PENGGUNAAN APLIKASI INSTAGRAM DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII A di SMP PANTEKOSTA MAGELANG
MENGENAI MATERI MATEMATIKA TENTANG
FAKTORISASI BENTUK ALJABAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Melani Mandja - 111414074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKATA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGGUNAAN APLIKASI INSTAGRAM DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII A DI SMP PANTEKOSTA MAGELANG
MENGENAI MATERI MATEMATIKA TENTANG
FAKTORISASI BENTUK ALJABAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Melani Mandja
NIM : 11 1414 074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
SKRIPSI
PENGG{INAAI\I APLIKASI INSMGRAM DAI,AM T}PAYA
MEIIINGKATKAI\T MOTWASI DAI\[ I{ASIL BELAJAR SISWA KELAS
YIII A di SMP PAITTEKOSTA MAGELAIIG MENGENAI MATERI
MATEMATIKA TTNTAI\IG FAKTORISASI BENTT}K AIJABAR
Oleh
Dosen
Dra. Haniek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGGUNAAN APLIKAST INSTAGRAM DALAM T'PAYA
MENINGKATKAI\I MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VIII A di SMP PAI{TEKOSTA MAGELAI\G MENGENAI MATERI
MATEMATIKA TENTAI{G FAKTORISASI BENTT]K ALJABAR
Dipersiapkan dan Ditulis Oleh
Melani Mandja
NIM : 11 l4l4 074
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Penguji
Pada Tanggal 7 Juni 2016
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Panitia Penguj i
Nama Lengkap
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
WDr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
Dr. Hongki Julie, M.Si.
Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd.
Dominikus Arif Budi Prasetyo M.Si.
Maria Suci Apriani S.Pd., M.Sc.
Yogyakarta,T Juni20l6
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
MOTTO
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ~ Kolose 3:23
Karya ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Bapak, Mama Dan Kakak-Kakak
Tersayang
3. Dosen Pembimbing: Dra. Haniek Sri
Pratini, M.Pd
4. Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN~KEASLIAN KARYA
Sayamenyatakan dengan sesungguhnyabahwa skripsi yang -saya tulis ini tidak
memuatkarya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalamkutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Juni 2016
Penulis, /
Melani Mandja
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Melani Mandja
NIM : 11 1414 074
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
"PENGGUNAAN APLlKASI INSTAGRAM DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN BASIL BELAJAR SISWA KELAS
VIII A DI Sl\IP PANTEKOSTA-~IAGE:bANG---l\IENGE-NAI-l'dATEPJ
MATEMATIKA TENTANG FAKTORISASI BENTUK ALJABAR"
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak
untuk menyimpan,mengalihkan dalam 'bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau -media lainnya demi kepentingan akademis
tanpa perlu ijin dan saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
D~mikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 7 Juni 2016
Yang menyatakan
Melani Mandja
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Melani Mandja. 2016. Penggunaan Aplikasi Instagram Dalam Upaya
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Di SMP
Pantekosta Magelang Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi
Bentuk Aljabar.Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang dengan menggunakan aplikasi
instagram pada materi aljabar. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya
motivasi dan hasil belajar pada materi aljabar. Hal ini disebabkan oleh cara
mengajar guru yang monoton dan membosankan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 dengan
subyek penelitian adalah 20 siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang tahun
ajaran 2015/2016. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dengan dua kali pertemuan
pada setiap siklus. Data motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar angket awal
dan angket akhir. Data hasil belajar ranah kognitif didapat dari latihan mandiri
siklus I dan kuis siklus II. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh dari hasil
lembar pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dengan menggunakan aplikasi
instagram dalam pembelajaran aljabar, siswa mengalami peningkatan motivasi
belajar terlihat dari rata-rata yaitu 55% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II.
(2) Hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan dari 20% pada siklus I
menjadi 80% pada siklus II. (3) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar afektif
dari 81,33% pada siklus I menjadi 90,67% pada siklus II.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan aplikasi
instagram dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi
aljabar kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang.
Kata Kunci: aplikasi instagram, motivasi, hasil belajar, aljabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Melani Mandja. 2016. The use of Instagram in Efforts to Improve Student
Motivation and Results A Class VIII SMP Pentecostal In Magelang About
Creative Math On factorization Form Aljabar.Skripsi. Yogyakarta:
Mathematics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences,
the Faculty of Education University of Sanata Dharma.
This study aimed to improve motivation and learning outcomes junior
class VIII A Pentecostal Magelang using instagram app on algebra material. The
background of this study is the low motivation and learning outcomes on the
material algebra. This is due to the way teachers teach monotonous and boring.
This research is descriptive method of classroom action research (PTK).
The study was conducted in August 2015 by the study subjects were 20 students
of class VIII A Pentecostal Magelang junior academic year 2015/2016. This study
consisted of two cycles, with 2 meetings in each cycle. Data obtained from the
learning motivation questionnaire sheet initial and final questionnaire. Cognitive
learning outcome data obtained from independent exercise cycle I and cycle II
quiz. Affective learning outcomes data obtained from the observation sheet.
The results showed that: (1) using instagram app in learning algebra,
students' motivation to learn seen increased from an average of 55% in the first
cycle to 85% in the second cycle. (2) The results of cognitive learning has
increased from 20% in the first cycle to 80% in the second cycle. (3) The students
have increased affective learning outcomes of 81.33% in the first cycle to 90.67%
in the second cycle.
The conclusion of this research is the use instagram app can improve
motivation and learning outcomes of students in algebra material class VIII A
Pentecostal SMP Magelang.
Keywords: instagram app, motivation, learning outcomes, algebra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dengan judul
skripsi “Penggunaan Aplikasi Instagram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A di SMP Pantekosta Magelang Mengenai
Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk Aljabar” dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika.
Penulisan skripsi ini banyak memperoleh bantuan, dukungan dan doa dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma
3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing peneliti dengan penuh kesabaran serta memberikan kritik,
saran, semangat dalam menyelesaikan skripsi
4. Bapak dan Ibu dosen validator yang telah membantu dalam proses
validasi instrumen
5. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada peneliti
6. Ibu Sri Wahyuni, S.Pd selaku kepala SMP Pantekosta Magelang yang
telah mengijinkan untuk melakukan penelitian
7. Ibu Endang Puasepten, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP
Pantekosta Magelang yang telah membantu dan memberikan saran-saran
selama peneliti melakukan penelitian
8. Siswa-siswi kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang atas partisipasi dan
kerjasamanya selama melaksanakan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Keluarga tercinta: Bapak Jhon Mandja Nggahar, Ibu Delima Maranda,
Kak Yenny Mandja, Kak Andreas Mandja, dan Ferdinand Mandja atas
dukungan doa dan dana yang tiada henti
10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2011 atas
kebersamaan, canda tawa dan kasih yang tulus
11. Naomi dan Yanni yang selalu memotivasi untuk segera pendadaran
12. Bapak Polly Litay, Ferdinando Kendek dan Kak Liveria Jurisam
Tikupadang yang selalu mengingatkan dan menolong untuk
menyelesaikan skripsi
13. LC JOY: Kak Memel, Kak Umi, Kak Enita, Kak Tina, Kak Lika, Fani,
Erina, Loni, dan Keysa atas doa dan kecerian yang diberikan
14. Keluarga besar Gereja Kristen Nazarene Gloria atas doa yang tiada henti
dan bimbingannya selama penulis di Jogja
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
berperan dalam penelitian skripsi ini dan perjalanan studi penelitian ini.
Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Yogyakarta, 7 Juni 2016
Penulis
Melani Mandja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
PERSEMBAHAN & MOTTO ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7
C. Batasan Masalah ................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
E. Tujuan Penulisan ................................................................................ 8
F. Batasan Istilah ..................................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9
H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12
A. Belajar .............................................................................................. 12
B. Motivasi ............................................................................................ 30
C. Aplikasi Instagram............................................................................ 36
D. Materi Pembelajaran ........................................................................ 49
E. Penelitian yang Relevan ................................................................... 53
F. Kerangka Berpikir ............................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 57
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 57
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 57
C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................... 57
D. Bentuk Data ...................................................................................... 58
E. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 58
F. Rancangan Penelitian ........................................................................ 59
G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 65
H. Validasi Instrumen ........................................................................... 67
I. Analisis Data ...................................................................................... 72
J. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................................... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 76
A. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus ...................................................... 76
B. Analisis Data .................................................................................... 88
C. Pembahasan ...................................................................................... 91
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 111
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 113
A. Kesimpulan .................................................................................... 113
B. Saran ............................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 115
LAMPIRAN .................................................................................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Validasi Silabus ............................................................ 67
Tabel 3.2 Hasil Validasi Silabus .................................................................. 67
Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi RPP ................................................................. 68
Tabel 3.4 Hasil Validasi RPP ...................................................................... 68
Tabel 3.5 Kisi-kisi Latihan Mandiri ............................................................ 69
Tabel 3.6 Kisi-kisi Validasi Kuis ................................................................. 69
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa .................................. 70
Tabel 3.8 Hasil Validasi oleh Ahli .............................................................. 71
Tabel 3.9 Kisi-kisi Validasi Pengamatan ..................................................... 72
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif Siswa
Terhadap Pembelajaran……………………..…….…..………...73
Tabel 3.11 Kategori Motivasi Siswa ........................................................... 73
Tabel 3.12 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ............................................. 74
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Penelitian ............................................. 75
Tabel 4.1 Hasil Observasi Kelompok Siswa ............................................... 91
Tabel 4.2 Persentase Aspek Afektif Siswa
Kategori Tinggi Siklus I dan Siklus II ......................................... 91
Tabel 4.3 Tes Hasil Belajar Siklus I (Ranah Kognitif) .............................. 100
Tabel 4.4 Tes Hasil Belajar Siklus II (Ranah Kognitif) ............................ 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Instagram ....................................................................... 45
Gambar 2.2 Tampilan Registrasi ................................................................ 45
Gambar 2.3 Home „Matematika_123‟ ........................................................ 46
Gambar 2.4 Home „Instagram’ .................................................................. 46
Gambar 2.5 Home ....................................................................................... 47
Gambar 2.6 Explore/Populer ...................................................................... 47
Gambar 2.7 Kamera/Edit ............................................................................ 47
Gambar 2.8 News. ....................................................................................... 47
Gambar 2.9 Profile ..................................................................................... 47
Gambar 4.1 Perkenalan Guru dan Murid .................................................... 77
Gambar 4.2 Siswa Menyelesaikan Soal di Papan Tulis .............................. 78
Gambar 4.3 Siswa Melakukan Diskusi
Bersama Teman Sebangku ...................................................... 78
Gambar 4.4 Siswa Melakukan Diskusi
Bersama Teman Kelompok ..................................................... 87
Gambar 4.5 Analisa Angket Motivasi Belajar Per Item Kelas VIII A ....... 92
Gambar 4.6 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi
Kelas VIII A ............................................................................ 93
Gambar 4.7 Analisa Angket Motivasi Belajar Per Item Kelas VIII B ....... 94
Gambar 4.8 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII B ............... 94
Gambar 4.9 Analisa Angket Motivasi Belajar Per Item Kelas VIII C ....... 95
Gambar 4.10 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII C ............. 95
Gambar 4.11 Grafik Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII A, VIIIB & VIIIC ............................................... 96
Gambar 4.12 Motivasi Akhir ...................................................................... 97
Gambar 4.13 Nilai Akhir Motivasi Kelas VIII A ....................................... 98
Gambar 4.14 Grafik Motivasi Awal dan Motivasi Akhir ........................... 99
Gambar 4.15 Hasil Belajar Siklus I .......................................................... 100
Gambar 4.16 Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 4.17 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif .................................... 105
Gambar 4.18 Sifat Komutatif .................................................................... 106
Gambar 4.19 Sifat Distributif ................................................................... 106
Gambar 4.20 Sifat Asosiatif ...................................................................... 107
Gambar 4.21 Selisih Dua Kuadrat ............................................................ 107
Gambar 4.22 Bentuk ................................ 108
Gambar 4.23 Sifat Distributif ................................................................... 108
Gambar 4.24 Selisih Dua Kuadrat ............................................................ 109
Gambar 4.25 Perkalian Suku Dua ............................................................. 109
Gambar 4.26 Bentuk ................................ 110
Gambar 4.27 Contoh Soal (Cara 1) ........ 110
Gambar 4.28 Cara 2 Penyelesaian Soal Bentuk
............................................ 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 117
Lampiran B Silabus .................................................................................. 118
Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 120
Lampiran B.2 Validasi Angket Motivasi oleh Ahli ............................. 135
Lampiran B.3 Hasil Pengamatan Belajar oleh Observer ...................... 144
Lampiran B.4 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar ........................ 150
Lampiran B.5 Hasil Belajar Siswa ....................................................... 158
Lampiran B.6 Dokumentasi ................................................................. 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kunci yang sangat penting dalam setiap usaha
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem
pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional,
maupun global (Mulyasa, 2006: 4).
Negara Indonesia mewajibkan minimal sembilan tahun sekolah
yaitu enam tahun sekolah di SD dan tiga tahun sekolah di SMP. Dalam
menempuh pendidikan di sekolah formal tentunya pelajar memperoleh
banyak pelajaran, baik yang sudah diselenggarakan oleh sekolah melalui
guru-guru atau informasi yang diperoleh melalui sesamanya. Pada zaman
modern, pelajaran di sekolah tidak semata-mata diperoleh dari guru namun
juga dapat diperoleh melalui berbagai media sosial yang sangat terkenal
pada saat ini.
Media sosial merupakan sarana komunikasi masa kini yang
perkembangannya sangat cepat dan menjadi sarana komunikasi yang
canggih dan digemari khusunya para kaula muda. Kusumawardani (2015)
dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Akses Media Sosial dan Minat
Baca, Intensitas Menonton Televisi dan Perilaku Konsumsi Siswa Muda di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Paroki Boro” menyatakan bahwa dalam sehari ada lima kali atau lebih
seseorang membuka aplikasi media sosial.
Tidak hanya kalangan dewasa saja yang mengkonsumsi
penggunaan internet, namun kalangan remaja dianggap cukup memberikan
pengaruh dalam skala penggunaan internet. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan yang menyebutkan bahwa remaja masa kini disebut sebagai
“Net Generation” karena banyaknya aktifitas mereka yang menggunakan
internet diantaranya seperti melakukan interaksi sosial, belajar, bermain,
blogging dan lainnya dilakukan dengan menggunakan internet (Amichai-
Hamburger & Barak, 2009). Selain itu hal tersebut juga didukung oleh
data yang menunjukkan bahwa 40% (30 juta) dari 75 juta pengguna
internet di Indonesia adalah remaja (Techinasia 2014, 20 Februari).
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit
oleh sebagian manusia khususnya para siswa di sekolah. Materi yang sulit
dan guru yang kejam menghilangkan motivasi siswa untuk fokus belajar.
Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi-materi
matematika yang terkenal sulit dikalangan siswa. Guru harus bisa terbuka
dengan perkembangan zaman yang terus menerus berubah dan mampu
menyerap setiap peluang yang ada sehingga dapat mengambilnya sebagai
ide atau metode dalam proses belajar-mengajar. Guru tidak hanya terpaku
pada kurikulum yang dibuat oleh pemerintah namun lebih memperhatikan
kebutuhan siswanya, sehingga bisa dikatakan dengan istilah “Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kekinian”, guru yang mengikuti perkembangan zaman dan menerapkan
kepada siswanya.
Berbagai media dan metode yang dipakai oleh guru seperti
metode ceramah, penggunaan power point, diskusi dan tanyajawab
rupanya belum mampu memfasilitasi siswa untuk belajar lebih serius.
Seiring dengan perkembangan zaman pada abad ke-20 ini, perkembangan
di bidang teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Indonesia
merupakan negara dengan konsumen produk-produk hasil perkembangan
teknologi dan komunikasi terbanyak. Kecenderungan orang membeli
produk terbaru hanya untuk dipamerkan memberi kesan orang tersebut
telah dimanfaatkan oleh teknologi bukan memanfaatkan teknologi.
Fenomena bahwa konsumen hanya dimanfaatkan oleh teknologi
dapat dihindari dalam hal ini guru bidang studi matematika dan siswa
SMP Pantekosta Magelang untuk memanfaatkan setiap hasil
perkembangan teknologi informasi untuk kemajuan dalam dunia
pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Melihat peluang ini
maka guru dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk digunakan
sebagai media dalam pembelajaran.
Media sangat berperan dalam proses pembelajaran termasuk
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa media pendidikan
yang sering digunakan dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu media
cetak, media elektronik, model dan peta (Kreyenhbuhl, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pada perkembangan teknologi saat ini, instagram merupakan
salah satu media sosial yang berfungsi untuk berbagi foto. Aplikasi ini
memugkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit dan
membagikannya pada pengikutnya (followers) dan dapat dibagikan ke
situs lain seperti twitter, facebook dan tumblr dengan mencentang link
situs yang ingin dibagikan. Komunikasi antara sesama pengguna
instagram dapat dilakukan dengan memberikan tanda suka (like) dan
mengomentari foto-foto yang telah diunggah.
Dengan adanya instagram ini maka dibuat suatu bentuk
pembelajaran matematika yang disajikan melalui foto yang didesain
semenarik mungkin sehingga dapat memotivasi siswa untuk mempunyai
rasa ingin tahu akan materi matematika yang dipelajarinya di sekolah.
Foto yang didesain semenarik mungkin ini berisi materi pembelajaran dan
kata-kata yang memotivasi siswa dalam belajar matematika. Seperti yang
telah diungkapkan di atas bahwa belajar adalah kunci yang sangat penting
dalam setiap usaha pendidikan dan dengan adanya media dapat
meningkatkan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa tidak
jenuh dan dapat menangkap materi dengan baik.
Ada beberapa permasalahan yang terjadi di SMP Pantekosta
Magelang. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengamati proses
belajar mengajar di dalam kelas. Dalam pengamatan ini, peneliti
mengamati sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung serta
cara guru bidang studi matematika mengajar di kelas. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pegamatan, peneliti mengamati dari segi siswa yakni siswa kurang
antusias saat menerima pelajaran dari guru. Siswa hanya ingin masuk
kelas saja tanpa memiliki motivasi untuk belajar.
Siswa tidak siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Siswa
saat diminta untuk mengerjakan latihan soal, terlihat bahwa siswa tidak
siap menerima pembelajaran karena siswa tidak membawa buku
matematika sehingga dampaknya adalah siswa ini menggangu konsentrasi
siswa lain dengan meminjam buku dan lain sebagainya. Selain itu ada
siswa yang lupa mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) sehingga saat proses
pembelajaran siswa ini tidak mendengar penjelasan guru namun berusaha
untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan meminta bantuan
temannya.
Saat pembelajaran berlangsung, ada siswa yang asyik dengan
kegiatannya sendiri seperti mengobrol dengan teman sebangku maupun
yang didekatnya sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru dan ketika
ditanya oleh guru tentang materi yang sudah diajarkan, siswa tidak bisa
menjawab. Pembelajaran yang baik melibatkan siswa di dalam proses
belajar mengajar.
Guru dalam perkembangan zaman saat ini harus lebih kreatif
dan inovatif dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga
teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran yang inovatif. Adapun permasalahan guru di SMP
Pantekosta yaitu guru belum mampu memanfaatkan kecanggihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
teknologi saat ini untuk dijadikan media pembelajaran. Guru yang
umurnya sudah tua tidak tahu bagaimana caranya untuk meng-update
informasi atau aplikasi di telepon genggam. Berdasarkan hasil wawancara
dengan guru yang bersangkutan, siswa di SMP Pantekosta Magelang rata-
rata memiliki telepon genggam. Berdasarkan kondisi yang ada, guru
tertarik untuk memanfaatkan aplikasi-aplikasi di telepon genggam untuk
dijadikan metode dalam pembelajaran. Meskipun peraturan sekolah
melarang untuk membawa telepon genggam.
Telepon genggam yang dimiliki siswa mampu membawa
pengaruh yang baik dalam pemanfaatannya. Guru dapat memotivasi siswa
untuk tidak hanya menyimpan hal-hal yang bersifat pribadi namun ha-hal
yang berkaitan dengan pembelajaran yang dapat dibagikan kepada teman
yang lain. Siswa dapat menyimpan gambar atau foto yang ada di
instagram kedalam telepon genggamnya agar lebih mudah dan cepat untuk
dipelajari kembali dibandingkan harus membuka buku paket. Selain itu
instagram diharapkan menjadi salah satu media yang dapat digunakan saat
mengajar.
Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini mengambil judul
“Penggunaan Aplikasi Instagram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A di SMP Pantekosta Magelang
Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk Aljabar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Motivasi siswa dalam belajar sangat kurang
2. Model pembelajaran konvensional yang monoton mengakibatkan
siswa mudah jenuh selama proses pembelajaran
3. Siswa lupa mengerjakan PR
4. Siswa tidak siap menerima pembelajaran
5. Siswa melakukan aktivitas lain
6. Guru kurang mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai
media untuk memotivasi siswa dalam belajar
7. Kecenderungan siswa menggunakan gadget belum mendukung
pembelajaran
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar peneliti lebih memfokuskan
penelitian pada hal-hal berikut ini:
1. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada
kompetensi dasar berupa menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
faktornya.
2. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa
kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang, tahun ajaran 2015/2016
3. Penelitian ini membahas tentang penggunaan aplikasi instagram
dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan aplikasi instagram dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan motivasi belajar?
2. Bagaimana penggunaan aplikasi instagram dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan hasil belajar?
E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa menggunakan aplikasi instagram dengan cara
memanfaatkan instagram untuk berbagi foto yang diberikan sebelum
pembelajaran berlangsung untuk memacu motivasi dan yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dan fokus pada gambar yang sesuai
dengan materi ajar.
F. Batasan Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Aplikasi
Aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang
dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu
sasaran yang akan dituju.
2. Instagram
Instagram adalah aplikasi untuk berbagi foto dan video. Instagram
menggunakan mekanisme menyerupai Twitter, dimana pengguna bisa
mem-follow orang lain atau sebaliknya dan dapat bertukar komentar.
3. Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui
kegiatan belajar yang pada hakekatnya yaitu berubahnya perilaku
siswa meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
G. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka
penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan mampu
memberikan sumbangsih kepada guru dan murid untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
motivasi dan hasil belajar matematika dan memberikan strategi
pembelajaran matematika untuk melihat setiap proses-proses yang
menarik pada matematika.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi
masukan kepada guru dalam menemukan strategi mengajar yang lebih
inovatif dan menyenangkan. Keterbatasan waktu yang dimiliki guru
dalam memotivasi siswa dalam mempelajari matematika dapat
membimbing siswa untuk mencari informasi pada instagram. Siswa
tidak membuang waktunya terlalu banyak untuk membaca buku
ensiklopedi matematika atau sejenisnya dengan bersusah payah
namun bisa membuka instagram lalu akan memperoleh informasi-
informasi yang menarik dengan desain yang menarik akan
matematika.
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan istilah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan
Bab II Landasan Teori
Berisi uraian-uraian teori yang mendasari penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan judul skripsi, yaitu penggunaan aplikasi instagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Pante kosta Magelang,
materi aljabar, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian
Bab III Metode Penelitian
Menguraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian,
subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data,
rancangan penelitian, instrumen penelitian, validasi instrumen, analisis
data, dan indikator keberhasilan penelitian
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menguraikan tentang deskripsi penelitian tiap siklus, hasil analisis
data dan pembahasan hasil penelitian
Bab V Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Drs.Slameto, 2010:2). Sedangkan Skinner (dalam Muhibbin Syah,
2008:64) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi
(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.
Berdasarkan hasil eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses
adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia
diberi penguat (reinforce).
Dalam Muhibbin Syah (2008:65-67) terdapat beberapa definisi
menurut para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology
membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Pertama, belajar
adalah perolehan perubahan tingkahlaku yang relatif menetap
sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar ialah proses
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Hintzman (1978) dalam bukunya The Psychology of Learning and
Memory berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang
ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar
apabila mempengaruhi organisme.
c. Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of Learning
mendefenisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap
yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman
d. Reber (1989) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology
membatasi belajar dengan dua definisi. Pertama, belajar adalah
proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu
perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil
latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam
istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses
belajar, Istilah-istilah tersebut meliputi:
1) Relatifly permanent (yang secara umum menetap) ialah
perubahan yang bersifat sementara
2) Response potentiality (kemampuan bereaksi) ialah pengakuan
terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau
kinerja hasil-hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Reinforced (yang diperkuat) ialah kemajuan yang didapat dari
proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila
tidak diberi penguatan.
4) Practice (praktek atau latihan) menunjukkan bahwa proses
belajar itu membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk
menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai
siswa.
e. Biggs (1991) dalam pendahuluan Teaching for Learning:The View
from Cognitive Psychology mendefenisikan belajar dalam tiga
macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif (belajar berarti
kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif
dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini
dipadang dari sudut beberapa banyak materi yang dikuasai siswa),
rumusan instusional (belajar dipandang sebagai suatu proses
validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah ia pelajari, rumusan kualitatif (proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara
menafsirkan dunia di sekililing siswa, belajar dalam pengertian ini
difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang
berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan
nanti dihadapi siswa.
Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Belajar sebagai usaha untuk
memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan.
2. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Sardiman (2012:25-29) adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Seseorang
tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa adanya
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Pemahaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan keterampilan. Keterampilan dapat didik, yaitu dengan
melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian
keterampilan sesuai dengan kaidah-kaidah dan bukan semata-mata
hanya menghafal atau meniru.
c. Pembentukan sikap
Dalam interaksi belajar-mengajar guru akan senantiasa
dipengamatan, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh para
siswanya. Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa didik,
tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
guru tidak hanya sebagai pengajar namun betul-betul sebagai
pendidik yang memindahkan nilai-nilai itu kepada para siswa.
Jadi, tujuan belajar adalah untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilai-
nilai yang menumbuhkan kesadaran dan kemauan untuk
mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
3. Hasil Belajar
Purwanto (2014:44), hasil belajar dapat dijelaskan dengan
memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.
Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya
suatu akivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input
secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan
adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan
perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar, selain
hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Pada hakekatnya hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswamelalui kegiatan
belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku yang relatif
menetap. Jadi, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar (Mulyono, 2003:37-38). Dimyati (2006:3)
mengatakan bahwa hasil belajar pada hakekatnya yaitu berubahnya
perilaku siswa meliputi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya.
Sehingga setiap pendidik pastinya akan mengharapkan agar hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
belajar siswanya itu meningkat setelah melakukan proses
pembelajaran. Soedijarto (1997:15) mendefinisikan, tentang hasil
belajar adalah sebagai berikut:Hasil belajar adalah tingkat penguasaan
yang dicapai oleh belajar dalam mengikuti program belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut Anni (2004:11) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal, yang mencakup aspek fisik, misalnya kesehatan organ
tubuh, aspek psikis, misalnya intelektual, emosional, motivasi, dan
aspek sosial, misalnya kemampuan bersosialisasidengan lingkungan.
b. Faktor eksternal, misalnya variasi dan derajat kesulitan materi yang
dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, budaya belajar
masyarakat dan sebagainya.
Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam
penelitian ini adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotoris.
1) Kognitif
Menurut Revisi Taksonomi Bloom aspek kognitif yang telah direvisi
Anderson dan Krathwohl (2001:66-88) terdiri atas enam tingkatan
yaitu: a) Mengingat, b) Memahami, c) Menerapkan, d) Menganalisis,
e) Mengevaluasi dan f) Mencipta. Keenam jenis taksonomi tersebut
diuraikan satu per satu berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a) Mengingat
Mengingat merupakan usaha untuk mendapat kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.
Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam
proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan
pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini
dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang
jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali (recognition)
yaitu yang berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau
yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret dan memanggil
kembali (recalling) yaitu proses kognitif yang membutuhkan
pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.
b) Memahami
Memahami berkaitan dengan membangun sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan
komunikasi. Memahami juga berkaitan dengan aktivitas
mengklasifikasikan (classification) dan membandingkan
(comparing).
c) Menerapkan
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan
atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan
percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kegiatan menjalankan prosedur (executing) yaitu proses kognitif
siswa dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan
dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu
menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan
dan mengimplementasikan (implementing) muncul apabila siswa
memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum
diketahui atau masih asing.
d) Menganalisis
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan
dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan
mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu
bagaimana keeterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan.
e) Mengevaluasi
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria
yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi. Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan
mengkritisi (critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan
pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu
operasi atau produk. Sedangkan mengkritisi mengarah pada
penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan
standar eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f) Mencipta
Mencipta yaitu meletakkan unsur-unsur secara bersama-
sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan
siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan
mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang
berbeda dari sebelumnya. Mencipta disini mengarahkan siswa
untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat
dibuat oleh semua siswa.
2) Afektif
Ranah afektif mencakup segala sesuatu terkait dengan emosi,
misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan
sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang
sederhana hingga yang paling kompleks yang diuraikan satu per satu
berikut ini:
a) Penerimaan, kemampuan untuk menunjukkan atensi dan
penghargaan terhadap orang lain. Contoh: mendengar pendapat
orang lain, mengingat nama seseorang
b) Tanggapan atau responsive, kemampuan berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan
mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi
dalam diskusi kelas.
c) Nilai yang dianut (nilai diri), kemampuan menunjukkan nilai yang
dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan
dalam perilaku. Contoh: mengusulkan kegiatan sosial yang sesuai
dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.
d) Organisasi, kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya
organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai. Contoh:
Menyepakati dan mentaati etika profesi, megakui perlunya
keseimbangan antara kebebasan dan tanggungjawab.
e) Karakterisasi, kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan
nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal,
interpersonal dan social. Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri
ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok
3) Psikomotorik
Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi
jamani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Keterampilan
ini dapat diasah jika sering melakukannya. Ada tujuh kategori
dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana
hingga tingkat yang rumit, yaitu:
a) Persepsi, kemampuan menggunakan saraf sensori dalam
menginterpretasikannya dalam memperkirakan sesuatu. Contoh:
menurunkan suhu AC saat merasasuhu ruangan panas
b) Kesiapan, kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental,
fisik, dan emosi dalam menghadapi sesuatu. Contoh: melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekuragan
seseorang.
c) Reaksi yang diarahkan, kemampuan untuk memulai keterampilan
yang kompleks dengan bantuan atau bimbingan dengan meniru
dan uji coba. Contoh: mengikuti arahan dan instruktur.
d) Reaksi natural (mekanisme), kemampuan untuk melakukan
kegiatan pada tingkat keterampilan yang lebih sulit. Melalui tahap
ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya.
Contoh: menggunakan komputer
e) Reaksi yang kompleks, kemampuan untuk melakukan kemahiran
dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan,
ketepatan, efisiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan
secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu.
f) Adaptasi, kemampuan mengembangkan keahlian, dan
memodifikasi pola sesuai dengan yang dibutuhkan. Contoh:
melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak
terduga tanpa merusak pola yang ada.
g) Kreativitas, kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai
dengan kondisi atau situasi tertentu dan juga kemampuan
mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri.
Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru.
Pembelajaran yang menarik membuat hasil belajar
meningkat. Artinya guru diharapkan mampu menyediakan situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
atau suasana agar pembelajaran berjalan dengan baik. Selain itu
guru menyediakan media dan materi yang menarik agar siswa
menerimanya dengan maksimal. Hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar yang pada
hakekatnya yaitu berubahnya perilaku siswa meliputi kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Dalam penelitian ini penulis mengambil ranah kognitif dan
ranah afektif. Ranah kognitif yaitu untuk menilai aspek intelektual
seperti pengetahuan dan kemampuan berpikir sedangkan rana
afektif untuk menilai perilaku terkait dengan emosi, misalnya
perasaan, nilai, minat, motivasi dan sikap. Penelitian ini tidak
menggunakan ranah psikomotorik karena siswa tidak secara
langsung mengoperasikan aplikasi instagram didalam kelas
(proses pembelajaran).
4. Teori-Teori Belajar
Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip
umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan
penjelasan atau sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan
peristiwa belajar. Terdapat beberapa teori belajar yakni:
a) Teori Gestalt
Teori ini dikemukan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman.
Mereka mengemukakan bahwa yang penting dalam belajar adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang
harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh wawasan.
b) Teori Belajar Menurut J. Bruner
Belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi
untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa
sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Sekolah
dapat menyediakan kesempatan kepada siswa untuk maju dengan
cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran
tertentu.
c) Teori Belajar dari Piaget
Perkembangan proses belajar pada siswa-siswa adalah
siswa mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang
dewasa sehingga mereka mempuyai cara yang khas untuk
menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya.
d) Teori dari R. Gagne
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi
dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.
e) Purposeful Learning
Purposeful learning adalah belajar yang dilakukan dengan
sadar untuk mencapai tujuan yang dilakukan siswa tanpa perintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
atau bimbingan orang lain dan dilakukan siswa dengan bimbingan
orang lain di dalam situasi belajar-mengajar di sekolah.
Jadi, dari teori-teori ini dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah untuk memperoleh respon yang tepat terhadapt hasil belajar.
Adanya perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar untuk
mencapai suatu tujuan.
5. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi
yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional.
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana siswa dapat
mengembangkan kemampuan yang bereksplorasi dan belajar
dengan efektif.
4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya
2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Simulasi yang diberikan
menimbulkan response yang diharapkan
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya
d. Syarat keberhasilan belajar
1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang
2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern (faktor yang ada dalam
diri individu yang sedang belajar) dan faktor ekstern (faktor yang ada
di luar individu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Faktor-faktor Intern
1) Faktor Jasmaniah
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu. Selain itu, cacat tubuh juga mempengaruhi belajar
sehingga dibutuhkan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh
kecacatannya itu.
2) Faktor Psikologi
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis
yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak
secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan
cepat.
Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang
semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau
sekumpulan objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang.
Bakat
Menurut Hilgard, bakat adalah kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang
nyata sesudah beajar atau berlatih.
Motif
Di dalam mencapai tujuan kita perlu berbuat, sedangkan
yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai
daya penggerak/pendorongnya. Dalam proses belajar haruslah
diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar
dengan baik. Motif yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, di
dalam membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan
adanya latihan-latihan/ kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh
lingkungan yang memperkuat, jadi latihan/kebiasaan itu sangat
perlu dalam belajar.
Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika
siswa sudah siap (matang).
Kesiapan
Kesiapan adalah kesedian untuk memberi response atau
bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar,
karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka
hasil belajarnya akan lebih baik
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat
psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang.
b. Faktor-faktor ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor
sekolah dan faktor masyarakat.
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Sardiman (2012:73-75), berawal dari kata „motif‟, maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang menjadi aktif
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motif menjadi
aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi dapat dirangsang oleh
faktor dari luar tetapi motivasi tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh pelajar itu dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Peranannya ialah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Hasil belajar akan optimal kalau
ada motivasi yang tepat. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau
dan ingin melakukan sesuatu, dan apabila ia tidak suka, maka akan
berusaha meniadakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat
dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu adalah tumbuh di
dalam diri seseorang.
Maslow (1943,1970) percaya bahwa tingkah laku manusia
dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang)
dibagi oleh Maslow ke dalam 7 kategori yaitu:
a. Fisiologis
Ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar,
meliputi kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung,
yang penting untuk mempertahankan hidup.
b. Rasa aman
Ini merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan
yang dapat diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan,
keterancaman, akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada
diri individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Rasa cinta
Ini merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang
lain.
d. Penghargaan
Ini merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai,
dikagumi, dihormati oleh orang-orang lain. Secara tidak langsung
ini merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat,
dan lain sebagainya.
e. Aktualisasi diri
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri
sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
f. Mengetahui dan mengerti
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa
ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan, untuk
mendapatkan keterangan-keterangan dan untuk mengerti sesuatu.
Jadi motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar
sebagai daya penggerak yang mendorong seseorang untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi yang benar dapat
menumbuhkan gairah dalam belajar, merasa senang dan semangat
dalam belajar. Motivasi berasal dari dalam diri dan lingkungan
sekitar pun dapat mempengaruhi motivasi seseorang. Motivasi
menjadi sangat penting karena adanya kebutuhan-kebutuhan untuk
mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi adalah hal yang sangat diperlukan untuk belajar. Hasil
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat
motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi
motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa. Sehubung dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi dalam
hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya
usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Jadi fungsi motivasi adalah sebagai daya penggerak yang
mendorong manusia untuk bertindak kearah tujuan yang hendak
dicapai dan setiap tindakan diseleksi agar setiap perbuatan tersebut
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Macam-Macam Motivasi
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan
Motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Motif ini seringkali disebut motif yang diisyaratkan
secara biologis.
b. Motif-motif yang dipelajar
Motif ini timbul karena dipelajari. Motif ini seringkali
disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.
Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial sehingga
motivasi ini terbentuk. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal
ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk
minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan
untuk beristirahat
b. Motif-motif darurat yakni, dorongan untuk menyelamatkan
diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, dll. Motivasi
ini timbul karena rangsangan dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Motif-motif objektif yakni, menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh
minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat
menghadapi dunia luar secara efektif
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah yakni, motivasi jasmani seperti
refleks, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan yang termasuk
motivasi rohaniah adalah kemauan.
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif fungsinya
karena adanya perangsangan dari luar
C. Aplikasi instagram
1. Aplikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1958-52) aplikasi adalah
penerapan dari rancangan sistem untuk mengolah data yang
menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu.
Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk
mengerjakan dan melaksanakan fungsi khusus dari pengguna. Menurut
kamus komputer keluaran Microsoft Press: aplikasi adalah sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
program yang dibuat dengan tujuan untuk membantu manusia dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu. Menurut Gunawan Putradjoyo
dalam bukunya “Kamus Komputer Masa Kini” aplikasi adalah suatu
program yang dibuat untuk memecahkan masalah, menghasilkan
program atau memperbaharui suatu file.
Aplikasi berfungsi sebagai software pendukung yang ditunjukan
untuk menambah fitur sebuah ponsel. Perkembangan yang sedemikian
pesat pada saat ini memungkinkan ponsel berevolusi dan tidak hanya
sekedar sebagai alat komunikasi dan berkirim sms saja, akan tetapi
sudah merambah pada fungsi yang lebih vital. Aplikasi adalah suatu
program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan
suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain
yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju. Menurut
kamus komputer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan
masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi
yang biasanya berpacu pada suatu komputansi yang diinginkan atau
diharapkan.
Aplikasi biasanya berupa perangkat lunak yang berbentuk software
yang berisi kesatuan perintah atau program yang dibuat untuk
melaksanakan sebuah pekerjaan yang diinginkan. Selain itu aplikasi
mempunyai fungsi sebagai pelayan kebutuhan beberapa aktivitas yang
dilakukan oleh manusia seperti sistem untuk software jual beli, game
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
online, pelayanan masyarakat dan hampir semua proses yang dilakukan
manusia dapat dibantu dengan menggunakan suatu aplikasi.
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan
5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media
7. Perangkat lunak rekayasa produk
Dengan perkembangan zaman saat ini, aplikasi-aplikasi ini sangat
membantu manusia dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.
Dari beberapa kelas aplikasi diatas, penulis ingin membahas perangkat
lunak media dan hiburan yaitu media sosial yang sangat popular
disetiap kalangan, baik dewasa maupun remaja.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet. Media
sosial secara umum dapat diartikan sebagai situs yang menyediakan
wadah bagi penggunanya untuk saling berinteraksi secara online.
Berdasarkan survey Ebizmba terdapat 15 situs web sosial media paling
popular terlihat dari Alexa global Traffic Rank dan US Traffic Rank,
yaitu:
a. Facebook (900.000.000 - pengunjung setiap bulan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Twitter (310.000.000 – pengunjung setiap bulan)
c. Linkedln (255.000.000 - pengunjung setiap bulan)
d. Pinterest (250.000.000 - pengunjung setiap bulan)
e. Google Plus+ (120.000.000 - pengunjung setiap bulan)
f. Tumblr (110.000.000 - pengunjung setiap bulan)
g. Instagram (100.000.000 - pengunjung setiap bulan)
h. VK (80.000.000 - pengunjung setiap bulan)
i. Flickr (65.000.000 - pengunjung setiap bulan)
j. Vine (42.000.000 - pengunjung setiap bulan)
k. Meetup (40.000.000 - pengunjung setiap bulan)
l. Tagged (38.000.000 - pengunjung setiap bulan)
m. Ask.fm (37.000.000 - pengunjung setiap bulan)
n. MeetMe (15.500.000 - pengunjung setiap bulan)
o. ClassMates (15.000.000 - pengunjung setiap bulan)
Dari berbagai media popular seperti diatas, penulis memilih
instagram sebagai media pembelajaran yang inovatif yang digunakan
sebagai media dalam pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP
Pantekosta Magelang.
2. Instagram
a. Pengertian Instagram
Aplikasi instagram merupakan photo sharing yang sangat
popular karena memiliki hal tambah dalam hal pemberian efek
pada foto. Instagram menggunakan mekanisme menyerupai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Twitter, dimana pengguna bisa mem-follow orang lain atau
sebaliknya dan dapat bertukar komentar. Instagram sangat popular
karena memiliki banyak efek instan yang menarik. Sebagian besar
efek yang ada di dalam aplikasi ini mampu mengubah foto apa pun
menjadi tampak lebih artistik. Selain foto, instagram juga
mendukung perekaman video yang bisa diberi efek-efek artistik.
Pengguna dapat mengambil foto pada galeri foto yang dimilikinya
kemudian dapat mengedit dan membagikan kepada pengikutnya
(followers) dan bisa membagikan ke situs lain seperti facebook,
twitter, dan tumblr dengan cara mencentang link yang ingin
dibagikan.
Instagram disukai karena kemudahan dan kecepatannya
dalam berbagi foto ditambah beberapa filter bergaya retro yang
menarik. Penggunanya bisa memanfaatkan 17 filter foto yang
mengubah nuansa warna dan memberi kesan foto yang berbeda.
Instagram memberikan cara baru berkomunikasi di jejaring sosial
melalui foto.
Instagram adalah salah satu media sosial yang
perkembangannya semakin meluas dikalangan siswa-siswa
maupun orang tua. Setiap event dapat diabadikan melalui akun
instagram. Aplikasi ini memiliki keasikan tersendiri bagi sang
pengguna dalam berbagi foto atau video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Langkah-langkah Penggunaan Instagram
Langkah-langkah penggunaan instagram adalah sebagai berikut :
1) Instalasi
Proses yang pertama kali dilakukan ketika ingin memakai
instagram adalah menginstalllnya ke ponsel. Aplikasi ini
pertama kali lahir di platform IOS yang bertahan secara
eksklusif selama sekitar 1,5 tahun. Setelah itu ke Android. Jadi,
hanya pemilik gadget dengan dua perangkat inilah yang bisa
merasakan sensasi bermain instagram. Kita tak perlu membayar
untuk mendapatkannya karena instagram tersedia secara gratis,
yang perlu dibayar hanya koneksi internet. Tapi tetap ada
syaratnya yaitu setiap toko katalog aplikasi tersebut
membutuhkan akun (Apple ID untuk Iphone dan Gmail untuk
Android) agar bisa mengunduhnya.
Agar bisa menggunakan instagram, tentu yang pertama kali
dilakukan adalah dengan mengunduhnya di handset sehingga
aplikasinya terinstall. Berikut ini langkah-langkah untuk
installasi di Android. Layanan katolog aplikasi tersebut adalah
Android market yang sekarang telah berganti nama menjadi
Google Play Store. Ditempat inilah kita bisa mengunduh ratusan
ribu aplikasi baik berbayar maupun gratis. Berikut ini adalah
cara install linstagram di android:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a) Jalankan aplikasi Play Store yang merupakan pusat untuk
belanja aplikasi.
b) Pada kotak search, ketik kata „instagram‟, kemudian tekan
ikon search bertanda kaca pembesar.
c) Hasil pencarian, tampil aplikasi instagram dengan
developer bernama instagram berada di bagian paling atas.
Pilih pada bagian ini.
d) Selanjutnya masuk ke bagian deskripsi aplikasi yang
memberikan informasi fitur maupun hal baru yang
disediakan di aplikasi. Tekan tombol „install‟.
e) Langkah berikutnya masuk ke halaman Permission, tekan
tombol „Accept & Download‟.
f) Sistem akan mengunduh aplikasi dari server ke handset.
Tunggu beberapa saaat hingga sistem selesai mengunduh
dan menginstallnya secara otomatis.
g) Setelah selesai di installasi, muncul dua menu yakni untuk
membuka dan uninstalll, tekan tombol „Open”
h) Sekarang anda telah berhasil menginstall aplikasi
instagram.
2) Registrasi
Untuk menikmati seluruh layanan yang ada di instagram,
diperlukan sebuah akun yang merupakan identitas resmi sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
warga Instagram. Proses pendaftaran untuk mendapatkannya
cukup simpel.
i. Jalankan aplikasi instagram. Terdapat dua menu pilihan yaitu
„sign up‟ untuk mendaftar dan „log in‟ jika telah memiliki
akun. Tekan tombol „Sign up‟‟ untuk melakukan registrasi.
ii. Masuk ke halaman Sign up, isi pada formulir data-data yang
diperlukan. Hanya tiga hal yang wajib diisi yaitu E-mail,
username, dan password. Sedangkan nomor ponsel berupa
opsional. Selain itu, dapat menggunakan akun Facebook
untuk login
iii. Pilih menu „Set Profile Picture‟
iv. Ada beberapa cara yang bisa dipilih utnuk mengatur gambar
profil, yaitu memotret langsung, mengambil dari gambar
yang sudah ada di handset, serta mengimpor dari profil yang
ada di Facebook dan Twitter
v. Setelah itu kembali ke halaman Sign up, tekan tombol „Sign
up‟ untuk mendaftar
vi. Hanya itu saja proses pendaftarannya
3) Antarmuka
Setelah sukses melakukan registrasi dan memiliki akun
instagam, kini kita mulai bisa bereksplorasi dengan aplikasi ini.
Aplikasi ini hanya memiliki lima menu utama yang semuanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
terletak dibagian bawah yaitu: Home Page, Populer, Take
Photo, News feed, dan Profile
Home page
Setelah login dan menjalankan aplikasi instagram, maka
kita masuk ke halaman utama yang menampilkan linimasi
(timeline) foto-foto terbaru dari sesama pengguna yang telah
diikuti. Cara melihat foto-fotonya sangat simpel hanya dengan
menyapu atau menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat
scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru yang
dimuat saat pengguna mengakses aplikasi. Instagram hanya
mengatasi foto-foto yang terbaru diangka sekitar itu karena
ingin memastikan kecepatan akses, sesuai dengan slogan “fast,
beautiful photo sharing”. Setiap foto yang ada di instagram bisa
dikomentari. Caranya tekan ikon bertanda balon komentar
dibawah foto, maka akan ke halaman komentar, kemudian dapat
menulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan.
Setelah itu tekan tombol „Send‟.
Explore/ Popular
Fungsi dasar yakni menampilkan foto yang paling banyak
disukai.Selain menampilkan foto-foto yang populer, fitur
Explore juga lebih dioptimalkan penggunaannya agar pengguna
bisa bereksplorasi lebih jauh lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
News feed
Menu ini menampilkan notifikasi terhadap berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna instagram. News feed
memiliki dua jenis tab yaitu “following” dan “News”. Tab
following menampilkan aktivitas terbaru para user yang telah
kita follow. Tab News menampilkan notifikasi terbaru terhadap
aktivitas para pengguna instagram terhadap foto kita. Jika ada
orang yang menyukai foto kita, memberikan komentar maupun
follow, maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.
Profile
Di halaman profile, kita bisa mengetahui secara detail
mengenai informasi pengguna, baik itu dari kita maupun orang
lain sesama pengguna. Halaman profile dapat diakses melalui
ikon bergaya kartu nama di menu utama bagian paling kanan.
Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah di upload, jumlah
follower dan jumlah following. Deskripsi singkat mengenai
profil pengguna juga bisa dilihat di halaman ini. Dan yang tak
kalah penting tentu saja adalah gallery foto-foto karya kita yang
telah diunggah di instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Pengenalan Menu Instagram
Gambar 2.1 Logo Instagram
Gambar tersebut merupakan tampilan awal jika akan
mendownload pada smartphone melalui play store. Setelah di
download akan muncul tampilan yang mengharuskan untuk
melakukan registrasi. Seperti gambar berikut:
Gambar 2.2 Tampilan Registrasi
Gambar diatas memperlihatkan tampilan awal atau
registrasi. Registrasi dengan menggunakan facebook akan sangat
membantu dalam proses ini. Pada registrasi diminta untuk mengisi
nama (username) dan password. Setelah melakukan registrasi
dengan benar akan muncul halaman instagram seperti gambar
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 2.3 Home „Matematika_123‟
Gambar 2.4 Home „Instagram‟
Gambar 2.3 diatas menunjukkan home/rumah dari si
pengguna instagram (Matematika_123), sedangkan gambar 2.4
menunjukkan home/rumah dari instagram beserta nomor yang akan
dibahas dalam pembahasan selanjutnya.
Berikut ini keterangan pada gambar 2.4:
a) Foto profil pengguna instagram
b) Jumlah foto yang telah di upload
c) Jumlah orang yang mem-follow/pengikut
d) Jumlah orang yang kita ikuti
e) Jika ingin mem-follow atau mengikuti orang lain, dapat
meng-klik tulisan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
f) Bentuk tampilan foto atau galeri foto yang tersusun rapi
dalam bentuk kolom dan baris
g) Bentuk tampilan foto atau galeri foto yang tersusun satu-
satu berbentuk baris
h) Penanda lokasi foto yang di upload
i) Koleksi foto-foto yang telah di upload
j) Home, yang berisi deretan foto teman yang di follow
Explore atau icon berbentuk „bintang‟ berfungsi untuk
menunjukkan foto-foto yang popular di instagram pada saat
itu yang mendapat like ratusan bahkan ribuan
k) Kamera yang berfungsi untuk memfoto apa yang menarik
bagi kita
l) News, pemberitahuan followers, pengguna instagram
terbaru, likes dan komentar followers
m) Menu profil yang berisi berapa jumlah foto yang kita
upload, jumlah followesdan following , serta informasi yang
disusun sebagai informasi pengguna instagram.
Dari penjelasan diatas, untuk lebih lanjut berikut ini akan ditampilkan
bentuk dari icon-icon diatas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 2.5 Home
Gambar 2.6
Explore/Populer
Gambar 2.7 Kamera/Edit
Gambar 2.8 News
Gambar 2.9 Profil
Pengenalan menu instagram dan berbagai icon-icon diatas
berfungsi untuk memberikan informasi kepada pendatang baru agar
terlebih dahulu memahami fungsi atau kegunaannya masing-masing
sehingga tidak menimbulkan kebingungan dalam penggunaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Materi Pembelajaran (Sumber : Matematika untuk SMP/MTS Kelas
VIII)
Pada penelitian ini diambil materi aljabar dengan standar
kompetensi yaitu Faktorisasi Suku Aljabar (1. Memahami bentuk
aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis) sedangkan kompetensi
dasar yakni 1.2 menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.
Sebagian materi disarikan dari buku : Matematika untuk SMP/MTS
Kelas VIII oleh M. Cholik Adinawan dan Sugijono
1. Faktorisasi Dengan Hukum Distributif
Hukum distributif dapat dinyatakan sebagai berikut:
, dengan , , dan sembarang bilangan real. Bentuk
tersebut menunjukan, bahwa suatu bentuk penjumlahan dapat
dinyatakan sebagai bentuk perkalian jika suku-suku dan bentuk
penjumlahan memiliki faktor yang sama (faktor persekutuan).
Menyatakan bentuk penjumlahan suku-suku menjadi bentuk
perkalian faktor-faktor disebut faktorisasi atau memfaktorkan.
Dengan demikian, bentuk dengan bentuk faktor
persekutuan dapat difaktorkan menjadi sehingga dapat dua
faktor, yaitu dan
Contoh 1: Faktorkanlah
Jawaban: Untuk menyelesaikan , kita harus mengetahui faktor
persekutuan terbesar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan memiliki faktor persekutuan terbesar yaitu
sehingga diperoleh:
Jadi, faktor dari 2a + 6 adalah 2(a+3)
2. Menyelesaikan Faktorisasi Dengan Bentuk dan
Pengkuadratan suku dua menghasilkan suku tiga dengan suku ciri
sebagai berikut:
i) Suku pertama dan suku ketiga merupakan bentuk kuadrat,
ii) Suku tengah merupakan hasil kali 2 terhadap akar kuadrat suku
pertama dan akar kuadrat suku ketiga.
Contoh 2. Faktorkanlah
Penyelesaian dari contoh 2 diatas yakni dapat difaktorkan dengan
cara sebagai berikut:
Jadi, faktor dari adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Menyelesaikan Faktorisasi Selisih Dua Kuadrat
Untuk setiap bilangan cacah dan , telah dijelaskan bahwa
dapat dijabarkan sebagai berikut :
.
Bentuk pada ruas kiri disebut selisih dua kuadrat, karena
terdiri dari dua suku yang masing-masing merupakan bentuk kuadrat,
dan merupakan bentuk pengurangan (selisih). Ruas kanan, yaitu
, merupakan bentuk perkalian faktor-faktor.
Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa bentuk =
merupakan rumus untuk pemfaktoran selisih dua
kuadrat.
Contoh 3: Faktorkanlah bentuk !
Jawab: Untuk menyelesaikan dapat diselesaikan sebagai
berikut:
Jadi, faktor dari selisih dua kuadrat tersebut adalah
4. Menyelesaikan Faktorisasi Bentuk dengan
Pada bentuk , disebut koefisien , koefisien ,
dan bilangan konstan (tetap). Untuk memahami pemfaktoran bentuk
dengan yang selanjutnyadapat kita tulis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Contoh 4 :
Ternyata memfaktorkan bentuk dapat dilakukan
dengan cara menentukan pasangan bilang yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
i) Bilangan konstan merupakan hasil perkalian
ii) Koefisien , yaitu merupakan hasi penjumlahan
5. Menyelesaikan Faktorisasi Bentuk dengan
i) Jika kedua ruas dijumlahkan, maka akan meghasilkan koefisien
ii) Jika kedua suku itu dikalikan, maka hasilnya sama dengan hasil
kali koefisien dengan bilangan konstan
Faktorisasi bentuk dengan dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
Contoh 5: Faktorkanlah !
=
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
=
Jadi, faktor dari
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh:
1. Lulu (2014) yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar Matematika di Kelas IX A SMP N 4 Situraja-
Sumedang”, memberikan hasil yaitu berdasarkan tabulasi persentase
motivasi belajar siswa, hasil dari angket yang disebar maka
disimpulkan bahwa siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika
setelah guru menggunakan media pembelajaran pada saat proses
belajar mengajar di kelas.
2. Widayanti (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar pada
Pembelajaran Matematika melalui Metode Collaborative Learning
dengan Memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007”, memberikan
hasil yaitu meningkatnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika tidak lepas dari peran metode pembelajaran Collaborative
Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007.
Pelaksanaan pembelajaran yang semula biasa dan kurang menarik
berangsur mulai terlihat kegiatan yang berbeda dari biasanya sehingga
menarik bagi siswa. Penggunaan metode pembelajaran Collaborative
Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007 dalam
proses belajar mengajar cukup efektif untuk meningkatkan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
belajar siswa. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan metode
collaborative learning dengan memanfaatkan Microsoft Powerpoint
2007 pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
3. Kusumawardani (2015) yang berjudul “Hubungan Akses Media Sosial
dengan Minat Baca, Intensitas Menonton Televisi dan Perilaku
Konsumsi Siswa Muda di Paroki Boro”, memberikan hasil yaitu
terdapat hubungan akses media sosial dengan minat baca OMK St.
Theresia Lisieux Boro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan
antara akses media sosial dengan minat baca adalah positif, artinya
semakin tinggi akses media sosial maka minat baca semakin
meningkat. Membuka aplikasi media sosial 5 kali atau lebih dalam
sehari, frekuensi membuka aplikasi yang semakin tinggi dapat
meningkatkan minat baca.
Ketiga penelitian tersebut memiliki ruang lingkup dan sasaran
yang hampir sama yaitu penggunaan media dalam pembelajaran
sangatlah baik dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
ditambah lagi dengan akses media sosial yang cukup sering digunakan
saat ini.
F. Kerangka Berpikir
Dalam pendidikan saat ini, selain guru dituntut untuk lebih kreatif
dalam menyampaikan materi ajar pada siswa, guru pun harus bisa
memberikan motivasi kepada siswanya. Motivasi sangat diperlukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
proses pembelajaran agar siswa bersemangat dan tidak merasa bosan
dalam proses pembelajaran. Tidak adanya semangat siswa dalam
mengikuti pelajaran, hal ini menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam
kegiatan pembelajaran, apalagi pelajaran matematika yang dianggap sulit
oleh siswa.
Para siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika
sehingga dibutuhkan motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran dengan penggunaan aplikasi instagram memiliki ciri aktif,
inovatif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah anggapan
siswa tentang matematika maka dibutuhkan motivasi dengan memberikan
media pembelajaran yang dapat menggugah siswa untuk memahami
materi pelajaran. Seiring degan perkembangan zaman pada abad ke 20 ini,
perkembangan dibidang teknologi dan komunikasi berkembang dengan
pesat dan kecanggihan teknologi dikalangan pelajar sudah tidak asing lagi.
Pemanfaatan teknologi yang baik dapat memberikan informasi-informasi
kepada siswa/i. Namun, banyak informasi yang disediakan di google
membuat siswa kesulitan memilih yang mana yang harus dibaca karena
penyedian yang beragam. Oleh karena itu, dengan melihatnya
perkembangan teknologi dan informasi-informasi yang ada maka
diperlukan media yang mampu memberikan informasi-informasi seputar
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Di kalangan siswa-siswa, remaja, bahkan dewasa pasti mengetahui
salah satu aplikasi yakni instagram. Instagram menjadi salah satu aplikasi
yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk berbagi foto-foto
untuk diperlihatkan kepada followers atau pengikutnya di instagram.
Melihat bahwa foto dapat menggambarkan suatu kejadian yang terjadi dan
diabadikan untuk dikenang dan melalui foto dapat memberikan motivasi
kepada orang yang melihatnya.
Memanfaatkan foto dan instagram sebagai media untuk berbagi
foto maka ada baiknya untuk membuat pembelajaran matematika yang
dituangkan melalui foto atau gambar. Orang akan dengan mudahnya
melihat gambar dan beberapa kalimat yang terpajang pada foto tersebut
dibandingkan harus membaca sebuah buku atau sebuah paragraf. Dengan
demikian pembelajaran matematika ini dapat di bagikan kepada teman-
teman karena cerita inspiratif yang terkandung dalam gambar atau foto
tersebut.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang.
2. Penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2015 sampai
dengan 31 Agusutus 2015 semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pantekosta Magelang yang terletak
di Magelang, Jawa Tengah.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Pantekosta
Magelang pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 20
siswa, terdiri dari 13 orang siswa dan 7 orang siswi. Sedangkan obyek
penelitian ini adalah penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
D. Bentuk Data
Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
yaitu data untuk menilai motivasi siswa dan menilai hasil belajar siswa.
1. Data Motivasi Siswa
Data untuk menilai motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil
pengamatan siswa selama pembelajaran dan angket yang diisi oleh
siswa kelas VIII A setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan
aplikasi instagram.
2. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa berupa skor yang diperoleh dari tes berupa
kuis dan latihan mandiri.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam proses perolehan data, peneliti menggunakan beberapa metode
yaitu:
1. Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan
cara mengamati proses pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan untuk
memperoleh data pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hambatan
yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika di kelas.
Pengamatan tersebut dilakukan dengan menilai keterlaksanaan
tahap-tahap pembelajaran dan mencatat hambatan-hambatan tersebut
pada lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Pengamatan Aktivitas Siswa
Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan
cara mengamati aktivitas siswa di kelas. Pengamatan ini dilakukan
untuk memperoleh data mengenai keaktifan dan keterlibatan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan
dengan memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa dan mencatat
hambatan-hambatan pembelajaran pada lembar pengamatan.
3. Tes
Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran aljabar.Bentuk tes berupa uraian. Metode tes ini
digunakan sebagai instrumen penelitian dalam pengumpulan data
untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses
pemebelajaran. Tes yang dilaksanakan terdiri dari dua jenis yaitu kuis
dan latihan mandiri. Hasil kedua jenis tes tersebut diolah untuk
memperoleh hasil prestasi siswa selama proses pembelajaran.
4. Pemberian Angket
Data motivasi siswa diperoleh melalui lembar angket yang
dibagikan kepada seluruh siswa setelah seluruh proses tindakan selesai
dilaksanakan.
F. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian Jhon Elliot yang dibuat
lebih detail dan rinci. Di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari
beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Setiap aksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kemungkinan terdiri dari beberapa langkah (step), yang terealisasi dalam
bentuk kegiatan belajar-mengajar. Di dalam satu siklus terdapat beberapa
komponen berulang yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan tindakan (acting)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana kegiatan
tiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi.
1) Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VIII A SMP Pantekosta
Magelang adalah siswa tidak memiliki motivasi dalam
pembelajaran. Siswa sibuk menggangu teman yang berlainan kelas
dan aktif mengganggu teman sekelas.Selain itu, saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
berlangsung ada siswa yang tidak membawa buku catatan
matematika, dan saat satu jam pelajaran berlangsung beberapa
siswa dipanggil untuk mengikuti PBB, siswa yang tidak mengikuti
PBB malah berberniat untuk meninggalkan kelas.
2) Desain Penelitian Siklus 1
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan sebanyak 5x40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan
pada 15 Agustus 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada 20
Agustus 2015.
1. Perencanaan
Dalam kegiatan ini, hal-hal yang dilakukan yakni:
a. Mengadakan pertemuan dengan guru matematika untuk
melakukan diskusi tentang persiapan penelitian.
b. Menyiapkan lembar pengamatan guru, pengamatan
aktivitas siswa, angket awal, soal latihan, soal kuis dan
angket akhir.
c. Menyiapkan rencana pembelajaran yang telah disusun.
d. Menyiapkan alat tulis untuk pengamatan dan media.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika kelas
VIII sebagai pelaksana tindakan melakukan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusun. Metode yang digunakan adalah penggunaan aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Instagram yang diharapkan dapat membangun motivasi siswa
dalam belajar matematika.
a) Kegiatan Awal
1) Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan
mempersiapkan kondisi belajar siswa.
2) Guru pelaksana memperkenalkan diri dan mengabsen
siswa untuk mengenal siswa.
3) Guru pelaksana memberikan apersepsi kepada siswa, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
4) Guru pelaksana tindakan memberikan tugas untuk
dikerjakan.
b) Kegiatan Inti
1) Guru memberikan materi secara singkat mengenai
gambaran umum materi yang akan dipelajari selama
pembelajaran berlangsung.
2) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan
guru.
3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan.
4) Beberapa siswa menjelaskan tugas yang diberikan di
depan kelas.
5) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil
diskusi mereka tentang faktorisasi bentuk aljabar.
c) Kegiatan Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus
satu, pada akhir pertemuan siswa diingatkan untuk
menyiapkan materi selanjutnya.
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas
guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek
yang diamati dalam lembar pengamatan.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi ini, untuk mengukur tingkat motivasi
siswa menggunakan angket dan mengevaluasi aktivitas guru dan
siswa di kelas menggunakan lembar pengamatan dan wawancara.
Refleksi ini bertujuan untuk bahan pertimbangan pada
pelaksanaan siklus dua :
a. Menggunakan aplikasi instagram dalam proses belajar
mengajar.
b. Perencanaan pembelajaran berikutnya agar berjalan dengan
baik.
3) Desain Penelitian Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan sebanyak 5x40 menit. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada 24 Agustus 2015 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada 27 Agustus 2015.
1. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pada siklus II diadakan pada 24 Agustus 2015 dan 27
Agustus 2015. Guru pelaksana berefleksi diri hal-hal apa saja
yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan
selanjutnya.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan terdapat pada materi yang diberikan,
kuis dan angket untuk mengukur motivasi siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan penggunaan aplikasi
Instagram dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan awal
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan
mempersiapkan kondisi belajar siswa.
Guru pelaksana mengabsen siswa.
Guru memberikan kuis untuk mengukur ranah kognitif.
Guru pelaksana memberikan apersepsi kepada siswa, dan
membagikan kertas yang berisikan materi yang telah ada di
Instagram.
Guru pelaksana membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan inti
Guru mengajak siswa dalam kelompoknya untuk
mendiskusikan materi.
Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah
ada di instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Siswa melakukan presentasi kelompok setelah mereka
mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa).
Bersama – sama berdiskusi hasil belajar.
Kegiatan Penutup
Guru memberikan angket terakhir untuk mengukur
motivasi siswa.
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas
guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa
aspek yang diamati dalam lembar pengamatan.
4. Refleksi
Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan
digunakan sebagai perbaikan dalam perencanaan proses
pembelajaran berikutnya.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibagi
atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dimana masing-masing siklus
terdapat dua kali pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini berupa test dan non-test.
a) Test
Test yang digunakan berupa latihan mandiri dan kuis. Test ini
merupakan alat ukur hasil belajar siswa. Kuis digunakan untuk
mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah dipelajari.
b) Non-test
Instrumen pengumpulan data non-test meliputi:
1) Angket
Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon
siswa selama pembelajaran. Hasil angket ini dijadikan tolak ukur
untuk mengetahui respon siswa selama pembelajaran.
2) Pengamatan
Pengamatan digunakan untuk mengetahui kemampuan
afektif siswa. Pengamatan dilakukan dengan mengamati kegiatan
selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini
yang melakukan pengamatan adalah pengamat yang terdiri dari 3
orang pengamat. Pengamat melakukan pengamatan berdasarkan
lembar pengamatan yang telah disediakan oleh praktikan dan
mengisinya sesuai dengan skala penelitian yang diamati selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
H. Validasi Instrumen
Dalam proses pengambilan data motivasi dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan aplikasi instagram terlebih dahulu peneliti
melakukan validasi oleh ahli. Mardapi (2008:16), validasi merupakan
dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor dan tes sesuai dengan
tujuan tes. Kevaliditan suatu instrumen dilihat dari kemampuan instrumen
mengukur aspek yang hendak diukur.
1. Validasi Instrumen Pembelajaran
a. Silabus
Lembar validasi perangkat pembelajaran berupa silabus telah
divalidasi oleh guru matematika SMP Pantekosta Magelang
dengan hasil dapat digunakan dengan revisi. Adapun kisi-kisi
validasi instrumen pembelajaran (silabus).
Tabel 3.1 Kisi-kisi Validasi Silabus
No Komponen Penilaian Silabus
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus
2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indicator
3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran
4 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan
5 Kesesuaian penilaian yang digunakan dengan indicator
6 Penggunaan bahasa indonesia dan tata tulis baku
Tabel 3.2 Hasil Validasi Silabus
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Tidak menguraikan kegiatan
pembelajaran dan indikator
(pencapaian pembelajaran)
Menguraikan kegiatan
pembelajaran dan indikator
sesuai dengan Kompetensi
Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. RPP
Lembar validasi perangkat pembelajaran berupa RPP telah
divalidasi oleh guru matematika SMP Pantekosta Magelang
dengan hasil dapat digunakan dengan revisi. Adapun kisi-kisi
validasi instrumen pembelajaran (RPP).
Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi RPP
No Komponen Penilaian RPP
1 Kesesuaian unsur-unsur RPP
2 Kesesuaian Standar Kom petensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
3 Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD
4 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan indicator
5 Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD
6 Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan media instagram
7 Penilaian yang dilakukan mencerminkan indikator yang digunakan
8 Tingkat kecukupam sumber belajar yang digunakan
9 Ketepatan dalam memilih media pembelajaran
10 Kemenarikan, variasi, dan ketepatan teknik yang digunakan dalam
membuka pelajaran
11 Rumusan kegiatan berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan/bermakna
12 Kelengkapan instrumen Penilaian
13 Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran
14 Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pembelajaran (rangkuman, evaluasi,
refleksi, tindak lanjut)
15 Penggunaan bahasa indonesia dan tata tulis baku
16 Pengaturan alokasi waktu proporsional
Tabel 3.4 Hasil Validasi RPP
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Kegiatan Pembelajaran sudah
baik namun harus diperhatikan
alokasi waktu dengan proses
pembelajaran
Menyesuaikan alokasi waktu
selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Validasi Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
a. Test
Test yang digunakan berupa latihan mandiri dan kuis. Test ini
merupakan alat ukur hasil belajar siswa. Instrumen tes digunakan
untuk menguji kemampuan siswa pada materi aljabar. Berikut
adalah kisi-kisi dari test yang diberikan:
1) Latihan Mandiri
Tabel 3.5 Kisi-kisi Latihan Mandiri
No Komponen Penilaian Latihan Mandiri
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS
2 Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS sederhana sehingga mudah
dipahami oleh siswa
4 Keruntutan kegiatan pembelajaran pada LKS
5 Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indicator
6 Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan penggunaan aplikasi
7 Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan siswa
8 Tampilan LKS menarik
2) Kuis
Tabel 3.6 Kisi-kisi Validasi Kuis
No Komponen Penilaian Soal Kuis
1 Soal kuis sesuai indikator yang akan dicapai
2 Soal kuis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
3 Soal kuis sesuai dengan aspek kognitif
4 Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Non-test
Instrumen pengumpulan data non-test meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1) Angket
Hasil angket ini dijadikan tolak ukur untuk mengetahui
respon siswa selama pembelajaran. Lembar angket motivasi
belajar terdiri dari beberapa pertanyaan. Angket yang sudah
dibuat kemudian divalidasi oleh dua dosen ahli dengan tujuan
untuk memperoleh kritik dan saran terhadap butir-butir
pertanyaan. Kritik dan saran terhadap angket yang dibuat
sangat dibutuhkan agar angket tersebut menjadi layak untuk
diimplementasikan. Setelah divalidasi oleh dua dosen ahli
sehingga diketahui kelemahannya maka dilakukan revisi
untuk memperbaiki butir-butir pertanyaan yang diketahui
kekurangannya. Lembar validasi angket motivasi belajar
dinilai berdasarkan pedoman penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No Aspek Indikator No Item
Jumlah Positif Negatif
1. Intrinsik
a. Perasaan
Senang
1. Senang Terhadap
Pelajaran Matematika
2. Senang Terhadap
Guru Matematika
3. Senang Mengerjakan
Matematika
b. Kemauan
atau
Kesadaran
1. Nyaman Belajar di
Sekolah
2. Kemauan Siswa
Mnegerjakan Soal-
Soal Matematika
3. Kemauan Siswa
Mnegerjakan PR
c. Bertanggungjaw1. Kemauan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ab Bertaya Kepada Guru
dan Teman
2. Kesadaran Siswa
untuk Belajar
Matematika
d. Kemandirian
1. Kesadaran Siswa
untuk Mendalami
Materi
2. Kesadaran Siswa
untuk Tidak
Mencontek
3. Kesadaran Siswa
untuk Aktif di Kelas
4. Kesadaran Siswa
untuk Menyiapkan
Alat Belajar
5. Kesadaran Siswa
untuk Mencari
Informasi di Media
Sosial
2. Ektrinsik
Dorongan Dorongan untuk
Berprestasi
Tabel 3.8 Hasil Validasi Oleh Ahli
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Penulisan nomor item tidak sesuai,
maksud pertanyaan ada yang sama,
font yang berbeda, pertanyaan
disesuaikan dengan indikator, tidak
ada dorongan dari luar seperti
pemberian hadiah, dll
Penulisan nomer item sesuai,
pertanyaan yang sama dijadikan
satu pertanyaan, pertanyaan
disesuaikan dengan indikator,
diberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan dorongan dari
luar.
2) Pengamatan
Butir-butir pengamatan aktivitas siswa bersumber
dari buku Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan. Adapun kisi-kisi instrumen observasi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.9 Kisi-kisi Validasi Pengamatan
No. Aspek Penilaian Skor
Catatan Tinggi Sedang Rendah
1
Siswa siap
mengikuti proses
pembelajaran
2
Siswa
memperhatikan
penjelasan
guru/praktikan
3
Siswa menanggapi
pembahasan
pembelajaran
4 Siswa mencatat
hal-hal penting
5
Siswa
mengerjakan tugas
dengan baik
I. Analisis Data
1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di
kelas ketika media instagram diaplikasikan di kelas. Skor yang didapat
dari lembar pengamatan dianalisis, sehingga didapatkan persentase
skor hasil pengamatan dengan rumus:
Keterangan:
q = persentase skor hasil pengamatan aktivitas siswa
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
t = skor maksimal
q = 𝑟
𝑡 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif
Siswa Terhadap Pembelajaran
Persentase yang diperoleh Keterangan
q 66,68 Tinggi
33,34 q 66,67 Sedang
q ≤ 33,33 Rendah
2. Data Motivasi Belajar
Data motivasi belajar didapat dari angket yang telah diisi oleh
siswa. Angket terdiri dari pernyataan positif dan negatif, kemudian
masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Untuk
mengetahui presentasi motivasi belajar siswa secara individu,
dianalisis menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kategori Motivasi Siswa
Skor (%) Kategori
0 – 20 Sangat Rendah (E)
21 – 40 Rendah (D)
41 – 60 Sedang (C)
61 – 80 Tinggi (B)
81 – 100 Sangat Tinggi (A)
Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan:
Persentase Tinggi (%) =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑦𝑎x 100 %
Persentase Individu (%) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %
Kelas = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Data Hasil Belajar
Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa digunakan
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat
dilihat dari hasil latihan dan kuis. Untuk melihat peningkatannya dapat
dilihat dari hasil latihan mandiri siklus I dan hasil kuis siklus II. Cara
menghitung nilai siswa setiap individu adalah sebagai berikut:
Hasil setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa.
KKM siswa di SMP Pantekosta Magelang adalah 72. Kriteria skor
ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel:
Tabel 3.12 kriteria skor ketuntasan individu
Nilai Kuis Keterangan
< 72 Tidak Tuntas
≥ 72 Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus
sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi
KKM dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan 75% dari
jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara
klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
J. INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan
motivasi belajar siswa. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Penelitian
Variabel Data Awal Hasil Yang Diharapkan Di
Akhir Siklus Instrumen
Motivasi
Motivasi siswa
kelas VIII A
yaitu 55%
Persentase siswa yang mencapai
kategori motivasi tinggi atau
sangat tinggi sebanyak 75%
Angket
Hasil Belajar
Ranah Kognitif
( Tuntas KKM
72)
30 % siswanya
tuntas KKM
Persentase nilai siswa yang
mencapai KKM ≥ 72 sebanyak
75%
Tes kognitif
pada akhir
siklus (kuis)
Hasil Belajar
Ranah Afektif Belum terukur
Persentase siswa yang mencapai
kategori tinggi yaitu skor antara
66,68-100 sebanyak 75%
Lembar
Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan mediainstagram
dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Pantekosta
Magelang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari
dua pertemuan sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I diadakan pada 15 Agustus 2015 dan 20 Agustus 2015.
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 5 x 40 menit
yang dibagi dalam dua pertemuan.
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015 pada
pukul 11.45-13.05 WIB (2 x 40 menit). Uraian kegiatan pelaksanaan
dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan instrumen
pembelajaran dan instrumen penelitian yang nantinya digunakan
untuk mendukung penelitian ini. Instrumen pembelajaran yang
telah disusun meliputi silabus pembelajaran, rencana
pelaksanaaan pembelajaran (RPP) dan materi pembelajaran.
Dalam instrumen penelitian terdapat lembar pengamatan yang
digunakan untuk mengukur kemampun afektif siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2) Pelaksanaan
Adapun kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan
kelas pada pertemuan pertama ini dapat diuraiakan sebagai
berikut:
a) Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang
bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama
seorang pengamat (teman mahasiswa yang telah menjadi
guru di SMP Pantekosta Magelang) lalu menyapa siswa
agar siswa tidak terkesan kaku dan mengakrabkan diri
dengan memperkenalkan diri serta memberikan kesempatan
untuk siswa memperkenalkan diri satu per satu. Kemudian
menjelaskan maksud dan tujuan peneliti.
Gambar 4.1 Perkenalan Guru dan Murid
b) Kegiatan Pembelajaran
Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk
menggali pemahaman awal siswa tentang meteri
matematika tentang aljabar. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Guru memberikan latihan
soal untuk dikerjakan bersama teman sebangku, setelah itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
guru memberikan kesempatan agar siswa bisa mengerjakan
di papan tulis lalu menjelaskan kepada siswa yang lain
untuk mencocokkan hasil pekerjaan mereka.
Gambar 4.2 Siswa Menyelesaikan Soal di Papan Tulis
c) Diskusi Kelompok
Pada pertemuan I siswa dibagi dalam kelompok
dimana kelompok masing-masing terdiri dari 2 siswa.
Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan teman di
sampingnya. Setelah itu siswa bersama temannya
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa diminta
untuk menyelesaikan soal-soal dengan bahan faktorisasi
aljabar.
Gambar 4.3 Siswa Melakukan Diskusi
Bersama Teman Sebangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d) Presentasi Kelompok
Setelah 30 menit pengerjaan, beberapa siswa
diminta untuk mengerjakan di papan tulis dan menjelaskan
kepada teman sekelasnya.
3) Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan dibantu oleh pengamat pada
tanggal 15 Agustus 2015. Pengamat melakukan tugas untuk
mengamati proses pembelajaran dan mengisi hasil
pengamatannya pada lembar pengamatan yang sesuai dengan
pertanyaan yang ada. Pengamatan dilakukan untuk mengamati
aspek afektif siswa meliputi antusias siswa dalam menerima
pertanyaan guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam
mencari dan mencatat hal-hal penting, mempresentasikan hasil
diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain.
4) Refleksi
Pada tahap refleksi ini, untuk mengukur dan mengevaluasi
aktivitas guru dan siswa di kelas menggunakan lembar
pengamatan. Refleksi ini bertujuan untuk bahan pertimbangan
pada pelaksanaan siklus dua yakni menggunakan aplikasi
instagram dalam proses belajar mengajar dan perencanaan
pembelajaran berikutnya agar berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015,
pukul 08.35-10.35 WIB (3 40 menit). Uraian kegiatan
pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan
instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang
nantinya digunakan untuk mendukung penelitian
ini.Instrumen pembelajaran yang telah disusun meliputi
silabus pembelajaran, rencana pelaksanaaan pembelajaran
(RPP) dan materi pembelajaran. Dalam instrumen
penelitian terdapat lembar pengamatan yang digunakan
untuk mengukur kemampun afektif siswa dan soal latihan
mandiriuntuk mengukur kemampuan kognitif siswa.
2) Pelaksanaan
Adapun kegiatan pelaksanaan dalam penelitian
tindakan kelas pada pertemuan kedua ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
a) Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak
sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama seorang
pengamat lalu mempersiapkan bahan ajar yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
digunakan pada pembelajaran di kelas. Pada tahap
pedahuluan guru mengingatkan kembali pembelajaran
yang sudah dipelajari.
b) Kegiatan Pembelajaran
Guru memberikan materi pembelajaran tentang
faktor aljabar selisih dua kuadrat dan faktorisasi aljabar
bentuk x2 + 2xy + y
2 dan x
2 – 2xy + y
2 . Setiap materi
disertai dengan latihan soal dan pembahasan soal-soal
latihan yang diambil dari buku paket.
3) Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan dibantu oleh pengamat pada
tanggal 20 Agustus 2015. Pengamat melakukan tugas untuk
mengamati proses pembelajaran dan mengisi hasil
pengamatannya pada lembar pengamatan yang sesuai
dengan pertanyaan yang ada. Pengamatan dilakukan untuk
mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias siswa
dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi
kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal
penting, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi
hasil presentasi kelompok lain.
4) Refleksi
Pada tahap refleksi ini, untuk mengukur dan
mengevaluasi aktivitas guru dan siswa di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menggunakan lembar pengamatan. Refleksi ini bertujuan
untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus dua
yakni menggunakan aplikasi instagram dalam proses
belajar mengajar dan perencanaan pembelajaran berikutnya
agar berjalan dengan baik.
2. Siklus II
Pada siklus II diadakan pada 24 Agustus 2015 dan 27 Agustus 2015.
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 5 40 menit
yang dibagi dalam dua pertemuan.
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2015 pukul
11.45-13.05 WIB (2 40 menit). Uraian kegiatan pelaksanaan dalam
penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Perencanaan
Guru pelaksana mencoba merefleksikan diri mengenai hal-
hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Perbedaan dalam
pelaksanaan terdapat pada materi pembelajaran yang diberikan
yakni menggunakan instagram sebagai media gambar yang berisi
materi pembelajaran yang diberikan sebelum pembelajaran
dilaksanakan didalam kelas dengan tujuan memberikan motivasi
kepada siswa untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai
materi yang akan dipelajari, pemberian kuis yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dan angket untuk
mengukur motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
penggunaan aplikasi instagram dalam proses belajar mengajar
serta penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar.
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika kelas
VIII sebagai pelaksana tindakan melakukan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusun. Media yang digunakan adalah penggunaan aplikasi
instagram yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar matematika. Penggunaan aplikasi instagram
difokuskan kepada gambar atau foto yang dibuat sesuai dengan
materi yang akan disampaikan di dalam kelas sedangkan
pemberiaan gambar atau foto dilaksanakan sebelum kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas sehingga siswa
terlebih dahulu melihatnya di instagram.
a) Kegiatan Pra Pembelajaran
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan
mempersiapkan kondisi belajar siswa, mengabsen siswa,
memberikan apersepsi kepada siswa, dan membagikan
kertas yang berisikan materi yang telah ada di instagram
dan membagi siswa dalam beberapa kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b) Kegiatan Pembelajaran
Guru mengajak siswa dalam kelompoknya untuk
mendiskusikan materi faktorisasi bentuk ,
dengan , guru memberikan LKS (Lembar Kerja
Siswa), siswa melakukan presentasi kelompok setelah
mereka mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa), dan
bersama – sama berdiskusi hasil belajar.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan diadakan kuis untuk mengukur
pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari serta
akan diberikan angket untuk mengukur motivasi belajar
siswa.
3) Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas
guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek
yang diamati dalam lembar pengamatan.
4) Refleksi
Hasil pengamatan dalam pertemuan pertama proses
pembelajaran dengan menggunakan instagram siswa terlihat
sangat berantusias, meskipun siswa tidak secara langsung
menggunakan instagram di kelas dikarenakan sekolah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
memperbolehkan siswa untuk membawa gadget ke sekolah,
sehingga untuk tetap meneruskan penelitian ini maka guru
berinisiatif untuk mencetak gambar yang ada di instagram untuk
dibagikan kepada siswa.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2015,
pukul 08.35-10.35 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam
penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Perencanaan
Guru pelaksana mencoba merefleksikan diri mengenai hal-
hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Perbedaan dalam
pelaksanaan terdapat pada materi pembelajaran yang diberikan
yakni menggunakan instagram sebagai media gambar yang
berisi materi pembelajaran yang diberikan sebelum
pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan tujuan
memberikan motivasi kepada siswa untuk memiliki rasa ingin
tahu yang besar mengenai materi yang akan dipelajari,
pemberian kuis yang digunakan untuk mengukur kemampuan
kognitif siswa dan angket untuk mengukur motivasi siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan aplikasi
instagram dalam proses belajar mengajar serta penggunaan
aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika
kelas VIII sebagai pelaksana tindakan melakukan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusun. Media yang digunakan adalah penggunaan aplikasi
instagram yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar matematika. Penggunaan aplikasi instagram
difokuskan kepada gambar atau foto yang dibuat sesuai dengan
materi yang akan disampaikan di dalam kelas sedangkan
pemberiaan gambar atau foto dilaksanakan sebelum kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas sehingga siswa
terlebih dahulu melihatnya di instagram.
a) Kegiatan Pra Pembelajaran
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan
mempersiapkan kondisi belajar siswa, mengecek kehadiran
siswa, memberikan kuis untuk mengukur ranah kognitif,
memberikan apersepsi kepada siswa, dan membagikan kertas
yang berisikan materi yang telah ada di instagram
b) Kegiatan Pembelajaran
Guru mengajak siswa dalam kelompoknya untuk
mendiskusikan materi faktorisasi bentuk ,
dengan dan bersama – sama berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.4 Siswa Melakukan Diskusi
Bersama Teman Kelompok
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan angket terakhir untuk mengukur
motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi instagram.
3) Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas
guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek
yang diamati dalam lembar pengamatan. Selain itu pemberian
angket diakhir pembelajaran untuk mengukur keberhasilan
penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa SMP Pantekosta Magelang.
4) Refleksi
Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan
digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dalam belajar
matematika. Dalam hasil pengamatan dalam pertemuan 1 dan 2,
siklus II proses pembelajaran dengan menggunakan instagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
sudah baik, begitupun dengan hasil belajar mengalami
peningkatan dibandingkan siklus I.
B. Analisa Data
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar siswa ditentukan dengan menggunakan lembar
angket. Lembar angket dibagi menjadi 2 yakni, yang pertama angket
awal yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 untuk mengetahui
kelas motivasi terendah dari tiga kelas (VIII) di SMP Pantekosta
Magelang dan setelah ditemukan kelas dengan motivasi terendah maka
dilakukan penelitian pada kelas tersebut sehingga pada pertemuan
terakhir diberikan angket akhir yang dilakukan pada pertemuan
keempat atau yang terakhir. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang
dijawab dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju atau sangat tidak
setuju. Hasil perhitungan motivasi siswa pada siklus I didapatkan pada
kelas VIII A presentasi 55%, pada kelas VIII B dengan presentase 95%
dan pada kelas VIII C dengan presentase 85%. Dari hasil perhitungan
motivasi tersebut maka penelitian dilaksanakan pada kelas VIII A
sebagai kelas dengan hasil motivasi terendah. Sedangkan pada siklus II
motivasi dikelas VIII A meningkat menjadi 85%. Setelah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan instagram untuk meningkatkan
motivasi siswa maka pada akhir siklus II siswa diberikan angket, yang
mana dari hasil angket ini diperoleh peningkatan motivasi menjadi
85%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Setelah siswa mengisi lembar angket akhir, peneliti melakukan
wawancara singkat kepada tiga siswa yakni R. Ryan Surya Permata
Putra (Ryan), Putri Tintan Prawita (Tintan) dan Yotam Isai Khrisna S
(Yotam) yang mewakili tiga kategori, yaitu siswa yang aktif dalam
pembelajaran, siswa yang kurang aktif selama pembelajaran dan siswa
yang tidak aktif selama pembelajaran. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui ketertarikan siswa selama mengikuti pembelajaran dan
beberapa hal yang berkaitan dengan motivasi belajar.
Dari hasil wawancara kepada siswa ini diperoleh hasil bahwa siswa
tertarik dengan model pembelajaran yang menggunakan instagram,
siswa tertarik dengan motivasi dan reward yang diberikan dan ada
siswa yang merasa senang dengan diskusi kelompok karena dapat
bertukar pikiran dengan teman kelompok namun ada juga siswa yang
tidak suka kerja kelompok karena tidak dapat menyampaikan idenya
dengan baik sehingga mengikuti pendapat teman. Hal ini membuktikan
bahwa siswa mengalami kenaikan motivasi pada saat belajar dengan
media penggunaan instagram. Sesuai dengan hasil yang diharapkan
adanya peningkatan motivasi belajar siswa.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Hasil belajar ranah kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yakni dalam
setiap siklus terdapat latihan mandiri atau kuis untuk menilai
pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari bersama.
Pada siklus I diberikan 5 soal uraian, dari hasil pengerjaan terdapat
16 siswa yang tidak tuntas yaitu 80% siswa yang tidak tuntas
dalam siklus I, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah 4 siswa
yaitu 20% siswa yang tuntas dalam siklus I , dimana siswa tersebut
mendapat nilai mulai 72.
Pada siklus II, siswa diberikan kuis tentang materi yang
sudah dipelajari bersama. Dari tiga soal uraian yang diberikan,
terdapat 4 siswa yang tidak tuntas yaitu 20% siswa yang tidak
tuntas dalam siklus II, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah
16 siswa yaitu 80% siswa yang tuntas dalam siklus II dimana
siswa tersebut mendapat nilai mulai 72. Peningkatan hasil belajar
ranah kognitif I (siklus I), hasil belajar ranah kognitif II (siklus II)
menunjukkan tercapainya target yang diharapkan oleh peneliti.
b. Hasil belajar ranah afektif
Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar
pengamatan, aspek yang diamati meliputi sikap dan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan juga
dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias
siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi
kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi
kelompok lain.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil belajar ranah afektif
mengalami peningkatan. Hasil perhitungan didapatkan bahwa
semua kelompok mendapatkan skor antara 66,68-100 yang
termasuk dalam kategori tinggi. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukkan tercapainya target oleh peneliti. Berikut ini tabel
hasil observasi belajar siswa:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Kelompok Siswa
NO Nama
Kelompok
Siklus I Siklus II
Skor Kategori Skor Kategori
1 Kelompok 1 80 Tinggi 90 Tinggi
2 Kelompok 2 80 Tinggi 90 Tinggi
3 Kelompok 3 83.33 Tinggi 90 Tinggi
4 Kelompok 4 86,67 Tinggi 93,33 Tinggi
5 Kelompok 5 76,67 Tinggi 90 Tinggi
Tabel 4.2 Persentase Aspek Afektif Siswa Kategori
Tinggi Siklus I dan Siklus II
No Kategori Siklus I Siklus II
1 Tinggi 81,33% 90,67%
2 Sedang - -
3 Rendah - -
C. Pembahasan
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar diartikan sebagai usaha yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran
sangat dibutuhkan motivasi yang mendorong siswa untuk giat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Motivasi siswa pada penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan
angket awal ke kelas (VIII) di SMP Pantekosta Magelang. Dengan
subyek yang terlalu banyak yaitu, VIII A, VIII B dan VIII C maka
diputuskan untuk mengambil sampel yang layak mewakili kelas VIII
tersebut dengan tujuan untuk meminimalisir sampel dengan motivasi
terendah dari ketiga kelas. Setelah melakukan analisa pada angket awal
ini maka diperoleh data yang menunjukkan dari tiga kelas yakni kelas
VIII A, VIII B dan VIII C yang memiliki motivasi terendah yakni
kelas VIII C. Data motivasi awal untuk VIII A dengan presentase 55%,
kelas VIII B dengan presentase 95% dan kelas VIII C dengan
presentase 85%. Berikut hasil analisis motivasi belajar dari ketiga
kelas di SMP pantekosta Magelang:
a. Kelas VIII A
Gambar 4.5 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.6 Nilai Akhir Analisis Angket Motivasi Belajar Kelas VIII A
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa
kelas VIII A dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk
memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat di
kategorikan dalam rentang nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase
motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut:
Kelas = ℎ
ℎ ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas
VIII A yaitu :
Kelas =
Kelas =
Kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
b) Kelas VIII B
Gambar 4.7 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII B
Gambar 4.8 Nilai Akhir Analisis Aangket Motivasi Belajar Kelas VIII B
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa
kelas VIII B dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk
memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat
dikategorikan dalam rentang nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase
motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut:
Kelas = ℎ
ℎ ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
VIII B yaitu :
Kelas =
Kelas =
Kelas =
c) Kelas VIII C
Gambar 4.9 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII C
Gambar 4.10 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa
kelas VIII C dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk
memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat di
kategorikan dalam rentangan nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase
motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut:
Kelas = ℎ
ℎ ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas
VIII C yaitu :
Kelas =
Kelas =
Kelas =
Hasil angket motivasi belajar dari ketiga kelas diatas dapat dilihat dalam
grafik berikut ini:
Gambar 4.11 Grafik Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII A, VIII B & VIII C
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kelas A Kelas B Kelas C
Motivasi
Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dari ketiga kelas tersebut diperoleh hasil motivasi terendah pada kelas VIII
A. Oleh karena itu, penelitian dengan menggunakan media instagram
dilakukan sebanyak dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari dua kali
pertemuan. Pada pertemuan terakhir siklus II siswa diberikan angket akhir
untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VIII A. Hasil analisa
motivasi akhir sebagai berikut:
Gambar 4.12 Motivasi Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 4.13 Nilai Akhir Motivasi Kelas VIII A
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa
kelas VIII A dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk
memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat di
kategorikan dalam rentangan nilai yang ada. Untuk mengetahui
persentase motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut:
Kelas = ℎ
ℎ ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas
VIII A yaitu :
Kelas =
Kelas =
Kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Adapun grafik motivasi awal dan akhir tampak seperti gambar berikut
ini :
Gambar 4.14 Grafik Motivasi Awal dan Motivasi Akhir
2. Hasil Belajar
a. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar pada hakekatnya merupakan perubahan
tingkah laku siswa pada tingkat pengetahuan. Hasil belajar ranah
kognitif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memperoleh
data dengan hasil latihan mandiri dan tugas kelompok pada siklus I
dan tugas kelompok serta kuispada siklus II. Pada hasil belajar
siklus I diperoleh rata-rata kelas hanya 47,72%, hanya 4 siswa
yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan sebanyak
16 siswa yang belum mencapai KKM dengan total siswa 20 siswa.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Motivasi Awal Motivasi Akhir
Motivasi
Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Skor nilai tertinggi yang didapatkan siswa pada siklus I hanya
sebesar 87.
Tabel 4.3 Tes Hasil Belajar Siklus I (Ranah Kognitif)
No Kriteria Skor
1 Nilai siswa yang terendah 0.67
2 Nilai siswa yang tertinggi 87
3 Jumlah siswa yang hadir 20
4 Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai minimal
72
16
(80 %)
5 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 72 4
(20 %)
6 Rata-rata nilai 20 siswa 47,72
Gambar 4.15 Hasil Belajar Siklus I
Pada tabel diatas terlihat bahwa nilai terendah adalah 0,67
dan nilai tertinggi adalah 87. Rata-rata kelas pada siklus I adalah
47,72.
Kemudian, pada hasil belajar (test kognitif II) diperoleh hasil rata-
rata kelas mencapai 75,85, terdapat 14 siswa yang mencapai KKM
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
< KKM ≥ KKM
Siklus I
Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dan hanya 6 orang siswa yang
belum mencapai KKM. Skor nilai tertinggi yang didapatkan siswa
pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 100. Pada siklus II
siswa diberikan tiga soal uraian untuk dikerjakan sebagai nilai kuis.
Tabel 4.4 Tes Hasil Belajar Siklus II (Ranah Kognitif)
No Kriteria Skor
1 Nilai siswa yang terendah 43
2 Nilai siswa yang tertinggi 100
3 Jumlah siswa yang hadir 20
4 Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai minimal
72
4
(20 %)
5 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 72 16
(80 %)
6 Rata-rata nilai 20 siswa 79,45
Pada tabel di atas terlihat nilai terendah adalah 43 dan nilai
tertinggi adalah 100. Rata-rata kelas pada siklus II adala 79,45
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung pada siklus I,
terdapat banyak hal yang membuat hasil belajar siswa didapatkan
pada ranah kognitif rendah yaitu dari segi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung siswa masih terlihat bingung dengan
penggunaan media instagram selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga mengakibatkan banyak kelompok yang asyik
mengobrol sendiri. Faktor guru yang tidak dapat mengontrol siswa
dan mengorganisasikan siswa dengan baik selama proses
pembelajaran mengakibatkan materi tidak dapat tersampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dengan baik kepada siswa, hal tersebut menjadi refleksi guru
bersama siswa dalam pembelajaran pada siklus II.
Proses pembelajaran pada siklus II masing-masing siswa
sudah tidak terlihat bingung dikarenakan sudah terbiasa dengan
menggunakan media instagram. Siswa yang asik mengobrol pada
siklus I sudah bisa dikendalikan oleh guru karena guru pun sudah
lebih akrab dengan siswa dan mengetahui sifat masing-masing
siswa sehingga guru dapat mengontrol siswa dengan baik dan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Selain itu, dengan
peningkatan nilai kognitif pada siklus I yaitu 20% siswa yang
tuntas dan pada siklus II mencapai 80%. Hal ini membuktikan
bahwa materi yang diterima dapat dimengerti dan dipahami oleh
siswa. Beberapa fakta tersebut membuktikan bahwa
mediainstagram membantu siswa dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang. Berikut
merupakan grafik presentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam
ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4. 16 Hasil Belajar Siklus II
b. Hasil Belajar Ranah Afektif
Hasil belajar ranah afektif diperoleh dengan menggunakan
lembar pengamatan, yang digunakan untuk melihat dan mengamati
sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa
meliputi antusias siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif
dalam diskusi kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal
penting, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil
presentasi kelompok lain.
Hasil belajar ranah afektif melihat sikap, perasaan, nilai,
minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika dengan
media instagram, serta interaksi antara siswa dengan guru
merupakan salah satu indikator yang diamati dalam penelitian ini.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
< KKM ≥ KKM
Siklus II
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Data yang diperoleh pada hasil belajar ranah afektif meliputi 5
aspek, yaitu 1) siswa siap mengikuti proses pembelajaran, 2) siswa
memperhatikan penjelasan guru/praktikan, 3) siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran, 4) siswa mencatat hal-hal penting, 5)
siswa mengerjakan tugas dengan baik.
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi kelompok siswa,
dapat dihitung persentase observasi aspek afektif siswa terhadap
pembelajaran pada siklus I dan siklus II.
Siklus I
Jumlah skor kelompok 1 sampai kelompok 5 adalah: 406,67
Dari jumlah skor tersebut dibagi dengan 5 yakni terdapat lima
kelompok dan dikali 100%. Sehingga diperoleh hasil sebagai
berikut:
Siklus II
Jumlah skor kelompok 1 sampai kelompok 5 adalah: 453,33
Dari jumlah skor tersebut dibagi dengan 5 yakni terdapat lima
kelompok dan dikali 100. Sehingga diperoleh hasil sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sesuai dengan target yang diharapkan dimana pada siklus I
dan siklus II aspek afektif yang diperoleh lebih dari 66,68. Berikut
grafik hasil belajar ranah afektif:
Gambar 4.17 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif
3. Materi Instagram
Materi-materi aljabar kelas VIII yang diambil dari buku paket diolah
menjadi gambar yang di upload di instagram matematika_123. Berikut
hasil upload:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II
Afektif
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 4.18 Sifat Komutatif Gambar 4.19 Sifat Distributif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 4.20 Sifat Asosiatif Gambar 4.21 Selisih Dua Kuadrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 4.22 Bentuk
Gambar 4.23 Sifat Distributif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Gambar 4.24 Selisih Dua Kuadrat Gambar 4.25 Perkalian Suku Dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Gambar 4.26 Bentuk
Gambar 4.27 Contoh Soal (Cara 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Gambar 4.28 Cara 2 Penyelesaian
Soal Bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
D. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan keterbatasan
penelitian yaitu penelitian tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam
hal penggunaan media pembelajaran saat proses belajar-mengajar yaitu
menggunakan telepon genggam untuk memotivasi siswa melalui
pembelajaran yang telah di upload di instagram. Peraturan sekolah
melarang siswa untuk membawa telepon genggam sedangkan dalam
penelitian ini menggunakan telepon genggam untuk memotivasi siswa,
sehingga saat proses pembelajaran peneliti menggunakan lembar kerja
yang memuat hal-hal yang ada di instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII
A SMP Pantekosta Magelang, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penerapan media instagram dapat meningkatkan motivasi siswa pada
materi aljabar. Peningkatan motivasi belajar siswa dimana sesuai
dengan hasil yang diharapkan adanya peningkatan dari 55% pada siklus
I sampai 85% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan media instagram dapat
meningkatkan motivasi siswa pada materi aljabar kelas VIII A
SMP Pantekosta Magelang.
2. Penerapan media instagram dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi aljabar. Peningkatan hasil belajar siswa dimana sesuai
dengan hasil yang diharapkan adanya peningkatan dari 20% pada siklus
I sampai 80% siklus II pada ranah kognitif dan peningkatan hasil
belajar afektif dari 81,33% pada siklus I menjadi 90,67% pada siklus
II. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan media instagram dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi aljabar kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B. Saran
Beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi seluruh pihak
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Penerapan aplikasi instagram sebaiknya lebih dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran karena dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar khususnya di SMP Pantekosta Magelang.
2. Penerapan aplikasi instagram juga dapat membantu meningkatkan
hasil belajar siswa sehingga sebaiknya menjadi salah satu media dalam
proses pembelajaran saat guru mengajar.
3. Adapun pemanfaatan instagram sebagai media pembelajaran dilakukan
semaksimal mungkin yaitu dengan cara siswa diberi tugas untuk tidak
hanya follow dan like namun setiap materi yang di upload dijadikan
sebagai refleksi awal sebelum pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR PUSTAKA
@mrbambang. 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Mediakita.
Abraham H. Maslow. 1943. “A Theory of Human Motivation.”
Psychological Review, Vol. 50, No. 4, July 1943 pp. 370-396.
Akbar, Sa‟dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Ali Muhammad. 1987. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algesindo .
Amichai-Hamburger & Barak. 2009. Technology and Psychological Well-
Being. Cambridge: Cambridge University Press.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy For Learning,
Teaching And Assesing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of
Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman,
Inc.
Anni, Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang :Unnes Press.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya
Media.
Dimyati,Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman dan Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Gagne, M. Robert. 1989. Pengertian Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Kusumawardani. 2015. Hubungan Akses Media Sosial Dengan Minat Baca,
Intensitas Menonton Televisi Dan Perilaku Konsumsi Siswa Muda
di Paroki Boro. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Test dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyono. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Putradjoyo, Gunawan. 1994. Kamus Komputer Masa Kini. Jakarta: Pt. Elex
Media Komputindo.
Sardiman. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Edisi 1-21.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siti, Sumarmi. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soedijarto. 1997. Memantapkan Kinerja Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdikbud.
Sugijono. 2005. Matematika untuk SMP/MTS kelas VIII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suhadi. 2007. Petunjuk Perangkat Pembelajaran. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Sumadi, Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun FKIP. 2013. Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Widayanti. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran
Matematika Melalui Metode Collaborative Learning Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
121
Lampiran A. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran B Silabus
SILABUS
Nama Sekolah : SMP Pantekosta Magelang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Standar Kompetensi :FAKTORISASI SUKU ALJABAR
1. Memahami Bentuk Aljabar, Relasi, Fungsi, Dan Persamaan Garis Lurus
Kompetensi
Dasar Materi Ajar
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
(Menit)
Sumber/Bahan/Al
at Teknik
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
1.2.Menguraika
n bentuk aljabar
ke dalam faktor-
faktornya
Faktorisasi
dengan hukum
distributive
Menentukan
faktor suku
aljabar
Menguraikan
bentuk aljabar ke
dalam faktor-
faktornya
Diskusi Lembar kerja
siswa
2a + 6. Dimana 2a dan 6 memiliki
factor persekutuan terbesar 2
maka:
2a+ 6 = 2(a) + 2(3)
= 2 (a+3)
Buku paket :
Matematika untk
SMP/MTs, kelas
VIII
Faktorisasi
bentuk x2 +
x2 + 6x +9 =
(x)2
+ 2 (x) (3) + (3)2= (x+3)
2 Buku paket :
Matematika untk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2xy + y2 dan x
2
- 2xy + y2
SMP/MTs, kelas
VIII
Faktorisasi
selisih dua
kuadrat
Faktorkanlah bentuk-bentuk
berikut ini!
a2 – 9 = a
2 - 3
2
= (a + 3) (a – 3)
Faktorisasi
bentuk ax2 +
bx + c, dengan
a = 1
x2 + 7x + 12 = (x+3)(x+4)
Ternyata memfaktorkn bentuk x2
+ bx + c dapat dilakukan dengan
cara menentukan pasangan bilang
yang memenuhi syarat sebagai
berikut
iii) Bilangan konstan c
merupakan hasil
perkalian
iv) Koefisien x, yaitu b
merupakan hasi
penjumlahan
Faktorisasi
bentuk ax2 +
bx + c, dengan
a ≠1
Faktorkanlah 8x2 + 22x + 15
8x2 + 22x + 15 =8x
2+10x+12x+15
= 2x(4x+5) + 3(4x+5)
= (4x + 5)(2x + 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Pantekosta Magelang
Mata Pelajaran :Matematika
Kelas : VIII (Tujuh)
Semester :1 (Satu)
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan
persamaan garis lurus.
Kompetensi Dasar : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
faktornya.
Alokasi Waktu :10× 40menit (4 pertemuan).
A. Indikator
1. Menentukan faktor suku aljabar.
2. Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya
3. Menyelesaikan faktorisasi dengan hukum distributif
4. Menyelesaikan faktorisasi dengan bentuk x2 + 2xy + y
2 dan x
2 – 2xy + y
2
5. Menyelesaikan faktorisasi selisih dua kuadrat
6. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
7. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a 1
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama :
- Siswa dapat menemukan faktor suku aljabar dengan hukum distributif
dan faktorisasi bentuk x2 + 2xy + y
2 dan x
2 - 2xy + y
2
Pertemuan Kedua :
- Siswa dapat mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan
materi factor-faktor suku aljabar
Pertemuan Ketiga :
- Siswa dapat menentukan faktorisasi selisih dua kuadrat, faktorisasi
bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1 dan ax
2 + bx + c dengan a ≠ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pertemuan Keempat :
- Siswa mengerjakan kuis dengan materi-materi yang telah diberikan
untuk menguji pemahaman siswa
C. Materi Ajar
Menentukan faktor-faktor suku aljabar
D. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
E. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
No. Aspek Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi waktu
1. Pendahuluan
(apersepsi)
a. Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta
mengecek kehadiran siwa
b. Mempersiapkan siswa untuk belajar
(mengkondidikan kelas, mengatur posisi
duduk, dll)
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari materi ini.
e. Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan
cara mengaitkannya dengan kehidupan siswa
a. Siswa bersemangat dan antusias
b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran
c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari
d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat
pembelajaran
e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan
pembelajaran
15 menit
2. Kegiatan Inti
(eksplorasi)
Dalam kegiatan eksplorasi :
a. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh
guru mengenai penggunaan aljabar dalam kehidupan
sehari-hari dan cara menguraikan bentuk aljabar ke
dalam faktor-faktor (memfaktorkan bentuk aljabar),
kemudian siswa dan guru mendiskusikan materi
tersebut
b. Siswa dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai cara memfaktorkan bentuk
aljabar yang mempunyai faktor yang sama (factor
persekutuan)
c. Mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
materi sehingga terjadi interaksi dua arah
d. Mengerjakan soal latihan dalam buku paket
e. Menjelaskan inti materi yaitu menentukan faktor-faktor
suku aljabar
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam
kelompok
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan
materi yang disampaikan
50 menit
(elaborasi) Dalam kegiatan elaborasi : a. Siswa mempresentasikan hasil kerja 15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis.
Guru memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan
mempresentasikannya (teman yang lain menanggapi)
kelompoknya
b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok
presenter
c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada
kelompok prensenter
d. Siswa mengerjakan kuis individu
(konfirmasi)
Dalam kegiatan konfirmasi :
Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
belum terjawab saat presentasi.
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
Guru memberikan motivasi bagi siswa
yang kurang aktif.
a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah
dipelajari
b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman
belajar
10 menit
3 Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup :
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari.
b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
c. Guru mengingatkan siswa agar mepelajari untuk
materi berikutnya.
Pertemuan Kedua
No. Aspek Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi waktu
1. Pendahuluan
(apersepsi)
- Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta a. Siswa bersemangat dan antusias
b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
mengecek kehadiran siwa
- Mempersiapkan siswa untuk belajar
(mengkondidikan kelas, mengatur posisi
duduk, dll)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari materi ini.
- Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan
cara mengaitkannya dengan kehidupan siswa
pelajaran
c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari
d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat
pembelajaran
e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
(eksplorasi)
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru dan siswa mendiskusikan mengenai
faktorisasi aljabar bentuk x2 + 2xy + y
2 ,
faktorisasi aljabar bentuk x2 - 2xy + y
2 dan
faktorisasi aljabar selisih dua kuadrat
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi
antarsiswa sertaantara siswa dan guru
Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam
kelompok
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan
materi yang disampaikan
50 menit
(elaborasi)
Dalam kegiatan elaborasi :Guru
memfasilitasi siswa melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis.
Guru memfasilitasi siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar.
Guru memfasilitasi siswa membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
Guru memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun
a. Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok
presenter
c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada
kelompok prensenter
d. Siswa mengerjakan kuis individu
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
kelompok.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan oleh guru sebagai tugas
(konfirmasi)
Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
belum terjawab saat presentasi.
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif.
a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah
dipelajari
b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman
belajar
10 menit
3 Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup :
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari.
b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
c. Guru mengingatkan siswa agar belajar untuk
materi berikutnya.
Pertemuan Ketiga
No. Aspek Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi waktu
1
Pendahuluan
(apersepsi)
a. Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta
mengecek kehadiran siwa
b. Mempersiapkan siswa untuk belajar
(mengkondidikan kelas, mengatur posisi duduk,
dll)
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari materi ini.
e. Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan cara
mengaitkannya dengan kehidupan siswa
a. Siswa bersemangat dan antusias
b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran
c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari
d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat
pembelajaran
e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan
pembelajaran
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3. Kegiatan Inti
(eksplorasi)
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru dan siswa mendiskusikan mengenai
materi faktorisasi bentuk ax2 + bx + c
dengan a = 1 dari Instagram
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi
antarsiswa serta antara siswa dan guru
Melibatkan siswa secara aktif dalam
penyelesaian soal latihan
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam
kelompok
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan
materi yang disampaikan
50 menit
(elaborasi)
Dalam kegiatan elaborasi :
Guru memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis.
Guru memfasilitasi siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar.
Guru memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok.
Siswa menuliskan hasil pekerjaannya di
papan tulis dan mempresentasikannya
(teman yang lain menanggapi)
a. Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok
presenter
c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada
kelompok prensenter
d. Siswa mengerjakan kuis individu
15 menit
(konfirmasi)
Dalam kegiatan konfirmasi :
Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
belum terjawab saat presentasi.
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
Guru memberikan motivasi bagi siswa
yang kurang aktif.
a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah
dipelajari
b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman
belajar
10 menit
3 Kegiatan Akhir Dalam kegiatan penutup :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman mengenai materi yang telah
dipelajari.
b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
c. Guru mengingatkan siswa bahwa akan diadakan
kuis pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengingatkan siswa agar belajar untuk
materi berikutnya.
Pertemuan Keempat
No. Aspek Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi waktu
4. Pendahuluan
(apersepsi)
a. Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta
mengecek kehadiran siwa
b. Mempersiapkan siswa untuk belajar
(mengkondidikan kelas, mengatur posisi duduk,
dll)
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari materi ini.
e. Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan cara
mengaitkannya dengan kehidupan siswa
a. Siswa bersemangat dan antusias
b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran
c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari
d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat
pembelajaran
e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan
pembelajaran
15 menit
5. Kegiatan Inti
(eksplorasi)
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru memberikan kuis untuk menguji
pemahaman siswa mengenai materi yang
telah dipelajari
Guru dan siswa mendiskusikan mengenai
materi faktorisasi bentuk ax2 + bx + c
dengan a ≠ 1 dari Instagram
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam
kelompok
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan
materi yang disampaikan
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
antarsiswa serta antara siswa dan guru
Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
(elaborasi)
Dalam kegiatan elaborasi :
Guru memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis.
Guru memfasilitasi siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar.
Guru memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan oleh guru sebagai tugas
Siswa menuliskan hasil pekerjaannya di
papan tulis dan mempresentasikannya
(teman yang lain menanggapi)
a. Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok
presenter
c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada
kelompok prensenter
d. Siswa mengerjakan kuis individu
15 menit
(konfirmasi)
Dalam kegiatan konfirmasi :
Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
belum terjawab saat presentasi.
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
Guru memberikan motivasi bagi siswa
yang kurang aktif.
a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah
dipelajari
b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman
belajar
10 menit
3 Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup :
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman mengenai materi yang telah
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
c. Guru memberikan angket motivasi akhir untuk
diisi oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
F. Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran
Matematika untuk SMP/MTS kelas VIII
Papan tulis
Alat tulis
H. Instrumen Penilaian
Jenis Instrumen Penilaian: test dan non test
1. Test :
a. Latihan Soal
1) Pertemuan III
Kisi-kisi
No. Indikator Nomor soal
1. Menyelesaikan faktorisasi dengan hukum
distributif
2. Menyelesaikan faktorisasi selisih dua kuadrat
3. Menyelesaikan faktorisasi dengan bentuk x2
+ 2xy + y2 dan x
2 – 2xy + y
2
4. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx +
c dengan a = 1
5. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx +
c dengan a 1
b. Kuis
2) Pertemuan IV
Kisi-kisi
No. Indikator Nomor soal
1. Menyelesaikan faktorisasi dengan hukum
distributif
1
2. Menyelesaikan faktorisasi selisih dua kuadrat 2
3. Menyelesaikan faktorisasi dengan bentuk x2
+ 2xy + y2 dan x
2 – 2xy + y
2
3
4. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx +
c dengan a = 1
2. Non Test:
Keaktifan siswa selama pembelajaran
(dinilai berdasarkan form pengamatan keaktifan siswa selam
pembelajaran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LKS : SIKLUS 1
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Sekolah : SMP Pantekosta, Magelang
1. Faktorkanlah Bentuk-Bentuk Aljabar Berikut :
a. 2x + 2y
b. X2 + 3x
c. 5ab + 10b
d. 2x – 8x2y
2. Soal dalam buku Paket, halaman 18 (Latihan 6) : No 1-3
3. Faktorkanlah Bentuk Aljabar Berikut
a. x2 – 4
b. a2
+ 9b2
c. 4p2
– 36
d. 9x2
-25y2
4. Faktorkanlah Bentuk Aljabar Berikut
a. X2+5X+6
b. X2+2X-8
5. Faktorkanlah Bentuk Aljabar Berikut:
a. 2x2+11x+12
b. 6x2+16+8
~~~GOD BLESS~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
KUIS
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Sekolah : SMP PANTEKOSTA MAGELANG
1. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini!
a. 5ab + 10b
b. -15p2
+ 10pq
2. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini!
a. 16m2
– 9n2
b. 4q – p2
3. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini!
a. P2 + 2pq + q
2
b. x2
– 4x + 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran B.2 Validasi Angket Motivasi Oleh Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran B.3 Hasil Pengamatan Belajar oleh Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran B.4 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran B.5 Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran B.6 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI