oooooO
oooooaaaaoooooooooooO
oooooooo
LAPIIRAN AKUilTABITITAS KIilERJA
EIRTI HUKUM tlAIII TIREAIIII$ASI
TAHUH afrI 5
KEMENTERIAN
TAHUN
KESEHATAN
2015
ooO
oooaoaaooooooooooooooooooooooooo
ooooooooooooooooooooooooooooooaoooo
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan nikmat dan karunia-Nya, kita dapat menerbitkan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAK) Biro Hukum dan Organisasi Setjen
Kemenkes Tahun 2015. tAK ini berisi informasi tentang uraian
pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan Biro Hukum
dan Organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya selama tahun
2A|$. LAK ini juga memuat aspek keuangan yang secara langsung ada
hubungannya dengan hasil(oufput) dalam rangka mendukung kinerja manajerial Biro
Hukum Dan Organisasi.
Pembangunan hukum merupakan bagian yang terintegrasi dalam proses
pembangunan kesehatan yang memerlukan kebijakan yang harus dipayungi oleh
hukum agar dapat berjalan efektif dan efisien serta dapat diterima oleh masyarakat.
Selain itu proses pengembangan organisasi yang efektif dan efisien akan melahirkan
kebijakan yang sejalan dengan Rencana Strategis yang ditetapkan yang pada
akhirnya bermuara pada tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang
Undang Dasar Negara Republik tndonesia Tahun 1945, yailu kesejahteraan bagi
seluruh rakyat lndonesia khususnya dalam bidang kesehatan.
Pembangunan hukum tahun 2015 difokuskan pada penyelesaian peraturan
perundang-undangan yang menjadi amanat Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan dan Utrdang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit serta bermacam peraturan yang mengatur Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria. Sedangkan pengernbangan organisasi difokuskan uniuk menyelesaikan
proses reorganisasi Kementerian Kesehatan serta menyelesaikan perangkat
manajemennya antara lain penyusunan susunan jabatian, uraian jabatan dan
tatalaksana.
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi
tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh pegawai, unit-unit lintas program dan
lintas sektor terkait.
Demikian, kami sampaikan ucapan terima kasih. Semoga Laporan Akuntabilitas
Kinerja Biro Hukum dan Organisasi ini dapat memberikan manfaat bagipihak-pihak
yang berkepentingan, baik sebagai informasi n evaluasi kinerja.
ukum dan Organisasi,
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
O
oooooooooooaooooooooaO
ooooooooooO
TKHTISAR EKSEKUTIF
sesuai dengan Rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahu n 2015-201 9'
makaLaporanAkuntabilitasKinerjaBiroHukumdanorganisasiTahun20lSini disajikan merupakan tahun pertama capaian kinerja selama tahun 2015-
2019.
Bagi Biro Hukum dan organisasi, laporan akuntabilitas kinerja memiliki dua
fungsiutama.Pertama,merupakanSaranauntukmenyampaikanpertanggungjawabankinerjakepadaSekretarisJenderal,danseluruhpemangkukepentinganbaikyangterkaitlangsungmaupuntidaklangsung.Kedua,merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
secara berkelanjutan. Adanya dua fungsi utama ini memperjelas bahwa
informasi yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (lAK) 2015
harusdapatmemenuhikebutuhanpenggunainternaldaneksternal.
LAK ini secara garis besar berisikan informasi rencana kineria dan capaian
kinerja yang telah clicapai selama tahun 2}1rc' Rencana kinerja 2015 dan
penetapankinerja2ollmerupakankinerjayangingindicapaiselamatahunzolsyangsepenuhnyamengacupadaRencanaStrategisKementerianKesehatanTahunzols- 2olgyangtelahdisarikandalamlndikatorKinerja
Utama dan Penetapan Kinerja tahun 2015'
secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa
BiroHukumdanorganisasimemenuhisasaranyangditargetkan.RealisasipencapaianSasaranBiroHukumdanorganisasiyangdiukurdenganmenggunakan lndikator Kinerja yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Sasaran:Meningkatnyaproduk-produkhukumyangakanmendukungpenyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan
Akuntabilitas Kinerja .an Kesehatan
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerlr
IoooIIIIoIoIIottIataoI
IttI
Meningkatrrya
produk-produk
hukum yang akan
mendukung
penyelenggaraan
pembangt!nan
bidang kesehatan
1. Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
. ' : s. ,ftinCbngaii,undang'',' :.
Peraturan Femerintah,...: Rancangan Peraturan/' '
.
Keputusan Presiden
b. Peraturan/Keputusan
Menteri
,:lB
205
,: -', ,,l7$' '. n
75
masalah hukum terkait, ,: .J
asset
.i..'.;:..1i:];'::'....:...'...:i]::...,:.;...,..-'.
c.,Jumlah perjanjian kerjasama i 30 72: 'di bidang redehatan
,
3. Jumiah produk organisasi dan '12 11
tatakerja serta analisis jabatan
tooIat
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
oat
aoooooooooooooaooooaoaooooaoooO
oooo
1.
Sesuai dengan rencana kinerja 2015, selama periode ini Biro Hukum dan
Organisasi mempunyai sasaran meningkatnya produk-produk hukum yang
akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan melalui
empat indikator dengan anggaran Rp. 19.056.980.000,-. Yang direalisasikan
sebesar Rp. 14.279.525.258,- atau sebesar 74,93o/o.
Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh pegawai Biro Hukum dan
Organisasi untuk memfokuskan pemanfaatan sumber-sumber daya dan
anggaran kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini.
Sesuai dengan analisis atas capaian kinerja tahun 2015, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana
kinerja tahun 2016, yaitu sebagai berikut:
Meiakukan koordinasi yang lebih intensif baik dengan pihak di luar
Kementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain di Kementerian
Kesehatan serta diantara bagian-bagian di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi khususnya daiam hal perencanaall dan pelaksanaan kegiatan.
Menambah SDM (pegawai) dengan berbagai kompetensi untuk
menunjang kegiatan yang telah direncanakan.
Melaksanakan peningkatan kualitas SDM dengan berbagai pendidikan dan
pelatihan teknis yang diperlukan.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
2.
3.
oootol.l.l.l.l.l.
l:
t:
ooooooooooooooooooooooooooooaoooooa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan
sebuah system dengan (Performance-base Management) pendekatan
manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi kinerja guna
pengelolaan kinerja. Dalam rangka memperoleh gambaran pencapaian
kinerja pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna,
bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai lvujud pertanggungjawaban
instansi pemerintahan yang baik, maka sebagaimana amanah dalam
Peraturan Presiden No 29 tahun 2014 setiap instansi wajib menyusun
laporan akuntabilitas kinerja pada setiap akhir tahun, sebagai bagian dari
suatu proses system tersebut.
Penyusunan dan penyarrpianan Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi
Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban setiap satuan kerja dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian penetapan sasaran strategis cian
indikator kinerja utama yang diperjanjikan dalam penetapan kinerja yang
ditandatangani pimpinan organisasi setiap awal tahun anggaran berjalan.
Peningkatan produk-produk hukum dan organisasi yang akan mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan menjadi sasaran yang
di amanahkan pada Biro Hukum dan Organisasi. Pada tahun 2015, Biro
Hukum dan Organisasi telah menetapkan target pencapaian sasaran
strategis melalui indikator sebagai alat ukur dalam pencapaian sasaran.
sebagaimana amanah tugas dan fungsi dalam Pengembangan hukum dan
organisasi memiliki peranan penting dalam upaya pembangunan
kesehatan. Setiap kebijakan yang diambil dan segala usaha yang
dilakukan tidak bisa dilepaskan dari aspek hukum dan organisasi sesuat
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagaimana indikator
utama Biro Hukum dan Organisasi maka pada tahun 2011 penyusunan
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
ooooooooooO
O
ooooooooooooooooooooooo
peraturan perundang-undangan, penataan organisasi dan tatalaksana
serta persiapan pelaksanaan reformasi birokrasi yang menjadi fokus
pelaksanaan kegiatan di Biro Hukum dan Organisasi.
Biro Hukum dan Organisasi merupakan organisasi yang berada di bawah
struktur Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1144lMenkes/PerA/llll2}10 tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2015
merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran
2015 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Biro Hukum dan
Organisasi kepada Sekretaris Jendei'al Kementerian Kesehatan.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Permenkes Nomor 1144lMenkes/PerAllill201} tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan, Biro Hukum dan
Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan
peraturan perundang-undangan, pelayanan hukum, serta
penyelenggaraan organisasi dan tata laksana.
Dalam melaksanakan tugaS,
menyelenggarakan fungsi :
1 . koordinasi dan penyusunan
Biro Hukum dan Organisasi
rancangan peraturan perundang-
undangan;
koordinasi dan pemberian pertimbangan hukum dan bantuan hukum
serta penyusunan rumusan perjanjian;
pembinaan dan penataan kelembagaan;
penyusunan analisis jabatan;
pembinaan ketatalaksanaan;
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
2,
3.
4.
5.
ooooooooooooooooaooaooO
oooooooooooo
koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
koordinasi dan fasilitasi sistem dan prosedur desentralisasi bidang
kesehatan;
koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
Adapun susunan Organisasi Biro Hukum dan Organisasi terdiri atas :
1. Bagian Peraturan Perundang-Undangan;
2. Bagian Pelayanan Hukum;
3. Bagian Kelembagaan;
4. Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
D. SISTIMATIKA
Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi
tahun 2015 ini menjelaskan pencapaian kinerja Biro Hukum dan
Organisasi selama Tahun 2015. Capaian kinerja tersebut dibandingkan
juga dengan kinerja tahun sebelumnya sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan
kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka fikir seperti itu,
sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan
Organisasi sebagai berikut:
. Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro
Hukum dan Organisasi, serta sistimatika penyajian laporan.
. Bab ll (Perencanaan dan Perjanjian Kinerya), menjelaskan tentang
visi dan misi, tujuan dan sasaran kegiatan Biro Hukum dan
Organisasi serta kebijakan dan program beserta anggaran yang
direncanakan tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
6
7
B.
,9.
oooooO
aooooooaooO
oooO
ooooaoaooooooo
ixtl
M.##iifi*
Bab lll (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pengukuran
kinerja, capaian kinerja tahun 2015, analisis akuntabilitas kinerja dan
realisasi anggaran serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam
rangka pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama Tahun
2015.
Bab lV (Penutup), berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja
tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas KineriaBiio Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
taaaooooooaIooaooooooITIooIaID
IID
at
tttjt .:!.
::ril:ltj
:i],:l]'".i
r:l: ii,i!i:j:i
ir:iiiir
t,. il
oO
ooO
oooO
oooaoooaoooooooooooooooooo
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses perjanjian kinerja kegiatan tahunan
dan indikator kinerja berdasarkan program/Kegiatan, kebijakan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan. Dalam rencana kinerja Biro
Hukum dan Organisasi tahun 2015 telah disusun lndikator Kinerja Kegiatan
dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran kegiatan
organisasi.
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima
tanggungjawab dengan pihak yang memberi tanggungjawab. Dengan
demikian. penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan
diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan
langsungnya.
Pernyataan perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari
pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya
untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani
oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai
target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasan
langsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan
tersebut. Dalam hal atasan langsung tidak sependapat dengan target kinerja
yang ctiajukan tesebut, maka pernyataan ini harus diperbaiki hingga keoua
belah pihak sepakat atas materi dan target kinerja yang telah ditetapkan.
Visi, misi, Sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai
target kinerja tahun 2015 di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi termuat
dalam Rencana Lima Tahunan Biro Hukum dan Organisasi.
Lapo, an Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
aoooaaoooooaaoooaoooaaooooaooooaoao
Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi
untuk mencapai target kinerja tahun 2015 di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi adalah sebagai berikut.
A, VISI DAN MISI
1. Visi
Visi merupakan suatu gambaran
berisikan cita-cita Yang ingin
yang menantang tentang masa depan
diwujudkan oleh Biro Hukum dan
Organisasi.
Visi Biro Hukum dan Organisasi adalah meningkatkan peranan
datam pelayanan prima hukum di bidang kesehatan serta
penataan organisasi dan manajemen yang efisien dan efektif.
Visi tersebut mengandung pengertian yang mendalam dan
menunjukkan tekad kuat dari Biro Hukum dan Organisasi untuk selalu
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk hukutn serta menata
organisasi untuk mencapai visi Kementerian Kesehatan.
2. Misi
Mis! merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mewujudkan visi Biro Hukum dan Organisasi tersebut,
ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan penyusunan peraturan perundang-undangan
bidang kesehatan;
b. Memasyarakatkan dan menyebarluaskan produk-produk hukum
bidang kesehatan;
c. Memberikan bantuan hukum terhadap berbagai masalah hukum
bidang kesehatan;
d. Mendokumentasikan berbagai peraturan perundang-undangan;
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiio Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
ooaooooooaoooooooooooooooooooooooO
o
"rtt"'rt""'N{'}lh:\j:} i!- \ \.',/ ..:
?..i-*-i ;f\i*-:*i-"''
e. Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan sumberdaya
manusia di bic.lang hukum, organisasi dan manajemen;
Melakukan penataan kelembagaan dan tatalaksana organisasi
kesehatan;
Mempersiapkan juklak dan juknis.
f
g.
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan
dan menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode.
Tujuan yang ingin dicapai oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam
periode tahun 2015 - 2019 adalah:
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas prcduk hukum di bidang
kesehatan agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat
berjalan ciengan baik berdasarkatr landasan hukum yarlg pasti.
b. Tertatanya organisasi dan tatalaksana di berbagai tingkat daiam
penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan asas'asas
umum Pemerintahan Yang baik.
Penetapan tujuan ini dilandasi oleh fakta pembangunan bidang
kesehatan tidak bisa lepas dari penyusunan produk hukum sebagai
,payung' yang akan melindungi setiap kebijakan yang dibuat agar bisa
berlaku dan dinikmati oleh masyarakat lndonesia. Oleh karena itu,
perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas produk hukum
mutlak diperlukan agar pembangunan kesehatan ber.ialan sesuai
dengan yang dicita-citakan. Selain itu, pembangunan kesehatan tidak
akan terwujud jika manajemen organisasi yang bersangkungan tidak
tertata dengan baik. oleh karena itu diperlukan penataan organisasi
dan tatalaksana yang terencana dan berkesinambungan agar
pembangunan kesehatan dapat berjalan optimal'
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
aoaoaoooooO
oooooooooaoO
oO
oooO
ooaooo
lndikator Kinerja
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang
d iselesaikan
a. Rancangan Undang Undang, Rancangan
Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan!
Keputusan Presiden
b. Peraturan/KePutusan Menteri
a. Jumlah penanganan
masalah hukum terkait
asset
b. Jumlah penanganan
kasus-kasr,rs hukum
c. Jumlah pepjanjian kerjasama di bidang
3. Jumlah produk organisasi dan tatakerja serta
analisis jabatan
4. Jumlah pr<.rduk ketatalaksan?anl :,1: : ., ,' i :: i' . , !: rr. :.t,1..
penyelengg araan uiusan pemerihtahan bidang
kesehatah, okuntabilitas kinerja dan jabatan
fungsional
C. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
2. Sasaran
Sasaran dan indikator
penetapan kineria tahun
Sasaran
Meningkatnya
produk-produk
hukum yang
akan mendukung
penyelenggaraan
pembangunan
bidang
kesehatan
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen
2015 adalah sebagai berikut.
Target 2015
15
75
60
35
30
15
1
2.
12
1) Kebijakan
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Biro Hukum
dan organisasi untuk mencapai tujuan. Kebijakan Biro Hukum
dan Organisasi tahun 2015:
a. Mempersiapkan produk hukum bidang kesehatan dalam
berbagaitingkatperundang-undangansebagailandasan
hukumuntukmendukungprogramkegiatanpembangunan
ooooooooO
oaO
ooO
ooooO
aoooooooaO
oooO
o
b.
kesehatan baik berupa Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden maupun
Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan;
Memberikan bantuan hukum dan telaahan terhadap berbagai
masalah hukum di lingkungan Kementerian Kesehatan antara
lain menyangkut masalah kepegawaian, perijinan dan
penyelesaian status hukum tanah/sertifikat tanah dan
pengadaan barang/jasa;
Meningkatkan penyediaan informasi hukum bidang kesehatan
melalui Jaringan Dokumentasi Hukum dan Publikasi peraturan
perundang-undangan bidang kesehatan baik melalui media
cetak seperti jurnal dan melalui website hukor.depkes.go.id;
Meningkatkan kualitas kelembagaan dan tatalaksana dengan
melakukan rpelllusuo?n peraturan di bidang jabatan
fungsional, uraian jabatan, analisa beban kerja, analisa
jabatan, penataan keiennbagaan di lingkungan Kementerian
Kesehatan serta menyusun pedoman ketatalaksanaan
pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan;
e. Dalam menunjang suksesnya otonomi daerah diperlukan
koordinasi dan kerjasama antara instansi baik di lingkungan
Kementerian Kesehatan maupun antara instansi terkait
dengan melakukan kegiatan fasilitasi kewenangan Pemda
Prov/Kab/kota, fasilitasi pelaksanaan sPM Bidang Kesehatan
di Kab/Kota, serta advokasi pengorganisasian kesehatan di
daerah.
f. Meningkatkan good governance melalui penyusunan Juklak
Evaluasi Sistim Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah dan
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro, setjen dan
Kementerian Kesehatan serta mengembangkan organisasi
C.
ci .
Laporan Akuntabilitas KinerjaBiio Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
ooO
ooooooooaooaoaooooooooooooooaoO
o
2l
dan tatalaksana dengan menyempurnakan struktur organisasi
Kementerian.
Kegiatan-Kegiatan
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Biro Hukum dan
Organisasi yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun
2015 Biro Hukum dan organisasi melaksanakan Program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya, dengan
output sebagai berikut :
i-''' Uraian Kegiatan
i*p"r *;-peiiiuianPerundang-undangandanPembinaan
Organisasi Tatalaksana
!{ll
!
t
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
O
ooO
oooooaooooooooaoooooooooooooooo
r.,.#,,;,,,t.:,,ii.(i!if,ii+,iii:1+:t+ltii:ii
/ffifliiid .rl.t, ldii: .1.11 L ,,.,f ffir,t td fii:*li t i:::::::::
I "tx*k'o.+"*li'cy 1 i;;':;r
I Y+,Hi--.ir.iY'/ $ ?:iri
t.q ru:ffi;..f <x, ii:i::I\ffid+
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator kinerja yang
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Pengukuran kinerja ini diperlukan
untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang
dilakukan oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam kurun waktu Januari -Desember 2015.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama pencapaian Sasaran Kegiatan Biro
Hukum dan Organisasi daiam rangka nrendukung pencapaian Sasaran
Program yang dituangkan Calam Rencana Strategis Kernenterian
Kesehatan Tahun 2015-2019. Kegiatan pengukuran kinerja dilakukan
melalui rapat - rapat evaluasi secara periodik yang dlpimpin langsung oleh
Kepala Biro dan diikuti oleh seluruh pejabat struktural dan staf yang
berkaitan secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
Evaluasi periodik ini membandingkan realisasi capaian dengan rencana
tingkat capaian (target) pada setiap indikator. Berdasarkan pengukuran
kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator,
sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di tahun
berikutnya agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi
organisasi cialam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
aoooooooooooooaooooO
aO
oooooooooaooa
Kegiatan pengukuran cjan pelaporan yang secara periodik disampaikan
kepada pimpinan adalah dalam rangka mencapai sasaran kegiatan yang
akan dicapai secara nyata oleh Biro Hukum dan Organisasi, dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun. Sasaran kegiatan Biro Hukum dan Organisasi yang
telah ditetapkan adalah:
MENINGKATNYA PRODUK.PRODUK HUKUM YANG AKAN
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Organisasi
dan Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja
output yaitu:
1. Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan :
a. RU UiR.. PP/R. Kepres/ R. Prepres.iR. lnpres
b. Jumlah Permenkes/ Kepmenkes bidang kesehatan.
2, a. Jumlah Penanganan rnasalah hukum terkait aset
b. Jumlah penanganan kasus-kasus hukum
c. Jumlah perjanjian kerja sama bidang kesehatan
3. Jumlah produk organisasi dan tata kerja serta analisa jabatan
4. Jumlah produk ketetalaksanaan , penyelengaraan urusan pemerintahan
bidkes, akuntabilitas kinerja dan jabatan fungsional.
Selain penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang
kesehatan, bantuan pelayanan hukum, juga dihasilkan (output) produk
organisasi dan tatalaksana yang substansinya bersifat member tata aturan
terhadap pelaksanaan pekerjaan. Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan, Biro Hukum dan Organisasijuga menjadi lokomotif
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
t:
t:
t:
t:
l:l.l.l.l.I.l.l.l.O
o,o
.*..-'*l\.*/. "i '?-" '\3'o.r,s
']3 '1.1* 1:- r.
/ ir\ .# r",ri
i '\li';t$t"..:) i . 1 c?-'',,rl, LJ "li..1 .u;i;,t_l-^
l"--'"1 i1'..:^:r.'
dan penyelenggaraan reformasi birokrasi. Berikut disampaikan besarantarget dan realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini:
Tabel 1. Target dan Realisasi Biro Hukum dan Organisasi
Sasa ran
Men ingkatnya
produk-produk
hukum yang
akan rnendukung
pen yelengga raa n
pem ba ng unan
bidang
kesehatan
lnd!kator Kinerja
1. Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
a. Rancangan Undang 15
Undang, Rancangan
Peraturan Pemerintah,
Rancangan Peratu ranl
Keputusan Presiden
b. Peraturan/Keputusan 7 s
i/lenteri
2. a. Jumlah penanganan S0
, masalah nukurrn terKait
ASSET
kasus-kasus hukum
c. Jumlah perjanjian kerjasama 30
di bidang kesehatan
3. Jumlah produk organisasi dan 12
tatakerja serta analisis jabatan
4 Jumiah produk 15
,
penyelengg iraan u rusan
kesehatah, Bkuntabilitas
kinerja dan jabatan'iUh$Sfbn5l ,,,,,,,f i::,i' .,
1
Ta rg et Realisas i Ta rget
2015 2015 2019
3513
I
245"
7B
31
72
26
699
475
325
194
119
75
11
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
aol.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.
l:l:l:l:l:
l:
B. ANALISTS AKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran kegiatan merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata untuk
kurun waktu 5 (lima) tahun, diukur melalui indikator dan pencapaian target
baik tahunan maupun kumulatif. Pada tahun 2015 Biro Hukum dan
Organisasi menetapkan target sebagaimana indicator - indicator yang telah
ditetapkan. Berikut disampaikan capain dan analisa hasil tahun 2015
melalui indicator yang merupakan "core business " Biro Hukum dan
Organisasi sebagai berikut:
1. INDIKATOR PERTAMA
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan adalah
produk perundang-undangan baik yang dirancang dan diselesaikan oleh
Biro Hukum dan Organisasi ataupun usulan yang masuk dari unit kerja
untuk dilakukan harmonisasi dan diselesaikan sesuai tugas pokok dan
fungsi.
Untuk mencapai indikator tersebut beberapa kegiatan yang berkaitan
langsung adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP) dan Rancangan Peraturan Presiden
(R PerPres) Bidang Kesehatan.
Penyusunan rancangan ini menjadi unsur utama dalam mendukung
pencapaian indikator kinerja ini.
Kondisi yang dicaPai :
Dalam penyusunan RUU, RPP dan R PerPres bidang kesehatan
ditargetkan 15 buah sebagaimana dalam Perjanjian Kinerja tahun
2015, dan dihasilkan RUU sebanyak 2 (dua) buah, RPP 7 (tujuh)
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
aaooooaoooooocoO
ooooaaooooooooooaoo
buah, dan R Perpres 4 (empat) buah, total pencapaian di tahun 2015
ini sebanyak 13 (tiga belas) buah atau setara dengan 86,7o/o.
Jika dibandingkan dengan target maka masih terdapat 2 (dua)
raniangan yang belum dapat terealisasikan, hal tersebut
dikarenakan masih diperlukannya kesepahaman dalam pembahasan
antar kementerian daiam penyusunan rancangan dimaksud. Namun
demikian pencapaian target tahunan tersebut masih dapat
diselesaikan untuk memenuhi target secara kumulatif yakni di akhir
tahun renstra. Biro Hukum dan Organisasi dalam penyusunan target
indikator dan anggaran selalu memperhatikan usulan dan
keterlibatan lintas sektor dan lintas program.
Permasalahan:
Daiam pembahasan RUU, RPP dan R Perpres keterlibatan sejumlah
kementerian sangat bei'peran dalar"n pencapaian hasil suatu
rancangan peraturan. Kehadiran perwakilan dari kementerian
tersebut secara lengkap sangat sulit diharapkan, sehingga
pembahasan terhambat karena terdapat beberapa materi yang harus
mendapatkan klarifikasi.
Usul Pemecahan masalah:
1. Meminta masukan secara tertulis melalui surat elektronik atau fax.
2. Pertenruan koordinasi diawal dan akhir tahun anggaran, untuk
sinkronisasi dan penyusunan program legislasi khususnya
dibidang kesehatan.
3. Pertemuan informal/ sarasehan hukum dengan melibatkan para
pakar dan Pejabat Publik.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
b.
O
oooO
ooooO
oO
ooooooooaaaoaoooooooooo
Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan.
Kondisi yang dicaPai:
Penyusunan Kep/PerMenkes pada tahun 2015 ditargetkan
sebanyak 75 (tujuh puluh tima) dan telah terealisasi sebanyak 205
(dua ratus lima) KeP/PerMenkes.
Jika dibandingkan dengan target maka terdapat peningkatan
jumlah realisasi sebanyak 130 (seratus tiga puluh buah)
Kep/PerMenkes dengan demikian pencapaian target pada tahun
2015 ini 2730/o atau sepertiga dari target akhir tahun Renstra'
Dengan demikian penetapan target ini masih dimungkinkan untuk
di sesuaikan.
Permasalahan:
IVlasih terdapat rancangan prcduk hukum dari unit teknis yang
masuk ke Biro Hukrrm dan Organisasi belum jelas sehingga harus
dipelajari kembali. oleh karena itu, dibutuhkan waktu yang lebih
lama dalam PenYelesaiannYa.
Usul Pemecahan masalah:
a) Pertemuan meningkatkan koordinasi dengan unit organisasi
eselon I melalui pertemuan formal dan informal untuk
peningkatan pemahaman konteks dan konten produk hukum.
b) Melakukan pendampingan penyusunan rancangan awal produk
peraturan.
c)Mengingatkan dan mensosialisasikan pedoman penyusunan
rancangan Produk hukum.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
ooooooooooooaooooaooooooooooooooooo
Jika digambarkan dalam grafik produk - produk hukum yang diselesaikan
pada tahun 2015 dan pembandingannya dengan target akhir tahun
Renstra adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan RUU/RPP/RPerpres/R Kepres
35r",
30
25
20
15
10
5
0
700
500
s00
400
300
200
r00
0
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
b.
2AL5 zoL9
Penyusunan Peraturan Menteri/Keputusan Menteri
2015 2019
[J Target
ffitr Realisasi
tr Target
N Realisasi
aooooooooO
oaoaO
ooaooO
aaoooO
oO
ooooO
O
Kegiatan lain yang mendukung indikator kinerja pertama
Dalam mencapai indikator pertama, diperlukan kegiatan-kegiatan
pendukung yang harus dilakukan sebagai bagian dari proses
penyelesaian peraturan perundang-undangan. 'Kegiatan-kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan dan Kajian Perundangan Bidang Kesehatan
Sasaran Kegiatan:
Tersedianya bahan/materi/substansi bagi proses penyusunan peraturan
perundang-undangan yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Sasaran Kegiatan:
Terselenggaranya sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan di provinsi/kabupaten kota dengan sasaran petugas dinas
kesehatan, biro/bagian hukum pemda, organisasi profesi, rumah sakit,
dan institusi pendidikan.
Pembahasan hukum bidang kesehatan ditinjau dari Syarak
Sasaran Kegiatan:
Dilakukannya kegiatan pembahasan hukum bidang kesehatan ditinjau
dari Syarak untuk dilaporkan kepada Menteri Kesehatan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Dokumentasi dan Penerbitan Kataiog Hukum Bidang Kesehatan
Sasaran Kegiatan:
Terpantaunya pengelolaan dokumentasi hukum dan pemberian catalog
dokumen.guna mempermudah administrasi dan pencarian
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
2)
3)
4l
aooaaoooO
O
ooooooaooO
aaooO
oaoaO
oooaa
5) Sistim Jaringan Dokumentasi lnformasi (SJDI)
Sasaran Kegiatan:
Tujuan kegiatan irii adalah peningkatan pengetahuan SJDI hukum
secara nasional dan peningkatan kemampuan penyelenggaraan SJDI
hukum bidang kesehatan oleh instansi kesehatan daerah.
6) Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang Kesehatan
Sasaran Kegiatan:
Tujuan kegiatan ini adalah menghimpun semua produk hukum bidang
kesehatan yang dihasilkan oleh Kementerian Kesehatan selama I
tahutr.
7l Penguatan Website
Sasaran Kegiatan:
Tujuan kegiatan ini adalah penataan dan penguatan website sebagai
sarana informasi dari produk dibidang hukum dan organisasi.
Daiam rangka pencapaian sasai'an melalui indikator pertama ini anggaran yang
dialokasi sebesar Rp. 6.470.325.000,- dapat direalisasi untuk memperoleh
sejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp. 4.406.217.475,'
atau setara (68. 1C%). Adanya efisiensi penggunaan anggaran pada output ini
antara lain dikarenakan kemampuan para perancang di Biro Hukum dan
organisasi yang dapat menyelesaikan penyusunan peraturan dengan cepat
secara simultan.
2.INDIKATOR KEDUA
;alahUS-ama
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian l'(esehatan
atIS
ISa
a
mki
a:
rli
ooaooooO
aoooooO
oaooaaoO
ooooooO
oooaa
b)
;::+itr':i:ij{t','!iii!:+ii::f; ',":ir ;t.::: : . :4. |
:,:..,iii,i{,,:nr!:iiiiii'.ii:i!:ilji;ii:i :ii r,iii;rii ::;;i,
#ffiffiif #fu Bi#, J,Il \ t;::,i, {i$i'ii{ s liliJ.r:{ t ,ii;I ffi*n"h#:4 I i+,.t E€$fi f f +ir,,;,
t"", tffi#.fl oI ti,:.:
\ffi:,e't+
lndikator Kedua adalah sejumlah penanganan kasus dan permasalahan
hukum di bidang kesehatan. Penanganan tersebut baik berupa masalah
hukum terkait asset, kasus - kasus hukum dan perjanjian kerjasama.
Pengukuran terhadap indikator ini dengan cara menghitung jumlah kasus
dan permasalahan hukum di bidang kesehatan baik dalam proses
penanganan dan atau yang telah diselesaikan.
a. Jumlah penanganan masalah hukum terkait asset
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan tindakan preventif dan
penanganan terhadap asset Kementerian Kesehatan melalui kegiatan
sosialisasi, pemantauan, advokasi, penanganan dan sertifikasi.
Kondisi yang dicaPai:
1-arget dari kegiatan ini adalah terlaksananya penanganan asset
Kementerian Kesehatan terutama yang dihadapi di daerah. Pada tahun
2015 dari target sebanyak 60 ( enampuluh) dapat dilakukan penanganan
sebanyak 78 (tujuh puluh delapan), dengan demikian maka capaian
kinerjanya mencapai 130%. Dukungan dari para pihak dalam
penanganan permasalahan hukum terkait asset Sangat membantu
penyelesaian Permasalahan ini'
Permasalahan:
a) Adanya kesulitan dalam penelusuran dokumen kelengkapan sebagai
persyaratan dalam pengajuan permohonan sertifikasi tanah;
Kurangnya informasi bagi satuan kerja terkait sehingga mereka tidak
mengetahui secara pasti mengenai cara penyelesaian
sengketa terkait perkaranya dan dalam penyimpanan sertifikat
kepemilikan asset;
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
ooooaaoooaaO
oaoaooooaoooooooooO
oooo
c) Tidak tertibnya administrasi pendokumentasian surat-surat
kepemilikan/ status tanah dan asal-usulnya;
Usul Pemecahan Masalah :
a) Perlu koordinasi dan sosialisasi secara intensif tentang penyimpanan
dokumen dan sertifikat kepemilikan asset serta proses penyelesaian
sengketa.
b) Advokasi pentingnya bukti - bukti kepemilikan dan pengetahuan
hukum terkait aset.
b. Jumtah penanganan kasus kasus hukum
Kegiatan ini bertujuan untuk menangani perkara perdata, tata usaha
dan uji materiil baik di Pengadilan, PTUN dan diluar Pengadilan.
Kondisi yang dicaPai:
Dari target yang ditetapkan sebanyak 35 buah, pada tahun 2015 ini
ditangani sebanyak 31 buah perkara, yang terdiri atas :
1) Perkara Perdata, sebanyak 17 perkara,
2) Perkara Tata Usaha Negara, sebanyak 6 perkara,
3) Permohonan uji materiil sebanyak 8 perkara.
Penanganan perkara tersebut dapat dikelompokan dalam kasus-
kasus administrasi negara, kasus-kasus perdata dan kasus-kasus
judicial review.
Permasalahan :
1. Belum optimalnya koordinasi penanganan perkara'
Z. Masih kurang tertibnya pendokumentasian berkas dan data dukung.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
ooaoO
O
aoooooooooooO
oaaooaoooO
ooooO
a
3. Perlunya di advokasi ke Kementerian keuangan dalam hal penetapan
standar pembiayaan untuk ahli dan saksi'
Usul Pemecahan Masalah :
1. Peningkatan koordinasi penanganan perkara dengan pihak - pihak
yang dapat mempercepat penanganan perkara.
2. Advokasi tertib administrasi dokumen dan data dukung.
3. Advokasi ke Kementerian Keuangan melalui tim penyusun rencana
anggai-an di Biro Hukum dan organisasi dalam penetapan
pernbiayaan ahli dan saksi.
c. Jumlah perjanjian kerjasama di Bidang Kesehatan
Kegiatan ini ber-tujuan untuk menangani penyusunan perjanjian kerjasama
yang berkaitan dengan bidang kesehatan di lingkungan Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian/Lembaga Negara lainnya ataupun dengan
Organisasi KemasYarakatan/LSM.
Kondisi Yang dicaPai:
Target dari tertangani/tersusunnya perjanjian di bidang Kesehatan yang
direncanakan sebanyak 30 perjanjian dan telah terealisasi sebanyak 72
perjanjian. Dengan demikian capaian realisasi sebesar 240%.
Peningkatan capaian dikarenakan baik antar kementerian maupun
lembaga non kementerian meningkatkan kerjasama lingkup tugasnya
dengan bidang kesehatan.
Permasalahan:
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
aoooooaooooooaooooooaO
ooooaooooaoao
-,-T\-.di,t''";'\
1 i\'t -:i i'ji \.
L** ,J"{"'.[/
Belum adanya evaluasi kemanfaatan atas perjanjian yang tekah disusun.
Usul Pemecahan masalah:
perlu disusun panduan/pedoman caku terkait evaluasi atas kemanfaatan
perjanjian di bidang kesehatan.
pada indicator kedua inijika digambarkan dalam grafik penanganan kasus
dan perjanjian yang diselesaikan pada tahun 2015 dan pembandingannya
dengan target akhir tahun Renstra adalah sebagai berikut :
a. Jumlah penanganan masalah hukum terkait asset
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
020L5 20L9
Jumlah penanganan kasus-kasus hukurnb
Akuntabilitas KineriaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
aoooooaO
oaooooooooooO
aoaooaooooooaa
350
300
2s0
200
150
100
50
z0L5 20L9
C. Jumlah perjanjian kerjasama di bidang kesehatan
200
180
150
L40L20100
80
60
40
20
020L5 2AL9
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator kedua ini anggaran yang
dialokasi sebesar Rp. 3.949.000.000,- dapat direalisasi untuk memperoleh
sejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp. 2.259.526.618'-
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
atau setara (57.21%). Realisasi anggaran pada output ini tidak seluruhnya
dapat diserap karena alokasi untuk antisipasi tindaklanjut dan koordinasi
dengan para pihak belum dapat terealisasi mengingat proses hukumnya belum
selesai.
3. INDiKATOR KETIGA
oooaooaoooO
ooaooooO
O
ooooO
ooooooooO
o
J u m I a h p ro d u R o rganisasi d a n tatq k9,1!E*:e (a i? eli:i s i a O at4 n.
lndikator ini merupakan kumpulan kegiatan yang bertujuan untuk menata
Organisasi dan Tata Kerja (Ortak) unit utama dan dilanjutkan dengan
penataan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan
analisis jabatan, penempatan jabatan dan analisis beban kerja.
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2015 dari target yang ditetapkan sebanyak 12, dapat
terealisasi sebanyak 11 buah atau setara 92o/o, mengingat rancangan
peraturan mengenai penempatan jabatan masih dalam proses verbal.
Namun terdapat output yang sangat signifikan yakni ditetapkannya
Organisasi Tata Kerja Kementerian Kesehatan melalui Permenkes No
64 Tahun 2015. Selain itu produk yang menonjol lainnya dari indikator ini
adalah fasilitasi ABK online.
Kegiatan lainnya yang mendukung pencapaian indikator ini secara tidak
langsung adalah implementasi reformasi birokrasi. Kegiatan ini menjadi
pendukung peningkatan kualitas dan capaian kinerja terhadap 8
(delapan) area perubahan.
Permasalahan:
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
oooooooaoooooooaO
oO
oooooooO
oooooooO
1. Belum seluruh UPT mempunyai standar baku tentang kriteria
klasifikasi UPT sehingga menyulitkan penilaian dalam penataan
organisasi dan tata kerjanya.
2. Masih diperlukan sinkronisasi penataan organisasi dengan
organisasi perangkat daerah
Upaya Pemecahan Masalah :
1. Fasilitasi penyusunan standar baku tentang kriteria klasifikasi UPT
2. Sinkronisasi penataan organisasi dengan organisasi perangkat
daerah
Pada indikator ketiga inijika digambarkan dalam grafik Jumlah Organisasi
dan tatakerja serta analisis jabatan yang diselesaikan pacia tahun 2Ai5
dan pembandingannya ciengan target akhir tahun Renstra adalah sebagai
berikut:
Jumlah organisasi dan tata kerja serta analisis jabatan
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
ooooooooooooooooooooooooooO
o)
oooooO
L20
100
80
60
40
2A
0201,5 2019
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator ketiga ini anggaran yang
dialokasi sebesar Rp. 3.360.880.000,- dapat direalisasi untuk memperoleh
sejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp. 3.118.330.974,-
atau setara (92.72%). Penggunaan anggaran pada outpr"rt ini telah optimal
untuk ntendukung seluruh kegiatan yang dicanangkan. Ketidakterserapan sisa
anggaran dikarenakan adanya sisa selisih biaya perjalanan (tiket) dan sisa
hotel yang dilebih dibawah nilai pagu alokasi dalam satuan biaya keluaran.
4. INDIKATOR KEEMPAT
Jumlah produk ketatalaksanaan, penyelenggaraan urusan pemerintahan
. ,,bilang keseltatan, akuntabilitas kineria dan iabatan fungsional
lndikator ke empat merupakan sekumpulan kegiatan yang menjadi "core
business" bidang ketatalaksanaan ini bertujuan untuk melaksanakan
pembinaan dan penataan organisasi, tata laksana, dan jabatan fungsional
pada semua satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
:119
D Target
El Realisasi
oooO
ooooooooooooooooooooooO
oooooooo
lndikator keempat ini mempunyai kegiatan utama pada ketatalaksanaan
dari kegiatan koordinasi dan fasilitasi akuntabilitas kinerja, pelayanan
publik, fasilitasi sistem dan prosedur desentralisasi serta penataan
jabatan fungsicnal.
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2015 dari target yang ditetapkan sebanyak 15 buah, dapat
terealisasi sebanyak 26 buah atau setara 170o/o, jika memperhatikan
target akhir tahun renstra yakni sebanyak 75 buah, maka pencapaian
sebanyak 26 buah bukan merupakan bagian dari jumlah kumulatif
namun berupa pengembangan dari output yang diperlukan Kegiatan
pengembangan terutama dalam penataan jabatan fungsional ini
dikarenakan kebutuhan dari organisasi profesi dalam mengembangkan
organisasinya namun masih dalam koridor kewenangan untuk
melakukan koordinasi dan fasilitasi dari Biro Hukum dan Organisasi.
Pencapaian di atas masih belum optinral mengingat masih terdapat
proses penyelesaian yang terkendala untuk menjadi suatu produk.
Permasalahan:
1. Masih diperlukan koordinasi optimal dalam penyelesaian SPM
Bidang Kesehatan.
2. Masih diperlukan sinkronisasi dalam penyusunan dokumen
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja untuk lingkungan
Kementerian Kesehatan.
Upaya Pemecahan Masalah :
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
ooooooooooooooooO
ooaoooooooooooooao
Koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan seluruh unit
penanggungjawab SPM Bidang Kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan untuk penyelesaian dokumen SPM .
2. Pertemuan koordinasi penyusunan dokumen penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja dengan melibatkan pakar.
Pencapaian indikator keempat ini jika digambarkan dalam grafik Jumlah
produk ketatalaksanaan, penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
kesehatan, akuntabilitas kinerja dan jabatan fungsional yang diselesaikan
pada tahun 2015 dan pembandingannya dengan target akhir tahun
Renstra adalah sebagai berikut:
80
70
60
50
40
30
20
r0
020r5 20L9
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator keempat ini anggaran
yang dialokasi sebesar Rp. 2.158.240.000,- dapat direalisasi untuk
memperoleh sejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp.
1.697.324.877,- atau setara (78.640/o). Penggunaan anggaran pada output ini
telah optimal untuk mendukung seluruh kegiatan yang dicanangkan.
Ketidakterserapan sisa anggaran dikarenakan adanya kegiatan yang tidak
1
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
,,.t2O., ..:,.:,,.;i
::,.,r,,4 V. ::.:i,"ii'l(r:;lr'!r:- - l---.;: . .- :: .' . i:)i
. r ..::.:4.':--:.....]:... _.".,
oooooaooO
aoooO
oIoaaooaoaoooaoooooO
a
dapat dilaksanakan yakni penegmbangan kapasitas, kegiatan tersebut tidak
terlaksana dikarenakan kesulitan mendapatkan pelaksana penyedia jasa
pengembangan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Disamping itu terdapat sisa selisih biaya perjalanan (tiket) dan sisa hotel yang
dilebih dibawah nilai pagu alokasi dalam satuan biaya keluaran.
5. INDIKATOR PENUNJANG
Selain kegiatan utama dalam pencapaian sasaran kegiatan Biro Hukum dan
Organisasi maka hal terpenting lainnya yang dapat mendukung keberhasilan
adalah faktor penunjang. Memperhatikan hal tersebut maka indikator
penunjang menjadi salah satu factor yang perlu disampaikan juga. lndikatior
tersebut adalah :
{{
i Prosenfas e dukungan manajemeni'
ad m inis tras i pe rka nto ranI
ti'i:
!
.*.;*r.q-,.Gs.*si;6"*'r...,^i..j-iln?l:l:lEii!.i*ti:i::l+d\ilij,.ii4nai*iia,
Kegiatan dalam rangka dukungan manajemen
berhasil dilaksanakan sepanjang tahun 2015
dalam tabel berikut .
administrasi perkantoran yang
adalah sebaEaimana diuraikan
Kegiatan tahun 2015 dalam rangka dukungan manajemen administrasi
perkantoran
Jenis Kegiatan/Sub kegiatan
tahun 2015
Operasional perkantoran dan
pimpinan
Dokumen perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran
Laporan Kegiatan dan Pembinaan
2 dok 2 dok 100%
Target
1PT
Presentase
100%
' ii.
RealisasiNo
'.
1 1PT
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
1PT 1PT 1A0%
ooooO
ooooooaO
oO
oaoooaoooooooaO
oaoaO
Sasaran kegiatan:
Tujuan dari indikator/kegiatan ini adalah terlaksananya dukungan manajemen
administrasi bagi penyelenggaraan kegiatan utama dan pelaksanaan
pembinaan dari pimpinan Biro Hukum dan Organisasi .
Hasil yang diharapkan:
Pada tahun 2O15 hampir seluruh kegiatan untuk mencapai indikator
"dukungan manajemen administrasi perkantoran" telah dapat direalisasikan,
namun demikian, masih terdapat kegiatan yang belum terealisasi yaitu
penataan ruang kerja Biro Hukum dan Organisasi.
Permasalahan:
Kurangnya waktu yang cukup untuk melaksanakan kegiatan pelelangan
penataan ruangan kerja.
Usul pemecahan masalah:
Peningkatan kemampuan penyusunan dan koordinasi perencanaan kegiatan
yang lebih baik melalui pengembangan kapasitas perencana.
C. REALISASI ANGGARAN
Secara umum dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Hukum dan
Organisasi telah dapat terlaksana. Alokasi anggaran melalui DIPA Biro
Hukum dan Organisasi Tahun 2015 sangat mendukung terselenggaranya
seluruh kegiatan yang direncanakan. Alokasi sebesar Rp. 19.056.980.000,-
yang dapat direalisasikan sebesar Rp. 14.279.525.258,- atau setara 74,93o/o
memperlihatkan adanya sisa anggaran yang berupa sisa yang tidak dapat di
pergunakan kembali, ketidakterserapan dan efisiensi pada beberapa
pelaksanaan kegiatannya.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
O
ooooooooooooO
oooooooooooooooO
ooooa
Tabel . Reaiisasi Anggaran
No. Uraian kegiatan
01. Penyusunan PeraturanPerundang-undangan
02. Layanan Hukum danPerjanjian /MoU BidangKesehatan
03. Kajian dan PenyusunanOrganisasilKelembagaan
04. Ketatalaksaaan danAkuntabilitas Kinerja
05. Dlrkungan fulanajemen
tahun 2015 per bidang
Rencana tingkat
capaian (target)
Rp. 6.47A325.000,-
Rp. 3.949.000.000,-
pelaksanaan
Realisasa %
Rp . 4.401 .217 .000,- 68,02
Rp . 2.259.526.618,- ST,Z1
Rp 3.360.880.000.- Rp. 3.1 18.330.974,- 92,78
Rp . 2.1 58 .240.0C0,-
Rp. 3.1 1 8.000.000,-
Rp . 1.697 .324,877,- 78,64
Rp . 2.798 .125.31 1,- 89,74
Rp . 14.279.525.258 74,93Total Rp. 19.056.980.000,-
Perbandingan RealisasiAnggaran dan Capaian Kinerja Tahun 2015 (dalam %)
100.00
90.00
60.00
70.00
60.00
50,00
40.00
30.00
20.00
10.00
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
[--I
i
1
I o Realisasi Anggari
I
I
I
I
I
I
oCapaian KinerjaI
I
L---. _-: -
t:
t:
l:l.l.l.l.l.l.l.l.l.l.ooO
o
a. Menurut Jabatan :
1) Jabatan Struktural
2) Staf/Jabatan Fungsional
JFT/Angka Kredit
JFU/Non Angka Kredit
b. lt/enurut Golongan :
1 ) Golongan II
2) Golongan lll
3) Golongan lV
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
17 orang
4 orang
56 orang
12 orang
55 orang
10 orang
g**riiii*1$,ii{t'.{if,:,:ii:r.i
*:$ry #ii
flffi"ffimt* \Hffi"lrfr 'J .fYv T:f;#l{il ", $ig\;s:i:#r #g
Dari gambar tersebut, tampak bahwa dalam hal penyelesaian kegiatan-kegiatan di Biro Hukum dan organisasi, masih terdapat sisa anggaran yang
dapat berupa sisa yang tidak dapat dipergunakan kembali, sisa akibat belumterlaksananya kegiatan dan adanya faktor efisiensi anggaran.
D. SUMBER DAYA
Dalam pelaksanaan pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi tidakterlepas dari dukungan Sumber Daya Manusia, berikut disajikan uraian
tentang sumberdaya manusia yang ada di Biro Hukum dan organisasi.
Keadaan Pegawai Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal sampai
dengan Tanggal 31 Desember 2015 berjumlah 77 (tujuh puluh tujuh) orang
dengan rincian sebagai berikut:
T
oooooaO
ooIaooO
aooooaoooooo
Dilihat dari pembagian tenaga teknis dan administratif maka ketenagaan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tenaga Teknis sebanyak 5g orang atau setara76,6 %
b. Tenaga Administratif sebanyak 1B orang , atau setara 23,4o/o
tl A dministratif
S Tenaga Administratif
Jumlah dan jenis ketenagaan tersebut menunjukkan kekuatan SDM di Biro Hukum dan !
Organisasi. Dengan proporsi SDM vang ada, dirasakan perlu penambahan baik kuantitas i
maupun kualitas terutama pada kualitas substansi, melalui pelatihan - pelatihan, workshop, studi i
banding dan sejenisnya. ;
li ruamrn demikian khususnya dalam koordinasi penyusunan peraturan perundangan dengan i, tingkat kebutuhan ,yang !ingg!, masih. diperlukan, kelompok - kelompok kerja pe-nyusun Ian i
pembahas yang handal melalui kegiatan penin$katan femampuan kapasitas peianian! Ii
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
aoaoaaoao
O
oooooaaoO
oO
ooooooooooooooO
aO
oooooa
ooooooaooO
O
ooooooaooaooooooooooooao
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2O1S
nierupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
kebijakan, program, dan kegiatan Biro Hukum dan organisasi kepada
pimpinan (Sekretaris Jenderal) dan seluruh stakeholders yang terlilbat baik
langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan khususnya di bidang hukum dan organisasi.
secara umum dapat disimpulkan bahwa Bagian dan subbagian di Biro
Hukum dan Organisasi telah dapat merealisasikan program dan kegiatan
tahun 2015 untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra
Kementerian Kesehatan 2015-20i9 dan memperhatikan penetapan kinerja
yang telah ditandatangani pimpinan di awal tahun anggaran. Hal ini didukung
dengan fakta bahwa kinerja Biro Hukunr dan Organisasi pada tahun 2015
telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari
program dan sasaran Sekretariat Jenderal dalam rangka dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk meningkatkan
produk-produk hukum yang akan mendukung penyelenggaraan
pembangunan bidang kesehatan. Sehubungan dengan sasaran tersebut di
atas, Biro Hukum dan Organisasi menitikberatkan pada peningkatan kualitas
produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan, penanganan kasus-
kasus hukum bidang kesehatan dan penataan organisasi dan tatalaksana
yang lebitr tertata di lingkungan Kementerian Kesehatan termasuk UPT.
Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2015 merupakan titik awal untuk
melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan
pada periode berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-
kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan
efisien. Sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat
tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
t:
Itl.I.
l:l.l.t:l.l.l.I.l.l.l.l.l.l.l.lol.l.l.o
loooo
diselesaikan dengan mengedepankan profesionalisme dan kebersamaan di
lingkungan Biro Hukum dan Organisasi.
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
aooO
ooooooaoooooaooO
aooooO
oooo
PENGUKURAN KINERJA
: Biro Hukum dan Organisasi: 2015
Unit Eseion llTahun
Sasaran,::
Meningkatnya
produk-produk
hukum yang
akan mendukung
penyelenggaraan
pembang u nan
bidang
kesehatan
lndikator Kinerja2015
1. Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
Realisasi
2015
205
, 78,,,,,,,,..,,,,,,,,,.
Prosentase
86, 7 0/o.
273%
.," 1,30o/or'i:,r,,,:,r,,. rr,r.
, ,,,,,,,. .,,,'.Rahcan9an Undang ,
Undang, Rancangan
,' Peraturan Pemerintah,
, , ,Rancangan Peraturanl
Keputusan Presiden
b. Peraturan/Keputusan
lvlenteri
.2,1i:,,1.;;;,?r;;,;;.J umfah, penanganaD,,.,
15 13
75
60l::'.
asset
b. Jumlah penanganan 35
kasus-kasus hukum; :: l
c. Jumlah perjanjian kerjasama 30
3. Jumlah produk organisasi cian 12
tatakerja serta ana!isis jabatan
4. Jumlah produk 15
ketatatat<sanabn, ,,. : "
' Denyelehggaraan uiusan ' ; ..'. :i
I : i: .. ._ _:.:.r::.:. :... ; .;.
kesehatan, akuntabilitas.,.,..
kinerja dan jabatan fungsionat
31
72
26
11
rotoI
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerial , Kesehatan
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2o1sJumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun zols
: Rp. 19.056.980.000,-: Rp. 14.279.525.2S8, - (74,93%)
toIoaotaooootooaoooaotIoIotaIooIota
Akuntabilitas KinerjaSiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan