Download - Narrative report about Rohingya Refugees
LAPORAN DISTRIBUSI BANTUAN EMERGENCYUNTUK KORBAN ROHINGYA DI ACEH
POSKO KOMUNITAS GEMPUR BERSAMA JARINGAN PERIODE 6-9 Juli 2015
A . Pendahuluan1. Wilayah Kuala Langsa (Aceh Timur)
Keadaaannya jauh lebih baik daripada hari-hari sebelumnya, yaitu sudah terpenuhinya kebutuhan logistik bahkan bukan hanya itu Gempur ditemani team AFSC memberikan beberapa paket ibu melahirkan berupa bedong bayi,gendongan dllBeserta beberapa keranjang parcel buah segar untuk para ibu-ibu rohingya yang hamil.Adapun, situasi tempat pengungsi yang sekarang ini jauh lebih bersih dan rapi karena para pengungsi ditempatkan di satu barak. satu barak maksimal berjumlah empat orang tapi bagi pengungsi yang tidak memiliki keluarga akan di gabung di satu barak dengan pengungsi yang tidak memiliki keluarga juga.
Lokasi Rumah tempat tinggal para pengungsi yang ada diwilayah Kuala Langsa
Bahkan fasilitas disetiap rumah sudah cukup memadai seperti adanya kipas angin, tempat tidur ,Dll
Fasilitas yang ada didalam rumah pengungsi
2. Wilayah Bayeun (Aceh timur )Pengungsi diwilayah bayeun sudah cukup memadai karena sudah terpenuhinya bahan makanan serta kebutuhan lain disaat bulan puasa seperti terpenuhinya sarung, mukena dan sajadah. Situasi tempat pengungsi sudah mulai teratur yaitu dengan cara memisahkan pengungsi orang Bangladesh dan Myanmar. Bukan hanya itu , bagi pengungsi rohingya yang sedang hamil dipisahkan dari pengungsi lainnya dan menetap bersama keluarga mereka di satu rumah yang kira-kira berukuran 4*4 Meter.
3. Wilayah Blang adoy (Lhoksumawe)Namun jauh berbeda dengan para pengungsi yang ada di wilayah Blang
Adoy (Yang dulunya di kuala cangkoi) ,Mereka belum di pindahkan ke
rumah pengungsi yang telah dibangun karena rumah tersebut belum
selesai di bangun . sementara itu para pengungsi tinggal di Gedung yang
kamarnya di sekap-sekap dimana maksimal satu kamar 6 Orang.bagi
pengungsi yang tidak memiliki keluarga seperti di camp tempat
perempuan rohingya! Mereka akan di gabung di satu barak.
Misalnya : bagi anak yang tidak ada orang tuanya atau keluarganya tidak
diketahui maka anak-anak tersebut akan digabung di satu rumah namun
jika laki-laki maka akan berkumpul dengan pengungsi yang laki-laki begitu
juga sebaliknya dengan perempuan.
Tempat pengungsi sementara yang ada di wilayah Blang Adoy
B. Temuan lapangan
1. wilayah kuala langsa (Aceh timur)
Pada kunjungan kali ini GEMPUR bersama team AFSC hanya melakukan beberapa kegiatan saja seperti melakukan permainan terhadap anak-anak berupa membuat Kerajinan Pesawat dari botol bekas dan memberikan beberapa sumbangan berupa paket ibu melahirkan, buah segar di wilayah kuala langsa ini.
Fatimah, 8 tahun Fatma, 8 tahun
Juleha, 7 tahun
Rofika, 8 tahun isma, 4 tahun
Setelah kegiatan yang kita lakukan selesai ,Gempur mengajak anak-anak pengungsi rohingya foto bersama untuk menjaga tali cinta kasih bersama anak-anak tersebut.
Foto bersama anak-anak pengungsi Rohingya setelah selesai melakukan aktivitas dan ditempat GEMPUR bersam team AFSC juga dibantu oleh salah satu lembaga yaitu Dompet Duafa
Selain itu,Gempur juga membagikan mukena kepada perempuan pengungsi rohingya dan Demi menjaga keamanan saat pembagian Mukena dipengungsian rohingya , sukarelawan Gempur bersama team AFSC melakukan pembagian mukena di mushola tempat pengungsi biasanya melakukan kegiatan sembayang. Hal ini dilakukan agar para pengungsi tidak berebutan saat pembagian mukena.
Pembagian mukena kepada perempuan pengungsi rohingya di wilayah kuala langsa
Gempur bersama team afsc juga menitipkan sejumlah paket ibu melahirkan di posko kesehatan beserta buah segar khusus buat para ibu hamil. Hal ini dilakukan agar saat pembagian paket tersebut tidak adanya keributan karena jika dilakukan pembagian secara langsung kepada ibu-ibu hamil , maka pengungsi lain akan ribut karena melihat paket tas dan buah.
Serah terima paket ibu melahirkan di posko kesehatan
2. Wilayah Bayeun (Aceh timur)
Setelah dari kuala langsa ,Gempur ditemani team Afsc langsung menuju ke wilayah pengungsian yang ada di Bayeun, kali ini Gempur membagikan secara langsung pembagian mukena perempuan dan tidak ada kendala apapun, karena seluruh pengungsi sangat tertib baik itu saat pembagian makanan maupun pengecekan kesehatan.
Serah terima mukena kepada para pengungsi rohingya (Hapsa)
Beberapa pengungsi Bangladesh melakukan konsultasi terhadap bagian posko kesehatan
Bukan hanya itu saja, GEMPUR juga mebagikan bingkisan parsel kepada ibu-ibu hamil yang berisi buah segar karena di kunjungan sebelumnya para ibu
hamil mengatakan bahwa mereka menginginkan buah-buah segar selain itu kita juga membagikan paket ibu melahirkan secara langsung kepada para ibu-ibu hamil yang ada di pengungsian. Mereka sangat senang saat dibagikan paket tersebut sekaligus menjelaskan juga apa yang ada dalam tas paketnya beserta kegunaanya.
Pemberian perlengkapan melahirkan kepada Sonuar Begom
Pemberian parsel buah segar yang diberikan langsung oleh gempur kepada Samiga Begom
Tidak hanya pada ibu-ibu hamil Rohingya saja diberikan buah segar ,namun pada pengungsi lainnya juga dibagikan berupa buah segar untuk disantap di saat berbuka puasa . Namun buah-buah tersebut tidak dibagikan kepada pengungsi secara langsung melainkan dititipkan kepada posko bagian logistik dan akan dibagikan saat berbuka puasa .
Serah terima buah kepada posko bagian dapur umum
3.Wilayah Blang Adoy (Lhoksumawe)
Gempur juga melakukan beberapa kegiatan seperti ,nonton bareng bersama anak-anak pengungsi rohingya dan bermain bersama . hal ini dilakukan agar anak-anak tersebut bisa lebih dekat berinteraksi dengan relawan-relawan yang ada dilapangan walaupun secara langsung relawan tidak mengerti bahasa yang digunakan mereka namun dengan bahasa isyarat mereka sedikit mengerti.
Nonton bersama anak-anak pengungsi rohingya
Bemain ular keliling bersama anak-anak pengungsi rohingya
Berbeda dengan pengungsi yang ada di wilayah ini, pembagian paket ibu melahirkan dilakukan secara teratur dengan cara memanggil seluruh para ibu hamil ke posko Gempur.
Pembagian paket ibu melahirkan
selain itu para pengungsi perempuan rohingya juga diajarkan beberapa kegiatan oleh relawan-relawan yang menetap di sana.
Kerajinan tangan menjahit
C. Hasil temuan lapangan
1. wilayah kuala langsa (Aceh timur)
pengungsi yang ada di langsa malah ikut mengambil alih dalam urusan masak-memasak dengan dibantu oleh para relawan dari berbagai lembaga seperti UNHCR dan ATC . kegiatan memasak ini tanpa paksaan dari para relawan yang ada dilokasi tetapi memang kemauan mereka sendiri untuk melakukannya.
Memasak menu berbuka puasa
2. Wilayah Bayeun (Aceh timur)
Kunjungan ketiga yang dilakukan Gempur pada tanggal 6-9 Juli 2015 , tim relawan ditemani Team AFSC melihat perkembangan para pengungsi rohingya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya seperti
sudah dibangunnya sebuah mesjid bagi para pengungsi rohingya maupun bagladesh, mesjid tersebut dapat digunakan oleh siapapun selama tidak merusak segala peralatan yang ada dalam mushola.
Mesjid baru yang ada di pengungsian
Para pengungsi juga kelebihan pakaian sehingga banyak pakaian yang ditumpuk disatu tempat dengan ditutupi tenda agar tidak basah ketika hujan turun.
Tumpukan pakaian di pengungsian wilayah bayeun
Namun, dari hasil pantauan Gempur kami melihat tumpukan sampah di camp perempuan tepat di depan pintu masuk camp pengungsi. Setelah ditanya lebih luas dibantu oleh salah seorang anak pengungsi rohingya yang mampu berbahasa inggris dan bertanya kepada
pengungsi mengapa mereka menumpuk sampah didepan pintu camp . mereka mengatakan bahwa tempat sampah yang besar “So far from they camp” tapi ada juga yang mengatakan bahwa mereka malas karena selalu yang mambuang sampah tersebut kamar dekat pintu camp tersebut padahal seluruh kamar menumpuk sampah didepan pintu dan tidak mau bergantian membuang sampah tersebut.
3.Wilayah Blang Adoy (Lhoksumawe)
Kunjungan ketiga yang dilakukan Gempur pada tanggal 6-9 Juli 2015 , tim relawan ditemani Team AFSC , dari Hari pertama sampai hari terakhir melakukan beberapa kegiatan bersama pengungsi rohingya dari hasil pantauan kita ditempat pengungsian bahwa malam sebelum Gempur pergi kepengungsian tanggal 9 juli yang ada di Blang Adoy ,dulunya masih ditempatkan di kuala cangkoi (Lhoksumawe) mendapat kabar dari relawan bagian dapur umum bahwa malamnya para pengungsi melakukan aksi Demo kebagian dapur umum alasannya karena mereka tidak menyukai makanan yang dimasak oleh para relawan bagian dapur umum . namun, para relawan bagian dapur umum mengatakan bahwa mereka (Relawan dapur umum) ingin sekali para pengungsi ikut dalam mengambil alih masak-memasak . tetapi hal itu tidak bisa dilakukan karena tidak diizinkan oleh salah satu lembaga internasional yaitu IOM .
Salah satu relawan bagian dapur umum bercerita kejadian para pengungsi menolak masakan mereka.
Kebersihan para pengungsi juga kurang, dapat dilihat pada gambar diatas bahwa mereka membuang sampah sembarangan dan membuang nasi ,hal ini dikarenakan para pengungsi tidak menyukai masakan yang diberikan oleh para relawan dari dapur umum.
D. Perkembangan Data pengungsi
Data seluruh pengungsi Rohingya yang ada di Aceh dapat dilihat dibawah ini :
Wilayah Asal LK PR Anak Lansia Bumil
Total
Kuala simpang(Aceh Tamiang)
Bangladesh - - - - - 47 orang
Kuala langsa(Aceh Timur)
-Bangladesh-Myanmar
0118
076
063
00
05
426 orang262 orang
Bayeun(Aceh Timur)
-Bangladesh-Myanmar
52144
074
084
00
03
52 orang305 orang
Blang Adoy(Aceh Utara)
Myanmar 208 69 52 0 4 333 orang
E. Lembaga-lembaga yang bekerja di wilayah pengungsi
1. Lembaga – lembaga donor dan posko relawan yang sudah bekerja di lokasi
pengungsian antara lain :
Lembaga internasional : IOM, UNHCR
Lembaga Nasional-Lokal : Dompet Duafa, Tanda Seru, LBH APIK,
Komunitas Cinta Baca (KOCIB), HMI, TANDASERU, BEM mahasiswa
IAIN COT KALA, Relawan Aksi Tanggap Cepat (ATC), Komunitas Radio
antar penduduk indonesia (RAPI)
Lembaga Pemerintah : DINSOS (Pos Bantuan), Badan pemberdayaan
anak dan perempuan (BP3A), DINKES (Pos kesehatan), TNI
(Keamanan), kepolisian, Imigrasi (Pendataan)
Adapun lembaga-lembaga tambahan yang baru seperti :
WHC (World human care)
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Kinder Hut (Volunteer from UK)
PARMUSI (Persaudaraan muslimin indonesia)
Bulan sabit merah indonesia
MERCY (Give a grain of hope)
F. Distribusi bantuan
Distribusi bantuan dilakukan ke tiga wilayah tempat pengungsi (Kuala Langsa, Bayeun,Blang Adoy) adapun barang bantuan yang didistribusikan sebagai berikut :
NAMA BARANG JUMLAHCelan buka dan tutup bayi 12 lusinBaju lengan pendek dan panjang 12 lusinpopok bayi 12 lusinBedong bayi 12 lusinSarung tangan dan kaki 3 lusinKelambu jumbo 12 lusinKasur bayi 12 lusinSinlet bayi 12 lusinTopi bayi 1 lusinGendongan 1 lusinPerlengkapan mandi bayi 12 lusinKeranjang 12 lusin
Mukena 155 pc Sajadah 60 pcSarung 140 pcBuah segar pengungsi 889 kg Buah semangka 160 bijiGelang 4 lusinSendal anak-anak 65 pasangBando 4 lusinBola anak-anak 40 buahKipas angin 1Tikar 2Wayar 1 gulungDistribusi tidak difokuskan pada bantuan makanan karena bantuan makanan sudah terpenuhi selama satu tahun telah ada disediakan oleh pemerintah maupun sumbangan bahan makanan dari para lembaga internasional dan nasional. Gempur menyediakan kebutuhan yang belum tersentuh oleh pemerintah.
Rencana kedepan gempur akan menyumbangkan alat-alat mandi seperti perlengkapan mandi, alat bermain, pakaian dalam bagi para ibu hamil dan detergent . Hal ini dilakukan karena team kita melihat bahwa semakin lama para pengungsi kebutuhan alat mandi seperti sabun mandi,sampo,pasta gigi.
G. Kendala yang dihadapi
Dalam melakukan pendataan dan penyaluran bantuan emergency, tim relawan menghadapi beberapa kendala dalam proses distribusi bantuan dan pendataan, seperti:
-Tempat pengungsian yang tersebar di daerah yang berbeda-beda, sehingga jarak tempuh yang jauh membutuhkan waktu dan alat transportasi khusus untuk sampai ke tempat pengungsian.
-jika masuk kedalam camp pengungsian harus ada hubungan dengan salah satu lembaga sehingga memudahkan untuk memasuki wilayah pengungsian karena di satu wilayah pengungsian sangat dijaga ketat oleh petugas keamanan.
-Pengungsi yang selalu berkelahi terutama di barak perempuan membuat pembagian sumbangan makin sulit karena segerombolan orang-orang akan berebutan saat pembagian.
-Kesulitan berkomunikasi karena pengungsi hanya bisa berbahasa myanmar,Burma, Urgu dan banglades, hanya 1-2 orang yang mampu berbahasa inggris pasif, sehingga relawan harus menggunakan bahasa isyarat dan kemungkinan mengalami salah penafsiran dalam komunikasi.
H. Rekomendasi
-Kunjungan selanjutnya hanya akan terfokuskan pada satu wilayah saja dan memperbanyak memberikan alat kebutuhan mandi berupa odol,sabun mandi,sampo serta memberikan detergen.
-Mengajak anak-anak pengungsi bermain dan berkreatifitas