LAPORAN AKHIR TAHUN
KOMUNIKASI (SOSIALISASI, TEMU INFORMASI, PAMERAN, MELATIH DI BPP)
Wahyuni Amelia Wulandari
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2013
26/1801.019/011/A/RODHP/2013
ii
LAPORAN AKHIR TAHUN
KOMUNIKASI (SOSIALISASI, TEMU INFORMASI, PAMERAN, MELATIH DI BPP)
Wahyuni Amelia Wulandari
Agus Darmadi Alfayanti Nazirwan
Ujang Hamidi Mariana Erawati
Adianto Johardi
Edi Sumardi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013
iii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Komunikasi (Sosialisasi, Temu Informasi,
Pameran, Melatih di BPP) dapat diselesaikan. Laporan ini berisi tentang hasil pelaksanaan
kegiatan Komunikasi (Sosialisasi, Temu Informasi, Pameran, Melatih di BPP) selama satu
tahun dari bulan Januari sampai dengan Desember.
Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) Menyebarluaskan informasi /diseminasi teknologi
hasil pengkajian dan diseminasi kepada stakeholders, petani dan masyarakat pengguna
lainnya melalui kegiatan sosialisasi, pameran teknologi, dan pelatihan di BPP, 2)
Mendapatkan umpan balik informasi dari pengguna tentang permasalahan dan teknologi
yang dibutuhkan melalui temu informasi, 3) Menjalin hubungan antara petani dengan
petugas terkait dan pihak swasta, serta menjalin hubungan antara peneliti dan penyuluh
di lapangan melalui sosialisasi, seminar. Diharapkan dari kegiatan ini dapat
menyebarluaskan informasi/diseminasi teknologi hasil pengkajian dan diseminasi kepada
stakeholders, petani dan masyarakat pengguna lainnya melalui kegiatan sosialisasi,
pameran teknologi, dan pelatihan di BPP, umpan baik kebutuhan teknologi dari
pengguna. Serta terjalinnya hubungan antara petani dengan petugas terkait dan pihak
swasta, serta menjalin hubungan antara peneliti dan penyuluh di lapangan melalui
sosialisasi dan seminar regional.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPTP Bengkulu atas bimbingan
dan arahan-arahannya dalam kegiatan ini, demikian juga kepada rekan-rekan anggota tim
yang telah memberikan tenaga dan pikiran sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan
baik. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu, Desember 2013
Penanggung Jawab
Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si NIP. 19750724 199903 2 002
iv
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RODHP : Komunikasi (Sosialisasi, Temu Informasi, Pameran,
Melatih di BPP) 2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu 3. Alamat Unit Kerja : JL. Irian Km 6,5 Bengkulu 38119 4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2013 5. Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan 6. Penanggung Jawab a. Nama : Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si b. Pangkat/Golongan : Penata /IIIc c. Jabatan : Peneliti Muda 7. Lokasi : Provinsi Bengkulu 8. Agroekosistem : - 9. Tahun Mulai : 2010 10. Tahun Selesai : 2015 11. Output Tahunan : Menyelenggarakan sosialisasi hasil kegiatan BPTP
Bengkulu TA. 2013 sebanyak 1 kali, temu informasi teknologi sebanyak 1 kali, pameran sebanyak 5 kali, ekspose / open house sebanyak 1 kali.
12. Output Akhir : Tersebarluaskannya informasi/diseminasi teknologi hasil pengkajian dan diseminasi kepada stakeholders, petani dan masyarakat pengguna lainnya melalui kegiatan sosialisasi, pameran teknologi, dan pelatihan di BPP.
13. Biaya TA. 2013 : Rp. 149.890.000,- (Seratus empat puluh sembilan juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah).
Koordinator Program, Dr. Ir. Wahyu Wibawa, MP NIP. 19690427 199803 1 001
Penanggung Jawab RODHP
Wahyuni A. Wulandari, S.Pt, M.Si NIP.19750724 199903 2 002
Mengetahui : Kepala BBP2TP, Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng NIP. 19610802 198903 1 011
Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002
v
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii DAFTAR ISI .............................................................................................. iv DAFTAR TABEL ......................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii RINGKASAN .............................................................................................. viii SUMMARY ................................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Dasar Pertimbangan ........................................................................ 2
1.3. Tujuan ............................................................................................
1.4. Keluaran yang Diharapkan ................................................................ 2
II.TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
III.PROSEDUR .........................................................................................
3.1. Pendekatan...... ............................................................................... 5
3.2. Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................... 5
3.3. Metode Pelaksanaan ......................................................................... 5
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 7
4.1. Pameran......................................................................................... 7
4.2. Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengkajian TA 2013 ke Stakeholders
Di Provinsi Bengkulu ....................................................................... 16
4.3. Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengkajian TA 2013 ke Stakeholders
Di Provinsi Bengkulu ....................................................................... 16
4.4. Perjalanan Dinas Keluar Provinsi ........................................................ 17
V.KESIMPULAN ....................................................................................... 32
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33
ANALISIS RISIKO ..................................................................................... 34
JADWAL KERJA ......................................................................................... 35
PEMBIAYAAN ............................................................................................ 36
PERSONALIA ............................................................................................. 38
LAMPIRAN ................................................................................................ 39
vi
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1. Media cetak yang di pamerkan di acara PEDA XIV Mukomuko ............... 10
2. Produk olahan pangan yang dipamerkan di acara PEDA XIV Mukomuko . 10
3. Daftar risiko pelaksanaan kegiatan ...................................................... 34
4. Daftar penanganan risiko dalam pelaksanaan kegiatan ......................... 34
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
1. Foto-foto Pelaksanaan Kegiatan Pameran Pekan Daerah di Mukomuko .......... 39
2. Foto kegiatan Pameran Pekan Pertanian Spesifik Lokasi II (PPSL II) di
Kendari Sulawesi Utara .............................................................................. 40
3. Leaflet Seminar Inovasi Teknologi Pertanian ................................................ 41
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1. Sistem Informasi Publik ....................................................................... 18
ix
RINGKASAN
1. Judul RDHP : Komunikasi (Sosialisasi, Temu Informasi,
Pameran, Melatih di BPP)
2. Unit kerja : BPTP Bengkulu
3. Tujuan : 1. Menyebarluaskan informasi/diseminasi
teknologi hasil pengkajian dan diseminasi
kepada stakeholders, petani dan masyarakat
pengguna lainnya melalui kegiatan sosialisasi,
pameran teknologi, dan pelatihan di BPP
2. Mendapatkan umpan balik informasi dari
pengguna tentang permasalahan dan
teknologi yang dibutuhkan melalui temu
informasi.
3. Menjalin hubungan antara petani dengan
petugas terkait dan pihak swasta, serta
menjalin hubungan antara peneliti dan
penyuluh di lapangan melalui sosialisasi.
4. Keluaran : 1. Tersebarluaskannya informasi/diseminasi
teknologi hasil pengkajian dan diseminasi
kepada stakeholders, petani dan masyarakat
pengguna lainnya melalui kegiatan sosialisasi,
pameran teknologi, dan pelatihan di BPP.
2. Umpan balik kebutuhan teknologi dari
pengguna
3. Terjalinnya hubungan antara petani dengan
petugas terkait dan pihak swasta, serta
menjalin hubungan antara peneliti dan
penyuluh di lapangan melalui sosialisasi,
penas.
5. Prosedur : Kegiatan yang dilaksanakan adalah: 1). Sosialisasi
dan ekspose: menyampaikan program dan hasil
kegiatan litkaji dan diseminasi BPTP kepada
pemda, pengguna dan masyarakat melalui metode
tatap muka/pertemuan, 2). Temu informasi :
x
pertemuan untuk mendapatkan umpan balik
informasi kebutuhan teknologi spesifik lokasi, 3).
Pameran : peragaan inovasi teknologi pertanian
secara visual, 4). Seminar regional : pertemuan
ilmiah antara peneliti, penyuluh, petani, dan
swasta untuk menyeminarkan dan menyebarkan
hasil litkaji dan diseminasi, 5). Melatih di BPP :
menjadi narasumber pertemuan yang
diselenggarakan oleh BPP berdasarkan undangan.
6.
Capaian
: Menyelenggarakan sosialisasi hasil kegiatan BPTP
Bengkulu TA. 2013 sebanyak 1 kali, temu
informasi teknologi sebanyak 1 kali, pameran
sebanyak 5 kali, ekspose / open house sebanyak
1 kali. Pelaksanaan PENAS tidak jadi dilaksanakan
pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014
7. Prakiraan Manfaat : Hasil-hasil litkaji dan diseminasi BPTP Bengkulu
dan Badan Litbang Pertanian dapat tersebar,
dikembangkan dan diterapkan oleh pengguna
sehingga bermanfaat untuk meningkatkan
kesejahteraan petani
8. Dampak : Dengan terdiseminasikannya hasil-hasil litkaji
spesifik lokasi maka akan berdampak pada
peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani
dan stakeholders dalam pengembangan pertanian
sehingga akan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani di Bengkulu.
9. Jangka Waktu : 1 Tahun
10.
Biaya : Rp. 149.890.000,- (Seratus empat puluh sembilan
juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah)
xi
SUMMARY
1. Title : Communications (Socialization, Information Retrieval,
Exhibition, Training at BPP)
2. Institution : Assessment Institute for Agriculture Tecnology (AIAT) of
Bengkulu
3. Objectives : 1. Disseminate information / dissemination of technology
assessment and dissemination of results to
stakeholders, farmers and other user communities
through socialization, technology exhibitions, and
training at BPP.
2. Getting feedback from users about the problems of
information and technology needed by information
retrieval.
3. Relationship between farmers with relevant officers
and private parties, as well as the relationship
between researchers and extension workers in the
field through socialization.
4. Outputs : 1.Dissemination of technology assessment and
dissemination of results to stakeholders, farmers and
other user communities through socialization,
technology exhibitions, and training at BPP.
2. Feedback technology needs of users.
3. Relations between farmers with relevant officials and
private parties, as well as the relationship between
researchers and extension workers in the field
through socialization.
5. Procedure : Activities that implemented are: 1). Socialization and
exposure: delivering programs and results and
dissemination activities litkaji BPTP to local governments,
users and communities through face-to-face methods /
meetings, 2). Gathering information: meetings to get
feedback specific information technology needs, 3).
Exhibition: demonstration of visual innovation of
agricultural technology, 4). Regional Seminar: scientific
meetings between researchers, extension workers,
xii
farmers, and private for menyeminarkan and disseminate
results and dissemination litkaji, 5). Train at BPP: a
speaker meeting organized by the BPP by invitation.
6. Achievement : Conducting socialization results BPTP Bengkulu TA
activities. 2013 1 times, gathering information technology
1 time, 5 times as many exhibitions, exposure / open
house 1 time. PENAS implementation was not run in 2013
but in 2014
7. Benefits : The results litkaji and dissemination BPTP Bengkulu and
AARD can spread, developed and implemented by the
user so it is useful to improve the welfare of farmers
8. Impact : With the dissemination of the results of site-specific litkaji
it will have an impact on improving the skills and
knowledge of farmers and stakeholders in the
development of agriculture so as to increase the income
and welfare of farmers in Bengkulu.
9. Periode : 1 Year
10. Budget : Rp. 149.890.000,-
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu sebagai lembaga
pengkajian selain dituntut untuk menghasilkan paket teknologi spesifik lokasi,
juga dituntut untuk menyebarluaskan hasil-hasil pengkajian yang telah dilakukan
kepada pengguna sehingga hasilnya memberikan manfaat yang nyata dalam
pembangunan pertanian. BPTP Bengkulu merupakan salah satu institusi Badan
Litbang Pertanian di daerah yang mempunyai tugas mempercepat transfer
teknologi baik kepada petani maupun pengguna lainnya di daerah sentra
produksi. Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian
ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna. Banyak paket
teknologi yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian baik di sub sektor
tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan, namun hanya sebagian lapisan
masyarakat tani yang merespon dan menggunakannya sesuai anjuran.
Diseminasi teknologi dan informasi pertanian dilakukan melalui beberapa
kegiatan, antara lain : pengelolaan informasi dan teknologi dapat dilaksanakan
dalam bentuk pameran/ekspose bersama Pemerintah Daerah (public-display),
komukasi yang memungkinkan proses dialog antara penyaji/pembicara dengan
khalayak sasaran dapat dilakukan dalam bentuk temu informasi teknologi
pertanian (infomation forum), sosialisasi kegiatan, apresiasi di tingkat desa, dan
berbagai bentuk kegiatan tatap muka lainnya seperti seminar, lokakarya,
pertemuan tim teknis/komisi teknologi dan simposium. Peningkatan kapasitas
institusi merupakan suatu kegiatan sosialisasi dan advokasi untuk meningkatkan
apresiasi berbagai pihak terhadap BPTP dan peningkatan mutu kinerja dan
pelayanan institusi melalui komunikasi/audiensi serta hearing/road show dengan
lembaga baik pemerintah (eksekutif, legislatif, yudikatif) maupun non pemerintah
(LSM, pengusaha dan KTNA).
Paket rekomendasi teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh BPTP
Bengkulu agar lebih cepat diadopsi oleh petani dan pengguna lainnya serta
berkembang di daerah sentra produksi harus didiseminasikan dengan baik.
Sebagai lembaga pengkajian, BPTP Bengkulu selain dituntut menghasilkan paket
teknologi spesifik lokasi juga dituntut menyebarluaskan hasil-hasil pengkajian
2
yang telah dilakukan kepada pengguna sehingga memberikan manfaat yang
nyata dalam pembangunan pertanian.
1.2. Dasar Pertimbangan
Dalam rangka mewujudkan pembangunan pertanian yang maju, efisien
dan berkelanjutan, diperlukan dukungan teknologi pertanian yang telah teruji
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kemampuan wilayah. Pelaksanaan
perakitan paket teknologi pertanian spesifik lokasi di Bengkulu telah dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengkajian sesuai dengan kebutuhan
pengguna, sosial ekonomi budaya petani kemudian dirakit menjadi paket
teknologi pertanian spesifik lokasi. Paket teknologi pertanian spesifik lokasi
tersebut perlu didiseminasikan kepada pengguna dengan cara yang tepat melalui
komunikasi tatap muka berupa Seminar / Lokakarya, Ekspose, Temu Lapang,
Temu Usaha, Temu Informasi dan Pameran
1.3. Tujuan
1. Menyebarluaskan informasi /diseminasi teknologi hasil pengkajian dan
diseminasi kepada stakeholders, petani dan masyarakat pengguna lainnya
melalui kegiatan sosialisasi, pameran teknologi, dan pelatihan di BPP
2. Mendapatkan umpan balik informasi dari pengguna tentang permasalahan
dan teknologi yang dibutuhkan melalui temu informasi.
3. Menjalin hubungan antara petani dengan petugas terkait dan pihak swasta,
serta menjalin hubungan antara peneliti dan penyuluh di lapangan melalui
sosialisasi, seminar.
1.4. Keluaran yang Diharapkan
Keluaran tahunan
1. Tersebarluaskannya informasi/diseminasi teknologi hasil pengkajian dan
diseminasi kepada stakeholders, petani dan masyarakat pengguna lainnya
melalui kegiatan sosialisasi, pameran teknologi, dan pelatihan di BPP.
2. Umpan baik kebutuhan teknologi dari pengguna.
3
3. Terjalinnya hubungan antara petani dengan petugas terkait dan pihak
swasta, serta menjalin hubungan antara peneliti dan penyuluh di lapangan
melalui sosialisasi dan seminar regional.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian telah menggunakan berbagai media sebagai wahana
promosi teknologi yang dihasilkan baik itu diseminasi hasil-hasil litkaji kepada petani-
peternak, pihak swasta dan pengguna lain perlu dilakukan melalui media yang tepat dan
secara berkelanjutan. Teknis penyampaian teknologi yang disebarkan di kalangan petani-
peternak atau pengguna teknologi lainnya sangat menentukan untuk diadopsi dan
digunakannya. Cara atau teknis penyampaian materi ataupun teknologi pertanian sangat
tergantung kepada pendidikan atau tingkat pengetahuan petani-peternak ataupun para
pengguna teknologi pertanian. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan ataupun
memasyarakatkan teknologi pertanian yang telah teruji baik secara teknis, ekonomi
maupun sosial serta layak untuk disebarluaskan, perlu dilakukan dalam berbagai bentuk
dan media, baik tercetak, terdengar maupun terproyeksi yang masing-masing media
tersebut berbeda peranan dan fungsinya.
Informasi pertanian yang didiseminasikan tidak hanya yang dihasilkan
oleh BPTP, tetapi juga dari berbagai sumber teknologi lain yang sudah siap untuk
didiseminasikan dan dibutuhkan petani dan stakesholders. Pendekatan
komunikasi yang digunakan dalam kegiatan promosi, alih inovasi dan diseminasi
hasil pengkajian dapat dibedakan dalam 1) Peragaan Teknologi, 2) Komunikasi
Tatap Muka, dan 3) Pengembangan Informasi (Badan Litbang Pertanian, 2005).
Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam
hubungannya dengan individu lainnya atau individu dalam kelompok organisasi
maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan menggunakan
serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang
lain. Suatu proses komunikasi akan dapat berlangsung dengan baik apabila
terdapat unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yaitu sumber komunikasi,
pesan, penerima/komunikan, dan saluran. Proses komunikasi diharapkan dapat
memberikan dampak/ perubahan sebanyak banyaknya. Tujuan seseorang
melakukan komunikasi ada 3 yaitu :(1) menyampaikan informasi yang bersifat
obyektif dan nyata; (2) menggugah hati dan perasaan sasaran sehingga terjadi
perubahan sikap; (3) membuat sasaran senang dan tidak bersikap apatis/pesimis
(Deptan, 2009).
5
III. PROSEDUR
3.1. Pendekatan (kerangka pemikiran)
Kegiatan sosialisasi, ekspose, temu informasi dan pameran dilaksanakan
di kabupaten dan kota Bengkulu sesuai kebutuhan inovasi teknologi. Kegiatan
pameran selain dilaksanakan di Provinsi Bengkulu juga dilaksanakan di luar
Provinsi Bengkulu, seminar regional dilaksanakan di kota Bengkulu. Waktu
pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 1 tahun yaitu dari bulan Januari –
Desember 2013.
3.2. Ruang Lingkup Kegiatan
- Sosialisasi: melaksanakan sosialisasi hasil litkaji TA. 2013 ke stakeholders
di provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 1 kali.
- Temu informasi: pertemuan untuk mendapatkan umpan balik informasi
kebutuhan teknologi spesifik lokasi sebanyak 1 kali.
- Pameran/ekspose: peragaan inovasi teknologi pertanian secara visual di
tingkat provinsi/kabupaten dan nasional sebanyak 5 kali.
- Seminar Regional : pertemuan ilmiah antara peneliti, penyuluh, pemda,
swasta, masyarakat ilmiah, mahasiswa untuk menyeminarkan hasil-hasil
penelitiannya sebanyak 1 kali.
3.3. Metode pelaksanaan
A. Persiapan
- Penentuan/penyusunan jadwal masing-masing kegiatan
- Menentukan topik/pokok bahasan yang disesuaikan dengan
moment/even kegiatan yang relevan dengan program yang ada
- Melakukan koordinasi dengan pelaksana untuk melaksanakan masing-
masing kegiatan
B. Pelaksanaan Kegiatan
- Menyusun tim pelaksana kegiatan sesuai dengan topik yang disusun
- Menyusun rencana kegiatan sosialisasi, temu informasi,
pameran/ekspose, Seminar Regional
- Menyiapkan administrasi kegiatan
- Koordinasi dengan pihak terkait untuk pelaksanaan kegiatan
6
- Persiapan bahan berdasarkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan
- Melaksanakan kegiatan sesuaii kondisi kegiatan
- Mengevaluasi metode diseminasi pada saat kegiatan berlangsung
menggunakan instrument terstruktur (1 halaman)
C. Evaluasi efektivitas metode diseminasi ke stakeholders (Bakorluh,
Bappeluh, Dinas, Swasta) menggunakan instrumen terstruktur (2-3
halaman)
D. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pameran
1. Pameran Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terpadu
Pameran pemanfaatan lahan pekarangan terpadu dilaksanakan pada tanggal
30 Januari 2013 di Perumahan Kemiling Permai Kelurahan Pekan Sabtu
Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. BPTP Bengkulu mengambil konsep pameran
hortikultura, berkaitan juga dengan kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan
Lestari (M-KRPL) BPTP Bengkulu dan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Terpadu oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Bengkulu. Yang
dipamerkan antara lain komoditas sayuran spesifik Kota Bengkulu, yang juga
menjadi komoditas utama baik dalam kegiatan M-KRPL maupun kegiatan
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terpadu, diantaranya Cabai, Tomat, Terung,
Sawi, Kol Bunga, Selada, Seledri, dan Bawang Daun. BPTP juga melibatkan
Kelompok Tani Semarang Lestari sebagai Kelompok M-KRPL di Kota Bengkulu.
Kelompok juga berperan serta dalam menyediakan dan menampilkan komoditas
sayuran yang dikembangkan di kelompok, tidak hanya tanaman yang sudah
ditanam tetapi juga dalam bentuk bibit. BPTP juga menyediakan media tanam
sebagai contoh kepada pengunjung. Media tanam tersebut merupakan
campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:2:1.
Tahapan pelaksanaan pameran dimulai dari pemilihan komoditas yang akan
dipamerkan dan dilanjutkan dengan penataan lokasi pameran. Penataan lokasi
pameran dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2013. Selain komoditas sayuran
yang ditanam dengan menggunakan media polybag, juga ditampilkan tanaman
yang ditanam di rak vertikultur. Pemilihan budidaya tanaman dengan
menggunakan media polybag dan rak vertikultur ini disesuaikan dengan kondisi
lahan pekarangan dan model pemanfaatan lahan pekarangan khususnya di
perkotaan. Selama pelaksanaan pameran, banyak pengunjung yang antusias
untuk melihat dan berdiskusi tentang teknik budidaya sayuran, mulai dari
persemaian sampai dengan panen. Selain BPTP Bengkulu, pameran juga diikuti
oleh kelompok pemanfaatan pekarangan terpadu di Kota Bengkulu dan
Gabungan Kelompok Tani Kelurahan Pekan Sabtu.
8
2. Pameran Dalam Rangka PEDA KTNA Ke XIV Di Kabupaten Mukomuko
Pelaksanaan pameran dalam rangka PEDA KTNA ke XIV di kabupaten
Mukomuko merupakan serangkaian dari kegiatan Gelar Teknologi yang
dilaksankan oleh BPTP Bengkulu dalam mendukung pelaksanaan PEDA KTNA ke
XIV. Kegitan dilaksanakan dari tanggal 21 sampai dengan tanggal 24 Juni 2013
di lokasi Gelar Teknologi Kabupaten Mukomuko. Kegiatan ini diikuti oleh KTNA
dari 10 kabupaten/kota se propinsi Bengkulu.
Dalam rangka mendukung diseminasi inovasi teknologi pertanian Badan
Litbang Pertanian dalam Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA-
KTNA) XIV di Provinsi Bengkulu pada tanggal 22-27 Juni 2013 yang
diselenggarakan di Kabupaten Mukomuko, maka BPTP Bengkulu telah berperan
aktif mendukung kegiatan tersebut dengan berbagai aktivitas, antara lain Gelar
Teknologi, Temu Informasi Teknologi, dan sosialisasi inovasi teknologi serta
peran penyuluh BPTP sebagai juri dalam berbagai even perlombaan petani dalam
acara tersebut
BPTP Bengkulu berhasil mengoptimalisasikan lahan gambut seluas 2,2 ha
yang tidak produktif menjadi lahan usahatani produktif pada lokasi gelar
teknologi sehingga menjadi percontohan dan perhatian Kepala BB Pengkajian
maupun para Bapak Gubernur, Bupati, Walikota dan unsur pimpinan daerah
lainnya.
Dalam waktu 6 bulan (Januari s/d Juni 2013) BPTP dapat mendisain
lahan, ploting komoditas, menyiapkan rekomendasi teknologi dan petunjuk
teknis, dan menyusun jadual tanam untuk 68 komoditas pertanian, peternakan,
perikanan dan perkebunan. Pelaksanaan lapangan dikerjakan oleh Pemda
Mukomuko dengan supervisi peneliti/penyuluh BPTP.
Acara pembukaan PEDA KTNA ke XIV ini dihadiri sejumlah Pejabat Pusat
dan Provinsi serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi (FKPD),
diantaranya Sekda Provinsi, Drs. H Asnawi A Lamat, Bupati Lebong, H
Rosjonsyah, SIP, M.Si, Bupati Bengkulu Selatan H. Reskan Effendi ,SE, Bupati
Bengkulu Utara Dr. H. Imron Rosyadi MM, M.Si, Kepala Bappeda Provinsi
Bengkulu Bapak Ir. Edy Waluyo, SH, MM beserta para Kabid di lingkungan
Bappeda Provinsi Bengkulu. Sedangkan Pejabat dari Pusat Staf Ahli Bidang
Kelautan Kementerian kelautan dan Perikanan, Bapak Dedi H Sutrisna, Plh Kaban
9
BPPSDMP Kementerian Pertanian, Bapak Edy Abdul rahman, M,Si, Kapus
Penyuluh Kehutanan Kementerian Kehutanan Bapak Paramono. Kepala Balai
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP) Dr. Agung
Hendriadi.
Untuk Lebih Memeriahkan acara pembukaan PEDA KTNA ke XIV ini
Pemerintah Kabupaten Mukomuko menghadirkan Tarian khas Kabupaten
Mukomuko yaitu tarian Massal serta beberapa Stand Pameran yang
menghadirkan produk-produk dan hasil unggulan dalam bidang Pertanian,
Peternakan maupun Perikanan.
Peserta PEDA KTNA XIV Tahun 2013 adalah Kontingen 10
Kabupaten/kota se provinsi Bengkulu. Acara diawali dengan pembacaan doa
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Laporan penyelenggara
PEDA KTNA ke IV Muko-muko yang diwakili oleh KTNA Provinsi Bengkulu (Drs.
Suryadi). Sambutan tuan rumah ucapan selamat datang dari Bupati Muko-muko
(Drs. Ichwan Yunus, CPA MM). Dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Bengkulu
sekaligus membuka acara PEDA KTNA XIV ditandai pemukulan gong dan
penyematan tanda peserta.
Pemberian penghargaan dan pemberian bantuan dari Pemerintah Provinsi
Bengkulu kepada Pemerintah Kabupaten Muko-muko. Temu wicara dengan
Gubernur, para Bupati/Kota se Provinsi Bengkulu dan Kepala BPSDM
Kementerian Pertanian dengan pemandu dari Universitas Bengkulu. Diakhiri
dengan tarian kreasi randai oleh siswa-siswi Kabupaten Muko-muko.
Dilanjutkan Bapak Gubernur beserta rombongan peninjauan stand
pameran dan gelar teknologi ditandai dengan pengguntingan pita. Gelar
Teknologi merupakan bentuk dukungan Badan Litbang Pertanian melalui Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu terhadap Kabupaten Muko-2
dalam pelaksanaan PEDA ke XIV.
Setelah rombongan Gubernur dan bupati yang mengunjungi lokasi
pameran dan gelar teknologi, rombongan Kepala Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) juga mengunjungi lokasi dan
mencoba beberapa produk yang dipamerkan dan sangat menarik perhatian dari
rombongan.
Produk yang dipamerkan ada dua jenis yaitu media cetak dan produk
olahan pangan yang diproduksi oleh Laboratorium Pascapanen. Media cetak yang
10
yang dipamerkan adalah leaflet dan buku inovasi Badan Litbang Pertanian (Tabel
1).
Tabel 1. Media cetak yang dipamerkan di acara PEDA XIV Mukomuko
Jenis Publikasi
Judul Jumlah yang Dicetak
Buku 68 Inovasi Teknologi Badan Litbang Pertanian. ISBN No. 978-602-9064-10-0
250 eksemplar
Leaflet Budidaya Cabe 100 eksemplar
Keripik Wortel 100 eksemplar
Budidaya Kol Bunga 100 eksemplar
Peningkatan Produktivitas Lahan Sub Optimal dengan VUB Padi Spesifik Lokasi
100 eksemplar
Teknologi Pemanfaatan Limbah Ternak Untuk Pembuatan Pupuk Organik
100 eksemplar
Manisan Terung 100 eksemplar
Manisan Kering Tomat 100 eksemplar
Marmalade Selai Gerga 100 eksemplar
Teknologi Pengolahan Tortilla Chips 100 eksemplar
Teknologi Budidaya Sayuran Vertikultur 100 eksemplar
Selain media cetak juga memamerkan produk olahan pangan yang diproduksi
oleh Laboratorium Pascapanen (Tabel 2).
Tabel 2. Produk olahan pangan yang dipamerkan di acara PEDA XIV Mukomuko
No. Nama Produk Olahan Jumlah satuan
1. Selai jeruk gerga 40 buah
2. Manisan tomat kemasan kotak 23 kotak
3. Manisan tomat kemasan gelas 10 gelas
4. Manisan terung kemasan kotak 25 kotak
5. Manisan terung kemasan gelas 10 botol
6. Sirup bembam 40 botol
7. Keripik wortel 2 kg
8. Tortilla chips 2 kg
9. Sari buah tomat 240 cup
10. Sari buah bembam 60 cup
11. Manisan papaya 1 kg
11
3. Pameran Pekan Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan (PIP-RL) dan Ekspose pada Kebun Percobaan Gowa-Bajeng Makasar Sulawesi Selatan
Acara Pameran Pekan Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan (PIP-RL) dan
Ekspose dilaksanakan dipusat pada kebun percobaan Gowa-Bajeng Makasar
Sulawesi Selatan Pada Tanggal 19 Juni 2013 dapat meningkatkan pengetahuan
para petani pemakai teknologi, penyuluh, peneliti, litkayasa, serta meningkatkan
kompetensi peneliti serta dapat menghimpun ide/gagasan yang informatif dan
implementatif dalam mendukung program swasembada daging dan
pengembangan industri perternakan, Sebagai forum pertukaran informasi
mengenai teknologi perternakan yang spesifik lokasi serta ajang sosialisasi
teknologi secara nasional.
Tujuan dari acara Pameran Pekan Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan
Dan Seminar Nasional (PIP-RL) untuk memudahkan masyarakat pengguna untuk
mengakses teknologi yang dibutuhkan sehingga informasi mengenai teknologi
terkini dapat dengan cepat diketahui oleh calon pengguna teknologi,
Menghimpun ide/gagasan yang informatif dan implementatif dalam mendukung
program swasembada daging dan pengembangan industri perternakan, Sebagai
forum pertukaran informasi mengenai teknologi perternakan yang spesifik lokasi
serta ajang sosialisasi teknologi secara nasional.
Peserta, Kegiatan Pameran Pekan Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan
(PIP-RL) dan Ekspose ini terlaksana dengan diikuti oleh 1000 orang peserta yang
terdiri dari :
1. Kementerian Pertanian
2. Anggota DPR/DPRD
3. Gubernur yangh diwakili oleh Ka.Balitbangda
4. Bupati Propinsi Terkait
5. Para Pejabat Eselon I – IV Lingkup Kementerian Pertanian
6. Para Pejabat Lembaga di luar kementerian Pertanian
7. Para guru besar, Dosen, dan Peneliti di perguruan tinggi
8. Para pejabat Pemda/Bappeda/Dinas Pertanian/Bakorluh
9. Institusi yang terkait dengan perternakan diluar Badan Litbang Pertanian
10. Para Peneliti pada Unit Kerja / Lingkup Litbang Pertanian
11. Para Penyuluh
12
12. Swasta/BUMN yang terkait dengan aspek perternakan, antara lain :
Perusahaan Pupuk, Perusahaan Benih,Produk Pupuk Organik Padat dan Cair
13. Lembaga Swadaya Masyarakat
14. Petani dan Pelaku Agribisnis
15. Pendidik, Pelajar dan Mahasiswa
16. Media Massa
Pameran dilaksanakan untuk memudahkan masyarakat pengguna untuk
mengakses teknologi yang dibutuhkan sehingga informasi mengenai teknologi
terkini dapat dengan cepat diketahui oleh calon pengguna teknologi. Di ajang
pameran juga di kenalkan berbagai plasma nutfah asli Sulawesi Selatan, seperti
Ayam Ketawa dan kambing Marica, berbagai media desiminasi teknologi
pertanian, baik berupa media cetak (Leaflet, Brosur, juknis) maupun media
elektronik (VCD). Pameran ini diikuti oleh seluruh UK/UPT Lingkup Badan Litbang
Pertanian, Dinas Pertanian/Perternakan Kab, se-Sulawesi Selatan, FMA unggulan
dan Swasta.
Pada stan pameran BPTP Bengkulu menampilkan leaflet, buku, banner
dan produk-produk pakan ternak sapi hasil inovasi teknologi produk teknologi
perternakan unggulan Bengkulu :
- Leaflet berjumlah 8 judul :
1. Sistem Perkandangan Sapi Potong berjumlah 25 eksemplar
2. Perkawinan Yang Tepat Pada Sapi Potong berjumlah 25 eksemplar
3. Teknologi Pemanfaatan Limbah Ternak Untuk Pembuatan Pupuk Organik
berjumlah 25 eksemplar
4. Formulasi Pakan Murah Dari Kulit Kopi berjumlah 25 eksemplar
5. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Potong berjumlah 25 eksemplar
6. Teknologi Inseminasi Buatan (IB) Sapi Potong berjumlah 25 eksemplar
7. Membantu Proses Kelahiran Dan Penanganan Pedet berjumlah 25
eksemplar
8. Teknologi Fermentasi Jerami Padi Untuk Pakan Ternak berjumlah 25
eksemplar
- Buku berjumlah 2 judul
1. Pemanfaatan Kotoran Ternak Untuk Pembuatan Biogas dan Pupuk
Kompos
13
2. Teknologi Pengawetan Hijauan Makanan Ternak (HMT) Dan Limbah
Pertanian
- Banner PSDS/K sebanyak 2 buah banner
Pada stan BPTP Bengkulu juga menampilkan produk perternakan berjumlah
3 Jenis yaitu :
1. Kulit kopi fermentasi berjumlah 4 Bungkus @ 1 Kg
2. Solid fermentasi berjumlah 4 Bungkus @ 1 Kg
3. Kompos berbahan baku kulit kopi berjumlah 4 Bungkus @ 1 Kg
4. Pameran LIPI Expo dan Bengkulu Expo Acara pameran dilaksanakan di Kawasan Sport Center Pantai Panjang
Bengkulu pada tanggal 26 – 30 September 2013. Bekerjasama dengan Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), SKPD se-Provinsi Bengkulu, dan Swasta
menyelenggarakan pameran ilmu pengetahuan "LIPI Expo 2013" pada 26 hingga
30 September 2013 di Kota Bengkulu. Kegiatan ini adalah pameran LIPI yang
keempat, namun yang pertama kali diadakan di luar Jakarta. Pameran tersebut
merupakan perhelatan tahunan sebagai upaya LIPI dalam membangun
masyarakat Indonesia untuk mengenal pengetahuan dan teknologi yang bisa
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangkaian acara Expo 2013, BPTP Bengkulu ikut serta dalam acara
pameran dan talkshow. Dalam pameran BPTP Bengkulu menampilkan produk
inovasi teknologi yang telah dihasilkan dan produk-produk olahan pasca panen
serta bahan publikasi seperti leaflet, banner dan mini banner. Produk-produk
yang ditampilkan adalah: tanaman cabai merah, kubis ungu, kubis hijau, kucai,
seledri, terong, telor ayam KUB. Produk olahan makanan dari Laboratorium
Pascapanen diantaranya adalah sari buah tomat, sari buah bembam, kue tat
Bengkulu, sari buah jeruk gerga, dan es krim ubi jalar.
Media cetak produksi Laboratorium Pascapanen adalah :
Leaflet berjumlah 5 judul:
1. Peningkatan produktivitas lahan sub-optimal dengan VUB padi spesifik lokasi
2. Budidaya bawang merah spesifik dataran rendah
3. Ayam KUB
4. PTT Padi sawah
14
5. Peningkatan produksi padi melalui sistem jarwo.
Mini Banner sebayak 9 buah berjudul:
1. Prospek budidaya bawang merah dataran rendah di pekarangan
2. Perangkat Uji Pupuk
3. Perangkat Uji Tanah Kering
4. Perangkat Uji Tanah Rawa
5. Perangkat Uji Tanah Sawah
6. Sari buah jeruk Gerga
7. Sari buah tomat
8. Es krim ubi jalar
9. Tortilla burger
Banner sebanyak 7 buah berjudul:
1. Caplak roda
2. Kalender tanam terpadu
3. Varietas jagung
4. VUB kacang tanah
5. VUB padi rawa
6. VUB padi sawah irigasi
Selain pameran, LIPI juga menyelenggarakan Seminar Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya Lokal untuk Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Bengkulu
dan beragam pemaparan hasil penelitian LIPI. Lembaga tersebut mengadakan
seminar hasil penelitian LIPI di Kantor Gubernur Bengkulu serta beberapa diskusi
interaktif di area LIPI Expo Pantai Panjang.
5. Pameran Hari Pangan Sedunia ke-33 di Padang Sumbar
Pameran Hari Pangan Sedunia ke-33 di Padang dilaksanakan di lokasi
kawasan TVRI Stasiun Sumatera Barat pada tanggal Oktober 2013. Pameran hari
pangan sedunia atau world food day tahun 2013 mengangkat tema “Sustainable
food systems for food security and nutrition”. Di Indonesia, peringatan Hari
Pangan Sedunia dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat dengan tema nasional
“Optimalisasi Sumberdaya Lokal melalui Diversifikasi Pangan Menuju Kemandirian
Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat”. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan
15
dalam HPS adalah Gelar Teknologi Pertanian yang tidak lain adalah media alih
pengetahuan dan teknologi secara langsung kepada pengguna. Gelar teknologi
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau petani sebagai upaya
meningkatkan produksi, guna menjawab ketersediaan pangan dan menekan
kelaparan. Lahan pertanian yang tersedia harus dimanfaatkan melalui penerapan
teknologi tepat guna, sehingga produksi dan pendapatan petani terus meningkat
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan.
Pameran yang dilaksanakan pada lokasi gelar teknologi ini BPTP Bengkulu
menampilkan 2 judul leaflet yaitu: corn chips, marmalade selai jeruk Gerga, buah
jeruk Gerga 20 kg dan bibit tanaman jeruk Gerga umur 6 bulan sebanyak 14
batang, buah Mangga Bengkulu 10 kg dan bibit Mangga Bengkulu umur 1 tahun
sebanyak 10 batang dan leaflet 2 judul. Produk olahan makanan yang
dipamerkan yaitu sari buah jeruk Kalamansi, sari buah jeruk Gerga, kue tat selai
jeruk Gerga dan corn chips.
6. Pameran Pekan Pertanian Spesifik Lokasi II (PPSL II) di Kendari Sulawesi Utara
Pameran PPSL II dilaksanakan pada tanggal 20 – 25 November 2013
bertempat di arena Eks MTQ Kendari. Pameran menampilkan berbagai inovasi
teknologi spesifik lokasi Badan Litbang Pertanian, Perguruan Tinggi, Pemda,
maupun lembaga penelitian non kementerian (BPPT, LIPI, Batan) dan swasta
(lisensor inovasi Badan Litbang Pertanian). Konsep penyajian inovasi teknologi
spesifik lokasi didasarkan atas 8 kluster Agroekosistem dalam bentuk pameran
maupun gelar teknologi di lokasi utama.
Pameran dari BPTP Bengkulu pada agroekosistem lahan sawah
ditampilkan model caplak roda dan dua buah banner tentang system tanam jajar
legowo 4 : 1 dengan menggunakan caplak roda, dan banner caplak roda. Untuk
di agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah ditampilkan mangga
Bengkulu, sari buah bembam dan manisan bembam, serta banner mangga
Bengkulu. Untuk diagroekosistem lahan kering dataran tinggi iklim basah
ditampilkan buah jeruk gerga, kentang merah, sari buah jeruk gerga, kue tat
selai jeruk gerga, keripik kentang merah dan banner Jeruk Gerga dan banner
kentang merah.
16
Selain produk tersebut juga ada bahan cetakan yang di pamerkan yaitu :
buku berjudul Teknologi Produksi Tanaman Jeruk, buku Pengendalian Hama dan
Penyakit Tanaman Jeruk, leaflet berjudul Aplikasi Trichoderma pada pembuatan
kompos dan pengendalian penyakit tanaman jeruk, leaflet Pengenalan dan
pengendalian penyakit CVPD, leaflet pembuatan bubur kalifornia untuk
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jeruk dan leaflet pembiakan
agen hayati trichoderma sp untuk pengendalian penyakit pada tanaman jeruk.
4.2. Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengkajian TA. 2013 ke
Stakeholders di Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengkajian TA. 2013 ke Stakeholders di
Provinsi dan Kabupaten/Kota dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2013
bertempat di Hotel Santika, Jl. Jati Kota Bengkulu. Peserta yang hadir pada acara
ini adalah sebanyak 30 orang yang terdiri dari Kepala Dinas/Badan lingkup
pertanian di provinsi dan di kabupaten/kota, serta peneliti/penyuluh BPTP
Bengkulu.
Sebagai narasumber pada acara Sosialisasi Hasil Penelitian dan
Pengkajian TA. 2013 adalah Kepala BPTP Bengkulu Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP.
Materi yang disampaikan adalah hasil-hasil pengkajian dan diseminasi TA. 2013
dan rencana judul-judul pengkajian dan diseminasi TA. 2014. Narasumber
berikutnya adalah Kepala Balitbang dan Statistika Daerah Ir. Diah Iriani, M.Si
yang menyampaikan program kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Statistika Daerah dan rencana kegiatan penelitian dan pengembangan daerah
pada tahun 2014.
4.3. Seminar Regional Inovasi Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan Spesifik Lokasi mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian di Provinsi Bengkulu
Seminar Regional bertema “Inovasi Teknologi Pertanian Ramah
Lingkungan Spesifik Lokasi mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian di
17
Provinsi Bengkulu” dilaksanakan di Hotel Santika Jl. Jati Bengkulu pada tanggal
9 Desember 2013.
Latar belakang seminar ini adalah pembangunan berkelanjutan
merupakan suatu konsep pembangunan yang menekankan aspek lingkungan
dalam pertimbangannya. Jika dipandang dari segi ekologis, pembangunan yang
memenuhi tiga criteria, yakni pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan.
Adanya kesadaran akan akibat yang ditimbulkan dampak tersebut,
perhatian masyarakat dunia perlahan mulai bergeser ke pertanian yang ramah
lingkungan. Pengertian tersebut pada dasarnya mempunyai prinsip dan tujuan
yang sama, yaitu untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas, menjaga
ekosistem pertanian, meningkaatkan kesuburan tanah jangka panjang,
menghindari pencemaran lingkungan, memelihara keragaman genetic system
pertanian dan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan petani. Pada
beberapa tahun terakhir telah banyak kebijakan dan penelitian-penelitian yang
dihasilkan untuk mendukung pertanian berkelanjutan, baik oleh pengambil
kebijakan, peneliti dan praktisi yang bergerak di bidang pertanian. Untuk itu
melalui kegiatan Seminar Inovasi Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan yang
diselenggarakan BPTP Bengkulu, diharapkan terbangunnya komunikasi dan
umpan balik antara pakar, peneliti, penyuluh, petani dan penentu kebijakan
lainnya dalam mempercepat pencapaian diseminasi inovasi teknologi pertanian
ramah lingkungan di provinsi Bengkulu.
Keynote speech pada seminar ini adalah Kepala Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Makalah utama BBP2TP, fakultas
pertanian UNIB, dan Balitbang dan Statistika Daerah Bengkulu. Makalah
penunjang berasal dari BPTP se-Indonesia, BPTP Bengkulu, Dinas Pertanian
Provinsi Bengkulu, BP2TPK yang berjumlah 80 makalah yang masuk.
4.4. Perjalanan Dinas Keluar Provinsi
1. Bimbingan Teknis Aplikasi Pendukung Informasi Publik dilaksanakan oleh Biro Hukum dan Informasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian selaku PPID Utama Kementan.
Bimtek tersebut dilaksanakan di Garuda Plaza Hotel, Medan-Sumatera
Utara pada tanggal 24 sd 26 April 2013. Peserta yang hadir berjumlah 47 orang
(47 satker) dari 48 satker yang diundang. Peserta berasal dari UPT lingkup
18
Ditjen tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Perkebunan, Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Badan Karantina Pertanian,
dan Inspektoral Jenderal serta UPT masing-masing yang berada di wilayah barat
(Sumatera).
Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini
serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Badan Publik
adalah lembaga eksekutif, legislatif,yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara,yang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi
nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.
Gambar 1. Sistem Infomasi Publik
2. Mengikuti Acara Ekspose Pameran Pekan Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan dan Seminar Nasional (PIP-RL) di KP Gowa BPTP Sulawesi Selatan pada tanggal 18 – 21 Juni 2013.
Materi Ekspose dan Seminar Nasional Inovasi Perternakan Ramah
Lingkungan (EIP-RL) mencakup rangkaian kegiatan : Seminar Nasional, Ekspose
Inovasi Teknologi, Demonstrasi Teknologi, Dialog Interaktif, Pameran dan
Layanan Konsultasi Inovasi Pablik. Keynote speech disampaikan oleh Kepala
19
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ; Plenary Lecture oleh Direktorat
Jendral Perkebunan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan,
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perternakan, Kepala Balai Besar
Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Kepala Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), Dekan Fakultas Perternakan
Universitas Hasanudin (UNHAS), Kepala Dinas Perternakan Dan Kesehatan
Hewan Propinsi Sulawesi Selatan dan PT Buli Berdikari. Tema Seminar Nasional
dalam rangka pecan Inovasi Perternakan adalah “Akselerasi Integrasi Tanaman
Ternak Ramah Lingkungan”. Makalah Utama dan Penunjang yang di
presentasikan secara oral maupun poster merupakan makalah makalah primer
atau review. Makalah tersebut menitik beratkan pada aspek penelitian,
pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi, makalah
disusun dalam format Karyatulis Ilmiah dan belum pernah dipublikasikan
Presentasi Seminar Nasional makalah ilmiah hasil-hasil pengkajian dan
pengembangan teknologi perternakan spesifik lokasi dari BPTP Bengkulu secara
oral berjumlah 2 judul yaitu :
1. Pengaruh Pemberian Suplementasi Probiotik Pada Pakan Ayam Potong
Terhadap Berat Hidup, Berat Karkas Dan Lemak Abdomen (Erpan Ramon
Dan Wahyuni Amelia Wulandari) yang disampaikan oleh Erpan Ramon,S.Pt
2. Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Sebagai Pakan Sapi Potong Di Kabupaten
Rejang Lebong (Wahyuni Amelia Wulandari dan Zul Efendi) disampaikan
oleh ibu Wahyuni Amelia Wulandari,S.Pt, M.Si
Ekspose Inovasi Teknologi. Ekspose Inovasi Teknologi menampilkan
produk teknologi perternakan unggulan spesifik lokasi yang telah di kembangkan
oleh petani. Penyajian inovasi berupa produk unggulan spesifik lokasi dipadukan
dengan talkshow, peragaan teknologi/pelatihan dan dialog interaktif. Adapun
ekspose inovasi teknologi perternakan meliputi : teknologi penampungan biogas
kedalam tabung LPG 3 kg. Pakan murah dari limbah pertanian, pengolahan
limbah Kotoran Ternak menjadi Pupuk Organik Padat (POP) dan Pupuk Organik
Cair (POC), Pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) Teknologi Pembuatan
Pestisida Nabati dan pembuatan jamu ternak.
20
3. Mengikuti pertemuan regional peneliti untuk pengembangan karier professional peneliti dan manajemen korporasi.
Pertemuan regional peneliti, perekayasa, penyuluh lingkup Badan
Litbang Pertanian dilaksanakan pada tanggal 20 – 23 Februari 2013 di Grand
Elite Hotel Medan Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 395 Medan dengan tema
“Konsolidasi Manajemen Litkajibang-luh-rap Mempercepat Operasionalisasi
Program Terobosan Inovasi Pertanian”, dibuka oleh Kepala Puslitbang
Hortikultura (Dr. Prama Yufdy). Peserta Raker terdiri dari Kepala Badan Litbang
Pertanian, Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Narasumber dari
FKPR dan Peneliti Senior. Acaran Pertemuan Koordinasi
Peneliti/Perekayasa/Penyuluh Badan Litbang Pertanian di Medan dihadiri oleh
sekitar 365 peserta.
Tujuan dari penyelenggaraan Temu Koordinasi Peneliti, Perekayasa, dan
Penyuluh lingkup Badan Litbang Pertanian adalah melakukan review dan
membahas status terkini (state of the art) litkajibang-luh-rap terutama dalam
mengoptimalkan capaian kinerja periode 2010 – 2014. Secara spesifik tujuan
penyelenggaraan temu koordinasi peneliti, perekayasa, dan penyuluh lingkup
Badan Litbang Pertanian adalah sebagai berikut:
1).Melakukan review dan membahas status terkini (state of the art) litkajibang-
luh-rap, 2010 – 2012 dalam mendukung empat target sukses Kementan.
2).Memformulasikan revitalisasi manajemen litkajibang-luh-rap berbasis
Manajemen Korporasi (Corporate Manajement).
3).Melakukan pembahasan penuntasan program litkajibang-luh-rap 2013-2014,
sebagai antisipati dinamika pembangunan pertanian.
Arahan Kepala Badan Litbang Pertanian pada temu koordinasi
peneliti/perekayas/penyuluh kali ini adalah : jadikan tahun 2013 menjadi tahun
kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas untuk mendukung pencapaian 4 target
sukses Kementerian Pertanian. Isu saat ini diseluruh dunia ada 3 yaitu pangan,
energi, dan lingkungan. Peneliti penyuluh dan perekayasa harus lebih
meningkatkan kemampuannya agar Badan Litbang Pertanian dapat menjadi 50
besar lembaga penelitian di dunia saat ini peringkat 86.
Materi yang disampaikan dalam Raker adalah : 1). Arahan dan
pembukaan oleh Kepala Puslitbang Hortikultura (Dr. Prama Yufdy), 2). Field Trip
ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Langkat melihat Integrasi Sawit Sapi, 3).
21
Strategi Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Mendukung Program Pertanian di
daerah oleh Kapusluh Badan PPSDMP (Momon Ismon), 4). Evaluasi Kinerja
UK/UPT oleh Prof. Irsal Las, 5). Harapan dari UU 13/2010 tentang Hortikultura
dan Kontribusi Badan Litbang Pertanian untuk Implementasinya oleh Dr. Ahmad
Dimyati, 6). Biobased Economy dan Relevansinya dengan Riset Pertanian Deptan
oleh Prof. Bambang Prastowo, 7). Arahan dan Pembingkaian oleh Kepala Badan
Litbang Pertanian (Dr. Haryono), 8). Kebijakan Pengembangan Karier Profesional
Peneliti oleh Kepala LIPI (Prof. Lukman Hakim), 9). Litkajibang-luh-rap dan
Implementasinya oleh Dr. Agung Hendriyadi, Dr. M. Prama Yufdy, Ir. Rudy
Tjahjohutomo, MT, 10). Sosialisasi Manajemen Korporasi oleh Ka BBP2TP (Dr.
Agung Hendriyadi), 11). Presentasi dan diskusi kelompok, pada kesempatan ini
kami masuk ke Kelompok III presentasi inovasi unggulan dan program strategis
spesifik lokasi wilayah Sumatera 2010 – 2012. Acara dipimpin oleh Kabid KSPHP
BBP2TP (Drs. Bambang S Sankarto, MIM). Acara mendengarkan presentasi dari
Ir. Sigit Sapto Wibowo, M.Sc berjudul Dampak Diseminasi Inovasi yang Luar
Biasa Tidak dapat Dicapai dengan Cara Biasa: Pengalaman penyuluh pertanian di
Kalimantan Barat, 12). Malam Keakraban dan Seni dan Kreasi, 13). Motivasi,
Syukur, dan Ikrar Peneliti, Perekayasa, Penyuluh oleh Prof. Kusuma Diwyanto,
14) Pembacaan Rumusan oleh Kapuslitbang Hortikultura dan terakhir Arahan dan
Penutupan oleh Ka. Badan Litbang Pertanian (Dr. Haryono).
4. Mengikuti Workshop Tengah Tahun Kegiatan Strategis Lingkup Balai Besar Pengkajian di Royal Safari Garden Resort and Convention Cisarua Bogor
Workshop tengah tahun Pendampingan Kegiatan Strategis Kementan
dan program terobosan Badan Litbang Pertanian lingkup Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) dengan tema ”Evaluasi dan
konsolidasi kegiatan pendampingan program strategis Kementan dan
program terobosan Badan Litbang Pertanian lingkup Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian” dibuka oleh Bapak
Kepala Badan Litbang Pertanian pada tanggal 26 Agustus 2013. Workshop
ditujukan untuk mengevaluasi kemajuan/perkembangan pelaksanaan kegiatan
strategis lingkup BBP2TP yang meliputi kegiatan pendampingan pencapaian
swasembada pangan (padi, jagung, kedelai, tebu, dan daging sapi), kerjasama
penelitian SMARTD (m-P3MI, KKP3SL, Competitive grant untuk penyuluh),
22
perbenihan, m-AP2RL2, dan m-KRPL. Workshop juga bertujuan untuk
menindaklanjuti hasil pertemuan regional TPK-BPTP dalam penajaman proposal
(RPTP/RDHP) BPTP TA 2014.
Workshop diikuti oleh 275 peserta dari seluruh BPTP/LPTP dan nara
sumber lintas Eselon II Kementerian Pertanian dan para pejabat Eselon II
lingkup Badan Litbang Pertanian. Workshop dilaksanakan melalui sidang pleno
dan sidang kelompok. Sidang pleno membahas tentang kebijakan operasional
diversifikasi pangan dengan sistem modeling oleh Ka BB Pasca Panen;
pengembangan KRPL oleh nara sumber dari Badan Ketahanan Pangan,
pengembangan perbenihan bawang merah oleh Ka Puslitbanghorti, dan
penyediaan teknologi adaptif oleh Prof. Sumarno. Lima sidang kelompok masing-
masing membahas materi: a) m-P3MI, KKP3SL, dan Competitive Grant, b)
Perbenihan, c) Pendampingan pencapaian swasembada pangan, d) m-AP2RL2
dan e) m-KRPL. Selain itu, dalam rangkaian workshop ini, para Kepala dan
Mantan Kepala BPTP/LPTP juga melakukan kunjungan ke UPT Badan Litbang
Pertanian, yaitu ke Balithi (sekaligus menghadiri openhouse) dan Balittri, untuk
mengetahui ketersediaan teknologi yang siap dikembangkan.
Dalam laporannya, Kepala BBP2TP menyampaikan berbagai capaian
kinerja BPTP/LPTP berupa teknologi spesifik lokasi dan teknologi yang
didiseminasikan. Capaian lain yang membanggakan adalah diperolehnya
anugerah IPTEK sebagai lembaga penelitian berprestasi oleh BPTP DIY dari
Gubernur DIY dan seorang penyuluh dari BPTP Kalbar (Ir. Sigit) mendapatkan
anugerah dari Menristek karena keberhasilannya dalam diseminasi teknologi
lahan gambut tanpa bakar, yang akan diberikan di TMII pada acara Hakteknas
tanggal 29 Agustus 2013. Penghargaan tersebut diharapkan dapat memacu BPTP
untuk terus meningkatkan kinerjanya. Sekretaris Badan mengingatkan beberapa
hal terkait dengan: a) teknologi jajar legowo akan dikembangkan di 11 provinsi,
b) perbaikan system perbenihan padi akan dilaksanakan di 18 provinsi, c)
updating data SDM, sarana/prasarana harus segera diselesaikan, d) Komisi
Pengkajian Teknologi Pertanian agar difungsikan/dibangkitkan kembali. Kepala
Badan memberikan arahan bahwa dalam rangka kurva kedua Badan Litbang
Pertanian diperlukan energy/power/kinerja yang memadai, dan digambarkan
dalam formula: E=KMC2 (E=energy, K=knowledge, M=management,
C=communication dan C= computer). Dari rumus tersebut, Kepala Badan
menekankan pentingnya aspek “komunikasi” untuk keberhasilan pencapaian
kinerja suatu lembaga, dan diharapkan para pejabat dan seluruh jajaran Badan
23
Litbang Pertanian mampu meningkatkan kapasitas komunikasinya. Di samping
itu, Kepala Badan mengharapkan agar seluruh UK/UPT Badan Litbang Pertanian
menerapkan “Good Management Practices 2013”, dengan indikator capaian: a)
excellent quality of services/products/research result, b) tertib administrasi dan
manajemen, c) innovative, dynamic/continuous improvement, dan d) minimum
conflict.
Dalam mendukung kinerja Badan Litbang Pertanian, BBP2TP mendapat
11 tugas (ad hock) yang harus segera diselesaikan, yaitu: a) Identifikasi
permasalahan dan lahan baru akibat berkurangnya lahan sawah untuk
penambangan emas di P Buru, b) Identifikasi permasalahan pengembangan ex-
PLG Kalteng dan rice estate 100.000 ha, c) Identifikasi permasalahan produksi
padi di Bone, 4) Identifikasi pengembangan produksi tebu di Sampang dan
Pamekasan, 5) Identifikasi luas lahan dan potensi pengembangan pertanian
organic di Bali dan Sukoharjo, 6) Pemetaan/klasterisasi pengembangan m-KRPL
dan delivery system benih di seluruh Indonesia, 6) Pemetaan luas, produktivitas
dan permasalahan pengembangan “jarwo” di 11+7 propinsi, 7) Dampak
Permentan 43/2012 terhadap harga komoditas di Dumai-Riau, 8) Identifikasi
permasalahan, potensi dan tahapan pengembangan rice estate, Bukunga dan
potensi pembentukan LPTP Kaltara,9) roadmap pengembangan HTI di Air
Sugihan-OKI-Sumsel, dan 10) Identifikasi dan potensi pengembangan tanam
padi di polybag di Kalbar. BPTP terkait diminta sebagai penanggung jawab utama
masing-masing kegiatan tersebut. Laporan kajian tersebut harus selesai paling
lambat tanggal 10 September 2013.
Kegiatan TPK-BPTP tahun 2013 yang telah dilaksanakan lebih
difokuskan pada peningkatan kualitas dan refocusing proposal (RPTP/RDHP)
tahun 2014 melalui seri pertemuan dan pembahasan/perbaikan. Di samping itu,
TPK-BPTP telah berkontribusi dalam penyediaan 16 pedum program unggulan
BPTP. Beberapa catatan dari hasil pembahasan tersebut dinyatakan bahwa BPTP
telah berusaha memperbaiki dan menindaklanjuti hasil pembahasan dengan
kadar beragam, yaitu belum memanfaatkan kegiatan pendampingan untuk
pengayaan KTI melalui kreasi kegiatan khusus/super imposse dan belum
memanfaatkan secara maksimal PR/senior yang ada di masing-masing BPTP.
Kegiatan TPK-BPTP yang akan dilakukan hingga akhir 2013 antara lain
penuntasan perbaikan proposal 2014, pendampingan penyusunan KTI dan
keprofesian peneliti/penyuluh, pendampingan kegiatan sinjak, dan tematik.
24
Sebagian besar penanggungjawab MP3MI masih belum memahami
filosofi kegiatan MP3MI dengan baik. Hal ini ditunjukkan antara lain bahwa: a)
Kegiatan masih terkesan pengkajian dan belum berorientasi percepatan
diseminasi, b) Formulasi konsep Model yang dikembangkan dalam MP3MI belum
massif, serta c) Jenis dan sumber inovasi yang diintroduksi dan dikembangkan
dalam MP3MI cenderung berorientasi teknologi budidaya, belum menyentuh
kelembagaan.
Basis kegiatan MP3MI yang dilaksanakan belum massif karena: a)
Skala kegiatan belum berorientasi kawasan, b) Baru sebagian kecil yang
menerapkan analisis keberhasilan dengan menggunakan indicator sesuai
panduan MP3MI, c) Pembahasan masih “atomik” dan belum dikaitkan dengan
pengembangan pertanian perdesaan yang menjadi orientasi pembangunan
wilayah. Oleh karena itu, disarankan agar pendampingan kegiatan MP3MI dapat
lebih diintensifkan.
Kegiatan pendampingan pada dasarnya merupakan upaya untuk
memberdayakan petani dalam mengembangkan potensi sumberdaya yang
dimilikinya, baik petani maupun sumberdaya pertanian dan teknologi, sesuai
target program yang ingin dicapai (PTT Padi, Jagung, Kedelai, PSDSK, PKAH, dan
P2T3). Dengan demikian, kegiatan pendampingan memposisikan diri sebagai
pendorong, penggerak, katalisator dan motivator. Tujuan kegiatan
pendampingan adalah untuk memfasilitasi agar teknologi yang diintroduksikan
dapat diterapkan petani, sehingga produktivitas, produksi, dan kesejahtraan
petani meningkat. Sedangkan sasaran kegiatan pendampingan adalah petani
dalam wadah kelompok tani di dalam satu hamparan atau wilayah kerja
DEMFARM atau DEMAREA, atau dalam satu skala usaha agribisnis. Sehingga
akan berdampak pada meningkatnya produktivitas, produksi dan pendapatan
petani, melalui bertumbuhnya kelompok tani adopter secara berkelanjutan.
Indikator atau tolok ukur keberhasilan pendampingan dapat dilihat dari:
a) Produktivitas, produksi dan kesejahteraan petani meningkat dari sebelumnya;
b) Meluasnya diseminasi teknologi, ditunjukkan terjadinya peningkatan
perkembangan petani atau kelompoktani adopter, c) Terbangunnya kawasan
inovasi (hektar atau populasi) atau kawasan agribisnis (subsistem pasar input,
teknologi, pasar output, kemitraan), d) Terjadinya transfer teknologi ke petani
sekitar dan stakeholder (PPL, BPP, Dinas Pertanian), dan e) Terjadinya
keberlanjutan inovasi. Sedangkan untuk mengukur keberhasilan suatu program
25
pendampingan dan perkembangan pelaksanan program yang sedang berjalan,
perlu dibangun data awal (base line data). Untuk mengetahui perkembangan
program yang sedang berjalan, variabel yang diukur disesuaikan dengan
indikator yang telah ditetapkan dan sesuai kontek program yang sedang
dilaksanakan. Di samping itu, dalam penyusunan laporan kegiatan
pendampingan, materi bahasan dalam laporan kegiatan pendampingan program
strategis antar BPTP seragam, sehingga mempermudah mengagregasikan
menjadi laporan secara nasional oleh BBP2TP.
Untuk kepentingan fungsional peneliti/penyuluh/perekayasa dan
sekaligus mengkaji teknologi yang dikembangkan, dalam pelaksanaan
pendampingan disarankan agar dapat disisipkan kegiatan “Super Impossed” (SI)
teknologi yang didampingi. SI harus dilakukan sesuai bidang kepakaran, relevan
dengan kegiatan utama, dan menggunakan metodologi ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan (sesuai Pandum Litkaji), sehingga hasilnya dapat ditulis
menjadi Karya Tulis Ilmian (KTI).
Beberapa kelemahan dalam Kegiatan Kemitraan Penelitian dan
Pengkajian Pertanian Spesifik Lokasi (KKP3SL), di antaranya adalah: a)
Keterlibatan pihak Pemda yang dipersyaratkan belum secara eksplisit terungkap,
b) Penggunaan referensi yang diajukan dalam acuan kegiatan masih minim,
sehingga wawasan pembahasan menjadi minor, c) Penerapan kaidah ilmiah
belum mewarnai kegiatan, (antara lain skala pengkajian relatif kecil serta
penerapan perlakuan dan jumlah ulangan tidak standar). Saran tindak lanjut
yang diharapkan adalah pentingnya kolaborasi dengan Balit dan perlunya
pendampingan.
Pemahaman penyuluh terhadap pengkajian melalui Competitive Grant
masih relatif lemah yang ditunjukkan oleh: a) “Research question”nya tidak
jelas, sehingga pembahasan tidak fokus, b) Keterkaitan antara judul dan isi tidak
sinkron, c) Tidak ada referensi yang digunakan, dan d) Orientasi kegiatan
cenderung berhenti pada kegiatan fisik, belum menyentuh analisis. Oleh karena
itu, perlu acuan yang jelas terkait dengan target Competitif Grant: apakah untuk
memperkuat kegiatan penyuluhan atau menjadikan penyuluh berbasis peneliti.
Melalui pendekatan sistem modeling, Badan Litbang Pertanian melalui
BB Pasca Panen telah menghasilkan rumusan rekomendasi kebijakan operasional
gerakan massif diversifikasi pangan pada aspek kebijakan ketersediaan bahan
pangan, akses pangan dan konsumsi dengan target untuk mencapai PPH 100.
Dukungan teknologi telah memadai sehingga diharapkan kebijakan tersebut
26
dapat diimplementasikan di lapangan. Dalam operasionalisasinya, kegiatan ini
akan melibatkan BPTP dan KRPL merupakan salah satu upaya konkrit untuk
meningkatkan PPH tersebut.
BPTP sudah berupaya keras untuk belajar dan melaksanakan kegiatan
Model Akselerasi Pembangunan Pertanian Ramah Lingkungan Lestari Spesifik
Lokasi. Namun demikian, capaian (tahapan dan kinerja hasil) kegiatan masih
beragam. Hal ini disebabkan antara lain oleh: a) Pemahaman BPTP terhadap
kegiatan m-AP2RL2 masih terfokus pada metode dan software dinamika sistem
belum sampai pada pembelajaran berpikir sistem (system thinking), b) Variasi
penguasaan pelaksana kegiatan terhadap metode dinamika sistem masih sangat
tinggi, dengan kecenderungan rendah sampai sedang, c) Alokasi anggaran dari
Badan Litbang Pertanian untuk kegiatan m-AP2RL2 belum seluruhnya dapat
dimanfaatkan oleh BPTP, d) Pilihan komoditas untuk kegiatan m-AP2RL2 terfokus
pada komoditas tanaman pangan, khususnya padi, dan e) Keberlanjutan
kegiatan m-AP2RL2 tahun 2013 belum dirumuskan dengan baik pada usulan
kegiatan 2014.
Upaya peningkatan kinerja pelaksanaan kegiatan m-AP2RL2 dapat
dilakukan melalui: a) Peningkatan pemahaman kegiatan m-AP2RL2, b)
Peningkatan kemampuan SDM BPTP dalam memahami dan mengoperasionalkan
metode dinamika sistem, dan c) Penyusunan panduan pelaksanaan kegiatan m-
AP2RL2 agar tahapan pelaksanaan lebih terstruktur dan tujuan akhir yang
hendak dicapai lebih jelas.
KRPL telah direplikasi oleh Badan Ketahanan Pangan di 5.000 desa pada
tahun 2013, dengan model berbasis kelompok wanita tani minimal 30 rumah
tangga petani, dilengkapi dengan kebun sekolah dan kebun bibit desa serta
diikuti dengan pendampingan. Hingga Agustus 2013, program tersebut telah
terrealisasi 70%, dan salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kesulitan
penyediaan benih/bibit. Kegiatan ini sangat in-line dengan program Badan
Litbang Pertanian karena kegiatan BPTP tahun 2014 lebih difokuskan pada
kegiatan pendampingan, termasuk pendampingan KRPL-BKP. Kegiatan ini juga
in-line dengan program gerakan massif diversifikasi pangan dan program
penyediaan bibit dari Puslitbanghorti. Oleh karena itu, diharapkan dalam waktu
dekat ini segera dilakukan koordinasi antara Badan Litbang Pertanian (BB
Pengkajian, Puslitbanghorti, BB Pasca Panen)-Badan Ketahanan Pangan-Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
27
Percepatan dan perluasan m-KRPL melalui replikasi KRPL oleh Badan
Ketahanan Pangan akan terus dilakukan melalui penambahan 5.000 desa pada
TA 2014. Untuk mendukung replikasi tersebut, BPTP diharapkan dapat: a)
Melakukan koordinasi bersama BKP Provinsi & stakeholders, b) Membuat
matriks/rencana kerja (Kegiatan sosialisasi/Apresiasi/TOT, c) Memilih komoditas
(spesifik lokasi), d) Menyiapkan benih/bibit di KBI untuk kebutuhan replikasi,
sekaligus mempercepat pengembangan varietas unggul yang dihasilkan Badan
Litbang Pertanian, e) Menjadikan seluruh m-KRPL sebagai lokasi contoh (center
of excelent) bagi replikasi KRPL oleh stakeholders, dan f) Merperbaiki pilar
keberlanjutan. Sebagai sarana untuk penyebarluasan KRPL dalam forum ilmiah,
diharapkan seluruh BPTP dapat membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang terkait
dengan KRPL.
Identifikasi titik ungkit keberlanjutan KRPL masih beragam, antara lain:
a) Peran (partisipasi) masyakat dan tokoh masyarakat, b) Ketepatan dalam
pemilihan lokasi dan komoditas sesuai kondisi spesifik dan kebutuhan
masyarakat termasuk mengembangkan komoditas pangan lokal, c) Ketersediaan
benih melalui pengelolaan KBD yang baik termasuk pemilihan pengelola KBD, d)
Ketersediaan infrastruktur yang memadai, e) Dukungan pemerintah daerah, f)
Kelembagaan usaha dan pasar, g) Rotasi komoditas, dan h) Networking lintas
kelembagaan. Untuk itu, titik ungkit tersebut akan menjadi prioritas dalam
kegiatan upgrading TA.2014.
Pemetaan (mapping) perkembangan m-KRPL dengan menetapkan
cluster (1, 2, 3) akan segera dilakukan oleh seluruh BPTP dalam jangka waktu 3
minggu. Kriteria penilaian akan dibuat oleh Tim Teknis Posko Penggerak dan
Pengelola KRPL, termasuk tindak lanjut hasil pemetaan. Dari sisi manajemen,
Kebun Bibit Desa (KBD) dapat dikategorikan baik apabila mampu memenuhi
kebutuhan bibit dalam KRPL, kemudian secara bertahap dapat melayani
permintaan bibit dari luar kawasan, serta mampu membiayai operasionalisasi
KBD secara mandiri. Selain itu KBD dapat dimanfaatkan sebagai wahana
pengembangan varietas unggul baru (VUB) maupun varietas unggul lokal (VUL)
spesifik, baik tanaman maupun ternak yang dihasilkan oleh Badan Litbang
Pertanian.
Terkait dengan sistem penyaluran benih di lokasi KRPL, perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: a) Membuat kesepakatan sistem
produksi dan distribusi benih/bibit dengan warga komunitas KRPL, b) Membuat
perencanaan kebutuhan benih/bibit (tanaman dan ternak) dalam satu kawasan
28
dengan jangka waktu per satu tahun menggunakan “Kalender Rotasi Tanam
Komoditas KRPL, c) Melaksanakan manajemen produksi sesuai dengan macam
benih/bibit yang diproduksi, d) Melakukan koordinasi dengan pengelolaan KRPL
secara regular, e) Membuat laporan pembukuan dan perkembangan produksi
dan distribusi benih/bibit, dan f) Membangun kemitraan pelaku bisnis benih/bibit.
Sedangkan penguatan Kebun Bibit Induk (KBI) dapat dilakukan melalui: a)
Eksplorasi dan pengembangan berbagai komoditas tanaman pangan lokal melalui
seleksi dan uji adaptasi singkat, b) Produksi sendiri benih sayuran yang adaptif
dan sesuai dengan selera masyarakat setempat, c) Penyusunan database
komoditas yang dikembangkan KRPL, dan (d) Pembangunan sistem penyaluran
benih dari KBI ke KBD/KBK.
Untuk beberapa lokasi KRPL yang mengalami stagnasi hendaknya tidak
diartikan sebagai kegagalan, karena stagnasi tersebut lebih disebabkan oleh
adanya perubahan strategi diseminasi yang memberikan penekanan yang lebih
besar pada pangan sehat, atau pangan beragam bergizi seimbang dan aman
(B2SA).
Terkait dengan kegiatan perbenihan, kapasitas dan kinerja UPBS BPTP
antara lain sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas sumberdaya
perbenihan (SDM, sarana/prasarana, anggaran) dan kondisi tersebut masih
beragam di setiap BPTP sehingga perlu dipetakan. Definisi dan prasyarat UPBS
“high profile” telah dirumuskan, dan masing-masing BPTP diharapkan
meningkatkan kapasitas dan kenerja UPBS-nya menuju UPBS high profile.
Strategi yang perlu dilakukan untuk menuju UPBS high profile antara lain: a)
Memperkuat jumlah dam kapasitas SDM, b) Memperkuat kelembagaan, c)
Melengkapi sarana/prasarana, d) Memperluas jaringan kerjasama/kemitraan
perbenihan dengan stakeholders hulu dan hilir, e) Menyediakan anggaran yang
memadai, dan f) Menerapkan reward and punishment yang jelas. Salah satu
syarat penting UPBS high profile yang perlu segera diupayakan adalah produksi
benih dengan menerapkan sistem manajemen mutu (SMM), sehingga upaya ke
arah tersebut perlu segera dilakukan. Permasalahan yang dominan pada UPBS
BPTP adalah keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM, sehingga penambahan dan
pelatihan teknologi perbenihan bagi SDM UPBS, seperti yang telah dilakukan di
IPB, perlu dilanjutkan dan diperluas.
UPBS dibentuk tidak semata-mata untuk produksi dan bisnis/berjualan
benih, namun lebih berperan dalam memproduksi benih sumber untuk akselerasi
diseminasi/penyebaran benih bermutu dari varietas unggul baru. Benih yang
29
diproduksi oleh UPBS lebih diutamakan untuk varietas unggul yang baru dilepas,
yang belum banyak ditangani oleh produsen benih (BBI/BBU/Penamgkar). Pada
perkembangannya, UPBS tidak hanya memproduksi benih sumber namun juga
memproduksi benih klas ES, sehingga sering dipertanyakan oleh pemeriksa
(Itjen), walaupun benih ES tersebut sangat membantu dan diperlukan petani.
Dengan pergeseran tugas ini, disarankan tugas memproduksi kelas ES oleh UPBS
di BPTP tersebut diformalkan, dan pedum UPBS disesuaikan sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan UPBS di BPTP.
Untuk menunjukkan peran, kontribusi, dan kinerja UPBS perlu dilakukan
pemetaan penyebaran Varietas Unggul Baru (VUB) dan kontribusi peningkatan
hasilnya. Sementara cakupan kegiatan UPBS seyogyanya tidak hanya produksi
dan distribusi benih, namun perlu ditambah dengan kegiatan pengkajian tentang
aspek perbenihan (kegiatan pengkajian super impossed) untuk memback-up
scientific bidang perbenihan. Komoditas yang ditangani utamanya padi, namun
dapat ditambah komoditas lain sesuai ketersediaan sumberdaya perbenihan.
Semua BPTP telah berusaha melakukan identifikasi profil/mapping
potensi dan peran BBI/BBU di propinsi masing-masing, dan ternyata peran dan
fungsi BBI/BBU sangat beragam antar propinsi mulai dari tidak aktif/tidak
berfungsi hingga berfungsi cukup baik. Informasi ini sangat penting sehingga
perlu didokumentasikan/dipetakan dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan posisi, peran dan fungsi UPBS di masing-masing BPTP, termasuk
kemungkinan kerjasama produksi dan distribusi benih dengan BBI/BBU dan
produsen benih lainnya untuk memperkuat sistem perbenihan nasional.
5. Mengikuti Pekan Pertanian Spesifik Lokasi II (PPSL II) dilaksanakan pada tanggal 21 – 25 Nopember 2013 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tema PPSL tahun 2013 adalah: “Percepatan Pemanfaatan Inovasi
Teknologi Spesifik Lokasi mendukung Sulawesi sebagai Lumbung Pangan
Nasional”. Ruang lingkup kegiatan antara lain: 1). Menampilkan berbagai inovasi
spesifik lokasi Badan Litbang Pertanian, PerguruanTinggi, Pemda mau pun
lembaga penelitian non kementerian (BPPT, LIPI, Batan, dan swasta (lisensor
Badan Litbang Pertanian); 2). Konsep penyajian inovasi teknologi speklok
didasarkan atas 8 kluster agroekosistem dalam bentuk pameran maupun gelar
teknologi di lokasi utama (Sultra).
30
Acara dalam kegiatan PPSL :
Rabu, 20 November 2013, diawali dengan pelatihan pemupukan
(BBSDLP) dan mini round table.
Kamis, 21 November: pembukaan oleh Wakil Menteri Pertanian (Dr.
Rusman Heriawan), dilanjutkan kunjungan pameran, lokasi gelar teknologi di
arena PPSL. Pada saat pembukaan dilakukan penandatanganan MoU Antara
Bupati Mukomuko (Drs. Ichwan Yunus, MM) dan Ka. Badan Litbang Pertanian
(Dr. Haryono) disaksikan oleh Wakil Menteri Pertanian RI dan Gubernur Sulawesi
Tenggara. Pada akhir rangkaian pembukaan juga dilakukan penyerahan PETA
AEZ oleh Wamentan kepada stakeholders seluruh Indonesia, Provinsi Bengkulu
dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur (Ir. Evarini, MM).
Pameran dari BPTP Bengkulu pada agroekosistem lahan sawah
ditampilkan model caplak roda dan dua buah banner tentang system tanam jajar
legowo 4 : 1 dengan menggunakan caplak roda, dan banner caplak roda. Untuk
di agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah ditampilkan mangga
Bengkulu, sari buah bembam dan manisan bembam, serta banner mangga
Bengkulu. Untuk diagroekosistem lahan kering dataran tinggi iklim basah
ditampilkan buah jeruk gerga, kentang merah, sari buah jeruk gerga, kue tat
selai jeruk gerga, keripik kentang merah dan banner Jeruk Gerga dan banner
kentang merah.
Selain produk tersebut juga ada bahan cetakan yang di pamerkan yaitu :
buku berjudul Teknologi Produksi Tanaman Jeruk, buku Pengendalian Hama dan
Penyakit Tanaman Jeruk, leaflet berjudul Aplikasi Trichoderma pada pembuatan
kompos dan pengendalian penyakit tanaman jeruk, leaflet Pengenalan dan
pengendalian penyakit CVPD, leaflet pembuatan bubur kalifornia untuk
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jeruk dan leaflet pembiakan
agen hayati trichoderma sp untuk pengendalian penyakit pada tanaman jeruk.
Siang hari dilanjutkan Seminar Nasional dengan tema “ Inovasi Teknologi
Spesifik Lokasi Ramah Lingkungan” menghadirkan keynotes speech Kepala
Badan Litbang Pertanian; dan plenary lectures, oleh sekretaris KP3EI MP3EI
Menko Perekonomian, Rektor Universitas Halu Oleo, Ketua Dewan Nasional
Perubahan Iklim, dan Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Pertanian.
31
Jum’at 22 November dilanjutkan dengan menjaga stand pameran PPSL II
di lokasi eks MTQ. Pada kunjungan tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan
untuk pengembangan kegiatan di BPTP Bengkulu khususnya kegiatan M-KRPL.
Antara lain : vertiminaphonik, teknologi irigasi hemat air, irigasi sprinkle,
pestisida aman untuk sayuran, agribisnis bunga krisan dataran tinggi, dan wafer
pakan ternak (foto terlampir).
Kegiatan Pekan Pertanian Spesifik Lokasi (PPSL)-2 dilaksanakan pada
tanggal 21 – 25 Nopember 2013 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Tema PPSL
tahun 2013 adalah : “Percepatan Pemanfaatan Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi
mendukung Sulawesi sebagai Lumbung Pangan Nasional”. Ruang lingkup
kegiatan antara lain : 1). Menampilkan berbagai inovasi spesifik lokasi Badan
Litbang Pertanian, PerguruanTinggi, Pemda mau pun lembaga penelitian non
kementerian (BPPT, LIPI, Batan, dan swasta (lisensor Badan Litbang Pertanian);
2). Konsep penyajian inovasi teknologi speklok didasarkan atas 8 kluster
agroekosistem dalam bentuk pameran maupun gelar teknologi di lokasi utama
(Sultra).
32
V. KESIMPULAN SEMENTARA
5.1. Kesimpulan
1. Peranan BPTP Bengkulu dalam mendukung program pembangunan pertanian
di Bengkulu khususnya dan skala nasional dilakukan melalui kegiatan
pameran sebanyak 6 kali pameran, Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengkajian
TA. 2013 ke Stakeholders di Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 1 kali,
Seminar Regional sebanyak 1 kali dan fasilitasi kegiatan pertemuan regional
peneliti di Medan, ekspose dan pemeran inovasi perternakan ramah
lingkungan di Makassar dan Gowa, pertemuan Bimbingan Teknis Aplikasi
Pendukung Informasi Publik dilaksanakan oleh Biro Hukum dan Informasi
Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian selaku PPID Utama
Kementan di Medan, kegiatan workshop tengah tahun di Cisarua dan PPSL II
di Kendari.
2. Kegiatan Pameran Inovasi merupakan media Komunikasi dan Informasi
sehingga dapat memberikan hubungan timbal balik yang komunikatif antara
petani dengan peneliti/penyuluh, petugas pelayanan/pengambil kebijakan.
Hasil pameran yang nyata adalah lebih dikenalnya teknologi pengolahan
pangan dan teknologi pakan ternak di Kota Bengkulu dan luar kota Bengkulu.
33
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2005. Panduan Umum Pelaksanaan Pengkajian serta
Program Informasi, Komunikasi, dan Diseminasi di BPTP. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
Badan Litbang Pertanian. 2004. Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
Departemen Pertanian, 2009. Modul Diklat Dasar Khusus Penyuluh Pertanian : Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Bogor.
Hubies.S.A.V, Pengaruh Desain Pesan Videeo Instruksional terhadap Peningkatan
Peengetahuan Petaani tentang Pupuk Agrodyke. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 25 No.1, Mei 2007 : 1 – 10.
34
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko diperlukan untuk mengetahui berbagai risiko yang mungkin
dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan
mengenal risiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi
ataupun cara penanganan risiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel
3 dan 4).
Tabel 3. Daftar risiko pelaksanaan kegiatan
No. RISIKO PENYEBAB DAMPAK
1. Inovasi teknologi yang didiseminasikan tidak diadopsi oleh stakeholders
1. Inovasi teknologi tidak disebarkan oleh stakeholders sehingga tidak sampai di petani
Hasil litkaji dan diseminasi tidak dimanfaatkan petani sehingga tidak dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani yang akan berdampak pada penurunan hasil pertanian dan pendapatan petani
Tabel 4. Daftar penanganan risiko dalam pelaksanaan kegiatan
No. RISIKO PENYEBAB PENANGANAN
1. Inovasi teknologi yang didiseminasikan tidak diadopsi oleh stakeholders
1. Inovasi teknologi tidak disebarkan oleh stakeholders sehingga tidak sampai di petani
1. Selain disebarkan melalui stakeholders di daerah juga langsung ke petani.
35
JADWAL KERJA
Uraian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan:
b. Studi pustaka X X
c. Pembuatan/
Penyempurnaan
proposal
X X
2. Pelaksanaan:
d. Pameran dan ekspose X X X X X
- Sosialisasi kegiatan BPTP X
- Seminar Regional X
e. Temu Informasi
Teknologi Pertanian
X
3. Penulisan laporan X X X X X X
4. Seminar Hasil X
5. Perbaikan Laporan X
6. Penulisan Laporan Akhir X X
7. Penggandaan Laporan X
36
PEMBIAYAAN
A. RENCANA ANGGARAN BELANJA (RAB)
No No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan
(Rp.000)
Jumlah Biaya
(Rp.000)
1
2 3 4 5
Belanja Bahan : 1. Penggandaan, penjilidan
dan laminasi 2. ATK, komputer supplies
dan pelaporan 3. Bahan pameran/ekspose
teknologi dan pendukung lainnya
4. Konsumsi seminar, ekspose,sosialisasi, temu informasi
Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1. Akomodasi seminar,
ekspose, sosialisasi, temu informasi
Belanja Sewa 1. Sewa gedung 2. Sewa kendaraan Belanja Jasa Profesi 1. Honor narasumber Belanja Perjalanan Lainnya 1. Perjalanan ke kabupaten 2. Perjalanan ke luar
propinsi (seminar, penas dll)
Jumlah
1 paket
1 paket
1 paket
600 OH 1
kegiatan
2 hari 4 hari
6 OJ
33 OH 9 OP
l
1.495
2.750
20,6
50
30
1.500 500
500
365 5.000
54.845 4.495
2.750
20.600
30.000
30.000 30.000
5.000 3.000 2.000
3.000 3.000
57.045
12.045 45.000
149.890
37
B. REALISASI ANGGARAN
No No Jenis Pengeluaran Ralisasi Anggaran
(Rp)
Persentase Keuangan
(%)
Persentase Fisik (%)
1. Belanja Bahan : 1. Penggandaan, penjilidan
dan laminasi
2. ATK, komputer supplies
dan pelaporan
3. Bahan pameran/ekspose
teknologi dan
pendukung lainnya
1.475.000
2.730.250
20.600.000
98,67
99,28
100
100
100
100
Jumlah 24.805.250 99,32 100
2. Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1. Akomodasi seminar,
ekspose, sosialisasi,
temu informasi
16.625.000
100
100
Jumlah 16.625.000 100 100
3. Belanja Sewa 1. Sewa Kendaraan
500.000
25,0
25,0
Jumlah 500.000 25,0 25,0
4. Belanja Jasa Profesi 1. Honor narasumber,
fasilitatori, evaluator
2.000.000
66,67
70,0
Jumlah 2.000.000 66,67 70,0
5. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 1. Konsumsi seminar,
ekspose, sosialisasi, temu informasi
46.375.000
100
100
Jumlah 46.375.000 100 100
5. Belanja Perjalanan Lainnya 1. Perjalanan ke kabupaten 2. Perjalanan ke luar
propinsi (seminar, penas dll)
12.045.000 45.000.000
100 100
100 100
57.045.000 100 100
TOTAL 132.350.250 88,30 90
38
PERSONALIA
No Nama/NIP Uraian Tugas Keterangan
1. Wahyuni Amelia W, SPt, MSi/ 197507241999032002
1. Mengkoordinir anggota tim dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.
2. Membuat perencanaan, mengkordinir pelaksanaan kegiatan
3. Mengevaluasi kinerja dan pencapaian anggota tim secara periodik/per bulan
4. Bertanggungjawab terhadap Kepala Balai dan memberikan laporan fisik dan keuangan secara periodik (bulanan).
Bertanggung jawab kepada Ka BPTP Bengkulu
Menyusun laporan bulanan, tengah tahun dan laporan akhir kegiatan
2. Agus Darmadi, SP/ 19710805 199803 1 002
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
3. Alfayanti, SP/ 19830305 200912 2 001
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
4. Nazirwan/ 19650412 198603 1 005
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
5. Ujang Hamidi/ 19630224 199403 1 001
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
6. Mariana Erawati, A.Md/ 19650616 199303 2 003
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
7. Adianto, A.Md/19720103 199803 1 004
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
8. Johardi/ 19720110 200701 1 001
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
9. Edi Sumardi/ 19790130 200710 1 001
Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Bertanggung jawab kepada Penjab kegiatan
40
Lampiran 2. Foto kegiatan Pameran Pekan Pertanian Spesifik Lokasi II (PPSL II) di Kendari Sulawesi Utara