Download - Keadaan Umum Kabupaten Paser
-
KEADAAN UMUM KABUPATEN PASER
I. Letak Geografis dan Aministratif
1. Letak Geografi dan Administratif
Luas wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km, terdiri dari 10 kecamatan dengan 125 buah
desa/kelurahan (data sampai tahun 2008) dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Jumlah
penduduk pada tahun 2010 mencapai 231.593 jiwa atau memiliki kepadatan penduduk 8 jiwa/km.
Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, Paser, dengan luas
wilayah 2.385,39 km, termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas
wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah
Kecamatan Tanah Grogot, hanya seluas 33,58 km atau 2,89 persen.
Kabupaten Paser mempunyai luas wilayah 11.674,81 km2. Letak geografis dan batas-batas wilayah dari
kabupaten ini dapat dilihat Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kabupaten Paser
Letak geografi Batas wilayah
LU BT Utara Timur Selatan Barat
00 50
14,86
s/d
20 24
35,96
1150 31
12,16
s/d
1160 35
38,84
Kabupaten Kutai
Barat
Kabupaten
Penajam Paser
Utara dan Selat
Makassar
Kabupaten Kota
Baru Kalimantan
Selatan
Kabupaten
Tabalong
Kal.Selatan dan
Kab.
Barito Utara
Kalimantan Tengah
1.2. Keadaan Wilayah dan Geologi
1.2.1. Kemiringan dan ketinggian tempat
Kemiringan wilayah Kabupaten Paser diklasifikasikan atas 4 kelas berdasarkan keadaan tofografi, yaitu :
Kemiringan 0 2 % terdapat di Kecamatan Tanah Grogot, Paser Belengkong, Kuaro, Long Ikis, Tanjung Aru yang terletak pada bagian
Timur/pantai menghadap Selat Makassar.
Kemiringan 2 13 % terdapat di Kecamatan Kuaro, Paser Belengkong dan Kecamatan Tanah Grogot.
Kemiringan < 40 % terdapat di Kecamatan Waru, Muara Komam, Long Ikis dan Long Kali.
Kemiringan > 40 % umumnya tersebar luas di daerah Kecamatan Batu Sopang, Long Kali, Muara Komam, Long Ikis dan Kuaro.
Ketinggian tempat Kabupaten Paser dibagi menjadi 6 (enam) bagian wilayah ketinggian yaitu :
Ketinggian 0 - 7 m dari permukaan laut (dpl), umumnya mempunyai ciri fisik kadang tergenang, air tanah payau, banyak tanaman bakau,
daerah pengendapan sungai, kelembaban udara dan suhu air tawar dan tidak tergenang.
Ketinggian 7 25 m dari dpl, umumnya mempunyai ciri fisik : tanah cukup dalam dan subur, dapat dialiri air cukup besar, tidak ada erosi dan
bila ada sangat terbatas, permukaan tanah datar sampai belereng sedikit, kadang-kadang tergenang dan mempunyai air tanah yang cukup
baik dan mudah didapat.Ketinggian 25 100 m dpl, mempunyai ciri fisik : erosi sudah mulai terjadi, daerah yang dapat dialiri sudah mulai
berkurang, permukaan tanah berlereng datar sampai bergelombang.
Ketinggian 100 250 m dpl mempunyai ciri fisik yaitu permukaan tanah berlereng, bergelombang sampai bergunung, curah hujan tinggi, air
tanah dalam dan susah didapat, erosi sering terjadi, lapisan tanah cukup dangkal, tumbuhan tropika mulai sukar tumbuh, perkampungan
tersebar dan terpencil, wilayah peralihan iklim panas ke iklim pengunungan (sejuk).
Ketinggian 750 m atau lebih dpl mempunyai ciri fisik yaitu wilayah berbukit-bukit sampai belereng terjal dan memiliki udara sejuk.
1.2.2. Geologi
Struktur geologi Kabupaten Paser berumur antara metazoik, tertier dan kwartair, penyebarannya sebagai berikut :
Wilayah Bagian Timur kwartair dan meoser atas (neogen).
Wilayah Bagian Tengah berumur meoser bawah (paleagen).
Wilayah Bagian Barat berumur tertier dan pratertiair (mesozoik).
Geologi daerah umumnya terbentuk di zaman meocene muda, alluvial yang berumur kuartair dan ultrabasic yang berumur pratertiair, pelecene
dan sedikit oligocene.
-
Secara umum wilayah Kabupaten Paser merupakan antiklinorium dari punggung struktur deretan pegunungan Meratus yang miring ke arah Selat
Makassar. Formasi yang terbentuk pada zaman meocene muda umumnya tersusun dari batu liat, batubara, batu Paser dan mineral tanah lapuk.
Sedang formasi yang terbentuk pada zaman pratertiair tersusun dari batu kapur, batu paser dan sedikit batu liat, formasi di zaman kuartair terdiri
dari batu liat.
1.2.3. Jenis Tanah
Secara eksploratif di daerah Kabupaten Paser terdapat beberapa jenis tanah dengan kondisi :
Tanah Aluvial/Gambut.
Jenis tanah ini menyebar pada daerah dataran rendah, landai dan bergelombang di bagian timur pada lembah-lembah aliran sungai dan
pantai dengan luas wilayah 181.200 ha.
Tanah Podzolik Merah Kuning
Terdapat pada daerah-daerah bergelombang dan berbukit yaitu pada bagian barat wilayah dengan luas 517.850 ha.
Tanah Kompleks/Campuran
Jenis tanah ini terdiri dari podzolik coklat/andosol seluas 32.750 ha, podzolik/lithozol yang luasnya 74.000 ha, organosol gambut luasnya
56.000 ha, jenis podzolik luasnya 422.000 ha.
1.3. Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pertanian. Iklim di Kabupaten Paser tidak memiliki perbedaan musim yang jelas,
karena termasuk daerah yang beriklim tropis basah. Berbagai komponen iklim perlu diperhitungkan dalam usaha pertanian, namun penyajian
data iklim dalam profil pertanian bagian Kabupaten Paser ini hanya mencantumkan data curah hujan dan hari hujan yang datanya tersedia.
1.3.1. Curah hujan dan hari hujan
Salah satu unsur iklim yang berperan penting dalam pertanian adalah curah hujan dan hari hujan. Pada daerah-daerah yang tidak memiliki irigasi
teknis hujan merupakan sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Data rata-rata curah hujan dan hari hujan tahun 2010-2012
di Kabupaten Paser dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Rata-rata curah hujan tahun 2010 - 2012 di Kabupaten Paser.
No. Lokasi 2010 2011 2012
Stasiun/Kecamatan MM HH MM HH MM HH
1 Januari 198 12 189 12 206 14
2 Februari 262 13 185 10 248 12
3 Maret 393 20 194 12 168 10
4 April 308 16 200 13 201 12
5 Mei 229 18 122 10 179 8
6 Juni 154 17 61 8 98 9
7 Juli 199 17 81 8 62 5
8 Agustus 138 15 15 3 48 5
9 September 206 14 101 8 26 4
10 Oktober 253 18 170 10 - -
11 November 169 13 184 11 - -
12 Desember - - 188 15 - -
Jumlah 2.509 173 1.692 120 1.236 79
Rata - Rata 228,09 15,72 141 10 137,33 8,78 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2006-2010.
-
1.4. Demografi
Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Paser berdasarkan kecamatan selama tahun 2006 s/d 2010 dapat dilihat pada Tabel 1.4. Jumlah
penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tanah Grogot, sedangkan kecamatan yang memiliki penduduk paling sedikit jumlahnya adalah
Kecamatan Muara Samu.
Tabel 1.4 Luas wilayah dan jumlah penduduk Tahun 2006 s/d 2010 Kabupaten Paser.
No. Kecamatan
Luas wilayah
(km2)
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1. Batu Sopang 1.111,38 11.766 12.076 12.393 12.719 -
2. Muara Samu 855,25 3.578 3.673 3.770 3.869 -
3. Batu Engau 1.506,46 9.057 9.299 9.554 9.794 -
4. Tanjung Harapan 714,05 6.524 6.695 6.871 7.051 --
5. Pasir Belengkong 990,11 21.168 21.725 22.296 22.882 -
6. Tanah Grogot 335,58 47.529 48.780 50.062 51.378 -
7. Kuaro 747,30 20.011 21.728 22.299 22.885 -
8. Long Ikis 1.204,22 32.424 33.277 34.152 35.049 -
9. Muara Komam 1.753,40 10.617 10.897 11.183 11.476 -
10. Long Kali 2.385,39 22.377 22.967 23.570 24.190 -
Jumlah (jiwa) 185.051 191.117 196.140 201.293 -
Pertumbuhan (%) 3,28 2,63 2,63 -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2006-2010.
II. SUMBERDAYA
2.1. Sumberdaya Lahan Basah, Kering dan Air
Kabupaten Paser memiliki sumberdaya lahan yang cukup potensial untuk menunjang pertanian tanaman pangan maupun hortikultura, namun
penggunaannya masih belum optimal. Pada tahun 2010 luas lahan yang dapat digunakan untuk ditanami padi sawah seluas 14.386 ha, namun
yang ditanami padi (satu kali + lebih dua kali) hanya 5.974 ha, sedangkan luas lahan yang tidak ditanami padi dan sementara tidak ditanami
masing-masing seluas 793 ha dan 7.619 ha. Data luas penggunaan lahan, baik lahan sawah, lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian di
Kabupaten Paser Tahun 2010 disajikan pada Tabel 2.1.
Perkembangan penggunaan lahan untuk budidaya padi sawah yang ditanami padi selama satu tahun kurun waktu 2006-2010 dapat dilihat pada
Tabel 2.2. Luas sawah yang digunakan untuk kegiatan budidaya padi sawah bervariasi setiap tahunnya. Budidaya padi sawah banyak
dijalankan di lahan tadah hujan.
-
Tabel 2.1. Jenis penggunaan lahan Kabupaten Paser Tahun 2012
No. Penggunaan Lahan
Dalam Satu Tahun Sementara tidak Ditanami
Jumlah Ditanami Padi Tidak
Ditanami padi Dua Kali Satu Kali
1. Lahan Sawah
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Irigasi Teknis 0 0 0 0 0
1.2 Irigasi Setengah Teknis 0 0 0 0 0
1.3 Irigasi Sederhana 137 1.225 0 72 1.434
1.4 Irigasi Desa/Non-PU 63 348 0 62 473
1.5 Tadah hujan 547 2.628 3.635 3.787 10.612
1.6 Pasang Surut 270 276 285 40 871
1.7 Lebak - - - - -
1.8 Polder lainnya - - - - -
Jumlah 1.017 4.477 3.920 3.961 13.390
No. Penggunaan Lahan Luas
1 2 3
a. Lahan Kering
2.1 Tegal/Kebun 20.230
2.2 Ladang/Huma 11.158
2.3 Perkebunan 125.397
2.4 Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 8.214
2.5 Sementara Tidak Diusahakan 29.914
2.6 Tambak 16.875
2.7 Kolam/Tebat/Empang 231
2.8 Padang Pengembalaan/Rumput 1.420
2.9 Sementara Tidak Diusahakan 37.665
Lainnya (pekarangan yang ditanami tanaman pertanian,dll)
Jumlah Lahan Bukan Sawah 251.104
b. Lahan Bukan Pertanian
2.10 Rumah, Bangunan, dan Halaman Sekitarnya 11.608
2.11 Hutan Negara 855.857
2.12 Rawa-Rawa (Tidak Ditanami) 9.446
2.13 Lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus, dll) 18.909
Jumlah Lahan Bukan Pertanian
Total 1.160.314
Sumber : BPS Kabupaten Paser
-
Tabel 2.2. Luas penggunaan lahan untuk budidaya padi sawah yang ditanami padi setahun di Kabupaten Paser Tahun 2006-
2010.
No Jenis lahan sawah (ha)
Tahun
Rata-rata (ha)
2006 2007 2008 2009 2010
1. Irigasi teknis 0 - 0 0 0 0
2. Irigasi Setengah teknis 0 - 0 0 0 0
3. Irigasi Sederhana 1.850 - 0 671 1.300 1.273,67
4. Irigasi desa/Non PU 500 - 0 150 1.214 621,33
5. Tadah Hujan 3.301 - 217 1.381 2.642 1.885,25
6. Pasang Surut 817 - 0 0 818 817,5
7. Lebak 0 - 0 0 0 0
8. Lainnya (polder, rembesan dsb 0 - 0 0 0 0
Jumlah 6.468 - 217 2.202 5.974
Sumber : BPS Kabupaten Paser
Perkembangan luas areal tanam tanaman pangan kurun waktu 2006-2010 tergambar pada Tabel 2.3. Data luas tanam komoditi tersebut
bervariasi setiap tahunnya, baik untuk tanaman padi maupun palawija. Rata-rata luas tanaman padi sawah selama lima tahun mencapai 7.315
ha, sedang padi ladang 5.996 ha. Areal tanaman padi sawah terluas terjadi pada tahun 2009 yang mencapai 8.057 ha, sedang penanaman padi
ladang paling luas terjadi pada tahun 2007 dengan luas 8.583 ha. Tanaman palawija yang paling luas ditanam adalah tanaman jagung, sedang
tanaman kacang hijau paling sedikit ditanam. Rata-rata luas tanaman jagung selama lima tahun berkisar 500 ha, sedang kacang hijau hanya 86
ha.
Program peningkatan produksi tanaman perlu didukung oleh tersedianya sarana pengairan, seperti tata air mikro, dan jaringan irigasi tingkat
usaha tani. Pada tahun 2010 jumlah tata air mikro yang terdapat di Kabupaten Paser sebanyak 11 unit yang tersebar di empat kecamatan
dengan panjang saluran 37.612 m (Tabel 2.4), sedang jaringan irigasi tingkat usaha tani terdapat di tiga kecamatan dengan panjang saluran
18.150 m (Tabel 2.5). Sementara itu data di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2010 menyebutkan adanya
kegiatan untuk tata air mikro, jaringan irigasi desa, dan jaringan irigasi tingkat usaha tani di Kabupaten Paser untuk lahan seluas 550 ha.
-
Tabel 2.3. Perluasan areal tanaman pangan Tahun 2006-2010
No Jenis Tanaman Pangan
Tahun
Rata-rata (ha)
2006 2007 2008 2009 2010
1. Sawah 6.989 7.752 6.637 8.057 7.139 7.315
Pertambahan luas (%)
10,92 -14,38 21,40 -11,39 1,63
2. Ladang 6.971 8.583 6.232 5.672 2.520 5.996
Pertambahan luas (%)
23,12 -27,39 -8,99 -55,57 -17,21
3. Jagung 572 686 495 467 278 500
Pertambahan luas (%)
19,93 -27,84 -5,66 -40,47 -13,51
4. Ubi kayu 291 330 251 195 134 240
Pertambahan luas (%)
13,40 -23,94 -22,31 -31,28 -16,03
5. Ubi Jalar 122 182 115 147 72 128
Pertambahan luas (%)
49,18 -36,81 27,83 -51,02 -2,71
6. Kacang tanah 199 302 159 117 104 176
Pertambahan luas (%)
51,76 -47,35 -26,42 -11,11 -8,28
7. Kedelai 67 146 158 228 180 156
Pertambahan luas (%)
117,91 8,22 44,30 -21,05 37,35
8. Kacang hijau 96 127 85 67 56 86
Pertambahan luas (%)
32,29 -33,07 -21,18 -16,42 -9,59
Sumber : BPS Kabupaten Paser
Tabel 2.4. Tata Air Mikro di Kabupaten Paser Tahun 2010.
No Kecamatan Jumlah Tata Air Mikro Panjang Saluran (m)
1. Pasir Belengkong 5 22.712
2. Tanah Grogot 4 10.600
3. Long Kali 1 1.500
4. Long Ikis 1 2.800
Jumlah 11 37.612 m
Sumber : BPS Kabupaten Paser
-
Tabel 2.5. Jaringan irigasi tingkat usaha tani di Kabupaten Paser Tahun 2010.
No. Kecamatan Panjang saluran jaringan irigasi tingkat usaha tani (m)
1. Pasir Belengkong 15.350
2. Long Ikis 2.100
3. Tanjung Harapan 700
Jumlah 18.150
Sumber : BPS Kabupaten Paser
2.2. Sumberdaya Petani dan Kelembagaan
2.2.1. Sumberdaya petani
Petani merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan pertanian. Sebagai modal dasar pembangunan, petani tidak hanya sebagai
sasaran pembangunan pertanian tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Petani Kabupaten Paser berjumlah 32.472 orang dengan rincian
menurut kecamatan disajikan pada Tabel 2.6. Kecamatan yang paling banyak jumlah petaninya adalah Kecamatan Long Ikis dengan jumlah
petani 8.654 orang, sedang jumlah petani paling sedikit ditemui di Kecamatan Tanjung Harapan yang hanya mencapai 585 orang.
Tabel 2.6 Jumlah petani setiap kecamatan Tahun 2010.
No. Kecamatan Jumlah petani
1. Tanah Grogot 4.055
2. Pasir Belengkong 3.255
3. Batu Engau 3.251
4. Tanjung Harapan 585
5. Kuaro 4.194
6. Batu Kajang 2.145
7. Muara Komam 2.626
8. Long Ikis 8.654
9. Long Kali 2.174
10. Muara Samu 1.023
Jumlah 32.472
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Paser 2010
-
2.2.2. Kelompok Tani
Salah satu kelembagaan petani yang terdapat di Kabupaten Paser adalah Kelompok Tani. Data tahun 2012 menunjukkan jumlah kelompok tani
di sepuluh kecamatan berjumlah 1.189 kelompok dengan jumlah anggota 29.264 orang. Secara rinci keadaan kelompok tani di setiap kecamatan
disajikan pada Tabel 2.7. Pembinaan kelompok tani lebih lanjut untuk mendorong kelompok naik kelas sangat diperlukan.
Tabel 2.7 Jumlah kelompok tani dan jumlah anggota di Kabupaten Paser Tahun 2010.
Jumlah Jumlah Jenis Tingkat
No. Kecamatan Desa Nama Kelompok Tani Kelompok Anggota Kelompok Kemampuan
Tani (orang) Tani
1. Long Ikis
396 9733
1. Muara Adang 21 468
1 Nelayan Bersama 15 KD Pemula
2 Mina Perkasa 25 KD Pemula
3 Nelayan Lia Jaya 11 KD Pemula
4 Nelayan Abadi 22 KD Pemula
5 Muara Adang Indah 17 KD Pemula
6 Putra Belawa 30 KD Pemula
7 Nelayan Baru 17 KD Pemula
8 Nelayan Mina Raya 25 KD Pemula
9 Nelayan Adang Jaya 25 KD Pemula
10 Nelayan Aris Putra 22 KD Pemula
11 Nelayan Jaya Makmur 23 KD Pemula
12 Berkat Nelayan 25 KD Pemula
13 Putra Nelayan 27 KD Pemula
14 Adang Laut 10 KD Pemula
15 Nelayan Sinar Laut 22 KD Pemula
16 Tanah Harapan 25 KD Pemula
17 Sumber Jaya 25 KD Pemula
18 Pada idi 20 KD Pemula
19 Putra Pangkep 20 KD Pemula
20 Bambatang Jaya 20 KD Pemula
21 Rahmat Mulia 42 KD Pemula Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Paser 2012
2.2.3. Penangkar Benih
Penggunaan benih berkualitas tinggi merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan hasil tanaman yang maksimal. Ketersediaan benih
berkualitas diantaranya dihasilkan oleh para penangkar benih. Penangkar mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan benih unggul
bermutu. Jumlah petani penangkar benih padi, dan buah-buahan di Kabupaten Paser tahun 2010 disajikan pada Tabel 2.8, dan Tabel 2.9.
-
Tabel 2.8. Jumlah penangkar benih padi sawah Kabupaten Paser Tahun 2010
No. Kecamatan Jumlah penangkar Jumlah desa Varietas
1. Tanah Grogot 5 4 Mekongga, Cibogo,Towuti Ciherang, Sarinah,
Batang Piyaman, Situ Bagendit, IR-64
2. Pasir Belengkong 2 2 IR 64, Ciherang,
3. Kuaro 3 2 IR 64, Batang Piyaman
4. Long Ikis 1 1 IR 64
5. Long Kali 3 3 IR 64, Ciherang, Cibogo
Jumlah 14 12
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser, 2010
Tabel 2.9. Jumlah penangkar buah-buahan Kabupaten Paser Tahun 2010
No. Kecamatan Jenis buah Jumlah
penangkar Desa
Luas (Ha)/ jlh
pohon
1. Muara Komam Pisang 1 1
2. Batu Sopang Pisang 1 1
3. Tanah Grogot Salak 2 1
Rambutan 1 1
Jeruk 1 1
4. Long Kali Durian 1 1
5. Muara Samu Salak 1 1
6. Batu Engau Pisang 1 1
Jahe 1 1
Jumlah 10 9
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser, 2010
-
2.2.4.Jumlah kios saprodi
Kehadiran kios saprodi di desa-desa sangat membantu petani dalam mendapatkan sarana produksi dengan cepat. Jumlah kios saprodi di setiap
kecamatan masih sangat terbatas seperti terlihat pada Tabel 2.10. Kecamatan yang memiliki kios saprodi paling banyak adalah Kecamatan Long
Ikis dengan jumlah kios saprodi 9 buah, menyusul Paser Belengkong 8 buah, Tanah Grogot 6 buah, Kuaro 5 buah, Long Kali 4 buah, Batu
Engau, BatuSopang, dan Muara Komam masing-masing 1 buah.
Tabel 2.10. Jumlah kios saprodi di Kabupaten Paser Tahun 2010
No. Kecamatan Jumlah kios saprodi
1. Tanah Grogot 6
2. Long Ikis 9
3. Long Kali 4
4. Kuaro 5
5. Paser Belengkong 8
6. Batu Engau 1
7. Batu Sopang 1
8. Muara Komam 1
Jumlah 35
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser, 2010
III. SARANA PRODUKSI DAN ALAT MESIN PERTANIAN
Sarana produksi termasuk faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya pertanian. Diantara sarana produksii yang perlu mendapat
perhatian adalah penggunaan benih unggul. Penggunaan benih unggul merupakan prasyarat untuk mendapatkan produksi yang tinggi. Berkaitan
dengan hal ini pada tahun 2010 di Kabupaten Paser telah disalurkan sejumlah benih padi sawah hibrida dan non hibrida, padi unggul nasional
padi sawah, kedelai, dan benih unggul nasional padi ladang seperti terlihat pada Tabel 3.1.
-
Tabel 3.1. Penyaluran bantuan benih padi hibrida, non hibrida dan kedelai Tahun2010.
No. Lokasi/Kecamatan Luasan (Ha) Jumlah (Kg)
I. Benih BLBU Padi Sawah Hibrida (APBN) 244 3.660
1. Tanah Grogot 10 150
2. Pasir Belengkong 29 435
3. Long Kali 130 1.950
4. Long Ikis 50 750
5. Tanjung Harapan 15 225
6. Muara Samu 10 150
II Benih BLBU Padi Sawah non hibrida (APBN) 3.675 91.875
1. Tanah Grogot 793,5 19.838
2. Pasir Belengkong 911 2.277
3. Long Kali 927,5 23.118
4. Long Ikis 668 16.700
5. Tanjung Harapan 100 2.500
6. Kuaro 275 6.875
III Benih Unggul Nasional Padi Sawah 1.000 25.000
(Bantuan Keuangan Provinsi)
1. Tanah Grogot 272 6.800
2. Pasir Belengkong 366 9.150
3. Long Kali 65 1.625
4. Long Ikis 227 5.675
5. Kuaro 70 1.750
-
Tabel 3.1 (lanjutan)
IV. Bantuan Kedelai (Bantuan Keuangan Prov) 120 4.800
1. Muara Komam 30 120
2. Long Kali 10 40
3. Batu Engau 70 2.800
4. Muara Samu 10 40
V. Benih Unggul Nasional Padi Ladang (APBN) 250 6.250
1. Tanah Grogot 25 625
2. Long Kali 50 1.250
3. Long Ikis 75 1.875
4. Kuaro 100 2.500
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser, 2010
Ketersediaan alat dan mesin pertanian merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha tani. Keterbatasan tenaga kerja yang tersedia akan
dapat diatasi dengan tersedianya alat dan mesin pertanian. Beberapa jenis peralatan pertanian yang terdapat di Kabupaten Paser Tahun 2011
dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Data Alat/Mesin Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Paser Tahun 2011 dan 2012.
No Jenis Alsintan
Tahun
2011 2012
1 Hand Tractor 384 384
2 RMU 252 252
3 Power Thersher 191 191
4 Pengolah Jagung - -
5 Chopper 13 13
6 Pompa Air 16 16
7 Hand Sprayer - -
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser, 2012
-
IV. PRODUKSI PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Perkembangan produksi pertanian tanaman pangan yang meliputi tanaman padi sawah, padi ladang, palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau), buah-buahan, dan sayuran tahun 2008-2012 di Kabupaten Paser dapat dilihat pada Tabel 4.3 s/d Tabel
4.16.
Produksi padi sawah dan ladang selama kurun waktu 2006-2010 mengalami fluktuasi. Produksi padi sawah tertinggi dicapai pada tahun 2008
yang mencapai 33.507 ton, sedangkan padi ladang produksi tertinggi diperoleh pada tahun 2007 yang mencapai 22.136 ton (Tabel 4.1 dan Tabel
4.2). Peran padi sawah lebih besar dibandingkan padi ladang terhadap produksi padi di Kabupaten Paser.
Produksi tanaman palawija di Kabupaten Paser selama tahun 2006-2010 cenderung menurun, kecuali tanaman kedelai. Pada tahun 2010
produksi jagung hanya 998 ton, ubi kayu 1.668 ton, ubi jalar 1.030 ton, kedelai 220 ton, kacang tanah 163 ton, dan kacang hijau 60 ton. (Tabel
4.4 s/d Tabel 4.9).
Untuk komoditas buah-buahan yang diproduksi di Kabupaten Paser diantaranya pisang dimana pada tahun 2010 jumlah tanaman menghasilkan
617.463 pohon dengan produksi 13.683 ton, produksi durian 133 ton dari 7.365 tanaman menghasilkan, produksi pepaya 391 ton dari 5.570
tanaman menghasilkan, produksi nenas 56,00 ton dari 11.693 tanaman menghasilkan (Tabel 4.10 s/d 4.13).
Tanaman sayuran yang diproduksi di Kabupaten Paser antara lain bawang daun/bawang merah, petsai/sawi, kacang panjang, tomat, buncis, labu
siam, kangkung, dan bayam. Pada tahun 2010 produksi sayuran terbanyak adalah produksi tanaman terong sebesar 1.068 ton, ketimun sebesar
904 ton, tomat sebesar 662 ton, dan cabe rawit sebesar 520 ton, kacang panjang 561 ton (Tabel 4.14).
Tabel 4.1. Produktivitas, Produksi dan Luas Panen Tahun 2012
No Nama Komuditi
Luas Panen Produktivitas Produksi
( ha ) ( ku/ha ) ( ton )
1 Padi Sawah 6.814 41,03 27.959
2 Padi Ladang 3.399 27 9.086
3 Padi 10.213 36 37.044
4 Jagung 310 34,18 1.060
5 Kedelai 77 11,22 86
6 Kacang Tanah 84 13,2 111
7 Kacang Hijau 13 10,99 14
8 Ubi Kayu 136 137,88 1.875
9 Ubi Jalar 80 95,85 767
Sumber : ATAP 2012
-
Tabel 4.2. Angka Ramalan Produktivitas, Produksi Dan Luas Panen Tahun 2013
No Nama Komuditi
Luas Panen Produktivitas Produksi
( ha ) ( ku/ha ) ( ton )
1 Padi Sawah 6.959 43,53 30.294
2 Padi Ladang 2.487 27,46 19.203
3 Padi 9.446 39,30 37.123
4 Jagung 225 30,94 696
5 Kedelai 126 10,94 138
6 Kacang Tanah 106 13,33 141
7 Kacang Hijau 33 10,88 36
8 Ubi Kayu 141 136,25 1.921
9 Ubi Jalar 92 94,96 874
Sumber : ARAM 2013
Tabel 4.3. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 6.657 8.059 7.124 6.656 6.681 2.667,4
2. Luas panen (ha) 8.962 7.281 6.882 6.564 6.814 7.408,6
3. Produkvitas (ton/ha) 3,74 3,77 3,96 4,01 4,10 3,91
4. Produksi (ton) 33.507 27.427 27.224 26.336 27.959 28.490,6
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
-
Tabel 4.4. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi ladang (2006 s/d 2010) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 6.232 5.672 2.625 3.691 2.813 4.206,6
2. Luas panen (ha) 7.883 5.744 4.745 2.961 3.399 4.946,4
3. Produkvitas (ton/ha) 2,78 2,94 2,99 2,73 2,67 2,82
4. Produksi (ton) 21.909 16.892 14.173 8.109 9.086 14.033,8
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
Tabel 4.5. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah + padi ladang (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2012 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 12.889 13.731 9.749 10.347 9.494 6.972
2. Luas panen (ha) 16.845 13.025 11.627 9.525 10.213 12.247
3. Produkvitas (ton/ha) 3,26 3,36 3,56 3,61 3,62 3,48
4. Produksi (ton) 55.416 44.319 41.397 34.445 37.044 35.864,2
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
Tabel 4.6. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi jagung (2002 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 495 467 278 416 321 395,4
2. Luas panen (ha) 326 278 285 151 310 270
3. Produkvitas (ton/ha) 3,63 3,49 3,50 3,50 3,41 3,50
4. Produksi (ton) 1.182 973 998 529 1.060 948,4
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012
-
Tabel 4.7. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi ubi kayu (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 251 195 134 145 112 167,4
2. Luas panen (ha) 287 188 121 193 136 215,2
3. Produkvitas (ton/ha) 13,44 13,74 13,79 13,64 13,78 13,67
4. Produksi (ton) 3.858 2.583 1.668 2.633 1.875 2.523,4
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
Tabel 4.8. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi ubi jalar (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 115 147 115 128 77 116,4
2. Luas panen (ha) 155 117 107 150 80 121,8
3. Produkvitas (ton/ha) 9,31 9,64 9,63 9,64 9,58 9,56
4. Produksi (ton) 1.443 1.128 1.030 1.446 767 1.162,8
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
Tabel 4.9.Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kedelai (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 158 228 176 102 100 152,8
2. Luas panen (ha) 150 99 197 138 77 132,2
3. Produkvitas (ton/ha) 1,05 1,11 1,12 2,08 1,11 1,06
4. Produksi (ton) 157 110 220 155 86 145,6
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
-
Tabel 4.10. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang tanah (20068s/d 2012) di Kabupaten
Paser
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 159 117 176 102 100 130,8
2. Luas panen (ha) 215 106 124 85 84 122,8
3. Produkvitas (ton/ha) 1,25 1,32 1,32 1,31 1,32 1,51
4. Produksi (ton) 269 140 163 112 111 159
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
Tabel 4.11. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau (2008 s/d 2012) di Kabupaten
Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 85 67 56 35 14 51,4
2. Luas panen (ha) 81 58 55 50 13 51,4
3. Produkvitas (ton/ha) 1,01 1,07 1,09 1,08 1,07 1,064
4. Produksi (ton) 82 62 60 54 14 54,4
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
-
Tabel 4.12. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi pisang (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1.
Tanaman
menghasilkan
(pohon)
1.646.294 683.446 617.463 739.405 663.162 869.954
2. Produksi (ton) 19.004,00 23.762,60 13.683 21.156 25.812 20.683,52
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
Tabel 4.13. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi durian (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Tanaman menghasilkan
(pohon) 2.839 6.845 7.365 7.012 6.382 6.088,6
2. Produksi (ton) 104,95 431,40 133 229 211 223,87
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008-2012.
Tabel 4.14. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi pepaya (2006 s/d 2010) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Tanaman menghasilkan
(pohon) 22.461 5.923 5.570 5.186 4.960 8.820
2. Produksi (ton) 492,05 528,80 391 409 234 410,97
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008- 2012.
-
Tabel 4.15. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi nenas (2008 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Tanaman menghasilkan
(pohon) 78.326 34.398 11.693 15.400 13.049 30.573,2
2. Produksi (ton) 145,74 169,70 56,00 98 70 107.88
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, 2008-2012.
Tabel 4.16. Perkembangan luas panen, dan produksi sayuran (2011 s/d 2012) di Kabupaten Paser.
No Tanaman
ATAP 2011 ATAP 2012
Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
( Ha ) ( Ton ) ( Ton / Ha ) ( Ha ) ( Ton ) ( Ton / Ha )
1 Bawang Merah 1 10 10 10 74,1 7,41
2 Bawang Putih 0 0 0 0 0 0
3 Bawang Daun 0 0 0 0 0 0
4 Kentang 0 0 0 0 0 0
5 Kubis 0 0 0 1 3 2,50
6 Kembang Kol 0 0 0 0 0 0
7 Petsai/Sawi 59 149 2,52 33 58 1,75
8 Wortel 0 0 0 0 0 0
9 Lobak 0 0 0 0 0 0
10 Kacang Merah 0 0 0 0 0 0
11 Kacang Panjang 151 664 4,40 105 292 2,78
12 Cabe Besar 33 48 1,46 16 91 5,70
13 Cabe Rawit 140 352 2,51 86 341 3,96
14 Jamur 1 3 3 20 180 9
15 Tomat 69 262 3,79 38 167 4,40
16 Terung 114 436 3,82 57 348 6,1
17 Buncis 54 192 3,56 27 84 3,12
18 Ketimun 91 576 6,33 42 176 4,16
19 Labu Siam 9 10 1,13 0 0 0
20 Kangkung 77 241 3,12 47 86 1,83
21 Bayam 68 166 2,44 46 50 1,09
22 Melon 0 0 0 0 0 0
23 Semangka 36 270 7,51 31 591 19,08
24 Blewah 0 0 0 0 0 0
Sumber : BPS Kabupaten Paser Tahun 2011 dan 2012