PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA
CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)
Oleh ;
Herlin Yuliatin, S.Kep.Ns
CURICULUM VITAE
Nama : Herlin Yuliatin, S.Kep.Ns
TTL : Bojonegoro 22 Juli 1977
Alamat : Ds Sukaharjo RT 5 RW 1 Kalitidu Bojonegoro Jawa Timur
Instansi : RS ‘Aisyiyah BojonegoroJawa Timur
Pelatihan : IPCN Tahun 2014
PPI Dasar Tahun 2015
PPI Lanjutan Tahun 2016
TOT PPI Tahun 2019
IPCN Lanjut Tahun 2019
No Tlp : 081 335 266 950
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah pembelajaran
diharapkan Peserta mengerti
bagaimana pencegahan dan
pengendalian infeksi pada
kasus COVID-19
Latar Belakang…. Corona virus penyebabkan penyakit ringan sampai berat (MERS, SARS)
Zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia)
Manifestasi klinis muncul 2 – 14 hari setelah paparan
Tanda dan gejala ; ganngguan pernafasan akut (demam, batuk, sesak)
berat : pneumonia, gagal ginjal, kematian.
Tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan PHEIC (Publik Health Emergency of
Internasional Concern)
16 Februari 2020 dilaporkan 51.857 kasus konfirmasi di 25 Negara dengan 1.669 kematian
(CFR3.2%)
Cina : 51.174 konfirmasi, kematian 1.666 Indonesia…..??? Belum ada laporan…..
Beberapa petugas kesehatan dilaporkan terinfeksi.
Penularan melalui droplet, kontak.
Pencegahan dengan cuci tangan, etika batuk, menghindari kontak langsung , (manusia,
hewan), penerapan PPI
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI DAN
STRATEGI PENGENDALIAN
1. PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
2. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
3. ALAT PELINDUNG DIDRI ( APD )
Pengendalian Administratif
Pencegahan lnfeksi
Selama perawatan
kesehatan (Mulai
masuk sampai
keluar dari
Fasyankes)
Penyediaan kebijakan
infrastruktur & prosedur Mendeteksi
Pengendalian lnfeksi
Pengendalian Administrative dan
Kebijakan yang diterapkan
meliputi :
Penyediaan infrastruktur dan Kegiatan
PPI yang berkesinambungan
Pembekalan pengetahuan petugas
kesehatan
Mencegah kepadatan pengunjung di
ruang tunggu
Menyediakan ruang tunggu khusus
orang sakit dan penempatan pasien
rawat inap
Mengorganisir pelayanan kesehatan
Langkah Penting dalam
Pengendalian Administratif
Identifikasi dini pasien dengan ISPA
(Ringan/Berat) Triase klinis
* px ISPA yang diidentifikasi harus
ditempatkan di area terpisah dari
pasien lain
Penerapan tindakan pencegahan
yang cepat dan tepat
Pelaksanaan pengendalian
sumber iinfeksi
Pengendalian Lingkungan
Memastikan
ventilasi lingkungan
cukup memadai
Tujuan
Kebersihan
lingkungan yang
memadai
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Area Non Kritis
Resiko minimal, tidak kontak
dengan pasien, ex; area
kantor
Area Semi Kritis
Area dengan resiko infeksi
sedang, persyaratan
sterilitas, dan kebersihan
pada area perawatan
biasa,yang bukan
perawatan pasien infeksius
Area Kritis
Klasifikasi clean room,
sterilitas dan kebersihan
lingkungan level tinggi, ex :
OK, IGD, R.Isolasi, R.
Perawatan Krits
KATAGORI METODE
Air dan detergen
Permukaan besar/luas(lantai, dinding)
Ada resiko kontaminasi darah/cairan tubuh : sodium hypochlorite/klorin
Tidak ada resiko
darah/cairan tubuh/
permukaan yang tidak tahan
klorin : quaternary ammonium
compounds
Permukaan kecil yang sering tersentuh
handle pintu, bedrail, meja pasien, pinggiran korden/sketsel: dengan alkohol
Kebersihan Permukaan
Konstruksi bangunan- Ventilasi baik
- Dinding
- Plafon kuat dan bersih
Air (air tanah/PAM)- Jernih, tidak berbau
- Udara
- Ventilasi cukup, bersih
Permukaan Lingkungan- Bersih, tidak ada debu
- Tidak ada vektor
Penempatan pasien
Tempatkan pasien dengan jarak minimal 1 meter
Tempatkan pasien infeksius berdasarkan transmisi infeksi
Tempatkan pasien tersendiri, jika tidak dapat menjaga kebersihan diri
sendiri
Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara
Petugas Petugas Petugas
Sarung tangan
Gaun
Masker Bedah
Pelindung Wajah,
Gaun
Masker N 95
Aerosol Aerosol
Jarak
1 m
Jarak
2 m
Jarak
1 m
A P D
Pasien
Masker
Bedah
CONTACT PRECAUTIONS
Kategori berikut digunakan pada pasien yang dikonfirmasi
terinfeksi atau terkolonisasi oleh mikroorganisme yang
dapat ditransmisikan dengan kontak langsung dan/atau
benda di sekitar pasien
STOP
Contact
Precautions
Ruang privat/ kohort
Sarung tangan, gaun dan apron (bila perlu) sebelum masuk
ke ruangan
Transport, batasi transpor pasien antar ruangan, batasi jika
sangat perlu saja
Peralatan perawatan pasien: gunakan satu alat untuk satu
pasien, hindari penggunaan bersama. Jika tidak
memungkinkan,
pasien lain
cuci dan disinfeksi sebelum digunakan ke
MDRO, MRSA, ESBL, HERPES SIMPLEX
O T U C ( G A N D A N v G N O M A N r t .201%
~
AIRBORNE PRECAUTIONSDilakukan ketika pasien diketahui atau diduga menderita
STO P
Airborne
Precautions
penyakit yang ditularkan melalui dropletmicrons)
nuklei udara {<5
Ruang lsolasi
Ruangan bertekanan negatif
>6 pergantian udara per jam {ACH)
Outlet udara langsung ke udara luar
Pintu tertutup
Untuk petugas kesehatan: gunakan pelindung saluran napas
Respirator N-95, pastikan Anda sudah melakukan FIT TEST
masker anda.
Batasi transport pasien hanya pada saat mendesak saja, jika
terpaksa harus transport, pakaikan masker bedah pada
pasienTB, CAMPAK, CACAR AIR, VARICELLA
DROPLET PRECAUTIONS
S T O P
Droplet
Precautions
Dilakukan pada pasien dengan penyakit yang ditularkan
melalui droplet besar (>5 microns) yang bisa berisiko
tertular ketika dilakukan prosedur medis tertentu atau
ketika batuk, bersin atau bicara
Ruang privat/ kohort
Petugas
Masker bedah sebelum masuk ke ruangan atau
apabila bekerja 3 meter dari pasien
Batasi transport pasien jika perlu saja, selama
transport, pakaikan masker bedah pada pasien
Patogen terkait
N. meningitides infasif, RSV (Respiratory Synctytial Virus),
Bordetella pertussis, Rubella, Mumps, Group A
streptococcal pharyngitis, Influenza-PERTUSIS, SARS, MENINGITIS, PNEUMONIAE,
« o r T C G » A N D A N @ G d « O M A N g a r . s2101%
KEWASPADAAN STANDAR
Hal-hal minimal untuk mencegah dan mengendalikan infeksi
1.
2.
3.
Hand Hygiene
Alat Pelindung Diri
Dekont am inasi Peralat an perawatan pasien
Pasien
Pengendalian lingkungan
Penatalaksanaan Limbah
SPO
Standar
Prosedur
Operasional
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Desinfeksi & sterilisasi linen
Perlindungan Petugas Kesehatan
Penempatan pasien
Hygiene Respirasi /Etika Batuk
10.Praktik menyuntik yang aman11. Lumbal Pungsi
Kewaspadaan
PPI
17NO HAND HYGIENE
1 CARA HAND RUB
( tanpa air )
HAND WASH
( dengan air mengalir dan antiseptik)
2 WAKTU 20 – 30 detik 40 – 60 detik
3 LANGKAH 6 LANGKAH
4 MOMENT 5 MOMENT
1. SEBELUM KONTAK DENGAN PASIEN
2. SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN ASEPTIK
3. SETELAH TERKENA CAIRAN TUBUH PASIEN
4. SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN
5. SETELAH KONTAK DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR PASIEN
6 LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN
Penggunaan APD Alat yang digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan
semua jenis cairan tubuh, sekret, eksreta dari pasien
Melindungi pasien dari microorganisme yang ada pada petugas kesehatan dan sebaliknya.
APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.
Digunakan sesuai indikasi dan penularan penyakit.
Segera dilepas jika sudah selesai tindakan
APD harus selalu tersedia di area APD, dan dipantau ketersediaannya.
Alat Pelindung Diri
Sarung tangan
SEBELUM prosedur yang melibatkan kontak dengan darah atau cairan tubuh, Iuka, atau membran mukosa
SEBELUM menyentuh benda yang berpotensiterkontaminasi
GANTI sarung tangan setelah menyent uh benda infekt if ,
area/lingkungan seorang pasienmisal: feses atau drainase Iuka. DAN sebelum keluar dari
Pelindung mata dan wajah {Goggle/ Face
shield)
Gunakan pelindung mat a dan wajah apabila
ada risiko percikan atau semprotan cairan
tubuh
Gaun
Gunakan gaun apabila ada risiko semprotan
dan percikan darah, cairan tubuh, sekresi
atau ekskresi
4
- - - - - - - - - - - -.
Alat Pelindung Diri (APD)
Pakai Melepas
Peralatan Perawatan Pasien
Penanganan peralatan perawatan pasien akan
mencegah kont aminasi lanjut an pada area lain dan
penyebaran mikro organisme pada pasien lain dan
lingkungan.
Buang peralatan single-use dengan benar.
Past ikan alat yang akan digunakan sudah steril dan di
desinfeksi dengan benar.
Bersihkanlebih dari
dan desinfeksi peralatan yang dipakai oleh
satu pasien (contoh: stetoskop,
termometer) dengan swab alkohol.
ETIKA BATUK(cough etiquette)
POSTEREDUKASI PASIEN
Promosi etika batuk pada
pasien bergejala
SATGAS BATU K
GUNAKAN TISSUE, MASKER, BAGIAN DALAM LENGAN
ATAS DAN LAKUKAN HAND HYGIENE
Hygiene Respirasi / Etika Batuk
EK»Diterapkan kepada semua individu, dgn gejala
gangguan saluran napas harus:
~'iwl ·. . =;~~~1co h or sn ee ze
o r
coug h or sneez e into
your upper s leeve,
not y o ur hanods . /T
GMenutup mulut danbatuk /bersin
hidung saatflf/i)ll!lf_ ., ,.P . , , c u , = O t i , s - ; n
the - .s te baskeL
You may be asked to
put on a surgical mask
to protect others.f
h . C 4
C l e a n
Pakai tissue, saputangan, maskerkain/medis bila tersedia, buang
" = ke tempat sampah
·s~ Lakukan cuci tangan
cS
PENEMPATAN PASIEN
Pastikan identifikasi risiko memiliki penyakit menular sebelum
menentukan penempatan pasien
Penempatan sesuai dengan metode
(droplet, airborne, kontak)
Droplet & kontak: ruang terpisah/
Airborne: ruang isolasi
transmisi patogennya
kohort
Konsultasikan dengan Tim atau Komite PPI
Manajemen Limbah RS
MPAH DI RS
INFEKSIUS
1. Limbah infeksius (Semua
benda yang terkontaminasi
cairan tubuh); Jaringan
2.Safety box limbah tajam
(jarum suntik,jarum hecting,
skalpel, ampul, bisturi,
semua benda yang
mempunyai permukaan
tajam)
NON INFEKSIUS RADIOAKTIF CYTOTOKSIK
ke rta s, kota k,
botol, wadah
plastik, sisa
makanan, sisa
pembungkus
obat, sampah
kebun, di
l
I N F E K S I U S
plabot, flacon,
botol infus beling
incenerator
Batan
_inceneratorDaur ulang
PENATALAKSANAAN LINEN
* Penatalaksanaan linen harus meminimalkan risiko :
- kontaminasi pada linen bersih dan pencemaran lingkungan dari linen
kotor.
* Penatalaksanaan Linen kotor
- Dihitung dan dicatat
- Dipilah antara linen infeksius dan non-infeksius
- Dimasukkan ke dalam kantong linen sesuai jenis (infeksius &
non-infeksius) dan diberi label
- Buang lebih dahulu kotoran (mis: faeses) dengan dibilas ke toilet
- Penempatan linen kotor tidak dilantai
• Memisahkan trolly linen bersih dan linen kotor
• Membawa dan menyimpan linen bersih maupun kotor dalam keadaantertutup
• Penyediaan linen sesuai kebutuhan
Kewaspadaan
Tambahan PPI Ketika
Merawat Pasien ISPA
Semua individu (pengunjung
dan petugas kesehatan)
yang kontak dengan pasien
harus :
- Memakai masker bedah
ketika berada dekat (jarak
± 1 meter) dan saat masuk
ruangan
- Melakukan Hand Hygiene
Kewaspadaan PPI pada
Prosedur/Tindakan Medik
yang Menimbulkan Infeksi
secara Aerosol
Prosedur/Tindakan yang menimbulkan aerosol :
Tindakan medis yang menghasilkan aerosol
berbagai ukuran, termasuk partikel (<5 mkm)
• Tindakan kewaspadaan yang dilakukan yaitu
- Memakai respirator partikulat (N95) disposible
- Memakai pelindung mata (kaca mata/ pelindung
wajah)
- Memakai gaun lengan panjang dan sarung
tangan bersih, tidak steril ( bebrapa prosedur
membutuhkan sarung tangan steril)
- Memakai celemek kedap air
- Melakukan prosedur di ruang berventilasi cukup
- Membatasi jumlah orang yang berada di ruang
pasien
- Hand hygiene (sebelum, sesudsh kontsk px,
setelah kontak lingkungan px dan setelah
pelepasan APD
Kewaspadaan PPI Ketika Merawat Pasien dalam Pengawasan dan
Kasus Konfirmasi COVID-19
• Batasi jumlah petugas kesehatan, anggota keluarga dan
pengunjung yang melakukan kontak dengan pasien dalam
pengawasan atau konfirmasi terinfeksi COVID-19
• Tunjuk Tim petugas kesehatan terampil khusus yang memberi
perawatan pada pasien (terutama kasus probable dan
konfirmasi)
Kewaspadaan PPI Ketika Merawat Pasien dalam Pengawasan dan Kasus
Konfirmasi COVID-19
Saat melakukan kontak dekat (jarak , 1 meter) dengan pasien atau setelah memasuki
ruangan pasien probable atau konfirmasi terinfeksi harus :
- Memakai masker N95
- Memakai pelindung mata (kaca mata / pelindung wajah)
- Memakai gaun lengan panjang, dan sarung tangan bersih, tidak steril (beberapa
prosedur mungkin memerlukan sarung tangan steril)
- Hand hygiene
- Tempatkan pasien dalam pengawasan, probable atau konfirmasi terinfeksi COVID-
19 di ruangan / kamar dengan ventilasi yang memadai dengan kewaspadaan
penularan airbone
Kewaspadaan PPI ketika Merawat Pasien dalam
Pengawasan dan Kasus Konfirmasi COVID-19
Pasien dalam pengawasan probable/ konfirmasi terinfeksi COVID-19 perlu dilakukan hal
berikut :
Hindari membawa dan memindahkan pasien keluar dari ruangan atau daerah isolasi kecuali
diperlukan secara medis
Jika diperlukan membawa pasien gunakan rute yang dapat meminimalisir pajanan terhadap
petugas, pasien lain, dan pengunjung.
Memberitahu daerah / unit penerima agar menyiapkan kewaspadaan pengendalian infeksi
sebelum kedatangan pasien.
Bersihkan dan desinfeksi permukaan peralatan yang bersentuhan dengan pasien dengan
pasien setelah digunakan
Pastikan petugas kesehatan yang membawa / mengangkut pasien memakai APD yang sesuai
dan melakukan hand hygiene
Durasi Tindakan Isolasi pasien dalam
Pengawasan dan Kasus Konfirmasi COVID-19
• Lamanya masa infeksius COVID-19 masih belum diketahui
• Melakukan kewaspadaan standar dan kewaspadaan isolasi terhadap
pasien dalam pengawasan dan konfirmasi COVID-19 sampai hasil
laboratorium rujukan negatif
PERAWATAN DIRUMAH (ISOLASI DIRI) ORANG DALAM PEMANTAUAN
• Pasien dalam kasus pengawasan COVID-19 : Rumah Sakit
• Pasien dalam kasus Pemantauan : Perawatan di rumah (Isolasi Diri)
• Bila terjadi perburukan gejala : segera memeriksakan ke fasyankes
• Pemantauan kasus dilakukan oleh petugas kesehatan layanan primer berkoordinasi dengan
Dinkes setempat
• Pasien diberikan edukasi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi
• Hand hygiene
• Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin/batuk
• Bila terdapat gejala saluran nafas : gunakan masker dan berobat ke Fasyankes.
PERAWATAN
TERHADAP
TATALAKSANA
KONTAK
• Individu yang mungkin terpajan (termasuk petugas
kesehatan) dengan pasien dlam pengawasan /
konfirmasi infeksi COVID-19 disarankan untuk
memantau kesehatannya selama 14 hari sejak pajanan
terakhir
• Bila selama masa pemantauan ditemukan kasus kontak
mengalami definisi dalam pengawasan COVID-19
mengunjungi Fasyankes terdekat
• Fasyankes yang akan menerima harus diberitahu akan
dating kontak yang mempunyai gejala infeksi COVID-19
• Saat transportasi ke rujukan, kasus harus memakai APD
PERTIMBANGAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT RUJUKAN
Petugas rutin melakukan cuci tangan , memakai APD ketika membawa px keambulans
Merujuk px dengan pengawasan COVID-19 menerapkan kewaspadaan kontak, droplet,
airbone
APD harus diganti setiap menangani px berbeda, dan dibuang disampah infeksius yang
tertutup.
Pengemudi ambulan harus terpisah dengan kasus, (jarak min 1 mtr) tidak diperlukan APD jika
jarak dapat dipertahankan.
Jika pengemudi harus membantu memindahkan px ke ambulan harus menggunakan APD
Lengkap
Pengemudi dan perawat pendamping harus sering membersihkan tangan dengan alcohol dan
sabun
Ambulan harus dibersihkan dan didesinfeksi, dengan perhatian khusus pada area yang
bersentuhan dengan kasus.
PAMULASARAAN JENAZAH PADA PASIEN TERINFEKSI COVID-19
- Melakukan kewaspadaan standar
- Menggunakan APD Lengkap
- Jenazah harus terbubgkus seluruhnya dalam
kantong jenazah yang tidak mudah tembus sebelum
dipindahkan ke kamar jenazah
- Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang
mencemari bagian luar kantong jenazah
- Pindahkan sesegera mungkin kekamar jenazah
- Jika keluarga ingin melihat jenazah diijinkan
sebelum jenazah dimasukkan kedalam kantong
jenazah dengan menggunakan APD
- Edukasi keluarga (agama, adat, buadya)
- Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik
pengawet
- Jika akan diautopsi harus dilakukan oleh
petugas khusus ijin keluarga dan dierktur RS
- Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh
dibuka lagi
- Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah
khusus
- Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 jam di
semayamkan di pamulasaraan jenazah
Novel• JAGA DIRI dan KELUARGA Anda dari Virus Coronadengan GERMAS
'Gerskar Masyarakat Hid up Sehat]
w N y
oronavrus " ,(2019-nC0V) r « w e a r « g o - c o y p u
r """ p eoyetab penyalt saluranpechefasn. virusbersssl dni Cina. Novel coronswirus rnerueken
' s »? < c a.a5 sirs~az ·
4 a 1 y a ,
ge y
$«!!
%~ -• l.1,oJ<rnHh..•.11;1.,111 • Fi,tjir· ul<1hrum1 •
gizi va n ,e Cui tan1gardar ist rat at cukupimbang oska sabun
PESAN BAGI PETUGAS KESEHATAN
•l
+Hindanikontakrja kdekcatdeng apendetita 1SPA
lnqarkil~ lepada •orang dengangejala 1SPA harusmenerapken et c.8batuk ( age ja kdeng an arang ataumemut un rnul ut zta nhit un g denqan tissueatau baju saat batuk
atau bersin]
.....~,~ ~~ '. • • ·•, • ~~~:~~~Ila2 C s ' / t s tutup mat.t
t e r c rl h,11!J7111 ;,l,o,:} b a r t l
¢• Jaga i i v
kebeaihan lingkungan
+ . , «Tide<Gunekan slat
pelindung d (APD)
Sering curt targan pakai sabun terletut
sctclah kontaklangsung denganorang sa«it atauling«ungen orang sakit
t . 1r' ' ') me,,okok
.
-
t ...♦ -
'SAAT INI
• • •
ekiaaan rakanan yang dimnasak
ampur a dan
8ELUMw
« mil tie@nanTERSEDIAvAKSIN
« ' f ir r n z r J5gen mskaz. « Jangan lupad a n s s k2019-nCoVa ging dani he war ·v fss swg xr arriinwral
no-i,oerdca
eyang terpotealrenularan
r tasil itz.«sswatar
? olas?ar
war0
Hotfire M r s Corona : 021-52104114 a 0812 12123119
PENCEGAHAN
--
SAAT INIBELUM
Te Rajin olahragadan istirahat cukup.
Jangan mengonsumsr
d3gjng Yang tidak imasak.
Sering cuci tangan pakai sabun.
Gunakan maskerbila batuk atau pilek.
Konsumsigizi seimbang.Pe"bay8sayur lan buah.
Hati hati kontak dengan hewan.
ERSEDIAVAKSIN
2019-nCoV@
-e
a
..e Bila batuk,
pilek dan sesak nafas segerake fasilitas kesehatan.
BAGI YANG MELAKUKAN PER.JALANAN KE CINA:Gunakan masker bila berada di kerumunan orang
hika mengalami penyakit pernapasan selama di Cina atau
setelah kembali ke tanah air, segera hubungi petugas kesehatan dan sampakan rrwayat peralanan.
e Disarankan tidak mengunjungi pasar hewan a t
28%
Have
temperature
checked
regularly
Avoidlarge
crowd
Use mask
properly
Never touch
your fac e with
unclean hands
Wash
hands
Ter im akas ih…