Download - Mendeteksi Penyakit Rabies Pada Manusia
Metode case based reasoning adalah salah satu metode untuk membangun sistem pakar dengan
pengambilan keputusan dari kasus yang baru dengan berdasarkan solusi dari kasus – kasus
sebelumnya. Konsep dari metode case based reasoning ditemukan dari ide untuk menggunakan
pengalaman – pengalaman yang terdokumentasi untuk menyelesaikan masalah yang baru. Para
decisionmaker kebanyakan menggunakan pengalaman – pengalaman dari problem solving
terdahulu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sekarang.
Case Based Reasoning menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) yang
menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledege dari kasus-kasus
sebelumnya. Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga
sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan bertambah.
Gejala – gejala rabies pada manusia terdiri dari empat stadium yaitu :
1. Prodromal (permulaan)
2. Sensoris (rangsangan)
3. Eksitasi (gila)
4. Paralisis (lumpuh)
Untuk ciri-ciri dari empat stadium tersebut adalah :
1. Stadium Prodromal (permulaan)
Ciri-ciri sebagai berikut :
- Lemah dan lesu
- Nafsu makan berkurang
- Demam
- Sulit tidur
- Mual dan muntah
- Sakit kepala berat
- Nyeri tenggorokan
2. Stadium Sensoris (rangsangan)
Ciri-ciri sebagai berikut :
- Nyeri
- Timbulnya rasa panas dan kesemutan pada luka gigitan atau cakaran, serta
meningkatnya perasaan cemas
3. Stadium Eksitasi (gila)
Ciri-ciri sebagai berikut :
- Berteriak tidak jelas
- Berlari dan melompat-lompat
- Menjambak rambut sendiri
- Takut air, cahaya serta suara
- Berliur berlebihan
- Keluar cairan tubuh seperti air mata
4. Stadium Paralisis (lumpuh)
Ciri-ciri sebagai berikut :
- Mulut menganga, dan lumpuh dari kaki hingga otot pernafasan sehingga sulit
bernafas. Dalam empat sampai enam hari setelah gejala pertama muncul, seorang
penderita bisa meninggal.
Kesimpulannya sebagai berikut :
1. Stadium Prodromal (Permulaan)Pasien anda terkena gejala stadium PRODROMAL (Permulaan)
Pada tahap ini, pasien dikatakan berada pada stadium prodromal karena memiliki tanda-
tandanya seperti : lemah dan lesu, nafsu makan berkurang, demam, sulit tidur, mual dan
muntah, sakit kepala berat, dan nyeri tenggorokan.
2. Stadium Sensoris (Rangsangan)
Pasien anda terkena gejala stadium SENSORIS (Rangsangan)
Pada tahap ini, pasien dikatakan berada pada stadium sensoris karena memiliki gejala
seperti nyeri di badan, timbulnya rasa panas dan kesemutan pada luka gigitan atau
cakaran, serta meningkatnya perasaan cemas.
3. Stadium Eksitasi (Gila)
Pasien anda terkena gejala stadium EKSITASI (Gila)
Pada tahap ini, pasien dikatakan berada pada stadium eksitasi karena memiliki Gejala
berupa mulainya berteriak dengan tidak jelas, berlari, melompat-lompat dan juga
menjambak rambut sendiri, takut air, cahaya, serta suara, berliur berlebihan, dan
keluarnya cairan tubuh seperti air mata.
4. Stadium Paralisis
Pasien anda terkena gejala stadium PARALISIS (Kelumpuhan)
Pada tahap ini, pasien dikatakan berada pada stadium paralisis karena memiliki Gejala
seperti mulut menganga, dan lumpuh dari kaki hingga otot pernafasan sehingga sulit
bernafas. Dalam empat sampai enam hari setelah gejala pertama muncul, seorang
penderita rabies bisa meninggal.
Pengobatan
Setelah mengetahui gejala-gejala rabies, seorang penderita harus langsung menangani sakitnya.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan air bersih mengalir
selama 15 menit. Tambahkan pula sabun atau deterjen. Lalu, bersihkan dengan antiseptik.
Selanjutnya, disarankan mendatangi pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera mendapat
pengobatan medis. Di sana, penderita akan diberi serum anti rabies dan vaksin berkala.
“Ketika terinfeksi rabies, umumnya manusia akan disuntik serum dan vaksin sebanyak tiga kali
setelah digigit dan dicakar,”
PENGETAHUAN
1. Apakah pasien baru saja terkena gigitan dari anjing, kucing, kera, rakun dan kelelawar ?