Download - Kebutuhan Eliminasi Urin PDF
Maria Komariah, S.Kp. M.Kes.
Fungsi Urine Normal Proses Miksi Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Urinary Gangguan Eliminasi Diagnosa Keperawatan Tindakan
Pengeluaran cairan yang tidak diperlukan tubuh
Proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi dua bagian, 1. Pembentukan urine 2. Pengeluaran urine.
Fungsi utama ginjal regulasi volume dan komposisi dari cairan ekstraselular tubuh (ECF).
Fungsi Menyeleksi cairan dan substansi yang tidak dan
dibutuhkan dengan jalan retensi dan mengekskresi (mengeluarkan)
Pembentukkan urine filtrasi, reabsorbsi dan sekresi
Terjadi di glomerulus, terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari
permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah,
sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein,
cairan yang tersaring ditampung di oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll. Diteruskan ke tubulus ginjal
penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat,
terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.
pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dari sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke luar.
= urination, voiding dan Mikturisi. Pada orang dewasa muncul ketika urine
yang telah berjumlah 250 – 400 ml menekan atau mendistensi kandung kemih. Pada anak kecil rangsangan muncul dengan jumlah yang lebih kecil.
1. Volume : tergantung dari intake dan kehilangan air lainnya. Pengeluaran urine kurang dari 30 ml/jam mengindikasikan tidak adekuatnya aliran darah ke ginjal.
2. Warna : berkisar dari kuning terang sampai dengan kuning gelap.
3. Kepekatan : Normal transparan. tanpa endapan (sedimen)
4. Bau : khas air kemih biasanya disebut dengan aromatik bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat Jenis : 1.010 – 1.0206. pH : 4,5 – 7,5. tergantung dari intake makanan
ataupun kondisi penyakit klien.
Banyak orang yang berkemih setiap 4 – 6 kali perhari. variasi pola intake cairan berpengaruh terhadap pola berkemih.
Total jumlah berkemih selama 24 jam biasanya dalam rentang 1.200 – 1.500 ml,
setiap berkemih biasanya berkisar minimum 200 ml dan maksimum 500 ml.
Usia (tahun) Output (ml)BBL – 2
2 – 5
5 – 8
6 – 14
Di atas 14
500 – 600
500 – 800
600 – 1.200
1.000 – 1.500
1.500
1. Intake Cairan2. Kehilangan Cairan Tubuh3. Nutrisi banyak memakan makanan bergaram tanpa
peningkatan intake cairan, urine output akan menurun dan pekat.
Alkohol ataupun makanan yang mengandung caffeine mengandung diuretik dan akan meningkatkan output urine.
4. Posisi Tubuh : laki-laki berdiri. 5. Faktor Psikologis : pengeluaran urine dibawah
kontrol volunter, 6. Stress, ansietas Privacy.
7. Obstruksi Aliran Urine : menurun akibat dari batu ginjal, pembesaran prostat, tumor, struktur abnormal
8. Infeksi Saluran Kemih :. Seseorang dengan ISK seringkali mengalami urgency (dorongan) dalam berkemih, urine dapat menjadi abnormal, mengandung pus (pyuria) dan darah (hematuria).
9. Hipotensi : arteri ginjal tidak mendapatkan cukup tekanan untuk menyebabkan filtrasi glomerular.
10. Cedera Saraf11. Penurunan Tonus Otot : 12. Kehamilan :
13. Pembedahan : Stress pembedahan dikeluarkannya ADH
14. Pengobatana. Diuretik : meningkatkan urine output reabsorpsi
sodium dan air dalam tubula ginjal.b. Cholinergik : meningkatkan berkemih
menstimulasi kontrasi dari otot detrusor.c. Beberapa obat yang mengubah warna urine antara lain
pyridium mengakibatkan urine berwarna kuning terang dan amitriptyline menjadikan urine biru-hijau.
15. Urinary Diversion prosedur pembedahanUreter dialirkan kesuatu
tempat baru untuk melewati area yang rusak.
a. Polyuriab. Oliguria, Anuriac. Stranguri : miksi sering tetapi sedikit-sedikit,
lambat dan terasa nyeri.d. Urgency : ketidakmampuan untuk
menghentikan dorongan berkemih.e. Frequency : interval yang sering. Frequency
dan urgency seringkali timbul bersamaan.f. Retensi urineg. Incontinensia Urine
a. Dysuria : nyeri saat berkemih. b. Nocturia : berkemih selama jam tidur
normal.c. Hematuria : adanya darah dalam urine. d. Pyuria : urine mengandung puse. Lithuri : batu kecilf. Enuresis : Berkemih tak terasa tanpa
adanya kondisi patofisiologi yang mendasarinyamengompol.
Retensi urine Inkontinesia urine total Inkontinensia urine fungsional Inkontinensia urine stress Inkontinensia urine tak tertahankan Inkontinensia refleks urine