i
PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP TAX
AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN SEKTOR
PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2016-2018
SKRIPSI
Oleh
A.WIRTA PURNAMASARI
NIM 105730534615
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
ii
PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP TAX
AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN SEKTOR
PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2016-2018
SKRIPSI
Oleh
A.WIRTA PURNAMASARI
NIM 105730534615
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Naiklah tanpa menjatuhkan orang lain “
“Pintar yang dibanggakan bukan dari seberapa tinggi nilai dikelas,
tapi seberapa mampukah Ia menyebarkan ilmunya dan
bermanfaat bagi orang lain”
Persembahan
Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, karena kalian berdua hidup terasa begitu
mudah dan penuh kebahagiaan. Terima kasih karena selalu
menjaga saya dalam doa-doa kalian dan selalu menyemangati
dalam mengejar impian saya.
2. Teman-teman kelas AK.15 E yang selalu ada disisi saya, saya
bahkan tidak bisa menjelaskan betapa bersyukurnya saya
memiliki kalian dalam hidup saya.
3. Kedua Dosen Pembimbingku yang baik hati, yang selalu
meluangkan waktunya untuk saya selama bimbingan skripsi
4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah memberikan ilmu dan memberikan pelayanan yang baik
selama masa perkuliahan.
5. Dan untuk belahan jiwa yang saat ini entah berada dimana,
semoga skripsi ini kelak bisa kita baca berdua, disuatu sore yang
gembira.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi Robbil „Alamin, Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
berserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Berupa nikmat
yang tiada ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul ”Pengaruh
Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance (Pada Sektor Perbankan)
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi
syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terkhusus dan Teristimewa, penulis sampaikan banyak-
banyak ucapan terimakasih yang tiada henti-hentinya kepada orang
tua saya Ayahanda Andi Ruslan dan Ibunda Harwati yang tidak
pernah lelah memberikan semangat, motivasi, perhatian, kasih
sayang, dan doa tulus tanpa pamrih. Dan adik-adik saya tercinta Andi
Tenri Wulan Permata Sari dan Andi Wahyu Pratama Putra yang
selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya yang tiada putus-
putusnya mendoakan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mengalami kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa material, doa, tenaga,
viii
informasi serta waktu, penulis dapat mengatasinya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, perkenanankan.
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse,M.Ag, Rektor Universitas
Muhammadiyah Maassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.,Ak.CA.,CSP., selaku
Ketua Prodi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Linda Arisanti Razak,SE.,M.Si.,Ak.CA selaku Sekertaris
Prodi Akuntansi serta sebagai Dosen Penasihat Akademik
saya selama menjalani proses perkuliahan di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Dr. Ansyarif Khalid,SE.,M.Si.Ak.CA selaku
Pembimbing I dan Ibu Mira,SE.,M.Ak selaku pembimbing II
yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan
mengarahkan penulis, sehingga Skripsi ini selesai dengan
baik.
6. Bapak/ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah
banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama
mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ix
Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Teman-teman seperjuanganku kelas AK.15 E terkhusus
sahabatku Srijayanti, yang setia menemani dan selalu
memberi semangat selama penyusunan skripsi sampai
sekarang ini dan seluruh mahasiswa angkatan 2015 di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Terimakasih atas dukungan, kerjasama dan
motivasi yang telah kita bagi bersama.
9. Serta semua pihak yang tidak sempat dituliskan namanya
satu persatu yang telah memberikan bantuan kepada penulis
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan
dari semua pihak, demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii sabilil haq, fastabikul khairat, wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Makassar, 30 Agustus 2020
A.Wirta Purnamasari
x
ABSTRAK
A.WIRTA PURNAMASARI, 2020. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance pada perusahaan sektor Perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing Dr. Ansyarif Khalid, SE., M.Si. Ak. CA dan Pembimbing II Mira, SE.,M.Ak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap Tax Avoidance pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan variabel kontrol (Ukuran Perusahaan dan Leverage). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh 27
perusahaan perbankan dengan periode pengamatan selama 3 (tiga) tahun sehingga didapat 81 unit sampel dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Kualitas Audit berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance (Penghidaran Pajak). Hal ini berarti bahwa
semakin baik kualitas audit, maka hal untuk melakukan penghindaran pajak akan rendah.
Kata Kunci: Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, Tax
Avoidance (Penghindaran Pajak)
xi
ABSTRACT
A.WIRTA PURNAMASARI, 2020. The Effect of Audit Quality on Tax Avoidance in banking sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2016-2018 Period, Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Dr. Ansyarif Khalid, SE., M.Si. Ak. CA and Supervisor II Mira, SE., M.Ak.
This study aims to determine how the effect of audit quality on Tax Avoidance in banking sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) by using control variables (Company Size and Leverage). This type of research used in this research is descriptive quantitative. The data analysis technique used in this research is descriptive statistical analysis, classical assumption test and multiple regression analysis. The sampling technique in this study used purposive sampling and obtained 27 banking companies with an observation period of 3 (three) years in order to obtain 81 sample units in this study.
Based on the results of data analysis, it can be concluded that Audit Quality has a significant negative effect on Tax Avoidance. This means that the higher the audit quality, the lower the tax avoidance.
Keywords: Audit Quality, Company Size, Leverage, Tax Avoidance
xii
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10
A. Tinjauan Teoritis ....................................................................... 10
1. Theory of Planned Behavior .............................................. 10
2. Theory Agency ................................................................... 11
3. Kuaitas Audit ...................................................................... 12
xiii
xiii
4. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) ............................... 13
B. Tinjauan Empiris ...................................................................... 14
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 19
D. Hipotesis ................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 22
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 22
C. Definisi Operasional dan Pengukuran ..................................... 23
1. Variabel Bebas (Independent Variable)............................. 23
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) .............................. 24
3. Variabel Kontrol (Control Variable) .................................... 25
D. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 26
1. Populasi Penelitian............................................................. 26
2. Sampel Penelitian .............................................................. 28
E. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 30
1. Jenis Data .......................................................................... 30
2. Sumber Data ...................................................................... 31
F. Tekhnik Pengumpulan Data .................................................... 31
1. Library Research (Studi Kepustakaan) .............................. 31
2. Field Research (Studi Lapangan) ...................................... 31
G. Metode Analisis Data ............................................................... 31
1. Statistik Deskriptif ............................................................... 32
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 32
a. Uji Normalitas ............................................................... 32
b. Uji Multikolonieritas ...................................................... 32
xiv
xiv
c. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 33
d. Uji Autokorelasi ............................................................ 34
3. Uji Hipotesis ....................................................................... 35
a. Regresi Linear Berganda ............................................. 35
b. Uji Statistik t (Uji Parsial) .............................................. 36
c. Uji Statistik F (Uji Simultan) ......................................... 37
d. Uji Koefisien Determinasi (R Square atau R2) ............. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 39
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 39
B. Data Penelitian ......................................................................... 40
C. Sasaran Penelitian ................................................................... 43
D. Hasil Penelitian ........................................................................ 44
E. Pembahasan ............................................................................ 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66
LAMPIRAN ................................................................................................... 69
xv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skandal Penghindaran Pajak ................................................... 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 16
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ...................................................................... 23
Tabel 3.2 Populasi Penelitian ................................................................... 27
Tabel 3.3 Kriteria Sampel ......................................................................... 29
Tabel 3.4 Sampel Penelitian ..................................................................... 30
Tabel 3.5 Keputusan Hipotesis Autokorelasi............................................ 34
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 44
Tabel 4.2 Normalitas Kolmogorov-Smirnov.............................................. 48
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel ........................................... 49
Tabel 4.4 Keputusan Hipotesis Autokorelasi............................................ 51
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Variabel ................................................. 51
Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ......................................... 53
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t (Parsial) ...................................................... 54
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F (Simultan) .................................................. 56
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 57
xvi
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................. 19
Gambar 4.1 Histogram .............................................................................. 46
Gambar 4.2 Grafik Normalitas Plot ........................................................... 47
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot .................................................................. 50
xvii
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perusahaan Sampel Penelitian ................................................. 69
Lampiran 2 Data Mentah Penelitian ............................................................. 72
Lampiran 3 Hasil Output Penelitian .............................................................. 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan informasi data yang telah disampaikan oleh Direktur
Jendral pajak terdapat 4000 perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing)
pada tahun 2012 yang nilai pajaknya mencapai angka nol, diketahui ada
perusahaan yang menanggung kerugian selama 7 tahun berturut-turut
(Pranata & Puspa, 2014).
Kasus penghidaran pajak menjadi marak diperbincangkan beberapa
tahun belakangan ini dan terdapat beberapa perusahaan yang telah
tersingkap ke media . Hundal (2011) dalam Annuar, Salihu, Normala, dan
Obid (2014) berpendapat bahwa Penghindaran Pajak pada perusahaan
menjadi berita yang menggemparkan, dimana penghasilan atas pajak ke
pemerintah telah mengalami penurunan yang drastis. Hal ini membuat
beberapa negara menjadi gempar dikarenakan banyaknya isu mengenai
perusahaan besar yang melakukan penghindaran pajak bahkan juga
melakukan pelanggaran pajak.
Menurut wajib pajak, pajak menjadi sebuah beban yang mengurangi
pendapatan. Karena hal itu, wajib pajak berusaha mencari solusi agar
dapat menghindari pajak secara legal atau tanpa melanggar peraturan
perpajakan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini dikemukakan Maharani
dan Suardana (2014) yang berargumentasi bahwa penghindaran pajak
merupakan persoalan yang rumit, karena diperbolehkan tetapi tidak
diharapkan terjadi.
1
2
Manusia yang merupakan wajib pajak itu sendiri sebenarnya bersifat
Oportunistik, yaitu sifat yang cenderung untuk memanfaatkan peluang
dengan tujuan memperoleh keuntungan dari suatu keadaan tertentu
namun membuat pihak lain mengalami kerugian (Pranata & Puspa,
2014).
Berikut kasus-kasus yang mengenai penghindaran pajak yang
pernah dilakukan oleh beberapa perusahaan ternama yang
mengakibatkan pendapatan pajak negara menurun (Merdeka.com).
Tabel 1.1
Kasus Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
No Nama
Perusahaan
Kasus Kecurangan yang dilakukan
1 Apple Inc. Apple memanfaatkan yurisdiksi mengenai
penghindaran pajak untuk membebaskan
keuntungannya sebesar 252 miliar dolar
AS dari beban pajak di Afrika, Asia, dan
Eropa.
2 Sturbuck Memanipuasi laporan keuangan menjadi
rugi yaitu dengan cara: Membayar royalti
atas desain, resep dan logo ke cabang di
Belanda. Membayar utang bunga yang
sangat tinggi, dimana utang tersebut
ternyata digunakan untuk ekspansi kedai
kopi di negara lain.
3 Google Memindahkan sekitar 10,7 miliar euro
yang merupakan keuntungan dari
perusahaannya di Belanda ke sebuah
afiliasi yag bermarkas di Bermuda yang
disebut Google Ireland Holdings. Strategi
ini dilakukan agar perusahaan hanya
3
membayar pajak 6% dari keuntungannya
karena tarif pajak di Irlandia relatif
rendah.
4 Microsoft Mengirimkan uang tunai hasil dari sistem
operasi windows 8 yang baru ke
perusahaan lain yang bernama
Luksemburg yang dianggap sebagai
tempat yang aman dari otoritas pajak dan
menghindari pembayaran pajak
perusahaan negara bagian Inggris lebih
dari 2,4 miliar dolar AS.
Sumber: https://m.kumparan.com/kumparanbisnis/sebelum-gucci-5-
perusahaan-ini-pernah-ketahuan-menghindari-pajak
Contoh kasus diatas merupakan fenomena yang berhubungan
tentang penghindaran pajak dari beberapa perusahaan besar. Hal
tersebut mmenunjukkan bahwa banyaknya temuan tentang penghindaran
pajak hingga sekarang dan hampIr terjadi diseluruh negara.
Selain itu, terdapat juga perusahaan-perusahaan yang dibantu oleh
pihak perbankan dalam melakukan penghindaran pajak. Contohnya
kasus HSBC yang membantu klien dunia untuk menghindari utang
pajaknya sebesar ratusan juta poundsterling, demikian ungkapan BBC
pada Februari tahun 2015 ini yang dimuat dalam web BBC yaitu
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/02/15209_hsbc_pajak.
Diduga untuk mengurangi pembayaran pajak di negara asal
khususnya Eropa, HSBC Swiss telah menawarkan skema pembayaran
yang agresif kepada nasabah yang kaya dengan tujuan untuk
menghindari pajak. Perusahaan multinasional pindah ke Irlandia karena
pembayaran pajak perusahaan di negara tersebut rendah sehingga
4
perusahaan lebih memilih beralih ke negara yang tarif pajaknya rendah.
HSBC mengakui sejumah orang memiliki rekening yang tidak diumumkan
dengan menggunakan kerahasiaan bank. Akan tetapi, situasinya menjadi
lebih sulit apalagi jika terjadi di Indonesia yang kesenjangan ekonominya
tak sekecil negara lain. Rekening luar negeri tidak melanggar hukum di
negara Inggris, tetapi banyak nasabah yang menggunakannya untuk
menyembunyikan uangnya dari petugas pajak. Penghindaran pajak
memang tidak melanggar hukum dan peraturan perpajakan, tetapi jika
secara sengaja menyembunyikan dana karena untuk menghindari pajak
merupakan suatu pelanggaran seperti yang dikutip dari web
http://dispenda.jabarprov.go.id/2015/06/09/prihatin-menghindari-pajak-di-
tanah-air-2/)
Tak hanya tren diluar negeri, ternyata kasus penghindaran pajak ini
sudah sampai ke Indonesia. Artikel yang diakses pada tahun 2014 yang
lalu dari web https://www.liputan6.com/bisnis/read/2041919/kerugian-
pajak-dari-sektor-perbankan-capai-rp-12-triliun ini mengungkapkan bahwa
kasus yang terungkap terjadinya penghindaran pajak pada Bank Central
Asia. Hadi Poernomo akhirnya dijadikan tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diduga menyalahgunakan
wewenangnya selaku Dirjen Pajak saat pengurusan Wajib Pajak PT Bank
Central Asia Tbk Tahun 1999 di Ditjen Pajak pada 2003-2004. Kasus
BCA, sebenarnya diawali oleh keberatannya BCA terhadap koreksi pajak
yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Di mana BCA
menganggap bahwa hasil koreksi DJP terhadap laba fiska Rp6,78 triliun
harus dikurangi sebesar Rp5,77 triliun karena BCA sudah melakukan
5
transaksi pengalihan aset ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN). "Sehingga BCA mengklaim tidak ada pelanggaran terhadap
mereka, tambahnya,". Oleh karena itu, tegas Maftuchan, KPK harus
menyelidiki klaim BCA atas pengalihan aset tersebut sebab sampai saat
ini skema BLBI-BPPN masih menyisakan permasalahan. Pasalnya, jika
melihat laporan keuangan BCA, terdapat kejanggalan yang indikasinya
mengarah ke modus penggelapan pajak (tax evasion) dan atau
penghindaran pajak (tax avoidance).
Penghindaran pajak saat ini menjadi perhatian utama hampir
seluruh negara. Praktik penghindaran pajak lebih banyak dilakukan oleh
antar perusahaan yang memiliki hubungan istimewa dalam hal transaksi
bisnis lintas negara. Praktik penghindaran pajak dirancang sedemikian
rupa agar tidak melanggar ketentuan dan peraturan perpajakan secara
resmi, tetapi hal ini dapat melanggar substansi ekonomi dari suatu
kegiatan bisnis. Praktik penghindaran pajak dilakukan dalam suatu
perencanaan pajak yang dapat dilakukan dalam beberapa bentuk
(Darussalam, 2010)
1. Substantive Tax Planning yang terdiri dari:
a) Memindahkan subyek pajak ke negara yang dikategorikan
sebagai negara yang memberikan perlakuan khusus atas suatu
jenis penghasilan,
b) Memindahkan obyek pajak ke negara yang dikategorikan sebagai
negara yang memberikan perlakuan pajak khusus atas suatu jenis
penghasilan,
6
c) Memindahkan subyek pajak dan obyek pajak ke negara yang
dikategorikan memberikan perlakuan khusus atas suatu jenis
penghasilan.
2. Formal Tax Planning, melakukan penghindaran pajak dengan cara
tetap mempertahankan substansi sekonomi dari suatu transaksi
dengan cara memilih berbagai bentuk formal jenis transaksi yang
memberikan beban pajak lebih rendah.
Industri perbankan Indonesia tidak terlepas dari berita mengenai Tax
Avoidance. Perlu dilakukan kajian pelaksanaan kewajiban perpajakan
perusahaan perbankan agar menjadi informasi awal mengenai potensi
praktik penghindaran pajak. Studi kasus dalam penelitian ini juga sangat
terbatas pada beberapa bank swasta nasional yang dimiliki oleh
pemegang saham asing serta bank multinasional di Indonesia,
Adapun ruang lingkup penelitian ini, yaitu:
1. Deskripsi kegiatan unit bisnis perbankan
2. Deskripsi ketentuan perpajakan yang memungkinkan dijadikan celah
penghindaran pajak
3. Analisis kebijakan perpajakan saat ini terikat kegiatan bisnis
perbankan
4. Studi kegiatan perbankan di Indonesia terkait kewajiban
perpajakannya; untuk menggambarkan pelaksanaan kewajiban
perpajakan dalam konteks substansi ekonomi akan dilakukan analisis
melalui kepemilikan saham, laporan keuangan, dan laporan tahunan
dari masing-masing perbankan.
7
Penelitian ini fokus pada informasi dari bank swasta nasional dan
multinasional di Indoesia dengan memberikan gambaran bahwa industri
perbankan Indonesia berpotensi melakukan pola penghindaran pajak.
Dari penelitian sebelumnya, Annisa (2012), Dewi (2014) dan
Maharani & Suardana (2014) menguji pengaruh kualitas audit terhadap
Tax Avoidance. Hasilnya menunjukkan bahwa Kualitas Audit berpengaruh
signifikan terhadap Tax Avoidance.
Ada beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang
pengaruh antara kualitas audit terhadap penghindaran pajak (Tax
Avoidance) yang menunjukkan adanya keanekaragaman hasil dari
penelitian mereka. Menurut penelitian Eskandy (2017) yang menunjukkan
bahwa Kualitas Audit berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Berbeda
dengan hasil penelitian dari Triyudho Septiandi Saputro (2016) yang
menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh signifikan negatif
terhadap Tax Avoidance. Dari beberapa hasil yang berbeda diatas maka
penelitian ini dilakukan kembali untuk mengetahui hasil yang sebenarnya.
Penelitian ini mengacu pada penelitan dari Triyudho Septiandi
Saputro (2016), tetapi yang membedakan adalah penelitian terdahulu
yang dijadikan acuan lebih fokus terhadap perusahaan Industri Barang
Konsumsi (Manufaktur) sedangkan penelitian ini lebih fokus pada
perusahaan perbankan (UMUM) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), dan hal tersebut yang membuat penelitian ini menarik untuk di teliti.
Maka dari itu, penelitian ini fokus pada Kualitas Audit untuk
mengetahui komponen tersebut berpengaruh atau tidak terhadap
8
penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan sektor perbankan
sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berjudul “Pengaruh
Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan Sektor
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-
2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka rumusan
masalah yang diajukan yaitu, Apakah Kualitas Audit berpengaruh
terhadap Tax Avoidance pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian
ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax
Avoidance.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademis dan Peneliti.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai
penghindaran pajak (Tax Avoidance) dan mendukung penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan informasi bagi penelitian yang akan dilakukan
berikutnya.
2. Bagi Perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi
perusahaan untuk menyajikan laporan tahunan yang lebih transparan
9
dan dapat diandalkan. Karena melalui laporan yang disajikan oleh
perusahaan dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk
menginvestasikan dananya.
3. Bagi Pemerintah.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi pemerintah
mengenai praktik–praktik penghindaran pajak perusahaan. Sehingga
diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan yang tepat
dalam mengatasi praktik penghindaran pajak tersebut.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Theory of Planned Behavior
Praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan tidak bisa
lepas dari adanya Theory of Planned Behavior. Teori tersebut
membantu menjelaskan kecenderungan penghindaran pajak
perusahaan yang direncanakan. Berdasarkan model Theory of
Planned Behavior oleh Ajzen (1991) dalam Hidayat (2010), dapat
dijelaskan bahwa perilaku individu untuk tidak patuh terhadap
ketentuan perpajakan dipengaruhi oleh niat (intention) untuk
berperilaku tidak patuh.
Teori ini dilandasi pada postulat teori yang menyatakan bahwa
perilaku merupakan fungsi dari informasi atau keyakinan serta
kepercayaan yang menonjol mengenai perilaku tersebut. Orang dapat
saja memiliki berbagai macam keyakinan terhadap suatu perilaku,
namun ketika dihadapkan pada suatu kejadian tertentu, hanya sedikit
dari keyakinan tersebut yang timbul untuk mempengaruhi perilaku.
Sedikit keyakinan inilah yang menonjol dalam mempengaruhi perilaku
individu (Ajzen 1991, dalam Hidayat 2010).
Theory of Planned of Behavior relevan untuk menjelaskan
perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Sebelum individu melakukan sesuatu, individu tersebut akan memiliki
keyakinan mengenai hasil yang akan diperoleh dari perilakunya
10
11
tersebut. Kemudian yang bersangkutan akan memutuskan bahwa
akan melakukannya atau tidak melakukannya. Hal tersebut berkaitan
dengan kesadaran wajib pajak. Wajib pajak yang sadar pajak, akan
memiliki keyakinan mengenai pentingnya membayar pajak untuk
membantu menyelenggarakan pembangunan negara (behavioral
beliefs) (Mustikasari, 2007).
2. Theory Agency
Menurut Jensen dan Meckling dalam Rusydi dan Martani (2014)
manajer sebagai agen tidak selalu bertndak sesuai kepentingan
pemegang saham sebagai principal. Agar manajer bertindak sesuai
kepentingan pemegang saham, manajer diberi intensif yang cukup
dan dengan mengeluarkan biaya monitoring untuk membatasi
penyimpangan yang dilakukan oleh manajer dalam teori keagenan.
Munculnya biaya-biaya keagenan ini semata-mata untuk mengatasi
masalah keagenan karena diduga bahwa manajer bertindak self
interest.
Tujuan utama diadakannya teori agensi ini untuk menjelaskan
bagaimana aspek-aspek yang melakukan hubungan kontrak dapat
membuat kontrak yang tujuannya untuk menyusutkan cost sebagai
dampak adanya informasi yang simetris dan kondisi yang mengalami
ketidakpastian. Teori agensi juga berusaha unntuk menjawab
masalah-masalah tentang keagenan yang disebabkan oleh aspek
yang mempunyai tujuan yang berbeda ketika menjalin kerja sama
dalam suatu perusahaan yaitu dalam menjalankan tanggung
12
jawabnya unntuk mengelola suatu perusahaan tersebut. (Hanum dan
Zulaikha, 2013).
3. Kualitas Audit
Kualitas audit adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi saat
auditor mengaudit laporan keuangan klien dan menemukan
pelanggaran atau kesalahan yang terjadi dan melaporkannya dalam
laporan keuangan auditan (Dewi dan Jati ,2014). Dalam melakukan
pengauditan hal yang terpenting dalam pelaksanaannya adalah
transparansi yang merupakan salah satu unsur dari good corporate
governance. Transparansi terhadap pemegang saham dapat dicapai
dengan melaporkan hal-hal terkait perpajakan pada pasar modal dan
pertemuan para pemegang saham. Peningkatan transparansi
terhadap pemegang saham dalam hal pajak semakin dituntut oleh
otoritas publik (Sartori , 2010).
Menurut Deis dalam Suartana (2007), hal-hal yang berhubungan
dengan kuaitas audit antara lain:
a. Lamanya auditor/umur audit, semakin lama maka semakin rendah
kualitas auditnya.
b. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka semakin baik
kualitas auditya.
c. Kesehatan keuangan klien, makin sehat maka ada
kecenderungan klien menekan auditor untuk mengikuti standar
yang berlaku.
d. Review dari pihak ketiga, kualitas audit semakin tinggi apabila
direview oleh pihak ketiga.
13
4. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Menurut Suandy (2011) bagi pemerintah pajak adalah salah satu
sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara, baik biaya rutin maupun biaya pembangunan.
Sebaliknya bagi perusahaa, pajak merupakan beban yang akan
mengurangi keuntungan atau laba bersih
Ronen Palan (2008) menyebutkan suatu transaksi diindikasikan
sebagai Tax Avoidance apabila melakukan salah satu tindakan
berikut:
a. Wajib Pajak (WP) berusaha untuk membayar pajak lebih sedikit
dari yang seharusnya terutang dengan memanfaatkan kewajaran
interpretasi hukum pajak.
b. Wajib Pajak (WP) berusaha agar pajak dikenakan atas
keuntungan yang di declare dan bukan atas keuntungan yang
sebenarnya diperoleh.
c. Wajib Pajak (WP) mengusahakan penundaan pembayaran pajak.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)
bahwa:
“Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada Negara yang
terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
14
Menurut Hary Graham Balter (dalam Mohammad Zain, 2005:49)
menyatakan bahwa:
“Penghindaran Pajak merupakan usaha yang dilakukan oleh
wajib pajak – apakah berhasil atau tidak – untuk mengurangi atau
sama sekali menghapus utang pajak, yang tidak melamggar
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.
Pengukuran penghindaran pajak sulit dilakukan dan data untuk
pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak sulit
didapatkan. Untuk itu, diperlukan pendekatan untuk menaksir berapa
pajak yang sebenarnya dibayar perusahaan kepada pemerintah. Oleh
karena itu, penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan tidak
langsung untuk mengukur variabel dependen (Penghindaran Pajak)
yaitu dengan cara menghitung perbandingan laba akuntansi dengan
laba kena pajak (GAP between financial and taxable income),
perbedaan yang dilaporkan ke pemegang saham (investor)
menggunakan GAAP/SAK, sedangkan ke kantor pelayanan pajak
dengan peraturan perpajakan. Perbedaan ini terkenal dengan sebutan
Book Tax Gap (Desai dan Dhampala, 2007). Rusydi dan Martani
(2014) menyatakan bahwa ETR merupakan salah satu pengukur
penghindaran pajak (Tax Avoidance), maka penelitian ini
menggunakan pengukuran tersebut untuk menghitung nilai
penghindaran pajaknya.
B. Tinjauan Empiris
Triyudho Septiandi Saputro (2016) tentang Pengaruh Kualitas Audit
dan Corporate Social Responsibility terhadap Penghindaran Pajak (Tax
15
Avoidance). Hasil dari penelitian ini adalah Kualitas Audit berpengaruh
negatif secara signifikan terhadap Penghindaran Pajak, dan Corporate
Social Responsibiity berpengaruh positif secara signifikan terhadap
Penghindaran Pajak.
Arry Eksandy (2017) tentang “Pengaruh Komisaris Independen,
Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) (Studi Empiris Pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdafar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014)”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Komisaris Independen dan Kualitas Audit
berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance, Komite Audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance, namun secara simultan
Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kualitas Audit berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak (Tax Avoidance).
Maria Melisa dan Vivi Adeyani Tandean (2015) tentang “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)”. Hasil
dari penelitian ini adalah: (1) risiko keputusan pemimpin perusahaan tidak
berpengaruh terhadap penghindaran pajak; (2) ukuran perusahaan pajak
berpengaruh terhadap penghindaran pajak; (3) Leverage tidak
berpengaruh terhadap penghindaran pajak; (4) Pertumbuhan Penjualan
tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak; (5) pertimbangan risiko
keputusan pemimpin perusahaan, ukuran perusahaan, leverage, dan
pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap
penghindaran pajak.
Annisa dan Kurniasih (2012) tentang “Pengaruh Corporate
Governance terhadap Tax avoidance”. Hasil dari penelitian ini adalah (i)
16
Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. (ii)
Dewan Komisaris dan pada komposisi dewan komisaris juga tidak
berpengaruh terhadap Tax Avoidance. (iii) Komite Audit berpengaruh
terhadap Tax Avoidance. (iv) Kualitas Audit berpengaruh terhadap Tax
Avoidance.
Maharani dan Suardana tentang (2014) “Pengaruh Corporate
Governance, Profitabilitas Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax
Avoidance Perusahaan Manufaktur”. Hasil dari penelitian ini adalah (i)
Proporsi Dewan Komisaris, Kualitas Audir, Komite Audit yang merupakan
proksi dari Corporate Governace dan ROA yang merupakan proksi dari
Profitabilitas berpenfaruh negatif. (ii) Resiko Perusahaan yang merupakan
proksi dari Karakteristik Eksekutif berpengaruh positif. (iii) Kepemilikan
Institusional yang merupakan proksi dari Corporate Governance tidak
berpengaruh terhadap tindakan Tax Avoidance.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil
1 Triyudho
Septiandi
Saputro
(2016
Pengaruh
Kualitas Audit
dan
Corporate
Social
Responsibility
terhadap
Penghindaran
Pajak (Tax
Avoidance).
Kuantitatif Hasil penelitian ini adalah
Kualitas Audit
berpengaruh negatif
secara signifikan
terhadap Tax Avoidance,
dan Corporate Social
Responsibility
berpengaruh signifikan
positif terhadap Tax
Avoidance.
2 Arry Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian
17
Eksandy
(2017)
Komisaris
Independen,
Komite Audit,
dan Kualitas
Audit
terhadap
Penghindaran
Pajak (tax
avoidance)
(Studi Empiris
Pada Sektor
Industri
Barang
Konsumsi
yang terdafar
di Bursa Efek
Indonesia
periode 2010-
2014).
menunjukkan bahwa
Komisaris Independen
dan Kualitas Audit
berpengaruh positif
terhadap Tax
Avoidance, Komite Audit
tidak berpengaruh
signifikan terhadap Tax
Avoidance. Secara
simultan komisaris
independen, komite
audit dan kualitas audit
berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran
pajak (tax avoidance).
3 Maria
Melisa dan
Vivi
Adeyani
Tandean
(2015)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaru
hi
Penghindaran
Pajak (tax
avoidance)
Kuantitatif Hasil dari penelitian ini
adalah: (1) risiko
keputusan pemimpin
perusahaan tidak
berpengaruh terhadap
penghindaran pajak; (2)
ukuran perusahaan
pajak berpengaruh
terhadap penghindaran
pajak; (3) Leverage
tidak berpengaruh
terhadap penghindaran
pajak; (4) Pertumbuhan
Penjualan tidak
18
berpengaruh terhadap
penghindaran pajak; (5)
pertimbangan risiko
keputusan pemimpin
perusahaan, ukuran
perusahaan, leverage,
dan pertumbuhan
penjualan secara
simultan berpengaruh
terhadap penghindaran
pajak.
4 Annisa dan
Kurniasih
(2012)
Pengaruh
Corporate
Governance
terhadap Tax
avoidance
Kuantitatif Hasil dari penelitian ini
adalah, (i) Kepemilikan
Institusioal, Dewan
Komisaris, dan Komposisi
Dewan Komisaris tidak
berpengaruh terhadap
Tax Avoidance. (ii) Komite
Audit dan Kualitas Audit
berpengaruh terhadap
Tax Avoidance.
5 Maharani
dan
Suardana
(2014)
Pengaruh
Corporate
Governance,
Profitabilitas,
dan
Karakteristik
Eksekutif
pada Tax
Aovidance
Perusahaan
manufaktur.
Kuantitatif Proporsi dewan
komisaris, kualitas audit,
komite audit yang
merupakan proksi dari
corporate governance
dan ROA yang
merupakan proksi dari
profitabilitas berpengaruh
negatif
Risiko perusahaan yang
merupakan proksi dari
karakteristik eksekutif
19
berpengaruh positif
Kepemilikan insitusional
yang merupakan proksi
dari corporate
governance tidak
berpengaruh terhadap
tindakan Tax Avoidance.
C. Kerangka Pikir
Kerangka Berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu
gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir ini
disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian
yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu
argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan
suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika
deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah
sebagai premis-premis dasarnya. Berikut adalah kerangka berpikir untuk
penelitian ini.
Variabel Kontrol
1. CompSize
2. Leverage
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
BANK YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
KUALITAS AUDIT
(X)
TAX AVOIDANCE
(Y)
HASIL
20
D. Hipotesis
1. Kualitas Audit dan Tax Avoidance
Sebenarnya istilah dalam perpajakan sangat beragam, namun
peneliti ingin membahas mengenai istilah Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance). Seperti yang diteliti oleh Triyudho Saputro (2016) yang
meneliti hubungan antara kualitas audit dengan Tax Avoidance
perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Dalam penelitian ini
sekaligus menjadi acuan dalam pembuatan skripsi ini, penelitian ini
membuat hipotesa bahwa kualitas audit yang di proksikan dengan
besarnya KAP berhubungan negatif dengan penghindaran pajak
karena semakin tinggi kualitas audit, maka semakin rendah
perusahaan akan melakukan penghindaran pajak. Pada penelitian
sebelumnya perusahaan menghitung nilai Tax Avoidance dengan
menggunakan metode Book Tax Gap, tetapi peneliti disini
menggunakan metode Efective Tax Rate. Oleh karena itu, peneliti
mengajukan hipotesis dalam penelitiannya, yaitu:
H1: Kualitas Audit berpengaruh signifikan negatif terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
2. Variabel-variabel Kontrol Penelitian
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, dalam
penelitian ini juga memasukkan beberapa variabel kontrol. Variabel
kontrol adalah variabel bebas yang dalam pelaksanaan penelitian
tidak dimasukkan sebagai variabel bebas tetapi keberadaannya
dikendalikan (dikontrol) dengan tujuan untuk meminimalisir pengaruh
dari faktor-faktor diluar variabel yang diuji. (Maesarah et al., 2015)
21
CompSize merupakan variabel kontrol untuk melihat besarnya
suatu perusahaan yang dihitung melalui Log Natural dari Total Aset.
Besarnya perusahaan akan sejalan dengan semakin agresifnya Tax
Avoidance disbanding perusahaan kecil karena mempengaruhi
ekonomi secara global. (Richardson & Lanis, 2012)
Leverage yang menjadi variabel kontrol pada penelitian ini diukur
dengan Debt to Equity Ratio (DER) yang bertujuan untuk melihat
gambaran kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka
sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
Menurut Sugiyono (2016) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan yang bergerak di bidang
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018
dan penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan pada tahun 2019.
Penelitian yang akan dilaksanakan direncanakan sesuai dengan
jadwal sebagaimana pada tabel berikut:
22
23
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Kegiatan 2019 2020
Nov Des Jan Feb Maret April
PengajuanJudul
Pembuatan proposal
Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
PelaksanaanPenelitian
Pengolahan Data, Analisis dan Penyusunan laporan
Seminal Hasil
Perbaikan laporan
C. Definisi Operasional dan Pengukuran
Menurut Sugiyono (2016) variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan
variabel terikat (dependent variable). Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
1. Variabel Bebas (independent variable)
Menurut Sugiyono (2016) variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
24
timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah Kualitas Audit (X).
Kualitas audit adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi saat
auditor mengaudit laporan keuangan klien dan menemukan
pelanggaran atau kesalahan yang terjadi dan melaporkannya dalam
laporan keuangan auditan (Dewi dan Jati ,2014).
Menurut penelitian yang dilakukan Giri (2010) menemukan bukti
bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional berpegaruh
terhadap Kualitas Audit karena ukuran ini mampu menunjukkan
auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara
profesional. Kualitas Audit ini diukur dengan menggunakan variabel
dummy. Untuk auditor yang berasal dari KAP yang berafiliasi dengan
KAP The Big Four maka nilainya 1, dan untuk KAP Non The Big Four
nilainya 0.
Kualitas Audit:
a. Diaudit oleh The Big Four = 1
b. Diaudit oleh Non The Big Four = 0
2. Variabel Terikat (dependent variable)
Menurut Sugiyono (2016) variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat (dependent
variable) yaitu Penghindaran Pajak (Y).
Penghindaran pajak adalah rekayasa „tax affairs‟ yang masih
tetap berada dalam bingkai ketentuan perpajakan (lawful). Tax
Avoidance dianggap tidak melanggar peraturan perpajakan dan suatu
25
tindakan yang legal karena perusahaan hanya memanfaatkan
kelemahan dalam undang-undang perpajakan (Puspita dan Meiriska,
2017: 39).
Penghindaran pajak diukur dengan menggunakan Effective Tax
Rate (ETR), dihitung dari jumlah beban pajak penghasilan di bagi
dengan total laba sebelum pajak. Effective Tax Rate adalah sebuah
presentasi besaran tarif pajak yang ditanggung oleh perusahaan.
3. Variabel Kontrol (Control Variable)
Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, penelitian ini juga
menggunakan variabel kontrol. Variabel ini merupakan variabel bebas
yang dalam pelaksanaan penelitian tidak termasuk dalam kategori
variabel bebas tetapi keberadaannya dikendalikan (dikontrol). Maksud
adanya variabel ini untuk meminimalisir atau mengontrol pengaruh
dari faktor-faktor diluar variabel yang akan diuji (Maesarah et al.,
2013).
Adapun beberapa varibel kontrol dalam penelitian ini, yaitu:
a. Ukuran Perusahaan (CompSize)
CompSize merupakan variabel kontrol yang di lihat dari sisi
besarnya ukuran perusahaan yang dihitung melalui Log Natural
(Ln) dari total asset pada rumus Microsoft excel. Semakin
agresifnya Tax Avoidance akan sejalan dengan besarnya
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan kecil karena akan
memengaruhi ekonomi secara menyeluruh
26
Berikut persamaannya:
b. Leverage
Leverage yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian ini
diukur dengan debt-to equity ratio yang bertujuan untuk melihat
gambaran kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi.
Berikut persamaannya:
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2018:80). Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi penelitian adalah semua Perusahaan yang bergerak
pada sektor perbankan yang Terdaftar di BEI periode 2013-2017 yang
menyajikan laporan keuangan secara berturut-turut, lengkap, dalam
bentuk laporan keuangan (anual report). Berikut adalah populasi
penelitian.
27
Tabel 3.2
Populasi Perusahaan Perbankan yang tercatat di BEI
No Kode Saham Nama Perusahaan ( Penerbit Efek )
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
2 AGRS Bank Agris Tbk.
3 BABP Bank MNC Internasional Tbk.
4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk.
5 BBCA Bank Central Asia Tbk.
6 BBHI Bank Harda Internasional Tbk.
7 BBKP Bank Bukopin Tbk.
8 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.
9 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero)
10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)
11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero)
12 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk.
13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
14 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten
15 BGTG Bank Ganesha Tbk
16 BINA Bank Ina Perdana Tbk.
17 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa B
18 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa T
19 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk.
20 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk.
21 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
28
22 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
23 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk.
24 BNLI Bank Permata Tbk.
25 BRIS Bank BRIsyariah Tbk.
26 BSIM Bank Sinarmas Tbk.
27 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk.
28 BTPN Bank BTPN Tbk.
29 BVIC Bank Victoria International TbK
30 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk.
31 INPC Bank Dinar Indonesia Tbk.
32 MCOR Bank China Construction Bank I
33 MEGA Bank Mega Tbk.
34 NAGA Bank Mitraniaga Tbk.
35 NISP Bank OCBC NISP Tbk.
36 NOBU Bank Nationalnobu Tbk.
37 PNBN Bank Panin Dubay Indonesia Tbk
38 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
Sumber data: www.idx.co.id
2. Sampel
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti akan mengambi
sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
29
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(Sugiyono,2018:81). Metode pengambilan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini metode purposive sampling.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini memiliki beberapa
kriteria, yaitu dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Sampel
N0 Uraian Jumlah
1 Perusahaan sektor perbankan yang
terdaftar di BEI
38
Laporan Keuangan Perusahaan
Perbankan yang terdaftar di BEI
Periode 2016-2018
38
2 Perusahaan dengan nilai laba yang
positif atau tidak mengalami kerugian
selama periode 2016-2018
27
3 Memiliki tax income yang positif
periode 2016-2018
27
Sisa 27
Jumlah Tahun 3
Sampel 81
Sumber: Data Diolah 2020
Jumlah populasi pada perusahaan sektor perbankan yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 27 perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018 (3 tahun),
sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 81 sampel. Berikut
27 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
30
Tabel 3.4
Sampel Perusahaan Perbankan yang tercatat di BEI
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk.
3 BBCA Bank Central Asia Tbk.
4 BBKP Bank Bukopin Tbk.
5 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.
6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero)
7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)
8 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero)
9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
10 BGTG Bank Ganesha Tbk
11 BINA Bank Ina Perdana Tbk.
12 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa B
13 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa T
14 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
15 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
16 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
17 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk.
18 BRIS Bank BRI syariah Tbk.
19 BSIM Bank Sinarmas Tbk.
20 BTPN Bank BTPN Tbk.
21 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk.
22 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk.
23 MEGA Bank Mega Tbk.
24 NAGA Bank Mitraniaga Tbk.
25 NISP Bank OCBC NISP Tbk.
26 NOBU Bank Nationalnobu Tbk.
27 PNBN Bank Panin Tbk. Sumber: Data Diolah 2020
E. Jenis dan Sumber data
1. Jenis Data.
Data yang digunakan untuk diolah adalah data kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012:13) Data Kuantitatif merupakan suatu
31
karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam
bentuk numericaI.
2. Sumber Data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaitu data laporan keuangan yang telah ada pada Perusahaan sektor
perbankan yang terdaftar di BEI pada Tahun 2016-2018 yang diakses
pada laman www.idx.co.id
F. Teknik Pengumpulan Data.
1. Library Research (Studi Kepustakaan)
Studi Kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek
penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya
ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.
2. Field Research (Studi Lapangan)
a. Dokumentasi
Teknik observasi dokumentasi digunakan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dengan cara melihat
laporan keuangan (annual report) seluruh perusahaan pada sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2016-2018 yang dapat ditemukan melalui situs resmi dari
BEI yaitu www.idx.co.id kemudian mengakses laporan tahunannya
dan mengumpulkan data-data yang di butuhkan dalam penelitian .
G. Metode Analisis Data
Analisa data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
32
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono,
2012). Analisis data yang digunakan meliputi statistik deskriptif, uji asumsi
klasik, regresi linear berganda, dan uji hipotesis. Semua pengujian pada
penelitian ini menggunakan software SPSS.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
dan generalisasi (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini pendekatan
statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan
fakta yang terjadi pada variabel-variabel yang diteliti, yaitu tentang
Kualitas Audit dan Penghindaran Pajak pada perusahaan sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012) uji normalitas dapat dilihat dalam
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal. Data dapat dikatakan normal jika data atau
titik-titik tersebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ini terdapat korelasi antar variabel Independen (Ghozali,
33
2013). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak orthogonal (nilai korelasi antar variabel
independennya sama dengan nol).
Pengujian ini dengan melihat Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF). Jika nilai toleransi > 0,10 da VIF < 10, maka
menunjukkan bahwa tidak ada multikolonieritas pada penelitian
ini. Sebaliknya jika toleransi < 0,10 dan VIF > 10 dapat diartikan
bahwa terjadi multikoloniearitas pada penelitian ini (Ghozali,
2013).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2012) mengemukakakn bahwa uji
heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengataman ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap sama maka dapat
disebut tidak terjadi heteroskedastisitas atau sering disebut
sebagai homoskedastisitas. Tetapi, jika yang terjadi perbedaan
dalam varian tersebut maka disebut terjadi heteroskedastisitas
dan model regresi yang baik adalah ketika terjadi
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini
menggunakan grafik scatterplot. Maka untuk mengetahui data
tidak terjadi heteroskedastisitas apabila pada grafik tersebut tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2011).
34
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013), uji autokorelasi adalah pengujian
yang bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
tertentu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi
autokorelasi. Pengujian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW
test) yang mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi
dan tidak ada variabel lagi antara variabel independen.
Mekanisme pengujian menggunakan Durbin Watson adalah
sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis:
Ho : tidak ada autokorelasi (r=0)
Ha : ada autokorelasi (r≠0)
2) Menentukan nilai d hitung (Durbin Watson).
3) Menentukan nilai batas atas (du) dan batas bawah (dl) dalam
tabel.
4) Mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.5
Tabel Keputusan Hipotesis Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl
Tidak ada autokorelasi positif
maupun negatif
Tidak ditolak du < d < 4 - du
Sumber: Ghozali, 2013
35
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
a) Jika 0 < d < dl, Ho ditolak berarti terdapat autokorelasi positif.
b) Jika dl ≤ d ≤ du, daerah tanpa keputusan (gray area), berarti uji
tidak menghasilkan kesimpulan.
c) Jika 4 – dl < d < 4, Ho ditolak berarti terdapat autokorelasi
positif.
d) Jika 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, daerah tanpa keputusan (gray area),
berarti uji tidak menghasilkan kesimpulan.
e) Jika du < d < 4 – du, Ho tidak ditolak berarti tidak ada
autokoreasi. (Ghozali, 2013:110-111)
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis regresi linear berganda. Analisis regresi
linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Menurut Imam Ghozali (2013:98) Analisis regresi digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variable atau
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan independen. Model statistik yang digunakan dalam
penelitian ini akan diuraikan dibawah ini:
Keterangan:
Y = Tax Avoidance (ETR)
α = Konstanta
36
X1 = Kualitas Audit
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = Leverage
Β = Koefisien Regresi
e = error
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya
ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan
nilai statistik t (Ghozali,2013).
a. Uji statistik t (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2016:97) Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Pengujian dialkukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05
(α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kriteria:
Kriteria diterimanya hipotesis:
1) Jika nilai signifikan < 0,05 dan thitung > ttabel, maka H1 diterima
2) Jika nilai signifikan > 0,05 dan thitung < ttabel, maka H1 ditolak
Untuk mengetahui nilai ttabel dapat dilakukan menggunakan
persamaan berikut:
Ttabel = t (α/2 ; n-k-1)
Dimana:
α = tingkat signifikan
n = jumlah sampel
37
k = jumlah variabel X
b. Uji Statistik F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2016:96) menyatakan bahwa pada
dasarnya uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara simultan terjadap variabel dependen. Uji F dilakukan
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat
nilai signifikansi 0,05 dengan cara sebagai berikut:
1) Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig ≤
0,05), maka model penelitian dapat digunakan.
2) Jika Fhitung < Ftabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig ≥
0,05), maka model penelitian tidak dapat digunakan.
Untuk mengetahui nilai Ftabel dapat dilakukan menggunakan
persamaan berikut:
Ftabel = F (k ; n-k)
Dimana:
k = jumlah variabel X
n = jumlah sampel
c. Uji Determinasi (R Square atau R2).
Menurut Ghozali (2011) untuk menentukan seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka
perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square).
Koefisien determinasi atau biasa disimbolkan dengan (R2)
yang bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel bebas atau variabel independent (X) terhadap variabel
38
terikat atau variabel dependent (Y), atau dengan kata lain, nilai
koefisien determinasi atau R Square ini berguna untuk
memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi pengaruh
yang diberikan variabel X secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel Y.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga
sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain
dengan memperdagangkan efek diantara mereka. Bursa Efek Indonesia
(BEI) merupakan bursa resmi di Indonesia, sehingga bagi para
perusahaan ingin go public di Indonesia harus melalui BEI. Bursa Efek
Indonesia pun mampu dengan adil dan efisien.
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2016-2018.
Penelitian ini menggunakan laporan tahunan (annual report) di BEI
karena laporan tahunan perusahaan menyajikan berbagai macam
informasi lengkap dan mendetail terkait dengan perusahaan. Selain itu,
penelitian ini mengambil data pada BEI dikarenakan BEI merupakan satu-
satunya Bursa Efek di Indonesia yang memiliki data lengkap dan telah
terorganisasi dengan baik.
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI. Dalam pengambilan sampel penelitian ini digunakan
dengan cara Purposive Sumpling dengan beberapa kriteria yang telah
ditentukan sehingga jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 27
39
40
perusahaan dengan 3 laporan tahunan setiap perusahaan sehingga
diperoleh 81 sampel.
B. Data penelitian
1. Kualitas Audit
Kualitas audit dengan transparansi menjadi saling berhubungan.
Transparansi terhadap investor dapat dicapai dengan melaporkan hal-
hal yang terkait dengan pasar modal dan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Otoritas publik sangat menuntut para pemegang
saham untuk meningkatkan transparansi dalam hal pajak. Oleh
karena itu, transparansi laporan untuk mengungkapkan segala
kegiatan perusahaan itu sangat penting.
Hal tersebut yang memicu para pemegang saham untuk
menggunakan jasa auditor yang berkualitas dan terpercaya karena
dapat menjamin bahwa informasi mengenai laporan keuangan pada
perusahaan juga berkualitas sehingga para investor akan lebih
percaya atas informasi tersebut.
Dengan menggunakan auditor yang berkualitas maka pemilik
atau investor mampu meminimalisir asimetris informasi dan
ketidakseimbangan yang terjadi pada perusahaan, serta para investor
berharap pada auditor tersebut agar dapat menemukan tanda-tanda
keganjilan atau kecurangan yang dilakukan perusahaan.
Tanggapan pasar berbeda-beda mengenai kualitas auditor, ada
yang diproksikan dengan auditor big four dan adapun yang
diproksikan dengan non big four. Artinya, semakin berkualitas auditor
maka semakin tinggi kredibilitas angka akuntansi yang dilaporkan.
41
Pengaruh tingginya kredibilitas angka akuntansi yang dilaporkan oleh
KAP berdasarkan KAP yang dikategorikan “besar” karena mempunyai
pengaruh yang lebih untuk membuat perusahaan lebih transparan
dalam mengungkapkan informasi.
Pengukuran kualitas audit dapat menggunakan proksi ukuran KAP.
Kualitas Audit:
a. Diaudit oleh The Big Four = 1
b. Diaudit oleh Non The Big Four = 0
Berdasarkan pernyataan diatas maka diperoleh data KAP setiap
perusahaan (Lihat di lampiran 2)
2. Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)
Propensity of Dishonesty adalah perilaku wajib pajak untuk
meminimumkan kewajiban wajib pajak mereka atau memotivasi
mereka untuk menghindari pajak, baik secara legal maupun ilegal.
Menurut Journal of Public Economis (1973) dalam buku Chairil
Anwar Pohan (2014 : 18) ada beberapa hal yang yang mempengaruhi
perilaku tersebut, yaitu:
a) Tingkat kerumitan suatu peraturan (Complexity of rule)
Makin rumit peraturan perpajakan, maka wajib pajak
cenderung menghindari pajak, karena biaya untuk mematuhinya
menjadi tinggi.
b) Besarnya pajak yang dibayar (Tax required to pay)
Makin besar jumlah pajak yang harus dibayar, maka wajib
pajak akan semakin cenderung melakukan kecurangan dengan
memperkecil jumlah pembayaran pajaknya.
42
c) Biaya untuk negosiasi (Cost of bribe)
Disengaja atau tidak, kadang-kadang wajib pajak melakukan
negosiasi dan memberikan uang sogokan kepada fiskus dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakannya,. Makin tinggi
uang sogokan yang dibayarkan, semakin kecil pula
kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.
d) Risiko deteksi (Probability of detection)
Risiko deteksi ini berhubungan dengan tingkat probabilitas,
apakah pelanggaran ketentuan perpajakan ini akan terdeteksi
atau tidak. Makin rendah risiko terdeteksi, maka wajib pajak
cenderung untuk melakukan pelanggaran.
e) Besarnya denda (Size of penalty)
Makin berat sanksi perpajakan yang dikenakan, maka wajib
pajak akan cenderung mengambil posisi konservatif dengan tidak
melanggar ketentuan perpajakan.
f) Moral masyarakat
Moral masyarakat akan memberi warna tersendiri dalam
menentukan kepatuhan dan kesadaran mereka dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Dalam penelitian mengenai Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance), yang digunakan peneliti dalam mengukur nilai
penghindaran pajaknya adalah ETR (Effective Tax Rate) yang pada
dasarnya adalah sebuah persentasi besaran tarif pajak yang di
tanggung oleh perusahaan. ETR dihitung atau dinilai berdasarkan
pada informasi keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga
43
ETR merupakan bentuk perhitungan tarif pajak pada perusahaan.
ETR digunakan untuk mengukur dampak perubahan kebijakan
perpajakan atas beban pajak perusahaan. ETR menunjukkan bahwa
semua beban pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan
termasuk pajak final dan utang atau manfaat pajak tangguhan. ETR
digunakan karena dalam penghindaran pajak tidak hanya bersumber
dari pajak penghasilan saja tetapi beban pajak lainnya yang tergolong
dapat dibebankan pada perusahaan. Hasil rasio jika menunjukkan
dibawah 25% akan mengakibatkan adanya indikasi bahwa objek
melakukan penghindaran pajak.
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dieproleh data ETR
(lihat di lampiran 2)
C. Sasaran Penelitian
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dan fenomena penelitian,
selanjutya menetapkan judul penelitian
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi
3. Menetapkan rumusan masalah
4. Menetapkan tujuan penelitian
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan
dukungan teori
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yang digunakan
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data
44
8. Melakukan analisis data
9. Menyusun pelporan hasil data
D. Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2016) mengemukakan bahwa, Statistik
Deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksium,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi). Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah
informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KAP 81 ,00 1,00 ,6667 ,47434
CompSize 81 11,82 30,12 19,3663 4,17114
Leverage 81 -1,00 11,85 4,9727 3,33404
ETR 81 ,02 2,19 ,2695 ,22707
Valid N (listwise) 81
Sumber: Data Diolah, 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai N sebanyak 81 yang
artinya dalam penelitian ini terdapat 81 sampel. KAP yang merupakan
penjelasan dari kualitas audit diketahui dengan nilai rata-rata 0,67,
Ukuran Perusahaan dengan rata-rata 19,36, Leverage dengan rata-
rata 4,97, dan rata-rata Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) sebesar
0,2695.
45
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak.
Seperti diketahui bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik ini tidak valid untuk
jumlah sampel kecil.
Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal dengan
analsis normal probability plot dapat dilakukan pemeriksaan
sebagai berikut:
1) Data dikatakan berdistribusi normal apabila data yang berupa
titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal.
2) Data dikatakan tidak berdistribusi normal apabila data
menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti garis
diagonal (Ghozali, 2016).
46
Sumber : Data Diolah, 2020
Gambar 4.1
Histogram
Pada grafik histogram diatas dapat disimpulkan bahwa
polanya berdistribusi normal karena grafik yang seimbang. Namun
untuk lebih meyakinkan kesimpulan, dapat dilihat juga pada grafik
normal probability plot dibawah ini.
47
Sumber : Data Diolah, 2020
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal pada grafik normal plot, hal ini dapat menunjukkan
bahwa pola berdistribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
model regresi ini dapat memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu, peneliti juga menggunakan uji statistik Kolmogorov-
smirnov untuk menguji normalitas data. Uji statistik ini memiliki
hipotesis awal, yaitu:
Ho: data residual berdistribusi normal
Ha: data residual tidak berdistribusi normal
48
Tabel 4.2
Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 53
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,03402274
Most Extreme
Differences
Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,623
Asymp. Sig. (2-tailed) ,832
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Diolah, 2020
Dari tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa besarnya
nilai Kolmogorov-smirnov adalah 0,623 dan dinyatakan
dengan nilai signifikan pada 0,832. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima yang berarti data residual
berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2016). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas pada model regresi ini salah satunya dengan
melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
49
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
VIF ≥ 10.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas Variabel
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Tolerance VIF
1
(Constant) ,491 ,139
KAP ,000 ,055 ,925 1,081
CompSize -,008 ,006 ,929 1,076
Leverage -,013 ,008 ,964 1,038
a. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data diolah, 2020
Hasil dari Uji Multikolonieritas Variabel menunjukkan bahwa
hasil perhitungan nilai Tolerance pada variabel independen (KAP),
dan variabel kontrol (CompSize dan Leverage) lebih besar dari
0.10 maka dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi multikolonieritas
pada model regresi ini. Hasil dari nilai Variance Inflation Factor
(VIF) menunjukkan bahwa nilai VIF dari KAP, CompSize, dan
Leverage lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolonieritas dalam model regresi ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk melihat
apakah dalam model regresi yang akan digunakan terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Untuk melihat ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola tertentu pada
50
pola Scatterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah jika grafik
terlihat menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola dan
tersebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y maka tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas dan model regresi layak.
Dibawah ini merupakan gambar hasil uji heteroskedastisitas pada
variabel penelitian ini.
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Dan hasil uji heteroskedastisitas dapat terlihat grafik
Scatterplot pada gambar 4.3, titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola yang jelas serta tersebar diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada penelitian ini dan
layak untuk dipakai.
51
d. Hasil Uji Autokorelasi
Pengujian ini menggunakan Uji Durbin-Watson. Pengujian ini
hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya konstanta (intercept)
dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variable
independen (Ghozali, 2016)
Tabel 4.4
Tabel Keputusan Hipotesis Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif maupun negative Tidak ditolak du < d < 4 – du
Sumber : Ghozali, 2013
Berikut hasil pengujian menggunakan Durbin-Watson
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi Variabel
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,708a ,501 ,468 ,02305 2,242
a. Predictors: (Constant), Leverage, CompSize, KAP
b. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data Diolah, 2020
Hasil nilai DW sebesar 2,242 nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%,
52
jumlah sampel 81 (n) dan jumlah variabel independen 3 (K=3).
Dengan melihat tabel Durbin-Watson, didapati angka (dl) sebesar
1,563 dan (du) sebesar 1,716. Dari hasil perbandingan uji
autokorelasi yang dapat diihat dari tabel 4.7, nilai DW sebesar
2,242 lebih besar dari batas (du) yaitu 1,716, dan kurang dari atau
lebih kecil dari 2,437 (4-1,563) atau lebih jelasnya dapat dilihat
dari persamaan berikut:
du < d < 4-dl = 1,716 < 2,242 < 2,437
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak
terdapat autokorelasi positif maupun negatif.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meneliti
hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa
variabel independen. Adapun model persamaan regresi linear
berganda yang dihasilkan dari Output SPSS pada penelitian ini
adalah:
53
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,425 ,028 15,188 ,000
KAP -,024 ,007 -,359 -3,248 ,002
CompSize -,005 ,001 -,630 -4,990 ,000
Leverage -,008 ,001 -,717 -5,924 ,000
a. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data Diolah, 2020
Berdasarkan analisis hasil regresi dari tabel 4.8 diatas, maka
bentuk persamaan regresi linearnya adalah sebagai berikut:
Y(ETR) = 0,425 – 0,024 (KAP) – 0,005 (Size) – 0,008 (leverage)
Dari hasil persamaan regresi linear diatas, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Konstanta dengan nilai sebesar 0,425 yang bernilai positif,
menunjukkan bahwa variabel Tax Avoidance akan bernilai
42,5% jika masing-masing variabel independen bernilai 0.
2) Keofisien regresi variabel “Kuaitas Audit (KAP)” dengan nilai
sebesar -0,024 yang bernilai negatif menunjukkan bahwa
apabila variabel kualitas audit mengalami kenaikan 1%
dengan asumsi variabel lain tetap, maka variabel Tax
Avoidance mengalami penurunan sebesar 2,4%.
3) Koefisien regresi variabel “Ukuran Perusahaan (CompSize)
dengan nilai sebesar -0,005 yang bernilai negatif menunjukkan
bahwa apabila variabel ukuran perusahaan mengalami
54
kenaikan 1%, maka Tax Avoidance akan mengalami
penurunan sebesar 0,5%.
4) Koefisien regresi variabel “Leverage” dengan nilai sebesar -
0,008 yang berniai negatif menunjukkan bahwa apabila
variabel Leverage mengalami kenaikan 1%, maka Tax
Avoidance akan mengaami penurunan sebesar 0,8%.
b. Hasil Uji Hipotesis (Uji t/Parsial)
Menurut Ghozali (2016) menyatakan bahwa penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan < 0,05 dan thitung > ttabel, maka H1 diterima
2) Jika nilai signifikan > 0,05 dan thitung < ttabel, maka H1 ditolak
Hasil uji t ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,425 ,028 15,188 ,000
KAP -,024 ,007 -,359 -3,248 ,002
CompSize -,005 ,001 -,630 -4,990 ,000
Leverage -,008 ,001 -,717 -5,924 ,000
a. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel
Kualitas Audit (KAP) memiliki nilai signifikan sebesar 0,002,
dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
55
kualitas audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak (Tax
Avoidance).
Hasil pengujian untuk variabel ukuran perusahaan (Size)
memiliki nilai signifikan sebesar 0,000, dengan nilai yang sama
juga terdapat pada nilai signifikansi dari variabel Leverage.
Tingkat signifikansi dari kedua variabel tersebut lebih kecil dari
0,05 yang berarti bahwa Ukuran perusahaan dan Leverage
berpengaruh secara signifikan terhadap Tax Avoidance.
Dapat juga dibuktikan dengan melakukan uji t menggunakan
nilai thitung. Berdasarkan data tabel diatas diperoleh thitung variabel
KAP sebesar -3,248 pada tingkat signifikan 0,002, thitung Size
sebesar -4,990 pada tingkat signifikan 0,000, dan Leverage
sebesar -5,924 pada tingkat signifikan 0,000. Maka telah diperoleh
nilai ttabel = t (0,025;77) = 1,991.
Dari hasil perhitungan diatas maka diketahui bahwa:
1) KAP(X1) = -3,248 > -1,991
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Kualitas
Audit terhadap Tax Avoidance.
2) Size(X2) = -4,990 > -1,991
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Ukuran
Perusahaan terhadap Tax Avoidance.
3) Leverage(X3) = = -5,924 > -1,991
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
Leverage terhadap Tax Avoidance.
56
Dapat dilihat bahwa nilai thitung mempunyai nilai negatif (-)
sehingga ttabel juga turut menyesuaikan menjadi negatif (-) atau
dengan kata lain pengujian hipotesis dilakukan pada sisi kiri.
Hasil positif atau negative hanya menunjukkan arah pengujian
hipotesis dan linieritas bukan menunjukkan jumlah (Sarwono,
2007).
c. Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F/Simutan)
Menurut Ghozali (2016) Uji statistik F dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan melihat nilai
signifikansi 0,05 dengan cara sebagai berikut:
1) Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig ≤
0,05), maka H1 diterima.
2) Jika Fhitung < Ftabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig ≥
0,05), maka H1 ditolak.
Berikut ini merupakan hasil uji signifikansi simultan (Uji
statistik F):
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,040 3 ,008 15,079 ,000b
Residual ,040 77 ,001
Total ,080 80
a. Dependent Variable: ETR
b. Predictors: (Constant), Leverage, KAP , CompSize
Sumber : Data Diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa nilai dari
Fhitung adalah 15,079 dan nilai dari probabiitas (signifikansi) adalah
57
0,000 sehingga dapat diketahui bahwa nilai probabilitas lebih kecil
dari tingkat signifikansi (0,000 > 0,05) yang berarti H1 diterima.
Dapat juga dibuktikan dengan melakukan Uji F menggunakan
nilai Fhitung. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Fhitung sebesar
15,079, maka diperoleh nilai Ftabel = F(3;78)=2,72. Dapat diketahui
bahwa Fhitung > Ftabel (15,079 > 2,72) yang berarti H1 diterima.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa variabel Kualitas Audit,
Ukuran Perusahaan, dan Leverage secara simutan berpengaruh
terhadap variabel dependen atau Tax Avoidance.
d. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square atau R2)
Koefisien determinasi atau biasa disimbolkan dengan (R2)
yang bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel bebas atau variabel independent (X) terhadap variabel
terikat atau variabel dependent (Y), atau dengan kata lain, nilai
koefisien determinasi atau R Square ini berguna untuk
memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi pengaruh
yang diberikan variabel X secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel Y. Berikut ini merupakan hasil uji koefisien
determinasi:
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,708a ,501 ,468 ,02305
a. Predictors: (Constant), Leverage, KAP, CompSize
Sumber : Data Diolah, 2020
58
Dari hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.11 diatas
diperoleh nilai Adjusted R Square senilai 0,468 yang menunjukkan
bahwa variabel ETR dapat dijelaskan oleh variabel KAP senilai
46,8% dan sisanya sebesar 53,2% dijelaskan oleh variabel lain
diluar model penelitian.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance.
Theory of Planned Behavior membantu menjelaskan
kecenderungan pelaku wajib pajak dalam merencanakan
penghindaran pajak perusahaan. Teori ini juga menjelaskan secara
relevan tentang perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban wajib
pajaknya. Sebelum individu melakukan sesuatu, individu tersebut
akan memiliki keyakinan mengenai hasil yang akan diperoleh dari
perilakunya tersebut. Kemudian yang bersangkutan akan
memutuskan bahwa akan melakukannya atau tidak melakukannya.
Hal tersebut berkaitan dengan kesadaran wajib pajak. Wajib pajak
yang sadar pajak, akan memiliki keyakinan mengenai pentingnya
dalam membayar pajak untuk membantu kepentingan negara.
Teori agensi mengajarkan kita bahwa terdapat pemisahan tugas
antara pemilik saham dengan pengelola. Pengelola atau manajer
harus mengelola dengan baik dengan menaati kebijakan pemilik
saham dan otoritas publik yang berwenang. Salah satu tuntutan dari
otoritas publik yaitu, didalam suatu perusahaan harus terdapat
transparansi informasi agar terlihat atau diketahui segala kegiatan
59
perusahaan. Dan untuk meyakini kinerja dalam perusahaan maka
perusahaan memiliki pihak ketiga yaitu auditor eksternal.
Auditor eksternal bertugas untuk menganalisa, dan melihat
kecakapan dari suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya
melalui laporan keuangan. Dan auditor eksternal bila kemampuannya
semakin diakui atau memiliki nama, secara tidak langsung akan
memiliki kualitas audit yang baik. Auditor eksternal yang diakui telah
memiliki nama di Indonesia sekarang adalah Big 4, yaitu
PriceWaterhouseCooper (PWC), Deloitte Touche Tohmatshu, KPMG,
dan Ernst & Youg (E&Y).
Salah satu yang diperiksa oleh auditor adalah sektor
perpajakannya dengan melihat apakah sudah sesuai dengan
peraturan yang berlaku atau tidak. Maka hubungan negatif keduanya
berdasarkan keyakinan apabila sebuah perusahaan yang diaudit oleh
KAP yang besar (Big Four), akan memiliki kualitas informasi
keuangan yang dapat dipercaya dan baik.
Hasil Uji Hipotesis yang di uji dengan menggunakan uji statistik t
menunjukan bahwa kualitas audit yang diukur dari besarnya KAP
memiiki nilai t sebesar -3,248 dan nilai signifikansinnya sebesar
0,002. Maka dapat diketahui bahwa hipotesis 1 (H1) diterima
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa kualitas audit berpengaruh
negatif terhadap Tax Avoidance karena tingkat signifikansi yang
dimiliki oleh variabel Kualitas Audit lebih kecil dari 0,05.
Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Triyudho Septiandi (2016), Annisa dan Kurniasih
60
(2012), serta penelitian yang dilakukan oleh Maharani dan Suardana
(2014) yang meneliti hubungan antara kualitas audit terhadap
penghindaran pajak (Tax Avoidance). Hasil dari penelitian ini
mengungkapkan bahwa tingginya tingkat kualitas audit yang di ukur
berdasarkan auditor yang berasal dari KAP Big Four, maka terjadinya
Penghindaran Pajak pada perusahaan tersebut akan semakin rendah.
Berbeda dengan hasil penelitan dari Arry Eksandy (2017), Maria
Melisa dan Vivi Adeyani Tandean (2015) yang mengungkapkan
bahwa kaulitas audit berpengaruh positif terhadap penghindaran
pajak (Tax Avoidance). Dari beberapa temuan yang dilakukan
penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis dari
penelitian ini (H1) dapat diterima karena hipotesis tersebut sesuai
dengan hasil yang dicapai dari peneliti, yaitu Kualitas Audit
berpengaruh signifikan negatif terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance).
2. Pengaruh CompSize sebagai variabel kontrol dengan Tax
Avoidance.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat
mengelompokkan perusahaan menjadi perusahaan besar dan kecil
dari berbagai cara seperti contoh, ukuran perusahaan bisa kita lihat
melalui total asset perusahaan yang dimiliki, nilai pasar saham, rata-
rata tingkat penjualan dan jumlah penjualan (Calvin, 2015)
Perusahaan besar sering berargumen untuk lebih cepat dalam
menyampaikan laporan keuangan karena beberapa alasan. Pertama,
perusahaan besar memiliki banyak sumber daya, lebih banyak staf
61
akuntansi, dan sistem informasi yang canggih, dan memiliki sistem
pengendalian intern yang kuat. Kedua, perusahaan yang besar
mendapat pengawasan yang lebih dari investor dan regulator serta
lebih menjadi sorotan publik. Secara rinci perusahaan besar sering
kali diikuti oleh sejumlah besar analis yang selalu mengharapkan
informasi yang tepat waktu untuk memperkuat maupun meninjau
kembali harapan-harapan mereka. Perusahaan besar berada dibawah
tekanan untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu
untuk menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham
perusahaannya (Dewi, 2013).
Pada dasarnya perusahaan yang besar selalu memperoleh laba
yang besar. Laba yang besar akan menarik perhatian pemerintah
untuk dikenakan pajak yang sesuai (Asfiyati, 2012). Perusahaan yang
besar akan semakin kompleks transaksinya sehingga akan semakin
memanfaatkan celah untuk melakukan Tax Avoidance (Rego, 2003).
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) antara Ukuran Perusahaan dengan Tax
Avoidance memiliki nilai t sebesar -4,990 dan nilai signifikannya
sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan
berpengaruh secara negatif terhadap Tax Avoidance karena tingkat
signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
3. Pengaruh Leverage sebagai variabel kontrol dengan Tax
Avoidance
Leverage adalah salah satu rasio keuangan yang
menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap
modal maupun asset perusahaan. Rasio leverage menggambarkan
62
sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio
leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan. Menurut
irfan Fahmi (2012:62) rasio leverage adalah mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio ini dapat melihat
sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutnag atau pihak luar dengan
kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal.
Keputusan pendanaan perusahaan menjadi gambaran
penghindaran pajak terkait dengan tarif pajak yang efektif, hal
tersebut dikarenakan ada peratura perpajakan terkait kebijakan
struktur pendanaan perusahaan (Gupta dan Newberry, 1997).
Keputusan pendanaan yang dimaksud adalah perusahaan lebih
memilih menggunakan pendanaan internal atau eksternal.
perusahaan yang lebih memilih menggunakan pendanaan eksternal
seperti utang akan mengakibatkan munculnya beban bunga yang
dapat menjadi pengurang laba kena pajak. Penelitian yang dilakukan
oleh adelia (2012) menyatakan bahwa penambahan jumlah utang
akan mengakibatkan menambahnya beban bunga yang harus dibayar
oleh perusahaan. Komponen beban bunga akan mengurangi laba
sebelum kena pajak perusahaan, sehingga beban pajak yang harus
dibayar perusahaan akan menjadi berkurang. Penelitian yang
dilakukan oleh Noor (2010) yang menjelaskan bahwa perusahaan
dengan jumlah utang lebih banyak memiliki tarif pajak yang efektif
baik, hal ini berarti bahwa dengan jumlah utang yang banyak,
perusahaan untuk melakukan tax avoidance akan cenderung lebih
rendah.
63
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t untuk menunjukkan
bahwa Leverage memiliki nilai t sebesar -5,924 dan nilai
signifikansinya sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa
Leverage sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini memiliki
pengaruh negatif terhadap Tax Avoidance.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan yang telah sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan, dan hasil pengujian yang dilakukan mampu
memecahkan permasalahan dalam penelitian ini. Dalam melakukan
pengujian ini, peneliti menggunakan uji analisis regresi linear berganda
karena juga terdapat 2 (dua) variabel kontrol yaitu Ukuran Perusahaan
(compsize) dan Leverage. Maka dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh antara Kualitas Audit terhadap Penghindaran
Pajak, karena semakin baik kualitas audit dalam perusahaan maka
perlakuan penghindaran pajak di perusahaan akan semakin rendah. Hal
ini dikarenakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas akan
melakukan transparansi terhadap informasi laporan keuangan yang
diaudit.
B. Saran
Ada beberapa masukan untuk penelitian seanjutnya dan diharapkan
agar menyajikan hasil penelitian yang lebih baik lagi dari penelitan
sebelumnya. Diantaranya:
1. Disarankan untuk menambah jumlah sampel penelitian dengan
menggunakan rentang waktu yang lebih lama antara 5 sampai 10
tahun.
64
65
2. Disarankan juga utuk menggunakan variabel-variabel lain, contohnya
tentang Accounting Fraud, karena penelitian dalam variabel ini masih
baru jika dihubungkan dengan variabel penghindaran pajak.
3. Alangkah lebih menarik lagi jika ada perbandingan antara pengukuran
Effective Tax Rate (ETR) dan Book Tax Gap (BTG) agar terdapat
perbedaan dalam mendapatkan hasilnya.
4. Disarankan juga dapat membandingkan kegiatan penghindaran pajak
di Indonesia dengan negara-negara tetangga agar menjadi wawasan
baru mengenai fenomena yang terjadi di luar negri.
66
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.
Jakarta: Heath Books.
Andriyani, Maria. 2008. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Insider Ownership, Inverstment Opportunity Set, dan Profitability Terhadap Kebijakan Dividen. Skripsi Universitas Diponegoro,
Semarang.
Annisa, Nuralifmida Ayu dan L Kurniasih. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 1. No. 1, Hlm 1-3.
Annuar, H. A., Salihu, I. A., Normala, S., & obid, S. 2014. Corporate Ownership Governance and Tax Avoidance: An Interactive effect. Procedia Social and Behavioral Sciences, 164(2014), 150-160.
Ardiansyah, Muhammad. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba, Jurnal Akuntansi, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Ardyaksa, Theo Kusuma dan Kiswanto. 2014. Pengaruh Keadilan, Tarif Pajak, Ketetapan Pengalokasian, Kecurangan, Teknologi dan Informasi Perpajakan Terhadap Tax Evasion. Accounting Journal 3 (4) (2014). ISSN 2252-6765.
Budiman, Judi dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Thesis Universitas Gajah Mada.
Boedex (2010). Komisaris Independen. Diakses 06 April 2019. http://Boedexx.blogspot.com/2010/07/komisaris-independen.html
Darussalam. 2010. Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak melalui Komite Pengawasan Perpajakan. Diakses Pada tanggal 26 Juni 2019 dari
http://www.ortax.org.
Desai, M.A.., Dharmapala, D. 2007. Corporate Tax Avoidance and High-Powered Incentives. Journal of Financial Economics, 79. 145-179.
Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati. 2014. Pengaruh Karakter Edukatif Karakteristik Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. ISSN: 2302-8556. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.2 (2014): 249-260.
Dyreng, Scoot D; Hanlon, Michelle; Maydew Edward L. 2008. Long Run Corporate Tax Avoidance, The Accounting Review, 83, 61-82.
Eksandy, Arry. 2017. Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kualitas Audit Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) (Studi
67
empiris Pada Sektor Industri Barang Konsumsi yan terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Competitive, Vol 2, No.1, Januari-Juni 2017.
Ghozali, Iman. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi kelima Cetakan Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Iman. 2012. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Giri, Efraim Ferdinan. (2010). ”Pengaruh Tenure Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.
Hanum, H.R dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Efektivitas Tax Rate Studi Empiris pada BUMN 2009-2011. ISSN.2 Halaman 1-9.
Irawan, Hendra P, dan Aria Fahmita. 2012. Pengaruh Konpensasi Manajemen dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Pajak Perusahaan. Artikel. Universitas Indonesia.
Jensen, M.C., W.H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial and
Economics, 3, 305-360.
Khan, Md. H.U.Z. 2010. The Effect of Corporate Governance Emelents on Corporate Social Responsibility (CSR) Reporting. International Journal of Law and Management, Vol. 52. No.2. PP. 82-109.
Khurana, I.K dan W.JMoser, 209. Institutional Ownership and Tax Aggressiveness. www.ssrn.com
Linda, Maryasih, Lilis dan Nuraini. 2011. Komite Audit dan Kinerja Perusahaan: Agency Theory atau Stewedship Theory?. Simposium Nasional
Akuntansi XIV. Aceh.
Lanis, R. and G. Richardson. 2012. ”Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness: a test of legitimacy theory”, Accounting Auditing and Accountability Journal, Vol 26 No 1.
Maharani, I Gusti Ayu Cahya, dan Suardana, Ketut Alit. (2014). Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas, dan Karakteristik Eksekutif pada Tax Avoidance Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , Vol.9, No.2, PP. 525-239.
Maesarah dkk. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Social Responsibility terhadap Penghindaran Pajak. Makalah di sajikan dalam Konferensi Regional Akuntansi. Mataram.
Mustikasari. 2007. Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. SNA X Makassar: 1-41.
68
Palan, Ronen, (2008). Tax Havens and The Commercialization of State sovereignty. Comell University Press. International Organization.
Pohan, H.T. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin‟s q, Peralatan Laba terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. http://hotmanpohan.blogspot.com.
Prakosa, Kesit Bambang. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga dan Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia.
Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XVII. Mataram.
Pranata, Febri Mashudi, Puspa, Dwi Fitri, dan Herawati (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif Dan Corporate. E-Jurnal Bung Hatta Vol.4 N0.1 (2014)
Puspita, Deanna dan Meiriska, Febrianti. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.19, No.1, Juni 2017. Hlm.38-46. ISSN: 1410-9876. http://www.tsm.ac.id/JBA
Rusydi, M.Khoiru dan Dwi Martani. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Aggressive Tax Avoidance. Simposium Nasional Akuntansi XVII. Pp. 1-19.
Sartori, Nicola. 2010. Effect of Strateic Tax Behaviors On Corporate Governance.
www.ssrn.com
Suandy, Erly. 2011. Manajemen Perpajakan. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Suartana, I.W. 2007. Upaya Meningkatkan Kualitas Pertimbangan Audit Melaui Self Review Kasus Going Concern Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi X. Makassar.
Subagiastra, Komang I Putu Edy Arizonab dan I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra. 2016. Pengaruh Profabilitas, Kepemilikan Keluarga, dan Good Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.1, No.2, Hal: 167-193. Desember 2016
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan ke 8 April 2016. Bandung: Alofabbeta.
Swingly, Calvin dan Sukarta, I Made. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Levarge dan Sales Growth Pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 10. No.1. PP.47-62
Zain, Mohammad. 2005. Manajemen Perpajak. Salemba Empat, Jakarta
69
Lampiran 1
Perusahaan Sampel Penelitian
70
Perusahaan Sampel Penelitian
NO KODE NAMA TAHUN
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 2016
2 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 2017
3 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 2018
4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 2016
5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 2017
6 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 2018
7 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2016
8 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2016
9 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2018
10 BBKP Bank Bukopin Tbk. 2016
11 BBKP Bank Bukopin Tbk. 2017
12 BBKP Bank Bukopin Tbk. 2018
13 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 2016
14 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 2017
15 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 2018
16 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 2016
17 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 2017
18 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 2018
19 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2016
20 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2017
21 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2018
22 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) 2016
23 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) 2017
24 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) 2018
25 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 2016
26 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 2017
27 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 2018
28 BGTG Bank Ganesha Tbk 2016
29 BGTG Bank Ganesha Tbk 2017
30 BGTG Bank Ganesha Tbk 2018
31 BINA Bank Ina Perdana Tbk. 2016
32 BINA Bank Ina Perdana Tbk. 2017
33 BINA Bank Ina Perdana Tbk. 2018
34 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa B 2016
35 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa B 2017
36 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa B 2018
37 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa T 2016
38 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa T 2017
39 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa T 2018
Bersambung pada halaman selanjutnya
71
40 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 2016
41 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 2017
42 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 2018
43 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2016
44 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2017
45 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2018
46 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2016
47 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2017
48 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2018
49 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk. 2016
50 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk. 2017
51 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk. 2018
52 BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2016
53 BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2017
54 BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2018
55 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2016
56 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2017
57 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2018
58 BTPN Bank BTPN Tbk. 2016
59 BTPN Bank BTPN Tbk. 2017
60 BTPN Bank BTPN Tbk. 2018
61 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk. 2016
62 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk. 2017
63 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk. 2018
64 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 2016
65 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 2017
66 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 2018
67 MEGA Bank Mega Tbk. 2016
68 MEGA Bank Mega Tbk. 2017
69 MEGA Bank Mega Tbk. 2018
70 NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 2016
71 NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 2017
72 NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 2018
73 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 2016
74 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 2017
75 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 2018
76 NOBU Bank Nationalnobu Tbk. 2016
77 NOBU Bank Nationalnobu Tbk. 2017
78 NOBU Bank Nationalnobu Tbk. 2018
79 PNBN Bank Panin Dubay Indonesia Tbk 2016
80 PNBN Bank Panin Dubay Indonesia Tbk 2017
81 PNBN Bank Panin Dubay Indonesia Tbk 2018
Sumber : Data sekunder yang diolah
72
Lampiran 2
Data Mentah Penelitian
73
Data Mentah Penelitian
NO KODE NAMA TAHUN KAP SIZE LEVERAGE ETR
1 AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 2016 1 23,15494405 4,876282335 0,27085422
2 AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 2017 1 23,51597864 4,247107755 0,27442283
3 AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 2018 1 23,87230577 4,269476752 0,30185958
4 BACA
Bank Capital Indonesia Tbk. 2016 0 16,4692745 9,803788478 0,25842492
5 BACA
Bank Capital Indonesia Tbk. 2017 0 16,60970622 10,60865913 0,24924611
6 BACA
Bank Capital Indonesia Tbk. 2018 0 16,70697139 11,13472255 0,25038537
7 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2016 1 16,84236745 -0,969512192 0,20151239
8 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2017 1 16,96487123 -0,968918381 0,20020043
9 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2018 1 17,06788537 -0,968656598 0,20957594
10 BBKP Bank Bukopin Tbk. 2016 1 12,0810195 -0,998282805 0,55597132
11 BBKP Bank Bukopin Tbk. 2017 1 11,81968196 -0,998723251 0,02240209
12 BBKP Bank Bukopin Tbk. 2018 1 12,15462144 -0,980138889 2,18849087
13 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 2016 0 29,99073776 2,948114785 0,25266175
14 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 2017 0 30,10063175 2,833678932 0,25265595
15 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 2018 0 30,12365445 2,916136051 0,25224836
16 BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) 2016 1 20,15206254 5,32851582 0,02022519
17 BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) 2017 1 20,31025993 5,557350917 0,19776979
18 BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) 2018 1 20,44166551 5,836543502 0,23858635
19 BBRI Bank Rakyat 2016 1 20,68660257 5,566199057 0,02195161
74
Indonesia (Persero)
20 BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2017 1 20,79692334 5,432352468 0,21560427
21 BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2018 1 20,93368886 5,661437507 0,22357801
22 BBTN
Bank Tabungan Negara (Persero) 2016 1 19,18227355 10,19511126 0,21356188
23 BBTN
Bank Tabungan Negara (Persero) 2017 1 19,38142948 11,06481239 0,21599822
24 BBTN
Bank Tabungan Negara (Persero) 2018 1 19,54052012 11,85362565 0,22224124
25 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk. 2016 1 18,97707146 3,79511395 0,36428444
26 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk. 2017 1 18,9987374 3,550607585 0,28675025
27 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk. 2018 1 19,04534665 3,453099335 0,27495216
28 BGTG Bank Ganesha Tbk 2016 0 15,25911228 2,966756754 0,25516914
29 BGTG Bank Ganesha Tbk 2017 0 15,3376313 3,097009907 0,24595627
30 BGTG Bank Ganesha Tbk 2018 0 15,31894819 2,993185929 0,24457035
31 BINA Bank Ina Perdana Tbk. 2016 1 14,67378609 3,887227188 0,20265839
32 BINA Bank Ina Perdana Tbk. 2017 1 14,9544151 1,593743979 0,24233661
33 BINA Bank Ina Perdana Tbk. 2018 1 15,16466727 2,190404055 0,32713316
34 BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa B 2016 1 18,44360063 9,576395036 0,2122285
35 BJBR Bank Pembangunan 2017 1 18,56027022 10,37857026 0,25770161
75
Daerah Jawa B
36 BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa B 2018 1 18,60459592 9,650246537 0,19857474
37 BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa T 2016 0 17,57747666 4,968863339 0,29192468
38 BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa T 2017 0 17,75745504 5,591375798 0,29174601
39 BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa T 2018 0 17,95369843 6,399621291 0,28134263
40 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 2016 1 22,42464808 3,931143483 0,25915023
41 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 2017 1 23,11637999 0,808061588 0,25389737
42 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 2018 1 23,22366082 0,820624985 0,25416814
43 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2016 1 20,70094826 5,37628863 0,21121033
44 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2017 1 20,77967731 5,223498744 0,21040063
45 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2018 1 20,84274823 5,092731113 0,23838035
46 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2016 1 15,80581059 -0,999994357 0,26035404
47 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2017 1 15,80371362 -0,999946417 0,26827639
48 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2018 1 15,85601076 -0,999994852 0,26583943
49 BNII
Bank Maybank Indonesia Tbk. 2016 1 18,93157978 7,648488015 0,24734532
50 BNII
Bank Maybank Indonesia Tbk. 2017 1 18,97026635 7,339221178 0,2614786
51 BNII
Bank Maybank Indonesia Tbk. 2018 1 18,99466627 6,075646422 0,25475618
52 BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2016 1 17,13648034 10,03069067 0,28666144
76
53 BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2017 1 17,26687443 11,11882862 0,33033248
54 BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2018 1 17,45085959 6,542828609 0,29643465
55 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2016 0 17,25569228 5,969917695 0,24913194
56 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2017 0 17,13574373 4,711343954 0,21728812
57 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2018 0 17,16152167 4,845718863 0,33469544
58 BTPN Bank BTPN Tbk. 2016 1 18,28100886 4,331171607 0,27977258
59 BTPN Bank BTPN Tbk. 2017 1 18,3178511 4,245574784 0,26584729
60 BTPN Bank BTPN Tbk. 2018 1 18,37891462 3,952870801 0,25956039
61 DNAR
Bank Dinar Indonesia Tbk. 2016 0 28,46880056 4,181219767 0,23357607
62 DNAR
Bank Dinar Indonesia Tbk. 2017 0 28,56125839 4,534117572 0,22365186
63 DNAR
Bank Dinar Indonesia Tbk. 2018 0 28,56092527 -0,465412413 0,30385155
64 INPC
Bank Artha Graha Internasional Tbk. 2016 0 17,08203067 4,926228006 0,21186056
65 INPC
Bank Artha Graha Internasional Tbk. 2017 0 17,06305189 4,707078577 0,21656351
66 INPC
Bank Artha Graha Internasional Tbk. 2018 0 17,07457271 4,673531336 0,27866713
67 MEGA Bank Mega Tbk. 2016 1 18,07153148 4,750091251 0,25069059
68 MEGA Bank Mega Tbk. 2017 1 18,22584533 5,299229155 0,21169335
69 MEGA Bank Mega Tbk. 2018 1 18,24348936 5,077336813 0,20113375
70 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk. 2016 0 28,42496126 9,885628521 0,2600036
71 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk. 2017 0 28,54507413 9,880762009 0,31006839
77
72 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk. 2018 0 28,46972538 9,886485362 0,27006001
73 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 2016 1 18,74418599 6,0846027 0,23869743
74 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 2017 1 18,85099427 6,058917469 0,24388964
75 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 2018 1 18,97216582 6,105824837 0,24320435
76 NOBU
Bank Nationalnobu Tbk. 2016 0 16,01187299 5,752165748 0,22736542
77 NOBU
Bank Nationalnobu Tbk. 2017 0 16,21508451 6,915882513 0,21549501
78 NOBU
Bank Nationalnobu Tbk. 2018 0 16,28309987 7,338640264 0,03001565
79 PNBN Bank Panin Tbk. 2016 1 19,10969466 4,823695732 0,23838215
80 PNBN Bank Panin Tbk. 2017 1 19,17934314 4,884520927 0,3222646
81 PNBN Bank Panin Tbk. 2018 1 19,14921639 4,085130759 0,3030153
Sumber : Data sekunder yang diolah
78
Daftar Auditor atau KAP Perusahaan
Kode
Stock Nama Perusahaan Tahun Kantor Akuntan Publik
Kualitas
Audit
AGRO
Bank Rakyat
Indonesia Agroniaga 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BACA
Bank Capital
Indonesia Tbk. 2016
Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang & Rekan 0
BBCA
Bank Central Asia
Tbk. 2016
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
BBKP Bank Bukopin Tbk. 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBMD
Bank Mestika Dharma
Tbk. 2016
Paul Hadinwinata, Hidajat,
Arsono, Retno, Palingan, dan
Rekan 0
BBNI
Bank Negara
Indonesia (Persero) 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBRI
Bank Rakyat
Indonesia (Persero) 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBTN
Bank Tabungan
Negara (Persero) 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BDMN
Bank Danamon
Indonesia Tbk. 2016
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
BGTG Bank Ganesha Tbk 2016 Satrio Bing Eny & Rekan 0
BINA
Bank Ina Perdana
Tbk. 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BJBR
Bank Pembangunan
Daerah Jawa B 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BJTM
Bank Pembangunan
Daerah Jawa T 2016
Hendrawinata Eddy Siddharta &
Tanzil 0
BMAS
Bank Maspion
Indonesia Tbk 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BMRI
Bank Mandiri
(Persero) Tbk 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2016 Satrio Bing Eny & Rekan 0
BNII
Bank Maybank
Indonesia Tbk. 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
79
BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2016 Mirawati Sensi Idris 0
BTPN Bank BTPN Tbk. 2016
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
DNAR
Bank Dinar Indonesia
Tbk. 2016
Hendrawinata Eddy Siddharta &
Tanzil 0
INPC
Bank Artha Graha
Internasional Tbk. 2016 Armanda & Enita 0
MEGA Bank Mega Tbk. 2016
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 2016 Kanaka Puradiredja, Suhartono 0
NISP
Bank OCBC NISP
Tbk. 2016
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
NOBU
Bank Nationalnobu
Tbk. 2016
RSM (Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar & Rekan 0
PNBN Bank Panin Tbk. 2016 Satrio Bing Eny & Rekan 0
AGRO
Bank Rakyat
Indonesia Agroniaga 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BACA
Bank Capital
Indonesia Tbk. 2017
Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang & Rekan 0
BBCA
Bank Central Asia
Tbk. 2017
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
BBKP Bank Bukopin Tbk. 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBMD
Bank Mestika Dharma
Tbk. 2017
Paul Hadinwinata, Hidajat,
Arsono, Retno, Palingan, dan
Rekan 0
BBNI
Bank Negara
Indonesia (Persero) 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBRI
Bank Rakyat
Indonesia (Persero) 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBTN
Bank Tabungan
Negara (Persero) 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BDMN
Bank Danamon
Indonesia Tbk. 2017
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
80
BGTG Bank Ganesha Tbk 2017 Satrio Bing Eny & Rekan 0
BINA
Bank Ina Perdana
Tbk. 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BJBR
Bank Pembangunan
Daerah Jawa B 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BJTM
Bank Pembangunan
Daerah Jawa T 2017
Hendrawinata Eddy Siddharta &
Tanzil 0
BMAS
Bank Maspion
Indonesia Tbk 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BMRI
Bank Mandiri
(Persero) Tbk 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2017 Satrio Bing Eny & Rekan 0
BNII
Bank Maybank
Indonesia Tbk. 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2017 Mirawati Sensi Idris 0
BTPN Bank BTPN Tbk. 2017
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
DNAR
Bank Dinar Indonesia
Tbk. 2017
Hendrawinata Eddy Siddharta &
Tanzil 0
INPC
Bank Artha Graha
Internasional Tbk. 2017 Armanda & Enita 0
MEGA Bank Mega Tbk. 2017
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 2017 Kanaka Puradiredja, Suhartono 0
NISP
Bank OCBC NISP
Tbk. 2017
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
NOBU
Bank Nationalnobu
Tbk. 2017
RSM (Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar & Rekan 0
PNBN Bank Panin Tbk. 2017 Satrio Bing Eny & Rekan 0
AGRO
Bank Rakyat
Indonesia Agroniaga 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BACA
Bank Capital
Indonesia Tbk. 2018
Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang & Rekan 0
BBCA Bank Central Asia 2018 PWC (Tanudiredja, Wibisana & 1
81
Tbk. Rekan)
BBKP Bank Bukopin Tbk. 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBMD
Bank Mestika Dharma
Tbk. 2018
Paul Hadinwinata, Hidajat,
Arsono, Retno, Palingan, dan
Rekan 0
BBNI
Bank Negara
Indonesia (Persero) 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBRI
Bank Rakyat
Indonesia (Persero) 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BBTN
Bank Tabungan
Negara (Persero) 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BDMN
Bank Danamon
Indonesia Tbk. 2018
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
BGTG Bank Ganesha Tbk 2018 Satrio Bing Eny & Rekan 0
BINA
Bank Ina Perdana
Tbk. 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BJBR
Bank Pembangunan
Daerah Jawa B 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BJTM
Bank Pembangunan
Daerah Jawa T 2018
Hendrawinata Eddy Siddharta &
Tanzil 0
BMAS
Bank Maspion
Indonesia Tbk 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BMRI
Bank Mandiri
(Persero) Tbk 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2018 Satrio Bing Eny & Rekan 0
BNII
Bank Maybank
Indonesia Tbk. 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BRIS Bank BRI syariah Tbk. 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
BSIM Bank Sinarmas Tbk. 2018 Mirawati Sensi Idris 0
BTPN Bank BTPN Tbk. 2018
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
DNAR
Bank Dinar Indonesia
Tbk. 2018
Hendrawinata Eddy Siddharta &
Tanzil 0
INPC Bank Artha Graha 2018 Armanda & Enita 0
82
Internasional Tbk.
MEGA Bank Mega Tbk. 2018
EY (Purwantono, Sungkoro dan
Surja) 1
NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 2018 Kanaka Puradiredja, Suhartono 0
NISP
Bank OCBC NISP
Tbk. 2018
PWC (Tanudiredja, Wibisana &
Rekan) 1
NOBU
Bank Nationalnobu
Tbk. 2018
RSM (Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar & Rekan 0
PNBN Bank Panin Tbk. 2018 Satrio Bing Eny & Rekan 0
Sumber : Data sekunder yan diolah
83
Lampiran 3
Hasil Output Penelitian
84
UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KAP 81 ,00 1,00 ,6667 ,47434
CompSize 81 11,82 30,12 19,3663 4,17114
Leverage 81 -1,00 11,85 4,9727 3,33404
ETR 81 ,02 2,19 ,2695 ,22707
Valid N (listwise) 81
85
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
Sebelum Outliers
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 81
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,21936045
Most Extreme Differences
Absolute ,297
Positive ,297
Negative -,208
Kolmogorov-Smirnov Z 2,671
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Setelah Outiers
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 53
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,03402274
Most Extreme Differences
Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,623
Asymp. Sig. (2-tailed) ,832
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
86
87
2. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Tolerance VIF
1
(Constant) ,491 ,139
KAP ,000 ,055 ,925 1,081
CompSize -,008 ,006 ,929 1,076
Leverage -,013 ,008 ,964 1,038
a. Dependent Variable: ETR
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,708a ,501 ,468 ,02305 2,226
a. Predictors: (Constant), KAP
b. Dependent Variable: ETR
88
UJI HIPOTESIS
1. Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,425 ,028 15,188 ,000
KAP -,024 ,007 -,359 -3,248 ,002
CompSize -,005 ,001 -,630 -4,990 ,000
Leverage -,008 ,001 -,717 -5,924 ,000
a. Dependent Variable: ETR
2. Uji Statistik t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,425 ,028 15,188 ,000
KAP -,024 ,007 -,359 -3,248 ,002
CompSize -,005 ,001 -,630 -4,990 ,000
Leverage -,008 ,001 -,717 -5,924 ,000
a. Dependent Variable: ETR
3. Uji Statistik F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,040 3 ,008 15,079 ,000b
Residual ,040 77 ,001
Total ,080 80
a. Dependent Variable: ETR
b. Predictors: (Constant), Leverage, KAP, CompSize
89
4. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,708a ,501 ,468 ,02305
a. Predictors: (Constant), Leverage, KAP, CompSize