Download - Makalah Penetapan Standar(Baru)
TUGAS
TEORI AKUNTANSI
PENETAPAN STANDAR:
ISU EKONOMI DAN ISU POLITIK
Disusun oleh :
NI MADE PUTRI UTAMI (I2F 011 014 )
RENY WARDININGSIH (I2F 011 015)
SITI REUNI INAYATI (I2F 011 0 )
YUSRI SARIS I (I2F 011 0 )
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MATARAM
2012
0
PENETAPAN STANDAR: ISU EKONOMI DAN POLITIK
A. PENETAPAN STANDAR : ISU EKONOMI
Penyusun standar merupakan mediator atau penengah antara konflik
kepentingan investor dan manajer. Masalah fundamental teori akuntansi keuangan
adalah bagaiamana merekonsiliasi (mensejalankan) pelaporan keuangan dan peran
informasi akuntansi, terkait dengan pengadaan kontrak yang efisien atau sama
dengan bagaimana menentukan jumlah informasi yang benar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Luasnya pengaturan standar adalah tantangan bagi para
akuntanBanyak aspek produksi informasi perusahaan yang telah diatur, dan
banyak dari regulasi ini didasarkan pada lembaga pengatur standar akuntansi itu
sendiri, dalam bentuk GAAP. Selanjutnya jumlah regulasi akan meningkat
sepanjang waktu, seiring dengan
semakin banyaknya standar akuntansi yang diumumkan.
Gambar; Organization of Standard Setting: Economic Issues (Scott ch.12)
1. KONSEP PRODUKSI INFORMASI
Produksi informasi digunakan untuk dua alasan.Pertama, informasi
sebagai suatu komoditas yang dapat diproduksi dan dijual.Maka, wajar saja jika
kita mempertimbangkan secara terpisah biaya dan manfaat informasi yang
1
Insentif Private bagi produksi Informasi
Insentif berbasis pasar bagi produksi informasi
Konsep produksi informasi
Respon pasar pada pengungkapan penuh
Unanimity
Moral Hazard
Eksternalitas dan Free-riding
Adverse selection
Kegagalan pasar – peran bagi regulasi
Seberapa besar info. Bisa mengatur
diproduksi.Kedua, memerlukan suatu cara yang dapat menyatukan pemikiran
mengenai berbagai macam cara yang dilakukan untuk memproduksi informasi.
Informasi merupakan komoditas yang kompleks.Apa yang kita maksud
saat membicarakan kuantitas informasi yang diproduksi adalah; pertama, kita
dapat memikirkan informasi yang lebih tajam dan benar (finer information),
seperti sebuah termometer. Dalam konteks akuntansi, sistem pelaporan yang tajam
dan akurat (finer) mencakup disclosure footnote yang diperluas atau baru, item-
item lini tambahan pada laporan keuangan, segmen reporting, dll.Dalam
kaitannya dengan teori keputusan disini, produksi informasi yang tajam dan akurat
berarti terdapat suatu kemampuan yang lebih baik untuk membedakan antara
realisasi state of nature (keadaan yang tidak pasti).Kedua, Informasi tambahan
dalam konteks akuntansi berarti pengenalan system informasi baru untuk
melaporkan permasalahn yang tidak tercover oleh system biaya historis. Misalnya,
marking-to-market, yang mengintrodusir pengaruh perubahan harga dalam
pelaporan keuangan diskusi dan analisis manajemen dan informasi keuangan yang
berorientasi pada masa depan yang memperluas tanggungjawab pelaporan untuk
memasukkan operaso perusahaan yang diperkirakan.
Cara ketiga produksi informasi adalah kredibilitas.Dalam istilah
akuntansi, informasi yang kredibel (dapat dipercaya) akan lebih reliable (andal).
Seringkali dikatakan bahwa keuangan yang diaudit oleh auditor the Big six lebih
andal dibandingkan yang diausit oleh auditor selain the Big Six. Keempat, kita
bisa memikirkan sejumlah mekanisme lain untuk produksi informasi, seperti
signaling.
2. REGULASI AKTIVITAS EKONOMI
Alasan utama adanya regulasi ini adalah untuk melindungi para individu
yang berada pada suatu informasi yang merugikan.Ini menunjukkan bahwa
informasi asimetri mendasari kebutuhan untuk regulasi atas produksi
informasi.Informasi asimetri seringkali digunakan untuk membenarkan
diberlakukanya regulasi untuk melindungi keadaan yang merugikan
informasi.Aturan perdagangan insider dan regulasi untuk memastikan full
2
disclosure dalam prospectus merupakan beberapa contohnya.Selain untuk
melindungi investor biasa, regulasi semacam ini juga dimaksudkan untuk
memperbaiki bekerjanya pasar modal dengan meningkatkan keyakinan publik
mengenai kewajaran pasar modal.
Akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk
melindungi pemakai akibat adanya informasi asimetri.Satu peran penting
akuntansi adan auditing adalah melaporkan informasi yang relevan dan reliable,
sehingga peran seorang akuntan dan auditor tetap kredibel dan kompeten.
Produksi informasi dalam bentuk laporan keuangan memasukkan suatu
audit sebagai bagian dari produks informasi informasi perusahaan. Meskipun
suatu audit tidak dapat menghasilkan informasi secara langsung , audit dapat
menambahkan kredibilitas informasi yang diproduksi perusahaan.
Konsekuensinya, audit merupakan komponen yang penting dari total informasi
yang dirilis oleh perusahaan.
Meskipun keputusan untuk memproduksi informasi oleh perusahaan
sangat diatur, terdapat beberapa contoh deregulasi dalam beberapa tahun terakhir,
pada industry lain – transportasi, telekomunikasi, perbankan, dan institusi
keuangan. Terdapt sdikit keraguan bahwa perubahan semacam itu, setidaknya
pada permulaannya, membantu perkembangan yang substantial dalam efisiensi,
inovasi, dan persaingan harga.Tentunya, mereka menghasilkan perubahan yang
drmatis dalam sruktur industry terpengaruh.
Bentuk yang akan diambil oleh deregulasi pengaturan standar ini dapat
meliputi pembatalan standar yang telah ada. Misalnya, membiarkan perusahaan
menghitung lease atau pension seperti yang mereka putuskan. Juga dapat meliputi
suatu pengurangan dalam pengawasan oleh komisi sekuritas dan otoritas sentral
lain, dengan menempatkan kepercayaan dan semakin besar pada sistem hokum
untuk menghalangi pelaporan yang curang. Namun, bentuk lain akan mengurangi
atau mengeliminasi perlunya audit. Perusahaan dapat dengan bebas menentukan
sifat dan luas audit yang mereka inginkan.
Kebanyakan reaksi orang-orang terhadap usulan ini akan membuat pasar
sekuritas akan memburuk (chaos). Suatu usulan mengenai deregulasi,
mengusulkan bahwa kontraktual privat dan tekanan pasar ini memberikan suatu
3
kesempatan untuk beroperasi lebih bebas, seperti halnya yang mereka miliki pada
industry lain dimana regulasi merupakan suatu kejadian yang berakar kuat.
Kegagalan pasar menunjukkan suatu ketidakmampuan tekanan pasar
dalam emnghasilkan suatu jumlah informasi yang “benar” sesuai masyarakat,
yaitu untuk menghasilkan informasi pada titik dimana biaya marjinal pada
masyarakat sama dengan manfaat marjinalnya. Namun demikian, sejak tujuan
regulasi yang ideal adalah untuk memperbaiki pemecahan first best bagi
masyarakat, saat tekanan tidak bisa melakukannya.Akibatnya, jumlah produksi
informasi first best menurut masyarakat suatu benchmark (patokan) terhadap
produksi second bestmana yang lebih realistis dan dapat dibandingkan, seperti
halnya akuntansi present value yang merupakan suatu benchmark ideal untuk
penilaian asset dan pengukuran income.
Terdapat dua jenis informasi yang dapat dimiliki oleh manajer: jenis
pertama, proprietary information; merupakan informasi yang jika dirilis akan
mempengaruhi secara berlawanan aliran kas perusahaan dimasa mendatang.
Misalnya informasi teknik mengenai paten yang berharga, atau rencana untuk
inisiatif strategi seperti penawaran takeover atau merger.Biaya bagi manajer dan
perusahaan akibat dirilisnya informasi proprietary ini bisa sangat tinggi.Jenis
kedua disebut nonproprietary information;merupakan informasi yang tidak
secara langsung mempengaruhi arus kas perusahaan.Informasi ini mencakup
informasi laporan, peramalan earning, rincian pembiayaan yang baru dll.Audit
juga termasuk dalam informasi yang bersifat nonproprietary.
3. INSENTIF PRIVATEBAGI PRODUKSI INFORMASI
Dorongan untuk memproduksi informasi privat muncul dari kontrak yang
diikuti oleh perusahaan.Informasi yang diperlukan untuk memonitor ketaatan
terhadap kontrak, misalnya jika usaha manajerial tidak dapat diamati, ini
mengarah pada suatu kontrak insentif yang didasarkan atas hasil operasi
perusahaan. Juga suatu audit akan menambah kredibilitas terhadap net income
yang dilaporkan, sehingga baik pemilik dan manajer perusahaan bersedia
menerima net income yang dilaporkan sebagai ukutan yang andal atas kinerja
manajemen.
4
Alasan kontraktual atas produksi informasi privat yang muncul saat
perusahaan yang dimiliki perseorangan akan go public. Ini dirumuskan oleh
Jensen dan Meckling (1976). Manjer – pemilik perusahaan go public, setelah
menjual semua atau sebagian kepentingannya, memiliki motivasi untuk
meningkatkan kelalaian. Perhatikan bahwa sebelum IPO, masalah kelalaian
merupakan urusan internal perusahaan – pemilik sekaligus manajer menanggung
semua biaya. Biaya kelalaian merupakan pengurang profit yang terjadi. Akibat
adanya issue baru, pemilik sekaligus manajer tidak memikul semua biaya itu,
pemilik yang baru akan ikut menanggung bagiannya secara proporsional.
Kontrak dapat memberikan banyak rincian dalam laporan keuangan
(informasi finer) untuk menyulitkan pemilik, yang sekaligus menjadi manajer,
dalam menyembunyikan atau memendamkan biaya dari penghasilan tambahan.
Kontrak juga dapat mewajibkan seuatu audit untuk meningkatkan kredibilitas
produksi informasi.
Investor membutuhkan informasi mengenai return dan risiko yang
diharapkan atas investasi mereka. Manajer perusahaan dan tiap investor akan
mengadakan kontrak mengenai jumlah informasi yang diinginkan tentang arus kas
perusahaan di masa mendatang, posisi keuangan, dll.
Perhatikan bahwa investor yang berbeda umumnya akan membutuhkan
informasi dalam jumlah yang berbeda mengenai perusahaan. Seorang investor,
yang terampil dalaman analisis keuangan, dapat meminta proyeksi ini ia dapat
mempersiapkan suatu estimasi arus kas di masa mendatang dan tingkat
pengembalian investasinya. Sementara investor lain mungkin hanya
membutuhkan informasi mengenai kebijakan deviden perusahaan saja. Investor
sangat menghindari risiko mungkin meminta audit yang sangatk redibel, yang
tentunya membutuhkan biaya yang tinggi, sementara investor lain lebih memilih
audit yang ada, yang biayanya tidak terlalu mahal. Investor lain mungkin tidak
meminta tiap informasi semua itu, khususnya jika portofolio investasi mereka
didiversifikasi dengan baik, malah mereka mungkin mengandalkan pada efisiensi
pasar untuk melindungi harga mereka.
5
4. INSENTIF BERBASIS PASAR BAGI PRODUKSI INFORMASI
Dorongan privat bagi manajer untuk memproduksi informasi mengenai
perusahaanya juga berasal dari tekanan pasar.Pertama kali, pertimbangkan pasar
manajer, dibahas oleh Fama (1980), kita bisa memikirkan manajer sebagai subyek
pasar tenaga kerja manajerial, yang menempatkan nilai pasar atas jasa
manajerialnya. Manajer yang rasional akan memilih nilai pasar yang lebih tinggi,
dengan asumsi hal-hal lain dianggap sama/tidak berubah. Ini akan meningkatkan
reservation utility yang dapat mereka minta dalam kontrak pekerjaan agensi.
Kedua, untuk memaksimumkan nilai pasar perusahaan, manajer tentunya
ingin meminimumkan biaya modalnya.Ini menciptakan suatu dorongan untuk
merilis informasi yang utuh dan kredibel ke pasar. Alasannya adalah bahwa
informasi yang utuh dan kredibel meningkatkan keyakinan investor dalam
perusahaan, yang hasilnya adalah harga pasar sekuritas tersebut akan
meningkatkan atau juga sama dengan, biaya modalnya akan turun, cateris paribus.
Ini akan Nampak dalam meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan,
sehingga akan meninggikan nilai pasar bagi manajer.
Model formal yang berkaitan dengan informasi yang dirilis bagi nilai pasar
perusahaan ditunjukkan oleh, misalnya, Merton (1987) dan Diamond &
Verrecchia (1991). Dalam model Merton, informasi asimetri dirumuskan hanya
sebagai subset investor yang mengetahui tiap perusahaan. Jika perusahaan bisa
meningkatkan besar subset inim katakanlaj dengan dirilisnya informasi secara
sukarela, nilai pasarnya akan meningkat, cateris paribus. Dalam model Diamond
dan Verrechia, disclosure sukarelaakan mengurangi informasi asimetri antara
perusahaan dengan pasar, yang memudahkan perdagangan sahamnya.
Pasar takeover, juga disebut pasar untuk mengendalika perusahaan.Jika
manaher tidak memaksimumkan nilai perusahaan, perusahaan mungkin mengarah
pada penawaran takeover.Konsekuensinya, pasar take over memotivasi manajer
untuk memaksimumkan nilai perusajaan yang mengakibatkan adanya produksi
informasi serupa bagi pihak-pihak dari pasar tenaga kerja manajerial.
6
5. RESPON PASAR PADA PENUNGKAPAN PENUH
Teori memprediksi bahwa pasar akan merespon secara positif pada
pengungkapan yang ditingkatkan. Hal ini di jelaskan pada teori:
1. Lang and Lundholm (1996)
Tingkat pengungkapan informasi yang tinggi dilakukan oleh perusahaan yang
memiliki korelasi earnings-return yang rendah (korelasi ini sebagai
pengukuran asimetri informasi). Lang dan Lundholm (1996) menunjukkan
bukti bahwa perusahaan yang mempunyai kebijakan memberikan
pengungkapan informasi yang lebih banyak akan diikuti oleh analis yang lebih
besar, tingkat akurasi forecast yang lebih baik, dispersi forecast yang lebih
kecil antar analis individual, dan mempunyai volatilitas revisi forecast yang
lebih kecil. Dispersi dan volatilitas forecast analis menunjukkan suatu
pengukuran yang valid bagi asimetri informasi. Dengan demikian, hasil
penelitian Lang dan Lundholm (1996) tersebut, menunjukkan bahwa
kebijakan pengungkapan yang lebih informatif akan mengurangi asimetri
informasi.
2. Healy, Hutton and Palepu (1999)
Pengungkapan merupakan salah satu alat yang penting untuk mengatasi
masalah keagenan antara manajemen dan pemilik, karena dipandang sebagai
upaya untuk mengurangi asimetri informasi.Perusahaan memberikan
pengungkapan melalui laporan tahunan yang telah diatur oleh Bapepam dan
lembaga profesi maupun melalui pengungkapan sukarela sebagai tambahan
pengungkapan minimum yang telah ditetapkan.
3. Welker (1995)
Pengungkapan mempunyai hubungan negatif dengan asimetri informasi.
4. Botoson and Plumlee (2002)
Semakin komprehensif atau tinggi tingkat kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan maka akan memperkecil asimetri informasi
Perusahaan dengan pengungkapan kualitas tinggi menikmati biaya modal
utang dan ekuitas lebih rendah, dan sebaliknya. Kekuatan pasar akan
meningkatkan produksi informasi.
7
6. SUMBER KEGAGALAN PASAR
Setidaknya ada empat hal yang menyebabkan kegagalan pasar yaitu:
a. Eksternalitas dan free-riding
b. Adverse selection
c. Moral hazard
d. Unanimity
Sumber kegagalan pasar menyarankan bahwa regulasi diperlukan.Pasar untuk
informasi ditandai dengan eksternalitas & Free-riding, yang memberi alasan
autoritas sentral untuk intervensi. Selama kekuatan pasar tidak memotivasi rilis
informasipenuh, pasar sekuritas & tenaga manajerial tidak secara penuh
memproteksi investor dari konsekuensi insider trading dan manajemen
laba.Akibatnya adalah pemegang saham tidak akan setuju dalam dukungan
mereka atas kebijakan manajer, bahkan kebijakan yang melibatkan maksimisasi
nilai perusahaan.
a. Externalities and Free-Riding
Kekuatan pasar sendirian gagal mendorong penyajian jumlah produksi
informasi, maka diperlukan regulasi dengan alasan:
Eksternalitas merupakan tindakan yang diambil oleh perusahaan atau
individu yang menimbulkan biaya atau manfaat pada pihak lain di mana pihak
yang menciptakan eksternalitas tidak terbebani atau memperoleh pendapatan.
Free-riding adalah ketika perusahaan atau individu memperoleh manfaat dari
eksternalitas.
Informasi adalah barang public dimana tiap investor bisa menggunakannya
dengan bebas tanpa mengeluarkan dana, dengan mengetahui ini maka tidak
ada investor yang mau membayar untuk memperoleh informasi ini, bila
perusahaan tidak memperoleh apapun maka perusahaan akan mengeluarkan
informasi lebih sedikit dari pada sebaliknya.
b. Adverse Selection (Pemilihan serba salah)
Jika satu pihak (manajer atau orang dalam) memiliki kemanfaatan
informasi melebihi pihak lain (investor), banyak cara bagi manajer dan orang
dalam lainnya dapat mengeksploitasi kemanfaatan informasi mereka dg biaya
pihak luar (e.g:pemilik). Kekuatan pasar tidak memotivasi rilis
8
informasipenuh karena masih banyak iformasi dalam tak terungkap dan
muncul problema pemilihan serba salah (adverse selection).
Permasalahan adverse selection memiliki dua bentuk yaitu:
1. Insider Trading(permainan orang dalam)
Adanya peluang untuk melakukan insider trading, akan mengurangi minat
investor eksternal terhadap pasar sehingga pasa menjadi kurang liquid.
2. Penghindaran, penundaan (postponing)bad news
Manajer merahasiakan berita buruk (bad news) tentang perusahaan dan
tidak merilisnya sehingga mempunyai efek yang merugikan (adverse
effect) yaitu (a) Mengakibatkan investor tidak bisa membedakan saham
mana yang bagus dan mana yang tidak sehingga menambah jumlah bad
news yang tidak diungkapkan dan good news yang diungkapkan
berkurang. (b) Selain itu juga mengurangi kemampuan pasar untuk menilai
kualitas manajer.
c. Moral Hazard (Penyimpangan moral)
Adanya moral hazard menyebabkan pasar tenaga kerja tidak bisa menilai
kualitas dari seorang manajer dengan baik.Penyimpangan moral (moral
hazard), jika satu pihak dapat mengamati tindakan pihak lain dalam
transaksi.Pembentukan reputasi pada pasar tenaga manajerial,bersama dengan
kontrak kompensasi berbasis insentif,beroperasi untuk mendukung produksi
informasi manajer,tetapi tidak efektif karena:
Manajer cenderung lalai, & menghasilkan profitabilitas rendah,dengan
manajemen laba opportunistic
di samping pasar tenaga manajerial & kontrak insentif Investormasih juga
bersangkutan dengan MH dan manajemen laba (jelek)
d. Unanimity
Adanya Adverse Selection (AS) dan Moral Hazard (MH) menyebabkan adanya
perbedaan pendapat (lack) di antara investor mengenai tindakan manajemen
dalam memaksimalkan nilai perusahaan.Jika pasar bekerja dg baik, pemegang
saham akan setuju bahwa manajermemaksimumkan nilai pasar perusahaan,
dan sebaliknya. Menurut Eckern & Wilson (1974), pilihan manajer atas
rencana produksi untukmemaksimumkan nilai pasar perusahaan tidak
9
akansecara umum disetujui semuapemegang saham di bawah kondisi pasar
tertentu. Blazenko& Scott (1986), dalam suatu ekonomi dimana pasar
informasi tidak bekerja denganbaik akibat Adverse Selection, manajer
termotivasi untuk memilih kualitas audit yg akanmemaksimumkan nilai pasar
perusahaan (menganggap bahwa audit merupakan bentukproduksi
informasi).Efek dari investor bersangkutan denganAdverse Selection dan
Moral Hazard adalah menjadikan harga pasarlebih rendah di bawah nilai
fundamentalnya.Investor & masyarakat akan memperoleh manfaat jika
manajer merilis lebihbanyak informasi yg dianggap manajer sudah optimal
7. BERAPA BANYAK INFORMASI AGAR CUKUP?
Dari pandangan ekonomi perusahaan seharusnya menyediakan informasi sampai
pada titik dimana manfaat marginal sosialnya sama dengan biaya marginal
sosialnya. Tetapi karena adanya empat factor yang sudah disebutkan di atas, pasar
sulit untuk memberi perusahaan manfaat social penuh dari informasi yang
dihasilkan dan perusahaan tidak bisa mencatat biaya dari produksi informasi, yang
pada akhirnya mendorong investor agar ada regulasi untuk melindungi
kepentingan mereka.
Adanya regulasi ini menimbulkan dua biaya tidak langsung yaitu:
1. Mengurangi kemapuan manajer untuk melakukan signaling
2. Adanya kemungkinan regulasi menetapkan informasi lebih banyak dari pada
yang diperlukan.
Tetapi jika regulasi dikurangi maka masalah eksternalitas, adverse selection dan
moral hazard bisa menjadi serius sehingga pasar tidak berfungsi.Banyak
pernelitian dilakuakan tetapi dengan bertambahnya aturan ditemukan bahwa
penambahan aturan tersebut ternyata tidak memberikan penambahan manfaat
social.
Regulasi Desentralisasi
Informasi tentang segmen perusahaan telah menjadi pengungkapan
yangdisyaratkan dalam laporan tahunan perusahaan untuk beberapa waktu.
Dua aspek persyaratan informasi segmen
10
Berbagai basis segmentasi yang mungkin, melaporkan pada suatu
basiskonsisten dengan organisasi internal akan menjadi paling berguna
untuk investor
Biaya untuk perusahaan yang mentaati standar baru akan rendah selama
perusahaan telahmenyusun informasi yang disyaratkan secara internal
Regulasi desentralisasian meningkatkan relevansi pelaporan dan pada waktu yang
sama kurang mahal. Standar mengatur bahwa perusahaan harus melaporkan
laporan keuangan segmen, tetapi bagaimana perusahaan memilih untuk membagi
segmennya diserahkan sepenuhnya kepada manajer, standar hanya memberi
panduan bagaimana perusahaan memilih untuk membagi segmennya. Contoh
lainnya adalah peraturan SEC mengenai pengungkapan risiko dimana manajer
diberi kebebasan untuk melaporkan risiko dalam kegiatan operasionalnya dengan
cara yang mereka anggap terbaik. Dua contoh diatas menunjukkan decentralized
regulation dimana pelaksanaannya memberikan kebebasan kepada manajer, ini
meningkatkan relevansi laporan keuangan dan biaya yang lebih sedikit, tetapi
tidak mempengaruhi kemampuan manajer untuk signaling.
B. PENETAPAN STANDAR : ISU POLITIK
Regulasi adalah suatu aktivitas politik yang esensial (wolk,dkk 2000:112).
Hal tersebut bukan dimaksudkan sebagai paham kritis, juga tidak menjadi
kepentingan public. Sejak kesejahteraan social tidak dapat diukur, tidak ada
kriteria untuk menentukan kebijakan apa yang akan memaksimumkan
kepentingan public. Konsekuensinya, kepentingan kepentingan public suatu
bangsa adalah pemahaman yang terbaik di dalam suatu kontek politik dan dengan
referensi redistribusi khusus atas pendapatan dan kekayaan yang dianjurkan.
1. DUA TEORI REGULASI
a. Public Interest Theory (Teori Kepentingan Public)
Teori yang mempunyai pandangan bahwa regulasi haruslah dapat
memaksimumkan kesejahteraan social karena regulasi merupakan hasil dari
permintaan public atas koreksi kegagalan pasar, regulator berusaha sebaik
mungkin memenuhi kebutuhan public.Walaupun pandangan tersebut
11
merupakan pandangan yang ideal, namun dalam implementasinya masih
mengalami beberapa masalah.
Permasalahan yang timbul dalam Public Interent Theory adalah:
1) Kesulitan dalam menentukan berapa jumlah regulasi yang harus dibuat dan
apakah regulasi tersebut akan mampu memuat semua pihak.
2) Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dati badan
regulator.
Adanya tugas yang kompleks, sulit bagi badan legislative untuk mengawasi
para regulator.Kemampuan badan legislative untuk mendorong regulator
bekerja untuk kepentingan public menjadi lemah karena hal ini memerluka
biaya yang tidak sedikit, sehingga seringkali regulator akhirnya bekerja demi
kepentingannya sendiri daripada kepentingan public.
b. Interest Group Theory (Teori Kelompok Kepentingan)
Teori ini memberikan pandangan bahwa sebuah industry beroperasi
dalam kepentingan kelompok.Teori kepentingan kelompok daripada regulasi
meninjau bahwa suatu industry beroperasi mewakili sejumlah kelompok
kepentingan atau konstituen.Pertimbangan beberapa industry manufaktur
sebagai contoh.Perusahan-perusahaan didalam suatu industry membentuk
suatu kelompok kepentingan tertentu, seperti yang dilakukan
pelanggannya.Kelompok kepentingan lainnya menjadi pengamat lingkungan,
yang tugasnya berkonsentrasi dalam bidang tertentu yaitu
pertanggangjawaban social industry. Berbagai kelompok kepentingan akan
melobi ke legislative untuk bermacam jumlah dan jenis regulasi. Sebagai
contoh; industry dengan sendirinya meminta regulasi untuk melindungi
persaingan harga yang dihadapi atau menghadapi pelanggan pada operasinya
dengan industry-industri yang berhubungan. Pelanggan mungkin akan
membentuk kelompok-kelompok untuk melobi standar kualitas atau
pengendalian harga. Pengamat lingkungan mungkin melobi untuk
pengendalian penerbitan regulasi dari pabrik-pabrik,dll.
12
2. STANDARD SETTING IN CANADA AND THE UNITED STATES
a. The Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA)
The CICA Handboo merupakan sumber utama bagi standar akuntansi dana
auditing di Canada. Kewenangan ini adalah yang tertinggi karena memiliki
status legal khusus.
b. The Ontario Securities Commission (OSC)
OSC bertugas melindungi investor dari praktek yang tidak adil, tidal layak,
dan kecurangan, untuk membantu mengembangkan capital market yang fair
dan efisien serta menjaga keyakinan public atas integritas mereka.
c. The Financial Accounting Standards Board (FASB)
FASB didirkan untuk membentuk dan memperbaiki standar akuntansi
keuangan dan pelaporannya sebagai panduan dan pendidikan bagi public di
US.
d. The Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC didirikan di US pada tahun 1034, untuk mengatur penjualan sekuritas
suatu perusahaan dimana sekuritas tersebut diperdagangkan pada lebih dari
satu Negara.Sebagai bagian dari tugasnya, SEC memastikan bahwa investor
memperoleh informasi yang memadai.
e. The International Accounting Standards Board (IASB)
Pemenuhan terhadap standar IASB adalah tidak mandatory.Pemenuhan
tergantung kepada masing-masing Negara dan perusahaan.Ada perundang-
undangan pada suatu Negara meminta perusahaan untuk menyesuaikan
dengan standar IASB tetapi ada pula yang tidak.
3. HUBUNGAN PADA TEORI REGULASI
Penyusunan standar memiliki karakteristik proses penyesuaian. Pemilihan
standar akuntansi (misalnya oleh AcSB, FASB, IASB) sebaiknya
mempertimbangkan konflik antar konstituensi ketimbang pada unsur proses
perhitungan. Pertimbangan ini menganggap bahwa teori kelompok kepentingan
regulasi mungkin baik sebagai predictor standar baru daripada teori kepentingan
public.
13
4. KONFLIK DAN KOMPROMI
a. Contoh Konflik Konstituensi
Artikel Blumenthal (1992) membahas tentang draft peblikasi FASB tentang
penilaian sekuritas perusahaan dengan fair value. Fair value dapat ditentukan
dengan model present value atau teknik lainnya. Dalam artikel tersebut yang
menadi focus utama adalah konflik konstituensi terkait dengan SFAS 115
(akuntansi untuk investasi tertentu pada utang dan sekuritas ekuitas)
b. Komprehensif Income
Komprehensif income merupakan semua perubahan pada ekuitas selama
periode kecuali yang dihasilkan dari investasi atai distribusi ke pemilik. Disini
termasuk item lain seperti unrealized translation gains and losses dari
konsolidasi foreign subsidiary dibawah SFAS 52, unrealized gains and
lossespada marking to market available for sale securities dibawah SFAS ii5,
dan unrealized gains and lossespada cash flow dari transaksi yang diprediksi
di bawah SFAS 133. SFAS 130 memasukkan item-item tersebut sebagai
comprehensive income.
5. KRITERIA PENYUSUNAN STANDAR
Standar-standar seharusnya menjadi menjadi keputusan yang bermanfaat,
tetapi standar-standar tersebut juga harus dapat diterima oleh konstituen-
konstituen yang lainnya termasuk manajemen.Hal ini meletakkan penentuan
standar dalam situasi konflik dan sulit. Memprediksi suatu resolusi yang dapat
diterima termasuk konflik yang akan datang. Ada beberapa kriteria yang harus
diingat ketika mencoba memahami penentuan standar, yaitu:
a. Decision usefulness (keputusan yang bermanfaat)
Kriteria kebermanfaatan keputusan didasarkan pada informasi dan
pespektif-perspektif pengukuran terhadap laporan finansial dan kajian pasar
modal secara empiris. Informasi yang lebih yaitu kurangnya keributan system
informasi, reaksi investor yang lebih kuat akan menjadikan informasi yang
dihasilkanoleh system, dalam hal lainnya adalah sama. Bukti empiris menyatakan
14
bahwa faktor keamanan merespon informasi akuntansi dan menajdikan persepsi
para investor terhadap informasi menjadi sangat bermanfaat.Pentingnya kondisi
yang menyatakan bahwa penentuan standar baru merupakan keputusan yang
sangat bermanfaat.Kebermanfaatan keputusan menjadi kriteria yang penting untuk
berhasilnya suatu standar, dan ini tidak cukup untuk menjamin kebarhasilan. Hal
lain yang perlu di pertimbangkan adalah sumber-sumber biaya. Implikasi lain dari
masalah fundamental dari teori akuntansi keuangan adalah para penentu standar
harus mempertimbangkan kriteria lain dibandingkan dengan kebermanfaatan
keputusan.
b. Mengurangi Information Asymetri
Dalam hal ini penyusun standar harus menggunakan pengurangan
informasi asimetri dalam modal dan manajerial pasar tenaga kerja sebagai kriteria
standar baru.Pengurangan informasi asimetri meningkatkan operasi pasar. Hal ini
akan memperluas likuiditas pasar, mengurangi fenomena “lemon” dan
menghasilkan keuntungan social. Bagaimanapun juga, harus diperhatikan bahwa
pengurangan informasi asimetri sebagai kriteria bukan satu-satunya yang
memadai.Seperti decision useful yang menimbulkan biaya.Konsekuensinya, sulit
untuk mengetahui ketika standar pengurangan asimetri informasi tidak
menjadikan biaya efektif.
c. Konsekuensi Ekonomis Standar Baru
Salah satu konsekuensi dari standar baru adalah biaya yang akan diadakan
pada perusahaan-perusahaan dan para manajer menyetujui standar tersebut. Hal
ini terjadi diluar biaya kantong (out of pocket cost) yang menghasilkan informasi
mandate baru. Pengurangan kebebasan manajer memilih kebijakan akuntansi yang
berbeda sering berhasil apabila standar baru diimplementasikan yang merupakan
sumber konsekuensi ekonomi. Pertimbangan-pertimbangan ini menyatakan bahwa
penentu standar hendaknya membobot kemungkinan konsekuensi ekonomi dari
standar-standar baru sebagai sumber biaya yang penting yang akan mempengaruhi
kebutuhan standar kemauan konstituen untuk menerimanya. Konsekuensi
15
ekonomi dan standar baru akan ditekankan selama perdebatan masih ada dalam
menuju suatu standar.
d. Aspek Politis Penyusunan Standar
Konsekuensi ekonomis berdampak pada aspek politis penyusunan
standar.Penyusunan standar harus merekayasa consensus yang memadai agar
konstituensi dapat menerimanya. Proses penyusunan standar harus konsisten
dengan interest group theory of regulation.
16
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed. 1986. Accounting Theory (Teori Akuntansi : terjemahan Erwan Dukat). Yogyakarta.A.K.Group
http://skripsi7.wordpress.com/2011/12/20/hubungan-corporate-governance-dan-pengungkapan-informasi-pengujian-secara-simultan/
Scott, William R.. 1997. Financial Acoounting Theory. International Edition. United States of America, A Simon & Schuster Company.
www.google.com
17