55
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran
1. Sejarah Berdirinya Kabupaten Pesawaran
Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 1968 diusulkan untuk dimekarkan
menjadi 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Tanggamus dengan Ibukota
Kota Agung (telah diresmikan pada tahun 1997), Kabupaten Rajabasa
dengan Ibukota Kalianda dan Kabupaten Pesawaran dengan Ibukota
Gedong Tataan.
Dengan semangat Reformasi dan semangat Desentralisasi, masyarakat
Kabupaten Lampung Selatan dibelahan barat terus melanjutkan perjuangan
para pendahulunya melakukan terobosan guna terwujudnya Kabupaten
Pesawaran melalui proses Yuridis Formal yang tertuang dalam
Sk.No.021/P3KP/PPK/IV/2001, tentang struktur dan komposisi personalia
Panitia Pelaksanaan Persiapan Kabupaten Pesawaran (P3KP). Hasil kerja
yang diperoleh yaitu berupa: 1. Aspirasi Masyarakat, berupa surat
dukungan/persetujuan, 2. Kajian daerah (kerjasama Pemekaran Kabupaten
Lampung Selatan dengan LPM Universitas Lampung) .
56
Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesawaran di Provinsi Lampung dan diresmikan pada tanggal 2 November
2007, ditandai dengan dilantiknya Penjabat Bupati Pesawaran oleh
Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Berdasarkan pasal 2 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dinyatakan
bahwa “pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, daya saing
daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan
serta potensi dan keanekaragaman daerah”. Selain itu pasal 27 ayat (2)
juga menegaskan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban
menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
pemerintah pusat dan memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada DPRD, atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selama
satu tahun anggaran.
Bagi daerah otonom baru mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraaan
Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Informasi Laporan Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah kepada
masyarakat, menyatakan Kepala Daerah otonom baru menyusun dan
menyampaikan Laporan Perkembangan Penyelenggaraan Pemerintahan
57
Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri dan melalui
Gubernur sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
Kabupaten Pesawaran telah melaksanakan struktur dan mekanisme
pemerintahan daerah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang telah tertuang pada
Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran dan telah terbentuknya DPRD
Kabupaten Pesawaran.
2. Kondisi Geografis
Secara geografis wilayah Kabupaten Pesawaran terletak pada posisi 5’10’
– 5’50’ Bujur Timur dan antara 105º – 105º20’ Lintang Selatan. Luas
Kabupaten Pesawaran secara keseluruhan adalah 117.377 Ha dengan
Kecamatan Padang Cermin sebagai kecamatan terluas, yaitu 31.463 Ha.
Dari luas keseluruhan Kabupaten Pesawaran tersebut, 14.446 Ha
digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan sisanya yaitu 102.931 Ha
merupakan lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian.
Jenis penggunaan lahan sawah yang terbanyak adalah irigasi teknis dengan
dua kali penanaman padi dalam setahun. Sedangkan jenis penggunaan
lahan bukan sawah yang terbanyak adalah tagal/kebun. Kabupaten
Pesawaran terdiri atas beberapa pulau. Tiga pulau yang terbesar adalah
Pulau Legundi, Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian. Kabupaten
Pesawaran juga mempunyai beberapa gunung, yang tertinggi adalah
Gunung Pesawaran di Kecamatan Padang Cermin dengan ketinggian 1.604
58
m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah, dengan
panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 km².
Kabupaten Pesawaran merupakan daratan dengan ketinggian dari
permukaan laut yang bervariasi. Di Gedung Tataan sebagai pusat kota,
misalnya, mempunyai tinggi 142 m dari permukaan laut. Secara umum
memiliki iklim hujan tropis sebagaimana iklim Provinsi Lampung pada
umumnya, curah hujan per tahun berkisar antara 2.264 mm sampai dengan
2.868 mm dan jumlah hari hujan antara 90 sampai dengan 176 hari/tahun.
Luas wilayah Kabupaten Pesawaran adalah ± 1173,77 Km² dengan
kedudukan ibukota di Gedong Tataan.
Kabupaten Pesawaran pada tahun 2010 berpenduduk 397.294 jiwa
berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, memiliki potensi
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan pariwisata yang masih
terbuka untuk dikembangkan. Dengan kondisi wilayah yang ada
Kabupaten Pesawaran memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
menjadi pusat kawasan perdagangan dan perekonomian di Provinsi
Lampung, karena letaknya yang strategis yang berbatasan langsung
dengan 4 (empat) kabupaten/kota dan disebelah selatan yang berbatasan
langsung dengan Teluk Lampung. Batas wilayah administrasi Kabupaten
Pesawaran adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah
b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Teluk Lampung Kabupaten
Tanggamus
59
c. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus
d. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan dan
Kota Bandar Lampung
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah 117.377 hektar memiliki 7
kecamatan dan 133 desa. Topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah
dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai
bergunung dengan ketinggian dari permukaan laut antara 19 sampai dengan
162 meter.
B. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran
Untuk pertama kalinya Kabupaten Pesawaran melaksanakan pemilukada pada
tanggal 30 Juni 2010. Pada pemilukada ini terdapat 7 pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah, dan diikuti oleh 290.286 Daftar Pemilih
Tetap. Hasil Pemilukada Pesawaran menetapkan pasangan Aries Sandi
Dharma Putra, SH., MH dan Drs. Musiran sebagai pemenang pemilukada.
Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih dilaksanakan pada tanggal 20
September 2010. Pasangan Aries Sandi Dharma Putra, SH., MH dan Drs.
Musiran resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran yang pertama
dan memimpin Kabupaten Pesawaran hingga sekarang. Sebagai salah satu
daerah otonom, Kabupaten Pesawaran memiliki struktur organisasi
Pemerintahan Daerah sebagai berkut :
a. Perda No. 04 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kebupaten , Sekretariat DPRD Kabupaten dan Staf ahli Pesawaran
I. Sekretaris Daerah
60
II. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi :
1. Bagian tata pemerintahan
2. Bagian hukum
3. Bagian sosial
III. Asisten bidang perekonomian dan pembangunan, membawahi :
1. Bagian perekonomian
2. Bagian pembangunan
IV. Asisten bidang administrasi umu , membawahi :
1. Bagian umum dan protokol
2. Bagian keuangan
3. Bagian organisasi
4. Bagian pelengkap dan aset
V. Sekretariat DPRD, terdiri dari :
1. Sekretaris DPRD
2. Bagian umum
3. Bagian persidangan dan perundang undangan
4. Bagian keuangan
VI. Staf ahli, terdiri dari:
1. Staf ahli bid. Pemt. Hukum dan Politik
2. Staf ahli bid. Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan
3. Staf ahli bid. Kemasyarakatan dan SDM
b. Perda No. 05 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Pesawaran, Dinas Daerah terdiri dari:
1. Dinas Pendidikan
61
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Pekerjaan Umum
4. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
5. Dinas Pertanian dan Peternakan
6. Dinas Perkebunan dan Kehutanan
7. Dinas Kelautan dan Perikanan
8. Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan
9. Dinas Perhubungan
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
11. Dinas Pertambangan dan Energi
12. Dinas Pendapatan
13. Dinas Kebudayaan, Pariwisat, Pemuda dan Olahraga
14. Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan
15. Dinas Komunikasi dan Informatika
c. Perda No. 6 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kebupaten Pesawaran . lembaga teknis daerah terdiri dari:
1. Badan Perencanaan dan Pembanguan Daerah
2. Inspektorat
3. Badan Kepegawaian dan Diklat
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
7. Kantor Arsip dan Perpustakaan
8. Kantor Lingkungan Hidup
62
9. Kantor Ketahanan Pangan
10. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu
11. Satuan Polisi Pamong Praja
d. Perda No. 07 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain
sebagai bagian dari perangkat daerah pada Kebupaten Pesawaran, terdiri
atas :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
2. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
3. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri
e. Perda No. 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
pada Kebupaten Pesawaran, terdiri dari :
1. Kecamatan Gedong Tatan
2. Kecamatan Negrei Katon
3. Kecamatan Tegineneng
4. Kecamatan Way Lima
5. Kecamatan Padang Cermin
6. Kecamatan Punduh Pedada
7. Kecamatan Kendodong
8. Kecamatan Way Khilau
9. Kecamatan Marga Punduh
Dalam hal peyusunan APBD, Pemerintah Kabupaten Pesawaran
membentuk Tim Anggaran Eksekutif atau yang sering dikenal TAPD (Tim
63
Anggaran Pemerintah Daerah) adalah elemen dari eksekutif yang bertugas
dan berwenang dalam proses penyusunan anggaran (APBD) di tataran
Eksekutif. Tim Anggaran Eksekutif/TAPD mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. Mengkaji dan menganalisis usulan target pendapatan daerah
b. Mengkaji dan menganalisis usulan kegiatan prioritas Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD )
c. Mengkoordinir penyusunan APBD, perubahan APBD dan pertanggung
jawaban pelaksanaan APBD dengan instansi terkait
d. Menyusun draft APBD sesuai dengan kebijakan umum APBD
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Bupati Pesawaran
64
Tabel 2 : Daftar anggota TAPD Kabupaten Pesawaran
No Jabatan Dalam Tim Jabatan dalam Instansi
1 Penanggung Jawab Bupati
Wakil Bupati
2 Ketua Sekretaris Daerah
3 Wakil Ketua Kepala Bappeda
4 Sekretaris Kepala Bagian Keuangan Setdakab
Pesawaran
5 Anggota 1. Asisten bidang Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Setdakab Pesawaran
2. Asisten Bidang Perekonomian
dan Pembangunan Setdakab
Pesawaran
3. Asisten Bidang Administrasi
Umum Setdakab Pesawaran
4. Kepala Dinas Pendapatan
5. Inspektur Kabupaten Pesawaran
6. Kepala Bagian Pembangunan
Setdakab Pesawaran
7. Kepala Bagian Hukum Setdakab
Pesawaran
8. Kepala Bagian Umum dan
Protokol Setdakab Pesawaran
9. Kepala Bagian Perlengkatan
Aset Setdakab Pesawaran
Sumber : Bagian Keuangan Setdakab Pesawaran
Dalam tugasnya menyusun RAPBD, TAPD dibantu oleh Tim Pembahsan
RKA yang bertugas mengsingkronisasikan program seluruh SATKER di
Kabupaten Pesawaran, TIM ini beranggotakan antara lain :
65
Tabel 3 : Tim Pembahasan RKA-SKPD Kabupaten Pesawaran
No Jabatan Dalam Tim Jabatan dalam Instansi
1 Koordinator Belanja
Langsung
Sekretaris Bappeda
2 Koordinator Belanja
Tidak Langsung
Kasubbag Anggaran Bagian Keuangan
Setdakab Pesawaran
3 Koordinator Pendapatan Sekretaris Dipenda
4 Anggota 1. Sekretaris Inspektorat
2. Inspektur Pembantu Wilayah 1
Inspektorat Kabupaten Pesawaran
3. Kabid Perencanaan Bappeda
4. Kabid Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Bappeda
5. Kabid Pengendalian dan LitBang
Bappeda
6. Kabid ekonomi Bappeda
7. Kasubbag belanja Bagian
Keuangan Setdakab Pesawaran
8. Kasubbag Akuntansi Bagian
Keuangan Setdakab Pesawaran
9. Kasubbag Akuntansi Bagian
Hukum Setdakab Pesawaran
10. Kasubbag Penyusunan Program
Bagian Pembangunan Setdakab
Pesawaran
11. Kasubbag Peencanaan Dipenda
12. Kasubbag Penelitian dan
Pengembangan Bappeda
13. Kasubbag Sarana Dan Prasarana
Bappeda
14. Kasubbag Perencanaan Bappeda
15. Kasubbag Ekonomi Dan
Keuangan Bappeda
16. R. Doddy Anugrah, S.E., M.M
17. Wandaya Miftahudin
18. Ratna Ningsih, S.E
19. Khasiati, A.Md.
20. M. Alvin Winandar, S.Kom
21. M. Donny Valiandra, S.E.
22. Valendra Destalata
23. Sri Winarti, S.E
24. Dalla Aditya, S.E
Sumber : Bagian Keuangan Setdakab Pesawaran
66
C. Lembaga Legislatif Kabupaten Pesawaran
Pelaksanaan pemerintahan daerah Kabupaten Pesawaran diawasi oleh
wakil-wakil rakyat melalui DPRD. Pada tahun 2011, sebagian besar
anggota DPRD Kabupaten Pesawaran berasal dari fraksi Partai PDIP.
DPRD Kabupaten Pesawaran terdiri atas beberapa komisi, yaitu Komisi A
(Bidang Pemerintahan), Komisi B (Bidang Perekonomian dan Keuangan),
dan Komisi C (Bidang Pembangunan). Jumlah anggota DPRD Kabupaten
Pesawaran secara keseluruhan adalah 35 orang.
Dalam menjalankan tugasnya DPRD Kabupaten Pesawaran menyusun alat
kelengkapan yang dibantu oleh unit pendukung yang tugasnya diatur
dalam peraturan perundangan, alat kelengkapan tersebut antara lain :
a. Pimpinan
Pimpinan DPRD Kabupaten Pesawaran terdiri atas 1 (satu) orang ketua
dan 2 (dua) orang wakil ketua yang berasal dari partai politik
berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPRD. Ketua DPRD
ialah anggota DPRD yang berasal dari partai politik yang memperoleh
kursi terbanyak pertama di DPRD. Wakil Ketua ialah anggota DPRD
yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak
kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Ketua dan wakil ketua DPRD
diresmikan dengan keputusan DPRD. Pimpinan DPRD bertugas :
1) Memimpin sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil
keputusan
2) Menyusun rencana kerja pimpinan
67
3) Melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan
agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD
4) Menjadi juru bicara DPRD
5) Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD
6) Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga pemerintah
lainnya
7) Mengadakan konsultasi dengan Bupati dan pimpinan lembaga
Pemerintahan lainnya sesuai dengan keputusan DPRD
8) Mewakili DPRD di pengadilan
9) Melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan
sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
10) Menyusun rencana anggaran DPRD bersama Badan Urusan Rumah
Tangga yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripurna
11) Menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPRD yang
khusus diadakan untuk itu
b. Badan Musyawarah
Badan Musyawarah (Bamus) dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat
kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan
dan keanggotaan Badan Musyawarah pada permulaan masa
keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang. Pimpinan DPRD
karena jabatannya juga sebagai pimpinan Badan Musyawarah.
Badan Musyawarah bertugas:
1) Menetapkan agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun sidang, 1 (satu)
masa persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan
waktu penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian
rancangan undang-undang, dengan tidak mengurangi kewenangan
rapat paripurna untuk mengubahnya
2) Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menentukan
garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan
wewenang DPRD;
68
3) Meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat
kelengkapan DPRD yang lain untuk memberikan
keterangan/penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing
4) Mengatur lebih lanjut penanganan suatu masalah dalam hal
undang-undang mengharuskan Pemerintah atau pihak lainnya
melakukan konsultasi dan koordinasi dengan DPRD
5) Menentukan penanganan suatu rancangan undang-undang atau
pelaksanaan tugas DPRD lainnya oleh alat kelengkapan DPRD
6) Mengusulkan kepada rapat paripurna mengenai jumlah komisi,
ruang lingkup tugas komisi, dan mitra kerja komisi yang telah
dibahas dalam konsultasi pada awal masa keanggotaan DPRD
7) Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat paripurna
kepada Badan Musyawarah
c. Komisi
Komisi dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat kelengkapan DPRD
yang bersifat tetap. DPRD menetapkan jumlah komisi pada permulaan
masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang. Jumlah
anggota komisi ditetapkan dalam rapat paripurna menurut
perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada
permulaan masa keanggotaan DPRD dan pada permulaan tahun
sidang.
Pimpinan komisi merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat
kolektif dan kolegial. Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua
dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan
oleh anggota komisi berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat
dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan
menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan
69
pimpinan komisi dalam rapat komisi yang dipimpin oleh pimpinan
DPRD setelah penetapan susunan dan keanggotaan komisi.
Tugas komisi dalam pembentukan undang-undang adalah
mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan
penyempurnaan rancangan undang-undang.
Tugas komisi di bidang anggaran adalah:
1) Mengadakan pembicaraan pendahuluan mengenai penyusunan
rancangan APBD yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya
bersama-sama dengan Pemerintah Daerah;
2) Mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan
rancangan APBD yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya
bersama-sama dengan Pemerintah Daerah;
3) Membahas dan menetapkan alokasi anggaran untuk fungsi,
program, dan kegiatan lembaga yang menjadi mitra kerja komisi;
4) Mengadakan pembahasan laporan keuangan dan pelaksanaan
APBD termasuk hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan dengan
ruang lingkup tugasnya;
5) Menyampaikan hasil pembicaraan pendahuluan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, dan hasil pembahasan, kepada Badan
Anggaran untuk sinkronisasi;
6) Menyempurnakan hasil sinkronisasi Badan Anggaran berdasarkan
penyampaian usul komisi; dan
7) Menyerahkan kembali kepada Badan Anggaran hasil pembahasan
komisi, untuk bahan akhir penetapan APBD.
Tugas komisi di bidang pengawasan adalah:
1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang,
termasuk APBD, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk
dalam ruang lingkup tugasnya;
2) Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang
berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya;
3) Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; dan
Komisi dalam melaksanakan, dapat mengadakan:
70
4) Rapat kerja dengan Pemerintah yang diwakili oleh pimpinan
lembaga;
5) Rapat dengar pendapat dengan pejabat Pemerintah yang mewakili
instansinya;
6) Rapat dengar pendapat umum, baik atas permintaan komisi
maupun atas permintaan pihak lain;
7) Rapat dengar pendapat dengan pejabat Pemerintah yang mewakili
instansinya yang tidak termasuk dalam ruang lingkup tugasnya
apabila diperlukan; dan/atau
8) Kunjungan kerja.
Komisi menentukan tindak lanjut hasil pelaksanaan tugas komisi.
Keputusan dan/atau kesimpulan hasil rapat kerja komisi atau rapat kerja
gabungan komisi bersifat mengikat antara DPRD dan Pemerintah
Daerah. Komisi membuat laporan kinerja pada akhir masa keanggotaan
DPRD, baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat
digunakan sebagai bahan oleh komisi pada masa keanggotaan
berikutnya. Komisi menyusun rancangan anggaran untuk pelaksanaan
tugasnya sesuai dengan kebutuhan yang selanjutnya disampaikan
kepada Badan Urusan Rumah Tangga.
Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPRD. Hampir seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi DPRD, substansinya
dikerjakan di dalam komisi. Setiap anggota DPRD (kecuali pimpinan)
harus menjadi anggota salah satu komisi. Pada umumnya, pengisian
keanggotan komisi terkait erat dengan latar belakang keilmuan atau
penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi pokok yang
digeluti oleh komisi.
71
d. Badan Legislasi
Badan Legislasi dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat
kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan
dan keanggotaan Badan Legislasi pada permulaan masa keanggotaan
DPRD dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota Badan Legislasi
ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan
pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa
keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang.
Pimpinan Badan Legislasi merupakan satu kesatuan pimpinan yang
bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Legislasi terdiri atas 1
(satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang
dipilih dari dan oleh anggota Badan Legislasi berdasarkan prinsip
musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan
keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-
tiap fraksi. Pemilihan pimpinan Badan Legislasi dilakukan dalam
rapat Badan Legislasi yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah
penetapan susunan dan keanggotaan Badan Legislasi.
Badan Legislasi bertugas:
1. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar
urutan dan prioritas rancangan undang-undang beserta alasannya
untuk 1 (satu) masa keanggotaan dan untuk setiap tahun anggaran
di lingkungan DPRD.
2. Mengoordinasi penyusunan program legislasi antara DPRD dan
Pemerintah Daerah;
3. Menyiapkan rancangan undang-undang usul DPRD berdasarkan
program prioritas yang telah ditetapkan;
72
4. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan
konsepsi rancangan undang-undang yang diajukan anggota, komisi,
gabungan komisi, sebelum rancangan undang-undang tersebut
disampaikan kepada pimpinan DPRD;
5. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan undang-undang
yang diajukan oleh anggota, komisi, gabungan komisi, di luar
prioritas rancangan undang-undang tahun berjalan atau di luar
rancangan undang-undang yang terdaftar dalam program legislasi;
6. Melakukan pembahasan, pengubahan, dan/atau penyempurnaan
rancangan undang-undang yang secara khusus ditugaskan oleh
Badan Musyawarah;
7. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap
pembahasan materi muatan rancangan undang-undang melalui
koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus;
8. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan
undang-undang yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; dan
9. Membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah di bidang
perundang-undangan pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk
dapat digunakan oleh Badan Legislasi pada masa keanggotaan
berikutnya.
e. Badan Anggaran
Badan Anggaran dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat kelengkapan
DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan dan
keanggotaan Badan Anggaran menurut perimbangan dan pemerataan
jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan
DPRD dan pada permulaan tahun sidang. Susunan dan keanggotaan
Badan Anggaran terdiri atas anggota dari tiap-tiap komisi yang dipilih
oleh komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota dan
usulan fraksi.
Pimpinan Badan Anggaran merupakan satu kesatuan pimpinan yang
bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Anggaran terdiri atas 1
73
(satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang
dipilih dari dan oleh anggota Badan Anggaran berdasarkan prinsip
musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan
mempertimbangkan keterwakilan perempuan menurut perimbangan
jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan pimpinan Badan Anggaran
dilakukan dalam rapat Badan Anggaran setelah penetapan susunan dan
keanggotaan Badan Anggaran.
Badan Anggaran bertugas:
1. Membahas bersama Pemerintah Darah untuk menentukan pokok-
pokok kebijakan fiskal secara umum dan prioritas anggaran untuk
dijadikan acuan bagi setiap lembaga dalam menyusun usulan
anggaran;
2. Menetapkan pendapatan daerah bersama Pemerintah Daerah
dengan mengacu pada usulan komisi terkait;
3. Membahas rancangan undang-undang tentang APBD bersama
Bupati yang dapat diwakili oleh TAPD dengan mengacu pada
keputusan rapat kerja komisi dan Pemerintah Daerah mengenai
alokasi anggaran untuk fungsi, program, dan kegiatan lembaga;
4. Melakukan sinkronisasi terhadap hasil pembahasan di komisi
mengenai rencana kerja dan anggaran lembaga;
5. Membahas laporan realisasi dan prognosis yang berkaitan dengan
APBD; dan
6. Membahas pokok-pokok penjelasan atas rancangan undang-undang
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
74
Tabel 4 : Daftar Badan Anggaran DPRD Kabupaten Pesawaran
NO NAMA JABATAN
1 Toto Sumirat S, S.H. Ketua Ex Oficio Banang
2 Syamsudin Dahro, S.Sos. Wakil Ketua Ex Oficio Banang
3 Areh Sulistyo, A.Md.K. Wakil Ketua Ex Oficio Banang
4 Ir. Johnny Corne Anggota Banang
5 Suprapto Anggota Banang
6 A.Iswan.H.Caya,S.H., M.H Anggota Banang
7 Febi Arisma, S.Psi Anggota Banang
8 Ir. Johnny Corne Anggota Banang
9 Febi Arisma, S.Psi Anggota Banang
10 M. Nasir, S.I.Kom. Anggota Banang
11 Purwanto Anggota Banang
12 Mustika Bahrum, S.E. Anggota Banang
13 Hj. Tati, S.E Anggota Banang
14 Mursalin Anggota Banang
15 Rika Arlini Anggota Banang
f. Badan Kehormatan
Badan Kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat
kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. DPRD menetapkan susunan
dan keanggotaan Badan Kehormatan dengan memperhatikan
perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada
permulaan masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang.
Anggota Badan Kehormatan ditetapkan dalam rapat paripurna pada
permulaan masa keanggotan DPRD dan pada permulaan tahun sidang.
Pimpinan Badan Kehormatan merupakan satu kesatuan pimpinan yang
bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Kehormatan terdiri atas
1 (satu) orang ketua dan wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota
Badan Kehormatan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan
proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut
75
perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan pimpinan
Badan Kehormatan dilakukan dalam rapat Badan Kehormatan yang
dipimpin oleh pimpinan DPRD setelah penetapan susunan dan
keanggotaan Badan Kehormatan.
Badan Kehormatan bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi
atas pengaduan terhadap anggota karena:
1. Tidak melaksanakan kewajiban;
2. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap sebagai anggota DPRD selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut tanpa keterangan apa pun;
3. Tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat alat kelengkapan
DPRD yang menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali
berturut-turut tanpa alasan yang sah;
4. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota DPRD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD; dan/atau
5. Melanggar ketentuan larangan.
Selain tugas tersebut diatas, Badan Kehormatan melakukan evaluasi
dan penyempurnaan peraturan DPR tentang kode etik DPRD. Badan
Kehormatan berwenang memanggil pihak terkait dan melakukan kerja
sama dengan lembaga lain. Badan Kehormatan membuat laporan
kinerja pada akhir masa keanggotaan.