LAPORAN AKHIR
GUGUS KALENDER TANAM TERPADUDI PROVINSI BENGKULU
NURMEGAWATI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2015
No. Kode:
LAPORAN AKHIR
GUGUS KALENDER TANAM TERPADUDI PROVINSI BENGKULU
NURMEGAWATI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2015
No. Kode:
LAPORAN AKHIR
GUGUS KALENDER TANAM TERPADUDI PROVINSI BENGKULU
NURMEGAWATI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2015
No. Kode:
LAPORAN AKHIR
GUGUS KALENDER TANAM TERPADUDI PROVINSI BENGKULU
NurmegawatiYong Farmanta
YahumriSuardi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Laporan Akhir Tahun Kegiatan Gugus Kalender Tanam
Terpadu di Provinsi Bengkulu dapat tersusun. Laporan ini dibuat sebagai salah
satu pertanggungjawaban terhadap hasil pelaksanaan kegiatan Bulan Januari
sampai Desember 2015.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan dan
penyusunan laporan masih banyak ditemui berbagai kendala dan kekurangan.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami jadikan sumber perbaikan,
mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi kita semua. Kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan ini, diucapkan
terima kasih. Semoga hasil kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
percepatan adopsi inovasi teknologi pertanian.
Bengkulu, Desember 2015Penanggungjawab
Nurmegawati, SPNIP. 19801124 200801 2 010
iii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RDHP : Gugus Kalender Tanam Terpadu di ProvinsiBengkulu
2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 381194. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 20155. Status Penelitian (L/B) : L (Lanjutan)6. Penanggung Jawab :
a. Nama : Nurmegawati, SPb. Pangkat/Golongan : Penata Muda TK I/IIIbc. Jabatan : Peneliti Pertama
7. Lokasi : 10 Kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu8. Agroekosistem : -9. Tahun Mulai : 201310. Tahun Selesai : 201611.Output Tahunan : 1. Data pelaksanaan sosialisasi sistem
informasi kalender tanam terpadu2. Data update sistem informasi kalender
tanam terpadu yang sudah divalidasi dandiverifikasi
3. Umpan balik dari petani dan stakeholdermengenai sistem informasi kalendertanam terpadu
12. Output Akhir : Kalender tanam terpadu menjadi acuan ataupedoman dalam menentukan jadwal tanam,pemilihan varietas, dan pemupukan spesifiklokasi di Provinsi Bengkulu
13. Biaya : Rp. 68.180.000,00 (Enam puluh delapan jutaseratus delapan ribu rupiah).
Koordinator Program, Penanggung Jawab Kegiatan,
Dr. Ir. Wahyu Wibawa, MP Nurmegawati, SPNIP. 19690427 199803 1 001 NIP. 19801124 200801 2 010
Mengetahui,Kepala BBP2TP, Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Abdul Basit, MS Dr. Ir. Dedi Sugandi, MPNIP. 19610929 198603 1 003 NIP. 19590206 198603 1 002
iv
DAFTAR ISIHalaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. iiLEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iiiDAFTAR ISI............................................................................................ ivDAFTAR TABEL....................................................................................... vDAFTAR LAMPIRAN................................................................................. viRINGKASAN ........................................................................................... viiSUMMARY.............................................................................................. viii
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 11.1. Latar Belakang........................................................................... 11.2. Tujuan ...................................................................................... 21.3. Keluaran ................................................................................... 21.4. Perkiraan manfaat ..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4
III. PROSEDUR ...................................................................................... 63.1. Prosedur Pelaksanaan ................................................................ 63.2. Waktu dan lokasi ....................................................................... 63.3. Pelaksanaan kegiatan................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 94.1. Koordinasi intern dan antar institusi ............................................ 94.2. Sosialisasi Sistem Informasi Katam Terpadu Musim Kemarau......... 94.3. Verifikasi dan Validasi Sistem Informasi Katam Terpadu ............... 144.4. Umpan Balik dari Petani dan Stakeholders Mengenai dari Sistem
Informasi Katam Terpadu .......................................................... 21
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 23
KINERJA HASIL DISEMINASI ................................................................... 24DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 25ANALISIS RISIKO ................................................................................... 26JADUAL PELAKSANAAN ........................................................................... 27PEMBIAYAAN ......................................................................................... 28PERSONALIA .......................................................................................... 29LAMPIRAN ............................................................................................. 30
v
DAFTAR TABEL
Halaman1. Kegiatan Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Terpadu MK 2015 dan
Standing Crop (SC)............................................................................ 9
2. Bahan informasi kalender tanam terpadu MH 2014/2015 dan MK 2015yang disampaikan melalui kegiatan sosialisasi ..................................... 10
3. Kegiatan sosialisasi system informasi kalender tanam terpadu MH
2015/2016 …………………………………………………………………………………….. 12
4. Bahan informasi kalender tanam terpadu MH 2015/2016 yang
disampaikan ke stakeholder ……………………………………………………………. 13
5. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan
dengan sistem kalender tanam Kabupaten Bengkulu Selatan ................ 14
6. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan
dengan sistem kalender tanam Kabupaten Kepahiang .......................... 15
7. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan
dengan sistem kalender tanam Kabupaten Rejang Lebong.................... 15
8. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengan
sistem kalender tanam Kabupaten Kaur .............................................. 16
9. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengan sistemkalender tanam Kabupaten Bengkulu Utara ......................................... 17
10. Verifikasi awal waktu tanam di Kabupaten Bengkulu Selatan ……………… 18
11. Verifikasi awal waktu tanam di Kabupaten Seluma ……………………………. 18
12. Verifikasi awal waktu tanam di Kabupaten Kepahiang ………………………. 19
13. Verifikasi awal waktu tanam di Kabupaten Rejang Lebong ………………… 19
14. Verifikasi awal waktu tanam di Kabupaten Bengkulu Utara ………………… 20
15. Data dan luasan lahan validasi sistem informasi kalender tanamterpadu ............................................................................................ 20
16. Hasil kegiatan validasi informasi kalender tanam terpadu ………………….. 21
17. Umpan balik dari petani dan stakeholders mengenai sistem
informasi kalender tanam terpadu ...................................................... 21
18. Daftar risiko pelaksanaan gugus kalender tanam terpadu di ProvinsiBengkulu Tahun 2015........................................................................ 26
19. Daftar penanganan risiko dalam pelaksanaan gugus kalender tanamterpadu di Provinsi Bengkulu Tahun 2015............................................ 26
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Dokumentasi Sosialisasi Sistem Informasi Katam MK 2015 dan StandingCrop di Provinsi Bengkulu.................................................................. 30
2. Dokumentasi kegiatan pelatihan KATAM dan SC, serta Simposiu danKongres PERHIMPI di Bogor .............................................................. 31
3. Dokumentasi bahan cetak katam yang disampaikan kepadastakholders ...................................................................................... 32
4. Dokumentasi Verifikasi dan Penyampaian Materi Sistem Informasi
Kalender Tanam MH 2015/2016 di Provinsi Bengkulu ……………………… 33
vii
RINGKASAN
1. Judul : Gugus Kalender tanam terpadu di Provinsi Bengkulu2. Unit kerja : BPTP Bengkulu3. Tujuan : 1. Mensosialisasikan program sistem informasi kalender
tanam terpadu2. Melakukan validasi dan verifikasi data sistem
informasi kalender tanam terpadu3. Mendapatkan umpan balik dari petani dan
stakeholder mengenai sistem informasi kalendertanam terpadu
4. Keluaran : 1. Data pelaksanaan sosialisasi sistem informasikalender tanam terpadu
2. Data update sistem informasi kalender tanamterpadu yang sudah divalidasi dan diverifikasi
3. Umpan balik dari petani dan stakeholder mengenaisistem informasi kalender tanam terpadu
5. Prosedur : Kegiatan Gugus kalender tanam terpadu dilaksanakandi 10 Kabupaten/kota Provinsi Bengkulu pada bulanJanuari–Desember 2015. Kegiatan ini meliputi : (1)Persiapan yang terdiri dari penyusunan RODHP dankoordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi interndilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan diBPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan1-2 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan ini dibahaskemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk bulanberikutnya. Koordinasi antar institusi dilakukan denganBMKG Provinsi Bengkulu, BPTPH Provinsi Bengkulu. (2).Pelaksanaan sosialisasi sistem informasi kalender tanamterpadu, yang dilaksanakan pada 10 kabupaten/kotayang frekuensinya sebanyak 2 kali setahun menjelangawal musim tanam (MH dan MK). (3) Pelaksanaanverifikasi, tujuan kegiatan untuk memantau akurasi dankebenaran informasi atau data yang dihasilkan darisystem. (4). Pelaksanaan Validasi, yang dilakukandengan cara mengimplementasikan rekomendasi KatamTerpadu, (5) Pelaporan
6. Capaian : Kalender tanam dapat diadopsi secara luas oleh petani7. Manfaat : Petani dapat menentukan waktu tanam yang tepat
sehingga terjadi penurunan resiko dan kegagalanproduksi serta kerugian akibat kekeringan, banjir danserangan OPT
8. Dampak : Terwujudkan waktu tanam yang tepat dalam rangkameningkatkan produktivitas, produksi, pendapatan danmewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan ramahlingkungan
9. Jangka Waktu : 4 tahun10. Biaya : Rp. 68.180.000,00 (Enam puluh delapan juta seratus
delapan ribu rupiah)
viii
SUMMARY
1. Title : Planting Calendar in Bengkulu Province2. Implementing Unit : AIAT Bengkulu3. Objectives : 1. Socializing planting calendar program
integrated information systems.2. Perform validation and data verification
information system integrated croppingcalendar
3. Get feedback from farmers and shakholder onan integrated information system of plantingcalendar
4. Output : 1. Data socialization planting calendar integratedinformation system
2. Data update information system integratedcropping calendar that has been validated andverified
3. Feedback from farmers and stakeholdersregarding planting calendar integratedinformation system
5. Methodology : The cropping calendar Cluster integratedimplemented in 10 districts/cities of Bengkuluprovince in January – December 2015. Theseactivities include: (1) Preparations, consisting ofRODHP and coordination of internal and interinstitutions. Internal coordination is carried out ona regular basis in the form of a meeting at BPTPBengkulu. The meeting was planned to be held 1-2 times a month. This will be discussed in themeeting of progress and follow-up activities forthe next month. Institutional coordination is doneby BMKG province of Bengkulu, BengkuluProvince BPTPH. (2). the execution ofsocialization of integrated cropping calendarinformation system, which was implemented on10 kabupaten/kota is a frequency twice a yearahead of the start of the growing season (MH andMK). (3) the implementation of activities for thepurpose of verification, monitoring the accuracyand correctness of the information or data that isgenerated from the system. (4) implementation ofValidation., conducted by means of implementingIntegrated Katam, recommendation (5)Reporting.
6. Achievement : The cropping calendar can be widely adopted byfarmers.
7. Benefit : The farmer can determine the proper plantingtime so happening decrease risk and failure aswell as production losses due to drought, floodsand attacks the OPT
ix
8. Impact : The appropriate planting time in order toincrease productivity, production, revenue andrealize agriculture sustainable andenvironmentally friendly.
9. Duration : 4 years10. Budget : IDR 68.180.000
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dua dekade terakhir, isu perubahan iklim terus menguat dan
menjadi entri poin penting dalam menyusun perencanaan pengembangan
pertanian, khususnya tanaman pangan. Perubahan iklim yang ditandai oleh
perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan
peningkatan muka air laut berdampak langsung terhadap kerentanan pertanian
diwilayah tertentu (Badan Litbang Pertanian, 2012). Perubahan iklim telah
membuat sebaran hujan tidak merata bahkan curah hujan harian ektrim dapat
mencapai 234 mm/hari (Farmanta, 2012).
Perubahan iklim akibat pemanasan global telah berdampak luas terhadap
berbagai aspek kehidupan. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak
paling serius. Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan
terhadap perubahan iklim. Kegagalan panen disuatu sentra produksi dapat
menyebabkan keguncangan di daerah lain, terlebih pada daerah yang bukan
sentra pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan kejadian iklim
ekstrim, serta kenaikan suhu udara dan permuakaan air laut telah menyebabkan
produksi pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan menurun secara
signifikan (Kementerian Pertanian, 2012).
Ditengah krisis pangan dunia yang dipicu oleh perubahan iklim, pemerintah
tetap menargetkan swasembada pangan (Ditjen Tanaman Pangan, 2008).
Sementara itu, produktivitas padi di Provinsi Bengkulu masih rendah yaitu 42,17
ku/ha. Salah satunya akibat dari dampak negatif perubahan iklim yaitu
pergeseran awal musim tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan, banjir dan
serangan organisme penggangu tanaman. Untuk itu, Badan Litbang telah
menyusun teknologi adaptif dengan perubahan iklim yaitu sistem informasi
Kalender Tanam (Katam) terpadu (Badan Litbang Pertanian, 2012).
Katam merupakan teknologi yang memuat berbagai informasi tanam pada
skala kecamatan, dan suatu perangkat yang berguna untuk mempermudah
stakeholders dan petani dalam penentuan : 1. prediksi awal musim hujan, 2.
awal musim tanam, 3. pola Tanam, 4. luas tanam potensial, 5. rekomendasi
pemupukan, 6. tutup tanam, 7. rekomendasi varietas padi, 8. potensi serangan
2
organisme penganggu tanaman (OPT), 9. wilayah rawan banjir dan kekeringan,
10. resiko penuruan produksi akibat bencana (BBSDLP, 2012).
Manfaat Katam antara lain : (1) menentukan waktu tanam pada setiap
musim yaitu musim hujan (MH) dan musim kemarau (MK), (2) menentukan pola,
rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, (3) menduga
potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi
tanaman pangan, (4) mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi
serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT.
Pada tahun 2014 telah dilakukan kegiatan sosialisasi, verifikasi dan validasi
Katam Terpadu. Kegiatan sosialisasi Katam Terpadu MT II 2014, MT III 2014 dan
MH 2014/2015 telah dilaksanakan di 10 Kabupaten/kota Provinsi Bengkulu baik
tingkat provinsi, kabupaten maupun kecamatan. Verifikasi terhadap sistem
informasi Katam Terpadu telah dilakukan terhadap luas baku lahan. Kegiatan
validasi rekomendasi sistem informasi Katam Terpadu telah dilakukan pada 4
kabupaten, rekomendasi yang dipakai jadwal tanam, rekomendasi varietas
maupun rekomendasi pupuk.
Semakin menonjolnya isu perubahan iklim maka penerapan Katam sangat
mendukung upaya adaptasi sekaligus mitigasi dalam pengamanan/penyelamatan
atau pengurangan resiko, pemantapan pertumbuhan produksi, dan mengurangi
dampak sosial-ekomomi. Oleh karena itu peranannya yang sangat strategis dan
bersifat dinamis, maka kegiatan ini sangat penting untuk dilanjutkan.
1.2. Tujuan
1. Mensosialisasikan program sistem informasi Katam Terpadu.
2. Melakukan validasi dan verifikasi data sistem informasi Katam Terpadu
3. Mendapatkan umpan balik dari petani dan stakeholder mengenai
sistem informasi Katam Terpadu
1.3. Keluaran
1. Data pelaksanaan sosialisasi sistem informasi Katam Terpadu
2. Data update sistem informasi Katam Terpadu yang sudah divalidasi dan
diverifikasi
3. Umpan balik dari petani dan stakeholder mengenai sistem informasi
Katam Terpadu
3
1.4. Perkiraan Manfaat
Petani dapat menentukan waktu tanam yang tepat sehingga terjadi
penurunan resiko dan kegagalan produksi serta kerugian akibat kekeringan,
banjir dan serangan OPT.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengatasi kondisi iklim yang tidak menentu, diperlukan kerja keras
untuk memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancaman dampak
perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim
tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan, banjir dan serangan OPT. Upaya
peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan
iklim yang akurat. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu antisipatif
berupa kalender tanam terpadu. Kalender tanam terpadu tidak hanya memuat
kapan waktu tanam, tetapi juga memuat rekomendasi pupuk, varietas dan
potensi gangguan OPT (Badan Litbang Pertanian, 2013). Dengan adanya
Kalender tanam terpadu diharapkan petani dapat menentukan waktu tanam yang
terbaik dan sekaligus menetapkan varietas yang sesuai dan pemupukan yang
rasional. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus
menekan gagal panen akibat kondisi iklim yang ekstrem baik genangan maupun
kekeringan.
Untuk menyampaikan informasi tersebut diperlukan kegiatan diseminasi.
Diseminasi teknologi merupakan proses timbal balik, para pelaku menyediakan,
menerima informasi dan teknologi sehingga diperoleh kesepahaman dan
kesepakatan bersama. Kegiatan diseminasi dalam pendekatan Spectrum
Diseminasi Multi Chanels (SDMC), dilakukan dengan memanfaatkan berbagai
jalur komunikasi dan pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. SDMC
merupakan upaya Badan Litbang Pertanian dalam mempercepat dan
memperderas diseminasi informasi dan inovasi pertanian melalui berbagai media
dan saluran komunikasi. SDMC bertujuan untuk meningkatkan adopsi inovasi
pertanian oleh pengguna (Badan litbang Pertanian, 2011).
Kegiatan sosialisasi Katam Terpadu akan diprioritaskan pada penyampaian
materi KATAM melalui media elektronik (IT), khususnya kepada penyuluh
pertanian lapangan (PPL) dan stakeholders di tingkat provinsi dan kabupaten
sesuai dengan bagan tata hubungan kerja antara Tim Pengendali, Tim Pembina
dan Tim Pelaksana dalam Permentan No.45 Tahun 2011 (Kementerian Pertanian,
2011).
Dalam dua dekade terakhir, isu perubahan iklim terus menguat dan
menjadi entri poin penting dalam menyusun perencanaan pengembangan
5
pertanian, khususnya tanaman pangan. Perubahan iklim yang ditandai oleh
perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan
peningkatan muka air laut berdampak langsung terhadap kerentanan pertanian
diwilayah tertentu (Badan Litbang Pertanian, 2012). Perubahan iklim telah
membuat sebaran hujan tidak merata bahkan curah hujan harian ekstrim dapat
mencapai 234 mm/hari (Farmanta, 2012).
Perubahan iklim akibat pemanasan global telah berdampak luas terhadap
berbagai aspek kehidupan. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak
paling serius. Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan
terhadap perubahan iklim. Kegagalan panen disuatu sentra produksi dapat
menyebabkan keguncangan di daerah lain, terlebih pada daerah yang bukan
sentra pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan kejadian iklim
ekstrim, serta kenaikan suhu udara dan permuakaan air laut telah menyebabkan
produksi pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan menurun secara
signifikan (Kementerian Pertanian, 2012).
Katam merupakan teknologi yang memuat berbagai informasi tanam pada
skala kecamatan, dan suatu perangkat yang berguna untuk mempermudah
stakeholders dan petani dalam penentuan : 1. prediksi awal musim hujan, 2.
awal musim tanam, 3. pola tanam, 4. luas tanam potensial, 5. rekomendasi
pemupukan (NPK), 6. tutup tanam, 7. rekomendasi varietas padi, 8. potensi
serangan OPT, 9. wilayah rawan banjir dan kekeringan, 10. resiko penuruan
produksi akibat bencana (BBSDLP, 2012)
6
III. PROSEDUR
3.1. Prosedur Pelaksanaan
Kegiatan Gugus Katam Terpadu di Provinsi Bengkulu meliputi 2 tahap,
dimana tahap pertama adalah persiapan. Pada tahap persiapan ini dilakukan
kegiatan penyusunan RDHP/RODHP, seminar RODHP, penunjukkan petugas
penyusunan data base Katam, sedangkan tahap kedua adalah pelaksanaan
kegiatan utama pendampingan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan koordinasi
intern dan antar institusi, sosialisasi dan workshop, verifikasi, validasi,
mendapatkan umban balik dari petani dan stakeholders serta penyusunan
laporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan).
3.2. Waktu dan lokasi
Kegiatan Gugus Katam Terpadu dilaksanakan pada bulan Januari –
Desember 2015 di 10 kabupaten/kota Provinsi Bengkulu.
3.3. Pelaksanaan kegiatan
3.3.1. Persiapan
Penyusunan RODHP
RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP lebih
rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan
yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi
menjadi juklak kegiatan diseminasi.
Koordinasi intern dan antar institusi.
Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di
BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1-2 kali dalam
sebulan. Dalam pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut
kegiatan untuk bulan berikutnya. Koordinasi antar institusi dilakukan
dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi
Bengkulu, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)
Provinsi Bengkulu.
3.3.2. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Sosialisasi Sistem Informasi Katam Terpadu
a. Sosialisasi dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota yang frekuensinya
sebanyak 2 kali setahun menjelang awal musim tanam (MH dan MK).
7
b. Materi yang akan disampaikan pada saat sosialisasi sistem informasi
Katam Terpadu yaitu :
Penjelasan dan definisi tentang Katam terpadu dan istilah-istilah yang
digunakan
Manfaat informasi Katam Terpadu
Informasi prediksi hujan dari lembaga yang berwenang
Informasi potensi luas tanam musim berjalan
Informasi prediksi bencana yang akan menyertai pada musim tanam
yang sedang berlangsung.
Informasi kebutuhan dan rekomendasi benih dan varietas,
rekomendasi pupuk
c. Media yang digunakan dalam sosialisasi yaitu media cetak (bahan cetak
katam dan leaflet), elektronik (web , email dan radio), dan tatap muka.
d. Parameter yang diamati dalam pelaksanaan sosialisasi
Jumlah peserta sosialisasi
Jumlah dan jenis bahan informasi yang disampaikan
2. Pelaksanaan verifikasi dan validasi sistem informasi Katam Terpadu
2.1. Verifikasi sistem informasi Katam Terpadu
a. Pelaksanaan verifikasi adalah kegiatan untuk memantau akurasi dan
kebenaran informasi atau data yang dihasilkan dari sistem atau
pendapat maupun kajian terhadap suatu kejadian atau proses.
b. Verifikasi ini dilakukan dengan membandingkan hasil dari suatu
proses dalam suatu sistem informasi kalender tanam dengan
kondisi riil di lapangan.
c. Metode Verifikasi dilakukan melalui wawancara petani/FGD yang
dilakukan terhadap kelompok tani.
d. Parameter untuk verifikasi lapang meliputi :
luas baku sawah,
waktu tanam,
varietas yang digunakan
2.2. Pelaksanaan validasi sistem informasi Katam Terpadu
a. Validasi dilakukan dengan cara mengimplementasikan rekomendasi
Katam Terpadu yaitu jadwal tanam, rekomendasi varietas dan pupuk
8
b. Validasi dilakukan secara sinergi dengan kegiatan yang mendukung
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) lainnya seperti kegiatan
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), Unit
Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) maupun kegiatan lain yang ada di
BPTP.
c. Parameter yang diamati yaitu produksi dan produktivitas
3. Umpan balik dari petani dan stakeholder mengenai sistem informasi Katam
Terpadu.
a. Kegiatan ini dilakukan secara formal dan informal pada waktu sosialisasi
b. Penggalian umpan balik dilakukan kepada stakeholder, penyuluh dan
petani.
c. Umpan balik dilakukan terhadap informasi yang ada pada sistem
informasi Katam dan implementasinya.
d. Parameter yang diamati yaitu :
- Masukan untuk perbaikan sistem informasi Katam
- Informasi yang sulit dipahami pada Katam
- Data penerapan dari informasi Katam
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Koordinasi intern dan antar institusi
Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di
BPTP Bengkulu. Pertemuan dilaksanakan 1 kali dalam sebulan. Dalam
pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk bulan
berikutnya. Koordinasi antar institusi dilakukan dengan BMKG Provinsi Bengkulu,
BPTPH Provinsi Bengkulu
4.2. Sosialisasi Sistem Informasi Katam Terpadu Musim Kemarau
Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MK 2015 Provinsi
Bengkulu telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota. Media yang digunakan dalam
sosialisasi ini yaitu media cetak, elektronik dan tatap muka. Kegiatan sosialisasi
ini dilaksanakan secara sinergi dengan Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,
Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, ASP, ATP dan
Komoditas Utama Kementan dan menjadi narasumber di Sekolah Lapang Iklim
(SLI) yang diadakan BMKG. Lokasi pelaksanaan dan jumlah kehadiran penyuluh
dan petugas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kegiatan Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Terpadu MK 2015 danStanding Crop (SC)
No Lokasi PelaksanaanSosialisasi
JumlahKehadiran(Orang)
Peserta
1 BP4K Kab. BengkuluTengah
56 Petani
2 Kodim Rejang Lebong 60 Dandim, pasiter, Babinsa, Penyuluhdan Petugas Dinas
3 Dinas Pertanian KotaBengkulu
50 Petugas pertanian dan penyuluh
4 BP4K Kab. Lebong 60 Perwira penghubung, pastier,babinsa, penyuluh, petugas dinas
5 Kodim Bengkulu Utara 60 Kasdim, petugas dinas, penyuluh,babinsa
6 Koramil 01 Mukomuko 60 perwira penghubung, babinsa,penyuluh dan petugas dinas
7 Dinas PertanianProvinsi Bengkulu
100 Rakor UPSUS Provinsi Bengkulu yangdihadiri oleh Kadis Provinsi /kabupaten, Bakorluh, BP4K 10kabupaten/kota, Korem dan Dandim
10
Lanjutan Tabel. 1…….
No Lokasi PelaksanaanSosialisasi
JumlahKehadiran(Orang)
Keterangan
8 BP4K Kaur 30 Yang dihadiri oleh penyuluh(sebagai Narasumber kegiatanUPSUS)
9 BMKG ProvinsiBengkulu
30 Yang dihadiri penyuluh danpetugas dinas.(Kegiatan Sekolah Lapang Iklim)
10 Bakorluh ProvinsiBengkulu
50 Babinsa
Jumlah 500
Bahan informasi sistem informasi Katam Terpadu MK 2015 yang
disampaikan melalui media cetak, elektonik maupun tatap muka secara langsung
yaitu berupa bahan cetak katam (buku cetak katam, info BPP dan CD) dan buku
inovasi teknologi mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai di Provinsi
Bengkulu yang didalamnya ada rekomendasi informasi kalender tanam terpadu.
Daftar penerima, jumlah dan jenis bahan informasi yang disampaikan dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan informasi kalender tanam terpadu MH 2014/2015 dan MK 2015yang disampaikan melalui kegiatan sosialisasi
No Penerima Jenis bahan yangdisampaikan
Jumlah Keterangan
1. Dinas Pertaniandan BP4K 10kabupaten/kota
Bahan cetak KATAM MH2014/2015 dan buku inovasiteknologi
40 Pada RakorUPSUSProvinsiBengkulu
2. Korem 041/Gamas
Bahan cetak KATAM MH2014/2015
10
3. Dinas PertanianProvinsiBengkulu
Bahan cetak KATAMProvinsi MH 2014/2015dan buku inovasi teknolgipertanian
2
4. Bakorluh ProvinsiBengkulu
Bahan cetak KATAM MH2014/2015
1
5. LO BPTPBengkulu
Buku inovasi teknologipertanian dan
10
6. Dinas pertaniandan 10kabupaten/kota
Bahan cetak KATAM MK2015, Standing Crops (SC)Provinsi Bengkulu
40 Pada RakorUPSUSProvinsiBengkulu
11
Lanjutan Tabel. 2....
No Penerima Jenis bahan yangdisampaikan
Jumlah Keterangan
7. BP4K 10kabupaten/kota
Bahan cetak KATAM MK2015, Standing Crops (SC)Provinsi Bengkulu dan InfoBPP per kecamatan
60
8. Kodim 0408 BS Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2
9. Kodim 0425Seluma
Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2 Pada RakorUPSUSProvinsiBengkulu
10. Kodim 0407 KotaBengkulu
Bahan cetak KATAM MK2015, Standing Crops (SC)Provinsi Bengkulu dan InfoBPP per kecamatan
2
11. Kodim 0408 RL Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2 SosialisasiKATAM MK2015 dan SC
12. BPS ProvinsiBengkulu
Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2 Pada RakorUPSUSProvinsiBengkulu
13. Korem Gamas041 Bengkulu
Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2 Pada RakorUPSUSProvinsiBengkulu
14. Kodim 0423 BU Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2 SosialisasiKATAM MK2015 dan SC
15. PusatPendidikan,standarisasi dansertifikasi
Bahan cetak KATAM MK2015 dan Standing Crops(SC) Provinsi Bengkulu
2 Pada RakorUPSUSProvinsiBengkulu
Jumlah 179
Musim Hujan 2015/2016
Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MH 2015/2016 Provinsi
Bengkulu telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota. Media yang digunakan dalam
sosialisasi ini yaitu media cetak, elektronik dan tatap muka. Kegiatan sosialisasi
ini dilaksanakan secara sinergi dengan Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,
Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, ASP, ATP dan
Komoditas Utama Kementan dan menjadi narasumber pada kegiatan diklat teknis
12
budidaya padi, jagung dan kedelai bagi penyuluh yang diadakan Sekretariat
Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Bengkulu. Penyampaian materi sistem
informasi kalender tanam juga dilaksanakan pada kegiatan pelatihan dua
mingguan di Balai Penyuluhan (BP) Kecamatan yang diselenggarakan oleh Badan
Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kota Bengkulu. Lokasi
pelaksanaan dan jumlah kehadiran penyuluh dan petugas dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Kegiatan Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Terpadu MH 2015/2016
No Lokasi PelaksanaanSosialisasi
JumlahKehadiran(Orang)
Peserta
1 BP Singarapati (KotaBengkulu)
15 Penyuluh
2 BP Sungai Serut (KotaBengkulu)
15 Penyuluh
3 BP Muara Bangkahulu (KotaBengkulu)
30 Penyuluh
4 Sekretariat BadanKoordinasi PenyuluhanProvinsi Bengkulu
270 Penyuluh
5 BP4K Kabupaten BengkuluSelatan
35 Petugas dinas, penyuluh danpetani
6 BP4K Kabupaten Seluma 35 Petugas dinas , penyuluh danpetani
7 BP4K Kabupaten BengkuluTengah
35 Petugas dinas , penyuluh danpetani
8 BP4K Kabupaten Kepahiang 35 Petugas dinas , penyuluh danpetani
9 BP4K Kabupaten BengkuluUtara
35 Petugas dinas , penyuluh danpetani
10 BP4K Kabupaten RejangLebong
80 Petugas dinas , penyuluh danpetani
Jumlah 440
Bahan informasi sistem informasi Katam Terpadu MH 2015/2016 yang
disampaikan melalui media cetak, elektonik maupun tatap muka secara langsung
yaitu berupa bahan cetak katam (buku cetak katam dan info BPP ). Daftar
penerima, jumlah dan jenis bahan informasi yang disampaikan dapat dilihat pada
Tabel 4.
13
Tabel 4. Bahan informasi kalender tanam terpadu MH 2015/2016 yangdisampaikan ke stakholder
No Penerima Jenis bahan yang disampaikan Jumlah Ket.
1. BP Sungai Serut(Kota Bengkulu)
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 (Info BPP) KecamatanSungai Serut
10
2. BP MuaraBangkahulu (KotaBengkulu)
Bahan cetak KATAM Provinsi MH2015/2016 ( Info BPP) MuaraBengkahulu
12
3. Dinas Pertaniandan BP4KKabupatenBengkulu Selatan
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten BengkuluSelatan dan Info BPP perkecamatan
12
4. Dinas Pertaniandan BP4KKabupatenSeluma
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten Selumadan Info BPP per kecamatan
15
5. Dinas Pertaniandan BP4KKabupatenBengkulu Tengah
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten BengkuluTengah dan Info BPP perkecamatan
12
6. Dinas Pertaniandan BP4KKabupatenKepahiang
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten Kepahiangdan Info BPP per kecamatan
10
7 Dinas Pertaniandan BKP3KabupatenBengkulu Utara
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten BengkuluUtara dan Info BPP perkecamatan
17
8. Dinas Pertaniandan BP4KKabupatenRejang Lebong
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten RejangLebong dan Info BPP perkecamatan
17
9. Dinas Pertaniandan BP4KKabupaten Kaur
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten Kaur danInfo BPP per kecamatan
16
10. Dinas Pertaniandan BP4KKabuaptenLebong
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten RejangLebong dan Info BPP perkecamatan
15
11. Dinas Pertaniandan BP4KMukomuko
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten RejangLebong dan Info BPP perkecamatan
17
12 Dinas Pertaniandan BKP3 KotaBengkulu
Bahan cetak KATAM MH2015/2016 Kabupaten RejangLebong dan Info BPP perkecamatan
10
Jumlah 152
14
4.3. Verifikasi dan Validasi Sistem Informasi Katam Terpadu
a. Verifikasi sistem informasi Katam terpadu
Untuk memantau akurasi dan kebenaran informasi serta menambah
informasi yang ada dalam sistem informasi kalender tanam terpadu MK 2015,
maka telah dilakukan verifikasi luas baku sawah di 5 kabupaten yaitu Kabupaten
Bengkulu Selatan, Kepahiang, Rejang Lebong, Kaur dan Kabupaten Bengkulu
Utara yang dapat dilihat pada Tabel 5, 6, 7, 8 dan 9.
Tabel 5. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengan sistemKatam Kabupaten Bengkulu Selatan
No KecamatanLuas Sawah (ha)
KeteranganKondisi rill Katam
1. Ulu Manna 614 614 Sesuai2. Pino Raya 1.433 1,433 Sesuai3. Kedurang Ilir 830 830 Sesuai4. Seginim 2.020 2.386 Tidak sesuai5. Kedurang 1.396 1.396 Sesuai6. Bunga Mas 663 663 Sesuai7. Kota Manna 285 285 Sesuai8. Pasar Manna 139 139 Sesuai9. Manna 620 594 Tidak sesuai10. Pino 1.040 1.040 Sesuai11. Air Nipis 1.850 1.910 Tidak sesuai
Pada Tabel 5. terlihat bahwa luas baku lahan sawah rill di lapangan pada
umumnya sudah sesuai dengan yang ada pada sistem informasi Katam terpadu.
Dari 11 kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan ada 3 kecamatan yang belum
sesuai yaitu Kecamatan Seginim, Manna dan Air Nipis. Luas baku lahan sawah di
sistem informasi kalender tanam lebih tinggi daripada kondisi rill di lapangan
sehingga perlu dilakukan updating data lagi.
15
Tabel 6. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengan sistemKatam Kabupaten Kepahiang.
No KecamatanLuas Sawah (ha)
KeteranganKondisi rill Katam
1. Muara Kemumu 136 136 Sesuai2. Bermani Ilir 691 691 Sesuai3. Seberang Musi 319 269 Tidak sesuai4. Tebat Karai 1154 1154 Sesuai5. Kepahiang 830 830 Sesuai6. Kaba Wetan 247 247 Sesuai
7. Ujan Mas 1277 1277 Sesuai8. Merigi 633 633 Sesuai
Tabel 7. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengan sistemKatam Kabupaten Rejang Lebong.
No KecamatanLuas Sawah (ha)
keteranganKondisi Rill Katam
1. Selupu Rejang 690 690 Sesuai2. Curup Utara 1119 1119 Sesuai3. Curup Timur 465 465 Sesuai4. Padang Ulak Tanding 658 658 Sesuai5. Binduriang 114 114 Sesuai6. Bermani Ulu Raya 1049 1049 Sesuai
7. Kota Padang 640 640 Sesuai
8. Sindang Beliti Ilir 548 528 Sesuai9. Curup Selatan 1068 1068 Sesuai
10. Curup Tengah 235 235 Sesuai11. Sindang Beliti Ulu 400 400 Sesuai12. Curup Kota 250 250 Sesuai13. Silindang Kelingi 421 421 Sesuai
Dari Tabel 6. terlihat bahwa pada umumnya luas baku lahan sawah riil di
Kabupaten Kepahiang sudah sesuai dengan yang ada di sistem informasi Katam
terpadu hanya 1 kecamatan yang belum sesuai yaitu Kecamatan Seberang Musi.
Sementara itu untuk Kabupaten Rejang Lebong, dari Tabel 7. terlihat bahwa luas
baku sawah rill di lapangan sudah sesuai dengan ada pada sistem informasi
Katam terpadu.
16
Tabel 8. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengansistem Katam Kabupaten Kaur.
No Kecamatan Luas Sawah (Ha) KeteranganKondisi rill Katam
1. Luas 677 270 Tidak sesuai2. Semidang Gumay 475 938 Tidak sesuai3. Padang Guci Hilir 695 622 Tidak sesuai4. Lungkang Kule 118 730 Tidak sesuai5. Muara Sahung 208 712 Tidak sesuai6. Kelam Tengah 714 674 Tidak sesuai
7. Tetap 421 540 Tidak sesuai8. Padang Guci Hulu 520 124 Tidak sesuai
9. Tanjung Kemuning 640 471 Tidak sesuai
10. Kaur Utara 592 682 Tidak sesuai11. Kinal 915 185 Tidak sesuai12. Kaur Tengah 420 443 Tidak sesuai13. Kaur Selatan 431 700 Tidak sesuai14. Maje 666 704 Tidak sesuai15. Nasal 670 1.744 Tidak sesuai16. Luas 677 270 Tidak sesuai17. Semidang Gumay 475 938 Tidak sesuai
Setelah dilakukan verifikasi luas baku lahan sawah kabupaten Kaur (Tabel
8), terlihat bahwa belum ada kesesuaian antara luas baku sawah riil di lapangan
dengan yang ada pada sistem informasi kalender tanam terpadu, sehingga perlu
dilakukan updating data luas baku sawah.
Dari Tabel 9 berikut terlihat bahwa hasil verifikasi luas baku lahan sawah
Kabupaten Bengkulu Utara belum sesuai antara kondisi rill di lapangan dengan
luas baku lahan sawah yang ada pada sistem informasi Katam. Dari 17
kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara hampir setengahnya belum sesuai.
Sehingga perlu dilakukan updating lagi agar ada kesesuaian antara kondisi rill di
lapangan dengan yang ada pada sistem informasi Katam terpadu.
17
Tabel 9. Hasil verifikasi luas baku sawah kondisi rill di lapangan dengan sistemKatam Kabupaten Bengkulu Utara.
No KecamatanLuas Sawah (ha)
keteranganKondisi rill Katam
1. Enggano 1604 1604 Sesuai2. Kerkap 847 847 Sesuai3. Air Napal 1115 1053 Tidak sesuai4. Air Besi 581 513 Tidak sesuai5. Hulu Palik 1991 1991 Sesuai6. Arga Makmur 1067 1255 Tidak sesuai7. Arma Jaya 785 1277 Tidak sesuai8. Lais 1118 1118 Sesuai9. Batik Nau 512 682 Tidak sesuai10. Giri Mulya 52 77 Tidak sesuai11. Air Padang 938 938 Sesuai12. Padang Jaya 694 997 Tidak sesuai13. Ketahun 429 778 Tidak sesuai14. Napal Putih 15 308 Tidak sesuai15. Putri Hijau 2021 2021 Sesuai16. Uluk Kupai 222 310 Tidak sesuai17. Tanjung Agung 530 530 Sesuai
Verifikasi Lapang MH 2015/2016
Untuk memantau akurasi dan kebenaran informasi serta menambah
informasi yang ada dalam sistem informasi kalender tanam terpadu MH
2015/2016, maka telah dilakukan verifikasi di 6 kabupaten yaitu Kabupaten
Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, dan
Kabupaten Bengkulu Utara. Berdasarkan analisis verifikasi lapang MH 2015/2016
di 6 Kabupaten untuk jadwal tanam/ masam tanam terjadi kemunduran, ini
disebabkan terjadinya musim kemarau yang relatif panjang sedangkan untuk
luas baku lahan sawah per kecamatan di MH 2015/2016 sudah sesesuai dengan
kondisi rill di lapangan.
Kabupaten Bengkulu Selatan
Secara umum awal tanam eksisting di Kabupaten Bengkulu Selatan tidak
sesuai dengan prediksi pada sistem informasi kalender tanam (Tabel 10), hal ini
disebabkan karena musim kemarau yang panjang sehingga ketersedian air di
lapangan tidak mencukupi untuk turun tanam. Khusus Kecamatan Seginim dan
Air Nipis untuk tanam di MH awal tanam di Bulan Desember alasannya karena
18
kalau ditanam di Bulan September–Oktober maka terjadi ledakan serangan hama
dan penyakit terutama hama tikus.
Tabel 10. Verifikasi awal tanam di Kabupaten Bengkulu Selatan
No KecamatanAwal tanamprediksi KATAM
Awal tanameksisting Keterangan
1 Pino Raya SEP III-OKT I OKT-DES Sesuai2 Seginim SEPT III-OKT I DES Tidak sesuai3 Kedurang NOV I-II DES Tidak sesuai4 Ulu Manna SEP III-OKT I NOV Tidak sesuai5 Manna SEP III-OKT I NOV Tidak sesuai6 Air Nipis SEP III-OKT I NOV Tidak sesuai7 Kota Manna SEP III-OKT I NOV Tidak sesuai8 Pino OKT II-III NOV Tidak sesuai9 Bunga mas OKT II-III NOV Tidak sesuai10 Kedurang Ilir SEP III –OKT I DES Tidak sesuai
Kabupaten Seluma
Verifikasi kalender tanam telah dilakukan di Kabupaten Seluma, dari 14
kecamatan yang ada sudah dilakukan verifikasi 10 kecamatan (Tabel 11).
Perkiraan awal tanam berdasarkan informasi kalender tanam pada beberapa
kecamatan yaitu Seluma Selatan, Talo Kecil, Talo, Ulu Talo, Seluma, Sukaraja
dan Semidang Alas Maras telah sesuai dengan perkiraan awal tanam eksisting.
Sedangkan untuk Kecamatan Semidang Alas, Seluma Utara, Seluma Barat
perkiraan awal tanam di lapangan sekitar bulan November. hal ini berbeda
dengan informasi kalender tanam yaitu Bulan September III-Oktober I. Hal ini
disebabkan karena kondisi ketersedian air di lapangan.
Tabel 11. Verifikasi awal tanam di Kabupaten Seluma
No Kecamatan Awal tanamprediksi katam
Awal tanameksisting Keterangan
1 Seluma Selatan SEP III-OKT I SEP Sesuai2 Talo Kecil NOV III-DES I NOP Sesuai3 Talo NOV III-DES I NOP Sesuai4 Ulu Talo NOV III-DES I NOP Sesuai5 Semidang alas SEP III-OKT I OKT III-NOP I Tidak sesuai6 Seluma Utara SEP III-OKT I NOP Tidak sesuai7 Seluma Barat SEP III-OKT I NOP Tidak sesuai8 Seluma Kota SEP III-OKT I SEP Sesuai9 Sukaraja JAN I-II DES-JAN Sesuai10 Semidang Alas Maras NOV I-II NOV 1-II Sesuai
19
Kabupaten Kepahiang
Verifikasi kalender tanam telah dilakukan di Kabupaten Kepahiang, dari 8
kecamatan yang ada sudah dilakukan verifikasi 7 kecamatan (Tabel 12).
Perkiraan awal tanam berdasarkan informasi kalender tanam pada beberapa
kecamatan yaitu Muara Kemumu, Kepahiang, Tebat Karai, Sebarang Musi,
Bermani Ilir, Kabawetan dan Merigi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Hal
ini disebabkan karena kondisi ketersedian air di lapangan dan ketersedian
alsintan juga mempengaruhi awal tanam terutama ketersedian traktor.
Tabel 12. Verifikasi awal tanam di Kabupaten Kepahiang
No Kecamatan Awal tanamprediksi katam
Awal tanameksisting
Keterangan
1 Muara Kemumu SEP III-OKT I OKT-DES Tidak sesuai2 Kepahiang DES II-III DES-JAN Sesuai3 Tebat Karai NOV III-DES I OKT-MAR Tidak sesuai4 Sebarang Musi SEP III-OKT I OKT-NOP Tidak sesuai5 Bermani Ilir NOV III-DES I OKT-MAR Tidak sesuai6 Kabawetan SEP III-OKT I NOV II Tidak sesuai7 Meringi SEP III-OKT I NOV II Tidak sesuai
Kabupaten Rejang Lebong
Verifikasi terhadap awal tanam telah dilakukan di Kabupaten Rejang
Lebong (Tabel 13). Dari 15 kecamatan secara umum awal tanam di lapangan
tidak sesuai dengan prediksi awal tanam pada sistem informasi kalender tanam.
Dimana terjadi pengunduran waktu awal tanam di lapangan, hal ini disebabkan
terjadinya musim kemarau yang relatif yang lebih lama
Tabel 13.Verifikasi awal tanam di Kabupaten Rejang Lebong
No Kecamatan Awal tanamprediksi KATAM
Awal tanameksisting Keterangan
1 Curup Timur SEP III-OKT I DES-JAN Tidak sesuai2 Padang Ulak Tanding SEP III-OKT I DES IV Tidak sesuai3 Binduriang SEP III-OKT I JAN Tidak sesuai4 Sindang Beliti Ulu SEP III-OKT I MARET Tidak sesuai5 Curup SEP III-OKT I OKT Sesuai6 Kota Padang SEP III-OKT I JAN-FEB Tidak sesuai7 Curup Tengah SEP III-OKT I OKT Sesuai8 Curup Selatan SEP III-OKT I OKT Sesuai9 Sindang Dataran SEP III-OKT I OKT Sesuai10 Sindang Beliti ilir SEP III-OKT I JAN Tidak sesuai11 Bermani Ulu SEP III-OKT I DES-JAN Tidak sesuai
20
Lanjutan Tabel. 13…….
12 Bermani Ulu Raya SEP III-OKT I NOP-JAN Tidak sesuai13 Selupu Rejang SEP III-OKT I SEP Sesuai14 Selindang Kelingi SEP III-OKT I NOV-DES Tidak sesuai15 Curup Utara SEP III-OKT I OKT-JAN Tidak sesuai
Kabupaten Bengkulu Utara
Verifikasi terhadap awal tanam telah dilakukan di Kabupaten Bengkulu
Utara (Tabel 14). Dari 17 kecamatan yang ada baru 4 kecamatan yang sudah
diverifikasi waktu awal tanam. Dari 4 kecamatan hanya Kecamatan Tanjung
Agung Palik yang sesuai dengan prediksi awal tanam.
Tabel 14. Verifikasi awal tanam di Kabupaten Bengkulu Utara
No Kecamatan Awal tanamprediksi KATAM
Awal tanameksisting keterangan
1 Batik Nau NOV I-II OKT Tidak sesuai2 Tanjung Agung Palik JAN I-II JAN-FEB Sesuai3 Lais SEP III-OKT I OKT-MAR Sesuai4 Padang Jaya OKT II-III NOP Tidak sesuai
b. Validasi sistem informasi Katam terpadu
Rekomendasi teknologi yang dipakai dalam pelaksanaan validasi ini adalah
rekomendasi pupuk, varietas dan waktu tanam. Validasi ini dilaksanakan sinergi
dengan kegiatan yang ada di BPTP Bengkulu yaitu GP-PTT dan UPBS. Data dan
luasan lahan petani yang menggunakan rekomendasi Katam terpadu pada
Tabel 15.
Tabel 15. Data dan luasan lahan validasi sistem informasi Katam terpadu.
Kecamatan Luas lahan (ha) Informasi Katam yang diterapkan
Seluma Selatan 6 Pemupukan, waktu tanam, varietasunggul baru
Seluma Utara 1 Pemupukan, varietasTalo kecil 5 Pemupukan, varietas unggul baruSeginim 2 Pemupukan, varietas unggul baru,Curup 1 Pemupukan, varietas unggul baruLubuk Pinang 1 Pemupukan, waktu tanam, varietas
unggul baru
21
Hasil dari validasi sistem informasi kalender tanam terpadu dapat dilihat
pada Tabel 16. Terlihat bahwa produktivitas dari validasi rekomendasi yang ada
pada sistem informasi kalender tanam lebih tinggi dari pada kondisi eksisting.
Rata-rata produktivitasnya 7,14 t/ha GKP, terjadi peningkatan sebesar 66 % dari
kondisi eksistingnya. Teknologi yang digunakan dalam yaitu penggunaan varietas
unggul baru diantaranya Inpari 10, 15, 16, 22 dan Inpara 2 dan 4, rekomendasi
pupuk spesifik lokasi dan jadwal tanam juga menggunakan teknologi PTT lainnya
diantaranya pengaturan populasi tanam dengan menggunakan legowo 2 : 1.
Tabel 16. Hasil validasi kalender tanam terpadu
No Kecamatan Varietas Provitas GKP(t/ha)
Eksisting(t/ha) Peningkatan
1 Seluma Selatan Inpari 22Inpari 16
6,896,48
4,3
2,072 Seluma Utara Inpari 15 6,22
3 Talo kecil Inpari 6Inpara 2Inpara 4
7,55,35,8
3 Mukomuko Inpari 15 7,7 3,5 4,24 Curup Inpari 10 6,8 5,15 1,655 Seginim Inpari 15 7,7 4,4 3,3
Rata-rata 7,14 4,3 2,84
4.4. Umpan Balik dari Petani dan Stakeholders Mengenai dari SistemInformasi Katam Terpadu.
Penggalian umpan balik dari petani dan stakeholders ini dilakukan secara
formal dan informal pada waktu sosialisasi. Umpan balik dilakukan terhadap
informasi yang ada pada sistem informasi katam dan implementasinya yang
dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Umpan balik dari petani dan stakeholders mengenai system informasiKatam terpadu.
No Umpan balik1. Ketersedian varietas di lapangan tidak ada sehingga tidak bisa memakai
rekomendasi dari Katam2. Ketersedian air yang tidak mencukupi sehingga tanam tidak sesuai
jadwal tanam yang ada di Katam3. Bahan informasi kalender tanam terlambat di peroleh4. Perlu dilakukan sosialisasi kalender tanam yang terus menerus5. Sebaiknya ada informasi lain selain komoditas padi, jagung dan kedelai
22
Dengan adanya sistem informasi kalender tanam terpadu sangat
membantu terutama penyuluh dalam menyiapkan bahan penyuluhannya untuk
disampaikan kepada petani. Masukan untuk perbaikan sistem informasi kalender
tanam supaya teknologi yang ada tidak hanya komoditas padi, jagung dan
kedelai saja. Pada kondisi di lapangan tidak hanya ketiga varietas tersebut, ada
tanaman hortikultura dan perkebunan. Pada sistem informasi kalender tanam
tidak ada yang sulit untuk dipahami namun pelaksanaan di lapangan agak sulit
diterapkan karena adanya faktor teknis diantaranya ketersedian pupuk di
lapangan yang tidak sesuai dengan rekomendasi, ketersedian varietas di
lapangan dan ketersedian alsintan terutama traktor yang kurang sehingga
pelaksanaan tanam serempak tidak dapat dilaksanakan.
23
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Kegiatan Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MK 2015 dan
MH 2015/2016 di Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota
melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi langsung .
2. Hasil verifikasi luas baku lahan sawah MK 2015 sebanyak 66 kecamatan dari
10 kabupaten/kota dengan hasil 35 kecamatan sesuai dengan yang ada
pada sistem informasi kalender tanam dan 31 kecamatan tidak sesuai
sedangkan verifikasi terhadap jadwal awal tanam di MH 2015/2016 secara
umum tidak sesuai dengan kondisi eksisting
3. Rata-rata produktivitas kegiatan validasi sistem informasi kalender tanam
yaitu 7,14 t/ha dan terjadi peningkatan 2,84 t/ha dari kondisi eksisting
4. Informasi yang ada pada sistem informasi kalender tanam masih ada yang
belum sesuai sehingga masih perlu penyempurnaan lagi
5.2. Saran
1. Beberapa informasi yang disampaikan dalam sistem informasi kalender
tanam (KATAM) terpadu masih terdapat ketidaksesuaian
ketersediannya di lapangan terutama mengenai benih dan varietas
24
KINERJA HASIL DISEMINASI
1. Dari hasil kegiatan gugus tugas Katam terpadu maka telah terdesiminasi
informasi kalender tanam terpadu MK 2015 dan MH 2015/2016 kepada
petani, penyuluh dan stakeholder sebanyak 940 orang dengan bahan cetak
katam level provinsi, kabupaten dan kecamatan sebanyak 340 exmplar
2. Telah diverifikasi luas baku lahan sawah MK 2015 sebanyak 66 kecamatan
dari 10 kabupaten/kota dengan hasil 35 kecamatan sesuai dengan yang ada
pada sistem informasi kalender tanam dan 31 kecamatan tidak sesuai
3. Rata-rata produktivitas validasi sistem informasi kalender tanam MK 2015
sebesar 7,14 t/ha dengan peningkatan sebesar 2,84 t/ha (66%) dari kondisi
eksisting (exsisting condition)
25
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2012. Petunjuk Teknis Gugus Tugas. Kalender TanamTerpadu dan Perubahan Iklim. Badan Penelitian dan PengembanganPertanian. Bogor.
BBSDLP. 2012. Lokakarya Nasional. Perubahan Iklim. Balai Besar Sumber DayaLahan Pertanian. Bogor.
Farmanta Y. 2012. Intersepsi Hujan oleh Tajuk Tanaman Kelapa Sawit. Tesis.Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ditjen Tanaman Pangan. 2008. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi danProduktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. DirjenTanaman Pangan.72 p.
Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian No. 45/Permentan/OT.140/8/2011. Kementerian Pertanian. Jakarta. 90 hal.
Kementerian Pertanian. 2012. Seminar Kalender Tanam dan Sistem InformasiSumberdaya Lahan Pertanian dan Tanaman. Balai Besar Sumberdaya LahanPertanian. Bogor.
26
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang mungkin
dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan
mengenal risiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi
ataupun cara penanganan risiko baik secara antisipatif maupun responsif.
Tabel 18. Daftar risiko pelaksanaan gugus KATAM terpadu di ProvinsiBengkulu tahun 2015.
No. Risiko Penyebab Dampak1. Katam Terpadu belum
diacu sebagai alatdalam penentuanwaktu tanam,pemupukan danvarietas anjuran
- Penyuluh pertanianbelum memahamisepenuhnyamanfaat KatamTerpadu
- Tanam serempakdalam satuhamparan tidakterwujud dan seringgagal panen akibatcekaman lingkungan(banjir /kekeringan)serta ledakan OPT
Tabel 19. Daftar penanganan risiko dalam pelaksanaan gugus KATAM terpadu diProvinsi Bengkulu Tahun 2015.
No. Risiko Penyebab Penanganan1. Katam Terpadu belum
diacu sebagai alatdalam penentuanwaktu tanam,pemupukan danvarietas anjuran
- Penyuluh pertanianbelum memahamisepenuhnyamanfaat KatamTerpadu
- Dilakukansosialisasi,workshop, danupdate untukpemutakhiran dataserta peningkatanpemahamanpenyuluh terhadapKatam danimplementasinya
27
JADUAL PELAKSANAAN
Jadual pelaksanaan gugus Katam terpadu di Provinsi Bengkulu Tahun 2015.
No Uraian kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan RDHP
2 Penyusunan/ pembahasanperbaikan RODHP
3 Koordinasi
4 Pelaksanaan
5 Laporan bulanan
6 Laporan tengah tahun
7 Laporan akhir tahun
28
PEMBIAYAAN
A. Rencana Anggaran Belanja (RAB)
No No Jenis Pengeluaran Volume HargaSatuan
JumlahBiaya
1. Belanja Bahan1. ATK, komputer supplies,
bahan informasi2. Penggandaan dan laminasi3. Konsumsi dalam rangka
pertemuan dan pelatihan
1 paket
1 paket
152 OH
8.022.000
7.158.000
50.000
22.780.0008.022.000
7.158.000
7.600.0002. Honor output kegiatan
1. Honor Petugas Lapang2. UHL3. Entry data
94 OH100 H10 OK
100.00035.000
350.000
16.400.0009.400.0003.500.0003.500.000
3. Belanja Jasa ProfesiNarasumber, pengarah, evaluator 8 OJ 500.000
4.000.0004.000.000
4. Belanja perjalanan biasaPerjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan (berkisarantara Rp 365.000 s/d 5.000.000)
5 OP 5.000.00025.000.00025.000.000
J u m l a h 68.180.000
B. Realisasi Anggaran
No Jenis PengeluaranRealisasiAnggaran
(Rp)
PersentaseKeuangan
(%)
PersentaseFisik (%)
1. Belanja Bahan1. ATK, komputer supplies,
bahan informasi2. Penggandaan dan
laminasi3. Konsumsi dalam rangka
pertemuan dan pelatihan
22.770.0758.020.075
7.150.000
7.600.000
99,98
99,80
100
99,93
2. Honor output kegiatan1. Honor Petugas Lapang2. UHL3. Entry data
16.350.0009.350.0003.500.0003.500.000
99,47100100
99,82
3. Belanja Jasa ProfesiNarasumber, pengarah,evaluator
4.000.0004.000.000 100
100
4. Belanja perjalanan biasaPerjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan(berkisar antara Rp 365.000s/d 5.000.000)
25.000.00025.000.000
100 100
29
PERSONALIA
No Nama/NIP
JabatanFungsional/
Bidangkeahlian
Jabatandalam
KegiatanUraian Tugas
Alokasiwaktu
(jam/ mg)
1. Nurmegawati, SP/198011242008012010
PenelitiPetama/ilmu tanah
PenanggungJawab
1.Mengkoordinirkegiatan mulaiperencanaansampaipelaporan.
20
2. Yong Farmanta, SP,M.Si/197901162003121002
PenelitiPertama/Iklim danTanah
Anggota 1. Menyusunintrumenpengumpulandata
2. Menyusunlaporanlapangan
10
3. Yahumri, SP/197908152005011003
PenelitiPetama/Agronomi
Anggota 1. Menyusunintrumenpengumpulandata
2. Menyusunlaporanlapangan
10
4. Suardi/196511091994031001
Administrasi Anggota Membantuadministrasikegiatan
10
30
Lampiran 1. Dokumentasi Sosialisasi Sistem Informasi Katam MK 2015 danStanding Crop di Provinsi Bengkulu.
Bapak Ka. BPTP menyerahkan bahancetak KATAM kepada Dandim 0409 RejangLebong.
Peserta sosialisasi KATAM MK 2015 danstanding crop.
Nara sumber dalam pelaksanaan sosialisasi KATAM terpadu dan Standing Crop
31
Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan pelatihan KATAM dan SC, serta Simposiu danKongres PERHIMPI di Bogor.
Peserta pelatihan KATAM dan SC Pratikum verifikasi dan validasi KATAM
Kunjungan ke ruangan operasional KATAM Terpadu di Balitklimat
32
Lampiran 3. Dokumentasi bahan cetak katam yang disampaikan kepadastakholders.
Bahan cetak katam yang siap disampaikankepada stakeholders.
Penyerahan bahan cetak katam ke DinasPertanian Kaur.
Penyerahan bahan cetak katam ke BP4KKabupaten Kaur.
Penyerahan bahan cetak KATAM keKodim 0408 Bengkulu Selatan-Kaur.
33
Lampiran 4. Dokumentasi Verifikasi dan Penyampaian Materi Sistem InformasiKalender Tanam MH 2015/2016 di Provinsi Bengkulu.
Peserta verifikasi KATAM MH 2015/2016 diKab. Bengkulu Selatan
Penyerahan bahan cetak katam kestakeholder kab. Bengkulu Selatan.
Peserta verifikasi KATAM MH 2015/2016 diKabupaten Bengkulu Tengah
Penyerahan bahan cetak KATAM kestakeholder Kab. Bengkulu Tengah
Peserta verifikasi KATAM MH 2015/2016 diKabupaten Bengkulu Utara
Penyerahan bahan cetak KATAM ke BKP3Kab. Bengkulu Utara
34
Lanjutan Lampiran 4…………
Peserta verifikasi KATAM di KabupatenSeluma
Penyerahan bahan cetak KATAM ke BP4KKab. Seluma
Peserta verifikasi KATAM MH 2015/2016di Kabupaten Kepahiang
Penyerahan bahan cetak katam ke BP4KKab. Kepahiang