i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA
MELALUI STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dyah Pitaloka
NIM: 23040 15 0060
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA
MELALUI STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dyah Pitaloka
NIM: 23040 15 0060
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
iv
v
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD
BENDA MELALUI STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF
DUKUH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Disusun oleh:
DYAH PITALOKA
NIM: 23040-15-0060
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 14 Agustus 2019 dan
telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
vi
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dyah Pitaloka
Nim : 23040 15 0060
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 25 Juni 2019
Yang menyatakan
Dyah Pitaloka
NIM. 23040150060
vii
MOTTO
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia
lain” (HR. Thabrani)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Banu Handoyo dan Ibu Sri Kudung)
yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan kasih sayang yang
tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini, Bapak dan
Ibuku mudah-mudahan senantiasa diberikan nikmat umur panjang,
kesehatan, rezeki yang berkah, dan kelak ditempatkan di Surga-Nya Allah
Swt.
2. Adikku (Dwi Novita Ferama Sari) tersayang yang selalu memberi
semangat, mudah-mudahan senantiasa diberi nikmat umur panjang,
kesehatan, dan kemudahan dalam menuntut ilmu.
3. Mas Ahmad Ghufron Fais yang selalu memberi semangat untuk
mengerjakan skripsi ini, mudah-mudahan senantiasa diberi nikmat umur
panjang, kesehatan, dan kemudahan dalam mencari rezeki.
4. Sahabat saya (Ratnaning Tyas, Monika Fikri, Indiana Dwita, Pipit Ustari,
Damayanti, Tiara Zulfi, dan Vili Indriyani, Aeni Alfiana, Venny Nur
Hidayati) yang selalu memberikan semangat;
5. Teman-teman PGMI angkatan 2015 yang telah berjuang bersama-sama;
6. Keluarga besar Mahasiswa Batang-Salatiga (Kembang Saga);
7. Teman-teman PPL di MI Ma‟arif Dukuh Salatiga (Fajriyati Erlya Fauzi,
Yunita Setyawati, Nur Khasanah, Desty Arinta, Mirfatus Sholihah,
Maziyatul Lailiyyah);
ix
8. Teman-teman KKN di posko 97 dusun Ngaglik, Bateh, Candimulyo
(Nadhim, Imam, Vili, Venny, Aeni, Lailatis); dan
9. Para pembaca yang budiman.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirah Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda pada Siswa Kelas
V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 bisa selesai. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung
Muhammad Saw semoga beliau selalu dirahmati Allah Swt.
Penulisan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga Skripsi ini selesai. Penulis sampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyyudin Baidhawy. M.Ag. selaku Rektor IAIN
Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan;
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingannya;
5. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
xi
7. Bapak Muhamad Muzaki, S.Pd.I selaku kepala MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian;
8. Ibu Durrotun Nashihah selaku guru kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat
berlangsung; dan
9. Seluruh Dewan Guru MI Ma‟arif Dukuh Salatiga yang telah mendukung
saya selama ini.
Penulis hanya dapat memohon do‟a atas jasa mereka semoga amal yang
telah diberikan mendapat balasan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan di masa yang
akan datang, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya. Amin.
Salatiga, 24 Juni 2019
Penulis
Dyah Pitaloka
NIM. 23040 15 0060
xii
ABSTRAK
Pitaloka, Dyah. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Wujud
Benda melalui Strategi Active Knowledge Sharing dengan Media Audio
Visual pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Active Knowledge Sharing, Media Audio
Visual
Hasil belajar IPA di MI Ma‟arif Dukuh Salatiga masih rendah terbukti
dengan hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM 70. Hal ini dikarenakan
kurang kreatif dan inovatifnya guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
dan strategi yang digunakan guru dalam mengajar membuat siswa menjadi cepat
bosan sehingga siswa kurang tertarik kepada materi yang diajarkan. Strategi yang
digunakan guru dalam pembelajaran tidak didukung dengan media pembelajaran.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah penerapan strategi Active
Knowledge Sharing dengan media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi perubahan wujud pada siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar IPA materi perubahan wujud benda melalui strategi Active
Knowledge Sharing dengan media Audio Visual pada siswa kelas V MI Ma‟arif
Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga yang berjumlah 18 siswa meliputi 11
siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi lembar
observasi, soal tes, dan RPP. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, tes, dan dokumentasi. Data dianalisis secara statistik menggunakan
rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi active knowledge sharing
dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
perubahan wujud benda pada siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun
2019. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 22% dan
Siklus I ke Siklus II 28%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil
belajar siswa pada Pra Siklus 39% siswa tuntas belajar, Siklus I 61% tuntas
belajar, dan siklus II 89% siswa tuntas belajar.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR LOGO IAIN ii
HALAMAN JUDUL iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PENGESAHAN KELULUSAN v
DEKLARASI vi
MOTTO vii
PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR x
ABSTRAK xii
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
xiv
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 5
E. Manfaat Penelitian 6
F. Definisi Operasional 7
G. Metode Penelitian 10
H. Sistematika Penulisan 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 20
1. Hasil Belajar 20
a. Pengertian Belajar 20
b. Prinsip-prinsip Belajar 22
c. Ciri-ciri Belajar 23
d. Pengertian Hasil Belajar 24
e. Macam-macam Hasil Belajar 25
f. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar 28
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 29
a. Pengertian IPA 29
b. Pembelajaran IPA 30
3. Materi Perubahan Wujud Benda 31
a. Pengertian Perubahan Wujud Benda 31
b. Macam-macam Perubahan Wujud Benda 31
c. Contoh Perubahan Wujud Benda 32
d. Faktor-faktor Perubahan Wujud Benda 33
xv
4. Strategi Active Knowledge Sharing 34
a. Pengertian Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik
Pembelajaran 34
b. Pengertian Strategi Active Knowledge Sharing 37
c. Langkah-langkah Strategi Active Knowledge Sharing 39
d. Kelebihan Strategi Active Knowledge Sharing 40
e. Kelemahan Strategi Active Knowledge Sharing 40
5. Media Audio Visual 41
6. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 43
a. Hakikat PTK 43
b. Prinsip-prinsip PTK 44
B. Kajian Pustaka 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah 48
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Siklus I 53
2. Deskripsi Siklus II 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Pra siklus 63
2. Deskripsi Siklus I 65
3. Deskripsi Siklus II 67
xvi
B. Pembahasan 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 74
B. Saran 74
DAFTAR PUSTAKA 76
xvii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
1. Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian 14
2. Tabel 3.1 Identitas Sekolah 48
3. Tabel 3.2 Daftar Guru MI Ma‟arif Dukuh Salatiga 49
4. Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Ma‟arif Dukuh Salatiga 50
5. Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga 51
6. Tabel 3.5 Daftar Sarana Prasarana dan Fasilitas 51
7. Tabel 3.6 Pelaksanaan Penelitian Siklus I-Siklus II 42
8. Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus 63
9. Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I 65
10. Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II 67
11. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I- Siklus II 69
12. Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus 70
13. Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 71
14. Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 72
15. Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I- II 73
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Identitas Kolaborator
Lampiran 2 Satuan Kredit Kegiatan
Lampiran 3 Daftar Nama dan Inisial
Lampiran 4 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Lampiran 5 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 6 Nilai Siklus I
Lampiran 7 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 8 Nilai Siklus II
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru
Lampiran 12 Soal Kelompok Siklus I
Lampiran 13 Soal Kelompok Siklus II
Lampiran 14 Soal Individu Siklus I
Lampiran 15 Soal Individu Siklus II
Lampiran 16 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 19 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah kewajiban yang dilakukan oleh semua orang.
Belajar dapat dipandang sebagai kebutuhan primer seseorang agar dapat
mengetahui atau memahami segala sesuatu dengan baik, dari yang mudah
hingga yang sulit. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun
dalam bertindak (Susanto, 2013: 4). Belajar merupakan ciri khas manusia
sehingga manusia dapat dibedakan dengan binatang. Belajar dilakukan
manusia seumur hidupnya, kapan saja dan dimana saja baik di sekolah,
kelas, jalanan, dan dalam waktu yang tidak ditentukan sebelumnya.
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang
dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman
(proses) belajar-mengajar, dan hasil belajar (Sudjana, 2014: 2).
Allah Swt telah menyampaikan akan meninggikan derajat orang
yang mempelajari ilmu pengetahuan sebagaimana telah tertulis dalam
potongan surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
بأيأز نأ خأ لأوأ أ بأما تأعأمأ للاأ جاتأ وأ رأ لم دأ ا األأعأ تأوأ الأذيه اأوأ نأكأم وأ ا مأ نأوأ أ األأذيأه آمأ عأ للاأفأ يأزأ
2
Artinya: Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hakikatnya mempelajari apa
dan bagaimana dengan lingkungan sekitar kita. IPA mempelajari alam
semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi
dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak
dapat diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang
dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati (Trianto,
2015: 136).
Melalui pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan peserta
didik memahami proses, produk, nilai dan memiliki sikap ilmiah, serta
dapat menjadi warga negara yang bermoral serta tanggap terhadap masalah
lingkungannya. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis
dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Proses pembelajaran IPA di kelas dipandang sebagai suatu proses
yang aktif, dan sangat dipengaruhi oleh apa yang sebenarnya ingin
dipelajari oleh anak. Belajar bukan semata-mata bergantung pada apa yang
disajikan guru, melainkan dipengaruhi oleh interaksi antara berbagai
informasi yang diminati anak dan bagaimana anak mengolah informasi
3
berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya (Usman
Samatowa, 2006: 4).
Peneliti melakukan wawancara pada Kamis 10 Januari 2019
dengan guru kelas V MI Ma‟arif Dukuh Kota Salatiga (Durrotun
Nasikhah, S.Pd.I). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V,
nilai ulangan harian siswa masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu dari 18 siswa hanya 7 yang mencapai KKM. Nilai
KKM pelajaran IPA di MI Ma‟arif Dukuh Salatiga ini adalah 70.
Berdasarkan permasalahan tersebut, faktor yang mempengaruhi
tidak tercapainya KKM pada materi perubahan wujud benda adalah
kurang kreatif dan inovatifnya guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa dan strategi yang digunakan guru dalam mengajar membuat siswa
menjadi cepat bosan sehingga siswa kurang tertarik kepada materi yang
diajarkan. Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran tidak
didukung dengan media pembelajaran.
Strategi atau model pembelajaran sekarang ini sudah berkembang
sangat pesat, tinggal tergantung guru bagaimana menyampaikan materi di
kelas dengan inovasi dan improvisasi untuk memperkaya strategi
pengajaran. Bahkan bila dibutuhkan guru harus belajar dan mencari
strategi-strategi terbaru agar siswa dapat lebih mudah memahami materi
yang disampaikan. Berdasarkan keterangan guru dan peningkatan hasil
belajar IPA materi perubahan wujud benda, peneliti memberi solusi yang
dapat mengatasi kesulitan belajar IPA yaitu dengan menggunakan strategi
4
Active Knowledge Sharing dengan media Audio Visual. Active Knowledge
Sharing adalah sebuah cara yang bagus untuk menarik siswa kepada
materi pelajaran. Strategi ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan siswa pada saat yang sama dengan melakukan kerjasama tim
(team building). Pemilihan strategi pembelajaran Active Knowledge
Sharing juga didasarkan atas penelitian Hamruni (2011: 172) strategi
Active Knowledge Sharing memiliki keunggulan yaitu: 1) Untuk
mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik, 2) Strategi ini untuk
menarik para peserta didik dengan segera belajar materi pelajaran, dan 3)
Untuk bekerja dengan beberapa pembelajaran. Sedangkan media Audio
Visual adalah media yang digunakan untuk menyalurkan pesan dengan
memanfaatkan indera penglihatan sekaligus pendengaran (Sukiman, 2012:
184).
Melihat keadaan yang sebagaimana dipaparkan diatas peneliti
bermaksud membantu menyelesaikan pemasalahan pembelajaran dengan
melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Strategi Active
Knowledge Sharing dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V MI
Ma‟arif Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah
penerapan strategi Active Knowledge Sharing dengan media Audio Visual
5
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan wujud pada siswa
kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
IPA materi perubahan wujud benda melalui strategi Active Knowledge
Sharing dengan media Audio Visual pada siswa kelas V MI Ma‟arif
Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang
paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk
diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas (Mulyasa, 2011: 63).
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian pembelajaran ini adalah
penerapan strategi Active Knowlwdge Sharing dengan media Audio
Visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan wujud
benda pada siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan strategi Active Knowledge Sharing dikatakan berhasil
apabila indikator keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
6
a. Secara individual
Siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM yang
telah ditentukan dari sekolah pada mata pelajaran IPA materi
perubahan wujud benda.
b. Secara klasikal
Secara klasikal persentase sebanyak lebih dari 85% dari
semua siswa dalam satu kelas mencapai nilai KKM yaitu 70.
Siswa yang memenuhi KKM mencapai 85% dari keseluruhan
siswa yang ada dalam satu kelas.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
pembaca dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat,
khususnya dalam pembelajaran IPA; dan
b. Dapat memberikan sumbangan pikiran dalam pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada mata pelajaran IPA
materi perubahan wujud benda.
2. Manfaat secara Praktis
a. Bagi Siswa
Bagi siswa penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pengalaman belajar yang baru dan dapat meningkatakan hasil
belajar IPA materi perubahan wujud benda pada siswa kelas V MI
Ma‟arif Dukuh Kota Salatiga.
7
b. Bagi Guru
Bagi guru hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi guru guna melakukan inovasi dan implementasi
pembelajaran IPA dengan strategi baru.
c. Bagi Sekolah
Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat
dikembangkan dan menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil
langkah-langkah guna meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman antara pembaca dengan
peneliti mengenai variabel yang terdapat dalam judul penelitian, maka
peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran. Hasil belajar juga diartikan perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa. Hasil belajar juga diartikan perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa. Perubahan tersebut berkaitan
8
dengan perubahan pengetahuan (aspek kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotorik) sebagai hasil dari proses kegiatan belajar
(Susanto, 2013: 5).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui pengertian
hasil belajar adalah hasil atau nilai yang yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi setelah dilakukan pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru terkait materi yang sudah
dipelajari sebelumnya.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris
„science‟. Kata „science‟ sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin
„scentia‟ yang berarti saya tahu. IPA mempelajari alam semesta,
benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di
luar angkasa, baik yang dapat diamati dengan indera maupun yang
tidak dapat diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah
ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang
diamati (Trianto, 2015: 136).
IPA dalam pembelajaran mencakup semua materi yang berkaitan
dengan alam serta permasalahannya, yaitu makhluk hidup, energi dan
perubahannya, bumi dan alam semesta serta perubahan materi dan
sifatnya.
9
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu
yang mempelajari alam semesta yang dapat diamati dengan indera
maupun yang tidak dapat diamati dengan indera baik makhluk hidup
maupun benda mati.
3. Materi Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda adalah perubahan yang dialami oleh suatu
benda yang disebabkan oleh lingkungan yang berubah, misalnya suhu
lingkungan yang menjadi panas atau dingin.
Perubahan wujud benda merupakan salah satu materi di dalam
mata pelajaran IPA yang diajarkan di MI atau SD pada kelas V
semester II.
4. Strategi Active Knowledge Sharing
Strategi Active Knowledge Sharing adalah salah satu strategi yang
dilakukan dengan cara saling bertukar pengetahuan. Strategi Active
Knowledge Sharing merupakan strategi yang dapat membawa peserta
didik untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini
dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik
dengan cara membentuk kerjasama tim. Strategi ini juga dapat
dilakukan pada hampir semua mata pelajaran (Hisyam Zaini, 2008:
22).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
strategi active knowledge sharing adalah stategi yang dilakukan
10
dengan cara kerjasama tim dan dengan saling bertukar pengetahuan
untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik pada saat pembelajran.
5. Media Audio Visual
Media Audio Visual adalah media yang digunakan untuk
menyalurkan pesan dengan memanfaatkan indera penglihatan
sekaligus pendengaran. Di antara jenis media Audio Visual ini adalah
media film, video, dan televisi (Sukiman, 2012: 184).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
media audio visual adalah media penyaluran pesan yang dapat dilihat
sekaligus didengarkan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang
dilakukan dengan mengkaji masalah-masalah yang dihadapi guru di
dalam kelas dan dilakukan tindakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut (Abdullah Sani, 2016: 5). Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) digunakan untuk meneliti suatu kegiatan pembelajaran di
kelas dimana dalam PTK terdapat 4 tahap: Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan Refleksi dengan tujuan memperbaiki pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Alasan peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Ma‟arif
Dukuh Salatiga terutama pada materi perubahan wujud benda
11
menggunakan strategi Active Knowledge Sharing dengan media Audio
Visual. Penelitian tindakan kelas ini adalah jenis penelitian kolaboratif
dimana peneliti bertindak sebagai pengamat sedangkan proses belajar
mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar
proses belajar mengajar berjalan alami sehingga data yang diperoleh
valid.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa
kelas V MI Ma‟arif Dukuh Kota Salatiga yang berjumlah 18 siswa.
Siswa kelas V dipilih sebagai subjek karena perlunya inovasi dalam
pembelajaran, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar.
Lokasi penelitian adalah MI Ma‟arif Dukuh Kota Salatiga. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April semester genap tahun pelajaran
2018/2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas dirancang dan dilakukan oleh guru
untuk menanggulangi masalah-masalah yang ditemukan di kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif,
maksudnya bahwa dalam proses penelitian ini guru sebagai peneliti
selalu memikirkan apa dan mengapa suatu dampak tindakan terjadi di
kelasnya. Kemudian peneliti mencari penyelesaian masalah
berdasarkan pemikiran tersebut melalui tindakan-tindakan
12
pembelajaran tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional
(Abdullah Sani, 2016: 2)
Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Langkah pertama yaitu perencanaan, dimana perencanaan
digunakan untuk menyusun rancangan dan segala aspek yang
terkait dengan penelitian tindakan kelas.
Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan strategi Active Knowledge Sharing.
2) Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran yaitu media Audio Visual berupa Video.
3) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang
akan digunakan pada setiap pembelajaran.
4) Mempersiapkan LKS, pre-test dan post test yang akan
diberikan pada setiap siklus oleh peneliti.
5) Membentuk kelompok belajar.
6) Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan strategi
Active Knowledge Sharing.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini guru mengadakan
proses pembelajaran dengan menerapkan strategi Active
13
Knowledge Sharing dengan media Audio Visual. Guru juga
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar siswa
tidak merasa bosan dan peneliti melakukan stimulasi pelaksanaan,
menyiapkan alat pendukung maupun sarana lain yang diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati proses
pembelajaran yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam
proses pembelajaran. Dan pengamatan dilakukan guna mengetahui
sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam peningkatan
hasil belajar.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi
data yang telah diperoleh. Peneliti melakukan evaluasi dari tahap
satu sampai dengan tahap ketiga. Kemudian dari hasil yang
diperoleh dibandingkan dengan target yang akan diterapkan.
Setelah melakukan evaluasi terhadap minat dan hasil belajar siswa,
peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul yang berkaitan
dengan hal-hal yang telah dilakukan selama proses penelitian.
Setelah melakukan refleksi peneliti merencanakan suatu perbaikan
dalam siklus kedua.
14
Berikut adalah siklus penelitian tindakan kelas menurut
Mulyasa:
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian
(Sumber: Mulyasa: 2011)
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 1
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 2
REFLEKSI
15
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan
dalam kegiatan penelitian. Bentuk instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara
langsung aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dan kegiatan guru dalam mengelola kelas didalam pembelajaran
IPA menggunakan strategi Active Knowledge Sharing dengan
media Audio Visual. Lembar observasi juga digunakan untuk
mengukur perkembangan yang telah dicapai dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dan siswa.
b. Soal tes/evaluasi
Tes merupakan suatu alat/prosedur yang sistematis objektif
yang digunakan untuk tolak ukur hasil ketercapaian. Tes ini
dilakukan untuk mengukur hasil yang telah dicapai oleh siswa
setelah belajar IPA dengan strategi Active Knowledge Sharing
dengan media Audio Visual.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang
digunakan sebagai pegangan guru pada saat mengajar agar
pembelajaran sesuai dengan target yang ingin dicapai.
16
d. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dikuasai oleh siswa pada saat proses
pembelajaran.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis dalam memperoleh atau
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh
tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini penulis harus
menguraikan jenis data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini,
observasi dilakukan penelitian dengan melakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa, kegiatan mengajar guru dalam mengelola
kelas dalam pembelajaran yang menggunakan strategi Active
Knowledge Sharing dengan media Audio Visual.
b. Tes
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka
melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat
berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan
(dijawab) oleh siswa.
Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes formatif
berbentuk tes tertulis yang berkaitan dengan materi ajar. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
17
materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat
penguasaan apabila telah memperoleh minimal 85% dari target
pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Data
yang dikumpulkan berupa nilai siswa sebelum maupun sesudah
dilaksanakan penelitian tindakan kelas, proses berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh
Salatiga berupa foto, RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)
maupun dokumen yang mendukung lainnya sebagai bukti kongkret
dalam pelaksanaan penelitian.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan jiwanya PTK. Analisis data yang
harus ditempuh setelah pengumpulan data adalah menganalisis data
tersebut (Basrowi, 2008: 130). Analisis data dilakukan setiap siklusnya
dengan cara memberikan soal tes setiap akhir pelaksanaan
pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti dalam membuktikan hipotesis
tindakan menganalisis menggunakan statistik untuk menghitung
ketuntasan klasikal, apabila hasil belajar siswa secara klasikal
mencapai ≥ 85% maka siklus dihentikan (Daryanto, 2011: 192).
18
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
P = Jumlah Tuntas Belajar x100%
Jumlah Siswa
(Sumber: Sahputra dalam Sudijono, 2014: 43)
Pengelolaan hasil setiap masing-masing siklus dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan rata-rata untuk
mengetahui perubahan rata-rata.
Perhitungan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai rata-rata = Jumlah Nilai Total
Jumlah Siswa
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini
meliputi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir.
Tiap-tiap bagian dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagian awal, memuat sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto
dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian inti
a. BAB I PENDAHULUAN, memuat tentang: Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis
19
Tindakan dan Indikator keberhasilan, Manfaat Penelitian, Definisi
Operasional, Metode penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Metode Penelitian mencakup Rancangan Penelitian, Subjek
Penelitian, Langkah-langkah Penelitian, Instrumen Penelitian,
Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.
b. BAB II LANDASAN TEORI, memuat tentang: Kajian Teori dan
Kajian Pustaka, dimana dalam kajian teori terdapat: Kajian Materi
Penelitian, Kajian Teori.
c. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, memuat tentang:
Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus (Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, dan
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.
d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memuat
tentang: Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi), dan
Pembahasan.
e. BAB V PENUTUP, memuat tentang: Kesimpulan dan Saran.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir penyusunan skripsi terdiri dari: Daftar Pustaka,
Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Penulis.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan
setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau
memperoleh sesuatu. Belajar dapat didefinisikan secara sederhana
sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan
keterampilan dan sebagainya. Seperti yang tercantum dalam surat
An-Nahl ayat 78 yang berbunyi:
عأ عأ أ لأكأمأ اللأمأ جأ نأ أييأ وو وأ نأ أمأ أ أكأمأ أتأعألأمأ نأبأ أوأ كأمأ مأأ جأ زأ وأ أ اأجأ
نأ وأ كأزأ دأ أ لأعألوكأمأ تأ أ أفأيأ ا أ ا أبباأرأ وأ وأ
Artinya: Dan Allah megeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.
Menurut Muhibbin (dalam Khairani, 2017: 5) belajar
merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Sedangkan menurut Hamalik (dalam Susanto, 2013: 3)
menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau
21
memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as
the modificator or strengthening of behavior trough experiencing).
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian,
belajar itu bukan sekadar mengingat atau menghafal saja, namun
lebih luas dari itu merupakann mengalami. Hamalik juga
menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan
dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar
disebabkan oleh pengalaman atau latihan.
Menurut Burton, dalam sebuah buku “The Guidance of
Learning Activities”, merumuskan pengertian belajar sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara individu dengan lingkungan sehingga mereka mampu
berinteraksi dengan lingkungan.
Menurut Winkel (dalam Khairani, 2017: 5) belajar adalah
proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan,
kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh,
disimpan dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang
progresif dan adaptif.
22
Menurut Hilgard dan Bower (dalam Baharuddin dan Esa,
2008: 13) belajar (to learn) memiliki arti: 1) to gain knowledge,
comprehension, or mastery of trough experience or study; 2) to fix
in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough experience;
4) to become informe of to find out. Menurut definisi tersebut,
belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau
menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau
menemukan.
Dari beberapa definisi belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah aktivitas atau interaksi hubungan antara
individu dan individu lain dengan lingkungan, yang menyebabkan
perubahan yang relatif menetap pada pelaku baik pengetahuan dan
pengalaman yang menyangkup aspek-aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar sebagaimana yang disebutkan Davis
(dalam Khairani, 2017: 13-14) sebagai berikut:
1) Apapun yang dipelajari peserta didik, dialah yang harus belajar
bukan orang lain. Untuk itu peserta didiklah yang harus
bertindak aktif;
2) Setiap peserta didik belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya;
23
3) Peserta didik akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama
proses belajar; dan
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
peserta didik akan membuat proses belajar lebih berarti.
5) Peserta didik akan lebih meningkat motivasinya untuk belajar
apabila ia diberi tanggungjawab serta kepercayaan penuh atas
segalanya.
c. Ciri-ciri Belajar
Beberapa ciri-ciri belajar menurut (Khairani, 2017: 11)
yaitu:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change of behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya
dapat diamati dari tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah
laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi
terampil, dan lain sebagainya. Tanpa pengamatan dari tingkah
laku hasil belajar orang tidak dapat mengetahui ada tidaknya
hasil belajar. Karena perubahan hasil belajar hendaknya
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati;
2) Perubahan perilaku relatif permanen, ini diartikan bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah, akan tetapi dilain
24
pihak tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur
hidup;
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
tersebut bersifat potensial. Artinya hasil belajar tidak selalu
sertamerta terlihat segera setelah selesai belajar. Hasil belajar
dapat terus berproses setelah kegiatan belajar selesai; dan
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman. Artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif,
sengaja, terencana, bukan karena peristiwa yang insidental.
d. Pengertian Hasil Belajar
Menurut (Susanto, 2013: 5) menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan kemampuan yamg diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Karena belajar merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Hasil belajar juga
diartikan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa.
Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan pengetahuan
(aspek kognitif)., sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik)
sebagai hasil dari proses kegiatan belajar.
Menurut (Sudjana, 2013: 22) menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi dapat
25
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan proses yang dilakukan
siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar sehingga
menimbulkan pengalaman dengan melibatkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam diri siswa.
e. Macam-macam hasil belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih
jelasnya akan dijelaskan ebagai berikut:
1) Pemahaman konsep
Menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 6) menyatakan
bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa
mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa
dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat,
yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau
observasi langsung yang ia lakukan.
Konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran,
suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Jai, konsep ini
meupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan
tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang
26
yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah
memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra
mental seseorang. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret
ataupun gagasan yang abstrak. Untuk mengukur hasil belajar
siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan
evaluasi produk, melalui produk dapat diselidiki apakah dan
sampai sejauh mana suatu tujuan instruksional telah tercapai;
semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya
diperoleh siswa. Maka dari hal tersebut hasil belajar siswa erat
hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang
telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar
mengajar (Susanto, 2013: 8).
2) Keterampilan Proses
Menurut Usman & Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu
siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran,
nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.
Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan
dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti
27
kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin
sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
Menurut Indrawati (dalam Susanto, 2013: 9) menyebutkan
ada enam aspek keterampilan proses, yang meliputi : observasi,
klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan, memberikan
penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan
melakukan eksperime. Indrawati membagi keterampilan proses
menjadi dua tingkatan, yaitu : keterampilan proses tingkat
dasar (meliputi : observasi, klasifikasi, komunikasi,
pengukuran, prediksi, dan infrence), dan keterampilan proses
terpadu (meliputi : menentukan, variabel, menyusun tabel data,
menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses
data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis,
menentukan variabel secara operasional, merencanakan
penyelidikan, dan melakukan eksperimen).
3) Sikap
Menurut Sardirman (dalam Susanto, 2013: 11) sikap
merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan
cara metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek
tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang.
28
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini
lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam
pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah
domain kognitif.
f. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Wasliman (dalam Susanto, 2013: 12) faktor-faktor yang
memengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan eksternal.
Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal sebagai
berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang
bermasalah keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,
perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta
kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang
29
tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil
belajar peserta didik.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan
istilah pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan
dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan
(Susanto, 2013: 167).
Menurut Kemendiknas IPA merupakan ilmu yang pada
awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan
(induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Ada dua
hal yang berkaitan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk,
pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu kerja
ilmiah. Saat ini objek kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi
konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam
kehidupan sehari-hari, dan kreativitas.
Menurut Carin dan Sund (dalam Wisudawati &
Sulistyowati, 2014: 24) mengatakan IPA memliki empat unsur
yang utama yaitu:
30
a) Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.
Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan
prosedur yang bersifat open ended;
b) Proses : proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan
adanya prosedur runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan;
c) Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori
dan hukum; dan
d) Aplikasi : IPA menghasilkan produk ilmiah dan konsep IPA
dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah ilmu yang mempelajari fenomena alam yang memiliki
empat unsur yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi.
b. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran berdasarkan
pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap
ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Pembelajaran IPA dapat
diklasifikasikan menjadi empat bagian, yaitu: ilmu pengetahuan
alam sebagai produk, proses, sikap, dan aplikasi. Sikap dalam
pembelajaran IPA yang dimaksud ialah sikap ilmiah. Jadi, dengan
31
pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat
menumbuhkan sikap ilmiah seperti seorang ilmuwan. Adapun
jenis-jenis sikap yang dimaksud, yaitu: sikap ingin tahu, percaya
diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta (Susanto,
2013: 167). Selain sikap, pembelajaran IPA juga diharapkan dapat
memberikan pengetahuan (kognitif), yang merupakan tujuan utama
dalam pembelajaran.
3. Materi Perubahan Wujud Benda
a. Pengertian Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda adalah perubahan yang terjadi dari
wujud zat satu ke zat lainnya pada suatu benda. Perubahan ini
dapat terjadi karena adanya penyerapan dan pelepasan kalor.
Perubahan terjadi saat tercapainya titik suhu tertentu oleh senyawa
zat tersebut. Contohnya adalah air yang sudah mencapai titik beku
akan berubah menjadi benda padat atau air yang telah mencapai
titik didih akan berubah menjadi gas.
b. Macam-macam Perubahan Wujud Benda
1) Mencair/Melebur
Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda cair.
Perubahan wujud ini terjadi karena adanya kenaikan suhu
(panas).
32
2) Membeku
Perubahan wujud dari benda cair menjadi benda padat.
Perubahan wujud ini terjadi karena adanya pendinginan.
3) Mengembun
Perubahan wujud dari benda gas menjadi benda cair.
Perubahan ini terjadi karena benda melepaskan energi panas.
4) Menguap
Perubahan wujud dari benda cair menjadi benda gas.
perubahan ini terjadi karena adanya kenaikan suhu (panas).
5) Menyublim
Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas.
6) Mengkristal
Perubahan wujud dari benda gas menjadi benda padat.
Perubahan ini terjadi karena benda melepaskan energi panas.
c. Contoh Perubahan Wujud Benda
1) Mencair/Melebur
Contoh dari perubahan wujud mencair yaitu es batu yang
mencair karena terkena energi panas, lilin yang terkena api
akan mencair, coklat batangan yang dipanaskan akan mencair,
mentega yang dipanaskan akan mencair, es krim dibiarkan di
udara terbuka menjadi meleleh.
33
2) Membeku
Contoh dari perubahan wujud membeku yaitu air yang
membeku di dalam kulkas (freezer), lilin cair yang menjadi
padat kembali, pembuatan agar-agar, pembuatan es krim.
3) Mengembun
Contoh dari perubahan wujud mengembun yaitu embun
pada tanaman di pagi hari, saat menyimpan es batu di dalam
gelas maka bagian luar gelas akan basah.
4) Menguap
Contoh dari perubahan wujud menguap yaitu air yang
direbus jika dibiarkan lama-lama akan mendidih dan akhirnya
menguap, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka
lama-lama akan habis, pakaian basah yang dijemur di bawah
sinar matahari menjadi kering, cairan parfum di dalam botol
yang dibiarkan terbuka lama-lama akan berkurang.
5) Menyublim
Contoh dari perubahan wujud menyublim yaitu kapur barus
di dalam lemari semakin lama ukurannya menjadi semakin
kecil.
6) Mengkristal
Contoh dari perubahan wujud mengkristal yaitu proses
terbentuknya butiran es salju dari uap air di awan.
34
d. Faktor-faktor Perubahan wujud benda
1) Suhu
Semakin tinggi suhu lingkungan tempat benda berada maka
perubahan wujud juga akan semakin cepat.
2) Ukuran benda
Benda dengan ukuran yang besar akan lebih lama berubah
dibandingkan benda yang ukurannya kecil.
4. Strategi Active Knowledge Sharing
a. Pengertian Strategi, Model, Pendekatan, dan Teknik
Pembelajaran
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan,
strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular education goal. Strategi dapat
diartikan sebegai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Kozma (dalam Hamruni, 2012: 2) secara umum
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas
atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu.
35
Agar tidak bias dalam mendefinisikan strategi
pembelajaran, dibutuhkan pemahaman terhadap pengertia-
pengertian lain yang mirip dengan strategi pembelajaran yang
selalu diguanakan seperti model, pendekatan, metode dan teknik.
Berikut adalah perbedaan uraian mengenai model, pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.
1) Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran. Setiap
model pembelajaran mengarah pada desain pembelajaran untuk
membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Soekamto (dalam Hamruni, 2012: 6) mengemukakan
maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”.
2) Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan dalam pembelajaran menurut Sanjaya (dalam
Hamruni, 2012: 6) memiliki kemiripan dengan strategi.
36
Sebenarnya pendekatan berbeda, baik dengan strategi maupun
metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses
yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya, strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber dari
pendekatan tertentu. Misalnya mencatat dua pendekatan dalam
pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher-centred approaches) dan pendekatan yang berpusat
pada siswa (student-centred approaches).
3) Metode Pembelajaran
Menurut Fathurrahman (dalam Hamruni, 2012: 7) metode
secara harfiah berarti cara. Metode diartikan sebagai suatu cara
atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Kaitannya dengan pembelajaran, metode didefinisikan sebagai
cara-cara menyajikan bahan pembelajaran pada peserta didik
untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang guru dalam pembelajaran adalah keterampilan memilih
metode. Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar akan semakin efektif kegiatan pembelajaran. Selain
itu masih ada faktor-faktor lain yang juga harus diperhatikan,
37
seperti: faktor guru, anak, situasi(lingkungan belajar), dan
media.
4) Teknik Pembelajaran
Teknik mengajar merupakan penjabaran dari metode
pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan oleh orang
dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, yaitu cara
yang harus dilakukan agar metode yang diterapkan dapat
mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan strategi, model, pendekatan ,metode dan teknik
pembelajaran memiliki arti yang berbeda-beda tetapi sama-sama
digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
b. Pengertian Active Knowledge Sharing
Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu proses
pembelajaran dengan maksud untuk memberdayakan siswa agar
belajar dengan menggunkan berbagai cara/strategi secara aktif.
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh
siswa, sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka
miliki. Disamping itu pembelajaran aktif (active learning) juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju
pada proses pembelajaran.
38
Secara bahasa active knowledge sharing berarti saling tukar
pengetahuan. Strategi active knowledge sharing merupakan strategi
yang menekankan siswa untuk saling berbagi dan membantu dalam
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Artinya bahwa siswa
yang tidak dapat menjawab pertanyaan dipersilahkan untuk
mencari jawaban dari teman yang mengetahui jawaban tersebut
dan siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk
membantu teman yang kesulitan.
Menurut (Zaini, 2008: 22) active knowledge sharing adalah
salah satu strategi yang dapat membawa siswa untuk siap belajar
materi pelajaran dengan cepat serta dapat digunakan untuk melihat
tingkat kemampuan siswa untuk membentuk kerja sama tim.
Menurut (Silberman, 2011: 100) mengatakan bahwa
strategi ini merupakan cara yang bagus untuk mengenalkan siswa
kepada materi pelajaran yang guru ajarkan. Guru juga dapat
menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan siswa sembari
melakukan kegiatan pembentukan tim. Active knowledge sharing
dapat membentuk siswa dalam kerja sama tim dan dapat membuat
siswa siap materi terlebih dahulu karena sebelum materi diajarkan
siswa diberikan pertanyaan terlebih dahulu yang berkaitan dengan
materi. Active knowledge sharing dapat melibatkan siswa secara
aktif, dimana mereka dalam kelompoknya dapat berdiskusi.
39
Jadi active knowledge sharing merupakan strategi belajar
aktif yaang mendorong siswa aktif berbagi informasi dan
pengetahuan kepada teman yang tidak bisa menyelesaikan soalnya
dan sesi akhirnya guru menyampaikan topik-topik yang penting
dari hasil pengerjaan siswa dalam berbagi pengetahuan pada mata
pelajaran tersebut.
c. Langkah-langkah Strategi Active Knowledge Sharing
Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan strategi
active knowledge sharing menurut (Zaini, 2008: 22) :
1) Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat berupa:
a) Definisi suatu istilah;
b) Pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda;
c) Mengidentifikai sikap atau tindakan yang mungkin
dilakukan;
d) Melengkapi kalimat; dan
e) Lain-lain
2) Minta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya;
3) Minta semua siswa untuk berkeliling mencari teman yang dapat
membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau
diragukan jawabannya. Tekankan pada mereka untuk saling
membantu.;
40
4) Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian
periksalah jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
yang tidak dapat dijawab oleh siswa; dan
5) Gunakan jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan
untuk mengenalkan topik yang penting pada mata pelajaran
tersebut.
d. Kelebihan Strategi Active Knowledge Sharing
Strategi active knowledge sharing menurut (Hamruni,
2012: 172) mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1) Dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan para
peserta didik pada saat yang sama dengan melakukan kerja
sama tim;
2) Strategi ini bekerja dengan beberapa pembelajaran dan
beberapa materi pembelajaran;
3) Siswa akan lebih mudah memahami pelajaran bahkan mereka
akan sangat menikmati pelajaran yang akan diberikan; dan
4) Meningkatkan keaktifan siswa.
e. Kelemahan Strategi Active Knowledge Sharing
Sekalipun strategi ini mempunyai banyak kelebihan dalam
penggunaannya, strategi ini juga memiliki kelemahan, diantaranya
sebagai berikut:
41
1) Pembelajaran strategi active knowledge sharing memerlukan
kreatifitas yang lebih dari guru dalam menemukan
sumber/bahan ajar;
2) Memerlukan pengawasan yang intensif dalam mengarahkan
siswa, agar siswa benar-benar merasa dibimbing oleh guru.
Siswa juga perlu diawasi agar tidak asik bermain selama proses
belajar berlangsung; dan
3) Perlu menyiapkan alat bantu ajar. Terkadang sulit menemukan
alat bantu ajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
5. Media Audio Visual
Berbagai macam media pembelajaran saat ini tersedia dan dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Peranan media
pembelajaran sangat besar dalam proses pembelajaran dimana media
pembelajaran harus mampu menjadi alat perantara atau penyalur
materi yang baik agar siswa mampu menerima dan memahami materi
pembelajaran yang dipelajari menggunakan media pembelajaran
tertentu. Media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya
dan menghindari suasana monoton dan membosankan.
Media audio visual adalah media penyaluran pesan dengan
memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Secara umum
media audio visual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale
memiliki efektivitas yang tinggi daripada media visual atau audio.
42
Diantara jenis media audio visual ini adalah media film, video, dan
televisi (Sukiman, 2012: 184).
Seperti halnya media film, media video juga mampu menampilkan
gambar bergerak (gambar hidup) dengan disertai suara. Secara empiris
kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris
yaitu visual dan audio. Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang
berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio
yang berarti suara. Media video ini memiliki persamaan dan perbedaan
dengan media film. Persamaannya antara lain keduanya termasuk
kelompok media pandang dengan (Audio visual aids), karena memiliki
unsur yang dapat dilihat sekaligus didengarkan. Adapun diantara
perbedaannya adalah media film memiliki alur cerita baik yang
bersifat non fiksi atau fiksi, kalau video tidak memiliki alur cerita.
Video memiliki kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihannya
(Arsyad, 2003: 49) adalah:
1) Video melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta
didik ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain;
2) Menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan
secara berulang-ulang; dan
3) Dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
kelompok heterogen, maupun perorangan.
Adapun kekurangannya adalah:
1) Pengadaan video umumnya memerlukan waktu yang banyak;
43
2) Gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik
mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video
tersebut; dan
3) Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan belajar yang diinginkan; kecuali video itu dirancang dan
diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
6. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Hakikat PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat (Aqib, 2014: 3). Karakteristik PTK adalah sebagai
berikut:
1) An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari
kerisauan guru akan kinerjanya);
2) Self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri,
bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah
penelitian);
3) Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran; dan
4) Tujuannya : memperbaiki pembelajaran.
Guru dianggap paling tepat melakukan PTK karena:
1) Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya;
44
2) Temuan penelitian biasa/formal sering sukar diterapkan untuk
memperbaiki pembelajaran;
3) Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya;
4) Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik; dan
5) Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang
bersifat pengembangan mempersyaratkan guru mampu
melakukan penelitian di kelasnya.
b. Prinsip-prinsip PTK
Prinsip adalah pegangan, dan salah satu fungsi prinsip atau
pegangan adalah untuk pedoman. Dalam PTK terdapat sejumlah
prinsip atau pedoman yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai
hasil yang maksimum. Prinsip-prinsip PTK menurut (Arikunto,
2007: 6) adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin
Artinya penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa
mengubah situasi rutin. Jika penelitian dilakukan dalam situasi
lain, hasilnya tidk dijamin dapat dilaksanakan lagi dalam
situasi aslinya, atau dengan kta lain penelitiannya tidak dalam
situasi wajar. Oleh karena itu penelitian tidak perlu
mengadakan waktu khusus, tidak mengubah jadwal yang sudah
ada.
2) Adanya Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja
45
Penelitian tindakan dilakukan bukan karena ada paksaan
atau permintaan dari pihak lain, tetapi harus atas dasar
sukarela, dengan senang hati, karena menunggu hasilnya yang
diharapkan lebih baik dari hasil yang lalu, dan dirasakan belum
memuaskan sehingga perlu ditingkatkan.
3) SWOT sebagai Dasar Berpijak
Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan
analisis SWOT, terdiri atas unsur-unsur S-Strength (kekuatan),
W-Weaknesses (kelemahan), O-Opportunity (kesempatan), T-
Threat (ancaman). Empat hal tersebut dilihat dari sudut guru
yang melaksanakan maupun siswa siswa yang dikenai
tindakan. Dengan berpijak pada hal tersebut, penelitian
tindakan dapat dilaksanakan hanya apabila ada kesejalanan
antara kondisi yang ada pada guru dan juga pada siswa.
4) Upaya Empiris dan Sistemik
Prinsip keempat ini merupakan penerapan dari prinsip
ketiga. Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, tentu saja
apabila guru melakukan penelitian tindakan, berarti sudah
mengikuti prinsip empiris (terkait dengan pengalaman) dan
sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan
keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang sedang
digarap.
5) Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan
46
SMART adalah kata bahasa Inggris yang artinya cerdas.
Akan tetapi, dalam proses perencanaan kegiatan merupakan
singkatan dari lima huruf bermakna. Adapun makna dari
masing-masing huruf adalah sebagai berikut:
S : Specific, khusus, tidak terlalu umum;
M : Managable, dapat dikelola, dilaksanakan;
A : Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau
Achievable, dapat dicapai, dijangkau;
R : Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan; dan
T : Time-bound, diikat oleh waktu, terencana.
B. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti harus memiliki
keterkitan dengan penelitian lain yang dilakukan sebelumnya. Penelitian
yang relevandengan penelitian ini antara lain:
1. Wiwin Sulistiyowati (2018) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Materi Wawancara Media Audio-Visual Kelas V MI
Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”. Penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa menggunakan media audio
visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini
presentase belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya peningkatan dari pra siklus ke siklus I dan siklus II.
Pada pra siklus nilai yang tuntas sebanyak 4 siswa atau 23,52%. Pada
47
siklus I nilai yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 64,70%. Dan pada
siklus II nilai yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 88,23%.
2. Marliza (2016) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Melalui Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Pada Siswa
MI Nurul Huda Telaga Tujuh Tanjung Balai Karimun”. Penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa menggunakan strategi
active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini presentase belajar siswa dapat meningkat. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari pra siklus ke siklus
I, dan siklus II. Pada pra siklus nilai yang tuntas sebanyak 10 siswa
atau 33%. Pada siklus I nilai yang tuntas sebanyak 24 siswa atau 80%.
Dan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 27 siswa atau 90%.
Dapat disimpulkan dari kedua data di atas penelitian yang
dilakukan oleh peneliti ini memiliki kesamaan dengan peneliti yaitu
menggunakan strategi active knowledge sharing dengan media audio
visual untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan perbedaannya terletak
pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
Identitas MI Ma‟arif Dukuh Salatiga meliputi nama lembaga
sekolah, akreditasi, alamat, jalan, dusun/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, dan kode pos.
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
No. Identitas Keterangan
1. Nama MI Ma‟arif Dukuh
2. Akreditasi B
3. Alamat:
Jalan Jalan Wisnu RT 04 RW 1
Dusun/Kelurahan Dukuh
Kecamatan Sidomukti
Kabupaten/kota Salatiga
Provinsi Jawa Tengah
Kode pos 50722
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
“ HEBBAT “
Terwujudnya peserta didik yang handal, cerdas, dan berakhlakuk
karimah, bertaqwa, aktif dan berteknologi.
b. Misi Sekolah
“ Belajar Enjoy Sepanjang Hayat “
49
Rincian Misi:
1) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang
Hayat;
2) Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY (Efektif,
Nyaman, Jelas, Objektif, dan Islamy);
3) Membentuk pribadi yang handal dalam segala hal;
4) Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangsa,
dan tanah air;
5) Membentuk pribadi berakhlak mulia dan berprestasi tinggi dan
bertaqwa;
6) Membentuk pribadi yang selalu aktif dalam segala hal; dan
7) Membekali sains-teknologi tepat guna.
3. Keadaan Guru
Keadaan guru MI Ma‟arif Dukuh Salatiga meliputi 3 sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS), 8 Pegawai Tetap (PTT), dan tidak ada
penjaga sekolah.
Tabel 3.2 Daftar Guru MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
No. Nama/NIP Mengajar
Kelas Status Jabatan
1. Muhamad Muzaqi,
S.Pd.I
VI PNS Kepala
Madrasah
2. Basiroh, S.Pd.I III PNS Guru Kelas
3. Siti Nok Chalimah,
S.Pd.I
II PNS Guru Kelas
4. Endang
Wahyuningsih,
S.Pd.I
Semua
Kelas
PTT Guru Bidang
Studi
5. Durrotun
Nashihah, S.Pd.I
V PTT Guru Kelas
50
6. Penni Nurhidayati,
S.Pd
IB PTT Guru Kelas
7. Aris Supriyadi, S.
Ag
IV PTT Guru Kelas
8. Suliyatun, S.Ag IA PTT Guru Kelas
9. Eko Purno
Aminoto, S.Pd.I
II PTT Guru Kelas
10. Setia Naim, S.Ag VI PTT Guru Kelas
11. Iklima Ninin
Naela, S.Pd
Semua
Kelas
PTT Guru Bidang
Studi
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
4. Keadaan Siswa
MI Ma‟arif Dukuh Kota Salatiga pada tahun 2019 mempunyai 167
siswa dengan rincian Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Ma‟arif Dukuh
Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
I A 10 7 17
I B 9 8 17
II A 13 7 20
II B 8 10 18
III A 12 6 18
III B 11 7 18
VI 16 9 25
V 11 7 18
VI 9 7 16
Jumlah 100 67 167
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
5. Karakter Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang
berjumlah 18 siswa, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 7 siswa
perempuan. Rincian data kelas V dilihat pada tabel 3.4.
51
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. R E P L
2. M Y L
3. S R P P
4. T A L W P
5. P A S P
6. A R L F L
7. Z M L F L
8. A E L
9. A Z S P
10. A A A L
11. M N R L
12. S I P P
13. W C P P
14. M H R L
15. A M A L
16. N I R P
17. A M L
18. M W H L
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
6. Sarana Prasarana dan Fasilitas
Sarana prasarana dan fasilitas yang tersedia di Mi Ma‟arif Dukuh
Salatiga diantaranya:
Tabel 3.5 Daftar Sarana Prasarana dan Fasilitas
No. Jenis Bangunan dan Barang Jumlah Unit
1. Ruang Kelas 9
2. Ruang Kepala Sekolah 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Komputer 1
5. Ruang Perpustakaan 1
6. Ruang UKS 1
7. Ruang Peralatan Ekstrakurikuler 1
8. Masjid 1
52
9. Toilet Guru 1
10. Toilet Siswa 2
11. Perangkat Komputer TU 2
12. Perangkat Printer TU 2
13. LCD Proyektor 2
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
7. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggnakan penelitian kolaboratif.
Ibu Durrotun Nashihah, S.Pd.I sebagai guru kelas kelas yang
melakukan kegiatan proses pembelajaran dan peneliti sebagai
pengamat. Peneliti membantu guru dalam menyiapkan media
pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa selama prosess pembelajaran di dalam kelas
dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dengan media
audio visual.
8. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 (dua) kali pertemuan (2 siklus) di MI
Ma‟arif Dukuh Kota Salatiga. Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada
tabel 3.6.
Tabel 3.6 Pelaksanaan Penelitian Siklus I- Siklus II
No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I 12 April 2019
2. Siklus II 15 April 2019
(Sumber: Data Primer)
53
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh
Salatiga dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan
pada tanggal 12 April 2019 yang diikuti oleh 18 siswa. Dalam
pelaksanaan penelitian ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun rincian
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada
tahap perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda melalui
strategi active knowledge sharing dengan media audio visual;
2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi
3) Guru menyiapkan media pembelajaran audio visual yang
berupa video pembelajaran; dan
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari
Jum‟at, 12 April 2019 pukul 08.40 sampai 09.50 WIB di ruang
kelas V MI Ma;arif Dukuh Kota Salatiga dengan jumlah siswa
sebanyak 18 siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini
54
berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Materi
yang diajarkan pada tahap ini tentang macam-macam perubahan
wujud benda. Langkah-langkah pelaksanaan siklus I sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa;
b) Salah satu siswa diminta untuk memimpin do‟a;
c) Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama;
d) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan;
e) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai;
f) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan
tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya; dan
g) Pembiasaan membaca (Literasi).
2) Kegiatan Inti
a) Siswa membaca bacaan berjudul Perubahan Wujud Benda
(Mengamati);
b) Guru menyampaikan materi kepada siswa melalui media
audio visual berupa video;
c) Guru menerapkan strategi active knowledge sharing;
d) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok;
55
e) Guru memberikan kartu kepada tiap kelompok yang di
dalamnya terdapat soal;
f) Siswa diminta menjawab soal dengan sebaik-baiknya
(Mencoba);
g) Semua siswa berkeliling bersama kelompoknya mencari
teman yang berbeda kelompok untuk membantu menjawab
pertanyaan yang tidak diketahui atau diragukan jawabannya
(Mengasosiasi);
h) Guru mengamati tiap anggota kelompok (Mengamati);
i) Setelah selesai, semua siswa diminta untuk ke tempat
duduk mereka;
j) Tiap kelompok menunjuk perwakilan untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas
(Mengkomunikasikan);
k) Siswa bertanya kepada guru mengenai pertanyaan yang
tidak dapat dijawab (Menanya); dan
l) Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh siswa dan menggunakan jawaban yang
muncul untuk mengenalkan topik yang penting di kelas.
3) Penutup
a) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran;
(1) Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
56
(2) Bagaimana perasaan setelah mempelajari materi
macam-macam perubahan wujud benda?
(3) Apa kegiatan yang paling disukai?
(4) Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
(5) Bagaimana cara siswa mendapattkan informasi
tersebut?
b) Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara lisan
atau tulisan;
c) Kegiatan kelas diakhiri dengan do‟a bersama dipimpin oleh
salah satu siswa;
d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam;
dan
e) Guru memberi dorongan/motivasi untuk belajar di rumah.
c. Tahap Pengamatan
Peneliti selama proses pembelajaran melakukan
pengamatan dengan lembar yang telah disusun. Peneliti mengamati
hasil belajar siswa baik secara afektif, kognitif, mapun
psikomotorik dengan cara memberikan skor pada lembar observasi
berdasarkan instrumen yang telah dibuat, serta mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran
pada siklus berikutnya.
57
d. Tahap Refleksi
Hasil pelaksanaan peneliti pada siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan
guru dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk perbaikan
siklus berikutnya untuk mencapai indikator keberhasilan belajar.
Kelemahan yang dihadapi yaitu:
1) Guru belum menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
2) Guru kurang menginformasikan tujuan pembelajaran;
3) Terdapat 7 siswa yang masih berbicara saat pembelajaran akan
dimulai; dan
4) Terdapat 8 siswa yang masih pasif saat pembelajaran
berlangsung dan pada saat diskusi kelompok masih ragu-ragu
untuk menyampaikan pendapatnya.
Cara mengatasi kendala pada siklus I peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada Siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan
agar pada Ssiklus berikutnya tidak terjadi kelemahan yang sama.
Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran;
3) Guru mengkondisikan siswa saat pembelajaran akan dimulai;
58
4) Guru perlu mengawasi secara seksama supaya siswa aktif
dalam pembelajaran dan memberikan reward kepada kelompok
sehingga lebih aktif pada siklus berikutnya.
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu
komponen yang menyebabkan indikator keberhasilan belum
terpenuhi, untuk itu pada siklus II diharapkan melalui strategi
active knowledge sharing dengan media audio visual pada
pembelajaran IPA materi perubahan wujud benda hasil belajar
dapat meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
Kegiatan siklus II dilaksanakan pada 15 April 2019, dengan waktu
1 kali pertemuan (2 x35 menit). Dan diikuti oleh 18 siswa kelas V MI
Ma‟arif Dukuh. Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat
tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Adapun rincian pembelajaran yang dilakukan pada siklus II
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dan guru pada tahap
perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda dengan
strategi active knowledge sharing dengan media audio visual;
2) Guru menyiapkan soal evaluasi;
59
3) Guru menyiapkan media pembelajaran audio visual yang
berupa video pembelajaran; dan
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksnakan pada hari
Senin, 15 April 2019 pukul 10.05 sampai 11.15 WIB di ruang kelas
V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 18
siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini berlangsung selama
satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada
tahap ini adalah tentang contoh peristiwa perubahan wujud benda.
Langkah-langkah pelaksanaan siklus II sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa;
b) Salah satu siswa diminta untuk memimpin do‟a;
c) Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama;
d) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan;
e) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai;
f) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan
tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya; dan
g) Pembiasaan membaca (Literasi).
60
2) Kegiatan Inti
a) Siswa membaca bacaan tentang peristiwa perubahan wujud
benda (Mengamati);
b) Guru menyampaikan materi kepada siswa melalui media
audio visual berupa video;
c) Guru menerapkan strategi Active Knowledge Sharing;
d) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok;
e) Guru memberikan kartu kepata tiap kelompok yang di
dalamnya terdapat soal;
f) Siswa diminta menjawab soal dengan sebaik-baiknya
(Mencoba);
g) Semua siswa berkeliling bersama kelompoknya mencari
teman yang berbeda kelompok untuk membantu menjawab
pertanyaan yang tidak diketahui atau diragukan jawabannya
(Mengasosiasi);
h) Guru mengamati tiap anggota kelompok (Mengamati);
i) Setelah selesai, semua siswa diminta untuk ke tempat
duduk mereka;
j) Guru memeriksa jawaban siswa;
k) Tiap kelompok menunjuk perwakilan untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas
(Mengkomunikasikan);
61
l) Siswa bertanya kepada guru mengenai pertanyaan yang
tidak dapat dijawab (Menanya); dan
m) Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh siswa dan menggunakan jawaban yang
muncul untuk mengenalkan topik yang penting di kelas.
3) Penutup
a) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran;
(1) Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
(2) Bagaimana perasaan setelah mempelajari materi contoh
peristiwa perubahan wujud benda?
(3) Apa kegiatan yang paling disukai?
(4) Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
(5) Bagaimana cara siswa mendapattkan informasi
tersebut?
b) Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara lisan
atau tulisan;
c) Kegiatan kelas diakhiri dengan do‟a bersama dipimpin oleh
salah satu siswa;
d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam;
dan
e) Guru memberi dorongan/motivasi untuk belajar di rumah.
62
c. Tahap Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan sebagaimana
yang telah dilaksanakan pada siklus I. Lembar pengamatan
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan strategi active knowledge sharing
dengan media audio visual dan partisipasi siswa selama proses
pembelajaran. Tindakan pada sikus II ini, peneliti mengamati
apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil hasil belajar afektif,
kognitif, dan psikomotorik siswa dari siklus sebelumnya. Hasil
pengamatan dituliskan dalam lembar lapangan yang terlampir.
d. Tahap Refleksi
Pelaksanaan siklus II ini siswa mengikuti pembelajaran
dengan baik. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I juga
dapat diatasi pada siklus II ini. Penelitian dihentikan pada siklus II
karena hasil belajar siswa sudah menunjukkan indikator ketuntasan
klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85% siswa tuntas belajar. Siswa
yang belum tuntas pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri
berupa latihan-latihan atau remediasi yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Pra siklus dilaksanakan pada Kamis, 10 Januari 2019. Hasil
dari observasi pra siklus, terdapat masalah yang timbul berkaitan
dengan pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA masih di bawah KKM.
Nilai hasil ulangan harian (pra siklus) dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. R E P 45 Tidak Tuntas
2. M Y 50 Tidak Tuntas
3. S R P 90 Tuntas
4. T A L W 60 Tidak Tuntas
5. P A S 80 Tuntas
6. A R L F 60 Tidak Tuntas
7. Z M L F 50 Tidak Tuntas
8. A E 60 Tidak Tuntas
9. A Z S 60 Tidak Tuntas
10. A A A 75 Tuntas
11. M N R 70 Tuntas
12. S I P 55 Tidak Tuntas
13. W C P 80 Tuntas
14. M H R 70 Tuntas
15. A M A 65 Tidak Tuntas
16. N I R 45 Tidak Tuntas
17. A M 70 Tuntas
18. M W H 45 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 45
Rata-rata 62,7
(Sumber: Data Primer)
64
Keterangan:
Tuntas = 7 Siswa
Tidak Tuntas = 11 Siswa
a. Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100%
Jumlah Seluruh Siswa
= 7 x 100%
18
= 39%
b. Nilai rata-rata yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Nilai rata-rata = Jumlah Nilai Total
Jumlah Siswa
= 1130
18
= 62,7
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
siswa pada pra siklus mencapai 62,7 dari jumlah siswa kelas V. Siswa
yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 7 siswa (39%),
sedangkan siswa yang belum tuntas 11 siswa (61%). Siklus ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya mencapai 39% dari jumlah
siswa keseluruhan. Hasil presentase belum mencapai krteria ketuntasan
klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi
harus dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus I pada waktu yang
telah ditentukan.
65
2. Deskripsi Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada Jum‟at, 12 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada siklus I adalah macam-macam perubahan
wujud benda. Hasil pengamatan pada siklus I, peneliti mendapat
gambaran bahwa para siswa terlihat antusias dalam mengikuti
pembelajaran dengan strategi active knowledge sharing dengan media
audio visual, tidak semua siswa memperhatikan penjelasan guru dan
juga belum aktif mengikuti diskusi. Proses pelaksanaan pembelajaran
sudah dianggap berjalan cukup baik dan lancar. Nilai hasil belajar
siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. R E P 50 Tidak Tuntas
2. M Y 35 Tidak Tuntas
3. S R P 95 Tuntas
4. T A L W 60 Tidak Tuntas
5. P A S 80 Tuntas
6. A R L F 85 Tuntas
7. Z M L F 70 Tuntas
8. A E 75 Tuntas
9. A Z S 60 Tidak Tuntas
10. A A A 75 Tuntas
11. M N R 75 Tuntas
12. S I P 60 Tidak Tuntas
13. W C P 85 Tuntas
14. M H R 70 Tuntas
15. A M A 50 Tidak Tuntas
16. N I R 70 Tuntas
17. A M 70 Tuntas
18. M W H 60 Tidak Tuntas
66
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 35
Rata-rata 68
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 11 Siswa
Tidak Tuntas = 7 Siswa
a. Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100%
Jumlah Seluruh Siswa
= 11 x 100%
18
= 61%
b. Nilai rata-rata yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Nilai rata-rata = Jumlah Nilai Total
Jumlah Siswa
= 1225
18
= 68
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
siswa pada siklus I mencapai 68 dari jumlah siswa kelas V. Siswa yang
tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 11 siswa (61%), sedangkan
siswa yang belum tuntas 7 siswa (39%). Siklus ini secara pembelajaran
belum tuntas belajar, karena siswa memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM)
hanya mencapai 61% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil presentase
belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah
67
seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus
selanjutnya yaitu siklus II pada waktu yang telah ditentukan.
3. Deskripsi Silkus II
Penelitian siklus II dilaksanakan Senin, 15 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit(2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada siklus II adalah contoh peristiwa perubahan
wujud benda. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I
berhasil diperbaiki pada pembelajaran siklus II. Pembelajaran pada
siklus II dapat berlangsung sesuai dengan yang telah direncanakan.
Proses pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik. Nilai
hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. R E P 50 Tidak Tuntas
2. M Y 60 Tidak Tuntas
3. S R P 100 Tuntas
4. T A L W 80 Tuntas
5. P A S 100 Tuntas
6. A R L F 90 Tuntas
7. Z M L F 85 Tuntas
8. A E 95 Tuntas
9. A Z S 80 Tuntas
10. A A A 85 Tuntas
11. M N R 80 Tuntas
12. S I P 70 Tuntas
13. W C P 100 Tuntas
14. M H R 80 Tuntas
15. A M A 70 Tuntas
16. N I R 80 Tuntas
17. A M 85 Tuntas
18. M W H 80 Tuntas
68
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 81,7
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 16 Siswa
Tidak Tuntas = 2 Siswa
a. Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100%
Jumlah Seluruh Siswa
= 16 x 100%
18
= 89%
b. Nilai rata-rata yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Nilai rata-rata = Jumlah Nilai Total
Jumlah Siswa
= 1470
18
= 81,7
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari jumlah
seluruh siswa kelas V adalah 81,7. Siswa yang tuntas belajar pada
siklus II terdapat 16 siswa (89%), sedangkan siswa yang tidak tuntas
belajar terdapat 2 siswa (11%). Data tersebut menunjukkan bahwa
pada siklus II pembelajaran sudah dianggap tuntas karena sudah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan ≥ 85% dari
jumlah siswa memperoleh ≥ 70. Pembelajaran pada siklus II dianggap
berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai siklus II.
69
B. Pembahasan
Analisis pengumpulan data diperoleh kesimpulan tentang data hasil
belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus- Siklus II
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra
Siklus 62,7
Tuntas 7 39%
Tidak Tuntas 11 61%
I 68 Tuntas 11 61%
Tidak Tuntas 7 39%
II 81,7 Tuntas 16 89%
Tidak Tuntas 2 11%
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil belajar di atas dapat diketahui
ketuntasan klasikal dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan dari
39% menjadi 61%. Begitu juga dengan siklus II yang mengalami
peningkatan dari ketuntasan klasikal 61% menjadi 89%. Dari data tersebut
maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan
strategi active knowledge sharing dengan media audio visual berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga sebagai berikut:
a. Pra Siklus
Data awal sebelum diterapkannya strategi active knowledge
sharing dengan media audio visual pada mata pelajaran IPA di kelas V
MI Ma‟arif Dukuh Salatiga, hasil belajar siswa masih kurang yaitu
hanya 7 siswa (39%) tuntas belajar dan 11 siswa (61%) tidak tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 62,7. Hasil tersebut belum memenuhi
70
kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka harus dilaksanakan
penelitian pada siklus I. Perolehan nilai hasil pra siklus ini dapat dilihat
pada gambar diagram berikut:
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa pada Pra Siklus
(Sumber: Data Primer)
b. Siklus I
Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I
menggunakan strategi active knowledge sharing dengan media audio
visual. Materi yang diajarkan yaitu materi perubahan wujud benda.
Pada tahap ini diperoleh data hasil tes tertulis mata pelajaran IPA pada
siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga yaitu terdapat 11 siswa
(61%) tuntas belajar dan 7 siswa (39%) tidak tuntas belajar dengan
nilai rata-rata 68. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan
yang telah ditetapkan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II
Nilai Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
71
dengan materi dan waktu yang berbeda. Perolehan hasil tes evaluasi
siklus I ini dapat dilihat pada gambar diagram berikut:
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
(Sumber: Data Primer)
c. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan beberapa kendala yang muncul selama proses
pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran yang dilakukan masih
sama dengan siklus I yaitu menggunakan strategi active knowledge
sharing dengan media audio visual. Hanya saja materi yang dibahas
berbeda dari siklus I yaitu materi contoh peristiwa perubahan wujud
benda. Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi siswa
yaitu terdapat 16 siswa (89%) tuntas belajar dan 2 siswa (11%) tidak
tuntas belajar dengan nilai rata-rata 81,7.
Nilai Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
72
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi kriteria
ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan yaitu 89% dari jumlah
seluruh siswa sudah tuntas belajar sehingga penelitian tindakan kelas
dihentikan pada siklus II ini. Siswa yang belum tuntas pada siklus II
akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remediasi
yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas
belajar.
Siswa yang tidak tuntas pada siklus II berjumlah 2 siswa karena
kemampuan yang dimiliki siswa masih rendah dibandingkan dengan
siswa yang lain. Selain itu kondisi pada saat berlangsungnya
pembelajaran siswa kurang memperhatikan dan kurang aktif sehingga
pada saat mengerjakan tidak maksimal. Hasil penelitian pada siklus II
dapat digambarkan dengan menggunakan gambar diagram berikut:
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
(Sumber: Data Primer)
Nilai Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
73
Hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi active knowledge
sharing dengan media audio visual terjadi peningkatan dari pra siklus 39%
siswa tuntas belajar, siklus I 61% siswa tuntas belajar, dan siklus II 89%
siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa tuntas belajar dari pra siklus ke
siklus I 22% dan siklus I ke siklus II 28%. Pembahasan peningkatan per
siklus tersebut juga dapat digambarkan mengguanakan grafik 4.4.
Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I- Siklus II
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hasil penelitian
tentang hasil belajar memiliki keselarasan dengan teori dan hasil penelitian
sebelumnya yang menyatakan strategi active knowledge sharing dengan
media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
perubahan wujud benda pada siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peningkatan ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I 22% dan
siklus I ke siklus II 28%. Hal ini berdasarkan peningkatan hasil belajar
pada pra siklus 39%, siklus I 61%, dan siklus II 89%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi active knowledge sharing dengan media
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Perubahan
Wujud Benda pada siswa kelas V MI Ma‟arif Dukuh Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa sebaiknya mengikuti proses pembelajaran secara aktif dalam
diskusi kelompok; dan
b. Siswa diharapkan percaya diri untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami;
2. Guru
a. Guru sebaiknya memberikan remediasi terhadap siswa yang belum
memenuhi syarat ketuntasan minimal;
b. Guru lebih meningkatkan profesionalisme dan mampu menguasai
keterampilan mengajar menggunakan strategi yang sesuai dengan
pelajaran; dan
75
c. Guru diharapkan menerapkan strategi active knowledge sharing
dengan media audio visual pada mata materi lain di pelajaran IPA
maupun pelajaran yang lain.
3. Sekolah
Sekolah memfasilitasi sarana prasarana seperti media
pembelajaran guna menunjang kegiatan belajar siswa.
4. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar misalnya
dalam penerapan strategi dan media pembelajaran yang lebih inovatif
serta melakukan evaluasi untuk memperbaiki proses belajar mengajar
selanjutnya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Aqib, Zainal, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.
Baharuddin dan Nurwahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Basrowi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Galia Indonesia.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Haryono. 2015. Bimbingan Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Amara Books
Khairani, Makmun. 2017. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Marliza. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi
Pembelajaran Active Knowledge Sharing Pada Siswa MI Nurul Huda
Telaga Tujuh Tanjung Balai Karimun. Skripsi tidak diterbitkan. Riau:
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Suska Riau.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Rosdakarya.
Samatowa, U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagakerjaan.
Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang: Tsmart
Printing.
Silberman, Mel. 2006. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka
Insan Madani.
77
Sulistiyowati, Wiwin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Wawancara Media Audio-Visual Kelas V MI Jombor Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi tidak diterbitkan.
Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Kalola Printing.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani
78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
IDENTITAS KOLABORATOR
1. Nama Durrotun Nashihah, S.Pd.I
2. NIP -
3. TTL Pati, 19 Desember 1987
4. Jenis Kelamin Perempuan
5. Agama Islam
6. Alamat Jl. Janoko No. 32 RT 01 RW 02 Ngemplak Dukuh
Sidomukti Salatiga
7. Pekerjaan Guru Tetap
8. Jabatan Wali Kelas V
80
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Dyah Pitaloka Jurusan : PGMI
NIM : 23040150060 Dosen PA : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 Seminar Nasional DEMA FTIK
dengan tema: “Peningkatan
Profesionalisme Guru Sebagai dalam
Pembelajaran di Era Globalisasi”
23 November 2015 Peserta 8
2 Seminar Nasional Edupreneurship
dengan tema: “Strategi marketing
Kunci Sukses Wirausaha”
13 November 2016 Peserta 8
3 Seminar Nasional Lembaga Dakwah
Kampus Fathir Ar Rasyid IAIN
Salatiga dengan tema: “Ya Allah I‟m
Falling in Love”
26 November 2016 Peserta 8
4 Seminar Nasional MENWA dengan
tema: “Implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi dalam Membangun
Mindset Anti Hoax”
24 Mei 2017 Peserta 8
5 Seminar Nasional Hari Santri dengan
tema: “Santri dalam Kancah
Geopolitik Global”
22 Oktober 2017 Peserta
8
81
6 Seminar Nasional HMJ Tadris
Matematika dengan tema “Inovasi
Pembelajaran dan Media
Pembelajaran Matematika Berbasis
IT”
11 November 2017 Peserta
8
7
SIBA yang diselenggarakan UPTPB
IAIN Salatiga
22 Februari-10 Juni
2016
Peserta 6
8 SIBI yang diselenggarakan UPTPB
IAIN Salatiga
22 Februari-10 Juni
2016
Peserta 6
9 Kegiatan Pendidikan dan Latihan
Calon Pramuka Pandega XXV
dengan tema: “Racana sebagai Garda
Terdepan Pelaku Peubahan”
25-27 September
2015
Peserta 4
10
OPAK FAKULTAS TARBIYAH
DAN ILMU KEGURUAN IAIN
SALATIGA dengan tema “ Integrasi
Pendidikan Karakter Mahasiswa
melalui Kampus Edukatif Humanis
dan Religius”
13 Agustus 2015 Peserta 3
11 OPAK IAIN SALATIGA 2015
dengan tema: “Penguatan Nilai-nilai
Islam Indonesia Menuju Negara
yang Aman dan Damai”
14 Agustus 2015 Peserta 3
12 UPT Perpustakaan IAIN Salatiga
dengan tema : “Library User
Education”
21 Agustus 2015 Peserta 3
13 Pengakraban Mahasiswa Baru
Jurusan PGMI dengan tema: “One
Soul, One Fight, One Goal
Membentuk Mahasiswa PGMI yang
Unggul dan Berkarakter”
5 September 2015 Peserta 3
82
14 IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan dengan tema:
“Menyemai Nilai-nilai Islam
Indonesia Untuk Memperkokoh
NKRI dalam Mewujudkan Baldatun
Toyyibatun Warobbun Ghofur”
03 November 2015 Peserta 3
15 Peresmian dan Pelantikan Pengurus
IKMP dengan tema: “ IKMP sebagai
Wadah Pembentukan Karakter Mulia
dan Mengembangkan Intelektual
Mahasiswa”
20 Desember 2015 Peserta 3
16 The Exclusive One Day Workshop
Become A Successful Enterpreneur
23 April 2016 Peserta 3
17 Seminar Pra Nikah UKKI UNNES
dengan tema: “Pantaskan diri, Gapai
Ridho Illahi”
21 Mei 2016 Peserta 3
18 Seminar “Stay Positive” Fakultas
Dakwah
26 Mei 2016 Peserta
3
19 Sertifikat Dialog Interaktif dan
Sebagai Donatur Korban Bencana
29 Juni 2016 Peserta 3
20 Praktikum Mata Kuliah
Kewirausahaan (Mahasiswa Jurusan
PAI, PGMI, dan PGRA) dengan
tema: “Keren itu Mahasiswa Kreatif,
Inovatif, Mandiri, dan Berani
Berwirausaha”
14 Desember 2016 Peserta 3
21 Ramadhan in Campus Fakultas
Tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN
Salatiga dengan tema: “Jalani Bulan
dengan Muhasabah Diri Menuju
83
84
DAFTAR NAMA SISWA DAN INISIAL
No. Nama Siswa Inisial
1. Ryan Eka Prasetya R E P
2. Muhammad Yulianto M Y
3. Savina Rizki Putri S R P
4. Tyas Ayu Lintang Wardani T A L W
5. Puspa Ayu Suminar P A S
6. Ainur Rofiq Lil Firdaus A R L F
7. Zafran Mumtaz Lil Firdaus Z M L F
8. Angga Evanto A E
9. Aulida Zahra Salsabila A Z S
10. Abinaya Ahmad Arsyad A A A
11. M. Nabil Rizqiawan M N R
12. Salsabila Indah Pratiwi S I P
13. Wulan Candra Prasasti W C P
14. M. Hasin Riyadi M H R
15. Abdillah Miladu Ahmad A M A
16. Naila Intan Ramadani N I R
17. Ahmad Maulana A M
18. M. Wildan Haqiqi M W H
85
NILAI ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. R E P 45 Tidak Tuntas
2. M Y 50 Tidak Tuntas
3. S R P 90 Tuntas
4. T A L W 60 Tidak Tuntas
5. P A S 80 Tuntas
6. A R L F 60 Tidak Tuntas
7. Z M L F 50 Tidak Tuntas
8. A E 60 Tidak Tuntas
9. A Z S 60 Tidak Tuntas
10. A A A 75 Tuntas
11. M N R 70 Tuntas
12. S I P 55 Tidak Tuntas
13. W C P 80 Tuntas
14. M H R 70 Tuntas
15. A M A 65 Tidak Tuntas
16. N I R 45 Tidak Tuntas
17. A M 70 Tuntas
18. M W H 45 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 45
Rata-rata 62,7
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Dukuh
Kelas / Semester : 5 /II
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema 1 : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
87
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
No Kompetensi Indikator
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari.
3.7.1 Mendefinisikan macam-
macam perubahan wujud benda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, siswa dapat menjelaskan perubahan wujud benda
padat, cair, dan gas.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan perbedaan dan
mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud benda.
D. MATERI
Teks, menjelaskan macam-macam perubahan wujud benda padat, cair, dan
gas.
E. PENDEKATAN & STRATEGI
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Active Knowledge Sharing
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pembukaan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
10
menit
88
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
(Religius)
Menyanyikan lagu “Indonesia raya” bersama-
sama. (Nasionalis)
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.
Pembiasaan membaca (Literasi)
Inti Siswa membaca bacaan berjudul Perubahan
Wujud Benda. (Mengamati)
Guru menyampaikan materi kepada siswa
melalui media audio visual berupa video.
Guru menerapkan strategi Active Knowledge
Sharing.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok.
Guru memberikan kartu kepada tiap kelompok
yang di dalamnya terdapat soal.
Siswa diminta menjawab soal dengan sebaik-
baiknya. (Mencoba)
Semua siswa berkeliling bersama kelompoknya
mencari teman yang berbeda kelompok untuk
membantu menjawab pertanyaan yang tidak
diketahui atau diragukan jawabannya.
(Mengasosiasi)
50
menit
89
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru mengamati tiap anggota kelompok.
(Mengamati)
Setelah selesai, semua siswa diminta untuk ke
tempat duduk mereka.
Guru memeriksa jawaban siswa.
Tiap kelompok menunjuk perwakilan untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
(Mengkomunikasikan)
Siswa bertanya kepada guru mengenai
pertanyaan yang tidak dapat dijawab.
(Menanya)
Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
tidak dapat dijawab oleh siswa dan
menggunakan jawaban yang muncul untuk
mengenalkan topik yang penting di kelas.
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai
kegiatan pembelajaran.
a. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
b. Bagaimana perasaan setelah mempelajari
materi perubahan wujud benda?
c. Apa kegiatan yang paling disukai?
d. Informasi apa yang ingin diketahui lebih
lanjut?
e. Bagaimana cara siswa mendapatkan
informasi tersebut?
Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab
secara lisan atau tulisan.
10
menit
90
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan kelas diakhiri dengan do‟a bersama
dipimpin oleh salah satu siswa.
Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Guru memberi dorongan /motivasi untuk belajar
di rumah.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan, dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/proyek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.
1. Penilaian Sikap (melalui observasi selama kegiatan berlangsung).
2. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis).
3. Penilaian Keterampilan.
91
92
Lampiran 1
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda adalah perubahan yang terjadi dari wujud zat
satu ke zat lainnya pada suatu benda. Perubahan ini dapat terjadi karena
adanya penyerapan dan pelepasan kalor. Perubahan terjadi saat tercapainya
titik suhu tertentu oleh senyawa zat tersebut. Contohnya adalah air yang
sudah mencapai titik beku akan berubah menjadi benda padat atau air yang
sudah mencapai titik didih akan berubah menjadi gas.
Macam-macam Perubahan Wujud Benda
1) Mencair/Melebur
Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda cair. perubahan
wujud ini terjadi karena adanya kenaikan suhu (panas).
2) Membeku
Perubahan wujud dari benda cair menjadi benda padat. Perubahan
wujud ini terjadi karena adanya pendinginan.
3) Mengembun
Perubahan wujud dari benda cair menjadi benda gas. Perubahan
wujud ini terjadi karena benda melepaskan energi panas.
4) Menguap
Perubahan wujud dari benda cair menjadi benda gas. Perubahan ini
terjadi karena adanya kenaikan suhu (panas).
5) Menyublim
Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas. Perubahan
wujud ini terjadi adanya kenaikan suhu (panas).
6) Mengkristal
Perubahan wujud dari benda gas menjadi benda padat. Perubahan
wujud ini terjadi karena benda melepaskan energi panas.
93
Lampiran 2
PENILAIAN
Penilaian Sikap
No Nama
Perubahan tingkah laku
Santun Peduli Tanggung
Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ryan Eka Prasetya
2 Muhammad Yulianto
3 Savina Rizki Putri
4 Tyas Ayu Lintang Wardani
5 Puspa Ayu Suminar
6 Ainur Rofiq Lil Firdaus
7 Zafran Mumtaz Lil Firdaus
8 Angga Evanto
9 Aulida Zahra Salsabila
10 Abinaya Ahmad Arsyad
11 M. Nabil Rizqiawan
12 Salsabila Indah Pratiwi
13 Wulan Candra Prasasti
14 M. Hasin Riyadi
15 Abdillah Miladu Ahmad
94
16 Naila Intan Ramadani
17 Ahmad Maulana
18 M. wildan Haqiqi
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Rentang skor
Skor maksimal – Skor minimal = 16 – 4 = 3
4 4
Nilai Akhir
14 – 16 = sangat Baik
11 – 13 = Baik
7 – 10 = Cukup Baik
7< = Kurang
Penilaian Pengetahuan
Soal :
1. Jelaskan perbedaan antara peristiwa membeku dan mencair!
2. Jelaskan perbedaan peristiwa membeku dan menguap!
3. Jelaskan perbedaan peristiwa mencair dan menguap!
4. Jelaskan perbedaan peristiwa mengembun dan menguap!
5. Jelaskan perbedaan peristiwa menyublim dan mengkristal!
6. Apa saja yang menyebabkan terjadinya peristiwa membeku, mencair,
menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal?
7. Peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya
peristiwa mencair?
8. Peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya
peristiwa membeku?
95
9. Peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya
peristiwa menguap?
10. Peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya
peristiwa menyublim?
Kunci Jawaban :
1. Membeku : dari benda cair menjadi benda padat
Mencair : dari benda padat menjadi benda cair
2. Membeku : dari benda cair menjdadi benda padat
Menguap : dari benda benda cair menjadi gas
3. Mencair : dari benda padat menjadi benda cair
Menguap : dari benda cair menjadi gas
4. Mengembun : dari gas menjadi benda cair
Menguap : dari benda cair menjadi gas
5. Menyublim : dari benda padat menjadi gas
Mengkristal : dari gas menjadi padat
6. Perubahan lingkungan
7. Es batu terkena sinar matahari
8. Air disimpan di dalam lemari pendingin
9. Genangan air di jalan terkena sinar matahari
10. Kapur barus yang diletakkan di dalam lemari
Penilaian
Nilai masing-masing soal 10
Nilai = banyaknya jawaban benar x 10
= 10 x 10
= 100
96
NO NAMA SISWA JUMLAH
SALAH
JUMLAH
BENAR
NILAI
AKHIR
1 Ryan Eka Prasetya
2 Muhammad Yulianto
3 Savina Rizki Putri
4 Tyas Ayu Lintang Wardani
5 Puspa Ayu Suminar
6 Ainur Rofiq Lil Firdaus
7 Zafran Mumtaz Lil Firdaus
8 Angga Evanto
9 Aulida Zahra Salsabila
10 Abinaya Ahmad Arsyad
11 M. Nabil Rizqiawan
12 Salsabla Indah Pratiwi
13 Wulan Candra Prasasti
14 M. Hasin Riyadi
15 Abdillah Miladu Ahmad
16 Naila Intan Ramadani
17 Ahmad Maulana
18 Muhammad Wildan Haqiqi
97
DAFTAR NILAI SIKLUS I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. R E P 50 Tidak Tuntas
2. M Y 35 Tidak Tuntas
3. S R P 95 Tuntas
4. T A L W 60 Tidak Tuntas
5. P A S 80 Tuntas
6. A R L F 85 Tuntas
7. Z M L F 70 Tuntas
8. A E 75 Tuntas
9. A Z S 60 Tidak Tuntas
10. A A A 75 Tuntas
11. M N R 75 Tuntas
12. S I P 60 Tidak Tuntas
13. W C P 85 Tuntas
14. M H R 70 Tuntas
15. A M A 50 Tidak Tuntas
16. N I R 70 Tuntas
17. A M 70 Tuntas
18. M W H 60 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 35
Rata-rata 68
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Dukuh
Kelas / Semester : 5 /II
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema 1 : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
99
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
No Kompetensi Indikator
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari.
3.7.1 Menganalisis peristiwa
perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, siswa dapat menjelaskan perubahan wujud benda
padat, cair, dan gas.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan perbedaan dan
mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud benda.
D. MATERI
Teks, menjelaskan peristiwa perubahan wujud benda dalam kehidupan
sehari-hari
E. PENDEKATAN & STRATEGI
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Active Knowledge Sharing
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pembukaan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
(Religius)
10
menit
100
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Menyanyikan lagu “Indonesia raya” bersama-
sama. (Nasionalis)
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.
Pembiasaan membaca (Literasi)
Inti Siswa membaca bacaan tentang peristiwa
perubahan wujud benda. (Mengamati)
Guru menyampaikan materi kepada siswa
melalui media audio visual berupa video.
Guru menerapkan strategi Active Knowledge
Sharing.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok.
Guru memberikan kartu kepada tiap kelompok
yang di dalamnya terdapat soal.
Siswa diminta menjawab soal dengan sebaik-
baiknya. (Mencoba)
Semua siswa berkeliling bersama kelompoknya
mencari teman yang berbeda kelompok untuk
membantu menjawab pertanyaan yang tidak
diketahui atau diragukan jawabannya.
50
menit
101
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
(Mengasosiasi)
Guru mengamati tiap anggota kelompok.
(Mengamati)
Setelah selesai, semua siswa diminta untuk ke
tempat duduk mereka.
Guru memeriksa jawaban siswa.
Tiap kelompok menunjuk perwakilan untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
(Mengkomunikasikan)
Siswa bertanya kepada guru mengenai
pertanyaan yang tidak dapat dijawab.
(Menanya)
Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
tidak dapat dijawab oleh siswa dan
menggunakan jawaban yang muncul untuk
mengenalkan topik yang penting di kelas.
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai
kegiatan pembelajaran.
f. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
g. Bagaimana perasaan setelah mempelajari
materi contoh peristiwa perubahan wujud
benda?
h. Apa kegiatan yang paling disukai?
i. Informasi apa yang ingin diketahui lebih
lanjut?
j. Bagaimana cara siswa mendapatkan
10
menit
102
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
informasi tersebut?
Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab
secara lisan atau tulisan.
Kegiatan kelas diakhiri dengan do‟a bersama
dipimpin oleh salah satu siswa.
Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Guru memberi dorongan /motivasi untuk belajar
di rumah.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan, dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/proyek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.
1. Penilaian Sikap (melalui observasi selama kegiatan berlangsung).
2. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis).
3. Penilaian Keterampilan.
103
104
Lampiran 1
MATERI PEMBELAJARAN
Contoh Peristiwa Perubahan Wujud Benda
1) Mencair/Melebur
Contoh dari perubahan wuujud mencair yaitu es batu yang mencair
karena terkena energi panas, lilin yang terkena api akan mencair, coklat
batangan yang dipanaskan akan mencair, mentega yang dipanaskan
akan mencair, es krim dibiarkan di udara terbuka akan menjadi meleleh.
2) Membeku
Contoh dari perubahan wujud membeku yaitu air yang membeku
di dalam kulkas (freezer), lilin cair yang menjadi padat kembali,
pembuatan agar-agar, pembuatan es krim.
3) Mengembun
Contoh dari perubahan wujud mengembun yaitu embun pada
tanaman di pagi hari, saat menyimpan es batu di dalam gelas maka
bagian luar gelas akan basah.
4) Menguap
Contoh dari perubahan wujud menguap yaitu air yang direbus jika
dibiarkan lama-lama akan mendidih dan akhirnya akan menguap,
bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama akan
habis, pakaian basah yang dijemur di bawah sinar matahari menjadi
kering, cairan parfum di dalam botol yang dibiarkan terbuka lama-lama
akan berkurang.
5) Menyublim
Contoh dari perubahan wujud menyublim yaitu kapur barus /
kamper di dalam lemari semakin lama ukurannya menjadi semakin
kecil.
6) Mengkristal
Contoh dari perubahan wujud mengkristal yaitu proses
terbentuknya butiran es salju dari uap air di awan.
105
Lampiran 2
PENILAIAN
Penilaian Sikap
No Nama
Perubahan tingkah laku
Santun Peduli Tanggung
Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ryan Eka Prasetya
2 Muhammad Yulianto
3 Savina Rizki Putri
4 Tyas Ayu Lintang Wardani
5 Puspa Ayu Suminar
6 Ainur Rofiq Lil Firdaus
7 Zafran Mumtaz Lil Firdaus
8 Angga Evanto
9 Aulida Zahra Salsabila
10 Abinaya Ahmad Arsyad
11 M. Nabil Rizqiawan
12 Salsabila Indah Pratiwi
13 Wulan Candra Prasasti
14 M. Hasin Riyadi
15 Abdillah Miladu Ahmad
106
16 Naila Intan Ramadani
17 Ahmad Maulana
18 M. wildan Haqiqi
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Rentang skor
Skor maksimal – Skor minimal = 16 – 4 = 3
4 4
Nilai Akhir
14 – 16 = sangat Baik
11 – 13 = Baik
7 – 10 = Cukup Baik
7< = Kurang
Penilaian Pengetahuan
a. Soal Isian:
1. Perubahan wujud benda dari padat ke cair disebut .......
2. Perubahan wujud benda dari gas ke padat disebut .......
3. Penguapan air yang terjadi di laut terjadi karena .......
4. Perubahan wujud benda yang terjadi ketika sedang memasak air adalah
.......
5. Air yang ada di daun pada pagi hari adalah contoh dari .......
b. Soal Essay :
1. Jelaskan 6 proses perubahan wujud benda !
2. Sebutkan 3 contoh peristiwa mencair !
3. Sebutkan 3 contoh peristiwa membeku !
107
4. Sebutkan 3 contoh peristiwa menguap !
5. Sebutkan apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan wujud benda !
Kunci Jawaban :
a. Isian
1. Mencair
2. Membeku
3. Panas matahari
4. Menguap
5. Mengembun
b. Essay
1. Membeku : dari benda cair menjadi benda padat
Mencair : dari benda padat menjadi benda cair
Menguap : dari benda benda cair menjadi gas
Mengembun : dari gas menjadi benda cair
Menyublim : dari benda padat menjadi gas
Mengkristal : dari gas menjadi padat
2. Es batu terkena sinar matahari, coklat yang dipanaskan, lilin yang
dipanaskan
3. Air disimpan dalam lemari pendingin, pembuatan es krim, pembuatan
agar-agar
4. Air yang dimasak, air laut terkena panas matahari, bensin yang
diletakkan di tempat terbuka
5. Lingkungan, suhu
Penilaian
Nilai masing-masing soal isian = 5
Nilai masing-masing soal essay = 15
108
Nilai Isian = banyaknya jawaban benar x 5
= 5 x 5
= 25
Nilai Essay = banyaknya jawaban benar x 15
= 5 x 15
= 75
Total Nilai = Nilai Isian + Nilai Essay
= 25 + 75
= 100
NO NAMA SISWA JUMLAH
SALAH
JUMLAH
BENAR
NILAI
AKHIR
1 Ryan Eka Prasetya
2 Muhammad Yulianto
3 Savina Rizki Putri
4 Tyas Ayu Lintang Wardani
5 Puspa Ayu Suminar
6 Ainur Rofiq Lil Firdaus
7 Zafran Mumtaz Lil Firdaus
8 Angga Evanto
9 Aulida Zahra Salsabila
10 Abinaya Ahmad Arsyad
11 M. Nabil Rizqiawan
109
12 Salsabla Indah Pratiwi
13 Wulan Candra Prasasti
14 M. Hasin Riyadi
15 Abdillah Miladu Ahmad
16 Naila Intan Ramadani
17 Ahmad Maulana
18 Muhammad Wildan Haqiqi
110
DAFTAR NILAI SIKLUS II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. R E P 50 Tidak Tuntas
2. M Y 60 Tidak Tuntas
3. S R P 100 Tuntas
4. T A L W 80 Tuntas
5. P A S 100 Tuntas
6. A R L F 90 Tuntas
7. Z M L F 85 Tuntas
8. A E 95 Tuntas
9. A Z S 80 Tuntas
10. A A A 85 Tuntas
11. M N R 80 Tuntas
12. S I P 70 Tuntas
13. W C P 100 Tuntas
14. M H R 80 Tuntas
15. A M A 70 Tuntas
16. N I R 80 Tuntas
17. A M 85 Tuntas
18. M W H 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 81,7
111
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama
Perubahan tingkah laku
Santun Peduli Tanggung
Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 Ryan Eka Prasetya √
√ √
2 Muhammad Yulianto √ √ √
3 Savina Rizki Putri √ √ √
4 Tyas Ayu Lintang Wardani √ √ √
5 Puspa Ayu Suminar √ √ √
6 Ainur Rofiq Lil Firdaus √ √ √
7 Zafran Mumtaz Lil Firdaus √ √ √
8 Angga Evanto √ √ √
9 Aulida Zahra Salsabila √ √ √
10 Abinaya Ahmad Arsyad √ √ √
11 M. Nabil Rizqiawan √ √ √
12 Salsabila Indah Pratiwi √ √ √
13 Wulan Candra Prasasti √ √ √
14 M. Hasin Riyadi √ √ √
15 Abdillah Miladu Ahmad √ √ √
16 Naila Intan Ramadani √ √ √
17 Ahmad Maulana √ √ √
18 M. wildan Haqiqi √ √ √
112
Jumlah 10 8 6 7 5 2 7 9
Kategori Cukup Cukup Baik
Keterangan :
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
113
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama
Perubahan tingkah laku
Santun Peduli Tanggung
Jawab
K C B S
B K C B
S
B K C B SB
1 Ryan Eka Prasetya √
√ √
2 Muhammad Yulianto √ √ √
3 Savina Rizki Putri √ √ √
4 Tyas Ayu Lintang Wardani √ √ √
5 Puspa Ayu Suminar √ √ √
6 Ainur Rofiq Lil Firdaus √ √ √
7 Zafran Mumtaz Lil Firdaus √ √ √
8 Angga Evanto √ √ √
9 Aulida Zahra Salsabila √ √ √
10 Abinaya Ahmad Arsyad √ √ √
11 M. Nabil Rizqiawan √ √ √
12 Salsabila Indah Pratiwi √ √ √
13 Wulan Candra Prasasti √ √ √
14 M. Hasin Riyadi √ √ √
15 Abdillah Miladu Ahmad √ √ √
16 Naila Intan Ramadani √ √ √
17 Ahmad Maulana √ √ √
114
18 M. wildan Haqiqi √ √ √
Jumlah 4 14 1 4 13 4 14
Kategori Baik Baik Baik
Keterangan :
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
115
Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Ma‟arif Dukuh
Guru : Durrotun Nasikhah, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Tematik (Ilmu Pengetahaun Alam)
Materi : Perubahan Wujud Benda
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberikan tanda (√) sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No Aspek yang diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran A B C D
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi siswa √
3. Memberikan apersepsi √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan ajar yang
akan dipelajari
√
Sikap Saat Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Kerapian dalam penampilan √
9. Posisi mengajar √
Penguasaan Bahan Ajar (Materi
Pelajaran)
116
10. Bahan ajar yang disampaikan sesuai
dengan langkah-langkah yang dibuat
dalam RPP
√
11. Kejelasan saat menyampaikan bahan
ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas saat
menyampaikan bahan ajar √
13. Penyajian bahan ajar sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan √
14. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi pertanyaan siswa √
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu √
Kemampuan Menerapkan Strategi
Active Knowledge Sharing
16. Menerapkan strategi active knowledge
sharing dengan baik dan benar √
17. Melibatkan siswa dalam penerapan
strategi active knowledge sharing √
Evaluasi Pebelajaran
18. Penilian sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan √
19. Penilaian sesuai RPP √
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diajarkan
√
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami
√
22. Menyampaikan kesimpulan
pembelajaran yang telah dilakukan
√
Tindak Lanjut/Follow Up
117
23. Memberikan tugas pada siswa √
24. Menginformasikan materi pelajaran
yang akan dipelajari sebelumnya √
25. Memberikan motivasi kepada siswa √
Jumlah 52 36
Total 88
Kategori Sangat Baik
Keterangan Skor Nilai :
A = 4 (sangat baik), apabila memperoleh skor 76-100
B = 3 (Baik), apabila memperoleh skor 51-75
C = 2 (cukup), apabila mmperoleh skor 26-50
D = 1 (kurang), apabila memperoleh skor 0-25
Salatiga, 29 Maret 2019
Pengamat
Dyah Pitaloka
NIM. 23040150060
118
Apa yang dimaksud
dengan peristiwa
mencair
Apa yang dimaksud
dengan peristiwa
membeku
Apa yang dimaksud
dengan peristiwa
menguap
Apa yang dimaksud
dengan peristiwa
mengembun
Apa yang dimaksud
dengan peristiwa
menyublim
Apa yang dimaksud
dengan peristiwa
mengkristal
119
Sebutkan contoh
peristiwa mencair
Sebutkan contoh
peristiwa membeku
Sebutkan contoh
peristiwa menguap
Sebutkan contoh
peristiwa mengembun
Sebutkan contoh
peristiwa
menyublim
Sebutkan contoh
peristiwa mengkristal
120
121
122
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 1. Peneliti membantu guru menyiapkan media pembelajaran
Gambar 2. Suasana pembelajaran pada siklus I
123
Gambar 3. Siswa mendiskusikan jawaban pada siklus I
Gambar 4. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
124
Gambar 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah strategi active
knowledge sharing dengan media audio visual pada siklus II
Gambar 6. Guru mengawasi siswa yang sedang bersdiskusi kelompok
125
126
127
128
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Dyah Pitaloka
2. NIM : 23040 15 0060
3. TTL : Batang, 18 Desember 1997
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kebonan RT 04 RW 02 Kelurahan Proyonanggan
Utara Kecamatan Batang Kabupaten Batang
7. No. Hp : 085325318178
8. Riwayat Pendidikan :
a. SDN Proyonanggan 01 Batang lulus tahun 2009
b. SMPN 2 Batang lulus tahun 2012
c. MAN Batang lulus tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat sebenar-benarnya.
Salatiga, 24 Juni 2019
Penulis
Dyah Pitaloka
NIM. 23040150060