Download - Laporan Keuangan PAnin Bank Periode 1H13
PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN
31 DESEMBER 2012 SERTA PERIODE
ENAM BULAN YANG BERAKHIR
30 JUNI 2013 DAN 2012
TIDAK DIAUDIT
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Tidak diaudit 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2013 dan 2012
- Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2
- Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 - 4
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5
- Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 - 7
- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 – 144
INFORMASI TAMBAHAN - Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk 145 – 146 - Informasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Tersendiri Entitas Induk 147 - Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk 148 - Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk 149 - Informasi Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 150
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit)
30 JUNI 31 DESEMBER
Catatan 2013 2012
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 3b, 3g, 5 1,103,790 1,438,005
Giro pada Bank Indonesia 3g, 3l, 6 9,554,455 8,963,338
Giro pada bank lain 3g, 3l, 7
Pihak berelasi 3f, 46 31,679 34,453
Pihak ketiga 673,656 936,528
Cadangan kerugian penurunan nilai (8) (1)
Jumlah 705,327 970,980
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 3g, 3m, 8 7,604,649 7,095,246
Cadangan kerugian penurunan nilai - (250)
Jumlah 7,604,649 7,094,996
Efek - Efek - pihak ketiga 3g, 3n, 9 11,758,209 11,888,209
Cadangan kerugian penurunan nilai (76,876) (165,807)
Bersih 11,681,333 11,722,402
Tagihan derivatif - pihak ketiga 3g, 3o, 10 2,030 879
Kredit 3g, 3p, 3q,11
Pihak berelasi 3f, 46 22,130 17,219
Pihak ketiga 97,875,351 92,944,021
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,452,503) (1,309,299)
Jumlah 96,444,978 91,651,941
Tagihan anjak piutang - pihak ketiga 3g, 3aa, 12 1,713,395 1,215,032
Cadangan kerugian penurunan nilai (27) (110)
Jumlah 1,713,368 1,214,922
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 3g, 3ff, 13 12,142,380 14,206,088
Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga 3g, 3s,14 1,637,600 1,442,476
Cadangan kerugian penurunan nilai (10,164) (7,146)
Jumlah 1,627,436 1,435,330
Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 3g, 3t, 15 3,630,720 3,596,819
Cadangan kerugian penurunan nilai (46,530) (44,989)
Jumlah 3,584,190 3,551,830
Tagihan akseptasi - pihak ketiga 3g, 3r, 16 1,050,968 1,075,464
Penyertaan dalam bentuk saham 3f, 3g, 3u 537,961 492,678
Cadangan kerugian penurunan nilai 17, 46 (625) (625)
Jumlah 537,336 492,053
Aset tetap - bersih 3v, 3x, 18 2,026,905 2,114,288
Aset pajak tangguhan - bersih 3ll, 42 100,956 96,958
3d, 3g, 3w, 3y
Aset Lain-Lain 3z, 3hh, 3ii, 3kk, 19 2,831,070 2,763,141
JUMLAH ASET 152,711,171 148,792,615
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit)
30 JUNI 31 DESEMBER
Catatan 2013 2012
Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 3bb 340,944 312,780
Simpanan 3h, 3cc, 20
Pihak berelasi 3f, 46 396,871 458,919
Pihak ketiga 107,051,522 102,236,341
Jumlah 107,448,393 102,695,260
Simpanan dari bank lain 3h, 3dd, 21
Pihak berelasi 3f, 46 12,314 111,657
Pihak ketiga 9,096,909 6,670,583
Jumlah 9,109,223 6,782,240
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 3h, 3gg, 22 2,392,532 5,362,547
Liabilitas derivatif - pihak ketiga 3h, 3o, 10 3,775 1,415
Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 3h, 3r, 16 1,044,772 1,063,267
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 3h, 3ee, 23 4,808,681 4,909,505
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 3h, 24 2,934,428 2,554,943
Utang pajak 3ll, 25 166,143 254,787
Liabilitas Lain - lain 3h, 3ii, 3kk, 26 1,213,026 1,284,027
Obligasi subordinasi - bersih 3h, 3ee, 27 4,427,363 5,924,079
Jumlah Liabilitas 133,889,280 131,144,850
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham
Modal dasar - 96.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 28 2,408,765 2,408,765
Agio saham 3ee, 28 3,444,330 3,444,330
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non - pengendali 3u, 29 (7,159) (7,159)
Komponen ekuitas lainnya - 3g, 3n, 9 (60,965) 15,325
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000
Tidak ditentukan penggunaannya 11,586,066 10,403,118
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 17,511,037 16,404,379
Kepentingan Non Pengendali 3c, 30 1,310,854 1,243,386
Jumlah Ekuitas 18,821,891 17,647,765
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 152,711,171 148,792,615
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 JUNI 30 JUNI
Catatan 2013 2012
(disajikan kembali)
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga 3f, 3ff, 3hh
Bunga yang diperoleh 32, 46 6,094,198 5,256,077
Provisi dan komisi kredit 202,933 178,135
Jumlah pendapatan bunga 6,297,131 5,434,212
Beban Bunga 3f, 3ee, 3gg, 3hh
Bunga 33, 46 2,502,112 2,395,433
Hadiah 721,661 334,968
Provisi dan komisi yang dibayar 217,848 138,386
Jumlah beban bunga 3,441,621 2,868,787
Pendapatan Bunga - bersih 2,855,510 2,565,425
Pendapatan Operasional Lainnya
Keuntungan bersih penjualan efek 3n, 9, 34 35,511 95,462
Pendapatan underwriting 3ii, 35 - 176,351
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 3jj, 36 33,673 33,584
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 3e 95,821 152,856
Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan 3n, 9 (83,102) (55,728)
Bagian laba bersih entitas asosiasi 3u, 17 50,715 30,765
Lainnya 37 413,143 481,894
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 545,761 915,184
Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai
Aset produktif 3f, 7, 8, 9, 11 218,224 471,993
12, 14, 15, 19, 38
Aset non produktif dan lainnya 3x, 19, 38, 46 (33,258) (37,939)
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 184,966 434,054
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 3f, 39, 46 740,299 766,675
Tenaga kerja 40 544,290 415,964
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 3kk, 44 135,407 121,171
Lainnya 3ii, 41 121,210 196,404
Jumlah Beban Operasional Lainnya 1,541,206 1,500,214
Beban Operasional Lainnya - Bersih (1,180,411) (1,019,084)
LABA OPERASIONAL 1,675,099 1,546,341
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 JUNI 30 JUNI
Catatan 2013 2012
(disajikan kembali)
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 3,812 6,435
Lainnya - bersih 9,983 77,381
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 13,795 83,816
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,688,894 1,630,157
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3ll, 42
Pajak kini (386,816) (441,893)
Pajak tangguhan (20,636) 53,166
Jumlah (407,452) (388,727)
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 1,281,442 1,241,430
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (101,027) 16,646
Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain 3n, 9 24,661 -
Jumlah Laba Komprehensif 1,205,076 1,258,076
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 1,182,951 1,098,124
Kepentingan Non Pengendali 3c, 30 98,491 143,306
LABA BERSIH 1,281,442 1,241,430
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 1,106,585 1,109,257
Kepentingan Non Pengendali 98,491 148,819
Jumlah Laba Komprehensif 1,205,076 1,258,076
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 3mm, 43
Dasar/Dilusian 49.11 45.59
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
Komponen
Selisih ekuitas lainnya -
transaksi perubahan nilai Ekuitas yang
ekuitas dengan wajar efek dpt diatribusikan Kepentingan
Modal Agio pihak tersedia Ditentukan Tidak ditentukan ke pemilik Non Jumlah
Catatan saham saham non-pengendali untuk dijual penggunaannya penggunaannya entitas induk Pengendali Ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2012 2,408,765 3,444,330 (16,454) (23,370) 120,000 8,315,575 14,248,846 1,649,390 15,898,236
Cadangan umum 20,000 (20,000)
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak
nonpengendali 3u - - - - - - - - -
Laba bersih periode berjalan - - - - - 1,098,124 1,098,124 143,306 1,241,430
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 3n , 9 - - - 11,132 - - 11,132 5,514 16,646
Jumlah laba komprehensif - - - 11,132 - 1,098,124 1,109,256 148,820 1,258,076
Kepentingan Non Pengendali atas
aset bersih entitas anak 3c - - - 3,515 - - 3,515 (53,018) (49,503)
Saldo per 30 Juni 2012 (disajikan kembali) 2,408,765 3,444,330 (16,454) (8,723) 140,000 9,393,699 15,361,617 1,745,192 17,106,809
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak
nonpengendali 3u - - 9,295 - - - 9,295 - 9,295
Laba bersih periode berjalan - - - - - 1,009,419 1,009,419 27,486 1,036,905
Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual 3n , 9 - - - 24,048 - - 24,048 1,430 25,478
Jumlah laba komprehensif - - - 24,048 - 1,009,419 1,033,467 28,916 1,062,383
Kepentingan Non Pengendali atas
aset bersih entitas anak 3c - - - - - - - (530,722) (530,722)
Saldo per 31 Desember 2012 2,408,765 3,444,330 (7,159) 15,325 140,000 10,403,118 16,404,379 1,243,386 17,647,765
Laba bersih periode berjalan - - - - - 1,182,951 1,182,951 98,491 1,281,442
Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual 3n , 9 - - - (76,366) - - (76,366) - (76,366)
Jumlah laba komprehensif - - - (76,366) - 1,182,951 1,106,585 98,491 1,205,076
Kepentingan Non Pengendali atas
aset bersih entitas anak 3c - - - 76 - (3) 73 (31,023) (30,950)
Saldo per 30 Juni 2013 2,408,765 3,444,330 (7,159) (60,965) 140,000 11,586,066 17,511,037 1,310,854 18,821,891
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Saldo laba
5
PT BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 JUNI 30 JUNI
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 6,315,571 5,382,403
Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (3,477,034) (2,879,914)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 482,327 787,232
Pembayaran beban operasional lainnya (1,441,060) (1,309,826)
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 80,769 89,304
Penerimaan pendapatan non operasional - bersih 44,574 84,313
Pembayaran beban pajak (468,072) (461,843)
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 1,537,075 1,691,669
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 1,805,623
Efek-efek 2,071,717 2,410,054
Kredit (5,081,913) (12,559,835)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2,063,708 (2,990,862)
Investasi neto sewa pembiayaan (196,803) (275,237)
Piutang pembiayaan konsumen (57,719) (183,712)
Tagihan anjak piutang (498,364) 33,865
Aset lain-lain 103,618 (272,730)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Liabilitas segera (2,807) 68,172
Simpanan 4,753,133 7,038,713
Simpanan dari bank lain 2,326,983 3,265,976
Liabilitas Akseptasi 6,001 (391)
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (2,970,015) (602,497)
Liabilitas lain-lain (128,868) 156,075
Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 3,925,746 (415,117)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 3,673 5,016
Penerimaan dividen 37 60
Perolehan aset tetap (40,787) (154,522)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi (37,077) (149,446)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerbitan surat berharga yang diterbitkan - 800,000
Pelunasan surat berharga yang diterbitkan (135,000) (1,550,000)
Pelunasan obligasi subordinasi (1,500,000) -
Biaya emisi obligasi yang diterbitkan (10,285) (7,049)
Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan (435) 9,000
Penerimaan pinjaman yang diterima 379,485 284,490
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1,266,235) (463,559)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2,622,434 (1,028,122)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 19,290,390 28,161,602
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 21,912,824 27,133,480
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
6
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 JUNI 30 JUNI
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 1,103,790 1,127,088
Giro pada Bank Indonesia 9,554,455 8,395,204
Giro pada Bank Lain 705,335 617,746
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 7,604,649 9,450,117
Sertifikat Bank Indonesia 2,944,595 7,543,325
Jumlah 21,912,824 27,133,480
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
7
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
8
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 09 tanggal 9 Juli 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 5.900 miliar menjadi Rp 9.600 miliar, terbagi menjadi 96.000 juta saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 54 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank dan entitas anak 9.031 karyawan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 8.199 karyawan pada tanggal 31 Desember 2012.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Drs. Johnny Drs. Johnny
Wakil Presiden Komisaris
dan Komisaris Independen Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno
Komisaris Suw irjo Josow idjojo Suw irjo Josow idjojo
Komisaris Independen Drs. Riyanto Drs. Riyanto
Direksi
Presiden Direktur Drs. H. Rostian Sjamsudin Drs. H. Rostian Sjamsudin
Wakil Presiden Direktur Chandra Rahardja Gunaw an Chandra Rahardja Gunaw an
Wakil Presiden Direktur Roosniati Salihin Roosniati Salihin
Direktur Kredit Konsumer Ng Kean Yik Ng Kean Yik
Direktur Kredit Komersial Edy Heryanto Edy Heryanto
Direktur Kredit Korporasi Isw anto Tjitradi Isw anto Tjitradi
Direktur Umum dan Personalia Lionto Gunaw an Lionto Gunaw an
Direktur Perbankan International Hendraw an Danusaputra Hendraw an Danusaputra
Direktur Treasury Gunaw an Santoso Gunaw an Santoso
Direktur Kepatuhan Antonius Ketut Dw irianto Antonius Ketut Dw irianto
Direktur Keuangan H. Ahmad Hidayat H. Ahmad Hidayat
Komite Audit
Ketua Drs. Riyanto Drs. Riyanto
Anggota Adriana Mulianto Adriana Mulianto
Lukman Abdullah Lukman Abdullah
Laurentius S. Soew argo Susanto Sorip
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
9
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Komite Pemantau Risiko
Ketua Drs. Riyanto Drs. Riyanto
Anggota Lukman Abdullah Lukman Abdullah
Laurentius S. Soew argo Adriana Mulianto
Susanto Sorip Susanto Sorip
Hikmahanto Juw ana Hikmahanto Juw ana
Komite Remunerasi dan Nominasi
Ketua Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno
Anggota Drs. Riyanto Drs. Riyanto
Akijat Lukito Suw irjo Josow idjojo
Yusak Zefanya Yusak Zefanya
Internal Audit Herbert J.S. Sibuea Herbert J.S. Sibuea
Sekretaris Perusahaan Jasman Ginting Jasman Ginting
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
b. Entitas anak
Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen entitas anak berikut:
Jenis Usaha Tahun Operasi Jumlah Aset
Komersial 30-Jun-13
2013 2012 Rp juta
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Lembaga pembiayaan 54,35% 54,35% 1982 5,401,987
PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS) Bank Syariah 99.997% 99.997% 2009 2,604,027
PT Verena M ulti Finance Tbk (VM F)
(d/h PT Verena Oto Finance Tbk) Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 1,878,560
Entitas anak Persentase Pemilikan
Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta.
Pada tanggal 18 Oktober 2012 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. PBI ini menggantikan PBI No. 3/22/PBI/2001 antara lain mengenai Pengendalian. PBI baru telah menghapus definisi pengendalian sehubungan dengan Bank memiliki atau mengendalikan sekurang-kurangnya 10% saham dan merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain dalam perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan AMAG tidak dikonsolidasikan lagi dengan Bank sejak 1 Oktober 2012. Selanjutnya penyertaan dalam AMAG dicatat sebagai penyertaan dalam bentuk saham dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 17). Ringkasan laporan laba rugi AMAG yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode Januari – September 2012 adalah sebagai berikut:
2012
(Sembilan bulan)
Rp Juta
Pendapatan 269,871
Laba sebelum beban pajak 202,296
Laba bersih 195,407
Laba komprehensif 201,843
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
10
c. Penawaran Umum Efek Grup
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Nilai Harga
Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggal surat
Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam
Rp Rp
1982 Penawaran Umum Perdana 1,637,500 1,000 3,475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982
1983 Penawaran Umum Kedua 3,162,500 1,000 3,550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983
1989 Penawaran Umum Terbatas I 3,200,000 1,000 4,500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989
1990 Penawaran Umum Terbatas II 3,830,931 1,000 13,000 21 April 1990
1995 Penawaran Umum Terbatas III 60,180,462 1,000 1,900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995
1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300,902,312 500 1,200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997
1998 Penawaran Umum Terbatas V 702,105,395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998
1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1,225,406,221 250 1,100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999
2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4,016,358,393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 Juni 2013, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 540 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 28 Desember 1999, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2682/PM/1999 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin I Tahun 2000 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 15 Maret 2000, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Sampai dengan tahun 2005, Bank telah menarik kembali seluruh obligasi Bank Panin I tahun 2000.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
11
Pada tanggal 30 Nopember 2012, VMF memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember 2012 seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 11 Maret 2011, VMF memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-2568/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Verena Multi Finance I tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 21 Maret 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Oktober 2011, Clipan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Penawaran Umum Medium Term Notes
Clipan menerbitkan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Penerbitan Dan Agen Pemantauan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 No. 59 tanggal 29 Maret 2012. Pada tanggal 14 Desember 2011, VMF menerbitkan Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 200 miliar sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Penerbitan, Agen Pemantauan dan Arranger Medium Term Notes I Verena Multi Finance tahun 2011 No. 49 tanggal 14 Desember 2011. Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No.S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 5 Juni 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-1279/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.300 miliar. Pada tanggal 23 Juni 2003, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 17 Juni 2008, Bank telah menarik kembali seluruh obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
12
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan dan periode-periode sebelumnya
Berlaku efektif 2013 Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Berlaku efektif 2012 Dalam tahun 2012, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Grup yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 54). Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan
PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK 15, PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
ISAK 25, Hak Atas Tanah
ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Manajemen telah menetapkan bahwa standar tersebut tidak berdampak pada laporan keuangan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
13
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Laporan keuangan entitas anak yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2011) tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama periode berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
14
goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
d. Kombinasi Bisnis
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan kepentingan non pengendali dari pihak yang diakuisisi.Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada tanggal akuisisi. Imbalan akuisisi adalah nilai wajar dari aset yang diserahkan, liabilitas yang timbul kepada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Selisih lebih imbalan akuisisi atas biaya akuisisi diakui sebagai goodwill, sedangkan selisih lebih biaya akuisisi atas imbalan akuisisi diakui langsung dalam laba rugi tahun berjalan.
Imbalan untuk akuisisi dapat termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen yang diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Grup memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
15
f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a). vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
g. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
Nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
16
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i.
Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Dividen atas instrument AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatanbunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
17
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss identification period (”LIP”) –periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual.
Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
18
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/ piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah mengacu kepada peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 dan No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.
Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/ atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan.Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
19
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
i. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait dalam dan diantara entitas pelaporan, Grup melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
20
j. Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reklasifikasi Aset Keuangan Sejak 1 Januari 2012, Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual.Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap). Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
k. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
l. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
m. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
n. Efek-efek
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Efek-efek yang dimiliki entitas anak yang bergerak dibidang perbankan syariah diklasifikasikan sesuai dengan PSAK 110 “Akuntansi Sukuk” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
21
o. Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
p. Kredit
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh entitas anak, BPS, dalam bentuk transaksi jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan.
q. Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
r. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
s. Sewa Sewa adalah suatu perjanjian yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
22
Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
t. Piutang Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
u. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi) 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
23
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi. Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penyertaan lainnya mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
v. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Tahun Tarif Penyusutan
Bangunan 12 – 22 4.55% - 8.33%
Kendaraan Bermotor 4 – 8 25% - 50%
Inventaris Kantor 4 – 8 25% - 50%
Aset tetap kendaraan bermotor dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (Catatan 56), dengan tarif penyusutan sebesar 20% - 50%. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
24
w. Aset Tak berwujud Aset takberwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak yang dibeli oleh Grup. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian yaitu tanggal akuisisi (Catatan 3d). Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan. Masa manfaat ekonomis dari goodwill tidak dapat ditentukan sampai terjadinya pelepasan pengendalian. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibeli oleh Grup dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 tahun. Tarif penyusutan per tahun sebesar 50%. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun. Perangkat lunak yang dihentikan pengakuannya dikeluarkan dari kelompok aset tak berwujud.
x. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
y. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
25
z. Agunan yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Grup) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit atau piutang pembiayaan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit atau piutang pembiayaan dan selisihnya dicatat dalam administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
aa. Tagihan Anjak Piutang
Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
bb. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
cc. Simpanan
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Simpanan entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah dinyatakan sebagai berikut: Giro wadiah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Simpanan entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah dinyatakan sebagai berikut:
Giro wadiah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro.
Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan entitas anak.
dd. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
26
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bankcall money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
ee. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan Surat Berharga yang Diterbitkan Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Obligasi Subordinasi Obligasi subordinasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan obligasi subordinasi mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
ff. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
gg. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diklasifikasikan dalam kategori liabililtas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga saat dibeli kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
27
hh. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g). Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian termasuk:
Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi pendapatan komprehensif. Pendapatan syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan beban syariah, berdasarkan prinsip syariah, berasal dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah.
ii. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting
Merupakan pendapatan premi dan beban klaim entitas anak yang bergerak dalam bidang asuransi. Pendapatan Premi Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi entitas anak. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Liabilitas premi terdiri dari premi yang belum merupakan pendapatan untuk kontrak asuransi jangka pendek dan jangka panjang. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan diukur konsisten dengan metode pengukuran premi belum merupakan pendapatan. Nilai aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. Entitas anak mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
28
reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait.
jj. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Penentuan nilai provisi dilakukan berdasarkan pengalaman manajemen dan kredibilitas debitur bersangkutan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
kk. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Grup juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. Bank mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari:
Perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti;
Perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program;
Keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
ll. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
29
temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
mm. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
nn. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
30
oo. Program Loyalitas Pelanggan Bank memiliki program loyalitas nasabah sebagai bentuk apresiasi Bank terhadap nasabah, untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Program loyalitas pelanggan yang dijalankan antara lain:
Kredit yang diberikan, antara lain: o Refinancing Kredit Pemilikan Rumah (KPR) o Point reward kartu kredit o Program cicilan tanpa bunga kartu kredit o Potongan harga merchant kartu kredit
Simpanan, antara lain: o Point reward tabungan o Hadiah langsung berupa barang souvenir o Program cash back o Undian Panin Bonanza o Perluasan jaringan kantor dan ATM o Internet Banking
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini: Rugi penurunan nilai aset keuangan Grup menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
31
penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Grup, kecuali entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah, melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold)
tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 18.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
32
5. KAS 30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Rupiah 969,302 1,361,047
Dollar Amerika Serikat 110,873 70,744
Dollar Singapura 23,615 6,214
Jumlah 1,103,790 1,438,005
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rp Juta % GWM Rp Juta % GWM
Rupiah 8,199,693 8.02 7,739,375 8.02
Dollar Amerika Serikat 1,354,762 8.04 1,223,963 8.27
Jumlah 9,554,455 8,963,338
2013 2012
30 Juni 31 Desember
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah untuk tahun 2010 terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% yang mulai berlaku tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 6,11%, dan 6,46%. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
33
7. GIRO PADA BANK LAIN
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Australia and New Zealand Banking Group
Dollar Australia 18,693 15,346
Dollar Selandia Baru 12,986 19,107
Jumlah 31,679 34,453
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 83,604 53,435
Dollar Amerika Serikat 212,549 218,498
Dollar Singapura 115,059 128,380
Euro 57,336 372,259
Yen Jepang 41,343 70,205
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 87,308 68,171
Sub jumlah 597,199 910,948
Entitas anak
Rupiah 73,542 25,542
Dollar Amerika Serikat 2,915 38
Sub jumlah 76,457 25,580
Jumlah 673,656 936,528
Cadangan kerugian penurunan nilai (8) (1)
Bersih 673,648 936,527
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 705,327 970,980
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
34
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Internasional Indonesia 45,650 18,788
Bank Negara Indonesia 16,303 2,412
Bank Mandiri 10,036 14,744
Bank Rakyat Indonesia 4,080 4,286
BPD Riau 3,612 6,815
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 3,923 6,390
Sub jumlah 83,604 53,435
Valuta Asing
United Overseas Bank Ltd., Singapura 94,196 111,565
J.P Morgan Chase, New York 81,113 106,409
Mizuho Corp., Tokyo 41,343 70,205
Bank Mandiri, Jakarta 39,763 8,850
Credit Suisse, Zurich 38,550 20,093
Deutsche Bank AG, Frankfurt 11,229 182,231
ING Bank, London 10,333 49,790
Standard Chartered Bank, Frankfurt 5,678 88,890
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 223,069 253,933
Sub jumlah 545,274 891,966
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bank 628,878 945,401
Entitas Anak
Rupiah
Bank Mutiara 45,596 3,999
Bank Central Asia 21,424 17,136
Bank Rakyat Indonesia 3,263 1,300
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 3,259 3,107
Sub jumlah 73,542 25,542
Dollar Amerika Serikat
Bank Mutiara 2,915 38
Jumlah Giro pada Bank Lain -
Entitas Anak 76,457 25,580
Jumlah 705,335 970,981
Cadangan kerugian penurunan nilai (8) (1)
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 705,327 970,980
Seluruh saldo giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 2,40% dan 0,10% untuk 30 Juni 2013, serta 2,00% dan 0,92% untuk 31 Desember 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
35
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tersebut adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp juta Rp juta
Saldo awal 1 2
Penyisihan (Pemulihan) tahun
berjalan 7 (1)
Saldo akhir periode 8 1
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga
efektif rata-rata
Jangka w aktu per tahun Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 10 - 12 hari 4.97% 1,000,000
BI Intervensi - setelah dikurangi
bunga yang belum diamortisasi
sebesar Rp 5,908 juta 90 - 94 hari 4.75% 1,219,092
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 3 hari 4.25% 2,019,000
Deposito berjangka 3 - 53 hari 5.32% 250,000
Sub jumlah 4,488,092
Entitas anak
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah 3 hari 4.25% 168,300
Sub jumlah 168,300
Jumlah 4,656,392
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Australia 3 - 26 hari 2.79% 1,363,396
Dollar Singapura 3 - 27 hari 0.25% 809,596
Euro 13 - 28 hari 0.04% 284,881
Dollar Amerika Serikat 33 - 82 hari 1.14% 238,200
Yen Jepang 5 - 20 hari 0.08% 140,434
Poundsterling Inggris 3 - 13 hari 0.46% 52,966
Dollar Kanada 14 hari 0.95% 23,678
Dollar New Zealand 12 hari 2.75% 15,496
Sub jumlah 2,928,647
Entitas anak
Deposito berjangka - Dollar Amerika
Serikat 30 hari 3.50% 19,610
Jumlah 2,948,257
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain - Bersih 7,604,649
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
36
Tingkat bunga
efektif rata-rata
Jangka w aktu per tahun Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 5 - 62 hari 4.72% 2,525,000
BI Intervensi - setelah dikurangi
bunga yang belum diamortisasi
sebesar Rp 1.887 juta 1 - 9 bulan 4.09% 1,448,113
Deposito berjangka 1 - 3 bulan 5.20% 300,000
Sub jumlah 4,273,113
Entitas anak
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah 5 hari 4.00% 357,900
Deposito berjangka 1 bulan 8.75% 307,500
Sertif ikat Investasi Mudharabah
Antarbank 14 hari 5.25% 25,000
Sub jumlah 690,400
Jumlah 4,963,513
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat 5 - 91 hari 0.77% 785,456
Dollar Singapura 7 - 63 hari 0.40% 551,503
Dollar Australia 7 - 21 hari 3.03% 510,362
Yen Jepang 14 - 21 hari 0.08% 223,540
Poundsterling Inggris 7 hari 0.40% 23,272
Dollar Kanada 14 hari 1.00% 14,530
Dollar Hongkong 14 hari 0.15% 3,730
Sub jumlah 2,112,393
Entitas anak
Deposito berjangka - Dollar Amerika
Serikat 1 bulan 3.50% 19,340
Jumlah 2,131,733
Jumlah 7,095,246
Cadangan kerugian penurunan nilai (250)
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain - Bersih 7,094,996
31 Desember 2012
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
37
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Call Money
DBS Indo Bank, Jakarta 550,000 -
Bank Bukopin 300,000 300,000
Commonw ealth Bank, Jakarta 150,000 -
Bank Victoria International - 100,000
BPD Jaw a Barat - 800,000
Bank Mega - 625,000
BPD Sulaw esi Utara - 200,000
Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 200,000
Lainnya masing-masing dibaw ah 5%) - 300,000
Sub jumlah 1,000,000 2,525,000
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 2,019,000 -
BI Intervensi 1,219,092 1,448,113
Deposito Berjangka
Bank Muamalat Syariah 250,000 300,000
Jumlah 4,488,092 4,273,113
Entitas anak
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 168,300 357,900
Deposito berjangka
Bank Mutiara - 192,500
Bank Victoria International - 50,000
Lainnya masing-masing dibaw ah 5%) - 65,000
Sub jumlah - 307,500
Sertif ikat Investasi Mudharabah Antarbank
Bank Victoria Syariah - 25,000
Jumlah 168,300 690,400
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain - Rupiah 4,656,392 4,963,513
Valuta Asing
Bank
Call Money
Dollar Australia
CIC Bank, Singapura 477,418 330,234
NBK Bank, Singapura 289,205 -
Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura 266,253 -
Nova Scotia Bank, Hongkong 215,756 -
Natixis Bank, Singapura 96,402 -
BNP Paribas, Singapura 18,362 -
Bank Mega - 180,128
Sub jumlah 1,363,396 510,362
Dollar Singapura
Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura 416,588 -
Bank Negara Indonesia, Singapura 110,042 118,179
BNP Paribas, Singapura 102,182 -
Bank Permata 70,742 212,723
Naxitis Bank, Singapura 62,881 15,757
CIC Bank, Singapura 47,161 63,029
Bank Mega - 141,815
Sub jumlah 809,596 551,503
31 Desember
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
38
30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Euro
Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura 194,237 -
First Gulf Bank, Singapura 90,644 -
284,881 -
Dollar Amerika Serikat
Barclays Bank Plc., London 138,950 62,644
Bank Capital 99,250 96,375
Bank Negara Indonesia, Singapura - 240,937
Bank Negara Indonesia, New York - 163,837
Bank Mega - 96,375
BPD DKI Jakarta - 48,188
Bank Woori - 48,188
Lainnya masing-masing dibaw ah 5%) - 28,912
Sub jumlah 238,200 785,456
Yen Jepang
BNP Paribas, Singapura 80,248 89,416
CIC Bank, Singapura 60,186
Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura - 134,124
Sub jumlah 140,434 223,540
Poundsterling Inggris
CIC Bank, Singapura 52,966 -
Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura - 23,272
Sub jumlah 52,966 23,272
Dollar Kanada
Natixis Bank, Singapura 23,678 -
Commerzbank, Singapura - 14,530
Sub jumlah 23,678 14,530
Dollar New Zealand
CIC Bank, Singapura 15,496 -
Dollar Hongkong
CIC Bank, Singapura - 3,730
Jumlah 2,928,647 2,112,393
Entitas anak
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat
Bank Mutiara 19,610 19,340
Jumlah Penempatan pada Bank Lain -
Valuta Asing 2,948,257 2,131,733
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain 7,604,649 7,095,246
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - (250)
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain - Bersih 7,604,649 7,094,996
31 Desember
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
39
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal 250 500
Pemulihan tahun berjalan (250) (250)
Saldo akhir periode - 250
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
9. EFEK - EFEK
Berdasarkan mata uang, efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 9,063,590 9,928,498
Dollar Amerika Serikat 2,558,739 1,821,088
Entitas anak - Rupiah 135,880 138,623
Jumlah efek-efek 11,758,209 11,888,209
Cadangan kerugian penurunan nilai (76,876) (165,807)
Jumlah Efek-Efek - Bersih 11,681,333 11,722,402
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
40
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek, adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Sertif ikat Bank Indonesia 3,334,447 3,240,974
Obligasi Pemerintah Indonesia 3,050,270 3,022,808
Obligasi lainnya 1,778,690 1,783,787
Surat utang jangka menengah 350,000 759,980
Efek beragun aset 97,165 119,420
Wesel tagih 61,684 34,652
Entitas Anak
Obligasi Pemerintah Indonesia 73,330 78,583
Obligasi lainnya 5,000 -
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo 8,750,586 9,040,204
Tersedia untuk dijual
Bank
Sertif ikat Bank Indonesia 735,043 457,478
Obligasi lainnya 517,539 244,100
Reksadana 459,171 457,637
Obligasi Pemerintah Indonesia 368,735 427,703
Surat utang jangka menengah 180,000 380,000
Obligasi subordinasi - 95,110
Entitas Anak
Obligasi Pemerintah Indonesia 57,550 -
Jumlah efek tersedia untuk dijual 2,318,038 2,062,028
Diperdagangkan
Bank
Obligasi Lainnya 438,060 135,118
Obligasi Pemerintah Indonesia 250,529 544,850
Surat Utang Jangka Menengah 996 969
Obligasi Subordinasi - 45,000
Entitas Anak
Obligasi Pemerintah Indonesia - 60,040
Jumlah efek diperdagangkan 689,585 785,977
Jumlah efek-efek pihak ketiga 11,758,209 11,888,209
Jumlah efek-efek 11,758,209 11,888,209
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (76,876) (165,807)
Jumlah Efek-efek - Bersih 11,681,333 11,722,402
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
41
Tingkat bunga rata-rata:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rupiah
Obligasi 10.57% 9.05%
Obligasi Pemerintah Indonesia 10.13% -
Obligasi subordinasi - 10.08%
SBI 4.79% 4.59%
Surat utang jangka menengah 9.88% 9.59%
Efek beragun aset 9.25% 9.25%
Wesel tagih 10.23% 11.00%Valuta Asing
Obligasi 4.36% 5.16%
Obligasi Pemerintah Indonesia 5.49% -
Surat utang jangka menengah 6.38% 6.38%
Wesel tagih 6.85% 6.50% Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rupiah
Obligasi 5 bulan - 27 tahun 4 - 30 tahun
Obligasi Subordinasi - 7 tahun
Sertifikat Bank Indonesia 9 bulan 9 bulan
Surat Utang Jangka Menengah 2 tahun 1 - 2 tahun
Efek beragun aset 9 tahun 9 tahun
Wesel tagih 3 bulan 13 hari - 3 bulan
Dollar Amerika Serikat
Obligasi 2 tahun - 30 tahun 1 - 26 tahun
Surat Utang Jangka Menengah 2 tahun 2 tahun
Wesel tagih 12 hari - 4 bulan 1 - 4 bulan
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing sebesar 8.01% dan 6.91% per tahun untuk tahun 2013 dan 7,89% dan 6,07% per tahun untuk tahun 2012.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
42
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Juta Peringkat Rp Juta Peringkat
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia 4,069,490 3,698,452
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia 2,230,325 BBB- 2,610,904 BBB-
Badan Usaha Milik Negara
PT Jasa Marga 456,323 id AA 454,440 idAA
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 170,000 id AA- 170,000 AA-(idn)
PT Indosat 107,018 id AA+ 105,559 idAA+
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 100,000 id AAA 100,000 idAAA
BPD Sumatera Barat 75,000 id A 75,000 idA
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 2,090 55,901
Perusahaan Lainnya
PT Adira Dinamika Multi Finance 294,250 id AA+ 280,000 idAA+
PT Indofood Sukses Makmur 125,000 id AA+ 125,000 AA+
PT Aneka Gas Industri 97,309 id A- 84,000 A-(idn)
PT Bank Danamon Indonesia 75,000 id AA+ 75,000 idAA+
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 64,132 id A- -
PT Bank Himpunan Saudara 1906 63,390 id BBB+ 83,000 idBBB+
PT Salim Ivomas Pratama Tbk 50,000 id AA- -
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 50,000 id AA -
PT Medco Energi Internasional Tbk 45,400 id AA- -
PT Japfa Comfeed Indonesia - 42,292 A
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 37,629 246,252
Surat utang jangka menengah
Badan Usaha Milik Negara
PT Pembangunan Perumahan (Persero) 330,000 id A- 330,000 A-
PT Bank Maluku 50,000 id A- 50,000 A-(idn)
PT Perkebunan Nusantara VII - 409,980 A
PT Bank Aceh - 200,000 A-
Perusahaan Lainnya
PT Bank Commonwealth 150,000 id AAA 150,000 AAA
Reksadana
Perusahaan lainnya
Bahana Seri D Optima 459,171 457,637
Efek beragun aset
Badan Usaha Milik Negara
Bank Tabungan Negara - Danareksa 97,165 id AAA 119,420 idAA
Wesel tagih
Perusahaan lainnya 778 4,174
Obligasi subordinasi
Perusahaan Lainnya
PT Bank Himpunan Saudara 1906 - 30,000 id BBB+
PT Bank Muamalat Indonesia - -
PT Bank Permata - 100,000 idAA-
PT Bank International Indonesia - 10,110 idAA+
Jumlah Efek-efek - Rupiah 9,199,470 10,067,121
31 Desember30 Juni
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
43
2013 2012
Rp Juta Peringkat Rp Juta Peringkat
Dollar Amerika Serikat
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia 1,570,089 BBB- 1,518,080 BBB-
Badan Usaha Milik Negara
PT Pertamina 570,563 id BBB- 26,287 BBB-
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 154,898 id BBB- -
PT Bank Negara Indonesia - 49,675 AA+
Perusahaan Lainnya
PT Berlian Laju Tanker 145,401 id C 141,189 B-
PT Adaro Indonesia 52,379 id BB+ 51,031 BB+
PT Medco Energi Internasional Tbk 3,507 id AA-
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) - 3,379
Surat utang jangka menengah
Perusahaan lainnya
PT Medco Energi Internasional 996 id AA- 969 AA-
Wesel tagih
Perusahaan lainnya 60,906 30,478
Jumlah Efek-efek - Dollar Amerika Serikat 2,558,739 1,821,088
Jumlah Efek-efek 11,758,209 11,888,209
Cadangan kerugian penurunan nilai (76,876) (165,807)
Jumlah Efek-efek - Bersih 11,681,333 11,722,402
31 Desember30 Juni
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian dan PT Moody’s Indonesia.
Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar Rp 8.592.808 juta dan Rp 9.000.393 juta. Premi dan diskonto yang belum diamortisasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar (Rp 6.442 juta) dan Rp 79.579 juta.
Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek tersedia untuk dijual pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 2.530.418 juta dan Rp 2.026.059 juta. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar (Rp 218.620 juta) dan Rp 7.865 juta yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas lainnya.
Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 769.932 juta dan Rp 775.419 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 72.361 juta dan Rp 45.562 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
44
Perubahan dalam laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual untuk 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 25,228 (9,903) 15,325 (5,558) (24,754) (30,312)
Penambahan (3,176) (52,147) (55,323) 15,318 26,446 41,764
Realisasi atas keuntungan
(kerugian) penjualan (285) (3,767) (4,052) (11,862) (4,300) (16,162)
Perubahan nilai efek 15,567 (57,549) (41,982) 37,593 - 37,593
Selisih kurs - (394) (394) - (2,345) (2,345)
Pajak penghasilan yang
diakui dalam pendapatan
komprehensif lain (3,003) 28,464 25,461 (10,263) (4,950) (15,213)
Saldo akhir tahun 34,331 (95,296) (60,965) 25,228 (9,903) 15,325
31 Desember 201230 Juni 2013
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah sebesar Rp 238.184 juta dan Rp 337.505 juta dijadikan sebagai jaminan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 22). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Obligasi Pemerintah Indonesia dalam valuta asing sebesar USD 65 juta atau setara dengan Rp 645.125 juta dan Rp 626.438 juta dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dari Barclays Bank Plc, London (Catatan 24). Obligasi PT Berlian Laju Tanker sebesar Rp 159.401 dan Rp 155.189 juta dan PT Bahtera Adimina Samudra sebesar Rp 10.568 adalah efek yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. CKPN untuk efek-efek dihitung secara individual. Reksadana Berikut ini adalah rincian reksadana:
Unit Penyertaan NAB/unit
Laba (Rugi)
yang Belum
Direalisasi Nilai Wajar
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 55 200,000,000 1,020.28 4,056 204,056
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 56 250,000,000 1,020.46 5,115 255,115
Jumlah 450,000,000 9,171 459,171
Jenis
30 Juni 2013
Unit Penyertaan NAB/unit
Laba (Rugi)
yang Belum
Direalisasi Nilai Wajar
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 55 200,000,000 1,016.92 3,384 203,384
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 56 250,000,000 1,017.01 4,253 254,253
Jumlah 450,000,000 7,637 457,637
Jenis
31 Desember 2012
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
45
Wesel Tagih Berikut ini adalah rincian wesel tagih:
Suku Bunga Jatuh Tempo 30-Jun-13
Rupiah
PT. Bank UOB Indonesia 10% 12-Sep-13 599
PT. Bank DBS Indonesia 11% 1-Jul-13 179
Sub jumlah 778
Valuta asing
The Hongkong Shanghai Banking Corp. 7% 1-Jul-13 24,302
Sumitomo Mitsui Banking Corp. 7% 10-Jul-13 23,101
The Siam Commercial Bank, Plc. 7% 1-Jul-13 3,670
Bank of the Phillipines Island 7% 11-Jul-13 2,064
Shanghai Rural Commercial Bank 4% 12-Jul-13 1,688
Bank Commonwealth 7% 3-Jul-13 1,427
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. 7% 16-Oct-13 990
Natixis Bank, Ho Chi Minh City 7% 16-Jul-13 976
Bank of China, Ltd., Hongkong 4% 9-Jul-13 829
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. 7% 17-Sep-13 664
Woori Bank 5% 11-Jul-13 625
Industrial Bank of Korea 7% 10-Jul-13 432
Mizuho Bank 6% 10-Jul-13 138
Sub jumlah 60,906
Jumlah 61,684
Penerbit
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
46
Suku Bunga Jatuh Tempo 31-Dec-12
Rupiah
PT Bank Permata Tbk 11% 28-Jan-13 3,205
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11% 18-Feb-13 445
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11% 19-Feb-13 390
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 11% 14-Jan-13 134
Sub jumlah 4,174
Valuta asing
Bank of China - Hongkong 4% 10-Jan-13 848
Bank of The Ryukyus, Ltd 7% 9-Jan-13 382
PT Bank Permata Tbk 7% 5-Feb-13 474
PT Bank Hana 7% 9-Jan-13 4,813
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation, Ltd 7% 8-Jan-13 1,880
Mega International Commercial Bank 4% 4-Jan-13 847
Mega International Commercial Bank 8% 31-Dec-12 384
The Minato Bank, Ltd 7% 31-Dec-12 242
Mizuho Corporate Bank 7% 4-Jan-13 127
Mizuho Corporate Bank 7% 10-Jan-13 1,341
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 7% 2-Jan-13 1,170
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7% 28-Jan-13 1,133
Resona Bank, Ltd 7% 9-Jan-13 159
Resona Bank, Ltd 7% 10-Jan-13 2,228
Resona Bank, Ltd 7% 11-Jan-13 277
The Siam Commercial Bank Pcl 7% 18-Jan-13 11,952
Taiwan Business Bank 8% 9-Jan-13 525
The Agricultural Bank of China 4% 9-Jan-13 1,696
Sub jumlah 30,478
Jumlah 34,652
Penerbit
Seluruh transaksi wesel tagih pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 berasal dari transaksi usaha. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 165,807 58,751
Penyisihan (Pemulihan) tahun
berjalan (91,367) 103,974
Akrual bunga pada efek yang
mengalami penurunan nilai (1,777) (2,250)
Selisih kurs 4,213 5,332
Saldo akhir periode 76,876 165,807
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
47
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing berkisar antara 4 sampai 63 hari dan 5 sampai 95 hari. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
Beli Jual Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Forward 976,229 977,572 1,073 2,238
Swap 723,238 723,784 957 1,537
Jumlah 1,699,467 1,701,356 2,030 3,775
Jumlah Nosional Tagihan dan liabilitas derivatif
30 Juni 2013
Beli Jual Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Forward 272,860 273,765 353 1,225
Swap 145,277 144,820 526 190
Jumlah 418,137 418,585 879 1,415
Jumlah Nosional Tagihan dan liabilitas derivatif
31 Desember 2012
Seluruh tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2013 dalam mata uang Rupiah, Dollar Amerika Serikat, Dollar Hongkong, Yen Jepang, Dollar Singapura, dan Franc Swiss sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
48
11. KREDIT
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
a. Jenis Pinjaman
Lancar DPK
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit konsumsi 22,546,456 1,296,853 67,314 57,607 168,405 24,136,635
Kredit modal kerja 19,089,130 144,924 16,021 14,979 243,929 19,508,983
Kredit investasi 17,625,689 1,199,130 94,871 12,835 109,833 19,042,358
Pinjaman rekening koran 18,177,903 347,996 58,204 26,288 135,872 18,746,263
Pembiayaan bersama 1,090,530 - - - - 1,090,530
Pinjaman karyawan 92,402 - - - - 92,402
Kredit lainnya 6,588,639 255,854 21,491 24,345 47,730 6,938,059
Jumlah - Rupiah 85,210,749 3,244,757 257,901 136,054 705,769 89,555,230
Valuta asing
Kredit modal kerja 3,022,792 - - - 309,836 3,332,628
Kredit investasi 3,109,615 141,390 - - - 3,251,005
Pembiayaan bersama 1,491,013 - - - - 1,491,013
Pinjaman rekening koran 49,684 - - - - 49,684
Kredit konsumsi 429 - - - - 429
Kredit lainnya 217,492 - - - - 217,492
Jumlah - Valuta asing 7,891,025 141,390 - - 309,836 8,342,251
Jumlah 93,101,774 3,386,147 257,901 136,054 1,015,605 97,897,481
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,452,503)
Jumlah Kredit - Bersih 93,101,774 3,386,147 257,901 136,054 1,015,605 96,444,978
30 Juni 2013
Lancar DPK
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit konsumsi 21,233,480 1,318,655 47,981 35,207 122,330 22,757,653
Kredit modal kerja 17,813,446 133,361 4,763 6,389 244,441 18,202,400
Kredit investasi 17,004,368 637,062 136,773 25,397 311,402 18,115,002
Pinjaman rekening koran 17,444,391 301,352 64,905 12,795 150,623 17,974,066
Pembiayaan bersama 837,070 - - - - 837,070
Pinjaman karyawan 92,679 - - - - 92,679
Kredit lainnya 6,048,828 263,462 14,941 14,106 24,470 6,365,807
Jumlah - Rupiah 80,474,262 2,653,892 269,363 93,894 853,266 84,344,677
Valuta asing
Kredit modal kerja 4,133,743 - - - 303,138 4,436,881
Kredit investasi 3,057,552 141,507 - - - 3,199,059
Pembiayaan bersama 832,877 - - - - 832,877
Pinjaman rekening koran 52,635 - - - - 52,635
Kredit konsumsi 585 - - - - 585
Kredit lainnya 94,526 - - - - 94,526
Jumlah - Valuta asing 8,171,918 141,507 - - 303,138 8,616,563
Jumlah 88,646,180 2,795,399 269,363 93,894 1,156,404 92,961,240
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,309,299)
Jumlah Kredit - Bersih 88,646,180 2,795,399 269,363 93,894 1,156,404 91,651,941
31 Desember 2012
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
49
b. Sektor Ekonomi
Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Rupiah
Perdagangan 22,392,676 390,442 51,407 41,586 169,125 23,045,236
Jasa 19,949,533 1,194,715 34,858 13,889 56,041 21,249,036
Industri 11,026,062 199,913 89,526 13,640 284,368 11,613,509
Konstruksi 10,441,031 307,354 24,170 20,224 59,549 10,852,328
Lain-lain 21,401,446 1,152,334 57,940 46,716 136,685 22,795,121
Jumlah - Rupiah 85,210,748 3,244,758 257,901 136,055 705,768 89,555,230
Valuta asing
Jasa 3,959,314 37,914 - - - 3,997,228
Industri 1,964,143 103,477 - - 307,321 2,374,941
Perdagangan 131,457 - - - 2,514 133,971
Lain-lain 1,836,111 - - - - 1,836,111
Jumlah - Valuta asing 7,891,025 141,391 - - 309,835 8,342,251
Jumlah 93,101,773 3,386,149 257,901 136,055 1,015,603 97,897,481
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,452,503)
Jumlah Kredit - Bersih 93,101,773 3,386,149 257,901 136,055 1,015,603 96,444,978
30 Juni 2013
Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Rupiah
Perdagangan 20,785,471 408,342 28,959 21,021 149,864 21,393,657
Jasa 18,249,915 566,831 21,549 22,189 53,772 18,914,256
Industri 11,253,863 222,608 162,618 6,506 274,682 11,920,277
Konstruksi 9,618,958 225,191 22,133 8,517 262,965 10,137,764
Lain-lain 20,566,055 1,230,920 34,104 35,661 111,983 21,978,723
Jumlah - Rupiah 80,474,262 2,653,892 269,363 93,894 853,266 84,344,677
Valuta asing
Jasa 3,919,119 36,815 - - - 3,955,934
Industri 2,204,761 104,692 - - 298,419 2,607,872
Perdagangan 152,311 - - - 4,719 157,030
Lain-lain 1,895,727 - - - - 1,895,727
Jumlah - Valuta asing 8,171,918 141,507 - - 303,138 8,616,563
Jumlah 88,646,180 2,795,399 269,363 93,894 1,156,404 92,961,240
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,309,299)
Jumlah Kredit - Bersih 88,646,180 2,795,399 269,363 93,894 1,156,404 91,651,941
31 Desember 2012
Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari administrasi, rumah tangga, perumahan, apartemen, gedung perkantoran, agrikultur, minyak dan pertambangan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
50
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai
dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
≤ 1 tahun 20,505,362 19,038,807
> 1 - 2 tahun 13,570,595 15,482,746
> 2 - 5 tahun 28,143,498 24,605,206
> 5 tahun 35,678,026 33,834,481
97,897,481 92,961,240
CKPN (1,452,503) (1,309,299)
Jumlah Kredit 96,444,978 91,651,941
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
1. Tingkat bunga efektif rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah 10.29% dan 11.26%, sedangkan dalam valuta asing adalah 5.76% dan 5,45%.
2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 20). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan
diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
4. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 hari sampai 25 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing
berjangka waktu antara 1 bulan sampai 11 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 6 tahun sampai 15 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 7 tahun sampai 12 tahun.
5. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 5% sampai dengan 50% pada 30 Juni 2013 dan 5% sampai 25% pada 31 Desember 2012.
6. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan
lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan.
7. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 21.735 juta dan Rp 17.202 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 395 juta dan Rp 17 juta pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak lewat jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 5,90% dan 6,68% masing-
masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 9. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh
Grup.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
51
10.Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:
Lancar DPK
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit Modal Kerja 114,500 40,000 - - 107,325 261,825
Kredit Investasi 929,607 905,429 - - 21,309 1,856,345
Kredit Konsumsi 4,402 846 483 - 9,894 15,625
Pinjaman Rekening Koran 1,195 - - - 5,791 6,986
Kredit lainnya 289 183 270 - 28 770
Jumlah - Rupiah 1,049,993 946,458 753 - 144,347 2,141,551
Valuta asing
Kredit Modal Kerja - - - - 98,896 98,896
Kredit Investasi 729,946 141,391 - - - 871,337
Jumlah - Valuta asing 729,946 141,391 - - 98,896 970,233
Jumlah 1,779,939 1,087,849 753 - 243,243 3,111,784
30 Juni 2013
Lancar DPK
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit Modal Kerja 131,768 40,000 - - 107,468 279,236
Kredit Investasi 1,220,044 328,979 1,095 110 213,744 1,763,972
Kredit Konsumsi 5,087 10,526 93 - - 15,706
Pinjaman Rekening Koran 1,037 - - - 24,153 25,190
Kredit lainnya - 28 - 4 - 32
Jumlah - Rupiah 1,357,936 379,533 1,188 114 345,365 2,084,136
Valuta asing
Kredit Modal Kerja - - - - 96,032 96,032
Kredit Investasi 814,975 141,507 - - - 956,482
Jumlah - Valuta asing 814,975 141,507 - - 96,032 1,052,514
Jumlah 2,172,911 521,040 1,188 114 441,397 3,136,650
31 Desember 2012
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Bank telah melakukan penyelamatan
kembali atas kredit untuk beberapa debitur, masing-masing sebesar Rp 729.937 juta dan Rp 1.072.553 juta.
11.Pada tahun 2013 dan 2012, Bank mengakui langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif,
perbedaan nilai wajar dan kredit yang diberikan kepada karyawan masing-masing sebesar Rp 1.277 juta dan Rp 7.004 juta.
12.Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut: 30 Juni 31 Desember
2013 2012
NPL Bruto 1.49% 1.69%
NPL Neto 0.29% 0.48%
13.Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal
30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
52
14.Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah:
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Industri 387,534 443,806
Perdagangan 262,118 199,843
Jasa 104,788 97,510
Lain-lain 345,284 475,363
Jumlah 1,099,724 1,216,522
Valuta asing
Industri 307,321 298,419
Perdagangan 2,514 4,719
Jumlah 309,835 303,138
Jumlah 1,409,559 1,519,660
30 Juni 2013 31 Desember 2012
15. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT Verena Multi Finance Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 815.457 juta dan Rp 628.260 juta.
16. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 366,858 261,523 628,381 656,787 24,131 680,918
Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 2,912 44,760 47,672 228,852 (25) 228,827
Akrual bunga pada kredit yang
mengalami penurunan nilai (11,028) (6,763) (17,791) (6,322) - (6,322)
Penghapusan (104,265) - (104,265) (13,438) - (13,438)
Selisih kurs - 7,801 7,801 - 720 720
Saldo akhir tahun 254,477 307,321 561,798 865,879 24,826 890,705
30 Juni 2013
Dinilai secara individual Dinilai secara kolektif
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 1,348,262 190,012 1,538,274 438,103 24,114 462,217
Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 338,377 82,822 421,199 286,786 (1,341) 285,445
Akrual bunga pada kredit yang
mengalami penurunan nilai (55,617) (9,622) (65,239) (1,279) (3,304) (4,583)
Penghapusan (1,264,164) (10,601) (1,274,765) (66,823) - (66,823)
Selisih kurs - 8,912 8,912 - 4,662 4,662
Saldo akhir tahun 366,858 261,523 628,381 656,787 24,131 680,918
31 Desember 2012
Dinilai secara individual Dinilai secara kolektif
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
53
12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG
Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Clipan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Tagihan anjak piutang 1,838,779 1,357,568
Pendapatan anjak piutang belum diakui (125,384) (142,536)
Jumlah 1,713,395 1,215,032
Cadangan kerugian penurunan nilai (27) (110)
Bersih 1,713,368 1,214,922
Tingkat bunga efektif rata-rata 16.87% 16.74%
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasaran periode dalam perjanjian adalah 46 hari sampai 1 tahun pada tanggal 30 Juni 2013 dan 47 hari sampai dengan 1 tahun pada tanggal 31 Desember 2011. Periode perjanjian dapat diperpanjang. Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan. Clipan menggunakan tagihan anjak piutang sebesar Rp 314.515 juta sebagai jaminan surat berharga Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 ke Bank Mega selaku wali amanat (Catatan 23). Seluruh tagihan anjak piutang dilakukan dengan recourse.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode dan tahun yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Saldo awal periode 110 330
Penyisihan (pemulihan) periode berjalan
Individual 50 40
Akrual bunga pada piutang yang mengalami
penurunan nilai (133) (260)
Saldo akhir periode 27 110
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
54
13. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali terdiri dari:
30 Juni 2013
Pendapatan
Tanggal jatuh bunga yang
Jenis Tanggal mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
FR0043 02 April 2013 02 Juli 2013 263,114 34 263,080
FR0056 28 Mei 2013 02 Juli 2013 1,775,663 219 1,775,444
FR0058 01 April 2013 02 Juli 2013 158,474 20 158,454
FR0042 04 Juni 2013 04 Juli 2013 518,537 191 518,346
FR0047 04 Juni 2013 04 Juli 2013 255,556 94 255,462
FR0043 05 April 2013 05 Juli 2013 34,008 17 33,991
FR0046 05 April 2013 05 Juli 2013 321,143 165 320,978
FR0061 05 April 2013 05 Juli 2013 263,969 135 263,834
FR0026 07 Juni 2013 08 Juli 2013 57,812 50 57,762
FR0055 07 Juni 2013 08 Juli 2013 411,468 355 411,113
FR0059 10 April 2013 09 Juli 2013 320,008 328 319,680
FR0040 18 April 2013 16 Juli 2013 279,493 541 278,952
FR0052 21 Mei 2013 23 Juli 2013 362,692 1,001 361,691
FR0054 24 Mei 2013 23 Juli 2013 441,008 1,217 439,791
FR0064 21 Mei 2013 23 Juli 2013 128,060 353 127,707
FR0059 01 Mei 2013 30 Juli 2013 468,457 1,773 466,684
FR0064 02 Mei 2013 02 Agustus 2013 430,936 1,797 429,139
FR0054 07 Mei 2013 13 Agustus 2013 1,652,839 9,257 1,643,582
FR0058 10 Mei 2013 16 Agustus 2013 1,071,022 6,416 1,064,606
FR0058 20 Mei 2013 20 Agustus 2013 287,821 1,875 285,946
FR0058 17 Mei 2013 20 Agustus 2013 1,155,559 7,528 1,148,031
FR0058 21 Mei 2013 20 Agustus 2013 229,841 1,498 228,343
FR0052 22 Mei 2013 23 Agustus 2013 356,629 2,463 354,166
FR0052 24 Mei 2013 23 Agustus 2013 942,108 6,510 935,598
Jumlah 12,186,217 43,837 12,142,380
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
55
31 Desember 2012
Pendapatan
Tanggal jatuh bunga yang
Tanggal mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
FR0047 22 November 2012 02 Januari 2013 498,429 61 498,369
FR0059 22 November 2012 02 Januari 2013 296,703 36 296,666
FR0054 9 Oktober 2012 08 Januari 2013 389,475 343 389,132
FR0061 27 November 2012 08 Januari 2013 569,496 486 569,010
FR0052 12 Oktober 2012 11 Januari 2013 485,601 612 484,989
FR0044 23 Oktober 2012 22 Januari 2013 447,842 1,183 446,659
FR0060 23 Oktober 2012 22 Januari 2013 284,213 751 283,462
FR0058 30 Oktober 2012 29 Januari 2013 601,051 2,119 598,932
FR0050 6 November 2012 05 Februari 2013 147,208 651 146,557
FR0054 7 November 2012 05 Februari 2013 341,236 1,509 339,727
FR0057 6 November 2012 05 Februari 2013 133,053 588 132,465
FR0058 7 November 2012 05 Februari 2013 503,882 2,239 501,643
FR0058 8 November 2012 08 Februari 2013 237,724 1,141 236,583
FR0031 6 Desember 2012 12 Februari 2013 689,374 3,589 685,785
FR0056 6 Desember 2012 12 Februari 2013 102,356 533 101,823
FR0052 20 November 2012 15 Februari 2013 912,875 5,191 907,684
FR0054 21 November 2012 19 Februari 2013 475,170 2,941 472,228
FR0057 21 November 2012 19 Februari 2013 237,293 1,469 235,824
FR0054 22 November 2012 22 Februari 2013 746,332 4,901 741,430
FR0047 27 November 2012 26 Februari 2013 771,996 5,461 766,535
FR0052 27 November 2012 26 Februari 2013 1,384,137 9,790 1,374,346
FR0056 27 November 2012 26 Februari 2013 293,724 2,078 291,646
FR0052 28 November 2012 01 Maret 2013 210,920 1,571 209,349
FR0056 28 November 2012 01 Maret 2013 248,421 1,851 246,571
FR0054 30 November 2012 05 Maret 2013 1,622,719 12,906 1,609,813
FR0042 21 Desember 2012 28 Maret 2013 1,173,009 12,787 1,160,222
FR0059 28 Desember 2012 02 April 2013 484,225 5,587 478,638
Jumlah 14,288,464 82,374 14,206,088
Jenis
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai wajar Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah sebesar nihil dan Rp 14.645.644 juta dijadikan sebagai jaminan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali. Lokasi Obligasi Pemerintah Indonesia yang dijaminkan adalah di Jakarta. Suku bunga efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berkisar antara 4,45% - 4,75% dan 4,41% - 4,62% pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak mengalami penurunan nilai. Perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
56
14. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap dan mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Dinilai Dinilai
secara secara
kolektif individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Piutang sewa pembiayaan 658,864 1,226,962 1,885,826
Nilai sisa terjamin 266,347 297,785 564,132
Pendapatan sewa pembiayaan
yang belum diakui (83,285) (199,182) (282,467)
Simpanan jaminan (266,347) (297,785) (564,132)
Jumlah 575,579 1,027,780 1,603,359
Dollar Amerika Serikat
Piutang sewa pembiayaan 2,252 34,202 36,454
Nilai sisa terjamin 5,249 7,773 13,022
Pendapatan sewa pembiayaan
yang belum diakui (50) (2,163) (2,213)
Simpanan jaminan (5,249) (7,773) (13,022)
Jumlah 2,202 32,039 34,241
Jumlah 577,781 1,059,819 1,637,600
Cadangan kerugian penurunan nilai (4,210) (5,954) (10,164)
Jumlah investasi neto sewa
pembiayaan - Bersih 573,571 1,053,865 1,627,436
30 Juni 2013
Dinilai Dinilai
secara secara
kolektif individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Piutang sewa pembiayaan 653,182 956,573 1,609,755
Nilai sisa terjamin 223,377 220,954 444,331
Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (84,794) (130,962) (215,756)
Simpanan jaminan (223,377) (220,954) (444,331)
Jumlah 568,388 825,611 1,393,999
Dollar Amerika Serikat
Piutang sewa pembiayaan 3,643 48,333 51,976
Nilai sisa terjamin 4,504 12,226 16,730
Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (122) (3,377) (3,499)
Simpanan jaminan (4,504) (12,226) (16,730)
Jumlah 3,521 44,956 48,477
Jumlah 571,909 870,567 1,442,476
Cadangan kerugian penurunan nilai (4,213) (2,933) (7,146)
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan - Bersih 567,696 867,634 1,435,330
31 Desember 2012
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
57
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Rupiah 15,66% 16.27%
Dollar Amerika Serikat 8,24% 8.23%
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Alat berat 825,392 862,959
Mesin 564,452 171,109
Kapal 293,889 201,119
Kendaraan bermotor 236,307 254,642
Lain-lain 2,240 171,902
Jumlah 1,922,280 1,661,731
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember
2013 2012 2013 2012
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Angsuran sewa pembiayaan
Sampai dengan satu tahun 742,845 1,008,080 615,495 863,861
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 1,179,435 653,651 1,022,105 578,615
Subjumlah 1,922,280 1,661,731 1,637,600 1,442,476
Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui
Sampai dengan satu tahun (127,350) (144,220) - -
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun (157,330) (75,035) - -
Subjumlah (284,680) (219,255) - -
Jumlah 1,637,600 1,442,476 1,637,600 1,442,476
Nilai kini dari pembayaran minimum
sew a pembiayaan sew a pembiayaan
Pembayaran minimum
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Saldo aw al tahun 7,146 4,054
Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan
Kolektif (1,218) 9,715
Individual 5,915 454
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai (1,149) (1,611)
Penghapusan (530) (5,466)
Saldo akhir tahun 10,164 7,146
Manajemen Clipan dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
58
Seluruh piutang sewa pembiayaan diberikan kepada pihak ketiga. Clipan dan VMF menggunakan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 24). Jumlah piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 1.020.598 juta dan Rp 960.921 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa guna usaha memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa guna usaha. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.
15. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 merupakan piutang pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Clipan dan VMF, dengan perincian sebagai berikut :
Dinilai Dinilai
secara kolektif secara individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Piutang pembiayaan konsumen 4,027,904 237,090 4,264,994
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui (609,971) (24,303) (634,274)
Jumlah 3,417,933 212,787 3,630,720
Cadangan kerugian penurunan nilai (31,639) (14,891) (46,530)
Bersih 3,386,294 197,896 3,584,190
30 Juni 2013
Dinilai Dinilai
secara kolektif secara individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Piutang pembiayaan konsumen 4,006,325 225,178 4,231,503
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui (608,840) (25,844) (634,684)
Jumlah 3,397,485 199,334 3,596,819
Cadangan kerugian penurunan nilai (32,594) (12,395) (44,989)
Bersih 3,364,891 186,939 3,551,830
31 Desember 2012
Piutang pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Satu tahun berikutnya (termasuk
yang telah jatuh tempo) 1,585,480 2,230,410
Dua tahun berikutnya 1,637,383 1,350,924
Tiga tahun berikutnya atau lebih 1,042,131 650,169
Jumlah 4,264,994 4,231,503
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah 16.91% 16.40%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
59
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
2013 2012
(Enam bulan) (Satu tahun)
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal periode 44,989 42,594
Penyisihan periode berjalan
Individual 14,082 52,250
Kolektif 11,277 11,224
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai (4,388) (3,980)
Penghapusan (19,430) (57,099)
Saldo akhir periode 46,530 44,989
Manajemen Clipan dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima Clipan dan VMF dari beberapa bank (Catatan 24). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 2.378.932 juta dan Rp 2.223.569 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
16. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Tagihan akseptasi
Rupiah 246,934 198,501
Valuta asing 804,034 876,963
Jumlah tagihan akseptasi 1,050,968 1,075,464
Liabilitas akseptasi
Rupiah 244,011 183,338
Valuta asing 800,761 879,929
Jumlah liabilitas akseptasi 1,044,772 1,063,267
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Tagihan Liabilitas Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 bulan 9,526 9,527 5,606 5,609
> 1 - 3 bulan 82,284 81,438 70,388 70,458
> 3 - 6 bulan 822,890 816,975 972,089 908,570
> 6 - 12 bulan 136,268 136,832 27,381 78,630
Jumlah 1,050,968 1,044,772 1,075,464 1,063,267
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. Seluruh transaksi tagihan dan liabilitas akseptasi dilakukan dengan pihak ketiga.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
60
17. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
30 Juni 31 Desember
Jenis Usaha 2013 2012
Jun-13 Des-12 Rp Juta Rp Juta
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Tbk Sekuritas 29,00% 29,00% 299,578 272,875
Entitas Anak
PT IBJ Verena Finance Lembaga Pembiayaan 20,00% 20,00% 25,909 20,909
Jumlah 325,487 293,784
Aset Keuangan - Tersedia Untuk Dijual
Bank
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk Asuransi 13,37% 13,50% 102,820 89,240
PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ
Panin Bank) Perbankan 1,00% 1,00% 16,500 16,500
PT First Asia Capital (d/h PT Panin
Capital) Sekuritas 2,50% 2,50% 750 750
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga Pembiayaan 9,33% 9,33% 625 625
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura Modal Ventura 1,04% 1,04% 40 40
Jumlah 120,735 107,155
Penyertaan Modal Sementara 91,739 91,739
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham 537,961 492,678
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (625) (625)
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham - Bersih 537,336 492,053
Persentase
Kepemilikan (%)
Mutasi penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Bagian laba bersih
Saldo awal entitas Saldo akhir
periode asosiasi Penambahan Pengurangan periode
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk 272,875 50,715 - (24,012) 299,578
PT IBJ Verena Finance 20,909 - 5,000 - 25,909
Jumlah 293,784 50,715 5,000 (24,012) 325,487
2013 (Enam bulan)
Bagian laba bersih
Saldo awal entitas Saldo akhir
tahun asosiasi Pengurangan tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk 226,798 66,957 (20,880) 272,875
PT IBJ Verena Finance 20,046 863 - 20,909
PT Laksayudha Abadi 62,895 324 (63,219) -
Jumlah 309,739 68,144 (84,099) 293,784
2012 (Satu tahun)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
61
Ringkasan informasi dari entitas asosiasi
Aset Liabillitas Pendapatan
Laba (Rugi)
Bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk 2,026,445 974,516 374,387 174,878
PT IBJ Verena Finance 614,575 440,025 27,178 3,602
30 Juni 2013
Aset Liabillitas Pendapatan
Laba (Rugi)
Bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk 1,661,868 709,271 430,336 230,887
PT IBJ Verena Finance 497,716 393,170 19,310 4,315
PT Laksayudha Abadi 487,584 175,805 36,914 1,257
31 Desember 2012
Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dan diukur dengan nilai wajar. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Grup mencatat penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20%, kecuali penyertaan saham PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai karena nilai wajar dari unquoted equity instruments tersebut tidak dapat ditentukan dengan andal. Penyertaan dalam bentuk saham yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 merupakan penyertaan kepada PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia sebesar Rp 625 juta. Perhitungan CKPN dilakukan secara individual. Tidak terdapat mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Penyertaan modal sementara pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah penyertaan yang berasal dari debt to equity swaps dalam rangka restrukturisasi kredit.
18. ASET TETAP
Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut :
1 Januari 30 Juni
2013 Penambahan Pengurangan 2013
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 699,182 - - 699,182
Bangunan 1,720,648 6,500 - 1,727,148
Golongan I dan II 1,264,447 34,287 (12,118) 1,286,616
Jumlah 3,684,277 40,787 (12,118) 3,712,946
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 650,633 45,671 - 696,304
Golongan I dan II 919,356 80,086 (9,705) 989,737
Jumlah 1,569,989 125,757 (9,705) 1,686,041
Jumlah Bersih 2,114,288 2,026,905
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
62
1 Januari 31 Des
2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2012
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 620,813 62,803 (2,487) 18,053 699,182
Bangunan 1,442,092 223,969 (4,213) 58,799 1,720,647
Golongan I dan II 1,413,448 220,888 (369,888) - 1,264,448
Aset Sewa Pembiayaan 1,219 - (1,219) - -
Jumlah 3,477,572 507,660 (377,807) 76,852 3,684,277
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 569,427 82,437 (1,231) - 650,633
Golongan I dan II 1,102,209 174,183 (357,036) - 919,356
Aset Sewa Pembiayaan 528 - (528) - -
Jumlah 1,672,164 256,620 (358,795) - 1,569,989
Jumlah Bersih 1,805,408 2,114,288
31 Desember 2012
*) Termasuk pengurangan aset tetap milik AMAG dengan jumlah tercatat sebesar Rp 13.413 juta yang tidak dikonsolidasikan mulai 1 Oktober 2012 (Catatan 1b). Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Nilai buku 2,413 5,599
Harga jual 3,673 11,224
Laba penjualan dan penghapusan
aset tetap 1,260 5,625
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2039. Bank memiliki beberapa bangunan dengan hak legal berupa Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai wajar dari aset tetap masing-masing sebesar Rp 2.553.640 juta dan 2.717.184 juta.
Aset tetap Bank kecuali tanah sejumlah Rp 1.235.726 juta dan Rp 1.415.106 juta telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak berelasi, serta PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.365.828 juta dan USD 1.166.769 pada tanggal 30 Juni 2013 dan Rp 3.829.664 juta dan SGD 280.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
63
19. ASET LAIN-LAIN
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dan pembiayaan konsumen berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Grup.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Bank
Pendapatan yang masih akan diterima
Kredit 550,982 561,167
Efek-efek 121,870 129,413
Lainnya 33,661 5,162
Biaya dibayar dimuka
Hadiah 510,738 417,473
Sewa 46,618 47,155
Provisi dan komisi 3,555 1,979
Lainnya 21,796 416
Aset tetap yang belum siap digunakan
dalam kegiatan operasional 401,363 391,977
Uang muka
Pendirian cabang 502,639 465,368
Pembelian aset tetap 173,729 69,801
Pihak ketiga 77,784 40,258
Agunan yang diambil alih 182,941 262,932
Persediaan hadiah dan barang cetakan 27,955 30,309
Pajak dibayar di muka (Catatan 55) 10,824 10,824
Aset tidak berwujud
Perangkat lunak 27,189 26,915
Goodwill 9,917 9,917
Lainnya 46,528 262,674
Sub Jumlah 2,750,089 2,733,740
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan aset non produktif (8,958) (44,487)
Bersih 2,741,131 2,689,253
Entitas Anak
Agunan yang diambil alih 19,565 13,888
Biaya dibayar dimuka 22,214 11,150
Piutang lain-lain 8,962 16,517
Kas yang dibatasi penggunaannya 1,487 90
Lainnya 39,891 34,080
Sub Jumlah 92,119 75,725
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan aset non produktif (2,180) (1,837)
Bersih 89,939 73,888
Jumlah Aset Lain-Lain - Bersih 2,831,070 2,763,141
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
64
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif dan lainnya adalah sebagai berikut:
2013 2012
(Enam bulan) (Satu tahun)
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal periode 46,324 96,300
Penghapusan (1,928) (7,635)
Penyisihan (pemulihan) periode berjalan (33,258) (42,341)
Saldo akhir periode 11,138 46,324
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif dan lainnya adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Aset Tetap yang Belum Siap Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset tetap yang belum siap digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Grup.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasi.
Perangkat Lunak
Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Biaya perolehan
Awal periode 56,291 44,888
Penambahan periode berjalan 8,602 11,403
Akhir Periode 64,893 56,291
Akumulasi Amortisasi
Awal periode (28,121) (7,350)
Amortisasi periode berjalan (8,642) (20,771)
Akhir periode (36,763) (28,121)
Jumlah tercatat 28,130 28,170
Goodwill Perincian Goodwill adalah sebagai berikut:
Rp Juta
Biaya perolehan 31,738
Akumulasi amortisasi - awal tahun (21,821)
Saldo 30 Juni 2013 & 31 Desember 2012 9,917
Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak PT Bank Panin Syariah. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat penurunan nilai terhadap goodwill. Masa manfaat ekonomis goodwill tidak dapat ditentukan sampai lepasnya pengendalian atas PT Bank Panin Syariah. Faktor signifikan yang mendukung penentuan dan penilaian atas goodwill dapat dilihat dari kinerja PT Bank Panin Syariah yang masih menghasilkan laba hingga saat ini dan tidak terdapat isu going concern atas entitas anak tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
65
20. SIMPANAN
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Simpanan terdiri dari :
Pihak Pihak Jumlah Pihak Pihak Jumlah
berelasi ketiga berelasi ketiga
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Giro 75,805 16,109,057 16,184,862 59,127 15,118,145 15,177,272
Tabungan 59,618 47,295,195 47,354,813 55,369 47,425,216 47,480,585
Deposito berjangka 261,448 41,882,879 42,144,327 344,423 38,469,403 38,813,826
Sub Jumlah 396,871 105,287,131 105,684,002 458,919 101,012,764 101,471,683
Entitas Anak
Giro Wadiah - 219,761 219,761 - 131,651 131,651
Tabungan Wadiah - 261,055 261,055 - 55,550 55,550
Tabungan Mudharabah - 106,875 106,875 - 30,327 30,327
Deposito Mudharabah - 1,176,700 1,176,700 - 1,006,049 1,006,049
Sub Jumlah - 1,764,391 1,764,391 - 1,223,577 1,223,577
Jumlah 396,871 107,051,522 107,448,393 458,919 102,236,341 102,695,260
30 Juni 2013 31 Desember 2012
a. Giro
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Rupiah 63,216 47,366
Dollar Amerika Serikat 12,449 11,558
Lainnya 140 203
Sub Jumlah 75,805 59,127
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 6,015,750 6,235,348
Dollar Amerika Serikat 6,901,032 7,007,231
Dollar Australia 1,482,166 471,011
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 1,710,109 1,404,555
Sub Jumlah 16,109,057 15,118,145
Entitas anak
Rupiah 219,761 131,651
Jumlah 16,404,623 15,308,923
Tingkat bunga rata-rata
Rupiah 3.05% 3.48%
Valuta asing 0.16% 0.16%
Tingkat bonus rata-rata per tahun 4.43% 3.43%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
66
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah giro yang diblokir serta dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 11.351 juta dan Rp 21.758 juta.
b. Tabungan
Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Bisnis Panin 34,040,278 33,393,972
Tabungan Magna Panin 10,562,653 12,099,781
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 2,751,882 1,986,832
Sub Jumlah 47,354,813 47,480,585
Entitas anak
Tabungan Wadiah 261,055 55,550
Tabungan Mudharabah 106,875 30,327
Sub jumlah 367,930 85,877
Jumlah 47,722,743 47,566,462
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun 2.14% 2.59%
Tingkat bonus rata-rata per tahun 8.57% 3.81%
Bagi hasil rata-rata per tahun 6.38% 4.56% Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 42.958 juta dan Rp 99.786 juta.
c. Deposito berjangka
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Rupiah 233,680 231,551
Dollar Amerika Serikat 27,768 112,872
Sub Jumlah 261,448 344,423
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 39,551,377 36,201,827
Dollar Amerika Serikat 1,967,457 2,032,008
Dollar Australia 216,048 104,648
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 147,997 130,920
Sub Jumlah 41,882,879 38,469,403
Entitas anak
Rupiah 1,176,700 1,006,049
Jumlah 43,321,027 39,819,875
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun
Rupiah 4.45% 5.69%
Valuta asing 0.74% 0.81%
Bagi hasil rata-rata per tahun 6.85% 7.23%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
67
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 bulan 26,125,675 1,367,185 27,492,860 26,416,965 1,281,176 27,698,141
3 bulan 10,181,017 435,115 10,616,132 6,794,817 486,486 7,281,303
6 bulan 2,827,140 340,819 3,167,959 2,224,793 353,216 2,578,009
12 bulan 1,809,326 216,151 2,025,477 1,990,651 257,848 2,248,499
Lebih dari 12 bulan 18,599 - 18,599 12,201 1,722 13,923
Jumlah 40,961,757 2,359,270 43,321,027 37,439,427 2,380,448 39,819,875
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 2.066.664 juta dan Rp 2.183.711 juta.
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Giro 12,314 - 12,314 21,657 - 21,657
Call money - - - 90,000 - 90,000
Sub jumlah 12,314 - 12,314 111,657 - 111,657
Pihak ketiga
Bank
Giro 123,340 7,484 130,824 99,019 3,724 102,743
Tabungan 77,246 - 77,246 125,848 - 125,848
Deposito berjangka 2,008,156 - 2,008,156 841,344 - 841,344
Call money 5,371,000 1,458,975 6,829,975 4,125,000 1,272,150 5,397,150
Sub jumlah 7,579,742 1,466,459 9,046,201 5,191,211 1,275,874 6,467,085
Entitas Anak
Giro Wadiah 508 - 508 298 - 298
Deposito Mudharabah 200 - 200 20,200 - 20,200
Sertifikat investasi
Mudharabah antar bank 50,000 - 50,000 183,000 - 183,000
Sub Jumlah 50,708 - 50,708 203,498 - 203,498
Jumlah 7,642,764 1,466,459 9,109,223 5,506,366 1,275,874 6,782,240
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun
Giro 2.40% 0.10% 2.76% 0.10%
Tabungan 4.92% - 5.08% -
Deposito berjangka 4.61% - 4.43% -
Call money 4.69% 0.33% 4.54% 0.36%
Tingkat bonus rata-rata
per tahun 3.43% - 3.43% -
Bagi hasil rata-rata per tahun 6.85% - 7.23% -
30 Juni 2013 31 Desember 2012
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
68
a. Deposito Berjangka
Jangka waktu deposito berjangka 3 hari sampai dengan 12 bulan dan 4 hari sampai dengan 12 bulan pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
b. Call Money
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 3 sampai dengan 31 hari dan 5 sampai dengan 92 hari dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 3 hari sampai dengan 30 hari dan 5 hari sampai dengan 31 hari
c. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jangka waktu Sertifikat Investasi Mudharabah antar bank adalah 5 hari sampai dengan 14 hari.
22. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI – PIHAK KETIGA
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari :
30 Juni 2013
Tanggal jatuh Beban bunga yang
Jenis Tanggal mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
FR0058 30 April 2013 01 Juli 2013 144,481 0 144,481
FR0059 30 April 2013 01 Juli 2013 111,630 0 111,630
FR0046 30 April 2013 01 Juli 2013 139,504 0 139,504
FR0046 30 April 2013 01 Juli 2013 111,603 0 111,603
FR0040 30 April 2013 02 Juli 2013 116,508 16 116,492
FR0040 30 April 2013 02 Juli 2013 128,772 17 128,755
FR0059 30 April 2013 02 Juli 2013 116,297 16 116,281
FR0043 30 April 2013 02 Juli 2013 149,209 20 149,189
FR0052 26 Juni 2013 10 Juli 2013 120,278 148 120,130
FR0054 26 Juni 2013 10 Juli 2013 148,849 184 148,665
FR0052 26 Juni 2013 10 Juli 2013 135,313 167 135,146
FR0059 24 Juni 2013 24 Juli 2013 115,409 367 115,042
FR0059 24 Juni 2013 24 Juli 2013 124,287 396 123,891
FR0054 24 Juni 2013 24 Juli 2013 136,642 434 136,208
FR0054 24 Juni 2013 24 Juli 2013 131,177 417 130,760
FR0031 26 Juni 2013 26 Juli 2013 116,122 425 115,697
FR0028 26 Juni 2013 26 Juli 2013 146,472 537 145,935
FR0027 26 Juni 2013 26 Juli 2013 31,658 116 31,542
FR0048 26 Juni 2013 26 Juli 2013 172,212 631 171,581
Jumlah 2,396,423 3,891 2,392,532
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
69
31 Desember 2012
Tanggal jatuh Beban bunga yang
Jenis Tanggal mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
FR0044 29 November 2012 02 Januari 2013 308,942 40 308,902
FR0052 29 November 2012 02 Januari 2013 198,332 26 198,306
FR0058 3 Desember 2012 03 Januari 2013 507,725 133 507,592
FR0058 3 Desember 2012 04 Januari 2013 209,683 83 209,600
FR0054 7 Desember 2012 07 Januari 2013 185,241 140 185,101
FR0061 5 Desember 2012 07 Januari 2013 503,315 388 502,927
FR0028 13 Desember 2012 14 Januari 2013 156,932 257 156,675
FR0031 13 Desember 2012 14 Januari 2013 292,458 479 291,979
FR0048 13 Desember 2012 14 Januari 2013 186,764 306 186,458
FR0050 17 Desember 2012 17 Januari 2013 128,656 270 128,386
FR0057 17 Desember 2012 17 Januari 2013 119,302 251 119,051
FR0060 17 Desember 2012 17 Januari 2013 257,106 541 256,565
FR0031 18 Desember 2012 18 Januari 2013 293,741 663 293,078
FR0044 17 Desember 2012 18 Januari 2013 110,677 247 110,430
FR0058 17 Desember 2012 18 Januari 2013 395,792 884 394,908
FR0052 20 Desember 2012 21 Januari 2013 504,512 1,298 503,214
FR0052 21 Desember 2012 22 Januari 2013 333,910 912 332,998
FR0054 21 Desember 2012 22 Januari 2013 173,459 474 172,985
FR0054 18 Desember 2012 18 Februari 2013 410,653 2,623 408,030
FR0057 18 Desember 2012 18 Februari 2013 95,975 613 95,362
Jumlah 5,373,175 10,628 5,362,547
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
70
23. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN - BERSIH
Surat berharga yang diterbitkan dalam mata uang Rupiah oleh Grup adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Nilai Nominal Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012
Pihak berelasi 75,000 75,000
Pihak ketiga 925,000 925,000
1,000,000 1,000,000
Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010
Pihak berelasi 4,000 4,000
Pihak ketiga 536,000 536,000
540,000 540,000
Obligasi Bank Panin III Tahun 2009
Pihak berelasi 30,300 30,300
Pihak ketiga 769,700 769,700
800,000 800,000
Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 Seri C
Pihak berelasi 14,500 14,500
Pihak ketiga 185,500 185,500
200,000 200,000
Sub jumlah 2,540,000 2,540,000
Entitas Anak
Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011
Seri B - Pihak ketiga 123,000 123,000
Seri C
Pihak berelasi 24,000 22,000
Pihak ketiga 605,000 607,000
752,000 752,000
Medium Term Note I Clipan Finance
Tahun 2012 - Pihak ketiga 800,000 800,000
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap I Tahun 2012
Seri A - Pihak ketiga 50,000 50,000
Seri B
Pihak berelasi 63,000 63,000
Pihak ketiga 164,000 164,000
Seri C - Pihak ketiga 23,000 23,000
300,000 300,000
Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011
Seri B - 135,000
Seri C
Pihak berelasi 5,000 5,000
Pihak ketiga 295,000 295,000
300,000 435,000
Medium Term Note I Verena Multi Finance
Tahun 2011 - Pihak ketiga 200,000 200,000
Sub jumlah 2,352,000 2,487,000
Surat berharga yang beredar 4,892,000 5,027,000
Surat berharga yang dibeli kembali *) (58,330) (85,505)
Diskonto yang belum diamortisasi (24,989) (31,990)
Bersih 4,808,681 4,909,505
*) Surat berharga yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Grup dengan tujuan untuk
dijual kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
71
Suku bunga efektif pada tahun 2013 dan 2012 untuk obligasi yang diterbitkan ini masing-masing adalah 9,84% per tahun dan 9,04% per tahun. Pembayaran bunga semua surat berharga yang diterbitkan dilakukan secara triwulanan. Amortisasi diskonto untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 7.001 juta dan Rp 5.333 juta serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 11.404 juta. Grup tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama tahun 2013 dan 2012.
Seluruh surat berharga yang diterbitkan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah.
Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012 1,000,000 1,000,000
Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 540,000 540,000
Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 800,000 800,000
Obligasi Bank Panin II Tahun 2007
Seri C 200,000 200,000
Obligasi yang beredar 2,540,000 2,540,000
Obligasi yang dibeli kembali (58,330) (85,505)
Diskonto yang belum diamortisasi (13,399) (15,689)
Bersih 2,468,271 2,438,806
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Bank bermaksud melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran (12 Desember 2012 – Catatan 1c) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 3.000.000 juta. Dalam rangka penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut pada tanggal 20 Desember 2012, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,15% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2017. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 20 Maret 2013 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 20 Desember 2017. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 90% dan surat-surat berharga sekitar 10%.
Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
72
hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Mengadakan perubahan bidang usaha
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir.
Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia.
Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi.
Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Oktober 2012 No. 1654/PEF-Dir/X/2012, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I tahun 2012 untuk periode 5 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2013 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan. Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 Pada tanggal 9 November 2010, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 540.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2015. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 9 Februari 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 9 November 2015. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Mengadakan perubahan bidang usaha
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
73
Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia.
Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi.
Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Agustus 2012 No. 1298/PEF-Dir/VIII/2012, peringkat Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 1 Agustus 2013 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke – 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Pada tanggal 6 Oktober 2009, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi lainnya sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Mengadakan perubahan bidang usaha
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir.
Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia.
Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi.
Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
74
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Agustus 2012 No. 1298/PEF-Dir/VIII/2012, peringkat Obligasi Bank Panin III tahun 2009 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 1 Agustus 2013 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Pada tanggal 19 Juni 2007, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.650.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar
9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2010.
2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp 1.400.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2012.
3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Juni 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Mengadakan perubahan bidang usaha
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir.
Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia.
Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi.
Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
75
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Agustus 2012 No. 1298/PEF-Dir/VIII/2012, peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 1 Agustus 2013 adalah idAA. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) Obligasi yang diterbitkan oleh Clipan adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011
Seri B 123,000 123,000
Seri C 629,000 629,000
Medium Term Notes I Clipan Finance
Tahun 2012 800,000 800,000
Obligasi yang beredar 1,552,000 1,552,000
Diskonto yang belum di amortisasi (8,443) (11,046)
Bersih 1,543,557 1,540,954
Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 Pada tanggal 8 Nopember 2011, Clipan menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp. 248.000 juta berjangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada 13 November 2012.
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp. 123.000 juta berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2013.
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp. 629.000 juta berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 8 Februari 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 13 Nopember 2012, untuk seri A, tanggal 8 November 2013 untuk Seri B dan tanggal 8 November 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 953/PEF-Dir/VI/2012 tanggal 29 Mei 2012, Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 28 Mei 2012 sampai dengan 1 Mei 2013. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 922/PEF-Dir/V/2013 tanggal 6 Mei 2013, Obligasi PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Indonesia III Tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 6 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi (Catatan 12, 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Manajemen berpendapat Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
76
Medium Term Notes I Clipan Finance Tahun 2012 (MTN) Pada tanggal 30 Maret 2012, Clipan menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 800.000 juta dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 14 dan 15). Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 30 Maret 2015. Berdasarkan surat PT Pefindo No. 952/PEF-Dir/VI/2012 tanggal 29 Mei 2012, peringkat MTN I adalah idA+ (Single A Plus) untuk periode 28 Mei 2012 sampai dengan 1 Mei 2013. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 923/PEF-Dir/V/2013 tanggal 6 Mei 2013, peringkat MTN I PT Clipan Finance Indonesia Tbk. tahun 2012 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 6 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014. Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah PT Bank Mega Tbk. Manajemen berpendapat Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal. PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) Obligasi yang diterbitkan oleh VMF adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi Berkelanjutan I Verena
Multi Finance Tahap I Tahun 2012
Seri A 50,000 50,000
Seri B 227,000 227,000
Seri C 23,000 23,000
Medium Term Notes I Verena Multi
Finance Tahun 2011 200,000 200,000
Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011
Seri B - 135,000
Seri C 300,000 300,000
Surat berharga yang beredar 800,000 935,000
Diskonto yang belum diamortisasi (3,147) (5,255)
Bersih 796,853 929,745
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Pada tahun 2012, VMF melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance kepada masyarakat yang akan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan yang seluruhnya berjumlah sebesar Rp 1 Triliun yang dicatatkan pada Bursa Efek, yang terdiri dari beberapa tahap. Pada tanggal 30 November 2012, VMF memperoleh Pernyataan Efektif dari Bapepam-LK melalui surat No. S-13646/BL/2012.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
77
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan obligasi tahap I diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 50 miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2013.
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 227 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,00% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2015.
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 23 miliar berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2013 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 21 Desember 2013 untuk Seri A, tanggal 11 Desember 2015 untuk Seri B dan tanggal 11 Desember 2016 untuk Seri C. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Sinar Mas Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan dan pembayaran bunga melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No.1548/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 24 September 2012 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri A, Seri B dan Seri C untuk periode 24 September 2012 sampai dengan 1 September 2013 adalah idA (Single A). Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 (MTN) Pada tanggal 14 Desember 2011, VMF menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2014. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakukanya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 15 Maret 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
78
Surat utang jangka menengah ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki VMF dengan jumlah jaminan sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, Rp 125 miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi, Rp 200 miliar atau 100% dari nilai pokok MTN setelah 2 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah Bank Sinarmas. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1548/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 24 September 2012 dari Pefindo, peringkat MTN I adalah idA (Single A) untuk periode 24 September 2012 sampai dengan 1 September 2013. Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011
Pada tanggal 18 Maret 2011, VMF menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 500.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: - Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 65 miliar berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku
bunga 9,50% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 22 Maret 2012.
- Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 135 miliar berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 18 Maret 2013.
- Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat
suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 18 Juni 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 18 Maret 2012 untuk Seri A, tanggal 18 Maret 2013 untuk Seri B dan tanggal 18 Maret 2014 untuk Seri C. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakukanya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, Rp 200 miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi dan Rp 350 miliar atau minimal 110% dari nilai pokok obligasi pada 3 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mandiri Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai jadwal.
Berdasarkan surat No. 1549/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 24 September 2012 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri B dan C adalah idA (Single A) untuk periode 24 September 2012 sampai dengan 1 September 2013.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
79
24. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima Grup dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Tingkat bunga rata-rata Jumlah
Pihak ketiga % Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 20 tahun 7.00% 18
Dollar Amerika Serikat
Pinjaman dari bank lain 3 bulan - 3 tahun 1.03% 923,025
Pinjaman dari Lembaga
keuangan non bank 6 tahun LIBOR 6 bulan + 3,6% 224,489
7 tahun LIBOR 6 bulan + 3% 297,065
Sub jumlah 1,444,597
Clipan
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 1 - 3 tahun 10.54% 420,919
PT Bank Jabar Banten 3 tahun 9.50% 215,044
PT Bank Danamon Indonesia 1 - 3 tahun 10.75% 106,192
PT Bank Central Asia 3 tahun 10.13% 77,773
PT Bank Mandiri 1 - 3 tahun 10.54% 33,113
PT Bank ICBC Indonesia 3 tahun 10.25% 14,032
Lainnya (masing-masing
dibaw ah 5%) 37,487
VMF
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 1 tahun 9.50% 431,075
PT Bank Permata 1 - 2 tahun 10.25% 85,491
PT Bank Resona Perdania 3 - 4 tahun 5.00% 44,641
PT Bank Sinarmas 3 - 4 tahun 12.00% 24,064
Jumlah 2,934,428
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
80
Jangka waktu Tingkat bunga rata-rata Jumlah
Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 3 - 20 tahun 7.00% 18
Dollar Amerika Serikat
Pinjaman dari bank lain 1 bulan - 3 tahun 1.06% 867,375
Pinjaman dari lembaga LIBOR 6 bulan
keuangan non bank 5 tahun + 3,60% 287,119
LIBOR 6 bulan
7 tahun + 3% 240,824
Sub jumlah 1,395,336
Clipan
Rupiah
PT Bank Jabar Banten 3 tahun 9.50% 145,164
PT Bank Central Asia 3 tahun 10.31% 126,634
PT Bank Danamon Indonesia 3 tahun 10.77% 89,644
PT Bank Mandiri 2 - 3 tahun 10.65% 60,745
PT Bank Negara Indonesia 1 - 3 tahun 10.32% 56,978
PT Bank ICBC Indonesia 3 tahun 10.18% 31,960
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 67,554
VMF
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 1 tahun 9.50% 389,495
PT Bank Permata 1 - 3 tahun 10.25% 94,990
PT Bank Resona Perdania 3 - 4 tahun 5.00% 67,812
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 28,631
Jumlah 2,554,943
31 Desember 2012
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka Kredit Pemilikan Rumah
Sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP).
b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS.
c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
Tingkat bunga Jumlah
Rp Juta
Pihak Ketiga
Barclays Bank, London -
Cayman Island USD 50,000,000 10 Maret 2014 1.18% 496,250
Citibank, Jakarta USD 20,000,000 12 Juli 2013 0.83% 198,500
Citibank, Jakarta USD 5,000,000 29 Agustus 2013 0.83% 49,625
Citibank, Jakarta USD 5,000,000 3 Januari 2014 0.97% 49,625
Bank of New York, Singapore USD 8,000,000 23 Desember 2013 0.91% 79,400
Standard Chartered Bank USD 5,000,000 30 Agustus 2013 0.82% 49,625
Jumlah 923,025
30 Juni 2013
Jenis
pinjaman
Jumlah
fasilitasJatuh tempo
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
81
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat bunga Jumlah
Rp Juta
Pihak Ketiga
Barclays Bank, London -
Cayman Islands USD 50,000,000 19 April 2014 1.23% 481,875
Citibank, Jakarta USD 20,000,000 28 Januari 2013 0.86% 192,750
Bank of New York Mellon USD 10,000,000 29 Januari 2013 0.85% 96,375
Standard Chartered, London USD 10,000,000 18 Januari 2013 0.81% 96,375
Jumlah 867,375
31 Desember 2012
Pinjaman yang diterima dari Barclays Bank, London pada tahun 2013 dan 2012 dijamin dengan Obligasi Pemerintah Indonesia dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (Catatan 9).
d. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
Pada tanggal 18 Pebruari 2011, Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari Societe De Promotion Et De Participation Pour La Cooperation Economique S.A (Proparco) untuk pembiayaan usaha mikro Bank sebesar USD 25 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 028/Dir/KBI/11 tanggal 27 Januari 2011. Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG-Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar USD 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
Clipan Finance Indonesia (Clipan) a. Bank Negara Indonesia (BNI)
Pada tanggal 30 Nopember 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 – 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/752 tanggal 24 Agustus 2011 bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,00% per tahun untuk tenor 1 -3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/267/R tanggal 27 Desember 2011, Clipan memperoleh perpanjangan sementara jangka waktu fasilitas kredit untuk 3 bulan sejak tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012 dengan tingkat suku bunga 10,00% untuk tenor 1 - 3 tahun, dan 12,50 % untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 4 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Syafran, S.H., M. Hum, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja menjadi sebesar Rp 450.000 juta dan perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit menjadi sampai dengan tanggal 14 Desember 2013. Tingkat suku bunga kredit sebesar 10,00% untuk tenor 1-3 tahun dan 12,50% untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/148/R tanggal 16 April 2013, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 - 3 tahun menjadi sebesar 8,80% dan 4 tahun menjadi sebesar 10% untuk realisasi kredit baru dan bersifat fixed untuk tiap penarikan hingga kredit lunas. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/2301 tanggal 5 Juni 2013, terdapat perubahan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1-3 tahun menjadi sebesar 8,75% dan 4 tahun menjadi
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
82
sebesar 9,50% untuk realisasi kredit baru dan bersifat fixed untuk tiap penarikan hingga kredit lunas. Perubahan tingkat suku bunga berlaku efektif sampai dengan 30 Juni 2013. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/210/R tanggal 27 Juni 2013, terdapat perubahan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 - 3 tahun menjadi sebesar 10,25% dan 4 tahun menjadi sebesar 11,00% untuk realisasi kredit baru dan bersifat fixed untuk tiap penarikan hingga kredit lunas. Perubahan tingkat suku bunga berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2013. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo Pinjaman Tetap masing-masing sebesar Rp 422.896 juta dan Rp 57.183 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BNI pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 1.978 juta dan Rp 206 juta.
b. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 28 September 2012, oleh Kartono, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta, Clipan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Umum Perusahaan sebesar maksimal Rp 250.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan dalam periode sembilan bulan sejak tanggal perjanjian. Seluruh pinjaman dikenakan suku bunga pinjaman 9,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada 36 bulan sejak tanggal penarikan. Berdasarkan surat No. 190/RWM-COM/2012 tanggal 31 Oktober 2012 dari Bank BJB, tingkat suku bunga menjadi 8,75% per tahun. Berdasarkan surat No. 047/CFI/Dir/IV/2013, Clipan mengajukan permohonan penambahan fasilitas pinjaman KMKU (Kredit Modal Kerja Umum) dan saat ini masih dalam proses. Saldo pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 215.327 juta dan Rp 145.492 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Bank BJB pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 282 juta dan Rp 328 juta.
d. Bank Danamon Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 27 Januari 2011 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp 200.000 juta dengan suku bunga 10,50%, 10,75% dan 11,00% per tahun, masing-masing untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 010/PP/KAB/CBD/I/2012 tanggal 27 Januari 2012, jangka waktu fasilitas kredit angsuran berjangka diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Januari 2013. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 56.400 juta dan Rp 89.848 juta. Berdasarkan surat dari Danamon No. 0107/CBD-FCS/0411 tanggal 6 April 2011 beserta adendumnya yang terakhir No.0120/CBD-FCS/0411 tanggal 29 April 2011 dari Danamon terdapat perubahan ketentuan suku bunga fasilitas sebesar 10,75% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
83
Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Rismalena Kasri, S.H., Clipan memperoleh fasilitas modal kerja (working capital) sebesar Rp 250.000 juta dengan suku bunga tetap untuk 3 bulan pertama sebesar 9,50% per tahun. Fasilitas ini sudah dilunasi oleh Clipan pada tanggal 23 November 2011. Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan terhadap Perjanjian Kredit No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 tanggal 30 November 2011, Danamon memberikan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 50.000.000 ribu dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50% per tahun. Berdasarkan surat No.012/PPWK/KB/CBD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas sejak tanggal 27 Januari 2013 sampai dengan 27 Januari 2014 dengan tingkat suku bunga 8,5% sampai dengan 9% pertahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 50.000 juta dan nihil. Berdasarkan Perjanjian Perubahan terhadap Perjanjian Kredit No. 021/PP/KAB/CBD/II/2013 tanggal 7 Pebruari 2013, Bank Danamon memberikan: - Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (revolving) untuk pembiayaan piutang sebesar
Rp 250.000 juta dengan jangka waktu maksimum tenor 4 tahun. - Atas Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka tersebut dapat digunakan dalam bentuk fasilitas
Medium Term Notes (MTN) atau Bonds sampai setingi-tingginya Rp 150.000 juta dengan maksimum tenor 3 tahun.
- Jangka waktu penarikan fasilitas kredit adalah sampai dengan tanggal 27 Januari 2014. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 208 juta dan Rp 204 juta.
e. Bank Central Asia (BCA) Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akta Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh tambahan fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 11,00% per tahun. Selain itu, Clipan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 bulan dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas Installment Loan 4 masing-masing sebesar Rp 14.583 juta dan Rp 38.889 juta. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Clipan memperoleh persetujuan permohonan tambahan PRK menjadi Rp 50.000.000 ribu dengan suku bunga 10,00 % floating per tahun dan penambahan fasilitas Installment Loan 5 sebesar Rp 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50 % per tahun. Suku bunga pada saat penarikan sebesar 10,00% tetap per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas Installment Loan 5 masing-masing sebesar Rp 63.333 juta dan Rp 88.056 juta, sedangkan saldo PRK pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar nihil. Berdasarkan Surat No. 40121/GBK/2012 tanggal 9 Mei 2012, Clipan memperoleh persetujuan perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran sampai tanggal 17 Agustus 2012. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 40263/GBK/2012 tanggal 3 September 2012, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Kredit Lokal (PRK) sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 17 Mei 2013. Selain itu terdapat penambahan fasilitas Installment Loan 6 sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan suku bunga 9 % p.a. fixed 3 tahun, untuk
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
84
kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan. Ketentuan lainnya mengenai Perjanjian Kredit masih dalam proses. Berdasarkan surat No. 40121/MO/GBK/2013 tanggal 14 Mei 2013, Clipan memperoleh persetujuan atas perpanjangan batas waktu penarikan fasilitas Kredit Lokal/ Rekening Koran terhitung sejak tanggal 17 Mei 2013 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 2013. Berdasarkan surat No. 40237/GBK/2013 tanggal 26 Juni 2013, terdapat perubahan suku bunga pinjaman kredit lokal menjadi sebesar 10,25% efektif per tanggal 1 Juli 2013. Clipan memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/ harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BCA pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 144 juta dan Rp 310 juta.
f. Bank Mandiri (Mandiri) Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari Mandiri dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/ atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja No. CBC.OTO/015/X/2007 tanggal 4 Oktober 2007 jangka waktu fasilitas pembiayaan adalah 54 bulan terhitung mulai tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan 26 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut: - Jangka waktu penarikan maksimum 18 bulan sampai dengan tanggal 26 Januari 2009 dan
dapat diperpanjang kembali; - Jangka waktu angsuran end user, maksimal 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit. Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 32 tanggal 14 April 2011, Clipan menerima fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dari Mandiri sebesar Rp 250.000 juta dengan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Jangka waktu kredit 54 bulan, terdiri dari jangka waktu penarikan 18 bulan dan jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1252/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,50% dan 10,75%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 2 Agustus 2011. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/836/2012 tanggal 10 April 2012, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun menjadi sebesar 10% p.a. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 11 April 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 33.205 juta dan Rp 60.964 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 111% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan,
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
85
melunasi utang Clipan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Panin. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Mandiri pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 92 juta dan Rp 219 juta.
g. Bank ICBC Indonesia (ICBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap untuk modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 2.944 juta dan Rp 11.778 juta. Berdasarkan surat No.445/MKT/ICBC-CBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Clipan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10,00%(floating). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman atas tambahan fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 8.333 juta dan Rp 16.667 juta. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 137 tertanggal 25 Juli 2011, Clipan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap (Demand Loan) sebesar Rp100.000 juta untuk jangka waktu 4 bulan dengan suku bunga 9,50% per tahun floating. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Clipan pada tanggal 28 November 2011. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42 tanggal 10 Januari 2012, Clipan memperoleh Fasilias PTD (Demand Loan) dari ICBC sebesar Rp 100.000 juta dengan tenor 36 (tiga puluh enam) bulan, dan suku bunga floating 10,00% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman Clipan atas tambahan fasilitas ini sebesar Rp 2.778 juta dan Rp 3.611 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari ICBC pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 24 juta dan Rp 96 juta..
h. Bank International Indonesia (BII) Pada tanggal 21 Desember 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000 juta yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120.000 juta dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000 juta, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang kurang dari sama dengan 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang lebih dari 1 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 16.511 juta dan Rp 28.444 juta. Berdasarkan surat No. S.2012.0188/GWB tanggal 12 November 2012 dari BII, tingkat suku bunga per tahun menjadi sebesar 9,50%. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BII pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 9 juta dan Rp 28 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
86
i. Bank Hana (Hana) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan floating tahun kedua dan ketiga). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 322.459 ribu dan Rp 5.376.248 ribu. Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Clipan memperoleh penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000 juta dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun untuk tenor 3 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman angsuran masing-masing sebesar Rp 11.197 juta dan Rp 18.211 juta. Berdasarkan surat No. 24/0852/PN/KRED tanggal 9 April 2012, terdapat penurunan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 10,00% per tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Hana pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 14 juta dan Rp 42 juta.
j. Bank Victoria International (Victoria) Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan. Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 9.494 juta dan Rp 15.628 juta sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran bersaldo nihil. Berdasarkan surat No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 November 2010, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut : - Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah
pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%);
- Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun.
Berdasarkan surat No.055/KSM-KSP/VIC/XI/11 tanggal 30 November 2011, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut : - Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah
pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,00%);
- Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 10,00% per tahun.
Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 17 Desember 2012.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
87
Berdasarkan surat No. 084/SKM-KPP/VIC/XI/2012 tanggal 26 November 2012, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut: - Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA - non revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan
jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dengan tingkat bunga disesuaikan menjadi 10,50% dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2016.
- Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2013.
Perpanjangan fasilitas tersebut masih dalam proses. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Victoria pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 14 juta dan Rp 34 juta.
k. Bank Permata (Permata) Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing saldo fasilitas tersebut sebesar nihil. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 8 Agustus 2011 dihadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra,S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh Fasilitas Money Market (MM) sebesar Rp 200.000 juta dengan tenor pembiayaan sampai dengan 30 November 2011 atau maksimal 6 bulan dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Clipan pada tanggal 26 November 2011. Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012 dan Akta No. 62 tanggal 24 Pebruari 2012, dihadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra, SH, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman atas pembiayaan kendaraan sebesar Rp 200.000 juta sehingga fasilitas pinjaman meningkat menjadi sebesar Rp 300.000 juta dengan tenor pembiayaan maksimum 36 bulan. Pada tanggal 30 September 2012, Clipan melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut. Berdasarkan Surat No. 130A/PB/MF-FI/II/12 tanggal 28 Pebruari 2012 dari Bank Permata terdapat perubahan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 9,75% untuk tenor 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Berdasarkan Surat dari Bank Permata mengenai Perubahan Keempat “Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan (Ketentuan Khusus)” No. RF/13/0024/AMD/FI tanggal 7 Januari 2013, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebesar Rp 300.000 juta dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan 28 Juli 2013. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Permata pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar nihil.
Verena Multi Finance (VMF)
a. Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, VMF memperoleh fasilitas kredit channeling with recourse masing-masing sebesar Rp 50 miliar dan Rp 500 miliar, di luar kredit konsumen kemitraan pola channeling without recourse sebesar Rp 100 miliar. Perjanjian kerjasama ini telah
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
88
diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, pada tanggal 23 Desember 2010 fasilitas kredit yang diperoleh berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 530 miliar dan jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan 14 Desember 2013. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9,00% - 9,50% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 1.406 juta dan Rp 6 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VMF.
b. Bank Permata Pada tanggal 21 Desember 2011, VMF memperoleh fasilitas kredit kemitraan konsumen channeling sebesar Rp 100 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9,75% dan 10,00% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling masing-masing sebesar Rp 54.812.597 dan Rp 56.441.581 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF sebesar 100% dari saldo pinjaman, dan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012, fasilitas ini kemudian diperpanjang sampai dengan 21 Desember 2013 dan memperoleh tambahan fasilitas menjadi Rp 200 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2011, VMF juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Permata sebesar Rp 50 miliar suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,50% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman tetap masing-masing adalah sebesar Rp 30.679 juta dan Rp 38.548 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan VMF sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan 21 Desember 2013.
c. Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, VMF mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 3,75% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada saat penandatanganan perjanjian, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Pada tahun 2011 fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 27 Oktober 2009, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo fasilitas pinjaman adalah sebesar Rp 6.945 juta. Pada tahun 2012 fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 27 Januari 2010, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
89
Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2013. Fasilitas ini dilunasi pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo fasilitas pinjaman adalah sebesar Rp 697 juta. Pada tahun 2013 fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 24 Juni 2010, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman adalah sebesar Rp 4.166 juta. Pada tahun 2013 fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 26 Agustus 2010, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 18,5 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2013. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 1 juta dan Rp 4.110 juta. Pada tanggal 22 Desember 2010, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp 7.780.454 ribu dan Rp 14.671.485 ribu. Pada tanggal 13 Juni 2012, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 4,60% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembayaran VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2015. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman Rp 30.679 juta dan Rp 44.167 juta.
d. Bank Sinarmas (Sinarmas) Pada tanggal 20 Maret 2010 VMF menandatangani perjanjian fasilitas demand loan-revolving sejumlah Rp 70 miliar dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 13,00% untuk tahun yang berakhir 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 110% dari saldo pinjaman dan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2011. Pada tahun 2011, pinjaman ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 8 Maret 2011, VMF dan Sinarmas merubah perjanjian fasilitas demand loan tersebut menjadi fasilitas term loan dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar. Fasilitas tersebut pada tanggal 16 April 2013 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 75 miliar. Tingkat suku bunga tahunan yang dikenakan adalah sebesar 11,00% untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF sebesar 110% dari saldo pinjaman dan akan jatuh tempo dalam 36 bulan sejak pencairan kredit. Saldo fasilitas pinjaman term loan masing-masing sebesar Rp 24.064 juta dan Rp 17.311 juta pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
90
e. Bank ICBC Indonesia Pada tanggal 10 Januari 2011, VMF mengadakan perjanjian kredit dengan Bank ICBC dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 30 miliar. Pinjaman ini dikenakan suku bunga mengambang sebesar 11,50% per tahun dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 36 bulan sejak tanggal pencairan dana. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Pada tanggal 30 Januari 2013, fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Perjanjian-perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VMF. Pada tanggal 31 Desember 2012, VMF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-perjanjian pinjaman di atas.
25. UTANG PAJAK
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Bank
Pajak penghasilan badan 74,753 141,255
Pajak Penghasilan
Pasal 21 6,650 11,885
Pasal 23/26 59,092 60,830
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 264 337
Entitas Anak
Pajak penghasilan badan 12,265 28,168
Pajak Penghasilan
Pasal 21 1,058 2,048
Pasal 23/26 1,751 1,215
Pasal 25 10,192 8,931
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 118 118
Jumlah 166,143 254,787
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
91
26. LIABILITAS LAIN-LAIN
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Jangka Pendek
Bunga yang masih harus dibayar
Simpanan 66,678 116,685
Obligasi subordinasi 43,055 82,597
Surat berharga yang diterbitkan 31,913 31,966
Simpanan dari bank lain 66,677 7,187
Pinjaman yang diterima 6,575 6,591
Lainnya 1,381 1,984
Liabilitas pada pihak ketiga 39,963 56,946
Pendapatan diterima dimuka 67,506 54,533
Lainnya 264,978 466,703
Sub jumlah 588,726 825,192
Jangka Panjang
Setoran jaminan 136,162 133,682
Liabilitas manfaat pensiun 162,156 79,367
Liabilitas imbalan pasca kerja 98,526 91,332
Sub jumlah 396,844 304,381
Entitas Anak
Jangka Pendek
Lainnya 200,254 131,101
Jangka Panjang
Liabilitas imbalan pasca kerja 27,202 23,353
Sub Jumlah 227,456 154,454
Jumlah 1,213,026 1,284,027
Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Pendapatan Diterima di Muka
Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka.
Seluruh liabilitas lain-lain pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dilakukan dengan pihak ketiga.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
92
27. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH
Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Panin Tahap I Tahun 2012
Pihak berelasi 169,000 283,000
Pihak ketiga 1,831,000 1,717,000
2,000,000 2,000,000
Obligasi Subordinasi Bank Panin III
Tahun 2010
Pihak berelasi 136,620 176,420
Pihak ketiga 2,323,380 2,283,580
2,460,000 2,460,000
Obligasi Subordinasi Bank Panin II
Tahun 2008
Pihak berelasi - 371,000
Pihak ketiga - 1,129,000
- 1,500,000
Obligasi yang beredar 4,460,000 5,960,000
Diskonto yang belum diamortisasi (32,637) (35,921)
Bersih 4,427,363 5,924,079
Amortisasi diskonto untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3.284 juta dan Rp 2.991 juta serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 6.192 juta.
Obligasi subordinasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2013 dan 2012 dari obligasi subordinasi yang diterbitkan ini adalah 10,60% per tahun. Pembayaran bunga obligasi subordinasi dilakukan secara triwulanan. Seluruh obligasi subordinasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah. Bank tidak memiliki tunggakan pokok, bunga atau yang berkaitan dengan pinjaman subordinasi selama periode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
a. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012
Bank bermaksud melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran (12 Desember 2012 – Catatan 1c) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 4.000.000 juta. Dalam rangka penerbitan obligasi subordinasi berkelanjutan tersebut pada tanggal 20 Desember 2012, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 sebesar Rp 2.000.000 juta. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2019. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 9,40% per tahun. Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
93
Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulan mulai tanggal 20 Maret 2013 dan terakhir pada tanggal 20 Desember 2019. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh liabilitas pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Subordinasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 90% dan surat-surat berharga sekitar 10%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi Subordinasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Mengadakan perubahan bidang usaha
Melakukan penyertaan modal melebihi ketentuan Bank Indonesia atau lembaga otoritas keuangan yang berwenang.
Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia.
Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Oktober 2012 No. 1655/PEF-Dir/X/2012, peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I tahun 2012 untuk periode 5 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2013 adalah idAA- (Double A Minus).
b. Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010
Pada tanggal 9 November 2010 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 sebesar Rp 2.460 miliar. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2017. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun.
Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulanan mulai tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir pada tanggal 9 November 2017.
Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada utang senior. Hak
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
94
tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Subordinasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus.
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Agustus 2012 No. 1299/PEF-Dir/VIII/2012, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin III tahun 2010 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 1 Agustus 2013 adalah idAA- (Double A Minus).
c. Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi subordinasi berjangka telah dilunasi pada tanggal 9 April 2013 dengan melaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10.
Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia.
Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5.
Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Agustus 2012 No. 1299/PEF-Dir/VIII/2012, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin II tahun 2008 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 1 Agustus 2013 adalah idAA- (Double A Minus).
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap.
Sehubungan dengan penerbitan obligasi subordinasi di atas, Bank diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain tanpa ijin tertulis dari wali amanat, Bank dilarang mengurangi modal ditempatkan dan disetor, mengadakan perubahan di bidang usaha, melakukan penyertaan modal yang secara total melebihi 10% dari pendapatan operasional Bank atau 20% dari ekuitas Bank dan melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
95
Pada periode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.
28. MODAL SAHAM
Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 30 Juni 2013, dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. 11,089,071,285 46.04 1,108,907
Votraint No. 1103 PTY Ltd 9,349,793,152 38.82 934,979
Lainnya (kurang dari 5%) 3,648,781,561 15.14 364,879
Jumlah 24,087,645,998 100.00 2,408,765
30 Juni 2013
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Financial Tbk 11,065,846,285 45.94 1,106,585
Votraint No. 1103 PTY Ltd 9,349,793,152 38.82 934,979
Lainnya (kurang dari 5%) 3,672,006,561 15.24 367,201
Jumlah 24,087,645,998 100.00 2,408,765
31 Desember 2012
PT Panin Financial Tbk (d/h PT Panin Life Tbk) dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT Panin Investment dimiliki oleh Gunadi Gunawan, Mu’min Ali Gunawan, Muljadi Koesumo dan Tidjan Ananto. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group. Agio Saham Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut :
Rp Juta
Saldo 31 Desember 2005 1,251,719
Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat
sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham 1,405,725
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
4.016.358.393 saham (401,636)
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII
kepada masyarakat (13,234)
Saldo 31 Desember 2006 2,242,574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 38,820
Saldo 31 Desember 2007 2,281,394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 37,232
Saldo 31 Desember 2008 2,318,626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 1,125,704
Saldo 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 3,444,330
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
96
29. SELISIH TRANSAKSI DENGAN PIHAK NON PENGENDALI Pada tahun 2013 dan 2012 merupakan biaya emisi saham dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Tidak terdapat perubahan presentase kepemilikan atas penerbitan saham ini. Jumlah biaya emisi saham yang dicatat di ekuitas adalah sebesar porsi kepemilikan saham di PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
30. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
a. Ekuitas yang dapat diatribusikan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 1,174,360 1,118,490
PT Verena Multi Finance Tbk 136,489 124,891
PT Bank Panin Syariah 5 5
Jumlah 1,310,854 1,243,386
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
b. Laba bersih yang dapat diatribusikan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 86,892 77,286
PT Verena Multi Finance Tbk 11,599 8,141
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk - 57,879
Jumlah 98,491 143,306
31. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Bank telah membentuk cadangan tujuan sebesar Rp.140.000 juta. Cadangan tujuan ini dibentuk sehubungan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-Undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan. 2013 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 82 tanggal 28 Juni 2013 dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen. 2012 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 11 tanggal 9 April 2012 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta telah ditetapkan: a. Bank tidak membayar dividen. b. Sejumlah Rp 20.000 juta digunakan sebagai cadangan tujuan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Bank.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
97
32. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi 117,577 367,094
Obligasi Pemerintah 99,912 101,023
Sertifikat Bank Indonesia 77,570 151,463
Wesel tagih 492 354
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 295,551 619,934
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi 17,926 19,616
Sertifikat Bank Indonesia 16,909 32,687
Reksadana 11,430 2,127
Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 46,265 54,430
Diperdagangkan
Efek-efek
Obligasi Pemerintah 14,551 16,752
Obligasi 3,733 1,486
Sub jumlah - Diperdagangkan 18,284 18,238
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro 25,707 22,858
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Call money 57,342 21,678
Deposito berjangka 16,372 210
Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) 144 106
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali 368,936 125,511
Kredit
Pinjaman tetap 3,297,361 2,345,869
Pinjaman rekening koran 974,644 833,625
Pembiayaan bersama 46,257 269,988
Anjak piutang 118,424 90,269
Kredit program 80,011 74,051
Kredit lainnya 57,761 56,268
Lainnya
Pembiayaan konsumen 295,601 306,677
Sewa pembiayaan 114,718 96,772
Lainnya 13 2,518
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
dan piutang 5,453,291 4,246,400
Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah 5,813,391 4,939,002
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
98
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Valuta asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi Pemerintah 33,551 31,538
Obligasi 3,231 1,596
Wesel tagih 1,304 1,451
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 38,086 34,585
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi Pemerintah 7,558 14,016
Obligasi 3,755 2,732
Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 11,313 16,748
Diperdagangkan
Efek-efek
Obligasi Pemerintah 2,761 4,079
Obligasi 2,590 2,788
Sub jumlah - Diperdagangkan 5,351 6,867
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro 118 1,108
Penempatan pada bank lain
Call money 16,401 22,720
Deposito berjangka 287 -
Kredit
Pinjaman tetap 171,109 180,062
Pembiayaan bersama 31,081 44,057
Pinjaman rekening koran 1,202 1,186
Kredit lainnya 4,273 7,007
Lainnya
Sewa pembiayaan 1,586 2,735
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
dan piutang 226,057 258,875
Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing 280,807 317,075
Jumlah Pendapatan Bunga 6,094,198 5,256,077
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 23.975 juta dan Rp 41.994 juta.
Jumlah pendapatan syariah yang diperoleh dari pendapatan usaha utama sebesar Rp 115.867 juta dan Rp 55.125 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
99
33. BEBAN BUNGA
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi
Rupiah
Simpanan
Deposito berjangka 878,639 997,987
Tabungan 519,749 510,533
Giro 100,256 131,278
Simpanan dari bank lain
Deposito berjangka 223,692 25,154
Call money 115,870 79,605
Tabungan 2,824 -
Giro 1,430 2,143
Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) 904 -
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi subordinasi 270,516 217,243
Obligasi 192,461 259,061
Surat utang jangka menengah 50,397 -
Pinjaman yang diterima 56,653 1
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 56,182 37,465
Lainnya - 86,432
Sub jumlah 2,469,573 2,346,902
Valuta asing
Simpanan
Deposito berjangka 8,320 10,958
Jasa giro 7,915 8,308
Simpanan dari bank lain
Call money 1,333 8,555
Jasa giro 3 2
Deposito berjangka - 1
Pinjaman yang diterima 14,968 20,707
Sub jumlah 32,539 48,531
Jumlah Beban Bunga 2,502,112 2,395,433
Jumlah beban syariah sebesar Rp 58.035 juta dan Rp 18.488 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012.
34. KEUNTUNGAN BERSIH PENJUALAN EFEK
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Tersedia untuk dijual
Laba penjualan efek obligasi 12,836 (247)
Diperdagangkan
Laba penjualan efek obligasi 20,363 93,138
Laba penjualan efek lainnya 2,312 2,571
Sub jumlah 22,675 95,709
Jumlah 35,511 95,462
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
100
35. PENDAPATAN UNDERWRITING
Untuk periode Januari – Juni 2012 merupakan pendapatan premi AMAG dengan perincian sebagai berikut:
30 Juni
2012
Rp Juta
Premi bruto 228,970
Premi reasuransi (17,765)
Kenaikan premi yang belum
merupakan pendapatan (44,173)
Kenaikan premi yang belum merupakan
pendapatan bagian reasuransi 9,319
Jumlah 176,351
36. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Kiriman uang 12,444 12,018
Asuransi 10,550 10,925
Transaksi ekspor-impor 10,517 12,628
Lainnya - bersih 162 (1,987)
Jumlah 33,673 33,584
37. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan jasa administrasi 216,695 206,020
Jasa bank lainnya 23,567 20,577
Buku cek/ giro 3,050 3,192
Pembayaran kartu kredit 120 190
Pendapatan komisi - 4,600
Lainnya 169,711 247,315
Jumlah 413,143 481,894
Pendapatan operasional lainnya antara lain terdiri dari penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, dividen yang diterima dan hasil jasa kustodian.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
101
38. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET NON PRODUKTIF DAN LAINNYA
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Giro pada bank lain (Catatan 7) 7 (1)
Penempatan pada bank lain (Catatan 8) - (500)
Efek-efek (Catatan 9) (91,617) 102,129
Kredit yang diberikan (Catatan 11) 279,728 340,869
Tagihan anjak piutang (Catatan 12) 50 (36)
Piutang sewa pembiayaan (Catatan 14) 4,697 8,390
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 15) 25,359 20,885
Pembiayaan refinancing dan lainnya (Catatan 19) - 257
Sub jumlah 218,224 471,993
Aset Non-Produktif (Catatan 19)
Agunan diambil alih (33,258) (37,939)
Jumlah 184,966 434,054
39. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi 141,849 129,783
Iklan 78,847 167,055
Komunikasi 64,426 48,661
Peralatan dan kebutuhan kantor 63,596 57,397
Pemeliharaan dan perbaikan 61,115 55,954
Sewa 41,891 37,774
Pajak 30,391 28,934
Premi asuransi 20,207 18,276
Representasi dan sumbangan 14,511 12,972
Honorarium 11,461 12,098
Lainnya 212,005 197,771
Jumlah 740,299 766,675
40. BEBAN TENAGA KERJA
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Gaji dan tunjangan 494,267 375,179
Pendidikan dan pelatihan 20,020 17,153
Gratifikasi dan bonus 5,878 8,881
Lainnya 24,125 14,751
Jumlah 544,290 415,964
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
102
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut :
Beban Beban
Gaji dan manfaat manfaat
Jumlah tunjangan pensiun karyawan Jumlah
Pejabat (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan)
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dewan Komisaris 4 1,064 - 22 1,086
Direksi 11 13,314 2,515 68 15,897
Anggota Komite Audit 5 769 - - 769
Pejabat Eksekutif 79 24,691 8,995 411 34,097
Jumlah 99 39,838 11,510 501 51,849
Beban Beban
Gaji dan manfaat manfaat
Jumlah tunjangan pensiun karyawan Jumlah
Pejabat (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan)
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dewan Komisaris 4 1,064 - 22 1,086
Direksi 11 11,618 2,198 74 13,890
Anggota Komite Audit 3 244 - - 244
Pejabat Eksekutif 77 21,888 7,420 355 29,663
Jumlah 95 34,814 9,618 451 44,883
30 Juni 2013
30 Juni 2012
41. BEBAN OPERASIONAL LAIN - LAINNYA
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Beban Klaim - 78,709
Komisi - 41,149
Lainnya 121,210 76,546
Jumlah 121,210 196,404
Beban klaim, merupakan beban klaim (underwriting) AMAG dengan perincian sebagai berikut:
2012
(Enam bulan)
Rp Juta
Klaim bruto 83,535
Klaim reasuransi (6,163)
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim (2,878)
Penurunan (kenaikan) estimasi klaim
bagian reasuransi 4,215
Jumlah Beban Klaim 78,709
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
103
42. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari:
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pajak kini
Bank (313,909) (366,433)
Entitas Anak
Clipan (60,451) (51,923)
BPS (6,845) (4,482)
VMF (5,611) (5,055)
AMAG - (14,000)
Jumlah (386,816) (441,893)
Pajak Tangguhan
Bank (19,105) 51,172
Entitas Anak
VMF (1,138) (16)
Clipan (393) (622)
BPS - 11
AMAG - 2,621
Jumlah (20,636) 53,166
Jumlah (407,452) (388,727)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
104
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 1,688,895 3,042,464
Laba sebelum pajak - entitas anak (295,379) (675,700)
Laba sebelum pajak - Bank 1,393,516 2,366,764
Perbedaan temporer
Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi 37,713 42,432
Penyisihan penghapusan aset produktif selain kredit dan non produktif (126,897) 60,370
Beban imbalan pasca kerja 7,195 13,480
Beban pensiun - 156,771
Biaya emisi obligasi 2,285 (4,844)
Biaya emisi obligasi subordinasi 3,285 (6,036)
Penyusutan Aset Tetap - 4,963
Jumlah (76,419) 267,136
Beban (manfaat) yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 15,166 31,542
Kenikmatan kepada karyawan 4,012 11,470
Pajak final 1,264 -
Deviden atas Saham (65,621) -
Hasil sewa (4,854) (13,026)
Hasil bunga reksadana (11,430) -
Bagian laba bersih entitas asosiasi - (66,957)
Lainnya - 119,858
Jumlah (61,463) 82,887
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL) 1,255,634 2,716,787
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Beban pajak kini :
Tarif 25 % x Rp. 1.255.634 juta dan Rp 2.716.787 juta 313,909 679,196
Jumlah 313,909 679,196
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 - (537,941)
Hutang Pajak Kini - Bank 313,909 141,255
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
105
Pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain Pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain berasal dari revaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp 12.561 juta dan Rp 5.976 juta masing-masing untuk periode enam bulan 30 Juni 2013 dan 2012. Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
Dikreditkan Dikreditkan
(dibebankan) Dibebankan (dibebankan) Dibebankan
ke laporan ke pendapatan ke laporan ke pendapatan
1 Januari laba rugi komprehensif Pelepasan 31 Desember laba rugi komprehensif
2012 komprehensif lain ent itas anak 2012 komprehensif lain 30 Juni 2013
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Bank
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan selain
kredit dan aset non-keuangan 37,625 15,092 - - 52,717 (31,724) - 20,993
Liabilitas imbalan pasca kerja 19,463 3,370 - - 22,833 1,798 - 24,631
Beban pensiun (19,351) 39,193 - - 19,842 - - 19,842
Penyusutan aset tetap 14,337 1,241 - - 15,578 - - 15,578
Biaya emisi obligasi
subordinasi (7,470) (1,509) - - (8,979) 821 - (8,158)
Biaya emisi obligasi (2,702) (1,211) - - (3,913) 571 - (3,342)
Penurunan (kenaikan) nilai efek
yang belum direalisasi (5,507) 10,298 (12,537) - (7,746) 9,404 24,661 26,319
Jumlah 36,395 66,474 (12,537) - 90,332 (19,130) 24,661 95,863
Ent itas anak
Clipan 413 761 - - 1,174 (394) - 780
AM AG 10,013 (6,890) (2,676) (447) - - - -
VM F 4,696 (1,565) - - 3,131 (1,139) - 1,992
BPS 2,073 248 - - 2,321 - - 2,321
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 53,590 59,028 (15,213) (447) 96,958 (20,663) 24,661 100,956
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 1,688,895 1,630,157
Laba sebelum pajak - entitas anak (295,379) (338,982)
Laba sebelum pajak - Bank 1,393,516 1,291,175
Tarif pajak yang berlaku 348,379 322,794
Koreksi dasar pengenaan pajak - 310
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal (15,365) (7,843)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 333,014 315,261
Beban pajak - entitas anak
Clipan 60,844 52,545
BPS 6,845 4,471
VMF 6,749 5,071
AMAG - 11,379
Jumlah 407,452 388,727
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
106
43. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
30 Juni 2013 30 Juni 2012
Rp Juta Rp Juta
Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih 1,182,951 1,098,124
Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar 24,087,645,998 24,087,645,998
44. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti
Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana JaminanHari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB).Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/duda-duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
2013 2012
Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
Tingkat diskonto per tahun 6,00% 6,79%
Kenaikan gaji per tahun 12% 12%
Tabel mortalitas CSO 1980 CSO 1980
Tingkat ketidakmampuan
Tingkat pengunduran diri
10% dari tingkat pertumbuhan
5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap
sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya
30 Juni
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
107
45. JASA KUSTODIAN
Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian dalam bentuk obligasi tanpa warkat adalah sebesar Rp. 4.340.182 juta dan USD 4 juta pada tanggal 30 Juni 2013 dan sebesar Rp. 4.645.464 juta dan USD 3 juta pada tanggal30 Juni 2012, sementara penyimpanan efek dalam bentuk saham tanpa warkat adalah sebesar 73.500.000 lembar masing-masing untuk tanggal 30 Juni tahun 2013 dan 2012. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
46. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI
Sifat Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. a. Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan
kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3f. - PT Amana Jaya - PT Terminal Builders - PT Dana Pensiun Karyawan Panin - PT Multi Amana Gemilang - PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk *)
b. ANZ National Bank Ltd., Welington merupakan entitas anak ANZ Banking Group Ltd., Melbourne.
c. PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ Panin Bank) merupakan perusahaan yang sahamnya
dimiliki oleh Bank.
d. Reksadana Panin Dana Maksima, Reksadana Panin Dana Unggulan, Reksadana Panin Dana Prima, Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana Panin Dana Bersama Plus adalah produk-produk reksadana dari Panin Asset Management, entitas anak PT Panin Sekuritas Tbk.
e. PT Panin Financial Tbk (d/h PT Panin Life Tbk) merupakan pemegang saham Bank.
f. PT Panin Insurance Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Financial Tbk.
*) Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, sejak berlakunya PBI No. 14/14/PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, laporan keuangan AMAG tidak dikonsolidasikan lagi dengan Bank. Selanjutnya AMAG dicatat sebagai penyertaan dalam bentuk saham dan merupakan pihak berelasi dengan Bank sejak tanggal 1 Oktober 2012.
Transaksi Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Grup juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. Giro pada bank lain, dan penerimaan bunga (Catatan 7 dan 32).
b. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 32).
c. Melakukan investasi dalam efek-efek dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 9 dan 17).
d. Penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain
dan pembayaran bunga (Catatan 20, 21 dan 33).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
108
e. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders.
f. PT Panin Insurance Tbk, PT Panin Financial Tbk, PT Famlee Invesco, dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. menyewa ruang-ruang kantor.
g. Asuransi atas aset tetap Grup, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance
Tbk.
Persentase giro, penempatan pada bank lain, kredit dan penyertaan dalam bentuk saham dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Giro pada bank lain (Catatan 7)
Pemegang saham
ANZ National Bank Ltd., Wellington 12,986 0.009 19,107 0.013
ANZ Banking Group Ltd., Melbourne 18,693 0.012 15,346 0.010
Kredit (Catatan 11)
Manajemen kunci dan keluarga 21,735 0.014 17,202 0.012
Penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 17)
PT Panin Sekuritas Tbk 299,578 0.196 272,875 0.183
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 102,820 0.067 89,240 0.060
PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ
Panin Bank) 16,500 0.011 16,500 0.011
Jumlah 472,312 0.309 430,270 0.289
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Persentase simpanan, simpanan dari bank lain dan liabilitas akseptasi, dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Simpanan (Catatan 20) 396,871 0.296 458,919 0.350
Simpanan dari bank lain (Catatan 21)
PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ
Panin Bank) 12,314 0.009 111,657 0.085
Jumlah 409,185 0.305 570,576 0.435
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN, beban sewa dan beban asuransi kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Pendapatan bunga 1 0.000 2 0.000
Beban bunga 5,435 0.217 7,660 0.320
Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan 378 0.173 3 0.000
Beban sewa dan asuransi 28,257 3.817 22,101 2.883
Jumlah 34,071 4.207 29,766 3.203
30 Juni 2013 30 Juni 2012
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
109
Presentase fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan bank garansi terhadap masing-masing jumlah komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan 12,916 0.047 11,483 0.045
Bank garansi - - 216 0.021
Jumlah 12,916 0.047 11,699 0.066
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Manajemen berpendapat bahwa semua transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
47. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI VALUTA ASING Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah nosional pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan terdiri atas:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Pembelian tunai valuta asing
Dollar Amerika Serikat 355,775 90,589
Euro 181,288 25,463
Dollar Australia 119,814 6,004
Yen Jepang 44,875 62,368
Poundsterling Inggris 9,836 -
Dollar Hongkong 1,985 -
Dollar Singapura 1,985 2,890
Franc Sw iss 1,484 1,444
Dollar Selandia Baru - 1,188
Jumlah 717,042 189,946
Penjualan tunai valuta asing
Dollar Amerika Serikat 361,792 99,700
Euro 164,454 25,463
Dollar Australia 91,811 -
Dollar Singapura 64,689 14,456
Yen Jepang 4,925 40,735
Jumlah 687,671 180,354
48. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Komitmen
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (26,997,416) (23,900,488)
LC yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor (548,217) (1,366,757)
Jumlah liabilitas komitmen (27,545,633) (25,267,245)
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 302,162 308,869
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi (1,009,649) (970,697)
Standby L/C (85,021) (81,768)
Jumlah liabilitas kontinjensi (1,094,670) (1,052,465)
Jumlah kontinjensi - bersih (792,508) (743,596)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
110
Bank Garansi Seluruh transaksi bank garansi dilakukan dengan pihak ketiga dan diterbitkan sehubungan dengan adanya kegiatan usaha debitur.Jangka waktu bank garansi pada tanggal 30 Juni 2013 adalah antara 4 hari sampai dengan 12 tahun.
49. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Aset
Kas 134,488 76,958
Giro pada Bank Indonesia 1,354,762 1,223,963
Giro pada bank lain 548,189 892,004
Penempatan pada bank lain 2,948,257 2,131,733
Efek-efek 2,558,739 1,821,088
Kredit 8,342,251 8,616,563
Piutang sewa pembiayaan 34,241 48,477
Tagihan akseptasi 804,034 876,963
Aset lain-lain 73,909 287,830
16,798,870 15,975,579
Cadangan kerugian penurunan nilai (393,512) (426,843)
Jumlah 16,405,358 15,548,736
Liabilitas
Liabilitas segera 254,224 180,565
Simpanan 12,465,166 11,275,006
Simpanan dari bank lain 1,466,459 1,275,874
Liabilitas akseptasi 800,761 879,929
Pinjaman yang diterima 1,444,579 1,395,318
Liabilitas lain-lain 102,479 320,338
Jumlah 16,533,668 15,327,030
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
111
Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing Ekuivalen dalam Rp
Rp Juta
ASET
Bank
Kas USD 11,171,134 110,873
SGD 3,004,358 23,615
Giro pada Bank Indonesia USD 136,500,000 1,354,762
Giro pada bank lain
Pihak berelasi AUD 2,035,990 18,693
NZD 1,676,136 12,986
Pihak ketiga USD 21,415,448 212,549
SGD 14,638,185 115,059
EUR 4,427,800 57,336
JPY 412,152,665 41,343
CHF 3,674,251 38,550
GBP 1,474,217 22,310
CAD 1,374,038 13,014
AUD 1,055,785 9,693
HKD 2,923,698 3,741
Penempatan pada bank lain AUD 148,500,000 1,363,396
SGD 103,000,000 809,596
EUR 22,000,000 284,881
USD 24,000,000 238,200
JPY 1,400,000,000 140,434
GBP 3,500,000 52,966
CAD 2,500,000 23,678
NZD 2,000,000 15,496
Efek-efek USD 257,807,518 2,558,739
Kredit USD 830,688,101 8,244,579
SGD 12,426,205 97,672
Tagihan akseptasi USD 77,105,998 765,276
JPY 348,764,452 34,985
EUR 241,992 3,134
SGD 81,325 639
Aset lain-lain USD 7,169,218 71,154
AUD 196,165 1,801
SGD 51,371 404
Lainnya 257
Sub jumlah - Bank 16,741,811
Entitas anak
Giro pada bank lain USD 293,568 2,915
Penempatan pada bank lain USD 1,975,000 19,610
Piutang sewa pembiayaan USD 3,448,598 34,241
Aset lain-lain USD 29,491 293
Sub jumlah - Entitas anak 57,059
Cadangan kerugian penurunan nilai USD (39,627,161) (393,300)
SGD (26,909) (212)
Jumlah Aset 16,405,358
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
112
Mata Uang Asing Ekuivalen dalam Rp
Rp Juta
Liabilitas
Bank
Liabilitas segera USD 19128695.31 189,852
JPY 177,512,940 17,806
EUR 1,185,377 15,350
SGD 1,548,538 12,172
AUD 1,209,031 11,100
GBP 346,140 5,238
NZD 161,463 1,251
HKD 742,055 950
CHF 27,775 291
CAD 22,600 214
Simpanan
Pihak berelasi USD 4052176 40,217
EUR 10,020 130
CAD 1,040 10
Pihak ketiga USD 893,633,818 8,868,489
AUD 184,968,154 1,698,214
SGD 124,427,772 978,021
EUR 32,614,779 422,334
JPY 2,626,948,483 263,510
GBP 5,339,512 80,804
CHF 3,789,117 39,756
CAD 4,038,640 38,251
NZD 3,583,255 27,763
HKD 5,992,359 7,667
Simpanan dari bank lain USD 147,754,101 1,466,459
Liabilitas akseptasi USD 76,797,446 762,215
JPY 346,544,765 34,762
EUR 242,616 3,142
SGD 81,711 642
Pinjaman yang diterima USD 145,549,487 1,444,579
Liabilitas lain-lain USD 9,762,237 96,890
JPY 47,496,573 4,764
EUR 23,084 299
AUD 27,369 251
SGD 30,409 239
GBP 1,174 18
CHF 1,215 13
CAD 399 4
NZD 73 1
Sub jumlah - Bank 16,533,668
Jumlah liabilitas 16,533,668
Jumlah Liabilitas - Bersih (128,310)
Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 30 Juni 2013 dengan menggunakan kurs 30 Juli 2013 masing-masing sebesar Rp 16.941.508 juta dan Rp 17.086.839 juta. Jumlah selisih kurs yang diakui pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 68.828 juta dan Rp 71.551 juta.
Bank senantiasa menyiapkan beberapa perangkat dalam pengelolaan risiko mata uang asing, sebagai berikut:
– Membatasi rasio posisi devisa neto baik limit intraday maupun limit overnight. – Menetapkan limit bagi risk taking unit, berupa limit kerugian, limit counterparty dan limit terkait
lainnya.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
113
Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
30 Juli 30 Juni 31 Desember
Valuta asing 2013 2013 2012
Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 10,272.50 9,925.00 9,637.50
1 Dollar Singapura 8,101.34 7,860.15 7,878.61
1 Yen Jepang 104.83 100.31 111.77
1 Euro 13,633.67 12,949.15 12,731.62
1 Dollar Hongkong 1,324.56 1,279.52 1,243.27
1 Dollar Australia 9,317.16 9,181.12 10,007.10
1 Poundsterling Inggris 15,742.61 15,133.15 15,514.93
1 Franc Swiss 11,048.06 10,492.07 10,536.23
1 Dollar Selandia Baru 8,214.41 7,747.96 7,918.18
1 Dollar Kanada 9,991.25 9,471.33 9,686.91
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
114
50. INFORMASI SEGMEN
Grup melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan kegiatan usaha dan informasi wilayah geografis. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha, dibagi menjadi: 1. Bank 2. Pembiayaan 3. Asuransi Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Pembiayaan Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 5,780,683 542,570 (26,122) 6,297,131
Pendapatan (beban) lainnya 668,682 85,637 (194,762) 559,557
Jumlah 6,449,365 628,207 (220,884) 6,856,688
HASIL
Hasil segmen dari operasi 1,429,563 254,716 (9,180) 1,675,099
Bagian laba bersih entitas
asosiasi 50,715 - - 50,715
Laba sebelum pajak 1,420,897 278,220 (10,222) 1,688,895
Laba bersih 1,281,442
Laba komprehensif 1,205,076
Bank Pembiayaan Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 7,835,039 19,610 (250,000) 7,604,649
Efek-efek - bersih 11,704,294 34,909 (57,870) 11,681,333
Kredit - bersih 96,807,819 - (362,841) 96,444,978
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih 12,142,380 - - 12,142,380
Aset tetap - bersih 1,931,874 95,031 - 2,026,905
Aset lainnya bersih 16,698,757 7,130,997 (1,018,828) 22,810,926
Total Aset 147,120,163 7,280,547 (1,689,539) 152,711,171
LIABILITAS
Simpanan 107,468,717 - (20,324) 107,448,393
Simpanan dari bank lain 9,359,308 - (250,085) 9,109,223
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih 2,526,166 2,340,410 (57,895) 4,808,681
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 2,392,532 - - 2,392,532
Pinjaman yang diterima 1,444,597 1,852,672 (362,841) 2,934,428
Liabilitas lainnya 2,533,344 276,296 (40,980) 2,768,660
Obligasi subordinasi - bersih 4,427,363 - - 4,427,363
Total Liabilitas 130,152,027 4,469,378 (732,125) 133,889,280
30 Juni 2013
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
115
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 4,956,853 501,353 8,130 (32,124) 5,434,212
Pendapatan (beban) lainnya 775,724 79,121 225,155 (81,000) 999,000
Jumlah 5,732,577 580,474 233,285 (113,124) 6,433,212
HASIL
Hasil segmen dari operasi 1,351,041 194,425 52,747 (51,872) 1,546,341
Bagian laba bersih entitas
asosiasi 30,139 290 336 - 30,765
Laba sebelum pajak 1,366,817 240,577 78,294 (55,531) 1,630,157
Laba bersih 1,241,430
Laba komprehensif 1,258,076
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 6,968,156 326,840 - (200,000) 7,094,996
Efek-efek - bersih 11,752,600 55,406 - (85,604) 11,722,402
Kredit - bersih 91,983,395 - - (331,454) 91,651,941
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih 14,206,088 - - - 14,206,088
Aset tetap - bersih 2,027,809 86,479 - - 2,114,288
Aset lainnya bersih 15,677,908 6,340,345 - (15,353) 22,002,900
Total Aset 142,615,956 6,809,070 - (632,411) 148,792,615
LIABILITAS
Simpanan 102,706,465 - - (11,205) 102,695,260
Simpanan dari bank lain 6,982,294 - - (200,054) 6,782,240
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih 2,524,311 2,470,699 - (85,505) 4,909,505
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 5,362,547 - - - 5,362,547
Pinjaman yang diterima 1,395,336 1,491,061 - (331,454) 2,554,943
Liabilitas lainnya 2,741,578 178,819 - (4,121) 2,916,276
Obligasi subordinasi - bersih 5,924,079 - - - 5,924,079
Total Liabilitas 127,636,610 4,140,579 - (632,339) 131,144,850
30 Juni 2012
31 Desember 2012
Informasi Wilayah Geografis Operasional utama Grup di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Islands dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan.
51. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
116
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan 30 Juni 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 110.153 juta dan Rp 81.307 juta.
52. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
Dimiliki Pinjaman Biaya
hingga jatuh yang diberikan Tersedia perolehan Jumlah nilai
Diperdagangkan tempo dan piutang untuk dijual diamortisasi tercatat Nilai w ajar
Aset keuangan
Kas - - 1,103,790 - - 1,103,790 1,103,790
Giro pada Bank Indonesia - - 9,554,455 - - 9,554,455 9,554,455
Giro pada bank lain - - 705,327 - - 705,327 705,327
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - - 7,604,649 - - 7,604,649 7,604,649
Efek-efek 689,585 8,673,710 - 2,318,038 - 11,681,333 12,390,243
Tagihan derivatif 2,030 - - - - 2,030 2,030
Kredit - - 96,444,978 - - 96,444,978 96,054,887
Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali - - 12,142,380 - - 12,142,380 12,142,380
Piutang sew a pembiayaan - - 1,627,436 - - 1,627,436 1,641,274
Piutang pembiayaan konsumen - - 3,584,190 - - 3,584,190 3,620,514
Tagihan akseptasi - - 1,050,968 - - 1,050,968 1,050,968
Penyertaan dalam bentuk saham - - 102,820 - 102,820 102,820
Tagihan anjak piutang - - 1,713,368 - - 1,713,368 1,715,185
Aset lain-lain - - 766,463 - - 766,463 766,463
Jumlah 691,615 8,673,710 136,298,004 2,420,858 - 148,084,187 148,454,985
Liabilitas keuangan
Simpanan - - - - 107,448,393 107,448,393 107,448,393
Simpanan dari bank lain - - - - 9,109,223 9,109,223 9,109,223
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - - - - 2,392,532 2,392,532 2,392,532
Liabilitas derivatif 3,775 - - - - 3,775 3,775
Liabilitas akseptasi - - - - 1,044,772 1,044,772 1,044,772
Surat berharga yang diterbitkan - - - - 4,808,681 4,808,681 4,887,246
Pinjaman yang diterima - - - - 2,934,428 2,934,428 2,950,500
Liabilitas lain-lain - - - - 419,947 419,947 419,947
Obligasi subordinasi - - - - 4,427,363 4,427,363 4,451,853
Jumlah 3,775 - - - 132,585,339 132,589,114 132,708,241
Selisih 687,840 8,673,710 136,298,004 2,420,858 (132,585,339) 15,495,073 15,746,744
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
117
Dimiliki Pinjaman Biaya
hingga jatuh yang diberikan Tersedia perolehan Jumlah nilai
Diperdagangkan tempo dan piutang untuk dijual diamortisasi tercatat Nilai w ajar
Aset keuangan
Kas - - 1,127,088 - - 1,127,088 1,127,088
Giro pada Bank Indonesia - - 8,395,204 - - 8,395,204 8,395,204
Giro pada bank lain - - 617,745 - - 617,745 617,745
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - - 9,450,117 - - 9,450,117 9,450,117
Efek-efek 563,054 12,383,666 - 3,688,713 - 16,635,433 17,800,762
Tagihan derivatif 8,839 - - - - 8,839 8,839
Kredit - - 81,380,824 - - 81,380,824 81,923,026
Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali - - 5,789,023 - - 5,789,023 5,789,023
Investasi netto sew a pembiayaan - - 1,419,557 - - 1,419,557 1,435,984
Piutang pembiayaan konsumen - - 3,696,266 - - 3,696,266 3,744,243
Tagihan akseptasi - - 1,155,133 - - 1,155,133 1,155,133
Penyertaan dalam bentuk saham - - - 18,676 - 18,676 18,676
Tagihan anjak piutang - - 1,044,310 - - 1,044,310 1,045,250
Aset lain-lain - - 669,542 - - 669,542 669,542
Jumlah 571,893 12,383,666 114,744,809 3,707,389 - 131,407,757 133,180,632
Liabilitas keuangan
Simpanan - - - - 92,787,245 92,787,245 92,787,245
Simpanan dari bank lain - - - - 8,581,204 8,581,204 8,581,204
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - - - - 3,062,667 3,062,667 3,062,667
Liabilitas derivatif 3,419 - - - - 3,419 3,419
Liabilitas akseptasi - - - - 1,155,912 1,155,912 1,155,912
Surat berharga yang diterbitkan - - - - 3,879,993 3,879,993 3,895,779
Pinjaman yang diterima - - - - 3,269,645 3,269,645 3,921,380
Liabilitas lain-lain - - - - 369,798 369,798 369,798
Obligasi subordinasi - - - - 3,894,605 3,894,605 4,080,704
Jumlah 3,419 - - - 117,001,069 117,004,488 117,858,108
Selisih 568,474 12,383,666 114,744,809 3,707,389 (117,001,069) 14,403,269 15,322,524
30 Juni 2012
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Nilai wajar efek-efek dan penyertaan saham dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif,surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
118
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan pada FVTPL
Efek- efek 689,585 - - 689,585
Tagihan derivatif - 2,030 - 2,030
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek- efek 8,673,710 - - 8,673,710
Penyertaan dalam bentuk
saham 102,820 - - 102,820
Jumlah 9,466,115 2,030 - 9,468,145
Liabilitas keuangan pada FVTPL
Liabilitas derivatif 3,775 1,253 - 5,028
30 Juni 2013
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan pada FVTPL
Efek- efek 563,054 - - 563,054
Tagihan derivatif - 8,839 - 8,839
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek- efek 3,688,713 - - 3,688,713
Jumlah 4,251,767 8,839 - 4,260,606
Liabilitas keuangan pada FVTPL
Liabilitas derivatif - 3,419 - 1,415
30 Juni 2012
Pada tahun 2013 dan 2012, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.
53. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko. Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian. Peraturan Bank Indonesia No.9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan criteria tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum baik secara individual maupun secara konsolidasian.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
119
Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan setiap bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio KPMM baik secara individual maupun secara konsolidasian dan wajib menyediakan rasio kewajiban penyediaan modal inti minimum sebesar 5%. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit baik secara individual maupun konsolidasian.Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Konsolidasian
Modal
Modal Inti 16,848,343 15,282,515
Modal Pelengkap 5,624,124 3,785,969
Penyertaan (428,308) (383,024)
22,044,159 18,685,460
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Untuk risiko kredit 107,866,788 102,049,079
Untuk risiko operasional 11,930,188 11,930,188
Untuk risiko pasar 801,413 577,138
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal minimum dengan memperhitungkan
Risiko kredit dan operasional 18.40% 16.39%
Risiko kredit, operasional dan pasar 18.28% 16.31%
Bank
Modal
Modal Inti 14,629,333 13,304,504
Modal Pelengkap 5,535,387 3,707,749
Penyertaan (1,369,748) (1,343,168)
18,794,972 15,669,085
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Untuk risiko kredit 100,105,688 95,592,276
Untuk risiko operasional 10,758,188 10,758,188
Untuk risiko pasar 749,293 485,210
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal minimum dengan memperhitungkan
Risiko kredit dan operasional 16.95% 14.73%
Risiko kredit, operasional dan pasar 16.84% 14.67%
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar 1,40% dan 1,42%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
120
b. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
Giro pada bank lain 31,679 34,453
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 250,000 200,000
Surat berharga 23,000 30,000
Kredit 385,671 350,582
Penyertaan dalam bentuk saham 134,513 175,253
Jumlah 824,863 790,288
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak berelasi per tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 2.016.472 juta dan 1.701.225 juta (10% dari modal Bank).
54. MANAJEMEN RISIKO
Kerangka Manajemen Risiko
Bank telah mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BINo 5/21/DPNP yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. Aktivitas bisnis Bank terekspos jenis risiko berbeda yang harus dijaga dalam level tertentu terkait dengan risk appetite dan konsisten dengan tujuan dan strategi Bank. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah untuk mengidentifikasikan seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Bank secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. Pengelolaan risiko di Bank mengacu pada praktik terbaik industri, dengan menyediakan kebijakan dan kerangka kerja serta struktur manajemen, perangkat dan proses yang jelas. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah potensi terjadinya kerugian keuangan ketika nasabah atau counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, dan timbul terutama dari pinjaman pada Bank dan uang muka ke nasabah dan bank lainnya, dan investasi surat utang. Tujuan dari pengelolaan risiko kredit adalah untuk mengendalikan dan mengelola eksposur kredit dalam parameter yang dapat diterima. Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
121
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai)
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Laporan posisi keuangan:
Giro pada Bank Indonesia 9,554,455 8,963,338
Giro pada bank lain 705,327 970,980
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 7,604,649 7,094,996
Efek-efek 7,880,919 7,593,418
Tagihan derivatif 2,030 879
Kredit yang diberikan 96,444,978 91,651,941
Tagihan anjak piutang 1,713,368 1,214,922
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 12,142,380 14,206,088
Piutang 'sewa pembiayaan 1,627,435 1,435,330
Piutang pembiayaan konsumen 3,584,190 3,551,830
Tagihan akseptasi 1,050,968 1,075,464
Obligasi pemerintah 3,800,414 4,128,984
Aset lain-lain bersih 766,463 720,488
Sub Jumlah 146,877,576 142,608,658
Komitmen dan Kontijensi:
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 26,997,416 23,900,488
Bank garansi yang diterbitkan 1,094,670 1,052,465
Irrevocable Letters of Credit
yang masih berjalan 548,217 1,366,757
Sub Jumlah 28,640,303 26,319,710
Jumlah 175,517,879 168,928,368
Uraian
ii. Analisis risiko konsentrasi kredit
Konsentrasi muncul ketika sejumlah pihak lawan terlibat dalam aktivitas bisnis sejenis, atau aktivitas dalam area geografis sejenis, atau memiliki fitur ekonomi sejenis yang akan menyebabkan kemampuan memenuhi kewajiban kontraktualnya menjadi sejenis dipengaruhi oleh perubahan politik ekonomi atau kondisi lainnya. Konsentrasi mengindikasikan sensitivitas berkaitan dengan perkembangan kinerja Bank berkaitan dengan industri atau lokasi geografis tertentu. Bank memonitor konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi dan wilayah geografis.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
122
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit untuk pinjaman yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
Jumlah % Jumlah %
Perdagangan besar & eceran 23,179,207 23.68% 21,546,686 23.18%
Rumah tangga 21,842,131 22.31% 20,655,553 22.22%
Industri pengolahan 11,925,653 12.18% 11,665,005 12.55%
Perantara keuangan 11,736,939 11.99% 11,390,291 12.25%
Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan 7,795,394 7.96% 7,685,152 8.27%
Konstruksi 4,898,602 5.00% 4,351,112 4.68%
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 4,527,717 4.62% 4,279,264 4.60%
Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 3,076,486 3.14% 2,607,006 2.80%
Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 2,055,539 2.10% 1,899,137 2.04%
Listrik, gas & Air 1,642,244 1.68% 1,530,931 1.65%
Kegiatan yang belum jelas batasannya 1,154,918 1.18% - 0.00%
Pertambangan dan penggalian 1,024,833 1.05% 532,867 0.57%
Pertanian, perburuan dan kehutanan 921,693 0.94% 2,229,424 2.40%
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 869,671 0.89% 841,180 0.91%
Jasa pendidikan 320,543 0.33% 324,209 0.35%
Perikanan 105,423 0.11% 100,251 0.11%
Bukan lapangan usaha lainnya 820,488 0.84% 1,323,172 1.42%
97,897,481 100.00% 92,961,240 100.00%
20122013
30 Juni 31 Desember
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
123
iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai)
Jumlah % Jumlah %
DKI Jakarta 60,172,195 61.46% 56,895,267 61.20%
Jawa Timur 8,315,130 8.49% 7,831,319 8.42%
Jawa Barat 5,187,248 5.30% 4,486,853 4.83%
Sulawesi Selatan 4,184,585 4.27% 3,975,846 4.28%
Sumatera utara 3,695,118 3.77% 3,620,308 3.89%
Jawa Tengah 2,403,323 2.46% 2,483,284 2.67%
Riau 2,182,753 2.23% 2,219,175 2.39%
Sumatera Selatan 1,548,228 1.58% 1,628,890 1.75%
Kalimantan Timur 1,071,770 1.09% 995,073 1.07%
Kalimantan Selatan 1,066,610 1.09% 1,030,768 1.11%
Lampung 1,005,310 1.03% 1,019,135 1.10%
Kepulauan Riau 995,938 1.02% 963,358 1.03%
Kalimantan Barat 888,937 0.91% 883,196 0.95%
Bali 835,536 0.85% 816,869 0.88%
DI Yogyakarta 685,843 0.70% 652,107 0.70%
Sulawesi Utara 609,156 0.62% 591,293 0.64%
Jambi 604,103 0.62% 592,141 0.64%
Sulawesi Tenggara 562,988 0.58% 565,058 0.61%
Sulawesi Tengah 522,756 0.53% 490,717 0.53%
Papua 358,701 0.37% 344,543 0.37%
Banten 264,527 0.27% 176,225 0.19%
Sumatera Barat 226,067 0.23% 242,840 0.26%
Nanggroe Aceh
Darussalam 191,551 0.20% 203,065 0.22%
Maluku 180,839 0.19% 156,617 0.17%
Bangka Belitung 64,677 0.07% 63,658 0.07%
Bengkulu 43,312 0.04% 23,103 0.02%
Gorontalo 30,280 0.03% 10,532 0.01%
Jumlah 97,897,481 100.00% 92,961,240 100.00%
30 Juni 2013 31 Desember 2012
iv. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
Giro pada bank
lain dan BI
Penempatan pada
bank lain dan BI Efek-efek
Tagihan
derivatif
Kredit yang
diberikan Aset lain-lain*)
Tagihan
akseptasi
Obligasi
Pemerintah
Komitmen dan
kontinjensi Jumlah %
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank Indonesia 9,554,455 3,406,392 4,069,490 - - - - - - 17,030,337 9.62%
Pemerintah - - - - - 12,216,967 - 3,800,414 - 16,017,381 9.04%
Bank-bank 705,335 4,198,257 310,480 1,915 2,042,614 13,967 - - 1,004,810 8,277,378 4.67%
Entitas Sektor Publik - - 1,716,112 - 1,188,037 - - - 1,520,262 4,424,411 2.50%
Korporasi - - 1,861,713 115 65,408,675 7,188,983 1,050,968 - 22,582,699 98,093,153 55.39%
Retail - - - - 18,623,890 28,674 - - 3,290,205 21,942,769 12.39%
Kredit beragun rumah
tinggal - - - - 8,453,676 - - - 9,024 8,462,700 4.78%
Kredit beragun properti
komersial - - - - 856,953 - - - 230,473 1,087,426 0.61%
Lainnya - - - - 1,323,636 441,967 - - 2,830 1,768,433 1.00%
Jumlah 10,259,790 7,604,649 7,957,795 2,030 97,897,481 19,890,558 1,050,968 3,800,414 28,640,303 177,103,988 100.00%
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
124
Giro pada bank
lain dan BI
Penempatan pada
bank lain dan BI Efek-efek
Tagihan
derivatif
Kredit yang
diberikan
Aset lain-
lain*)
Tagihan
akseptasi
Obligasi
Pemerintah
Komitmen dan
kontinjensi Jumlah %
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank Indonesia 8,963,338 1,448,113 3,698,452 - - - - - - 14,109,903 17.87%
Pemerintah - - - - 14,206,088 - 4,128,984 - 18,335,072 3.01%
Bank-bank 970,981 5,647,133 482,761 849 2,265,207 - 39,227 - 685,547 10,091,705 9.19%
Entitas Sektor Publik - - 2,146,262 - 518,395 - - - 1,683,540 4,348,197 3.63%
Korporasi - - 1,431,750 30 63,985,489 1,898,069 1,036,237 - 20,030,525 88,382,100 30.56%
Retail - - - - 16,022,899 - - - 3,609,295 19,632,194 16.01%
Kredit beragun rumah
tinggal - - - - 7,798,146 - - - 8,065 7,806,211 7.22%
Kredit beragun properti
komersial - - - - 997,770 - - - 299,318 1,297,088 0.09%
Lainnya - - - - 1,373,334 5,076,746 - - 3,420 6,453,500 12.42%
Jumlah 9,934,319 7,095,246 7,759,225 879 92,961,240 21,180,903 1,075,464 4,128,984 26,319,710 170,455,970 100.00%
31 Desember 2012
*) Akun ini terdiri dari tagihan anjak piutang, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan
konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain.
v. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan rating eksternal dan mengembangkan sistem rating kredit secara internal menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Kualitas kredit dari aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut:
High Grade Aset keuangan memiliki kualitas sangat baik/ risiko kredit inheren sangat rendah.
Medium Grade Aset keuangan memiliki kualitas baik/risiko kredit inheren moderat.
Low Grade Aset keuangan yang memiliki risiko kredit inheren cukup tinggi.
Tidak memiliki peringkat
Aset keuangan yang tidak memiliki peringkat adalah kredit yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Jenis usaha debitur belum memiliki benchmarking.
Kredit yang bersifat project finance atau sponsor company yang tidak memiliki informasi keuangan historis.
Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk setiap aset keuangan sebagai berikut:
a. Giro dan penempatan pada Bank Indonesia dinilai High Grade (risiko gagal bayar BI sangat rendah).
b. Giro dan penempatan pada Bank lain dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal
terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional.
c. Surat berharga yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali dinilai berdasarkan
peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional.
Surat berharga pemerintah dinilai High Grade sebabrisiko gagal bayar pemerintah sangat
rendah.
Surat berharga korporasi dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional.
d. Tagihan derivatif dinilai High Grade berdasarkan rating kredit terhadap counterparty yang
diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
125
e. Kredit
Kegiatan manajemen risiko kredit telah mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II. Saat ini Bank menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit segmen korporasi dan institusi keuangan dengan plafond di atas Rp 50 miliar ekuivalen USD 5 juta. Klasifikasi rating kredit internal untuk kredit korporasi dan institusi keuangan:
High Grade: rating 1 sampai dengan 3 (skor 74,5-100)
Medium Grade: rating 4 sampai dengan 5 (skor 57,5-74,5)
Low Grade: rating 6 sampai dengan 8 (skor 32-57,5) Skor diperoleh dengan menjumlahkan faktor kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: Faktor kualitatif:
rating manajemen
rating industri
rating usaha
Faktor kuantitatif:
rasio profitabilitas
rasio likuiditas
rasio aktivitas
rasio leverage Jenis kredit kartu kredit, Kredit Pemilikan Sepeda Motor (KPSM) dan Kredit Ekspres Panin (KEP) dinilai Low Grade sebab counterparties memiliki risiko kredit inheren yang tinggi. Selain kredit yang disebutkan diatas,kualitas kredit konsumsi dan ritel dinilai berdasarkan parameter-parameter sebagai berikut:
Historical/Behavioral DPD (Days Past Due) Penilaian dilakukan dengan melihat data ketepatan membayar dalam rentang waktu 1 tahun kebelakang sehingga dapat digunakan sebagai indikasi tingkat potensi risiko kredit inherennya.
Sektor Ekonomi Penilaian dilakukan dengan melihat data historis tingkat NPL pada masing-masing sektor industri sebagai gambaran kemungkinan terjadinya gagal bayar pada industri tersebut dimasa yang akan datang.
Rasio kecukupan agunan (SCR) Kecukupan agunan merupakan faktor yang dinilai sebagai mitigasi dari risiko kredit yang mungkin timbul di masa yang akan datang.
Grup memiliki kebijakan rating kredit masing-masing dalam mengukur kualitas kredit aset keuangan. Untuk BPS, kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan diukur berdasarkan frekuensi menunggak. Untuk Clipan, kualitas kredit dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang, dinilai berdasarkan banyaknya past due dan jumlah hari past due selama masa tenor. Kredit grading atas piutang tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan parameter sebagai berikut: High Grade
Jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due rendah
Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due sedang, jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due sedang
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
126
Medium Grade
Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due rendah
Jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due tinggi, jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due rendah
Low Grade
Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due tinggi, jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due tinggi
Jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due sedang Penggolongan kualitas piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF ditetapkan sebagai berikut: Kelompok lancar Kelompok lancar dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Dirating
Piutang lancar yang dirating berdasarkan Low Grade (High Risk), Medium Grade (Medium Risk) dan High Grade (Low Risk).
b. Tidak dirating
Piutang lancar yang tidak dirating yaitu pembayaran baru di bulan berjalan.
Kelompok yang dirating kemudian dilakukan pengelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut:
Grade Rendah
Tenor grade rendah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade rendah/tinggi)
Grade Menengah
Tenor grade menengah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi)
Tenor grade rendah + DP grade menengah + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi)
Tenor grade menengah + DP grade menengah + Histori pembayaran grade menengah
Grade Tinggi
Tenor grade tinggi + DP (grade rendah/menengah/tinggi) + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi)
Tenor grade menengah + DP (grade menengah/tinggi) + Histori pembayaran grade tinggi
Tenor grade rendah + DP grade tinggi + Histori pembayaran (grade menengah/tinggi)
Tenor grade menengah + DP grade tinggi + Histori pembayaran grade menengah Kelompok Overdue Kelompok overdue dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai (overdue dari kelompok kolektif) b. Mengalami penurunan nilai (overdue dari kelompok individual)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
127
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Telah Jatuh Tempo
Tetapi Tidak
M engalami M engalami
High Grade M edium Grade Low Grade Unrated Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek 8,580,617 - - - - 169,969 8,750,586
Tersedia untuk dijual
Efek-efek 2,318,038 - - - - - 2,318,038
Diperdagangkan
Efek-efek 689,585 - - - - - 689,585
Tagihan derivat if 2,030 - - - - - 2,030
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Giro pada Bank Indonesia 9,554,455 - - - - - 9,554,455
Giro pada bank lain 705,335 - - - - - 705,335
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 7,604,649 - - - - - 7,604,649
Kredit 72,626,804 16,695,362 704,119 3,628,224 992,385 3,250,588 97,897,481
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 12,142,380 - - - - - 12,142,380
Piutang sewa pembiayaan 1,079,140 152,410 27,447 207,652 28,783 142,168 1,637,600
Piutang pembiayaan konsumen 2,072,775 610,444 199,407 288,621 145,074 314,399 3,630,720
Tagihan akseptasi 1,050,968 - - - - - 1,050,968
Tagihan anjak piutang 1,712,471 - - - - 924 1,713,395
Aset lain-lain 646,021 94,722 3,750 35,289 10,542 30,164 820,488
Jumlah 120,785,268 17,552,938 934,723 4,159,786 1,176,784 3,908,212 148,517,710
30 Juni 2013
Belum Jatuh Tempo dan Tidak M engalami Penurunan Nilai
vi. Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan
nilai.
Kurang dari Lebih dari
30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-180 hari 180 hari Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Kredit 823,153 140,182 16,477 726 11,847 992,385
Tagihan anjak piutang - - - - - -
Piutang sewa pembiayaan 22,984 3,180 1,001 1,618 - 28,783
Piutang pembiayaan konsumen91,394 10,150 6,761 16,864 19,905 145,074
Aset lain-lain 3,867 6,491 88 52 45 10,542
Jumlah 941,398 160,003 24,327 19,260 31,797 1,176,784
30 Juni 2013
vii. Agunan
Bank telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas, tanah dan/ atau bangunan, bank garansi dan letters of credit, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/ barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal. Persyaratan agunan bukanlah merupakan pengganti faktor kemampuan debitur dalam hal pembayaran kembali kredit, di mana hal ini menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit. Dalam menentukan dampak keuangan agunan terhadap kredit yang belum jatuh tempo dan belum mengalami penurunan nilai, Bank menilai signifikansi agunan terkait dengan jenis pembiayaan yang diberikan. Agunan non-fisik, seperti garansi dan letters of credit, juga dimiliki Bank untuk eksposur korporasi meskipun dampak keuangan untuk jenis agunan ini kurang signifikan dalam hal
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
128
pemulihan kredit. Untuk jenis eksposur tertentu seperti letters of credit dan bank garansi, Bank memperoleh agunan seperti kas tergantung pada penilaian internal risiko kredit untuk eksposur tersebut. Akan tetapi, untuk produk trade finance seperti letters of credit, maka dalam hal terjadi gagal bayar Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya. Untuk menghindarkan Bank dari kerugian maka dalam penilaian agunan, harus selalu diperhitungkan Margin of Safety karena agunan bukan hanya untuk menutup jumlah pokok pinjaman saja tetapi juga harus dapat menutup beban bunga dan biaya-biaya lainnya jika usaha debitur mengalami kesulitan. Hal tersebut dilakukan untuk meng-cover risiko kerugian yang mungkin timbul antara lain berkaitan dengan marketable atau tidaknya agunan yang diberikan, waktu yang dibutuhkan untuk melikuidasi agunan, timbulnya tunggakan bunga berjalan selama dilaksanakannya proses likuidasi dan biaya-biaya yang harus dibayar sehubungan dengan proses likuidasi.
Manajemen Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya kejadian - kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Manajemen risiko operasional ditujukan untuk mengelola potensi risiko operasional, mencegah dan meminimalkan dampak kerugian risiko operasional secara finansial dan non finansial melalui mitigasi risiko operasional pada aktivitas operasional Bank antara lain:
Loss Event Management (LEM), yaitu pengelolaan data dan informasi kerugian operasional di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu. Pada Loss Event Management (LEM) dicatat, diverifikasi dan dikonsolidasikan data kerugian operasional serta pengembaliannya (recovery). Hasil analisa konsolidasi loss event data digunakan untuk melakukan perbaikan (action plan) dalam mengantisipasi pengulangan terjadinya kerugian operasional yang sama di masa datang.
Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu perangkat yang digunakan secara self-assessment oleh masing-masing risk owner untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi dari suatu risk issue yang berdampak menimbulkan kerugian risiko operasional di setiap unit kerja. RCSA dilakukan secara periodik (triwulanan) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu.
Key Risk Indicators (KRI’s), digunakan untuk mengukur dan memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan untuk memperoleh indikasi awal atas potensi risiko yang mungkin terjadi di masa datang berdasarkan analisa trend risiko operasional. Risk Owner bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerjanya masing-masing. Sedangkan penggunaan Operational Risk Tools (RCSA, LEM, NEAR MISS, KRI’s ) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dikoordinasikan oleh Koordinator Risiko (KR) yang ditunjuk dan ditetapkan oleh manajemen. Satuan Kerja Audit Intern/SKAI sebagai unit independen melakukan review dan validasi terhadap hasil RCSA yang dilakukan risk owner untuk memperoleh hasil RCSA yang lebih akurat.
Risk Register Teknologi Informasi digunakan secara self assesment untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi risiko pada aplikasi teknologi informasi yang digunakan oleh penyelenggara dan user aplikasi teknologi informasi serta melakukan perbaikan (action plan) dan menetapkan mitigasi risiko operasional agar aplikasi tetap berjalan dalam mendukung aktivitas Bank dan meningkatkan pelayanan nasabah.
Near Miss Event Management merupakan pencatatan data kejadian kesalahan operasional yang hampir menimbulkan kerugian finansial di setiap unit kerja yang ada Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu dan melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian tersebut terulang dan menimbulkan kerugian bagi Bank.
Issue & Action Plan merupakan perangkat untuk memasukkan permasalahan terkait risiko operasional dari operational risk tool. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
129
analisa penyebabnya, dan ditetapkan action plan serta dilakukan monitoring pelaksanaan action plan oleh unit kerja.
Laporan hasil pengelolaan dan pemantauan risiko operasional dengan menggunakan operational risk tools di atas disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko (KMR) dan IT Steering Committee secara periodik.
Bank juga mengelola risiko operasional melalui pengukuran dan pemantauan risiko terhadap produk atau aktivitas baru/ pengembangan yang telah diluncurkan; identifikasi dan penyusunan risk issue baru bersama unit kerja terkait di Kantor Pusat; penyusunan laporan profil risiko operasional dan risiko lainnya Triwulan II 2013 sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku sehingga diperoleh gambaran mengenai eksposure risiko bagi Bank secara individu dan secara konsolidasi dengan perusahaan anak; inventarisasi kejadian fraud dan pemantauan tindak lanjut kejadian fraud di seluruh unit kerja Bank serta melaporkannya secara berkala ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia; Disaster Recovery Plan (DRP) dan Business Continuity Management (BCM) untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam kondisi krisis/ darurat; perhitungan beban risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank serta mengalokasikan cadangan risiko operasional sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Dengan pengelolaan manajemen risiko operasional melalui mitigasi seperti di atas dan risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan diharapkan kerugian finansial dan non finansial bagi Bank dapat diminimalkan serta pelayanan yang diberikan bagi nasabah dapat ditingkatkan. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum dapat bersumber dari pemahaman atas produk (product knowledge) yang dijual kurang memadai, konflik dengan pihak nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, keluhan nasabah yang tidak ditindaklanjuti sampai tuntas, pengikatan dokumen legal yang lemah dan lain-lain. Bank senantiasa memastikan kesesuaian dan kecukupan yuridis pengikatan perjanjian antara Bank dengan para pihak dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi kepentingan Bank. Bank melakukan pengumpulan data, analisis, pengukuran dan pemantauan atas perkembangan outstanding cases dan potential claim yang dilakukan secara berkala. Satuan Tugas Khusus Kantor Pusat (STKP) bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan manajemen untuk menangani dan mengadministrasikan gugatan hukum (litigasi) serta menyelesaikan masalah - masalah hukum yang timbul baik melalui pengadilan maupun penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik dapat bersumber dari visi misi Bank, rencana strategis, target-target keuangan, perubahan kepemilikan, peluncuran produk/ aktivitas baru dan perubahan eksternal. Bank merumuskan dan menyusun rencana bisnis (business plan) dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sesuai dengan visi dan misi Bank. Pemantauan, evaluasi implementasi strategi bisnis melalui business plan dilakukan dengan pengumpulan data, analisis, pengukuran dan pemantauan serta pengendalian perkembangan pencapaian target aset, aktiva produktif, sumber dana, permodalan, laba sebelum pajak, produk/ aktivitas baru, jaringan kantor, dan lainnya dibandingkan dengan realisasinya yang dilakukan secara periodik. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
130
Risiko reputasi dapat bersumber dari image Bank, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal bank, harga saham dan lain-lain. Risiko reputasi juga dapat timbul dipicu oleh ketidakefektifan dari mitigasi risiko-risiko lainnya. Risiko reputasi dikelola melalui pemantauan setiap pemberitaan tentang Bank meliputi pemilik dan perusahaan terkait, kerjasama bisnis dengan stakeholder lainnya serta dengan nasabah terutama berita negatif (bad media report) dan keluhan nasabah yang dimuat di media dan yang disampaikan melalui call center untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan. Manajemen risiko reputasi juga dikelola dengan menunjuk Pejabat yang bertugas mewakili manajemen dalam mediasi perbankan yaitu Corporate Secretary dan Kepala Biro Kepatuhan untuk memfasilitasi, menyelesaikan dan mengadministrasikan setiap pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Bank juga telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan hidup (gerakan penghijauan Reforest Indonesia), kesehatan (Donor Darah) maupun kegiatan sosial lainnya di bidang pendidikan, bantuan bencana alam melalui aksi Panin Peduli. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan dapat bersumber dari ketidakpatuhan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank sehingga dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank. Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, upaya peningkatan budaya kepatuhan yang terus-menerus dilakukan melalui program kepatuhan antara lain : memastikan kesesuaian antara rancangan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur produk/ aktivitas baru dengan ketentuan yang berlaku; sosialisasi/ pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/ PPT); memantau kewajiban penyampaian pelaporan Bank terhadap ketentuan yang berlaku; pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/ pihak eksternal membantu melakukan sosialisasi Good Corporate Governance (GCG) kepada seluruh jenjang organisasi dan GCG self assessment. Manajemen Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko kerugian yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar yang meliputi suku bunga dan nilai tukar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki Bank baik posisi yang ada di laporan posisi keuangan maupun rekening administratif (off-balance sheet). Pemantauan risiko pasar senantiasa dilakukan secara rutin dan berkala baik harian, mingguan, hingga bulanan. Untuk meningkatkan fungsi pemantauan tersebut Bank menggunakan Guava Treasury System yang telah terintegrasi antara front office, middle office, dan back office. Secara keseluruhan, risiko pasar dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut: 1. Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar adalah potensi kerugian yang timbul dari adanya posisi neraca dan rekening administratif baik di sisi aset maupun liabilitas melalui transaksi mata uang asing. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang dapat dipegang oleh Bank adalah sebesar 20% dari modal mengikuti aturan dari regulator. Sepanjang Triwulan II tahun 2013 posisi devisa neto Bank berada dalam kisaran antara IDR 42.91 Miliar – IDR 322.68 Miliar (atau 0.26% - 1.73% dari modal Bank).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
131
Tabel di bawah ini menyajikan posisi devisa neto Bank per mata uang pada posisi tanggal 28 Juni 2013.
Aset dan Liabilitas dan
tagihan komitmen liabilitas komitmen Bersih
dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 24,861,276 24,717,676 143,600
Dollar Australia 3,692,711 3,669,002 23,709
Dollar Singapura 1,909,826 1,916,996 7,170
Yen Jepang 592,537 599,607 7,070
Dollar Hongkong 13,542 16,433 2,891
Euro 1,030,980 1,032,923 1,943
Dollar Kanada 75,107 76,892 1,785
Poundsterling Inggris 169,531 170,238 707
Dollar Selandia Baru 57,458 57,995 537
Franc Swiss 79,900 79,921 21
Jumlah 32,482,868 32,337,683 189,433
Jumlah Modal 18,702,559
Persentase PDN terhadap modal 1.01%
30 Juni 2013
Mata Uang
Aset dan Liabilitas dan
tagihan komitmen liabilitas komitmen Bersih
dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 24,759,021 24,615,893 143,128
Dollar Australia 1,181,781 1,157,466 24,315
Yen Jepang 678,886 686,023 7,137
Dollar Singapura 1,451,657 1,455,295 3,638
Poundsterling Inggris 97,516 100,401 2,885
Dollar Hongkong 18,516 20,561 2,045
Euro 839,486 838,306 1,180
Dollar Selandia Baru 38,067 37,136 931
Dollar Kanada 58,216 58,892 676
Franc Swiss 43,203 43,313 110
Yuan Cina 469 470 1
Jumlah 29,166,818 29,013,756 186,046
Jumlah Modal 15,861,004
Persentase PDN terhadap modal 1.17%
31 Desember 2012
Mata Uang
Bank menggunakan Value at Risk (VaR) untuk mengukur risiko nilai tukar pada posisi devisa neto. VaR mencerminkan potensi kerugian maksimum yang mungkin dihadapi Bank berdasarkan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu dalam keadaan normal. Metodologi VaR yang digunakan Bank adalah metode parametric (variance covariance) dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 99%.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
132
Tabel di bawah ini menyajikan informasi VaR posisi devisa neto Bank sepanjang Triwulan II tahun 2013.
Valuta asing Rata-rata Tertinggi Terendah VaR 30 Juni 2013
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 940.96 1,649.24 136.74 1,649.24
Euro 31.25 63.78 4.11 63.78
Dollar Australia 425.69 722.01 222.82 722.01
Dollar Selandia Baru 6.68 14.27 2.71 14.27
Dollar Singapura 43.43 72.63 6.61 72.63
Dollar Kanada 27.85 50.52 7.68 25.37
Franc Swiss 1.65 3.61 0.42 0.91
Dollar Hongkong 13.37 34.59 0.08 34.59
Poundsterling Inggris 14.58 23.32 1.31 19.10
Yen Jepang 191.21 421.04 28.42 421.04
30 Juni 2013
Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/ fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama satu tahun ke belakang. Pada posisi Juni 2013, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 176.57 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
2. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki oleh Bank baik di sisi aset maupun liabilitas. Untuk memperkecil dampak perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank senantiasa menjaga agar rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) tidak terlalu jauh dari 100%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% maka apabila terjadi perubahan tingkat suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
133
Tabel di bawah ini menyajikan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (floating rate) atau sisa jangka waktu sampai dengan jatuh temponya (fixed rate).
> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
Sampai dengan s/d s/d s/d
Jumlah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahun
9570 Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Penempatan pada BI 28,918,928 18,252,722 9,541,311 1,124,895 - -
Penempatan pada bank lain 5,057,523 4,469,323 588,200 - - -
Surat-surat berharga 7,581,796 549,169 151,488 466,768 605,453 5,808,918
Kredit 92,904,730 3,960,831 3,111,081 8,604,749 14,721,514 62,506,555
Jumlah 134,462,977 27,232,045 13,392,080 10,196,412 15,326,967 68,315,473
Liabilitas
Simpanan nasabah 105,704,482 36,787,069 13,211,243 15,611,839 40,072,270 22,061
Bank Indonesia 18 - - - 18 -
Simpanan dari bank Lain 9,058,248 9,016,564 24,806 12,390 4,302 186
Surat berharga yang diterbitkan 2,539,565 - - - 200,000 2,339,565
Obligasi subordinasi 4,460,000 - - - - 4,460,000
Pinjaman yang diterima 1,446,340 198,500 99,250 79,400 545,875 523,315
Jumlah 123,208,653 46,002,133 13,335,299 15,703,629 40,822,465 7,345,127
30 Juni 2013
> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
Sampai dengan s/d s/d s/d
Jumlah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahun
9067.5 Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Penempatan pada BI 28,253,753 14,739,252 10,160,231 478,638 2,875,632 -
Penempatan pada bank
lain 6,082,945 5,305,751 777,194 - - -
Efek-efek 4,810,590 34,585 - 14,000 267,551 4,494,454
Kredit 91,916,409 3,239,606 6,432,884 10,819,609 13,518,701 57,905,609
Jumlah 131,063,697 23,319,194 17,370,309 11,312,247 16,661,884 62,400,063
Liabilitas
Simpanan nasabah 101,503,071 35,968,976 11,861,276 15,135,051 38,511,252 26,515
Simpanan dari bank Lain 6,578,980 6,470,481 56,894 50,917 502 186
Surat berharga yang
diterbitkan 2,540,000 - - - - 2,540,000
Obligasi subordinasi 5,960,000 - - - 1,500,000 4,460,000
Pinjaman yang diterima 1,397,438 385,500 - - - 1,011,938
Jumlah 117,979,489 42,824,957 11,918,170 15,185,968 40,011,754 8,038,639
31 Desember 2012
Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga sebesar 5% untuk Rupiah dan 2% untuk Valas atau fluktuasi berdasarkan data historis selama satu tahun ke belakang. Pada posisi Juni 2013, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko suku bunga sebesar 24.93 kali. Hal ini disebabkan karena jumlah aset Bank yang sensitif terhadap suku bunga lebih besar dari jumlah liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
134
Tabel berikut menyajikan perubahan tingkat suku bunga posisi trading and banking book dan pengaruhnya terhadap laba rugi dan ekuitas:
Pengaruh Pengaruh
Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh
pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku
suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Efek-efek
Tersedia untuk dijual 195 - - 132,215 (81,648)
Diperdagangkan 291 147,256 (61,248) - -
Kredit 9 (18,204) 18,204 - -
Liabilitas keuangan
Simpanan
Giro 3 4,467 (4,467) - -
Tabungan 5 23,961 (23,961) - -
Pinjaman yang diterima 11 1,076 (1,076) - -
30 Juni 2013
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank menyediakan aset untuk memenuhi liabilitas jangka pendek. Bank mengelola risiko likuiditas secara hati-hati (prudent) dengan memastikan kecukupan dana secara harian maupun di masa datang baik pada saat kondisi normal maupun kondisi krisis dalam pemenuhan liabilitas secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Tabel di bawah ini menyajikan rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar.
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Kas 1,103,791 1,438,005
Giro, SBI & penempatan BI lainnya 16,862,037 14,467,803
Obligasi Pemerintah 3,800,414 4,128,984
Penempatan pada bank lain
setelah dikurangi
dengan simpanan dari bank lain (4,680,599) (1,160,356)
Jumlah aset likuid bersih 17,085,643 18,874,436
Simpanan 107,448,393 102,695,260
Rasio 15.90% 18.38%
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabiilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana entitas dapat disyaratkan untuk membayar. Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
135
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan arus kas tidak terdiskonto:
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
dengan s/d s/d s/d Lebih dari
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun 1 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 340,252 - - - - 340,252
Simpanan - 1,115,911 284,769 249,849 - 113,862 1,764,391
Simpanan dari bank lain - 50,708 - - - - 50,708
Liabilitas derivatif - 3,761 14 - - - 3,775
Liabilitas akseptasi - 160,111 503,929 380,732 - - 1,044,772
Pinjaman yang diterima - - - - - 18 18
Liabilitas lain-lain 431,090 20,604 116,476 9,741 78,451 582 656,944
Suku bunga variabel:
Simpanan - 63,542,686 - - - - 63,542,686
Simpanan dari bank lain - 220,384 - - - - 220,384
Pinjaman yang diterima - 74,723 121,104 657,741 734,018 796,667 2,384,253
Liabilitas lain-lain - 239,127 7,206 9,992 13,069 67,721 337,115
Suku bunga tetap:
Simpanan - 30,376,572 8,146,033 2,442,674 1,170,814 8,385 42,144,478
Simpanan dari bank lain - 8,683,331 150,500 - 4,300 - 8,838,131
Efek yang dijual dengan janji -
dibeli kembali - 2,392,667 - - - - 2,392,667
Pinjaman yang diterima - 273,223 220,354 737,141 287,393 613,856 2,131,967
Obligasi subordinasi - - - - - 4,460,000 4,460,000
Surat berharga yang diterbitkan - - - 452,869 185,000 4,187,793 4,825,663
Liabilitas lain-lain - 45,909 185,571 248,448 349,751 2,406,765 3,236,443
Sub jumlah 431,090 107,539,969 9,735,956 5,189,187 2,822,796 12,655,649 138,374,647
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 26,997,416 - - - - - 26,997,416
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka ekspor
dan impor - 181,595 97,289 85,424 188,340 - 552,647
Sub jumlah liabilitas komitmen 26,997,416 181,595 97,289 85,424 188,340 - 27,550,063
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi - 451,034 141,673 103,554 279,410 33,978 1,009,649
Standby L/C - 59,661 - 22,084 3,275 - 85,021
Sub jumlah liabilitas kontinjensi - 510,695 141,673 125,638 282,685 33,978 1,094,670
Jumlah 27,428,506 108,232,259 9,974,918 5,400,249 3,293,821 12,689,627 167,019,380
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
136
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 30 Juni 2013, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Tanpa suku bunga
Kas - 1,103,790 - - - - 1,103,790
Giro pada Bank Indonesia - 9,554,455 - - - - 9,554,455
Giro pada bank lain - 610,705 - - - - 610,705
Efek-efek 459,171 59,431 1,263 990 - - 520,855
Tagihan derivatif - 1,982 48 - - - 2,030
Kredit (23,763) 469,671 498,776 309,230 912,096 - 2,166,010
Tagihan akseptasi - 160,953 507,814 382,201 - - 1,050,968
Penyertaan dalam bentuk saham - - - - - 102,820 102,820
Aset lain-lain - bersih 729,537 - - - - - 729,537
Suku bunga variabel
Giro pada bank lain (8) 94,630 - - - - 94,622
P iutang sewa pembiayaan - 2,298 4,131 16,451 11,361 - 34,241
Kredit (1,428,740) - - 19,615,551 40,470,241 35,621,916 94,278,968
Suku bunga tetap:
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 6,036,307 1,568,342 - - - 7,604,649
Efek-efek (76,876) 1,203,037 1,916,350 2,196,131 1,983,135 3,938,701 11,160,478
Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali - 6,052,971 6,089,409 - - - 12,142,380
Tagihan anjak piutang (27) 207,320 172,975 1,333,100 - - 1,713,368
P iutang sewa pembiayaan (10,164) 112,747 145,218 589,871 755,522 - 1,593,194
P iutang pembiayaan konsumen (46,530) 283,233 309,880 1,268,981 1,768,626 - 3,584,190
Jumlah Aset (397,400) 25,953,530 11,214,206 25,712,506 45,900,981 39,663,437 148,047,260
Liabilitas
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 340,944 - - - - 340,944
Simpanan - 1,115,911 284,769 249,849 113,862 - 1,764,391
Simpanan dari bank lain - 50,731 - - - - 50,731
Liabilitas derivatif - 3,761 14 - - - 3,775
Liabilitas akseptasi - 160,111 503,929 380,732 - - 1,044,772
P injaman yang diterima - - - - 18 - 18
Liabilitas lain-lain 419,947 - - - - - 419,947
Suku bunga variabel:
Simpanan - 63,539,675 - - - - 63,539,675
Simpanan dari bank lain - 220,384 - - - - 220,384
P injaman yang diterima - 25,471 14,163 583,674 555,838 - 1,179,146
Suku bunga tetap:
Simpanan - 30,376,421 8,146,033 3,613,488 8,385 - 42,144,327
Simpanan dari bank lain - 8,833,331 500 4,300 - - 8,838,131
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - 2,392,532 - - - - 2,392,532
P injaman yang diterima - 285,986 269,118 652,869 547,291 - 1,755,264
Obligasi subordinasi - - - - 2,438,921 1,988,442 4,427,363
Surat berharga yang diterbitkan - - - 658,232 4,150,448 - 4,808,681
Jumlah Liabilitas 419,947 107,345,258 9,218,526 6,143,144 7,814,763 1,988,442 132,930,081
Selisih (817,347) (81,391,728) 1,995,680 19,569,362 38,086,218 37,674,995 15,117,179
30 Juni 2013
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
137
55. KONTINJENSI , IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993.
Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:
Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993.
Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”.
Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September
1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994.
Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b. Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada
Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun Rp Juta
SKP PPh Badan 1993 9,710
SKP PPh Badan 1994 1,030
Bunga denda keterlambatan 84
Jumlah 10,824
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
138
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 19).
c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
Ikatan dan Perjanjian Signifikan Lainnya
a. Reksa Panin Terproteksi Pasti II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan Citibank N.A, Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 28 Nopember 2006. PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No. 477/RD/OPR/XI/06 tanggal 28 Nopember 2006, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin Terproteksi Pasti II, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap tiga bulannya. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan tidak diperpanjang.
b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Financial Tbk. (d/h PT Panin Life Tbk.) berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006.
Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Pada saat jatuh tempo, perjanjian ini tidak diperpanjang.
c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa. Pada tanggal 25 Agustus 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi VI,VII, VIII,IX, XI, XII, XIII, XIV, XV dan AXVIII. Pada tanggal 20 Juli 2012, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pemasaran dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
d. Reksa Dana Pendapatan Tetap Berkualitas adalah Reksa Dana Penyertaan Terbatas berbentuk kontrak investasi kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk. selaku Manajer Investasi dan PT Bank Mega Tbk – Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
139
PT Panin Sekuritas Tbk. selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penerapan Agen Penjual No. 110/RD/OPR/111/08 tanggal 14 Maret 2008, dalam melakukan pemasaran Reksa Dana Pendapatan Tetap Berkualitas, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap akhir bulannya. Pada tanggal 14 Maret 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian Penetapan Agen Penjual, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian menjadi tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan 14 Maret 2012 dan tidak diperpanjang. PT Panin Sekuritas Tbk telah mengalihkan portfolio usahanya sebagai manager investasi kepada PT Panin Asset Management dengan perjanjian No. 002/Perj-PAM/III/2012 tanggal 14 Maret 2012. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan tidak diperpanjang.
e. Reksa Dana Pendapatan Tetap Pemerintah adalah Reksa Dana Penyertaan berbentuk kontrak investasi kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk. selaku Manajer Investasi dan PT Bank Mega Tbk – Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian. PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penerapan Agen Penjual No. 125/RD/OPR/111/08 tanggal 14 Maret 2008, dalam melakukan pemasaran Reksa Dana Pendapatan Tetap Pemerintah, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap akhir bulannya. Pada tanggal 14 Maret 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian Penetapan Agen Penjual, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian menjadi tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan 14 Maret 2012. Pada saat jatuh tempo, perjanjian ini tidak diperpanjang. Pendapatan fee penjualan Reksa Panin Terproteksi Pasti II dan pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XII dan XIII dan produk Bancassurance dicatat Bank sebagai “Pendapatan operasional lain - lainnya”(Catatan 37).
f. Pada tanggal 10 Desember 2004, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI.
Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
g. Pada tanggal 21 Agustus 2009, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 28 Oktober 2010, VMF melakukan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan Bank BRI dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak berakhirnya perjanjian awal dan penambahan plafond menjadi sebesar Rp 145.000 juta yang terdiri dari Rp 45.000 juta sisa fasilitas
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
140
channeling lama dan Rp 100.000 juta fasilitas channeling baru. Fasilitas channeling sebesar Rp 45.000 juta akan jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2012, sementara fasilitas channeling sebesar Rp 100.000 juta akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2012 dan tidak diperpanjang. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BRI. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
h. Pada tanggal 29 Nopember 2010, VMF memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari Bank Panin Syariah sebesar Rp 50.000juta. Nisbah yang dikenakan adalah sebesar 11,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai dari konsumen dan akan berlaku selama 39 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit termasuk didalamnya masa kelonggaran tarik selama 3 bulan. Hingga 30 Juni 2013, VMF belum menggunakan fasilitas pinjaman ini.
i. Pada tanggal 30 November 2010, VMF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Bank Victoria International (Victoria) dengan jumlah maksimum harga jual beli piutang senilai Rp 100.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Jangka waktu jual beli piutang sesuai dengan jangka waktu perjanjian masing-masing debitur atau maksimal sisa jangka waktu kredit adalah 3 tahun.
j. Pada tanggal 8 Desember 2010, VMF memperoleh fasilitas kredit kerjasama penyaluran pembiayaan
untuk pembelian kendaraan bermotor dari Bank DKI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan konsumen dengan VMF. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini adalah 42 (empat puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian ini. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
k. VMF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi
kendaraan bermotor, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh VMF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
l. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar USD 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.
m. Kantor Cabang Semarang Clipan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek leasing CV. Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran kewajiban
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
141
leasing CV. Bina Usaha kepada Clipan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang. merupakan Objek Leasing, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 478 juta dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000 juta. Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan, antara lain:
- Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya; - Dalam Rekonpensi: mengabulkan gugatan Clipan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk
sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526 juta dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
Atas Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, CV. Bina Usaha mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Semarang.Telah ada putusan Pengadilan Negeri Semarang No.385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg yang dimohonkan banding sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi. Atas putusan Pengadilan Tinggi Semarang tersebut Clipan telah mengajukan permohonan kasasi tanggal 4 Maret 2011. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses kasasi.
n. Kantor Cabang Bandung Clipan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari
Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran kewajiban serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Clipan (selaku Bank Pembiayaan).Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdgtanggal 27 Agustus 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 134 juta dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 (tujuh) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600 juta dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30 juta. Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan , antara lain :
Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya;
Dalam Rekonpensi: mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Clipan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial.
Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan Banding. Pada saat ini perkara tersebut masih dalam proses banding. Pihak Penggugat menyatakan banding dan telah ada putusan banding Pengadilan Tinggi Bandung No. 43/Pdt/2011/PT.Bdg tanggal 11 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 7 Juli 2010 No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg, atas putusan ini Yudi Heriyanto (Penggugat/ Pembanding) mengajukan kasasi pada tanggal 23 Agustus 2011. Perkara ini masih dalam proses kasasi.
o. Clipan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (An Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/ macet) pada Clipan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
142
beslag) terhadap 5 bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/ pihak ketiga.
Clipan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No.469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Atas perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr melalui Putusan Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain: Dalam Pokok Perkara
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
Menyatakan lunas segala pembayaran atas tagihan Tergugat II kepada Penggugat oleh karena Tergugat II telah menerima pembayaran dari pihak lain untuk kepentingan Penggugat;
Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
Memerintahkan kepada Tergugat III dan Tergugat IV untuk tunduk dan taat pada putusan ini.
Dalam Perkara Intervensi
Mengabulkan gugatan Penggugat intervensi untuk sebagian;
Menyatakan sah berdasarkan hukum pelaksanaan lelang tertanggal 18 Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon III;
Menyatakan pemohon intervensi (intervenient) sah sebagai pemenang lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tertanggal 2 Desember 2009, serta Pemohon intervensi berhak atas 5 bidang tanah yang telah dilelang;
Memerintahkan Turut Tergugat intervensi/Turut Tergugat melakukan roya dan balik nama (lelang) menjadi hak milik Pemohon intervensi (intervenient) selaku pemenang lelang atas 5 bidang tanah;
Menyatakan gugatan intervensi dari Penggugat intervensi untuk selain dan selebihnya tidak dapat diterima.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan belum ada pemberitahuan banding dari pihak Penggugat/ Tergugat intervensi I (An Man Oh).
p. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Clipan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan). Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.606 juta ditambah dengan bunga sebesar 3 % setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Clipan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:
Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi;
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
143
Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan Nomor 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;
Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.606 juta secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus.
Atas putusan pengadilan tersebut diatas, para Tergugat telah mengajukan Banding.
q. Perkara perdata yang diregister tanggal 2 Agustus 2011 di Pengadilan Negeri Tasikmalaya No.39/Pdt.G/2011/PN.Tsm antara Hasanurip, S.Kom. (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Clipan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Clipan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat karena diambang kebangkrutan tidak bisa melakukan pembayaran angsuran kepada Tergugat dan hanya mampu untuk membayar Rp 1 juta per bulan namun hal tersebut tidak diterima Tergugat dan Tergugat akan melakukan penarikan atas kendaraan yang merupakan objek pembiayaan. Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut menghukum Tergugat untuk tidak melakukan penarikan/pengambilan atas kendaraan (objek pembiayaan), menyatakan Penggugat masih berhutang kepada Tergugat sejumlah Rp 35 juta, menetapkan agar utang tersebut dapat dibayar Penggugat dengan cara mencicil sejumlah Rp 1 juta per bulan. Perkara ini masih dalam proses persidangan. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya No.39/Pdt.G/2011/PN.Tsm tanggal 26 April 2012, telah diputuskan antara lain: Dalam Pokok Perkara:
Menolak gugatan Penggugat
Dalam Rekonpensi:
Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian;
Menyatakan Tergugat dalam rekonpensi telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi);
Memerintahkan kepada Tergugat dalam Rekonpensi agar menyerahkan unit kendaraan bermotor merk/ tipe minibus Toyota Kijang New 1.8 Krista Tahun 2000, warna hijau metalik, No. polisi D 1388 HP, No Rangka MHF11KF83Y0010856, No Mesin 7K0333512 atas nama Hendry Fernando yang menjadi objek Jaminan Fiducia kepada Penggugat dalam Rekonvensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No.W8-0068594 A.H.05.01 Th 2011/STD tertanggal 25 Oktober 2011, yang memiliki kekuatan eksekutorial.
Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, belum ada pemberitahuan banding dari pihak Penggugat.
r. Perkara perdata yang diregister tanggal 8 Desember 2011 di Pengadilan Negeri Surabaya No. 948/Pdt.G/2011/PN.Sby antara Herman (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Clipan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Clipan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut untuk menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 84206101111 tanggal 21 September 2011 Batal Demi Hukum, menghukum Penggugat membayar kerugian sejumlah Rp 515 juta, (dengan rincian: 1. Immateriil Rp 500 juta, 2. Materiil Rp 5 juta, 3. Jasa Pengacara Rp 10 juta, menyatakan sah dan berharga sita atas Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) D No. 7913132 J.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan. Selain perkara tersebut di atas, dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan pembiayaan, Clipan menerima beberapa gugatan perbuatan melawan hukum yang terutama berkaitan dengan piutang dan transaksi sewa.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2012 (DIAUDIT)
144
56. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus yang proporsi kendaraan dan inventaris kantor yang disusutkan dengan metode tersebut masing-masing sebesar 3,30% dan 4,09% dari jumlah tercatat aset tetap tahun 2013 dan 2012.
57. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK
Informasi keuangan tersendiri entitas induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada entitas anak dipertanggungjawabkan dengan metode biaya.
Sebelum 1 Januari 2011, penyertaan saham pada entitas anak dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Sehubungan dengan penerapan PSAK 4 (revisi 2009), penyertaan saham tersebut dipertanggungjawabkan menjadi metode biaya.Oleh karena itu, informasi keuangan tersendiri entitas induk telah disajikan kembali.
Informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan pada halaman 145 sampai dengan 150.
58. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan 144 dan informasi tambahan dari halaman 145 sampai dengan halaman 150 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetuju oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Juli 2013.
PT. BANK PANIN Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit)
30 JUNI 31 DESEMBER
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 1,092,704 1,425,795
Giro pada Bank Indonesia 9,468,965 8,901,114
Giro pada bank lain
Pihak berelasi 31,679 34,453
Pihak ketiga 597,199 910,948
Jumlah 628,878 945,401
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain -
Pihak berelasi 250,000 200,000
Pihak ketiga 7,416,739 6,385,506
Jumlah 7,666,739 6,585,506
Efek - Efek
Pihak berelasi - 30,000
Pihak ketiga 11,645,290 11,749,783
Cadangan kerugian penurunan nilai (76,826) (165,757)
Bersih 11,568,464 11,614,026
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 12,142,380 14,206,088
Tagihan Derivatif - pihak ketiga 2,030 879
Kredit
Pihak berelasi 383,526 348,648
Pihak ketiga 95,687,023 91,417,336
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,428,740) (1,294,631)
Jumlah 94,641,809 90,471,353
Tagihan Akseptasi - pihak ketiga 1,050,968 1,075,464
Penyertaan dalam bentuk saham 1,479,402 1,452,822
Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)
Jumlah 1,478,777 1,452,197
Aset Tetap - bersih 1,907,286 2,003,049
Aset Pajak Tangguhan - bersih 95,869 90,306
Aset lain- lain 2,771,267 2,679,338
Jumlah Aset 144,516,136 141,450,516
*) Disajikan dengan metode biaya
145
PT. BANK PANIN Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit)
30 JUNI 31 DESEMBER
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 337,389 310,080
Simpanan
Pihak berelasi 417,195 470,124
Pihak ketiga 105,287,131 101,012,764
Jumlah 105,704,326 101,482,888
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi 12,399 111,712
Pihak ketiga 9,046,201 6,467,085
Jumlah 9,058,600 6,578,797
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 2,392,532 5,362,547
Liabilitas derivatif 3,775 1,415
Liabilitas Akseptasi - pihak ketiga 1,044,772 1,063,267
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 2,526,166 2,524,311
Pinjaman yang diterima 1,444,597 1,395,336
Utang pajak 140,759 214,307
Liabilitas Lain - lain 986,539 1,130,673
Obligasi subordinasi - bersih 4,427,363 5,924,079
Jumlah Liabilitas 128,066,818 125,987,700
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham
Modal dasar - 96.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 2,408,765 2,408,765
Agio saham 3,444,330 3,444,330
Komponen ekuitas lainnya - perubahan nilai wajar efek
tersedia untuk dijual (58,601) 15,399
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000
Tidak ditentukan penggunaannya 10,514,824 9,454,322
Jumlah Ekuitas 16,449,318 15,462,816
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 144,516,136 141,450,516
*) Disajikan dengan metode biaya
146
PT. BANK PANIN Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 JUNI 30 JUNI
2013 2012
(disajikan kembali)
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 5,461,453 4,723,176
Provisi dan komisi kredit 203,363 178,552
Jumlah pendapatan bunga 5,664,816 4,901,728
Beban Bunga
Bunga yang dibayar 2,266,520 2,188,665
Hadiah 721,661 334,968
Provisi dan komisi yang dibayar 215,237 138,386
Jumlah beban bunga 3,203,418 2,662,019
Pendapatan Bunga - bersih 2,461,398 2,239,709
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya
Keuntungan bersih penjualan efek 35,426 146,416
Provisi dan komisi lainnya - bersih 33,673 33,584
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 94,178 97,058
Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan (82,604) (55,369)
Pendapatan dividen 65,621 55,592
Pendapatan lainnya 342,232 449,783
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 488,526 727,064
Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai
Aset keuangan 179,141 441,008
Aset non - keuangan (35,530) (39,906)
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 143,611 401,102
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 692,300 719,156
Tenaga kerja 467,635 357,296
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 133,907 116,115
Lainnya 110,227 72,338
Jumlah Beban Operasional Lainnya 1,404,069 1,264,905
LABA OPERASIONAL 1,402,244 1,300,766
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 4,854 8,070
Lainnya - bersih (13,582) 7,730
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih (8,728) 15,800
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,393,516 1,316,566
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak kini (313,909) (366,433)
Pajak tangguhan (19,105) 51,172
Jumlah (333,014) (315,261)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1,060,502 1,001,305
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (98,668) 17,864
Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain 24,667 (4,466)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 986,501 1,014,703
*) Disajikan dengan metode biaya
147
PT. BANK PANIN TbK.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
Selisih Laba (rugi) belum
transaksi direalisasi
ekuitas dengan atas pemilikan
Modal Agio pihak efek tersedia Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah
saham saham non-pengendali untuk dijual penggunaannya penggunaannya Ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2012 2,408,765 3,444,330 - (22,286) 120,000 7,564,233 13,515,042
Cadangan umum - - - - 20,000 (20,000) -
Laba bersih periode berjalan - - - - - 1,001,305 1,001,305
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - - - 13,399 - - 13,399
Jumlah laba komprehensif - - - 13,399 - 1,001,305 1,014,704
Saldo per 30 Juni 2012 (disajikan kembali) 2,408,765 3,444,330 - (8,887) 140,000 8,545,538 14,529,746
Laba bersih periode berjalan - - - - - 908,784 908,784
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - - - 24,286 - - 24,286
Jumlah laba komprehensif - - - 24,286 - 908,784 933,070
Saldo per 31 Desember 2012 2,408,765 3,444,330 - 15,399 140,000 9,454,322 15,462,816
Laba bersih periode berjalan - - - - - 1,060,502 1,060,502
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - - - (74,000) - - (74,000)
Jumlah laba komprehensif - - - (74,000) - 1,060,502 986,502
Saldo per 30 Juni 2013 2,408,765 3,444,330 - (58,601) 140,000 10,514,824 16,449,318
*) Disajikan dengan metode biaya
Saldo laba
148
PT BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 JUNI 30 JUNI
2013 2012
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 5,708,750 4,792,706
Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (3,234,700) (2,677,931)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 421,918 629,783
Pembayaran beban operasional lainnya (1,306,473) (1,095,616)
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 79,221 33,601
Penerimaan pendapatan non operasional - bersih 21,088 12,759
Pembayaran beban pajak (380,412) (373,963)
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 1,309,392 1,321,339
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 1,805,623
Efek-efek 2,050,860 2,558,292
Kredit (4,450,237) (12,258,251)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2,063,708 (2,990,862)
Aset lain-lain 63,673 (19,751)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Liabilitas segera 27,309 66,294
Simpanan 4,221,438 6,624,228
Simpanan dari bank lain 2,479,803 3,245,208
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (2,970,015) (602,497)
Liabilitas akseptasi 6,001 (391)
Liabilitas lain-lain (205,818) 32,905
Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 4,596,114 (217,863)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dividen 37 60
Hasil penjualan aset tetap 538 2,217
Penambahan penyertaan dalam bentuk saham (13,000) -
Perolehan aset tetap (16,839) (131,427)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi (29,264) (129,150)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan (435) 9,000
Surat berharga yang diterbitkan - (1,400,000)
Pelunasan obligasi subordinasi yang diterbitkan (1,500,000) -
Penerimaan pinjaman yang diterima 49,261 494,375
Biaya emisi obligasi yang diterbitkan 5,570 -
Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) Aktivitas Pendanaan (1,445,605) (896,625)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3,121,245 (1,243,638)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 18,680,636 27,136,543
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 21,801,881 25,892,905
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 1,092,704 1,118,494
Giro pada Bank Indonesia 9,468,965 8,359,602
Giro pada Bank Lain 628,878 547,919
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 7,666,739 8,323,565
Sertifikat Bank Indonesia 2,944,595 7,543,325
Jumlah 21,801,881 25,892,905
*) Disajikan dengan metode biaya
149
PT BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2013 (Tidak diaudit) DAN 2012 (Diaudit)
30 Juni 2013 &
31 Desember 2012 30 Juni 2012
Entitas Anak
Lembaga Pembiayaan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) 54,35 54,35
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) 42,87 42,87
Asuransi
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) - 13,50
Bank Syariah
PT Bank Panin Syariah (BPS) 99,997 99,997
Entitas Asosiasi
Sekuritas
PT Panin Sekuritas Tbk 29,00 29,00
Seluruh entitas anak dan entitas asosiasi
berdomisili di Jakarta
Investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi
dalam informasi keuangan tersendiri entitas induk
disajikan dengan metode biaya
Persentase Pemilikan
150