-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
1/41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSebagai sebuah negara yang perekonomiannya terbuka, Indonesia terkena
imbas dinamika pasar keuangan global. Termasuk krisis keuangan yang berawal
dari Amerika Serikat, yang menerpa negara-negara lainnya, dan kemudian meluas
menjadi krisis ekonomi secara global sejak tahun 2008. Melihat faktor tersebut,
sektor perbankan merupakan sumber yang sangat penting pembiayaan bagi
sebagian besar bisnis. Saat ini wilayah yang paling akrab dengan risiko bank
konvensional dan syariah adalah risiko likuiditas. Menurut Akhtar et al. (2011),
risiko likuiditas adalah hasil dari kesenjangan yang melibatkan jatuh tempo dari
dua sisi neraca. Perbedaan ini menghasilkan kelebihan uang yang ingin
diinvestasikan atau mengakibatkan kekurangan kas yang ingin dibiayai. Risiko
likuiditas antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang
telah jatuh tempo.
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang mengemban fungsi
intermediasi, perbankan dihadapkan pada berbagai risiko usaha yang harus
dikelola sehingga dapat meminimalkan potensi kerugian. Salah satu risiko yang
krusial adalah risiko likuiditas. Untuk itu bank harus memiliki suatu kebijakan dan
praktek manajemen risiko likuiditas yang bertujuan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memonitor serta mengendalikan risiko likuiditas sehingga dapat
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
2/41
2
mengurangi dampaknya pada tingkat yang dapat ditoleransi (risk tolerance)
(Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, 2009).
Perbankan syariah dikenal sebagai Beyond Banking, yaitu perbankan
yang menyediakan produk dan jasa keuangan yang lebih beragam serta didukung
oleh skema keuangan yang lebih bervariasi. Ini diprediksi bahwa di masa-masa
mendatang akan semakin tinggi minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan
bank syariah. Hal tersebut akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah
dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara
sinergis dengan bank konvensional (Islamic Banking (IB), 2008). Ketika kita
mencermati dari sisi mikro, meningkatnya persaingan untuk memperoleh dana
nasabah, semakin berkembangnya produk-produk pendanaan dari pasar modal dan
kemajuan teknologi telah mengubah cara bank memperoleh pendanaan dan
mengelola risiko likuiditas. Salah satu faktor utama yang dapat menentukan
kesinambungan dan pertumbuhan industri perbankan Syariah adalah seberapa
intens lembaga ini dapat mengelola risiko yang muncul dari layanan keuangan
Syariah yang diberikan (Rahmani, 2009).
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Akhtar et al.(2011)
tentang manajemen risiko likuiditas antara bank syariah dan bank konvensional di
Pakistan. Penelitian tersebut meneliti Size of the firm, Networking Capital, Return
on Equity, Capital Adequacy, dan Return on Assets (ROA) sebagai faktor yang
mempengaruhi liquidity risk management (LRM) sebagai variabel dependen di
bank konvensional dan Islam Pakistan. Penelitian tersebut didasarkan pada data
sekunder, yang mencakup kurun waktu empat tahun, yaitu 2006-2009. Penelitian
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
3/41
3
tersebut menemukan hubungan positif tetapi tidak signifikan Size of the firm dan
Networking Capital dengan risiko likuiditas pada kedua model. Di samping itu
rasio Capital Adequacy di bank konvensional dan Return on Assets (ROA) di
bank-bank syariah yang ditemukan positif dan signifikan pada tingkat signifikansi
10%.
Asim et al. (2012) juga meneliti tentang manajemen risiko likuiditas
dengan perbandingan antara bank domestik dan bank asing di Pakistan. Penelitian
ini menemukan bahwa hubungan ukuran bank dengan risiko likuiditas adalah
negatif dan signifikan di bank dalam negeri dan negatif dan tidak signifikan di
bank asing. Hubungan debt to equity ratiodengan risiko likuiditas adalah negatif
dan signifikan baik di bank domestik dan asing. Hubungan rasio investasi
terhadap aset dengan risiko likuiditas adalah negatif dan signifikan baik di bank
domestik dan asing. Hubungan Return on Equitydengan risiko likuiditas adalah
negatif dan signifikan baik di bank domestik dan asing. Hubungan aset likuid
dengan risiko likuiditas adalah negatif dan signifikan di bank dalam negeri dan
positif dan signifikan di bank asing.
Asdini (2012) meneliti mengenai risiko likuiditas pada Bank
Pembangunan Daerah di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 26 pada
periode 2007-2011. Faktor-faktor yang digunakan untuk menganalisis
pengaruhnya terhadap risiko likuiditas adalah LDR, NPL dan CAR. Penelitian ini
menemukan bahwa LDR, NPL dan CAR secara bersama-sama signifikan
berpengaruh terhadap Risiko Likuiditas pada tingkat signifikansi 5%. LDR
berpengaruh signifikan negatif terhadap Risiko Likuiditas, NPL berpengaruh
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
4/41
4
signifikan negatif terhadap Risiko Likuiditas, dan CAR berpengaruh signifikan
positif terhadap Risiko Likuiditas.
Iqbal (2012) meneliti mengenai liquidity risk management (LRM) dengan
melakukan studi komparasi antara bank konvensional dan bank syariah di
Pakistan. Penelitian tersebut menemukan hubungan yang signifikan dan positif
pada CAR, ROA, ROE dan Ukuran Bank dengan likuiditas di bank syariah
maupun konvensional. Sedangkan NPL memiliki hubungan negatif dan signifikan
terhadap likuiditas pada kedua model.
Dengan mempertimbangkan penelitian di atas penulis tertarik melakukan
penelitian tentang likuiditas. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya yaitu penelitian ini akan meneliti hubungan Size of the bank,
Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan Return on
Assets pada Likuiditasbank syariah di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah
seluruh perbankan syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2008-2012.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIKUIDITAS
BANK SYARIAH DI INDONESIA.
B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah Size of the Bankberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah diIndonesia?
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
5/41
5
2. ApakahNetworking Capitalberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariahdi Indonesia?
3. ApakahReturn on Equityberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah diIndonesia?
4. Apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap Likuiditas banksyariah di Indonesia?
5. ApakahReturn on Assetsberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah diIndonesia?
6. ApakahSize of the bank, Networking Capital, Return on Equity, CapitalAdequacy, dan Return on Assets secara simultanberpengaruh terhadap
Likuiditas bank syariah di Indonesia?
C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Size of the Bank,
Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan Return on
Asset terhadap Likuiditas bank syariah di Indonesia.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar dapat member manfaat bagi pihak-pihak
berikut ini :
1. Bagi PenulisDapat memperdalam ilmu penulis mengenai keuangan perbankan,
khususnya Likuiditas.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
6/41
6
2. Bagi Perbankan SyariahPenelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam
mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah
di Indonesia. Sehingga bank syariah di Indonesia dapat memanajemen
risiko likuiditasnya dengan lebih baik.
3. Bagi PemerintahPenelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pemerintah untuk
mendukung perkembangan praktik bank syariah maupun transaksi
syariah di Indonesia dengan mendukung pula pengelolaan manajemen
likuiditas.
4. Bagi Akademisi dan dunia AkuntansiPenelitian ini dapat menambah pengetahuan para akademisi dan
memperkaya referensi atas penelitian selanjutnya mengenai likuiditas,
khususnya perbankan.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
7/41
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank SyariahBank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada bunga. Bank syariah dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan
yang dalam operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Quran
dan Hadits Nabi Shalallahu alaihi wassalam. Syafii (2001) membedakan
menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan
prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip
syariah Islam yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
Al-Quran dan Hadits. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam
adalah bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah
Islam, khususnya yang menyangkut tata cara ber-muamalatsecara Islam.
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam
kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa
perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-
sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis
mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan
kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
8/41
8
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan
dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk
serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel
dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali
(Syafii, 2001).
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan
industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang
memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan
progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan
aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran
industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan
semakin signifikan.
B.
Likuiditas dan Risiko Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat. Sebuah
perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta
lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (Kamus Bank
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
9/41
9
Indonesia). Sehingga semakin mudah suatu aset itu diperjualbelikan makin
semakin tinggi tingkat likuiditasnya (Djauhari, 2008).
Sedangkan risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank
tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank memiliki dua
sumber utama bagi likuiditasnya, yaitu aset dan liabilitas. Apabila bank menahan
aset seperti surat-surat berharga yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan
dananya, maka resiko likuiditasnya bisa lebih rendah. Sementara menahan aset
dalam bentuk surat- surat berharga membatasi pendapatan, karena tidak dapat
memperoleh tingkat penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan pembiayaan
(Wulandari, 2007).
Menurut Greuning dan Zamir (2011), dalam perbankan syariah, Risiko
Likuiditas menjadi salah satu risiko yang paling penting dihadapi bank syariah
dikarenakan:
1. Terbatasnya ketersediaan pasar uang berbasis syariat, yaitu larangan hukumsyariat untuk meminjam dengan bunga telah membatasi pilihan bank syariah
dalam mengelola likuiditasnya secara efisien.
2. Pasar sekunder yang dangkal dengan keterbatasan instrument keuangan yangdapat diperdagangkan serta hukum syariat menetapkan batasan-batasan dalam
perdagangan surat utang keuangan, merupakan sumber risiko likuiditas yang lain.
3. Pengelolaan likuiditas umum yang tersedia bagi bank konvensional; pasar antarbank; pasar sekunder untuk instrument utang; dan diskon dari pemberi pinjaman
akhir (bank sentral), dianggap sebagai riba sehingga tidak dapat diterima.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
10/41
10
4. Karakteristik tertentu dari beberapa instrument syariah menimbulkan risikolikuiditas. Sebagai contoh dalam pembatalan transaksi murabahah atau
ketidakmampuan untuk menjual perjanjian murabahah yang hanya dapat
diperdagangkan pada nilai nominal.
5. Bank syariah memegang sebagian besar dananya dalam bentuk simpanan giro direkening giro, dan dapat ditarik kapan saja. Bank menjamin pengembalian bagi
simpanan pokok, dan nasabah tidak memiliki hak dalam pembagian keuntungan.
Faktor kuncinya adalah bank tidak dapat leluasa memaksimumkan
pendapatan karena adanya desakan kebutuhan likuiditas. Oleh karena itu bank
harus memperhatikan jumlah likuiditas yang tepat. Terlalu banyak likuiditas akan
mengorbankan tingkat pendapatan dan terlalu sedikit akan berpotensi untuk
meminjam dana dengan harga yang tidak dapat diketahui sebelumnya, yang akan
berakibat meningkatnya biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas. (Zaenal
Arifin, 2009)
Menjaga tingkat likuiditas penting bagi sebuah perusahaan baik
perusahaan jasa perbankan maupun jasa industri, karena likuiditas dapat
mempengaruhi tingkat kredibilitas perusahaan yang bersangkutan. Kelebihan dan
kekurangan likuiditas sama-sama memiliki dampak kepada bank. Jika bank terlalu
konservatif mengelola likuiditas dalam pengertian terlalu besar memelihara
likuiditas akan mengakibatkan profitabilitas bank menjadi rendah walaupun dari
sisi liquidity shortage risk akan aman. Sebaliknya jika bank menganut
pengelolaan likuiditas yang agresif maka cenderung akan dekat dengan liquidity
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
11/41
11
shortage risk akan tetapi memiliki kesempatan untuk memperoleh profit yang
tinggi (Rachmawan, 2012).
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas.Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian Akhtar et al. (2011)
yang memperkirakan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Likuiditas,
antara lain :
a. Size of The Bank(Ukuran Bank)Size yang dimaksud adalah total asset yang dimiliki oleh bank, dimana
total asset ini dapat dilihat pada total aktiva yang terdapat pada laporan keuangan
bank tersebut pada bagian neraca. Sizediduga mempunyai pengaruh terhadap laba
yang diperoleh pada suatu bank, dimana semakin besar size dari suatu bank maka
semakin besar pula kemungkinan laba yang diperoleh bank tersebut. Perusahaan
dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan
yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil. Ukuran bank
yang besar lebih diinginkan karena memungkinkan bank menyediakan menu jasa
keuangan yang lebih luas. Dengan luasnya jasa keuangan yang ditawarkan, maka
berpengaruh dalam menjaga likuiditas bank tersebut (Ismail, 2004, dalam Putri,
2010).
b. Networking CapitalKata jaringandalam perbankan adalah memiliki hubungan dengan bank
lain, memiliki jaringan dalam cabang-cabang bank di tempat lain, yang
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
12/41
12
terintegrasi dalam sistem yang baik. Sedangkan modal jaringan adalah modal
yang dibutuhkan bank untuk membentuk sebuah jaringan yang baik tersebut.
Ketika modal jaringan sebuah bank itu baik, maka bank akan dapat membangun
jaringan dengan baik pula (Akhtar et al., 2011).
c. Return on Equi ty (ROE)ROE mencakup tiga pilar manajemen perusahaan; profitabilitas,
manajemen aset, dan leverage keuangan (Motley 2008). ROE mengukur tingkat
pengembalian atas kepemilikan (ekuitas) dari pemilik saham biasa. Ini mengukur
efisiensi suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap unit
ekuitas. ROE menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan dana
investasi untuk menghasilkan pertumbuhan laba. ROE antara 15% dan 20%
umumnya dianggap baik. Namun pada umumnya bank yang mengejar
profitabilitas yang tinggi akan mengalami kesulitan likuiditas, sebaliknya jika
bank terlalu berhati-hati dalam menjaga likuiditasnya maka akan memperoleh
profitabilitas yang rendah (Bordeleau & Graham, 2010, pada Rachmawan, 2012)
d.Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal yang
berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk
menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai
CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
13/41
13
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Besarnya suatu
modal bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
bank (Mawardi, 2005). Tingginya rasio capital dapat melindungi nasabah
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank
(Werdaningtyas, 2002).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.26/20/Kep/DIR dan SE BI
No.26/2/BPPP masing-masing tanggal 29 Mei 1993, telah ditetapkan kewajiban
penyediaan modal minimum (CAR). Ketentuan tersebut mengatur bahwa
penyediaan modal minimum bank diukur dari persentase tertentu terhadap Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar 8%. Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum atau Capital Adequacy Ratio tersebut pada dasarnya suatu ukuran
modal yang diharapkan dapat menjamin bahwa bank yang beroperasi secara
internasional maupun nasional akan beroperasi secara baik.
e. Return on Asset (ROA)Menurut Horne dan Wachowicz (2005), ROA mengukur efektivitas
keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk
menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian
semakin besar. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan
meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang
dinikmati oleh pemegang saham.Return on Assetsadalah sosok umum digunakan
untuk membandingkan kinerja lembaga keuangan, karena mayoritas aset mereka
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
14/41
14
akan memiliki nilai tercatat yang dekat dengan nilai pasar yang sebenarnya.
Return on Assetsmenggambarkan apa yang perusahaan dapat lakukan dengan apa
yang dimilikinya, yaitu berapa banyak rupiah dari pendapatan mereka berasal dari
setiap rupiah aset yang mereka kontrol.
D. Kerangka PemikiranTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Size of the
Bank, Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan Return
on Asset terhadap Likuiditas bank syariah di Indonesia dalam periode tahun 2008
sampai dengan 2012. Likuiditas merupakan variabel dependen penelitian ini. Size
of the Bank, Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, dan
Return on Asset merupakan variabel independen penelitian ini. Sedangkan
kerangka pemikiran yang menggambarkan model penelitian dan hubungan antar
variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Variabel Independen Variabel Dependen
Ukuran Bank (X1): H1 Networking Capital(X2): H2 Return on Equity(X3): H3 Likuiditas (Y) Capital Adequacy Ratio(X4): H4 Retur n on Asset (X5): H5
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
15/41
15
E. HipotesisHipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di antara
dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat
diuji (Sekaran, 2007). Dalam suatu riset, sebuah hipotesis mempunyai beberapa
fungsi penting, antara lain: menuntun arah studi; mengidentifikasi fakta yang
relevan dan yang tidak; menyarankan bentuk desain riset mana yang mungkin
paling cocok; memberikan kerangka untuk menyususn kesimpulan yang
dihasilkan. Pengembangan dari hipotesis yang diajukan dan akan diuji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Ukuran Bank terhadap LikuiditasUkuran bank dalam penelitian ini diukur dengan logaritma dari total aset.
Ukuran bank yang besar lebih diinginkan karena memungkinkan bank
menyediakan menu jasa keuangan yang lebih luas. Dengan luasnya jasa keuangan
yang ditawarkan, maka berpengaruh dalam menjaga likuiditas bank tersebut
(Ismail, 2004, dalam Putri, 2010). Dalam penelitian Asim et al. (2012) dan Iqbal
(2012) menemukan bahwa hubungan ukuran bank dengan likuiditas adalah positif
dan signifikan pada bank syariah. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya
dapat dikatakan bahwa semakin besar aset perusahaan maka likuiditasnya juga
semakin baik. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
H1 : Ukuran bank memiliki pengaruh positif terhadap Likuiditas.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
16/41
16
2. Pengaruh Networking Capital terhadap LikuiditasModal jaringan adalah modal yang dibutuhkan bank untuk membentuk
sebuah jaringan yang baik. Ketika modal jaringan sebuah bank itu baik, maka
bank akan dapat membangun jaringan dengan baik pula. Dalam penelitian Akhtar
et al. (2011) tentang manajemen risiko likuiditas antara bank syariah dan bank
konvensional di Pakistan menghasilkan temuan bahwa Networking Capital
memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap likuiditas. Berdasarkan
penelitian sebelumnya dapat dikatakan bahwa semakin besar rasio dari networking
capital maka likuiditasnya juga semakin baik. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa :
H2 :Networking Capital memiliki pengaruh positif terhadap Likuiditas.
3. Pengaruh Return on Equityterhadap LikuiditasROE (Return on Equity) mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas (Fahmi, 2011, dalam Rachmawan 2012). Semakin besar ROE suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin
baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan ekuitas. Dalam penelitian
Iqbal (2012) ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Likuiditas pada
Bank Syariah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
H3 :Return on Equitymemiliki pengaruh positif terhadap Likuiditas.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
17/41
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
18/41
29
tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi F < 0,05 artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika nilai signifikansi F > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (t-value)Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
secara individual dapat menjelaskan variasi variabel terikat (Ghozali, 2006).
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai
signifikansi t < 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi t > 0,05
artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel
dependen.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
19/41
30
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi DataDalam deskripsi data ini akan dijelaskan mengenai populasi data, jumlah
sampel, dan persentase masing-masing sampel yang digunakan dan analisis
deskriptif dari data yang telah diperoleh.
1. Seleksi Sampel.Total populasi bank syariah dan unit usaha syariah di Indonesia adalah 35
pada tahun 2012, yang terdiri dari 11 bank umum syariah dan 24 unit usaha
syariah). Berdasarkan teknik pengambilan sampel di BAB III, maka data diambil
dari angka tahun, yaitu laporan keuangan bank lima tahun terakhir pada tahun
2008-2012. Karena tidak semua dari 35 bank tersebut telah berdiri pada tahun
2008 dan memiliki data yang lengkap, maka ada beberapa bank yang hanya
memiliki data satu atau dua tahun terakhir dari tahun yang ditentukan. Sehingga
diperoleh data sejumlah 88.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
20/41
31
Tabel 4.1Seleksi Sampel
No Distribusi Sampel Jumlah
1 Perusahaan industri bank umum syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia dalam periode tahun
2008 s/d 2012.
11
2 Perusahaan industri unit usaha syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia dalam periode tahun
2008 s/d 2012.
24
Jumlah BUS dan UUS dikalikan 5 (angka
tahun)
175
3 Perusahaan yang tidak menyampaikan datanyasecara lengkap sesuai informasi yang
diperlukan, yaitu anual report tahun 2008 s/d
2012
(77)
4 Outlier (10)
Jumlah 88
2. Statistik DeskriptifAnalisis deskriptif memberikan gambaran umum mengenai data dan
penyebaran data yang digunakan dalam penelitian ini. Penggambaran yang
dimaksud meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maximum), nilai terendah
(minimum) serta nilai standar deviasi yang menggambarkan penyebaran data
penelitian ini.
Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai risiko likuiditas dalam
laporan keuangan perbankan syariah di Indonesia tahun 2008-2012, maka statistik
deskriptif yaitu minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi variabel
penelitian adalah sebagai berikut :
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
21/41
32
Tabel 4.2Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
RL 88 .0091 .5964 .142648 .1380290
UB 88 5.0850 7.7342 6.272988E0 .6339845
NWC 88 -.5701 .7260 .131625 .1998666
ROE 88 -2.9399 .5193 .044106 .3354227
CAR 88 .0957 2.4587 .230630 .2756759ROA 88 -.1723 .1192 .015952 .0319931
Valid N (listwise) 88
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Berdasarkan Tabel 4.2, RL (Likuiditas) memiliki rata-rata 0,14 dengan
nilai minimal sebesar 0,0091 (BPD Jambi tahun 2012) dan nilai maksimal sebesar
0,596 (BPD Kalimantan Barat tahun 2011). Berdasarkan Tabel 4.2, dapat
diketahui bahwa UB (Ukuran Bank) memiliki rata-rata 6,27 dengan nilai minimal
sebesar 5,085 yang diperoleh dari Logaritma total asset BPD Jambi tahun 2012
senilai Rp121.623.000.000,00 dan nilai maksimal sebesar 7,734 yang diperoleh
dari Logaritma total asset Bank Syariah Mandiri tahun 2012 senilai
Rp54.229.396.000.000,00. Berdasarkan Tabel 4.2, NWC (Networking Capital)
memiliki rata-rata 0,132 dengan nilai minimal sebesar -0,57 (BPD Sumatra Barat
tahun 2012) dan nilai maksimal sebesar 0,726 (Bank Panin Syariah tahun 2009).
Berdasarkan Tabel 4.2, ROE (Return on Equity) memiliki rata-rata 0,44 dengan
nilai minimal sebesar -2,94 (BPD Jawa Tengah tahun 2011) dan nilai maksimal
sebesar 0,519 (HSBC tahun 2012). Berdasarkan Tabel 4.2, CAR (Capital
Adequacy Ratio) memiliki rata-rata 0,23 dengan nilai minimal 0,0957 (Bank DKI
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
22/41
33
tahun 2011) dan nilai maksimal 2,459 (Bank Panin Syariah tahun 2009).
Berdasarkan Tabel 4.2, ROA (Return on Asset) memiliki rata-rata 0,16 dengan
nilai minimal -0,172 (BPD Jawa Tengah tahun 2011) dan nilai maksimal 0,119
(HSBC tahun 2011).
B. Pengujian Hipotesis1. Pengujian Asumsi Klasik
Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan
signifikan dan representative jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari
asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, autokorelasi, heterokdastisitas, dan
multikolnieritas. Berikut ini hasil asumsi klasik atas data yang digunakan dalam
penelitian.
a. Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan dua cara untuk
mengetahui normalitas data yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Untuk
menguji normalitas data secara grafik menggunakan histogram dan normal
probability plot. Sedangkan secara statistik menggunakan One-Sample Kolmogrov
Smirnov test. Hasil pengujian normalitas adalah sebagai berikut:
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
23/41
34
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Histogram : Sebelum Transformasi
Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas P Plot : Sebelum Transformasi
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
24/41
35
Tabel 4.3
Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov Sebelum Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 88
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .00556662Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .090
Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .840
Asymp. Sig. (2-tailed) .480
a. Test distribution is Normal.
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Dilihat dari Gambar 4.1 menunjukan bahwa grafik histogram sudah
membentuk lonceng atau pola distribusi normal. Sedangkan pada Gambar 4.2
hasil uji normalitasprobability plotpenyebaran titik-titiknya cenderung mengikuti
garis diagonal atau pola terdistribusi normal. Berdasarkan pada Tabel 4.3, uji
normalitas terhadap data residual menunjukan bahwa besarnya Asymp. Sig (2-
tailed)sebesar 0,480 diatas tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis grafik
dan statistik diatas dapat diketahui bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Namun terjadi autokorelasi sehingga mempengaruhi hasil uji
normalitas. Transformasi data dilakukan dengan mengubah ukuran semua variabel
menjadi LagRL, LagNwc, LagROE, LagCAR, dan LagROA.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
25/41
36
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Histogram : Setelah Transformasi
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas P Plot : Setelah Transformasi
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
26/41
37
Tabel 4.4Hasil Uji Kolomogorov- Smirnov Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 87
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .09614063
Most Extreme Differences Absolute .134
Positive .134
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z 1.245
Asymp. Sig. (2-tailed) .090
a. Test distribution is Normal.
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Gambar 4.3 setelah transformasi data menunjukan bahwa grafik histogram
sudah membentuk lonceng atau pola distribusi normal. Sedangkan pada Gambar
4.4 hasil uji normalitas probability plot penyebaran titik-titiknya cenderung
mengikuti garis diagonal atau pola terdistribusi normal. Berdasarkan pada Tabel
4.4, uji normalitas terhadap data residual menunjukan bahwa besarnyaAsymp. Sig
(2-tailed) sebesar 0,090 diatas tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis
grafik dan statistik diatas dapat diketahui bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji MultikolineritasUji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
27/41
38
Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang sering dipakai adalah nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10, sehingga data yang tidak terkena
multikolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari
10.
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi
Model Tolerance VIF Keterangan
LUB .832 1.202 Tidak terjadi multikolinearitas
LNWC .749 1.335 Tidak terjadi multikolinearitas
LROE .395 2.529 Tidak terjadi multikolinearitas
LCAR .769 1.300 Tidak terjadi multikolinearitas
LROA .395 2.530 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Tabel di atas adalah hasil uji multikolinearitas. Pada Tabel 4.6 setelah
transformasi data hasil pengujian tolerancemenunjukan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 (10%). Hasil
perhitungan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolinearitas antara variabel independen.
Model Tolerance VIF Keterangan
UB .777 1.287 Tidak terjadi multikolinearitas
NWC .757 1.320 Tidak terjadi multikolinearitas
ROE .389 2.568 Tidak terjadi multikolinearitas
CAR .798 1.253 Tidak terjadi multikolinearitas
ROA .401 2.495 Tidak terjadi multikolinearitas
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
28/41
39
c. Uji AutokorelasiUji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada hubungan yang terjadi antara anggota-
anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam
bentuk waktu (time series) atau hubungan antara tempat yang berdekatan (cross
sectional).Pada penelitian ini menggunakan alat uji Durbin Watson.
Tabel 4.7
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .620a .384 .347 .1115585 1.138
a. Predictors: (Constant), ROA, UB, CAR, NWC, ROE
b. Dependent Variable: RL
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Tabel 4.8
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .551a .303 .260 .09906 1.994
a. Predictors: (Constant), LROA, LUB, LCAR, LNWC, LROE
b.Dependent Variable: LRL
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Dari tabel uji Durbin Watson Tabel 4.7 dapat kita lihat hasil uji Durbin
Watson dengan nilai 1,138. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi, hasil
uji Durbin Watson ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai
signifikansi 5%, jumlah sampel 88, dan jumlah variabel independen = 5 (K=5).
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
29/41
40
Setelah dibandingkan dengan nilai tabel, didapat nilai dl sebesar 1,542 dan du
sebesar 1,776. Nilai Durbin Watson berada di bawah nilai dl. Kemudian dilakukan
transformasi data dengan menggunakan nilai estimasi p Durbin Watson untuk
mengobati terjadinya autokorelasi.
Setelah dilakukan transformasi dengan mengubah ukuran semua variabel
menjadi LagRL, LagNwc, LagROE, LagCAR, dan LagROA didapati data
penelitian normal 87 data. Dari Tabel 4.7 didapati hasil Durbin Watson dengan
nilai 1,994. Setelah dibandingkan dengan nilai tabel pada jumlah sampel 87,
didapat nilai dl sebesar 1,542 dan du sebesar 1,776. Hasil Durbin Watson 1,994
berada di daerah diterima dengan nilai 1,776
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
30/41
41
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedaksitas Sebelum Transformasi
Gambar 4.6
Hasil Uji Heteroskedaksitas Setelah Transformasi
Berdasarkan Gambar 4.6 setelah transformasi data menunjukan titik-titik
yang tersebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedaksitas.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
31/41
42
2. Model RegresiTujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh
ukuran bank, networking capital, return on equity, capital adequacy ratio, dan
return on asset terhadap likuiditas.Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam
melakukan analisis data penelitian digunakan Uji Koefisien Determinasi (Adjusted
R2), uji statistik F, dan uji statistik t dalam model regresi.
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Untuk
model regresi dengan satu variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan
oleh nilai R square(R2) dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau
lebih variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjustedR
square (adj R2). Penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2 determinasi
(Ghozali, 2006). Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi penelitian.
Tabel 4.9
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .551a .303 .260 .09906
a. Predictors: (Constant), LROA, LUB, LCAR, LNWC, LROE
b. Dependent Variable: LRL
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,260.
Hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel independen penelitian ini yang terdiri
dari ukuran bank, networking capital, ROE, CAR, dan ROA mampu menjelaskan
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
32/41
43
variabel dependen Likuiditas sebesar 26%. Sementara itu, sisanya sebesar 74%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
b. Uji Statistik FUji statistik F dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji
kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis
dalam penelitian. Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria yang
digunakan dalam pengujian ini adalah probability value(sig), apabilaprobability
value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa
model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dan sebaliknya jika
probability valuelebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak
layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan
hasil uji signifikansi-F dalam penelitian ini.
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik F
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .346 5 .069 7.057 .000a
Residual .795 81 .010
Total 1.141 86
a. Predictors: (Constant), LROA, LUB, LCAR, LNWC,
LROE
b. Dependent Variable: LRL
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
33/41
44
Tabel di atas menunjukkan bahwa probability value dari model regresi
yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% sebesar
0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam pengujian
hipotesis.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (t-value)Uji signifikansi t dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana dinyatakan
dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji ini juga
dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing
variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan
kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value (sig)-t, apabila
probability value (sig)-t lebih kecil dari atau 5%, maka dapat dinyatakan bahwa
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis
yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
34/41
45
Tabel 4.11
Uji Signifikansi t
Model
Unstandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error
1 (Constant) .122 .096 1.272 .207
LUB -.019 .026 -.719 .474
LNWC .275 .068 4.045 .000**
LROE -.145 .045 -3.205 .002
LCAR -.023 .044 -.534 .595
LROA 1.232 .483 2.553 .013*
a. Dependent Variable: LRL
b. * : signifikan pada level. 5%
c. ** : signifikan pada level. 1%
Sumber : hasil pengolahan data denganSPSS 16.0 for Windows
Hasil pengujian data seperti tersaji di atas mengindikasikan bahwa variabel
independen dalam penelitian yang berupa Networking Capital, ROE, dan ROA
berpengaruh secara signifikan terhadap Likuiditas karena nilai signifikansinya
lebih kecil dari 5%. Nilai sig. untuk Networking Capital adalah 0,000 dan sig.
ROE adalah 0,002, merupakan signifikan pada level 1%. Sedangkan sig. ROA
adalah 0,013 yang merupakan signifikan pada level 5%. Selain itu ternyata
variabel Ukuran Bank dan CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuidias
karena tingkat signifikansinya lebih dari 5%.
Tanda koefisien regresi untuk variabel NWC dan ROA adalah positif,
masing-masing sebesar 0,275 untuk NWC dan 1,232 untuk ROA. Sedangkan
variabel UB, ROE, dan CAR adalah negatif, masing-masing sebesar -0,19 untuk
UB, -0,145 untuk ROE, dan -0,023 untuk CAR.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
35/41
46
C. PembahasanPenelitian ini menggunakan Likuiditas sebagai variabel dependen.
Dijelaskan oleh lima variabel independen, yaitu Ukuran Bank, Networking
Capital, ROE, CAR, dan ROA. Hasil pengujian dalam penelitian ini berhasil
membuktikan secara empiris bahwa hipotesis kedua dan kelima dalam penelitian
ini tidak dapat ditolak.
1. Pengaruh rasio Ukuran Bank terhadap Likuiditas.Hipotesis pertama pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
rasio Ukuran Bank terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan tingkat
signifikansi rasio Ukuran Bank berada di atas 5%. Hal ini berarti hipotesis
pertama tidak mampu didukung, yaitu rasio Ukuran Bank tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Likuiditas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Akhtar et
al. (2011) akan tetapi tidak sejalan dengan penelitian Asim et al. (2012) yang
menyatakan Ukuran Bank berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas.
Kemungkinan bank memiliki kredit tidak lancar itu besar terjadi. Belum
tentu bank dengan ukuran yang besar kreditnya pasti lancar. Ini akan berpengaruh
terhadap pendapatan bank sehingga menyebabkan penurunan modal sehingga
setiap ada kenaikan aset atau total aset akan menyebabkan penurunan likuiditas.
2. Pengaruh rasio Networking Capital terhadap Likuiditas.Hipotesis kedua pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
rasio Networking Capital terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan
tingkat signifikansi rasioNetworking Capitalberada di bawah 5%. Hal ini berarti
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
36/41
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
37/41
48
pendeknya. Solvabel tetapi belum tentu likuid. Sehingga walaupun berpengaruh
secara signifikan, akan tetapi berpengaruh negatif terhadap Likuiditas. Semakin
tinggi nilai ROE maka risiko likuiditasnya juga akan tinggi.
Dalam penelitian Noraini (2012), Bank IMB memiliki ROE dan ROE yang
tertinggi, akan tetapi memiliki pula Risiko Likuiditas yang tertinggi. Sehingga
hubungan antara risiko likuiditas dan kinerja keuangan tidak selalu bisa diprediksi
oleh teori keuangan konvensional high risk-high return.
4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR) terhadap Likuiditas.Hipotesis keempat pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
rasio CAR terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan tingkat
signifikansi rasio CAR berada di atas 5%. Hal ini berarti hipotesis keempat tidak
mampu didukung, yaitu rasio CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Likuiditas. Hal ini sejalan dengan penelitian Akhtar (2011) yang
menyatakan rasio CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Likuiditas. Namun tidak sejalan dengan penelitian Iqbal (2012) yang menemukan
bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Likuiditas.
Akhtar (2012) menyebutkan bahwa di Pakistan saat ini bank konvensional
jauh lebih berkembang dibandingkan bank syariah. Sehingga bank konvensional
memiliki lebih baik tentang profitabilitas dan LRM dibandingkan dengan bank
syariah. Kondisi ini sama dengan kondisi di Indonesia. Sehingga wajar ketika
bank syariah yang baru berkembang tersebut rasio CAR nya berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap Likuiditas.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
38/41
49
Di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.26/20/Kep/DIR
dan SE BI No.26/2/BPPP masing-masing tanggal 29 Mei 1993, telah ditetapkan
kewajiban penyediaan modal minimum (CAR). Ketentuan tersebut mengatur
bahwa penyediaan modal minimum bank diukur dari persentase tertentu terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar 8%. Sehingga ketika sudah
ada regulasi seperti ini maka bank akan cenderung hanya memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan.
5. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Likuiditas.Hipotesis kelima pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
rasio ROA terhadap Likuiditas. Pada Tabel 4.11, menunjukkan tingkat
signifikansi rasio ROA berada di bawah 5%. Hal ini berarti hipotesis kelima
berhasil didukung, yaitu rasio ROA berpengaruh positif secara signifikan terhadap
Likuiditas. Hal ini sejalan dengan penelitian Akhtar (2011) dan Iqbal (2012) yang
berpengaruh secara signifikan positif terhadap Likuiditas. ROA merupakan
refleksi tingkat profitabilitas suatu bank. Jika ROA semakin besar maka semakin
besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh bank, dengan laba yang besar akan
meningkatkan modal sehingga bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak dan
dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
39/41
50
BAB V
PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ruang lingkup penelitian ini merupakan perbankan syariah di Indonesia.Periode waktu yang diteliti adalah dari tahun 2008 hingga 2012. Diperoleh
data berjumlah 88.
2. Hipotesis pertama, ketiga, dan keempat tidak berhasil didukung atau dapatdikatakan bahwa rasio Ukuran Bank dan CAR tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Likuiditas. Sedangkan ROE berpengaruh negatif
secara signifikan terhadap Likuiditas.
3. Hipotesis kedua berhasil didukung atau dapat dikatakan bahwa rasioNetworking Capital berpengaruh positif secara signifikan terhadap
Likuiditas. Ini artinya bank memiliki permodalan jaringan yang bagus
dengan perbankan lain maupun dengan induk bank, Bank Indonesia, baik
menyimpan dana pada bank lain maupun menerima dana simpanan.
4. Hipotesis kelima berhasil didukung atau dapat dikatakan bahwa rasio ROAberpengaruh positif secara signifikan terhadap Likuiditas. Jika ROA
semakin besar maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
diperoleh bank, dengan laba yang besar akan meningkatkan modal
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
40/41
51
sehingga bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak dan dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
5. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Size of the Bank,Networking Capital, Return on Equity, Capital Adequacy, danReturn on
Assets secara simultanberpengaruh terhadap Likuiditas bank syariah di
Indonesia.
B. KeterbatasanPenelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan.
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Periode penelitian ini hanya mencakup lima tahun (2008-2012) sehinggadimungkinkan kurang untuk melakukan generalisasi atas penelitian ini,
2. Variabel yang mempengaruhi Likuiditas yang diteliti hanyalah limavariabel, yaitu Ukuran Bank, Networking Capital, ROE, CAR, dan ROA.
Sementara masih banyak yang lain bisa digunakan sebagai variabel seperti
LDR dan lain-lain, sehingga nilai adjusted R-squarehanya sebesar 0,260.
Hal ini berarti model regresi dapat menjelaskan variasi Likuiditas hanya
sebesar 26%, sedangkan sisanya (100%-26% = 74%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain di luar model.
C. SaranBerdasarkan penelitian ini, untuk penelitian di masa mendatang disarankan
untuk memperpanjang periode penelitian sehingga jumlah sampel lebih banyak.
-
8/13/2019 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia
41/41
52
Hal ini dapat meningkatkan distribusi data yang lebih baik. Dan juga variabel
yang digunakan akan lebih bervariasi dan lebih lengkap, yang bisa diperkirakan
berpengaruh terhadap Likuiditas.