Download - Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
1/20
Harta Tak Bergerak dan
Capital Gain
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
2/20
Hak Pemajakan Harta Tak
Bergerak
Pasal 6 OECD Model dan UN Model mengatur
tentang pemajakan atas penghasilan dari harta tak
bergerak yang terletak di Negara sumber yang
dimiliki oleh subjek pajak dalam negeri dari Negara
lainnya (Negara domisili). Pasal 6 ayat (1)memberikan hak kepada Negara sumber untuk
mengenakan pajak yang timbul dari harta tak
bergerak yang terletak (situated) di Negara sumber
tersebut.
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
3/20
Rumusan Pasal 6 ayat (1) adalah sebagai berikutini:
"Income derived by a resident of a Contracting State
[Country Residence] from immovable property
(including income from agriculture or forestry)
situated in the other Contracting State may be taxed
in that other State [Country Source].
Berdasarkan rumusan di atas, Negara sumberdapat mengenakan pajak sepanjang memenuhi
persyaratan situs test, yaitu harta tak bergerak yang
memberikan penghasilan tersebut terletak (situated)
di Negara sumber
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
4/20
Pasal 6 ayat (1) memberikan keuntungan lebih dari sisiNegara sumber. Tidak seperti penghasilan pasif lainnya
(bunga dan dividen), OECD Model dan UN Model tidakmembatasi hak pemajakan Negara sumber. Dengan
demikian, dapat terjadi Negara sumber mengenakan
pajak dengan tariff lebih tinggi dibandingkan tarif di
Negara domisili.
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
5/20
Definisi Harta Tak Bergerak
Pasal 6 ayat (2) OECD Model dan UN Modelmemberikan definesi harta tak bergerak (immovable
property) sebagai berikut:
"The term "immovable property" shall have themeaning which it has under the law of theContracting State [Country Source] in which the
property in question is situated. The term shall inany case include property accessory to immovable
property, livestock and equipment used inagriculture and forestry, rights to which the
provisions of general law respecting landed propertyapply, usufruct of immovable property and rights tovariable or fixed payments as consideration for theworking of, or the right to work, mineral deposits,sources and other natural resources; ships, boats
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
6/20
Hal penting yang harus diperhatikan dalam rumusan diatas adalah bahwa definisi harta tak bergerakdiserahkan kepada ketentuan domestic kenegarasumber.
Terlepas dari definisi yang diberikan oleh' ketentuandomestik, pengertian harta tak bergerak untuk tujuanpenerapan perjanjian penghindaran pajak bergandameliputi:
Benda-benda yang menyertai harta tidak bergerak;
Ternak dan peralatan yang dipergunakan dalampertanian dan kehutanan;
Hak-hak di mana ketentuan-ketentuan dalam
perundangan-undangan umum yang berkenaan denganpertanahan berlaku;
Hak memungut hasil atas harta tidak bergerak, dan hakatas pembayaran-pembayaran tidak tetap atau tetapsebagai imbalan atas pengerjaan atau hak untukmengerjakan, kandungan mineral dan sumber-sumberdaya alam lainnya.
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
7/20
Penghasilan Harta Tak Bergerak
Pada dasarnya, penghasilan dari harta takbergerak timbul dari 2 (dua) sumber yaitu:
penghasilan sehubungan dengan pemanfaatan
aset, seperti penghasilan sewa, dan
penghasilan sehubungan pengalihan aset, yang
dalam kasus ini dapat diperlakukan sebagai laba
usaha (business profit) ataupun laba atas
pengalihan harta tak berwujud (capital gain).
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
8/20
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
9/20
Laba atas Pengalihan Harta
Tak BergerakPasal 13 ayat (1) OECD dan UN Model
memberikan hak pemajakan kepada Negara
sumber untuk mengenakan pajak atas pengalihan
harta tak bergerak yang terletak di Negara sumber
yang dimiliki oleh subjek pajak dalam negeri dariNegara lainnya (Negara domisili).
Hak pemajakan Negara sumber atas pengalihan
harta tak bergerak tidak dibatasi oleh Pasal 13 ayat
(1). Artinya, Negara sumber diperkenankan untukmengenakan pajak sesuai dengan ketentuan
domestic Negara sumber
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
10/20
Isi Pasal 13 ayat (1) :
"Gains derived by a resident of a
Contracting State [Country Residence]
from the alienation of immovable property
referred to in Article 6 and situated in the
other Contracting State [Country Source]
may be taxed in that other State."
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
11/20
Laba atas Pengalihan Harta
BergerakDengan mengacu kepada Pasal 13 ayat (2) OECDModel, Negara sumber merniliki hak pemajakanatas pengalihan harta bergerak yang merupakanbagian dari PE di Negara sumber
Rumusan Pasal 13 ayat (2) OECD Model sebagaiberikut:
"Gains from the alienation of movable propertyforming part of the business property of apermanent establishment which an enterprise of aContracting State has in the other ContractingState, including such gains from the alienation ofsuch a permanent establishment (alone or with thewhole enterprise), may be taxed in that otherState."
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
12/20
Laba atas Pengalihan Kapal dan Pesawat
Terbang
ketentuan dalam Pasal 13 ayat (3), baik dalam OECDModel dan UN Model, mengatur pemajakan atas labapengalihan kapal dan pesawat terbang sebagai berikut:
"Gains from the alienation of ships or aircraft operated ininternational traffic, boats engaged in inland waterwaystransport or movable property pertaining to the operationof such ships, aircraft or boats, shall be taxable only inthe Contracting State in which the place of effectivemanagement of the enterprise is situated.
Rumusan Pasal 13 ayat (3) di atas memberikan hakpemajakan atas laba pengalihan kapal dan pesawatterbang hanya kepada negara di mana tempat efektifmanajemen perusahaan bertempat kedudukan.
P lih S h P h
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
13/20
Pengalihan Saham Perusahaan yang
Mencerminkan Pengalihan Harta Tak
Bergerak
Selanjutnya, OECD Model dan UN Model
memperluas prinsip pengenaan pajak yang telah
dirumuskan di Pasal 13 ayat (1) ke Pasal 13 ayat
(4), yaitu memperluas hak pemajakan Negara
sumber atas pengalihan saham perusahaan yangsecara prinsip mencerminkan pengalihan harta tak
berwujud
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
14/20
Pasal 13 ayat (4) menurut
OECD modelPasal 13 ayat (4) memperlakukan pengalihan sahamyang dilakukan oleh subjek pajak dalam negeri dariNegara domisili sama dengan pengalihan harta takbergerak di Negara sumber oleh subjek pajak dalamnegeri yang bersangkutan, baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui pihak lain
Persyaratan yang diminta dalam Pasal 13 ayat (4)OECD Model adalah lebih dari 50% nilai saham dapatdikaitkan dengan harta tak bergerak di Negara sumber.
Dalam kasus ini, tidak menjadi masalah siapa yangmenerbitkan saham, dan di manapihak yangmenerbitkan saham (apakah di Negara sumber, Negaradomisili, ataukah Negara ketiga), Negara sumber berhakmengenakan pajak atas pengalihan saham jika
memenuhi criteria Pasal 13 ayat (4) OECD Model.
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
15/20
Menurut UN model
UN Model menggunakan 2 (dua) pendekatan untuk
memperlakukan pengalihan saham yang secara prinsip
merupakan pengalihan harta takbergerak di Negara
sumber dengan rumusan sebagai berikut:
1. Pasal 13 ayat (4):
"Gains from the alienation of shares of the capital stock
of a company, or of an interest in a partnership, trust orestate, the property of which consists directly or
indirectly pr incipal ly of immovable property situated in a
Contracting State may be taxed in that State.
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
16/20
Lebih lanjut, Pasal 13 ayat (4) angka 2 UN Model
menjelaskan arti dari kata "principally" sebagai berikut:
"For the purposes of this paragraph, "principally" in
relation to ownership of immovable property means the
value of such immovable property exceeding 50 percent
of the aggregate value of all assets owned by the
company, partnership, trust or estate."
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
17/20
2. Pasal 13 ayat (5):
Jika Negara sumber tidak mendapat hak pemajakanatas dasar Pasal 13 ayat (4), maka Negara sumbermasih mungkin untuk mendapatkan hak pemajakanmelalui penerapan Pasal 13 ayat (5) sebagai berikut:
"Gains from the alienation of shares other than thosementioned in paragraph 4 representing a participation of
__percent (the percentage is to be established throughbilateral negotiations) in a company -which is a residentof a Contracting State may be taxed in that State."
Dalam Pasal 13 ayat (5) di atas, jumlah persentasesaham yang mencerminkan kepemilikan harta takbergerak diserahkan kepada masing-masing Negarauntuk menentukannya.
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
18/20
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
19/20
Rumusan Pasal 13 ayat (5) OECD Modeladalah sebagai berikut:
"Gains from the alienation of any property, other
than that referred to in paragraphs 1, 2, 3 and 4,
shall be taxable only in the Contracting State of
which the alienator is a resident."
-
8/10/2019 Harta Tak Bergerak Dan Capital Gain
20/20