KONSEP SEDEKAH
MENURUT USTADZ YUSUF MANSUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
1113011000036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
Slaipsi berjudul "Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur" disusun
oleh lmam Baihaqi Kusuma Wardana, NiM 1113011000036, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada
tanggal 12 September 2018 di hadapan dewan penguji, karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Agama
islam.
Jakarta, 12 September 2018
Panitia tljian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JurusanlProdi)
Dr. H. Abdul Majid Khon. M.Ag.NIP. 19580707 198703 I 005
Sekretaris (Sekretaris Jurusan /Prodi)Hj. Marhamah Saleh. Lc. MANIP. 19720313 200801 2 010
Dosen Penguji IProf. Dr. H. Abuddin Nata. MANrP. r9s40802 198503 1 002
Dosen Penguji IIDr. Sururin" MANrP. r9710319 199803 2 001
Dekan Fa
Tanggal
b/du)
5!u;wt9
?/^ $8/1n
s-/qt/..t.p .
Kegurt*an
03 I 007
LEMtsAR PENGI'SAHAN
KOI{SEP SEDEIi\H MENTIRLIT T]STADZ YUSTJF NIANSLIR
Siiripsi
DiajLrkan Kepada Fakiritas Ilrnu Tarbiyah dan Kegunrar sebagai Salah Satu S.varat
runtuk rlenrperoleli Geiar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh.
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
NrM. 1113011000036
Dibarvah Bimbingan
Pembirnbing
nt's. U. CnutroUtn
NIP. I9s30s09 198103 1 006
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGT]RUAN
UINYERSITAS ISLAAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20r8NU1439H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjLrdul Konsep Setlekah Menunrt Ustadz Yusrrl'l\lansur clisrrsun olelr
IInarn Baihaqi Kusuma Wardana, NIN4. li 13011000036, Jurusan Pendidikap
Aganta Islan.t, Fakulias Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Flidayatullah Jakarta. Telah rnelalui birlbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada siding rnunaqasah sesuai ketentuan
yang diterapkan oleh fakultas.
Jakarta,.l?. .J.Y:1... ..20 1 8
Yang mengesahkan,
Pernbirnbing Skripsi
Drs. H. Ghufron llsan. i\IA.
NIP. 19530s09 198103 1 006
i
ABSTRAK
Imam Baihaqi Kusuma Wardana (1113011000036), Konsep Sedekah menurut
Ustadz Yusuf Mansur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep sedekah menurut Ustadz
Yusuf Mansur dan amalan-amalan sedekah yang paling dominan dalam kehidupan
sehari-hari. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan
deskriptif. Adapun sumber data primer yang digunakan adalah buku The Miracle
of giving (keajaiban sedekah), Matematika kehidupan serta wawancara dan
mengumpulkan dan menela’ah sumber refrensi berupa buku-buku, jurnal, dan
literatur ilmiah lainnya dari karya para pakar, intelektual, praktisi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep sedekah menurut ustadz
Yusuf Mansur adalah, Pertama, bersedekah itu memiliki keistimewaan, keajaiban
dan fadhillah, Kedua, sedekah tidak serta merta yang diniatkan langsung dapat
terwujud, Ketiga, melalui jalan ibadah untuk mendekat kan diri kepada Allah tanpa
mengurangi ibadah-ibadah lainnya. Keempat, memajukan ekonomi umat melalui
kegiatan UKM (Unit Kerja Masyarakat).
Kata Kunci : Konsep Sedekah, Konsep Sedekah Yusuf Mansur, Ustadz Yusuf
Mansur
ii
ABSTRACT
Imam Baihaqi Kusuma Wardana (1113011000036), the concept of alms
viewpoint to Ustadz Yusuf Mansur.
This study aims to determine the concept of alms according to Ustadz Yusuf
Mansur and the most dominant charitable practices in everyday life. In this study
using qualitative methods through a descriptive approach. The primary data source
used was the book The Miracle of Giving, Mathematics of life and interviews and
collecting and reviewing sources of references in the form of books, journals, and
other scientific literature from the work of experts, intellectuals, practitioners.
The results of this study indicate that the concept of alms according to
Ustadz Yusuf Mansur is, First, giving charity has privileges, miracles and blessings,
Second, charity is not necessarily intended directly can be realized, Third, through
the way of worship to get closer to God without reducing worship -other worship.
Fourth, to advance the people's economy through the activities of UKM
(Community Work Unit).
Keywords: Concept of Sedekah, Concept of Sedekah Yusuf Mansur, Ustadz Yusuf
Mansur
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillâhi rabbil’âlamin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT., yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad
SAW., sebagai sauri tauladan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh ujian
Strata Satu (S1) program studi Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dalam menyusun skripsi ini tidak sedikit kendala dan kesulitan yang
dihadapi, baik menyangkut waktu ataupun pengumpulan data.
Penulis menyadari, sebagai hamba yang lemah dan penuh salah, bahwa
tugas ini selesai bukan semata-mata dari buah tangan sendiri, akan tetapi tugas ini
selesai karena adanya dorongan, motivasi, bimbingan, doa dan bantuan yang
senantiasa mengalir dari para hamba Allah SWT baik secara langsung atau tidak
langsung, serta memberikan dukungan baik secara moril maupun materi. Mereka
yang dengan tulus hati meluangkan waktunya dan memberikan inspirasinya,
pastinya tugas ini akan lebih berat tanpa adanya mereka. Melalui kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Hj. Marhamah Saleh, Lc., MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA., Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, dan arahan kepada penulis.
Kebaikan Bapak dalam segala hal akan selalu terkenang bagi diri penulis.
iv
Semoga keberkahan hidup senantiasa mengiringi, dan senantiasa dalam
lindungan-Nya.
5. Muhammad Sholeh Hasan, Lc., MA., Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikah semangat, motivasi dan arahannya, dari waktu awal perkuliahan
hingga selesai.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dari awal hingga akhir
perkuliahan. Semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.
7. Bu Isti selaku Staf Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan kemudahan dalam pembuatan surat-surat serta
sertifikat.
8. Ustadz Yusuf Mansur yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi dalam bentuk wawancara.
9. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Ayahanda H. Kasmudi dan
Ibunda Hj. Yusnaimah, yang tidak henti-hentinya mendoakan dan memberikan
pengorbanan yang telah memberikan kesabaran, ketulusan dan keikhlasan serta
cinta dan kasih sayang, serta senantiasa mendoakan dan membimbing penulis.
10. Sahabat, teman, dan juga saudara Dewi Handryani, Himmatul Ulya, Dea Izzati
Farhani, Ahmad Milki, Fathul Musthofa yang selalu memberi dukungan dan
semangat kepada penulis. Semoga kesuksesan berhasil kalian raih
11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2013
terutama kelas A semoga kesuksesan menyertai kalian, dan senantiasa dinaungi
keberkahan dan lindungan Allah SWT. terimakasih telah menjadi teman yang
baik, memberikan canda tawa dan kebersamaan dengan kalian yang kelak akan
dirindukan.
Ucapan terimakasih juga dihanturkan kepada pihak-pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, namun turut membantu penulis dalam penulisan
skripsi ini ataupun memberikan pelajaran hidup bagi penulis. Penulis tidak dapat
membalasnya dengan apapun semoga Allah SWT. yang akan membalas dengan
balasan yang sebaik-baiknya di dunia dan di akhirat.
v
Demikianlah skripsi ini dibuat. Seperti pepatah tiada gading yang tak retak,
begitupun dengan pembuatan skripsi ini, walaupun penulis sudah berusaha dengan
sebaik mungkin untuk meminimalisir kekurangan akan tetapi nanti pasti ditemukan
kekurangan dan kelemahan. Harapan besar semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya, serta kritik dan
saran juga akan penulis terima dengan hati terbuka.
Jakarta Juli 2018
Penulis
Imam Baihaqi Kusuma Wardana.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah................................................................... 6
D. Perumusan Masalah.................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
F. Kegunaan Penelitian................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIK...................................................................... 8
A. Konsep Sedekah............................................................................... 8
1. Pengertian Sedekah................................................................ 8
2. Dasar Syar’i Sedekah ....................................................... 9
3. Macam-macam Sedekah ....................................................... 14
4. Manfaat Sedekah .................................................................. 16
5. Norma dan Etika Bersedekah ............................................... 17
6. Urgensi Sedekah Bagi Kehidupan Masyarakat .................... 18
7. Perbedaan Zakat, Infaq, Shadaqah, Hibah dan wakaf ......... 19
B. Hasil Penelitian yang relevan ........................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 23
A. Waktu Penelitian............................................................................. 23
B. Metode Penelitian........................................................................... 23
C. Fokus Penelitian.............................................................................. 24
D. Prosedur Penelitian.......................................................................... 24
E. Sumber Data ................................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data. ............................................................ 25
vii
G. Teknik Penulisan ............................................................................. 26
H. Analisis Data .............................................................................. .... 26
I. Input Data.............................................................................. ........... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 28
A. Deskripsi Data... ............................................................................. 28
B. Sedekah Sebagai Wujud Ketaatan Terhadap Perintah Allah Swt... 35
C. Sedekah Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Ekonomi Umat…. 49
D. Penyaluran Dana Sedekah .............................................................. 59
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 62
A. Kesimpulan. .................................................................................... 62
B. Saran................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 66
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sedekah sering kali dianggap sesuatu hal sederhana karena itu umat Islam
sering sekali menganggapnya sesuatu yang biasa-biasa saja padahal sedekah itu
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. terdapat ustad, ulama,
dan lembaga sedekah yang menggerakkan untuk bersedekah karena banyak sekali
manfaatnya yang bisa diambil hikmahnya. Diantaranya yaitu untuk individu akan
semakin berkah harta atau hidup seseorang ketika bersedekah. Dan untuk orang
lain menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama dengan membantu mereka
yang membutuhkan.
Kekayan memang bukan segalanya. Kekayaan pun tak dapat menjadikan
kebahagiaan, namun kekayaan adalah alat bantu yang memudahkan anda dan
keluarga untuk lebih bahagia. Kekayaan juga tidak otomatis membuat anda mulia,
namun kekayaan dapat membantu anda memuliakan keluarga sesame dan agama.1
Harus disadari pula pemilik kekayaan mutlak terhadap segala sesuatu yang
ada dimuka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah Swt. kepemilikan oleh
manusia hanyalah bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah,
mengelola, dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuannya.2
Ajaran Islam sangat menganjurkan agar berbuat baik terhadap sesama
manusia. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi masyarakat harmonis di
kehidupan bermasyarakat setiap muslim agar memiliki kesadaran untuk berbuat
baik walaupun kadarnya kecil. Sedekah memiliki peran yang sangat penting
karenanya untuk pembiasaan diri seseorang untuk saling memberi tidak
1 IPPHO Santosa, Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rejeki Anda. (Jakarta: PT.
Elexmedia komputindo, 2012) h. 17 2 Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2009) h. 81
2
mengharapkan imbalan atau tidak berpamrih, tindakan memberi akan membuat
seorang merasa berguna dan berharga dihadapan orang yang membutuhkan.
Penting untuk diketahui bahwa amalan yang bisa meraup pahala sejak
diamalkan pertama kali di dunia dan terus mengalir pahalanya sampai di akhirat,
atau pahalanya tidak pernah putus meskipun orangnya sudah wafat hanya terdapat
dalam tiga amalan, yakni sedekah jariyah, ilmu pengetahuan bermanfaat yang
diajarkan kepada orang lain dan anak yang mendoakan orang tua. Keterangan
mengenai amalan yang pahalanya terus mengalar tersebut dalam sabda Rasulullah
Saw. berikut :
ت ابن ادم انـقطع عليه وسلم اذا ما اهلل صلى اهلل عن ايب هـريـرة رضـي اهلل عنه قال : قال رسول مسلم فع به اوولدصا لح يدعوله. روه عمله االمن ثالث : صدقة جارية اوعلم يـنتـ
“ Apabila anak Adam wafat terputuslah amalanya kecuali tiga hal, yaitu sedekah
jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang
lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan yang mendoakannya.”
(HR.Muslim).3
Sedekah jariah adalah sedekah yang pahalanya terus mengalir, semua
bentuk sedekah dapat menjadi sedekah jariyah, yang penting dapat bermanfaat
panjang bagi penerima sedekah dan sedekah bisa dimanfaatkan secara panjang
itulah yang membuat pahalanya terus mengalir dan itulah yang dimaksud dengan
sedekah jariyah.4
Semula banyak orang berfikir bahwa hasil usaha dia adalah seukuran kerja,
seukuran proyek, seukuran dagangan, atau seukuran modal. Begitulah selama ini
pikiran kita bekerja. Tidak pernah terpikirkan atau jarang terpikirkan bahwa hasil
usaha bisa diperbesar lewat jalan ibadah, dan jalan usaha bisa diperluas lewat jalan
ibadah.5 Ibadah memang banyak ragamnya, akan tetapi sedekah memiliki suatu
yang istimewa. Bersedekah dengan ikhlas bukan berati tidak mengharapkan
3 Imam Muslim, Shohih Muslim, (Riyadh: Darussalam, 1998), h. 716
4 Mansyur Arif, Sedekah Itu Ajaib, (Jogjakarta : DIVA Press, 2004) h. 114
5 Yusuf Mansur, an Introduction to The Miracle of Giving (Keajaiban Sedekah), (Jakarta :
Zikrul Hakim, 2008) h. 1
3
sesuatu dari sedekah kita. Bersedekah dengan mengharapkan pahala dari Alla Swt.
itu sangat dianjurkan.
Pada zaman sekarang ini, orang-orang menganggap bahwa Al-Qur’an
sebagai kitab yang hanya menjadi bahan bacaan saja, tidak memahami isi yang
terdapat di dalam Al-Qur’an. Dengan pemahaman seperti ini orang-orang tidak
paham akan pentingnya bersedekah, padahal di dalam Al-Qur’an banyak sekali
ayat-ayat yang menganjurkan manusia untuk bersedekah melalui berbagai macam
cara.
Kehadiran Ustadz Yusuf Mansur dengan konsep sedekahnya telah membuat
makna sedekah yang sederhana menjadi sesuatu yang menajubkan. Apalagi
dengan aktifnya beliau di jejaring sosial media Instagram makin membuat orang-
orang bersemangat mencari tahu dan mempraktekan ibadah sedekah yang beliau
konsepkan dengan sedemikian rupanya. Sedekah sangat penting dan istimewa,
untuk bersedekah memiliki dampak-dampak positif bagi hubungan sosial,
hubungan dengan saudara sesama muslim, terlebih manfaat yang paling penting
adalah memperbaiki kualitas kepribadian seseorang yang rajin bersedekah.
ت تبدوا إن دق إون تفوها وتؤتوها ٱلص ا ه ر ٱلفقراء فنعم فهو خي لكم ويكف ن سي اتكم و عنكم م ٢٧١بما تعملون خبي ٱلل
“Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), Maka itu adalah baik sekali. dan
jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir,
Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)
Orang yang gemar bersedekah itu tidak takut kelaparan, sebab siapa saja
yang menafkahkan hartanya Allah Swt. yang akan menafkahi langsung orang
yang bersedekah. Allah Swt. pun menyinggung tentang bagaimana sedekah bisa
sebagai solusi dari hubungan kemasyarakatan umat muslim lewat ayat Al-Qur’an.
Hal ini membuktikan bahwa sedekah adalah ibadah yang Allah senangi dalam
kehidupan sosial kita. Allah berfirman,
4
ن يذا م يقرض ٱل ضعافا كثي ۥ ل ۥقرضا حسنا فيضعفه ٱلل و أ ة يقبض ٱلل
ط إوله ترجعون ٢٤٥ويبص
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan”. (QS. Al-Baqarah : 245)
Di dalam surah Al- Baqarah ayat 245, ada kalimat yang harusnya menggoda
manusia kalau merasa rezekinya kurang maka jalannya adalah bersedekah dan
Allah juga berjanji kepada Hamba-Nya untuk membalas segala sedekah yang
mereka berikan. Allah berfirman,
من ۥفله ٱلسنة جاء ب ومن جاء ب مثالهاي ئة عش أ فل يزى إل مثلها وهم ل ٱلس
١٦٠يظلمون “Barang siapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh
kali lipat amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia
tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang
mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)
Dalam ayat ini Allah menjanjikan hamba Allah yang memberikan amalan
baik, maka Allah akan melipat gandakan balasannya tersebut. Ketika banyak
orang yang datang kepada Allah sebab peristiwa-peristiwa buruk dan sebab
kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan ada juga sebagiannya lagi yang datang
kepada Allah justru rasa syukurnya. Maka dari itu, dalam kaitan pentingnya
ibadah sedekah yang berfungsi untuk membangun pemahaman umat muslim
dalam menyampaikan kebaikan yang bernilai ibadah terhadap sesama muslim
dengan berpacu pada Al-Qur’an.
Sebagaimana diketahui, hidup jadi susah lantaran memang banyak betul
dosanya. Dosa-dosa mengakibatkan kehidupan menjadi tertutup kasih sayang
Allah. Kesalahan-kesalahan yang diperbuat baik terhadap Allah maupun terhadap
manusia membuat terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya untuk
pribadi diri sendiri. Hidup pun banyak masalah, lalu Allah datang menawarkan
5
ridha-Nya, menawarkan diri ridha-Nya terhadap ikhtiar seseorang, dan
menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua?
Kepada siapa yang mau bersedekah, kepada yang mau membantu orang lain, dan
kepada yang mau peduli serta berbagi? memang susah, tapi pasti ada yang lebih
susah. memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. memang sedih, tapi pasti ada
yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kepada kita memperhatikan
jika kita ingin diperhatikan6
Ustadz Yusuf Mansur sering memberikan analogi ayat ini dengan hitungan
matematika. Beliau sebut ‘Matematika Dasar Sedekah’. Metode yang Ustad
Yusuf Mansur yang diajarkan beliau selalu memberikan bukti-bukti nyata dalam
gerakan sedekahnya, beliau selalu memberikan motivasi-motivasi yang baik
dalam menyiarkan dakwah dengan baik. Seorang dai yang selalu mengajak orang
lain ke jalan Allah, hendaklah berfikiran objektif, sehingga dapat menetapkan
dirinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya. Ketika beliau berbicara di
hadapan pendengarnya, beliau menyesuaikan materi dan bahasanya sesuai dengan
kemampuan berfikir para pendengarnya, sehingga para pembicara dapat diterima
oleh mereka, karena isi pembicaraannya, tidak muluk-muluk, tidak
membosankan, dan tidak menyakiti hati mereka7
Oleh sebab itu,penelitian ini terfokus pada “Konsep Sedekah Menurut
Ustadz Yusuf Mansur”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang akan dimunculkan, di antaranya:
1. Kurangnya kesadaran diri manusia akan hal penting dalam memahami tentang
konsep sedekah, yang kemudian di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur
6 Ibid,. h. 20-21 7 Fethullah Gullen, Dakwah jalan terbaik dalam berpikir dan menyikapi hidup, (Jakarta PT
Gramedia, 2011), hlm 328
6
C. Pembatasan Masalah
Dari ruang lingkup permasalah yang sangat luas di atas, maka penulis
membatasi masalah pada penelitian ini dengan “ Konsep Sedekah Menurut Ustadz
Yusuf Mansur”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas, agar penelitian ini sesuai dengan
tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut
1. Bagaimana Konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur?
2. Bagaimana aplikasi sedekah yang paling dominan dalam kehidupan sehari-hari
menurut Ustadz Yusuf Mansur.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain:
1. untuk mengetahui konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur
2. untuk mengetahui amalan-amalan sedekah yang paling dominan dalam
kehidupan sehari-hari
F. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitan atau pembahasan terhadap masalah tersebut diatas
mempunyai maksud agar berguna bagi:
1. Manfaat Akademis
a. Secara akademis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang
keterkaitan konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur
b. Penelitaian ini ada relevansinya dengan Falkutas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan khususnya program Studi Pendidikan Agama Islam, sehingga
hasil pembahasanya berguna menambah literatur atau bacaan tentang
konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur,
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi positif bagi para
akademisi khususnya penulis untuk mengetahui lebih lanjut tentang
konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur. Dengan ini diharapkan
7
dapat memperluas khasana kepustakaan yang dapat menjadi refrensi
penelitian setelahnya.
2. Manfaat praktisnya
Memberikan kostribusi posistif untuk dijadikan pertimbangan
berfikir dan berinfak dan meberikan sudut pandang yang berbeda dalam
konsep sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Sedekah
1. Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari kata sadaqa yang berarti benar.1 Maksudnya
adalah bahwa orang yang suka bersedekah adalah “orang yang benar
pengakuan imannya”. Dalam pengertian para fuqoha’, sedekah adalah suatu
pemberian seorang muslim sebagai kebajikan yang mengharap ridha Allah
SWT dan pahala.2 Sedekah adalah bersifat sunnah bukan wajib, untuk
membedakan dengan zakat yang hukummnya wajib para fuqoha’
menggunakan istilah tatawwu’ atau al-shodaqoh al-Nafilah. Adapun
menurut terminologi syari’at, pengertian dan hukum sedekah sama dengan
infak. Akan tetapi, sedekah mencakup arti yang luas dan menyangkut hal-
hal yang bersifat nonmaterial.3 Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.
Allah SWT berfirman:
م خذ أ يهمبهمن وتزك رهم تطه صدقة تكسو لهم صلو إن علي هم
اوصل كنل هم و ١٠٣سميععليمٱلل
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
dan mensucikan mereka dan menolak untuk mereka. dan Allah
Maha Mendengar do’a kamu itu lagi Maha mengetahui. (QS. At
Taubah : 103)
دق تإن ما وفٱل مؤل فةعلي هاوٱل ع مليوٱل مس كيلل فقراءوٱلص قابقلوبهم ٱلر وفسبيلٱل غ رميو بيل ٱب نوٱلل نفريضة ٱلس م وٱلل ٦٠عليمحكيمٱلل
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
1 Wahyudi Abdullah S.H. I, Kamus Lengkap 99.000.000 Indonesia-Arab, (Ciputat:
Kharisma Publishing, 2010) h. 476
2 Abdurrahman, Kedahsyatan Bersedekah, (Yogyakarta: Pustaka Rama, 2010) h. 2
3 Sayyid Sabiq, fikih Sunnah 3, (Bandung: Al-Ma’arif, 1993) h. 139
9
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS. At Taubah : 60)
Kata sadaqah dalam ayat ini di atas yaitu bermakna zakat, yakni
zakat dari sebagian harta mereka, bukan seluruhnya bukan pula sebagian
besar dan tidak juga yang terbaik. Dengan harta yang diambil tersebut telah
membersihkan dan mensucikan harta dan jiwa, namun penggunaan kata
shadaqah dalam arti zakat tidak bersifat mutlak di dalam ayat tersebut
terdapat ungkapan faridatan minallah, ungkapan ini bermaksud lafad al-
Shadaqat adalah zakat yang wajib bukan sedekah yang lain.4
Sedekah adalah sesuatu yang diberikan dengan tujuan mendekatkan
diri pada Allah SWT, memberikan kepemilikan kepada seseorang pada
waktu hidup dengan tanpa imbalan dari yang diberi serta suatu bukti iman
seseorang dalam beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT dan
bukti akan kebenaran janji Allah SWT yang menjamin rezeki setiap
makhluk-Nya. Sehingga orang yang benar-benar memahami makna
sedekah akan meyakini perberian terbaik dari Allah SWT dan berusaha
semaksimal mungkin menafkahkan hartanya di jalan yang diridhai. Selain
itu, sedekah tidak hanya diartikan sebagai pemberian harta kepada
seseorang tetepi lebih dari itu, sedekah mencakup juga dengan perbuatan
baik, bisa bersifat fisik, maupun nonfisik.5 Diantara wujud sedekah
antaralain adalah menyantuni fakir miskin dan yatim piatu, membangun
fasilitas yang bermanfaat untuk umum seperti sarana ibadah, pendidikan,
kesehatann, perpustakaan, irigasi, dan lain-lain yang tidak melanggar
syari’at.6
2. Dasar Syar’i Sedekah
a. Al-Qur’an
a) Al-Anbiya : 73
4 M Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Volume 2, (Jakarta: Lentera Hati, 2007) h. 346
5 Yusuf Mansur, Undang saja Allah (Belajar bersyukur Belajar yakin), (Jakarta: zikrul, 2011) h.
37
6 Ahmad Gaus AF, Filantropi dalam Masyarakat Islam, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2008) h. 21
10
لوجعل ن هم فع و حي ناإل هم وأ رنا م
دونبأ يه ة ئم
ي ر تأ لو ةإوقامٱل ٱلص
كو ة إويتاء ٧٣وكنوالاع بدينٱلز
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami
wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka
selalu menyembah,”
b) Al-Mu’minun : 4
ةف علون كو للز ٤هم
“Dan orang-orang yang menunaikan zakat”
c) Al- Rum : 39
و لوما م بوافأ ال ي ب نر بواعندٱل اسءاتي تمم فلير وماءاتي تمٱلل
ه ةتريدونوج نزكو م ولئكهمٱلل عفونفأ ٣٩ٱل مض
“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia
bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat
demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).”
d) Al-Mujadalah : 12
ها يأ يني ٱل ن جي تم إذا ٱلر سولءامنوا ن وى كم يدي بي موا فقد
تدوافإن فإنل م هر ط وأ ل كم ذ لكخي صدقة ١٢غفورر حيمٱلل
“Hai orang-orang beriman, apabila kamu Mengadakan
pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan
sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. yang
demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak
memperoleh (yang akan disedekahkan) Maka Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
11
e) Al-Baqarah : 245
يذام ن رضٱل يق افيض عفهٱلل وۥلۥقر ضاحسن اكثية عاف ض أ ٱلل
طإول هتر جعون بضويب ص ٢٤٥يق
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
f) Al-Mujadalah : 13
تم فق ش علواوتابءأ تف لم فإذ صدق ت ن وى كم يدي موابي نتقد
أ
قيمواٱلل فأ ةعلي كم لو ةوءاتواٱلص كو طيعواٱلز
وأ وۥورسولٱلل ٱلل
ملون بماتع ١٣خبي“Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu
memberikan sedekah sebelum Mengadakan pembicaraan dengan
Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah
memberi taubat kepadamu Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah
zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
g) At Taubah : 79
ين و عييل مزونٱل منيمنٱل مط دق تفٱل مؤ ينوٱلص ليدونٱل خرونمن هم فيس دهم جه سخرإل لمٱلل
عذابأ ولهم ٧٩من هم
“(orang-orang munafik itu) Yaitu orang-orang yang mencela orang-
orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan
(mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk
disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang
munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan
mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.”
h) An Nisaa’ : 114
ل ح إص و روفأ مع و
مربصدقةأ
أ من إل نن وى هم فكثيم خي ل
ٱل اسبي ذ لك عل يف ٱب تغاءومن مر ضات راٱلل ج أ تيه نؤ فسو ف
ا ١١٤عظيم
12
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,
kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan
perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat
demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami
memberi kepadanya pahala yang besar.”
Dari beberapa ayat tersebut, secara jelas dapat sejumlah pesan antara
lain bahwa anjuran sedekah sudah Allah berikan kepada kaum muslimin
sejak di Mekah dengan istilah zakat. Buktinya adalah ayat kesatu sampai
ketiga diatas adalah termasuk salah satu ayat-ayat Makkiyah, yang mana
salah satu pokok-pokok kandungannya yaitu bagi yang memiliki harta
benda diperintahkan supaya mau mengeluarkan zakat dan
menyampaikannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya, sebab
dengan zakat tersebut menolong saudara-saudara yang kekurangan dan
kesukaran. Dan dengan zakat pula dapat menentramkan masyarakat seta
berani berkorban untuk memberla agama Tuhan.7 Dan perintah zakat ini
ditanggapi positif oleh umat Islam ketika itu, sehingga tidak sedikit dari para
sahabat Nabi yang ikhlas mengeluarkan hartanya, demi mengharapkan ridha
Allah SWT. ketika itu, praktek riba sudah banyak berkembang di
masyarakat Mekah, sehingga zakat adalah solusi terbaik untuk mengatasi
kekurangan dan kesukaran hidup.
b. Hadis
Selain al-Qur’an, beberapa hadis juga mengungkap perintah sedekah,
yaitu:
a) Hadis diriwayatkan oleh Abu Nu’aim
حم حتول الوالدين وصلة الر ة على وجهها واصطناع املعروف وبر لصدق الشقاء سعادة، وتزيد يف العمر، وتقي مصارع السوء.
“Sedekah yang diberikan kepada yang berhak menerimanya,
berbuat amal makruf, berbakti kepada orang tua, dan
7 Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Saw, Jilid 1, (Jakarta: Gema Insani
2001), h. 412
13
bersilaturrahmi, kesemuanya itu dapat mengubah
kesengsaraan menjadi kebahagiaan, dan dapat menambah
umur serta dapat memelihara diri dari yang
membinasakan”.8
b) Hadis diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshary
بنصف أبو عقيل ملا أمرنا بالصدقة كنا نتحامل فجاء أيب مسعود قال عنن صدقة هذا وما صاع وجاء إنسان بأكثر منه فقال املنافقون إن اهلل لغين ع
يف ملطوعني من املؤمنني ا الذين يلمزون فعل هذا اآلخر إال رئاء فنزلت(آلية ) رواه مسلما الصدقات والذين ال جيدون إال جهدهم
Diriwayatkan dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: kami
diperintahkan bersedekah. Kata Abu Mas’ud: Kami merasa
tidak mampu Cuma (bersedekah sekadarnya). Lalu Abu ‘Aqil
menyedekahkan setengah gatang makanan. Kemudian ada
orang munafik mengatakan,”Sesungguhnya Allah tidak
membutuhkan ini, dan tidaklah orang lain melakukan ini
kecuali untuk dipamerkan. Maka turunlah ayat (yang
artinya): “Orang-orang munfik yaitu orang-orang yang
mencela orang-orang mukmin yang memberikan sedekah
dengan sukarela dan mencala orang yang tidak memperoleh
(sesuatu untuk disedekahkan) kecuali sekedar
sesanggupnya”.(HR.Muslim).9
c) Hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah
قال: من ه وسلم عن أيب هريرة رضي اهلل عنه أن رسول اهلل صلى اهلل عليإن اهلل فتصدق بعدل مترة من كسب طيب وال يصعد إىل اهلل إال الطيب
ىت تكون مثل حيتقبلها بيمينه مث يربيها لصاحبها، كما يريب أحدكم فلوه )رواه البخاري (اجلبل
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah Saw
bersabda, “Apabila seseorang memberikan sedekah yang
setara dengan buah kurma yang diperoleh dengan harta
8 Sayid Ahmad Al Hasyimi, Mukhtar al-hadits Nabawi, Terj. Mahmud Zaini, (Jakarta: Pustaka
Amani, 1995), h. 282
9 Imam al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim. Penerjemah Achmad Zainun (Jakarta: Pustaka
Amani, 2003), h. 308-309
14
(uang) yang baik dan Allah hanya menerima sedekah yang
dikeluarkan dari harta yang baik, Allah akan menerima
sedekah itu dengan tangan (yang kanan) dan kemudian
menambahkan pahala kepada orang itu, sebagaimana siapa
pun dari kamu yang membesarkan bayi kudanya, sedemikian
besarnya sehingga menjadi sama besarnya dengan sebuah
gunung.” (HR. al-Bukhari)
c. Ulama
Para fuqoha’ bersepakat bahwa sedekah merupakan salah satu
perbuatan yang disyariatkan dan pada dasarnya adalah sunah, berpahala
bila dilakukan dan sangat rugi jika ditinggalkan. Kesepakatan mereka itu
didasarkan kepada firman Allah SWT di dalam surat al-Baqarah ayat 280
:
وإون ة مي س ةفنظرةإل إنكنتكنذوعس ل كم قواخي نتصد أ م
لمون ٢٨٠تع “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka
berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.”
Di samping sunnah mu’akkad, namun bisa menjadi haram jika
pemberi sedekah mengetahui bahwa penerimanya akan membelanjakan
uang sedekah tersebut untuk hal-hal maksiat kepada Allah SWT. Di waktu
lain sedekah menjadi wajib jika pemberi sedekah mengetahui bahwa
penerimanya dalam kondisi kritis dan membutuhkan sedekahnya, dalam
kondisi darurat wajib bersedekah demi mempertahankan nyawa orang
yang ditemuinya dan kemaslahatan dari kematian.10
Sedekah tathawwu’ hukumnya sunah, terutama pada bulan
Ramadhan lebih dikukuhkan kesunnahannya. Dan sangat disunahkan
berlapang dada dalam bulan Ramadhan.
Sedekah yang paling baik adalah sedekah yang diberikan kepada
orang-orang yang melarat dan yang lebih manfaat bagi mereka. Perlu
10 Tim Penyusun, Suplemen Ensiklopedi Islam, Jilid 4, (Jakarta: PT Ictiar Baru Van Hoeve,
1996), h. 259.
15
diketahui bahwa masyarakat sekarang ini lebih memprioritaskan sedekah
dengan uang dari pada dengan sedekah makanan. Karena orang miskin itu
apa bila diberi uang, maka ia dapat menggunakan uang itu sesuai dengan
yang ia butuhkan. Ia bisa menggunakan uang itu untuk membeli makanan,
pakaian, melunasi hutangnya dan lain sebagainya. Dengan demikian
menyalurkan dana kepada orang-orang miskin dalam keadaan seperti ini
jauh lebih baik dari pada membuat makanan dan mengundang mereka.11
3. Macam-macam Sedekah
Sedekah tidak terbatas hanya kepada satu jenis tertentu dari amal-
amal kebaikan, tetapi pada prinsipnya bahwa setiap kebaikan adalah
sedekah;
a. Hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah
ث نا مسلم بن ث نا شعبة حد ث نا سعيد بن أيب ب ردة ع إب راهيم حد ه ن أب حد يه عن جدب الله فمن ن لى كل مسلم صدقة ف قالوا يا ع عن النب صلى الله عليه وسلم قال
فع ن فسه ل جيد قال ي عمل بيده ق قالوا فإن ل جيد قاو ف ي ن ل يعني ذا الاجة ي تصد فإن ها له ل بالمعروف وليمسك عن الشر الملهوف قالوا فإن ل جيد قال ف لي عم
( رواه البخاري) صدقة Wajib bagi setiap muslim bersedekah. Mereka (para sahabat)
bertanya: “wahai Nabi Allah, bagaimana orang yang tidak
punya?” Ujarnya : “hendaklah ia berusaha dengan tangannya
hingga menguntungkan bagi dirinya, lalu ia bersedekah”.
Tanya mereka lagi : “Jika tidak ada ?”
Ujar Nabi : “hendaklah ia menolong yang didesak oleh
kebutuhan dan yang mengharapkan bantuan orang”. “dan jika
tidak ada pula ?” Tanya mereka. Ujar Nabi : “Hendaklah ia
melakukan kebaikan dan menanam diri dari kemungkaran
karena itu berarti sedekah dari padanya (HR. Bukhari)
b. Hadis diriwayatkan Ahmad dan lain-lain
11 Muhammad Bin Shahih Al-Utsaimin, Fiqih Zakat Kontemporer, (Solo: Al-Qowam,
2011), h. 387.
16
عن أب ي هري رة رضي اهلل عنه ، قال : قال رسول الل ه صلى الل ه عليه وسلم : كل : ت عدل ب ني اث ن ني تطلع فيه الشمس سلم ى من الناس عليه صدقة كل ي وم
ها متاعه صدقة ، ها ، أو ت رفع له علي صدقة ، وتعني الرجل ف ي دابته ف تحمله علي ها إل ى الصلة صدقة ، وت ميط األذى والكلمة الطيبة صدقة ، وبكل خطوة ت مشي
)رواه ال بخاري وم س( عن الطريق صدقة . Setiap diri diwajibkan bersedekah pada tiap hati dimana terbit
padanya matahari. Di antaranya, jika ia mendamaikan diantara
dua orang yang bermusuhan dengan adil, itu adalah sedekah,
bila ia menolong seseorang untuk menaiki binatang
tunggangannya, berati sedekah, dan mengangkat barang-
barang keatas kendaraan, itu juga sedekah, menyingkirkan
ranting dari jalan adalah sedekah, dan setiap langkah yang
dilangkahkan seseorang untuk mengerjakan sholat adalah
sedekah (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Hadis diriwayatkan Bukhari Muslim
قة و ما سرق منه له ما من مسلم ي غرس غرسا إال كان ما أكل منه له صد ر ف هو له صدقة و ال ي رزؤه أحد إال كان له صدقة صدقة و ما أكلت الطي
) رواه مسلم و البخاري ( Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman
melainkan apa yang dimakan dari tamanan itu sebagai sedekah
baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sedekah
baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi
melainkan menjadi sedekah baginya. (HR. Imam Muslim dan
Buhkari)
4. Manfaat Sedekah
a. Sebagai kesempurnaan Iman dan Islam
Islam bukan hanya mengajarkan bagimana seorang muslim
berhubungan tuhannya, akan tetapi Islam juga mengajarkan
bagaimana seorang muslim berhubungan baik dengan keluarga,
tetangga, dan masyarakat. Rasa empati sosial diajaran Islam bukan
hanya dalam wacana kosong tanpa aplikasi. Akan tetapi, rasa empati
sosial dalam Islam diwujudkan dengan tidakan nyata bukan sekedar
17
pengakuan. Orang yang mengaku beraga Islam, mengaku beriman,
dan mengatakan bertakwa ditantang oleh Allah untuk melakukan
perbuatan sebagai bukti keimanan, keIslaman dan ketakwaan. Jika
perbuatan yang diperintahkan bisa dilakukan dengan baik maka
pantas disebut mu’min, muslim dan muttaqin.12
b. Tanda berprasangka baik kepada Allah
Orang yang mau mengeluarkan sebagian rezeki untuk
disedekahkan kepada orang lain berarti dalam dirinya ada rasa
berbaik sangka kepada Allah. Ada keyakinan di dalam dirinya
bahwa Allah akan mengganti sedekah yang dikeluarkan terseut
dengan sesuatu yang lebih baik. Berbeda dengan orang kikir yang
menganggap pintu rezeki itu hanya kerja keras. Tidak yakin jika
mengeluarkan sedekah Allah akan menggantinya dengan yang lebih
baik.13
c. Mensucikan Jiwa
Cinta dunia adalah kotoran yang menempel dalam jiwa
manusia. Salah satu bentuk cinta dunia mencintai harta yang
berlebihan.
Allah berfirman
مزةوي ل همزةل ي١ل ك ٱل دهجعمال ٢ۥوعد
“Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela,Yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitung” (QS. Al-Humazah:
1-2)
Sifat bakhil adalah kotoran yang menodai jiwa dan kotoran
itu harus disucikan dengan menanamkan sifat pemurah dengan cara
senang bersedekah. Jika hati dan jiwa sudah bersih maka akan
12 Syafi’i Maskur, Kekuatan Sedekah, (Yogyakarta: Briliant Books, 2001), h. 43.
13 Ibid,. h. 49-50
18
mendapatkan kelapangan dan kemudahan untuk beribadah kepada
Allah SWT.14
d. Manfaat lahir dan batin
Secara lahir seorang yang menerima sedekah akan
dicukupkan kebutuhan dan diringankan beban kesulitan hidupnya.
Perut yang tadinya merasa lapar bisa menjadi kenyang karena ada
orang memberi sedekah. Selain secara lahir, orang yang
mendapatkan sedekah juga mendapatkan manfaat batin, mereka
akan merasa terbantu dan akan tumbuh dalam dirinya betapa orang
lain memperhatikan dan membantu dirinya. Sedekah yang diterima
bisa menjadi buti bahwa mereka tidak menghadapi masalah
hidupnya sendirian, namun masih banyak saudar yang mau berbagi
beban derita. Dorongan psikologis ini sangat diperlukan bagi setiap
orang.15
5. Norma dan Etika Bersedekah
Dalam bersedekah, pemberi sedekah disunahkan untuk melakukan
hal sebagai berikut:
a. Mengiringi setiap aktifitas sedekah dengan bacaan basmallah, sebab
membaca basmallah merupakan perkara yang amat besar.
b. Menyerahkan sedekah dengan kemurahan hati, senang hati, penuh
suka cita agar pahala semakin besar di sisi Allah.
c. Tidak menyimpan motif tertentu dibalik pemberiannya dengan
mengharap manfaat dari orang kafir yang diberi sedekah, apapun
bentuknya, baik berupa penghargaan atas status maupun berupa doa
untuk imbalan sedekah yang telah diberikan.
d. Menyembunyikan dan menutup-menutupi sedekahnya hingga
tangan kiri seolah-olah tidak mengetahui apa yang diberikan oleh
tangan kanan.
14 Ibid,. h. 53.
15 Ibid,. h. 58
19
e. Memberikan sedekah secara rahasia lebih afdhol dari pada yang
dilakukan secara terang-terangan, maka dalam hal ini zakat
mempertunjukkan pembayaran lebih afdhol seceara mutlak, dan
bagi pemilik (pembayar zakat) dalam harta-harta yang terlihat jelas.
f. Bersedekah di jalan Allah dengan segala ketulusan dan menjunjung
tinggi kemaslahatan bukan mencari balasan dari orang yang diberi
maupun menuntut kompensasi, juga tidak mengungkit-ungkit
sedekah yang telah diberikan dan menyakiti hati penerimanya.
Sebab seorang yang melakukannya hanya akan dihapuskan (pahala)
amal dan dibatalkan balasanya.16
6. Urgensi Sedekah Bagi Kehidupan Masyarakat
a. Terciptanya lapangan kerja
Di masyarakat sebetulnya banyak orang produktif, yang
menjadi kendala adalah permodalan. Problem permodalan bisa
teratasi jika kesadaran orang untuk bersedekah itu tinggi, jika
miliyader dan jutawan mau konsisten menyedekahkan hartanya bagi
orang yang membutuhkan maka pengangguran bisa dikurangi.
Kalau pada akhirnya orang dibantu tersebut sukses dalam usahanya
maka tercipta banyak lapangan kerja.17
b. Mengurangi Angka Kriminal
Salah satu sebab seseorang melakukan perbuatan kriminal
adalah karena kemiskinan, maka orang melakukan perbuatan jahat
seperti mencuri, merampok, dan sebagainya. Awalnya hanya untuk
sekedar untuk mengganjal perut tetapi lambat laun bisa menjadi
profesi yang sulit ditinggalkan. Jika orang yang rajin bersedekah dan
sedekah tersebut dapat terdistribusikan dengan baik dan benar,
secara bertahap kemiskinan bisa dituntaskan. Jika kemiskinan bisa
16 Abdul Muhammad Azzam, Abdul Wahab Sayyede Hawwas, Fiqih Ibadah, (Jakarta:
AMZAH, 2013) h. 429.
17 Abdul Lim bin Ibrahim, Fiqih Finansial, (Solo: Era Intermedia, 2005), h. 235
20
dituntaskan harapanya tingkat kejahatan yang disebabkan
kemiskinan dapat teratasi.18
c. Memperkuat Tali Ikatan Keluarga dan Masyarakat
Kaya dan miskin adalah sunatullah yang tidak bisa dirubah
lagi. Perbedaan itu diciptakan oleh Allah untuk menguji apakah
orang kaya mau bersyukur dan orang miskin mau bersabar atau
tidak. Apa bila dalam masyarakat orang kaya mau mensyukuri
nikmat yang salah satunya adalah dengan bersedekah makan akan
terciptanya hubungan harmonis dalam masyarakat tersebut. 19
7. Perbedaan Sedekah, Zakat, Infaq, Hibah, dan Wakaf
a. Sedekah dengan Zakat
Secara istilah Zakat adalah nama bagi suatu pengamilan tertentu dari
harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan
kepada golongan tertentu.20
Zakat adalah sedekah yang wajib. Sebagian ulama fiqih
mengatakah bahwa sedekah wajib dinamakan zakat, sengkan sedekah
Sunnah dinamakan ingak. Sebagaian yang lain mengatakan infaq wajib
adalah zakat, sedengkan infaq Sunnah dinamakan sedekah. Penyebutan
zakat dan infaq dalam al-Qur’an dan as Sunnah, zakat (QS. Al-Baqarah:
43). Shadaqah (QS. At Taubah: 104), nafaqa (QS. At Taubah: 35).
b. Sedekah dengan Infaq
Infaq adalah sedekah yang dalam bentuk harta benda, infaq
adalah Sunnah dan tidak ada batasan dalam berinfak, kapan saja boleh
baik menyalurkan kepada lembaga yang membutuhkan atau
memberikan barang bermanfaat untuk orang lain.
c. Sedekah dengan Hibah
18 Ibid., h. 235
19 Ibid,. h. 236
20 Li.i Bariadi, Zakat dan wirausaha (Ciputat: CED Centre for Entrepreneurship Development,
2005) h. 4
21
Kata hibah dalam Bahasa Arab berati “kebaikan atau keutamaan
yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain berupa harta
atau bukan”.21
Menurut agama Islam hibah semacam akad atau perjanjian yang
menyatakan perpindahan miik seorang kepada orang lain di waktu
masih hidup tanpa mengharapkan pengganti sedikitpun.22
Dalam hibah yang diberikan, ialah harta yang telah menjadi milik
dari orang yang menhibahkan, bukan hasil dari harta tersebut.
Menjadikan orang lain sebagai pemilik hasil atau manfaat dari harta itu
sendiri disebut ariyah. Dalam hibah, seorang penerima hibah menjadi
milik dari harta yang dihibahkan kepadanya.
Pada hibah tidak ada pengganti. Pemberian dengan pengganti
disebut bai’i (jual beli). Hibah pun berbeda dengan sedekah. Sedekah
ialah suatu pemberian yang dilakukan kepada seseorang dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah Swt, sedangkan hibah tidak berdasarkan
semangat keagamaan atau untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi
berdasarkan kehendak dan keinginan yang memberi.
d. Sedekah dengan Wakaf
Wakaf adalah suatu kata yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu
waqf yang berati menahan, menghentikan atau mengekang. Kata lain
yang searti dengan waqf, ialah haba. Kata wakaf diucapkan dalam
Bahasa Indonesia dengan wakaf, ucapan inilah yang dipakai dalam
perundang-undangan Indonesia.23
Menurut istilah ialah menghentikan (menahan) perpindahan milik
suatu harta yang bermanfaat dan tahan lama, sehingga manfaat harta itu
dapat digunakan untuk mencari keridhaan Allah Swt.
لن تبٱل ب تنالوا ا مم تنفقوا ءفإحت ونوماتنفقوامنيش ٱن لل ٩٢عليمۦبه
21 Dzakiyah Darajat,Ilmu Fiqih 3 (Jakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995)h. 178
22 Ibid,.
23 Ibid,. h. 187
22
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang
kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Harta wakaf itu tidak dapat dialihkan pemiliknya kepada orang
lain baik dengan menjual, mewariskan ataupun dengan menghibahkan,
atau dengan perkataan lain. Harta wakaf digunakan untu amal kebajikan
yang diridhai Allah Swt, Harta wakaf dapat dipelihara atau dikelola
oleh orang atau suatu badan tertentu di Indonesia disebut nazir.24
Amalan wakaf termasuk amalan yang sangat besar pahalanya
menurut ajaran Islam. Hampir seluruh amalan seseorang akan terhenti
atau putus apa bila orang itu telah meninggal dunia, sedangkan amalan
wakaf akan terus mengalir pahalanya dan tetap diterima oleh wakif
walaupun ia telah meninggal dunia.
B. Penelitian yang relevan
Skripsi yang terkait dengan temuan penelitian ini adalah skripsi
Dicky Rinaldy mahasiswa Falkutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang judul penelitiannya adalah “Analisis Isi
Tentang Sedekah dalam Twitter Ustadz Yusuf Mansur” Persamaan
penelitian di atas dengan penelitian yang akan diteliti adalah objek skripsi
di atas sama-sama tentang sedekah, lalu perbedaan penelitian diatas dengan
penelitian ini adalah pada batasan masalah, pada penelitian diatas terkait
dengan waktu dan pada penelitian ini subjek penelitiannya adalah seluruh
konsep sedekah menurut Ustad Yusuf Mansur
Lalu skripsi Mardiyah Ratnasari, dari Falkutas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul skripsi “ Konsep
Sedekah dalam Prespektif Pendidikan Islam”, perbedaan skripsi diatas
subjek peneliti diatas adalah dalam prespektif pendidikan Islam, sedengkan
pada peneliti ini adalah dalam prespektif Ustad Yusuf Mansur.
24 Ibid,. h. 190
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul “Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf
Mansur” ini dilaksanakan dalam waktu beberapa bulan, dimulai pada bulan
Desember 2017 sampai dengan bulan Mei 2018. Bulan Mei 2018 peneliti
melakukan wanancara dengan narasumber digunakan untuk pengumpulan data
mengenai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari teks book yang ada di
Perpustakaan, serta sumber lain yang mendukung penelitian, terutama yang
berkaitan dengan sedekah dari beberapa sumber primer, sebagai penguat dalam
penulisan skripsi ini. Sementara buku buku yang lainnya digunakan untuk
laporan dari sumber-sumber yang telah ditemukan.
B. Metode Penelitian
Dalam pengmpulan data, peneliti menggunakan metode penelitian
pemikiran tokoh yakni dengan wawancara langsung, membaca, menelaah dan
mengkaji buku-buku dan sumber tulisan yang erat kaitannya dengan masalah
yang dibahas, dan penelitian pemikiran tokoh. Seseuai dengan pokok masalah
yang telah dirumuskan, data dan informasi yang dihimpun. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penyajian data digunakan
metode deskriptif analisis. Metode deskriptif digunakan untuk meguraikan dan
menggambarkan data dan informasi yang diperoleh dalam bentuk kalimat yang
disertai dengan kutipan-kutipan data.1
1 Lexy J. Meolong, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), cet ke 18, h. 6
24
C. Fokus Penelitian
Penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian
yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara jelas untuk
mempermudah peneliti sebelum melakukan penelitian adalah garis besar dari
penelitian serta analisa hasil penelitian akan lebih terarah.
Fokus penelitan pada penulisan ini adalah konsep sedekah. Apa itu
sedekah dan bagaimana konsep sedekah menurut Yusuf Mansur.
D. Prosedur Penelitian
Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.2 Penelitian pada dasarnya
merupakan suatu pencarian, menghimpun data, mengadakan pengukuran,
analisis, sintesis, membandingkan dan lain sebagainya. Suatu metode penelitan
mempunyai rancangan peneliti tertentu. Rancangan ini menggambarkan
prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber
data dan konsisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data
tersebut dihimpun dan diolah.
Tujuan rancangan penelitian ini adalah melalui penggunaan metode
penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang memberikan jawaban yang teliti
terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.3
E. Sumber Data
Menurut Loflan dan lofland yang dikutip olrh Lexy J.Maleong, sumber
data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya
2 Sugiono, metode penelitian pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 3
3 Nana Syaodih, metode penelitian pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h. 52
25
hanyalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Jenis data dibagi ke
dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.4
Sumber tertulis diperoleh dari buku-buku dan artikel-artikel. Sumber
tertulis tersebut diperoleh dari Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Perpustakaan Tarbiyah, Perpustakaan UNPAK dan membelinya di toko
buku. Sumber data dalam skripsi ini dikelompokkan dalam dua kategori,
sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data utama dari berbagai refrensi atau sumber-
sumber yang memnerikan data langsung dari tangan pertama.5 Adapun
Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah
wawancara langsung dengan narasumber yakni Ustadz Yusuf Mansur.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperbolehkan dari
sumber-sumber yang lain masih berkaitan dengan masalah penelitian
dan memberi interpretasi terhadap sumber primer.6 Adapun data
sekunder dalam penulisan skripsi ini adalah buku karya Yusuf Mansur
yang berjudul The Miracle Of Giving (keajaiban sedekah) dan
Matematika Kehidupan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian kualitatif ini
adalah studi dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan
melakukan wawancara, menelusuri literature baik primer maupun skunder yang
membahas sedekah, dari wawancara tersebut penulis memetik data-data yang
4 Lexy J. Meolong, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), cet ke 18, h.
157 5 Saefudim Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 98
6 Ibid,. h. 91
26
dapat menjadi rujukan. Dari wawancara kepada narasumber, penulis gunakan
sebagai data primer yang bisa dijadikan rujukan selain buku-buku.
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-
jawaban responden. Wawancara dapat dilakukan langsung maupun tidak
langsung dengan sumber data.7
Penulis melakukan Tanya jawab lisan dengan narasumber secara
langsung. Wawancara dilakukan secara lisan dan pertanyaan yang telah
diajukan telah dipersiapkan secara tuntas, peneliti melakukkan wawancara
yang ditujukan kepada Ustadz Yusuf Mansur untuk mengetahui tentang
Konsep sedekah.
G. Teknik Penulisan
Teknik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data ini mengacu
pada “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeti Syarif Hidayatullah Jakarta
2015.8
H. Analisis Data
Metode analaisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analisis, yaitu suatu usaha untuk mengumpulkan data dan menyusun data,
kemudian diusahakn pula analisis dan intrepretasi atau penafsiran terhadap
data-data tersebut.9 Dengan menggunaka metode deskriptif penulis
menggambarkan pemikiran Ustadz Yusuf Mansur secara sistematis yang
berhubungan dengan latar belakang pemikirannya.
7 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 173
8 Dekan FITK, Pedoman penulisan Skripsi, (Ciputut: UIN Jakarta Press, 2015), h. 61
9 Winarno Suahmad, Pengantar penelitian Ilmiah, dasar Metode Teknik, (Bandung: Tarsito, 1990),
h. 139
27
Selanjutnya setelah analisis penulis melakukan interpretasi yaitu
memahami konsep pemikiran Ustadz Yusuf Mansur untu mendapat kejelasan
mengenai konsep sedekah. Dalam penelitian ini penulis berupaya memahami
alur tokoh yang diteliti sehingga dapat diperoleh dasar pemikiran Ustadz Yusuf
Mansur dalam karyanya.
I. Input Data
Sesuai dengan metode yang digunakan, maka input data dilakukan
dengan studi dokumentasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari
seseorang. Dengan mengumpulkan dan menela’ah sumber refrensi berupa
buku-buku, jurnal, dan literatur ilmiah lainnya dari karya para pakar,
intelektual, praktisi, yang mana karya-karya tersebut mempunyai kerterkaitan
dengan kajian-kajian yang akan diteliti.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrisi Data
1. Biografi K.H Yusuf Mansur
Terlahir dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur, Beliau lahir 19
Desember 1976 dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman
Mimbar dan Humrifah dan sangat dimanja dengan orang tuanya. Sejak kecil,
beliau termasuk anak yang cerdas, sehingga nampak kecerdasan itu dari cara
menangkap materi pelajaran saat beliau masih duduk di bangku sekolah.
Beliau adalah siswa paling muda dibandingkan dengan teman lainnya.
Karena di usia 14 tahun, beliau lulus dari MTs Chairiyah Mansuriyah tahun
1989 sebagai siswa terbaik, beliau pernah berkuliah di Falkutas Hukum,
Jurusan Syariah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kendati sudah menjadi
tokoh nasional yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur
tetap tawadhu dan ta’zim terhadap guru-gurunya.
Pada tahun 1996, beliau terjun ke dunia bisnis informatika sayangnya
bisnis ini malah menyebabkannya terlilit hutang dan membuatnya masuk
kerumah tahanan selama dua bulan, hal serupa terulang kembali pada tahun
1998. Saat di rumah tahanan, belai menemukan himkah tentang sedekah.
Selepas dari rumah tahanan, beliau mencoba usaha dari nol kembali dengan
berjual es di termilan Kali Deres. Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah
pula bisnisnya mulai berkembang dari semua berjualan dengan termos, lalu
gerobak hingga memiliki pegawai.1
2. Riwayat Pendidikan K.H Yusuf Mansur
Yusuf Mansur sewaktu kecil merupakan anak yang cerdas, orang
tuanya menginginkan agar menjadi anak yang bertakwa dan paham agama.
Beliau sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima
di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Sejak kelas empat, beliau sering naik ke
1 https://id.wikipedia.org/wiki/Yusuf_Mansur (diakses pada tanggal 15 Desember 2017, pukul
09.00).
29
mimbar untuk berpidato pada acara sekolah yang diadakan setiap menjelang
Ramadhan.
Tamat dari Madrsah Ibditidaiyah, beliau meneruskan pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Chairiyah Mansuriyah sekolah ini dikelola oleh
keluarga Yusuf Mansur. Di sekolah ini, beliau merupakan murid termuda dan
juga tamat di usia 14 tahun dan juga sukses menjadi siswa terbaik di sekolah
tersebut.
Dari Madrasah Tsanawiyah, Yusuf Mmansur kemudian melanjutkan
sekolah di Madrasah Aliyah 1 Grogol, lulus sekolah beliau melanjutkan
pendidikannya dengan masuk perguruan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Namun karena pergaulan di luar lambat laun kuliah beliau mulai
berantakan disebabkan karena lebih suka ikut balapan motor mengikuti
temanya. Beliau sering mengikuti balapan motor di wilayah Jakarta Barat
sehingga malas untuk kekampus. Karena kebiasaannya tersebut akhirnya
berhenti kuliah. Tahun 1996, Yusuf mansur mencoba ke dunia bisnis
informatika.2
Pada tahun 1997, Yusuf Mansur mendirikan perusahaannya sendiri
dengan nama PT. Duadelapan Primatama, yang bergerak dalam bidang office
equipment general tranding dan jasa. Akan tetapi, belum lama mendirikan
perusahan tersebut terdapat banyak sekali masalah sehingga membuatnya
bangkrut.3
3. Karya Tulis K.H Yusuf Mansur
Banyak karangan dan buah pikiran Ustadz Yusuf Mansur dalam
menyiarkan Agama Islam, beliau menulis banyak buku diantaranya:
a. Uang Gampang Dicari , Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.
b. Believe, Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara, 2013.
c. Wisata Hati: Menemukan Allah Diantara Mereka Yang Menderita,
Bandung: PT Mizania, 2007.
2 https://www.biografiku.com/2016/05/biografi-ustadz-yusuf-mansur-menemukan-hidayah-di-
dalam-penjara.html?m=1 (diakses pada tanggal 20 Desember 2017) 3 Yusuf Mansur, Mencari Tuhan Yang Hilang, Jakarta Timur, Zikrul Hakim. 2012 cet ke 3 h.
150
30
d. Matematika Kehidupan, Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara,
2014.
e. Accelerate Your Success, Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati
Nusantara, 2014.
f. The Secret Of A Happy Life: Mudahnya Menemukan Kebahagiaan
Hidup, Jakarta: Zikrul Hakim, 2012.
g. Semua Bisa Jadi Pengusaha, Jakarta: Zikrul Hakim, 2012.
h. Dahsyatnya Bersyukur: Syukur Bertambah Rezeki Berlimpah, Jakarta:
Zikrul Hakim, 2011.
i. Boleh gak sih Ngarep : Belajar tentang Sedekah, Jakarta: Zikrul
Hakim, 2012.
j. Undang saja Allah: Belajar Bersyukur Belajar Yakin, Jakarta Zikrul
Hakim, 2012.
k. Perbaiki Tauhid Kita!: Allah dulu, Allah lagi, Allah terus!, Jakarta:
Zikrul Hakim, 2011.
l. How to Make a Good Life: Agar Kehidupan Menjadi lebih Baik dan
Berlimpah Nikmat, Jakarta: Zikrul Hakim, 2013.
m. The Mircale Baitullah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2016.
n. Semua Bisa Dibeli Lewat Ibadah: Meraih Dengan Segala Hajat Dan
Keinginan Dengan Ibadah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2011.
o. How to Enjoy Your Life: Menjadi Manusia Penuh Syukur Dan
Bahagia, Jakarta: Zikrul Hakim, 2013.
p. The Miracle of Tahajjud & Dhuha: Mengubah Rezeki Dan Keadaan
Hidup Lewat Shalat Dhuha Dan Tahajjud, Jakarta: Zikrul Hakim,
2011.
q. The Miracle of Doa: Meraih Kun Fayakun-Nya Allah dengan
Kekuatan Doa, Jakarta: Zikrul Hakim 2011.
r. Nikmatnya Sedekah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2012.
s. Mencari Tuhan yang Hilang, Jakarta: Zikrul Hakim, 2012.
t. The Miracle of Giving, Jakarta: Zikrul Hakim, 2011.
u. Feel, Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara 2013.
31
4. Kegiatan-kegiatan K.H Yusuf Mansur
a. Penyebaran Hifdzul Qur’an
Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan
Penghafal Al-Qur’an yang mencetak penghafal Al-Qur’an melalui
pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok Pesantren Daarul
Qur’an Bulak Santri, dengan proses hafalan satu hari satu ayat Qur’an,
tepat rasanya pesantren ini bisa menyisihkan saingan seluruh dunia.
Melalui aksi nyata dan ceramah Yusuf Mansur berusaha membangkitkan
kesadaran untuk menolong walaupun terjadi pro-kontra atas ceramahnya
yang dianggap ibadah tidak boleh mengharap imbalan, inilah karya nyata
beliau yang fenomenal. Sedekah ilmu terlupakan umat yang sangat
dianjurkan untuk menghadapi kesusahan ekonomi.4
Peran Yusuf Mansur terlihat jelas pada pembangunan pesantren
Daarul Qur’an yang tersebar di Indonesia, dengan menciptakan kader-
kader penghafal al-Qur’an melalui Program Pembibitan Penghafal Al-
Qur’an (PPPA). secara perorangan terlihat pada karya-karya beliau yang
banyak bermuatan motivasi melalui aplikasi kehidupan syariat dan
hakikat. Akan tetapi penerapan ajaran-ajaran sufisme tersebut seperti
memperbaiki tauhid, muhasabah, dan berdo’a.
b. Penyebaran Dakwah Islamiyah
Banyak karangan dan buah pemikiran Yusuf Mansur dalam
menyiarkan agama Islam, untuk media cetak yang berupa diantaranya;
Mencari Tuhan yang Hilang, Kajian Sufistik Perjalanan Luqman Hakim
menepis azab menuai rahmat, buku ini beliau tuliskan saat berada di
rumah tahanan yang berisikan pengalaman beliau dalam menyikapi
berbagai macam godaan, cobaan, dan jatuh bangun kehidupan.
penyampaian dakwah dari Yusuf Mansur yang sangat komprehensif
mengenai sedekah, sedekah para jamaah pengajian Yusuf mansur tidak
serta-merta dapat terwujud langsung dengan apa yang diniatkan dan
4 http://www.kompasiana.com/takutpada-allah-/5-karya-besar-ustad-yusuf-mansur-untuk-
indonesia_55d3d8cfbd22bdd914e86b83 (diakses pada tanggal 15 Desember 2017, pukul 09.30).
32
diinginkan, dalam bidang aqidah Yusuf Mansur bukan hanya membahas
pada masalah-masalah yang diimani, akan tetapi materi dakwahnya juga
meliputi masalah-masalah yang dilarang.
Materi dakwah yang sering disampaikan Yusuf Mansur adalah
materi mengenai solusi atau jalan keluar dari permasalahan hidup dengan
memberikan teori di balik rahasia sedekah, pembahasan-pembahasan
yang ilmiah dan metodologis tentang sedekah namun tetap dengan
bahasa khas beliau: ringan, mudah dipahami, dengan tema ini akan
mengantarkan seseorang untuk menemukan solusi apa yang sedang
dibutuhkan, Yusuf Mansur juga memberikan kisah-kisah hikmah yang
dialami oleh dirinya sendiri maupun orang lain yang telah melakukan
sedekah, memberi nasihat kepada orang yang telah dilanda problem
kehidupan, dalam berdakwah tak jarang ada jamaa’ah yang menceritakan
atau mengeluhkan permasalahannya pada Yusuf Mansur, baik mengenai
hutang, jodoh, masalah suami istri, pekerjaan dan lainnya. Dalam hal ini
Yusuf mansur memberikan nasihat hikmah dan solusi dengan sumber
pada al-Qur’an dan Sunnah. Beliau juga mengiringi dengan ajakan gemar
bersedekah, suatu perbuatan baik yang mempunyai nilai ibadah dan
mempunyai kekuatan yang luar biasa akan kembali kepada yang
bersedekah keridhaan Allah maka Allah akan menggantikannya dengan
sepuluh kali lipat bahkan lebih.
Selain media konvensional, Yusuf Mansur Juga memakai internet
sebagai media dakwah beliau, melalui jejaring sosial instagram dengan
foto dan tulisan beliau membuat para jamaah tidak sungkan menanyakan
banyak ke beliau. Yusuf mansur pun tidak sungkan-sungkan untuk
menjawab berbagai macam pertanyaan. Bahkan pada peristiwa dimana
beliau dikritik oleh followersnya, beliau tetap membalas dengan
perkataan yang baik. Beliau aktif mensyiarkan dakwahnya ke berbagai
daerah dengan konsep sedekah, menulis artikel dan esai dakwah kerap
dilakukan seperti kolom Wisata Hati di surat kabar harian Pos Kota.
33
Selain menulis artikel dan esai, Ustad Yusuf Mansur juga menggembor-
gemborkan program ODOA (One Day One Ayat). Program ini
dimaksudkan agar para muslim menghafal al-Qur’an satu hari satu ayat.
c. Ekonomi Umat
Selain program dakwahnya, beliau juga berwira usaha di bidang
property. Dengan program patungan usaha, beliau ingin bersama-sama
dengan para jamaah untuk mendirikan hotel yang dikelola berbasis
syariah. Sebagai bentuk konstribusi dalam menunjang kehidupan
masyarakat Indonesia, muncul gagasan untuk memberikan fasilitas yang
bertujuan memudahkan dan membantu masyarakat. Salah satu karya
beliau dalam bidang ekonomi ini adalah Treni Paytren bertujuan
membantu masyarakat dengan menyediakan pelayanan melalui konsep
pengamatan terstruktur dan berjamaah.5
Yusuf Mansur mendirikan persuhaan manager investasi yang
bernama PT. Paytren Aset Managemen (PAM) perusahan tersebut sudah
mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan, izin tersebut tertuang
pada Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-49/D.04/2017
tentang pemberian Izin Usaha Perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha sebagai Manajer Investasi. dalam pengenalannya, Paytren Aset
Management meluncurkan produk reksadana syariah yang bernama
Dana Falah dan dana Safa sehingga masyarakat tidak hanya sebagai
konsumen tetapi turut andil dalam pelaku bisnis setiap transaksinya
bernilai sedekah. Beliau membuat konsep berbisnis tetapi ada nilai-nilai
sedekah disetiap transaksinya, beliau menggagas
berdirinya PayTren yang diilhami oleh keprihatinan pada banyaknya
aset negara yang sedikit demi sedikit diambil alih oleh kapitalis asing,
terlebih dengan banyaknya toko kelontong dan toko tradisional yang
mulai tergusur oleh toko retail modern yang mulai menjamur dimana-
mana. Rakyat kecil sedikit demi sedikit kehilangan mata pencaharian.
5 www.arqom.co.id/2017/06/cikal-bakal-lahirnya-paytren/ (diakses pada tanggal 15 Desember
2017, pukul 09.30).
34
Yusuf Mansur memiliki ide untuk menciptakan software penjualan
pulsa dan all-payment gateaway yang lazim dimiliki oleh toko retail
modern dapat pula dimiliki oleh pemilik toko kelontong
tradisional. Harapannya adalah sebuah toko kelontong sederhana dapat
melayani penjualan pulsa GSM/CDMA All operator, penjualan Token
Listrik Prabayar, pembayaran tagihan listrik abonemen, tagihan telfon
rumah, tagihan internet, TV Kabel, PDAM & tiketing sehingga memiliki
nilai tambah dimata konsumen & tambahan penghasilan
bagi pemiliknya.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut Yusuf Mansur memilih
sistem pemasaran dengan skema Network Marketing untuk memasarkan
software ini. Terbukti bahwa sistem yang menjadikan pemasarnya
sebagai bintang iklan adalah sistem pemasaran terbaik yang dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat. Yusuf Mansur juga memiliki visi
untuk menjadi perusahaan network marketing terbaik di Indonesia,
sehingga pasar network Indonesia tidak lagi dimonopoli oleh MLM
asing.6
Ustadz Yusuf Mansur selaku pemegang saham utama menargetkan
Paytren Aset Management mampu mengumpulkan dana kelolaan Assets
Under management untuk dikelola kembali sehingga keuangan selalu
berputar tidak tetap pada tempatnya.
B. Sedekah Sebagai Wujud Ketaatan Terhadap Perintah Allah Swt
6 http://www.berkahpaytrenku.com/p/tentang.html (diakses pada tanggal 20 Januari 2018 pada
pukul 10.30 wib.)
35
Sedekah merupakan wujud dari iman dan ketaatan manusia terhadap
perintah Allah SWT. Sedekah itu tidak dapat dipaksakan, melainkan panggilan hati
dan jiwa untuk melakukannya dengan ikhlas dan dapat menyenangkan hati orang
lain.
Agama menjadi pendekatan yang utama dalam bersedekah. Hal ini
dikarenakan memang sedekah itu disampaikan melalui doktrin agama, landasan
berupa ayat-ayat suci al-Qur’an, hadits-hadits, serta pemaparan kejadian-kejadian
yang kadang diluar rasionalitas yang merupakan kehendak Allah Swt menjadi
alasan utama mengapa agama menjadi pendekatan yang utama.7
Gambaran sedekah diatas, baik materi maupun non-materi sedekah dapat
dilakukan setiap hari, baik untuk penghasilan maupun harta tanpa batasan jumlah
atau nilainya. dalam mengeluarkan sedekah pun hendaknya agar diniatkan sebagai
sedekah karena Allah Swt.
7Achmad Subianto, Shadaqah, Infaq, dan zakat sebagai instrument untuk membangun
Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Benar. (Jakarta: Yayasan Bermula Dari Kanan, 2004) cet 2. h.
27
Sedekah
Materi
Non-materi
Fardhu
Sunnah
- Fardhu ain/din = Zakat
Zakat Jiwa = Zakat Fitrah
Zakat Harta = Zakat Maal
- Fardhu Kifayah = Infaq
Sedekah
Tasbih, Tahmid, tahlil dan takbir
Senyum, Tenaga, dll
Membantu atau menolong orang Yang sedang kesusahan
Berbuat kebajikan (ma’ruf)
Menahan diri dari kejahatan atau merusak
36
Yusuf Mansur yang sangat komprehensif mengenai sedekah itulah menjadi
alasan sehingga agama menjadi pendekatan utama dalam bersedekah dan
praktisnya dilapangan, sedekah para jamaah pengajian Yusuf Mansur tidak serta-
merta dapat langsung terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan dan diniatkan,
misalkan ketika seorang jamaah memiliki usaha dan usaha yang dijalaninya ini
ingin lebih luas dan maju, maka jamaah tersebut termotivasi untuk bersedekah
secara besar-besaran, akan tetapi bukan usahanya makin besar melainkan usaha
yang dimilikinya bangkrut, ini salah satu contoh bahwa apa yang diniatkan dalam
bersedekah belum tentu dapat langsung terwujud.
ن منوأ ينحنيفاولتكونن هكللد وج قم
كيٱل مأ ١٠٥ش
dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama
dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang musyrik (QS. Yunus :165)
Menurut Quraish Shihab, dalam ayat ini dan banyak ayat lain
memerintahkan menghadapkan wajah. Wajah adalah bagian yang paling menonjol
dari sisi luar bagian manusia dengan menggambarkan indentitasnya, sebaliknya jika
seluruh wajahnya tertutup maka kecuali wajahnya, maka dapat dibedakan dari
sosok yang lain. Wajah juga menggambarkan sisi dalam manusia, senang atau
bergembira terlihat wajahnya ceria dan selalu senyum. Di wajah dan sekitarnya
terdapat indera-indera manusia seperti mata, telinga, dan lidahnnya.8
قل ربد صلتونسكوم يايومماتلل ١٦٢ل علميٱإنKatakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (QS. Al-Anam :
162)
Dikutip dari Tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab, menurut asy-
Syarawi, shalat dan ibadahpun adalah di bawah kekuasaan Allah, karena
menganugrahkan kepada manusia kekuatan dan kemampuan untuk
8 M.Quraish Shihab. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran (Jakarta:
lentera hati, 2002) vol. 15 h.172
37
melaksanakannya. Dengan menggunakan kekuatan yang Allah anugerahkan
kepada jasmani untuk melaksanakannya, adapun hidup dan mati maka keadaannya
lebih kelas lagi, karena memang sejak semula bahwa keduanya adalah milik Allahn
dan berada di didalam kekuasaanya.9
وما بدوا لع إل ا مرو أ ٱلل ل ينٱلدم لصي ويقيموا ةحنفا ء لو ٱلص توا ة ويؤ كو ٱلز
لكدين ٥ٱل قيدمةوذPadahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS. Al-Bayyinah : 5)
Maka akal pun tidak jauh dari wajahnya, maka wajah dipilih oleh al-Qur’an
dan sebagai lambang totalitas manusia. Yang ikhlas melakukan aktivitas karena
Allah dinamai ibtigha wajhi Allah dan yang menghadap Allah diharapkan seluruh
totalitas jiwa dan raganya, karenanya memandang sesuatu dengan jelas untuk
menghadapkan wajanya dengan secara penuh dan sempurna.
Melalui ayat di atas Nabi Muhammad diperintahkan untuk menyebut hal
yang berkaitan dengan wujud dan aktivitas yaitu, shalat dan ibadah serta hidup dan
mati. Dua yang pertama dan termasuk dalam aktivitas yang berbeda.
Penyebutan shalat dan zakat secara khusus menekan pentingnya hubungan
baik kepada Allah dan sesama manusia, dengan dilambangkan dengan shalat dan
zakat. Dengan menjalankan shalat dan zakat ikhlas sangat berperan penting dalam
upaya memurnikan dan mensucikan hati sehingga benar-benar hanya terarah
kepada Allah.10 Oleh karena itu penting bagi seorang muslim untuk melakukan
keduanya secara seimbang antara hablumminallah dan hablumminannas. Nabi
Muhammad SAW. Bersabda:
9 Ibid,. h. 370
10 Ibid,. h. 446
38
ث نا سعيد بحن مم سن بحن عرفة حد ث نا الح عحرج عنح أب هري حرة د الحوراق عنح حيحىي بحن سعيد عنح األح حدنة عنح النب صلى الله عليحه وسلم قال السخي يب منح الناس بعيد منح قر قريب منح الله قريب منح اجلح
نة اهل سخي أحب إل بعيد منح الناس قريب منح النار وجل النار والحبخيل بعيد منح الله بعيد منح اجلح الله عز وجل منح عال بيل
Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Arafah, telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Muhammad Al Warraq dari Yahya bin Sa'id dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang
dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan
jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga,
jauh dari menusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang
dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang 'alim yang bakhil." (HR: Tirmidzi)
Dalam hadis di atas menggambarkan bahwa orang yang pemurah dekat
dengan Allah dan manusia. Hal ini menandakan bahwa dengan sedekah merupakan
bagian dari hablumminallah dan hablumminannas. Dan Allah juga lebih mencintai
orang yang pemurah walaupun dalam hal ibadah biasa-biasa saja, daripada seorang
yang ‘alim tapi pelit.
Maka ajaran islam adalah ajaran berada dalam posisi tengah, tidak
cenderung kepada materialism yang mengabaikan hal-hal bersifat spiritual tetapi
juga kepada spiritualisme murni yang mengabaikan hal-hal yang bersifat material.
Ikhlas itu memberikan semua amalan hanya kepada Allah dan mendekatkan
diri hanya kepada Allah, tanpa disertai riya’ ataupun dengan mengharap imbalan
atau kesenangan sementara, akan tetapi urusan antara individu langsung dengan
Tuhannya, dalam hal ini bukan masalah ikhlas atau tidak, akan tetapi waktu dalam
pembalasan dari sedekah tersebut.11
Allah membalas setiap ibadah umatnya dengan 4 cara, yaitu:12
11 Abi Hamid Al-Gozali,Tahdzib al-muhlikat wal munjiyat min kitab ihya ulumuddin,. cet.
Ar-riasah al-ammah li su’un masjidil haram wa masjid an-nawaby. h. 269
12 Hasil Wawancara dengan Yusuf Mansur, mengenai ketaatan perinta Allah SWT pada hari
Jum’at tanggal 14 Mei pukul 06.30 WIB.
39
1. Dengan cara langsung di dunia, pembalasan amal seseorang di dunia
yang langsung diwujudkan oleh Allah Swt dalam waktu yang singkat,
dan datang dari arah yang tidak diduga-duga.
2. Dengan cara langsung di dunia tetapi dengan waktu yang lama,
pembalasan amal seseorang yang diwujudkan oleh Allah Swt dalam
waktu yang akan dating dan cukup lama dari pengharapan orang
tersebut.
3. Terhindar dari bala musibah, hamba Allah Swt yang bersedekah dengan
ikhlas yang awalnya memang ditakdirkan dan menurut perhitungan
manusia orang tersebut akan terkena musibah, maka langsung
dihindarkan bala bencana yang awalnya ditunjukan kepada orang
tersebut.
4. Pembalasan di akhirat, ketika seseorang berharap amalannya dibalas di
dunia, dan orang tersebut tidak mengalami buah dari hasil ibadahnya
tersebut bukan berarti sia-sia apa yang dilakukannya, akan tetapi dibalas
ketika sudah berada di akhirat dan itu lebih baik dari apa yang
diharapkannya di dunia.13
ين ثلٱل فسبيلم لهم و م ينفقونأ كمثٱلل سب عسنابلفكد نبتت
سنبلةلحبةأ
و ائةحبة مد وٱلل يضعفلمنيشا ء ٢٦١سععليموٱللPerumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus
biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)
Ayat ini berpesan kepada yang berpunya agar tidak merasa berat membantu
karena apa yang dinafkahkan akan tumbuh dan berkembang menjadi berlipat
ganda.14
13Hasil Wawancara dengan Yusuf Mansur, mengenai ketaatan perinta Allah SWT pada hari
Jum’at tanggal 14 Mei pukul 06.30 WIB.
14M.Quraish Shihab. Op,. Cit, vol. 15 h. 568
40
Dalam tafsir Al-Mishbah, ayat ini menyebut angka tujuh. Angka tersebut
tidak harus dipahami dalam arti angka diatas enam dan di bawah delapan, tetapi
serupa dengan istilah seribu satu yang tidak berarti angka dibawah 1002 dan diatas
1000 tetapi ayat ini berati banyak bahkan berklipat ganda, tidak hanya tujuratus
kali, karena Allah terus melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki.15
Salah satu cara menafkahkan harta yang direstui Allah dan yang
diperintahkannya, di ayat ini menjelaskan bahwa tidak menyebut-menyebut
pemberian dan tidak pula menyakiti hati orang yang diberikan, karena balasan
pemberi dengan menyebut-menyebut menjadi berkurang dan terpotong;
1. Siapa yang memberi 1 akan dibalas 10. Atau bila Allah berkehendak
maka Allah akan membalas hingga 700 kali lipat atau tak terhingga.
2. Balasannya dari Allah bisa jadi yang seniai atau setara, tidak harus
selalu uang.
3. Kalau Allah bayar tanda perbuatan baik seseorang, maka bayaran
balasannya itu akan semakin besar. Ini berkalu baik di perbuatan baik
maupun perbuatan buruk.
4. Manusia bisa lupa, tetapi Allah Yang Maha Mencatat tidak akan pernah
lupa perbuatan seseorang, besar kecilnya tetap akan Allah balas, Allah
akan hargai. Tentang kapan pendebatan atau pembalasan tergantung
kehendak Allah tentang kapan-kapannya.
5. Berbuat baik terhadap anak yatim dan tak mampu, balasannya lebih
istimewa ketimbang berbuat baik kepada anak yang orang tuanya
lengkap dan mampu.
Dalam pengertian di atas Yusuf Mansur memberikan catatan yaitu peraturan
ini di luar peraturan dasar yang bersifat umum bahwa pelakunya harus muslim,
harus baca basmallah supaya berniat ibadah, harus tidak mengotori atau
mengurangi dengan perbuatan buruk.16
15 Ibid,. h. 657
16Yusuf Mansur. The Miracle Of Giving. Jakarta Timur, Zikrul hakim 2011 cet ke 7 h. 150-152
41
Maka jika peraturan dasar ini ada di langkah seseorang yang mau mengikuti
langkah ini, maka hasilnya tentu lebih bercahaya lagi. Peraturan dasar yang lain,
berharaplah hanya pada Allah supaya tetap berkategori ikhlas kepada Allah. Murni
hanya bersandar pada-Nya.
ايرهفمن ةخي مث قالذر مل ٧ۥيع مل ايرهث قالمومنيع ةشد ٨ۥذرBarangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula (QS. Az-Zalzalah : 7-8)
Dalam konteks kecil atau besarnya amal termasuk niat seseorang, amal
adalah penggunaan daya manusia dalam bentuk apapun. Manusia memiliki empat
daya pokok. Daya hidup, yang melahirkan semangat untuk menghadapi tantangan;
daya piker menhasilkan ilmu dan teknologi; daya kalbu yang menghasilkan niat,
imajinasi, kepekaan dan iman; serta daya fisik yang melahirkan perbuatan nyata
dan keterampilan.17
Kedua ayat diatas merupakan tuntutan sangat penting, segala sesuatau dari
amalan manusia sebagai sekecil-kecilnya sekalipun pasti ada balasannya. Begitulah
konsep yang diterapkan dalam bersedekah agar senantiasa mau untuk bersedekah
karena sedekah mempunyai keajaiban yang sangat luar biasa yang tidak terpikirkan
oleh seseorang. Apabila manusia tahu mengenai hal ini (pembalasan sedekah
di akhirat), maka pasti manusia akan meminta pembalasan yang dilakukannya
dibalaskan di akhirat. Sesungguhnya tiap usaha seseorang manusia tidak akan sia-
sia karena Allah pasti akan membalas setiap apa yang dilakukan seseorang manusia.
Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berdoa agar
dikabulkan oleh Allah Swt.
1. Sesorang hamba merasa perlu dengan Allah, perlu dengan kehadiran-
Nya, perlu dengen kuasa-Nya, dan perlu dengan kebesaran-Nya.
17 M.Quraish Shihab. Op,.Cit, vol. 15 h. 455
42
Dengan merasa perlu ini juga dimaksudkan kita bisa menjaga diri
dihadapan-Nya. Kenapa? Karena kita merasa sedang membutuhkannya.
Sehingga tidaklah mau kita berbuat macam-macam. Senantiasalah
menjadikan diri kita butuh dengan-Nya, dikondisi sednang sekalipun,
supaya dijaga kesenangan itu untuk berubah menjadi kesulitan.
2. Kesungguhan hati dan penuh harapan akan dikabulkan doa
3. Merendahkan hati dan penuh takut kepada Allah.
4. Merasakah kehadiran Allah, seolah kita sedang berdialog langsung
5. Tidak boleh terburu buru.18
Melalui jalan ibadah untuk mendekati Allah jangan pula untuk mengurangi
ibadah tersebut agar Allah selalu memberi keberkahan dan Allah senantiasa
melindunginya. bahkan Allah akan tambah. Ketika seseorang memiliki keyakinan
yang tidak ragu-ragu, bersedekah, memperbaiki shalat wajib, shalat malam, shalat
dhuha, tingkatkan ibadah-ibadah Sunnah lainnya, misalnnya: membaca surah Al-
Waqiah dapat melancarkan usaha atau kaya, membaca surah Ar-Rahman maka
akan disayang. Sebab pertolongan Allah, maka Allah benar-benar menolongnya.
Dan ketika orang tersebut melupakan riyadhah-Nya ini, dan meninggalkan sedekah,
shalat malam, atau meninggalkan ibadah-ibadah lain yang sudah mengantarkannya
kepada kejayaan, maka jangan salahkan Allah bila kemudian Allah menarik
pertolongan-Nya. Ini bukan sebab salah di tujuan ibadahnya. Tetapi salah di
kebersyukuran, semestinya harus menggiatkan lagi ibadahnya.19
Dalam bukunya Feel, Yusuf Mansur menyampaikan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :
“Dream, Pray, Action,20 Dream it. Bangulah mimpi saudara semua, lalu
sampaikan kepada Allah yang Maha menggenggam masa depan kita. Pray,
berdoalah tegakan semua kewajiban dan hidupkan Sunnah-sunnahnya.
18 Yusuf Mansur, Mencari Tuhan Yang Hilang, Jakarta Timur, Zikrul Hakim. 2012 cet ke 14 h.
321.
19 Yusuf Mansur, Op., Cit. Cet ke 7. h. 112
20 Yusuf Mansur, Feel, (Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara, 2013), h. 61
43
Maka Dia akam memberikan action kita, menunjukan jalan untuk mencapai
impian-impian kita.”
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa semua yang diinginkan
seseorang akan terwujud, manakala ia sandarkan keinginannya hanya kepada Allah
Swt. dalam berbagai dakwahnya beliau membawa ke persoalan ekonomu, bisnin
namun terselip pengajaran nilai luhur soal kebersatuan, keberjamaahan, sampai
kepada soal keyakinan kepada Allah Swt. inilah yang sekiranya menari untuk di
amalkan dalam kehidupan sehari hari.
Maka dapat diperjelas bahwa ketika melakukan shalat wajib, shalat Sunnah,
shalat dhuha atau ibadah-ibadah yang lain bukan berniat untuk menjadi kaya.
Melainkan Lillahi Ta’ala (karena Allah Swt). dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Daud dan Thirmidzi dijelaskan sebagai berikut :
اللحي:قالرسولاللص:عنسلمانرضقال جليستحىياذارفعالركريمانهماصفراخائبتي اودوالرتمذىابود.الهيديهانيرد
Dari salman dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya Tuhanu
Pemalu pemurah apabila hambanya mengankat tangannya untuk berdoa
kepadanya, ia malu mengembalikan tangan hambanya dalam keadaan
kosong. (HR. Abu daud dan Thirmidzi)21
Maka Ikhtiar termasuk bentuk dari aktualisasi keimananan seseorang dalam
berakhlak. Setiap tindakan seseorang melakukan tindakan kebaikan akan mendapat
pahala, dalam kehidupan sehari-hari, seorang hamba wajib berikhtiar dalam segala
hal ibadah dan selalu berdo’a kepada Allah agar mendapatkan ridho Allah. Ikhtiar
dan tawakal merupakan kesatuan yang tidak dipisahkan, ketika manusia telah
berusaha dengan semaksimal mungkin, maka setiap manusia harus pasrah (tawakal)
dan percaya apa yang terjadi, karena hanya Allah lah yang menentukan hasil.
21 Mahrus Ali, Terjemahan Bulughul Maraam, (Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995), h. 679
44
Berusaha lebih baik apabila do’a tidak dikabulkan dan tidak mudah
menyerah, nasehat Yusuf Mansur “berbaik sangkalah kepada Allah, baik atas
dikabulkannya doa atau ketika doa kita belum dikabulkan. Mungkin ada hikmah
yang tersembunyi di balik tidak terkabulnya sebuah doa, yang diluar jangkauan
manusa. Penyerahan total dan tidak memaksa” itulah kuncinya.22
Yusuf Mansur mememberikan keterangan mengenai akidah yakni tentang
ketuhanan (tauhid) yang berkesinambungan dengan sedekah.23
“Al Mulk adalah surah yang bisa menghalangi kita dari siksa kubur,
biasaiin dah baca Al mulk ini. apalagi disebut dalam hadist ini, bahwa siapa
yang baca Al Mulk bakalan dikasih kebaikan. Di dalam surah Ar Rahman
kan ada tuh ayat haljaza-ul ihsaan illal ihsaan ? balasan bagi yang berbuat
baik adalah kebaikan. Nah di hadist ini disebut, kalau baca Al Mulk
dianggap melakukan banyak kebaikan, maka lalu balasannya ? ya kebaikan
lagi? siapa yang balas? Allah. Sebagai contoh ketika kita dibales kebaikan
oleh orang, sudah girang banget, apalagi kebaikan itu datang saat kita lagi
butuh banget kebaikan itu. Sekarang kita pikirkan kesusahan apa di dalam
kubur kita itu ? tentunya butuh banget kebaikan Allah, juga di negeri akhirat
nanti”.
Berdasarkan data diatas, maka ketuhanan adalah kepercayaan kepada Allah
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang merupakan suatu rukun iman yang
pertama yang harus diyakini dan dipengang teguh setiap umat muslim. Dalam
menyakini rukun iman maka sebagai hamba harus menyakini akan kematian dan
siksa kubur karena hakekatnya manusia hidup itu hanya untuk mati.
ي رضجعللكمهوٱل ذلولفٱل شوا ز قهفمناكٱم منرد بهاوكوا ۦ نشورٱلإول ه
١٥
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
22 Hasil wawancara dengan Yusuf Mansur, pada hari Jum’at, 14 Mei 2018. Pukul 06. 30 WIB.
23 Hasil wawancara dengan Yusuf Mansur, pada hari Jum’at, 14 Mei 2018. Pukul 06.44 WIB
45
rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan (QS. Al-Mulk : 15)
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan agar manusia berusaha dan mengolah
alam untuk kepentingannya guna mendapatkan rezeki yang halal, perlu diketahui
pemalas dan tidak mau berusaha itu bertentangan dengan perintah Allah Swt.24
Maka berusaha dan mencari rezeki termasuk melaksanakan perintah Allah
Swt, dengan perkataan lain bahwa berusaha dan mencari rezeki itu bukan
mengurangi ibadat, tetapi mempertkuat dan memperbanyak pahala tanpa
mengharapkan imbalan semata-mata karena ikhlas karena Allah Swt. Oleh karena
itu setiap insan harus bisa mengamalkan membaca surah Al Mulk karena dengan
membaca surah Al Mulk dapat menghalangi manusia dari siksa kubur. Siksa kubur
amatlah pedih dan bagi insan yang sekarang ini pastilah akan mengalami siksa
kubur kelak nantinya.
Dari penggalan maksud diatas jelas bahwa surah Al Mulk itu dapat
menghalangi dari siksa kubur dan merupakan amalan yang wajib bagi setiap
muslim untuk membacanya setiap hari, karena manusia tidak tau apakah masuk
surga atau neraka. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim dituntut untuk beriman
kepada rukun iman Allah, dan percaya akan semua ciptaan dan balasan-Nya
merupakan kewajiban orang muslim. Setelah insan mempercayai akan
ketuhanannya, maka harus mengimani hari akhir (kiamat). Karena hari kiamat
merupakan rukun iman yang kelima. sebagai seorang muslim wajib mengimaninya,
karena manusia tidak tahu kapan hari akhir itu akan datang. Karena manusia tidak
bisa menentukannya hanya Allah yang menentukan-Nya.
Dalam bukunya The Miracle Of Giving dan Mencari Tuhan yang Hilang
Yusuf Mansur menamai dirinya sebagai Lukmanul Hakim. Sebuah hadis
menerangkan bahwa sedekah dapat menutup tujuh puluh pintu keburukan, dalam
hadis lain disebutkan bahwa sedekah menjauhkan kemurkaan Allah,
24 HM. Sonhadji dkk, Alquran dan Tafsirannya, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1990), h.
261
46
menyelamatkan dari suu’ul Khatimah (akhir atau kematian yang buruh) ada juga
hadis yang mengatakan bahwa sedekah dapat memperpanjang umur, menjauhkan
kematian yang buruk dan menghilangkan sifat sombong (takabur).25 Dalam hadis
lain juga dinyatakan bahwa Allah Swt. Mengaruniakan Jannah kepada tiga orang
yang terlibat dalam pemberian sedekah dalam sebuah rumah tangga;
1. Tuan rumah yang menafkahkan sedekahnya itu
2. Istrinya yang telah memasak makanan yang disedekahkan itu
3. Pembantu yang menyampaikan sedekah itu kepada penerima sedekah.26
Salah satu bentuk ibadah adalah sedekah. kemudian Allah memberitahu
bahwa kalau sedang disempitkan rezekinya, bersedekahlah nanti Allah akan
berbuat apa-apa yang sulit, jadi mudah sebagaimana firman Allah surat At Thaalaq
ayat 7 ;
نسعتهلنفق ذوسعةمد رز قهۦ هۥومنقدرعلي ه ءاتى ا مم فل ينفق كلدفليٱلل
علٱلل سيج ها ءاتى ما ساإل نف دعٱلل ابع يس ٧س
Hendaklah seorang yang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah
tidak memukul beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang
Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan (QS. At – Thalaq (65): 7)
Dalam ayat ini, seorang yang sedang bersedekah diberi nikmat kesulitan,
percaya dan berkenan mengikuti dengan harapan kesulitan benar-banar
dimudahkan Allah. Jalannya yaitu melalui jalan sedekah, dankarena harapan adalah
hanya dengan berharap kepada-Nya.27
25 Yusuf Mansur, Op., Cit. Cet ke 7. h. 149
26 Maulana Muhammad Zakariyya Al-Khandahlawi, Kitab Ta’lim Fadhilah Sedekah. Bandung,
Zadul Maad. Cet 1. h. 6
27 HM. Sonhadji dkk, Op. Cit, h.209
47
Maka berharap agar Allah benar-benar memenuhi janji-Nya setelah
ditunaikannnya sedekah. Allah menyebut segala kunci bagi manusia itu adalah
dengan beribadah kepada-Nya. Sedekah, shalat malam, memberi makan anak
yatim, menyenangkan hati yang berduka adalah hanya sekian dari apa yang disebut
sebagai ibadah, bila ibadah diperbaiki maka kehidupan pun akan menjadi lebih baik
lagi, namun bila ibadah buruk maka kehidupan buruk yang akan terhidang, ibadah
biasa saja hidup pun akan biasa saja, tidak ada istimewanya bai yang tidak
mengistimewakan Allah.28
Yusuf Mansur menampilkan konsep bersedekah itu memiliki keistimewaan,
keajaiban dan fadhillah yang sangat luar biasa dirasakan ketika melakukannya
bagaimana seruan Allah dan janji Allah di dalam Al-Qur’an untuk bersedekah
disaat sulit maupun senang. Di antaranya:
1. Yusuf Mansur memiliki konsep bahwa selalu ada saja jalan tambahan rezeki
membuat orang rajin ibadah dan juga untuk mengistiqamahkannya.
ۥم رجا... ي علل زق ه٢ ومنيتقٱلل حي ثلي تسب موير ٣..ن “barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberikannya rizki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya.” (Q.S At-Talaq[68]: 2-3)
2. Sedekah mendatangkan ampunan Allah untuk menghapus dosa dan
menutup kesalahan maupun keburukan.
طيئة كما يطحفئ الحماء الن اروالصدقة تطحفئ الح
“Sedekah dapat menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”
(HR. Tirmidzi)
3. Memberikan keberkahan pada harta manusia.
28 Yusuf Mansur, Op.Cit, cet ke 7 h. 7
48
له صلى اهلل عليه وسلم ) ما ن قصتح قال: قال رسول الوعنح أب هري حرة رضي اهلل عنه و إل رجه أ رف عه ( عز ا وما ت واضع أحد لله إل صدقة منح مال وما زاد الله عبحدا بعفح خح
لم مسح
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Suatu sedekah tidak akan mengurangi harta
Allah tidak akan menambah kepada seorang hamba yang suka memberi
maaf kecuali kemuliaan dan seseorang tidak merendahkan diri karena
Allah kecuali Allah mengangkat orang tersebut." (HR: Muslim).29
4. Sedekah dapat menjauhi murka Allah.
رم الحعمي الحبصحري ح بة بحن مكح ث نا عقح زار حد ث نا عبحد الله بحن عيسى الح الحبصحري عنح يونس دسن عنح أنس بحن مالك قال ق وسلم إن ال رسول الله صلى الله عليحه بحن عب يحد عنح الح
فع عنح ميتة الس وء الصدقة لتطحفئ غضب الرب وتدح
“Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammiy Al Bashri
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Isa Al Khazzar Al Bashri
dari Yunus bin 'Ubaid dari Al Hasan dari Anas bin Malik dia berkata,
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya
shadaqah itu menghindarkan dari murka Allah dan menghindarkan
seseorang dari meninggal dalam kedaan yang buruk (su'ul khatimah)."
(HR: Tirmidzi)
5. Sedekah dapat menjauhkan diri dari api neraka.
ث نا زهي ح م الحكوف حد ث نا عوحن بحن سل عحفي عنح أب إ حد حق عنح عبحد الله ر بحن معاوية اجلح سحعحت النب تطاع وسلم ي قو صلى الله عليحه بحن معحقل عنح عدي بحن حات قال س ل منح اسح
تت منح النار ولوح بشق تحرة ف لحي فحعلح منحكمح أنح يسح
“Telah menceritakan kepada kami Aun bin Sallam Al Kufi telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Mu’awiyah al Ju’fi dari Abu Ishaq
dari Abdullah bin Ma’qil dari Abu bin Abu Hatim ia berkata; Saya
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa di antara
29 Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Tarjamah Bulughul Maram Min Adilatil Ahkam, (Bandung: Gema
Risalah Presss, 2007), hlm. 654-655.
49
kalian yang mampu melindungi dirinya dari api neraka meskipun dengan
setengah biji kurma, maka hendaklah ia melakukannya." (HR: Muslim)
Cara Allah dalam mengabulkan impian dan doa memang bukan cara
manusia. Cara kerja Allah bukan cara kerja manusia. Milikilah impian, lalu minta
dan bergeraklah. Urusan bagaimana eksekusinya, terserah Allah saja.30
Ustadz Yusuf Mansur menekankan makna dibalik sedekah dan memberikan
contoh kisah-kisah nyata. Dan juga mengajarkan bagaimana mempunyai usaha atau
meningkatkan ekonomi melalui wirausaha hanya dengan mendekatkan diri kepada
Allah dengan berbagai jalan. Yang mana urusan bagi Allah mengabulkan itu hanya
Allah yang tahu. Terkadang apa yang sudah diberikan, apa yang diminta baik
menurut manusia tetapi belum tentu baik menurut Allah. Maka Allah ganti dengan
yang lain akan tetapi terkadang manusia tidak menyadari karena memang hanya
Allah lah Yang Maha Tahu.
C. Sedekah Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Ekonomi Umat
Upaya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan perlu adanya kerja sama
dan saling berbagi di antara pelaku ekonomi, karena setiap manusia bergantung dan
tidak bisa menyeselsaikan masyalah ekonominya secara individual. Maka ekonomi
sangat penting bagi manusia dalam usaha tersebut. untuk mengatasi kesenjangan
antara keinginan manusia yang tak terbatas dan keterbatasan sumber daya, aktivitas
manusia hanya untuk beribadah kepada Allah demi kemashlahatan dan kebahagiaan
lahir batin di dunia hingga akhirat sampai untuk generasi yang akan mendatang.
Menurut M. Arkam Kan dikutip dalam buku Ekonomi Makro Islam karya
Nurul Huda31 :
30 Yusuf Mansur, Feel, (Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara, 2013) h. 54 31 Nurul Huda, et al, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2008) cet
1. h.3
50
Islamic economics aims the study og the human falah (well-being) achieved
by organizing the resources of the earth basic of cooperation and
participation
Bahwasanya Ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang
kebahagian hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya
alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.
Sedangkan menurut M. Umer Chapra
Islamic economics was defined as that branch of knowledge which help
realize human wll-neimg through an allocation an distribution of scarce
curbing individual freedom or creating continued macro economic and
ecological imbalance
Bahwasanya ekonomi islam sebuah pengetahuan yang membantu upaya
realisasi kebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang
terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa
memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro-ekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.32
Tujuan ekonomi Islam kepada konsep al-falah (kejayaan) di dunia dan
akhirat yang meletakkan manusia sebagai pemimpin di muka bumi dengan bahan
bahan yang ada untuk diperlukan oleh manusia.33
ر وسخ سوٱنلهاروٱل للكم م جومٱنلوٱل قمر وٱلش ره م بأ رت مسخ ۦ ف إن لكذ
قلون ميع فوما١٢أليتلدقو لكم رضذرأ
نهٱل ل وم تلفاأ لكۥ فذ مإن أليةلدقو
رون ك ١٣يذ
32 Ibid., h. 3
33 Mustafa Edwin Nasution, ET AL. Pengenalan Eksklusif Islam, (Jakarta: Kencana, 2007) cect
2. h. 9
51
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)
dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di
bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang mengambil pelajaran (QS. An-Nahl : 12-13)
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa Islam sebagai agama
Allah, mengatur kehidupan manusia baik kehidupan di dunia maupun akhirat.
Perekonomian islam adalah bagian dari kehidupan manusia, maka tentulah hal ini
ada dalam sumber yang mutlak yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai panduan
dalam menjalani kehidupan.
Maka kesemuanya bertujuan untuk beribadah kepada Allah Swt, karenanya
manusia merupakan makhluk sosial, terdapat harta yang milik individu maupun
yang menjadi hak masyarakat umum
Dalam pembangunan ekonomi Islam mengacu kepada proses pemanfaatan
sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan pendapatan dalam masa tertentu,
dalam ekonomi Islam tidak hanya mempersoalkan materi saja, tetapu juga aspek
spiritual dan moral merupakan hal yang sangat penting. Karena akidah Islamiyah
menjadi motivasi kuat yang mendorong seseorang untuk bekerja.34
Maka dalam ekonomi Islam kepentingan-kepentingan materi tidak hanya
merupakan tujuan utama, tetapi juga sebagai sara untuk kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup manusia. Bila seorang muslim dibebani mencari harta dan
mengembangkannya, itu bukan tuntutan yang utama melainkan harta dipandang
sarana untuk perjalanan menuju Allah Swt.
ها يأ نسني
حافمٱل ربدككد ٦لقيهإنككدحإل
34 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2015) h. 44
52
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh
menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya (QS. Al-Insyiqaaq :
6)
Tujuan adanya ekonomi Islam adalah mempertegas bahwa ekonomi Islam
merupakan ekonomi Ilahiyah, titik central dari Allah tujuannya mencari ridha
Allah. Maka materi dalam pandangan Islam bukan tujuan ulama melainkan
kebutuhan bagi manusia serta sarana untuk bisa mencapai kebahagiaan hidup di
akhirat.
Kehadiran Yusuf Mansur dalam meramaikan persaningan pasar ekonomi
Indonesia. Pengamatan ini sebenarnya secara kasat mata, ekonomi syariah disebut-
sebut menggerakkan perekonomian Indonesia. Banyak kemudian yang terjun ke
bidang ekonomi syariah ini. Kh Yusuf Mansur berupaya hadir untuk ikut serta
memajukan ekonomi syariah Indonesia.
Kiprah Yusuf Mansur sebagai pebisnis sebenarnya sudah dilakoni jauh
sebelum menjadi seperti sekarang, dimulai ketika beliau menjalankan bisnis
penghimpun dana investasi bernama Kondotel Moya Vidi. Beliau menjual sertifikat
investasi untuk sebuah hotel di Cengkareng, namun bisnisnya ini tidak berjalan
mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan beliau sempat diadukan atas
tuduhan penipuan investasi, sejak itu nama beliau dikenal sebagai pengusaha
investasi. Pengalaman buruknya di bidang bisnis tidak membuat kapok, justru
beliau semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya, beliau membangun
bisnis network yang bernama Veretra Sentosa Internasional atau PayTren.35
Yusuf Mansur memiliki impian untuk masa depan Indonesia khususnya
bidang ekonomi, beliau berharap di waktu yang akan mendatang Indonesia menjadi
negara investor bukan negara tempat investasi, beliau kemudian menjabarkan
lagkah-langkah setelah mengantongi izin Manajemen Investasi Syariah (MIS) dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertamanya beliau akan mengajarkan kepada yang
35https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3754908/yusuf-mansur-ustaz-yang-kini-
jadi-bos-investasi diakses pada tanggal 15 Februari 2018
53
baru mengikuti jejak beliau, bahwa perlu niat baik untuk langkah yang baik dan niat
benar untuk langkah yang benar.
“nawaitu (niat). Patungan Usaha, Patungan Aset, Nabung Tanah. Insya
Allah sudah benar. Tapi, saya waktu itu gak ngerti, gak tau, gak paham,
kalo ada aturannya, ada regulasinya. Jadi, dengan saya menyiapkan dan
men sub-mit pendaftaran Manajemen Investasi Syariah, bisa jadi
pengajaran dan contoh yang baik. Untuk taat regulasi apalagi regulasi
ada, bukan untuk menyusahkan,”.36
Beliau mengundang para ahli dan professional di bidangnya untuk
menjalankan perusahaan manajemen investasi syariah dengan baik dan benar
sehingga nantinya perusahaan tersebut amanah, professional, untung, halal, berkah,
dan bermanfaat. Selanjutnya memajukan dunia ekonomi syariah, beliau mengaku
heran bahwa ternyata pemegang reksadana syariah masih di bawah 500 ribu orang.
Padahal, perusahaan digital yang dirintis beliau yakni Paytren mempunyai 1,6 Juta
pengguna, ini adalah sebuah modal dan akan menjadi berita besar jika seluruh
pengguna Paytren menjadi pemegang reksadana syariah juga.37
“Siapa tahu ummat, masyarakat, rakyar, bisa jadi rekan kerja di
pemerintah dalam urusan permodalan. Jika membutuhkan modal, ke ummat
saja, ke masyarakat saja. ke rakyat aja. Gitu”.38
Maka dalam hal ini sebenarnya umat islam mempunyai kekuatan besar
dalam bidang ekonomi jika memang umat sadar akan pentingnya sedekah, infak
dan zakat. Apalagi di indonesia ini yang tercatat sebagai jumlah umat islam terbesar
di seluruh dunia.
Yusuf Mansur juga bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk
menggerakkan ekonomi syariah ini, misalnya dengan pengelola muslimat NU, yang
jumlahnya mencapai 21 Juta orang, dengan pengelola Muhammadiyah, dengan
Gontor dengan jumlahnya yang mencapai 350 ribu orang. Belum termasuk dengan
masjid-masjid, jika di kalikan dengan ratusan ribu dengan masjid seluruh Indonesia,
36 https://pppa.or.id/berita/7124/Impian-dan-Langkah-KH-Yusuf-Mansur-untuk-Ekonomi-
Indonesia diakses pada tanggal 17 Februari 2018.
37 Hasil Wawancara dengan Yusuf Mansur, pada hari jum’at 14 Mei 2018 pukul 06.30 WIB.
38 Hasil Wawancara dengan Yusuf Mansur, pada hari jum’at 14 Mei 2018 pukul 06.30 WIB.
54
maka Indonesia akan menjadi negeri Investor syariah. Dalam waktu dekat beliau
akan bekerja sama dengan PT. Gojek Indonesia, Grab, Tokopedia, Traveloka,
Tiket.com, Bukalapak dan perusahan digital lainnya.39
Yusuf Mansur juga mengajak ribuan jamaahnya yang berasal dari berbagai
daerah hingga yang terpencil membuka rekening tabungan di Bank Muamalat,
menurut beliau membuka tabungan secara bersama-sama diharapkan mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi syari’ah dalam hal ini beliau mendukung dan
ikut andil dalam pertumbuhan perbankan syariah.
Perkembangan perbankan syriah tentunya juga harus didukung oleh sumber
daya manusia yang memadai, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas.
Perkembangan pesat dalam dunia perbankan dan asuransi syariah mendorong
kebuhtuhan akan perlunya produk yang mampu mengatasi masalah terkait dengan
industri keuangan syariah.40
Pada dasarnya terdapat tiga prosedur yang diperlukan dalam pelaksanaan
syariat Islam, khususnya dalam bidang ekonomi, diantaranya ;
1. Prosedur ilmiah melalui proses rasionalisasi dan objektivasi.
2. Kontekstualisasi budaya dan masyarakat.
3. Harus diperjuangkan secara demokratis dalam proses legislasi syariah.
Dalam buku beliau, The Miracle Of Giving memberikan konsep tentang
sedekah yang sederhana mengenai bagaimana sedekah dapat memberikan peluang
yang besar mendatangkan rezeki bahkan berinvestasi sekalipun.41 Berikut konsep
“matematika sedekah” yang diajarkan oleh ustad Yusuf Mansur :
1. Memberi 1 dibalas 10
39 Hasil wawancara dengan Yusuf Mansur, pada hari jum’at 13 Mei 2018 pukul 06.30 WIB.
40 Andri Soemitra, masa depan pasar Modal Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2014) cet
1. h. 5
41 Yusuf Mansur, Op.Cit, cet ke 7 h. 30
55
Misalkan seseorang memiliki uang 100, bila disedekahkan sebagaian
dari uang tersebut maka perhitungan matematika yang normal sebagai
berikut:
100 – 10 = 90
Akan tetapi dengan konsep sedekah, matematikanya menjadi seperti
berikut :
100 – 10 = 190
100 – 30 = 370
100 – 50 = 550
100 – 70 = 730
100 – 100 = 1000
Pertambahan? bukan pengurangan ?
Kenapa matematikanya begitu ?
Matematika pengurangan dari mana itu ?
Ketika dikurangi hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10 – 1 = 9 ?
2. Memberi 1 dibalas dengan tak terhingga
يذامن رضٱل يق فيضعفهٱلل حسنا وۥ لۥقر ضا كثية عافا ض أ طٱلل
بضويب ص يق
٢٤٥إول هتر جعونSiapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki)
dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (QS. Al-Baqarah : 245)
Dalam tafsir al mishbah, hanya satu yang ditekakan dalam pemberian
pinjaman haruslah dengan pinjaman yang baik, dengan niat bersih, hati yang tulus
serta harta yang halal. Karena itu tidak perlu khawatir memberi pinjaman dan
56
berjuang dengan harta benda di jalan Allah, yang pada akhirnya semua akan
kembali kepada Allah.42
Dalam konsep beliau, dimana seseorang memberi dari apa yang dia punya,
Allah justru akan mengembalikannya lebih banyak lagi, dalam hal ini beliau
menamai matematika dasar sedekah yang di ambil dari QS. Al-An’am ayat 160
balasan berbuat baik dan QS. Al-Baqarah ayat 245 ketika Allah menjanjikan
balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.
من سنةجا ءب ومنجا ءۥفلهٱل ثالها م أ عش يدئةب مث لهٱلس إل لفلي زى اوهم
لمون ١٦٠يظ Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa
perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan
seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak
dianiaya (dirugikan). (QS. Al-An’am : 160)
Ilustrasi nyata dari Ustad Yusuf Mansur dalam buku Matematika
Kehidupan;
Ketika seseorang mempunyai uang satu juta, kemudian disedekahkan
seratus ribu, akan berkurang uangnya karena disedekahkan, banyak orang
akan berfikiran uang tersebut akan berkurang dan tidak akan cukup sisanya
untuk hidupnya bahkan menafkahkan anak dan istrinya.43
Maka selama seseorang berfikiran tidak akan cukup atau kekurangan dan
tidak ada penambahan, kalau seseorang masih memandang 10 - 1 = 9, tidak akan
heran jika tidak berani bersedekah, tidak mau bersedekah. Karenanya masih
memiliki penambahan bahwa bersedekah itu mengurangi harta.
42 M. Quraish Shihab, Op,.Cit, vol. 15 h. 528
43 Yusuf Mansur. Matematika Kehidupan. (Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara,
2014). h. 6
57
Dalam matematika dasar sedekah ketika seseorang bersedekah, 10
dikurangi 1 hasilnya bukan 9, tetapi 19 begitu juga 10 dikurangi 10, hasilnya bukan
0 tetapi 100. Siapa orang yang mau bersedekah di jalan Allah, maka Allah akan
menggantikan dengan yang lebih banyak dari apa yang disedekahkan. Allah
menjanjikan betul pengembalian yang berlipat-lipat, bisa 2 kali lipat, 10 kali lipat,
100 kali lipat, 700 kali lipat, atau bahkan tidak terhingga.44
يذامن رضٱل يق فيضعفهٱلل حسنا وۥ لۥقر ضا كثية عافا ض أ بضوٱلل طيق
يب ص ٢٤٥إول هتر جعون
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki)
dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan
Ilustrasi nyata dari Ustad Yusuf Mansur dalam buku Matematika
Kehidupan:
Ada teman beliau memberi uang dua ratus ribu kepada bapak-bapak yang
sedang membutuhkan uang. Ada janji dari Allah bahwa siapakah yang mau
memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik maka Allah akan melipat
gandakan kepadanya dengan lipat ganda yang banyak, sejatinya terlihat hanya
memberikan ke bapak-bapak yang sangat membutuhkan. Tapi, sesungguhnya
memberi kepada Allah. Man dzalladzi yuqridullah qordon hasanaa fayudhi
‘ifalahu, maka Allah menjanjikan buat ganti yang banyak, ad’afan katsiroh.
Kenapa bisa begitu? Allahu yaqbidu wa yabsut wa ilayhi turja’un, dan kepada Allah
memang semua dikembalikan. 45
Maka yang membuat sempit atau lapangnya rezeki itu bukan diri seseorang,
tetapi Allah. Karena Allah tahu bagaimana cara menyempitkan dan bagaimana cara
melapangkan, Allah ajarkan. Salah satu jalan melapangkan rezeki adalah dengan
44 Ibid,. h. 4
45 Ibid,. h. 9
58
bersedekah. Jika bersedekah dua ratus ribu kelak akan dibayar oleh Allah dua juta
rupiah. Allah menepati janjinya. Innallaha la yukhiful mi’aad. Allah itu Maha
Menepati Janji, Allah berikan ganti dua juta rupiah. Kalau dilihat matematika
sedekahnya setiap beri 1 dikali 10. Kalau dijabarkan seperti ini 200,000 – 200,000
seharusnya 0 atau habis, tetapi yang 200,000 ini dikali 10 sama Allah, sehingga
dapat 2.000.000 maka saldonya bukan berkurang melainkan bertambah.
Maka begitu mulia mencari rezeki di muka bumi ini. Akan tetapi, ada cara-
cara yang Allah siapkan untuk mendapatkan rezeki Allah dengan cara yang
termudah namun hasilnya dilipat gandakan oleh Allah. Yusuf Mansur juga
memaparkan konsep-konsep sedekah dapat mengatasi berbagai masalah, sedekah
dapat membantu seseorang, dapat melunasi hutang, bisa mempunyai anak ketika
sudah berkeluarga tetapi belum memiliki keturunan, sedekah bisa membantu
seseorang mencari jodoh.
D. Penyaluran Dana Sedekah
Sesuai dengan konsep Al-Qur’an, Amil adalah orang-orang yang bertugas
mengurus zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Awal terbentuknya Lembaga
Pengelola Sedekah diprakasia oleh Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999
tentang pengelolaan Zakat, lahirnya Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999
dilatarbelakangi oleh kenyataan sosiologis, bahwa masyarakat Indonesia
mayoritas beragama Islam. Dimana Islam telah menentukan kewajiban-kewajiban
yang harus dipatuhi oleh para penganutnya. Salah satu kewajiban tersebut
memiliki implikasi yang sangat luas terhadap kehidupan masyarakat untuk
menunaikan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.46
Maka dengan jumlah penduduk muslim yang banyak tersebut, tentu
berpeluang sekali untuk memanfaatkan potensial sedekah dalam pembangunan
bangsa secara umum dan upaya peningkatan kesejahteraan umat Islam secara
46 Wawancara pribadi dengan ustad Yusuf Mansur, pada tanggal 14 Mei 2018
59
khusus. Permasalahnya bukan terletak pada kesadaran masyarakat untuk
menunaikan ibadah sunah yakni sedekah, namun manajemen pun sangat
berpengaruh dalam mengotimalkan potensi sedekah yang besar terutama dalam
hal penyaluran dana sedekah.
Yusuf Mansur juga sudah sejak lama dari tahun 1999-2000 beliau banyak
mengajarkan bersedekah untuk menyalurkan sedekahnya secara langsung kepada
yang disedekahkan, beliau juga memberikan motivasi bahwa bergabung dengan
sedekah-sedekah yang lain akan menjadi sesuatu berbeda, seiring berjalannya
waktu hingga memiliki konsep rumah tahfiz beliau menganjurkan agar sedekah
yang diberikan lebih baik secara langsung kepada penerima sedekah.47
Ustadz Yusuf Mansur dalam penyaluran dana sedekah ini dibantu oleh
lembaga PPPA Daarul Quran, sehingga efisiens dalam penyaluran dana sedekah.
Sedekah yang diterima ustadz Yusuf Mansur tidak selalu berupa harta atau uang
tetapi banyak juga yang menyedekahkan barang-barang tidak terkecuali untuk
kebutuhan sehari-hari.
PPPA Daarul Quran adalah lembaga pengelola sedekah berkhidmad pada
pembangunan masyarakat berbasis tahfizul Qur’an yang dikelola secara
professional dan akuntabel. Penerima manfaatnya tersebar di 411 kabupaten di 34
provinsi dan 7 negara.48
Adapun Program Penyaluran dana Sedekah yang dikelola oleh Rumah
Tahfidz PPPA Daarul Qur’an, antara lain;
1. Sedekah BUY (Bingkisan Untuk Yatim)
Setiap bulan Ramadhan, PPPA Daarul Qur’a memberikan bingkisan
untuk anak yatim, distribusi bingkisan ini untuk anak yatim di
daerah-daerah terpencil dan pedesaan sebagai ikhtiar penyambung
silaturahmi.
2. Sedekah makan santri
Sedekah yang diperuntukan santri yang tidak mampu, dengan dana
sedekah yang diterima oleh ustadz Yusuf Mansur kemudian dana itu
47 Wawancara pribadi dengan ustad Yusuf Mansur, pada tanggal 14 Mei 2018
48 https://sedekahonline.com/sedekah diakses pada tanggal, 15 Mei 2018
60
disalurkan ke pengurus pondok pesantren. Sedekah makan santri ini
diberikan setiap harinya.
3. Sedekah untuk penghafal al-Qur’an
Sedekah ini adalah untuk beasiswa sekolah santri penghafal Qur’an,
misalnya untuk bayaran SPP, perlengkapan sekolah (buku, tas, dll)
uang jajan.
4. Sedekah untuk pesantren tahfiz
Membantu biasa operasional pesantren dalam pemeliharaan fasilitas
serta aktifitas belajar mengajar.
Selain itu juga, ustadz Yusuf Mansur menyalurkan donasi sedekahnya untuk
pembangunan masjid-masjid dan infrastruktur jalan yang rusak untuk diperbaiki
sehingga sedekah dari masyarakat muslim tidak akan sia-sia.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Yusuf Mansur menampilkan konsep bersedekah itu memiliki
keistimewaan, keajaiban dan fadhillah yang sangat luar biasa dirasakan
ketika melakukannya bagaimana seruan Allah dan janji Allah di dalam
Al-Qur’an untuk bersedekah disaat sulit maupun senang. Di antaranya:
a. Memberi 1 dibalas 10
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki)
dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (QS. Al-Baqarah : 245)”
seseorang berfikiran tidak akan cukup atau kekurangan dan
tidak ada penambahan, kalau seseorang masih memandang 10 - 1 =
9, tidak akan heran jika tidak berani bersedekah, tidak mau
bersedekah. Karenanya masih memiliki penambahan bahwa
bersedekah itu mengurangi harta.
b. Selalu ada jalan tambahan rezeki untuk orang yang rajin ibadah dan
juga untuk mengistiqamahkannya.
“barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikannya rizki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Q.S At-Talaq[68]: 2-3)
c. Sedekah mendatangkan ampunan Allah untuk menghapus dosa dan
menutup kesalahan maupun keburukan.
“Sedekah dapat menghapus kesalahan sebagaimana air
memadamkan api” (HR. Tirmidzi)
d. Sedekah memberikan keberkahan pada harta manusia.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Suatu sedekah tidak akan
mengurangi harta Allah tidak akan menambah kepada seorang
hamba yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan dan seseorang
tidak merendahkan diri karena Allah kecuali Allah mengangkat
orang tersebut." (HR: Muslim).
62
e. Sedekah dapat menjauhi murka Allah.
“Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammiy
Al Bashri telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Isa Al
Khazzar Al Bashri dari Yunus bin 'Ubaid dari Al Hasan dari Anas
bin Malik dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Sesungguhnya shadaqah itu menghindarkan dari murka
Allah dan menghindarkan seseorang dari meninggal dalam kedaan
yang buruk (su'ul khatimah)." (HR: Tirmidzi).
f. Sedekah dapat menjauhkan diri dari api neraka.
“Telah menceritakan kepada kami Aun bin Sallam Al Kufi telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Mu’awiyah al Ju’fi dari Abu
Ishaq dari Abdullah bin Ma’qil dari Abu bin Abu Hatim ia berkata;
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa di antara kalian yang mampu melindungi dirinya dari api
neraka meskipun dengan setengah biji kurma, maka hendaklah ia
melakukannya." (HR: Muslim).
2. Konsep sedekah yang diajarkan oleh Yusuf Mansur tidak serta-merta
dapat langsung terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan dan
diniatkan, misalkan ketika seorang jamaah memiliki usaha, dan usaha
yang dijalaninya ini ingin lebih luas dan maju, maka jamaah tersebut
termotivasi untuk bersedekah secara besar-besaran, akan tetapi bukan
usahanya makin besar melainkan usaha yang dimilikinya bangkrut, ini
salah satu contoh bahwa apa yang diniatkan dalam bersedekah belum
tentu dapat langsung terwujud.
3. Yusuf Mansur juga selalu mengingatkan melalui jalan ibadah untuk
mendekati Allah jangan pula untuk mengurangi ibadah tersebut agar
Allah selalu memberi keberkahan dan Allah senantiasa melindunginya.
bahkan Allah akan tambah. Ketika seseorang bersedekah atau shalat
malam, menempuh ibadah-ibadah yang lain, sebab pertolongan Allah,
maka Allah benar-benar menolongnya. Dan ketika orang tersebut
melupakan riyadhah-Nya ini, dan meninggalkan sedekah, shalat
malam, atau meninggalkan ibadah-ibadah lain yang sudah
mengantarkannya kepada kejayaan, maka jangan salahkan Allah bila
63
kemudian Allah menarik pertolongan-Nya. Ini bukan sebab salah di
tujuan ibadahnya. Tetapi salah di kebersyukuran, semestinya harus
menggiatkan lagi ibadahnya.
4. Yusuf Mansur juga memiliki peran sangat penting dalam memajukan
ekonomi umat, melalui kegiatan UKM (Unit Kerja Masyarakat). Beliau
dapat membangun usahanya sendiri hingga memperkerjakan karyawan-
karyawannya lewat usaha, perencanaan dan doa beliau, hingga
mewujudkan impian beliau untuk masa depan khususnya di bidang
ekonomi.
B. Saran
Berdasarkan penelitian tentang konsep sedekah menurut Ustadz
Yusuf Mansur yang telah penulis lakukan dengan berbagai tahap, sehingga
pada tahap kesimpulan.
Terdapat beberapa saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya:
1. Bagi Penulis
a. Lebih giat belajar lagi, menempuh pendidikan setinggi-tingginya
dan lebih peka dengan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
b. Turut berkontribusi untuk menggiatkan kegiatan sedekah berjamaah
2. Bagi Masyarakat
a. Menambah jumlah nominal sedekah agar menjadi amal baik
b. Menambah wawasan seorang muslim untuk mengetahui jalan-jalan
Allah yang telah berikan untuk bersedekah
c. Menambah wawasan tentang bersedekah merupakan suatu
perbuatan yang mempunyai keistimewaan bagi yang
mengerjakannya agar terhindar dari bahaya, menahan rezeki dan
menyembuhkan penyakit
d. Untuk masyarakat muslim hendaknya membantu ekonomi
seseorang dengan cara bersedekah, sedekah tidak hanya berupa harta
saja.
64
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Wahyudi, Kamus Lengkap 99.000.000 Indonesia-Arab, Ciputat: Kharisma
Publishing, 2010.
Abdurrahman, Kedahsyatan Bersedekah. Yogyakarta: Pustaka Rama, 2010.
Al-Atsqalani, Ibnu Hajar, Bulughul Maram Min Adilatil Ahkam, Bandung: Gema
Risalah Presss, 2007.
al-Gozali, Abi Hamid, Tahdzib al-muhlikat wal munjiyat min kitab ihya ulumuddin,
Riyadh: Ar-riasah al-ammah li su’un masjidil haram wa masjid an-nawaby.
Al Hasyimi, Sayid Ahmad, Mukhtar al-hadits Nabawi, Terj. Mahmud Zaini, Jakarta:
Pustaka Amani, 1995.
al-Mundziri, Imam al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim. Penerjemah Achmad
Zainun, Jakarta: Pustaka Amani, 2003.
Ali, Mahrus Terjemahan Bulughul Maraam. Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995.
Amin, Riawan. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2009.
Arif, Mansyur. Sedekah Itu Ajaib. Yogyakarta : DIVA Press, 2004.
Azwar, Saefudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Bin Ibrahim, Abdul Lim, Fiqih Finansial. Solo: Era Intermedia, 2005.
Bariadi, Li.i Zakat dan wirausaha, Ciputat: CED Centre for Entrepreneurship
Development, 2005.
Chalil, Moenawar, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Saw, Jilid 1. Jakarta: Gema
Insani, 2001.
Darajat, Dzakiyah, Ilmu Fiqih 3. Jakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Gaus AF, Ahmad. Filantropi dalam Masyarakat Islam. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008.
67
Gullen, Fethullah. Dakwah jalan terbaik dalam berpikir dan menyikapi hidup. Jakarta:
PT Gramedia, 2011.
HM. Sonhadji dkk, Alquran dan tafsirannya. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1990.
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Mansur, Yusuf. an Introduction to The Miracle of Giving (Keajaiban Sedekah). Jakarta
: Zikrul Hakim, 2008.
--------, Undang saja Allah (Belajar bersyukur Belajar yakin). Jakarta: zikrul Hakim,
2011.
-------, Mencari Tuhan Yang Hilang. Jakarta: Zikrul Hakim, 2012. Cet-14
-------, Matematika Kehidupan. Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara 2014.
-------, Feel. Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara 2013.
-------, Believe. Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara 2013.
Maskur, Syafi’i, Kekuatan Sedekah. Yogyakarta: Briliant Books, 2001.
Meolong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2004.
Muhammad Azzam, Abdul, Abdul Wahab Sayyede Hawwas, Fiqih Ibadah. Jakarta:
AMZAH, 2013.
Muslim, Imam, Shohih Muslim. Riyadh: Darussalam, 1998.
Mustafa Edwin Nasution, ET AL. Pengenalan Eksklusif Islam, Jakarta: Kencana, 2007.
Cet. II.
Nurul Huda, et al, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis, Jakarta: Kencana,
2008. Cet. I.
Nizar, Moh., Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999, cet. IV.
Sabiq, Sayyid. fikih Sunnah 3. Bandung: Al-Ma’arif, 1993.
Santosa. IPPHO. Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rejeki Anda. Jakarta: PT.
Elexmedia Komputindo, 2012.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.
Shihab, M Quraish Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran Vol-2.
Jakarta: Lentera Hati, 2007.
68
-------, Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran Vol-15, Jakarta:
lentera hati, 2007.
Shahih Al-Utsaimin, Muhammad Bin, Fiqih Zakat Kontemporer. Solo: Al-Qowam,
2011.
Soemitra, Andri, Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana,
2014. cet I.
Subianto, Achmad, Shadaqah, Infaq, dan zakat sebagai instrument untuk membangun
Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Benar. Jakarta: Yayasan Bermula Dari
Kanan, 2004. cet II.
Suahmad, Winarno. Pengantar penelitian Ilmiah, dasar Metode Teknik, Bandung:
Tarsito, 1990.
Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.
Tim Penyusun, Suplemen Ensiklopedi Islam, Jilid 4. Jakarta: PT Ictiar Baru Van
Hoeve, 1996.
Zakariyya Al-Khandahlawi, Maulana Muhammad, Kitab Ta’lim Fadhilah Sedekah.
Bandung: Zadul Maad. Cet. I
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Ustadz Yusuf Mansur
Wawancara dilakukan pada tanggal 13 April 2018, di kediaman Rumah Ustadz Yusuf
Mansur.
Pertanyaan Jawaban Narasumber
Menurut ustadz, Apa
sedekah yang paling
mudah untuk
seseorang sebagai
bukti untuk
mendekatkan diri
kepada Allah ?
Dan bagaimana
seseorang tahu bahwa
sedekah dapat
menolong seseorang
dikala sedang sempit ?
Amalan yang paling mudah untuk mendekatkan
diri kepada Allah yakni berzikir, coba baca
1000x tasbih, pagi sore. Subhanaanallaahi
wabihamdih. Ini bisa buat hajat dan masalah
lain..
Kenapa harus 1000? Ga harus, untuk
menunjukkan banyak aja, saya dan banyak lagi
jamaah ngehujanin banyak lagi pas kondisi2
gawat, getting. Kalo kita lari, Allah lompat ke
kita. Kita sejengkal, Allah berjengkal-jengkal
menuju kitanya, apalagi kemarin di bulan
Ramadhan, semua amalan dan ibadah
dilipatgandakan. Bismillah walhamdulillah,
Insya Allah jika digeber diperbanyak, Kabul dah.
Bakal ada tanda-tanda hadiah dan pertolongan
Allah.
Tasbihnya? Subhaanawlloh wabihamdih. Maha
Suci Engkau yaa Allah kamu Memuji-Mu..
Perlu diketahui, tasbih mempunyai makna,
bergerak maka dibarengi dengan pergerakan ke
Allah dari waktu ke waktu. Selalu bergerak,
enteng, riang, gembira, ikhlas, ke Allah buat
ibadah wajib atau yang Sunnah-sunnah dan
kebaikan kebaikan yang nampaknya dunia, asal
dibarengi bismillah dan di akhiri dengan
hamdalah, jadilah ia juga tasbih dalam gerakan.
Kata-kata wabihamdih, mengandung rasa
syukur, cari apa yang ada, misalnya, punya
suami, punya istri, disaat yang lain ga punya
suami atau istri malahan, punya motor, rumah,
bisa ngontrak, bisa makan, dll
Rasa syukur itu juga akan membuka rezeki
berupa anak dan rezeki-rezeki lain yang
dibutuhkan. Sambil baca, sambil pikiran dan hati
merenung dan berdoa, bisa koq dalam satu
satuan waktu. Lebih top lagi, sempunakan
dengan sedekah, cari sedekah yang paling
dicintai, paling disayangi, paling berharga,
paling mahal. Tuker sama kehadiran anak dan
pertolongan apapun yang dibutuhkan dari Allah
Ta’ala. Dosis kalau bisa jangan dikurangi, toh
bisa sambil jalan, sambil kerja atau apa kalau
bisa jaga wudhu.
Apakah sedekah
sebagai kunci dunia
dan akhirat ?
berbaik sangkalah kepada Allah, baik atas
dikabulkannya doa atau ketika doa kita belum
dikabulkan. Mungkin ada hikmah yang
tersembunyi di balik tidak terkabulnya sebuah
doa, yang diluar jangkauan manusa. Penyerahan
total dan tidak memaksa.
Al Mulk adalah surah yang bisa menghalangi
kita dari siksa kubur, biasaiin dah baca Al mulk
ini. apalagi disebut dalam hadist ini, bahwa siapa
yang baca Al Mulk bakalan dikasih kebaikan. Di
dalam surah Ar Rahman kan ada tuh ayat
haljaza-ul ihsaan illal ihsaan ? balasan bagi yang
berbuat baik adalah kebaikan. Nah di hadist ini
disebut, kalau baca Al Mulk dianggap
melakukan banyak kebaikan, maka lalu
balasannya ? ya kebaikan lagi? siapa yang balas?
Allah. Sebagai contoh ketika kita dibales
kebaikan oleh orang, sudah girang banget,
apalagi kebaikan itu datang saat kita lagi butuh
banget kebaikan itu. Sekarang kita pikirkan
kesusahan apa di dalam kubur kita itu ? tentunya
butuh banget kebaikan Allah, juga di negeri
akhirat nanti
Jika ada donator yang
memberikan donasi
kepada ustadz, apakah
donasi tersebut ustadz
yang mengelola dan
menyalurkan secara
langsung atau di
serahkan ke pihak
yang lain ?
Sudah sejak lama yaa, dari tahun 1999-2000,
banyak suddah yang saya ajarin, mereka yang
sedekah untuk menyalurkan sendiri sedekahnya,
Jadi biasanya saya terima dulu ( ini langsung
kalau kesaya yaa ) seperti ada ijab qobul tanda
terima gitu, saya doain, kemudian saya bilang
“sudah bagikan saja sendiri gitu. Karena kan
sama saja, lewat saya atau lewat langsung, malah
kalau langsung lebih tahu bagaimananya..
Di waktu yang sama saya juga memberikan
motivasi bahwa bergabung dengan sedekah-
sedekah yang lain juga akan menjadi sesuatu
yang berbeda dibandingkan dengan sendiri-
sendiri,
Makin lama semenjak punya konsep rumah
tahfidz, makin saya suruh jalan sendiri dan
Alhamdulillah efektif terutama yang sedekahnya
diatas jutaan, saya bilang “udah salurkan saja
sendiri bahkan sudah otomatic lebih dari 90%.
Dan saya merasa dan berdoa saya ini memang
laku gitu, inginnya melakukan bahwasanya saya
menyeru karena saya posisinya ustadz, saya
punya lembaga PPPA, sedangkan PPPA adalah
lembaga yang kredibel akuntabilitasnya diakui
dan senantiasa kita report sehingga memenuhi
unsur-unsur undang-undang negara.
Mengetahui
Narasumber
K.H. Yusuf Mansur
KIMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAtr,ITKJl, lr- E. hrmda No 9j Ciprtdt t 5412 INlohesia
roRM GR)
FITK.FR.AKD.O89Tgl. Terbit . I N,{aret 2010No. Revisi:
SURAT PERI\TYATAAI{ KAR} A SENIDTRi
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a ..Imam Baihaqi Kusuma Wardana
Tempat/Tgl.Lahir : Jombang, 7 lanuari 1996
NIM : 1113011000036
Jurusan / Prodi : pendidikan Agama Islam
Judul skripsi : Konsep Sedekah Menurut ustadz yusuf Mansur
Dosen Pembimbing : Drs. Ghufron Ihsan, MA.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiridan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh eian Munaqasah.
Jakartra, 6 Agustus 2018Mahasiswa Ybs.
Imam Baihaqi Kusuma WardanaNIM. 1113011000036
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK,Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 tndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
qURAT PERMOHONAN IZIN WAWANCARA
Nonror : Un. 0 t / F. i/KM.0 i .3t . . .*.? 1.. . ./20 i 8Lamp. :-Hal : Warvancara
Kepada Yth.
Ustadz Y usu l' I' Iari>r-rr
diTempat
As s a I amtt' ql aikum y,r.w, h.
Dengan hormat kami sampaikan bahu,a.
Nama
NIM
,iur-L:sa*
Semester
Judul Skripsi
Penrbimbing
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
1 1 1301 10000036
''iir',.X (Sepuluh)
Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur
Drs. Ghufron Ihsan, MA
Jakarta,20 Maret2018
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun Skripsi dan memerlukan wawancara dengan pihak yang terkait, Oleir kiena itu,kami mohon kesediaan Sauddra untuk menerima-maLasiswa tersebut dan memberikanbantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Vlas s alamu' alaikum wr.wb.
a.n. DekanKajur Pendidikan Agama Islam
Tembusan:l. DekanFITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. "Ivfahasisw a yatgbersangkutan
t*lI**FlAN(Qm**
Khon, M.,,1',98703 1 005
Ag
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor :
Lamp. :
Hal :
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
B-129 6 /F t tKM.0 1 .3/08/20 1 8 Jakarta, 1 5 Agustus 201 8
Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.,
Drs. H. Ghufron lhsan, MA.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalamu' al ai kum llr. Wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
1 r 1301 1000036
Pendidikan Agama Islam
VIII (Delapan)
Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 23Oktober 2017 , abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahanredaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap periu, mohonpembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skipsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.Was s al amu' alaikum wr.wb.
a.n. Dekan,Kajur Pendidikan Agama Islam
'1s
Khon, M.Ag7 198703 1 00s
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
UJI REFERENSI
NO JUDUL BUKU [IALAMANREFERENSI
PARAFPEMBIMBING
1 IPPHO Santosa, Hanya 2menit anda biso Tcthu potensi
Rezeki Aitda,
17
2 Riar.r'an Amin, Menatct
Perbankan S),4riah diIndonesia,
81 r3 Imanr Muslim, Shohih
Muslint,
7t6
4 Mansyur Arif, Sedekah ItuAjaib,
114
5 Yusuf Mansur, an
Inlroductiort to The Miracle ofGiving (ke oi o i b an s e dekah),
1
6 Yusuf N'[ansur, 0t1
Introcluction {o the ntiracle ofgiving (ke u I a i b a n s e dekah),
20-21
7 Fethullah Gullen, Da iwahJalan terbaik dalam beroikirdan menyikapi hidup
328
8 Wahl,udi Abdullah, Kamus
Lengkap 99.000.000
Indonesia-Arab
416
9 Abdurrahman. Ketlahsyatun
Bersedekoh
2
10 Sali'id Sabiq. Fikilt Surtnuh 3 i39 r11 M Qrrraish Shihab. T'rfsir ul-
][is]thalt Llolunre 2,
346 ,,L
/(/
12 Yusuf Mansur, Undang saja
Allah (belajar bersyukur
belajar yakin),
3/
13 Ahmad Gaus AF, Filantropidalam masy arakat Islam,
21
l4 Moenawar Chalil,
kelengkapan Tarikh Nabi
Muhammad Sav,, Jilid i,
412
15 Sayid Ahmad Al Hasyimi,
Mukhtar al hodits
282
16 Imam al-Mundziri, Ringkasan
Shahih luluslim,
308-309
t7 Tim Penyusun, Suplemen
Ensiklopedi Islam, Jilid 4
259
18 Muhammad Bin Shahih AlUtsairnin. Fiqih Zakat
Konientpore,
387
19 Syaf i Maskur. Kekttatan
sedekah
43
20 Syafi'I Maskur, Kekuatan
sedekah
49-50
2t Syafi'I Maskur, Kekuatan
sedekah
53
22 Syafi'I Maskur, Kekuatan
sedekah
58
23 Abdul Muhammad Azzam.
Abdul Wahab Say'yede
I-Iawwas, Fiqih lbadah
429
24 Abdul Lirn bin lbrahim, FiqilrFinansial
235-236
25 Yusuf Mansur, lv{encari tuhan
yang Hilang
r50
E-
26 Lexy J. Meolong, metodologi
penelitian kualitatif6 ,z
27 Sugiono, metode penelitian
pendidikan,
3
28 Nana Syaodih, metode
pene!itian pendidikan
52 r?29 Moh. Nizar, Metode
Penelitian
63-64
30 Achmad Subianto, Shadaqah,
I"faq, dan zakat sebagai
instrument untuk membangun
Indonesia yang Bersih, Sehat,
dan Benar.
27
31 M.Quraish Shihab. Tafsir AlMishbah: Pesan, Kesan Dan
Keserasian Al-Quran.
112
32 M.Quraish Shihab. Tafsir AlMishbah; Pesan, Kesan DanKeserasinn Al-Quran
310 i/33 M.Quraish Shihab. Tafsir Al
tt: . l- l-.-l-- D^----- V.^^,- r\^,-lvll)nuull. r('Juil, t\(Juil t)utt
Keserasian A!-Quran
++o
34 T'ahdzib al-muhlikat walntunj iyat min kitab ihya
uluntuddin, karya abi hamid
al-gozali
269
35 M.Quraish Shihab. Tafsir AlMishbah: Pesan, Kesan Dan
Keserasian Al-Quran
568
36 M.Quraish Shihab. Tafsir All[ishbah: Pesan, Kesan Dan
Keserasian Al-Qtran
657
37 Yusuf Mansur, The ntiracle ofgivirtg
150-i52
38 M.Quraish Shihab. Tafsir AlMishbah: Pesan, Kesan Dan
455
.{-
/o,/*
.z=
,r'-Keserasian Al-Quran.
,439 V"s,rf trn"ntr., lf" ncari tuhqn
yang hilang
321
llz z40 Yusuf Mansur, The miracLe o1
giving
,/
41 Vusuf Munsur, Feel 6i
6W42 Mahrus Ali, 'i'erlemah
Bulughul lvlaraant
Htrt Sonnadji dkk. Al-Quran
dan TafsirnYa, ,lz43z6l
t49 ?++ f-Vusul Mansur, ihe ntiracle oJ
I giving.5
45 ffiaulana ]vluhammao
Zak-ariyYa Al-Khandahlawi,Krtab Ta'lim Fadhilah
DE209
,'{--46 HM. Sonhadji dkk, Al-Qur'an
dcn TafsirannYa
47 Ibru H"J", Al-Atsqalani,R,,l,,ohttl Mnrottt Min Adilatilu4,u6,.e,' ''^- --
Ahkant
654 -6s 5
5448 Vusuf Mansur, Feel
19 Nr*l H"dt et al, Ekonomi
Makro Islam: Pendekatan
Teoritis,
J
9
a?50 Mustafa Edwin Nasution, B I
AI.. Pengenalan Eksklusiflslam,
4451 Rozalinda, Ekonomi lslam:
Teori cJan APlikasinYa Paclo1 l. t :-, : t -, - D Ln,. nrt i
552 Andri Socmitra, tttaso dePan
pas(tt" Moclal S1'aricth di
30
{-53 Yusuf Mansur, The miracle oJ
giving.
/?
54 ,Tafsir Al Mishbah: Pesan,Kesan Dan Ke:;erasian Al-Ouran
55 Yusuf Mansur. MatematikaKehidupan.
6
56 Yusuf Mansur. MatematikoKehidupan.
4
57 Yusuf Mansur. MatematikaKehiciupan.
9 /?UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalarn penulisan skripsi yang berjudul "KONSEP SEDEKAH
MENUI{UT US'I'ADZ YUSUF MANSUR" yang disusun oleh Imam Baihaqi Kusuma
Wardana, NIM I I13011000036 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Fliday'atullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing
skripsi pada tanggal
Jakarta, T Juni 2018
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Ghufron Ihsan, MA