DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGANDIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
20122012
EVALUASI PELAKSANAAN SLPHT 2011 dan PELAKSANAAN SLPHT 2012
REKAYASA PENERAPAN PHT REKAYASA PENERAPAN PHT DI DI TINGKAT TINGKAT KECAMATANKECAMATAN
SARESEHAN KELOMPOK TANI AWAL MUSIM TANAM
RENCANA DEFINITIF KELOMPOK (RDK)RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK
(RDKK)(PERENCANAAN AGROEKOSISTEM)
STRATEGI PREEMTIF
•BUDIDAYA TANAMAN SEHAT(PENGATURAN POLA TANAM, PUPUK ORGANIK,
AGENS HAYATI, SANITASI LINGKUNGAN)
STRATEGI RESPONSIF
• PENGAMATAN RUTIN•PEMANFAATAN MUSUH ALAMI
•PENGGUNAAN AGENS HAYATI/PEST.NABATI•PENGGUNAAN PESTISIDA EFEKTIF DAN
SELEKTIF
BANKP3A
MANTANPPLPOPT
POKTANGAPOKTAN
PBTALSINTAN
STAKEHOLDERS
PRODUKSI TARAF TINGGI
DAN AMAN
OPT TERKENDALI
LINGKUNGAN AMAN/LESTARI
1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keahlian petani/kelompok tani dalam menganalisis data dan informasi agroekosistem.
2. Memasyarakatkan dan melembagakan penerapan PHT dalam pengelolaan usahatani.
3. Meningkatkan pengamanan produksi terhadap gangguan OPT dalam pencapaian sasaran produktivitas /produksi dan peningkatan kesejahteraan petani.
Budidaya Tanaman Sehat
Benih sehat, varietas sesuai
Pengairan cukup
Pengelolaan gulma secara rasional
Pelestarian Musuh Alami
Menemukan, mengenali, dan mengamati musuh alami
Keseimbangan lingkungan untuk perkembangan musuh alami
Tidak menggunakan pestisida yg membunuh musuh alami
Pengamatan Berkala
Pengamatan berkala (mingguan) agroekosistem (kondisi tanaman, air, cuaca, OPT, dan
musuh alami) selama 12 minggu (1 MT)
Analisis keadaan dan membuat keputusan
Petani sebagai Ahli PHT
Petani menguasai teknologi PHTdan menerapkan prinsip PHT
Petani bertanggung jawab terhadap lahannya
Petani dan pemandu adalah warga belajar yang saling menghormati
Perencanaan dan keputusan ditetapkan bersama (petani dan pemandu)
Cara belajar melalui pengalaman (andragogi) Sarana belajar adalah lahan usaha tani
(agroekosistem) Belajar penuh satu siklus perkembangan tanaman Kurikulum yang rinci, terpadu, dan berdasarkan
keterampilan yang dibutuhkan Bahan belajar mudah dimengerti, praktis, serba
guna, mudah diperoleh di lokasi Bahan dan metode praktis serta tepat guna
Mengungkapkan (menggambar eskosistem)
Mengalami (mengamati di lahan)
Menganalisis (diskusi/analisa agroekosistem)
Menyimpulkan (memutuskan tindakan
pengelolaan yang perlu) dilakukan)
Menerapkan (di lahan belajar dan lahan
sendiri)
Penyiapan Dana SLPHT (Dekon + APBD)
PERSIAPAN Penugasan penanggungjawab Pertemuan tingkat kec & desa
o Dukungan pejabat terkait & tokoh masyarakato Penetapan lokasi & Kelompok Tani sesuai dengan persyaratan (25 orang,
pria:wamita = 60 : 40)o Kontrak belajaro Studi petani
Penyiapan sarana belajar (pedoman/petlap, lahan, bahan & alat)
PROSES BELAJAR SLPHT (12x Pertemuan)
Dinamika kelompok Pengamatan Agroekosistem Mengungkapkan (menggambar dan
mempresentasikan hasil pengamatan) Menganalisa (diskusi) Membuat keputusan Menerapkan Petani sebagai ahli PHT
MATERI Pengamatan agroekosistem
(biotik: tanaman, OPT, musuh alami & abiotik: cuaca, air, tindakan petani, dll)
Topik khusus: disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi dan agribisnis
LOKAKARYA Evaluasi
pelaksanaan Studi banding
dengan Keltan pelaksana SLPHT lainnya
FIELD DAY Ekspose keberhasilan PHT Menumbuhkan motivasi petani
lain dalam penerapan PHT
Keltan yang belum melaksanakan SLPHT
RENCANA TINDAK LANJUT Keberlanjutan & pelembagaan penerapan PHT Alumni sbg pemandu di Keltan lain Pemberdayaan alumni sbg petani pengamat
SLPHT Skala Luas
KEC. PHT
Keltan yang belum melaksanakan SLPHT
Pejabat terkait & tokoh masyarakat
SL-PHTSL-PHT
Tindak Lanjut (farmer to farmer)
SL-PHT Skala Luas
Kecamatan PHT(eksistensi alumni dan jejaring
alumni SL-PHT)
2 Petani Pemandu
1 Petani Pengamat
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
SL-PHT Skala
Kelompok
(Dana dari APBD maupun Swadaya)
Membantu POPT-PHP
(Petani Sebagai Ahli PHT)
PERTANIAN ORGANIK
SL-PHT PENGAMANAN PRODUKSISL-PHT PENGAMANAN PRODUKSI
Kehadiran peserta SLPHT berkisar antara 90 – 100%, dan secara rata-rata (Indonesia) mencapai 99,20%.
Komposisi peserta pria : wanita cukup bervariasi di daerah, dengan rata-rata Indonesia 77,60%:22,40%.
Peserta didominasi petani yang berumur <20 - >40 th, yaitu sebanyak 49%, diikuti peserta berumur > 40 th sebanyak 46%, dan umur < 20 th hanya 5%.
Jenjang pendidikan peserta umumnya lulusan SD (40,90%), diikuti peserta lulusan SLTP (31,50%), SLTA (26,40%), dan Perguruan Tinggi (1,10%)
Peningkatan Kemampuan dan Pengetahuan rata-rata adalah 77,01 % (Pre Test 43,5 dan Post Test 77)
Intensitas serangan OPT Utama padi pada perlakuan petani berkisar antara 0 – 31,80% (rata-rata 9,80%), sedangkan pada petak PHT antara 0 – 15,50% (rata-rata 6,20 %), berarti secara rata2 pada petak PHT intensitas serangan OPT lebih rendah sebesar 36,73% dibandingkan petak petani.
Aplikasi pestisida kimia pada petak perlakuan petani berkisar antara 0.4 kali – 12,4 kali (rata-rata 3,3 kali). Sedangkan pada perlakuan PHT aplikasi pestisida kimia berkisar antara 0 kali – 3,7 kali (rata-rata 0,8 kali), yang berarti pada petak PHT frekuensi aplikasi pestisida lebih rendah sebesar 75,76% dibandingkan petak petani.
PETAK PHT vs PETAK PERLAKUAN PETANI
Produktivitas (provitas) pada perlakuan petani berkisar antara 23,1 ku/ha – 90,8 ku/ha (rata-rata 55,80 ku/ha). Sedangkan pada petak PHT, produktivitas berkisar antara antara 28,70 ku/ha – 100,70 ku/ha (rata-rata 64,90 ku/ha). Dengan demikian secara rata2 pada petak PHT terjadi peningkatan provitas sebesar 16,31%.
Rata-rata B/C Ratio pada petak perlakuan petani berkisar antara 0,2 – 5,3 (rata-rata 1,7) dan pada petak PHT berkisar antara 0,5 – 5,3 (rata-rata 2,3), sehingga pada petak PHT terjadi peningkatan B/C Ratio sebesar 35,29%.
Pertumbuhan
• Petani Pemandu SLPHT : 5.578
• Petani Pengamat : 3.110
• Kelompok Tani Pos
Pelayanan Agens Hayati : 877
Pelaksanaan SLPHT 2012 No SLPHT Target Realisa
siPersen (%)
Total 1.950 1.466 75,18
1. Padi Hibrida 70 48 68,57
2. Padi Non Hibrida 1.190 923 77,56
3. Tindak Lanjut 335 250 74,63
4. Palawija(jagung, kedelai, kacang tanah dan
kacang hijau)
335 245 69,01
Keterangan : Data sampai dengan 29 Agustus 2012
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pria Wanita < 20 th ≥ 20 - ≤40 th > 40 th SD SLTP SLTA PT Pre TestPost Test
1 Pemerintah Aceh 100,00 63,10 36,90 0,00 67,70 32,30 13,80 39,10 45,80 1,20 44,50 78,302 Sumatera Utara 100,00 75,20 24,80 0,70 40,80 58,50 26,50 29,00 42,80 1,70 44,00 80,203 Sumatera Barat 100,00 39,00 61,00 0,70 55,00 44,30 45,30 28,70 25,30 0,70 34,10 73,904 Riau 94,70 31,00 69,00 6,90 58,90 34,30 63,00 19,00 17,90 0,10 32,60 74,405 Jambi 100,00 65,90 34,10 0,00 68,50 31,50 29,50 35,50 35,00 0,00 44,30 75,306 Sumatera selatan 100,00 95,00 5,00 5,80 38,30 55,80 73,00 14,30 12,70 0,00 27,00 69,907 Bengkulu 100,00 62,00 38,00 0,00 93,50 6,50 5,00 42,50 52,50 0,00 39,60 75,708 Lampung 99,60 90,10 9,90 8,50 55,70 35,70 45,60 40,60 13,80 0,00 44,00 79,009 Bangka Belitung 91,30 81,20 18,80 7,80 62,30 30,00 7,50 19,30 68,80 4,50 51,30 73,8010 Kepulauan Riau11 DKI Jakarta12 Jawa Barat 100,00 74,90 25,10 0,20 47,00 52,90 63,10 25,80 10,90 0,20 41,90 73,8013 Jawa Tengah 100,00 79,70 20,30 0,10 28,90 70,90 44,10 25,20 28,00 2,70 43,50 71,1014 DI Yogyakarta 100,00 66,30 33,70 0,00 26,30 73,70 40,60 21,70 37,10 0,60 53,00 73,6015 Jawa Timur 100,00 91,20 8,80 10,20 35,80 54,00 48,10 27,10 22,80 2,00 48,00 85,1016 Banten 100,00 85,40 14,60 6,40 60,80 32,80 44,40 41,20 14,40 0,00 40,40 80,0017 Bali 100,00 93,30 6,70 0,70 30,30 69,00 54,30 24,70 20,30 0,70 43,40 78,50
Nilai Tes
No. Propinsi Kehadiran
Peserta (%)
Komposisi Peserta (%) Komposisi Umur (%) Jenjang Pendidikan (%)
Lampiran 1
Lanjutan…
Pria Wanita < 20 th ≥ 20 - ≤40 th > 40 th SD SLTP SLTA PT Pre TestPost Test
18 NTB 100,00 83,40 16,60 4,40 47,80 47,80 44,80 22,40 26,80 6,00 43,80 76,9019 NTT 95,90 63,60 36,40 15,70 67,90 16,40 19,30 75,00 5,70 0,00 39,30 80,7020 Kalimantan Barat 100,00 68,00 32,00 14,10 56,00 29,90 16,00 48,80 34,40 0,80 36,50 78,4021 Kalimantan Tengah 100,00 77,60 22,40 1,60 56,00 42,40 60,80 18,40 19,20 1,60 49,40 82,0022 Kalimantan Selatan 100,00 82,00 18,00 35,00 51,30 13,70 62,70 24,30 13,00 0,00 52,30 67,0023 Kalimantan Timur 99,30 74,20 25,80 1,80 40,20 58,00 65,60 27,10 7,10 0,20 40,90 80,8024 Sulawesi Utara 100,00 82,40 17,60 0,00 48,00 52,00 10,40 46,00 43,60 0,00 45,00 84,0025 Sulawesi Tengah 100,00 82,40 17,60 0,20 47,80 52,00 40,50 37,60 21,40 0,50 42,20 73,5026 Sulawesi selatan 100,00 83,20 16,80 0,60 57,80 41,60 41,80 32,60 24,60 1,00 48,40 80,9027 Sulawesi Tenggara 100,00 87,60 12,40 0,00 48,00 52,00 21,30 40,00 35,10 3,60 47,10 77,5028 Gorontalo 83,10 80,90 19,10 2,30 62,00 35,70 39,70 35,70 23,40 1,10 43,70 75,9029 Sulbar 100,00 83,30 16,70 25,00 51,70 23,30 20,00 36,70 43,30 0,00 67,50 90,3030 Maluku 93,50 75,00 25,00 10,00 50,00 40,00 60,00 30,00 10,00 0,00 32,50 74,0031 Maluku Utara 100,00 78,70 21,30 4,00 48,00 48,00 62,70 24,00 13,30 0,00 35,90 78,1032 Papua 97,00 87,50 12,50 10,00 60,00 30,00 20,00 20,00 60,00 0,00 42,50 52,5033 Papua Barat 48,10 71,60
99,20 77,60 22,40 5,00 49,00 46,00 40,90 31,50 26,40 1,10 43,50 77,00* rata-rata dari 366 unit
Nilai Tes
Rata-rata per unit *
No. Propinsi Kehadiran
Peserta (%)
Komposisi Peserta (%) Komposisi Umur (%) Jenjang Pendidikan (%)
INTENSITAS SERANGAN OPT UTAMA PADI DAN APLIKASI PESTISIDA KIMIA
Intensitas (%)%
Frekuensi
(kali)(%)
1 Pemerintah Aceh 3,20 3,20 0,00 0,00 3,1 0 3,1 100,00
2 Sumatera Utara 8,10 4,10 4,00 49,38 3,6 0,3 3,3 91,67
3 Sumatera Barat 12,20 8,10 4,10 33,61 0,4 0 0,4 100,00
4 Riau 13,90 7,80 6,10 43,88 3,6 0,7 2,9 80,56
5 Jambi 3,10 1,50 1,60 51,61 3,2 1 2,2 68,75
6 Sumatera Selatan 30,20 12,30 17,90 59,27 3 1 2 66,67
7 Bengkulu 6,00 4,30 1,70 28,33 5,8 2 3,8 65,52
8 Lampung 9,00 6,90 2,10 23,33 2,5 0,7 1,8 72,00
9 Kep. Bangka Belitung 18,30 14,80 3,50 19,13 6,8 3,3 3,5 51,47
10 Kep. Riau11 DKI Jakarta12 Jawa Barat 3,50 1,70 1,80 51,43 2,5 0,2 2,3 92,00
13 Jawa Tengah 8,50 6,50 2,00 23,53 2,6 0,9 1,7 65,38
14 DIY 10,90 8,40 2,50 22,94 2,7 1,3 1,4 51,85
15 Jawa T imur 15,90 10,60 5,30 33,33 4,1 1,2 2,9 70,73
16 Banten 11,80 7,80 4,00 33,90 3 0,2 2,8 93,33
17 Bali 8,10 3,90 4,20 51,85 2,1 0,8 1,3 61,90
Penurunan No Provinsi
INTENSITAS SERANGAN OPUT PADI APLIKASI PESTISIDA KIMIA
Petak Petani Petak PHT
PenurunanPetak Perlakuan
Petani (kali)PHT (kali)
Lampiran 2
Lanjutan…
Intensitas (%)%
Frekuensi
(kali)(%)
18 NTB 3,90 3,40 0,50 12,82 2,5 0,3 2,2 88,00
19 NTT 13,40 2,90 10,50 78,36 4,9 0 4,9 100,00
20 Kalimantan Barat 15,80 15,50 0,30 1,90 4 0 4 100,00
21 Kalimantan Tengah 3,60 3,10 0,50 13,89 2,6 0,8 1,8 69,23
22 Kalimantan Selatan 7,40 6,00 1,40 18,92 2,1 0,3 1,8 85,71
23 Kalimantan T imur 11,80 9,60 2,20 18,64 12,4 3 9,4 75,81
24 Sulawesi Utara 6,00 0,20 5,80 96,67 5,4 2,2 3,2 59,26
25 Sulawesi Tengah 8,70 6,60 2,10 24,14 3,4 0,1 3,3 97,06
26 Sulawesi Selatan 3,90 1,90 2,00 51,28 1,8 0,7 1,1 61,11
27 Sulawesi Tenggara 15,60 10,50 5,10 32,69 3 1 2 66,67
28 Gorontalo 0,00 0,00 0,00 0,00 4 0,7 3,3 82,50
29 Sulawesi Barat 5,50 4,00 1,50 27,27 1,8 0,2 1,6 88,89
30 Maluku 5,20 5,40 -0,20 -3,85 3 1 2 66,67
31 Maluku Utara 0,40 0,30 0,10 25,00 1,7 1 0,7 41,18
32 Papua 31,80 8,50 23,30 73,27 4 2 2 50,00
33 Papua Barat 15,30 8,90 6,40 41,83 3,8 3,7 0,1 2,63
9,80 6,20 3,60 36,73 3,30 0,80 2,50 75,76
* rata-rata dari 366 unit
Penurunan
Rata-Rata Per Unit *
No Provinsi
INTENSITAS SERANGAN OPUT PADI APLIKASI PESTISIDA KIMIA
Petak Petani Petak PHT
PenurunanPetak Perlakuan
Petani (kali)PHT (kali)
PERBANDINGAN PROVITAS DAN B/C RATIO
ku/ha (%) B/C Ratio %
1 Pemerintah Aceh 55,5 64,8 9,30 16,76 2,4 3 0,6 25,00
2 Sumatera Utara 64,5 72,5 8,00 12,40 1,5 2,2 0,7 46,67
3 Sumatera Barat 52,3 68,7 16,40 31,36 2,3 3,2 0,9 39,13
4 Riau 50,7 58 7,30 14,40 0,3 0,6 0,3 100,00
5 Jambi 46,4 55,8 9,40 20,26 2,2 2,9 0,7 31,82
6 Sumatera Selatan 59,7 66,3 6,60 11,06 1,4 1,6 0,2 14,29
7 Bengkulu 55,1 63,4 8,30 15,06 3,2 3,9 0,7 21,88
8 Lampung 57,7 64,8 7,10 12,31 1,4 1,8 0,4 28,57
9 Kep. Bangka Belitung 42,5 65,00 22,50 52,94 1,3 1,7 0,4 30,77
10 Kep. Riau11 DKI Jakarta12 Jawa Barat 65,5 70,5 5,00 7,63 1,4 1,7 0,3 21,43
13 Jawa Tengah 57,5 68,1 10,60 18,43 1,3 1,7 0,4 30,77
14 DIY 78,7 90,1 11,40 14,49 1,2 1,6 0,4 33,33
15 Jawa T imur 70,8 82,5 11,70 16,53 1,1 1,4 0,3 27,27
16 Banten 57,3 61,9 4,60 8,03 2,5 3,1 0,6 24,00
17 Bali 65,1 73 7,90 12,14 1,7 2,1 0,4 23,53
PeningkatanNo ProvinsiPROVITAS B/C RATIO
Petak Perlakuan
Petani (ku/ha)PHT (ku/ha)
Peningkatan Petak Perlakuan
Petani
Petak
PHT
Lampiran 3
Lanjutan…
ku/ha (%) B/C Ratio %
18 NTB 55,5 61 5,50 9,91 3,1 3,4 0,3 9,68
19 NTT 40,7 56 15,30 37,59 2,4 2 -0,4 -16,67
20 Kalimantan Barat 41,6 45,1 3,50 8,41 0,2 0,8 0,6 300,00
21 Kalimantan Tengah 90,8 100,7 9,90 10,90 1,5 1,9 0,4 26,67
22 Kalimantan Selatan 43,8 47,7 3,90 8,90 1,2 1,9 0,7 58,33
23 Kalimantan T imur 49,3 53,9 4,60 9,33 3,6 5,3 1,7 47,22
24 Sulawesi Utara 40,40 43,60 3,20 7,92 1,5 1,3 -0,2 -13,33
25 Sulawesi Tengah 46 65,4 19,40 42,17 0,7 1,7 1 142,86
26 Sulawesi Selatan 60,7 70,5 9,80 16,14 3,3 4 0,7 21,21
27 Sulawesi Tenggara 54,5 68,2 13,70 25,14 2,9 3,7 0,8 27,59
28 Gorontalo 44,8 62,6 17,80 39,73 1 1,6 0,6 60,00
29 Sulawesi Barat 47 54,6 7,60 16,17 5,3 4,4 -0,9 -16,98
30 Maluku 40 45 5,00 12,50 0,3 0,5 0,2 66,67
31 Maluku Utara 29,9 31,7 1,80 6,02 0,2 4,5 4,3 2150,00
32 Papua 23,1 28,7 5,60 24,24 0,4 0,9 0,5 125,00
33 Papua Barat 40,3 44 3,70 9,18 1,4 1,7 0,3 21,43
55,80 64,90 9,10 16,31 1,70 2,30 0,60 35,29
* rata-rata dari 366 unit
Peningkatan
Rata-rata Per Unit *
No ProvinsiPROVITAS B/C RATIO
Petak Perlakuan
Petani (ku/ha)PHT (ku/ha)
Peningkatan Petak Perlakuan
Petani
Petak
PHT
PELAKSANAAN SLPHT PANGAN TAHUN 2012
No Propinsi SLPHT Kelompok (Unit) SLPHT Tindak Lanjut (Unit) Total Jumlah SLPHT(Unit)
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Pemerintah Aceh 82 43 52 - - - 82 43 52,44
2 Sumatera Utara 88 88 100 22 22 100 110 110 100,00
3 Sumatera Barat 61 61 100 15 13 87 76 74 97,37
4 R i a u 24 6 25 6 - - 30 6 20,00
5 J a m b i 36 2 6 8 - - 44 2 4,55
6 Sumatera Selatan 52 50 96 13 12 92 65 62 95,38
7 Bengkulu 24 17 71 5 - - 29 17 58,62
8 Lampung 52 52 100 13 13 100 65 65 100,00
9 Kep. Bangka Belitung 12 7 58 3 3 100 15 10 66,67
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta 3 3 100 - - - 3 3 100,00
12 Jawa Barat 144 80 56 35 15 43 179 95 53,07
13 Jawa Tengah 139 103 74 34 31 91 173 134 77,46
14 DI. Yogyakarta 31 31 100 7 7 100 38 38 100,00
15 Jawa Timur 152 130 86 38 37 97 190 167 87,89
16 B a n t e n 44 43 98 11 11 100 55 54 98,18
17 B a l i 46 34 74 11 7 64 57 41 71,93
Lampiran 4.
No Propinsi
SLPHT Kelompok (Unit) SLPHT Tindak Lanjut (Unit) Total Jumlah SLPHT(Unit)
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
18 Nusa Tenggara Barat 42 42 100 10 10 100 52 52 100,00
19 Nusa Tenggara Timur 44 31 70 10 5 50 54 36 66,67
20 Kalimantan Barat 55 25 45 - - - 55 25 45,45
21 Kalimantan Tengah 24 18 75 6 5 83 30 23 76,67
22 Kalimantan Selatan 61 47 77 15 12 80 76 59 77,63
23 Kalimantan Timur 32 32 100 7 7 100 39 39 100,00
24 Sulawesi Utara 39 39 100 9 9 100 48 48 100,00
25 Sulawesi Tengah 56 56 100 - - - 56 56 100,00
26 Sulawesi Selatan 84 68 81 20 17 85 104 85 81,73
27 Sulawesi Tenggara 40 21 53 10 - - 50 21 42,00
28 Gorontalo 34 18 53 8 5 63 42 23 54,76
29 Sulawesi Barat 28 28 100 5 5 100 33 33 100,00
30 Maluku 21 17 81 5 1 20 26 18 69,23
31 Maluku Utara 20 - - 5 - - 25 - -
32 Papua 29 9 31 - - - 29 9 31,03
33 Papua Barat 16 15 94 4 3 75 20 18 90,00
Jumlah 1.615 1.216 75,29 335 250 74,63 1.950 1.466 75,18
Lanjutan ....
Keterangan : - Kep. Riau tidak dialokasikan SLPHT - data s.d. 29 Agustus 2012
Lampiran 5.Monitoring SLPHT di Kelompok Tani Siap Membangun, Desa
Saharai, Kec. Rantau Badau, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan pada tanggal, 26 April 2012
•.
Pertemuan : ke-4Usia Peserta : 20 – 40 tahunPendidikan : SD, SLTP, dan SLTAKomp. Gender : 21 orang laki-laki,
4 orang perempuanTingkat kehadiran: 96 %Waktu belajar : 07.00 – 12.00 07.00 – 09.00 pengamatan agro-ekosistem (ae)19.00 – 10.00 menggambar hasil pengamatan ae10.00 – 10.30 diskusi kelompok kecil untuk persentasi10.30 – 12.00 presentasi masing-masing kelompok
Pengamatan agro-ekosistemPertemuan ke-4
Penjelasan Petugas Provinsi
Pertemuan ke-4 Penjelasan Petugas Pusat
Pertemuan ke-4
Menggambar hasil pengamatan aePertemuan ke-4
Moonitoring SLPHTKel. Tani Kelota Waluyo II, Desa Depok Rejo,
Kec. Trimurjo, Kab. Lampung TengahTanggal 14 Juni 2012
Pengamatan agro-ekosistem pertemuan ke-6 Pengamatan agro-ekosistem
pertemuan ke-6
Menggambar hasil pengamatan agro-ekosistem
Monitoring SLPHT ke Kel. Tani Bawah Kubang, Nagari Padang Gantung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Pada tanggal 3 Juli 2012
Suasana Field Day SLPHT
Pertemuan : ke-9Usia Peserta : 27 – 53 tahunPendidikan : SD, SLTP, dan SLTAKomp. Gender : 17 orang laki-laki,
8 orang perempuanTingkat kehadiran: 100 %Waktu belajar : 07.00 – 12.00 (jadwal standar)
Lampiran 5.Monitoring SLPHT di Kelompok Tani Rukun Sentosa, Desa P. Atas,
Kec. Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada tanggal, 17 Juli 2012
•.
Pengamatan agro-ekosistem pertemuan ke-9
Menggambar Hasil Pengamatan agro-ekosistem pertemuan ke-9
Presentasi hasil pengamatan ae
Peserta SLPHT
Penjelasan petugas monev. pusat
Presentasi hasil pengamatan ae
Sedang melakukan pengamatan Agroekosistem