Download - evaluasi baru
Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Bandung
Mata Pelajaran : Chassis Pemindah Tenaga (CPT)
Kelas/Semester : XII/05
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kode Kompetensi : OPKR-40-012 B
Standar Kompetensi : Sistem Suspensi dan Komponen-komponennya
Kompetensi Dasar : Perbaikan sistem suspensi dan komponen komponennya
INDIKATORAspek Kognitif:(level
aplikasi)Aspek Psikomotor:
(level respon terbimbing)Aspek Apektif:(level merespon)
1. Fungsi sistem suspensi dijelaskan.
2. Jenis suspensi menurut konstruksi:
a. Komponen-komponen suspensi independent disebutkan.
b. Komponen-komponen suspensi rigid disebutkan.
3. Fungsi komponen-komponen suspensi idependent:
a. Fungsi Pegas koil atau torsi dijelaskan
b.Fungsi Shock absorber dijelaskan
c. Fungsi Stabilizer bar dijelaskan
d.Fungsi Strut bar dijelaskan
e. Fungsi Upper arm dijelaskan
f. Fungsi Lower arm dijelaskan
g.Fungsi knuckle kemudi dijelaskan
h.Fungsi Ball joint dijelaskan
4. Fungsi komponen-komponen suspensi rigid:
1. Persiapana. Untuk keselamatan,
baju dan sepatu praktik dipakai dengan benar. Baju praktik harus
dikancing, tidak dilipat,tidak kebesaran
Tali sepatu ditalikan dan memakai kaos kaki
b. Tempat kerja disiapkan peserta didik dengan benar. Bersih dari debu,
kotoran, dan minyakc. Benda kerja disiapkan
dengan benar. Pastikan satu set
komponen-komponen sistem suspensi sudah dipasang dari unit mobil, dipastikan posisi mobil berada dalam keadaan seimbang pada jack stand.
d. Lembar kerja (job sheet) pemeliharaan / servis sistem suspensi dan komponen-
1. Ketentuan dalam persiapan kerja ditaati dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja.
2. Ketentuan dalam proses kerja ditaati dan dilaksanakan langkah demi langkah sesuai dengan prosedur kerja:a. Momen pengencangan
baut dan mur- 8 mm = 15 – 22 Nm- 10 mm = 32 – 52
Nm- 12 mm = 80 – 115
Nmb. Momen pengencangan
mur ball joint 70 – 90 Nm
c. Momen pengencangan mur bushing- Lengan bawah: 280 –
320 Nm- Lengan atas: 180 –
200 Nmd. Momen pengencangan
mur pengikat naf suspensi: 47,5 Nm
e. Momen pengencangan- Baut pengikat nakel
kemudi : 145 Nm.
1
a. Fungsi Pegas daun dijelaskan
b.Fungsi Baut “U” dijelaskan
c. Fungsi Ayunan pegas dijelaskan
d.Fungsi Ruber Bushing dijelaskan
e. Fungsi Ruber Bumper dijelaskan
5. Prinsip kerja pegas pada sistem suspensi dijelaskan berdasarkan konsep modulus elastisitas dan tetapan konstanta pegas.
6. Tipe kontruksi suspensi independent disebutkan
7. Cara kerja suspensi wishbone dijelaskan
8. Cara kerja suspensi Mac. Pherson dijelaskan.
9. Tipe konstruksi suspensi rigid disebutkan.
10. Cara kerja suspensi rigid roda depan dijelaskan.
11. Cara kerja suspensi rigid roda belakang dijelaskan.
12. Cara menggunakan alat pengepress pegas koil dijelaskan.
13. Cara memasang dudukan pegas koil dijelaskan.
14. Prosedur pemeriksaan dan penggantian Stabilisator dijelaskan.
15. Prosedur penggantian karet bantalan pegas daun dijelaskan.
16. Prosedur perbaikan Pegas daun dijelaskan.
17. Prosedur Overhoul suspensi Mc. Pherson dijelaskan.
18. Prosedur Overhoul suspensi wishbone dijelaskan.
komponennya disimak oleh peserta didik, pembagian kelompok dilakukan oleh guru, setiap kelompok terdiri dari 2 orang.
e. Benda kerja yang digunakan untuk pelaksanaan pemeliharaan/servis sistem suspensi yaitu berupa satu set komponen-komponen sistem suspensi yang sudah dipasang dari unit mobil.
f. Peralatan yang akan digunakan dalam pemeriksaan sistem suspensi disiapkan:
1) Tools.- Kunci ring 8 mm,10
mm,12 mm,14 mm- Obeng min besar- Dongkrak buaya- V blok/jakstand- Hand gun roda- Kunci shock 12 mm,14
m,17 mm- Kunci inggris besar- Tang besar- Palu karet- Palu besi- Sikat baja- bor
2) Bahan:- Suspensi pada aksel /
mobil- Bak plastik- Vet silikan- Lap kain ( majun )- Kunci momen- Kunci roda- Alat khusus pengepres
pegas koil- SST pemegang dudukan
pegas3) Alat ukur
- Mistar baja- Fealer gauge.
- Baut pengikat caliper: 90 Nm.
- Mur Ball Joint tie – rod: 50 Nm.
f. Pengontrolan Toe – in dengan standar 5 4 mm (kijang / Hiace)
3. Keselamatan kerja diperhatikan dengan teliti.
4. Menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur fungsi dari masing-masing alat dan sesuai dengan k3:a. Jangan bekerja
dibawah mobil, bila tanpa penyangga yang benar.
b. Jangan membongkar peredam getaran yang didalam silinder penuh dengan gas bertekanan tinggi.
c. Jangan membuka mur penahan batang torak, sebelum pegas koil dipres dengan alat khusus
d. Jangan merubah jumlah dan posisi shim penyetel dan mur eksenter lengan atas/bawah (catat jumlah / ukuran sebelum membongkar).
5. SOP penggunaan alat pengepres pegas koil:a. Pasang kedua klem
pengepres, diantara pegas koil dibagian atas dan bawah pada posisi yang benar.
b. Pasang baut dan kencangkan baut pengepres sampai karet penahan bebas, kemudian lepas murr dan ball joint
c. Langkah selanjutnya
2
- Jangka sorong- Dial indicator magnetic
2. Proses kerjaa. Komponen-komponen
suspensi dibersihkan secara berkala.
b. Stabilisator diperiksa dan diganti secara berkala dilakukan:
1)Pembongkaran Mobil diangkat dan
dipakaikan jakstand pada rangka .
Baut penahan batang stabilisator dilepas pada lengan bawah suspensi
Bantalan karet dan ring penahan dikeluarkan
Batang stabilisator diberi tanda, agar tidak terbalik.
Klem batang stabilisator dilepas
Batang stabilisator dan bantalan karet dikeluarkan.
2)Pemasangan Busing bantalan
karet diberi sedikit vet silicon
Tanda batang stabilisator dikembalikan seperti semula
Batang stabilisator harus tegak lurus dengan baut penahan pada lengan bawah suspensi
Langkah pemasangan dilakukan sesuai urutan kebalikan pembongkaran
c. Karet bantalan pegas daun diganti secara berkala dilakukan:
sama dengan pegas daun
6. SOP pemeriksaan peredam getaran berisi gas:a. Saat batang torak
ditekan tahanannya sangat berat danbila dilepas batang torak secara perlahan – lahan kembali terentang sampai batas maksimum, berarti baik
b. Saat batang torak ditekan tahanannya ringan dan bila dilepas tidak kembali, berarti ada kebocoran gas dan harus diganti.
c. Jika peredam getaran diganti atau dibuang buatlah lubang diameter 2 – 3 mm diatas pemegang nakel kemudi dengan jarak 10 mm.
Hati – hati saat membuat lubang pada tabung penghantar, karena serpihan logam dapat terbang oleh tekanan gas didalamnya.
3
1) Pembongkaran bantalan karet depan Mur dan baut
pengikat pin bagian depan pegas daun dilepas.
Aksel belakang ditahan dengan dongkrak.
Pin dan satu sisi bantalan karet dikeluarkan.
Aksel belakang diturunkan dan satu sisi bantalan karet pegas daun dikeluarkan.
2) Pemeriksaan Busing pegas daun
dan pin dibersihkan (pakai skrap segitiga).
Kondisi pin diperiksa, bila bengkok atau aus, diganti.
Kondisi ulir pada pin diperiksa, rusak, diganti!
Bantalan karet yang rusak, retak dan aus, diganti.
3) Pemasangan Bushing pegas daun
dan pin diberi sedikit vet silicon.
Bantalan karet dipasang kembali, sesuai langkah kebalikan pembongkarannya
4) Pembongkaran bantalan karet belakang Mur klem
gantungan dilepas dan plat penahan dikeluarkan.
Aksel belakang ditahan dengan
4
dongkrak Pin gantungan
dikeluarkan dan diperhatikan posisinya, bila perlu beri tanda!
Bantalan karet dikeluarkan.
Untuk pemeriksaan dan pemasangan adalah sama dengan mengganti bantalan karet depan.
d. Prosedur perbaikan Pegas daun dilakukan:
1) Pembongkaran Mobil bagian
belakang diangkat sampai roda menggantung dan diberi penyangga pada kerangka
Poros propeler pada penggerak aksel belakang dilepas.
Peredam getaran dan baut penahan stabilisator dilepas, bila ada!
Plat pembawah dan baut “U” dilepas, ganjal roda!
Plat penahan dilepas Pegas daun ditahan
dengan dongkrak dan pin penggantung dikeluarkan.
Pegas daun bagian depan diberi tanda
Dongkrak diturunkan dan pin dilepas.
Pegas daun dikeluarkan dan dipasang pada ragum
Klem pegas daun atau bor keling pada klem dibuka.
Baut senter pegas
5
daun dibuka Pegas daun
dibongkar.2) Pemeriksaan
Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, diganti.
Klem pegas daun rusak atau putus, diganti.
Kondisi baut “U”, retak, aus atau ulirnya rusak, diganti.
Ulir baut senter pegas daun, rusak, diganti.
Kondisi karet pembatas, rusak atau sobek, diganti.
3) Petunjuk Pemasangan Permukaan kontak
pegas daun di beri vet tahan air
Ketinggian pegas daun sebelah kanan dan kiri diukur, harus sama. Untuk kendaraan khusus biasanya jarak antara sumbu pegas daun depan dan belakang tidak sama (lihat buku manual)
Tanda dikembalikan seperti semula
Pemasangan dilakukan sesuai dengan kebalikan pembongkaran.
e. Prosedur Overhoul suspensi Mc. Pherson dilakukan:
1)Pembongkaran Mobil (bagian
bodi) diangkat dengan dongkrak atau lift.
Roda depan dilepas. Caliper rem dan
6
ikat dengan kawat pada bodi dilepas
pipa rem dilepas, bila perlu.
Ball joint tie – rod dilepaskan dari lengan nakel kemudi
Pin pengunci dan mur poros penggerak dilepas
Mur pengikat ball joint len gan bawah dilepas
Pemegang nakel kemudi diberi tanda pemasangan dengan eksenter penyetel camber
Kedua baut pengikat nakel kemudi dilepas.
Nakel kemudi dari poros penggerak dilepas, (ikat dengan kawat poros penggerak pada bodi).
Ketiga mur pengikat peredam getaran pada bodi dilepas.
Unit peredam getaran dilepas.
Unit peredam getaran dijepit pada ragum
Pegas koil ditekan dengan alat pengetes sampai karet penahan bebas
Mur pengikat naf suspensi dilepas dari poros peredam getaran.
Naf suspensi, dudukan pegas, karet penahan dan bemper dilepas.
Perhatikan posisi dan susunannya
7
komponen tersebut. Pegas koil bersam –
sama alat pengepres dilepas.
Peredam getaran diperiksa
2)Pemeriksaan Keretakan di sekitar
lubang baut pemegang nakel kemudi diperiksa
Keretakan dudukan pegas koil diperiksa, bila retak diganti.
Keretakan/ kerusakn akibat korosi pada bodi tempat tiga baut penunjang naf suspensi diperiksa, bila retak / rusak diperbaiki dengan las.
Kondisi karet penahan, karet penutup debu dan bemper diperiksa, bila rusak diganti.
Kondisi bantalan naf suspense diperiksa, bila macet atau aus diganti.
3)Pemasangan Langkah
pemasangan adalah kebalikan pembongkaran. Komponen – komponen yang diperhatikan.
Komponen – komponen yang dipasang harus bersih.
Komponen kanan dan kiri jangan sampai tertukar.
Pegas koil yang masih dipres pada tabung pengantar
8
dipasang dan diperhatikan ujung pegas koil harus berpasangan dengan alur pada dudukan bawah.
Dudukan pegas koil dipasang, posisi pemasangan peredam getaran pada bodi
Kembalikan tanda pemasangan penyetel camber pada posisi semula
Momen pengencangan
Sudut camber dan caster diperiksa.
Bila melepas pipa rem lakukan pembuangan udara!
f. Cara memasang dudukan pegas koil dilakukan: Tanda “out”
mengarah ke bagian luar kendaraan
Lubang alur dudukan pegas harus berpasangan dengan poros peredam getaran
Momen pengencangan mur pengikat naf suspensi: 47,5 Nm.
g. Alat pengepress pegas koil digunakan: Kedua klem
pengepres dipasang, diantara pegas koil dibagian atas dan bawah pada posisi yang benar.
Baut dipasang dan dikencangkan pengepres sampai karet penahan bebas
Kemudian murr dan
9
ball joint dilepas Langkah
selanjutnya sama dengan pegas daun
h. Prosedur Overhoul suspensi wishbone dilakukan:
1) Pembongkaran Mobil diangkat dan
diberi penyangga tiga kaki pada kerangka dengan posisi yang benar.
Roda depan dilepas.
Tromol dan plat pembawa dilepas (bila rem cakram, lepas kaliper rem).Catatan: tidak perlu melepas slang rem. Kaliper dan plat pembawa harus diikat pada rangka.
Ball joint tie – rod dilepas.
Peredam getaran dilepas.
Stabilisator bila ada dilepas.
Lengan bawah suspensi diangkat dan ditumpu dengan dongkrak, agar ball joint bawah bebas.
Pin pengunci dan mur dilepas, kemudian dengan menggunakan alat khusus dibuka ball joint bawah.
Ball joint atas dilepas dengan cara yang sama melepas ball joint bawah.
Knuckle arm dilepas.
Dongkrak diturunkan pelan – pelan sampai pegas
10
daun bebas. Mur penahan baut
batang engsel atas suspensi dilonggarkan.
Shim penyetel camber / caster dilepas.
2) PemeriksaanBersihkan semua bagian yang akan dilakukan pemeriksaan, adapun hal yang perlu diperiksa adalah: Keausan dan
kerusakan ulir batang engsel dan mur bushing, bila rusak diganti (sney lagi ulir batang engsel).
Keausan dan kemacetan ball joint diperiksa.
3) PemasanganLangkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, adapun hal yang perlu diperhatikan adalah: Mur, baut batang
engsel dan ball joint diberi pelumasan (vet).
Jangan sampai tertukar komponen – komponen kanan dan kiri (lihat tanda).
Baut dan mur (ulir halus / kasar) dicocokkan dulu sebelum dipasang.
Posisi shim penyetel sudut camber & caster dikembalikan seperti semula
Momen pengencangan mur
11
bushing- Lengan bawah:
280 – 320 Nm- Lengan atas: 180 –
200 NmIngat! Batang engsel harus dapat berputar lembut setelah pengencangan.
Momen pengencangan mur ball joint 70 – 90 Nm, Jangan lupa memasang pin pengunci.
Momen pengencangan baut dan mur- 8 mm = 15 – 22
Nm- 10 mm = 32 – 52
Nm- 12 mm = 80 – 115
Nm Pengontrolan Toe –
in dengan standar 5 4 mm (kijang / Hiace) dilakukan, bila tidak sesuai lakukan penyetelan mobil lain sesuai dengan manual.
Sudut camber dan caster diperiksa.
3. Sikap kerjaa. Ketentuan dalam
persiapan kerja ditaati dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja.
b. Ketentuan dalam proses kerja ditaati dan dilaksanakan langkah demi langkah sesuai dengan prosedur kerja.
c. Keselamatan kerja diperhatikan dengan teliti.
4. Produk kerja
12
1) Momen pengencangan baut dan mur- 8 mm = 15 – 22 Nm- 10 mm = 32 – 52 Nm- 12 mm = 80 – 115
Nm2) Momen pengencangan
mur ball joint 70 – 90 Nm
3) Momen pengencangan mur bushing- Lengan bawah: 280 –
320 Nm- Lengan atas: 180 –
200 Nm4) Momen pengencangan
mur pengikat naf suspensi: 47,5 Nm
5) Momen pengencangan- Baut pengikat nakel
kemudi : 145 Nm.
- Baut pengikat caliper: 90 Nm.
- Mur Ball Joint tie – rod: 50 Nm.
6) Pengontrolan Toe – in dengan standar 5 4 mm (kijang / Hiace)
7) Komponen-komponen sistem suspensi dalam keadaan bersih.
8) Komponen-komponen sistem suspensi yang aus dan rusak/tidak sesuai dengan lagi dengan spesifikasi setelah dilakukan pemeriksaan dapat diganti oleh peserta didik.
5. Waktu kerjaPerbaikan sistem suspensi dan komponen-komponennya dapat dilakukan dalam 180 menit (4x45 menit)
13
Lembar Kerja KOGNITIF
1. Jelaskan fungsi dari sistem suspensi? (bobot 8)2. Sebutkan Jenis-jenis dari suspensi beserta komponen-komponennya? (bobot 5)3. Jelaskan cara kerja suspensi? (bobot 8)
a. wishboneb. Mac. Pherson
4. Jelaskan prinsip kerja pegas dari sistem suspensi? (bobot 8)
14
5. Sebutkan tipe-tipe kontruksi suspensi independent? (bobot 5 )6. Jelaskan fungsi dari komponen-komponen suspensi idependent berikut ini? (bobot 8)
a. Fungsi Shock absorber (peredam kejut)
b. Stabilizer bar
c. Strut bar
d. Upper arm dan Lower arm
e. Ball joint
7. Jelaskan fungsi komponen-komponen suspensi rigid berikut ini? (bobot 8)a. Pegas daunb. Ayunan Pegas
8. Sebutkan tipe-tipe konstruksi suspensi rigid? (bobot 5)9. Jelaskan prosedur perbaikan Pegas daun meliputi pembongkaran, pemeriksaan, dan
pemasangan? (bobot 15)10. Jelaskan prosedur overhoul suspensi Mc. Pherson meliputi pembongkaran, pemeriksaan,
dan pemasangan? (bobot 15)11. Jelaskan prosedur overhoul suspensi wishbone meliputi pembongkaran, pemeriksaan dan
pemasangan? (bobot 15)
LEMBAR JAWABAN KOGNITIF
1. Fungsi sistem suspensi adalah:a. Bersama-sama dengan roda menyerap kejutan dan oksilasi dari permukaan jalan.b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan
dengan roda-roda.c. Menopang body / kerangka pada poros dan memelihara letak geometri antara body
dengan roda.
15
d. Pemelihara letak geometris antara body dan roda
2. Jenis-jenis suspensi dan komponen-komponennya
Jenis suspense Komponen-komponennyaa. Suspensi Independent 1) Pegas koil / torsi
2) Shock absorber (peredam kejut)
3) Stabilizer bar 4) Strut bar 5) Upper arm dan Lower arm 6) Ball joint 7) Knuckle kemudi
b. Suspensi Rigid 1) Pegas daun 2) Baut “U”3) Ayunan Pegas4) Bushing karet5) Bumper karet
3. Cara kerja suspensi ,a. Cara kerja suspensi wishbone yaitu apabila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi yang dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan.
b. Cara kerja suspensi Mac Pherson, yaitu untuk tipe “melintang”, akan bekerja bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan kerangka ( frame ). Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka (frame).Untuk tipe “L”, suspensi akan bekerja bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm “L” mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersaman pegas koil antara lower arm “L” dengan rangka (frame) kendaraan .
4. Pada dasarnya pegas akan bekerja ketika suatu kendaraan melewati jalan tidak rata atau berlubang, gaya berat yang bekerja pada pengendara (dan gaya berat motor) akan menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang
16
dimilikinya, pegas meregang kembali setelah termapatkan. Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam kondisi ini, pengendara merasa sangat nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor. Pegas yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan sifat elastisitas pegas akan hilang.
5. Tipe konstruksi suspensi jenis independent, yaitu suspensi wishbone dan suspensi mac pherson.
6. Fungsi masing-masing komponen suspensi independent:Jenis suspensi Komponen-komponennya Fungsi
a. Suspensi Independent
1) Shock absorber (peredam kejut)
2) Stabilizer bar
3) Strut bar
4) Upper arm dan Lower arm
5) Ball joint
1) Mengurang oksilasai yang berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata.
2) Mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat membelok atau saat lurus mengurangi tenaga guling.
3) Menahan lower arm agar tidak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun dorongan akibat terjadinya pengereman, atau saat pemindaan tenaga dari motor.
4) Menyangga pegas coil, pemasangan knuckle kemudi dan memelihara letak geometris body dan roda-roda.
5) Sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan membentuk, pemasangannya antara lower arm dengan steering knuck dan upper arm dengan steering knuckle.
7. Fungsi masing-masing komponen suspensi rigidJenis suspensi Komponen-komponennya Fungsi Suspensi Rigid 1) Pegas daun
2) Ayunan Pegas
1) Untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan permukaan jalan, pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila dibanding dengan pegas koil maupun pegas torsi oleh karena itu pegas daun banyak digunakan pada sistem suspensi bagian belakang kendaraan.
2) Untuk memungkinkan pegas memanjang dan memendek bila roda menerima kejutan dari jalan.
17
8. Tipe konstruksi suspensi jenis rigid, yaitu suspensi rigit roda depan dan roda belakang.
9. Prosedur perbaikan pegas daun:a. Pembongkaran pegas daun
Mobil bagian belakang diangkat sampai roda menggantung dan diberi penyangga pada bodi / kerangka
Poros propeler pada penggerak aksel belakang dilepas. Peredam getaran dan baut penahan stabilisator dilepas, bila ada! Plat pembawah dan baut “U” dilepas, ganjal roda! Plat penahan dilepas Pegas daun ditahan dengan dongkrak dan pin penggantung dikeluarkan. Pegas daun bagian depan diberi tanda Dongkrak diturunkan dan pin dilepas. Pegas daun dikeluarkan dan dipasang pada ragum Klem pegas daun atau bor keling pada klem dibuka. Baut senter pegas daun dibuka Pegas daun dibongkar.
b. Pemeriksaan pegas daun Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, diganti. Klem pegas daun rusak atau putus, diganti. Kondisi baut “U”, retak, aus atau ulirnya rusak, diganti. Ulir baut senter pegas daun, rusak, diganti. Kondisi karet pembatas, rusak atau sobek, diganti.
c. Pemasangan pegas daun Permukaan kontak pegas daun di beri vet tahan air Ketinggian pegas daun sebelah kanan dan kiri diukur, harus sama. Untuk kendaraan
khusus biasanya jarak antara sumbu pegas daun depan dan belakang tidak sama (lihat buku manual)
Tanda dikembalikan seperti semula Pemasangan dilakukan sesuai dengan kebalikan pembongkaran.
10. Prosedur Overhoul suspensi Mc. Pherson:a. Pembongkaran suspensi Mc. Pherson
Mobil (bagian bodi) diangkat dengan dongkrak atau lift. Roda depan dilepas. Caliper rem dan ikat dengan kawat pada bodi dilepas pipa rem dilepas, bila perlu. Ball joint tie – rod dilepaskan dari lengan nakel kemudi Pin pengunci dan mur poros penggerak dilepas Mur pengikat ball joint len gan bawah dilepas Pemegang nakel kemudi diberi tanda pemasangan dengan eksenter penyetel camber Kedua baut pengikat nakel kemudi dilepas.
18
Nakel kemudi dari poros penggerak dilepas, (ikat dengan kawat poros penggerak pada bodi).
Ketiga mur pengikat peredam getaran pada bodi dilepas. Unit peredam getaran dilepas. Unit peredam getaran dijepit pada ragum Pegas koil ditekan dengan alat pengetes sampai karet penahan bebas Mur pengikat naf suspensi dilepas dari poros peredam getaran. Naf suspensi, dudukan pegas, karet penahan dan bemper dilepas. Perhatikan posisi dan susunannya komponen tersebut. Pegas koil bersam – sama alat pengepres dilepas. Peredam getaran diperiksa
b. Pemeriksaan suspensi Mc. Pherson Keretakan di sekitar lubang baut pemegang nakel kemudi diperiksa Keretakan dudukan pegas koil diperiksa, bila retak diganti. Keretakan/ kerusakn akibat korosi pada bodi tempat tiga baut penunjang naf suspensi
diperiksa, bila retak / rusak diperbaiki dengan las. Kondisi karet penahan, karet penutup debu dan bemper diperiksa, bila rusak diganti. Kondisi bantalan naf suspense diperiksa, bila macet atau aus diganti.
c. Pemasangan suspensi Mc. Pherson Langkah pemasangan adalah kebalikan pembongkaran. Komponen – komponen yang
diperhatikan. Komponen – komponen yang dipasang harus bersih. Komponen kanan dan kiri jangan sampai tertukar. Pegas koil yang masih dipres pada tabung pengantar dipasang dan diperhatikan ujung
pegas koil harus berpasangan dengan alur pada dudukan bawah. Dudukan pegas koil dipasang, posisi pemasangan peredam getaran pada bodi Kembalikan tanda pemasangan penyetel camber pada posisi semula Momen pengencangan Sudut camber dan caster diperiksa. Bila melepas pipa rem lakukan pembuangan udara.
11. Prosedur Overhoul suspensi wishbone:a. Pembongkaran suspensi wishbone
Mobil diangkat dan diberi penyangga tiga kaki pada kerangka dengan posisi yang benar.
Roda depan dilepas. Tromol dan plat pembawa dilepas (bila rem cakram, lepas kaliper rem).
Catatan: tidak perlu melepas slang rem. Kaliper dan plat pembawa harus diikat pada rangka.
Ball joint tie – rod dilepas. Peredam getaran dilepas. Stabilisator bila ada dilepas. Lengan bawah suspensi diangkat dan ditumpu dengan dongkrak, agar ball joint
bawah bebas.
19
Pin pengunci dan mur dilepas, kemudian dengan menggunakan alat khusus dibuka ball joint bawah.
Ball joint atas dilepas dengan cara yang sama melepas ball joint bawah. Knuckle arm dilepas. Dongkrak diturunkan pelan – pelan sampai pegas daun bebas. Mur penahan baut batang engsel atas suspensi dilonggarkan. Shim penyetel camber / caster dilepas.
b. Pemeriksaan Bersihkan semua bagian yang akan dilakukan pemeriksaan, adapun hal yang perlu diperiksa adalah: Keausan dan kerusakan ulir batang engsel dan mur bushing, bila rusak diganti (sney
lagi ulir batang engsel). Keausan dan kemacetan ball joint diperiksa.
c. Pemasangan Langkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, adapun hal yang perlu diperhatikan adalah: Mur, baut batang engsel dan ball joint diberi pelumasan (vet). Jangan sampai tertukar komponen – komponen kanan dan kiri (lihat tanda). Baut dan mur (ulir halus / kasar) dicocokkan dulu sebelum dipasang. Posisi shim penyetel sudut camber & caster dikembalikan seperti semula Momen pengencangan mur bushing- Lengan bawah: 280 – 320 Nm
- Lengan atas: 180 – 200 NmIngat! Batang engsel harus dapat berputar lembut setelah pengencangan.
Momen pengencangan mur ball joint 70 – 90 Nm, Jangan lupa memasang pin pengunci.
Momen pengencangan baut dan mur- 8 mm = 15 – 22 Nm
- 10 mm = 32 – 52 Nm
- 12 mm = 80 – 115 Nm Pengontrolan Toe – in dengan standar 5 4 mm (kijang / Hiace) dilakukan, bila tidak
sesuai lakukan penyetelan mobil lain sesuai dengan manual. Sudut camber dan caster diperiksa
20
LEMBAR EVALUASI PSIKOMOTOR
No.
Kriteria Unjuk Kerja
Kerja Peserta Didik
Skor
Ya Tidak Maksimal
Nyata
1. Persiapan:1. Persiapan
a. Untuk menjaga keselamatan, baju dan sepatu praktik dipakai dengan benar. Baju praktik harus
dikancing, tidak
21
dilipat Tali sepatu ditalikan
dan memakai kaos kaki
b. Tempat kerja disiapkan peserta didik dengan benar. Bersih dari debu,
kotoran, dan minyakc. Benda kerja disiapkan dengan benar. Pastikan satu set
komponen-komponen sistem suspensi disiapkan, agar proses perbaikan dapat dilakukan lebih leluasa.
d. Lembar kerja (job sheet) perbaikan sistem suspensi dan komponen-komponennya disimak oleh peserta didik, pembagian kelompok dilakukan oleh guru, setiap kelompok terdiri dari 2 orang.
e. Benda kerja yang digunakan untuk pelaksanaan perbaikan sistem suspensi yaitu berupa satu set komponen-komponen sistem suspensi dari unit mobil.Peralatan yang akan digunakan dalam pemeriksaan sistem suspensi disiapkan:
2. Proses Kerjaa. Komponen-komponen
suspensi dibersihkan secara berkala.
b. Prosedur pembongkaran
22
stabilisator dijelaskan. Mobil diangkat dan
diberi penyangga pada rangka / bodi
Baut penahan batang stabilisator dilepas pada lengan bawah suspensi
Bantalan karet dan ring penahan dikeluarkan
Batang stabilisator diberi tanda, agar tidak terbalik.
Klem batang stabilisator dilepas
Batang stabilisator dan bantalan karet dikeluarkan.
c. Prosedur pemasangan stabilisator dijelaskan. Busing bantalan karet
diberi sedikit vet silicon
Tanda batang stabilisator dikembalikan seperti semula
Batang stabilisator harus tegak lurus dengan baut penahan pada lengan bawah suspensi
Langkah pemasangan dilakukan sesuai urutan kebalikan pembongkaran
d. Karet bantalan pegas daun diganti secara berkala dilakukan:1) Pembongkaran
bantalan karet depan Mur dan baut
pengikat pin bagian
23
depan pegas daun dilepas.
Aksel belakang ditahan dengan dongkrak.
Pin dan satu sisi bantalan karet dikeluarkan.
Aksel belakang diturunkan dan satu sisi bantalan karet pegas daun dikeluarkan.
2) Pemeriksaan Busing pegas daun
dan pin dibersihkan (pakai skrap segitiga).
Kondisi pin diperiksa, bila bengkok atau aus, diganti.
Kondisi ulir pada pin diperiksa, rusak, diganti!
Bantalan karet yang rusak, retak dan aus, diganti.
3) Pemasangan Bushing pegas daun
dan pin diberi sedikit vet silicon.
Bantalan karet dipasang kembali, sesuai langkah kebalikan pembongkarannya
4) Pembongkaran bantalan karet belakang Mur klem gantungan
dilepas dan plat penahan
24
dikeluarkan. Aksel belakang
ditahan dengan dongkrak
Pin gantungan dikeluarkan dan diperhatikan posisinya, bila perlu beri tanda!
Bantalan karet dikeluarkan.
Untuk pemeriksaan dan pemasangan adalah sama dengan mengganti bantalan karet depan.
e. Prosedur perbaikan Pegas daun dilakukan:1) Pembongkaran
Mobil bagian belakang diangkat sampai roda menggantung dan diberi penyangga pada bodi / kerangka
Poros propeler pada penggerak aksel belakang dilepas.
Peredam getaran dan baut penahan stabilisator dilepas, bila ada!
Plat pembawah dan baut “U” dilepas, ganjal roda!
Plat penahan dilepas Pegas daun ditahan
dengan dongkrak dan pin penggantung dikeluarkan.
Pegas daun bagian depan diberi tanda
Dongkrak
25
diturunkan dan pin dilepas.
Pegas daun dikeluarkan dan dipasang pada ragum
Klem pegas daun atau bor keling pada klem dibuka.
Baut senter pegas daun dibuka
Pegas daun dibongkar.
2) Pemeriksaan Kondisi pegas daun,
retak atau aus yang berlebihan, diganti.
Klem pegas daun rusak atau putus, diganti.
Kondisi baut “U”, retak, aus atau ulirnya rusak, diganti.
Ulir baut senter pegas daun, rusak, diganti.
Kondisi karet pembatas, rusak atau sobek, diganti.
3) Pemasangan Permukaan kontak
pegas daun di beri vet tahan air
Ketinggian pegas daun sebelah kanan dan kiri diukur, harus sama. Untuk kendaraan khusus biasanya jarak antara sumbu pegas daun depan dan belakang tidak sama
26
(lihat buku manual) Tanda dikembalikan
seperti semula Pemasangan
dilakukan sesuai dengan kebalikan pembongkaran.
f. Prosedur Overhoul suspensi Mc. Pherson dilakukan:1) Pembongkaran
Mobil (bagian bodi) diangkat dengan dongkrak atau lift.
Roda depan dilepas. Caliper rem dan ikat
dengan kawat pada bodi dilepas
pipa rem dilepas, bila perlu.
Ball joint tie – rod dilepaskan dari lengan nakel kemudi
Pin pengunci dan mur poros penggerak dilepas
Mur pengikat ball joint len gan bawah dilepas
Pemegang nakel kemudi diberi tanda pemasangan dengan eksenter penyetel camber
Kedua baut pengikat nakel kemudi dilepas.
Nakel kemudi dari poros penggerak dilepas, (ikat dengan kawat poros penggerak pada
27
bodi). Ketiga mur pengikat
peredam getaran pada bodi dilepas.
Unit peredam getaran dilepas.
Unit peredam getaran dijepit pada ragum
Pegas koil ditekan dengan alat pengetes sampai karet penahan bebas
Mur pengikat naf suspensi dilepas dari poros peredam getaran.
Naf suspensi, dudukan pegas, karet penahan dan bemper dilepas.
Perhatikan posisi dan susunannya komponen tersebut.
Pegas koil bersam – sama alat pengepres dilepas.
Peredam getaran diperiksa
2) Pemeriksaan Keretakan di sekitar
lubang baut pemegang nakel kemudi diperiksa
Keretakan dudukan pegas koil diperiksa, bila retak diganti.
Keretakan/ kerusakn akibat korosi pada bodi tempat tiga baut penunjang naf suspensi diperiksa, bila retak / rusak diperbaiki dengan
28
las. Kondisi karet
penahan, karet penutup debu dan bemper diperiksa, bila rusak diganti.
Kondisi bantalan naf suspense diperiksa, bila macet atau aus diganti.
3) Pemasangan Langkah
pemasangan adalah kebalikan pembongkaran. Komponen – komponen yang diperhatikan.
Komponen – komponen yang dipasang harus bersih.
Komponen kanan dan kiri jangan sampai tertukar.
Pegas koil yang masih dipres pada tabung pengantar dipasang dan diperhatikan ujung pegas koil harus berpasangan dengan alur pada dudukan bawah.
Dudukan pegas koil dipasang, posisi pemasangan peredam getaran pada bodi
Kembalikan tanda pemasangan penyetel camber
29
pada posisi semula Momen
pengencangan Sudut camber dan
caster diperiksa. Bila melepas pipa
rem lakukan pembuangan udara.
g. Cara memasang dudukan pegas koil dilakukan: Tanda “out” di arahkan
ke bagian luar kendaraan
Lubang alur dudukan pegas harus dipasangkan dengan poros peredam getaran
Momen pengencangan mur pengikat naf suspensi: 47,5 Nm.
h. Alat pengepress pegas koil digunakan: Kedua klem pengepres
dipasang diantara pegas koil dibagian atas dan bawah pada posisi yang benar.
Baut dipasang dan dikencangkan pengepres sampai karet penahan bebas
Kemudian murr dan ball joint dilepas
Langkah selanjutnya sama dengan pegas daun
i. Prosedur Overhoul suspensi wishbone dilakukan:1) Pembongkaran
Mobil diangkat dan diberi penyangga tiga kaki pada kerangka dengan
30
posisi yang benar. Roda depan
dilepas. Tromol dan plat
pembawa dilepas (bila rem cakram, lepas kaliper rem).Catatan: tidak perlu melepas slang rem. Kaliper dan plat pembawa harus diikat pada rangka.
Ball joint tie – rod dilepas.
Peredam getaran dilepas.
Stabilisator bila ada dilepas.
Lengan bawah suspensi diangkat dan ditumpu dengan dongkrak, agar ball joint bawah bebas.
Pin pengunci dan mur dilepas, kemudian dengan menggunakan alat khusus dibuka ball joint bawah.
Ball joint atas dilepas dengan cara yang sama melepas ball joint bawah.
Knuckle arm dilepas.
Dongkrak diturunkan pelan – pelan sampai pegas daun bebas.
Mur penahan baut batang engsel atas suspensi
31
dilonggarkan. Shim penyetel
camber / caster dilepas.
2) Pemeriksaan Bersihkan semua bagian yang akan dilakukan pemeriksaan, adapun hal yang perlu diperiksa adalah: Keausan dan
kerusakan ulir batang engsel dan mur bushing, bila rusak diganti (sney lagi ulir batang engsel).
Keausan dan kemacetan ball joint diperiksa.
3) Pemasangan Langkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, adapun hal yang perlu diperhatikan adalah: Mur, baut batang
engsel dan ball joint diberi pelumasan (vet).
Jangan sampai tertukar komponen – komponen kanan dan kiri (lihat tanda).
Baut dan mur (ulir halus / kasar) dicocokkan dulu sebelum dipasang.
Posisi shim penyetel sudut camber & caster dikembalikan
32
seperti semula Momen
pengencangan mur bushing- Lengan bawah:
280 – 320 Nm- Lengan atas: 180 –
200 NmIngat! Batang engsel harus dapat berputar lembut setelah pengencangan.
Momen pengencangan mur ball joint 70 – 90 Nm, Jangan lupa memasang pin pengunci.
Momen pengencangan baut dan mur- 8 mm = 15 – 22
Nm- 10 mm = 32 – 52
Nm- 12 mm = 80 –
115 Nm Pengontrolan Toe –
in dengan standar 5 4 mm (kijang / Hiace) dilakukan, bila tidak sesuai lakukan penyetelan mobil lain sesuai dengan manual.
Sudut camber dan caster diperiksa.
3. Sikap Kerja:a. Persiapan kerja dapat ditaati
peserta didik sesuai prosedur kerja
b. Ketentuan dalam persiapan
33
kerja ditaati dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja.
c. Ketentuan dalam proses kerja ditaati dan dilaksanakan langkah demi langkah sesuai dengan prosedur kerja.
d. Keselamatan kerja diperhatikan dengan teliti.
4. Produk Kerja:a. Momen pengencangan
baut dan mur- 8 mm = 15 – 22 Nm
- 10 mm = 32 – 52 Nm
- 12 mm = 80 – 115 Nmb. Momen pengencangan
mur ball joint 70 – 90 Nm
c. Momen pengencangan mur bushing- Lengan bawah: 280 –
320 Nm- Lengan atas: 180 – 200
Nmd. Momen pengencangan
mur pengikat naf suspensi: 47,5 Nm
e. Momen pengencangan- Baut pengikat nakel
kemudi : 145 Nm.- Baut pengikat caliper
: 90 Nm.- Mur Ball Joint tie – rod
: 50 Nm.f. Pengontrolan Toe – in
dengan standar 5 4 mm (kijang / Hiace)
g. Komponen-komponen sistem suspensi dalam keadaan bersih.
h. Komponen-komponen sistem suspensi yang aus dan rusak/tidak sesuai dengan lagi dengan
34
spesifikasi setelah dilakukan pemeriksaan dapat diganti oleh peserta didik.
5. Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah
LEMBAR EVALUASI APEKTIF
SIKAP KERJAUnjuk kerja
Nilai Bobot Skor Ya Tidak
a. Persiapan kerja dapat ditaati peserta didik sesuai prosedur kerja
b. Ketentuan dalam persiapan kerja ditaati dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja.
c. Ketentuan dalam proses kerja ditaati dan dilaksanakan langkah demi langkah sesuai dengan prosedur kerja.
d. Proses kerja praktik pengelasan dapat ditaati peserta didik sesuai
35
prosedur.e. Keselamatan kerja
diperhatikan dengan teliti.
KRITERIA KELULUSAN
Aspek Skor (0-10) Bobot Nilai Keterangan Kognitif 2 Syarat kelulusan, nilai
minimal 75 dengan nilai setiap aspek minimal 7,5
Psikomotor 4Apektif 4
Keterangan:
Tidak : 0 s.d 74 (TIDAK LULUS)
Ya : 75 s.d 100 (LULUS)
36