PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH
SKRIPSI
Oleh
ITA UDI WIJAYA 105731102716
M
GRA
MO
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
ii
HALAMAN JUDUL
PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH
SKRIPSI
Oleh ITA UDI WIJAYA
NIM 105731102716
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2020
iii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua tercinta
2. Orang yang telah menginspirasi
3. Sahabatku tersayang
4. Almamater Universitas Muhammadiyah Makassar
MOTTO
“Jika kamu benar-benar menginginkan sesuatu, lambat laun kamu pasti akan
segera menemukan caranya “
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia ALLAH SWT, atas
selesainya skripsi yang berjudul “Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah “.
Skripsi ini merupakan tugas akhir dari rangkaian mata kuliah sebagai
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) pada
Jurusan Akuntansi Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada orang tua saya bapak Muh. Nasir dan ibu Ramlah, yang senantiasa
memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus yang
diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Dan saudara-
saudaraku yang tersayang yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. H. Ambo Asse., M. Ag, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar,
viii
2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar,
3. Bapak Dr Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar,
4. Ibu Dr. Muryani Arsal, SE.,MM.Ak.CA, selaku pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik,
5. Bapak Abdul Khaliq, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi selesai,
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,
7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan
dalam aktivitas studi penulis,
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 30 Januari 2021
Penulis
x
ABSTRAK
ITA UDI WIJAYA, Tahun 2020 Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Muryani Arsal dan pembimbing II Abdul Khaliq.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fintech terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh bank Syariah yang sudah mulai menggunakan fintech yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank BJB Syariah periode 2016-2018. Berdasarkan metode purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah yang sudah menggunakan layanan fintech seperti Internet Banking, Mobile Banking, SMS banking, dan Phone Banking serta mempublikasikan laporan keuangan tahunan dari waktu ke waktu selama periode penelitian dilakukan yaitu dari tahun 2016-2018. Pengelolaan data menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian membuktikan bahwa fintech berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR). Semakin berkembang layanan fintech pada keuangan Syariah maka semakin berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah. Kata Kunci: Fintech dan Kinerja Keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR)
xi
ABSTRACT
ITA UDI WIJAYA, 2020. The Influence of Fintech on Islamic Banking Financial Performance, The undergraduated project of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University Makassar. Main Supervisor Muryani Arsal and co-supervisorr Abdul Khaliq. This study aims to determine the effect of fintech on the financial performance of Islamic banking. This type of research used in this research is descriptive research with a quantitative approach. The population in this study is all financial reports that have been published by Islamic banks that have started using fintech, namely Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin and Bank BJB Syariah for the period 2016-2018. Based on the purposive sampling method, the sample used in this study is Islamic Commercial Banks that have used fintech services such as Internet Banking, Mobile Banking, SMS banking, and Phone Banking and publish annual financial reports from time to time during the study period, namely from 2016. -2018. Data management uses SPSS 25. The results prove that fintech has an effect on financial performance (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR). The more fintech services develop in Islamic finance, the more they have a significant effect on the financial performance of Islamic banking. Keywords: Fintech and Financial Performance (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR)
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penlitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Financial Technology .................................................................... 6 B. Kinerja Keuangan .......................................................................... 11 C. Perbankan Syariah ........................................................................ 12 D. Rasio Keuangan ............................................................................ 13 E. Tinjauan Empiris............................................................................ 15 F. Kerangka Fikir ............................................................................... 17 G. Hipotesis ........................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 19
xiii
A. Sifat dan Jenis Penelitian .............................................................. 19 B. Data dan Sumber Data ................................................................. 19 C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20 D. Populasi dan Sampel .................................................................... 20 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 21 F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 23 G. Analisis Regresi Linear Sederhana .............................................. 25 H. Uji Hipotesis .................................................................................. 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 27
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ....................................... 27 B. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 38 C. Hasil Penelitian .............................................................................. 39
1. Uji Deskriptif ............................................................................ 39 2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 40 3. Uji Hipotesis ............................................................................ 44
D. Pembahasan ................................................................................. 46
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 49
A. Kesimpulan .................................................................................... 49 B. Saran ............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 15
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 22
Tabel 4.1 Rasio Keuangan Perbankan Syariah .......................................... 48
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ......................................................................... 40
Tabel 4.3 Uji Normalitas ................................................................................ 41
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 42
Tabel 4.5 Uji Glejser Sebelum Menggunakan Ln ...................................... 43
Tabel 4.6 Uji Glejser Menggunakan Ln ........................................................ 43
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ................................................................. 44
Tabel 4.8 Uji T (Parsial) .................................................................................. 45
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Fikir ........................................................................... 15
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Rasio Keuangan Perbankan Syariah 2016-2018
Lampiran 2 : Data Penggunaan Fintech Perbankan Syariah
Lampiran 3 : Output SPSS 25
Lampiran 4 : Similirity Index
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fintech atau finansial teknologi adalah terobosan baru dalam dunia sektor
keuangan yang saat ini sangat marak di gunakan dalam dunia perdangan,
bisnis serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini fintech telah
memiliki payung hukum yaitu telah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital
Di Sektor Jasa Keuangan. Peraturan ini dikeluarkan mengingat kemajuan
fintech yang sangat cepat dalam menghasilkan inovasi keuangan digital yang
aman bertanggungjawab, serta mengutamakan perlindungan konsumen dan
memiliki resiko terkelola dengan baik.
Menurut Crismastioanto (2017:134-136) Fintech merupakan inovasi
disektor keuangan yang berkaitan dengan teknologi modern. Kemajuan
fintech banyak memunculkan inovasi alat atau aplikasi dalam keuangan
seperti aplikasi pembayaran, pinjam meminjam dan lainnya. Berdasarkan hal
tersebut, industry perbankan syariah melihat peluang yang muncul dari
penggunaan fintech, yang dapat memperluas pasar perbankan syariah serta
dapat memudahkan masyarkat untuk mengakses perbankan syariah.
Kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut (Wibowo, 2011:324). Menurut Stoner dan Indra Prasetyo
(2008:164-174) Kinerja adalah ukuran seberapa efisien dan efektif seorang
manajer atau sebuah organisasi itu mencapai tujuan yang memadai.
2
Kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktivitas yang
dilakukan secara berkala atas dasar laporan manajemen dan laporan
keuangan yang merupakan pencerminan prestasi yang dicapai perusahaan
(Indra Prasetyo, 2008:164-174).
Pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah masih sangat
minim dikarenakan akses masyarakat yang kurang memadai disebabkan
Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga masih kurang akses
perbankan ke daerah-daerah pulau terpencil. Berdasarkan hasil riset yang
bertajuk Fulfilling its Promise The Future of Southeaset Asia’s Digital Financial
Service, sebanyak 92 juta jiwa penduduk dewasa di Indonesia belum
tersentuh layanan finansial atau perbankan. Jumlah tersebut lebih dari
separuh total penduduk dewasa yang mencapai 182 juta jiwa.
Proyek riset Bain & Company yang berkolaborasi dengan Google dan
Temasek juga menyebutkan bahwa baru 42 juta jiwa penduduk dewasa
Indonesia yang sudah mendapat layanan finansial. Layanan yang dimaksud
adalah memiliki rekening bank, mendapat layanan kredit, melakukan
investasi, serta mendapat layanan asuransi dari perbankan atau Lembaga
finansial lainnya. Riset tersebut juga menunjukkan sebanyak 47 juta jiwa
penduduk dewasa sudah memiliki rekening bank tetapi belum mendapat
layanan finansial lainnya. Kondisi tersebut membuka peluang bagi Lembaga
finansial teknologi (fintech) untuk menyasar masyarakat yang belum tersentuh
layanan perbankan di tanah air.
Di sisi lain, perbankan syariah yang akan menyalurkan jasa keuangan
kepada masyarakat akan menghadapi kendala, disebabkan terbatasnya
akses, di mana masyarakat yang membutuhkan jasa keuangan harus
3
mendatangi lokasi perbankan, menunggu antrian, membawa buku tabungan
atau ATM dan berbagai persyaratan dokumen lain yang diperlukan. Dengan
penggunaan fintech maka kendala tersebut tidak akan terjadi, sebagaimana
dinyatakan oleh Rahim et al (2019:207:220) bahwa Fintech merupakan suatu
transaksi keuangan yang menggunakan teknologi melalui aplikasi dan ponsel.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityazwara juga mengatakan
popularitas fintech di Indonesia saat ini sangat tinggi disebabkan masih
banyaknya masyarakat yang belum terjangkau oleh sistem perbankan.
Sementara itu, untuk memenangkan persaingan di era teknologi digital
perbankan syariah sebagai penyedia jasa keuangan harus dapat mengikuti
perkembangan zaman dengan merespon tantangan dan melakukan inovasi
keuangan dengan menggunakan fintech (Aulia Urakhma, 2017:7) dalam
memperluas pasar keuangan atau jaringan pembiayaan sebagai sumber
pendapatan perbankan syariah, seperti menggunakan fasiltas mobile banking,
internet banking, sms banking, dan phone banking.
Beberapa penellitian yang telah dilakukan terkait dengan fintech dan
perbankan syariah diantaranya, penelitian yang dilakukan Yulia Prastika
(2019:110) mendapati bahwa dengan layanan fintech, dapat meningkatkan
profitabilitas perbankan syariah serta membantu masyarakat dengan mudah
mengakses perbankan syariah. Demikian juga hasil penelitian Aulia Urakhma
(2017:85) menyimpulkan bahwa penggunaan elektronik banking berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank syariah. Penelitian yang
dilakukan oleh Ridwan Muchlis (2018:365) juga menunjukkan bahwa dengan
penggunaan layanan fintech perbankan syariah dapat meningkatkan
perkembangan produknya. Namun hasil penelitian Sudaryanti, Sahroni, dan
4
Kurniawati (2018:105) mendapati penggunaan fintech/mobile banking
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada rasio
keuangan yang digunakan seperti ROA, ROE dan BOPO, serta penggunaan
sampel hanya perbankan Syariah BUMN, hal inilah yang mendasari
dilakukannya peneitian dengan mencoba menguji pengaruh fintech terhadap
kinerja keuangan menggunakan lima rasio keuangan sesuai ketentuan Bank
Indonesia yaitu ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR serta mengambil sampel
perbankan Syariah BUMN dan perbankan syariah Swasta, dengan judul:
Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang menyatakan wilayah Indonesia
terdiri dari berbagai kepulauan sehiingga menyulitkan akses bagi masyarakat
yang memerlukan jasa perbankan Syariah. Sementara perkembangan
teknologi merambah sampai ke seluruh pelosok desa, yang memberikan
peluang kepada perbankan Syariah untuk memanfaatkan teknologi tersebut
melalui fintech agar layanannya dapat menjangkau ke semua lapisan
masyarakat yang ingin mengakses di berbagai pulau. Selain itu penelitian
terdahulu mendapati fintech dapat meningkatkan profitabilitas dan
mempengaruhi ROA dengan hubungan positif atau negatif, maka rumusan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh
fintech terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah”?
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh fintech terhadap kinerja
keuangan perbankan Syariah.
D. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka manfaat dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pertimbangan
bagi perbankan syariah dalam melihat manfaat dari penggunaan fintech
dengan perbankan yang dapat memberi pengaruh signifikan terhadap
perkembangan teknologi keuangan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai apa yang
sekarang sangat berkembang di sektor keuangan dan pengaruh fintech
terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Financial Technology
1. Pengertian Fintech
Kemajuan teknologi dunia telah menciptakan perubahan dan inovasi
baru di berbagai sektor terutama pada sektor keuangan, dalam sektor
keuangan terdapat inovasi yang menggebrak dunia perekonomian yang
saat ini sangat popular di berbagai Negara salah satunya di Indonesia
inovasi yang dimaksud yaitu Financial Technology atau lebih dikenal
dengan nama fintech, adaptasi fintech saat ini telah banyak digunakan
dalam sektor keuangan dimana dapat diakses dengan mudah, praktis
aman dan modern dan sangat membantu bagi masyarakat dalam
mengakses keuangan terutama bagi perbankan yang menghimpun dan
menyalurkan dana ke masyarakat.
Menurut Bank Indonesia Fintech merupakan hasil kolaborasi dari jasa
keuangan dengan teknologi yang menjadikan kegiatan bisnis menjadi
modern dan praktis yang mana sebelumnya kegiatan bertransaksi baik
untuk pinjaman maupun pembayaran dilakukan secara langsung namun
dengan adanya fintech semua bisa dilakukan kapan dan dimana saja tanpa
harus datang langsung. Fintech merupakan sebuah wadah yang modern
dalam teknologi digital yang bertujuan sebagai penghubung dalam
keuangan yang aman dan praktis (Aaron et al.,2017:3). Sedangkan
menurut (Rahardjo, 2017:225-229) Fintech atau teknologi keuangan
merupakan kemajuan teknologi yang menciptakan bermacam-macam
7
model aktivitas baru yang lebih mudah dan aman bagi konsumen dalam
mengakses teknologi keuangan.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dijelaskan maka dapat
disimpulkan bahwa fintech merupakan inovasi, wadah ataupun aplikasi
keuangan yang menyediakan layanan keuangan dengan mudah, aman dan
praktis yang dapat membantu masyarakat dan meningkatkan
perekonomian.
Fintech juga memiliki peran dalam perluasan jangkauan layanan
keuangan dengan cepat, yang mana hal ini memiliki persamaan dengan
industri keuangan syariah dalam segi perannya akan tetapi perbedaannya
adalah fintech mengutamakan penggunaan teknologi di setiap
transaksinya, yang mana kegiatan transaksi keuangan lebih modern, aman
dan praktis (Mawarni, 2017:2).
2. Jenis-Jenis Fintech
Menurut Siregar (2016::49-54) jenis-jenis fintech yang secara umum
berkembang di Indonesia yaitu :
a. Payment Channel/System
Payment Channel adalah layanan elektronik yang berfungsi
menggantikan mata uang dan giro sebagai alat pembayaran, termasuk
instrument pembayaran menggunakan kartu dan uang elektronik
(Susanne Chisti and Janos Barberis, 2016:247). Selain itu, sebagian
masyarakat dunia telah menggunakan jenis alat pembayaran elektronik
lainnya, yaitu system pembayaran berbasis kriptolografi (Blockchain)
seperti Bitcoin.
8
b. Digital Banking
Digital Banking adalah layanan perbankan yang menggunakan
teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Masyarakat di
Indonesia telah lama mengetahui tentang perbankan elektronik seperti,
internett banking, mobile banking, SMS banking, video banking, dan
phone banking.
c. Online/Digital Insurance
Online/Digital Insurance adalah penggunaan teknologi digital
untuk menyediakan layanan asuransi kepada nasabah, banyak
perusahaan asuransi yang mengeluarkan kebiajakan dan menerima
laporan lainnya. Selain itu, juga banyak perusahaan yang menawarkan
layanan perbandingan premi (digital consultant) dan keagenan (digital
marketer) asuransi melalui situs web atau mobile application (John
Willey and Sons:6).
d. P2P Lending
Peer to peer (P2P) Lending adalah layanan keuangan yang
menggunakan teknologi digital untuk mempertemukan antara pihak
pemberi pinjaman dan pihak yang membutuhkan pinjaman dan layanan
ini biasanya menggunakan situs web.
e. Crowdfunding
Crowdfunding adalah kegiatan penggalangan dana untuk tujuan
investasi atau sosial melalui situs web atau teknologi digital lainnya.
3. Peran Fintech
Fintech juga memiliki peran penting dalam mengubah perilaku dan
harapan konsumen diantaranya :
9
a. Dapat mengakses data dan informasi kapan saja dan dimana saja.
b. Menyamaratakan usaha besar dan kecil sehingga mereka memiliki
harapan yang tinggi bahkan untuk usaha kecil baru.
4. Fintech Perbankan Syariah
Fintech telah membantu perbankan syariah dalam meningkatkan
kecepatan dan ketepatan pemprosesan operasi bisnis dan data pemasaran
produk. Penerapan sistem informasi memiliki pengaruh besar dalam
industri perbankan, dimana mengingat bahwa industri perbankan adalah
salah satu industri yang paling bergantung pada pengumpulan proses
analitis, penyampaian laporan atau informasi yang memenuhi kebutuhan
pelanggan, dampak penerapan sistem ke industri perbankan sangatlah
besar (David LEE dkk,2018:1).
Manfaat dari fintech dalam perbankan syariah adalah kenyamanan
layanan keuangan, karena proses transaksi keuangan menjadi lebih
mudah. Nasabah juga dapat menggunakan layanan keuangan ini untuk
mendapatakan pelayanan keuangan, termasuk pelayanan pembiayaan,
pembayaran, transfer uang ataupun untuk jual beli saham dengan cara
yang sederhana dan aman. Nasabah dapat mengakses layanan keuangan
menggunakan teknologi smartphone dan laptop. Jadi tidak perlu datang
berulang lagi ke bank untuk mendapatkan pembiayaan demi memenuhi
berbagai kebutuhan. Karena teknologi dalam masalah keuangan seperti ini
jelas membantu masyarakat dalam memaksimalkan jasa keuangan.
10
Berikut ini beberapa layanan fintech dalam perbankan :
a. Internet Banking (Via internet/computer)
Salah satu layanan perbankan yang memungkinkan nasabah
memperoleh informasi untuk berkomunikasi dan melakukan transaksi
perbankan melalui internet. Adapun beberapa fitur yang dapat di akses
dalam internet banking yaitu informasi saldo rekening, pembayaran
(listrik, telepon, kartu kredit dan lainnya), pembelian (voucher atau tiket),
transfer ke bank lain dan informasi mengenai produk ataupun jasa pada
perbankan. Keuntungan dari internet banking ini adalah kenyamanan
bertransaksi dengan menu lengkap dan dapat diakses dari mana saja
baik itu dari HP, laptop, note book dan computer (Sujadi & Edi Purwo
Saputro,2006:6)
b. Mobile Banking (via handphone)
Mobile Banking merupakan salah satu hasil pengembangan
teknologi mobile yang digunakan oleh para nasabah karena layanan ini
membuat nasabah suatau bank mampu melakukan transaksi perbankan
serta melihat informasi tentang rekeningnya dengan menggunakan
handphone saja (Wiji Nurastuti,2011:113).
c. SMS Banking
SMS Banking merupakan layanan yang disediakan bank
menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan
permintaan informasi keuangan, misalnya cek saldo, mutasi rekening
dan sebagainya (Wiji Nurastuti,2011:113).
11
d. Phone Banking
Phone Banking merupakan salah satu layanan perbankan yang
menggunakan teknologi informasi. Dengan menggunakan layanan
phone banking, maka nasabah dapat menggunakan telepon untuk
melakukan transaksi perbankan seperti transfer antar rekening di bank
yang sama, membayar tagihan telepon, melayani voucher pengisian
ulang dan lainnya.
B. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan
perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai
aktivitas yang telah dilakukan.
Kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut (Wibowo,2011:324). Menurut Stoner dan Indra Prasetyo
(2008:164-174) Kinerja adalah ukuran seberapa efisien dan efektif seorang
manajer atau sebuah organisasi itu mencapai tujuan yang memadai. Kinerja
keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktivitas yang dilakukan
secara berkala atas dasar laporan manajemen dan laporan keuangan yang
merupakan pencerminan prestasi yang dicapai perusahaan. Menurut (Fahmi,
2012:2) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Dari beberapa pengertian kinerja keuangan menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian perusahaan
pada suatu periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan.
12
C. Perbankan Syariah
1. Pengertian Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 perbankan
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah
bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
Prinsp Syariah dijelaskan dalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998,
yaitu prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan berdasarkan
hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
atau untuk pembiayaan kegiataan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya
pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
2. Fungsi Bank Syariah
Dalam Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan
syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah yaitu:
a. Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat.
b. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk
lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak,
13
sedekah, hibah, atau dana social lainnya dan menyalurkan kepada
organisasi pengelola zakat.
c. Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal
dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazbir)
sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif)
D. Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu alat yang digunakan dalam melihat
kondisi perusahaan pada periode tahun tertentu. Rasio keuangan adalah nilai
atau hasil dari perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang memiliki hubungan yang signifikan (Harahap, 2011:297).
Menganalisis rasio keuangan secara berskala, manajemen mungkin
dapat menentukan langkah-langkah perbaikan dan efesiensi secara efektif.
Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan terhadap target yang telah
ditentukan atau juga dapat dibandingkan dengan rasio rata-rata industri
standar (Hery 2016:107).
1. Rasio-Rasio Keuangan
Adapun jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut :
a. Return On Assets (ROA)
ROA adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan
kemampuan bank untuk mengelola dana yang diinvestasikan dalam
aset keseluruhan yang menghasilkan laba (Muhammad, 2013:180).
Return On Assets adalah rasio terpenting dalam profitabilitas.
b. Return On Equity (ROE)
Return On Equity adalah raasio yang menunjukkan sejauh mana
perusahaan mengelola modal mereka sendiri (net worth) secara efektif,
14
mengukur tingkat pengembalian investasi yang dilakukan oleh pemilik
modal mereka sendiri atau pemegang saham perusahaan (Agnes Sawir,
2003:20).
c. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio antara beban operasional dengan pendapatan
operasional, semakin rendah tingkat BOPO semakin baik kinerja
manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan
sumber daya yang ada di perusahaan.
d. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga,
tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank sendiri, di
samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank,
seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain (Dendawijaya,
2005:5). Semakin besar nilai CAR mencerminkan kemampuan
perbankan yang semakin baik dalam menghadapi kemungkinan risiko
kerugian.
e. Financing To Deposito Ratio (FDR)
FDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan
bank dengan dana yang diterima oleh bank (Dendawijaya,2005:5).
Sedangkan menurut (Jumingan,2011:243) menyebut FDR dengan istilah
Banking Ratio dan menyatakan bahwa rasio FDR digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank dalam membayar kepada para
penyimpan dana dengan jaminan pinjaman yang diberikan.
15
E. Tinjauan Empiris
Beberapa penelitian yang relevan dengan fintech dan kinerja keuangan
telah di lakukan oleh peneliti terdahulu, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel
2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti dan Tahun Peneletian
Judul Penelitian
Metode/ Analisi Data
Hasil Penelitian
1. Farah Margareta, (2015)
Dampak Elektronik Banking Terhadap Kinerja Perbankan Syariah
Penelitian ini menggunakan kuantitatif dan sekunder dengan cara melihat dan menganalisa laporan keuangan yang terdaftar di bank Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi bank yang menggunakan layanan internet banking maupun bank yang tidak menggunakan layanan internet memiliki pengaruh terhadap kinerja yang bersangkutan, besarnya aset memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penggunaan internet banking.
2. Yulia Prastika (2019)
Pengaruh Financial Technology (Fintech) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
Penelitian ini menggunakan kuantitatif dan menggunakan sumber data sekunder
Hasil penelitian mendapati bahwa fintech berpengaruh positif terhadap ROA, ROE, NIM dan BOPO setelah menggunakan layanan fintech.
3. Ridwan Muchlis, (2018)
Analisis SWOT Finansial Technology (FinTech) Pembiayaan Perbankan syariah di
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
Berdasarkan analisis SWOT pada FinTech pembiayaan pada perbankan syariah diketahui bahwa perkembangan produk
16
Indonesia metode SWOT terhadap 4 bank syariah di Kota Medan.
development akan
semakin baik, dimana FinTech akan mengikuti perkembangan yang ada dan mudah untuk di sesuaikan, sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasabah.
4. Simon Oyewole, Mohammed Abba, Elmaude,Hibre el Gambo, Arikpo, I. Abam (2013)
E-banking and Bank Performance Evidence from Nigeria
Deskripitip kuantitatif
Penggunaan elektronik banking mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap ROA dan NIM.
5. Rohani Sinambela (2017)
Pengaruh Penyediaan Layanan Internet Banking Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di Bursa Efek Indonesia
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan sumber data yang digunakan sekunder
Penyediaan layanan internet banking tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan yang di ukur dengan ROA dan ROE.
6. Khaeru Nisa Aulia Urakhma (2017)
Analisis Pengaruh Intelectual Capital dan
Inovasi Layanan Perbankan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia.
Pendekatan yang digunakan yaitu Kuantitatif dan data yang digunakan data sekunder
Hasil penelitian menunjukkan bahwa STVA dan CEE berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia sedangkan elektronik banking, dan branchless banking tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di indonesia.
7. Dedeh Sri Sudaryanti,
Analisa Pengaruh
Metode penelitian yang
Menunjukkan penggunaan
17
Nana Sahroni, Ane Kurniawati, (2018)
Mobile Banking terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbnkan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Dengan menggunakan alat analisis persamaan regresi berganda dengan menyertakan dua variabel kontrol yakni dengan menggunakan logaritma normal dari total aset dan risiko kredit (NPL) dengan ROA sebagai ukuran kinerja baik.
mobile banking
berpengaruh negatif terhadap ROA. Di duga penyebabnya karena penggunaannya belum menyeluruh atau setiap nasabah menggunakan fasilitas ini. Ukuran bank (SIZE)
berpengaruh positif siginifikan terhadap ROA bahwa semakin besar ukuran bank, maka akan meningkatkan kinerja bank umum di Indonesia.
Sumber : Data Setelah Diolah 2020
F. Kerangka Pikir
Kerangka fikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Fikir
Fintech (X)
Mobile banking
Internet banking
Sms banking
Phone banking
Kinerja Keuangan (Y)
ROA
ROE
BOPO
CAR
FDR
18
Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1 maka dapat dijelaskan
bahwa variabel penelitian ini terdiri dari variabel X tentang penggunaan
layanan FinTech dengan indikator mobile banking, sms banking, dan phone
banking dan variabel Y tentang kinerja keuangan yang diukur dengan
menggunakan lima rasio keuangan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
G. Hipotesis
Margono (2004:67) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tinggi tingkat keberadaannya. Secara teknik, hipotesis
adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
melalui data yang diperoleh dari sampel penelitian. Dalam penelitian ini,
hipotesis diterapkan berdasarkan rumusan masalah untuk menguji apakah
Fintech memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh fintech terhadap
kinerja keuangan perbankan Syariah”.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sifat dan Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
diterapkan (Sugiyono,2016:80-81). Sedangkan penelitian deskriptif artinya
penelitian yang mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermkasud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017:207).
B. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data
primer yang telah di proses lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul
data primer maupun oleh pihak lain. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari catatan dan majalah dalam bentuk laporan keuangan, publikasi
perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku seperti teori majalah dan
sebagainya (V. Wiratna Sujarweni 2015:89). Data sekunder yang digunakan
dalam bentuk rasio keuangan perbankan syariah diperoleh dari laporan
keuangan tahunan yang diterbitkan oleh Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank
BJB Syariah yang menjadi sampel penelitian
20
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Dokumentasi
Teknik Dokumentasi yaitu bagaimana mencari data atau informasi dari
transkrip surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain-lain
(Suharsimi Arikunto, 2006:129). Data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi data sekunder dalam bentuk laporan keuangan yang telah di
publikasikan.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dan informasi dengan
memeriksa sumber tertulis seperti jurnal ilmiah, buku referensi, literature
ensiklopedia, karangan ilmiah dan sumber tepercaya lainnya baik dalam
bentuk tertulis atau dalam format digital yang relevan dan terkait dengan
objek yang diteliti.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80) Populasi adalah area generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakterikstik
tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan
keuangan yang telah dipublikasikan oleh bank Syariah yang sudah mulai
menggunakan fintech yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank
Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank BJB
Syariah periode 2016-2018.
21
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) Sampel adalah sebagian atau
perwakilan dari populasi yang diteliti. Disebut penelitian sampel jika peneliti
bermaksud merangkum hasil penelitian sampel atau mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau
kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono,2015:85).
Dalam penentuan sampel purposive sampling maka ditetapkan oleh
peneliti beberapa kriteria yang digunakan sebagai sampel yaitu Bank
Umum Syariah yang sudah menggunakan layanan fintech seperti Internet
Banking, Mobile Banking, SMS banking, dan Phone Banking serta
memublikasikan laporan keuangan tahunan dari waktu ke waktu selama
periode penelitian dilakukan yaitu dari tahun 2016-2018.
Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah Bank BNI
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah,
Bank Syariah Bukopin dan Bank BJB Syariah periode 2016-2018 dengan
laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasikan.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah fintech yaitu penggunaan
mobile banking, internet banking, sms banking dan phone banking. Variabel
dummy akan digunakan untuk mengukur penggunaan fasilitas fintech yaitu
perbankan Syariah yang sudah menggunakan fasilitas fintech, jika hanya
menggunakan satu layanan fintech seperti sms banking diberi nilai 1, jika
22
menggunakan dua jenis layanan fintech seperti sms banking dan mobile
bangking atau phone banking diberi nilai 2, sedangkan jika menggunakan tiga
layanan fintech seperti sms banking, mobile banking, internet banking dan
seterusnya diberi nilai 3, penambahan 4 disesuaikan dengan fasilitas fintech
yang digunakan. Data mengenai layanan fintech yang digunakan oleh
perbankan Syariah diperoleh dari playstore/appstore. Sedangkan variabel
dependen adalah kinerja keuangan perbankan Syariah yaitu ROA, ROE,
BOPO, CAR, FDR diperoleh dari website perbankan Syariah.
Defenisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel DefinisI Variabel Indikator
Fintech Fintech adalah suatu inovasi baru dijasa keuangan yang mengadaptasi perkembangan teknologi untuk mempermudah pelayanan keuangan dan sistem kuangan agar lebih efisien dan efektif.
Layanan Fintech yang sudah digunakan perbankan syariah yaitu Internet Banking (1), Mobile Banking (2), SMS Banking (3) dan Phone Banking (4).
Return On Assets (ROA)
ROA adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang di investasikan aktiva yang menghasilkan laba
Return On Equity (ROE)
ROE merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas.
Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO)
BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko
23
Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kepada para penyimpan dana dengan jaminan pinjaman yang diberikan.
Sumber : Data Setelah Diolah 2020
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data di analisis menggunakan regresi terlebih dahulu harus
dilakukan uji asumsi klasik sebagai syarat untuk menentukan apakah data
yang digunakan terdistribusi normal, tidak terdapat hubungan antara
variabel bagi memastikan data yang digunakan layak untuk di teruskan.
a. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Metode yang dapat digunakan adalah
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya
adalah :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
24
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yang digunakan untuk menguji apakah didalam
model regresi mengandung perbedaan variansi dari kasus pengamatan
satu ke kasus pengamatan lainnya. Jika variansi residu dari kasus
pengamatan satu ke kasus pengamatannya lainnya mempunyai nilai tetap
maka disebut homoskedastisitas dan jika mempunyai perbedaan maka
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang homoskedastisitas dan bukannya heteroskedistisitas.
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat tabel uji glejser nilai sig. Dasar analisisnya adalah :
a. Jika apabila nilai Sig. > 0,05, artinya heterokedastisitas tidak terjadi
b. Jika apabila nilai Sig. < 0,05, artinya heterokedastisitas terjadi (Ghozali,
2013:142).
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (Ghozali,2013:105). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas di dalam regresi maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIP). Nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan tingkat multikolinearitas adalah nilai tolerance
atau sama dengan nilai VIF (Ghozali, 2013:105).
25
G. Analisis Regresi Liniear Sederhana
Dalam penelitian ini, menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana
persamaan yang digunakan adalah :
Keterangan :
Y = Kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR)
a = Konstanta
= Koefesien regresi
X = FinTech
H. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini akan diuji menggunakan uji parsial untuk
mengetahui pengaruh setiap variabel independen secara individu terhadap
variabel terikat, sedangkan untuk menguji besarnya kontribusi variabel bebas
independen terhadap variabel terikat dilakukan uji koefisien determinasi.
a. Uji Parsial (Uji – t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi
variabel dependen (Ghozali,2013:98). Kriteria pengambilan keputusannya
adalah :
1) Jika nilai t hitung < t tabel dan sig 0,05 maka artinya variabel bebas
secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
2) Jika nilai t hitung > t tabel dan sig < 0,05, maka artinya variabel bebas
secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
26
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kekuatan
asosiatif antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan.
Nilai korelasi berkisar antara 0 dan 1 yang menunjukkan bahwa nilai 0
adalah hubungan yang terjadi sangat lemah, dan 1 menunjukkan hubungan
yang terjadi sangat kuat.
Untuk mengetahui kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat dilihat dari adjusted R square-nya Sarwono dan Ely
(2019:194). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel terikat. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2013:97).
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. BNI Syariah
a. Sejarah Singkat PT BNI Syariah
BNI Syariah adalah Lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini
semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang
merupakan anak perusahaan PT. BNI Syariah berubah menjadi bank
umum Syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah. Tempaan krisis
moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan
Syariah. Prinsip Syariah dengan 3 pilarnya yaitu adil, transparan dan
maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem
perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada UU No.10 tahun
1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (USS)
BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,
Jepara dan Banjarmasin.
Dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek Syariah. Dengan Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketahui oleh KH. Ma’ruf Amin,
semua produk Bank BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS
sehingga telah memenuhi aturan Syariah.
Mengenai Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank Syariah. Dan dalam Corporate Plan UUS BNI
28
tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan
dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada
tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank
Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak
terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu
dengan diterbitkannya UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.
b. Visi dan Misi
1) Visi
Menjadi bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan
dan kinerja.
2) Misi
a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan Syariah.
c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tepat kebanggan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan
ibadah.
e) Menjadi aturan tata kelola perusahaan yang amanah.
29
c. Layanan Bank BNI Syariah
1) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan
menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan
alamat website: www.bnisyariah.co.id.
2) Mobile Banking
Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan
melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses
layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi BNI Syariah Mobile
melalui Appstore di handphone/computer.
3) SMS Banking
SMS Banking BNI Syariah merupakan layanan informasi dan
transaksi perbankan yang dapat di akses langsung oleh nasabah
melalui telepon seluler/handphone dengan menggunakan media
Short Message Service (SMS).
2. Bank BRI Syariah
a. Sejarah Singkat Bank BRI Syariah
Pendirian PT.Bank BRI Syariah Tbk tidak lepas dari akuisisi yang
dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa
Arta pada tanggal 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan izin usaha
dari Bank Indonesia melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/DPG/2008 pada
tanggal 16 oktober 2008 BRI Syariah resmi beroperasi pada 17
November 2008 dengan nama PT Bank BRI Syariah dan seluruh
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah islam.
30
BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen perbankan
Syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang
berlandaskan pada prinsisp-prinsip luhur perbankan Syariah, bank
berkomitmen untuk produk serta layanan terbaik yang menenteramkan,
BRI Syariah terus tumbuh secara positif.
b. Visi dan Misi BRIsyariah
1) Visi BRIsyariah
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna.
2) Misi BRIsyariah
a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.
c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan
pun dan dimana pun.
d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketenteraman pikiran.
c. Layanan Bank BRIsyariah
1) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan
menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan
alamat website: www.brisyariah.co.id.
31
2) Mobile Banking
Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan
melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses
layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi BRISyariah Mobile
Banking atau BRIS online melalui Appstore di handphone/computer.
3) SMS Banking
SMS Banking BRIsyariah merupakan layanan informasi dan transaksi
perbankan yang dapat di akses langsung oleh nasabah melalui
telepon seluler/handphone dengan menggunakan media Short
Message Service (SMS).
3. Bank Syariah Mandiri (BSM)
a. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didiominasi
oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah
akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia. Pada saat bersamaan,
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero)
pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai
pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengambangan
32
Perbankan Syariah. Tim pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan Syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai
respon atas diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998, yang memberi
peluang bank umum untu melayani transaksi Syariah (dual banking
system). Tim Pengembangan Syariah memandang pemberlakuan UU
tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi
PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi bank Syariah.
Melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia
No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT
Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal
tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
b. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
1) Visi
“Bank Syariah Terdepan dan Modern”
2) Misi
a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
b) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi
yang melampaui harapan nasabah.
c) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
d) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai Syariah universal.
33
e) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
f) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkung.
c. Layanan Bank Syariah Mandiri (BSM)
1) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan
menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan
alamat website: https://bsmnet.syariahmandiri.co.id/cms/
2) Mobile Banking
Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan
melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses
layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi Bank Syariah
Mandiri Mobile atau MSM melalui Appstore di handphone/computer.
3) SMS Banking
BSM SMS Banking merupakan layanan informasi dan transaksi
perbankan yang dapat di akses langsung oleh nasabah melalui
telepon seluler/handphone dengan menggunakan media Short
Message Service (SMS).
4. Bank BCA Syariah
a. Sejarah Singkat Bank BCA Syariah
Perkembangan perbankan Syariah yang tumbuh cukup pesat dalam
beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai
ekonomi Syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan
nasabah akan layanan Syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72
tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan
34
Soerodjo, S.H.,Msi, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT
Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT.
Bank BCA Syariah.
PT. Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan
usaha dengan prinsip-prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi
Syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur BI No.
12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2009 dan kemudian resmi
beroperasi sebagai bank Syariah pada hari Senin tanggal 5 April 2010.
b. Visi dan Misi Bank BCA Syariah
1) Visi
“Menjadi Bank Syariah andalan dan pilihan masyarakat”.
2) Misi
a) Mengembangkan SDM dan infrastruktur yang handal sebagai
penyedia jasa keuangan Syariah dalam rangka memahami
kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi
nasabah.
b) Membangun institusi keuangan Syariah yang unggul di bidang
penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan
bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
c. Layanan Bank BCA Syariah
1) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan
menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan
alamat website: www.bcasyariah.co.id.
2) Mobile Bangking
35
Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan
melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses
layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi mBangking BCA
Syariah Mobile melalui Appstore di handphone/computer
5. Bank Syariah Bukopin
a. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin
Bank Bukopin didirikan dalam bentuk Badan Hukum Koperasi pada
tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Indonesia (BUKOPIN).
Beberapa tonggak penting dalam perjalanan sejarahnya antara lain
adalah perubahan nama menjadi Bank Bukopin pada tahun 1989,
perubahan status badan hukum dari koperasi menjadi perseroan
terbatas pada tahun 1993 dan diperolehnya status bank devisa pada
tahun 1997. Pada tahun 1999 Bank Bukopin masuk dalam program
rekapitulasi perbankan yang dijalankan pemerintah dan pada tahun
2001 telah berhasil menyelesaikannya serta menjadi bank pertama yang
keluar dari program tersebut. Dan dengan tahun yang sama Bank
Syariah Bukopin diawali dengan dibentuknya tim Syariah Bank Bukopin.
b. Visi dan Misi Bank Syariah Bukopin
1) Visi
“Menjadi Bank Syariah pilihan yang terus tumbuh dan kuat”.
2) Misi
a) Menyediakan produk dan layanan terbaik sesuai dengan prinsip
Syariah.
b) Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder.
36
c) Menghasilkan sumber daya insani yang memiliki value yang
amanah dan professional.
c. Layanan Bank Syariah Bukopin
1) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan
menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan
alamat website: www.syariahbukopin.co.id
2) Mobile Banking
Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan
melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses
layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi BSB Mobile Banking
melalui Appstore di handphone/computer.
3) SMS Banking
BSB merupakan layanan informasi dan transaksi perbankan yang
dapat di akses langsung oleh nasabah melalui telepon
seluler/handphone dengan menggunakan media Short Message
Service (SMS).
6. Bank BJB Syariah
a. Sejarah Singkat Bank BJB Syariah
Pendirian Bank BJB Syariah diawali dengan pembentukan
Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk. Pada tanggal 20 Mei 2000 dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh
keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan Syariah. Pada
tanggal 15 Januari 2010 didirikan Bank BJB Syariah berdasarkan Akta
37
Pendirian No.4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah
mendapat pengesahan dari Kemntrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor AHU.04317.AH.01,01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Pada tanggal 6 Mei 2010 Bank BjB Syariah memulai usahanya,
setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor
12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu
dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, yang menjadi cikal
bakal dari Bank BJB Syariah.
b. Visi dan Misi Bank BJB Syariah
1) Visi
“Menjadi 5 bank Syariah terbesar di Indonesia berkinerja baik dan
menjadi solusi keuangan pilihan masyarakat”
2) Misi
a) Memberi layanan perbankan Syariah kepada masyarakat di
Indonesia dengan kualitas prima melalui inovasi produk,
kemudahan akses, dan sumber daya insani yang professional.
b) Memberi nilai tambah yang optimal bagi stakeholder dengan tetap
berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang
baik.
c) Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah terutama dengan
peningkatan usaha kecil, dan menengah (UKM).
38
c. Layanan Bank BJB Syariah
1) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan
menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan
alamat website: www.bjbsyariah.co.id.
2) Mobile Banking
Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan
melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses
layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi Mobile Malahah
melalui Appstore di handphone/computer.
3) SMS Banking
Bank BJB merupakan layanan informasi dan transaksi perbankan
yang dapat di akses langsung oleh nasabah melalui telepon
seluler/handphone dengan menggunakan media Short Message
Service (SMS).
B. Deskripsi Data Penelitian
Data diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan Perbankan Syariah
Tahun 2016-2018. Data yang digunakan yaitu kinerja keuangan berdasarkan
rasio ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR dan Fintech. Data dari tahun 2016
sampai 2018 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah :
Tabel 4.1
Rasio Keuangan Perbankan Syariah Periode 2016-2018
NO Sektor Bank
Tahun Fintech
(X) Kinerja Keuangan (Y)
ROA ROE BOPO CAR FDR
1 BNI Syariah
2016 3 1,44 11,94 86,88 14,92 84,57
2017 3 1,31 11,42 87,62 14,9 80,21
2018 3 1,42 10,53 85,37 18,2 79,62
39
2 BRI Syariah
2016 3 0,95 7,40 91,33 20,63 81,42
2017 3 0,51 4,10 95,34 20,05 71,87
2018 3 0,43 2,49 95,32 29,72 75,49
3 BSM
2016 3 0,59 5,81 94,12 14,01 79,19
2017 3 0,59 5,72 94,44 15,89 77,66
2018 3 0,88 8,21 90,68 19,31 77,25
4 BCA Syariah
2016 2 1,1 3,5 47,6 36,7 90,1
2017 2 1,2 4,3 49,2 29,4 88,5
2018 2 1,2 5,0 54,6 24,3 89,0
5 Bukopin Syariah
2016 3 -1,2 13,74 109,62 15,15 88,18
2017 3 0,02 0,20 99,20 19,20 82,44
2018 3 0,02 0,26 99,45 19,31 93,4
6 BJB Syariah
2016 3 -8,09 49,05 122,77 18,25 98,73
2017 3 -5,69 58,64 134,63 16,25 91,03
2018 3 0,54 0,54 94,63 16,43 89,85
Sumber : Data Diolah 2020
C. Hasil Penelitian
1. Uji Deskriptif
Variabel dalam penelitian ini di deskripsikan menggunakan analisis
deskriptif. Analisis deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan variabel -
variabel dalam penelitian, meliputi variabel independen yaitu Fintech
dengan indikator menggunakan internet banking, mobile banking, phone
bankig dan sms banking, serta variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan
berdasarkan rasio ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR. Statistik deskriptif
menyajikan ukuran numerik berupa nilai minimum, maximum dan mean
pada masing-masing variabel. Pengolahan data menggunakan IBM SPSS
Statistik 25.
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 90 data
observasi untuk perbankan Syariah, yang hasil uji deskriptifnya dapat
dilihat pada tabel 4.2.
40
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Fintech 90 2.00 3.00 2.8333 .37477
Kinerja
Keuangan
90 1.65 90.30 36.6886 14.69625
Valid N
(listwise)
90
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.2, maka dapat diketahui
jumlah observasi data dalam penelitian ini adalah 90. Berdasarkan satuan
kali, variabel yang memiliki nilai rata-rata (mean) tertinggi pada kinerja
keuangan sampel Bank BNI Syariah, BRI Syariah, BSM Syariah BCA
Syariah, Bukopin Syraiah dan Bank BJB Syariah pada tahun 2016-2018
dengan mean 36.6886 dan memiliki deviasi tertinggi sebesar 14.69625.
Sedangkan nilai minimum diperolah variabel fintech adalah sebesar 2.00
sedangkan nilai maximum sebesar 3.00 dan nilai rata-rata fintech pada
tahun 2016-2018 diperoleh sebesar 2.8333 serta standar deviasinya
sebesar .37477.
2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji agar mengetahui apakah
model regresi variabel terikat (dependen) memiliki data distribusi data
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
41
distribusi data normal. Penelitian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dalam melakukan uji normalitas. Dasar pengambilan keputusan bahwa
jika nilai signifikan > 0,05 maka nilai residual terdistribusi normal. Jika
nilai signifikan < 0,05 maka nilai residual tidak terdistribusi normal. Hasil
analisis seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parametersa,b
Mean 36.6886
Std. Deviation 14.69625
Most Extreme Differences
Absolute .091
Positive .091
Negative -.069
Test Statistic .091
Asymp. Sig. (2-tailed) .063c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS,
Pada tabel 4.3 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,063 > 0,05 yang
dapat di simpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal yang berarti
variabel X dan variabel Y layak digunakan untuk dapat di analisis lebih
lanjut.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar variabel
independen untuk mengetahui bahwa apakah terjadi multikolonieritas
pada suatu model dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Factor
(VIF). Suatu model regresi dapat dikatakan terbebas dari
42
multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF di
bawah 10.00.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolonieritas
S
u
mber : Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa dari nilai Tolerance Fintech
sebesar 0,1000 > 0,10 dan untuk nilai VIF Fintech sebesar 0,1000 <
10,00. Kesimpulan nilai Tolerance menunjukkan > 0,10 dan nilai VIF <
10,00 berarti menunjukkan tidak terdapat multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang akan digunakan terjadi ketidaksamaan variance dan
residual satu pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji glejser. Jika apabila nilai sig. > 0,05 maka
artinya tidak terjadi heterokedastisitas dan apabila jika nilai < 0,05 maka
terjadi heterokedastisitas. Dapat dilihat pada tabel 4.5.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Fintech 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
43
Tabel 4.5
Hasil Uji Glejser Sebelum Menggunakan Ln
Coefficientsa
Model
Unsrdized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527
Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .002
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Pada tabel 4.5 adalah menunjukkan nilai signifikansi 0.002 < 0.05,
sehingga dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas. Oleh karenanya
salah satu cara untuk mengatasi heterokedastisitas dengan melakukan
transformasi Ln terhadap data, dan setelah itu di uji kembali untuk
mencapai hasil yang layak dan bebas heterekedastisitas. Hasil dari data
yang telah dilakukannya transformasi menggunakan Ln dapat dilihat
pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Uji Glejser Menggunakan Ln
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527
Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .012
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel 4,6 dapat dilihat bahwa hasil uji glejser
menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai sig sebesar
0,12 (sig > 0,05) yang berarti bahwa data penelitian ini setelah dlakukan
44
transformasi Ln tidak terjadi heteroskedastisitas pada nilai residual dan
model regresi layak digunakan.
3. Uji Hipotesis
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan besarnya korelasi atau
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,05 dan
mendekati satu. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa
besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya.
Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kekuatan asosiatif
antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan. Nilai
korelasi berkisar antara 0 dan 1 yang menunjukkan bahwa nilai 0 adalah
hubungan yang terjadi sangat lemah, dan 1 menunjukkan hubungan yang
terjadi sangat kuat. Apabila nilai R square mendekati satu, maka variabel-
variabel independen memberikan semua informasi yang diperlukan untuk
memprediksi perubahan variabel dependen. Sebaliknya, jika l nilai R
square kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
perubahan variabel dependen semakin terbatas. Pada tabel 4.7
menunjukkan hasil uji koefisien determinasi.
Tabel 4.7
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .264a .070 .059 14.25373
a. Predictors: (Constant), Fintech
b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
45
Hasil pengujian koefisien determinasi pada tabel 4.7 memperlihatkan
yaitu nilai R sebesar 0,264 atau 7%. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 7
% variasi atau perubahan kinerja keuangan perbankan syariah kurun waktu
2016-2018 dijelaskan oleh variabel fintech. Sementara sisanya 93 %
dijelaskan oleh variabel atau sebab-sebab lain di luar dari model penelitan
ini.
Sedangkan untuk menguji dan membuktikan pengaruh variabel fintech
terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR) pada
perbankan Syariah tahun 2016-2018, apakah layanan fintech berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan, maka dilakukan uji t (parsial) yang
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
df Taraf
sig
T
tabel
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527 58 0.025 2.001
Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .012
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Untuk mengetahui apakah variabel X memiliki pengaruh terhadap
variabel Y maka perlu dibandingkan dengan hasil nilai T tabel yaitu dengan
rumus sebagai berikut :
T tabel = t (a / 2: n-k-1) = t (0.025:58) = 2.001
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat setelah menggunakan Ln nilai
signifikan sebesar 0,012 < 0,05 dan T hitung 2.571 > 2.001, dengan beta
yang menunjukkan terdapat hubungan atau korelasi positif variabel fintech
46
terhadap variabel kinerja keuangan perbankan syariah periode tahun 2016-
2018. Dengan demikian variabel fintech berpengaruh terhadap variabel
kinerja keuangan perbankan syariah dan hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat di terima yaitu fintech mempengaruhi kinerja keuangan
perbankan syariah.
D. Pembahasan
“Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja Keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR,
FDR).”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fintech dengan indikator phone
bangking, sms bangking, mobile bangking, internet bangking berpengaruh
terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR), hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi 0,012 < 0,05, dan koefisien determinasi 0,264 atau R2
sebesar 7 %, yang artinya memiliki pengaruh signifikan walaupun
persentasinya tidak terlalu besar. Persentasi variasi yang tidak begitu besar
menjelaskan kinerja keuangan dikarenakan masih banyaknya masyarakat
yang belum menggunakan layanan fintech di perbankan Syariah terutama
bagi masyarakat yang berada di pulau dan pelosok terpencil, sebagaimana
hasil riset Fulfilling its Promise the Future of Southeaset Asia’s Digital
Financial Service mendapati sebanyak 92 juta penduduk belum mengakses
layanan perbankan.
Demikian juga hasil riset Bain & Company dengan Google dan Temasek
mendapati bahwa hanya 42 juta penduduk Indonesia memiliki rekening bank
tetapi belum mendapat layanan finansial lainnya.
Selain itu, kecilnya pengaruh fintech terhadap kinerja keuangan
perbankan Syariah juga dapat disebabkan karena pelaku fintech di Indonesia
47
masih didominasi bisnis payment (43%), pinjaman (17%) dan sisanya
berbentuk aggregator, crowdfunding dan lain-lain (Hadad, 2017). Serta
banyaknya Peer-to-Peer Lending atau pinjaman uangn antara dua individual
yang tidak bersangkutan secara langsung melalui platform online, tanpa
campur tangan dari perantara keuangan yang tradisional seperti bank (Ansori,
2019), dimana platform ini ditujukan bagi perusahaan menengah dan kecil dan
memiliki biaya lebih rendah dan efesiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan
pinjaman bank yang persyaratannya terlalu tinggi.
Selanjutnya, hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulia
Prastika (2019:110-112), yang mendapati bahwa fintech berpengaruh positif
terhadap ROA, ROE, NIM dan BOPO setelah menggunakan layanan fintech.
Khaeru Nisa Aulia Urakhma (2017:85) menunjukkan bahwa STVA dan CEE
berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia tetapi elektronik
banking, dan branchless banking tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
bank syariah di Indonesia.
Demikian juga yang dilakukan oleh penelitian Ridwan Muchlis (2018) dan
Simon Oyewole dkk (2013:766-771) juga sejalan di mana penggunaan
elektronik bangking serta pembiayaan fintech berpengaruh terhadap ROA dan
NIM perbankan syariah, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Sri
Sudaryanti dkk (2018:)105 menunjukkan penggunaan mobile banking
berpengaruh negatif ROA disebabkan belum merata dan tidak semua
nasabah perbankan menggunakan layanan fintech. Penelitian oleh Dedeh Sri
Sudaryanti dkk berbeda dengan hasil penelitian ini dapat disebabkan karena
kinerja keuangan yang diukur hanya ROA saja sementara penelitian ini
menggunakan rasio ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR. Hal ini menunjukkan
48
dengan adanya layanan fintech yang digunakan oleh perbankan Syariah
dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses perbankan sesuai dengan
kebutuhannya. Ini juga di dukung oleh PWC (2017:1) yang menyatakan
bahwa perkembangan fintech diperkirakan akan mentrasformasi layanan
keuangan yang digunakan secara praktis. Selama beberapa tahun kedepan,
kemungkinan besar teknologi itu akan menghasilkan perubahan besar dalam
bisnis aset dan manajemen keuangan.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fintech terhadap kinerja
keuangan perbankan Syariah tahun 2016-2018. Berdasarkan hasil penelitian
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fintech berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR). Semakin berkembang
layanan fintech pada keuangan Syariah maka semakin berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka adapun saran yang dapat di
berikan pada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Bagi perbankan Syariah khususnya Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank BSM Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank BJB Syariah
diharapkan bisa mempertahankan dan lebih meningkatkan layanan fintech
dalam layanan keuangannya karena dengan adanya fintech dapat
mendongkrak layanan keuangan Syariah menjadi lebih dikenal masyarakat
dengan kemudahan dan kecanggihannya mengakses layanan keuangan
Syariah.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapakan menggunakan variabel yang
berbeda serta periode penelitian tahun yang lebih panjang agar diperoleh
hasil yang lebih akurat dan dapat mendukung hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aaron, M.,Rivadeneyra, F., & Sohal, S. (2017). Fintech: Is This Time Different? A Framework for Assessing Risks and Opportunities for Central Banks. Bank of Canada4W3QW. h.3
Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.hl 20
Ansori (2019). Perkembangan dan Dampak Financial Technology (Fintech) Terhadap Industri Keuangan Syariah Di Jawa Tengah Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman, 5 (1), 31-45.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta. Hal 127.
Crismastianto, Imanuel Adhitya Wulanata. (2017). “Analisis SWOT Implementasi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 20 No.1 Hal 134-136.
David LEE Kuo Chuen, dan Linda LOW, “Inclusive FinTech (Blockchain, Cryptocurrency, ans ICO)”, New York: Worid Scientific, 2018:1
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal 5.
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni, Ane Kurniawati, Analisis pengaruh Mobile banking terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Ekonomi Manajemen, Vol. 4 No. 2, 2018 hal 105.
Farah Mergareta, Dampak Electronic Banking Terhadap Kinerja Perbankan Indonesia, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 19, No.3 2015.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPS 23”. Edisi 7. Semarang Universitas Diponegoro,2013 hal 97-105.
Google, Temasek, Bain & Company, Okt 2019, http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/92-juta-penduduk-dewasa-indonesia-belum-tersentuh-layanan-finansial.
Hadad, Muliaman D. (2017). Financial Technology (FinTech) di Indonesia. Kuliah Umum FinTech, IBS, Jakarta
Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Ke-10. Jakarta. Rajawali Pers. Hal 297
Hery, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Grasindo, 2016 hal 107.
John Willey & Sons, “The Insurtech book: the insurance technology handbook for investors, entepreneurs and FinTech Visionaries”, (India : United Kingdom) h.6
Jumingan, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta. Hal 243.
Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mawarni, Iska Sri. (2017). Analisis Persepsi Masyarakat Pengguna Layanan Transaksi Digital pada Financial Technology. Hal 2
Muhammad, Akuntansi Syariah Teori dan Praktik Untuk Perbankan Syariah, Yogjakarta: STIM YKPN, 2013 hal 180.
Muchlis, Ridwan. Analisis SWOT Financial Technology (FinTech) Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia, At-Tawassuth, Vol. III, No.2, 2018.hal 355
Nurastuti, Wiji. Teknologi Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011 hal 113.
Oyewole, O. S., Abba, M., Gambo, J., & Abam, I. (2013). E-banking and Bank Performance : Evidence from Nigeria. International Journal of Scientific Engineering and Technology, 771(2), 766–771.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 13/POJK/02/2018, Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan.
Peraturan Bank Indonesia mengenai Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PBI No.18/40/PBI/2016)
Prasetyo, Indra. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia, 6 (2) : 164-174
Prastika, Yulia. 2019. Pengaruh Financial Technology (Fintech) terhadap Profitabilitas perbankan syariah. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Hal 110
PwC, 2017. Exploring the Impact of Fintech. Asset & Wealth Management Insights, Januari 2017. USB Evidence Lab 2016. Global Banks: Is Fintech a Threat or an Opportunity. 15 Desember 2020:1
Rahardjo, B. (2017). FinTech: Layanan Baru, Ancaman Baru? Retrieved April 17, 2020 from https://indeks.kompas.com hal 225-229
Rahim, N.F., Bakri,M.H., Yahaya, S.N. (2019). Fintech and Shariah Principles in SmartContract.https://www.igi-global.com/.../fintech-and-shariah-principles-in-smart-contracts/ 221598. Hal 207-220.
Sarwono, J dan Elly, S. 2010. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Graha Ilmu.
Yogjakarta.
Sinambela, E., & Rohani. (2017). Pengaruh penyediaan layanan internet banking terhadap kinerja keuangan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Forum Keuangan Dan Bisnis Indonesia, 6, 87–94.
Siregar, A. (2016) Financial Technology Tren Bisnis Keuangan Kedepan. Infobanknews. Hal 49-54.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2017 hal 80-207.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2016 hal 80-81.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:Alfabeta. Hal 85.
Sujadi dan Edi Purwo Saputro, E-Banking: Urgensi Aspek Trust di Era E-Service, Jakarta: Raja Grafindo 2006.hal 6
Susanne Chishti and Janos Barberis, The FinTech Book, India: Hoboken: Wiley, 2016:347
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
Urakhma, K. N. A. (2018). Analisis Pengaruh Intelectual Capital Dan Inovasi Layanan Perbankan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2826/ hal 7.
V.Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi, Yogyakarta: PT Pustaka Baru, 2015 hal 89.
Wibowo. 2011. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik & Aplikasi. Edisi Ketiga.
Cetakan ke-4. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hal 324
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Data Rasio Keuangan Perbankan Syariah 2016-2018
BSM Syariah
BNI Syariah
BJB Syariah
BSM Syariah
Bank Syariah Bukopin
BCA Syariah
LAMPIRAN 2 : Daftar penggunaan fintech perbankan Syariah
Sektor Bank
Syariah
Layana Fintech
Total Internet
Bangking
Mobile
Banking
Sms
Banking
Phone
Bangking
Lainn
ya
1 2 3 4 5
BNI Syariah 1 1 1 3
BRI Syariah 1 1 1 3
BSM 1 1 1 3
BCA Syariah 1 1 2
BUKOPIN
Syariah
1 1 1 3
BJB Syariah 1 1 1 3
LAMPIRAN 3 : Output SPSS 25
DESCRIPTIVES VARIABLES=X Y
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Fintech 90 2.00 3.00 2.8333 .37477
Kinerja Keuangan 90 1.65 90.30 36.6886 14.69625
Valid N (listwise) 90
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Fintechb . Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .264a .070 .059 14.25373 .940
a. Predictors: (Constant), Fintech
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527
Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .012 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1343.336 1 1343.336 6.612 .012b
Residual 17878.858 88 203.169
Total 19222.194 89
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
b. Predictors: (Constant), Fintech
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Fintech
1 1 1.991 1.000 .00 .00
2 .009 15.271 1.00 1.00
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 28.0498 38.4164 36.6886 3.88506 90
Std. Predicted Value -2.224 .445 .000 1.000 90
Standard Error of
Predicted Value
1.646 3.680 1.985 .762 90
Adjusted Predicted
Value
26.1210 38.8717 36.6886 3.91932 90
Residual -33.69213 51.88786 .00000 14.17343 90
Std. Residual -2.364 3.640 .000 .994 90
Stud. Residual -2.380 3.665 .000 1.008 90
Deleted Residual -34.14743 52.58905 .00000 14.56076 90
Stud. Deleted Residual -2.446 3.959 .003 1.031 90
Mahal. Distance .198 4.944 .989 1.779 90
Cook's Distance .000 .137 .014 .030 90
Centered Leverage
Value
.002 .056 .011 .020 90
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Coefficient Correlationsa
Model Fintech
1 Correlations Fintech 1.000
Covariances Fintech 16.254
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parametersa,b
Mean 36.6886
Std. Deviation 14.69625
Most Extreme Differences Absolute .091
Positive .091
Negative -.069
Test Statistic .091
Asymp. Sig. (2-tailed) .063c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
LAMPIRAN 4 : Similirity Index
BIOGRAFI PENULIS
Ita Udi Wijaya panggilan Ita lahir di Borong pada tanggal 28
Mei 1998 dari pasangan suami istri yaitu Bapak Muh. Nasir
dan Ibu Ramlah. Penulis adalah anak kedua dari 4
bersaudara. Penulis sekarang bertempat tinggal di Dusun
Sappang Desa Borong, Kec. Herlang, Kab. Bulukumba dan
berdomisili di Jl. Minasa Upa Blok A6/16H Kel. Minasa Upa, Kec. Rappocini, Kota
Makassar.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis oleh peneliti yaitu, SD 125 Salibang
lulus tahun 2010, SMPN 25 Bulukumba lulus tahun 2013, SMAN 11 Bulukumba
lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar sampai
sekarang. Sampai dengan penulis skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai
mahasiswa program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar
kampus Makassar.