Download - Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara maritim Indonesia terletak dari empat lempeng benua dan samudera,
yaitu lempeng Eurasia, Australia, Pasifik, dan Philippine. Dinamika pertemuan
lempeng-lempeng ini menghasilkan spektrum topografi yang bervariasi, serta
aktivitas kegempaan dan vulkanisme yang relatif aktif. Karena geodinamikanya
relatif.
Hal ini memicu semakin banyaknya kejadian bencana yang sering terjadi diIndonesia dan para ilmuwan semakin gencar melaksanakan penelitian untuk
mengatasi masalah-masalah yang terjadi, diantarnya yaitu penelitian masalah
deformasi struktur. Deformasi diartikan sebagai pergerakan suatu titik pada suatu
benda dimana titik terletak pada benda artinya titik tersebut memiliki posisi dalam
sistem koordinat tertentu. Dalam hal ini deformasi sangat diperlukan untuk
memantau kondisi suatu lokasi yang rawan untuk menghindari terhadap gejala
penurunan bumi sepeti kejadian yang sudah ada belakangan ini.
Pada praktikum kali ini kami melakukan analisa pada jembatan layang
dengan menggunakan media foto untuk mengetahui besarnya penurunan yang terjadi
terhadap jembatan layang, selain itu praktikum ini juga untuk belajar
mengaplikasikan objek dalam bentuk 3D pada software aplikasi deformasi yang
sudah ada.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum survei deformasi struktur ini adalah :
a) Mahasiswa memahami konsep tentang deformasi struktur.
b) Mahasiswa mampu melakukan konfigurasikan data foto.
c) Mahasiswa mampu menganalisis deformasi dan uji statistiknya.
d) Mahasiswa memahami konsep parameter parameter dalam deformasi.
1
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
2/24
e) Mahasiswa dapat melakukan proses untuk mendapatkan data titik dalam
ruang tiga-dimensi pada tiap epoch (waktu) akan menggunakan proses
fotogrametri.
f) Mahasiswa mampu mengaplikasikan perangkat lunak fotogrametri australis
6.05.
1.3. Batasan praktikum
Proses pengolahan data epoch dengansoftware australis
Proses perhitungan data epoch di excel
Uji statistik untuk menggunakansoftwarestatextv15
Pembuatan laporan
BAB II
2
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
3/24
DASAR TEORI
2.1. Konfigurasi Data Foto
Dalam berbagai jenis pekerjaan fotogrametri, langkah mendesain jaringan
merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi. Hal
pokok dalam mendesain konfigurasi pemotretan dalam suatu pekerjaan fotogrametri
antara lain jarak maksimum kamera terhadap objek, diameter target, jumlah dan
distribusi titik-titik foto, dan sudut pengambilan (A. Shirkhani Saadatseresht, 2006).
Jarak maksimum kamera terhadap objek memiliki pengaruh terhadap diameter target
yang digunakan sebagai Premark, sehingga dari hubungan tersebut didapat sebuah
persamaan untuk mendesain jarak pemotretan :
r = ( p * fw *d )/( f * pw )
Dimana f merupakan panjang focus kamera, p merupakan jumlah piksel
minimum target, d jarak kamere ke objek, radalah diameter target, fw lebar CCD
kamera, dan pw jumlah horisontalpiksel foto.
Untuk penentuan jumlah dan distribusi minimum dari titik-titik foto harus
memenuhi persamaan :
2mn + 7 3n + 6m
Persamaan diatas menjelaskan bahwa total jumlah persamaan yang digunakan
untuk menghitung jumlah 3n + 6m parameter adalah 2mn + 7. Dengan kata lain
untuk mendapatkan nilai solusi yang unik dalam menyelesaikan sebuah persamaan
minimum dibutuhkan 4 titik (n) dan 3 buah foto (m) atau 5 titik (n) dengan 2 buah
foto (m).
Kisaran besaran sudut pengambilan tiap stasiun pemotretan dalam fotogrametri
terrestrial, berkisar antara 90 - 120 dengan menambahkan rotasi 90 kekiri dan
kekanan untuk tiap stasiun pengambilan data foto.
2.2. Perataan Jaringan Pemotretan (BundleAdjusment)
3
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
4/24
Bundle Adjustmentadalah proses penentuan atau perhitungan parameter IO,
EO dan koordinat obyek secara serempak bersamaan dengan menggunakan teknik
hitung kuadrat terkecil (Brown, 1974; Heindl, 1981; Schut, 1980 and Triggs,
McLauchlan, Hartley and Fitzgibbon, 2000). Dalam dekade sepuluh tahun terakhir
teknik ini menjadi cara yang paling efisien untuk memproses data pemotretan seperti
yang dilaporkan oleh Trigs et al. (2000). Maka dengan metode Helmert Blocking
(Wolf, 1978), maka persamaan normalnya dapat dituliskan sebagai:
Diamana P disini adalah matrik bobot dari ketelitian pengukuran koordinat foto
dijital:
Disini sx dan sy adalah standard error dari ukuran titik obyek ke-j pada foto
ke-i dari total n titik obyek dan m buah foto. Persamaan dapat ditulis menurut notasi
Brown (Brown, 1974) sebagai berikut:
Persamaan ini merupakan pengembangan dari persamaan kolinier dan setiap
elemen didalamnya didefinisikan sebagai:
4
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
5/24
Dimana N dan Nij adalah sub-matrik dari matrik blok-diagonal, dimana
blok N merujuk pada parameter EO and Nij mengacu pada koordinat titik-titik
obyek seperti yang tersaji pada Rumus dibawah ini.
Dimana:
Persamaan di atas adalah teknikBundle Adjustment untuk mendapatkan
nilai parameter EO dan koordinat titik obyek didalam sistem kartesian 3D. Jika titik-
titik obyek ini ingin dihitung dengan tingkat keakurasian yang lebih tinggi lagi, maka
kesalahan sistematis didalam kamera harus dimodelkan.
2.3. Analisis Deformasi
Analisis Deformasi ada dua macam di antaranya :
Analisis Geometrik :
Bila kita hanya tertarik pada status geometrik (ukuran dan dimensi) dari
benda yang terdeformasi.
5
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
6/24
Analisis Fisis :
Bila kita bermaksud untuk menentukan status fisis dari benda yangterdeformasi, regangan, dan hubungan antara gaya dengan deformasi yang
terjadi.
Dalam analisis fisis deformasi, hubungan antara gaya dan deformasi dapat
dimodelkan dengan menggunakan metoda empiris (statistik), yaitu melalui korelasi
antara pengamatan deformasi dan pengamatan gaya. Metoda lain dalam analisis fisis
yaitu metoda deterministik, yang memanfaatkan informasi dari gaya, jenis material
dari benda, dan hubungan fisis antara regangan (strain) dan tegangan (stress) pada
benda.
2.4. Penyamaan Sistem Datum ( Transformasi Koordinat )
Penyelesaian suatu persoalan fisis dapat lebih mudah dianalisa bila
menggunakan sistem koordinat yang tepat. Ini berkaitan dengan perubahan cara
pandang, misalnya persoalan gerak parabola umumnya dianalisa dengan
menggunakan sistem koordinat kartesian, sedangkan persoalan gerak melingkar
dianalisa dengan menggunakan sistem koordinat polar. Persoalan fisis yang dianalisa
tidak bergantung pada sistem koordinat yang digunakan. Hasil yang diperoleh
seharusnya tidak terpengaruh pada cara pandang yang digunakan. Persoalan yang
dirumuskan dalam suatu sistem koordinat bila akan diselesaikan dengan sistem
koordinat yang lain memerlukan suatu langkah transformasi koordinat yang
dirumuskan menggunakan matriks transformasi.
2.5. Uji Statistik
Uji statistik atau di sebut juga statistik test (F) adalah uji untuk menentukan
nilai kesetabilan dari proses perhitungan di excel. Untuk menentukannya dilakukan
dengan bantuan software statext v15. Untuk proses hitungannya di lakukan langkah
sebagai berikut : buka statext v15 kemudian pilih tabel lalu masukan nilai alpha
yaitu 0.05, 0.1 dan 0.01. setelah itu masukan nilai rank dan Dof totalnya setelah itu
klik ok, maka nilainya akan keluar. Nilai tersebut digunakan untuk uji statistik di
6
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
7/24
tabel excelyang telah di buat untuk di bandingkan dengan nilai Total. Apabila nilai T
> F maka hasilnya tidak stabil, tapi sebaliknya bila nilai T < F maka nilai di anggap
stabil.
2.6. Parameter Deformasi
Deformasi dari suatu benda/materi dapat digambarkan secara penuh dalam
bentuk tiga dimensi apabila diketahui 6 parameter regangan (normal-shear) dan 3
parameter komponen rotasi. Parameter deformasi ini dapat dihitung apabila diketahui
fungsi pergeseran dari benda tersebut persatuan waktu.
Adapun Parameter - parameter deformasi meliputi :
1.Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya (F) per luas permukaan (A) yang diteruskan ke seluruh
material melalui medan-medan gaya antar atom. Pada umumnya arah tegangan
miring terhadap luas A tempatnya bekerja dan dapat diuraikan menjadi dua
komponen, yaitu:
a) Tegangan Normal (Normal Stress), tegak lurus terhadap luas A.
b) Tegangan Geser (Shear Stress), bekerja pada bidang luas A.
Gambar 2.1. Komponen Tegangan
Keterangan:
: tegangan normal searah sumbu Y.
: tegangan geser tegak lurus sumbu Y sejajar sumbu Z.
: tegangan geser tegak lurus sumbu Y sejajar sumbu X.
2. Regangan (Strain)
7
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
8/24
Perpindahan partikel suatu benda elastis selalu menimbulkan terjadinya
perubahan bentuk benda tersebut. Perubahan bentuk suatu benda elastis dikaitkan
dengan regangan, maka perubahan bentuk tersebut dipandang sebagai perubahan
bentuk yang kecil. Dalam sistem koordinat kartesian tiga dimensi, perpindahan kecil
partikel yang berubah bentuk diuraikan dalam komponen uX, uY dan uZ yang masing-
masing sejajar terhadap sumbu koordinat kartesian X, Y dan Z.
Gambar 2.2. Elemen Kecil Benda Plastik dan Komponen Regangan
(a) Komponen Regangan; (b) Elemen Kecil Benda Elastis
3. Rotasi
Rotasi merupakan perubahan posisi materi tanpa mengalami perubahan bentuk yang
membentuk perubahan sudut terhadap koordinat acuan. Sebagai gambaran bentuk rotasi
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.3. Komponen Rotasi
8
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
9/24
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Proses diAustralis
Dalam praktikum survei deformasi ini, proses untuk mendapatkan data titik
dalam ruang tiga-dimensi pada tiap epoch (waktu) akan menggunakan proses
fotogrametri. Secara umum, proses fotogrametri ini sangat sulit untuk diterapkan
apabila dilakukan secara manual, sehingga pada proses praktikum ini akan digunakansebuah perangkat lunak fotogrametri yaituAustralis 6.05. Adapun proses pengolahan
data tiap epoch pada perangkat lunakAustralis 6.05 akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Siapkan sebuah folder kosong, kemudian masukan data foto yang akan diolah
sebagai data awal proses fotogrametri. Hal ini sangat penting dilakukan, karena
pada aplikasi ini akan secara otomatis menyimpan seluruh hasil proses
fotogrametri dalam folder data tersebut.
2. Buka aplikasiAustralis 6.05 dengan melakukan double-klikpada iconAustralis
6.05 yang berada pada desktop. Sehingga, akan muncul sebuah tampilan awal
aplikasi sebagai berikut.
Gambar 3.1. Tampilan AplikasiAustralis
3. Untuk memulaiProjectbaru, klik atau melalui menu File New. Kemudian
akan muncul sebuah jendelaDefine Project Units Cawang salah satu pilihan
9
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
10/24
OK untuk menentukan jenis satuan ukuran yang akan digunakan (meter,
centimeter, milimeter, dsb).
Gambar 3.2. Tampilan UnitProject
4. Sebelum melakukan pengolahan foto, terlebih dahulu melakukan setting terhadap
nilai parameter keluaran yang dibutuhkan dengan cara klik pada menu Project
Preference Muncul jendela Australis Preference Tab Output. Berikan
tanda cawang pada tiap pilihan Bundle Adjustment Output, seperti pada gambar
dibawah ini, kemudian klikOK.
Gambar 3.3. TampilanReferenceAustralis
5. Selanjutnya, klik-kanan pada Camera Database Add Camera Database.
Sehingga akan muncul sebuah jendela Camera Inputseperti di bawah ini.
10
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
11/24
Gambar 3.4. TampilanDatabase Camera
Isi tiap kolom parameter dengan data Id Camera, ukuran sensor kamera, ukuran
piksel, dan 10 parameter kalibrasi kamera berupa panjang fokus, principle point
(x,y), 3 parameter distorsi radial, 2 parameter distorsi decentring, dan 2
parameterdistorsi affinity. KlikOKuntuk menyimpan data parameter kamera.
6. Untuk memulai proses pengolahan data foto padaProject, klik-tahan pada
Camera Database arahkan / letakkan pada icon (nama Project)
sehingga akan muncul icon yang sama dengan Id Camera pada Camera
Database.
Gambar 3.5. Tampilan Memulai Proses dari database
7. Simpan Project untuk pertama kali, dan secara otomatis akan muncul jendela
Save As seperti dibawah ini.
11
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
12/24
Gambar 3.6. Tampilan MenyimpanProject
Beri namaProjectsesuai keinginan anda kemudian klikSave. Perlu di ingat File
Project (*.aus) harus disimpan satu folder bersama dengan file foto yang akan
diolah.
8. Setelah seluruh parameter kamera berada pada strukturProject.aus, langkah
selanjutnya ialah melakukan inputdata foto dengan cara klik-kanan pada
yang berada didalamProject.aus Set Image File Directory Open. Seluruh
file foto akan secara otomatis masuk kedalam strukturProject.aus.
Gambar 3.7. Tampilan Memasukkan Foto Obyek
9. Apabila seluruh data foto yang akan diolah telah masuk ke dalam Projectyang
telah dibuat, proses selanjutnya ialah melakukan ekstraksi data koordinat foto
12
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
13/24
menggunakan metode centroid dengan cara : double-klikpada
muncul sebuah jendela yang berisikan sebuah foto aktifkan icon pada
toolbar kemudian arahkan pointer ke tengah-tengah sticker retro-target
klik target muncul tanda silang dan nomor id titik yang menandakan target
telah ditandai.
Gambar 3.8. TampilanMeasure pada target retro
Lakukan langkah di atas pada seluruh titik retro-target yang terlihat pada foto
tersebut.
10. Selanjutnya ialah melakukan proses Relative Orientation untuk
mengorientasikan data foto lain terhadap data foto Image001. Proses ini dapat
dilakukan dengan cara klik Adjust Relative Orientation sehingga akan
muncul jedela relatif orientasi sebagai berikut :
Gambar 3.9. Tampilan Relatif Orientasi
Pada jendela Relative Orientation set Left Image dengan Image001 yang
telah diproses pada point 9 set Right Image dengan data foto yang memiliki
13
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
14/24
basis pemotretan yang lebih besar terhadapImage001 ekstraksi data koordinat
foto untuk data foto Right Image dengan cara yang sama sesuai dengan point 9
Compute RO apabila nilai Measured Points memiliki nilai kurang dari
sama dengan 1.00 klikAccept jika tidak, ulangi dengan konfigurasi foto dan
titik yang lain.
Setelah proses ini dilakukan, maka akan secara otomatis muncul sebuah file
ROArray pada folder3D Data.
Gambar 3.10. Tampilan File ROArray di 3D DAta
11. Setelah proses Relative Orientasi sukses dilakukan, proses selanjutnya ialah
proses Intersection. Adapun prosedur pelaksanaan proses intersection dapat
dilakukan dengan cara klikAdjust Triangulate Intersect apabila nilai
RMS of Residual kurang dari sama dengan 1.00 Accept jika tidak
Reject.
Gambar 3.11. Tampilan Triangulate
Setelah proses ini dilakukan, maka akan secara otomatis muncul sebuah file
Triangulate pada folder3D Data.
14
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
15/24
Gambar 3.12. Tampilan File Triangulate di 3D Data
12. Proses fotogrametri selanjutnya ialah proses Resection. Proses ini dilakukan
untuk tiap data foto yang belum terorientasi. Prosedur pelaksanaannya ialah
terlebih dahulu melakukan proses ekstraksi data koordinat foto sesuai dengan
point 9 untuk seluruh titik yang terekam dalam foto. Selanjutnya apabila seluruh
proses ekstraksi data foto telah selesai dilakukan untuk semua foto klikAdjust
Resect All Project Images OK. Pastikan Nilai RMSlebih kecil sama dengan
1.00.
Gambar 3.13. Tampilan Nilai RMS pada semua Obyek
13. Ulangi proses padapoint 11 untuk melakukan proses Intersection untuk seluruh
data foto.
14. Proses terakhir meupakan proses Self Calibrating Bundle Adjustment yang
mana proses ini merupakan proses perataan secara keseluruhan untuk seluruh
parameter Kamera, ParameterEksterior Orientasi, Parameter Koordinat Tiga-dimensi secara bersama-sama. Adapun prosesnya dapat dilakukan dengan cara
klikAdjust RunBundle Go apabila aplikasi menunjukkan tanda hijau
maka klikAccept sebaliknya apabila tanda merahReject.
15
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
16/24
Gambar 3.14. Tampilan KalibrasiBundle Adjustment
Setelah proses ini dilakukan, maka akan secara otomatis muncul sebuah file Bundle
pada folder3D Data.
Gambar 3.15. Tampilan FileBundle di 3D Data
15. Keseluruhan hasil proses fotogrametri ini tersimpan dalam 3 jenis file ekstensi. Ketiga
ekstensi tersebut antara lain :
a. Ekstensi *.txtyang diantaranya ialah :
Bundle.txt
Camera.txt
Correlation.txt
PointQxx.txt
Resection.txt
Triangulate.txt
Residual.txt
16
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
17/24
b. Ekstensi *.xyzyang diantaranya :
Bundle.xyz
ROArray.xyz
Triangulate.xyz
c. Ekstensi *.icf
*Imagename.icf (* : nama file data foto).
16. Untuk proses pengolahan data epoch yang lain dilakukan sama seperti proses pada point
1-14.
17. Setelah seluruh data epoch telah diolah, selanjutnya ialah proses penyamaan system
datum. Proses ini dapat dilakukan dengan cara transformasi tiga-dimensi. Dalam proses
ini dibutuhkan titik kontrol yang dapat diambil dari salah satu epoch yaitu file Bundle
yang berekstensi *xyz. dan disusun dalam sebuah notepad dengan format sebagai
berikut.
Gambar 3.16. Tampilan data penyamaan sistem datum
Dan disimpan dalam ekstensi *.xyz.
18. Buka Project epoch 2 kemudian lakukan proses transformasi dengan cara klik-kanan
padaBundle Transform pilih file Controlpointberekstensi *.xyz yang baru dibuat
pada prosespoint17 Open Go.
17
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
18/24
Gambar 3.17. Tampilan Tranformasi sistem datum
Apabila nilaiResidual RMSdanSigma0 dirasa cukup kecil maka klikAccept, jika tidak
klikRejectdan ulangi proses tersebut dengan mengganti nilai titik konrol yang memiliki
nilai akurasi yang cukup.
3.2. Proses Perhitungan Uji Statistik diStatext
Adapun proses perhitungan uji statistik data pada aplikasi Statext akan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Buka aplikasi Statext V15 dengan melakukan double-klikpada iconStatext
V15. Sehingga, akan muncul sebuah tampilan awal aplikasi sebagai berikut.
Gambar 3.18. Tampilan Aplikasi StatextV.15
2. Setelah Aplikasi terbuka langkah selanjutnya adalah dengan klik menu
Tables F-Distribution.
18
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
19/24
Gambar 3.19. TampilanF-Distribusi di StatextV.15
3. Maka akan muncul jendelaF-Distribution, isi data dengan memasukkan nilai
Rankpada V1 dan nilai DOF Total (Pada Perhitungan data) pada V2 dan
pilihAlpha dari 0.1, 0.05, dan 0.01, dalam kasus ini nilai V1=3, V2=1610, Klik
OK.
Gambar 3.20. Tampilan memasukkan data yang diuji statistik
4. Setelah klik OK, maka akan muncul data Resultseperti pada gambar. Ambil
nilai datanya yaitu 2,09.
19
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
20/24
Gambar 3.21. TampilanResultdata StatextV.15
BAB IV
ANALISA HASIL
4.1. Data Titik TiapEpoch
Berikut adalah hasil data koordinat pada epoch 1 dan epoch 2 :
Sample data epoch 1 :
20
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
21/24
Sample data epoch 2 hasil dari proses transformasi :
Dari data sample di atas koordinat pada epoch 1 dengan epoch 2 sudah sama
dengan selisihstandar erroryang kecil dan data hasil transformasi epoch 1 sudah
bisa di jadikan sebagai data koordinat epoch 2.
DataBundle Adjustment Epoch 1
21
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
22/24
Dari tabel data Bundle Adjustmentdi atas dapat dianalisa bahwa nilai RMS-nya
memenuhi kriteria untuk melakukan prosesBundle sebab nilai RMS-nya di bawah
0.xxx. dan dari tabel di atas nilai DoF dan So juga dapat di gunakan untuk analisa
perhitungan dalam excel.
DataBundle Adjustment Epoch 2
Dari tabel data Bundle Adjustment epoch 2 di atas dapat dianalisa bahwa nilai
RMS-nya memenuhi kriteria untuk melakukan proses Bundle sebab nilai RMS-
nya di bawah 0.xxx. dan dari tabel di atas nilai DoF dan So juga dapat di gunakan
untuk analisa perhitungan dalam excel.
Data Perataan Jaringan ( Data Trans ) dariEpoch 1 keEpoch 2
Dari data parameter diatas dapat dianalisis bahwa standard error dari data
tersebut sudah bagus karena nilainya dibawah 0.xxx. sehingga hasil dari
transformasi dataBundleepoch satu dapat di jadikan sebagai data koordinat pada
epoch 2 untuk menyamakan koordinat titik-titik yang di foto pada epoch 1.
(hasilnya dapat dilihat pada sampel data di atas).
22
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
23/24
4.2. Data Uji Statistik
Dari data uji statistik di atas telah jelas bahwa data tersebut sudah stabil. Terlihat di
atas analisis T terhadap F memenuhi standar kestabilan.
4.3. Data Deformasi Titik
Dari data di atas dapat dianalisa kesalahan ellipsoid untuk tiap titik yaitu sangat
kecil, karena terlihat koordinat horisontal suatu titik relatif terhadap titik yang
lainnya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
23
T
STATISTIC TEST (F)ANALISYS
90% 95% 99%
a = 0.1 a = 0.05 a = 0.01 T > F T < F T > F T < F T > F T < F
0.002
42.09 2.61 3.79 - stabil - stabil - stabil
0.001
62.09 2.61 3.79 - stabil - stabil - stabil
0.001
72.09 2.61 3.79 - stabil - stabil - stabil
0.002
12.09 2.61 3.79 - stabil - stabil - stabil
0.0002
2.09 2.61 3.79 - stabil - stabil - stabil
-
7/22/2019 Laporan Deformasi Struktur (Taufan)
24/24
Dari praktikum survei deformasi struktur ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Mahasiswa setelah melaksanakan praktikum survei deformasi struktur dapat
mengerti tentang deformasi dan dapat mengoprasikan atau menggunakan
software untuk aplikasi survei deformasi sepertisoftwareAustralis, software
statextdansoftware yang lainya.
Mahasiswa dapat melakukan prosesBundle Adjustmentdengan menggunakan
software untuk aplikasi deformasi seperti softwareAustralis dan software
untuk aplikasi deformasi yang lainya.
Mahasiswa dapat melakukan proses relative orientation, intersection,BundleAdjustment dengan menggunakan softwareAustralis untuk mencari nilai
koordinat pada epoch 1.
Mahasiswa juga dapat melakukan transformasi koordinat dari data epoch 1
untuk dijadikan data koordinat pada epoch 2.
Mahasiwa dapat melakukan proses uji statistik terhadap nilai total pada
perhitungan yang dilakukan pada excel.
5.2. Saran
Diperlukan banyak latihan dan pengalaman dalam menggunakan software
untuk aplikasi deformasi seperti software Australis dan software untuk
aplikasi deformasi yang lainya, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah dan
cepat dalam mengoprasikansoftware tersebut.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih, sebaiknya diberikan waktu yang
cukup untuk belajarsoftware tentang aplikasi deformasi.