Download - Makalah Pil
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 1/13
P r o g r a m S t u d i P e r e n c a n a a n W i l a y a h d a n K o t a
F a k u l t a s T e k n i k S i p i l d a n P e r e n c a n a a n
I n s t i t u t T e k n o l o i S e u l u h N o e m b e r
2012
PENGELOLAAN
LIMBAH DOMESTIKDI
PERKOTAAN
Ismi Fadhilah NRP.3611100013
Nurul Maghfiroh NRP.3611100025
Abdiel Hardwin Dito NRP.3611100037
Sarita Novie Damayanti NRP.3611100049
Sonya Khaerunnisa NRP.3611100061
Timothy Mangara Pardede NRP.3611100073
Septiawan Hendi WiratamaNRP.3611100079
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 2/13
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pengelolaan Limbah Domestik
di Perkotaan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Lingkungan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Surabaya, Mei 2012
Tim Penyusun
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 3/13
3 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………............. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………..… 4
1.2 Maksud dan Tujuan …….….……………………………………………….……………………………………….5
1.3 Sistematika Pelaporan ………………….…………………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Macam-macam Limbah Domestik …………………………………………………………. 6
2.2 Komposisi Limbah Domestik di Perkotaan ………..……………………………………………………... 7
2.3 Bahaya Limbah Domestik …………..………………………………………………………………………………8
2.4 Pengelolaan Limbah Domestik di Perkotaan …………..……………………………………………….. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………….………………………………………………………………………………………………….. 13
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 4/13
4 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Sampah (refuse) adalah sebagian dari sesuatu yang tidak
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari
kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis
(karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (Azwar,
1990). Sumber sampah bisa bermacam-macam, diantaranya adalah : dari rumah tangga,
pasar, warung, kantor, bangunan umum, industri, dan jalan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dari sekian banyak macam limbah, limbah domestik
memberikan kontribusi sampah yang paling besar. Di kota-kota besar, contohnya
Surabaya, masih banyak limbah domestik yang dihasilkan masyarakat yang berdomisili di
area bantaran Kali Surabaya yang dibuang ke kali tersebut. Limbah tersebut sangat
berpotensi mempengaruhi bahkan telah mencemari kualitas air Kali Surabaya apalagi
didukung semakin maraknya jumlah penghuni di area sepadan kali tersebut. Pada April
2012, ditemukan banyaknya ikan yang mati di Kali Surabaya. Menurut Direktur Lembaga
Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi, kematian massal ikan
di Kali Surabaya karena kondisi kali itu ada indikasi kuat telah overload. Beban yang
diterima Kali Surabaya atas berbagai pencemaran, sudah sangat berat.
Pencemaran yang dihasilkan oleh limbah domestik ini banyak menimbulkan kerugian,
baik bagi masyarakat itu sendiri, maupun bagi lingkungan. Misalnya pembuangan limbah
domestik ke sungai. Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan
mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat
mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan
terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari,
air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang
limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan
air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk.
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 5/13
5 | P a g e
Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, maka diperlukan adanya upaya
penanggulangan pencemaran oleh limbah domestik secara menyeluruh, terutama pada
perkotaan. Salah satu nya adalah pengelolaan limbah domestik dengan menggunakan
alat composer yang sudah diterapkan oleh beberapa komunitas pada beberapa wilayah
khususnya di Surabaya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui dan memahami definisi, jenis, serta damapk yang ditimbulkan oleh
pencemaran limbah domestik
b. Mendeskripsikan fungsi dan cara kerja alat composer sebagai alternatif pengelolaan
limbah domestik pada perkotaan
1.3 Sistematika Pembahasan
Agar makalah ini lebih mudah dipahami, maka penulis membagi makalah ini dalam
tiga bab sebagai berikut:
- BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan
- BAB II Pembahasan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai definisi limbah domestik serta alat composer
sebagai salah satu upaya pengelolaan limbah domestic
- BAB IV Kesimpulan
Bab ini merupakan akhir dari makalah ini dan berisikan kesimpulan dari pembahasan
pada bab sebelumnya
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 6/13
6 | P a g e
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Macam-macam limbah Limbah Domestik
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa limbah merupakan hasil buangan dari suatu
proses produksi dari industri maupun rumah tangga (domestik), jadi limbah domestik
adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. limbah-limbah tersebut
dapat berupa cairan, padatanupun gas.
Macam-macam limbah domestik :
Basah
Limbah domestik basah biasanya merupakan limbah organik dan bersifat mudah
busuk, misalnya sayuran, sisa makanan, kertas. Limbah domestik basah juga dapat
berupa cairan yaitu seperti air deterjen, sisa cucia, air sabun, tinja, dll.
Kering
Limbah domestik kering biasanya merupakan limbah anorganik, sulit terurai sehingga
tidak mudah membusuk. Logam, besi, kaleng, pastik, karet, botol adalah beberapa
contoh dari limbah domestik.
Daur ulang
Yang dimaksud limbah domestik daur ulang adalah limbah yang dihasilkan oleh
rumah tangga yang dapat didaur ulang kembali, misalnya kertas-kertas buangan,
koran, kardus.
B3
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifatnya dan
atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahluk hidup lainnya. Contoh-contoh limbah domestik B3 yaitu botol parfum, kaleng
bekas yang berisi gas-gas, baterai Hp.
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 7/13
7 | P a g e
2.2 Komposisi Limbah Domestik di Perkotaan
Dalam permasalahan sampah perkotaan, lahan TPA Benowo sebagai satu satunya
TPA yang dimiliki oleh Kota Surabaya lambat laun akan terisi penuh oleh sampah. Saat
ini tinggi timbunan sampah di TPA Benowo sudah mencapai sekitar 15 m sedangkan
Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk membatasi ketinggian timbunan sampah di
TPA Benowo sampai sekitar 20 m. Keterbatasan lahan untuk TPA di Kota Surabaya harus
menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya.
Perilaku masyarakat Surabaya yang semakin konsumtif juga membuat permasalahan
sampah menjadi semakin kompleks. Hal ini terlihat pada pengelolaan sampah di TPA di
tahun 2011, volume sampah masuk per hari mencapai 10.000 m3/hari. Perkiraan jumlah
timbulan sampah tahun 2011 untuk 806.794 rumah tangga yaitu sebesar 1200 ton/hari.
Sedangkan komposisi sampah di Surabaya tahun 2011 terdiri dari organik sebesar 39,7
Ha, kertas sebesar 18,3 Ha, plastik sebesar 25,8 Ha, logam sebesar 2,5 Ha, dan kayu 1,9
Ha. Sumber sampah di Surabaya tahun 2011 terdiri atas Pemukiman 79,19%, pasar 8,6%,
pertokoan 1,64%, hotel 1,11%, rumah Sakit 1,37%, jalan 0,62%, industri 6,86%, dan lahan
terbuka 0,61%.
Berkaitan dengan pengelolaan TPA Benowo pasca operasi. Dengan timbulan 1200
ton yang masuk ke TPA Benowo setiap harinya, maka juga akan dihasilkan gas CH4 dalam
jumlah yang besar pula. Jika setiap 1 ton sampah menghasilkan 50 Kg CH4, maka potensi
gas metana yang akan dihasilkan mencapai 60 ton gas CH4. Jika dikonversi dengan CO2
menjadi sebesar 3.465 ton.
Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat gas CH4 merupakan salah satu
Bahan Perusak Ozon (BPO) di atmosfer bumi sehingga menyebabkan terjadinya
pemanasan global. Satu mol CH4 dapat menangkap panas yang dipantulkan kembali oleh
bumi 25 kali lebih banyak daripada satu mol CO2. Dengan kemampuan tersebut maka
CH4 mempunyai andil 25 kali lebih besar dalam pemanasan global daripada CO2.
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 8/13
8 | P a g e
2.3 Bahaya Limbah Domestik
Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas
lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat
membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian
banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga.
Terlebih lagi kita yang berdomisili di Surabaya yang merupakan kota pesisir dimana laut
merupakan tujuan akhir bagi limbah yang tidak dikelola dengan baik, hal ini juga
membahayakan lingkungan perairan laut.
Limbah rumah tangga yang dirasa sangat berbahaya bagi lingkungan antara lain
limbah bahan kimia baik dari MCK, emisi gas CO2 maupun aktifitas lain dan sampah
plastik. Limbah plastik merupakan salah satu musuh besar yang banyak diperangi oleh
berbagai pihak yang peduli terhadap lingkungan. Secara umum ada tiga jenis input
utama limbah rumah tangga ke laut yaitu: langsung pembuangan limbah ke laut, air
hujan dan polutan yang dilepaskan dari atmosfer.
Berikut adalah dampak negatif dari limbah rumah tangga yang masuk ke dalam
lingkungan laut:
1. Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang
terbawa salah satunya adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk dalam
pertanian maupun limbah dari peternakan dan manusia. Salah satu yang paling
sering ditemukan adalah detergen. Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur
sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat
cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di
bagian bawah akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetisi
dalam mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut.
Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic
dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
2. Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik
berlebihan serta buangan industri akan memberi efek peningkatan kadar keasaman
laut. Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan
kesehatan pernafasan. Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral
CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfir meningkat maka laut juga akan menyerap
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 9/13
9 | P a g e
lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini
mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk
membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka hewan-
hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu dekat.
3.
Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang
hidup pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan,karena tak jarang
plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik
tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini,
sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui
kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi karena mereka tidak mudah terurai,
mereka akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada paparan sinar
matahari, tetapi hanya dapat terpjadi dalam kondisi kering. Sedangkan dalam air
plastik hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, namun
tetap polimer, bahkan sampai ke tingkat molekuler. Ketika partikel-partikel plastik
mengambang hingga seukuran zooplankton dan dikonsumsi oleh hewan lain yang
lebih besar, dengan cara inilah plastik masuk ke dalam rantai makanan. Banyak dari
potongan plastik ini berakhir di perut burung-burung laut dan hewan laut lain
termasuk penyu. Bahan beracun yang digunakan dalam pembuatan bahan plastik
dapat terurai dan masuk ke lingkungan ketika terkena air. Racun ini
bersifat hidrofobik (berikatan dengan air) dan menyebar di permukaan laut. Dengan
demikian plastik jauh lebih mematikan di laut daripada di darat.
Kontaminan hidrofobik juga dapat terakumulasi pada jaringan lemak, sehingga racun
plastik diketahui mengganggu sistem endokrin ketika dikonsumsi, serta dapat
menekan sistem kekebalan tubuh atau menurunkan tingkat reproduksi.
2.4 Pengelolaan Limbah Domestik di Perkotaan
Perkotaan merupakan salah satu penyumbang sampah organik dan anorganik yang
cukup besar. Dewasa ini merupakan jaman yang melakukan pembangunan yang
berkelanjutan sehingga semua hal pembangunan yang dilakukan harus dilakukan dengan
mempertimbangkan nasib masa depan. Dalam perkembangan jaman, telah ditemukan
banyak sekali pengolah limbah yang dapat diaplikasikan. Namun belum semua inovasi
tersebut dapat diaplikasikan secara penuh dengan pertimbangan berbagai aspek. Di
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 10/13
10 | P a g e
Indonesia sangat dicari inovasi-inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Contoh perkotaan di Indonesia yang membutuhkan inovasi teknologi pengolah limbah
khususnya limbah domestik yang ramah lingkungan dan ekonomis yaitu seperti pada
kota Surabaya. Di Kota Surabaya ada daerah yang telah berhasil melakukan program
pengolah limbah domestik secara terpadu. Daerah tersebut ada di daerah Kelurahan
Genteng, di Kelurahan Genteng tersebut warganya telah melakukan inovasi berupa
sebuah sistem pengolahan sampah yang sangat baik. Seluruh limbah yang dihasilkan,
dikelola secara mandiri oleh setiap rumah tangga. Prosesnya yaitu dengan menggunakan
sistem bank sampah. Bank sampah disini yaitu dengan penukaran sampah dengan
barang yang sudah bernilai. Dalam bank sampah tersebut, limbah domestik akan dipilah-
pilah sesuai jenisnya yaitu sampah daur ulang, sampah organik kering dan sampah
organik basah. Untuk sampah B3 hanya dikumpulkan dan ditukarkan dengan uang oleh
pihak unilever atau pengumpul lainnya. Selain bank sampah, di tiap rumah tangga
memiliki 2 jenis tong sampah yaitu tong sampah organik dan non organik, selain itu juga
tiap 3 rumah atangga terdapat 2 komposter yang terdiri dari komposter kering dan
basah. Teknologi komposter inilah yang perlu di publikasikan ke khalayak banyak karena
sifatnya yang mudah dalam pembuatan dan manfaatnya yang cukup tinggi. Cara kerja
komposter yaitu :
1. Tentukan lokasi pengomposan ditempat terbuka sehingga aerasi berjalan dengan
baik. Lokasi pengomposan harus terlindung dari air hujan dan sinar matahari
langsung serta mempunyai drainase yang baik
2. Siapkan alat dan bahan pengomposan antara lain : komposter, Sy-Dec mikroba
pengurai, organic agent, ember, dan alat pengaduk
3. Pemilihan sampah organik. Bahan organik yang sudah terseleksi sebiaknya
dihancurkan / dipotong-potong dalam bentuk kecil-kecil agar proses dekomposisinya
menjadi lebih cepat dan lebih sempurna
4. Larutkan Sy-Dec mikroba pengurai sedikit. Diamkan selama 1 jam, selama didiamkan
lakukan pengadukan 3-5 kali.
5. Siramkan/cipratkan larutan Sy-Dec mikroba pengurai ada bahan sampah organik
sampai membahasi semua bahan
6. Campur bahan sampah organik yang telah disiram Sy-Dec dengan organic agent
sebanyak 5-10% dari sampah organik dan aduk sampai merata
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 11/13
11 | P a g e
7. Bahan sampah organik yang telah diproses dimasukkan kedalam tong komposter.
Tutup selama 1 hari, proses komposting yang baik temperatur 45-650
C dapat dicapai
2-3 hari
8. Proses pembusukkan sampah organik secara aerob dalam komposter selama + 10
hari. Bolak-balik/tusuk-tusuk sampah organik setiap hari agar proses aeasi berjalan
sempurna. Bahan kompos harus selalu dijaga kelembabannya, suhu dan aerasi
9. Perubahan warna menjadi hitam dan coklat kehitaman menandakan bahwa sampah
organik sudah menjadi kompos
Hal-hal yang telah dikatakan tersebut merupakan cara kerja komposter secara
umum. Dalam cara kerja terebut telah dijelaskan bahwa dibutuhkan sebuah tong
komposter. Cara pembuatan tong komposter juga tidak terlalu sulit. Bahan-bahan yang
digunakan yaitu tong plastik dan tutupnya, styrofoam (gabus) bekas , jaring, karpet, dan
kompos. Peralatan yang dipakai yaitu bor listrik, spidol, dan gunting. Kunci utama proses
komposting adalah adanya aerasi yang baik. Oleh karena itu pada komposter sebaiknya
terdapat lubang-lubang ventilasi. Lubang ventilasi dapat dibuat dengan cara mengebor
atau melubanginya dengan paku panas. Buatlah pola lubang dengan spidol di bagian
dasar dan dinding komposter. Pola lubang pada dasar komposter dibuat melingkar
dengan jarak antar lubang sekitar 4 cm. Sedangkan pola lubang pada dinding komposter
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 12/13
12 | P a g e
Lubangilah pola-pola tersebut secara hati-hati dan rapi. Cara membuat bantalan
tersebut yaitu dengan memotong styrofoam bekas berukuran 2 cm secukupnya.
Potongan-potongan styrofoam tersebut kemudian dimasukkan ke dalam jaring agar tidak
tercerai berai. Ukuran jaring berisi potongan styrofoam disesuaikan dengan diameter
komposter. Bantalan yang sudah jadi tersebut kemudian diletakkan di dasar komposter.
Cara membuat pelapis bantalan dan selimut atas yaitu dengan membuat pola mlingkar
pada lembaran karpet dengan bantuan tutup tong plastik dan spidol. Guntinglah karpet
menurut polanya, 2 buah. Salah satunya dilubangi secara merata sebagai pelapis di atas
bantalan dan yang satunya tidak perlu dilubangi, digunakan sebagai selimut penutup
sampah yang sedang dikomspokan. Maka susunan komposter tersebut yaitu di bagian
dasar ada bantalan styrofoam. Diatasnya ditaruh karpet pembatas berlubang-lubang.
Diatas karpet ditaruh kompos dan karpet selimut ditaruh paling atas. Dengan begitu tong
komposter tersebut sudah siap pakai.
Hasil olahan sampah organik akan menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan untuk
tanaman di setiap halaman rumah warga itu sendiri dan bisa juga dijual. Para warga di
Kecamatan Genteng tersebut telah paham arti pentingnya lingkungan sehat dan bersih,
maka dari itu sudah sejak dini di kampung tersebut diajarkan akan arti penting
lingkungan sehat. Contohnya yaitu salah satunya dengan menghias tong komposter
tersebut agar anak-anak kecil yang ada di kecamatan tersebut tidak takut dan mau
terbiasa membuang sampah pada tempatnya.
7/18/2019 Makalah Pil
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pil-56d5fe3851bb1 13/13
13 | P a g e
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Limbah atau yang lebih dikenal sampah, merupakan hasil buangan dari suatu
proses produksi dari industri maupun rumah tangga (domestik), jadi limbah domestik
adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Limbah dapat berupa
cairan, padat maupun gas. Macam-macam limbah domestik adalah limbah basah,
kering, daur ulang, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Timbulan sampah yang tidak segera di daur ulang akan menghasilkan gas CH4 dan
gas CO2. Komposisi sampah di Surabaya tahun 2011 terdiri dari sampah organik,
kertas, plastik, logam, dan kayu. Sumber sampah di Surabaya tahun 2011 terdiri ataspemukiman, pasar, pertokoan, hotel, rumah Sakit, jalan, industri, dan lahan terbuka.
Bahaya limbah rumah tangga bagi lingkungan antara lain limbah bahan kimia baik
dari MCK, emisi gas CO2 maupun aktifitas lain dan sampah plastik. Dampak negatif
dari limbah rumah tangga yang masuk ke dalam lingkungan laut adalah terjadinya
eutrofikasi, peningkatan emisi CO2, dan sampah plastik yang mengandung zat-zat
beracun dan susah terurai sehingga menimbun di laut.
Salah satu inovasi teknologi untuk menanggulangi sampah domestik di perkotaan
adalah Bank Sampah, yaitu penukaran sampah dengan barang yang sudah bernilai.
Bank sampah ini sudah diterapkan oleh masyarakat di Kelurahan Genteng,
Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Dalam bank sampah, limbah domestik akan
dipilah-pilah menjadi sampah daur ulang, sampah organik kering, dan sampah
organik basah. Untuk sampah B3 hanya dikumpulkan dan ditukarkan dengan uang
oleh pihak unilever atau pengumpul lainnya. Selain itu, tiap rumah tangga memiliki 2
jenis tong sampah yaitu tong sampah organik dan non organik, dan tiap 3 rumah
tangga terdapat 2 komposter yang terdiri dari komposter kering dan basah.
Cara kerja komposer yaitu menggunakan proses pembusukkan sampah organik
secara aerob. Komposer hanya terbuat dari tong bekas, sehingga tidak membutuhkan
biaya banyak, jadi akan sangat mudah apabila diterapkan kepada masyarakat
menengah-kebawah. Hasil olahan sampah organik akan menjadi pupuk kompos yang
bisa digunakan untuk tanaman di setiap halaman rumah warga atau bisa juga dijual.