EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTEGRITAS
PEMROSESAN PADA PENERAPAN APLIKASI POINT OF
SALE
(Studi Kasus di PT Aseli Dagadu Djokdja)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Agnes Ika Kundari
142114166
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTEGRITAS
PEMROSESAN PADA PENERAPAN APLIKASI POINT OF
SALE
(Studi Kasus di PT Aseli Dagadu Djokdja)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Agnes Ika Kundari
142114166
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jalanilah hidup sepenuhnya dan fokuslah pada hal-hal yang positif
(Matt Cameron)
For every struggle, every difficulty, God has given you the grace to stand strong.
You have the power to be uncommon.
(Joelosteen)
Lakukan apa yang dapat kamu lakukan saat ini juga.
Lakukan apa yang menjadikan kebahagiaan bagimu, karena kebahagianmu adalah
kebahagiaan yang dapat kamu ciptakan sendiri.
(Penulis)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Yesus dan Bunda Maria yang selalu mendampingiku
Orang-orang yang aku cintai, Bapak & Mamah & Adek
Sahabat dan teman-temanku semuanya
dan seluruh pihak yang telah membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN
PADA PENERAPAN APLIKASI POINT OF SALE
(Studi kasus di PT Aseli Dagadu Djokdja)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 4 Oktober 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian pemikiran dari penulis lain
yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat pada
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain yang seolah-olah hasil pemikiran
saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata
Dharma batal saya terima.
Yogyakarta, 30 November 2018
Yang membuat pernyataan
Agnes Ika Kundari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Agnes Ika Kundari
NIM : 142114166
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN
PADA PENERAPAN APLIKASI POINT OF SALE
(Studi kasus di PT Aseli Dagadu Djokdja)
Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannnya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 30 November 2018
Yang menyatakan,
Agnes Ika Kundari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membimbing, mengarahkan, memberi dukungan
dan membantu dalam proses penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir, yaitu
kepada :
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberi kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar
mengembangkan kepribadian penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., QIA., C.A., Selaku Kepala Program Studi
Akuntansi dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis dalam proses belajar dan pengembangan diri dari awal semester hingga
akhir.
4. Ig. Aryono Putranto, S.E., M.Acc., Ak, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu pengetahuan.
6. Hadi Sulistiyo, selaku HRM-GA PT Aseli Dagadu Djokdja yang telah
menyetujui permohonan riset/penelitian dan seluruh staff yang telah
mendukung dan memberikan bantuan atas penelitian ini.
7. Kepada Bapakku Kristoforus Kuntoro, Mamahku Bernadetta Sulastrini, dan
Adikku Maria Trisyana yang selalu mendoakan, mendukung pilihan dan
mempercayakan keputusan pada penulis.
8. Kepada yang terkasih Titus Jefry Setyadhi, seseorang yang selalu ada dan
menemani untuk memberikan bantuan, dukungan, semangat dan motivasi
supaya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada sahabat seperjuangan sejak awal kuliah Arie Susanti, Friska Yanti M
Manurung, Elisabet Purba dan Maria Felicia Maya Hanela, terimakasih atas
bantuan, dukungan, doa, semangat serta motivasi yang kalian berikan.
10. Kepada Agnes Dian, Aisah Gita Mustikawati, Bathin, Rossy, Digna dan
Heribertus Yudha teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi, terimakasih
atas motivasi dan bantuan yang selalu kalian berikan.
11. Kepada Mas Dedy yang selalu peduli dan memberikan semangat kepada
penulis, terus memberikan solusi terbaik ketika penulis merasa kesulitan,
terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Yogyakarta, 30 November 2018
Penulis,
Agnes Ika Kundari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv
HALAMAN PERNYATAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUN KARYA TULIS ....................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii
HALMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Batasan Masalah................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem ................................................................................................... 6
B. Informasi .............................................................................................. 12
C. Sistem Informasi .................................................................................. 14
D. Point Of Sale ........................................................................................ 18
E. Sistem Pengendalian Integritas Pemrosesan ........................................ 26
F. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 36
C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 37
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 37
E. Jenis Data ............................................................................................. 39
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan............................................................................... 46
B. Struktur Organisasi .............................................................................. 47
C. Manajemen PT Aseli Dagadu Djokdja ................................................ 49
D. Kegiatan Usaha Perusahaan ................................................................. 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 56
B. Analisis Data ........................................................................................ 72
C. Pembahasan .......................................................................................... 111
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 116
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 117
C. Saran ..................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 119
LAMPIRAN ..................................................................................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kerangka perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale .......... 40
Tabel 2 : Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan) ....................................................................................... 72
Tabel 3 : Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan) ......................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Konfigurasi Sistem POS Terpusat ................................................ 23
Gambar 2 : Konfigurasi Sistem POS Interaktif ............................................... 25
Gambar 3 : Struktur Organisasi PT Aseli Dagadu Djokdja ............................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tampilan login Aplikasi Point Of Sale .................................... 122
Lampiran 2 : Tampilan Transaksi Penjualan ................................................. 122
Lampiran 3 : Tampilan Stok Gerai (atas) ....................................................... 123
Lampiran 4 : Tampilan Stok Gerai (bawah) .................................................. 123
Lampiran 5 : Tampilan Dokumen Delivery Order ....................................... 124
Lampiran 6 : Tampilan Dokumen Delivery Order (ditolak) ......................... 124
Lampiran 7 : Contoh LPBJ (Laporan Pengiriman Barang Jadi) .................... 125
Lampiran 8 : Contoh Moving Ticket .............................................................. 126
Lampiran 9 : Bagan Alur Proses Produksi ..................................................... 127
Lampiran 10 : Contoh Cashier Report ............................................................. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN PADA
PENERAPAN APLIKASI POINT OF SALE
(Studi kasus di PT Aseli Dagadu Djokdja)
Agnes Ika Kundari
NIM : 142114166
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem pengendalian
integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi Point Of Sale (POS) di PT Aseli
Dagadu Djokdja. Latar belakang dari penelitian ini adalah penggunaan aplikasi POS
dalam proses bisnis perusahaan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan teknik
dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara
mendeskripsikan aplikasi POS yang diterapkan, pendeskripsian meliputi fungsi yang
terkait dengan aplikasi POS, dokumen yang digunakan dalam aplikasi POS serta
membandingkan antara teori mengenai sistem pengendalian integritas pemrosesan
pada penerapan aplikasi POS di PT Aseli Dagadu Djokdja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Aseli Dagadu Djokdja telah
menerapkan aplikasi POS dalam melakukan proses bisnisnya. Penerapan aplikasi ini
bersifat online, maka perubahan data yang terjadi akan secara otomatis merubah data
yang berkaitan, sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk penggunanya.
Berdasarkan pembandingan teori dan penerapan, terdapat kesesuaian antara teori
pengendalian internal dan integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi POS di PT
Aseli Dagadu Djokdja.
Kata kunci : Integritas Pemrosesan, Pengendalian, Point Of Sale, Sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
EVALUATION OF PROCESSING INTEGRITY CONTROL SYSTEM FOR
THE IMPLEMENTATION OF THE APLICATIONS
POINT OF SALE
(The case study at PT Aseli Dagadu Djokdja)
Agnes Ika Kundari
NIM : 142114166
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This research aims to determine the suitability of processing integrity control
systems for the implementation of the applications Point of Sale (POS) in PT Aseli
Dagadu Djokdja. The background of this research is the use of POS applications
within business processes.
The type of this research was a case study. Data obtained using
documentation, observation, and interview technique. Data analysis technique is done
by describing the POS application was applied; included the functions related to POS
applications, the documents used in the POS application and a comparison between
the theory of system processing integrity control on POS application at PT Aseli
Dagadu Djokdja.
The research results showed that PT Aseli Dagadu Djokdja has implemented
POS application in the conduct of its business processes. The implementation of this
application is online, then the data changes that occur will automatically convert data
related, thus generating relevant information to its users. Based on the comparison of
theory and application, there is conformity between the theory of internal control and
the integrity processing on the POS application at PT Aseli Dagadu Djokdja.
Keyword : Processing Integrity, Control, Point of Sale, System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini sudah banyak perusahaan
yang menggunakan sistem informasi dalam melakukan proses bisnis, salah
satunya adalah PT Aseli Dagadu Djokdja. Perkembangan zaman yang semakin
cepat dan maju membutuhkan dukungan dari penggunaan sistem informasi
yang baik. Teknologi dibutuhkan dalam memberikan informasi yang berguna
bagi perusahaan, misalnya PT Aseli Dagadu Djokdja yang membutuhkan
beberapa informasi mengenai persediaan barang. PT Aseli Dagadu Djokdja
sebagai perusahaan yang masih terus berkembang dan memiliki beberapa
cabang toko, tentunya membutuhkan suatu sistem informasi yang memadai
untuk menampilkan informasi persediaan maupun informasi lain yang
dibutuhkan beberapa pihak di perusahaan. Informasi yang akurat berguna untuk
meningkatkan kinerja perusahaan, misalnya memberikan informasi bagi pihak
menejemen dalam mengambil keputusan yang harus dilakukan dengan cepat.
Salah satu sistem informasi yang digunakan PT Aseli Dagadu Djokdja untuk
membantu proses bisnisnya adalah Point Of Sale (POS).
Sistem Point-of-sale (POS) merupakan sistem pengolahan data yang
banyak digunakan pada bisnis pengecer (retail), seperti di pasar swalayan,
restoran siap-saji, ataupun pusat-pusat perbelanjaan (Widjajanto, 2001 : 343).
Melaui aplikasi Point Of Sale (POS), perusahaan mengharapkan keakuratan
dan kecepatan penyajian informasi yang berguna dalam pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keputusan. Selain itu dengan adanya aplikasi POS, perusahaan dapat melakukan
pencatatan dalam proses penjualan dan melalui POS perusahaan memperoleh
informasi persediaan barang secara realtime.
Perusahaan perlu melakukan pengendalian integritas pemrosesan pada
penerapan aplikasi POS. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
penerapan aplikasi yang digunakan terhadap unsur-unsur pengendalian
integritas pemrosesan. Pengendalian integritas pemrosesan diperlukan untuk
mengetahui seberapa handal sistem aplikasi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan valid. Sistem
aplikasi yang kurang handal akan menghasilkan informasi yang buruk, tentunya
hal ini akan berakibat pada pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak-
pihak berkepentingan dalam perusahaan. Perusahaan juga membutuhkan
informasi yang tepat waktu dan akurat. Hal ini tentunya harus didukung dengan
sistem aplikasi yang handal. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian antara teori sistem pengendalian integritas pemrosesan dengan
penerapan aplikasi POS di PT Aseli Dagadu Djokdja. Sehingga, dari evaluasi
tersebut dapat diketahui kesesuaian antara sistem pengendalian integritas
pemrosesan pada penerapan aplikasi POS dan kehandalan aplikasi dalam
menghasilkan informasi.
Penelitian mengenai sistem pengendalian integritas pemrosesan sejauh ini
masih sangat minim. Penelitian yang sudah ada lebih banyak membahas
mengenai pembuatan aplikasi POS bukan mengenai evaluasi aplikasi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan studi kasus di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PT Aseli Dagadu Djokdja dengan mengangkat judul penelitian “Evaluasi
Sistem Pengendalian Integritas Pemrosesan pada Penerapan Aplikasi
Point Of Sale (Studi Kasus di PT Aseli Dagadu Djokdja)”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sistem pengendalian
integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi Point Of Sale di PT Aseli
Dagadu Djokdja sudah sesuai dengan teori?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya berfokus pada fungsi persediaan dan penjualan yang
terdapat pada aplikasi point of sale yang diterapkan oleh perusahaan dalam
melakukan proses bisnisnya, dimana kedua fungsi ini saling berkaitan satu sama
lain.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara teori
sistem pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi Point Of
Sale di PT Aseli Dagadu Djokdja dengan teori.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT Aseli Dagadu Djokdja
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan data yang dapat digunakan
sebagai masukan dalam menilai penggunaan aplikasi POS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakan dan memberi
masukan dalam bidang akuntansi, khususnya mengenai penerapan aplikasi
POS.
3. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pelengkap wawasan dan
pengetahuan mengenai praktek penerapan teori pada lingkungan
bisnis/usaha di dunia nyata.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai berbagai teori mengenai
sistem, informasi, sistem informasi, Point Of Sale, sistem
pengendalian integritas pemrosesan dan penelitian yang relevan.
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, teknik
pengumpulan data, jenis data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai sejarah perusahaan dan
toko, struktur organisasi perusahaan dan toko, manajemen PT Aseli
Dagadu Djokdja, dan kegiatan usaha perusahaan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai aplikasi Point of Sale yang
diterapkan perusahaan, serta pengendalian integritas pemrosesan
pada penerapan aplikasi Point of Sale.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari evaluasi
yang telah dilakukan, saran, dan keterbatasan masalah pada
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kelompok dua atau lebih komponen atau subsistem
yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall,
2007 : 6). Sedangkan menurut Mulyadi (2016 : 2) suatu sistem pada
dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungan satu dengan yang
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto (2005 : 683) suatu sistem dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem
dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem), sebagai contoh sistem
komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem
perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-
subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen.
Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat
pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga
tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-
subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu
atau terintegrasi (integrated).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Widjajanto (2001 : 2) pada dasarnya sesuatu dapat disebut
sistem apabila memenuhi dua syarat. Pertama adalah memiliki bagian-
bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem atau ada pula yang
menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien
dan efektif, subsistem-subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi ini bisa tercapai
terutama melalui komunikasi informasi yang relevan antar subsistem.
Namun demikian, biasanya diantara suatu subsistem dengan subsistem
lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi
yang terjalin antar subsistem itu demikian kuatnya dan acapkali saling
tumpang tindih.
Syarat sistem yang kedua menurut Widjajanto (2001 : 3) adalah
bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input, proses, dan
output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu
dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana,
output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian
suatu sistem. Sedangkan proses adalah suatu aktivitas yang mengubah input
menjadi output.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:684-686), suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu memiliki :
a. Komponen Sistem.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem
akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Sebagai contoh di dalam sistem computer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
f. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak
berguna merupakan sisa pembuangan, sedang informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan
dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
3. Pengendalian Sistem
Suatu sistem tidak ada yang tertutup, agar sistem dapat terus
melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari
suatu sistem dapat berupa (Jogiyanto, 2005:689-692):
a. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Bentuk dasar dari sistem yang sederhana terdiri dari masukan,
pengolah dan keluaran yang tidak menyediakan suatu sistem
pengendalian. Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur
keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu.
Bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-
penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem
selanjutnya. Sistem pengendalian umpan balik disebut juga dengan
istilah negative feedback, karena hasil balik yang negatif akan
dikendalikan supaya menjadi baik untuk masukan proses selanjutnya.
b. Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sistem pengendalian umpan maju disebut juga dengan istilah
positive feddback (umpan balik positif). Positive feedback mencoba
mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang
positif. Supaya keluaran dapat menghasilkan umpan balik positif, maka
pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya, tetapi diukur dan
dikendalikan dari prosesnya. Selama proses terjadi di dalam sistem,
selalu dilakukan pengamatan dan cepat-cepat diatasi bila mulai terjadi
penyimpangan sebelum terlanjur fatal pada keluarannya. Di dalam
sistem pengendalian umpan balik, pengendalian dilakukan setelah
keluaran dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Sistem Pengendalian Pencegahan
Sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan
sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang
merugikan untuk masuk ke dalam sistem. Sistem pengendalian internal
(internal control) merupakan contoh penerapan dari sistem
pengendalian pencegahan. Penerapan kebijakan-kebijakan, metode-
metode dan prosedur-prosedur di dalam sistem pengendalian internal
dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang
mengganggu masukan, proses dan hasil dari sistem supaya dapat
beroperasi seperti yang diharapkan.
B. Informasi
1. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:692), informasi dapat didefinisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil
keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk
jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang terjadi
pada saat tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:696), kualitas dari suatu informasi tergantung dari
tiga hal, yaitu :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya. Berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam
pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal untuk organisasi. Saat ini, mahalnya nilai informasi
disebabkan karena harus secepatnya informasi tersebut didapatkan,
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.
3. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan
keputusan tentang suatu keadaan (Jogiyanto, 2005:696).
C. Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi (information system) menurut Hall (2007:9) adalah
serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan diproses menjadi
informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sedangkan menurut
Gondodiyoto (2007:112), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling
berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis
tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi.
Istilah sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi
komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi
pengguna. Sistem informasi berbasis komputer merupakan satu rangkaian
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi
data menjadi informasi yang berguna (Bodnar dan Hopwood, 2006:6)
2. Fungsi Sistem Informasi
Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses
data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi
bertanggungjawab atas pemrosesan data. Pemrosesan data merupakan
aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar di setiap
organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
evolusi. Dulu fungsi ini diawali dengan struktur organisasi yang sederhana,
yang hanya melibatkan beberapa orang. Sekarang fungsi tersebut telah
berkembang menjadi struktur yang kompleks yang melibatkan banyak
spesialis (Bodnar dan Hopwood, 2006:13).
3. Tujuan Sistem Informasi
Tujuan sistem informasi menurut Hall (2007:21), tiap perusahaan
harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunanya.
Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antara
perusahaan.
Terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua sistem.
Tujuan-tujuan tersebut adalah :
a. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen.
Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk
mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi
menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para
pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta berbagai
laporan lain yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemen
menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan
pertanggungjawaban.
b. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem
informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Mendukukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi
menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu
mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan
efektif.
4. Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:697-699), sistem informasi dapat terdiri
dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan
(building block).
Terdapat enam blok yang masing-masing saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Keenam blok tersebut yaitu :
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di dasar data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua peakai sistem.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dari pekerjaan sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat
lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunak
berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan
mengintruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang
diterapkan. Perangkat keras terdiri dari bermacam-macam alat yang
menyediakan dukungan fisik untuk blok-blok lainnya.
e. Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan di dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket
perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management
Systems).
f. Blok Kendali
Perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalam sistem
informasi agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan,
ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
D. Point Of Sale
1. Pengertian POS
Sistem Point-of-sale (POS) merupakan sistem pengolahan data yang
banyak digunakan pada bisnis pengecer (retail), seperti di pasar swalayan,
restoran siap-saji, ataupun pusat-pusat perbelanjaan. Pada perusahaan-
perusahaan tersebut, mesin cash register pada umumnya memiliki
kemampuan yang lebih canggih dan berfungsi sekalius sebagai terminal.
Suatu alat yang sangat besar peranannya dalam sistem POS adalah POS
recorder. Alat ini bisa membaca harga atau data kode barang, dan biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ditempatkan pada lokasi kasir (Widjajanto, 2001:343). POS atau Point-of-
Sale merupakan piranti yang digunakan peda toko-toko untuk memasukkan
data pembelian. Biasanya piranti ini selain berisi tombol seperti keyboard,
lengkap dengan angka-angka juga masih ditambah fasilitas yang
memungkinkan untuk memproses kartu kredit (Kadir dan Terra, 2005 :
102).
POS terminal biasanya digunakan di supermarket. Alat ini terdiri
dari keyboard untuk memasukkan data transaksi dan alat cetak untuk
mencetak tanda terima untuk pembeli (Jogiyanto. 2005:127). POS pada
dasarnya mesin kasir yang digunakan untuk mendata transaksi yang
dilakukan oleh konsumen. Selama ini POS dikenal sebagai mesin kasir atau
software yang dikembangkan secara khusus untuk mengubah komputer
menjadi mesin kasir. Mesin POS pada dasarnya berisi data base produk
yang dikaitkan dengan harga. Mesin POS zaman dahulu yang biasa disebut
dengan istilah mesin kasir yang mengandalkan kode-kode rahasia untuk
menyimpan dan memanggil kembali nama produk beserta harganya.
Dengan demikian pihak yang menggunakannya harus menghafal kode-kode
produk tersebut saat terjadi transaksi (Jubilee, 2005:5).
Menurut Belligo dalam blog http:/k-
dana.blogspot.com/2015/03/apakah-point-of-sale-pengertian.html#, sering
digunakan untuk membantu pengelola bisnis atau pemilik usaha dalam hal
mempermudah bertransaksi dengan pelanggannya, mendata stok/inventory
barang, mengetahui laporan penjualan dan profit yang bisa kita atur baik per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
hari, mingguan, bulanan bahkan setiap tahun, fungsi lain dari POS termasuk
mencakup dalam hal segi keamanan dalam bertransaksi maupun mendata
stock barang. Pengertian dari POS adalah metode penggabungan perangkat
keras (Hardware) dan lunak (Software) yang membentuk suatu sistem
untuk memudahkan dalam hal bertransaksi dengan pelanggan, pada
umumnya POS digunakan pada suatu perusahaan perkantoran,
super/minimarket, restaurant, hotel atau usaha lainnya. Perkembangan
Point of Sale pada awalnya adalah sebuah mesin kasir atau biasa disebut
dengan cash register yang merupakan suatu mesin semacam kalkulator
yang dilengkapi laci uang dan pencetak bukti pembelian, struk atau invoice.
Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, fungsi cash register kurang
memenuhi kebutuhan untuk usaha yang memerlukan detail laporan rugi
laba, stok barang, dan kebutuhan custom lainnya. Ada sebagian merek cash
register yang kini juga menambahkan beberapa fitur untuk melengkapi
permintaan konsumen, meskipun penggunaan cash register lebih banyak
digunakan oleh usaha menengah yang tidak membutuhkan detail laporan
penjualan maupun stok barang. Media Point Of Sale dibutuhkan beberapa
perangkat, seperti PC/komputer atau laptop, printer kasir, laci uang (Cash
Drawer), Scanner barcode, pole display, MSR (Magnetic Stripe Reader)
dan software pastinya. Ada juga beberapa PC touch screen yang sudah
dilengkapi dengan beberapa perangkat tersebut di atas atau biasa disebut PC
POS yang lebih memberikan kecanggihan dan lebih praktis, atau sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
monitor PC touch screen yang sudah dilenggkapi dengan Software POS,
dan harganya pun lebih mahal
2. Jenis konfigurasi POS
Menurut Widjajanto (2001:344), tiga jenis konfigurasi yang biasanya
digunakan dalam POS adalah :
a. POS dengan kemampuan pencatatan lokal. POS dengan kemampuan
pencatatan lokal menggunakan beberapa terminal data yang dapat
berfungsi sebagai penghimpun dan penyimpan data untuk digunakan
oleh manajer pusat perbelanjaan atau pasar swalayan. Data yang
terhimpun di terminal itu juga dapat disimpan pada pita magnetik
ataupun disket yang dapat dikirim ke CPU untuk diproses. Konfigurasi
ini berjalan seperti fungsi sistem cash-register, namun dengan catatan
bahwa POS bisa menangani data dalam jumlah yang lebih besar dengan
kecepatan yang lebih tinggi. Kita juga bisa menyimpulkan bahwa sistem
ini tidak memiliki hubungan dengan CPU pusat, sehingga pemindahan
data dari POS lokal ke CPU dilakukan dengan pita magnetik ataupun
disket. Dengan demikian, POS pencatatan lokal ini hanya cocok untuk
perusahaan pengecer yang memiliki aktivitas tidak terlalu luas.
b. POS yang terpusat. POS terpusat memiliki suatu in-store-controller
yang dapat dipergunakan untuk memantau terminal data. Controller
tersebut bisa berbentuk mini komputer ataupun processor terprogram
untuk memproses data guna menghasilkan berbagai laporan penjualan
untuk digunakan bagi kepentingan manajer pusat perbelanjaan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pasar swalayan bersangkutan. Controller juga berperan sebagai
penyangga antara CPU dan terminal data, karena controller bisa
dihubungkan dengan suatu drive pita magnetik sehingga data bisa
dikumpulkan oleh drive tersebut selama jam kerja. Menjelang tutup
kantor, data pada pita magnetik ditransmisikan ke CPU, atau
dipindahkan dengan membawa fisik pita magnetik tersebut ke lokasi
CPU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 1 Konfigurasi Sistem POS Terpusat
(sumber : Widjajanto, 2001:344)
c. POS yang bersifat remote on-line dan interaktif. Seperti halnya sistem
POS terpusat, disini terdapat controller yang mengendalikan beberapa
terminal, namun terminal-terminal tersebut bisa ditempatkan di satu
atau beberapa pusat perbelanjaan. Sama halnya dengan POS terpusat,
controller berfungsi sebagai penyangga antara CPU dan terminal.
Controller
Terminal
Terminal
Terminal
Printer
Analisis
Penjualan File
Data
File
Data
CPU
Printer
Analisis
Penjualan
Dari POS lokal lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Karena CPU berinteraksi dengan terminal secara berkelanjutan, CPU
tidak boleh terganggu. Oleh karena itu, pusat pengolahan data harus
memiliki paling sedikit dua CPU, satu sebagai CPU aktif, dan satu lagi
sebagai cadangan yang selalu siap diaktifkan manakala CPU utama
terganggu. Sistem tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga setiap
kebutuhan informasi yang muncul dari terminal dapat ditanggapi
dengan cepat dalam hitungan detik, sehingga sistem ini dapat disebut
sebagai sistem real-time. Sistem ini tidak hanya dapat diterapkan pada
perusahaan-perusahaan retail besar, namun juga pada perusahaan bukan
pengecer yang memiliki banyak cabang penjualan. Dengan demikian
terminal data bisa menanyakan kepada CPU apakah pelanggan yang
datang masih berhak mengajukan kredit, apakah seorang calon
pelanggan bisa diberi fasilitas kredit, apakah debitur tertentu telah
melunasi utangnya, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2 Konfigurasi Sistem POS Interaktif
(sumber : Widjajanto, 2001:345)
Laporan
CPU CPU
Terminal
Terminal
Terminal
Controller
File
Piutang
File Persedian
File Penjualan
Laporan
Printer Printer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Sistem Pengendalian Integritas Pemrosesan
Menurut Belino et al (2015:2), pengendalian integritas memantau data yang
sedang diproses dan disimpan untuk memastikannya tetap konsisten dan benar.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:346-353), prinsip integritas pemrosesan
dari Trust Service Framework menyatakan bahwa sebuah sebuah sistem yang
dapat diandalkan adalah sistem yang menghasilkan informasi akurat, lengkap,
tepat waktu, dan valid. Ada tiga jenis pengendalian integritas :
1. Pengendalian Input
Menurut Belino et al (2015:2), pengendalian input digunakan terutama
untuk memeriksa integritas data yang dimasukkan ke dalam aplikasi bisnis,
baik data yang dimasukkan langsung oleh staf, secara jarak jauh oleh mitra
bisnis, atau melalui aplikasi antarmuka yang mendukung Web. Input data
diperiksa untuk memastikan bahwa data tetap dalam parameter yang
ditentukan.
Jika data yang dimasukkan ke dalam sebuah sistem tidak akurat, tidak
lengkap, atau tidak valid, maka output-nya juga akan demikian. Akibatnya,
hanya personel yang berwenang untuk bertindak di dalam otoritasnya yang
harus mempersiapkan dokumen sumber. Pengendalian input yang penting
meliputi (Romney dan Steinbart, 2015:347-350) :
a. Bentuk Desain. Dokumen sumber dan bentuk lainnya harus didesain
untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan dan kelalaian. Dua
bentuk utama desain pengendalian yang penting melibatkan dokumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
prenumbering secara berurutan dan menggunakan dokumen
turnaround. Berikut ini adalah penjelasannya :
1) Seluruh dokumen sumber harus diberi nomor sebelumnya secara
berurutan.
2) Sebuah dokumen turnaround (turnaround document) adalah catatan
atas data perusahaan yang dikirim ke pihak eksternal dan kemudian
dikembalikan oleh pihak eksternal tersebut untuk selanjutnya
dimasukkan ke dalam sistem. Dokumen turnaround disisapkan
dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin untuk memudahkan
pemrosesan selanjutnya sebagai catatan input.
b. Pembatalan dan Penyimpanan Dokumen Sumber. Dokumen-dokumen
sumber yang telah dimasukkan ke dalam sistem harus dibatalkan
sehingga mereka tidak dapat dengan sengaja atau secara tidak jujur
dimasukkan ulang ke dalam sistem. Dokumen kertas harus ditandai,
contohnya dengan memberi stempel “dibayar”. Dokumen elektronik
dengan cara yang sama dapat “dibatalkan” dengan mengatur sebuah
field tanda untuk mengindikasikan bahwa dokumen tersebut telah
diproses. Catatan : pembatalan bukan berarti pembuangan. Dokumen
sumber asli harus disimpan sepanjang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan hukum dan peraturan serta memberikan sebuah jejak audit.
c. Pengendalian Entri Data. Dokumen-dokumen sumber harus dipindai
untuk kewajaran dan kebenaran sebelum dimasukkan ke dalam sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Meskipun demikian, pengendalian manual ini harus dilengkapi dengan
pengendalian entri data otomatis, seperti berikut ini :
1) Pengecekan field (field check) menentukan apakah karakter pada
sebuah field adalah dari jenis yang tepat.
2) Pengecekan tanda (sign check) menentukan apakah data pada
sebuah field memiliki tanda aritmatika yang sesuai.
3) Pengecekan batas (limit check) menguji jumlah numerik terhadap
nilai tetap.
4) Pengecekan jangkauan (range check) menguji apakah jumlah
numerik pada batas terendah dan tertinggi yang telah ditentukan
sebelumnya.
5) Pengecekan ukuran (size check) memastikan bahwa data input akan
sesuai pada field yang ditentukan.
6) Pengecekan (atau pengujian) kelengkapan (completeness check/test)
memverifikasi bahwa seluruh item-item data yang diperlukan telah
dimasukkan.
7) Pengecekan validitas (validity check) membandingkan nomer ID
atau nomer rekening dalam data transaksi dengan data serupa di
dalam file induk untuk memverifikasi bawa rekening tersebut ada.
8) Tes kewajaran (reasonableness test) menentukan kebenaran dari
hubungan logis antara dua item-item data.
9) Nomor ID resmi (seperti nomor pegawai) dapat berisi cek digit
(check digit) yang dihitung dari digit lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pengujian entri data sebelumnya digunakan utuk pemrosesan batch dan
pemrosesan real-time secara online. Pengendalian input data tambahan
berbeda untuk kedua metode pemrosesan tersebut.
d. Pengendalian Tambahan Entri Data Pemrosesan Batch. Pemrosesan
batch bekerja lebih efisien jika transaksi-transaksi disortir, sehingga
rekening-rekening yang terkena dampak berada dalam urutan yang sama
dengan catatan yang berada di file induk. Sebuah pengecekan berurutan
(sequence check) apakah batch atas input data berada di dalam urutan
numerik atau alfabetis yang tepat. Sebuah log kesalahan yang
mengidentifikasikan kesalahan input data (tanggal, penyebab, masalah)
memudahkan pemeriksaan tepat waktu dan pengumpulan ulang atas
transaksi yang tidak dapat diproses. Total batch (batch total)
merangkum nilai-nilai numerik bagi sebuah batch atas catatan input.
Berikut ini adalah tiga total batch yang sering digunkan :
1) Total finansial (financial total) menjumlahkan sebuah field yang
berisi nilai-nilai moneter.
2) Total hash menjumlahkan sebuah field numerik non-finansial.
3) Jumlah catatan (record total) adalah banyaknya catatan dalam
sebuah batch.
e. Pengendalian Tambahan Entri Data Online
1) Prompting, dimana sistem meminta titap-tiap item data input dan
menunggu respon yang dapat diterima, memastikan bahwa seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
data yang diperlukan telah dimasukkan (dengan kata lain, prompting
adalah sebuah pengecekan kelengkapan secara online).
2) Verifikasi closed-loop (closed-loop verification) mengecek
ketepatan dari data input dengan menggunakannya untuk
mengambil dan menampilkan informasi terkait lainnya.
3) Sebuah log transaksi menyertakan sebuah catatan mendetail dari
seluruh transaksi, termasuk pengidentifikasian transaksi khusus,
tanggal dan waktu entri, serta siapa yang memasukkan transaksi.
2. Pengendalian Pemrosesan.
Menurut Bellino et al ( 2015:2), pengendalian pemrosesan sebagai
sarana otomatis untuk memastikan pemrosesan selesai, akurat, dan
diotorisasi. Menurut Romney dan Steinbart (2015:350-351), pengendalian
pemrosesan diperlukan untuk memastikan bahwa data diproses dengan
benar. Pengendalian pemrosesan yang penting mencakup kegiatan sebagai
berikut:
a. Pencocokan Data. Dalam kasus-kasus tertentu, dua atau lebih item dari
data dicocokkan sebelum sebuah tindakan dilakukan.
b. Label File. Label File perlu dicek untuk memastikan bahwa file yang
benar dan terkini sedang diperbarui. Baik label eksternal yang dapat
dibaca oleh manusia maupun label internal yang tertulis di dalam bentuk
yang dapat terbaca mesin dalam media pencatatan data harus digunakan.
Dua jenis label internal yan penting adalah catatan kepala dan trailer.
Catatan kepala ditempatkan di awal setiap file dan memuat nama file,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tanggal kadaluwarsa serta data identifikasi lainnya. Catatan trailer
diletakkan pada akhir file, dalam file transaksi, catatan trailer memuat
total batch yang dihitung selama input.
c. Perhitungan Ulang Total Batch. Total batch harus dihitung ulang setiap
masing-masing catatan transaksi diproses dan total dari batch tersebut
harus dibandingkan dengan nilai-nilai dari catatan trailer. Segala
perbedaan mengindikasikan sebuah kesalahan pemrosesan.
d. Pengujian Saldo Cross-footing dan Saldo Nol. Biasanya total dapat
dihitung dengan berbagai cara. Sebagai contoh, dalam spreadsheet
sebuah rand total dapat dihitung dengan menjumlahkan sebuah kolom
dari total baris atau dengan menjumlahkan sebuah baris dari total kolom.
Dua metode ini seharusnya memperlihatkan hasil yang sama. Sebuah
pengujian saldo cross-footing membandingkan hasil yang diperlihatkan
masing-masing metode untuk memverifikasi ketepatan. Pengujian saldo
nol menerapkan logika yang sama untuk memverifikasi ketepatan
pemrosesan yang melibatkan rekening kontrol.
e. Mekanisme Write-protection. Mekanisme ini melindungi terhadap
overwriting atau menghapus file data yang disimpan dalam media
magnetik
f. Pengendalian pembaruan secara bersamaan. Kesalahan dapat terjadi
ketika dua pengguna atu lebih berupaya untuk memperbaharui catatan
yang sama secara bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Pengendalian Output
Menurut Bellino et al (2015:2), pengendalian output mengatasi apa yang
harus dilakukan dengan data hasil keluaran dan harus membandingkan hasil
keluaran dengan hasil yang diinginkan dengan cara memeriksa output
terhadap input. Menurut Romney dan Steinbart (2015:351-352),
pengecekan yang hati-hati terhadap output sistem memberikan
pengendalian tambahan atas integritas pemrosesan. Pengendalian output
yang penting meliputi:
a. Pemeriksaan Pengguna Terhadap Output. Para pengguna harus dengan
cermat memerikasa output sistem untuk memverifikasi bahwa output-
nya masuk akal, lengkap, dan pengguna adalah penerima yang dituju.
b. Prosedur Rekonsiliasi. Secara periodik seluruh transaksi dan pembaruan
sistem lainnya harus direkonsiliasi untuk laporan pengendalian, laporan
status/pembaruan file, atau mekanisme pengendaliaan lainnya.
c. Rekonsiliasi Data Eksternal. Total database harus direkonsiliasi secara
periodik dengan data yang dikelola di luar sistem.
d. Pengendalian Transmisi Data. Organisasi juga perlu
mengimplementasikan penegendalian yang didesain untuk
meminimalkan resiko kesalahan transmisi data. Setiap kali perangkat
penerima mendeteksi sebuah kesalahan transmisi data, ia meminta
perangkat pengirim untuk mentransmisi ulang data tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Hasil Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang melakukan analisis, perancangan maupun
evaluasi mengenai suatu sistem informasi yang terdapat pada aplikasi
perusahaan yaitu berupa aplikasi point of sale. Penelitian-penelitian tersebut
antara lain :
1. Pangastuti (2007) dalam skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem Point Of
Sale (studi kasus pada Toko Buku Gramedia Jalan Jenderal Sudirman
Yogyakarta)” melakukan penelitian dengan menggunakan metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Evaluasi dilakukan dengan cara
melakukan perbandingan antara sistem Point Of Sale (POS) yang
dilaksanakan Toko Buku Gramedia Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta
dengan teori, diantaranya yaitu fungsi-fungsi yang terkait dengan POS,
catatan akuntansi yang terkait dengan POS, bukti transaksi dan dokumen
yang terkait dengan POS, dan berbagai aspek lain dalam sistem
pengendalian intern terkait dengan sistem penjualan tunai pada toko
pengecer. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sistem POS pada Toko Buku
Gramedia Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta secar umum sudah baik, hal
ini ditunjukkan dengan adanya kesesuaian antara sistem POS dengan teori
mengenai sistem POS.
2. Setiawan, Rinabi dan David (2015) dalam jurnal yang berjudul
“Implementasi Sistem Informasi Point Of Sale dan Inventory Berbasis WEB
untuk Retail (UD Mulia Jaya)” membahas mengenai perlunya implementasi
sistem informasi untuk perusahaan pada era digital sesuai dengan kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
perusahaan untuk memproses informasi secara cepat, tepat dan akurat
sehingga perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan mampu bersaing
dengan perusahaan lain. Perusahaan perlu mengimplementasikan sistem
informasi pada proses bisnisnya. Implementasi tersebut diwujudkan melalui
pembuatan sistem point Of Sale berbasis WEB yang akan membantu
perusahaan dalam pencatatan data/stok barang serta laporan-laporan yang
dibutuhkan. Analisis dan desain sistem dilakukan dengan lima tahap, yaitu
wawancara, analisa sistem yang mencakup analisa permasalahan dan
analisa kebutuhan, desain sistem yang mencakup use case diagram dan
sequence diagram, ER diagram dan terakhir adalah activity diagram.
Aplikasi yang diimplementasikan pada perusahaan adalah Open Source
Point Of Sale (OSPOS), aplikasi ini memiliki fitur lengkap sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, di antaranya adalah Graphical Report, Low
Inventory Report, Inventory Summari, dan lain-lain. Implementasi sistem
dilakukkan dengan dua tahap, pertama adalah mengatur konfigurasi antara
local host dan database agar aplikasi dapat berjalan lancar dan tahap kedua
adalah pelatihan terhadap pegawai perusahaan agar dapat menggunakan
aplikasi dengan baik. Pengujian sistem dilakukan berdasarkan use case
scenario, dari hasil pengujian aplikasi mudah digunakan dengan tampilan
user friendly, memiliki kemudahan dalam akses data, fitur yang terdapat
pada aplikasi bermanfaat untuk perusahaan, dan waktu yang diperlukan
perusahaan dalam melakukan pencatatan stok dapat dikurangi. Berdasarkan
hasil implementasi dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dapat membantu perusahaan dalam mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan, web base application dapat dijalankan di operating system
manapun, serta penggunaan open source software dipilih karena lebih
mudah dikembangkan untuk ke depannya
3. Permana dan Faisal (2015) dalam jurnal yang berjudul “Analisa dan
Perancangan Aplikasi Point Of Sale (POS) untuk Mendukung Manajemen
Hubungan Pelanggan” membahas mengenai perkembangan dunia bisnis
yang membutuhkan layanan elektronik untuk memberikan kemudahan
pelayanan kepada pelanggan. Layanan elektronik tersebut diwujudkan
melalui analisis dan perancangan aplikasi POS. Analisis sistem dilakukan
dengan observasi dan wawancara bertujuan untuk mengumpulkan data
kebutuhan sistem, kemudian data tersebut digunakan untuk membuat skema
pemetaan hubungan antara input, proses, dan output. Perancangan sistem
yang digunakan adalah pendekatan diagram berbasis obyek dengan alat
bantu perancangan aplikasi berupa diagram alir/flowchart dan Unified
Modeling Language (UML). Hasil penelitian ini berupa aplikasi POS yang
telah melalui proses uji coba sehingga aplikasi POS mampu untuk
mengatasi permasalahan dan dapat menyajikan informasi secara lebih baik.
Aplikasi POS dirancang dengan antar muka interaktif sehingga dapat
diterapkan dan dapat digunakan baik bagian administrasi maupun pemilik
dapat langsung menggunakan POS untuk membantu tugas-tugas pihak yang
terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu dengan meneliti
permasalahan yang terdapat pada sistem pengelolaan persediaan yang terdapat
pada PT Aseli Dagadu Djokdja. Kesimpulan yang dihasilkan nantinya hanya
akan berlaku pada PT Aseli Dagadu Djokdja.
Metode studi kasus merupakan salah satu teknik riset penjajagan yang
secara intensif meneliti tentang satu atau beberapa situasi yang mirip dengan
permasalahan riil yang dihadapi perusahaan. Salah satu keuntungan utamanya
terletak pada investigasi yang mendalam dan perhatian yang sangat cermat
terhadap seluruh aspek organisasi yang ada. Namun teknik ini akan menemui
kesukaran jika diterapkan pada para kompetitor karena mereka akan cenderung
untuk merahasiakan berbagai data dan informasi penting (Wibisono, 2000:17).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni tahun 2018 di PT Aseli
Dagadu Djokdja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang maupun pihak-pihak yang terkait
dan menjadi sumber diperolehnya informasi, di antaranya yaitu :
a. Bagian PPIC (Production Planning, & Inventory Control)
b. Bagian Gudang
c. Bagian IT
d. Supervisor Gerai
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti. Penelitian ini
menetapkan objek penelitian, yaitu sistem point of sale beserta prosedur dan
pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem persediaan yang
diterapkan di PT Aseli Dagadu Djokdja.
D. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang akan mendukung terlaksananya penelitian :
1. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2009 : 422), dokumen merupakan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen itu berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Data dokumentasi digunakan untuk
melengkapi data yang dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini,
dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai sistem
point of sale di PT Aseli Dagadu Djokdja dalam bentuk dokumen tertulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
seperti struktur organisasi perusahaan, dan data-data lain yang mendukung
untuk memudahkan pengkajian ulang dan analisa.
2. Observasi
Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya
(Jogiyanto, 2013 :109-110). Observasi ini digunakan untuk mengetahui
secara langsung mengenai sistem pengendalian internal perusahaan yang
berhubungan dengan aplikasi point of sale PT Aseli Dagadu Djokdja.
3. Wawancara
Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2013:114). Wawancara
digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai aplikasi point of sale pada
PT Aseli Dagadu Djokdja. Wawancara dilakukan kepada pegawai PT Aseli
Dagadu Djokdja yang terdiri dari :
a. Bagian PPIC (Production Planning, & Inventory Control)
Wawancara kepada bagian PPIC dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui proses produksi dan pengelolaan persediaan yang dilakukan
perusahaan hingga menghasilkan barang jadi yang siap untuk dijual.
b. Bagian IT
Wawancara kepada bagian IT dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui gambaran umum aplikasi point of sale serta pengendalian
internal dan integritas pemrosesan pada aplikasi point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Bagian Gudang
Wawancara kepada bagian gudang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui prosedur pelaksanaan sistem pengelolaan persediaan di
bagian gudang umum, sebelum barang jadi ditransfer ke masing-masing
gerai.
d. Supervisor Gerai
Wawancara kepada supervisor gerai dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui proses penjualan maupun segala aktivitas yang terjadi di
dalam gerai yang berkaitan dengan sistem point of sale yang
berpengaruh terhadap persediaan barang jadi. Mengetahui lebih detail
tugas dan wewenan tangungjawab seorang supervisor dalam gerai.
E. Jenis Data
Beberapa jenis data yang diperlukan untuk menunjang penelitian, yaitu :
1. Gambaran umum perusahaan
2. Struktur organisasi
3. Prosedur pengelolaan persediaan barang jadi
4. Prosedur pengendalian internal dan pengendalian integritas pemrosesan
pada aplikasi Point of Sale
5. Contoh formulir, dokumen dan catatan-catatan yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem pengendalian
integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi Point Of Sale (POS) dengan cara
membandingkan teori dan penerapan aplikasi Point Of Sale. Berikut ini adalah
langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Mendeskripsikan aplikasi POS yang diterapkan di PT Aseli Dagadu
Djokdja dengan cara penjelasan data dalam bentuk kalimat. Deskripsi ini
meliputi gambaran umum aplikasi POS, fungsi-fungsi yang terkait dengan
aplikasi POS seperti fungsi persediaan dan fungsi penjualan, serta dokumen
yang digunakan perusahaan seperti struk penjualan, Laporan Pengiriman
Barang Jadi (LPBJ) dan Delivery Order.
2. Membandingkan kesesuaian teori pengendalian integritas pemrosesan pada
penerapan aplikasi Point Of Sale di perusahaan PT Aseli Dagadu Djokdja,
yang akan dijabarkan menggunakan tabel berikut ini:
Tabel 1. Kerangka perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
Elemen
Komponen
Pengendalian
Pengendalian
Integritas
Pemrosesan
Menurut
Romney dan
Steinbart
Point of
Focus Kriteria
1. Pengendalian
Input
Bentuk Desain Pemberian
nomor urut
pada
dokumen
Perusahaan
menerapkan
pemberian nomor
urut tercetak pada
seluruh dokumen
yang digunakan.
Dokumen
turnaround
Perusahaan
menerapkan
penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 1. Kerangka perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
Elemen
Komponen
Pengendalian
Pengendalian
Integritas
Pemrosesan
Menurut
Romney dan
Steinbart
Point of
Focus Kriteria
dokumen turnaround
yang dapat dapat
dibaca oleh mesin
untuk memudahkan
proses selanjutnyan
sebagai catatan input.
Pembatalan
dan
penyimpanan
dokumen
sumber
Pembatalan
dokumen
sumber
Dokumen-dokumen
yang telah
dimasukkan ke dalam
sistem harus
dibatalkan dengan
cara pemberian tanda
pada dokumen
sumber tersebut.
Penyimpanan
dokumen
sumber
Dokumen sumber
harus disimpan
dalam jangka waktu
tertentu untuk
memenuhi
persyaratan hukum
serta memberikan
sebuah jejak audit
Pengendalian
entri data
Pengecekan
field
Penggunaan karakter
sesuai dengan
ketentuan isi field
(huruf, angka)
Pengecekan
tanda
Penggunaan tanda
negatif maupun
positif
Pengecekan
batas
Penggunaan batas
nilai angka
maksimum atau
minimum
Pengecekan
jangkauan
Ketentuan jumlah
numerik pada batas
terendah dan
tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 1. Kerangka perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
Elemen
Komponen
Pengendalian
Pengendalian
Integritas
Pemrosesan
Menurut
Romney dan
Steinbart
Point of
Focus Kriteria
Pengecekan
ukuran
Data masukkan
sesuai dengan ukuran
field yang telah
ditentukan
Pengecekan
kelengkapan
Semua data yang
diperlukan harus
terpenuhi untuk
melanjutkan proses
berikutnya
Pengecekan
validitas
Pembandingan
nomer ID data dalam
file dengan data
transaksi
Tes
kewajaran
Hubungan logis
antara dua item data
Nomor ID
resmi
Cek digit yang
dihitung dari digit
lain
Pengendalian
tambahan entri
data
pemrosesan
batch
Pemrosesan
batch
Sortir terhadap
transaksi-transaksi
sehingga berada
dalam urutan catatan
yang sama dalam file
induk
Log
Kesalahan
Mengidentifikasi
kesalahan input data
(tanggal,penyebab,m
asalah)
Pengendalian
tambahan entri
data online
Prompting Seluruh data yang
diperlukan telah
dimasukkan
(pengecekan
kelengkapan secara
online)
Verifikasi
closed-loop
Ketepatan dari data
input untuk
mengambil dan
menampilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 1. Kerangka perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
Elemen
Komponen
Pengendalian
Pengendalian
Integritas
Pemrosesan
Menurut
Romney dan
Steinbart
Point of
Focus Kriteria
informasi terkait
lainnya
Catatan
mendetail
dalam log
transaksi
Sebuah log transaksi
yang menyertakan
catatan mendetail
2. Pengendalian
Pemrosesan
Pencocokan
data
Pencocokan
data
Pencocokan dua atau
lebih item dari data
sebelum sebuah
tindakan dilakukan.
Label file Catatan
kepala
Catatan kepala
ditempatkan di awal
setiap file dan
memuat nama file,
tanggal, serta
identifikasi lainnya.
Catatan
trailer
Catatan trailer
diletakkan pada akhir
file yang memuat
total batch
Penghitungan
ulang total
batch
Total batch dihitung
ulang setiap masing-
masing catatan
transaksi diproses
Pengujian
saldo
Saldo cross-
footing
Membandingkan dua
metode penjumlahan
yang seharusnya
memperlihatkan hasil
yang sama
Saldo nol Verifikasi ketepatan
pemrosesan yang
melibatkan rekening
kontrol
Mekanisme
write-
protection
write-
protection
Penerapan write-
protection untuk
mencegah terjadinya
overwriting dan
erasing file data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 1. Kerangka perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
Elemen
Komponen
Pengendalian
Pengendalian
Integritas
Pemrosesan
Menurut
Romney dan
Steinbart
Point of
Focus Kriteria
Pengendalian
pembaharuan
secara
bersamaan
Pembaharuan
catatan yang
sama secara
bersamaan
Penerapan
pengendalian
pembaharuan secara
bersamaan untuk
menghindari
penumpukan atau
hilangnya data.
3. Pengendalian
Output
Pemeriksaan
pengguna
terhadap
output
Pemeriksaan
pengguna
Pengguna harus
memeriksa output
sistem untuk
memverifikasi
hasilnya masuk akal,
lengkap dan tepat
sasaran
Prosedur
rekonsiliasi
Rekonsiliasi
secara
periodik
Seluruh transaksi dan
pembaharuan sistem
lainnya harus
direkonsiliasi untuk
laporan pengendalian
dan laporan
status/pembaharuan
file
Rekonsiliasi
data eksternal
Rekonsiliasi
secara
periodik
Total database harus
direkonsiliasi secara
periodic dengan data
yang dikelola di luar
sistem (data fisik)
Pengendalian
transmisi data
Meminimalk
an risiko
kesalahan
transmisi
data
Setiap kali perangkat
penerima mendeteksi
sebuah kesalahan
transmisi data,
perangkat penerima
meminta perangkat
pengirim untuk
mentransmisi ulang
data tersebut.
Sumber : Data diolah dari teori Sistem Pengendalian Integritas Pemrosesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Mendeskripsikan kesesuaian teori sistem pengendalian integritas
pemrosesan pada penerapan aplikasi Point Of Sale di perusahaan PT Aseli
Dagadu Djokdja. Penerapan aplikasi Point Of Sale di PT Aseli Dagadu
Djokdja dikatakan sesuai jika penerapan aplikasi Point Of Sale di PT Aseli
Dagadu Djokdja sama dengan teori sistem pengendalian integritas
pemrosesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Aseli Dagadu Djokdja berdiri sejak 9 Januari 1994, terlahir dari
kolaborasi 25 mahasiswa yang sebagian besar belajar arsitektur di UGM dan
memiliki kesamaan minat di bidang kepariwisataan, perkotaan dan desain
grafis. Mahasiswa ini sepakat untuk membentuk unit bisnis yaitu PT Aseli
Dagadu Djokdja (PT ADD) dan menjadikan kota Jogja sebagai sumber
inspirasi. Hasil karya perusahaan ini senantiasa diminati, baik oleh pengunjung
maupun para alumni kota jogja.
PT Aseli Dagadu Djokdja pada awalnya memposisikan diri sebagai ‘tanda
mata’ khas Jogja, saat ini PT Aseli Dagadu Djokdja telah berelevasi menjadi
‘tanda baca’ dari Jogja. Tidak hanya bergelut di dunia cinderamata, PT Aseli
Dagadu Djokdja juga memberi penekanan atau intonasi pada desain maupun
karya kreatifnya, sehingga mempunyai makna lebih yang bisa menggerakkan
pemikiran, memotivasi dan menginspirasi audiensnya. Berhubungan dengan
perkembangan ini, PT Aseli Dagadu Djokdja sebagai perusahaan kreatif yang
awalnya dikenal sekedar memproduksi cinderamata, mengembangkan visinya,
yaitu menyebar virus kreatif dan berperan aktif dalam menjaga, memupuk,
menyemai habitat kreatif Jogja khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Konsep tersebut diwujudkan dengan berperan aktif di event kreatif bergengsi
seperti Ngayogjazz, Biennale, FKY, Pinasthikha dan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Bagi masyarakat Yogyakarta, kata dagadu dikenal sebagai umpatan yang
menyiratkan keakraban diantara pemakainya. Kata dagadu berasal dari bahasa
walikan khas yogyakarta yang sempat pupuler di era delapan puluhan dan
sembilan puluhan. Slang khas Yogyakarta ini disusun dengan cara membalik
empat baris huruf Jawa. Dagadu = Matamu, itulah sebabnya mengapa logo PT
Aseli Dagadu Djokdja bergambar mata. Namun, bagi PT Aseli Dagadu Djokdja,
mata bukanlah semata-mata logo belaka. Mata adalah idiom yang lekat dengan
citra kreativitas dan dunia rancang-merancang. Matapun menjadi sarana untuk
menikmati suasana dan panorama kota. Maka PT Aseli Dagadu Djokdja
bermaksud merepresentasikan kepedulian terhadap masalah perkotaan dan
kepariwisataan di Yogyakarta. Hal ini pula yang menuntun visi PT Aseli
Dagadu Djokdja untuk menjadi tanda baca dari Yogyakarta.
B. Struktur Organisasi
Pimpinan tertinggi di PT Aseli Dagadu Djokdja adalah Direktur Utama
yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Direktur, General Manager Marketing,
Sales & Store Manager bertanggung jawab langsung terhadap Direktur Utama.
Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, peneliti hanya akan terbatas pada
beberapa bagian saja yaitu General Manager Marketing, Sales & Store
Manager, General Manajer Finance & IT, dan PPIC Manager.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 3. Struktur Organisasi PT Aseli Dagadu Djokdja
Sumber : PT Aseli Dagadu Djokdja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
C. Manajemen PT Aseli Dagadu Djokdja
PT Aseli Dagadu Djokdja selayaknya sebuah perusahaan, memiliki VMV
(Visi-Misi-Value). PT Aseli Dagadu Djokdja menetapkan gambaran ideal yang
ingin dicapai dari keberadaannya. Sebuah cita-cita mulia yang menginspirasi
segenap stakeholder, mulai dari karyawan, konsumen, masyarakat dan
pemegang saham. Cita-cita mulia inilah yang kemudian menjadi visi
perusahaan. Pernyataan misi adalah untuk menjawab pertanyaan kenapa PT
Aseli Dagadu Djokdja itu ada. Pimpinan perusahaan sadar bahwa PT Aseli
Dagadu Djokdja hadir dilandasi oleh suatu keinginan, kemudian keinginan
tersebut dituangkan dalam sebuah pernyataan misi. Selanjutnya, dari misi yang
ada, komponen lain yang sangat vital bagi organisasi adalah nilai-nilai
perusahaan (values). Values yang ada di PT Aseli Dagadu Djokdja merupakan
sebuah perpaduan antara nilai-nilai warisan founding father yang juga
merupakan expected culture dan menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
1. Visi PT Aseli Dagadu Djokdja
Menjadi perusahaan kreatif terkemuka di Indonesia (yang berorientasi
pada) :
a. Konsumen : Komitmen terhadap kualitas produk dan layanan
b. Lingkungan : Mengapresiasi budaya masa lalu untuk mewarnai budaya
masa kini dan menginspirasi kehidupan masa depan.
c. Mitra : Membangun kemitraan yang unggul dan saling menguntungkan
d. Nilai investasi : Memaksimalkan keuntungan jangka panjang bagi
pemilik dengan penuh tanggungjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
e. Organisasi : Menjadi sarang yang hangat untuk belajar dan berkarya
f. Produktivitas : Efektif, efisien, bertindak cekatan.
2. Misi PT Aseli Dagadu Djokdja :
a. Menularkan kuman kreativitas
b. Membiarkan jaringan untuk peduli, berbagi dan mereproduksi nilai.
3. Nilai-nilai (value) PT Aseli Dagadu Djokdja
a. Smart : Berfikir kritis dan bersikap terbuka, multitude perspective,
inovatif.
b. Smile : Bekerja dengan riang gembira, optimistik, kasual (bersahaja,
egaliter)
c. Sensible : Tanggap, tanggap rasa, tenggang rasa, antusias, bersegera.
D. Kegiatan Usaha Perusahaan
1. Ragam produk
a. Kategori clothes : Beragam model oblong/t-shirt, kaos kerah/polo
shirt, sweater, jaket dan raincoat.
b. Kategori asesoris : Topi, bandana, tas, dompet, sandal.
c. Katehori household : Mug, gelas, payung, bantal kursi.
d. Kategori pernak-pernik : Pin, gantungan kunci, stiker, kartu remi.
e. Kategori stationery : Blocknote, memo, pembatas buku, loose leaf,
kartu pos, kartu ucapan, binder.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Brand
a. Brand Dagadu
1) Dagadu Reguler.
Dagadu Reguler adalah oblong yang tersedia dalam berbagai
ukuran mulai dari S hingga Big Size, tersedia pula dalam berbagai
jenis pilihan warna dan desain. Konsumen dapat memilih oblong
dengan lengan pendek ataupun lengan panjang.
2) Dagadu Ladies (Dagadis).
Dagadis adalah oblong lengan pendek yang disediakan khusus
bagi remaja putri yang berjiwa aktif dan dinamis. Dagadis hadir
dengan berbagai macam jenis desain, warna, dan ukuran.
3) Dagadu Bocah.
Biar masih bocah, tetap tak mau kalah. Begitulah semangat
lahirnya merek Dagadu bocah. Keinginan untuk bergagi dengan
segala lapisan masyarakat, membuat PT Aseli Dagadu Djokdja
membuat produk khusus bocah. Dagadu ingin memberikan sesuatu
yang lain untuk dunia bocah dengan menghadirkan kreativitas
desain grafis dan model yang edukatif dan selaras dengan gaya dan
penalaran bocah, sesuai dengan segmen yang disasar yaitu bocah
usia 5-12 tahun.
Aksentuasi beda warna pada lengan kanan di oblong Dagadu
Bocah dimaksudkan untuk senantiasa menggunakan tangan kanan
manakala berjabat tangan, makan, ataupun aktivitas yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dagadu Bocah hadir dalam tiga variasi ukuran, yaitu adik imut, adik,
dan kakak. Ukuran-ukuran ini disesuaikan dengan range umur anak-
anak.
4) Oblong Pedia (Oped).
Oped diartikan sebagai ensiklopedia dalam sepotong oblong
yaitu oblong yang bertemakan sejarah atau berdesain sejarah.
Oblong ini tersedia dalam dua pilihan warna yaitu hitam dan putih
yang memuat sejarah terutama berhubungan dengan kota
Yogyakarta, termasuk di dalamnya mengenai heritage, wayang dan
toponim.
5) Pernik
Pernik adalah ragam produk yang dijual di Dagadu, terdiri dari
mug, gantungan kunci, topi, tas, dompet, bantal kursi, stiker, kartu
remi, block note, loose leaf, binder, dan pembatas buku. Produk-
produk tersebut tersedia dengan berbagai pilihan desain maupun
warna.
b. Brand HirukPikuk
Hiruk Pikuk hadir sebagai brand baru dengan mengusung tagline
“kenangan wisatamu” memposisikan sebagai brand yang sangat dekat
dengan kegiatan pariwisata dan bekerjasama dengan beberapa tempat
wisata sebagai supplier merchandise. Hiruk Pikuk juga tetap hadir di
Yogyakarta sebagai second level dari Dagadu. Terdapat tiga produk
Hiruk Pikuk, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1) Hiruk Pikuk Jogja adalah produk oblong yang menyuarakan tentang
pariwisata Jogja, menyoroti dari segi budaya, kuliner, alam dan lain-
lain. Penyampaiannya melalui seni typography dengan mengolah
font kata Jogja, Jogjakarta, Ngayogyakarta, Yogya, atau
Yogyakarta.
2) Hiruk Pikuk Luar Kota adalah produk merchandise yang
dikembangkan bersama klien. Sasaran klien Hiruk Pikuk Luar Kota
adalah tempat wisata, seperti GWK, Bali Bird Park, Ciputra
Waterpark dan lain-lain. Konten desain yang diusung sesuai dengan
tempat wisata dimana Hiruk Pikuk Luar Kota itu berada.
3) Hiruk Pikuk Nusantara adalah produk baru berupa merchandise
yang bersifat global, konten yang diusung seputar dunia pariwisata,
budaya di Indonesia dan lain-lain. Produk Hiruk Pikuk Nusantara
menyasar konsumen kelas premium dan untuk saat ini produk hanya
dijual online di www.hirukpikuk.co.id.
c. Brand DGD
DGD adalah sister brand yang menjual pakaian dengan kualitas
maupun harga premium. Brand ini berperan sebagai produk premium
yang dimiliki oleh PT Aseli Dagadu Djokdja dengan tageline Nature,
Culture, Nurture.
d. Brand Daya Gagas Dunia
Daya Gagas Dunia adalah bagian dari unit bisnis PT Aseli Dagadu
Djokdja yang memiliki visi menjadi merchandise partner bagi klien-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
klien yang memesan merchandise ke PT Aseli Dagadu Djokdja. Sebagai
sebuah entitas bisnis, Daya Gagas Dunia memiliki ciri khas pada
kualitas layanan desain terbaik, sehingga setiap merchandise yang
dihasilkan akan digemari oleh customer karena desain yang unik,
produk berkualitas, serta sesuai dengan corporate message yang
diinginkan. Setiap pesanan dilayani dengan desain khusus sesuai
kemauan dan kebutuhan klien yang hasilnya dapat diterapkan pada
aneka produk cinderamata seperti t-shirt, polo shirt, mug, payung, tas,
maupun aneka stationary.
3. Gerai resmi dagadu
Produk Aseli Dagadu Djokdja hanya bisa didapat djika dan hanya
djika melalui jalur-jalur resmi milik PT Aseli Dagadu Djokdja. Tidak hanya
sekedar memproteksi keaslian produk Dagadu Djokdja, tetapi juga
memberikan perlindungan dan kepastian bagi konsumen dalam
mendapatkan produk asli Dagadu yang bermutu.
a. Yogyatorium (Yogya-Tourism-Laboratorium)
Yogyatorium menjadi flagship store Dagadu yang paling lengkap.
Di dalamnya juga terdapat Kedai Koedapan yang menjual beragam
camilan dan minuman ringan dalam kemasan yang unik, serta Kedai
Kolega yang akan memanjakan lidah melalui kopi, wedang, dan sajian
makanannya. Tidak hanya berfungsi sebagai gerai penjualan,
Yogyatorium juga merupakan creative space, yaitu ruang yang
memfasilitasi ekspresi kreatif anak muda atau warga kota terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dalam bidang desain. Program Yogyatorium Creative Space mengajak
dan melibatkan seniman atau warga kota melalui proyek kolaborasi.
Gerai Yogyatorium terletak di Jalan Gedongkuning Selatan No 128,
Yogyakarta.
b. Posyandu (Pos Layanan Dagadu)
Gerai resmi ini berlokasi di tempat paling dikenal di Yogyakarta
selain kraton, yaitu di jalan Malioboro. Tepatnya, di lower ground mall
Malioboro.
c. Posyandu II
Gerai resmi ini berlokasi di area Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta
yang berdekatan dengan lokasi wisata Taman Sari dan daerah Wijilan
yang merupakan sentra gudeg. Gerai ini terletak di Jalan Pekapalan No
7, Yogyakarta.
d. ULC (Unit Layanan Cepat)
ULC adalah layanan khusus di luar gerai, khususnya untuk jalur MICE
(Meetings, Incentives, Convention, and Exhibition). Apabila konsumen
menghendaki, ULC bisa dipanggil untuk datang ke suatu acara/lokasi,
baik di dalam ataupun di luar kota.
e. Pesawat (Pesanan Lewat Kawat)
Pesawat adalah layanan online store untuk mendapatkan produk
Dagadu, dengan mengakses www.dagadu.co.id.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Sistem Point Of Sale pada PT Aseli Dagadu Djokdja
Sistem Point Of Sale pada PT Aseli Dagadu Djokdja dikenal dengan
nama aplikasi Sipandu (Sistem Informasi Penjualan Terpadu) dan setiap
gerai memiliki aplikasi Point Of Sale ini. PT Aseli Dagadu Djokdja mulai
menerapkan Point Of Sale pada tahun 2007 dengan melibatkan bantuan dari
perusahaan lain yaitu Citranet, selanjutnya Point Of Sale dikembangkan
sendiri oleh bagian IT Dagadu. Pengembangan sistem dilakukan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan permintaan dari bagian-bagian
yang membutuhkan. Back up data dilakukan maksimal tiga tahun sekali,
atau disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila data dirasa sudah perlu di
backup, maka segera dilakukan backup data.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah My SQL dan PHP.
Menurut Nugroho (2004 : 29-30) MySQL (My Struktur Query Language)
atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat
database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh
menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang
berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat
dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu,
MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat
jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user (banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua
programmer database, apalagi dalam program web. Sebagai program
penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
sebuah aplikasi lain (interface). MySQL dapat didukung oleh hampir semua
aplikasi, baik yang open source seperti PHP ataupun yang tidak, yang ada
pada platform Windows seperti visual Basic, DelphiI, dan lainnya.
Aplikasi point of sale pada PT Aseli Dagadu Djokdja sangat membantu
perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Penggunaan aplikasi point
of sale sangat berkaitan dengan persediaan barang dagang dan proses
transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan. Mulai dari kegiatan input
data pada aplikasi, proses pengolahan data tersebut, hingga menghasilkan
output berupa informasi yang digunakan perusahaan dalam
keberlangsungan proses bisnisnya.
Berikut ini adalah deskripsi mengenai penerapan aplikasi point of sale
dalam mengolah data persediaan barang dagang hingga menghasilkan
informasi berupa laporan yang digunakan berbagai bagian dalam
perusahaan :
a. Input
Perusahaan menerapkan penggunaan barcode sebagai perantara
input data pada sistem. Barcode yang digunakan adalah bentuk kode
batang yang terdiri dari tigabelas angka. Keterangan pada dua angka
pertama yaitu kode brand, angka ke tiga dan ke empat adalah kode
bahan, angka ke lima sampai enam adalah kode produk, dan enam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
angka terakhir adalah kode yang otomatis terisi sesuai dengan urutan
kenaikan (auto increment). Contoh kode barcode : 0103000041741.
Bagian Quality Control (QC) barcode adalah bagian pertama yang
berperan penting dalam proses input data persediaan pada sistem point
of sale. Barang dagang yang dimiliki perusahaan, sebelumnya telah
diberi label barcode ketika berada di bagian QC jahit. Proses input data
dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa alat pemindai yang
disebut dengan barcode reader yaitu semacam scanner fotoelektris yang
dapat mengonversi data barcode menjadi sinyal digital sehingga dapat
dibaca oleh sistem. Setiap produk akan melalui proses scanning satu
persatu tanpa terkecuali.
Input data persediaan bagian QC barcode ini belum akan menambah
jumlah persediaan gudang umum yang terdapat pada aplikasi Sipandu.
Persediaan akan otomatis bertambah ketika sudah dilakukannya
verifikasi data persediaan oleh admin gudang umum. Sebelum
melakukan verifikasi data masukan, admin gudang umum akan
melakukan pencocokan data pada dokumen LPBJ (Laporan Pengiriman
Barang Jadi) dan memverifikasi dokemen dengan memberikan tanda
persetujuan barang jadi diterima pada sistem. Setelah mendapatkan
verifikasi dari admin gudang umum, maka data persediaan gudang
umum akan secara otomatis bertambah.
Input yang berkaitan dengan berkurangnya data persediaan gudang
umum pada sistem terjadi apabila dilakukannya pengiriman barang jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dari gudang umum ke gerai. Prosedur yang dilakukan sama, yaitu pihak
supervisor gerai akan melakukan pencocokan dokumen DO (delivery
order) dengan jumlah fisik barang, kemudian melakukan verifikasi pada
sistem sebagai tanda barang jadi diterima. Proses ini akan mengurangi
persediaan barang jadi gudang umum dan menambah persediaan barang
jadi di gerai.
Input yang berkaitan dengan berkurangnya data persediaan pada
sistem terjadi apabila terdapat transaksi penjualan yang dilakukan di
gerai. Transaksi penjualan yang dilakukan akan secara otomatis
mengurangi persediaan barang jadi pada gerai dimanan dilakukannya
transaksi penjualan tersebut.
b. Proses
Bagian proses data merupakan kelanjutan dari proses input yang
telah dilakukan sebelumnya. Data yang telah masuk pada sistem
kemudian akan diproses lebih lanjut hingga menghasilkan suatu
informasi yang berguna. Pemrosesan data dialakukan dengan bantuan
alat pemroses. Alat pemroses adalah alat yang berisi intruksi-intruksi
program untuk mengolah data yang sudah dimasukkan lewat alat input
dan hasilnya akan ditampilkan di alat input.
c. Output
Bagian output data merupakan informasi yang dihasilkan dari
pengolahan data. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data dapat
berbentuk tulisan, gambar, suara maupun bentuk lain yang dapat dibaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
oleh mesin. Informasi ini dapat berupa laporan-laporan hasil dari
pemrosesan data. Alat yang digunakan sebagai output di PT Aseli
Dagadu Djokdja yaitu berupa printer sebagai hardcopy device dan
monitor sebagai softcopy device. Informasi yang dihasilkan dalam
sistem point of sale perusahaan dapat diakses dan digunakan oleh pihak
yang berwenang dan membutuhkan informasi tersebut. Tidak semua
bagian berhak atau diberi hak akses untuk keseluruhan informasi.
Secara umum, aplikasi point of sale sangat berkaitan dengan penjualan
yang dilakukan oleh PT Aseli Dagadu Djokdja. Mulai dari proses input
hingga proses output yang menghasilkan informasi berupa laporan-laporan
penting, semua berkaitan dengan proses input data persediaan dan proses
transaksi penjualan. Rangkaian proses tersebut merupakan satu kesatuan
sistem pada aplikasi point of sale yang saling berhubungan.
Penjualan yang dilakukan menerapkan sistem pembayaran tunai yaitu
dengan menerima pembayaran dengan uang tunai atau melalui kartu
kredit/debit. Kelengkapan yang harus ada pada bagian kasa (cash register)
sebelum toko buka adalah modal, pena, staples dan isi, kalkulator, kertas
roll register, alat pemindai keaslian uang, pengemas belanjaan (paper bag).
Penjualan yang dilakukan di gerai PT Aseli Dagadu Djokdja secara
umum seperti pada toko swalayan, yaitu pembeli memilih sendiri produk
yang diinginkan. Setiap gerai memiliki display produk yang mewakili setiap
warna, ukuran dan desain dari produk yang dijual. Pembeli akan memilih
produk berdasarkan display yang ada, kemudian menanyakan stok produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tersebut kepada garda depan (gardep). Setiap gerai memiliki gardep yang
bertugas melayani pembeli, mulai dari menjelaskan detail produk yang
dijual, memberikan saran untuk pembeli, menjelaskan keterangan harga
produk karena semua produk dagadu tidak memiliki perincian harga barang
pada label barcode. Pembeli akan menerima produk yang baru dan masih
dikemas rapi (bukan produk yang dipajang).
Sebelum pembeli melakukan pembayaran di kasir, gardep juga bertugas
untuk memastikan barang ke pembeli dengan cara menjelaskan detail
produk, sebagai contoh produk kaos dijelaskan dengan detail sebagai
berikut : jumlah produk, baju lengan panjang/pendek, ukuran, warna, dan
desain. Memastikan barang konsumen dilakukan untuk menjaga kualitas
pelayanan maupun kualitas barang yang dijual, sehingga pelanggan tidak
kecewa dan menghindari adanya kesalahan produk yang akan menyebabkan
retur barang.
Ketentuan mengenai prosedur pembayaran yang diterapkan pada gerai
PT Aseli Dagadu Djokdja secara umum adalah :
a. Pembayaran semua jenis produk yang di jual di gerai PT Aseli Dagadu
Djokdja dilakukan pada bagian kasir. Setiap gerai memiliki satu orang
kasir yang bertugas pada setiap shift. Kasir akan dibantu oleh seorang
gardep dalam melakukan transaksi penjualan. Kasir bertugas untuk
mengoperasikan aplikasi point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Dagadu menerapkan dua jenis pembayaran, yaitu menggunakan uang
tunai (cash) dan menggunakan kartu debit/kredit. Semua transaksi ini
dilayani oleh seorang kasir.
c. Batas minimal pembayaran untuk transaksi yang dilakukan dengan
kartu debit/kredit adalah sebesar Rp 50.000,00 per transaksi.
d. Transaksi yang dilakukan seluruhnya menggunakan sistem aplikasi
point of sale yang sudah didukung dengan sistem cloud, sehingga semua
transaksi akan secara otomatis terbarui. Setiap transaksi pembayaran
penjualan yang dilakukan, secara otomatis akan mengurangi jumlah
persediaan di gerai terjadinya transaksi tersebut.
Ketentuan mengenai prosedur penjualan yang diterapkan pada Gerai PT
Aseli Dagadu Djokdja secara umum adalah :
a. Gardep harus mampu untuk memberikan pelayanan terbaik dalam
proses penjualan. Selain membantu pembeli, gardep juga berperan
untuk memastikan barang pelanggan adalah barang yang layak jual.
Setiap pembeli yang datang akan diberikan satu kantong belanja oleh
gardep. Sebelum produk masuk kantong belanjaan, gardep akan
memastikan detail barang, seperti warna, ukuran, desain, dan jumlah.
Memastikan produk belanjaan ini adalah salah satu prosedur wajib yang
diterapkan perusahaan.
b. Pembeli yang selesai belanja akan menuju kasa untuk pembayaran.
Gardep sudah siap untuk membantu kasir dengan bertugas mengambil
tas belanjaan pembeli dan mengeluarkan barang unuk disusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
berdasarkan kategorinya sehingga mempermudah kasir dalam
melakukan scan barcode barang dan pemilihan jenis kemasan tempat
belanjaan pembeli.
c. Barang belanjaan pembeli akan dimasukkan ke dalam kemasan yang
sesuai dengan standar pengemasan yang diterapkan PT Aseli Dagadu
Djokdja. Ada beberapa jenis kemasan yang disediakan dan
penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan jumlah barang belanjaan.
d. Kasir yang bertugas saat transaksi penjualan akan dibantu oleh gardep
hingga transaksi selesai.
e. Kasir akan memberikan struk belanjaan kepada pelanggan, sedangkan
barang belanjaan akan diserahkan oleh gardep dan diakhir proses
penjualan ini, kasir bersama gardep akan mengucapkan terimakasi
beserta senyuman.
2. Deskripsi Fungsi yang Terkait dengan Sistem Point Of Sale pada PT Aseli
Dagadu Djokdja
a. Fungsi Persediaan
PT Aseli Dagadu Djokdja memiliki dua jenis klasifikasi persediaan,
yaitu persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Persediaan
bahan baku terdiri dari bahan utama yaitu kain dan bahan pembantu
berupa cat, benang serta rakel. Sedangkan persediaan barang jadi terdiri
atas cloth (kaos, jaket sweter) dan non-cloth (topi, gantungan kunci,
stiker, mug, dll). Secara sistem, perusahaan memiliki dua bagian
persediaan, yaitu persediaan gudang umum dan persediaan gudang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
gerai. Persediaan gudang umum adalah persediaan yang dimiliki
perusahaan sebelum dikirim ke gudang gerai. Pengiriman persediaan
akan mengurangi persediaan gudang umum dan akan menambah
persediaan gudang gerai yang menerima.
Sebagai alat kontrol penghitungan persediaan, saat ini perusahaan
tidak menggunakan formulir penghitungan secara khusus karena
persediaan dihitung berdasarkan input produk yang dilakukan
menggunakan sistem scan. Pencatatan jumlah persediaan dilakukan
secara periodik dan setiap akhir bulan dilakukan stock opname gudang
umum. Sedangkan stock opname secara keseluruhan yang meliputi
gudang umum dan gerai dilakukan setiap enam bulan sekali, biasanya
menjelang peak season. Stock opname dilakukan untuk mengetahui
jumlah stok fisik produk dan untuk mengetahui kesesuaian antara stok
fisik dengan stok yang terdapat pada sistem. Selama stock opname
berjalan, seluruh pergerakan barang dihentikan, sehingga proses ini
biasanya dilakukan ketika malam hari
Penyusunan persediaan dilakukan dengan cara ditumpuk
berdasarkan kategori yang ada, secara umum berdasarkan kategori
brand dan jenis produk. Kemungkinan ditemukannya produk yang
rusak bisa terjadi, sehingga dapat berakibat pada retur barang. Retur
dilakukan sesuai dengan prosedur, karena proses retur yang dilakukan
nantinya akan berdampak pada pengurangan jumlah persediaan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
gudang umum atau gerai. Produk yang mengalami retur dan sudah tidak
memenuhi standar, kemudian akan disimpan pada gudang reject.
Perusahaan menerapkan pengendalian atas jumlah persediaan
berdasarkan stok minimum yang diatur langsung oleh bagian marketing.
Ketika stok mencapai batas minimum, maka bagian marketing akan
melakukan order produksi pada bagian PPIC. Dokumen yang digunakan
dalam pengendalian persediaan pada umumnya ada dua yaitu dokumen
Laporan Pengiriman Barang Jadi (LPBJ) dan dokumen Delivery Order
(DO). Dokumen tersebut nantinya akan divalidasi oleh pihak yang
berwenang.
Prosedur pengiriman barang berdasarkan permintaan yang
disampaikan oleh supervisor dan telah disetujui dari bagian marketing.
Pengiriman barang juga bisa terjadi atas dasar keputusan pihak
marketing yang berkaitan dengan target penjualan dan untuk menjaga
keseimbangan stok gudang umum maupun gudang gerai.
PT Aseli Dagadu Djokdja memiliki beberapa bagian penting yang
berhubungan dengan persediaan, yaitu :
1) Quality Control Jahit
Barang yang selesai diproduksi, sebelum dilakukan pelipatan dan
pemasangan barcode, terlebih dahulu akan masuk ke bagian quality
control jahit. Tugas dan tanggung jawab bagian ini adalah :
a) Mengontrol kondisi produk, standar jahitan apakan sudah sesuai
atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b) Ketika melakukan kontrol jahit, produk sudah digolongkan
berdasarkan jenisnya dan dihitung untuk masing-masing
kelompok terdiri dari sepuluh buah.
c) Produk yang memiliki cacat fisik langsung dipisahkan untuk
dilakukan perbaikan atau dimasukkan ke dalam gudang reject.
2) Quality Control Barcode
Produk yang telah melalui proses QC jahit akan dipasang barcode,
dilipat dan dikemas sesuai dengan standar yang berlaku. Produk
akan disusun berdasarkan kategorinya agar mempermudah proses
scanning dan menghindari kesalahan hitung. Petugas scanning akan
menerima laporan jumlah produk lipat dari bagian QC jahit beserta
produk yang nantinya akan di scan barcode. Proses scan sebagai
jalur utama produk yang akan diakui sebagai persediaan gudang
umum. Petugas akan melakukan scanning produk satu per satu,
dimana hasil scan akan secara otomatis menambah persediaan di
sistem. Namun, persediaan gudang umum belum akan ditambahkan
sebelum bagian gudang umum memberikan tanda terima produk
dari bagian QC barcode. Produk yang telah selesai dari proses
scanning akan disusun kembali sesuai dengan kategorinya dan
dikirimkan ke bagian gudang umum beserta dokumen Laporan
Pengiriman Barang Jadi (LPBJ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3) Admin Gudang Umum
Admin gudang umum berperan penting dalam proses akhir input
persediaan. Pada bagian ini, petugas akan melakukan penghitungan
ulang fisik produk yang dicocokkan dengan dokumen LPBJ dan
kemudian produk akan diakui sebagai persediaan gudang umum
setelah petugas melakukan verifikasi pada sistem bahwa barang
telah diterima. Produk secara otomatis akan menambah persediaan
gudang umum setelah dilakukannya verifikasi pada sistem. Tugas
dan tanggung jawab bagian ini adalah :
a) Menerima barang hasil produksi dari bagian scanner beserta
dokumen Laporan Pengiriman Barang Jadi (LPBJ).
b) Melakukan pencocokan barang fisik dan data berdasarkan
dokumen LPBJ dengan cara melakukan penghitungan ulang.
c) Menerima permintaan pengiriman barang untuk gerai maupun
pihak lain (mitra).
d) Menyediakan barang yang akan di kirim ke gudang gerai.
e) Mengontrol jumlah persediaan pada gudang jadi dengan
melakukan stock opname setiap bulannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Fungsi Penjualan
1) Supervisor Gerai
Supervisor gerai memiliki tugas dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan pelaksanaan penjualan produk Dagadu yang melibatkan
sistem point of sale di gerai termasuk pengendaliannya, yaitu :
a) Memastikan promo yang akan atau sedang berjalan kepada
bagian marketing berkaitan dengan persyaratan dan masa
berlaku promo.
b) Menyiapkan kelengkapan promo yang akan atau sedang
berjalan. Persiapan promo dilakukan dengan pemasangan brosur
promo di gerai, menyampaikan informasi yang akurat kepada
kasir dan gardep untuk selanjutnya disampaikan kepada
pelanggan.
c) Melakukan evaluasi promo berkaitan dengan dampak penjualan
yang terjadi dari promo tersebut. Evaluasi berkaitan dengan
transaksi penjualan mengalami kenaikan atau penurunan.
d) Memastikan ketersediaan stok gerai dan melakukan permohonan
penambahan stok apabila diperlukan agar stok gerai dalam
keadaan aman untuk penjualan.
e) Melakukan pemantauan aktitivitas yang terjadi di gerai, serta
memastikan pegawai gerai (kasir, gardep) sudah menjalankan
tugasnya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
f) Melakukan login sistem aplikasi point of sale di awal shift
dengan mengunakan ID dan password yang dimiliki.
g) Membuat jadwal shift tugas gardep dan kasir agar tidak ada
jadwal yang tumpang tindih dan memenuhi minimal jumlah shift
gardep/kasir.
h) Melakukan presensi di setiap pergantian shift, briefing di setiap
shift pertama dan evaluasi di setiap shift akhir.
2) Garda Depan (Gardep)
Gardep adalah pihak yang secara langsung berinteraksi dengan
konsumen, tugas dan tanggung jawab sebagai gardep adalah sebagai
berikut :
a) Gardep memiliki empat peran yang harus dijalankan, yaitu
pertama gardep adalah seller yang membantu konsumen PT
Aseli Dagadu Djokdja atas semua produk/brand, secara
informatif dan persuasif. Kedua, gardep adalah customer service
yang membantu sepenuhnya (calon) konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya. Ketiga, gardep adalah entertainer
yang menciptakan suasana riang gembira di tempat kerja.
Keempat, gardep adalah pembawa citra PT Aseli Dagadu
Djokdja dan semua produk/brand PT Aseli Dagadu Djokdja.
b) Memberikan salam setiap saat kepada konsumen.
c) Memberikan pelayanan kepada konsumen/pelanggan yang
membutuhkan produk ataupun informasi tentang semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
produk/brand PT Aseli Dagadu Djokdja dengan cara yang
sebaik-baiknya.
d) Membantu kasir saat proses transaksi penjualan.
e) Meyakinkan konsumen untuk membeli produk melalui strategi
up-selling dan cross-selling. Up-selling dilakukan dengan cara
meningkatkan daya minat pembeli untuk melakukan pembelian
dalam jumlah besar, sedangkan cross-selling dilakukan ketika
produk yang dicari pembeli tidak ada, sehingga gardep
melakukan strategi dengan menawarkan produk lain yang
serupa.
3) Kasir
Kasir merupakan bagian terpenting dalam transaksi penjualan
karena kasir adalah pihak yang berhubungan langsung dengan
pelanggan dalam mengoperasikan aplikasi POS. Adapun tugas dan
tanggungjawab seorang kasir dalam pelaksanaan sistem POS adalah
sebagai berikut :
a) Kasir betugas memasukkan data barang pembeli dengan
menggunakan alat bantu optical scanner. Data yang dimasukkan
ini akan mengurangi jumlah persediaan barang pada gerai
dimana terjadinya transaksi penjualan.
b) Melayani dan menerima pembayaran dari pelanggan, baik
pembayaran secara tunai maupun melaui kartu debit/kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c) Menyerahkan struk penjualan kepada pembeli sebagai bukti
transaksi penjualan telah dilakukan.
d) Membuat laporan hasil penjulan disetiap akhir shift.
e) Bertanggung jawab terhadap modal dan uang hasil penjualan
yang sudah dicocokkan kesesuaiannya antara jumlah uang yang
dipegang dengan jumlah uang yang tertera di aplikasi POS.
3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Point Of Sale pada PT Aseli
Dagadu Djokdja
Dagadu memiliki beberapa dokumen penting yang berkaitan langsung
dengan sistem pengendalian internal, yaitu :
a. Struk penjualan. Struk penjualan atau nota penjualan adalah bukti
yang diberikan perusahaan (PT Aseli Dagadu Djokdja) kepada
pembeli atas pembelian sejumlah produk yang telah dilakukan.
b. Laporan Pengiriman Barang Jadi (LPBJ). LPBJ adalah dokumen
yang digunakan dalam prosedur pengiriman barang jadi dari bagian
QC barcode ke bagian gudang umum. LPBJ menjelaskan mengenai
detail produk yang dikirimkan, detail dalam LPBJ akan digunakan
sebagai pencocokan jumlah fisik produk yang akan masuk dalam
persediaan gudang umum.
c. Delivery Order (DO). DO adalah dokumen yang digunakan dalam
prosedur pengiriman barang jadi dari bagian gudang umum ke
bagian gudang gerai. DO tidak berbeda jauh dengan dokumen LPBJ,
fungsinya sama yaitu menjelaskan detail produk yang dikirimkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dan digunakan sebagai pencocokan jumlah fisik produk yang akan
masuk dalam persediaan gudang gerai.
B. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem
pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi Point of Sale di
PT Aseli Dagadu Djokdja dengan cara membandingkan teori sistem
pengendalian integritas pemrosesan dengan penerapan aplikasi Point of Sale .
Langkah-langkah analisis data tersebut sebagai berikut :
1. Membandingkan teori pengendalian integritas pemrosesan dengan
penerapannya pada aplikasi point of sale bagian persediaan di PT Aseli
Dagadu Djokdja menggunakan tabel berikut ini :
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
1. Pengendalian
Input
Perusahaan
menerapkan
pemberian nomor
urut tercetak pada
seluruh dokumen
yang digunakan
Dokumen yang
digunakan oleh
perusahaan adalah
LPBJ dan DO,
dimana desain
dokumen ini telah
disesuaikan dengan
kebutuhan data
perusahaan.
Dokumen dapat
diakses secara
langsung pada
sistem dan sudah
memiliki nomor
urut yang akan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
terisi secara otoatis
sesuai dengan
penggunaan
dokumen.
Perusahaan
menerapkan
penggunaan
dokumen
turnaround yang
dapat dapat dibaca
oleh mesin untuk
memudahkan
proses selanjutnyan
sebagai catatan
input
Perusahaan belum
menerapkan sistem
dokumen
turnaround dalam
dalam penerapan
aplikasi point of
sale. Penggunaan
dokumen
turnaround masih
dilakukan secara
manual.
Tidak
Sesuai
Dokumen-dokumen
yang telah
dimasukkan ke
dalam sistem harus
dibatalkan dengan
cara pemberian
tanda pada
dokumen sumber
tersebut
Perusahaan
menerapkan
dokumen
elektronik dan
dokumen kertas.
Dokumen yang
digunakan adalah
LPBJ dan DO.
Pembatalan
dokumen kertas
dilakukan dengan
memberi tanda
centang () atau
tandatangan pada
dokumen tersebut.
Sedangkan
pembatalan pada
dokumen
elektronik dengan
cara verifikasi
menu diterima pada
dokumen
elektronik tersebut.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
Dokumen sumber
harus disimpan
dalam jangka
waktu tertentu
untuk memenuhi
persyaratan hokum
serta memberikan
sebuah jejak audit
Penyimpanan
dokumen dilakukan
secara manual dan
elektronik. Secara
manual, maka
setiap bagian yang
berkaitan dengan
pengelolaan
persediaan,
menyimpan semua
dokumen yang
digunakan dalam
jangka waktu
tertentu sesuai
dengan kebutuhan
bagian tersebut.
Sedangkan
penyimpanan
dokumen secara
elektronik akan
tersimpan secara
otomatis di dalam
sistem/aplikasi dan
dapat diakses pada
waktu yang
diperlukan.
Sesuai
Penggunaan
karakter sesuai
dengan ketentuan
isi field (huruf,
angka)
Penerapan yang
dilakukan
perusahaan adalah
dengan cara
penggunaan sistem
yang tidak akan
memunculkan
karakter yang
dimasukkan
apabila karakter
tersebut tidak
sesuai dengan
dengan ketentuan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
isi field. Penerapan
ini dilakukan pada
field barcode yang
harus berisi angka,
jika field barcode
diisi dengan
karakter huruf,
maka karakter
tersebut tidak akan
ditampilkan (tidak
bias diinput)
Penggunaan tanda
negatif maupun
positif
Pada bagian stok
persedian berisi
angka bulat, bukan
angka negatif, stok
persediaan tidak
boleh negatif
(mines)
Sesuai
Penggunaan batas
nilai angka
maksimum atau
minimum
Perusahaan
menerapkan batas
maksimal pada
persediaan gudang
gerai maupun
gudang umum.
Apabila input data
stok persediaan
melebihi batas
tersebut, secara
otomatis
sistem/aplikasi
akan mengeluarkan
peringatan.
Sesuai
Ketentuan jumlah
numerik pada batas
terendah dan
tertinggi
Pengecekan
jangkauan
dilakukan untuk
mengecek stok
persediaan pada
range tertentu yang
sudah diatur.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
Data masukkan
sesuai dengan
ukuran field yang
telah ditentukan
Data yang
dimasukkan ke
dalam
sistem/aplikasi
sesuai dengan
ukuran field.
Pengecekan ukuran
ini berlaku untuk
data barcode yang
memiliki ukuran
field 13 digit,
sehingga data
barcode tersebut
tidak akan melebihi
13 digit, begitu pula
dengan field yang
lainnya, seperti
field kategori,
desain, ukuran, dll.
Sesuai
Semua data yang
diperlukan harus
terpenuhi untuk
melanjutkan proses
berikutnya
Pengecekan
dilakukan oleh
sistem/aplikasi
yang akan
memberikan
peringatan bahwa
data yang
dibutuhkan belum
lengkap, sehingga
data tidak dapat
dilanjutkan untuk
proses berikutnya.
Penerapan ini
dilakukan salah
satunya pada
penggunaan
dokumen DO,
dimana dokumen
harus diisi secara
lengkap yaitu
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
mencantumkan asal
dan tujuan
pengiriman barang
agar proses
berikutnya dapat
dilakukan.
Pembandingan
nomer ID data
dalam file dengan
data transaksi
Pengecekan ini
dilakukan dengan
memasukkan
nomer ID barcode
produk dan
sistem/aplikasi
memverifikasi
bahwa produk
dengan ID barcode
tersebut ada dalam
file induk. Apabila
tidak ada, sistem
akan menolak.
Sesuai
Hubungan logis
antara dua item
data
Perusahaan telah
menerapkan tes
kewajaran dengan
adanya hubungan
logis antara dua
data. Hal ini
diterapkan dengan
adanya keseuaian
data persediaan
dalam aplikasi. Jika
terjadi input
persediaan di
gudang gerai, maka
akan secara
otomatis akan
menambah stok
gerai dan
mengurangi stok
gudang umum.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
Cek digit yang
dihitung dari digit
lain
Perusahaan belum
menerapkan
pengecekan digit
yang dilakukan dari
digit lain dalam
dalam penerapan
aplikasi point of
sale.
Tidak
sesuai
Sortir terhadap
transaksi-transaksi
sehingga berada
dalam urutan
catatan yang sama
dalam file induk
Transaksi
pengiriman barang
yang terjadi baik di
gudang umum dan
di gerai, tercatat
secara online
sehingga seluruh
transaksi yang
terjadi akan tercatat
secara urut
berdasarkan waktu
terjadinya transaksi
tersebut.
Sesuai
Mengidentifikasi
kesalahan input
data
(tanggal,penyebab,
masalah)
Perusahaan belum
menerapkan log
kesalahan dalam
identifikasi
keselahan dalam
penerapan aplikasi
point of sale.
Tidak
Sesuai
Seluruh data yang
diperlukan telah
dimasukkan
(pengecekan
kelengkapan secara
online)
Seluruh data yang
diperlukan telah
dimasukkan
sehingga proses
selanjutnya dapat
dilakukan, hal ini
berkaitan dengan
input persediaan di
mana data dari
barang tersebut
sudah lengkap dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
nomor barcode
barang juga sudah
terdaftar dalam
database sistem,
sehingga data
persediaan
nantinya dapat
diproses untuk
menambah atau
mengurangi jumlah
persediaan dalam
gudang yang
tercatat dalam
sistem aplikasi.
Ketepatan dari data
input untuk
mengambil dan
menampilkan
informasi terkait
lainnya
Pengecekan
ketepatan data
input dengan
menggunakannya
untuk mengambil
dan menampilkan
informasi lainnya,
hal ini berkaitan
dengan
penggunaan
barcode, dengan
memasukkan data
barcode maka
sistem akan
menampilkan
informasi lain yang
berkaitan (desain,
ukuran, warna, dll).
Sesuai
Sebuah log
transaksi yang
menyertakan
catatan mendetail
Catatan mendetail
dalam transaksi
yang digunakan
dalam transaksi
pengiriman barang.
Log transaksi ini
memuat nomor
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
transaksi, tanggal,
kuantitas barang,
dan catatan
mendetail lainnya.
2. Pengendalian
Pemrosesan
Pencocokan dua
atau lebih item dari
data sebelum
sebuah tindakan
dilakukan.
Pencocokan data
dilakukan secara
otomatis oleh
sistem.
Sesuai
Catatan kepala
ditempatkan di
awal setiap file dan
memuat nama file,
tanggal, serta
identifikasi lainnya.
Catatan kepala
pada penggunaan
dokumen DO,
LPBJ dan cashier
report telah
memuat bagian-
bagian penting
seperti nama file,
nomor, tanggal,
sesi, dll.
Sesuai
Catatan trailer
diletakkan pada
akhir file yang
memuat total batch
Catatan trailer pada
dokumen DO,
LPBJ dan cashier
report telah
memuat total batch
yang dihitung
selama input.
Sesuai
Total batch
dihitung ulang
setiap masing-
masing catatan
transaksi diproses
Setiap transaksi
yang terjadi
memiliki total
batch dan
dibandingkan
dengan nilai-nilai
dalam catatan
trailer.
Sesuai
Membandingkan
dua metode
penjumlahan yang
seharusnya
Pembandingan
metode
penghitungan
dilakukan dengan
cara menjumlahkan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
memperlihatkan
hasil yang sama
sebuah kolom dari
total baris atau
sebaliknya, hal ini
diterapkan salah
satunya dalam
penghitungan
jumlah persediaan,
dimana saldo akhir
akan sama dengan
jumlah
penghitungan dari
saldo awal
ditambah saldo
masuk dikurangi
saldo keluar.
( saldo akhir =
saldo awal + saldo
masuk – saldo
keluar)
Verifikasi
ketepatan
pemrosesan yang
melibatkan
rekening kontrol
Perusahaan belum
menerapkan
pengujian saldo nol
dengan keterlibatan
rekening kontrol
dalam dalam
penerapan aplikasi
point of sale.
Tidak
Sesuai
Penerapan write-
protection untuk
mencegah
terjadinya
overwriting dan
erasing file data
Perusahaan
menerapkan
penggunaan sistem
write-protection
dalam menjada data
atas penggantian,
perubahan dan
penghapusan data
yang tidak sesuai
atau tanpa
sepengetahuan
pihak yang
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
berkepentingan.
Perubahan data
hanya dapat
dilakukan oleh
pihak yang
memiliki hak.
Penerapan
pengendalian
pembaharuan
secara bersamaan
untuk menghindari
penumpukan atau
hilangnya data.
Pembaharuan
secara bersamaan
bisa terjadi ketika
ada transaksi yang
dilakukan secara
bersamaan,
perusahaan telah
mengantisipasi
dengan
menambahkan
kode tertentu di
bagian akhir nomor
transaksi, sehingga
pembaharuan
transaksi akan tetap
terjadi dan tercatat
dalam
sistem/aplikasi.
Sesuai
3. Pengendalian
Output
Pengguna harus
memeriksa output
sistem untuk
memverifikasi
hasilnya masuk
akal, lengkap dan
tepat sasaran
Pengguna output
adalah orang
berkepentingan,
tidak semua hasil
laporan dapat
diakses oleh semua
orang, output hanya
dapat diakses
sesuai dengan
kebutuhan
pengguan, selain
itu, pengguna juga
melakukan
verifikasi atas
kebenaran data
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
yang dihasilkan
dalam laporan
tersebut.
Seluruh transaksi
dan pembaharuan
sistem lainnya
harus direkonsiliasi
untuk laporan
pengendalian dan
laporan
status/pembaharuan
file
Rekonsiliasi
pembaharuan
sistem dan
transaksi dilakukan
secara periodik, hal
ini berkaitan
dengan
pembandingan
saldo barang dalam
basis data
persediaan dengan
catatan saldo
rekening
persediaan.
Sesuai
Total database
harus direkonsiliasi
secara periodik
dengan data yang
dikelola di luar
sistem (data fisik)
Rekonsiliasi data
eksternal dilakukan
guna menyamakan
antara data yang
terdapat dalam
sistem dengan data
yang terdapat
secara fisik, hal ini
berkaitan dengan
rekonsiliasi data
persediaan dalam
file database
dengan data
persediaan fisik.
Sesuai
Setiap kali
perangkat penerima
mendeteksi sebuah
kesalahan transmisi
data, perangkat
penerima meminta
perangkat pengirim
Pengendalian
transmisi data telah
dilakukan secara
otomatis oleh
sistem, sehingga
risiko kesalahan
data dapat
diminimalisir oleh
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 2. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Persediaan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
untuk mentransmisi
ulang data tersebut.
perusahaan. Hal ini
telah deprogram
oleh pihak IT
perusahaan dalam
pembuatan sistem
aplikasi.
Sumber : Data diolah
Pembahasan analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale (Persediaan):
a. Pengendalian Input
1) Bentuk desain.
a) Pemberian nomor urut pada dokumen.
Bentuk pengendalian yang dilakukan PT Aseli Dagadu Djokdja
dalam mengendalikan dokumen-dokumen telah menggunakan
dokumen yang digunakan memiliki nomor urut tercetak yang
secara otomatis terbarui sesuai dengan penggunaan dokumen
tersebut. Sebagai contoh, dokumen LPBJ memiliki nomor
dokumen yang secara otomatis diperbaharui setiap transaksi.
Dokumen yang digunakan telah tersedia di dalam sistem dan
dapat dicetak apabila diperlukan.
b) Dokumen turnaround
Sedangkan unsur kedua mengenai penggunaan dokumen
turnaround, perusahaan melakukan penerapannya masih secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
manual dalam belum dilakukan secara sistem yang tergabung
dalam aplikasi point of sale.
2) Pembatalan dan penyimpanan dokumen sumber.
a) Pembatalan dokumen sumber.
PT Aseli Dagadu Djokdja menerapkan dokumen elektronik dan
dokumen kertas. Pembatalan dokumen elektronik dilakukan
dengan cara mengklik menu yang tersedia di dokumen tersebut.
Sedangkan pembatalan dokumen kertas dilakukan dengan
memberi tanda centang atau tandatangan pada dokumen
tersebut. Sebagai contoh penggunaan dokumen DO secara
elektronik, petugas akan mengklik menu diterima apabila
dokumen telah selesai di proses.
b) Penyimpanan dokumen sumber
Penyimpanan dokumen elektronik berarti dokumen secara
otomatis akan tersimpan di sistem dan dapat diakses pada waktu
yang diperlukan. Sedangkan penyimpanan dokumen kertas
dilakukan oleh bagian yang bersangkutan dan lama
penyimpanan dokumen disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing bagian tersebut.
3) Pengendalian entri data.
PT Aseli Dagadu Djokdja telah menerapkan pengendalian
atas entri data dan pengendalian entri data tersebut telah dilengkapi
dengan pengendalian entri data otomatis, seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a) Pengecekan field.
Pengecekan ini dilakukan dengan mengatur input yang terdapat
dalam field tersebut. Penerapan yang dilakukan oleh PT Aseli
Dagadu Djokdja adalah dengan tidak memunculkan karakter
yang dimasukkan apabila tidak sesuai dengan ketentuan isi field.
Sebagai contoh : field barcode harus berisi angka, apabila diberi
data masukan dengan menuliskan huruf, maka huruf tersebut
tidak akan ditampilkan/keluar di field.
b) Pengecekan tanda.
Pengecekan ini lebih diterapkan pada bagian input stok
persediaan yang harus berisi angka bulat dan tidak memiliki
tanda negatif.
c) Pengecekan batas.
Pengecekan ini berhubungan dengan batas nilai angka yang telah
ditetapkan. Sebagai contoh, gudang gerai memiliki kapasitas
yang terbatas, apabila input data stok dilakukan melebihi batas
tersebut, maka akan keluar tanda peringatan, namun proses input
data tetap masih bisa dilanjutkan.
d) Pengecekan jangkauan.
Pengecekan ini dilakukan dengan cara menguji apakah jumlah
numerik berada pada batas terendah dan tertingi yang telah
ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh, pengecekan stok gerai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
melalui aplikasi dapat dilakukan dengan memasukkan range
yang diinginkan.
e) Pengecekan ukuran.
Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan bahwa data
masukan sesui dengan ukuran field yang ditentukan. Sebagai
contoh, pada field barcode terdiri dari 13 digit, sehingga tidak
mungkin apabila diisi dengan digit yang lebih dari 13.
f) Pengecekan (atau pengujian) kelengkapan.
Pengecekan ini dilakukan sebagai verifikasi bahwa seluruh item-
item data yang diperlukan telah dimasukkan. Sebagai contoh,
pembuatan dokumen DO harus mengisi data asal dan keterangan
pengiriman barang di awal pembuatan dokumen. Apabila
dokumen tersebut belum mencantumkan asal dan tujuan
pengiriman barang, maka proses selanjutnya tidak dapat
dilakukan.
g) Pengecekan validitas.
Pengecekan ini dilakukan dengan cara membandingkan kode
barcode dengan data serupa di dalam file induk, untuk
memverifikasi bahwa file tersebut ada. Sebagai contoh, kode
barcode yang tertera di label barang telah tercatat dalam
database persediaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
h) Tes kewajaran
Tes kewajaran dilakukan untuk mengetahui hubungan logis
antara dua item data. Tes ini diterapkan dalam hal pengendalian
jumlah persediaan yang terdapat dalam database sistem di
aplikasi. Apabila terjadi input persediaan di gudang gerai, maka
secara otomatis akan mengurangi jumlah persediaan di gudang
umum. Persediaan dari gudang umum telah berpindah ke gudang
gerai.
i) Nomor ID resmi
Perusahaan belum menerapkan pengecekan digit yang dilakukan
dari digit lain dalam dalam penerapan aplikasi point of sale.
4) Pengendalian tambahan entri data pemrosesan batch.
a) Pemrosesan batch
Pemrosesan ini dilakukan dengan cara mengelompokkan
transaksi-transaksi yang terjadi dan disusun secara urut.
Pengecekan berurutan dilakukan untuk memastikan apakah
batch atas input data berada di urutan numerik atau alfabetis
yang tepat. Sebagai contoh, transaksi pengiriman barang yang
dilakukan baik di gudang umum maupun di gudang gerai, secara
online akan dicatat secara urut berdasarkan waktu terjadinya
transaksi tersebut. Total batch digunakan sebagai rangkuman
nilai-nilai numerik untuk memperbaharui file induk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b) Log kesalahan
Perusahaan belum menerapkan log kesalahan dalam identifikasi
keselahan dalam penerapan aplikasi point of sale.
5) Pengendalian tambahan entri data online.
a) Prompting
Prompting yaitu sistem meminta tiap-tiap item data input dan
menunggu respon yang dapat diterima, memastikan bahwa
seluruh data yang diperlukan telah dimasukkan. Sebagai contoh,
proses input persediaan, petugas akan memasukkan data secara
lengkap sehingga transaksi dapat diproses oleh sistem.
b) Verifikasi close-loop
Verifikasi close-loop yaitu mengecek ketepatan data. Sebagai
contoh, dalam proses input persediaan, petugas akan menginput
kode barang melalui scan barcode, kemudian sistem akan
menampilkan nama/keterangan produk, sehingga petugas dapat
memverifikasi kebenaran kode barang yang telah diinput.
c) Catatan mendetail dalam log transaksi
Catatan mendetail dalam log transaksi adalah log transaksi yang
menyertakan sebuah catatan mendetail dari seluruh transaksi.
Sebagai contoh, perusahaan menerapkan catatan transaksi
pengiriman barang yang terdapat dalam sistem. Laporan ini
menyajikan catatan detail transaksi yang terdiri dari nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
transaksi, tanggal, kuantitas barang dan catatan mendetail
lainnya.
b. Pengendalian Pemrosesan
1) Pencocokan data.
Pencocokan data dalam sistem dilakukan secara otomatis.
2) Label file.
a) Catatan Kepala
Catatan kepala yang digunakan dalam penerapannya pada
dokumen DO dan LPBJ telah memuat bagian-bagian penting
yang dibutuhkan seperti nama file, keterangan masa berlaku file,
dan tanggal.
b) Catatan trailer
Dokumen yang digunakan perusahaan, pada catatan trailer
sudah memuat total batch yang dihitung selama input.
3) Perhitungan ulang total batch.
Total batch dihitung ulang untuk setiap masing-masing catatan
transaksi yng diproses. Sebagai contoh, setiap transaksi pengiriman
barang yang terjadi, memiliki total batch.
4) Pengujian saldo
a) Saldo Cross-footing
Pengujian saldo dengan cara cross-footing dilakukan dengan
menjumlahkan sebuah kolom dari total baris atau sebaliknya.
Sebagai contoh, penghitungan total persediaan gudang gerai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
yang tertera dalam sistem. Jumlah saldo akhir akan sama dengan
jumlah dari penghitungan saldo awal ditambah saldo masuk
dikurangi saldo keluar.
b) Saldo nol.
Perusahaan belum menerapkan pengujian saldo nol dengan
keterlibatan rekening kontrol dalam dalam penerapan aplikasi
point of sale.
5) Mekanisme write-protection.
Pengendalian data atas pembenaran, penggantian, penambahan, dan
penghapusan data atas kesalahan yang terjadi, hanya dapat
dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang. Sebagai contoh,
kesalahan penulisan angka dari jumlah persediaan dapat ganti oleh
bagian IT atas dasar persetujuan dari bagian accounting.
6) Pengendalian pembaharuan secara bersamaan.
Pengendalian ini dilakukan guna menghindari penumpukan atau
hilangnya data akibat terjadinya pemaharuan secara bersamaan.
Sebagai contoh, transaksi pengiriman barang akan diperbarui oleh
sistem, apabila terjadi transaksi secara bersamaan di waktu yang
sama, maka bagian nomor transaksi akan menambahkan kode
tertentu dibagian paling akhir, sehingga kedua transaksi pengiriman
barang akan tetap terbarui dan tercatat pada sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Pengendalian Output
1) Pemeriksaan pengguna terhadap output.
Pengguna dengan cermat memeriksa hasil output sistem untuk
memverifikasi bahwa output yang dihasilkan masuk akal, lengkap
dan pengguna adalah penerima yang dituju. Sebagai contoh, hasil
output dapat diakses dan digunakan oleh pihak yang berwenang saja.
2) Prosedur rekonsiliasi
Rekonsiliasi dilakukan secara periodik oleh masing-masing bagian
yang bertangungjawab. Sebagai contoh, saldo barang di dalam basis
data persediaan dibandingkan dengan catatan saldo renkening
persediaan.
3) Rekonsiliasi data eksternal
Rekonsiliasi data eksternal dilakukan guna menyamakan antara data
yang terdapat dalam sistem dengan data yang terdapat secara fisik.
Sebagai contoh, rekonsiliasi data persediaan dalam file database
sistem dan persediaan fisik.
4) Pengendalian transmisi data
Pengendliaan transmisi data sudah dilakukan secara otomatis oleh
sistem, sehingga resiko kesalahan transmisi data dapat
diminimalisir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Membandingkan teori pengendalian integritas pemrosesan dengan
penerapannya pada aplikasi point of sale bagian penjualan di PT Aseli
Dagadu Djokdja menggunakan tabel berikut ini :
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
1. Pengendalian
Input
Perusahaan
menerapkan
pemberian nomor
urut tercetak pada
seluruh dokumen
yang digunakan
Dokumen yang
digunakan oleh
perusahaan adalah
struk/nota penjualan,
dimana desain
dokumen ini telah
disesuaikan dengan
kebutuhan data
perusahaan. Dokumen
dapat diakses secara
langsung pada sistem
dan di dokumen
tersebut sudah
memiliki nomor urut
yang akan terisi secara
otomatis sesuai
dengan penggunaan
dokumen.
Sesuai
Perusahaan
menerapkan
penggunaan
dokumen
turnaround yang
dapat dapat
dibaca oleh mesin
untuk
memudahkan
proses
selanjutnyan
sebagai catatan
input
Perusahaan belum
menerapkan sistem
dokumen turnaround
dalam penerapan
aplikasi point of sale.
Tidak
Sesuai
Dokumen-
dokumen yang
Perusahaan
menerapkan dokumen Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
telah dimasukkan
ke dalam sistem
harus dibatalkan
dengan cara
pemberian tanda
pada dokumen
sumber tersebut
sumber secara online,
dokumen yang
dihasilkan dari
transaksi penjualan
ketika dilakukan
tembak barcode pada
barang yang dijual.
Dokumen akan
tersimpan secara
otomatis ketika terjadi
transaksi penjualan
yang dilakukan di
kasir. Ketika transaksi
telah selasai, maka
akan tersimpan
langsung dalam sistem
sebagai dokumen
sumber.
Dokumen sumber
harus disimpan
dalam jangka
waktu tertentu
untuk memenuhi
persyaratan
hukum serta
memberikan
sebuah jejak audit
Penyimpanan
dokumen dilakukan
elektronik dan
otomatis oleh sistem
pada aplikasi point of
sale . Secara
elektronik, dokumen
akan tersimpan secara
otomatis di dalam
sistem/aplikasi dan
dapat diakses kembali
pada waktu yang
diperlukan.
Sesuai
Penggunaan
karakter sesuai
dengan ketentuan
isi field (huruf,
angka)
Penerapan yang
dilakukan perusahaan
adalaha dengan cara
penggunaan sistem
yang tidak akan
memunculkan
karakter yang
dimasukkan apabila
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
karakter tersebut tidak
sesuai dengan dengan
ketentuan isi field.
Penerapan ini
dilakukan pada field
barcode yang harus
berisi angka, jika field
barcode diisi dengan
karakter huruf, maka
karakter tersebut tidak
akan ditampilkan
(tidak bisa diinput)
Penggunaan tanda
negatif maupun
positif
Pada bagian total
pembayaran/nominal
harga barang berisi
angka bulat, bukan
angka negatif, harga
barang harus positif
tidak boleh negatif
(mines)
Sesuai
Penggunaan batas
nilai angka
maksimum atau
minimum
Perusahaan belum
menerapkan
pengecekan batas
dalam penerapan
aplikasi point of sale.
Tidak
Sesuai
Ketentuan jumlah
numerik pada
batas terendah
dan tertinggi
Perusahaan belum
menerapkan
pengecekan jangkauan
dalam penerapan
aplikasi point of sale.
Tidak
Sesuai
Data masukkan
sesuai dengan
ukuran field yang
telah ditentukan
Data yang di
masukkan ke dalam
sistem/aplikasi sesuai
dengan ukuran field.
Pengecekan ukuran ini
berlaku untuk data
barcode yang
memiliki ukuran field
13 digit, sehingga data
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
barcode tersebut tidak
akan melebihi 13 digit,
begitu pula dengan
field yang lainnya,
seperti field kategori,
desain, ukuran, dll.
Semua data yang
diperlukan harus
terpenuhi untuk
melanjutkan
proses berikutnya
Pengecekan dilakukan
oleh sistem/aplikasi
yang akan
memberikan
peringatan bahwa data
yang dibutuhkan
belum lengkap,
sehingga data tidak
dapat dilanjutkan
untuk proses
berikutnya. Penerapan
ini dilakukan pada
penggunaan dokumen
struk penjualan,
dimana dokumen
harus diisi secara
lengkap yaitu
mencantumkan jumlah
pembayaran barang
agar proses berikutnya
dapat dilakukan.
Sesuai
Pembandingan
nomer ID data
dalam file dengan
data transaksi
Pengecekan ini
dilakukan dengan
memasukkan nomer
ID barcode produk
dan sistem/aplikasi
memverifikasi bahwa
produk dengan ID
barcode tersebut ada
dalam file induk.
Nomor barcode
dimasukkan oleh kasir
dengan cara
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
mengarahkan alat scan
barcode untuk
membaca detail
barcode barang.
Hubungan logis
antara dua item
data
Perusahaan
menerapkan tes
kewajaran pada sistem
dengan cara adanya
kesesuaian data
persediaan barang.
Jika terjadi transaksi
penjualan, maka akan
mengurangi stok
persediaan barang
dalam gerai di mana
transakasi penjualan
itu terjadi dan di sisi
lain akan menambah
saldo penjualan.
sesuai
Cek digit yang
dihitung dari digit
lain
Perusahaan belum
menerapkan
pengecekan digit yang
dilakukan dari digit
lain dalam dalam
penerapan aplikasi
point of sale.
Tidak
sesuai
Sortir terhadap
transaksi-
transaksi
sehingga berada
dalam urutan
catatan yang sama
dalam file induk
Transaksi penjualan
yang terjadi di gerai,
tercatat secara online
akan tercatat secara
urut berdasarkan
waktu terjadinya
transaksi tersebut
Sesuai
Mengidentifikasi
kesalahan input
data
(tanggal,penyeba
b,masalah)
Perusahaan belum
menerapkan log
kesalahan dalam
identifikasi keselahan
dalam penerapan
aplikasi point of sale.
Tidak
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
Seluruh data yang
diperlukan telah
dimasukkan
(pengecekan
kelengkapan
secara online)
Seluruh data yang
diperlukan telah
dimasukkan sehingga
proses transaksi dapat
dilakukan, hal ini
berkaitan dengan
transaksi penjualan
dimana kasir akan
memasukkan seluruh
data yang diperlukan
untuk diproses oleh
sistem.
Sesuai
Ketepatan dari
data input untuk
mengambil dan
menampilkan
informasi terkait
lainnya
Pengecekan ketepatan
data input dengan
menggunakannya
untuk mengambil dan
menampilkan
informasi lainnya, hal
ini berkaitan dengan
penggunaan barcode,
dengan memasukkan
data barcode maka
sistem akan
menampilkan
informasi lain yang
berkaitan (desain,
ukuran, warna, dll).
Sesuai
Sebuah log
transaksi yang
menyertakan
catatan mendetail
Catatan mendetail
yang
digunakan/diterapkan
dalam transaksi
penjualan yang
dilakukan oleh kasir.
Log transaksi ini
memuat nomor
transaksi, tanggal,
kuantitas, subtotal,
diskon, jumlah,
pengembalian, tipe,
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
dan kasir yang
bertugas.
2. Pengendalian
Pemrosesan
Pencocokan dua
atau lebih item
dari data sebelum
sebuah tindakan
dilakukan.
Pencocokan data
dilakukan secara
otomatis oleh sistem Sesuai
Catatan kepala
ditempatkan di
awal setiap file
dan memuat nama
file, tanggal, serta
identifikasi
lainnya.
Catatan kepala pada
penggunaan dokumen
struk penjualan dan
cashier report telah
memuat bagian-bagian
penting seperti nama
file, nomor, tanggal,
sesi (nama kasir
bertugas saat transaksi
terjadi), dll.
Sesuai
Catatan trailer
diletakkan pada
akhir file yang
memuat total
batch
Catatan trailer pada
dokumen struk
penjualan dan cashier
report telah memuat
total batch yang
dihitung selama input.
Sesuai
Total batch
dihitung ulang
setiap masing-
masing catatan
transaksi diproses
Setiap transaksi yang
terjadi memiliki total
batch dan
dibandingkan dengan
nilai-nilai dalam
catatan trailer.
Sesuai
Membandingkan
dua metode
penjumlahan
yang seharusnya
memperlihatkan
hasil yang sama
Pembandingan metode
penghitungan
dilakukan dengan cara
menjumlahkan sebuah
kolom dari total baris
atau sebaliknya, hal ini
diterapkan salah
satunya dalam
penghitungan jumlah
uang penerimaan,
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
dimana jumlah
penerimaan uang akan
sama dengan jumlah
penghitungan dari sub
total dikurangi total
diskon.
( jumlah = sub total –
total diskon)
Verifikasi
ketepatan
pemrosesan yang
melibatkan
rekening control
Perusahaan belum
menerapkan pengujian
saldo nol dengan
keterlibatan rekening
kontrol dalam dalam
penerapan aplikasi
point of sale.
Tidak
Sesuai
Penerapan write-
protection untuk
mencegah
terjadinya
overwriting dan
erasing file data
Perusahaan
menerapkan
penggunaan sistem
write-protection
dalam menjada data
atas penggantian,
perubahan dan
penghapusan data
yang tidak sesuai atau
tanpa sepengetahuan
pihak yang
berkepentingan.
Perubahan data hanya
dapat dilakukan oleh
pihak yang memiliki
hak.
Sesuai
Penerapan
pengendalian
pembaharuan
secara bersamaan
untuk
menghindari
penumpukan atau
hilangnya data.
Pembaharuan secara
bersamaan bisa terjadi
ketika ada transaksi
yang dilakukan secara
bersamaan,
perusahaan telah
mengantisipasi dengan
menambahkan kode
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
tertentu di bagian
akhir nomor transaksi,
sehingga
pembaharuan
transaksi akan tetap
terjadi dan tercatat
dalam sistem/aplikasi.
Misalnya terjadi
dalam hal transaksi
penjualan yang terjadi
secara bersamaan
dalam gerai yang sama
dengan kasir yang
berbeda (ada 2 kasir
yang melakukan
transaksi penjualan
dengan pembeli yang
berbeda)
3. Pengendalian
Output
Pengguna harus
memeriksa output
sistem untuk
memverifikasi
hasilnya masuk
akal, lengkap dan
tepat sasaran
Pengguna output
adalah orang
berkepentingan, tidak
semua hasil laporan
dapat diakses oleh
semua orang, output
hanya dapat diakses
sesuai dengan
kebutuhan pengguan,
selain itu, pengguna
juga melakukan
verifikasi atas
kebenaran data yang
dihasilkan dalam
laporan tersebut.
Sesuai
Seluruh transaksi
dan pembaharuan
sistem lainnya
harus
direkonsiliasi
untuk laporan
Rekonsiliasi
pembaharuan sistem
dan transaksi
dilakukan secara
periodik, hal ini
berkaitan dengan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
pengendalian dan
laporan
status/pembaharu
an file
pembandingan saldo
barang dalam basis
data persediaan
dengan catatan saldo
rekening persediaan
dan saldo rekening
penjualan barang.
Total database
harus
direkonsiliasi
secara periodik
dengan data yang
dikelola di luar
sistem (data fisik)
Rekonsiliasi data
eksternal dilakukan
guna menyamakan
antara data yang
terdapat dalam sistem
dengan data yang
terdapat secara fisik,
hal ini berkaitan
dengan rekonsiliasi
data persediaan dalam
file database dengan
data persediaan fisik.
Setiap pergantian shift,
gardep bertugas untuk
melakukan
pengecekan stok
persediaan penjualan
barang di dalam gerai.
Hasil pengecekan
persediaan ini juga
digunakan oleh SPV
dalam memantau
jumlah persediaan
dalam database
aplikasi.
Sesuai
Setiap kali
perangkat
penerima
mendeteksi
sebuah kesalahan
transmisi data,
perangkat
Pengendalian
transmisi data telah
dilakukan secara
otomatis oleh sistem,
sehingga risiko
kesalahan data dapat
diminimalisir oleh
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 3. Hasil analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale
(Penjualan)
Elemen
Komponen
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang
Dilaksanakan di
PT Aseli Dagadu
Djokdja
Sesuai/
Tidak
Sesuai
penerima
meminta
perangkat
pengirim untuk
mentransmisi
ulang data
tersebut.
perusahaan. Hal ini
telah deprogram oleh
pihak IT perusahaan
dalam pembuatan
sistem aplikasi.
Sumber : Data diolah
Pembahasan analisis perbandingan antara teori pengendalian integritas
pemrosesan dengan penerapannya pada aplikasi point of sale (Penjualan):
a. Pengendalian Input
1) Bentuk desain.
a) Pemberian nomor urut pada dokumen.
Dokumen yang digunakan perusahaan telah memiliki nomor
urut tercetak yang secara otomatis terbarui sesuai dengan
penggunaan dokumen tersebut. Sebagai contoh, dokumen struk
penjualan memiliki nomor dokumen yang secara otomatis
diperbaharui setiap transaksi.
b) Dokumen turnaround
Sedangkan mengenai penggunaan dokumen turnaround,
perusahaan melakukan penerapannya masih secara manual
dalam belum dilakukan secara sistem yang tergabung dalam
aplikasi point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2) Pembatalan dan penyimpanan dokumen sumber.
a) Pembatalan dokumen sumber.
PT Aseli Dagadu Djokdja menerapkan dokumen elektronik
dalm proses penjualan barang di gerai. Pembatalan dokumen
elektronik dilakukan dengan cara mengklik menu yang tersedia
di dokumen tersebut. Sebagai contoh penggunaan struk
penjualan secara elektronik, petugas akan mengklik menu bayar
apabila semua informasi yang dibutuhkan di dokumen telah
selesai di proses, maka secara otomatis dokumen tersebut akan
tersimpan dan tidak dapat dilakukan pengubahan lagi.
b) Penyimpanan dokumen sumber
Penyimpanan dokumen elektronik berarti dokumen secara
otomatis akan tersimpan di sistem dan dapat diakses pada waktu
yang diperlukan.
3) Pengendalian entri data.
PT Aseli Dagadu Djokdja telah menerapkan pengendalian atas entri
data dan pengendalian entri data tersebut telah dilengkapi dengan
pengendalian entri data otomatis, seperti berikut :
a) Pengecekan field.
Pengecekan ini dilakukan dengan mengatur input yang terdapat
dalam field tersebut. Penerapan yang dilakukan oleh PT Aseli
Dagadu Djokdja adalah dengan tidak memunculkan karakter
yang dimasukkan apabila tidak sesuai dengan ketentuan isi field.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sebagai contoh : field barcode harus berisi angka, apabila diberi
data masukan dengan menuliskan huruf, maka huruf tersebut
tidak akan ditampilkan/keluar di field.
b) Pengecekan tanda.
Pengecekan ini lebih diterapkan pada bagian input total
pembayaran/nominal harga barang yang harus dibayar oleh
pelanggan dan input berupa angka bulat dan tidak memiliki
tanda negatif.
c) Pengecekan batas.
Perusahaan belum menerapkan pengecekan batas dalam
penerapan aplikasi point of sale.
d) Pengecekan jangkauan.
Perusahaan belum menerapkan pengecekan jangkauan dalam
penerapan aplikasi point of sale.
e) Pengecekan ukuran.
Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan bahwa data
masukan sesui dengan ukuran field yang ditentukan. Sebagai
contoh, pada field barcode terdiri dari 13 digit, sehingga tidak
mungkin apabila diisi dengan digit yang lebih dari 13.
f) Pengecekan (atau pengujian) kelengkapan.
Pengecekan ini dilakukan sebagai verifikasi bahwa seluruh item-
item data yang diperlukan telah dimasukkan. Sebagai contoh,
pembuatan dokumen struk penjualan, dimana dokumen harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
diisi secara lengkap yaitu mencantumkan jumlah pembayaran
barang atas pembelian yang dilakukan pelanggan, sehingga kasir
dapat melakukan proses selanjutnya hingga dihasilkan dokumen
berupa struk penjualan sebagai bukti penjualan yang dilakukan..
Apabila dokumen tersebut belum mencantumkan jumlah
pembayaran, maka proses selanjutnya tidak dapat dilakukan.
g) Pengecekan validitas.
Pengecekan ini dilakukan dengan cara membandingkan kode
barcode dengan data serupa di dalam file induk, untuk
memverifikasi bahwa file tersebut ada. Sebagai contoh, kode
barcode yang tertera di label barang telah tercatat dalam
database persediaan.
h) Tes kewajaran
Tes kewajaran dilakukan untuk mengetahui hubungan logis
antara dua item data. Tes ini diterapkan dalam hal pengendalian
jumlah persediaan yang terdapat dalam database sistem di
aplikasi. Apabila terjadi transaksi penjualan di gerai, maka
secara otomatis akan mengurangi jumlah persediaan di gudang
gerai dan akan menambah saldo penjualan.
i) Nomor ID resmi
Perusahaan belum menerapkan pengecekan digit yang dilakukan
dari digit lain dalam dalam penerapan aplikasi point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4) Pengendalian tambahan entri data pemrosesan batch.
a) Pemrosesan batch
Pemrosesan ini dilakukan dengan cara mengelompokkan
transaksi-transaksi yang terjadi dan disusun secara urut.
Pengecekan berurutan dilakukan untuk memastikan apakah
batch atas input data berada di urutan numerik atau alfabetis
yang tepat. Sebagai contoh, transaksi penjualan yang dilakukan
di gerai, secara online akan dicatat secara urut berdasarkan
waktu terjadinya transaksi tersebut. Total batch digunakan
sebagai rangkuman nilai-nilai numerik untuk memperbaharui
file induk.
b) Log kesalahan
Perusahaan belum menerapkan log kesalahan dalam identifikasi
keselahan dalam penerapan aplikasi point of sale.
5) Pengendalian tambahan entri data online.
a) Prompting
Prompting yaitu sistem meminta tiap-tiap item data input dan
menunggu respon yang dapat diterima, memastikan bahwa
seluruh data yan diperlukan telah dimasukkan. Sebagai contoh,
proses transaksi penjualan, kasir akan memasukkan data secara
lengkap sehingga transaksi dapat diproses oleh sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
b) Verifikasi close-loop
Verifikasi close-loop yaitu mengecek ketepatan data. Sebagai
contoh, dalam proses transaksi penjualan, kasir akan menginput
kode barang melalui scan barcode, kemudian sistem akan
menampilkan nama/keterangan produk, sehingga kasir dapat
memverifikasi kebenaran kode barang yang telah diinput.
c) Catatan mendetail dalam log transaksi
Catatan mendetail dalam log transaksi adalah log transaksi yang
menyertakan sebuah catatan mendetail dari seluruh transaksi.
Sebagai contoh, Dagadu menerapkan catatan laporan kasir yang
terdapat dalam sistem. Laporan ini dinamakan cashier report
yang menyajikan catatan detail transaksi yang terdiri dari nomor
transaksi, tanggal, kuantitas, subtotal, diskon, jumlah,
pengembalian, tipe, dan kasir.
b. Pengendalian Pemrosesan
1) Pencocokan data.
Pencocokan data dalam sistem dilakukan secara otomatis.
2) Label file.
a) Catatan Kepala
Catatan kepala yang digunakan dalam penerapannya pada struk
penjualan dan cashier report telah memuat bagian-bagian
penting yang dibutuhkan seperti nama file, nomor, tanggal, sesi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
(nama kasir yang bertugas saat terjadinya transaksi), dan
informasi pendukung lainnya..
b) Catatan trailer
Dokumen struk penjualan dan cashier report yang digunakan
perusahaan, pada catatan trailer sudah memuat total batch yang
dihitung selama input.
3) Perhitungan ulang total batch.
Total batch dihitung ulang untuk setiap masing-masing catatan
transaksi yang diproses. Sebagai contoh, setiap transaksi penjualan
yang terjadi, memiliki total batch.
4) Pengujian saldo
a) Saldo Cross-footing
Pengujian saldo dengan cara cross-footing dilakukan dengan
menjumlahkan sebuah kolom dari total baris atau sebaliknya.
Sebagai contoh, penghitungan jumlah uang penerimaan yang
tertera dalam sistem. jumlah uang penerimaan akan sama
dengann jumlah dari penghitungan sub total dikurangi total
diskon (jumlah = sub total – total diskon).
b) Saldo nol.
Perusahaan belum menerapkan pengujian saldo nol dengan
keterlibatan rekening kontrol dalam dalam penerapan aplikasi
point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5) Mekanisme write-protection.
Pengendalian data atas pembenaran, penggantian, penambahan, dan
penghapusan data atas kesalahan yang terjadi, hanya dapat
dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang. Sebagai contoh,
kesalahan penulisan angka harga dalam database sistem oleh bagian
IT atas dasar permintaan dan persetujuan dari bagian accounting.
6) Pengendalian pembaharuan secara bersamaan.
Pengendalian ini dilakukan guna menghindari penumpukan atau
hilangnya data akibat terjadinya pembharuan secara bersamaan.
Sebagai contoh, transaksi penjualan akan diperbarui setiap menit
oleh sistem, apabila terjadi transaksi secara bersamaan di waktu
yang sama, maka bagian nomor transaksi akan menambahkan kode
tertentu dibagian paling akhir, sehingga kedua transaksi penjualan
akan tetap terbrui dan tercatat pada sistem.
c. Pengendalian Output
1) Pemeriksaan pengguna terhadap output.
Pengguna dengan cermat memeriksa hasil output sistem untuk
memverifikasi bahwa output yang dihasilkan masuk akal, lengkap
dan pengguna adalah penerima yang dituju. Sebagai contoh, hasil
output dapat diakses dan digunakan oleh pihak yang berwenang saja.
2) Prosedur rekonsiliasi
Rekonsiliasi dilakukan secara periodik oleh masing-masing bagian
yang bertangungjawab. Sebagai contoh, saldo barang di dalam basis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
data persediaan dibandingkan dengan catatan saldo renkening
persediaan dan saldo rekening penjualan barang.
3) Rekonsiliasi data eksternal
Rekonsiliasi data eksternal dilakukan guna menyamakan antara data
yang terdapat dalam sistem dengan data yang terdapat secara fisik.
Sebagai contoh, rekonsiliasi data persediaan dalam file database
sistem dan persediaan fisik barang yang ada di gerai untuk proses
penjualan. Rekonsiliasi ini dilakukan setiap pergantian shift oleh
gardep dan SPV.
4) Pengendalian transmisi data
Pengendliaan transmisi data sudah dilakukan secara otomatis oleh
sistem, sehingga resiko kesalahan transmisi data dapat
diminimalisir.
C. Pembahasan
Secara umum integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi point of sale
di PT Aseli Dagadu Djokdja sudah sesuai dengan teori yang ada. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya kesesuaian teori dengan penerapan yang berjalan di
perusahaan. Pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi point
of sale sebagian besar sudah sesuai dengan terpenuhinya beberapa unsur
pengendalian integritas pemrosesan yang terdiri dari pengendalian input,
pengendalian proses, dan pengendalian output.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Penerapan aplikasi point of sale pada perusahaan sangat membantu
perusahaan dalam proses bisnisnya, terutama dalam menyajikan informasi yang
akurat , tepat waktu dan relevan. Pengendalian perlu dilakukan terus menerus
oleh perusahaan agar keberlangsungan penggunaan sistem point of sale dapat
terus berjalan. Pembaharuan dan penyesuaian kebutuhan sistem aplikasi point
of sale secara berkala dan rutin telah disesuaikan dengan kebutuhan bagian-
bagian di dalam perusahaan. Berikut ini adalah pembahasan dari masing-
masing sistem pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi
point of sale di PT Aseli Dagadu Djokdja:
1. Pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi point of sale
bagian persediaan
Pengendalian integritas pemrosesan yang pertama adalah input.
Pengendalian input ditandai dengan penggunaan dokumen yang telah
didesain secara khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian,
dokumen telah menggunakan nomor urut tercetak, dokumen yang telah
diproses sebagai data input akan ditandai dan disimpan dalam jangka waktu
tertentu. Input data juga dibatasi dengan pengaturan otomatis pada sistem
ketika melakukan input data untuk menghindari kesalahan penulisan,
misalnya dengan pengecekan field dan kelengkapan. Perusahaan belum
menerapkan empat dari delapanbelas unsur pengendalian input pada
penerapan aplikasi point of sale, pengendalian tersebut yaitu penggunaan
dokumen turnaround, penggunaan nomor ID resmi sebagai media untuk
dilakukannya cek digit, dan ketersediaan/adanya log kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Pengendalian integritas pemrosesan yang kedua adalah pemrosesan,
dimana data yang telah melalui proses input dipastikan akurat, lengkap,
dan valid yang kemudian diproses dalam sistem. Pengendalian pada tahap
pemrosesan ditandai dengan penerapan logika program yang baik
sehingga data yang diproses menghasilkan informasi yang benar,
antisipasi yang dilakukan oleh program ketika terjadi update data secara
bersamaan sudah diterapkan dalam sistem aplikasi point of sale
perusahaan, dan adanya pengecekan cross-footing maupun control total.
Perusahaan belum menerapkan satu dari delapan unsur pengendalian
pemrosesan pada penerapan aplikasi point of sale, yaitu penggunaan saldo
nol yang melibatkan rekening control untuk melakukan verifikasi
ketepatan pemrosesan.
Pengendalian integritas pemrosesan yang terakhir adalah
pengendalian output atas informasi yang dihasilkan oleh aplikasi point
of sale perusahaan. Informasi yang dihasilkan bisa berupa laporan-laporan
penting yang tersedia di aplikasi point of sale dan hanya dapat diakses oleh
pihak yang berwenang saja, informasi tersebut juga dicocokkan oleh pihak
pengguna untuk memastikan kebenaran informasi yang dihasilkan sistem.
Perusahaan telah menerapkan seluruh unsur pengendalian output pada
penerapan aplikasi point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2. Pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi point of sale
bagian penjualan
Pengendalian integritas pemrosesan yang pertama adalah input.
Pengendalian input ditandai dengan penggunaan dokumen penjualan yang
telah didesain secara khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dokumen
telah menggunakan nomor urut tercetak, dokumen sumber tersimpan secara
elektronik sebagai data input dan disimpan dalam sistem untuk kemudian
dapat digunakan ataupun diakses saat diperlukan oleh bagian yang
berkepentingan. Input data juga dibatasi dengan pengaturan otomatis pada
sistem ketika melakukan input data untuk menghindari kesalahan penulisan,
misalnya dengan pengecekan field dan kelengkapan. Perusahaan belum
menerapkan lima dari delapanbelas unsur pengendalian input pada
penerapan aplikasi point of sale, pengendalian tersebut yaitu penggunaan
dokumen turnaround, pengecekan batas, penggunaan nomor ID resmi
sebagai media untuk dilakukannya cek digit, dan ketersediaan/adanya log
kesalahan.
Pengendalian integritas pemrosesan yang kedua adalah pemrosesan,
dimana data yang telah melalui proses input kemudian diproses dalam
sistem. Pengendalian pada tahap pemrosesan ditandai dengan adanya
pencocokan data, penggunaan label file yang baik dan lengkap, adanya
penghitungan ulang total batch dan pengujian saldo secara cross-footing,
pencegahan pengubahan data ketika data diproses juga dilakukan dengan
adanya pengendalian write-protection, selain itu perusahaan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
menerapkan antisipasi yang dilakukan oleh program ketika terjadi update
data secara bersamaan dalam sistem aplikasi point of sale perusahaan.
Perusahaan belum menerapkan satu dari delapan unsur pengendalian
pemrosesan pada penerapan aplikasi point of sale, yaitu penggunaan saldo
nol yang melibatkan rekening control untuk melakukan verifikasi ketepatan
pemrosesan.
Pengendalian integritas pemrosesan yang terakhir adalah
pengendalian output atas informasi yang dihasilkan oleh aplikasi point of
sale perusahaan. Informasi yang dihasilkan bisa berupa laporan-laporan
penting berkaitan dengan penjualan yang tersedia di aplikasi point of sale
dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang saja, informasi tersebut
juga dicocokkan oleh pihak pengguna untuk memastikan kebenaran
informasi yang dihasilkan sistem apakah sudah sesuai atau belum. Hasil
laporan yang sudah valid, nantinya akan digunakan oleh pihak yang
berkepentingan sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan maupun
sebagai dasar dalam pengukuran kinerja penjualan. Perusahaan telah
menerapkan seluruh unsur pengendalian output pada penerapan aplikasi
point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa PT Aseli Dagadu Djokdja menerapkan aplikasi point of sale
dalam melakukan proses bisnisnya. Input data, pemrosesan dan output data
berupa informasi telah dilakukan melalui aplikasi point of sale. Aplikasi point
of sale yang digunakan ini sudah bersifat online, maka perubahan data yang
terjadi akan secara otomatis merubah data yang berkaitan hingga menghasilkan
informasi yang relevan untuk penggunanya. Berkaitan dengan pengendalian
integritas pemrosesan data pada penerapan aplikasi point of sale, terdapat
kesesuaian antara teori dengan penerapannya. Hal ini ditandai dengan
terpenuhinya unsur-unsur sistem pengendalian integritas pemrosesan, baik
bagian persediaan maupun penjualan. Pengendalian integritas pemrosesan pada
penerapan aplikasi point of sale bagian persediaan memenuhi 25 unsur dari total
30 unsur, sedangkan pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan
aplikasi point of sale bagian penjualan memenuhi 24 unsur dari total 30. Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori sistem
pengendalian integritas pemrosesan pada penerapan aplikasi point of sale.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi tidak dapat diakses secara langsung dan hanya diperbolehkan
untuk mengamati saja, karena ini adalah salah satu prosedur pengendalian
hak akses aplikasi.
2. Tidak semua dokumen yang berkaitan dengan hasil output berupa laporan
pada aplikasi dapat di dokumentasikan, karena dokumen tersebut bersifat
rahasia.
C. Saran
1. Saran untuk PT Aseli Dagadu Djokdja, sebaiknya perusahaan terus
melakukan pembaharuan sistem yang berkaitan dengan aplikasi point of
sale sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kemajuan teknologi.
Pembaharuan sistem yang dilakukan diharapkan dapat memenuhi unsur-
unsur sistem pengendalain integritas pemrosesan yang belum diterapkan
oleh perusaan pada aplikasi point of sale. Dengan adanya pembaharuan,
diharapkan aplikasi point of sale mampu untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dengan baik.
2. Saran untuk penelitian berikutnya
a. Penelitian ini masih memiliki keterbatasan terhadap referensi teori yang
berkaitan dengan evaluasi aplikasi point of sale. Penulis menyarankan
kepada penelitian selanjutnya dengan topik yang sama untuk mencari
referensi lain yang berkaitan dengan aplikasi point of sale yang terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
dengan aspek pengendalian internal. Ketersediaan referensi lain sangat
membantu penelitian agar penelitian memiliki dasar pemikiran/gagasan
yang kuat, suatu referensi yang mendukung penelitian tersebut
dilakukan bahkan dikembangkan lebih mendalam.
b. Penulis mengalami keterbatasan dalam melakukan akses aplikasi point
of sale, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang
sama agar dapat melakukan akses aplikasi secara langsung dan tidak
hanya terbatas pada observasi saja agar diperoleh data yang lebih
mendalam, sehingga hasil penelitian lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DAFTAR PUSTAKA
Belligo. 2015. Apakah Point Of Sale (POS) – Pengertian Point Of Sale. http://k-
dana.blogspot.com/2015/03/apakah-point-of-salepos-pengertian.html#.
Diakses tanggal 27 Juli 2018.
Bellino, Christine, Jefferson Wells Steve Hunt dan Enterprise Controls Consulting
LP. 2007. Auditing Application Control. USA : The Institute of Internal
Auditors (IIA).
Bodnar, George H dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta : Andi.
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi. Jakarta : Mitra Wacana
Media.
Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba
Empat
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Enam. Yogyakarta :
BPFE
_________________. 2005. Pengenalan Komputer. Edisi Dua. Yogyakarta : CV
Andi Offset
Jubilee Enterprise. 2015. Trik Mudah Membuat POS dengan Excel. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.
Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi.
Edisi Dua. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Empat. Jakarta : Salemba Empat.
Nugroho, Bunafit. 2004. PHP dan My SQL dengan Editor Dreamweaver MX.
Yogyakarta : Andi.
Pangastuti, Theresia Aji Suci. 2007. Evaluasi Point Of Sale (Studi kasus pada
Toko Buku Gramedia Jalan Jendral Sudirman Yogyakarta). Skripsi.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Permana, Silvester Dian Handy dan Faisal. 2015. “Analisa dan Perancangan
Aplikasi Point Of Sale (POS) untuk Mendukung Hubungan Pelanggan”.
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK). Vol. 2, No. 1 : 20-
28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Romney, Maershall B., Steinbart, Paul John. 2015. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat.
Setiawan, Hans, Rinabi Tanamal dan David B. Tonara. 2015. “Implementasi Sistem
Informasi Point Of Sale dan Inventory Berbasis WEB untuk Retail (UD
Mulia Jaya)”. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia. Vol. 2, No 3 : 382-392.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Wibisono, Dermawan. 2000. Riset Bisnis. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 1 : Tampilan login Aplikasi Point Of Sale
Lampiran 2 : Tampilan Transaksi Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 3 : Tampilan Stok Gerai (atas)
Lampiran 4 : Tampilan Stok Gerai (bawah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 5 : Tampilan Dokumen Delivery Order
Lampiran 6 : Tampilan Dokumen Delivery Order (ditolak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 7 : Contoh LPBJ (Laporan Pengiriman Barang Jadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 8 : Contoh DO (Delivery Order)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 9 : Bagan Alur Proses Produksi
Lampiran 10 : Contoh Cashier Report
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI