PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH
TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN
AL-HIDAYAH JAMBI
SKRIPSI
DWI WULANDARI GULTOM
NIM. TP. 161447
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH
TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN
AL-HIDAYAH JAMBI
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam
DWI WULANDARI GULTOM
NIM. TP. 161447
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Nama : Dwi Wulandari Gultom
Nim : TP. 161447
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :Penggunaan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi
Skripsi ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya metode dan sistem
pengajaran mata pelajaran AKIDAH AKHLAK, serta sistematika pembelajaran yang
tidak efektif dan efisien. Sehingga bagi siswa pelajaran yang disajikan oleh guru tidak
menarik dan membekas dalam ingatan para siswa. Proses pembelajaran yang diterapkan
masih menggunakan metode Teacher Center atau semua pembelajaran berpusat pada
guru. Metode ini berbeda dengan metode Inkuiri, metode ini digunakan untuk bertujuan
agar hasil dari proses belajar mengajar lebih mantap dan memotivasi siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan melalui proses Inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah
pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam 3 (tiga) siklus. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, data yang telah
dikumpulkan kemudian diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka, penerapan
pembelajaran metode inkuiri juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas
VII Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi pada siklus I diperoleh persentase rata -rata
pada kategori sedang dengan persentase 52,24%. Pada siklus II diperoleh hasil
kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu persentase
75,68%. Pada siklus III diperoleh hasil kemampuan berpikir siswa diperoleh rata-rata
persentase hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada kategori sangat tinggi dengan
persentase 90%. Sehingga penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode inkuiri
vii
ABSTRACT
Name : Dwi Wulandari Gultom
Nim : TP.161447
Department : Education Of Islamic Study/Faculty Of Education
And Teacher Training
Tittle : The Use Of Inquiry Learning Methods To Improve Student
Learning In Akidah Akhlak Subject At Seventh Grade Of Alhidayah
Boarding School
This thesis is based on the less developed method and teaching system of science
subjects, as well as ineffective and efficient systematic learning. So for students the
lessons presented by teachers are not interesting and imprint in the memory of the
students. The learning process applied still using Teacher Center method or all teacher-
centered learning. This method is different from the method of recitation, this method is
used to aims for the results of teaching and learning process more steady and motivate
students.
The purpose of this study is to know through the process of recitation can
improve the learning outcomes of students in grade VII (seventh) Madrasah Ibtidaiyah
Darussalam on science subjects (Akidah Akhlak). The method used in this research is
classroom action research, and the type of research used is field research. This research
was conducted in 3 (three) cycles. While data collection techniques used are observations
and interviews, data that has been collected and then processed by way of data reduction,
data presentation and drawing conclusions.
In line with the increasing student learning activity, the application of learning
recitation method also improve the critical thinking ability of grade 6 students of MTs
AL-Hidayah Jambi City in cycle I obtained average percentage in medium category with
51,30% percentage. In the second cycle obtained the students' critical thinking ability
obtained on average in the high category that is 75.21% percentage. In the third cycle
obtained students 'thinking ability obtained the average percentage of students' critical
thinking ability on very high category with the percentage of 90.21%. So the application
of recitation methods can improve the critical thinking skills of grade 6 students MI
Darussalam Jambi City.
Keywords: Learning Outcomes, Recitation Methods
viii
MOTTO
( 11 لرعد سورة:)
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia. (Q.S. Ar-Ra‟ad : 11) (Anonim, Al-qur‟an dan Terjemahan, 2010)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Dengan rasa syukur dan bahagia kupersembahkan skripsi ini untuk
Ayahanda Khairuddin Gultom dan Ibunda tercinta Nur Aisyah serta Adikku Muhammad
Omi Habillah dan Muhammad Harun Ar-Rasyid Gultom yang selalu memperjuangkan
hidupku dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang, sebagai bukti dan rasa
banggaku,
selalu ada do‟a agar beliau diberikan kesehatan, serta umur panjang.
Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku,
sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, Berguna bagi
Agama, Bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani kehidupan dimasyarakat .
untuk calon pendamping hidupku Riyamizard Zazuli yang selalu bersamaku dalam suka
maupun duka, Kuucapkan terimah kasih yang tak terhingga atas segala yang telah
diberikan dalam perjalan hidupku.
Dan untuk keluargaku yang kucinta dan kusayangi seumur hidupku.
Juga untuk sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu
mendukung dan memotivasi, memberi arahan serta masukan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya kepada kita semua.
Aaamiiin ya Robbal‟alamin.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha „Alim yang
kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga skripsi ini
dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saw pembawa risalah
pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian
skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi, baik moril maupun
materil. Untuk itu, melalui kolom ini Penulis ingin menyampaikan terimah kasih dan
penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadhlilah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr.H.Ahmad Madani, M. Pd.I Dan Bapak Habib Muhammad S.Ag M.Ag
selaku Dosen pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah rela
mengorbankan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk setia mendidik dan
membimbing kami dari semester 1 hingga menjadi sarjana dan para karyawan dan staf
yang berada di ruang lingkup Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan.
5. Bapak Kepala Sekolah, beserta guru dan siswa di MTs PKP Al-Hidayah Jambi yang
telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.
6. Sahabat-sahabat mahasiswa seperjuangan yang telah menjadi pathner diskusi dalam
penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan. Aaamiiin.
Jambi, April 2020
Penulis
Dwi Wulandari Gultom
NIM. TP. 161447
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
NOTA DINAS ....................................................................................................... ii
PENGESAHAN............................................................................................... ....... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ...........................................................................................................vii
MOTTO.... ......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………….xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Fokus Penelitian................................................................................... 9
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 9
BAB II PEMBAHASAN
A. LandasanTeori ................................................................................... 11
B. Studi Relevan .................................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ............................................................ 21
B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................ 22
xii
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 22
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 29
F. Uji keterpercayaan Data ..................................................................... 32
G. Jadwal Penelitian........................................................................ ........ 33
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum .................................................................................. 34
B. Temuan Khusus dan Pembahasan.............................................. ......... 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 91
B. Saran .................................................................................................. 91
C. Kata Penutup...................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR BAGAN
2.1 Kerangka berpikir pembelajaran metode inkuiri yang di tentukan
3.1 Model siklus penelitian tindakan kelas (PTK)
4.1 Daftar Struktur organisasi MTs Swasta PKP Al-Hidayah
4.2 Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri
4.3 Akitivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri
4.4 Hasil test Kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri
4.5 Indikator test kemampuan berpikir kritis siswa
xiv
DAFTAR TABEL
3.1 Jadwal Penelitian
3.2 Pedoman persentase rata-rata hasil observasi aktivitas guru dan siswa
3.3 Klasifikasi persentase nilai kriteria berpikir kritis siswa
4.1 Struktur kurikulum peserta didik kelas VIII dan IX
4.2 Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk peserta didik kelas VII
MTs Swasta PKP A-Hidayah
4.3 Nama guru yang mengajar di MTs Swasta PKP A-Hidayah
4.4 Kriteria ketuntasan maksimum setiap mata pelajaran T.A 2019/2020
4.5 Daftar Wali Kelas
4.6 Rekapitulasi keadaan siswa Mts MTs Swasta PKP A-Hidayah
4.7 Nilai Ulangan siswa kelas VII
4.8 Perencanaan siklus I
4.9 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri (Siklus I)
4.10 Observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan aktivitas
mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri (Siklus I)
4.11 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri (Siklus I)
4.12 Perencanaan siklus II
4.13 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri (Siklus II)
4.14 Observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan aktivitas
mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri (Siklus I)
4.15 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri (Siklus II)
4.16 Perencanaan siklus III
4.17 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri (Siklus III)
4.18 Observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan aktivitas
mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri (Siklus III)
4.19 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode
Inkuiri (Siklus II)
xv
4.20 Persentase aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri
4.21 Persentase aktivitas mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri
4.22 Persentase Kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII dengan
menggunakan metode Inkuiri
4.23 Persentase masing-masing indicator kemampuan berpikir kritis siswa
kelas VII pada siklus I,II,dan siklus III
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar
untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dari penjabaran diatas
jelas dapat dipahami bahwa pendidikan itu merupakan proses manusia
membina perkembangan manusia secara sadar dan sistematik.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu upaya manusia
secara sadar yang tujuan nya bersifat ganda yaitu mengembangkan
kepribadian dan kemampuan manusia. Pendidikan ditujukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi : “ Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
(Mona Arisca, 2017 :1)
Dalam perspektif proses pembelajaran di sekolah, guru mempunyai
peranan penting, didamping faktor-faktor lain seperti sarana, kurikulum,
siswa, evaluasi, serta metode. Kesemuanya itu akan bermanfaat jika
dilaksanakan oleh guru professional. Peran dan posisi guru tersebut dalam
kenyataan nya banyak menemui hambatan.
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Baik dalam penguasaan materi, metode, media, maupun dalam
melaksanakan evaluasi. Dalam hal ini guru harus mampu menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar, sehingga untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai materi pelajaran lebih
efisien dan efektif. (Mutia wati, 2016 : 1)
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi
suatu Negara, karena pendidikan memiliki andil yang besar terhadap
kemajuan bangsa, baik secara ekonomi maupun sosial. Hal ini sesuai
dengan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan
nasional, isinya yaitu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. (Anonim, 2014 : 3).
Sehingga tugas pendidik disini bukan hanya memberikan ilmu
pengetahuan saja, namun selaras dengan pembentukan karakter peserta
didik melalui perbaikan akhlak, sikap dan tingkah laku yang baik sesuai
syariat. Namun juga mampu menciptakan metode serta strategi yang
mampu membuat peserta didik lebih efektif dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Berpikir kritis merupakan interpretasi dan evaluasi yang terampil
dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi.
(Alec Fisher, 2009 : 10).
Padahal berpikir kritis dapat dilatih pada semua orang untuk
dipelajari. Disinilah peranan pendidikan memberikan suatu konsep cara
belajar yang efektif.
Pada proses pelaksanaan pendidikan disekolah, guru memegang
peranan yang menentukan untuk mengembangkan potensi anak, maka
pada akhirnya tergantung pada guru dalam memanfaatkan kemampuan
yang ada. Dalam hal ini guru mempunyai peranan sebagai fasilitator,
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
motivator, pemacu dan pemberi inspirasi bagi peserta didik agar mencapai
tujuan yang diharapkan (Mulyasa, 2007 : 53).
Semua hal tersebut sangat menentukan terhadap keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan kegiatan
interaksi antara guru- siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif dan mencapai tujuan belajar.
Mengingat akan penting nya peran pendidikan, telah banyak usaha
yang akan dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan
diantaranya meningkatkan kualitas guru, perbaikan dan pengembangan
kurikulum serta meningkatkan sarana dan prasarana. Tujuan dari semua
usaha tersebut adalah meningkatkan mutu yang terlihat dari pemahaman
siswa serta kemampuan guru dalam meramu proses pembelajaran. Oleh
sebab itu, guru harus memiliki kapabilitas dan keterampilan dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Kemajuan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya
yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan
nasional. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana
proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Seorang guru dituntut untuk
teliti dalam memilih serta mampu menyajikan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien secara menarik, sehingga siswa dapat merespon ilmu
yang diberikan dengan baik. Salah satu tugas guru yakni mampu
mendesain media pembelajaran yang menarik sehingga proses
pembelajaran tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Penggunaan metode dalam suatu proses pembelajaran sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.
Dikarenakan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung
harus adanya interaksi atau stimulus respon yang baik antara seorang guru
dan siswa, serta siswa dengan siswa lainnya. Bila siswa hanya
mendengarkan informasi dari guru, keterlibatan dalam proses
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
pembelajaran boleh dikatakan tidak ada, kalaupun siswa terlibat maka
keterlibatan itu terjadi kurang sekali.
Misalnya, siswa terlibat hanya sebatas menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas VII A sekolah
Madrasah Tsanawiyah pondok karya pembangunan Al-Hidayah jambi
yang proses pembelajaran nya berlangsung secara monoton tanpa adanya
hubungan yang komunikatif antara siswa dengan siswa yang lain.
Bahkan menimbulkan rasa bosan pada siswa saat mengikuti proses
pembelajaran, hal tersebut disebabkan oleh guru yang melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode belajar yang sering
dipakai seperti metode ceramah, dan menyuruh siswa untuk menyalin
materi pelajaran di buku mereka siswa jarang melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan
Siswa sebagai objek belajar mempunyai cara belajar yang beragam
dan membutuhkan cara atau metode yang berbeda. Di dalam belajar daya
tangkap siswa berbeda, oleh karena itu guru haruslah mengatur strategi
yang sangat tepat dalam memilih metode pembelajaran.
Didalam pendidikan islam masalah metode juga mendapat
perhatian utama. Firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 :
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.
Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan
antara yang hak dengan yang bathil.
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Adapun tujuan ayat ini diturunkan adalah untuk menunjukkan
tentang bagaimana kita mengajar dengan baik dan bagaimana pula kita
memilih cara yang tepat untuk mengajarkan murid kita.
Metode mengajar dapat membantu guru untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran sehingga kompetensi yang direncanakan dapat
tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu guru hendaknya mampu
menerapkan metode yang sesuai dan tepat sebagai upaya mancapai
keberhasilan pembelajaran. Banyak alternatif metode pembelajaran yang
dapat dipilih dan digunakan oleh guru, Tiap-tiap metode memiliki
kelemahan dan kelebihan tidak dapat dipandang sempurna dan cocok
dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi yang
diajarkan. Untuk itu, sebaiknya guru memilih metode pembelajaran yang
tepat yang akan digunakan untuk suatu pokok bahasan.
Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai akan menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif. Efektif yang dimaksud ialah agar apa
yang diajarkan kepada siswa bukan hanya dapat diserap atau dihapal saja
untuk beberapa saat, tetapi harus dapat dikembangkan juga melalui daya
pikirnya.
Dalam pengajaran disekolah, materi pelajaran dapat disampaikan
dengan memberi atau menjawab pertanyaan- pertanyaan siswa dan dapat
pula dengan meminta pendapat-pendapat dari hal yang telah diketahui
siswa. Diantara berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam
proses pengajaran, diantaranya adalah metode inkuiri.
Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan metode pembelajaran
yang memberi ruang sebebas-bebasnya bagi siswa untuk menemukan
gairah dan cara belajarnya masing-masing. Siswa tidak lagi dipaksa untuk
belajar dengan gaya atau cara tertentu, mereka dikembangkan untuk
menjadi pembelajar yang kreatif dan produktif. Nilai positifnya, mereka
tidak hanya akan mengetahui (know), tetapi juga memahami (understand)
intisari dan potensi-potensi pengembangan atas materi pelajaran tertentu.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Titik tekan utama pada pembelajaran berbasis inkuiri tidak lagi
berpusat pada guru (teacher-centered instruction), tetapi pada
pengembangan nalar kritis siswa (student-centered approach). Siswa
diminta tidak hanya menerima, melainkan juga menelaah, memilah dan
memberi respons atas materi pelajaran yang diberikan. Jadi, dalam konteks
ini, guru bukan lagi „setir‟ yang menentukan arah haluan pembelajaran, ia
hanya akan berfungsi laiknya „pemantik‟ yang menghidupkan semangat
dan motivasi belajar siswa untuk kemudian membiarkan siswa menikmati
proses belajar tersebut. (Khoirul Anam, 2015: 12)
Setelah penulis melakukan observasi lapangan di Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi, terlihat
bahwa guru bidang studi Akidah Akhlak mengajar sudah menggunakan
metode pembelajaran, tetapi penggunaan metode inkuiri ini belum pernah
digunakan terutama di kelas VII. Sejauh ini, dari pengamatan dan hasil
wawancara penulis, guru cenderung menggunakan metode teacher center.
Siswa juga kurang aktif dan cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan hanya
beberapa siswa yang mampu menjawabnya.
Demikian juga, setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun
siswa yang berani untuk bertanya dan mau menunjukkan kemampuan
untuk menunjukkan ide atau gagasan dan siswa lebih cendrung menghafal
materi dalam proses pembelajaran. Untuk memupuk kreativitas siswa
dalam pembelajaran Akidah Akhlak, terutama menyangkut kemampuan
cara berpikir siswa, maka perlu suatu metode pembelajaran yang
mendorong siswa menjadi pemikir yang baik, yang mampu memberikan
banyak alternatif jawaban terhadap suatu permasalahan.
inquiry merupakan alternatif yang tepat karena metode tersebut
berorientasi pada kemampuan siswa untuk mengemukakan ide sebanyak
mungkin dalam pemecahan suatu persoalan. Siswa di Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi kurang aktif
dan cendrung pasif.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VII di Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi lebih
berorientasi kepada teacher center. Sehingga siswa-siswa kelas VII MTs
Al-Hidayah Kota Jambi kurang aktif dan tidak kritis dalam menanggapi
suatu pembelajaran.
Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahami mata pelajaran Akidah Akhlak dan tidak melatih siswa
untuk berpikir secara kritis. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak
seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan, siswa kelas VII hasil
belajarnya masih tergolong rendah, dari data yang diperoleh peneliti di
sekolah tersebut hasil belajar siswa pada materi Rukun iman dan sifat
wajib Allah yang belum tuntas 18 orang atau 62,06% siswa mendapatkan
nilai dibawah standar ketuntasan minimum (KKM), dan 37,93%
diantaranya memperoleh nilai diatas standar ketuntasan minimum (KKM).
Rata-rata nilai ulangan harian Akidah Akhlak siswa yang didapatkan
sebesar 59,65 sedangkan standar ketuntasan yang telah ditetapkan sekolah
adalah 70.
Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa pada materi
tersebut perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa dalam menanggapai persoalan maka akan meningkat juga hasil
belajar siswa.
Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai
“PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH
TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN AL-HIDAYAH
JAMBI
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
1. Kegiatan pembelajaran berlansung monoton guru menyampaikan
materi dengan metode teacher center, dimana dalam kegiatan belajar
mengajar siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru.
2. Dalam kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak guru belum pernah
menggunakan metode inquiry, sehingga siswa lebih cendrung
menghapal materi Akidah Akhlak
3. Pada proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dan
cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani
menjawabnya dan setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun
siswa yang berani untuk bertanya.
4. Hasil belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan 62,06% siswa tidak
mencapai Standar Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu 70%
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
C. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian sebagai berikut ini adalah:
1. Berpikir Kritis yang dimaksud adalah pencapain siswa pada materi
iman kepada Allah dan sifat-sifat Wajib Allah Dengan menilai
kemampuan berpikir kritis dengan indikator-indikator sebagai berikut;
mempertanyakan permasalahan, menguji kebenaran permasalahan,
menilai/membandingkan hasil dengan kriteria, membuat kesimpulan
dari permasalahan.
2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari skor
indikator berpikir kritis siswa pada ranah kognitif diperoleh dari hasil
tes kemampuan berpikir kritis siswa dalam bentuk uraian yang terdiri
dari 5 soal.
D. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas dapat diambil rumusan
masalah yaitu :
Apakah metode pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII Madrasah Tsanawiyah
Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata
pelajaran Akidah Akhlak melalui metode inquiry kelas VII
Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah
Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
a) Kegunaan Teoritis
Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk
mendapatkan teori baru tentang peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
melalui penggunaan metode inquiry sehingga dapat menambah
wawasan berpikir untuk dapat dijadikan dasar bertindak bagi
pendidik dan dunia kependidikan pada umumnya, baik oleh
penulis Penelitian Tindakan Kelas ini maupun penulis lainnya.
b) Kegunaan Praktis
(1) Bagi dunia pendidikan, khususnya bagi para guru,
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran
yang efektif digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan
menyenangkan serta dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa khususnya pada mata pelajaran
Akidah Akhlak.
(2) Bagi siswa, dengan diberikannya materi Akidah
Akhlak dengan menggunakan metode pembelajaran
inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa, dapat melatih siswa untuk dapat
membandingkan, menghubungkan, mengevaluasi, dan
menilai suatu gagasan dari sebuah permasalahan yang
akan dipecahkan.
(3) Bagi sekolah, penelitian ini paling tidak dapat dijadikan
masukan untuk mengoptimalkan penggunaan metode
pembelajaran inquiry dalam kegiatan pembelajaran
yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dalam proses pendidikan, diperlukan perhitungan tentang kondisi dan
situasi dimana proses tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dengan
perhitungan tersebut tujuan yang hendak dicapai menjadi terarah karena segala
sesuatunya direncanakan secara matang. Itulah sebabnya pendidikan agama
Islam memerlukan strategi yang mantap dalam melaksanakan proses
pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada.
Proses tersebut ditemui hambatan serta gangguan baik internal
maupun eksternal yang menyangkut kelembagaan atau lingkungan
sekitar.Strategi biasanya berkaitan dengan taktik terutama banyak dikenal
dalam lingkungan militer,taktik adalah segala carah dan daya untuk
menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi memperoleh hasil yang diharapkan
secara maksimal. (Arifin, 2006, hlm 39)
metode adalah cara untuk dapat memperoleh suatu tujuan atau
memenangkan suatu pertandingan dengan memperhatikan faktor-faktor
kekuatan yang dimiliki oleh team atau perseorangan yang bersangkutan.
Istilah metode biasanya dipakai di militer, olah raga ataupun bentuk
permainan lainya. Istilah strategi bila digunakan di bidang pembelajaran
berarti cara atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan agar tujuan pembelajaran
itu bisa berhasil, dimana keberhasilan itu melibatkan peran guru maupun
siswa.
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk mencapai sasaran yang telah di tentukan.Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum guru anak didik
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan” (Djamarah, 2002, hlm. 5).
Strategi pada hakikatnya adalah pengetahuan atau seni
mendayagunakan semua faktor/kekuatan untuk mengamankan sasaran
kependidikan yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan
dalam operasionalisasi sesui dengan situasi dan kondisi lapangan yang ada.
Termasuk pula perhitungan tentang hambatan-hambatannya baik berupa fisik
maupun yang bersifat nonfisik seperti mental spiritual dan moral baik dari
subjek maupun lingkungan sekitar” (Arifin, 2006, hlm. 39-40).
Dick dan Carey (1980) menjelasaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan
kegiatan belajar yang atau digunakan guru dalam rangka membantu peserta
didik mencapai tujuan pemebelajaran tertentu”. (B. Uno, 2009, hlm. 01)
Beberapa defenisi yang dikemukakan penulis diatas. Dapat diketahui
bahwa, “strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan yang berisi
serangkaian kegiatan yang didesain secara khusus (baik metode, pemanfaatan
berbagai sumber daya) untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Misal
strategi pembelajaran yang berbentuk metode, untuk melaksanakan strategi
pembelajaran ekspositori dapat digunakan metode ceramah sekaligus metode
Tanyajawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia, termasuk menyediakan dan menggunakan media pembelajaran,
karena strategi pembelajaran tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa disertai
metode pembelajaran yang tepat.
2. Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri
Istilah inquiry berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiri yang berarti
pertayaan atau penyelidikan.Pembelajaran inquiry adalah suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki dengan sistematis, kritis, logis, dan analitis
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
sehingga siswa dapat meremuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.Pembelajaran inquiry dibangun asumsi bahwa sejak lahir manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.Rasa ingin tahu
tentang keadaan alam disekelilingnya tersebut merupakan fitrah sejak lahir
melalui indera penglihatan, indera pendengaran, dan indera yang
lainya.Keigintahuan manusia terus menerus berkembang hingga dewasa
dengan menggunakan otak dan pikirannya (Sanjaya, 2006, hal. 194).
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang dialami.
Menurut A. Tabranu Rusyam dkk metode inquiry merupakan strategi dimana
pendidik menyajikan bahan tidak dalam bentuk yang final, tetapi peserta didik
diberi peluang dan kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri melalui
metode pemecahan masalah”.(Ramayulis, 2010, hlm. 277)
Jadi Strategi inquiry tidak hanya mengembangkan kemampuan
intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan
emosional dan pengembangan keterampilan.
Dengan menggunakan strategi inquiry dapat diperkirakan peserta
didik akan memiliki keterampilan konseptual, pemecahan masalah, dan
pengambilan keputasan yang bermanfaat dalam menghadapi berbagai masalah
dalam kehidupannya. Strategi inquiry merupakan strategi mengajar yang
berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Strategi
ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
kreativitas dalam pemecahan masalah.Siswa benar-benar ditempatkan sebagai
subjek belajar (Sudjana, 2009: 154-155).
Kutipan diatas dapat pahami Strategi Pembelajaran Inquiry adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya
dari suatu masalah yang ditanyakan kepada siswa.
Joyce (Joyce, 1992) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang
merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu: Aspek
sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang
mengundang siswa berdiskusi, Berfokus pada hipotesis yang perlu diuji
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
kebenarannya, Penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses
pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana
lazimnya dalam pengujian hipotesis. Ciri utama strategi pembelajaran inquiry
adalah:
a. Strategi pembelajaran inquiry menekankan kepada aktifitas siswa
secaramaksimal untuk mencari dan menemukan, dengan demikian strategi
ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar.
b. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.
c. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secarah sistematis, kritis, logis dan analitis.
1. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inquiry
Adapun keunggulan dan kelemahan strategi belajar inquiry menurut (Eggen
& Kauchak, 1996) adalah sebagai berikut:
a. Keunggulan
a) Strategi pembelajaran inquiry mampu mendorong siswa untuk
berpikir atas inisiatif sendiri membantu siswa mengembangkan
konsep diri yang positif, mengembangkan bakat individu siswa
secara optimal dan menciptakan suasana akademik yang
mendukung berlangsungnya pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
b) Strategi pembelajaran inquiry dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan diatas rata-rata.
c) Strategi inquiry memberikan ruang bagi siswa belajar sesuai dengan
gaya belajar masing-masing.
a. Kelemahan
a) Kegiatan dan keberhasilan siswa sulit dikontrol.
b) Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara siswa yang
memiliki kemapuan diatas rata-rata dengan siswa yang
berkemampuan rata-rata.
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
c) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi
pembelajaran inquiry sulit diimplementasikan oleh setiap
guru.
3. Pengertian Hasil Belajar
Seseorang dikatakan belajar ketika terjadi perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman.Maka kegiatan atau usaha untuk mencapai
perubahan, seperti tingkah laku itu termasuk belajar.Hasil merupakan
peristiwa yang bersifat internal, dalam arti sesuatu yang terjadi pada diri
seseorang.Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif untuk
kemudian berpengaruh pada tingkah laku. Gagne menyatakan hasil belajar
merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi keterampilan,
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motoris dan
sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan
seseorang itu melakukan sesuatu.
Hasil belajar yang diakibatkan karena adanya kegiatan belajar
untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku ke arah
tercapainya hasil belajar.Baik atau buruknya hasil belajar tergantung pada
pengetahuan dan perubahan tingkah laku dari individu yang bersangkutan
terhadap sesuatu yang dipelajari nya. (Oemar Hamalik,2007, hlm. 33).
Hasil belajar seorang siswa dapat diketahui melalui tes dan
akhirnya memunculkan hasil belajar dalam bentuk nilai real atau non real.
Seperti yang diungkapkan oleh briggs yang menyatakan bahwa hasil belajar
adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar
mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai
yang di ukur dengan tes hasil belajar. Seseorang siswa dikatakan telah
memiliki hasil belajar yang baik ketika nilai yang diperoleh siswa tersebut
tinggi, atau sebaliknya.
Menurut Nana Sundjana, “tujuan pendidikan yang ingin dicapai
dalam suatu pengajaran terdiri dari tiga macam yaitu bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut merupakan suatu kesatuan yang ti
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
bdak terpisahkan yang harus Nampak sebagai hasil belajar”.(Nana Sundjana,
2009, hlm. 3).
Nana Sundjana juga mengemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga
aspek pengajaran adalah sebagai berikut:
a) Tipe hasil belajar bidang kognitif
Tipe ini terbagi menjadi 6 point, yaitu tipe hasil belajar:
1) Pengetahuan hafalan (knowledge), yaitu pengetahuan yang sifatnya
factual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar.
2) Pemahaman (conprehention), kemampuan menangkap makna atau
arti dari suatu konsep.
3) Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan
mengabstrasikan suatu konsep ide, rumus, hukum dalam situasi yang
baru, misalnya memecahkan persoalan dengan rumus tertentu.
4) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu integritas
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur bagian yang mempunyai arti.
5) Sintensis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi
satu integritas
6) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai
suatu berdasarkan pendapat yang di milikinya dan kriteria yang di
pakai.
b) Tipe hasil belajar afektif
Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap.Bidang ini kurang
diperhatikan oleh guru, tetapi juga menekankan bidang kognitif.
Hal ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa
sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah
menguasai bidang kognitif tingkat tinggi.
Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar
dari yang sederhana ke yang lebih komplek yaitu :
1) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam
bentuk masalah situasi dan gejala.
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
2) Responding atau jawaban, yakni reaksi berhubungan yang di
berikan seseorang terhadap stimulus dari luar.
3) Valuing atau penilaian yakni berhubungan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap stimulus.
4) Organisasi, yakni pengenbangan nilai kedalam sistem organisasi
termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan
kemantapan prioritas yang dimilikinya.
5) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua
nilai yang di miliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya.
c) Tipe hasil belajar bidang psikomotorik
Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan,
kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan keterampilan yaitu :
1) Gerakan refleks yaitu keterempilan pada gerakan tidak sadar.
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,
adeptif, motorik dan lain-lain.
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan
ketetapan.
5) Gerakan-geralkan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keteterampilan kompleks.
6) Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non dicorsive seperti
gerakan eksparif, interpretative. (Nana Sudjana, 2009, hlm. 67-69).
Mengingat yang berkenaan penilaian dalam menentukan kualitas
pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.
Prinsip yang di maksud antara lain adalah sebagai berikut :
Penilian hasil belajar di laksanakan dalam bentuk
a. Formatif yaitu penilaian yang di lakukan pada setiap pengajaran
berlangsung, yakni pada akhir pengajaran tujuan untuk
memperbaiki proses pengajaran selanjutnya dan meningkatkan
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
motivasi da usaha belajar peserta didik pelaksanaan penilaian ini
bisa di lakukan secara formal melalui tes tertulis attaupun secara
lisan.
b. Sumatif yaitu penilaian yang di lakukan pada akhir suatu progam
atau pertengahan progam penilaian melalui Pertanyaan secara
tertulis, baik tes essay mapun tes objektif.(Purwanto, 2013, hlm.
69).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulis menyimpulkan
hasil belajar adalah suatu kemapuan yang di peroleh seseorang
setelah mengikuti proses belajar dengan ditandai adanya perubahan
tingkah laku mencakup kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Dalam penilaian hasil belajar hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip yaitu.
1. Menilai hasil belajar di rancang terlebih dahulu
2. Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral proses belajar
mengajar
3. Menggunakan alat penilaian dan sifatnya komprehensif
4. Penilaian hasil belajar di ikuti dengan tindak lanjut.
Penilaian hasil belajar ini dilaksanakan dalam bentuk sumatif dan di
lakukan pada setiap akhir siklus, supaya dapat melihat hasil belajar
dari setiap siklus.adapun penilaian yang berkaitan dengan
kemampuan kognitif siswa.
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah suatu penjelasan sementara terhadap
suatu gejala yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berfikir di susun
dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang
relavan atau terkait. (Husaini, 2018, hlm. 56).
Dalam hal ini kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui sebelum dan sesudah dalam penerapan metode inkuirisehingga
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
ada panduan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kerangka Berpikir Pembelajaran Metode inkuiri Yang ditentukan.
Sumber : (Husaini, 2018, hlm. 56).
C. Penelitian Yang Relevan
Dalam rangka menetapkan permasalahan dalam melakukan suatu
penelitian, subyek penelitian, untuk selanjutnya melaksanakan penelitian
ke lapangan, peneliti perlu memperhatikan apakah yang akan peneliti
angkat ini telah ada yang meneliti baik itu di tinjau dari aspek yang sama,
menggunakan metode yang sama dan mengambil lokasi yang sama, serta
apakah ada relevansi nya dengan penelitian yang akan diteliti ini, agar
tidak terjadi pengulangan. Di bawah ini beberapa hasil penelitian yang
memiliki relevansi dengan penelitian ini, antara lain:
Proses Pembelajaran Sebelum
Tindakan
Siswa tidak aktif dalam proses
pembelajaran
Belum diterapkan metode yang sesuai
dengan karakteristk siswa
Kompetensi belajar
Siswa rendah
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri
Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah
penggunaan metode inkuiri
Peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan metode
pembelajaran inkuiri
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
1. Putri anjani: (2013) dengan judul penelitian ”peningkatan hasil
belajar siswa melalui model cooperative learning pada siswa Madrasah
Tsanawiyah Muslimat Nahdatul Ulama Adikarto III Muntilan
Magelang”. Penelitian tersebut membuktikan bahwa model
cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak,
dari 21%pada prasiklus menjadi 61% pada siklus I dan meningkat 67%
setelah pelaksanaan siklus II.
2. Sopiyatun ( 2012) dengan berjudul penelitian ”Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Pada Siswa Kelas
VI Di SD Negeri 01 Yogyakarta”, dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model cooperative
learning dalam penelitian ini dapat dilihat pada siklus I nilai rata-rata
siswa meningkat menjadi 7,21 kemudian pada siklus II terjadi lagi
peningkatan menjadi 8,13
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul penggunaan media
audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di madrasah ibtidaiyah
salamah kelurahan belitung kecamatan kota baru kota jambi yang
disusun oleh ika aryastuti hasanah. Dalam penelitian itu disebutksn
bahwa media audio visual gambar itu meningkatkan partisipasi dalam
proses pembelajaran fiqih yang akhirnya meningkatkan hasil belajar
siswa yang dibuktikan pada hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori kerangka berpikir di atas maka hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah Penggunaan Metode Pembelajaran
Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya
Pembangunan Al-Hidayah Jambi semester genap tahun pembelajaran
2020/2021.
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama” (Arikunto, 2012 : 1). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai
dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting)
(Iskandar, 2012 : 48).
Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Iskandar, 2012 : 49)
Siklus I
Siklus II
Identifikasi Masalah
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Permasalahan baru hasil refleksi
Perbaikan Perencanaan
Siklus III
Permasalahan baru hasil refleksi
Pelaksana
an Perbaikan Perencanaan
Pengamatan
Refleksi
Tuntas
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu
penelitian sebagai berikut :
a) Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Jambi pada mata pelajaran
Akidah Akhlak, alasan peneliti memilih di Madrasah Tsanawiyah Pondok
Karya Pembangunan Jambi kelas VII adalah dimana peneliti observasi dan
wawancara telah ditemukan masalah bahwa di Madrasah Tsanawiyah
Pondok Karya Pembangunan Jambi kelas VII Adalam pembelajaran
AKIDAH AKHLAKsiswa lebih cendrung menghapal materiAKIDAH
AKHLAK, siswa kurang aktif dan cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan
tidak satupun siswa berani menjawabnya dan setiap diberi kesempatan
bertanya tidak satupun siswa yang berani untuk bertanya.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021, pada
semester genap yaitu 25 Februari 2020 sampai dengan 26 Maret 2020.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kelas VII Aterdiri dari 29 orang,. Sumber siswa dari
dataMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Jambi
C.Prosedur Umum Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk melihat
hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran AKIDAH
AKHLAK dengan menggunakan metode Inkuiri.
Masing-masing siklus dengan tahap: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru AKIDAH
AKHLAK kelas VII A di Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan
Jambi, berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan
dari tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan
rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru
berkolaborasi melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti
pada siklus I. Jika telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti
belum merasa puas untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut,
peneliti dapat melanjutkan penelitian kedalam siklus III, yang cara
pelaksanaanya sama siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan atau ketetapan
beberapa siklus yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung dengan peneliti, jika
hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan dalam perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat menghentikan
dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya PTK dilakukan
paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012 : 48-49).
1. Gambaran pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi :
1. Permintaan izin dari Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Pondok
Karya Pembangunan Jambi
2. Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang
perlu segera diatasi.Tahap ini peneliti melakukan observasi pada
pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.
3. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Bagaimana
aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran
berlangsung yaitu:
(a) Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada siklus.
(b) Membuat RPP
(c) Membuat lembar observasi untuk siswa.
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(d) Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.
b. Pelaksanakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah bentuk
kegiatan atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah direncanakan
dengan penelitian sebagai berikut :
(1) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP
(2) Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan menggunakan atau
menerapkan metode inkuiri.
(3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi, aktif,
kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
(4) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
(5) Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi yang
baru saja dipelajari secara bersama–sama.
(6) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa
maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang
melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan
juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan
tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan
berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang
dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.
Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup:
(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
(2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.
(3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
(4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan gagasan
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
ataupun ide terhadap materi pelajaran.
(5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame
(6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode inkuiri.
d. Refleksi
Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah
dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian
melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya
(Daryanto,2014 : 40). Tahap-tahap refleksi adalah :
(1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I
(2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil
analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang
ada.
(3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus II.
2. Gambaran pelaksanaan siklus II
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi siklus II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama
dengan siklus I hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa
agar dapat mengeluarkan pendapat.
b. Pelaksanakan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode inkuiritentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi siklus I. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa
media.
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa
maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa
yang melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan
berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang
dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.
Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup
1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
2. Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan
gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame
6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode inkuiri.
d. Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah
dicatat dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi
direalisasikan melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah :
1. Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II
2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil
analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang
ada.
3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus III.
3. Gambaran pelaksanaan siklus III
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
siklus III. Perancanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
siklus II hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar
dapat mengeluarkan pendapat.
b. Pelaksanakan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiritentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus
II.Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa
maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa
yang melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara
bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan
berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang
dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.
Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup :
1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
2. Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan
gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame
6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
7. dengan menggunakan metode inkuiri.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis
ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum
berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil
(Iskandar, 2012: 50).
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dimana data-
data dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi,
wawancara, tes tertulis, dan dokumentasi.Selama pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiriberlangsung.
Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan metode inkuiri.Di
setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah
dilaksanakannya pembelajaran dengan metode inkuiri.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013 :
222).
a. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode
pembelajaraninkuiri . Observasi sangat sesuai digunakan dalam
penelitian yang berhubungan dengan prilaku manusia,
proses kerja yaitu kegiatan belajar mengajar dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Lembar observasi tersebut
digunakan sebagai pedoman melakukan observasi atau pengamatan
untuk memeroleh informasi bagaimana proses dengan metode
inkuiri yang dilaksanakan di kelas VII di Madrasah Tsanawiyah
Pondok Karya Pembangunan Jambi.
b. Panduan wawancara
Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui
pendapat dan gambaran di Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya
Pembangunan Al-Hidayah Jambi.
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
c. Tes Tertulis
Instrumen bentuk uraian yang disusun berdasarkan
indikator kemampuan berpikir kritis. Lembar tes tertulis akan
diberikan kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil
dari tes tertulis ini bertujuan untuk mengukur peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa setelah melaksanakan
pembelajaran dengan metode inkuiri. Dalam penelitian ini
dilaksanakan tiga kali tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus
yaitu: tes akhir siklus I, tes akhir siklus II dan tes akhir siklus III.
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan
menampilkan foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran
dengan metode inkuiri. Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu
untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu
pembelajaran berlangsung.
e. Data dan Sumber Data
a) Data kualitatif seperti: lembar observasi, panduan wawancara,
dan dokumentasi
b) Data kuantitatif: tes
Sumber data penelitian ini adalah siswa
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi
teknik metode gabungan (Mixed Methods Research).Teknik kualitatif
digunakan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan,
menggambarkan hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
pembelajaran dan mendeskripsikan aktivitas atau partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran serta kemampuan berpikir kritis siswa sesuai dengan
hasil pengamatan.
Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang
efektivitas dari pembelajaran yang meliputi hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa.
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Penentuan hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes soal
kemampuan berpikir kritis akhir siklus, dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran.Kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dari hasil penilaian
kemampuan menyelesaikan soal dengan baik berdasarkan rubrik penilaian yang
disusun.
Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada aspek-
aspek hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa.Berikut analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini.
1. Penyajian data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi secara
sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam membaca
data.
2. Triangulasi
Triangulasi data dilakukan dengan memadukan data yang diperoleh dari
hasil lembar observasi, wawancara tes, dan dokumentasi untuk
mempermudah dalam penarikan kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang diperoleh
dari penyajian data.Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil data
yang telah diperoleh.
a. Analisis Data Hasil Observasi
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode
inkuiri.Analisis data observasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman
penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah dibuat.
2. Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan
pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung
persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijiono,
2012 : 43)
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Keterangan :
p = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Tabel 3.1
Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan
Siswa (Rahayu,2014 : 12)
Persentase Rata-rata Kategori
81% - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Buruk
< 21% Sangat Buruk
b. Analisis Hasil Tes
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode inkuiri.Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman penilaian
yang telah dibuat oleh peneliti.
Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor berpikir
kritis.Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut. Untuk
menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa
menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :
Keterangan :
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
Σx = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada
setiap siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut
(Rahayu,2014 : 13)
Tabel 3.2
Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Berpikir Kritis Siswa
Persentase Rata-rata Kategori
80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi
60 < Mx ≤ 80 Tinggi
40 < Mx ≤ 60 Sedang
20 < Mx ≤ 40 Rendah
0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah
Setelah diperoleh hasil persentase kemampuan berpikir kritis
siswa,peneliti menentukan kategori kemampuan berpikir keritis siswa.
Pemberian kategori bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase
kemampuan berpikir kritis siswa.
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah
terdapat 80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep dkk,
2012 : 138). Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan
hasil test berpikir kritis yang diperoleh oleh siswa. Kriteria ketuntasan
minimal yang digunakan di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok
Karya Pembangunan Al-Hidayah jambi apabila mencapai 70 atau 70%.
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
NO BENTUK KEGIATAN
2019/2020
JUN OKT DES JAN FEB MAR APRIL
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
3 1 3 4 2 3 4 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 ACC Judul √
2 Pembuatan Proposal √ √ √ √ √
3 Bimbingan Proposal √ √
4 Seminar Proposal √
5 Perbaikan Proposal √ √
6 Surat Izin Riset √
7 Penelitian √ √ √ √ √
8 Bimbingan Skripsi √ √
9 Perbaikan Skripsi √ √
10 Pramunaqasyah √
11 Munaqasyah √
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
Lokasi Pesantren
Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah terletak diatas tanah milik
Pemerintah Provinsi Jambi seluas 16,5 ha yang dibangun untuk fasilitas
pendidikan dan lahan pertanian untuk praktek santri yang berlokasi di Jl.
Marsda Surya Dharma KM. 10 Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru
Kota Jambi Kode Pos 36127
PROFIL :
Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah Jambi didirikan oleh
Gubernur Jambi, berdasarkan Surat Keputusan No. 228 Tahun 1983
Tanggal 14 Juni 1983 diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia
Alamsyah Ratu Perwiranegara sebagai lembaga pendidikan Agama Islam
guna mempersiapkan kader-kader pembangunan di daerah Jambi yang
berilmu, beramal, bertaqwa dan terampil. Direktur Pondok Pesantren ini
dipimpin oleh :
1. Prof.Dr.H.Sulaiman Abdullah (1983 – 1996)
2. Hizbullah Razaq, BA ( 1996 – 1999 )
3. H. Husin Abdul Wahab, Lc, MA ( 1999 – 2003 )
4. Arsyad Abdul Mu‟iz, Lc ( 2003 – 2006 )
5. H. Zayadi, SH ( 2006 – 2007 )
6. H.Abdul Kadir Sobur,Ph.D ( 2007 – 2009 )
- Wakil : H. Zayadi, SH
7. Drs. H. Ahmad, MM Caretaker Direktur ( 2009 )
- Wakil : H. Abdullah Hasyim, Lc, MA
8. H. Hasan Hasyim, SH ( 2009 – 2011 )
- Wakil : Drs. H. Satria Bachman, M.Pd.I
9. Dr. H. Husin Abdul Wahab, Lc, MA ( 2011 – Sekarang )
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
B. Visi dan Misi MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi
VISI :
1. Menjadi Lembaga Pendidikan insan qur‟ani dan berdaya saing
internasional
MISI :
1. Mengintergasikan Kurikulum Berbasis Al-Qur‟an dengan realitas
kehidupan.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang islami, modern
dan dinamis.
3. Mengoptimalkan pelayanan pendidikan dan pengasuhan yang tepat dan
memuaskan.
4. Melahirkan lulusan yang kompetitif dan profesional.
C. Kurikulum Sekolah
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi
peserta didik kelas VIII dan IX dan kurikulum 2013 untuk eserta didik kelas VII
yang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2017/2018 memenuhi kedua dimensi
tersebut.
MTs Swasta PKP Al-Hidayah sebagai salah satu lembaga pendidikan
tingkat menengah pertama yang beralamat di Jl. Marsada Surya Dharma No. 16
Rt. 006 Kel. Kenali Asam Bawah kec. Kota Baru, Kabupaten Kota Jambi,
merupakan sekolah yang terletyak di pinggir jalan besar, sehingga keberadaannya
sangat strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa/I MTs Swasta PKP Al-
Hidayah diwajibkan tinggal di asrama dengan kurikulum pondok pesantren di
bawah lembaga Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah .
MTs Swasta PKP Al-Hidayah dituntut untuk selalu mengembangkan diri
baik dari ssegi akademik maupun non akademik serta mutu lulusan maupun
sarana prasarananya. Salah satu factor yang mempengaruhi peningkatan mutu
pendidikan adalah proses pembelajaran yang mengacu pada kurikulum di MTs
Swasta PKP Al-Hidayah.
Oleh sebab itu Kurikulum Swasta PKP Al-Hidayah disusun untuk
memungkinkan penyesuiain program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di MTs Swasta PKP Al-Hidayah.
Struktur kurikulum MTs Swasta PKP Al-Hidayah adalah pola dan
susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kehiatan
pembelajaran.
Stryuktur kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP 2006) disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut:
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
1. Kurikulum MTs Swasta PKP Al-Hidayah memuat 11 mata pelajaran,
2 mjatan local dan pengembanagan diri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MTs Swasta PKP Al-
Hidayah merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
4. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 40 menit.
5. Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran (2 semester) adalah 36
sampai 38 minggu.
Struktur Kurikulum peserta didik kelas VIII dan IX disajikan pada table
berikut:
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR
PERMINGGU
VIII IX
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al- Qur‟an Hadits 3 3
b. Akidah Akhlak 2 2
c. Fiqih 3 3
d. SejarahKebudaaan Islam 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Arab 3 3
5 Bahasa Inggris 4 4
6 Matematika 4 4
7 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
9 Seni Budaya 2 2
10 Pendidikan Jasmani, Olah Raga
dan Kesehatan
2 2
11 Teknologi Informasi dan
Telekomunikasi
2 2
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
A. Muatan Lokal
1 Al-Khat/Kaligrafi 2 2
2 Tajwid 2 2
B. Pengembangan Diri
Jumlah 45 45
Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk peserta didik
kelas VII MTs Swasta PKP Al-Hidayah :
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PERMINGGU
VII
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam 2
a. Al-Qur‟an Hadits 2
b. Akidah Akhlak 2
c. Fiqih 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2
3 Bahasa Indonesia 6
4 Bahasa Arab 3
5 Bahasa Inggris 4
6 Matematika 5
7 Ilmu Pengetahuan Alam 5
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 2
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan
2
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
3 Prakarya 2
4 Mulok I ( Al-khat)/ Kalifrafi 1
5 Mulok II (Tajwid) 2
Jumlah 46
D. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi adalah suatu susunan personil yang bergabung
dalam suatu organisasi, melalui struktur maka dapat dilihat tugas,
wewenang dan bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut, struktur
juga dapat membentuk skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang
tugas masing-masing personil.
STRUKTUR ORGANISASI MTs PKP AL-HIDAYAH KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
E. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
1.1.Klasifikasi Tugas di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi
1.1.1 Kepala Sekolah
KOMITE SEKOLAH
Sahidal Mursalin, S.IP
KEPALA SEKOLAH
Ibrahim, S.Th.I
KAUR TATA USAHA
Lili Harnaini, S.H
WAKA HUMAS
WAKA KESISWAAN
Budi Widiya Wahyuni, S.Pd
Mahyunani Arifin, S.IP
WAKA KURIKULUM
Drs. H. Janiwar
WAKA SARANA DAN
PRASARANA
Achmad Rizky MR, A.Md
TIM EVALUASI
KA MGMP
WALI KELAS
DEWAN GURU
BIMBINGAN KONSELING
Hevni Siska
SISWA
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi dipegang oleh kepala sekolah
sebagai tugas administrator dan suvervisor yang dipimpinnya yang
bertanggung jawab atas kelancarandan keberhasilan semua urusan
pengaturan dan pengelolaan sekolah secara informasi kepada masyarakat.
Kepala sekolah bertugas sebagai berikut :
Menyusun Planning
Menetapkan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek,
misalnya dalam program tahunan dan program semester.
Menyusun Organizing
Kepala sekolah merupakan seorang pelaksana dari kegiatan, baik
ituprogram jangka panjang maupun jangka pendek.Contoh : apabila siswa
mempunyai prestasi baik, maka kepala sekolah memberikan beasiswa
kepada siswa tersebut untuk meringankan biaya orangtua yang
ditanggungnya.Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu
oleh :
1.1.2 Komite Sekolah
Komite sekolah bertujuan memelihara dan meningkatkan
hubungan yang ada dan serasi. Kerja dan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menyempurnakan kegiatan
pendidikan.
Tugas dan wewenang komite sekolah :
1. Mendorong dan meningkatkan hubungan yang baik antara
masyarakat, sekolah dan pemerintahan.
2. Membantu kelancaran pendidikan.
3. Mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa sarana, prasarana
serta jasa.
1.1.3 Tenaga Administrasi/ Tata Usaha (TU)
Dalam suatu lembaga pendidikan atau sekolah tidak pernah lepas
dari tenaga administrasi yaitu Tata Usaha (TU). TU sendiri dikepalai oleh
seorang kepala TU yang bertugas mengkoordinir para pegawainya serta
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala urusan administrasi
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
disekolah tersebut.Tenaga administrasi pada MTs PKP Al-Hidayah Kota
Jambi mempunyai andil besar dalam rangka lancarnya pendidikan di
sekolah. Contoh dalam rangka penerimaan siswa baru.
Kepala tata usaha sekolah bertanggung jawab kepada kepala
sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketata usahaan sekolah
meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun program tata usaha
2. Mengelola keuangan sekolah
3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa
4. Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah
5. Menyusun dan mengajukan data statistik sekolah
6. Mengkoordinir dan melaksanakan 7K
7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepengurusan ketatausahaan
secara baik.
2.1.1 Wakil Kepala Sekolah
Di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi terdapat satu koordinator
wakil kepala sekolah yang bertugas mengkoordinir para wakil kepala
sekolah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kemudian
terdapat 4 wakil kepala sekolah yang menangani bidang yang berbeda :
Wakil Kurikulum : Drs.H.Janiwar
Wakil Kesiswaan : Budi Widya Wahyuni, S.Pd
Mahyunani Arifin,S.IP
Wakil Sarana dan Prasarana : Achmad Rizky MR, A.Md
Wakil kepala sekolah Urusan Kurikulum
Mempunyai tugas antara lain:
1. Menyusun program pengajaran.
2. Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
3. Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir.
4. Menetapkan kriteria persyaratan naik/ tidak naik/ kriteria
kelulusan.
5. Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar dan STTB.
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
6. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan suatu kegiatan.
7. Membina kegiatan MGMP.
8. Membina kegiatan sanggar PKG/ MGMP/ MEDIA.
9. Melakasanakan penilaian guru teladan.
10. Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaaan
Mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :
1. Menyususn program pembinaan kesiswaan atau ORSADA.
2. Melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan pengendalaian
kegiatan siswa atau ORSADA dalam rangka menegakkan tata tertib
sekolah serta pemilihan pengurus ORSADA.
3. Membina pengurus ORSADA dalam berorganisasi.
4. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala
dan insidental.
5. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.
6. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan penerima
beasiswa.
7. Mengatur mutasi siswa.
8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam
kegiatan di luar sekolah.
9. Menyusun pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
10. Menyusun program ekstrakurikuler.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Dan Prasarana
Mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :
1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang
tua atau wali murid.
2. Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga penyantun
dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.
3. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan secara berkala.
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
tanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
Pentingnya peranan guru dalam upaya mengikat sumber daya
manusia,
untuk itu keberhasilan proses belajar mengajar tergantung sejauh
mana peran dan tugas guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Adapun tugas guru di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang sistem sekolah dan kegiatan
sekolah secara langsung kepada orang tua siswa melalui kontak
sehari- hari.
2. Mengembangkan kerja sama dengan orangtua siswa dan
masyarakat.
3. Mendidik siswa dan melakukan proses belajar mengajar dengan
baik.
4. Memelihara kode etik jabatan guru.
Tata tertib yang diberikan kepada guru adalah :
a. Disiplin Ilmu
1. Jam dinas bagi guru dari pukul 07.30-15.10, setiap harinya kecuali
pada hari jum‟at dari pukul 07.30 – 11.00, hari sabtu dari pukul
07.30-12.30.
2. Guru yang tidak hadir melaksanakan tugasnya karena ada halangan
penting atau sakit, maka harus mendapatkan izin dari kepala
sekolah dengan memberi tahu melalui surat atau berita lainnya
3. Guru yang tidak hadir padahal ada jam mengajarnya, maka guru
tersebut diusahakan untuk dapat memberi tugas pada siswanya, dan
berikan sebelumnya pada guru piket hari tersebut.
b. Tertib mengajar
1. Memiliki buku persiapan harian, buku kerja tahunan, satuan
pelajaran, rencana pengajaran, buku daftar nilai atau absen dan
buku-buku soal ujian.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
2. Memberi pekerjaan rumah kepada siswa dalam mengerjakan soal-
soal yang berkaitan dengan pokok-pokok bahasan
3. Selain guru harus menjalankan tugas-tugas lainnya yang di atur
oleh kepala sekolah sebagaimana terdapat dalam program tahunan
c. Tertib Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan setiap kali pokok bahasan.
2. Bahasan test yang digunakan adalah bahna test yang dapat
mengakibatkan minat belajar siswa.
3. Evaluasi dalam bentuk tertulis dan lisan termasuk penilaian proses
belajar dan sikap siswa.
Tabel Nama guru yang mengajar di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi Tahun
Ajaran 2019/2020
No NAMA Kualifikasi
Akademik NUPTK NRG
TH.
LULUS
SERTIF
IKASI
MAPEL Yang
Diajarkan
1 Ibrahim, S.Th.I S1 053575465
7110002 Fikih
2 Drs. Janiwar S1 824173663
7200023 081572104555 2008 Bahasa Inggris
3 Sunarti, S.Pd.I S1 Bahasa Arab, Seni
Budaya
4 Reni Hastuti, S.Pd S1 Matematika
5 Pauzi, M.Pd.I S2 554576366
4120002 Bahasa Arab, SKI
6 H. Rusnan Ahlannur, Lc S1 Al-Qur'an Hadits,
Akidah Akhlak
7 Hevni Siska Maryantama,
S.Pd, M.Pd S2
IPA, Bahasa
Indonesia
8 H. M. Harmin, Lc S1 314976166
4120003
Fiqih, Akidah
Akhlak
9 Ahmad Zakaria, S.Pd.I S1 784176366
4120002
Bahasa Arab,
Prakarya
10 Humaedi, S.Pd.I S1 Akidah Akhlak,
Penjas
11 Mas'adi, S.Pd.I S1 Alqur'an Hadits
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
12 Andy Ariadi, S.Pd.I S1 Alqur'an Hadits,
SKI
13 Tidjar Purbaya, SE S1 174876466
5110042
IPS, Bahasa
Indonesia
14 Rizki Aprilianto, S.H S1 PKn
15 Eko Firmansyah, S.Pd.I S1 Fikih, SKI,
Prakarya
16 Gatot Widodo, S.Pd.I S1 Alqur'an Hadits,
Penjaskes
17 Wiwi Astuti, S.Th.I.M.Pd S2 615076366
5300033 151542111238 2015
PKn, Bahasa
Indonesia
18 Mieke Desiana, SS S1 Bahasa Arab,
Bahasa Indonesia
19 Oktarina Sumba, S.TP S1 IPA
20 Siti Yami, S.Pd.I S1 Bahasa Arab, Seni
Budaya
21 Kasmawati, S.Sos.I S1 574376366
5220002
Aqidah Akhlak,
Seni Budaya
22 Mahyunani Arifin, S.IP S1 Bahasa Indonesia,
IPS
23 Dewi Rulina Wati, S.Pd,
M.Pd S2
Bahasa Inggris
24 Iwing Derva Mutia, S.Pd S1 IPA, Matematika
25 Budi Widia Wahyuni, S.Pd S1 IPA
26 Prihartini Kusuma, S.Pd S1 IPA
27 Putri Rahayu, S.Pd S1 Bahasa Indonesia
28 Siti Khadijah, SE S1 IPS
29 Nasythiya, SH S1 PKN, Prakarya
30 Bayu Budi Dharma,
S.Pd,M.Pd S1
SKI/Tarikh,Bahas
a Inggris
31 Tomi Jepisa, SH S1 Fiqih, Prakarya
32 M. Khoirudin, SE S1 IPS, Matematika
33 Juli Andri, SHI S1 Fikih, SKI
34 Achmad David, S.Pd.I S1 SKI, Penjaskes
35 Lili Harnaini, SH S1 PPKN, Penjaskes
36 Sheyla Halimatul
Adla,S.Pd S1
Bahasa Inggris,
Penjaskes
37 Rahmawati, S.Pd S1 Bahasa Indonesia
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Kriteria Ketuntasan Maksimum Setiap Matapelajaran T.A 2019/2020
MATA PELAJARAN KKM
Al-Qur‟an Hadits 75
Akidah Akhlak 75
Fiqih 75
SKI 70
PKN 75
B. Indonesia 78
B. Arab 70
B. Inggris 75
Matematika 76
IPA 76
IPS 75
Seni Budaya 78
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
75
Teknologi Komunikasi dan Informasi 78
Tahfidz 75
Tajwid 75
1. Wali Kelas
Wali kelas merupakan salah satu bentuk tanggung jawab guru
dalam membina murid disatu kelas yang bertanggung jawab langsung
kepada kepala sekolah
NO NAMA GURU WALI KELAS
1 H. Rusnan Ahlannur, Lc Walkes VII E Putri
2
Hevni Siska Maryantama, S.Pd,
M.Pd
Walkes VIII A
Putra
3 H. M. Harmin, Lc Walkes VII D Putri
4 Ahmad Zakaria, S.Pd.I Walkes VII B Putra
5 Humaedi, S.Pd.I Walkes VIII B Putra
6 Mas'adi, S.Pd.I Walkes VIII B Putri
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
7 Andy Ariadi, S.Pd.I Walkes VII C Putra
8 Rizki Aprilianto, S.H Walkes IX C Putra
9 Eko Firmansyah, S.Pd.I Walkes VII B Putri
10 Gatot Widodo, S.Pd.I Walkes VII C Putri
11 Wiwi Astuti, S.Th.I.M.Pd Walkes IX B Putri
12 Mieke Desiana, SS Walkes VIII C Putri
13 Siti Yami, S.Pd.I Walkes IX K Putri
14 Kasmawati, S.Sos.I
Walkes VIII D
Putra
15 Mahyunani Arifin, S.IP Walkes VIII A Putri
16 Dewi Rulina Wati, S.Pd, M.Pd Walkes VII A Putri
17 Budi Widia Wahyuni, S.Pd Walkes VII E Putra
18 Prihartini Kusuma, S.Pd Walkes IX B Putra
19 Nasythiya, SH Walkes VIII D Putri
20 Bayu Budi Dharma, S.Pd,M.Pd Walkes VII D Putra
21 Tomi Jepisa, SH Walkes IX A Putri
22 Juli Andri, SHI Walkes VIII C Putra
23 Achmad David, S.Pd.I Walkes VII A Putra
24 Lili Harnaini, SH Walkes VIII K Putri
25 Sheyla Halimatul Adla,S.Pd Walkes IX A Putra
2. Guru BP/BK MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi
Tugas dan wewenang guru BP/BK adalah di luar mata pelajaran
khususnya bagi siswa yang bermasalah.Dengan adanya guru BK
diharapkan dapat menyelesaikan masalah siswa yang bermasalah dan
prosesnya dapat diselesaikan dengan baik.
3. Perpustakaan MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi
Perpustakaaan merupakan suatu organisasi yang menyimpan,
menghimpun, dan menyediakan buku-buku majalah dan materi
selanjutnya. Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
1. Sebagai wahana komunikasi antara petugas dan sumber informasi
2. Menghimpun, memproses, dan menyebarkan informasi ke berbagai
disiplin ilmu.
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
A. Keadaan Siswa
Siswa adalah orang yang menjadi anak didik dan menjadi sasaran
pendidikan atau pihak yang dididik, diajarkan, diarahkan, dipimpin, diberi
norma baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan serta moral
dan budi pekerti yang luhur. Dilihat dari segi kualitasnya, siswa-siswi
yang bersekolah di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi ini dapat
digolongkan baik. Namun dilihat dari segi akhlak dan budi pekerti, tidak
semua siswa MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi bisa sepenuhnya dikatakan
baik. Hal ini dikarenakan sebagian dari siswa MTs PKP Al-Hidayah Kota
Jambi kurang bisa menghargai orang lain dan terkadang tidak
menunjukkan sikap sopan santun.Selain itu dilihat dari segi kualitasnya,
siswa-siswi di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi tergolong baik karena
menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi ditunjang dengan kegiatan-
kegiatan siswa antara lain : Kegiatan ORSADA, Pramuka,Paskibraka,
Olahraga, dan Kegiatan Seni serta Kegiatan Umum. Sedangkan dari segi
kuantitasnya, siswa di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi terus mengalami
peningkatan sesuai dengan daya tampung yang tersedia.
MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi siswanya tergabung dalam suatu
organisasi yang disebut ORSADA.Dalam organisasi ini dapat menetapkan
kegiatan KO dan Ekstra dalam menunjang pencapaian peningkatan
apresiasi penghayatan seni serta menumbuhkan sikap berbahasa dan
bernegara.
Berikut rekapitulasi keadaan siswa MTs PKP Al-Hidayah Kota
Jambi pada tiap bulan selama PKM.
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
REKA PITULASI KEADAAN SISWA MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
II. JUMLAH SISWA MTs PER KELAS
September 2019
NO JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA
KELAS PA PI KELAS PA PI KELAS
P
A PI
1 VII
A 41 34
VIII
A 38 35
IX
A 27 34
B 40 34 B 37 36 B 29 35
C 41 36 C 38 35 C 25 31
D 42 32 D 36 35 K 12
164 136 149 141 81 112
KL
S
1 PA-PI 300
2 PA-PI 290
3 PA-PI 193
TOTAL
783
II. JUMLAH SISWA MTs PER KELAS
Oktober 2019
NO JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA
KELAS PA PI KELAS PA PI KELAS PA PI
1 VII
A 41 33
VIII
A 37 35
IX
A 27 34
B 40 33 B 37 36 B 29 35
C 41 35 C 38 35 C 25 31
D 41 32 D 34 34 K 12
163 133 146 140 81 112
KL
S
1 PA-PI 296
2 PA-PI 286
3 PA-PI 193
TOTAL
775
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi siswanya tergabung dalam suatu
organisasi yaitu ORSADA.Dalam organisasi siswa ini dapat memantapkan
kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler dalam menunjang pencapaian
peningkatan apresiasi dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa
dan bernegara, mengembangkan siswa dalam meningkatkan kesegaran jasmani
dan rohani.Kegiatan sekolah sering ditangani oleh ORSADA.Kegiatan rutin
yang sering di lakukan adalah upacara bendera setiap hari senin pagi.
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang berada di bawah naungan ORSADA
antara lain : Kesenian, Paskibraka, Pramuka.
F. Keadaan Sarana dan Prasarana
Keadaaan Sekolah
Dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dan tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan, maka harus tersedia faktor-faktor yang
menunjang terlaksananya proses pembelajaran. Sarana dan prasarana
adalah salah satu bagian yang mempunyai fungsi yang sangat penting yang
dapat mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran demi
tercapainya tujuan pendidikan.
Adapun jumlah gedung yang ada di MTs PKP Al-Hidayah Kota
Jambi yang membantu proses pembelajaran dengan baik dan memberikan
motivasi belajar yang tinggi adalah :
A. Prasarana Pendidikan
I. Lahan
NO DATA TANAH LUAS (M2)
1 Luas Tanah Seluruhnya 140,000
2 Luas Bangunan 90,000
3 Luas Pekarangan
4 Luas Lapangan Upacara 5,000
5 Luas Lapangan Olah Raga 5,000
6 Luas Tanah Kosong / Kebun 40,000
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
II. Bangunan
No Bangunan / Ruangan Luas (M2) Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 9 1
2 Ruang Wakasek 9 1
3 Ruang Majelis Guru 56 1
4 Ruang Tata Usaha 24.5 1
5 Ruang BK/BP 24.5 1
6 Ruang UKS 28 1
7 Ruang PMR -
8 Ruang Osis 28 1
9 Ruang Kelas Belajar (RKB) 1120 27
10
Laboratorium IPA 56 1
Laboratorium Kimia -
Laboratorium Fisika -
Laboratorium Biologi -
Laboratorium Bahasa -
Laboratorium Multimedia 56 1
Laboratorium Komputer 42 1
11 Ruang Perpustakaan 56 1
12 Ruang Keterampilan 250 3
13 Ruang Serba Guna 1
14 WC Kepala Sekolah 1
15 WC Guru Laki-Laki 1
16 WC Guru Perempuan 1
17 WC Siswa Laki-Laki 2
18 WC Siswa Perempuan 2
19 Rumah Penjaga Sekolah 1
20 Perumahan Guru 56 25
21 Musholla 196 2
22 Lapangan Olah Raga 2
23 Asrama Siswa 415 7
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
B. Temuan Khusus
Kondisi awal nilai ulangan pada mata pelajaran AKIDAH AKHLAK di
kelas VII masih rendah (Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi)
Tabel 4.1 (Nilai Ulangan Siswa Kelas VII)
No Nama Nilai Prasiklus Ketuntasan
1 Alfian Nando 40 Tidak Tuntas
2 Alfito Apria Atmaja 50 Tidak Tuntas
3 Amelia Syafitri 50 Tidak Tuntas
4 Amas Yolanda 40 Tidak Tuntas
5 Ayu Intan Kartini 70 Tuntas
6 Beyyi Asila 40 Tidak Tuntas
7 Bunga Fitria 70 Tuntas
8 Doni Saputra 50 Tidak Tuntas
9 Erik Gunawan 80 Tuntas
10 Ghina Naradatul. J. 50 Tidak Tuntas
11 Krisdayanti 60 Tidak Tuntas
12 Lisa Kurnia 70 Tuntas
13 M. Diki Syaputra 50 Tidak Tuntas
14 M. Rofi Januarta 60 Tidak Tuntas
15 M. Said Agil 40 Tidak Tuntas
16 Rendi Hanuso 70 Tuntas
17 Resti Pria Sulastini 70 Tuntas
18 Reza Pahlepi 50 Tidak Tuntas
19 Rian Gunawan 60 Tidak Tuntas
20 Rita Yuli Yanti 70 Tuntas
21 Syandi Irwansyah 60 Tidak Tuntas
22 Sellah Anggraini 70 Tuntas
23 Setiawan G. 50 Tidak Tuntas
24 Sukma Ayu 70 Tuntas
25 Vidia Kholiza 60 Tidak Tuntas
26 Wulandari 60 Tidak Tuntas
27 Yeyen 70 Tuntas
28 Yoga Saputra 60 Tidak Tuntas
29 Vina Avila Putri 70 Tuntas
Jumlah 1710 11
Nilai rata-rata 58,96 28
Prestasi keberhasilan siswa 37,93% 11
Prestasi siswa belum berhasil 62,06% 18
Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 terlihat nilai ulangan siswa
masih rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 11 orang atau 37,93% dari
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 18 orang
atau 62,06% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh
siswa masih rendah yakni 58,96. Dari temuan nilai ulangan siswa peneliti mulai
melakukan penelitian tindakan kelas di kelas VII untuk memperbaiki
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan
metode inkuiri.
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2020sampai dengan
30 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam tiga pertemuan dua pertemuan pemberian tindakan dan satu
kali pertemuan tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus yang setiap
pertemuannya terdiri dari 2x35 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan
pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan mengunakan metode inkuiri di kelas
VII Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi dengan jumlah siswa 29 orang yang
terdiri dari semuanya perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka
diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode Inkuiri
kelas VIi di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 10 April 2015, 15 April 2015 dan diakhiri pada
tanggal 17 April 2015 dengan memberikan tes kemampuan berpikir kritis
akhir siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang
dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a) Tahap Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
tentang materi sifat-sifat Allah dan Pembagian nya yang akan dipelajari
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dengan metode Inkuiri, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar,
menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses
pembelajaran, dan mempersiapkan soal tes kemampuan berpikir kritis
siswa akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan
kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Tabel 4.2
Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Senin 25
Februari 2020
Pertemuan I
Meyakini sifat- sifat
wajib dan mustahil
bagi Allah
2
Rabu 27 Maret
2020
Pertemuan II
Meyakini sifat- sifat
wajib dan mustahil
bagi Allah yang
nafsiyah, salbiyah,
ma‟ani dan
ma‟nawiyah
3 Senin 03 Maret
2020 Pertemuan III
Tes Kemampuan
Berpikir kritis (Siklus
I)
b) Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk
melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan siklus I Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan
satu kali
pertemuan tes kemampuan berpikir kritis siklus I yang dilakukan
selama 2x35 menit atau 2 jam pelajaran dengan pokok bahasan Sifat-
Sifat Allah dan sub pokok bahasan yang akan dibahas adalah meyakini
Sifat Wajib dan Mustahil Allah. Peneliti dan guru berkolaborasi
melaksanakan penelitian tindakan kelas. Peneliti dibantu satu pengamat
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
yang akan diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut ini
deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran AKIDAH
AKHLAK dengan menggunakan metode Inkuiri.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 25
Februari 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang
akan disampaikan adalah sub bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan
mustahil bagi Allah .
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri, dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan
pendapat mengenai masalahyang dihadapi. Selanjutnyaguru
menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas
padapertemuan ini dengan materi pokok sifat-sifat Allah dengan sub
pokok bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan mustahil bagi Allah.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi
untuk memusatkan perhatiansiswa, kemudian guru juga memberikan
motivasi tentang definisi meyakini sifat wajib dan sifat mustahil
Allah. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuaidengan RPP yang
telah disusun.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru memberikan materi tentangsifat-sifat Allah dimulai
dengan menjelaskan pengertian meyakini atau keyakinan akan
sifat wajib Allah dan sifat mustahil Allah yang harus diketahui .
(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk melihat
langsung keadaan diluar kelas, kemudian guru bertanya apa saja
yang dapat kalian lihat?
(c) Pencarian Ide (Idea Finding)
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan menemukan ide-ide
atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan
tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada
kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan
yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,
serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir.
(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan
ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang
tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi
ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda
silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang
terbaik.
(e) Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam
kelas.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil
kesimpulan tentang materi sifat wajib dan mustahil bagi Allah pokok
sub bahasan meyakini sifat wajib dan mustahil bagi Allah yang
nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan ma‟nawiyah yang telah dipelajari.
Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa menangapi dan
mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru selama
10 menit. Kebanyakan siswa masih terlihat bingung dan susah
mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.
Sebagian siswa malah mengobrol dan tidak memperhatikan intruksi
guru.
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 27februari
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah sub pokok bahasan meyakini sifat wajib dan
mustahil bagi Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan ma‟nawiyah.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan kembali bahwa akan
dilaksanakan pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode
inkuiri, dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar
mengeluarkan pendapat mengenai masalahyang dihadapi.
Selanjutnyaguru menyampaikan kepada siswa materi yang akan
dibahas padapertemuan ini dengah sub pokok bahasan meyakini sifat
wajib dan mustahil bagi Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan
ma‟nawiyah. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan
apersepsi untuk memusatkan perhatiansiswa, kemudian guru juga
memberikan motivasi tentang apa saja defenisi dari . Setelah itu guru
memulai pembelajaran sesuaidengan RPP yang telah disusun.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan yang
akan diajukan dengan menunjukkanbenda-benda yang ada di
sekitar luar kelas
(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada siswa
kemukakan pendapat kalian apa perbedaan sifat wajib Allah dan
sifat Mustahil Allah?
(c) Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan menemukan ide-ide
atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada
kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan
yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,
serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir.
(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan
ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang
tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi
ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda
silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang
terbaik.
(e) Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam
kelas.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan
kesimpulan pada materi sifat wajib dan musthail bagi Allah yang telah
dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan ke II,
sebagian siswa masih tampak bingung dalam menjawab masalah
yang diberikan guru. Tetapi dalam pertemuan ke II ini kurang lebih 6
orang siswa sudah tampak aktif dalam mengeluarkan pendapat.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 03 Maret
2020. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes akhir siklus I. tes ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah
menggunakan metode inkuiri.
(1) Kegiatan awal
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
tes kemampuan berpikir kritis
(2) Kegiatan inti
(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan
tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus I
(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
(3) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan
lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran
c) Hasil Observasi siklus I
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
inkuiri(Siklus I)
No Indikator atau aspek yang
Skor Jumlah
Rata-
rata
Nilai P1 P2 (%)
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 3 3 6 75
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang diberikan
oleh guru (Preparation)
2 3 5 62,5
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 2 2 4 50
4
Siswa memperhatikan penjelasan umum
tentang materi ajar dan penjelasan
tentang penerapan metode inkuiri
(Preparation).
2 2 4 50
5
Siswa bertugas menanggapi masalah
atau pertanyaan yang diajukan guru
(Fact-Finding)
1 2 3 37,5
6
Siswa mengemukakan pendapat dan
ide-ide t4entang pertanyaan yang
diajukan (Idea Finding).
1 1 2 25
7
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
diskusi kelas mengenai masalah yang
akan diselidiki (Idea Finding).
1 1 2 25
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
8
Siswa dan guru bersama-sama mencari
jawaban yang paling benar
(Implementation)
2 2 4 50
9
Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation)
1 1 2 25
10
Siswa dan guru menarik kesimpulan
untuk pembelajaran AKIDAH
AKHLAQ yang dilaksanakan hari ini
2 2 4 50
Jumlah 17 19 36
Rata-rata (%) 42,5 47,5 45
Rata-rata keseluruhan (%) 45
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode
inkuiri(Siklus I)
No Indikator atau aspek yang Skor
Jumlah Rata-
rata
Dinilai P1 P2 (%)
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 3 6 75
2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode inkuiri
3 3 6 75
4 Guru dapat mengkondisikan siswa
untuk belajar secara rapi dan tertib 2 2 4 50
5
Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
2 3 5 62,5
6 Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpikir kritis menjawab 2 2 4 50
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
pertanyaan yang di ajukan (Fact-
Finding).
7
Guru memotivasi siswa untuk
mengemukakan ide-ide yang kemudian
dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
2 2 4 50
8
Guru menghentikan siswa tidak dapat
mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide
yang ada di depan papan tulis (Solution
Finding).
2 2 4 50
9
Guru mendiskusikan hasil dari
implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
3 3 6 75
10
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan untuk pembelajaran
AKIDAH AKHLAK yang
dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 25 26 51
Rata-rata (%) 62,5 65 63,75
Rata-rata keseluruhan (%) 63,75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK belum
optimal yaitu persentase rata-rata sebesar 45%, masih terdapat beberapa
kekurangan yaitu siswa belum mengemukakan pendapat dan ide-ide
tentang pertanyaan yang diajukan (Idea Finding) ini terlihat dari
persentasenya sebesar 25% dan juga belum dapat berpartisipasi secara
aktif ketika diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki (Idea Finding)
terlihat dari
persentasenya 25% dalam menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation) hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 25%.
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
aktifitas guru pada proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK pada siklus I
sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya.
Tetapi masih terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar
guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang mampu
54mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran AKIDAH
AKHLAK dengan menggunakan metode pembelajaran inkuirihingga
berakibat pada kurangnya keaktifan
siswa saat pembelajaran sehingga siswa masih bingung dalam
menerapkan metode pembelajaran inkuiri.
Adapun hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa akhir siklus I
tentang materi sifat wajib dan mustahil bagi Allah dengan menggunakan
metode inkuiri.
Tabel 4.5
Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Metode Pembelajaran
inkuiri(Siklus I)
No Indikator Siklus I Kategori
1 Mempertanyakan masalah 67,24% Tinggi
2 Menguji kebenaran permasalahan 43,10% Sedang
3 Menilai/ membandingkan hasil dengan
kriteria 42,67% Sedang
4 Membuat kesimpulan dari permasalahan 65,51% Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 52,24% Sedang
Untuk lebih jelas data hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan
metode pembelajaran inkuiridapat dilihat pada lampiran 2.
d) Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah
mencapai keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi
dapat dijadikan acuan peneliti dalam merancang perencanaan tindakan
pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
siswa yang diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama pada
siklus sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru
berkolaborasi melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang
telah diperoleh selama proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer)
dan guru berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari
kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi,
Diketahui hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus I
dikategorikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam kategori sedang.
Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 80%.
Namun kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII hanya 52,24%
kategori sedang berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir
siklus I.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan
pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 25%. Selain itu
siswa masih belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif di kelas
sehingga saat diminta untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-
malu dikarenakan guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana
kegiatan pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan
metode inkuiri hingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat
diskusi sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan metode
inkuiri.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I
dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka
dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan berikut
:
(1) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani
menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya
dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam kelas.
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(2) Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam
mengeluarkan pendapat.
Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dikategorikan sedang dan
belum mencapai kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta
hal-hal yang perlu di perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh
karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan
perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan di atas.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 5 Maret 2020, 10 Maret 2020 dan diakhiri pada
tanggal 12 Maret 2020 dengan memberikan tes kemampuan berpikir akhir
siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a) Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan dipelajari dengan metode
inkuiri, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,
mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,
mempersiapkan soal tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus II, dan
menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi
selama proses pembelajaran.
Tabel 4.6
Jadwal Perencanaan (Siklus II)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Kamis5 Maret
2020
Pertemuan I
Meyakini sifat- sifat
wajib dan mustahil
bagi Allah
2 Selasa
10 Maret 2020
Pertemuan II
Meyakini sifat- sifat
wajib dan mustahil
bagi Allah yang
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
nafsiyah, salbiyah,
ma‟ani dan
ma‟nawiyah
3 kamis12 Maret
2020 Pertemuan III
Tes Kemampuan
Berpikir kritis (Siklus
II)
b) Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan
yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan siklus II .Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan
satu kali pertemuan tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus II yang
dilakukan selama 2x35 menit atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok
bahasan proses pernapasan. Namun terdapat tambahan kegiatan
berdasarkan hasil refleksi dari siklus I yaitu :
(1) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani
menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan
berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam kelas.
(2) Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam
mengeluarkan pendapat.
c) Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk
melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), tahap pelaksanaan siklus II pelaksanaan tindakan penelitian
dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali
pertemuan tes kemampuan berpikir kritis siklus II yang dilakukan selama
2x40 menit atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok bahasan sifat sifat
Allah dan pembagian nya. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan
diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut ini deskripsi
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran AKIDAH AKHLAK
dengan menggunakan metode inkuiri.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis, 5 Maret
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah sub bahasan meyakini sifat-sifat wajib dan mustahil
bagi Allah.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri, dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat
mengenai masalahyang dihadapi. Selanjutnyaguru menyampaikan kepada
siswa materi yang akan
dibahas padapertemuan ini dengan materi sub pokok bahasan
meyakini sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allah.Sebelum memulai
pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan
perhatiansiswa, kemudian guru juga memberikan contoh perbedaan sifat
wajib dan mustahil bagi Allah. Setelah itu guru memulai pembelajaran
sesuaidengan RPP yang telah disusun.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok, guru mempersiapkan
pertanyaan yang akan diajukan setiap kelompok dan guru
memotivasi siswa untuk aktif dalam mengeluarkan pendapat.
(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi kepada kelompok untuk memperhatikan
salah satu siswa perempuan untuk merasakandan membedakan
sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allah. Setiap siswa harus
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
mengemukakan pendapat dari peragaan yang dilakukan salah
satu siswa tadi.
(c) Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide
atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan
tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada
kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan
yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,
serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir.
(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan
ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang
tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi
ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda
silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang
terbaik.
(e) Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam
kelas.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
memberikan kesimpulan tentang sub bahasan meyakini sifat-sifat
wajib dan mustahil bagi Allah. Selama kegiatan berlangsung pada
pertemuan I, siswa menangapi dan mengeluarkan pendapat tentang
peragaan yang dilakukan salah satu siswa yang diajukan oleh guru
selama 10 menit. Sudah sebagian siswa mengeluarkan pendapat
dengan jumlah siswa 13 orang dan sebagian siswa masih susah
mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.
67
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Maret
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah sub bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan mustahil
bagi Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan ma‟nawiyah.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan guru
mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan setiap
kelompok.
(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan
pertanyaan yang diajukan guru yaitu adakah perbedaan dari sifat
wajib dan mustahil bagi Allah yang nafsiyah, saliyah, ma‟ani
dan ma‟nawiyah? Jelaskan setiap perbedaan nya. Guru juga
meminta setiap siswa harus ikut berpatisipasi dalam
mengeluarkan pendapatnya masing-masing.
(c) Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide
atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan
tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada
kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan
yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir.
(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan
ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang
tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi
ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda
silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang
terbaik.
(e) Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam
kelas.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil
kesimpulan tentang sub bahasan sifat wajib dan mustahil bagi Allah
yang telah dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan
II, siswa menangapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang
diajukan oleh guru selama 8 menit. Sudah sebagian siswa
mengeluarkan pendapat dengan jumlah siswa 17 orang dan sebagian
siswa masih susah mengeluarkan pendapat ketika permasalahan
diberikan oleh guru.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis, 12
Maret 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pada pertemuan ini
guru mengadakan tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus II. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah
menggunakan metode inkuiri.
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes
kemampuan berpikir kritis.
(2) Kegiatan inti
(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan
tes kemampuan berpikir kritis siklus II.
(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
(3) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan
lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
c) Hasil Observasi siklus II
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
inkuiri(Siklus II)
No Indikator atau aspek yang
Skor Jumlah
Rata-
rata
Nilai P1 P2 (%)
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 3 3 6 75
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang diberikan
oleh guru (Preparation)
3 3 6 75
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 3 3 6 75
4
Siswa memperhatikan penjelasan umum
tentang materi ajar dan penjelasan
tentang penerapan metode inkuiri
(Preparation).
3 3 6 75
5
Siswa bertugas menanggapi masalah
atau pertanyaan yang diajukan guru
(Fact-Finding)
2 3 5 62,5
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
6
Siswa mengemukakan pendapat dan
ide-ide tentang pertanyaan yang
diajukan (Idea Finding).
2 2 4 50
7
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
diskusi kelas mengenai masalah yang
akan diselidiki (Idea Finding).
2 2 4 50
8
Siswa dan guru bersama-sama mencari
jawaban yang paling benar
(Implementation)
3 3 6 75
9
Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation)
2 3 5 62,5
10
Siswa dan guru menarik kesimpulan
untuk pembelajaran AKIDAH
AKHLAK yang dilaksanakan hari ini
2 3 5 62,5
Jumlah 25 28 53
Rata-rata (%) 62,5 70 66,25
Rata-rata keseluruhan (%) 66,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan
Metode inkuiri(Siklus II)
No Indikator atau aspek yang Skor
Jumlah Rata-
rata
Dinilai P1 P2 (%)
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100
2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode inkuiri
3 3 6 75
4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk
belajar secara rapi dan tertib 3 3 6 75
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
5
Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
3 3 6 75
6
Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpikir kritis menjawab
pertanyaan yang di ajukan (Fact-
Finding).
2 2 4 50
7
Guru memotivasi siswa untuk
mengemukakan ide-ide yang kemudian
dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
2 3 5 62,5
8
Guru menghentikan siswa tidak dapat
mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide
yang ada di depan papan tulis (Solution
Finding).
2 3 5 62,5
9
Guru mendiskusikan hasil dari
implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
2 3 5 62,5
10
Guru bersama siswa menarik kesimpulan
untuk pembelajaran AKIDAH AKHLAK
yang dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 25 30 52
Rata-rata (%) 62,5 75 65
Rata-rata keseluruhan (%) 65
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan
menggunakan metode inkuirisiswa sudah mengalami peningkatan dari
siklus I hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar
66,25% dari siklus I yaitu persentase rata-rata sebesar 45%, upaya
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sudah dapat terlaksana
walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat beberapa
kekurangan yaitu siswa belum secara aktif ketika siswa mengemukakan
pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan (Idea Finding), dan siswa
72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
berpartisipasi secara aktif diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki
(Idea Finding) ini terlihat dari persentasenya sebesar 50%.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa
aktifitas guru pada proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK pada siklus
II mengalami peningkatan dalam menciptakan suasana belajar yang
mengaktifkan siswa, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya.
Tetapi masih terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar
guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang memberikan kesempatan
pada siswa untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan yang diajukan
(Fact-Finding).
Adapun hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa akhir siklus II
tentang materi proses pernapasan dengan menggunakan metode inkuiri.
Tabel 4.9
Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Metode
Pembelajaran inkuiri(Siklus II)
No Indikator Siklus II Kategori
1 Mempertanyakan masalah 79,31% Tinggi
2 Menguji kebenaran permasalahan 73,27% Tinggi
3 Menilai/ membandingkan hasil dengan
kriteria 72,41% Tinggi
4 Membuat kesimpulan dari permasalahan 81,03% Sangat
Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 75,68% Tinggi
Untuk lebih jelas data hasil kemampuan berpikir kritis siswa
dengan metode pembelajaran inkuiridapat dilihat pada lampiran 3.
d) Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah
mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari kemampuan
berpikir kritis siswa sudah sebagian memenuhi indikator yang telah
ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan
tindakan dan observasi, diketahui hasil tes kemampuan berpikir kritis
siklus II dalam kategori tinggi.
Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 80%.
Namun kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII sudah mencapai
75,68% dikategorikan tinggi berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir
kritis akhir siklus II.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terllihat adanya kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus II siswa belum secara aktif ketika
mengeluarkan pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 50%.
Selain itu siswa masih belum terbiasa untuk menanyakan hal yang
kurang dipahami dan siswa masih belum aktif mengeluarkan pendapat.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus
II dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka
dilanjutkan pada siklus III dengan melakukan perbaikan-perbaikan
berikut :
(1) Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswar untuk
berpikir kritis menjawab pertanyaan yang diajukan mengeluarkan
pendapat dan guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau
bertanya.
(2) Guru memberikan tambahan point kepada siswa yang aktif agar
siswa terpancing untuk mengeluarkan pendapatnya
Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dikategorikan tinggi dan
belum mencapai kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta
hal-hal yang perlu di perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh
karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus III dengan melakukan
perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan.
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pelaksanaan siklus III dilakukan selama tiga kali pertemuan
pembelajaran yang dimulai pada tanggal 17 Maret 2020, 19 Maret 2020, dan
diakhiri pada tanggal 26 Maret 2020 dengan memberikan tes kemampuan
berpikir kritis akhir siklus III kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus III
kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
a) Tahap Perencanaan Siklus III
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
tentang materi sifat-sifat Allah dan pembagian nya dengan metode inkuiri,
menyusun dan mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan digunakan,
menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses
pembelajaran dan mempersiapkan soal tes kemampuan berpikir kritis akhir
siklus III. dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan
yang terjadi selama proses pembelajaran.
Tabel 4.10
Jadwal Perencanaan Siklus III
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa 17
Maret 2020
Pertemuan I
Meyakini sifat- sifat
wajib dan mustahil bagi
Allah
2
Kamis
19 Maret 2020
Pertemuan II
Meyakini sifat- sifat
wajib dan mustahil bagi
Allah yang nafsiyah,
salbiyah, ma‟ani dan
ma‟nawiyah
3 kamis26 Maret
2020 Pertemuan III
Tes Kemampuan
Berpikirkritis (Siklus III)
b) Tahap Pelaksanaan Siklus III
Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan,
yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tahap
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
pelaksanaan siklus III Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam
dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes
kemampuan berpikir kritis siklus III yang dilakukan selama 2x40 menit
atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok bahasan meyakini sifat wajib dan
mustahil bagi Allah.
Namun terdapat tambahan kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari
siklus II yaitu :
(1) Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswar untuk
berpikir kritis menjawab pertanyaan yang diajukan mengeluarkan
pendapat dan guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau
bertanya.
(2) Guru memberikan tambahan point ke siswa agar siswa terpacing
untuk mengeluarkan pendapatnya
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus III dilaksanakan pada hari selasa, 17 Maret
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah sifat benda konduktor.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri, dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan
pendapat mengenai masalahyang dihadapi. Selanjutnyaguru
menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas
padapertemuan ini dengan sub bahasan sifat wajib dan mustahil bagi
Allah. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi
untuk memusatkan perhatiansiswa, kemudian guru juga memberikan
motivasi tentang sebutkan macam-macam sifat-sifat Allah dan
pembagian nya. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuaidengan
RPP yang telah disusun.
76
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan guru
mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan setiap
kelompok.
(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan
pertanyaan yang diajukan guru
(c) Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide
atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan
tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada
kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan
yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,
serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir.
(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan
ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang
tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi
ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda
silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang
terbaik.
(e) Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam
kelas.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui
mengambil kesimpulan yang telah dipelajari. Selama kegiatan
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
berlangsung pada pertemuan I, siswa menangapi dan
mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru
selama 7 menit. Hampir seluruh siswa yang berjumlah 23 orang
tampak berkonsentrasi memahami soal dan mengeluarkan
pendapat, hanya beberapa siswa saja masih diam dan susah
mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis, 19
Maret 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang
akan disampaikan adalah sub bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan
mustahil bagi Allah yang
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri,
dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar
mengeluarkan pendapat mengenai masalahyang dihadapi.
Selanjutnyaguru menyampaikan kepada siswa materi yang
akan dibahas padapertemuan ini dengan sub bahasan sifat wajib
dan mustahil bagi Allah. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatiansiswa.
(2) Kegiatan inti
(a) Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan guru
mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan setiap
kelompok.
(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk
mendiskusikan pertanyaan yang diajukan guru
(c) Pencarian Ide (Idea Finding)
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-
ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di
papan tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut
tidak ada kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau
gagasan yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak
sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat
digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan
gembira dan santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga
diperlukan bagi siswa untuk berpikir.
(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang kurang
sesuai dengan memberi tanda silang (X), guna memperoleh
beberapa ide atau solusi yang terbaik.
(e) Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
(3) Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui
mengambil kesimpulan tentang sub pokok bahasan sifat wajib dan
mustahil bagi Allah. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan II,
siswa yang aktif berjumlah 26 orang siswa aktif mengungkapkan,
menangapi, dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan
oleh guru meskipun terkadang masih ada beberapa orang siswa yang
diam saja.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari senin,
26Maret 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pada
pertemuan ini guru mengadakan tes kemampuan berpikir kritis akhir
79
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
siklus III. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir
kritis siswa setelah menggunakan metode inkuiri.
(1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes
kemampuan berpikir kritis.
(2) Kegiatan inti
(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis siklus III.
(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
(3) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan
lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
c) Hasil Observasi siklus III
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
inkuiri(Siklus III)
No Indikator atau aspek yang
Skor Jumlah
Rata-
rata
Nilai P1 P2 (%)
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 4 4 8 100
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
4 4 8 100
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 4 4 8 100
4
Siswa memperhatikan penjelasan
umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode
inkuiri (Preparation).
4 4 8 100
5
Siswa bertugas menanggapi masalah
atau pertanyaan yang diajukan guru
(Fact-Finding)
4 4 8 100
80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
6
Siswa mengemukakan pendapat dan
ide-ide tentang pertanyaan yang
diajukan (Idea Finding).
3 4 7 87,5
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
7
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
diskusi kelas mengenai masalah yang
akan diselidiki (Idea Finding).
3 4 7 87,5
8
Siswa dan guru bersama-sama mencari
jawaban yang paling benar
(Implementation)
3 4 7 87.5
9
Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation)
3 3 6 75
10
Siswa dan guru menarik kesimpulan
untuk pembelajaran AKIDAH
AKHLAK yang dilaksanakan hari ini
3 3 6 75
Jumlah 35 38 73
Rata-rata (%) 87,5 95 91,25
Rata-rata keseluruhan (%) 91,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.12
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode
inkuiri(Siklus III)
No Indikator atau aspek yang Skor
Jumlah Rata-
rata
Dinilai P1 P2 (%)
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100
2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 4 4 8 100
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode inkuiri
4 4 8 100
4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk
belajar secara rapi dan tertib 3 4 7 87,5
81
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
5
Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
4 4
8
100
6
Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan
yang di ajukan (Fact-Finding).
3 4 7 87,5
7
Guru memotivasi siswa untuk
mengemukakan ide-ide yang kemudian
dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
3 3 6 75
8
Guru menghentikan siswa tidak dapat
mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide
yang ada di depan papan tulis (Solution
Finding).
3 4 7 87,5
9
Guru mendiskusikan hasil dari
implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
3 4 7 87,5
10
Guru bersama siswa menarik kesimpulan
untuk pembelajaran AKIDAH AKHLAK
yang dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 34 37 71
Rata-rata (%) 85 92,5 88,75
Rata-rata keseluruhan (%) 88,75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan
menggunakan metode inkuirisiswa sudah mengalami peningkatan
aktivitas belajar siswa. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi
aktivitas belajar siswa pada siklus III, antara lain:
(1) Siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran
AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan metode inkuiri karena
siswa terlibat langsung dalam menyelesaikan suatu
permasalahandalam pembelajaran.
82
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(2)Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan proses pembelajaran
karenamereka merasa termotivasi dan tertantang untuk
menyelesaikan masalah yangdiberikan oleh guru.
(3) Siswa semakin berani untuk bertanya, bertukar pendapat,
mengungkapkanpendapat, dan berpartisipasi secara aktif dalam
diskusi yaitudengan adanya pemberian point.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12 aktivitas mengajar guru
mengalami peningkatan yang optimal. Guru semakin baik dalam
menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, selain itu terdapat
peningkatan pada kegiatan guru memotivasi siswa untuk aktif ketika
diskusi yang mengakibatkan adanya peningakatan pada keaktifan siswa.
Untuk lebih data observasi aktivitas mengajar guru pada siklus III dapat
dilihat pada hasil kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari tes
kemampuan berpikir kritis akhir siklus III yang dilakukan setelah
pemberian tindakan pada siswa mengenai materi sifat-sifat wajib dan
mustahil bagi Allah dengan menggunakan metode inkuiri. Adapun hasil
tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus III adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Metode
Pembelajaran inkuiri (Siklus III)
No Indikator Siklus
III Kategori
1 Mempertanyakan masalah 81,89% Sangat
Tinggi
2 Menguji kebenaran permasalahan 93,10% Sangat
Tinggi
3 Menilai/ membandingkan hasil dengan
kriteria 92,67%
Sangat
Tinggi
4 Membuat kesimpulan dari permasalahan 97,41% Sangat
Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 90% Sangat
Tinggi
Untuk lebih jelas data hasil kemampuan berpikir kritis siswa
dengan metode pembelajaran inkuiridapat dilihat pada lampiran 4.
d) Tahap Refleksi
83
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan
yangdilakukan pada siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan
penelitian yangtelah ditetapkan sebelumnya.Dari hasil refleksi yang
diperoleh menunjukan adanya perbaikan danpeningkatan hasil pada siklus
III. Hal ini terlihat dari adanya peningakatan padaaktivitas belajar siswa
dan aktivitas mengajar guru serta peningakatn hasil kemampuan berpikir
kritis siswa pada tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus III yang telah
mencapai indikator keberhasilan yangtelah ditetapkan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III
dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator
keberhasilantindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya peningakatan
aktivitas belajar siswadan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis
siswa kedalamkategori sangat tinggi yaitu 90%, maka pemberian tindakan
pada penelitiandiakhiri pada siklus III.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data
tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas
mengajar guru, dan tes kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil data yang
diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagi berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 45% sedangakan pada siklus II diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 66,25% dan pada siklus III diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 91,25%. Hal ini menunjukan adanya peningakatan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 63,75% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
prosentase sebesar 65% dan pada siklus III di peroleh rata-rata prosentase
sebesar 88,75%. Hal ini pun menunjukan adanya peningakatan
kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningakatkan
aktivitas belajar siswa.
84
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
tes kemampuan berpikir kritis adalah sebagai berikut: perolehan persentase
rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada tes akhir siklus I sebesar
52,24% kategori sedang, pada tes akhir siklus II sebesar 75,68% kategori
tinggi dan pada tes akhir siklus III sebesar 90% kategori sangat tinggi. Hal
ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada
pelajaran AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan metode inkuiri.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa
pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa belum optimal.
Namun terjadi peningakatan pada aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis
siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II dan siklus III. Adapun
data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas
mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh
dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan
sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil
observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode inkuiri
Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan
Siklus I Siklus II Siklus III
1 42,5% 62,5% 87,5% 45%
2 47,5% 70% 95% 47,5%
Rata-rata 45% 66,25% 91,25% 46,25%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14 terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan III. Hal ini menunjukan bahwa
85
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan metode inkuiri dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok
Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambiselama proses pembelajaran.
Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan
siklus III disajikan pada diagram berikut:
Gambar 4.1
Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode inkuiri
Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode inkuiri
Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan
Siklus I Siklus II Siklus III
1 62,5% 62,5% 85% 22,5%
2 65% 75% 92,5% 27,5%
Rata-rata 63,75% 65% 88,75% 25%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 terjadi peningkatan mengajar
guru dari siklusI ke siklus II dan siklus III. Hal ini menunjukan bahwa guru
mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran AKIDAH
AKHLAK dengan menggunakan metode inkuirisebagai upaya untuk
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Siklus ISiklus II
Siklus III
45%
66,25%
91,25% Persentase Aktivitas Belajar Siswa
86
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas
VIIMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi
Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I, siklus II, dan
siklus III disajikan pada diagram berikut:
Gambar 4.2
Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode inkuiri
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah tes formatif, yaitu
tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk
mengukur peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun hasil
kemampuan berpikir kritis siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16
Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII dengan
Menggunakan Metode inkuiri
Tes Akhir Persentase Kriteria
Siklus I 52,24% Sedang
Siklus II 75,68% Tinggi
Siklus III 90% Sangat Tinggi
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Siklus ISiklus II
Siklus III
63,75% 65%
88,75%
Persentase Aktivitas Mengajar Guru
87
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 dapat dilihat adanya
peningakatan kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II dan
siklus III dengan peningkatan yaitu persentase sebesar 37,76%. Peningkatan
hasil tes ini menunjukan tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas
data peningakatan hasil kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke
siklus II dan siklus III dapat dilihat pada lampiran 5. Adapun persentase
kemampuan berpikir kritis siswa tersaji dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.3
Diagram Hasil Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan
Menggunakan Metode inkuiri
Sedangkan rincian persentase kemampuan berpikir kritis pada masing-
masing indikator kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes siklus I,II
dan tes siklus II dapat dilihat dalam tabel 4.17 dan diagram batang berikut:
Tabel 4.17
Persentase Masing-Masing Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas VI Pada Siklus I,II dan Siklus III
Indikator
Persentase dan Kategori
Siklus I Siklus II Siklus III
Mempertanyakan 67,24% 79,31% 81,89%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Siklus ISiklus II
Siklus III
52,24%
75,68% 90%
Persentase Kemampuan Berpikir Kritis
88
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
permaslahan (Tinggi) (Tinggi) (Sangat Tinggi)
Menguji kebenaran
permasalahan
43,10%
(Sedang)
73,27%
(Tinggi)
93,10%
(Sangat Tinggi)
Menilai/ membandingkan
hasil dengan kriteria
42,67%
(Sedang)
72,41%
(Tinggi)
92,67%
(Sangat Tinggi)
Membuat kesimpulan dari
solusi permasalahan
65,51%
(Tinggi)
81,03%
(Sangat Tinggi)
97,41%
(Sangat Tinggi)
Diagram indikator berpikir kritis sebagai berikut :
Gambar 4.4
Diagram Indikator Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Keterangan
Indikator I : Mempertanyakan permaslahan
Indikator II : Menguji kebenaran permasalahan
Indikator III : Menilai/ membandingkan hasil dengan kriteria
Indikator IV : Membuat kesimpulan dari solusi permasalahan
F . Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode inkuiri kelas VII.
Penelitian yang pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini telah sesuai
67,24%
43,10% 42,67%
65,51%
79,31% 73,27% 72,41%
81,03% 81,89%
93,10% 92,67% 97,41%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV
Siklus I Siklus II Siklus III
Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
89
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dengan tahapan metode inkuiri.tahapan-tahapanpembelajaran metodeinkuiri dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan metode inkuiri telah menunjukan hasil yang cukup efektif dalam
pelaksanaan proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK di kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi. Hal ini terlihat dari
adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis yaitu
dengan menggunakan metode inkuiri, karena dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuirisiswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam
pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa secara kritis sehingga
siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang
dilakukan pada siklus I mencapai 45% mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 66,25% dan pada siklus III lebih meningkat menjadi 91,25%. Sejalan
dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri,
hal serupa terjadi pada tes hasil kemampuan berpikir kritis siswa.
Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus I
diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan
mempertannyakan permasalahan mencapai 67,24%, pada siklus II mengalami
peningkatan mencapai 79,31% dan pada siklus III lebih meningkat lagi hingga
mencapai 81,89% kategori sangat tinggi, hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir
siklus I kemampuan menguji kebenaran permasalahan mencapai 43,10%, pada
siklus II mencapai 73,27% dan pada siklus III mencapai 93,10% kategori sangat
tinggi, hasil tes siklus I kemampuan menilai/membandingkan hasil dengan kriteria
mencapai 42,67%, pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 72,41% dan
pada siklus III meningkat hingga mencapai 92,67% kategori sangat tinggi dan
hasil tes kemampuan membuat kesimpulan dari solusi permasalahan mencapai
65,51%, pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan mencapai
81,03% dan pada siklus III meningkat hingga mencapai 97,41% kategori sangat
tinggi. berdasarkan hasil tes penilaianpeningkatan kemampuan berpikir kritis
siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah
Jambi pada siklus I diperoleh rata-rata persentase hasil kemampuan berpikir kritis
90
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
siswa kelas VII pada kategori sedang dengan persentase 52,24%, mengalami
peningakatan pada siklus II mencapai 75,68% kategori tinggi dan mengalami
peningkatan yang signifikan pada siklus III kategori sangat tinggi dengan
persentase 90%. Berdasarkan analisis hasil tes siklus I, siklus II dan siklus III,
kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya
Pembangunan Al-Hidayah Jambi mengalami peningkatan pada setiap
indikatornya. Sehingga dapat di simpulkan bahwa metode inkuiri dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah
Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi
91
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik
kesimpulan yaitu:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 45%,
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 66,25% dan
mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi
91,25%.
2. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai 63,75%,
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 65% dan mengalami
peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi 88,75%.
3. Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka,
penerapan pembelajaran metode inkuiri juga meningkatkan
kemampuan berpikir kritissi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah
Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi pada siklus I
diperoleh persentase rata -rata pada kategori sedang dengan persentase
52,24%. Padasiklus II diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa
diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu persentase 75,68%.
Padasiklus III diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa
diperoleh rata-rata persentase hasil kemampuan berpikir kritis siswa
pada kategori sangat tinggi dengan persentase 90%. Sehingga
penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa kelasVII Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya
Pembangunan Al-Hidayah Jambi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran
kepada guru sebagai berikut :
1. Metode inkuiri yang telah diterapkan pada siswa kelasVII Madrasah
Tsanawiyah PondokKarya Pembangunan Al-Hidayah Jambi dapat
92
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga dapat
dijadikan alternatif dalam pembelajaran AKIDAH AKHLAK.
2. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan materi
pembelajaran.
93
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah
SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat
kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun bentuk
kata-kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan
penulisan Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di Madrasah
Tsanawiyah PondokKarya Pembangunan Al-Hidayah Jambi.
94
DAFTAR PUSTAKA
Alec Fisher. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga, 2009
Anonim, Undang-undang RI no. 20 Tahun 2003, Tentang Pendidikan Nasional
Tahun 2003. Jakarta : Sinar Grafika. 2014
Ariani, Niken dan Dani Haryanto. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta:
Prestasi pustaka. 2010
Asyhar Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran Jakarta: Tim GP
Press. 2012
Iskandar. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Referensi 2010
Iskandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi, 2012
Jamarah, Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta
Rinekacipta. 2010
Kustandi Cecep, Sujipto Bambang. Media Pembelajaran. Bogor Ghalia
Indonesia.2011
Kelvin Seifert, Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta : Ircisod :
2009
Mulyasa. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2007
Munadi Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pers.2010
Sanaky, Ah. Hujair. Media Pembelajaran. Yogyakarta Kaukaba Dipantara. 2011
S Sadiman, Arief. Media Pendidikan. Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 1990
Sudarman S. Arief Dkk. Medi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.2011
S Sadiman, Arief. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2003
Jamarah, Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta
Rinekacipta. 2010
95
Sudjana, Nana Dan Rifai. Ahmad. Teknologi Pengajaran. Bandung Sinar Baru
Offset. 1991
Suleiman, Amir Hamzah. Media Audio Visual Untuk Pengajaran Penerangan
Dan Penyuluhan. Jakarta PT. Gramedia, 1989
Tim Dosen FIP. IKIP. Bacaan Wajib Media Pembelajaran Diklat FIP IKIP.
Yogyakarta. 1992
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
96
DAFTAR INFORMAN
No Nama Keterangan
1. Ibrahim, S. Th. I Kepala Sekolah
2. Kasmawati, S. Sos. I Guru Aqidah Akhlak
97
98
Lampiran Foto
99
100
101
102
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat:FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 20-11-2020 R-0 - -
Nama : Dwi Wulandari Gultom
Nim : TP. 161447
Pembimbing I : Dr. H. Ahmad Madani, M.Pd. I
Judul Skripsi : Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
NO. HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1. 11 Oktober 2019 Penulisan Proposal
2. 12 Desember 2019 Perbaikan isi BAB pada proposal.
3. 16 Januari 2019 ACC untuk seminar.
4. 21 Januari 2019 Perbaikan setelah seminar.
5. 14 Februari 2020 ACC untuk riset.
6. 23 Februari 2020 Format penulisan skripsi.
7. 10 April 2020 Perbaikan isi skripsi.
8. 26 April 2020 ACC skripsi.
Jambi, April 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Dr. H. Ahmad Madani, M. Pd.I
NIP.195510051982031003
103
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 01-05-2020 R-0 - -
Nama : Dwi Wulandari Gultom
Nim : TP. 161447
Pembimbing II : Habib Muhammad M.Ag
JudulSkripsi : Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
NO. HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1. 11 Oktober 2019 Format penulisan judul proposal.
2. 12 Desember 2019 Perbaikan isi BAB pada proposal.
3. 16 Januari 2020 ACC untuk seminar.
4. 21 Januari 2020 Perbaikan setelah seminar.
5. 14 Februari 2020 ACC untuk riset.
6. 23 Februari 2020 Format penulisan skripsi.
7. 8 April 2020 Perbaikan isi skripsi.
8. 16 April 2020 ACC skripsi.
Jambi, April 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Habib Muhammad, S.Ag M.Ag
NIP. 196911141994011001
104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama
JenisKelamin
Tempat /Tanggallahir
Alamat Asal
Pekerjaan
Alamat Email
No Kontak
: Dwi Wulandari Gultom
: Perempuan
: Jambi, 19 April 1999
: Jln. Jambi suak kandis, km 09. Rt 01 Desa kota
karang. Kec kumpeh ulu. Kab. Muaro Jambi
: Mahasiswa
: 083171987240
Pendidikan Formal
No. Tahun Tamat Jenis Pendidikan Tempat
1. 2003-2004 TK Kartika Jaya Jambi
2. 2004-2010 SDN 24 Pudak Jambi
3. 2010-2013 MTs Model Jambi
4. 2013-2016 MAN Model Jambi
5. 2016-sekarang UIN STS Jambi Jambi