 18
B. Identifikasi Data Pasar “Depok” Surakarta ............................... 19
1. Tinjauan Umum Pasar “Depok” Surakarta ......................... 19
a. Pasar “Depok” Surakarta ............................................... 19
b. Lokasi Pasar “Depok” Surakarta ................................... 20
c. Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta ................ 21
d. Data Produk .................................................................. 22
e. Harga Produk yang Ditawarkan ..................................... 35
f. Positioning ................................................................... 36
g. Target Audience ............................................................ 36
h. Profil Pasar ................................................................... 37
i. Fasilitas Pasar ............................................................... 38
j. Promosi yang Telah Dilakukan .................................... 38
C. Analisis SWOT ........................................................................ 39
D. Identifikasi Data Kompetitor ................................................... 40
1. Gapura (Billboard) ............................................................ 42
2. Brosur ................................................................................ 42
BAB III PROSES PERANCANGAN .......................................................... 43
A. Standar Visual .......................................................................... 43
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
1. Isi Pesan ............................................................................ 43
2. Bentuk Pesan .................................................................... 43
a. Pesan Verbal ................................................................ 43
b. Pesan Visual ................................................................ 44
B. Konsep Perancangan ................................................................ 50
1. Strategi Kreatif Unique Selling Proposition ....................... 50
a. Strategi Positioning ....................................................... 50
b. Strategi Konsep ............................................................. 51
c. Strategi Visual ............................................................. 51
C. Pemilihan Media ...................................................................... 51
1. Media Cetak ...................................................................... 51
a. Billboard ....................................................................... 52
b. Penunjuk Arah .............................................................. 52
c. Poster ............................................................................ 53
d. Brosur .......................................................................... 53
e. Kaos ............................................................................. 54
f. Banner ......................................................................... 54
g. Iklan Surat Kabar ......................................................... 55
2. Office Stationary Promotion .............................................. 56
a. Kartu Nama .................................................................. 56
b. Kop Surat ...................................................................... 56
3. Marchandise ...................................................................... 57
a. Stiker ............................................................................ 57
BAB IV DESKRIPSI KARYA .................................................................... 58
1. Billboard ........................................................................... 58
2. Penunjuk Arah .................................................................. 59
3. Poster ................................................................................ 60
4. Brosur ................................................................................ 61
5. X-Banner ........................................................................... 63
6. Iklan Majalah ..................................................................... 65
7. Kartu Nama ....................................................................... 66
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
8. Kop Surat ......................................................................... . 67
9. T-Shirt ............................................................................... 68
10. Stiker ................................................................................. 69
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 70
A. Simpulan ................................................................................. 70
B. Saran ...................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 71
LAMPIRAN
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Skema Perancangan ....................................................................... 7
Bagan 2. Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta ................................. 21
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Media Promosi ...................................................... 15
Tabel 2. Harga Burung Sudah Berbunyi Pasar Burung “Depok” Solo ....... 35
Tabel 3. Analisis Data SWOT ................................................................... 39
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Wawancara dengan Lurah Pasar Depok Surakarta .................. 5
Gambar 2: Suasana Pasar “Depok” Surakata ........................................... 20
Gambar 3: Burung Cocak Rawa .............................................................. 22
Gambar 4: Burung Jalak Suren ................................................................ 23
Gambar 5: Burung Kenari ....................................................................... 24
Gambar 6: Burung Anis Merah ............................................................... 24
Gambar 7: Burung Kacer ........................................................................ 25
Gambar 8: Burung Perkutut ..................................................................... 26
Gambar 9: Burung Muray Batu ............................................................... 27
Gambar 10: Burung Branjangan ................................................................ 27
Gambar 11: Ayam Serama ........................................................................ 28
Gambar 12: Ayam Bekisar ........................................................................ 29
Gambar 13: Kucing Persia ........................................................................ 29
Gambar 14: Ular Sanca ............................................................................. 30
Gambar 15: Iguana .................................................................................... 30
Gambar 16: Kelinci .................................................................................. 31
Gambar 17: Hamster ................................................................................. 32
Gambar 18: Anjing American Pit Bull Terier ............................................ 32
Gambar 19: Anjing Rotweiller .................................................................. 33
Gambar 20: Anjing Herder ........................................................................ 34
Gambar 21: Anjing Golden Red Reiver ..................................................... 35
Gambar 22 : Promosi Pedagang Pasar “Depok” Surakarta .......................... 38
Gambar 23: Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) ........... 41
Gambar 24: Billboard dan Gapura PASTY ............................................... 41
Gambar 25: Brosur Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) 42
Gambar 26: Logo Pasar “Depok” Surakarta .............................................. 45
Gambar 27: Logo Pemerintah Daerah Kotamadya Surakarta ..................... 45
Gambar 28: Layout Group ........................................................................ 46
Gambar 29: Layout Axial .......................................................................... 47
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Gambar 30: Warna Coklat ......................................................................... 49
Gambar 31: Warna Hijau .......................................................................... 49
Gambar 32: Warna Hitam ........................................................................ 50
Gambar 33: Billboard ............................................................................... 58
Gambar 34: Penunjuk Arah ...................................................................... 59
Gambar 35: Poster..................................................................................... 60
Gambar 36: Brosur ................................................................................... 61
Gambar 37: X-Banner .............................................................................. 63
Gambar 38: Iklan Majalah ........................................................................ 65
Gambar 39: Kartu Nama .......................................................................... 66
Gambar 40: Kop Surat ............................................................................. 67
Gambar 41: T-Shirt .................................................................................. 68
Gambar 42: Stiker .................................................................................... 69
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar merupakan tempat proses transaksi antara permintaan dan
penawaran bertemu yang berupa barang maupun jasa. Pasar didalamnya dijumpai
banyak penjual yang menawarkan berbagai macam barang, baik hasil pertanian,
maupun hasil industri. Selain itu, banyak dijumpai orang dengan tujuan berbelanja
dengan yang berbeda. Dari hanya untuk memenuhi kebutuhannya
(mengkonsumsi), untuk dijual kembali (distribusi) sampai untuk diolah kembali
kemudian dijual (produksi). Selanjutnya, diantara pembeli dan penjual tersebut
sering kali terjadi tawar menawar yang diakhiri dengan transaksi jual beli.
Surakarta yang terkenal dengan sebutan kota Solo yang memiliki banyak
beragam kebudayaan, mulai dari acara-acara ritual adat sampai pertunjukan
kesenian, yang mana menjadi aset besar bagi kota Solo sebagai pedapatan daerah
melalui bidang pariwisata. Di kota ini juga banyak tempat-tempat yang
memperjualbelikan hewan peliharaan yang mempunyai beragam penggemar.
Sehingga kegemaran memelihara hewan sebagai salah satu identitas
kesempurnaannya dalam masyarakat, seperti halnya norma aturan yang masih
berlaku di masyarakat Jawa, bahwa seorang laki-laki Jawa harus lima unsur di
dalam kehidupannya untuk dapat disebut sebagai laki-laki sejati. Dari kelima itu
yaitu harus memiliki wisma (rumah), karya (pekerjaan), garwa (istri), turonggo
(kuda atau kendaraan), curiga (keris atau kelebihan), kukilo (burung peliharaan),
dan waranggana (penyanyi atau hiburan). Oleh karena itu, memelihara burung
merupakan salah satu instrumen dalam memenuhi kebutuhan identitas di
masyarakat, burung yang biasanya disimbolkan memiliki derajat yang paling
tinggi ialah burung Perkutut. Menurut masyarakat Jawa Hal ini, disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya kotoran burung Perkutut yang tidak berbau dan
apabila sudah matipun bangkai burung Perkutut bahkan juga tidak menimbulkan
bau. Burung Perkutut juga dikenal mempunyai pengaruh terhadap
pemeliharaannya karena dianggap bisa membawa keberuntungan ataupun
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
malapetaka. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh aura atau yang biasanya disebut
yoni.
Dalam perkembangannya memelihara burung dan hewan peliharaan
lainnya mengalami perkembangan jaman hal ini dilihat dari berkembangnya
keanekaragaman hewan peliharaan yang diperjualbelikan di pasar. Di samping itu
perkembangan hobi memelihara burung juga berkembang karena hobi tersebut
dapat dikembangkan menjadi suatu pekerjaan yang dapat menghasilkan uang,
mulai dari jual beli ataupun breding atau menangkarkan hewan peliharaan. Selain
perkembangan jumlah penyuka binatang peliharaan (hobby) perkembangan lain
adalah berkembangnya juga jenis hewan yang dapat menjadi hewan peliharaan.
Bahkan jenis hewan yang dulunya dianggap menakutkan ataupun hama, kini bisa
menjadi hewan peliharaan seperti ular, tikus, musang, biawak, bahkan jenis reptil
seperti buaya dan ular berbisa.
Di Surakarta terdapat tempat yang memperjualbelikan hewan peliharaan
yaitu pasar “Depok” Surakarta yang beralamatkan di jalan Belekambang Lor,
Depok, Manahan, Banjarsari, Surakarta. Pasar tersebut selama ini dikenal sebagai
tempat yang menyediakan hewan peliharaan jenis burung dan unggas sehingga
kesan yang tertanam di masyarakat adalah pasar burung. Hal ini dikarenakan jenis
hewan peliharaan yang diperjualbelikan didominasi oleh jenis bangsa burung
yang dalam nama Latinnya disebut bangsa aves. Faktor lain yang lebih dikenalnya
pasar Depok Surakarta sebagai pasar burung dikarenakan sejak pertama berdiri di
lokasi pasar Slompretan Surakarta, para pedagang memulai menjual jenis burung
sebagai hewan dagangannya. Jenis burung yang diperjualbelikan di Pasar Depok
Surakarta lebih beragam bila dibandingkan dengan pasar hewan lainnya
khususnya pasar hewan di Jawa Tengah.
Pasar “Depok” Surakarta dalam perkembangannya tidak hanya
memperjualbelikan hewan peliharaan berupa burung tetapi beraneka macam jenis
hewan seperti: anjing, kucing, kelinci, reptil, primata lokal, bahkan jenis hewan
air (ikan hias dan kura-kura), dan juga menyediakan kebutuhan hewan peliharaan
seperti pakan dan perlengkapan kandang juga asesorisnya. Sehingga,
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menunjang kegiatan ekonomi bagi pedagang dan peternak hewan peliharaan,
pengrajin sangkar, masyarakat sekitar, dan penghobi binatang.
Keberadaan pasar “Depok” Surakarta baru dikenal oleh masyarakat Solo
dan sekitarnya. Sedangkan perkembangan jenis dagangan pedagang pasar masih
kurang dikenal oleh masyarakat Solo dan sekitarnya. Untuk lebih memperluas
jangkauannya maka penulis merancang desain komunikasi visual sebagai media
promosi bagi pasar “Depok” Surakarta sebagai salah satu tempat tujuan penghobi
hewan peliharaan terbesar dan terlengkap sebagai tempat transaksi kepada
masyarakat khususnya kota Surakarta dan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang media promosi pasar “Depok” Surakarta melalui desain
komunikasi visual?.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka pembatasan masalah
mencakup pada media visual yang berupa: logo, billboard, x baner, brosur, poster,
iklan majalah, kaos, kartu nama, kop surat, dan stiker
D. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini adalah untuk menciptakan desain komunikasi
visual sebagai media promosi pasar Depok Surakarta di Surakarta.
E. Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan media promosi pasar Depok Surakarta dibagi
menjadi 2 jenis yaitu:
1. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi kepada masyarakat umum keberadaan “Pasar Depok
Surakarta” Surakarta.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
b. Hewan-hewan peliharaan di “Pasar Depok Surakarta” Surakarta dapat lebih
dikenal oleh masyarakat umum.
c. Bagi penjual di “Pasar Depok Surakarta” dengan lebih dikenal masyarakat
hewan-hewan yang dijual dapat meningkatkan omset penjualan.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai acuan untuk mengembangkan sarana promosi dan studi tentang
perancangan sebuah media promosi, sehingga mampu menghasilkan solusi
pemecahan masalah yang timbul dalam sebuah promosi.
F. Metode Perancangan
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
1) Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan tatap muka dan tanya jawab sepihak antara pewawancara yang
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan orang yang diwawancarai yaitu penjual,
pembeli, dan tokoh masyarakat, serta berlandaskan kepada tujuan perancangan ini.
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dan data lebih mendalam dan
lengkap mengenai pasar “Depok” Surakarta. Informan dalam wawancara ini
adalah bapak Anton Herdinarto, S.Sos. selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar
Surakarta, Bapak Daliman selaku kepala pasar Depok Surakarta, Bapak Prapto
selaku ketua Paguyuban Pedagang Pasar Depok Surakarta, Bapak Sentuk dan
Bapak Yoyok selaku penjual hewan peliharaan di Pasar Depok Surakarta serta
masyarat kota Solo. Dengan teknik wawancara ini dapat diperoleh data-data
mengenai sejarah berdirinya, perkembangan pasar “Depok” Surakarta dan media
promosi apa saja yang telah dilakukan. Selain itu informan lain dalam teknik
wawancara ini adalah Bapak Triyana selaku ketua Paguyuban Pedagang Pasar
Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) yang menjadi kompetitornya.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Gambar 1: Wawancara dengan Lurah Pasar Depok Surakarta
(Dokumentasi Oleh; Maryam 2010)
2) Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti melakukan
pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga subjek tidak tahu bahwa
dia sedang diamati. Observasi digunakan untuk mengetahui keadaan secara
langsung kondisi pasar “Depok” Surakarta mengenai aneka jenis hewan, data
lokasi, teknik pemasaran maupun daya beli masyarakat sehingga dapat menjadi
dasar dalam menyusun strategi promosi, begitu pula terhadap kompetitornya,
sehingga akan dapat membantu memperkaya referensi dalam menentukan media-
media yang tepat untuk dibuat sebagai promosi.
b. Data Sekunder
1) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara melihat
dokumen-dokumen yang sudah ada, dengan mengumpulkan berita, foto, dan data
pendukung lainnya, seperti: majalah, koran, brosur maupun internet yang
berkaitan dengan berita berkenaan dengan permasalahan, sehingga dapat menjadi
referensi dalam menemukan solusi pemecahannya.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Metode Analisis Data
a. Analisis SWOT
Data di lapangan dianalisis dengan SWOT, untuk melihat kekuatan
(Strength), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman
(Threats). Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman
perusahaan. (M. Suyanto, 2007: 24). Analisis lingkungan internal akan
menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. (M. Suyanto, 2007: 26)
1) Strength /Kekuatan
a) Segmentasi pasar tidak terbatas.
b) Berbagai macam jenis hewan yang diperjualbelikan di pasar “Depok”
Surakarta lebih beragam.
2) Weakness /Kelemahan
a) Kualitas tampilan desain yang kurang komunikatif.
b) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang bertahap.
3) Opportunities /Kesempatan
a) Kesempatan untuk menjadi tujuan tempat jual-beli sangat terbuka.
dengan Berbagai macam jenis hewan yang diperjualbelikan di pasar
“Depok”
4) Threats/Ancaman
a) Menurunnya minat pembeli jika pengelolaan tidak tepat.
b) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik berbagai macam
jenis hewan.
b. Pengkajian dan referensi dilakukan untuk mendapatkan teori-teori mengenai
identiti brand, logo, media promosi dan progam pemerintah dalam
pengembangan wisata edukasi dan transaksi pasar “Depok” Surakarta.
c. Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan metode mensitesis data
lapangan dan data referensi.
d. Pengembangan rancangan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
(ilmiah) dan kreatif (estetik).
e. Proses kreatif dilakukan dengan menggunakan metode pemecahan masalah
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
menurut pendekatan perancangan desain komunikasi visual.
G. SKEMATIKA PERANCANGAN
Bagan 1. Skema Perancangan
Pengkajian Data Pustaka Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyusunan Konsep Rancangan
Pemgembangan Konsep Rancangan
Penyusunan Konsep Kreatif
Final Art Work
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA
A. Landasan Teori
1. Desain Komunikasi Visual
a. Desain
Kata “desain” secara etimologi berasal dari kata designo (Itali) yang
artinya “gambar” (Jervis, 1984). Widagdo (1993) “Desain adalah salah satu
manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai untuk
status kurun waktu tertentu”.
The Columbia Encyclopedia pengertian desain dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam satu kesatuan.
2) Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang
bersifat pribadi.
3) Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni; atau merupakan elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
Desain adalah terjemahan fisik dari aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup
manusia dan merupakan cermin budaya jamannya. (Gunawan, 1986)
Desain adalah sebuah kegiatan kreatif yang mencerminkan keanekaan
bentuk kualitas, proses pelayanan, dan sistem, bagaikan sebuah lingkaran yang
saling berhubungan. Selain itu desain merupakan faktor yang membangun
kegiatan inovasi pemanusiaan teknologi, dinamika budaya dan perubahan
ekonomi. (ICSD, 1999).
Desain diartikan sebagai proses, cara, dan perbuatan merancang yang
dilakukan oleh seseorang.
Kotler/Amstrong (1992: 357) berpendapat bahwa:
Desain merupakan sebuah konsep yang lebih luas dari gaya. Gaya hanya
mendeskripsikan penampilan sebuah produk. Gaya dapat merupakan
daya tarik atau ilham yang mengagumkan. Sebuah gaya yang sensasional
dapat menarik perhatian, tetapi tidak harus membuat produk itu
mempunyai performa lebih baik. Singkatnya, desain yang baik dapat
menarik perhatian, meningkatkan performa produk, menekan biaya
produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk
di dalam pasar sasaran.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dalam dunia seni rupa Indonesia, kata desain kerap dipadankan dengan:
reka bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan, anggitan, dan rancangan. Rancang
bangun, gagas rekayasa, perencanaan, kerangka, sketsa ide, gambar, busana, hasil
ketrampilan, karya kerajinan, kriya, teknik presentasi, penggayaan, komunikasi
rupa, denah, layout, ruang (interior), benda yang bagus, pemecahan masalah rupa,
seni rupa, susunan rupa, tata bentuk, tata warna, ukiran, motif,ornamen, grafis,
dekorasi, (sebagai kata benda) atau: menata, komposisi, merancang, merencana,
menhias, memadu, menyusun, mencipta, berkreasi, menghayal, merenung,
menggambar, meniru, gambar, menjiplak gambar, melukiskan, menginstalasi,
menyajikan karya, (sebagai kata kerja), dan sebagai kegiatan yang berhubungan
dengan proses perupaan dalam arti luas.
Desain jaman tradisional berbeda dengan jaman modern seperti sekarang
ini perbedaannya terletak pada prosesnya. Jika desain tradisional prosesnya selalu
berpikir gambar lalu dibuat bendanya, sedangkan desain modern prosesnya selalu
diawali dengan sebuah konsep, kemudian diwujudkan dengan gambar lalu
diproses dalam bentuk aslinya yang kemudian dievaluasi setelah dipandang baik
dan memenuhi syarat lalu karya tersebut diproduksi. (Ronald Justice, 2005: 14-
18).
Elemen desain (moment of desain) adalah sebagai berikut:
1) Garis (Line), beberapa sifat garis yaitu:
a) Garis Lurus
Garis lurus digunakan sebagai petunjuk disertai kualitas tertentu.
Misalnya kekuatan, stabilitas, dan aspirasi ketenangan.
b) Garis Vertikal
Garis vertikal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, garis vertikal
mempunyai kesan kekuatan yang bergerak dari atas ke bawah dan dengan
menggunakan garis vertikal untuk membantu pemberian kesan ketinggian yang
nyata.
c) Garis Horisontal
Garis horisontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan
cakrawala. Garis horisontal mempunyai kesan ketenangan dan berguna
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
memberikan kesan mempertegas judul atau kalimat.
d) Garis Diagonal
Garis diagonal adalah garis dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan,
garis diagonal mempunyai sifat memberi aman, gerakan, semangat, gelora, serta
perlawanan. Oleh karena itu garis diagonal digunakan untuk memberi kesan
tekanan atau emphasis.
e) Garis Lengkung
Garis lengkung adalah garis lurus yang dibengkokan. Garis lengkung
mempunyai kesan pada perasaan yang kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif.
Diantaranya garis yang berlawanan dan garis transisi. Garis transisi adalah garis
yang dengan mudah dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang yang
lainnya contoh yaitu garis selang-seling, garis berirama dan garis memancar.
Dalam garis berirama terjadi gerakan yang diperoleh dari pengulangan yang
beraturan dari suatu elemen desain.
2) Ruang (Space) adalah:
a) Bentuk dua atau tiga dimensional yang telah disusun atau dibentuk.
b) Pengikat, penghubung, penerus yang membentuk suatu kesan batas.
Sebagai contohnya ruang bagi seorang pelukis merupakan ilusi atau
khayalan karena ia bekerja dengan bentuk dua dimensional sedangkan bagi
pematung atau arsitek berupa kenyataan.
3) Warna (Colour)
Warna dalam desain mempunyai tempat khusus terutama dalam
kaitannya dengan efek psikologis yang ditimbulkannya pada makhluk hidup
terutama manusia. Warna dapat menimbulkan kesan rasa hangat, dingin, atau
merupakan peringatan terhadap. Sesuatu bahaya. Warna bahan dapat
dikelompokkan menjadi: Warna pokok/primer terdiri dari: merah, kuning, dan
biru. Warna sekunder, terdiri dari: jingga (orange), hijau, dan violet (ungu) dan
warna tertier yaitu campuran antara warna primer dengan warna sekunder.
4) Tekstur (Teksture)
Tekstur yaitu kualitas permukaan dari suatu benda. Kualitasnya tidak
semata dirasakan melalui rabaan, tetapi juga kejelasan (visual) memiliki kualitas
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
taktil (tactile quality)
Dalam mendesain hal-hal lain yang juga harus diperhatikan adalah
prinsip-prinsip desain yang antara lain:
1) Kesatuan (Unity)
Desain yang tidak mempunyai unsur pemersatu akan terlihat kacau,
tetapi tanpa keragaman (variety) juga menimbulkan desain menjadi kurang
menarik. Oleh karena unsur-unsur harus disusun secara menyatu agar membentuk
satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai yang lebih dari jumlah elemennya
sehingga terjelma sebuah bentuk karya desain yang menarik dan memiliki makna.
Dalam desain dasar terdapat beberapa cara untuk mencapai suatu
kesatuan:
a) Menentukan dominan / pengaruh yang tepat :
(1) Dominan pada ukuran
(2) Dominan pada warna
(3) Dominan pada letak
(4) Menyatukan arah
(5) Menyatukan bentuk
b) Menentukan unsur-unsur yang ada keterkaitannya/bertalian/sangkut
paut (coherence).
2) Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kualitas dalam suatu ruang dan member rasa
tenang. Hal ini berhubungandengan kesan berat pada penglihatan. Dalam
menyusun benda atau menyusun unsur rupa, Faktor keseimbangan sangat
menentukan nilai artistik dari sebuah komposisi yang dibuat. Oleh karena itu,
penerapan keseimbangan diperlukan kepekaan perasaaan dari seorang perancang.
3) Proporsi dan Perbandingan (Proportion and Scale)
Proporsi dan skala menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran bidang
dalam layout keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan perbandingan satu bagian
terhadap keseluruhan atau satu bagian dengan bagian yang lainnya.
4) Irama (Ritme)
Irama adalah “gerak” atau “getaran” atau “denyut” yang beraturan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Untuk lebih jelasnya irama merupakan untaian kesan gerak yang ditimbulkan oleh
unsure-unsur rupa yang dipadukan secara berdampingan dan secara keseluruhan
dalam suatu komposisi.
b. Komunikasi
Menurut A Kurnia dan Edi Sudadi (1998 : 3) Istilah komunikasi berasal
dari bahasa latin “communicare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi,
menjadikan milik bersama. Sehingga dengan demikian komunikasi mengandung
maksud memberitahukan dan menyebar informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-
nilai untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi
milik bersama (commoness).
Menurut Freddy Adiono Basuki dalam Pujiriyanto (2002: 13),
communication atau komunikasi diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang
diwujudkan dalam bentuk lambang-lambang sebagai paduan pikiran dan perasaan
yang berupa ide, gagasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara
langsung/tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengaan tujuan
mengubah sikap atau perilaku.
Sedang Menurut Kismiaji, kata komunikasi berarti menyampaikan suatu
pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan)
melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari
bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang
berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris: common). Kemudian komunikasi dianggap
sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan
pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan)
(http://islamicgraphicdesign.blogdetik.com).
Freddy Adiono Basuki dalam Pujiriyanto (2002 : 13), communication
atau komunikasi diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang diwujudkan
dalam bentuk lambang-lambang sebagai paduan pikiran dan perasaan yang berupa
ide, gagasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara
langsung/tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengaan tujuan
mengubah sikap atau perilaku.
Adapun pengertian komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung
http://islamicgraphicdesign.blogdetik.com/
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
menurut Edward Sapir dalam A Kurnia dan Edi Sudadi (1998: 3-4) yang membagi
komunikasi menjadi dua macam jenis komunikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat
(media). Disebut pula dengan istilah proses primer. Komunikasi ini berbentuk
bahasa, gerakan-gerakan yang mempunyai arti khusus, dan aba-aba.
2) Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang menggunakan alat
(media) disebut juga proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini orang
menggunakan mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan ataupu
untuk menghadapi hambatan-hambatan seperti misalnya hambatan geografis.
c. Visual
Visual merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan,
jadi berhubungan dengan fungsi indera mata. Poerwodarminto (1990: 1120),
berpendapat bahwa “Visual merupakan segala sesuatu yang dilihat dengan indera
penglihatan (visi)”.
d. Komunikasi Visual
Komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communicare” yang artinya
memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama, sehingga dengan
demikian komunikasi mengandung maksud memberitahukan dan menyebarkan
informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai untuk menggugah parisipasi agar hal-
hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama.
Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual (yang
menjadi kekuatan umum dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang
dapat dilihat dan dipakai untuk menyampaikan arti, makna dan pesan.
Komunikasi ini mempergunakan indera mata sebagai alat penglihatan.
Jadi, desain komunikasi visual adalah tampilan yang memuat misi untuk
mewakili perancangan dalam komunikasi dengan komunikan dengan visual akan
mewakili sebuah informasi yang akan disampaikan dalam sebuah pesan yang
ditampilkan dalam suatu rancangan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. Media Promosi
a. Media
Media dapat diartikan sebagai alat yang dalam hal ini merupakan sarana
pelancar komunikasi. Seperti yang dikemukakan Rhenald Kasali (1993: 31).
“Media adalah saluran atau alat yang digunakan dalam penyampaian informasi
pada proses komunikasi”.
Secara umum media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media
elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.
1) Media Cetak
Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
dengan jumlah kata, gambar/foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih.
Jenis-jenis media cetak meliputi: surat kabar, majalah, brosur, dan buklet.
2) Media Elektronik
Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa
digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Jenis-jenis media elektronik meliputi:
televisi dan radio.
3) Media Luar Ruang
Media luar ruangan yaitu media iklan biasanya berukuran besar yang
dipasang di tempat-tempat terbuka seperti pinggir jalan dan di pusat keramaian.
Jenis-jenis media luar ruangan meliputi: billboard, baliho, spanduk, poster,
umbul-umbul, dan transit (panel bus).
4) Media Lini Atas
Media lini atas merupakan media yang cenderung menjadi media primer,
antara lain: iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (koran, majalah, dn
tabloid), media elektronik (televisi, radio, dan bioskop) serta media luar ruang
seperti papan reklame/billboard dan angkutan.
5) Media Lini Bawah
Media lini bawah yaitu media-media minor yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada 4 macam yang digunakan yaitu pameran,
direct mail, point of purchase, merchandising schemes, dan kalender.
Perkembangan media massa berhubungan erat dengan perkembangan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
sosial dan teknologi. Dalam melakukan pemilihan media promosi harus dipahami
karakteristik, fungsi, kelebihan, kekurangan, dan tujuan yang akan dicapai dalam
membantu kelancaran instansi merencanakan dan memprediksi anggaran atau
biaya dan ketepatan sasaran promosi sesuai segmentasi yang dituju.
Beberapa jenis media baik indoor atau outdoor memiliki karakteristik
yang berbeda-beda dengan perbandingan yang hampir sama (John E Kennedy &
R Dermawan Soemanagara, Marketing Communication, 2006: 100). Berikut
perbandingan kekuatan dan kelemahan tiap-tiap media:
Tabel 1: Perbandingan Media Promosi
Jenis Media Promosi Kekuatan Kelemahan
Billboard dan Penunjuk
Arah.
• Daya jangkauan luas • Daya rangsang cukup
tinggi.
• Biaya produksi, perawatan, perijinan
dan pajak tinggi.
• Informasi terbatas. • Jika posisi penempatan
tidak strategis atau
tidak tepat maka tujuan
tidak tercapai.
Brosur • Informasi yang disampaikan sangat
spesifik.
• Biaya murah dengan hasil produksi
berjumlah banyak.
• Daya rangsang bisa kuat ataupun rendah
tergantung atas daya
tarik visual atau materi
yang ditampilkan.
• Cenderung diabaikan jika isinya tidak
menarik atau tidak
berhubungan dengan
kebutuhan.
• Area desain ditentukan atau dibatasi oleh
materi dan kemampuan
biaya.
Kop Surat, kartu nama,
stiker, dan T- Shirt.
• Informasi langsung mengena karena dapat
dibaca berulang-ulang
dan sebagai iklan
berjalan.
• Menjadi kebanggaan dan kenang-kenangan
dari suatu kegiatan
karena dapat dilihat
berulang-ulang.
• Cenderung mudah dilupakan atau
diabaikan jika bentuk,
atau materi yang
disampaikan tidak
menarik.
• Setelah habis dibaca cenderung dibuang.
X- Banner dan poster • Daya jangkauan cukup besar karena pesan
• Daya rangsang rendah karena pesan singkat
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
singkat langsung
mengena jika
penempatannya
strategis dan sesuai
dengan fungsinya
• Biaya produksi relatif rendah dan
memberikan kesan
eksutif
yang disampaikan.
• Keamanan kurang terjamin.
• Jika penempatan tidak sesuai segmentasi dan
target audiens maka
tujuan tidak tercapai
Iklan Majalah • Dapat dibaca berulang-ulang dimana saja.
• Biaya pemasangan relatif rendah.
• Jangkauan terbatas • Daya rangsang rendah • Kualitas visual
tergantung pada
kualitas cetakan
• Habis dibaca cenderung tidak terpakai atau jadi
bungkus makanan.
b. Promosi
Setiap pasar atau perusahaan selalu berusaha agar calon konsumen
menyukai produk yang akan ditawarkan. Hal itu, dapat dilakukan dengan cara
mengkomunikasikan produk tersebut agar dapat mengubah sikap atau mendorong
konsumen untuk bertindak. Semua kegiatan tersebut disebut promosi .
Tugas utama promosi adalah menginformasikan kepada calon pembeli
tentang ketersediaan dan sifat produk. Dalam hal produk baru, pembelian jelas
membutuhkan informasi yang demikian. Tapi seandainya produk yang tidak baru,
banyak calon pembeli yang mungkin tidak mengetahui bahwa produk itu ada.
Produk yang sudah mengalami perubahan, perlu dikomunikasikan
kepada pembeli. Sedangkan, tujuan utama promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi, membujuk, serta mengingatkan pelanggan tentang pasar atau
perusahaan
Rhenald Kasali (1992: 11), berpendapat bahwa “Promosi merupakan
bagian dari bauran pemasaran (marketing mix)” yang didalamnya terdiri dari
advertising (iklan), personal selling, sales promotion (promosi penjualan), dan
publicity (publisitas)”.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Elemen-Elemen Visual Iklan Media Cetak
Elemen visual iklan cetak mencangkup:
a. Typography /huruf berfungsi untuk menulis pesan kalimat seperti headline,
sub headline, body copy, slogan, dan baseline.
b. Ilustrasi/gambar berfungsi untuk menarik perhatian, menciptakan image atau
suasana yang sesuai dengan keadaan nyata serta menjelaskan pesan melalui
sebuah gambar.
c. Warna berfungsi untuk mempengaruhi mata dan jiwa manusia sehingga dapat
membangkitkan emosi. Warna dalam iklan salah satunya berfungsi
membentuk suasana hati.
d. Layout berfungsi untuk mengatur tata letak elemen-elemen desain terhadap
suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang
dibawanya.
e. Logo merupakan penyajian atau tampilan nama, bentuk seragam, tulisan, atau
ciri khas perusahaan atau instansi secara visual (Jefkins, Frank, Periklanan,
1996: 391)
Sebuah iklan yang dipublikasikan melalui media cetak atau media
penyiaran pada dasarnya mempunyai sebuah struktur dan urutan sebagai berikut:
a. Headline (Judul dan Kepala Tulisan)
Headline letaknya selalu diawal, tetapi merupakan bagian pertama yang
dibaca orang.
b. Subheadline
Subheadline merupakan sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan,
dalam suatu kalimat pendek atau panjang dan biasanya mengikuti headline.
c. Amplifikasinya (Perluasan)
Amplifikasinya yaitu naskah atau teks iklan yang mengikuti headline,
sering juga disebut sebagai body copy atau copy teks yang berisi penjelasan yang
lebih rinci.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
4. Tinjauan tentang Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang
dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi.
Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya
transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli,
ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Jenis
pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis
barangnya.
a. Pasar Menurut Bentuk Kegiatan
Pasar menurut bentuk kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata
ataupun pasar tidak nyata (abstrak).
1) Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan
diperjualbelikan dapat dibeli oleh pembeli dan dapat dilihat dengan kasat mata.
Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Contoh pasar
tradisional dan pasar swalayan.
2) Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar
barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya
dengan menggunakan surat dagangannya saja. Biasanya dapat melalui internet
dan pemesanan telepon. Barang yang diperjualbelikan tidak dapat dilihat dengan
kasat mata, tapi pada umumnya melalui brosur dan rekomendasi. Kita juga tidak
dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit
membedakan produsen dan konsumen sekaligus.
b. Pasar Menurut Jenis Barang
Pasar menurut jenis barang yang dijual dapat dibagi menjadi pasar
hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan, dan daging serta pasar loak.
c. Pasar Menurut Cara Transaksi
Pasar menurut cara transaksinya, dibedakan menjadi pasar tradisional dan
pasar modern.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1) Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola
pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan
berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik,
jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang
lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya
terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai
pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar
Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, dan pasar Johar di Semarang. Pasar
tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan
dari pasar modern.
2) Pasar Modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar
jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan
pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada
dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan
seperti: buah, sayuran, dan daging. Sebagian besar barang lainnya yang dijual
adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar
swalayan dan hypermarket, supermarket, dan minimarket.
B. Identifikasi Data Pasar “Depok” Surakarta
1. Tinjauan Umum Pasar “Depok” Surakarta
a. Pasar “Depok” Surakarta
Pasar “Depok” Surakarta merupakan salah satu pasar yang
memperjualbelikan beraneka macam hewan peliharaan yang beralamatkan di Jl.
Balekambang Lor, “Depok”, Manahan, Banjarsari, Surakarta, dahulunya pasar ini
bernama pasar “Widuran” dan berada di Jl. Sultan Syahrir dan Jl. Arifin.
http://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sayurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuehttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_swalayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_swalayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hypermarket
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Pasar “Widuran” hanya memperjualbelikan hewan peliharaan berupa
burung dan perlengkapan peliharaan burung. Pasar ini dahulunya pindahan dari
Pasar burung di Slompretan Klewer kemudian tahun 1985-an Pasar Widuran
dipindah ke Depok. Meski sudah dipindah, sampai sekarang masih banyak
pedagang yang berjualan bermacam-macam burung beserta perlengkapannya.
Nama pasar “Widuran” diambil dari nama Pangeran Widuro bangsawan
keraton Solo yang sering berkunjung ke pasar tersebut, sehingga pasar tersebut
dikenal oleh masyarakat daerah Widuran. Pasar “Widuran” sekarang berganti
nama menjadi pasar “Depok” karena lokasinya dipindahkan ke daerah “Depok”
tepatnya di Jl. Balekambang Lor, Depok, Manahan, Banjarsari, Surakarta,
Surakarta.
Gambar 2: Suasana Pasar “Depok” Surakata
(Dokumentasi Oleh: Wisnu Triyarso, 2010)
b. Lokasi Pasar “Depok” Surakarta
Pasar “Depok” Surakarta beralamatkan di Jl. Balekambang Lor, Depok,
Kalurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta, Propinsi Jawa
Tengah. Kelurahan Manahan merupakan kawasan tengah di kota Surakarta. Hal
ini memberikan keuntungan bagi keberadaan pasar “Depok” Surakarta karena
berada tengah kota Surakarta.
Keberadaan pasar “Depok” Surakarta berdekatan dengan terminal
Tirtonadi Surakarta, dan stasiun Balapan Surakarta. Sehingga memudahkan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
pengunjung atau konsumen yang menggunakan sarana transportasi umum.
Keuntungan adalah berdekatan dengan taman Balekambang Surakarta yang
dijadikan objek wisata dan juga terdapat arena perlombaan hewan peliharaan
seperti kontes atau lomba burung berkicau. Hal ini menjadi daya tarik lain bagi
keberadaan pasar “Depok” Surakarta
Sedangkan keberadaan pasar “Depok” Surakarta di kota Surakarta adalah
suatu keuntungan yang penting, sebab Surakarta merupakan kota peringkat
kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta) yang terkenal dengan ramai akan bisnis
perdagangannya sehingga secara tidak langsung dapat memacu pertumbuhan
pasar “Depok” Surakarta. Saat ini Surakarta merupakan salah satu kota tujuan di
Indonesia dengan iklim ekonomi yang menjanjikan. Tahun 2008 kota Solo
dinobatkan oleh Badan Penanaman Modal (BPM) Jateng sebagai kota paling Pro
Investasi se-Jawa Tengah.
c. Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta
Struktur organisasi pasar “Depok” Surakarta dikepalai oleh seorang
“Lurah”. Lurah pasar “Depok” Surakarta dibentuk oleh Pemerintah Kota
Surakarta. Dalam melaksanakan tugasnya Lurah pasar “Depok” Surakarta dibantu
oleh staf-stafnya. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi pasar “Depok”
Surakarta :
Bagan 2: Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta
Struktur organisasi pasar “Depok” Surakarta, meliputi:
1) Bapak Daliman selaku Lurah Pasar “Depok” Surakarta.
2) Bapak Sarmin menjabat sebagai staf penarik retribusi.
3) Bapak Widodo menjabat sebagai Staf administrasi.
4) Bapak Slamet menjabat sebagai staf kebersihan dan keamanan.
LURAH PASAR
STAF
ADMINISTRASI
STAF PENARIK
RETRIBUSI
STAF KEBERSIHAN
DAN KEAMANAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
d. Data Produk
Jenis hewan peliharaan yang diperjualbelikan di pasar “Depok” Surakarta
sangatlah beragam, mulai dari bangsa burung, unggas, mamalia berkaki empat,
pengerat. Berikut beberapa jenis hewan yang diperjualbelikan di pasar “Depok”
Surakarta antara lain:
1) Cucak Rawa
Cucak Rawa adalah burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Nama
ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).Dalam bahasa Jawa
dibaca cucak rowo. cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam
bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, warna kepalanya yang kuning-jerami
pucat.. Panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28
cm. Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-
jerami pucat; setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata
berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor
kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan;
leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata
berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap. Seperti namanya, Cucak
Rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi
hutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan buah-buahan.
Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra
(termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat
sampai ketinggian 800 m dpl.
Gambar 3: Burung Cocak Rawa
http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_pengicauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Paya-payahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Siputhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2) Jalak Suren
Jalak Suren dalam bahasa Latinnya disebut strurnus contra jalla
sebenarnya bisa ditemukan di seluruh pelosok Indonesia. Jalak Suren
dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah, karena dengan memelihara
burung ini, maka situasi rumah akan selalu terjaga oleh kepekaan dari burung
tersebut. Jalak Suren akan memberikan efek suaranya yang keras dan bervariasi
ketika ada tamu yang datang ke rumah tersebut.
Jalak Suren jantan memiliki tubuh yang lurus dengan ukuran relatif lebih
besar dari betina, dengan bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam, mata
lebih cerah, serta ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Sedangkan betina
memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek dengan warna hitam dan putihnya agak
suram dan kurang lincah ataupun agresif dibandingkan dengan yang jantan.
Gambar 4: Burung Jalak Suren
3) Kenari
Nama burung “Kenari” diambil berdasarkan tempat asalnya yaitu pulau
Canary. Burung Kenari sebagian besar didapat dari hasil tangkapan dengan
menyeleksi terlebih dahulu burung mana yang menghasilkan suara lebih baik.
Kenari liar memiliki ciri warna mirip Kenari Hijau akan tetapi pada bagian
dadanya warna bulunya agak keabuan. Inilah merupakan cikal bakal dari jenis
Spanish Timbrado, dan disebarluaskan oleh Jean De Berthan Cout keseluruh
dunia yang mana dia sendiri merupakan seorang pelaut.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 5: Burung Kenari
4) Anis Merah
Anis Merah atau dalam latinnya disebut sebagai zoothera citrina atau
orange-headed thrush penyebarannya di Indonesia pertama kali berimigrasi atau
berevolusi dari Pakistan Timur melaui India dan Srilangka, ke China Selatan
menuju Asia Tenggara, lalu menuju Jawa, Bali dan Kalimantan.
Anis Merah senang tinggal di daerah-daerah lembab dekat daerah
perairan atau sungai. Makanannya adalah serangga, cacing tanah,dan buah-buahan
dari hutan. Anis Merah mempunyai ukuran tubuh yang berbeda-beda tergantung
dari daerah atau negara mana ia berasal. Rata-rata panjang Anis Merah dewasa
berkisar 21-25 cm. Anis merah adalah burung dengan berjuta variasi, dikarenakan
variasi gaya, suara serta kebiasaannya selama berevolusi selalu berbeda dan indah
dimata penggemarnya. Perubahan gaya diajang kontes serta penambahan variasi
suara dan tabiat kesehariannya membedakan Anis Merah dahulu dengan sekarang.
Gambar 6: Burung Anis Merah
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
5) Kacer
Burung Kacer dikenal sebutan Kucita dan Haur, yang dikenal sampai
sekarang ada dua anak jenis yaitu yang satu dibagian perut berwarna hitam lainya
di bagian perut berwarna putih. Kacer dengan perut berwarna hitam dikenal
dengan nama ilmiah copscycus saularis amoenus sedang yang berwarna putih
disebut copscycus saularis javensis, Pembeda kedua sub spesies tersebut secara
mencolok pada warna perutnya. Daerah penyebarannya Kacer perut putih tersebar
di daerah Pulau Jawa bagian barat (Jawa Barat) sedangkan Kacer perut hitam
tersebar di bagian timur (JawaTimur) untuk daerah Jawa Tengah dapat ditemukan
kedua ras tersebut.
Burung Kacer memiliki kebiasaan hidup di daerah taman, pedesaan,
hutan sekunder, hutan terbuka, dan hutan Bakau. Burung ini suka memperagakan
diri dengan nyanyiannya dan atraksi hidupnya pada saat bertengger di cabang-
cabang pohon apabila mencari makan di permukaan tanah sambil menggerak-
gerakan ekornya ke atas dan ke bawah.
Gambar 7: Burung Kacer
6) Perkutut
Perkutut disimbolkan sebagai burung untuk pemenuhan kesempurnaan
bagi kaum laki-laki Jawa. Burung ini menjadi klangenan (kesukaan) karena
suaranya begitu merdu mendayu, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Katuranggan (ciri-ciri fisik) juga menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan banyak
raja-raja Jawa mempercayai anggungan suara maupun wujud fisik burung ini
mampu memberi pengaruh terhadap pemiliknya. Pengaruh baik yang
menentramkan keluarga dan membawa keuntungan atau pengaruh buruk yang
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
bisa mendatangkan kekacauan bahkan bencana. Perkutut dipercayai masyarakat
mempunyai kekuatan majik.
Perkutut (geopelia striata) memiliki kekhasan tertentu yaitu memiliki
banyak ras (anak jenis). Burung ini termasuk suku colombidae anak suku
stretopeliane. Ukuran tubuhnya (dari ujung paruh sampai ujung ekor)17,5-30 cm.
Bulu tubuh berwarna coklat keabu-abuan. Bagian kepala abu-abu dengan bagian
belakang kecoklatan, kulit disekeliling mata abu-abu kebiruan, iris mata berwarna
putih, paruh biru keabu-abuan, bagian punggung, sayap, mantel, sisi leher, dada,
sisi badan berwarna coklat abu-abu dengan berbelang-belang seperti Zebra.
Gambar 8: Burung Perkutut
7) Murai Batu
Burung Murai Batu memiliki ciri khas ekor panjang dan ketika berkicau
ekornya serta merta dihentakkan ke atas dan ke bawah. Pada jaman dahulu para
pakar burung mengatakan bahwa burung Murai Batu asal Medan Sumatera yang
menjadi favorit para penghobi burung Murai, namun sekalipun burung tersebut
berasal dari Medan tidak menjamin bahwa burung tersebut adalah burung yang
bagus karena semua itu tergantung dari bawaan burung tersebut atau katuranggan.
Ciri khas Murai Batu Medan menurut pakar burung adalah ukuran tubuh lebih
besar dari ekor lebih panjang dan pada ujung ekornya biasanya akan mengarah ke
bawah bila sudah panjang. Variasi lagu lebih banyak dari jenis Murai Batu
lainnya.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Gambar 9: Burung Muray Batu
8) Branjangan
Branjangan (Mirafra Javanica) merupakan burung dari bangsa
Passeriformes Alaudidae dari keluarga terkenal bisa menyanyi dengan indah.
Dalam kemampuan mereka untuk meniru suara burung lain dan sayap gaya
bertarungnya dengan meningkatkan orang-orang favorit mengepakan untuk
menjaga burung-burung. Branjangan sering bernyanyi di alam liar, di atas kabel
telepon, batu, puncak pohon yang tinggi, dan kadang-kadang menyanyi dengan
pola seperti sebuah helikopter untuk menunjukkan wilayah atau untuk menarik
perhatian betina.
Gambar 10: Burung Branjangan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
9) Serama
Mereka adalah ayam paling ringan di dunia. Serama mempunyai ciri-ciri
bulu ekor vertikal, sayap di dekat-vertikal, payudara penuh, dan kaki pendek.
Serama belum diakui sebagai ayam ras oleh Asosiasi Unggas Amerika atau
American Association Banten karena kurangnya standar yang ditetapkan, seperti
warna, ukuran, dan kepribadian. Serama di AS telah menjadi subjek kontroversi
berkaitan dengan apa jenis atau standar ideal harus dikejar. Sebagai hasil dua
sekolah pemikiran telah muncul, standar Malaysia asli yang diusulkan oleh AS
Serama Club, dan standar Amerika yang diusulkan oleh Dewan Serama Amerika
Utara. "Tapi secara keseluruhan, paling Serama penggemar akan setuju bahwa,"
membuat sebuah Serama hewan peliharaan yang indah di dalam ruangan atau di
luar ruangan.
Gambar 11: Ayam Serama
10) Bekisar
Bekisar adalah generasi pertama hibrida keturunan dari ayam Hutan
Hijau dan permainan Ayam betina domestik dari sub spesies bankiva. Bekisar
secara tradisional digunakan oleh penduduk asli dari Kepulauan Sunda sebagai
simbol spiritual di perahu cadik. Green liar Ayam hutan adalah mangrove hutan
diadaptasi spesies. Tidak seperti Ayam hutan Merah, leluhur yang paling ayam
domestik Ayam hutan Hijau yang sebagian besar mendapatkan air dari embun
dalam kabut pesisir pada buah-buahan dan serangga. Ayam Hutan Hijau juga
berkembang pada hewan air terdampar di pantai dan kolam litoral, Ayam Hutan
Merah yang tidak dapat dilakukan. Pada saat air surut rendah ayam Hutan Hijau
Hijauan untuk bintang laut, kepiting kecil, copepoda dan detritus. Pada saat
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/American_Poultry_Association&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrfKMaAtEH6WmCulUUnrLanaUNeQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hybrid_(biology)&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhizbOUp03l8u9ry_CEUKrW-ldnCkQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Green_Junglefowl&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjBgGobHBLVvl5Oxk2D3x2xGkwIbghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Green_Junglefowl&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjBgGobHBLVvl5Oxk2D3x2xGkwIbghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chicken&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhggRca3_E7NneB1tDJWXaSCG-IEaw#Chickens_as_petshttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sunda_Islands&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiDsRnEZ75rQhNmd8hDzvdc-cihTQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Outrigger_canoe&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhj2BmhsAj-7Co9S5fbCk2keFP-peghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mangrove&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhihea6fA5g_8AlkdNR-DNpN8rX4Wghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Red_Junglefowl&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhoV2JnKdEsNdcRcYdr-vNTt8BkCw
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pasang tinggi ayam hutan bakau Green terbang ke pulau di mana mereka berdiam.
Membawa jauh-teriakan dari ayam hutan Hijau laki-laki dapat didengar selama
pemutus, meskipun volume mereka sangat rendah dibandingkan dengan yang dari
unggas domestik atau Ayam Hutan Merah.
Gambar 12: Ayam Bekisar
11) Kucing Persia
Kucing Persia adalah Salah satu tertua kucing ras berambut panjang
dengan wajah bulat dan moncong pendek. Mendapatkan namanya dari tempat
asalnya: Persia (Iran). Diakui oleh fancy kucing sejak akhir abad-19,
dikembangkan pertama kali oleh Inggris dan terutama oleh peternak Amerika
setelah Perang Dunia Kedua. Sifat tenang dan sederhana dari Persia
menganugerahkan kecenderungan untuk tinggal di apartemen.
.
Gambar 13: Kucing Persia
12) Ular Sanca
Ular Sanca Kembang, dikenal sebagai (Asia) Reticulated python adalah
sebuah spesies dari python ditemukan di Asia Tenggara. Orang dewasa dapat
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cat_breed&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhihUkGYEl7a_WONz_d2muiOPv61OQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Iran&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjzToQoCK0P8eOJfjPYRuW2LkiPjAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cat_fancy&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg-iq9loUuY4buOEFhKjv8uN3e5aAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Second_World_War&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi_xgmPm6Tp6zy1qRyUASUoxKTj5ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Species&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiy1JF6LgurzP0H1xxOskrZqXxKYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pythonidae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg-MW2ekNpPhbd3Yh49ADyYjmHR2Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Southeast_Asia&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiIZkwTVX2IcUjbSuW0u_yMkAHwxg
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
tumbuh lebih dari 28 kaki (8,7 m) panjang tetapi biasanya tumbuh rata-rata 10-20
meter. Ular Sanca Kembang constrictors non-berbisa dan biasanya tidak
dianggap berbahaya bagi manusia. Meskipun spesimen besar cukup kuat untuk
membunuh orang dewasa.
Gambar 14: Ular Sanca
13) Iguana
Iguana adalah genus dari Kadal asli daerah tropis Tengah dan Amerika
Selatan dan Karibia. Genus yang pertama kali dideskripsikan oleh Austria
naturalis Josephus Nicolaus Laurenti dalam bukunya Spesimen Medicum,
Exhibens Synopsin Reptilium Emendatam cum Experimentis sekitar Venena di
1768. Iguana genus mencakup dua jenis yaitu Iguana Hijau, yang tersebarluas di
seluruh rentang, dan Lesser Antillean Iguana, yang endemik kepada Lesser
Antilles dan hampir punah karena habitat rusaknya. Sebuah kapal layar, Jonathon
Nappi, sedang melakukan perjalanan di seluruh dunia dengan Magellan ketika ia
mendirikan Iguana di Karibia. Dia mencatat itu dalam bukunya The genesis
Iguana.
Gambar 15: Iguana
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Genus&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjW68vBC7xHVsmFTGE78AiuOMArgwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lizard&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrpJIuZCaqwq8dXqDSdezFvbuFFAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Central_America&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjhDGoC0OyoamZz9_2LoVhYAvTtTAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/South_America&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjk7hA_N_arnWxpBpmB7kMuZ8WqCwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/South_America&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjk7hA_N_arnWxpBpmB7kMuZ8WqCwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Caribbean&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjkKFDydDW6kI2Zys2JPcI_-kgrEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Naturalist&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjAM6MwmIFtihX3hIxAFQAkunx4JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Josephus_Nicolaus_Laurenti&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiDBbhD8J5wFsCpriPS7NSUXBSwBAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Species&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiy1JF6LgurzP0H1xxOskrZqXxKYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Green_Iguana&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgYZ6ju30q-oz-mbDJmg4UGz_Ur9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lesser_Antillean_Iguana&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjd-djPhfyznlcFCBtxB49B9JYtAghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lesser_Antilles&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaf-qtF2-FdwqhGBIwVTF3UctL8ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lesser_Antilles&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaf-qtF2-FdwqhGBIwVTF3UctL8g
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
14) Kelinci
Kelinci kecil mamalia dalam keluarga Leporidae tatanan Lagomorpha,
ditemukan di beberapa bagian dunia. Ada tujuh berbeda marga dalam keluarga
diklasifikasikan sebagai kelinci, termasuk kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus),
(Sylvilagus genus; 13 spesies ), dan kelinci Amami (Pentalagus furnessi, sebuah
spesies terancam di Ōshima Amami , Jepang ).
Kelinci juga dapat hidup di padang pasir dan lahan basah. Kelinci hidup
dalam berkelompok dan spesies yang dikenal terbaik yaitu kelinci eropa karena
tinggal di bawah tanah liang (liku) atau lubang kelinci. Kelinci menyebar di
seluruh dunia antara lain: barat daya Eropa, Asia Tenggara , Sumatera, beberapa
pulau-pulau di Jepang, dan di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan.
Kelinci pertama kali memasuki Amerika Selatan yang relatif baru-baru ini,
sebagai bagian dari Great American Interchange.
Gambar 16: Kelinci
15) Hamster
Hamster adalah hewan pengerat yang termasuk dalam sub famili
cricetinae yang hidup di dalam liang bawah tanah pada siang hari untuk
menghindari tertangkap oleh predator. Makanan mereka antara lain: kering, buah,
kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran segar. Di alam mereka akan makan
apapun gandum, kacang dan potongan kecil buah dan sayuran yang mungkin
mereka temukan tergeletak di atas tanah, dan kadang-kadang akan memakan
serangga kecil seperti lalat buah kecil, jangkrik, dan cacing makan
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mammal&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhXQudRGAvIR0lhiVENJxEKi1uPawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Family_(biology)&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgQ6luug2wV6j-sTNcHUNRQ6wQyFwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Leporidae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi1vTr24878uEbn6ToVgxDCjWHYHQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lagomorpha&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiadeLxpiSuXLCa9RcLofVlrTkXPAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Genus&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjW68vBC7xHVsmFTGE78AiuOMArgwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Taxonomy&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhniZRHPbFxq2WysTPBJ2Up2mpBvwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/European_rabbit&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiOmwb4XY9vjltceuQRo5fozyflXQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Species&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiy1JF6LgurzP0H1xxOskrZqXxKYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Amami_rabbit&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiKMg68zr4lPVw_eDUwEDjY2tZNPghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Endangered_species&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhj1LDp_ld1MO93lEqZGCiLofcHydwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Amami_%25C5%258Cshima&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjSxu4YNzqjOEEmVdG_jSTwyNNo1Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Japan&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhJVc5OSxB4S8U4JOOf1dfL-9qMqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Desert&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgYnonNE6kPySB5VbuKi07pSJO3fghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Wetland&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgbvRyNZS5ynlNZUBaPPunAL_FCzghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/European_rabbit&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiOmwb4XY9vjltceuQRo5fozyflXQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Burrow&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhivqzDq_UQC6p86tEHB4p9SHWfKKQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Europe&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgkDPoq2ofJC6Vt78PjULVlml8uMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Southeast_Asia&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiIZkwTVX2IcUjbSuW0u_yMkAHwxghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sumatra&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhaK4sp2H7krMB3M-L0yc7wNmAtTghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/w