PENGADILAN NEGERI NEGARA
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2017
JL. MAYOR SUGIANYAR NO.1 NEGARA, JEMBRANA-BALI
TELP. (0365) 41204, 42850, FAX. (0365) 41204
Email : [email protected] - Website : www.pn-negara.go.id
PENGADILAN NEGERI NEGARA
LAPORAN KINERJA
INTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2017
JL. MAYOR SUGIANYAR NO.1, NEGARA, JEMBRANA-BALI TELP. (0365) 41204, 42850, FAX. (0365) 41204
Email : [email protected] - Website : www.pn-negara.go.id
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah disusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 Pengadilan Negeri Negara yang berpedoman
pada Peraturan Presiden Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta Permenpan Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta
DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 mengenai Penyusunan
Dokumen Penetapan Kinerja (PK) dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang
dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing, dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun 2017 Pengadilan Negeri Negara.
Laporan ini disusun untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Pengadilan
Negeri Negara selama Tahun 2017 dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya
sehingga belum sesuai dengan yang dikehendaki oleh ketentuan yang berlaku mengenai
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Demikian LKjIP Tahun 2017 Pengadilan Negeri Negara disusun sebagai bahan untuk
penyusunan LKjIP Mahkamah Agung RI.
Negara, 19 Januari 2018
Wakil Ketua
TTD
Rr. Diah Poernomojekti, SH. Nip. 19730917 199403 2 001
ii
EXECUTIVE SUMMARY
Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas.
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu
lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Satuan Kerja Pengadilan Negeri Negara Tahun 2017 ini disusun. LKjIP ini menyajikan capaian
kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Negeri Negara selama tahun 2017 yang merupakan
pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres No.7 Tahun 1999 memang
mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LKjIP ini
juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.
LKjIP Tahun 2017 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan
Kerja Pengadilan Negeri Negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan
Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visinya yaitu “Terwujudnya Pengadilan Negeri Negara yang
Agung”.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi .................................................. 2
C. Struktur Organisasi…. .......................................................................... 8
D. Strategic Issue…. ..................................................................................... 10
E. Sistematika Penyajian ............................................................................ 12
BAB II PERENCANAAN KINERJA......................................................... 13
A. Reviu Rencana Strategis 2015 - 2019 .................................................... 13
1. Visi dan Misi ..................................................................................... 13
2. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................................ 14
3. Program dan Kegiatan Pokok ........................................................... 15
B. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) Tahun 2017 ............................ 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................... 23
A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................. 23
B. Realisasi Anggaran ............................................................................... 35
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 46
A. Kesimpulan ........................................................................................... 46
B. Saran-saran ............................................................................................ 48
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Reviu Indikator Kinerja Utama
3. Penetapan Kinerja Tahunan Tahun 2017
4. Penetapan Kinerja Tahunan Tahun 2018
5. Reviu Matriks Rencana Strategis Tahun 2015-2019
6. SK Pembentukan Tim Kerja Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengadilan Negeri Negara merupakan Peradilan Tingkat Pertama yang berada dibawah
kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu penyelenggara penegakan
hukum di Indonesia, dalam hal ini Pengadilan Negeri Negara sebagai birokrasi penyelenggara
kekuasaan kehakiman. Sebagai unit kerja yang berada dibawah Mahkamah Agung, Pengadilan
Negeri Negara mempunyai visi : “Mewujudkan Pengadilan Negeri Negara Yang Agung”
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Negara dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat Pertama,
baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu
institusi Negara/Kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas,
fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang
ada yang dipercayakan kepada publik.
Dasar Hukum Penyusunan LKjIP yaitu Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah; Permenpan No. 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman
Penyusunan Indikator Kinerja Utama; Permenpan No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Negara membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Tahun 2017. LKjIP itu sendiri merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai target atau sasaran strategis yang
telah ditetapkan yang mana dalam penyusunannya berpedoman kepada prinsip-prinsip yang
lazim yaitu laporan harus disusun secara jujur, obyektif dan transparan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 2
Dengan adanya laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini diharapkan dapat
memberikan informasi atau penjelasan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (obligation to
answer) yaitu menyajikan capaian kinerja yang menggambarkan mandat suatu organisasi sesuai
dengan peran, tugas dan fungsinya.
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
1. Kedududukan Pengadilan Negeri Negara
Pengadilan Negeri Negara merupakan pengadilan tingkat pertama dalam wilayah
yurisdiksi Pengadilan Tinggi Bali dan berpuncak pada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pengadilan Negeri Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
perkara di tingkat pertama di wilayah hukum Kabupaten Jembrana. Pengadilan Negeri Negara
beralamat di Jalan Mayor Sugianyar No. 1, Telpon (0365) 41204, Fax (0365) 41204, Website :
www.pn-negara.go.id , E-Mail : pn_negara @yahoo.co.id.
a. Letak Geografis
Kabupaten Jembrana adalah satu dari sembilan Kabupaten dan Kota yang ada di
Propinsi Bali, terletak di belahan barat pulau Bali, membentang dari arah barat ke
timur pada 8°09'30" - 8°28'02" LS dan 114°25'53" - 114°56'38" BT. Luas wilayah
Jembrana 841.800 Km² atau 14,96% dari luas wilayah pulau Bali. Ibukota Kabupaten:
Negara
b. Wilayah
Secara administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari 5 Kecamatan yaitu:
- Melaya : Luas kecamatan Melaya: 197,19 Km²
- Negara : Luas kecamatan Negara: 126,6 Km²
- Jembrana : Luas kecamatan Jembrana: 93,87 Km²
- Mendoyo : Luas kecamatan Mendoyo: 294,49 Km²
- Pekutatan : Luas kecamatan Pekutatan: 129,65 Km²
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Pengadilan Negeri Negara merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah
Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Negara sebagai kawal depan
(Voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama di wilayah hukum Kabupaten Jembrana.
Disamping tugas pokok tersebut, masih ada tugas-tugas lain yang oleh peraturan perundang-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 3
undangan yang diamanatkan kepada Pengadilan Negeri untuk melaksanakan tugas non
kedinasan. Tugas-tugas tersebut antara lain Kemuspidaan, IKAHI, Dharmayukti, Koperasi,
Olahraga/PTWP dan lain sebagainya.
Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi di atas adalah sebagai
berikut :
1. Ketua dan Wakil Ketua (Pimpinan Pengadilan Negeri)
Ketua Pengadilan sebagai pimpinan Pengadilan bertanggung jawab atas terselenggaranya
administrasi perkara pada Pengadilan.
Ketua Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan yang
dibantu oleh Wakil Ketua Pengadilan.
Ketua Pengadilan menunjuk Hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan.
Sebagai pelaksana administrasi perkara, Ketua Pengadilan menyerahkan kepada Panitera
Pengadilan.
Sebagai pelaksana administrasi kesekretariatan, Ketua Pengadilan menyerahkan kepada
Sekretaris Pengadilan.
Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan surat-surat
lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk
diselesaikan.
Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera,
Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat Administrasi peradilan di
daerah hukumnya.
Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama.
2. Majelis Hakim
Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya.
3. Panitera
Kepaniteraan Pengadilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam menjalankan tugas dan
fungsinya berada di bawah dan tanggung jawab Ketua Pengadilan. Kepaniteraan Pengadilan
dipimpin oleh Panitera. Kepaniteraan Pengadilan mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang
berkaitan dengan perkara. Dalam melaksanakan tugas, Kepaniteraan Pengadilan Negeri
menyelenggarakan fungsi :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 4
pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian
dukungan di bidang teknis.
pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata.
pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana.
pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus.
pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi
perkara.
pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program teknis dan
keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,
minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan.
pelaksanaan mediasi.
pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.
4. Panitera Muda Perdata
pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata.
pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan.
pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis
Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan.
pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi.
pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir.
pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan
kembali kepada para pihak.
pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi
dan peninjauan kembali.
pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para
pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan
Mahkamah Agung.
pelaksanaan penerimaan konsinyasi.
pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.
pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap.
pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada
Panitera Muda Hukum.
pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 5
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
5. Panitera Muda Pidana
pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana.
pelaksanaan registrasi perkara pidana.
pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada termohon.
pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis
Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan.
pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan
penahanan dan penangguhan penahanan.
pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari penyidik.
pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi.
pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir.
pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan
kembali kepada para pihak.
pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi
dan peninjauan kembali.
pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para
pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan
Mahkamah Agung.
pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukumkepada Jaksa Penuntut Umum dan
Terdakwa.
pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.
pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap.
pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada
Panitera Muda Hukum.
pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
6. Panitera Muda Khusus
Panitera Muda Khusus mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang
perkara khusus, antara lain perkara niaga, penyelesaian perselisihan hubungan industrial,
tindak pidana korupsi, hak asasi manusia dan perikanan serta perkara khusus lainnya yang
diperlukan. Jumlah Panitera Muda Khusus yang dapat diangkat paling banyak 5 orang. Jumlah
Panitera Muda Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 6
kebutuhan dan beban kerja.
Dalam melaksanakan tugas, Panitera Muda Khusus menyelenggarakan fungsi :
pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara khusus.
pelaksanaan registrasi perkara khusus.
pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada termohon;
pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis
Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan.
pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan
penahanan dan penangguhan penahanan.
pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari penyidik.
pelaksanaan penyiapan penunjukkan hakim pengawas dalam perkara kepailitan.
pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi.
pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir.
pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan
kembali kepada para pihak.
pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi
dan peninjauan kembali.
pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para
pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan
Mahkamah Agung.
pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut Umum dan
Terdakwa.
pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;
pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada
Panitera Muda Hukum.
pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
7. Panitera Muda Hukum
Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas, Panitera Muda Hukum menyelenggarakan fungsi :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 7
pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara.
pelaksanaan penyajian statistik perkara.
pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara.
pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara.
pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara.
pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan dengan
transparansi perkara.
pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat, dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
8. Sekretaris
Kesekretariatan Pengadilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam menjalankan tugas
dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.
Kesekretariatan Pengadilan dipimpin oleh seorang Sekretaris.
Kesekretariatan Pengadilan mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang
administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di
lingkungan Pengadilan.
Dalam melaksanakan tugas, Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II menyelenggarakan
fungsi :
penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran.
pelaksanaan urusan kepegawaian.
pelaksanaan urusan keuangan.
penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana.
pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik.
pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,
keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan, dan
penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di
lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II.
9. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan
Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program, dan anggaran, pengelolaan teknologi
informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta
pelaporan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 8
10. Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana.
11. Subbagian Umum dan Keuangan
Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan,
hubungan masyarakat, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.
Dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pencari keadilan di Pengadilan
Negeri Negara, maka dalam melaksanakan tugas berpedoman pada Standard Operasional
Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait, sebagai implementasi dari
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Surat Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 1- Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Pengadilan Negeri Negara Tahun 2016 5 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan
Informasi di Pengadilan, yang muatannya antara lain sebagai berikut :
1. Kejelasan proses kerja untuk setiap pekerjaan;
2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap
posisi;
3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil
keputusan;
4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tanggung jawab tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya;
5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi;
6. Profesionalisme personil peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab utama
harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang dibangun.
C. Struktur Organisasi
Pengadilan Negeri Negara yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama di wilayah
hukum Kabupaten Jembrana memiliki susunan organisasi dalam mejalankan tupoksi.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2015 tanggal 07
Oktober 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Peradilan,
struktur organisasi Pengadilan Negeri Negara Adalah sebagai berikut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 9
Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Negara Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
KETUA
-
MAJELIS HAKIM
PANITERA
WAKIL
Rr. Diah Poernomojekti, SH.
R. Tri Indiar Putranta, SH.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
- Panitera Pengganti
- Juru Sita/Juru Sita Pengganti
- Pranata Peradilan
Pa
G A Putu Parsini,
SH.
Teknologi Informasi,
dan Pelaporan
P. Pdt
SEKRETARIS
IGAG Swandana, ST., M.Si.
Panitera Muda
Pidana
I Nyoman Dana, SH.
Panitera Muda
Hukum
I Made Sarma, SH.
Panitera Muda
Khusus
Subbagian
Kepegawaian,
Organisasi, dan
Tata Laksana
P. Pdt
Subbagian
Umum dan
Keuangan
P. Pdt Ni Luh Putu Sriastiti, SE. I Nyoman Suwerden, SH. Suyitno, ST.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1. Fungsional Arsiparis
2. Fungsional Pustakawan
3. FungsioI Pranata Komputer
4. Fungsional Bendahara
a Muda Perdata
formasi,
dWAKIKETUA
MAJELIS HAKIM
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 10
Dalam Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Negara terdiri dari :
1. Pimpinan Pengadilan Negara yang dipimpin oleh seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.
2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.
3. Pada setiap Pengadilan Negeri ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang
Panitera.
4. Pada setiap Pengadilan Negeri ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris.
5. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera dibantu oleh 3 (tiga) orang Panitera Muda yaitu
Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Pidana, dan Panitera Muda Hukum. Disamping itu
Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang
Jurusita/Jurusita Pengganti.
6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang 3 (tiga) orang Kasub.Bag. yaitu
Kasub.Bag. Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan; Kasub.Bag. Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana; dan Kasub.Bag. Umum dan Keuangan.
D. Strategic Issue
Dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenangnya, Pengadilan Negeri Negara
menghadapi beberapa permasalahan utama (strategic issued) yang dapat ikonstruksikan ke dalam
2 (dua) aspek, yaitu:
1. Aspek Penyelenggaran Kewenangan dan Kewajiban
Strategic Issued yang berkaitan dengan pelaksanan kewenangan dan kewajiban Pengadilan Negeri
Negara antara lain :
a. Mewujudkan peradilan yang modern, cepat, sederhana, dan biaya ringan.
Bagi Pengadilan Negeri Negara, memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
pencari keadilan merupakan tekad yang terus diupayakan untuk dipenuhi. Dalam setiap
aktivitas penanganan perkara, Pengadilan Negeri Negara senantiasa mengedepankan
prinsip peradilan yang modern, cepat, sederhana, dan biaya ringan. Prinsip peradilan yang
modern diwujudkan dengan penerapan aplikasi SIPP, sementara prinsip cepat dikaitkan
dengan manajemen ketepatan waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan perkara.
Adapun prinsip sederhana dan biaya ringan terkait dengan prosedur ber-acara atau
hukum acara yang efektif dan efisien serta mudah dipahami oleh masyarakat pencari
keadilan terutama para pihak yang sedang berperkara serta dibukanya peluang bagi
masyarakat pencari keadilan untuk berperkara secara cuma-cuma (prodeo).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 11
b. Membuka aksesabilitas masyarakat pencari keadilan
Transparansi merupakan salah satu prinsip peradilan yang dapat menunjang peningkatan
akuntabilitas pengadilan terhadap masyarakat. Sehingga akses masyarakat pencari keadilan
haruslah menjadi perhatian. Khusus di wilayah hukum Pengadilan Negeri Negara, masih
terdapat kendala dalam hal akses masyarakat terhadap prosedur dan putusan pengadilan.
Padahal Pengadilan Negeri Negara sudah berusaha untuk melakukan sosialisasi terkait
prosedur dan putusan pengadilan yang dapat diakses/diunduh secara online melalui
aplikasi direktori putusan mahkamah agung.
c. Mewujudkan Prinsip Kemandirian dan Independensi
Independensi dan Imparsialitas Pengadilan Negeri Negara relative dapat dijaga dengan
baik. Hal ini dapat dilihat dari putusan-putusan dengan konstruksi dan bobot argumentasi
hukum yang berkualitas sehingga penegakkan hukum dan keadilan benar-benar berada
pada derajat yang tinggi. Para hakim tidak terlihat mendapat intervensi dari pihak
manapun yang dapat mempengaruhi pendiriannya. Hakim pun tidak tersandera oleh
opini yang muncul di tengah-tengah masyarakat terkait perkara yang ditangani. Maka hal
ini selaras dengan amanat pasal 24 ayat (1) UUD NKRI 1945 yang menegaskan bahwa
kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
2. Aspek Kelembagaan Pengadilan
Strategic Issued yang berkaitan dengan pelaksanan kelembagaan Pengadilan Negeri Negara
antara lain :
a. Membangun, Menata dan Memperkuat Organisasi yang Independen, Efektif dan Efisien
Secara kelembagaan, Pengadilan Negeri Negara didukung oleh Ketua, Wakil
Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, dan seluruh karyawan Pengadilan Negeri Negara.
Keberadaan elemen-elemen tersebut sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan saling terkait. Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing elemen
terikat dengan kode etik, hal demikian diperlukan demi menjaga dan menegakkan
keluhuran, martabat dan kehormatan perilaku masing-masing pemegang elemen
kelembagaan organisasi Pengadilan Negeri Negara. Selain berpegang pada kode etik,
setiap elemen organisasi Pengadilan Negeri Negara pun harus menjalankan tugas
berdasarkan pada SOP yang telah ditetapkan namun hal itu tidak membatasi keleluasaan
bagi para pemangku jabatan elemen organisasi untuk berinovasi dan berkreasi dalam
menjalankan tugasnya dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 12
b. Mewujudkan SDM yang Profesional, Berintegritas dan Berbasis Kompetensi
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor terpenting untuk menggerakan
roda dinamika organisasi dan sumber daya manusia merupakan aset utama yang selalu
mendapatkan perhatian besar, terutama dalam rangka menjaga performa lembaga agar
tetap berada pada kondisi kinerja yang prima. Dalam hal ini keberadaan sumber daya
manusia yang handal dan profesional serta memiliki kualifikasi yang tinggi sekaligus
kompetensi yang memadai merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi,
maka Pengadilan Negeri Negara dituntut untuk tetap mengoptimalkan sumber daya
manusia/pegawai yang telah ada walaupun volume kerja semakin meningkat, dengan
memberikan pengarahan pengarahan secara struktural dari atas ke bawah maupun dengan
mengirimkan beberapa pegawai untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
Mahkamah Agung Republik Indonesia.
E. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya laporan kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja
Pengadilan Negeri Negara dalam tahun 2017, dengan bentuk sajian seperti berikut :
Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Negeri
Negara dan tentang LKjIP, yang berisikan antara lain; a. Latar Belakang; b. Kedudukan
Tugas Pokok dan fungsi; c.Struktur Organisasi; d.Strategic issue; e. Sistematika
Penyajian.
Bab II, Perencanaan Kinerja Pengadilan Negeri Negara dalam tahun 2015 yang berisikan
antara lain; a. Reviu Rencana Strategis 2015-2019; b. Perjanjian Kinerja (Dokumen
Penetapan Kinerja) Tahun 2017.
Bab III. Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Negeri Negara
yang terdiri dari; a. Capaian Kinerja Organisasi; b. Realisasi Anggaran.
Bab IV. Penutup, menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja (LKjIP)
serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Negara di
masa datang, yang berisikan antara lain; a. Kesimpulan dan b. Saran-saran.
Lampiran, yang berisi antara lain ; 1.Struktur Organisasi; 2. Reviu Indikator Kinerja Utama; 3.
Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2017; 4. Revisi Penetapan Kinerja tahun 2018; 5.
Revisi Matrik Rencana Strategis 2015 – 2019; 6. SK Tim Penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Reviu Rencana Strategis 2015-2019
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Negara tahun 2015 – 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,pengelolaan
terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangundangan untuk mencapai efektifitas dan
efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Negara diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 –
2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman
dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam
mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi ada tahun 2015 – 2019.
1. Visi dan Misi
Visi.
Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita
dan citra yang ingin diwujudkan satuan kerja Pengadilan Negeri Negara.
Mahkamah Agung untuk meningkatkan citranya telah menetapkan Visi sebagai
berikut:
"TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG “
hasil review pada tanggal 10 September 2009, yang dicanangkan untuk tahun 2010 –
2035.
Sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman di daerah maka Pengadilan Negeri
Negara mengadopsi Visi tersebut dengan membatasi wilayah hukum dalam Kabupaten
Jembrana sehingga Visi Pengadilan Negeri Negara berbunyi sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI NEGARA YANG AGUNG”
Misi.
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Negara menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Negara;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 14
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Negara;
4. Meningkatkan kredibilitas dan tranparansi Pengadilan Negeri Negara;
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Tujuan
Strategis yang termuat di dalam Rencana Strategis sebagai berikut:
Bidang kepaniteraan
1. Pencari Keadilan memperoleh prosesPeradilan yang pasti, trasnparan dan akuntabel
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
2. Terwujudnya efektifitas Pengelolaan Penyelesaian perkara
3. Masyarakat miskin dan terpinggirkan memperoleh akses peradilan yang baik
4. Masyarakat / pencari keadilan patuh terhadap putusan Pengadilan
Bidang Kesekretariatan
5. Terselenggaranya Pelaksanaan Urusan Perencanaan Program dan Anggaran,
Teknologi Informasi dan Statistik Serta Pemantauan, Evaluasi dan Dokumentasi Serta
Pelaporan
6. Terselenggaranya Pelaksanaan Urusan Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
7. Terselenggaranya Pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Keuangan dan Umum
Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Negeri Negara akan dapat
secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi
visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dan memungkinkan
untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis
dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.
Adapun isu strategis Pengadilan Negeri Negara oleh publik adalah penuntasan
tunggakan perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Negara, sehingga tujuan
strategis diharapkan dapat menjawab isu strategis tersebut.
Tujutan yang ditetapkan Pengadilan Negeri Negara sebagai berikut :
Bidang kepaniteraan
1. Pencari Keadilan memperoleh prosesPeradilan yang pasti, trasnparan dan akuntabel
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
2. Terwujudnya efektifitas Pengelolaan Penyelesaian perkara
3. Masyarakat miskin dan terpinggirkan memperoleh akses peradilan yang baik
4. Masyarakat / pencari keadilan patuh terhadap putusan Pengadilan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 15
3. Program dan Kegiatan Pokok
sasaran strategis yang telah ditentukan tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan
Negeri Negara untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian
Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan.
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan
aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan.
Untuk melaksanakan/menjalankan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
selama tahun 2017, Pengadilan Negeri Negara melalui DIPA-005.01.2.099803/2017
tanggal 7 Desember 2016 mendapatkan anggaran dengan total pagu sebesar Rp.
46.980.000,- (Empat Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).
Dari program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum yang tersedia pada tahun 2017
terdiri dari beberapa output yaitu :
- Pos Bantuan Hukum ( Rp. 26.400.000)
- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan ditingkat peratama dan banding
(Rp.19.520.000)
- Perkara peradilan Umum yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara
(Rp.1.060.000) Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan ditingkat peratama dan
banding
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah Untuk melaksanakan/menjalankan Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung selama
tahun 2017, Pengadilan Negeri Negara melalui DIPA-005.01.2.099802/2017 tanggal 7
Desember 2016 mendapatkan anggaran dengan total pagu sebesar Rp. 8.923.874.000,-
(Delapan Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu
Rupiah). Dari program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Mahkamah Agung yang tersedia pada tahun 2017 terdiri dari beberapa output
yaitu :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 16
- Layanan Dukungan Manajemen Peradilan
- Layanan Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk
mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok
program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat
banding dan tingkat pertama. Untuk melaksanakan/menjalankan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung selama tahun 2017, Pengadilan Negeri
Negara melalui DIPA-005.01.2.099802/2017 tanggal 7 Desember 2016 mendapatkan
anggaran belanja modal sebesar Rp. 5.420.849.000,- (Lima Milyar Empat Ratus Dua Puluh
Juta Delapan Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Rupiah) yang digunakan untuk melakukan
pengadaan Belanja Modal Jaringan Instalasi, Pengadaan Alat Pengolah Data dan
Komunikasi, Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran, Renovasi dan Perluasan
Gedung Kantor dan Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi Pendukung SIPP.
Reviu Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Negara
Pengadilan Negeri Negara telah menetapkan Reviu Indikator Kinerja Utama
berdasarkan Surat Keputusan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Negara Nomor: W24-
U4/2323a /KP.04.5/12/2017 tanggal 7 Desember 2017 yang ditetapkan di Negara oleh
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Negara, yang telah disinkronisasi dengan Rencana
Strategis Pengadilan Negeri Negara Tahun 2015-2019 yang outputnya sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 17
Tabel Reviu Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Negara
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung
Jawab Sumber Data
1 Terwujudnya
Proses Peradilan
yang pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana
Catatan :
Sisa perkara : Sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
b. Persentase perkara - Perdata - Pidana
yang diselesaikan
tepat waktu
Catatan :
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaiakan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata - Pidana
Tnn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan :
Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 18
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
Catatan :
Upaya hukum = Banding, Kasasi, PK
Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi
Catatan :
Diversi : anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai
korban
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Catatan :
PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum
Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah Sesuai Peraturan
Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyrakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Panitera Laporan
Semesteran dan
Laporan
Tahunan.
2 Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian
perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
Index Kepuasan Pencari keadilan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 19
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
c. Persentase berkas
perkara yang
diajukan Banding,
Kasasi dan PK secara
lengkap dan tepat
waktu
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
d. Persentase putusan
perkara yang
menarik perhatian
masyarakat yang
dapat diakses secara
online dalam waktu
1 hari setelah
diputus
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
3 Meningkatnya
Akses Peradilan
bagi Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum
bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 20
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor pengadilan (Zetting
Plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (Marjinal)
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
4 Meningkatnya
Kepatuhan
terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan
Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti
(dieksekusi)
Catatan :
BHT : Berkekuatan Hukum Tetap
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 21
B. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kineja) Tahun 2017
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan
kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
Pengadilan Negeri Negara, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Tabel Perjanjian Kinerja
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target
1 Terwujudnya Proses
Peradilan yang pasti,
Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100%
100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu
- Perdata
- Pidana
90%
90%
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40%
40%
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan
Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95%
97%
99%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan dengan diversi
1%
f. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
70%
2 Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh
para Pihak tepat waktu.
95%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui
mediasi
2%
c. Persentase berkas Perkara yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan
tepat waktu
90%
d. Persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah
putus (Perkara Tipikor)
0%
3 Meningkatnya Akses
Peradilan bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
Gedung Pengadilan
0%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 22
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan
Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100%
4 Meningkatnya Kepatuhan
terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (dieksekusi)
90%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah
proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan, untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu
metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan
reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki
kinerja organisasi.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Negara tahun 2017, dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah
ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan
tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja,
namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2017 ini.
Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indicator kinerja tersebut diuraikan dalam
tabel dibawah ini.
Tabel Capaian Kinerja Organisasi
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Perdata
- Pidana
90% 90%
91.60% 99,88%
101,77%
110,97%
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40% 40%
34,28%
22,72%
85,71%
56,81%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 24
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95% 97% 99%
94,76%
98,46%
99,38%
99,75%
101,5%
100,3%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi
1% 0% 0%
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
70% 76% 108,57%
2 Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
e. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para Pihak tepat waktu.
95% 100% 105,26%
f. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
2% 0% 0%
g. Persentase berkas Perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
90% 100% 111%
h. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus (Perkara Tipikor)
0% 0% 0%
3 Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
d. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
100% 0% 0%
e. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
0% 0% 0%
f. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
4 Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
90% 100% 111%
Rata- rata Capaian 81,92
Rata-rata capaian kinerja keseluruhan Pengadilan Negeri Negara pada Tahun 2017 sebesar
81,92 %, sehingga dapat diambil simpulan bahwa Pengadilan Negeri Negara dikategorikan
“Cukup Berhasil” dalam menempuh 4 (empat) sasaran kinerja utama sebagaimana tabel diatas.
Adapun simpulan Cukup Berhasil tersebut diperoleh dari skala ordinal dengan
kelompok/klasifikasi ukuran sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 25
Tabel SkalaNilai Ordinal
No Skala Nilai Ordinal Interpretasi Simpulan
Status Warna pada aplikasi Simonev Lakip
1. >125% Sangat Berhasil Biru
2. 100%-125% Berhasil Hijau
3. 75%-99,99% Cukup Berhasil Kuning
4. 30%-74,99% Kurang berhasil Merah
5. 0%-29,99% Tidak berhasil Merah
Dari hasil capaian kinerja organisasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun
2017 secara umum Pengadilan Negeri Negara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar
target indikator kinerja telah ditetapkan yang dicapai pada tahun 2017. Namun demikian
disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja yang ditetapkan akan
dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum dapat dicapai. Pengadilan Negeri Negara
telah melakukan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun 2016 dengan 2017, untuk
mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada Renstra 2015-2019 secara
berkesinambungan.
Capaian dari masing-masing sasaran strategis dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, Transparan dan Akuntabel
Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Pengadilan Negeri Negara dalam
memberikan peradilan yang pasti, trasnparan dan akuntabel. Sasaran ini terdiri dari enam
indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini:
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya
Proses Peradilan
yang pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
- Perdata
- Pidana
90%
90%
91.60% 99,88%
101,77%
110,97%
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40%
40%
34,28%
22,72%
85,71%
56,81%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 26
d. Persentase Perkara yang tidak
mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95%
97%
99%
94,76%
98,46%
99,38%
99,75%
101,5%
100,3%
e. Persentase Perkara Pidana Anak
yang diselesaikan dengan diversi
1% 0% 0%
f. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
peradilan
70% 76% 108,57%
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: Sasaran ke 1
a. Indikator kinerja ke - 1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara jumlah sisa perkara
yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan. Dimana dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut
Catatan :
Sisa perkara : Sisa perkara tahun sebelumnya
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja pengadilan dalam memutus
sisa perkara tahun lalu
Tabel Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan Tahun 2017
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Persentase jumlah sisa perkara pidana yang diselesaikan pada tahun 2017 dapat
digambarkan dalam tabel berikut ini :
Tabel Jumlah Sisa Perkara Tahun 2017
No Jenis Perkara Jumlah Pekara
Capaian Masuk Putus Sisa
- Perdata - Pidana
27 22
22 27
0 0
100% 100%
Jumlah 49 49 0 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 27
b. Indikator kinerja ke - 2 Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan jumlah perkara yang
diselesaiakan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang
masuk) Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
Catatan :
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaiakan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja pengadilan dalam
menyelesaikan perkara tepat waktu
Tabel Persentase Pekara yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun 2017
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu
- Perdata
- Pidana
90%
90%
91,60%
99,88%
101,77%
110,97%
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada tahun 2017 dapat digambarkan
dalam tabel berikut ini :
Tabel Jumlah Perkara yang diselesaikan tepat waktu
No Jenis Perkara
Jumlah Pekara
Capaian Perkara yang diselesaikan tahun
berjalan
Perkara yang
ada Sisa
1. Perdata
Perdata Gugatan 169 190 21 88,95%
Perdata Pemohonan 7 7 0 100%
Perdata Permohonan 75 77 2 97,40%
Jumlah 251 274 23 91,60%
2 Pidana
Pidana Biasa 144 161 17 89,44
Pidana Singkat 0 0 0 0
Pidana Praperadilan 0 0 0 0
Pidana Cepat 83 83 0 100
Pidana Lalulintas 14824 14824 0 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 28
Pidana Khusus Anak 5 5 0 100
Jumlah 15056 15073 0 99,88
c. Indikator kinerja ke - 3 Persentase penurunan sisa perkara
- Persentase penurunan sisa perkara adalah Perbandingan sisa perkara tahun sebelumnya
dikurangi sisa perkara tahun berjalan.
Tnn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan :
Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk mengetahui persentase penurunan sisa perkara
Tabel Persentase penurunan sisa perkara
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40%
40%
34,28%
22,72%
85,71%
56,81%
Persentase penurunan sisa perkara pada tahun 2017 dapat digambarkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel Jumlah Penurunan Sisa Perkara
No Jenis Perkara Jumlah Pekara
Capaian Tn.1 Tnn Tn.1- Tnn
1. Perdata
Perdata Gugatan 27 21 6
Perdata Pemohonan 2 0 2
Perdata Permohonan 6 2 4
Jumlah 35 23 12 34,28%
2 Pidana
Pidana Biasa 22 17 5
Pidana Singkat 0 0 0
Pidana Praperadilan 0 0 0
Pidana Cepat 0 0 0
Pidana Lalulintas 0 0 0
Pidana Khusus Anak 0 0 0
Jumlah 22 17 5 22,72
d. Indikator kinerja ke - 4 Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 29
- Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum adalah Perbandingan Perkara
yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan.
Catatan :
Upaya hukum = Banding, Kasasi, PK
Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk mengetahui persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum
Tabel Persentase perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan
Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95%
97%
99%
94,76%
98,46%
99,38%
99,75%
101,5%
100,3%
Persentase Perkara yang tidak Mengajukan Upaya Hukum pada tahun 2017 dapat
digambarkan dalam tabel berikut ini :
Tabel Jumlah Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum
No Jenis
Perkara
Jumlah Pekara
Capaian Perdata Pidana Jumlah
Jml Perkara Yg Tidak
mengajukan Upaya Hukum
1 Putusan Perkara
176 149 325
Banding 17 0 17 308 94,76%
Kasasi 4 1 5 320 98,46%
PK 2 0 2 323 99,38%
e. Indikator kinerja ke - 5 Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan melalui deversi
- Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan melalui diversi adalah Perbandingan
Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan.
- Indikator Kinerja ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perkara Pidana Anak yang dapat
diselesaikan melalui proses Diversi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 30
Tabel Persentase Perkara Pidana Anak Diversi
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan dengan diversi
1% 0% 0%
Ditahun 2017 terdapat 5 Perkara Pidana Anak namun semuanya masih belum dapat diselesaikan dengan diversi
f. Indikator kinerja ke - 6 Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan
peradilan
- Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan adalah survey
kepuasan masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kantor Pengadilan
Negeri Negara
Tabel Persentase Index responden pencari Keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
f. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
70% 76% 108,57%
- Di Tahun 2017 Pengadilan Negeri Negara melaksanakan Survey terhadap masyarakat sebanyak 2 kali yaitu pada semester 1 dan semester 2, dimana pada semester 1 nilai dari hasil survey terhadap 100 responden adalah 74,36% dan pada semester 2 nilainya adalah 76,00%.
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur efektifitas pengelolaan system perkara. Sasaran ini
terdiri dari enam indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
2 Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para Pihak tepat waktu.
95% 100% 105,26%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
2% 0% 0%
c. Persentase berkas Perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
90% 100% 111%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus (Perkara Tipikor)
0% 0% 0%
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 31
Sasaran ke 2 a. Indikator kinerja ke - 1: Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
- Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu adalah perbandingan antara jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan. Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja pengadilan dalam efektifitas
pengelolaan perkara kuhususnya ketepatan waktu dalam memberikan salinan putusan
Tabel Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para Pihak tepat waktu
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
a. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para Pihak tepat waktu.
95% 100% 105,26%
Tabel Jumlah Isi Putusan yang diterima tepat waktu
Jenis perkara Jumlah Putusan Jml Isi Putusan
yang diterima
tepat waktu
Capaian
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Perdata
- Pidana
244 232
244 232
100% 100%
b. Indikator kinerja ke - 2: Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
- Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi adalah adalah perbandingan jumlah perkara yang diselsaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi. Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja pengadilan dalam efektifitas
pengelolaan perkara khususnya penyelesaian perkara melalui mediasi
Tabel Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
2% 0% 0%
Pada tahun 2017 terdapat 53 perkara yang melakuan mediasi namun masih belum ada yang dapat diselesaikan melalui proses mediasi
c. Indikator kinerja ke - 3: Persentase Perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
- Persentase Perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu adalah perbandingan jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 32
lengkap dengan jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK. Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja pengadilan dalam efektifitas
pengelolaan perkara khususnya persentase perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK.
Tabel Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, PK
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
c. Persentase berkas Perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
90% 100% 111%
Tabel Jumlah berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK
Jenis Perkara Berkas Perkara yg diajukan
Banding, Kasasi dan PK secara lengkap
Jumlah berkas perkara yang
dimohonkan banding kasasi
dan PK
Capaian
Perdata Pidana
23 1
23 1
100% 100%
d. Indikator kinerja ke - 4: Persentase Putusan Perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus (Perkara Tipikor)
- Persentase Putusan Perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus(Perkara Tipikor) dengan jumlah perkara Tipikor yang diputus Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Tabel Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah putus (Perkara Tipikor)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
a. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus (Perkara Tipikor)
0% 0% 0%
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Pengadilan Negeri Negara dalam
meningkatkan akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan terdiri dari tiga
indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 33
Tabel Meningkatanya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
3 Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
100% 0% 0%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
0% 0% 0%
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: Sasaran ke 3
a. Indikator kinerja ke - 1: Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
- Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan adalah perbandingan antara jumlah perkara
prodeo yang diselesaikan dibagi dengan jumlah perkara prodeo yang masuk. Dimana
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja Pengadilan Negeri Negara
dalam meningkatkan akses Peradilan bagi Masyarakt Miskin dan Terpinggirkan khususnya
terkait perkara prodeo
Tabel Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan 100% 0% 0%
Pada tahun 2017 tidak ada masyarakat yang mengajukan/mendaftarkan Perkaranya sebagai
Perkara Prodeo di kantor Pengadilan Negeri Negara, Padahal sudah dianggarkan di DIPA tahun
2017 Pengadilan Negeri Negara sebanyak 2 Perkara Prodeo.
b. Indikator kinerja ke – 2 : Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
- Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan adalah perbandingan
antara jumlah yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan dengan jumlah perkara yang
harus diselesaikan di luar gedung Pengadilan. Dimana dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 34
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja Pengadilan Negeri Negara
dalam meningkatkan akses Peradilan bagi Masyarakt Miskin dan Terpinggirkan khususnya
terkait perkara Perkara yang diselesaikan di luar Gedung pengadilan
Tabel Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
b.Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
0% 0% 0%
Di Pengadilan Negeri Negara sampai saat ini masih belum bisa melayani penyelesaian perkara di luar gedung Pengadilan (Zitting Plaatz), karena Pengadilan negeri Negara tidak mempunyai tempat sidang di luar gedung utama(Zitting Plaatz).
c. Indikator kinerja ke – 3 : Persentase Pencari Keadilan Golongan tertentu yang mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
- Persentase Pencari Keadilan Golongan tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum
(Posbakum) adalah perbandingan antara jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang
mendapat Layanan Bantuan Hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan tertentu.
Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
Tabel Persentase Pencari keadilan Golongan tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
Tabel Jumlah Pencari Keadilan Golongan tertentu yang mendapat layaan
Bantuan Hukum
Bulan Jml Pencari Keadilan Gol tertentu yang
mendapat layanan Bantuan Hukum Jumlah Pencari Keadilan
Golongan tertentu Capaian
Januari 3 3
Februari 3 3
Maret 3 3
April 2 2
Mei 2 2
Juni 2 2
Juli 3 3
Agustus 3 3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 35
September 2 2
Oktober 2 2
Nopember 2 2
Desember 0 0
Jumlah 27 27 100%
4. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan Sasaran ke 4
a. Indikator kinerja ke - 1: Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindak lanjuti
(dieksekusi)
- Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindak lanjuti (dieksekusi) adalah
perbandingan antara jumlah putusan perkara yang ditindak lanjuti dengan jumlah putusan
perdata yang sudah BHT. Dimana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
- Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja Pengadilan Negeri Negara
dalam meningkatkan kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan.
Tabel Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
4 Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
90% 100% 111%
Tabel Jumlah putusan yang ditindak lanjuti
Jumlah Putusan Perkara yang ditindak lanjuti
Jumlah Putusan Perdata yang sudah BHT Realisasi Capaian
239 239 100% 100%
B. Realisasi Anggaran
1. Uraian Anggaran dan Realisasi anggaran
a. DIPA-005.01.2.099802
Untuk DIPA 099802 Tahun 2017 Pengadilan Negeri Negara memperoleh anggaran sebesar
Rp. 8.923.874.000,- (delapan milyar Sembilan ratus dua puluh tiga juta delapan ratus tujuh
puluh empat ribu rupiah) dan berhasil terserap sebesar Rp.8.886.932.909,- (delapan milyar
delapan ratus delapan puluh enam juta Sembilan ratus tiga puluh dua ribu sembilan ratus
Sembilan rupiah atau 99,59%, dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 36
NO
Kode Satker. Program. Keg. Output. Kode Akun
Uraian Pagu DIPA Realisasi s.d bulan ini Sisa dana s.d bulan ini
Rp. % Rp. %
005.01.2200.099802 BADAN URUSAN ADMINISTRASI
8,923,874,000.00 8,886,932,909.00 99.59 36,941,091.00 0.41
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
105,355,000.00 105,183,100.00 99.84 171,900.00 0.16
005.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
3,503,025,000.00 3,499,608,987.00 99.90 3,416,013.00 0.10
005.01.01.1066.001 Layanan Dukungan Manajemen Pengadilan
105,355,000.00 105,183,100.00 99.84 171,900.00 0.16
005.01.01.1066.001.051 Dukungan Manajemen Pengadilan
105,355,000.00 105,183,100.00 99.84 171,900.00 0.16
005.01.01.1066.001.051. A
KOORDINASI/KONSULTASI/PEMBINAAN/PENGAWASAN/SOSIALISASI
005.01.01.1066.001.051. A.524111
Beban Perjalanan Biasa 73,638,000.00 73,479,600.00 99.78 158,400.00 0.22
005.01.01.1066.001.051. B
PELANTIKAN/PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN
005.01.01.1066.001.051. B.521219
Beban Barang Non Operasional Lainnya
3,705,000.00 3,705,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.001.051. B.522191
Beban Jasa Lainnya 200,000.00 200,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.001.051. C
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN/PERPUSTAKAAN/DOKUMENTASI
005.01.01.1066.001.051. C.521211
Beban Bahan 10,052,000.00 10,038,500.00 99.87 13,500.00 0.13
005.01.01.1066.001.051. D
RAPAT-RAPAT
005.01.01.1066.001.051. D.521211
Beban Bahan 17,760,000.00 17,760,000.00 100.00 0.00 0.00
BELANJA PEGAWAI 2,646,565,000.00 2,644,641,064.00 99.93 1,923,936.00 0.07
005.01.01.1066.994 Layanan Perkantoran 3,397,670,000.00 3,394,425,887.00 99.90 3,244,113.00 0.10
005.01.01.1066.994.001 Gaji dan Tunjangan 2,646,565,000.00 2,644,641,064.00 99.93 1,923,936.00 0.07
005.01.01.1066.994.001. A
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
005.01.01.1066.994.001. A.511111
Beban Gaji Pokok PNS 1,317,120,000.00 1,317,119,400.00 100.00 600.00 0.00
005.01.01.1066.994.001. A.511119
Beban Pembulatan Gaji PNS 24,000.00 19,050.00 79.38 4,950.00 20.63
005.01.01.1066.994.001. A.511121
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 94,495,000.00 94,429,820.00 99.93 65,180.00 0.07
005.01.01.1066.994.001. A.511122
Beban Tunj. Anak PNS 29,057,000.00 29,056,318.00 100.00 682.00 0.00
005.01.01.1066.994.001. A.511123
Beban Tunj. Struktural PNS 27,660,000.00 27,650,000.00 99.96 10,000.00 0.04
005.01.01.1066.994.001. A.511124
Beban Tunj. Fungsional PNS 795,355,000.00 795,355,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.994.001. A.511125
Beban Tunj. PPh PNS 77,613,000.00 77,326,536.00 99.63 286,464.00 0.37
005.01.01.1066.994.001. A.511126
Beban Tunj. Beras PNS 76,550,000.00 76,547,940.00 100.00 2,060.00 0.00
005.01.01.1066.994.001. A.511129
Beban Uang Makan PNS 219,456,000.00 217,952,000.00 99.31 1,504,000.00 0.69
005.01.01.1066.994.001. A.511151
Beban Tunjangan Umum PNS 9,235,000.00 9,185,000.00 99.46 50,000.00 0.54
BELANJA BARANG OPERASIONAL
751,105,000.00 749,784,823.00 99.82 1,320,177.00 0.18
005.01.01.1066.994.002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
751,105,000.00 749,784,823.00 99.82 1,320,177.00 0.18
005.01.01.1066.994.002. A
KEBUTUHAN SEHARI-HARI PERKANTORAN
005.01.01.1066.994.002. A.521111
Beban Keperluan Perkantoran 175,020,000.00 175,020,000.00 100.00 0.00 0.00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 37
005.01.01.1066.994.002. A.521211
Beban Bahan 3,315,000.00 3,314,850.00 100.00 150.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. A.521811
58,200,000.00 58,197,880.00 100.00 2,120.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. B
LANGGANAN DAYA DAN JASA
005.01.01.1066.994.002. B.521111
Beban Keperluan Perkantoran 22,054,000.00 22,046,025.00 99.96 7,975.00 0.04
005.01.01.1066.994.002. B.521114
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
9,208,000.00 8,562,650.00 92.99 645,350.00 7.01
005.01.01.1066.994.002. B.522111
Beban Langganan Listrik 87,276,000.00 87,275,862.00 100.00 138.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. B.522112
Beban Langganan Telepon 7,782,000.00 7,777,325.00 99.94 4,675.00 0.06
005.01.01.1066.994.002. B.522113
Beban Langganan Air 2,988,000.00 2,985,650.00 99.92 2,350.00 0.08
005.01.01.1066.994.002. B.522141
Beban Sewa 153,000,000.00 153,000,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. C
PEMELIHARAAN KANTOR
005.01.01.1066.994.002. C.523111
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
8,850,000.00 8,850,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. C.523112
2,000,000.00 1,989,000.00 99.45 11,000.00 0.55
005.01.01.1066.994.002. C.523119
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya
36,680,000.00 36,680,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. C.523121
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
88,712,000.00 88,375,581.00 99.62 336,419.00 0.38
005.01.01.1066.994.002. D
PEMBAYARAN TERKAIT PELAKSANAAN OPERASIONAL KANTOR
005.01.01.1066.994.002. D.521115
Beban Honor Operasional Satuan Kerja
33,600,000.00 33,600,000.00 100.00 0.00 0.00
005.01.01.1066.994.002. D.521119
Beban Barang Operasional Lainnya
62,420,000.00 62,110,000.00 99.50 310,000.00 0.50
BELANJA MODAL 5,420,849,000.00 5,387,323,922.00 99.38 33,525,078.00 0.62
005.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
5,420,849,000.00 5,387,323,922.00 99.38 33,525,078.00 0.62
005.01.02.1071.951 Layanan Internal (Overhead) 5,420,849,000.00 5,387,323,922.00 99.38 33,525,078.00 0.62
005.01.02.1071.951.053 Pengadaan Jaringan Instalasi 15,000,000.00 14,724,000.00 98.16 276,000.00 1.84
005.01.02.1071.951.053. A
tanpa sub komponen
005.01.02.1071.951.053. A.533121
15,000,000.00 14,724,000.00 98.16 276,000.00 1.84
005.01.02.1071.951.054 Pengadaan Teknologi Informasi
5,000,000.00 4,933,500.00 98.67 66,500.00 1.33
005.01.02.1071.951.054. A
tanpa sub komponen
005.01.02.1071.951.054. A.536111
5,000,000.00 4,933,500.00 98.67 66,500.00 1.33
005.01.02.1071.951.057 Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi
75,000,000.00 74,400,000.00 99.20 600,000.00 0.80
005.01.02.1071.951.057. A
Alat Pengolah Data dan Komunikasi Pendukung Kesekretariatan
005.01.02.1071.951.057. A.532111
75,000,000.00 74,400,000.00 99.20 600,000.00 0.80
005.01.02.1071.951.058 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
213,350,000.00 212,652,000.00 99.67 698,000.00 0.33
005.01.02.1071.951.058. A
Peralatan dan Fasilitas Pendukung Perkantoran
005.01.02.1071.951.058. A.532111
213,350,000.00 212,652,000.00 99.67 698,000.00 0.33
005.01.02.1071.951.059 Pengadaan Gedung/Bangunan 4,999,999,000.00 4,968,264,422.00 99.37 31,734,578.00 0.63
005.01.02.1071.951.059. A
tanpa sub komponen
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 38
005.01.02.1071.951.059. A.533121
4,999,999,000.00 4,968,264,422.00 99.37 31,734,578.00 0.63
005.01.02.1071.951.060 Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi Pendukung SIPP
112,500,000.00 112,350,000.00 99.87 150,000.00 0.13
005.01.02.1071.951.060. A
Alat Pengolah Data dan Komunikasi Pendukung SIPP
005.01.02.1071.951.060. A.532111
112,500,000.00 112,350,000.00 99.87 150,000.00 0.13
b. DIPA-005.01.2.099803
Untuk DIPA 099803 Tahun 2017 Pengadilan Negeri Negara memperoleh anggaran
sebesar Rp. 46.980.000,- (empat puluh enam juta Sembilan ratus delapan puluh ribu
rupiah) dan berhasil terserap sebesar Rp.44.743.290,- (empat puluh empat juta tujuh
ratus empat puluh tiga ribu dua ratus Sembilan puluh rupiah) atau 95,24%.
Tabel Realisasi Anggaran DIPA 09803
NO Kode Satker. Program. Keg. Output. Kode Akun
Uraian Pagu DIPA Realisasi s.d bulan ini Sisa dana s.d bulan ini
Rp. % Rp. %
005.03.2200.099803 BADAN PERADILAN UMUM 46,980,000.00 44,743,290.00 95.24 2,236,710.00 4.76
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
46,980,000.00 44,743,290.00 95.24 2,236,710.00 4.76
29 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan UmumS
46,980,000.00 44,743,290.00 95.24 2,236,710.00 4.76
005.03.07.1049 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
46,980,000.00 44,743,290.00 95.24 2,236,710.00 4.76
005.03.07.1049.003 Pos Bantuan Hukum 26,400,000.00 26,400,000.00 100.00 0.00 0.00
005.03.07.1049.003.051 Pos Bantuan Hukum 26,400,000.00 26,400,000.00 100.00 0.00 0.00
005.03.07.1049.003.051. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.003.051. A.522131
Beban Jasa Konsultan 26,400,000.00 26,400,000.00 100.00 0.00 0.00
005.03.07.1049.005 Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu
19,520,000.00 18,343,290.00 93.97 1,176,710.00 6.03
005.03.07.1049.005.051 Pendaftaran Berkas Perkara 4,580,000.00 4,396,290.00 95.99 183,710.00 4.01
005.03.07.1049.005.051. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.051. A.521211
Beban Bahan 580,000.00 579,000.00 99.83 1,000.00 0.17
005.03.07.1049.005.051. A.521811
4,000,000.00 3,817,290.00 95.43 182,710.00 4.57
005.03.07.1049.005.052 Penetapan Majelis Hakim dan PP serta Penetapan Hari Sidang
2,300,000.00 2,100,000.00 91.30 200,000.00 8.70
005.03.07.1049.005.052. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.052. A.524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
2,300,000.00 2,100,000.00 91.30 200,000.00 8.70
005.03.07.1049.005.053 Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
6,000,000.00 5,807,000.00 96.78 193,000.00 3.22
005.03.07.1049.005.053. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.053. A.521211
Beban Bahan 6,000,000.00 5,807,000.00 96.78 193,000.00 3.22
005.03.07.1049.005.054 Minutasi 1,600,000.00 1,590,000.00 99.38 10,000.00 0.63
005.03.07.1049.005.054. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.054. A.521211
Beban Bahan 1,600,000.00 1,590,000.00 99.38 10,000.00 0.63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 39
005.03.07.1049.005.055 Pengiriman Salinan Putusan Kepada JPU dan Terdakwa
2,500,000.00 2,350,000.00 94.00 150,000.00 6.00
005.03.07.1049.005.055. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.055. A.524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
2,500,000.00 2,350,000.00 94.00 150,000.00 6.00
005.03.07.1049.005.056 Pengiriman Surat Penahanan dan Perpanjangan Penahanan
2,250,000.00 2,000,000.00 88.89 250,000.00 11.11
005.03.07.1049.005.056. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.056. A.524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
2,250,000.00 2,000,000.00 88.89 250,000.00 11.11
005.03.07.1049.005.057 Penanganan Perkara Banding di Pengadilan Tingkat Pertama
90,000.00 0.00 0.00 90,000.00 100.00
005.03.07.1049.005.057. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.057. A.521114
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
40,000.00 0.00 0.00 40,000.00 100.00
005.03.07.1049.005.057. A.524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
50,000.00 0.00 0.00 50,000.00 100.00
005.03.07.1049.005.058 Penanganan Perkara Kasasi dan Peninjauan Kembali di Pengadilan Tingkat Pertama
200,000.00 100,000.00 50.00 100,000.00 50.00
005.03.07.1049.005.058. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.005.058. A.521114
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
100,000.00 0.00 0.00 100,000.00 100.00
005.03.07.1049.005.058. A.524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
100,000.00 100,000.00 100.00 0.00 0.00
005.03.07.1049.006 Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan melalui Pembebasan biaya perkara
1,060,000.00 0.00 0.00 1,060,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.051 Biaya Penyelesaian Perkara 710,000.00 0.00 0.00 710,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.051. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.006.051. A.521211
Beban Bahan 70,000.00 0.00 0.00 70,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.051. A.521811
90,000.00 0.00 0.00 90,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.051. A.522151
Beban Jasa Profesi 400,000.00 0.00 0.00 400,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.051. A.524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
150,000.00 0.00 0.00 150,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.052 Biaya Eksekusi 350,000.00 0.00 0.00 350,000.00 100.00
005.03.07.1049.006.052. A tanpa sub komponen
005.03.07.1049.006.052. A.521219
Beban Barang Non Operasional Lainnya
350,000.00 0.00 0.00 350,000.00 100.00
2. Laporan Pendapatan Negara Pengadilan Negeri Negara tahun 2017
a. Pendapatan Negara Pengadilan Negeri Negara DIPA 01 (Badan Urusan Administrasi)
merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari pendapatan pemanfaatan
BMN berupa pendapatan sewa rumah dinas dan pendapatan dari penerimaan kembali
tahun anggaran yang lalu berupa penerimaan kembali belanja pegawai tahun anggaran
yang lalu.Untuk rincian PNBP DIPA 01 dapat dilihat pada table berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 40
Tabel PNBP DIPA 01
NO MAP URAIAN JENIS PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK TARGET REALISASI
I Pendapatan dan Pemindah tanganan BMN
423121 Pendapatan Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan
423122 Pendapatan dari Penjualan Perlatan dan Mesin
423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya
425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
425124
Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung dan Bangunan
425125 Pendapatan dari Tukar Menukar Peralatan dan Mesin
425121
Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung dan bangunan
425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin
425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
425232
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah pada Panitera Badan Peradilan
JUMLAH I Rp. 0 Rp. 0
II Pendapatan dari Pemanfaatan BMN
423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan Rp. 7,565,864
423142 Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin
423149 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya
JUMLAH II Rp. 0 Rp. 7,565,864
III Pendapatan Jasa
423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
423227 Pendapatan Bea Lelang
423291 Pendapatan Jasa Lainnya
JUMLAH III Rp. 0 Rp. 0
IV Pendapatan Kejaksaan/Peradilan
423411 Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan
423412 Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan
423413
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan)
423415 Pendapatan Ongkos Perkara
423419 Pendapatan Kejaksanaan dan Peradilan Lainnya
425231 Pendapatan Pengesahan Surat di Bawah Tangan
425239 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 41
425233 Pendapatan Ongkos Perkara
JUMLAH IV Rp. 0 Rp. 0
V Pendapatan Denda
423752
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
JUMLAH V Rp. 0 Rp. 0
VI Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran yang Lalu
423951
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL)
423952
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL)
423953
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
423954
Penerimaan Kembali Belanja Pembayaran Kewajiban Utang Tahun Anggaran Yang Lalu
423958
Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran Yang Lalu
425911
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
425912
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
JUMLAH VI Rp. 0 Rp. 0
VII Pendapatan Pelunasan Piutang
423921 Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara
423922
Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR)
425791
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai negeri Bukan Bendahara atau Pejabat
425792
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara
JUMLAH VII Rp. 0 Rp. 0
VIII Pendapatan dari Penutupan Rekening
423931 Pendapatan dari Penutupan Rekening
JUMLAH VIII Rp. 0 Rp. 0
IX Pendapatan Lain-lain
423119 Pendapatan Penjualan Lainnya
Rp. 11,200,000
423991 Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji Rp. 7,336,350
423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain
425931
Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan PNS
425934
Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan Pejabat Negara
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 42
425991 Penerimaan Kembali Persekot/ Uang Muka Gaji
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain
JUMLAH IX Rp. 0 Rp.
18,536,350
X Pendapatan atas pengelolaan BMN dan Kekayaan Negara dari Pengelola Barang
JUMLAH X Rp. 0 Rp. 0
XI Pendapatan Jasa Lainnya
425699 Pendapatan Jasa Lainnya
JUMLAH XI Rp. 0 Rp. 0
XII Pendapatan Bunga
425719 Pendapatan Bunga
JUMLAH XII Rp. 0 Rp. 0
XIII Pendapatan Layanan Jasa Perbankan dan Penutupan Rekening
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan
JUMLAH XIII Rp. 0 Rp. 0
XIV Penyelesaian Ganti Kerugian Negara
425793
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pihak Lain/Pihak Ketiga
JUMLAH XIV Rp. 0 Rp. 0
XV Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu I
425913
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
425916
Penerimaan Kembali Belanja Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu
JUMLAH XV Rp. 0 Rp. 0
XVI Pendapatan Setoran Sisa Utang dari Pensiunan
425932
Pendapatan Setoran Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan Prajurit TNI/PNS Kemhan
425933
Pendapatan Setoran Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan Anggota Polri/PNS Polri
JUMLAH XVI Rp. 0 Rp. 0
XVII Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang
425119
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang Lainnya
JUMLAH I s/d XVII Rp. 0 Rp.
26,102,214
b. Pendapatan Negara Pengadilan Negeri Negara DIPA 03 (Badan Peradilan Umum)
merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari pendapatan pengesahan surat dibawah tangan, pendapatan uang meja (leges) dan upah pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan), pendapatan ongkos perkara, pendapatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 43
Kejaksaan dan Peradilan lainnya. Untuk rincian PNBP DIPA 03 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel PNBP DIPA 03
NO MAP URAIAN JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK TARGET REALISASI
I Pendapatan dan Pemindah tanganan BMN
423121 Pendapatan Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan
423122 Pendapatan dari Penjualan Perlatan dan Mesin
423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya
425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
425124
Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung dan Bangunan
425125 Pendapatan dari Tukar Menukar Peralatan dan Mesin
425121
Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung dan bangunan
425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin
425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
425232
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah pada Panitera Badan Peradilan
JUMLAH I Rp. 0 Rp. 0
II Pendapatan dari Pemanfaatan BMN
423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan Rp. 1,748,444
423142 Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin
423149 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya
JUMLAH II Rp. 0 Rp. 1,748,444
III Pendapatan Jasa
423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
423227 Pendapatan Bea Lelang
423291 Pendapatan Jasa Lainnya
JUMLAH III Rp. 0 Rp. 0
IV Pendapatan Kejaksaan/Peradilan
423411 Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan
423412 Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan Rp. 210,000
423413
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan)
Rp. 864,000
423415 Pendapatan Ongkos Perkara Rp. 8,390,000
423419 Pendapatan Kejaksanaan dan Peradilan Lainnya Rp. 9,275,200
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 44
425231 Pendapatan Pengesahan Surat di Bawah Tangan
425239 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya
425233 Pendapatan Ongkos Perkara
JUMLAH IV Rp. 0 Rp. 18,739,200
V Pendapatan Denda
423752
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
JUMLAH V Rp. 0 Rp. 0
VI Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran yang Lalu
423951
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL)
423952
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL)
423953
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
423954
Penerimaan Kembali Belanja Pembayaran Kewajiban Utang Tahun Anggaran Yang Lalu
423958
Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran Yang Lalu
425911
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
425912
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
JUMLAH VI Rp. 0 Rp. 0
VII Pendapatan Pelunasan Piutang
423921 Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara
423922
Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR)
425791
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai negeri Bukan Bendahara atau Pejabat
425792
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara
JUMLAH VII Rp. 0 Rp. 0
VIII Pendapatan dari Penutupan Rekening
423931 Pendapatan dari Penutupan Rekening
JUMLAH VIII Rp. 0 Rp. 0
IX Pendapatan Lain-lain
423119 Pendapatan Penjualan Lainnya
423991 Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji Rp. 524,549
423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 45
425931
Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan PNS
425934
Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan Pejabat Negara
425991 Penerimaan Kembali Persekot/ Uang Muka Gaji
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain
JUMLAH IX Rp. 0 Rp. 524,549
X Pendapatan atas pengelolaan BMN dan Kekayaan Negara dari Pengelola Barang
JUMLAH X Rp. 0 Rp. 0
XI Pendapatan Jasa Lainnya
425699 Pendapatan Jasa Lainnya
JUMLAH XI Rp. 0 Rp. 0
XII Pendapatan Bunga
425719 Pendapatan Bunga
JUMLAH XII Rp. 0 Rp. 0
XIII Pendapatan Layanan Jasa Perbankan dan Penutupan Rekening
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan
JUMLAH XIII Rp. 0 Rp. 0
XIV Penyelesaian Ganti Kerugian Negara
425793
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pihak Lain/Pihak Ketiga
JUMLAH XIV Rp. 0 Rp. 0
XV Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu I
425913
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
425916
Penerimaan Kembali Belanja Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu
JUMLAH XV Rp. 0 Rp. 0
XVI Pendapatan Setoran Sisa Utang dari Pensiunan
425932
Pendapatan Setoran Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan Prajurit TNI/PNS Kemhan
425933
Pendapatan Setoran Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan Anggota Polri/PNS Polri
JUMLAH XVI Rp. 0 Rp. 0
XVII Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang
425119
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang Lainnya
JUMLAH XVII Rp. 0 Rp. 0
JUMLAH I s/d XVII Rp. 0 Rp. 21,012,193
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Negara Tahun
2017 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat
dipertanggungjawabkan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara
umum hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri Negara tahun 2017 telah dapat memenuhi
target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai
target dan menjadi bahan perbaikan untuk pada tahun berikutnya. Adapun capaian kinerja
pada Pengadilan Negeri Negara pada tahun 2017 adalah sebagai berikut.
Tabel Capaian Kinerja Pengailan Negeri Negara
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, Transparan dan Akuntabel
g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
h. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Perdata
- Pidana
90% 90%
91.60% 99,88%
101,77%
110,97%
i. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40% 40%
34,28%
22,72%
85,71%
56,81%
j. Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95% 97% 99%
94,76%
98,46%
99,38%
99,75%
101,5%
100,3%
k. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi
1% 0% 0%
l. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
70% 76% 108,57%
2 Peningkatan Efektifitas Pengelolaan
i. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh para Pihak tepat waktu.
95% 100% 105,26%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 47
Penyelesaian Perkara
j. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
2% 0% 0%
k. Persentase berkas Perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
90% 100% 111%
l. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus (Perkara Tipikor)
0% 0% 0%
3 Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
g. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
100% 0% 0%
h. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
0% 0% 0%
i. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
4 Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
90% 100% 111%
Secara umum, tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja Pengadilan Negeri
Negara Tahun 2017 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh
tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang
semakin tinggi.
Mengenai keberhasilan dan hambatan yang dihadapi dapat dilihat sebagai berikut:
A. Keberhasilan
Keberhasilan yang telah dicapai antara lain:
1. Semakin berkurangnya tunggakan perkara
B. Hambatan/masalah
Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain:
1. Mengingat situasi keuangan Pemerintah yang masih memprihatinkan sehingga dana
yang dialokasikan untuk pengadaan sarana dan prasarana Pengadilan Negeri Negara
belum memadai menyebabkan pelayanan kepada masyarakat belum bisa dilaksanakan
secara maksimal.
2. Masih kurangnya pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk
meningkatkan terwujudnya visi dan misi yang ingin dicapai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 | Pengadilan Negeri Negara 48
B. Saran-saran
Saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara:
1. Alokasi dana untuk kegiatan pokok harus sesuai dengan RKA-KL yang diajukan
sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud.
2. Perlu penambahan jumlah pegawai dan pelatihan pegawai yang sudah ada secara terus
menerus.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Negara Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
KETUA
-
MAJELIS HAKIM
PANITERA
WAKIL
Rr. Diah Poernomojekti, SH.
R. Tri Indiar Putranta, SH.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
- Panitera Pengganti
- Juru Sita/Juru Sita Pengganti
- Pranata Peradilan
Pa
G A Putu Parsini,
SH.
Teknologi Informasi,
dan Pelaporan
P. Pdt
SEKRETARIS
IGAG Swandana, ST., M.Si.
Panitera Muda
Pidana
I Nyoman Dana, SH.
Panitera Muda
Hukum
I Made Sarma, SH.
Panitera Muda
Khusus
Subbagian
Kepegawaian,
Organisasi, dan
Tata Laksana
P. Pdt
Subbagian
Umum dan
Keuangan
P. Pdt Ni Luh Putu Sriastiti, SE. I Nyoman Suwerden, SH. Suyitno, ST.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1. Fungsional Arsiparis
2. Fungsional Pustakawan
3. FungsioI Pranata Komputer
4. Fungsional Bendahara
a Muda Perdata
formasi,
dWAKIKETUA
LAMPIRAN 2
REVIU INDIKATOR KINERJA
UTAMA
Tabel Reviu Indikator Kinerja utama
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung
Jawab Sumber Data
1 Terwujudnya
Proses Peradilan
yang pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana
Catatan :
Sisa perkara : Sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
b. Persentase perkara - Perdata - Pidana
yang diselesaikan
tepat waktu
Catatan :
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaiakan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata - Pidana
Tnn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan :
Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
Catatan :
Upaya hukum = Banding, Kasasi, PK
Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi
Catatan :
Diversi : anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai
korban
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Catatan :
PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum
Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah Sesuai Peraturan
Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyrakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Panitera Laporan
Semesteran dan
Laporan
Tahunan.
2 Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian
perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh Para Pihak Tepat Waktu
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
Index Kepuasan Pencari keadilan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
c. Persentase berkas
perkara yang
diajukan Banding,
Kasasi dan PK secara
lengkap dan tepat
waktu
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
d. Persentase putusan
perkara yang
menarik perhatian
masyarakat yang
dapat diakses secara
online dalam waktu
1 hari setelah
diputus
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
3 Meningkatnya
Akses Peradilan
bagi Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum
bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor pengadilan (Zetting
Plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
Catatan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan
Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (Marjinal)
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
4 Meningkatnya
Kepatuhan
terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan
Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti
(dieksekusi)
Catatan :
BHT : Berkekuatan Hukum Tetap
Panitera Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan.
LAMPIRAN 3
REVISI PENETAPAN KINERJA
TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target
1 Terwujudnya Proses
Peradilan yang pasti,
Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100%
100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu
- Perdata
- Pidana
90%
90%
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40%
40%
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan
Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95%
97%
99%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan dengan diversi
1%
f. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
70%
2 Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh
para Pihak tepat waktu.
95%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui
mediasi
2%
c. Persentase berkas Perkara yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan
tepat waktu
90%
d. Persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah
putus (Perkara Tipikor)
0%
3 Meningkatnya Akses
Peradilan bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
Gedung Pengadilan
0%
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan
Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100%
4 Meningkatnya Kepatuhan
terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (dieksekusi)
90%
LAMPIRAN 4
REVISI PENETAPAN KINERJA
TAHUN 2018
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target
1 Terwujudnya Proses
Peradilan yang pasti,
Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100%
100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu
- Perdata
- Pidana
92%
92%
c. Persentase penurunan sisa Perkara
- Perdata
- Pidana
40%
40%
d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan
Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
95%
97%
99%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan dengan diversi
1%
f. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
70%
2 Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Isi Putusan yang diterima oleh
para Pihak tepat waktu.
95%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui
mediasi
2%
c. Persentase berkas Perkara yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan
tepat waktu
92%
d. Persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah
putus (Perkara Tipikor)
0%
3 Meningkatnya Akses
Peradilan bagi Masyarakat
Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
Gedung Pengadilan
0%
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan
Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100%
4 Meningkatnya Kepatuhan
terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (dieksekusi)
91%
LAMPIRAN 5
REVIU MATRIKS RENCANA
STRATEGIS 2015-2019
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015-2019 PENGADILAN NEGERI NEGARA
VISI : TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI NEGARA YANG AGUNG MISI :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Negara 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Negara 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Negara
N0 Tujuan Target Sasaran Target Strategis
Uraian Indikator
Kinerja
Uraian Indikator
Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator
Kegiatan
Target Rp
1. Pencari
Keadilan
memperol
eh
prosesPera
dilan yang
pasti,
trasnparan
dan
akuntabel
Prosentase
sisa perkara
yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100%
100%
Terwujud
nya
Proses
Peradilan
yang
pasti,
Transpar
an dan
Akuntab
el
Prosentase
sisa perkara
yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana
90%
90%
92%
92%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Program
Dukungan
Manejemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
Administras
i dan
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Urusan
Administras
i
Layanan
Dukungan
Manajeme
n
Pengadilan
100% 105.355.000
Persentase
perkara
- Perdata - Pidana Yang
diselesaikan
90%
90%
Persentase
perkara
- Perdata - Pidana Yang
diselesaikan
87%
87%
89%
89%
90%
90%
92%
92%
95%
95%
Layanan
Perkantora
n
100% 3.397.670.000
tepat waktu tepat waktu
Persentase
penurunan
sisa Perkara
- Perdata - Pidana
40%
40%
Persentase
penurunan
sisa Perkara
- Perdata - Pidana
40%
40%
40%
40%
40%
40%
40%
40%
40%
40%
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung
Pengadaan
Sarana
Prasarana
di
Lingkungan
Mahkamah
Agung
Layanan
Internal
(Overhead)
100% 5.420.849.000
Persentase
Perkara yang
tidak
mengajuka
Upaya
Hukum
- Banding - Kasasi - PK
95%
97%
99%
Persentase
Perkara yang
tidak
mengajuka
Upaya
Hukum
- Banding - Kasasi - PK
94%
95%
98%
94%
96%
98%
95%
97%
99%
95%
97%
99%
96%
97%
99%
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
Peningkata
n
Manajemen
Peradilan
Umum
Pos
Bantuan
Hukum
100% 26.400.000
Persentase
Perkara
Pidana Anak
yang
diselesaikan
dengan
1%
Persentase
Perkara
Pidana Anak
yang
diselesaikan
dengan
1%
1%
1%
1%
2%
Perkara
Peradilan
Umum
yang
diselesaika
n ditingkat
100% 19.520.000
diversi diversi pertama
dan
banding
yang tepat
waktu
Index
responden
pencari
keadilan
yang puas
terhadap
layanan
peradilan
70% Index
responden
pencari
keadilan
yang puas
terhadap
layanan
peradilan
69% 70% 70% 75% 80% Perkara
Peradilan
Umum
yang
diselesaika
n melalui
pembebasa
n biaya
perkara
100% 1.060.000
2. Terwujudn
ya
efektifitas
Pengelolaa
n
Penyelesai
an perkara
Persentase
Isi Putusan
Yang
Diterima
Oleh Para g
Tepat Waktu
95% Peningka
tan
Efektifita
s
Pengelol
aan
Penyeles
aian
perkara
Persentase
Isi Putusan
Yang
Diterima
Oleh Para g
Tepat Waktu
93% 94% 95% 96% 97%
Persentase
Perkara yang
diselesaikan
melalui
2% Persentase
Perkara yang
diselesaikan
melalui
2% 2% 2% 2% 2%
mediasi mediasi
Persentase
berkas
perkara yang
diajukan
Banding,
Kasasi dan
PK secara
lengkap dan
tepat waktu
90% Persentase
berkas
perkara yang
diajukan
Banding,
Kasasi dan
PK secara
lengkap dan
tepat waktu
89% 89% 90% 92% 92%
Persentase
putusan
perkara yang
menarik
perhatian
masyarakat
yang dapat
diakses
secara
online dalam
waktu 1 hari
setelah
diputus
0% Persentase
putusan
perkara yang
menarik
perhatian
masyarakat
yang dapat
diakses
secara
online dalam
waktu 1 hari
setelah
diputus
0% 0% 0% 0% 0%
3 Masyaraka
t miskin
dan
terpinggirk
an
memperol
Persentase
Perkara
Prodeo yang
diselesaikan
100% Meningk
atnya
Akses
Peradilan
bagi
Masyara
Persentase
Perkara
Prodeo yang
diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100%
eh akses
peradilan
yang baik
kat
Miskin
dan
Terpinggi
rkan
Persentase
perkara yang
diselesaikan
di luar
Gedung
Pengadilan
0% Persentase
perkara yang
diselesaikan
di luar
Gedung
Pengadilan
0% 0% 0% 0% 0%
Persentase
Pencari
Keadilan
Golongan
Tertentu
yang
Mendapat
Layanan
Bantuan
Hukum
(Posbakum)
100% Persentase
Pencari
Keadilan
Golongan
Tertentu
yang
Mendapat
Layanan
Bantuan
Hukum
(Posbakum)
95% 97 100% 100% 100%
4 Masyaraka
t / pencari
keadilan
patuh
terhadap
putusan
Pengadilan
Persentase
Putusan
Perkara
Perdata
yang
ditindaklanj
uti
(dieksekusi)
90% Meningk
atnya
Kepatuh
an
terhadap
Putusan
Pengadil
an
Persentase
Putusan
Perkara
Perdata
yang
ditindaklanj
uti
(dieksekusi)
90% 90% 90% 91% 92%
LAMPIRAN 6
SK PEMBENTUKAN TIM KERJA
PENYUSUNAN LKJiP 2017
SURAT KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI NEGARA
NOMOR : W24-U4/ 2325a /KP.04.5/12/2017
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KERJA PENYUSUNAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PENGADILAN NEGERI NEGARA TAHUN 2017
WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI NEGARA
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Surat Sekretaris Mahkamah Agung
RI Nomor 1003a/SEK/OT.01.2/11/2017 tanggal 27 November
2017 perihal Penyampaian LKjIP Tahun 2017 dan Dokumen
Perjanjian Kinerja Tahun 2018;
b. Bahwa untuk melaksanakan Penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Negara Tahun 2017
perlu membentuk Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP);
c. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Negara ini, dipandang cakap
dan mampu dalam melaksanakan tugas dalam Tim Penyusunan
Laporan tersebut.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan
kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung.
2. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
3. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan
kedua atas Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum.
4. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
5. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat
Mahkamah Agung.
6. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang
Kepaniteraan Mahkamah Agung.
7. Peratusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 7
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan
dan Kesekretariatan Peradilan.
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
10. Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
11. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Negeri
Negara.
Memperhatikan : Bahwa untuk melaksanakan Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI
Nomor 1003a/SEK/OT.01.2/12/2017 tanggal 27 November 2017
perihal Penyampaian LKjIP Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2018;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI
NEGARA TENTANG PEMBENTUKAN TIM KERJA
PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI NEGARA TAHUN
2017.
Pertama : Menunjuk tim kerja untuk pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Negara tahun 2017;
Kedua : Tim kerja menjalankan tugas sesuai arahan Wakil Ketua Pengadilan
Negeri Negara.
Ketiga : Setelah selesai dari tim penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Negara kembali pada unit
kerja masing-masing
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat dari keputusan ini dibebankan pada
DIPA Pengadilan Negeri Negara Tahun Anggaran 2017.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Negara
Pada Tanggal : 28 Desember 2017
Wakil Ketua
TTD
Rr. Diah Poernomojekti, SH.
Nip. 19730917 199403 2 001
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Panitera Pengadilan Negeri Negara
2. Sekretaris Pengadilan Negeri Negara
3. Panitera Muda dan Kepala Sub Bagian Pengadilan Negeri Negara
LAMPIRAN : KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI NEGARA
NOMOR : W24-U4/ 2325a /KP.04.5/12/2017
Pembina : Wakil Ketua
Penanggung Jawab : 1. Panitera
2. Sekretaris
Koordinator : 1. Panmud Hukum
2. Panmud Pidana
3. Panmud Perdata
4. Kasubag Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan
5. Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
6. Kasubag Umum dan Keuangan
Anggota : 1. Staf Hukum
2. Staf Pidana
3. Staf Perdata
4. Staf Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan
5. Staf Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
6. Staf Umum dan Keuangan
Ditetapkan di : Negara
Pada Tanggal : 28 Desember 2017
Wakil Ketua
TTD
Rr. Diah Poernomojekti, SH.
Nip. 19730917 199403 2 001