PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LITERASI
INFORMASI DI SMA LABSCHOOL KEBAYORAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
ALFI MUFIDA AHMAD
NIM. 1113025100089
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2017 M
i
ABSTRAK
Alfi Mufida Ahmad. (1113025100089). Peran Pustakawan Dalam Meningkatkan
Literasi Informasi Siswa di SMA Labschool Kebayoran. Dibawah
bimbingan Alfida, MLIS. Program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta 2017.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan
perpustakaan Labschool Kebayoran dalam meningkatkan literasi informasi dan
untuk mengetahui manfaat apa yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi
informasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Teknik pengambilan datanya berupa data primer yang terdiri dari
observasi dan kuesioner, Dan data sekundernya berupa studi pustaka. Kuesioner
disebar kepada siswa kelas XI SMA Labschool Kebayoran dengan populasi
sebanyak 210 siswa. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
accidental sampling yang dibatasi dengan rumus slovin, maka sampel yang
didapatkan sebanyak 68 siswa. Kuesioner dibuat dengan menggunakan indikator-
indikator dari standar The Big6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang
dilakukan oleh perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi sudah baik.
Adapun hasil yang diperoleh yaitu dengan skor 3,27 (baik). Dan adapun hasil
penelitian dari manfaat yang diperoleh siswa dari meningkatnya literasi informasi
adalah dengan skor 3,19 (baik). Keduanya berada pada skala interval 2,52-3,27.
Kata kunci:
Literasi informasi, Perpustakaan Sekolah, Standar literasi informasi
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat yang luar biasa dan karena berkat rahmatnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini yang diajukan untuk melengkapi persyaratan
memperoleh gelar sarjana. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dari
penulisan skripsi ini. untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran-saran yang
membangun.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak yang mendukung baik secara moril, materil maupun tenaga.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosada, M.Ag, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, M.LIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing penulis yang sudah bersedia
membantu dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan skrispsi
ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan banyak ilmunya kepada penulis.
iii
7. Keluarga besar Sekolah Labschool Kebayoran, khususnya Kepala
Sekolah SMA Labschool Kebayoran yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan penlitian di Sekolah Labschool
Kebayoran. Bapak Rahmad selaku Kepala Perpustakaan Labschool
Kebayoran yang telah memberikan banyak bantuan serta informasi yang
penulis butuhkan dan membantu penulis selama penelitian. Seluruh
siswa-siswi SMA Labschool Kebayoran yang telah bersedia menjadi
responden kuesioner penelitian penulis. Terima kasih atas seluruh waktu
dan bantuan yang kalian berikan untuk penelitian ini.
8. Bapak dan ibu, yang tidak pernah lelah mengingatkan dan mendo‟akan
serta selalu memberikan semangat pantang menyerah sehingga skripsi ini
dapat penulis selesaikan.
9. Kepada adik-adiku tercinta, Zada Kamelia dan Nailal Author yang selalu
memberikan semangat serta telah membantu penulis dalam
menyelasaikan skripsi ini.
10. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis Rahmatus‟sirri, Intan
Kamila, Lika Maulida dan Sarah Khoirunnisa yang tiada henti selalu
mengingatkan, mendo‟akan dan selalu memberikan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis Nurma Retno sari, Zakiah
Noor Aisyah, Desi Purnama Sari, Ma‟rifatul Cholifah, Putri Awalyah,
Millatina Ulya, dan Dita Irmayani serta kepada seluruh teman-teman
Jurusan Ilmu Perpustakaan 2013 khusnya IPI C yang telah memberikan
iv
do‟a dan semangat yang kalian berikan selama proses penyelesaian
skripsi ini.
12. Teman-teman KKN Dandelion 184, terima kasih untuk semangat yang
kalian berikan pada proses penyelesaian skripsi ini.
13. Dan kepada semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala do‟a dan dukungannya.
Akhir kata penulis hanya dapat memanjatkan do‟a semoga Allah SWT.
Memberikan balasan yang setimpal pada semua pihak atas kebaikan dan
bantuannya.
Jakarta, Agustus 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6
D. Definisi Istilah ..................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................................... 10
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ......................................................... 11
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ........................................ 13
4. Peran Perpustakaan Sekolah ........................................................... 17
B. Literasi Informasi
1. Pengertian Literasi Informasi ......................................................... 19
2. Manfaat Literasi Informasi ............................................................. 21
3. Model Literasi Informasi yang digunakan ...................................... 23
4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi ................................. 25
5. Program Literasi Informasi ............................................................. 28
6. Perpustakaan Sekolah dan Literasi Informasi ............................... 29
C. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 33
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 33
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 35
D. Uji Validitas dan Reabilitas ................................................................ 39
vi
E. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 43
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 44
G. Jadwal Penelitian ................................................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Perpustakaan ...................................................................... 48
2. Visi dan Misi Perpustakaan ............................................................ 49
3. Struktur Organisasi ......................................................................... 50
4. Koleksi Perpustakaan ..................................................................... 50
5. Fasilitas Perpustakaan .................................................................... 52
6. Program Kerja dan Kegiatan Perpustakaan .................................... 52
7. Jaringan dan Kerjasama Perpustakaan ........................................... 53
8. Tata Tertib Perpustakaan ................................................................ 54
B. Hasil Penelitian
1. Identitas Responden ........................................................................ 55
2. Hasil Penelitian Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan
Literasi Informasi ........................................................................... 56
a. Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Informasi
1) Perpustakaan Sekolah Memiliki Layanan ............................. 56
2) Koleksi Perustakaan Sekolah Sesuai dengan Kebutuhan
Siswa ..................................................................................... 57
3) Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah ........................ 58
4) Pendidikan Pemakai .............................................................. 59
5) Perpustakaan Membantu dalam perumusan Masalah
(standar1, indikator 1-2 ) ........................................................ 60
6) Perpustakaan Membantu dalam strategi pencarian informasi
(standar 2, indikator 3-4) ....................................................... 62
7) Perpustakaan Mengenalkan Alokasi dan Akses Informasi
(standar 3, indikator 5-6) ....................................................... 64
vii
8) Perpustakaan Membimbing dalam Pemanfaatan Informasi
(standar 4, indikator 7-8) ....................................................... 66
9) Perpustakaan Membimbing Untuk Mensintesis Informasi
(standar 5, indikator 9-10) ..................................................... 68
10) Perpustakaan Membantu dalam Mengevaluasi Informasi
(standar 6, indikator 11-12) ................................................... 70
b. Manfaat yang diproleh Siswa dari Peningkatan Literasi
Informasi ................................................................................... 72
C. Rekapitulasi Data Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Informasi
a. Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Informasi ........................................................................................ 85
b. Manfaat yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi
Informasi ....................................................................................... 87
D. Pembahasan
a. Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Informasi ........................................................................................ 88
b. Manfaat yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi
Informasi ........................................................................................ 92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 95
B. Saran ................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Dosen Pembimbing
Lampiran 2 Lembar Izin Penelitian
Lampiran 3 Lembar Perubahan Judul
Lampiran 4 Lembar Kuesioner
Lampiran 5 Lembar Telah Menyelesaikan Penelitian
Lampiran 6 Lembar Dokumentasi
ix
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner ............................................................. 36
2. Tabel 3.2 Nilai r Product Moment ...................................................... 40
3. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas ............................................................... 41
4. Tabel 4.1 Identitas Responden ............................................................ 55
5. Tabel 4.2 Perpustakaan Sekolah Memiliki Layanan ........................... 56
6. Tabel 4.3 Koleksi Perpustakaan Sekolah ............................................ 57
7. Tabel 4.4 Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah ...................... 58
8. Tabel 4.5 Pentingnya Pendidikan Pemakai ......................................... 59
9. Tabel 4.6 Perpustakaan Membantu Merumuskan Masalah ................ 60
10. Tabel 4.7 Perpustakaan Membantu Mengidentifikasi Informasi ........ 61
11. Tabel 4.8 Perpustakaan Membantu Menentukan Sumber Informasi Terbaik
.............................................................................................................. 62
12. Tabel 4.9 Perpustakaan Membantu Membandingkan Informasi dari
Berbagai Sumber ................................................................................. 63
13. Tabel 4.10 Perpustakaan Mengenalkan OPAC untuk Menemkan Sumber
Bacaan ................................................................................................. 64
14. Tabel 4.11 Perpustakaan Mengajarkan Menentukan Kata Kunci ....... 65
15. Tabel 4.12 Perpustakaan Mengajarkan untuk Menyebutkan Sumber
Informasi yang digunakan ................................................................... 66
16. Tabel 4.13 Perpustakaan Membimbing untuk Mengambil Informasi yang
Relevan ................................................................................................ 67
17. Tabel 4.14 Perpustakaan Membimbing untuk Mengorganisasikan
Informasi ............................................................................................. 68
18. Tabel 4.15 Perpustakaan Mmembimbing untuk Membuat Produk
Informasi ............................................................................................. 69
19. Tabel 4.16 Perpustakaan Melatih untuk Mengevaluasi Hasil informasi
didukung oleh Fakta ............................................................................ 70
20. Tabel 4.17 Perpustakaan Membantu Mengevaluasi Proses Pencarian
Informasi ............................................................................................. 71
21. Tabel 4.18 Siswa Memahami Materi Pendidikan Pemakai ................ 72
22. Tabel 4.19 Siswa dapat Merumuskan Masalah ................................... 73
x
23. Tabel 4.20 Siswa dapat Mengidentifikasi Informasi .......................... 74
24. Tabel 4.21 Siswa dapat Menentukan Sumber Informasi .................... 75
25. Tabel 4.22 Siswa dapa Memilih dan Membandingkan Sumber Informasi
yang Terbaik ........................................................................................ 76
26. Tabel 4.23 Siswa dapat Menggunakan OPAC .................................... 77
27. Tabel 4.24 Siswa dapat Menentukan Kata Kunci ............................... 78
28. Tabel 4.25 Siswa dapat Menyebutkan Sumber Informasi ................. 79
29. Tabel 4.26 Siswa dapat Mengambil Informasi yang Relevan ............. 80
30. Tabel 4.27 Siswa dapat Mengorganisasikan Informasi ....................... 81
31. Tabel 4.28 Siswa dapat Menyebarluaskan Informasi ......................... 82
32. Tabel 4.29 Siswa dapat Melakukan Evaluasi Terhadap Hasil Informasi
didukung oleh Fakta ............................................................................ 83
33. Tabel 4.30 Siswa dapat Melakukan Evaluasi Terhadap Hasil Informasi
didukung oleh Fakta ............................................................................ 84
34. Tabel 4.31 Rekapitulasi Data Upaya-upaya perpustakaan dalam
Meningkatkan Literasi Informasi ........................................................ 85
35. Tabel 4.32 Rekapitulasi Data Manfaat yang diperoleh Siswa dari
Peningkatan Literasi Informasi ........................................................... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman sekarang ini, informasi merupakan suatu kebutuhan yang
paling utama dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi yang
sangat berkembang menyebabkan ledakan informasi. Istilah ini digunakan
untuk menggambarkan peningkatan jumlah informasi yang tersedia
semakin berlimpah. Begitupun dengan bentuk informasi yang terus
berkembang, mulai dari bentuk tercetak seperti buku, majalah, koran, peta,
kamus dan ensiklopedi. Dan bentuk digital seperti mikrofilm, kaset, CD,
CD-Room, dll.
Karena derasnya arus informasi melalui kemajuan teknologi dan
informasi, maka berpengaruh terhadap banyaknya pilihan informasi
sehingga memberikan peluang kepada semua orang dalam mencari dan
menemukan informasi. Permasalahan yang ada pada saat ini yaitu
banyaknya orang yang kurang bisa memilih dan menyeleksi informasi
dalam bentuk media elektonik. Yang ternyata informasi itu tidak valid dan
tidak akurat dan tentunya informasi itu tidak didasarkan oleh fakta dan
kebenaran yang ada atau biasa disebut hoax.1 Jika ini terus dibiarkan dan
tidak adanya pembelajaran literasi informasi maka akan terjadi kesalahan
dalam penerimaan dan penyampaian informasi yang ada.
1 Indrietta Nieke, “Hindari Berita Hoax, NU Ajak Masyarakat Perbanyak Literasi,”
https://m.tempo.co/read/news/2017/01/05/058832765/hindari-berita-hoax-nu-ajak-masyarakat-
perbanyak-literasi, 5 Januari 2017.
2
Dalam hal ini setiap orang harus memiliki keterampilan untuk
mendapatkan informasi secara tepat dengan memanfaatkan alat
penelusuran yang tersedia. Selain memiliki keterampilan, setiap orang
juga dituntut harus memiliki kemampuan dalam mencari, menyaring,
menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan secara efektif
dan efisien, serta dapat mengembangkannya menjadi pengetahuan baru.
Kemampun ini lebih dikenal dengan istilah Literasi Informasi atau yang
sering disingkat menjadi LI.
Literasi informasi yang merupakan terjemahan dari information
literacy dalam pengertian ringkas diartikan sebagai keberaksaraan
informasi atau kemelekan informasi dan secara sederhana literasi
informasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menemukan
dan menggunakan informasi. 2 Selanjutnya literasi informasi juga dapat
diartikan sebagai kesadaran akan kebutuhan informasi seseorang,
mengidentifikasi, pengaksesan secara efektif efisien, mengevaluasi, dan
menggabungkan informasi secara legal ke dalam pengetahuan dan
mengkomunikasikan informasi itu. Dengan kesadaran ini akan mendukung
perkembangan proses pembelajaran sepanjang hayat atau long life
education.3
Islampun mengajarkan bahwa seseorang yang berilmu atau diberi ilmu
pengetahuan maka akan di tinggikan derajatnya. Seperti yang tertulis
dalam Al-Qur‟an surat Al Mujadalah ayat 11
2
Ida Farida dan dkk, Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), 30.
3 HS Lasa, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book, 2009), 190.
3
لكم وإذا قيل اوشزوايا أيها الذيه آمىىا إذا قيل لكم تفسحىا في المجالس فافسحىا يفسح للا
الذيه آمىىا مىكم والذيه أوتىا العلم درجات و بما تعملىن خبيز فاوشزوا يزفع للا للا
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
”Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu
kerjakan. (Q.S.al-Mujadilah [58]: 11)4
Dengan demikian bahwa literasi informasi merupakan kemampuan
individu untuk mengenali kebutuhan informasi melalui berbagai alat
pencarian informasi secara efektif dan efisien. Yang kemudian informasi
itu digabungkan dan dikomunikasikan. Kemampuan literasi ini sangat
bermanfaat untuk para siswa di zaman era globalisasi ini dalam rangka
pembelajaran sepanjang hayat.
Penyelenggaran literasi informasi Sekolah itu telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015.
Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah “kegiatan 15 menit
membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai”.5
4 Musyhaf Aisyah: Al-Qur’an dan Terjemahan untuk Wanita, (Bandung: Hilal, 2003), 543
5 Kemendikbud, Panduan Gerakan Literasi Informasi SMA, diakses pada tanggal 10
Januari 2017 dari http://gerbangkurikulum.psma.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2016/09/Panduan-Gerakan-Literasi-Sekolah-di-SMA.pdf
4
Berdasarkan hal di atas maka perpustakaan memiliki peranan yang
signifikan untuk mendukung gemar membaca dan meningkatkan literasi
informasi, juga untuk mengembangkan siswa supaya dapat belajar secara
independen. 6 peranan perpustakaan sangatlah penting karena dapat
membantu para pemustaka dalam mendukung kemampuannya
menemukan informasi, serta dapat berperan terhadap pengenalan literasi
informasi.
Penerapan literasi informasi telah membawa perubahan terhadap peran
dan fungsi perpustakaan sekolah. Tugas tenaga perpustakaan sekolah
bukan lagi sebagai penjaga buku, memantau peminjaman dan
pengembalian buku atau mengatur buku-buku di rak. Tenaga perpustakaan
sekolah saat ini dan ke depannya mempunyai tugas yang lebih penting dan
strategis sebagai pekerja informasi professional yang mengelola informasi
dari koleksi perpustakaan. Salah satu tugasnya yang berkaitan dengan hal
ini adalah memperkenalkan kepada komunitas sekolah khususnya kepada
peserta didik dan pendidik tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan
informasi.
Kegiatan literasi informasi ini sangat dibutuhkan bagi mereka yang
belum dapat mengenali dan memahami akan kebutuhan informasi untuk
dirinya, serta belum dapat memanfaatkan alat penulusuran dan fasilitas
yang disediakan oleh perpustakaan secara baik dan efisein. Selain itu
pustakawan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membantu
6 Suherman, Perpustakaan Sekolah Sebagai Jantung Sekolah: RefrensiPengelolaan
Perpustakaan Sekolah (Bandung: MQS, 2009), 1.
5
para pemustaka untuk mendukung kemampuannya dalam kegiatan literasi
informasi ini.
SMA Labschool Kebayoran merupakan salah satu sekolah swasta
terbaik yang berada di Jakarta Selatan. Banyak prestasi yang telah
diperoleh, baik prestasi akademis maupun non akademis. Hal ini terlihat
dari berbagai fasilitas yang mendukung, salah satunya yaitu perpustakaan.
Perpustakaan sekolah ini sangat baik dalam menunjang proses kegiatan
belajar mengajar. di mana perpustakaan ini mengadakan berbagai jenis
bahan pustaka dan juga menyediakan akses internet yang dapat bermanfaat
bagi para siswa dalam pemenuhan kebutuhan informasi mereka.
Setiap tahun ajaran baru, SMA Labschool Kebayoran mengadakan
kegiatan pengenalan perpustakaan atau yang sering disebut dengan
orientasi perpustakaan kepada siswa baru. Perpustakaan sekolah juga
membuat materi yang berisi cara penggunaan koleksi dan fasilitas yang
tersedia di perpustakaan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa perpustakaan
SMA Labschool ini telah menerapkan pendidikan literasi informasi kepada
para siswa-siswinya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dalam skrispi yang berjudul “Peran
Pustakawan Dalam Meningkatkan Literasi Informasi Di SMA
Labschool Kebayoran”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian
sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis
6
memberikan batasan penelitian yaitu terbatas pada peran perpustakaan
SMA Labschool Kebayoran dalam meningkatkan literasi informasi
dengan meggunakan standar literasi informasi The Big 6.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah yang sudah disebutkan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan SMA
Labschool Kebayoran dalam meningkatkan literasi informasi?
b. Bagaimana manfaat yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi
informasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan
permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan
SMA Labschool Kebayoran dalam menigkatkan literasi informasi.
b. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh siswa dari pengingkatan
literasi informasi
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini manfaat yang dapat diperoleh bagi
penelititi yaitu dapat mengetahui peran perpustakaan dalam
meningkatkan kemampuan literasi informasi.
7
b. Manfaat Bagi Universitas
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi dan
pengetahuan mengenai peran perpustakaan dalam meningkatkan
literasi informasi di SMA Labschool Kebayoran dan dapat menjadi
sumber rujukan bagi peneliti lainnya.
c. Manfaat Bagi Lembaga Terkait
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran
mengenai bagaimana peran perpustakaan dalam meningkatkan
literasi infromasi serta dapat dijadikan evaluasi dalam menigkatkan
program-program perpustakaan.
D. Definisi Istilah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di dalam
sekolah yang di kelola oleh pihak sekolah dan digunakan oleh para
siswa dan guru untuk di jadikan bahan untuk mencari informasi.
2. Pengertian Literasi Informasi
Literasi informasi adalah kemampuan individu untuk mengenali
kebutuhan informasinya melalaui berbagai alat pencarian informasi
secara efektif dan efisien. Yang kemudian informasi itu digabungkan
dan dikomunikasikan. Kegiatan literasi ini sangat bermanfat untuk
para siswa di zaman era globalisasi ini dalam rangka pembelajaran
sepanjang hayat.
8
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka yang
digunakan oleh peneliti untuk mendukung hasil penelitian
serta mempunyai keterkaitan masalah yang akan diteliti.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini akan membahas metode penulisa yang digunakan,
yaitu jenis dan pendekatan penelitian, teknik pengumpulan
data, populasi dan sampel, dan teknik pengolahan serta
analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang gambaran umum dari lembaga yang
diteliti, meliputi profil lembaga, visi-misi, struktur
organisasi serta mengutarakan hasil penelitian mengenai
peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi
di perpustakaan SMA Labschool Kebayoran.
BAB V Penutup
Bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan
dan keseluruhan pembahasan di bab 1-4 serta saran yang
9
terkait dengan temuan-temuan hasil dari penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti di lapangan.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Internasional Federation of Library Associations and Institutions
(IFLA)/UNESCO pada tahun 2000 mengeluarkan manifesto tentang
perpustakaan sekolah. Manifesto yang dicetuskan adalah “perpustakaan
sekolah dalam pengajaran dan pembelajaran untuk semua. Perpustakaan
sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar
keberhasilan fungsional dalam masyarakat kini yang berbasis pengetahuan
dan informasi. Perpustakaan sekolah membekali siswa berupa
keterampilan pembelajaran sepanjang hayat serta imajinasi,
memungkinkan mereka hidup sebagai warga negara yang bertanggung
jawab”.7
Pengertian Perpustakaan menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
“adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di
lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian
integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan
pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan
sekolah yang bersangkutan.” 8
Dan adapun pengertian perpustakaan Menurut Sulistyo Basuki
“adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola
sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama
7
IFLA/UNESCO, “Pedoman Perpustakaan Sekolah,”
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, (30 Januari 2017).
8
Perpustakaan Nasional, “Standar Nasional Perpustakaan,”
http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/standar_nasional_perpustakaan-sekolah.pdf),
(15 Maret 2017).
11
membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya.”9
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan pendidikan yang
berguna untuk dijadikan tempat sebagai sumber belajar agar tercapinya
tujuan pendidikan.
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Secara umum tujuan didirikannya sebuah perpustakaan sekolah adalah
untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, mengembangkan minat baca dan
sekaligus berusaha memberantas buta aksara. Suatu bangsa yang maju,
beradab dan cerdas selalu memperhatikan perkembangan perpustakaan
karena dengan perpustakaan dapat mencapai suatu tingkat perkembangan
peradaban bangsa yang mengesankan.10
Perpustakaan sekolah sebagai bagaian integral dari sekolah, merupakan
komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menunjang
terhadap pencapaian tujuan tersebut. berdasarkan hal tersebut, maka
perpustakaan sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:11
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca
para siswa.
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru
dan pustakawan.
c. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
9 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991), 50.
10
Darmono, Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2001), 2. 11
Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Pepustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana,
2007), 3.
12
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat
membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar
para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui
kegiatan membaca, khususnya buku dan sumber bacaan lain yang
bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.
Berdarasarkan misi perpustakaan sekolah menurut IFLA/ UNESCO,
maka perpustakaan sekolah mempunyai tujuan sebagai berikut:12
a. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana
digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah.
b. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam
kebiasaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan
perpustakaan sepanjang hayat mereka.
c. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam
menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan,
pemahaman, daya pikir dan keceriaan.
d. mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek keterampilan
mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk,
12
IFLA/UNESCO, “Pedoman Perpustakaan Sekolah.”
13
format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di
komunitas.
e. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global
dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini
yang beraneka ragam.
f. Mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan
budaya dan sosial.
g. Bekerja dengan murid, guru, administrator dan orang tua untuk
mencapai misi sekolah.
h. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi
merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung
jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi.
i. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah
kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
3. Tugas dan Fungsi Perpustakan sekolah
a. Tugas pokok perpustakaan sekolah
Berdasarkan dengan kegiatan perpustakaan mulai dari
menghimpun, pengolahan dan penyebarluasan segala macam informasi
pendidikan kepada para siswa dan guru, maka secara jelas perpustakaan
sekolah bertugas sesuai dengan inti tersebut, yaitu:13
1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara,
dan membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber
13
Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Pepustakaan, 3.
14
informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti misalnya
buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.
2. Mengolah sumber informasi dengan menggunakan sistem dan cara
tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut datang ke perpustakaan
sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para
penggunanya. Kegiatan ini meliputi pekerjaan penginventarisasian,
pengklasifikasian atau penggolongan koleksi, pengkatalogan,
pelabelan, pembuatan alat pinjam, dll.
3. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka
kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan
kepentingannya yang berbeda satu dengan yang lainnya.
b. Adapun fungsi perpustakaan sekolah:
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Pawit, secara umum
mempunyai empat fungsi umum yaitu:14
1. Fungsi edukatif, yaitu segala fasilitas dan sarana yang ada pada
perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak
membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh
kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan,
sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya lebih lanjut.
2. Fungsi informatif, yaitu perpustakaan menyediakan berbagai
macam koleksi yang berhungan dengan kepentingan siswa dan
guru. Dengan mengadakan berbagai macam koleksi maka para
14
Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, 4–6.
15
siswa dan guru akan semakin banyak tahu tentang hal yang terjadi
di dunia ini.
3. Fungsi rekreasi, yaitu perpustakaan tidak hanya menyediakan
koleksi yang serius dan memusingkan melainkan juga
menyediakan koleksi yang santai dan ringan agar dapat menghibur
para pemustakanya. Adapun jenis koleksinya seperti buku-buku
cerita, novel dan majalah.
4. Fungsi riset atau penelitian, yaitu koleksi perpustakaan bisa
dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian
sederhana.
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor
0103/0/1981 tertanggal 11 Maret 1981 disebutkan bahwa perpustakaan
sekolah berfungsi sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum sekolah.
2. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreatifitas dan imajinasiinya.
3. Pusat untuk membaca guna menambah ilmu pengetahuannya.
4. Sebagai tempat rekreasi dengan membaca buku-buku yang bersifat
hiburan.
16
Adapun fungsi perpustakaan sekolah menurut Rizal yaitu:15
1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu
dan budaya di lingkungan sekolah serta mengumpulkan dan
menyimpan bahan lain.
2. Informasi, yaitu menjamin lingkungannya terinformasi dengan
baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan,
pembelajaran, pelajaran agama dan kehidupan sehari-hari.
3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta
didik di sekolah, maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar
sekolah.
4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu
unit kerja yang berada di lingkungan sekolah yang mampu menarik
lingkungannya, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua murid dan masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan
menjauhkan diri dari perbuatan munkar dan tercela.
5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan
fungsi perpustakaan sekolah, serta menyiapkan sarana penelitian,
terutama penelitian kepustakaan atau literatur.
6. Budaya, yaitu memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi
dan fasilitas yang dimilikinya.
7. Rekreasi, yaitu menyediakan bahan bacaan, bahan audio-visual
yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna untuk menemukan
kebutuhan rekreasinya.
15
Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen Perpustakaan, 35–36.
17
4. Peran Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki peran sebagai media dan sarana untuk
menunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di tingkat sekolah.16
Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang
harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu peran yang harus
dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan
tujuan perpustakaan. peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan
antara lain adalah:17
1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan
antar sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di
dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.
2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan
minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya
baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat.
4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan
agen kebudayaan umat manusia.
16 Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Pepustakaan, 2.
17 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
54–56.
18
6. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi
anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.
7. Perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan
konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user
education).
8. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi
bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat
manusia yang tak ternilai harganya.
9. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas
kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian
perpustakaan.
10. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan
dengan baik dapat ikut berperan dalam mengurangi dan menc
11. Mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah gunaan obat-
obat terlarang, dan tindak indisipliner. Perpustakaan dengan bahan
bacaan yang berisi pendidikan, informasi, dan rekreasi yang sehat dan
positif, serta dipahami dan jiwai oleh pembacanya (para remaja).
Secara umum perpustakaan sekolah harus berperan dalam hal-hal
sebagai berikut:18
a. Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar
mengajar (Learning teaching support).
18
Rizal Saiful Haq, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan
Dalam Proses Belajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2007),
13.
19
b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan
menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan
proses pembelajaran secara mandiri (Information skill).
c. Secara pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di
kalangan siswa (Reading promotion).
d. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,
intelektual, sosial dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan
para siswa untuk hidup di masyarakat.
B. Literasi Informasi
1. Pengertian Literasi Informasi
Menurut American Library Asociation (ALA) pada tahun 1989
mendefinisikan literasi informasi adalah
“information literacy is a set of abilities requiring individuals to
recognize whwn information is needed and have ability to locate,
evaluate, and use effectively needed information”.
Yaitu proses di mana kemampuan literasi yang membutuhkan individu
untuk mengenali kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan
untuk menemukan, mengevaluasi, dan efektif dalam menggunakan
informasi yang dibutuhkan.19
Menurut Bruce dalam buku modul Universitas Terbuka, Pengertian
literasi informasi berdasarkan prespektif pendidikan adalah sebagai
berikut:
“Infomation Literacy defines as the abilty to acces, evaluate, organise
and use information in order to learn, problem-solve, make decisions in
formal and informal learning contexts, at work, a home and in
educational settings.”
19 American Library Association, “Information Literacy,”
www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency, (5 April 2017).
20
Pengertian di atas menunjukkan bahwa literasi informasi merupakan
sebuah kemampuan mengakses, mengevaluasi, mengorganisasi, dan
menggunakan informasi dalam proses belajar, pemecahan masalah,
membuat keputusan formal dan informal dalam konteks belajar, pekerjaan
rumah, ataupun dalam pendidikan.20
Selanjutnya pengertian literasi informasi menurut UNESCO yang
dikutip dari buku 7 Langkah Knowlegde Management yang ditulis oleh
Diao Ai Lien, dkk. Bahwa literasi informasi adalah kemampuan untuk
melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus-
menerus. Secara terperinci, literasi informasi merupakan kemampuan
mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan,
mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan
mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada,
memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara efektif, legal, dan
etis.21
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi
adalah kemampuan seseorang dalam mencari, menyeleksi, mengevaluasi
informasi, yang kemudian informasi itu dikomunikasikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana untuk pemecahan masalah dan membuat
keputusan.
20 Tri Septiyantono, Literasi Informasi (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014), 2.
21
Diao Ai Lien, 7 Langkah Knowledge Management (Jakarta: Universitas Atma Jaya,
2010), 2.
21
2. Manfaat Literasi Informasi
Manfaat literasi informasi menurut Adam dalam buku Modul
Universitas Terbuka yaitu sebagai berikut:22
a. Membantu mengambil keputusan. Literasi informasi sangat berperan
dalam membantu menyelesaikan persoalan. Untuk mengambil
keputusan dalam menyelesaikan masalah, seseorang harus memiliki
informasi tentang keputusan yang akan diambil.
b. Menjadi manusia pembelajar di era informasi. Kemampuan literasi
infromasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin termpil
seseorang mencari, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan
informasi semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan
pembelajaran secara mandiri.
c. Menciptakan pengetahuan baru. Seseorang dikatakan telah berhasil
dalam belajar apabila mampu menciptakan pengetahuan baru.
Seseorang dengan kemampuan literasi informasi akan memiliki
keterampilan memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah
sehingga tidak mudah percaya dengan informasi yang diperoleh.
Dan adapun manfaat literasi informasi menurut Hancock yaitu sebagai
berikut:
a. Untuk Pelajar
Peserta didik dan pengajaran dapat menguasai pelajaran dalam proses
belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena
22
Tri Septiyantono, Literasi Informasi, 18–19.
22
dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang
dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka
dilingkungan belajar. Peserta didik yang literat juga akan berusaha
belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan
sumber-sumber informasi.
b. Untuk Masyarakat
Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam lingkungan pekerjaan. Mereka mengidentifikasi
informasi yang paling berguna saat membuat keputusan, misalnya saat
mencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagai informasi dengan
orang lain.
c. Untuk Pekerja
Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup dalam
dunia pekerjaan karena dunia saat ini dipenuhi dengan informasi
sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi
yang diperoleh. Bagi pekerja, literasi informasi akan mendukung
pelaksanaan pekerjaan serta memecahkan berbagai masalah terhadap
pekerjaan yang dihadapi dalam membuat kebijakan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa literasi infromasi
sangat bermanfaat bagi semua kalangan khusunya pelajar. Dengan
memiliki keterampilan literasi informasi, pelajar dapat belajar secara
mandiri serta berusaha akan berbagai sumber daya informasi dan cara
penggunaan sumber-sumber informasi. Selain itu pelajar juga dapat
23
membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi salah dan
tidak percaya begitu saja dengan informasi yang diperolehnya.
3. Model Literasi Informasi yang digunakan
Dalam penelitian ini model literasi informasi yang digunakan adalah
The Big6. The big6 adalah model literasi informasi yang dikembangkan
oleh Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987.
Model The Big6 ini merupakan model pemecahan masalah informasi
melalui pendekatan terhadap perpustakaan dan pengajaran berbagai
keterampilan informasi. Model ini telah diterima secara luas dan banyak
diterapkan disekolah-sekolah.23
Literasi infromasi terdiri atas enam keterampilan dan dua belas langkah
(setiap keterampilan terdiri atas dua langkah), yaitu sebagai berikut:24
a. Definisi Tugas
1. Mengidentifikasi masalah informasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Apa tugas saya saat ini?
Apa saja beberapa topik atau pertanyaan yang perlu saya jawab?
Informasi apa yang saya butuhkan?
b. Strategi Pencarian Informasi
1. Menetapkan semua sumber informasi yag dapat digunakan
(brainstorming)
2. Menyeleksi sumber terbaik
23 Muh Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online
(Makasar: Alaudin University, 2014), 12. 24
Michael B Einsenberg dan Robert E Berkowitz, “The Big Skills,”
http://big6.com/media/freestuff/Big6Handouts.pdf, (Agustus 2017).
24
Apa sajakah sumber yang mungkin untuk diperiksa?
Apa sumber informasi terbaik untuk tugas ini?
c. Lokasi dan Akses
1. Melokasikan sumber-sumber (baik isi maupun fisik)
2. Menemukan informasi dalam sumber-sumber yang ada
Di mana saya bsa menemukan sumber-sumber ini?
Dimana saya bisa menemukan informasi di sumbernya?
d. Penggunaan Informasi
1. Menghubung-hubungkan informasi (baca, dengar, lihat, sentuh)
2. Menyarikan informasi yang relevan
Informasi apa yang saya harapkan bisa ditemukan di sumber ini?
Informasi apa dari sumber itu berguna?
e. Sintesa
1. Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber
2. Mempresentasikan informasi
Bagaimana saya mengatur informasi saya?
Bagaimana saya harus menyajikan informasi saya?
f. Evaluasi
1. Menilai produk (efektif)
2. Menilai proses (efisien)
Apakah saya melakukan apa yang dibutuhkan?
Apakah saya menyelesaikan setiap Tahapan Big6 secara efisien?
25
4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi
Menurut Association of College and Research Libraries (ACRL)
dalam Information Litercy Competency Standards for Higher education
(2000) siswa yang memiliki keterampilan dalam literasi informasi akan
memiliki kemampuan standard sebagai berikut:25
a. Menentukan batas informasi yang diperlukan
b. Mengakses informasi yang dibutuhkan dengan efektif dan efisien
c. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumber informasinya dengan
kritis
d. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar
pengetahuan seseorang
e. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan
tertentu
f. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial hubungam dengan
penggunaan informasi, serta mengakses informasi secara etis dan
legal.
Menurut standar yang disusun oleh American of School Librarian
(AASL) untuk pelajar menggambarkan sebuah konseptual umum mengenai
siswa yang memiliki ketampilan literasi informasi. Berikut adalah standar
tersebut:26
a. Standar 1, Siswa yang mampu mengakses informasi secara efektif dan
efisien.Indikatornya adalah mengetahui atau mengenali kebutuhan akan
25
ACRL, “Information Literacy Competency Standards for Higher Education,”
http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency., (20 April 2017). 26
Ida Farida dan dkk, Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup
(Jakarta: UIN Jakarta, 2005), 39–42.
26
informasi, mengetahui informasi yang akurat dan komprehensif sebagai
pengambilan keputusan yang cerdas, membuat pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan kebutuhan, mengidentifikasi berbagai macam sumber
informasi yang potensial, dan mengembangkan suatu strategi untuk
mendapatkan informasi.
b. Standar 2, siswa yang mampu mengevaluasi informasi secara kritis dan
kompeten. Indikatornya adalah menentukan keakuratan dan
kerelevanan informasi, membedakan antara fakta, pendapat secara
opini, mengetahui informasi yang tidak akurat dan menyimpang,
menyeleksi informasi yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
c. Standar 3, siswa yang mampu menggunakan informasi secara akurat
dan kreatif. Indikatornya adalah mengorganisir informasi untuk
penerapan praktis, mengintegrasikan informasi baru ke dalam
kemampuan seseorang, menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah, menyajikan informasi ke dalam format yang sesuai.
d. Standar 4, siswa yang mandiri adalah yang mempunyai keterampilan
informasi dan mengejar informasi berkaitan kepada minat-minat
pribadi. Indikatornya adalah mampu mencari informasi yang berkaitan
dengan berbagai dimensi, keterlibatan masyarakat; mampu mendesain,
mengembangkan dan mengevaluasi.
e. Standar 5, siswa yang mandiri adalah yang mempunyai keterampilan
informasi dan, mengapresiasi literatur serta ekspresi informasi kreatif
lainnya. Indikatornya adalah kompeten dan memiliki motivasi sendiri;
mengambil makna dari informasi yang disampaikan secara kreatif
27
dalam beragam formatnya; mengembangkan informasi yang kreatif
dalam beragam format.
f. Standar 6, siswa yang mandiri adalah yang mempunyai keterampilan
informasi dan berusaha dalam mencari informasi. Indikatornya adalah
mampu melakukan pengujian informasi; menemukan strategi untuk
merevisi dan menambah pengetahuan sendiri.
g. Standar 7, siswa yang memberikan sumbangan secara positif kepada
komunitas pembelajaran dan kepada masyarakat adalah yang
mempunyai keterampilan informasi dan mengetahui pentingnya
mengetahui informasi bagi masyarakat demokrasi. Indikatornya adalah
mencari informasi dari berbagai sumber; menghargai prinsip-prinsip
kesetaraan terhadap akses informasi.
h. Standar 8, siswa yang memberikan sumbangan secara positif kepada
komunitas pembelajaran dan kepada masyarakat adalah yang
mempunyai keterampilan informasi dan mempraktekkan sikap etika
informasi dan teknologi informasi. Indikatornya adalah menghargai
prinsip-prinsip kebebasan intelektual; menghargai hak-hak kepemilikan
intelektual; menggunakan teknologi informasi secara bertanggung
jawab.
i. Standar 9, siswa yang memberikan sumbangan secara positif kepada
masyarakat adalah yang mempunyai keterampilan informasi dan
berpartisipasi secara efektif dalam kelompok-kelompok untuk mencapai
dan mengembangkan informasi. Indikatornya adalah berbagi informasi
dan pengetahuan dengan orang lain; menghargai ide-ide orang lain;
28
bekerjasama dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok
melalui teknologi untuk mengidentifikasi probelem informasi dan untuk
mencari solusinya.
5. Program Literasi Informasi
Program perpustkaan yang berkenaan dengan keterampilan
menggunakan perpustakaan yang dikemas dalam pendidikan pemakai,
pengantar komputer, pelatihan penelusuran, dan lainnya. Namun dengan
meluasnya informasi, selain keterampilan-keterampilan yang disebutkan di
atas, siswa perlu dibekali dengan keterampilan yang membuat siswa
mampu menemukan, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang
semua itu terkandung dalam keterampilan literasi informasi. 27
Program literasi informasi di sekolah bisa diwujudkan dalam beberapa
kegitan di antaranya:28
a. Orientasi Perpustakaan
Kegiatan oreientasi perpustakaan ini umumnya diberikan setiap
awal tahun ajaran baru. Dalam kegiatan orientasi perpustakaan ini para
siswa diajarkan metode atau cara menelusur dan mendapatkan
informasi. Orientasi perpustakaan ini perlu disampaikan dengan baik
sejak dini agar siswa mempunyai minat yang tinggi untuk datang dan
menggunakan perpustakaan. sehingga siswa menjadi mandiri dan
kreatif untuk belajar mandiri.
27 Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, 158.
28 Ilham Mashuri, “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah,” Jurnal Kajian Informasi
dan Perpustkaan 4 (2012).
29
b. Kegiatan Insidental
Pada kegiatan ini siswa diajarkan cara menelusur informasi
melalui berbagai sistem temu kembali informasi agar dapat
menggunakannya dengan baik dan tidak mengalami kesulitan. Alat
sistem temu kembalinya seperti katalog, dan bibliografi.
c. Mengintegrasikan dengan Kurikulum Sekolah
Sekolah sebaiknya melibatkan perpustakaan dalam penyususnan
kurikulum sekolah, sehingga informasi tentang temuan baru dalam
bentuk buku, hasil penelitian atau jurnal, baik dalam bentuk tercetak
maupun dalam bentuk lainnya. Dengan cara seperti ini mengharuskan
pustakawan untuk terus belajar sehingga mampu mengikuti
perkembangan teknologi.
6. Perpustakaan Sekolah dan Literasi Informasi
Para ahli di bidang literasi informai sepakat bahwa perpustakaan
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan masyarakat literat.
Perpustakaan memiliki kontribusi besar untuk membentuk masyarakat
informasi yang berfikir kritis dan menjadi pembelajar seumur hidup.
Mengutip Bahrens tahun 80-an, pustakawan akademis melakukan tinjauan
terhadap program pendidikan pengguna dengan fokus pengembangan
untuk masa depan. di akhir dekade tersebut, berapa program pendidikan
pengguna digantikan oleh program-program yang bertujuan mencapai
literasi informasi. 29
29 Shierly J Bahrens, “A Conceptual Analysis and Historical Overview of Information
Literacy,” College and Research Libraries 55 (Juli 1994).
30
Penerapan literasi informasi mulai perlu diterapkan di perpustakaan
sekolah di Indonesia karena kemampuan anak dalam mengenali informasi
yang dibutuhkan, mencari, menyeleksi, mengevaluasi dan
menyampaikannya kepada orang lain merupakan kemampuan yang
dibutuhkan seumur hidup. Oleh karena itu siswa harus menyadari
pentingnya informasi dalam proses belajar dan tentunya memiliki
kemamapuan literasi informasi.30
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang sesuai dengan tema literasi informasi yang
penulis usng dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang berjudul
“Upaya Perpustakaan Sekolah AL-Izhar Pondok Labu dalam
Meningkatkan Literasi Infomasi siswa”, yang di tulis oleh Yuyu
Yulianingsih mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Dari
kesimpulan penelitian tersebut menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan
perpustakaan sekolah Al-Izhar Pondok Labu dalam meningkatkan literasi
Informasi yaitu bahwa pustakawan disekolah tersebut sudah menguasai
literasi informasi yang terlihat dari jawaban-jawaban responden yang
menyatakan literasi informasi itu merupakan kemampuan seseorang dalam
mencari, mengevaluasi, menggunakan infromasi dan dapat belajar
mandiri. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi informasi
30 Hariyadi Utami, “Starategi Melakukan Keberaksaraan Informasi di Perpustakaan
Sekolah,” Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan 1 (Juni 2005).
31
siswa adalah dengan melaksanakan program kegiatan orientasi
perpustakaan, membuat sinopsis, buku menarik dan unik, pameran dan
workshop filateli. Perbedaan penelitian dengan penulis yaitu penulis fokus
pada upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan
literasi informasi serta manfaat yang diperoleh dari peningkatan literasi
informasi dengan menggunakan standar literasi informasi The Big6.
2. penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang berjudul
“Kemampuan Literasi Informasi Siswa di SMP Negeri 4 Depok”, yang di
tulis oleh Erliya Wijayanty mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada tahun
2012. Dari kesimpulan penelitian tersebut menjelaskan kemampuan
literasi informasi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Depok dalam
mengerjakan tugas makalah terbilang sudah baik. Terlihat dari para siswa
yang sudah memiliki indikator-indikator standar literasi informasi untuk
tingkat sekolah dari standar AASL. Perbedaan penelitian dengan penulis
yaitu penulis fokus pada upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan dalam
meningkatkan literasi informasi serta manfaat yang diperoleh dari
peningkatan literasi informasi dengan menggunakan standar literasi
informasi The Big6. Sedangkan pada skripsi Erliya Wijayanti berfokus
pada mengidentifikasi kemampuan literasi informasi siswa dan
mengidentifikasi peran serta perpustakaan sekolah dalam menunjuang
kebutuhan informasi para siswa di SMP Negeri 4 Depok.
3. penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang berjudul
“Pengaruh Kemampuan Literasi Informasi Terhadap Prestasi Belajar
32
Siswa SMAN 1 Depok”, yang di tulis oleh Yunitha Fajarwati mahasiswa
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia pada tahun 2012. Dari kesimpulan tersebut
menjelaskan bahwa ada pengaruh linear antara kemampuan literasi
informasi terhadap prestasi belajar siswa. Perbedaan penelitian dengan
penulis yaitu penulis fokus pada upaya-upaya yang dilakukan
perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi serta manfaat yang
diperoleh dari peningkatan literasi informasi dengan menggunakan standar
The Big6. Sedangkan pada skripsi Yunitha Fajarwati berfokus pada
mengidentifikasi kemampuan litersi informasi siswa, pretsasi belajar siswa
dan mengidentifikasi pengaruh kemampuan literasi terhadap prestasi
belajar siswa SMAN 1 Depok.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.31
Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat positivme,
digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.32
Dari penjalasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang
bertujuan atau menjelaskan informasi atau data tentang literasi informasi di
SMA Labschool Kebayoran.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau
subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 33
Dari pernyataan di atas, yang menjadi populasi pada penelitian ini
31
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), 60.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2014), 7.
33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 215.
34
yaitu seluruh siswa XI SMA Labschool Kebayoran. Jumlah populasi
siswa kelas XI yaitu sebanyak 210 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.34
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
insidental. Sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.35Sampel
yang terpilih adalah siswa kelas XI dan sedang mendapatkan tugas karya
ilmiah.
Besarnya sampel dalam suatu penelitian tidak ada ketentuan
mutlak, sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan
menggunakan pendekatan slovin dari sejumlah siswa kelas XI yang
berjumlah 210 orang. Adapun rumus dari pendekatan slovin yaitu:36
n =
Dimana :
n = Jumlah elemen/ anggota sampel
N = Jumlah elemen/ anggota populasi
34 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Penelitian (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), 174.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantutatif, kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2010), 122.
36
Basrowi dan Sudjarwo, Manajemen Penelitian Sosial (Bandung: Mandar Maju, 2009),
268.
35
e = Eror level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1%
atau 0,01, 5% atau 0,05% dan 10% atau 0,1. Dapat dipilih oleh
peneliti)37
Jadi sampel pada penelitian ini adalah:
n =
n =
n = 74 (dibulatkan menjadi 68)
Berdasarkan perhitungan di atas penulis menggunakan tingkat
kesalahan 10%, maka jumlah responden yang didapatkan yaitu
sebanyak 68
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari
sumbernya. Sumber ini dapat berupa benda-benda, situs atau manusia.38
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan yang meliputi melakukan pencatatan
secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat
dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang
sedang dilakukan. 39 Observasi dilakukan untuk mengetahui
perpustakaan SMA Labschool Kebayoran sudah menerapkan literasi
informasi.
37 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), 158.
38
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur, 86.
39
Ibid., 224.
36
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi separangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.40 Dalam penelitian ini kuesioner
diberikan kepada responden yaitu siswa kelas XI SMA Labschool
Kebayoran.
Tabel 3.1
Kisi-kisi kuesioner
Variabel Pertanyaan Indikator Nomor
Upaya-upaya
perpustakaan
dalam
meningkatkan
literasi
informasi
Perpustakaan sekolah terdapat
layanan sirkulasi, layanan refrensi
1
Perpustakaan sekolah menyediakan
berbagai macam bahan pustaka
tercetak dan bahan elektronik
2
Koleksi perpustakaan yang tercetak
dan elektronik sudah lengkap
3
Pelatihan untuk menggunakan
perpustakaan sangat penting untuk
mendapatkan bahan bacaan yang
diinginkan
4
Perpustakaan membantu siswa dalam
merumuskan masalah
Big6
standar
1.1
5
Perpustakaan membantu siswa dalam
mengidentifikasi informasi yang
diperlukan
Big6
standar
1.2
6
Perpustakaan dapat membantu siswa
dalam menentukan sumber informasi
yang terkait dengan bahasan
Big6
standar
2.1
7
Perpustakaaan dapat membantu siswa
dalam memilih dan membandingkan
informasi dari berbagai sumber yang
terbaik
Big6
standar
2.2
8
Perpustakaan mengenalkan OPAC Big6 9
40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 142.
37
(katalog online) untuk menemukan
informasi yang ada di perpustakaan
standar
3.1
Perpustakaan memberikan
pengajaran cara menentukan kata
kunci untuk menemukan informasi
yang dibutuhkan
Big6
standar
3.2
10
Perpustakaan memberikan
pengajaran kepada siswa untuk
menyebutkan sumber informasi yang
digunakan dalam menggunakan ide,
pendapat, pernyataan dari orang lain
baik tertulis/lisan
Big6
standar
4.1
11
Perpustakaan membimbing siswa
mengambil informasi yang relevan
sesuai dengan kebutuhan informasi
dari berbagai sumber yang ada
dengan mengutip informasi sesuai
kebutuhan
Big6
standar
4.2
12
Perpustakaan membimbing siswa
dalam mengoraganisasikan atau
mensintesis informasi sebelum
membuat produk informasi dengan
menggabung-gabungkan informasi
yang telah diperoleh
Big6
standar
5.1
13
Perpustakaan membimbing siswa
untuk membuat produk informasi
berupa buku, karya ilmiah
Big6
standar
5.2
14
Perpustakaan melatih siswa untuk
membuat penilaian terhadap hasil
informasi yang telah dibuat
berdasarkan fakta
Big6
standar
6.1
15
Perpustakaan membantu siswa
melakukan penilaian dalam proses
pencarian informasi
Big6
standar
6.2
16
Manfaat yang
diperoleh siswa
dari
peningkatan
literasi
informasi
Saya dapat memahami materi
pelatihan yang diberikan
perpustakaan dengan baik dalam
menggunakan informasi
17
Saya dapat merumuskan masalah 18
Saya dapat mengidentifikasi
informasi yang diperlukan
19
Saya dapat menentukan sumber
informasi yang terkait dengan
bahasan
20
Saya dapat memilih dan
membandingkan sumber informasi
yang terbaik
21
Saya dapat menggunakan OPAC 22
38
(Katalog Online) untuk menemukan
informasi yang ada di perpustakaan
Saya dapat menentukan kata kunci
untuk menemukan informasi yang
dibutuhkan
23
Saya dapat menyebutkan sumber
informasi yang saya gunakan
24
Saya dapat mengambil informasi
yang relevan sesuai dengan
kebutuhan informasi dari berbagai
sumber yang ada dengan mengutip
informasi sesuai kebutuhan
25
Saya dapat mengorganisasikan atau
mensintesis informasi sebelum
membuat produk informasi dengan
mengabung-gabungkan informasi
yang telah diperoleh
26
Saya dapat menyebarluaskan
informasi yang telah didapat dengan
cara mempresentasikannya
27
Saya dapat membuat penilaian
terhadap hasil informasi yang telah
dibuat dengan didukung oleh fakta
28
Saya dapat melakukan penilaian
dalam proses pencarian informasi
29
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya, biasanya data tersebut diambil dari dokumen-dokumen
(laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah) atau seseorang mendapat
informasi dari “orang lain”.41 Dalam penelitian ini data sekunder yang di
peroleh oleh peneliti berupa jurnal, web, laporan dan karya ilmiah.
a. Studi Pustaka
Studi pustaka dalam penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber
tertulis seperti buku teks, majalah, koran dan tulisan di internet yang
berkaitan dengan masalah penelitian.
41 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur, 87.
39
E. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrument dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat.42
Pada penelitian ini intrumen diuji validitasnya dengan menghitung
korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan
menggunakan teknik korelasi product moment, yang dilakukan dengan
program SPSS versi 16.
Penulis menguji 29 pertanyaan dengan sampel 30 responden.
Rumus korelasi yang digunkan adalah rumus korelasi product moment
yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto seperti berikut:
√
Keterangan:
rxy : Koefisien koelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumah subyek uji coba
Σxy : Jumlah perkalian antara variabel X dan Y
Σx2 : Jumlah dari kuadrat nilai X
Σy2 : Jumlah dari kuadrat nilai Y
42 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), h.211
40
(Σx)2 : Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(Σy)2 : Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan43
Tabel 3.2
Nilai r Product Moment44
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
43 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), hal.126
44
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RND. (Bandung: Alfabeta,
2010), h.255
41
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Tabel 3.3
Hasil uji validitas
Nomor Pernyataan Nilai Korelasi Nilai r Keterangan
1 0.370 0.361 Valid
2 0.409 0.361 Valid
3 0.931 0.361 Valid
4 0.849 0.361 Valid
5 0.886 0.361 Valid
6 0.868 0.361 Valid
7 0.768 0,361 Valid
8 0.705 0,361 Valid
9 0.931 0,361 Valid
10 0.858 0,361 Valid
11 0.931 0,361 Valid
12 0.887 0,361 Valid
13 0.734 0,361 Valid
14 0.927 0,361 Valid
15 0.910 0,361 Valid
16 0.931 0,361 Valid
17 0.896 0,361 Valid
18 0.705 0,361 Valid
42
19 0.516 0,361 Valid
20 0.868 0,361 Valid
21 0.868 0,361 Valid
22 0.924 0,361 Valid
23 0.927 0,361 Valid
24 0.927 0,361 Valid
25 0.914 0,361 Valid
26 0.931 0,361 Valid
27 0.886 0,361 Valid
28 0.886 0,361 Valid
29 0.868 0,361 Valid
Hasil uji validitas data mennjukan semua butir pernyataan valid,
karena nilai rhitung lebih besar dari r tabel = 0,361.
2. Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsensi hasil
pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat
ukur yang sama. Reliabilitas mempunyai arti bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.
Realibiltas adalah alat pegukur derajat keajegan, keterpercayaan,
kestabilan atau keterdalaman alat tersebut dalam mengukur apa saja yang
diukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis pengukuran.45 Pada uji
reliabilitas ini, penulis menggunakan metode Alpha Cronbach, suatu tes
yang tidak mempunyai piliham „benar‟ atau „salah‟ maupun „ya‟ atau
„tidak‟, melainkan digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yag
mengukur sikap atau prilaku. Kriteria suatu instrumen penelitian
45 Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), 310.
43
dikatakan reliable dengan mengunakan teknik ini, bila reliabilitas (r11) >
0,6.46
Gambar 3.1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.766 30
Instrumen penelitian dinyatakan reliabel, karena nilai r11 = 0,766 > 0,6
D. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan
dan dijawab oleh siswa kelas XI sebagai responden. Langkah dalam
pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pemeriksaan
Pada tahap ini kueisoner atau angket yang telah terkumpul kemudian
diperiksa kelengkapan data dan jawaban angket untuk menghindari adanya
kemungkinan kesalahan dalam pengisian angket. Lalu dari jawaban
tersebut dikelompokkan antara pertanyaan yang bersangkutan dengan
upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi
informasi siswa dan manfaat yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi
informasi.
2. Tabulasi
Tahap tabutasi yaitu menyusun data ke dalam bentuk tabel yang dapat
memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. Pentabulasian digunakan
46
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 56–57.
44
untuk mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum
mengenai jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan mudah
didapatkan informasi mengenai presentase dengan menggunakan rumus:
P = F x 100%
N
P = Angka Presentase untuk setiap katagori
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden / banyaknya individu.
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan
ini adalah sebagai berikut:
0% = Tidak ada satupun
1% - 25% = Sebagian kecil
26% - 49% = Hampir sebagian
50% = Sebagian
51% - 75% = Sebagian Besar
76% - 99% = Pada Umumnya
100% = Seluruhnya
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah dihitung prosesnya kemudian akan dianalisis dengan
menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Untuk menilai pendapat
yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban akan dinilai sebagai
berikut:
45
Sangat Setuju = 4
Setuju = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka
skor yang diperoleh tersebut dijumlahkan kemudian dicari skor rata-ratanya.
Skor rata-rata adalah hasil dari penjumlahan dari skor pada setiap skala yang
dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari
penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi.
Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik sebagai
berikut:
X= [(S4xF)+(S3xF)+(S2xF)+(S1xF)]
N
Keterangan:
X = Skor rata-rata
(S4....S1) = Skor pada skala 4 sampai 1
F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala di atas adalah ordinal, di mana skala ordinal memiliki keterbatasan
analisa yang hanya menyatakan objek yang diteliti baik ataupun sangat baik.
Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala
interval yaitu untuk menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang
sama antar titik-titik yang berdekatan.
46
Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam
suatu objek penelitian, apakah termasuk dalam kriteria sangat setuju, setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk menentukan skala interval yaitu
dengan cara membagi selisih antar skor tertinggi dengan skor terendah
dengan banyak skala. Di bawah ini adalah rumusan dari skala interval.47
Skala interval = {a (m-n): b}
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor Teringgi
n = Skor terendah
b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, di mana skor terendah
adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka dapat dihitung sebagai
berikut: Sakala interval = {1 (4-1) : 4} = 0,75
Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian
sebagai berikut:
1. Sangat Baik : 3,28 - 4,03
2. Baik : 2,52 – 3,27
3. Kurang Baik : 1,76 – 2,51
4. Tidak Baik : 1,00 – 1,75
Pengukuran skala interval pada skor di atas dalam penerapannya pada
analisis data untuk mengartikan pendapat siswa, maka hasil skor rata-rata
dapat dilihat pada skala interval lalu dari skala interval tersebut dapat
47 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia, 2004), 202.
47
diketahui seberapa besar pendapat siswa tentang upaya yang dilakukan
perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi siswa di SMA Labschool
Kebayoran.
F. Tempat dan Jadwal Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Labschool Kebayoran yang
beralamat di Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.14, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Penulis mengambil tema peran perpustakaan dalam
meningkatkan literasi informasi siswa di SMA Labschool Kebayoran.
Alasan pemilihan tempat penelitian yang pertama karena belum
pernah dilakukan penelitian tentang peran perpustakaan dalam
meningkatkan literasi siswa di SMA Labschool Kebayoran. Yang
kedua karena SMA Labschool Kebayoran dekat dengan tempat tinggal
penulis.
2. Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Waktu
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug
1
Penyerahan Proposal Skripsi dan
dosen pembimbing
2 Pelaksanaan bimbingan
3 Pengumpulan literatur
4
Melakukan observasi dan
Penyebaran kuesioner
5
Pengumpulan, pengolahan dan
analisis data
6 Penyerahan laporan skripsi
7 Sidang skripsi
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran
1. Sejarah Perpustakaan
Perpustakaan Labschool Kebayoran berdiri pada tahun 2001
bersamaan dengan berdirinya sekolah Labschool Kebayoran. Pada saat
itu perpustakaan berada di lantai 2 menempati ruang berukuran 1 kelas
yang berkapasitas 10 orang dan memiliki 1 orang pustakawan yang
merangkap jabatan. Semula perpustakaan Labschool Kebayoran
menggunakan sistem manual untuk penelusuran buku berupa katalog
kartu. Seiring dengan berkembangnya perpustakaan, akhirnya pada tahun
2008 perpustakaan pindah ke ruang yang lebih luas, di mana
kapasitasnya bertambah hingga 50 orang, tetapi letak ruang perpustakaan
masih berada di lantai 2. Pada tahun ini pula perpustakaan merubah
sistem yang awalnya memakai sistem manual menjadi sistem otomasi.
Software yang digunakan dalam sistem otomasi di perpustakaan
Labschool Kebayoran ialah software senanyan.
Pada bulan September-November 2012 ruang perpustakaan
Labschool Kebayoran direnovasi untuk memperluas ruang perpustakaan
dan diresmikan pada hari jum‟at tanggal 23 November 2012 oleh rektor
Univeristas Negri Jakarta. Untuk mendesain ruang perpustakaan,
Labschool Kebayoran mempunyai arsitektur tersendiri dalam
pembangunan ruang perpustakaan. Arstitektur tersebut yaitu Ibu Mita
dan Ibu Vida yang merupakan wali murid siswa Labschool Kebayoran
49
dan sekaligus alumni dari Labschool Rawamangun. Perpustakaan
Labschool Kebayoran menyajikan konsep rekreasi yang lebih baik dari
ruang perpustakaan sebelumnya, baik dari segi penataan ruang, pola
sirkulasi, display buku serta tampilan ruangan. Tujuannya yaitu
menciptakan komunikasi hubungan antara staf dan pengguna
perpustakaan yang baik, pengawasan dan pengamanan koleksi
perpustakaan bisa dilakukan dengan baik serta aktifitas layanan dapat
dilakukan dengan lancar.
Semula luas ruangan perpustakaan Labschool Kebayoran adalah
sekitar 180 dengan panjang gedung perpustakaannya 18 m dan lebar
perpustakaannya adalah 10 m. Namun, setelah direnovasi luas ruang
perpustakaan Labschool Kebayoran menjadi 270 dengan panjang
perpustakaannya 27 m dan lebar perpustakaannya adalah 10 m. Jadi luas
secara keseluruhan dari ruang perpustakaan tersebut adalah 27 m × 10 m
= 270 .
Perpustakaan Labschool Kebayoran menggunakan DDC (Dewey
Decimal clasification). Dengan sifat layanan terbuka atau Open Access.
Jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan antara lain layanan
sirkulasi, layanan referensi, pembaca, internet dan audio visual.
2. Visi dan Misi Perpustakaan
a. Visi Perpustakaan Labschool
Menjadi perpustakaan yang berkualitas, mencerdaskan,
menyenangkan dan berbasis teknologi dengan budaya membaca.
50
b. Misi Perpustakaan Labschool
1) Menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran
2) Mengembangkan peran perpustakaan sebagai pusat pengumpul,
pengelolaan, penyaji, dan pelayanan informasi berbasis teknologi
3) Menjadikan perpustakaan yang dapat menumbuh kembangkan
motivasi membaca dan budaya belajar
4) Menjadikan perpustakaan sebagai tempat belajar yang
menyenangkan
3. Stuktur Organisasi Perpustakaan
4. Koleksi Perpustakaan
Koleksi buku diperpustakaan Labschool Kebayoran
dikelompokkan secara sistematis menurut subjek masing-masing ilmu
pengetahuan dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal
Classification). Jumlah keseluruhan buku umum dan referensi pada
perpustakaan ini yaitu berjumlah 5.898 judul dengan 7.802 eksemplar.
Adapun jenis koleksi perpustakaan Labschool Kebayoran yaitu terdiri
dari:
KEPALA PERPUSTAKAAN
Rahmad Adhi Tama, S.Sos
SIRKULASI
Gerri Mulyawandary, S.Sos
REFRENSI & KARYA ILMIAH
Arfan Dhani
MULTIMEDIA
Syavita Chaidir, S.E
51
a. Koleksi Buku Teks
Berupa buku Non fiksi dari berbagai subjek disiplin ilmu.
Koleksi buku teks ini terdiri dari buku pelajaran dari berbagai
bidang studi, buku panduan pendidik dan buku pengayaan.
b. Koleksi Fiksi
Perpustakaan Labschool Kebayoran tidak hanya
menyediakan buku-buku non-fiksi saja melaikan juga
menyediakan koleksi buku-buku fiksi seperti novel, cerpen dan
komik. Dengan mengoleksi jenis buku fiksi ini diharapkan para
siswa dapat semakin meningkatkan minat baca dan juga dapat
meningkatkan imajinasi mereka.
c. Koleksi Referensi
Koleksi jenis ini terdiri dari ensiklopedia, kamus, peta
peraga, globe, dll. Koleksi ini hanya bisa dibaca di dalam
Perpustakaan dan tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang.
d. Koleksi Audio Visual
Koleksi ini terdiri dari VCD, DVD dan Buku sekolah
elektronik.
e. Koleksi Karya Para Siswa
Koleksi jenis ini semuanya adalah hasil karya para siswa
yang merupakan hasil-hasil dari tugas penulisan karya ilmiah
dan kumpulan cerpen. Semua karya siswa ini di bawah
bimbingan para guru mereka. Koleksi ini berupa karya ilmiah
52
siswa dan buku karangan siswa dengan berbagai bentuk dan
tema.
5. Fasilitas Perpustakaan
Luas ruangan perpustakaan Labschool Kebayoran yaitu 27 m x 10
m = 270 . Adapun sarana dan prasarana yang terdapat dalam
perpustakaan yaitu:
a. Rak buku
b. Rak majalah
c. Rak surat kabar
d. Meja baca
e. Kursi baca
f. Kursi kerja
g. Meja sirkulasi
h. Lemari katalog
i. Lemari
j. Papan pengumuman
k. Meja multimedia
l. Komputer
m. Buku inventaris
6. Program Kerja dan Kegiatan Perpustakaan
Perpustakaan Labschool Kebayoran menggunakan sistem
pelayanan terbuka (open access), yaitu pemustaka mengakses sendiri
koleksi yang diperlukan pada rak koleksi. Meskipun demikian, untuk
koleksi Audio Visual, pemakai tidak dapat mengakses secara mandiri,
53
tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Adapun program kerja
perpustakaan Labschool Kebayoran terbagi dalam 2 kelompok, yaitu
program rutin yang berupa layanan rutin dan program insidental.
a. Program Rutin
1) Orentasi Perpustakaan
2) Layanan sirkulasi
3) Layanan referensi
4) Layanan Audio visual
5) Layanan membaca
6) Layanan internet
b. Program Insidental
1) Tele Conference
2) Festival literasi
3) Diskusi dan pembelajaran
7. Jaringan dan Kerjasama Perpustakaan
Perpustakaan melakukan hubungan kerjasama yang baik dengan
masyarakat sekolah maupun dengan masyarakat dari luar sekolah.
Kerjasama dengan masyarakat dalam sekolah adalah kerjasama dengan
guru dalam hal pemilihan bahan pustaka dan pelaksanaan kegiatan atau
pelayanan perpustakaan.
Adapun kerjasama dengan pihak luar sekolah yaitu dengan
beberapa lembaga diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan
Kemdikbud dan Perpustakaan Umum Jakarta Selatan.
54
8. Tata Tertib Perpustakaan
Tata tertib diperpustakaan Labschool Kebayoran diberlakukan
kepada seluruh pengguna dan pengelola. Adapun peraturannya sebagai
berikut:
a. Berpakaian rapi dan sopan
b. Simpan alas kaki dan tas pada rak
c. Mengisi buku pengunjung
d. Tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam
ruangan
e. Turut menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di dalam
perpustakaan
f. Simpan buku yang telah dibaca pada troli
g. Rapihkan kembali kursi sebelum meninggalkan ruangan
55
B. Hasil Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai upaya-upaya yang dilakukan
perpustakaan dalam meningkatakan literasi informasi dan manfaat yang
diperoleh siswa terhadap peningkatan literasi informasi. Analisis data
dilakukan berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan pada tanggal 30
Mei 2017. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI SMA Labschool Kebayoran dengan total responden sebanyak 68 orang.
1. Analisis Identitas Responden
Berikut ini akan disajikan analisis data mengenai responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1
Identitas Responden
Jenis Kelamin F P
Perempuan 37 54,41 %
Laki-laki 31 45,59%
Jumlah 68 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui dari 68 orang responden, bahwa
sebagian besar (54,41%) berjenis kelamin perempuan dan hampir
setengahnya (45,59%) berjenis kelamin laki-laki.
56
2. Hasil Penelitian Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan
Literasi Informasi
Berikut ini adalah analisis mengenai upaya-upaya perpustakaan
dalam meningkatkan literasi informasi.
a. Upaya-upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Informasi
Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan
perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi, maka penulis
menggunakan beberapa pernyataan tersebut sebagai berikut:
1) Perpustakaan Sekolah Memiliki Layanan
Tabel 4.2
Perpustakan Sekolah Memilki Layanan
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 34 136 50,00%
Setuju 3 34 102 50,00%
Tidak Setuju 2 0 0 0,00%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 238 100%
Skor Rata-rata X = 238/68 = 3,50
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
responden menjawab sangat setuju dan setuju 50,00% (34 orang),
dan tidak ada satapun responden yang menyatakan tidak setuju.
Sehingga didapatkan skor rata-rata sebesar 3,50 (sangat baik).
Skor ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya bahwa
perpustakaan sekolah Labschool Kebayoran sudah memiliki
layanan perpustakaan.
57
2) Koleksi Perpustaakan Sekolah Sesuai dengan Kebutuhan
Siswa
Tabel 4.3
Koleksi Perpustakaan Sekolah sesuai dengan
Kebutuhan Siswa
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 30 120 44,12%
Setuju 3 32 96 47,06%
Tidak Setuju 2 6 12 8,82%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 228 100%
Skor Rata-rata X = 228/68 = 3,35
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab setuju 47,06% (32 orang), 44,12%
(30 orang) menjawab sangat setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 8,82% (6 orang), dan tidak ada satupun
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,35 (sangat baik). skor ini berada
pada skala 3,28-4,03. Artinya bahwa sebagian besar responden
menyatakan perpustakaan sekolah Labschool Kebayoran sudah
menyediakan koleksi susuai dengan kebutuhan siswa.
58
3) Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Tabel 4.4
Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 20 80 29,41%
Setuju 3 28 84 41,18%
Tidak Setuju 2 20 40 29,41%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 204 100%
Skor Rata-rata X = 204/68 = 3,00
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab setuju 41,18% (28 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju dan tidak setuju
29,41% (20 orang) dan tidak ada satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-
rata 3,00 (baik). Skor ini berada pada skala 2,54-3,27. Artinya
bahwa sebagian responden menyatakan koleksi perpustakaan
sekolah Labschool Kebayoran sudah lengkap.
59
4) Pentingnya Pendidikan Pemakai
Tabel 4.5
Pentingnya Pendidikan Pemakai
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 33 132 48,53%
Setuju 3 29 87 42,65%
Tidak Setuju 2 6 12 8,82%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 231 100%
Skor Rata-rata X = 231/68 = 3,40
Program literasi informasi dapat diwujudkan dalam
beberapa kegiatan, salah satu kegiatannya yaitu berupa pendidikan
pemakai. Dalam orientasi perpustakaan ini, siswa diajarkan
berbagai metode atau cara untuk mendapatkan dan menelusur
informasi. Orientasi perpustakaan ini perlu disampaikan dengan
baik agar para siswa mempunyai minat yang tinggi untuk datang
dan menggunakan perpustakaan.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 48,53% (33 orang),
42,65% (29 orang) menjawab setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 8,82% (6 orang) dan tidak ada satupun
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,40 (sangat baik). Skor ini berada
pada skala interval 3,28-4,03. Artinya bahwa hampir sebagian
siswa menganggap penting akan kegiatan pendidikan pemakai.
60
5) Pustakawan Membantu Merumuskan Masalah
Tabel 4.6
Pustakawan Membantu Merumuskan Masalah
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 25 100 36,76%
Setuju 3 37 111 54,41%
Tidak Setuju 2 6 12 8,82%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 223 100%
Skor Rata-rata X = 223/68 = 3,28
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 54,41% (37 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 36,76% (25 orang),
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 8,82% (6 orang),
dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,28 (sangat baik).
Skor ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir
seluruh responden menyatakan bahwa pustakawan membantu siswa
dalam menentukan rumusan masalah.
61
6) Pustakawan Membantu Mengindentifikasi Informasi
Tabel 4.7
Pustakawan Membantu Mengidentifikasi Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 29 116 42,65%
Setuju 3 32 96 47,06%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 226 100%
Skor Rata-rata X = 226/68 = 3,32
Perpustakaan yaitu sarana yang dapat membimbing para
pemustaka dalam memilih dan menggunakan sumber-sumber
informasi yang sesuai dengan keperluan.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab setuju 47,06% (32 orang), 42,65%
(29 orang) menjawab sangat setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 10,29% (7 orang), dan tidak ada satupun
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,32 (sangat baik). Skor ini berada
pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir seluruh responden
menyatakan pustakawan membantu siswa dalam mengidentifikasi
informasi yang diperlukan.
62
7) Pustakawan Membantu Menentukan Sumber Informasi
Terbaik
Tabel 4.8
Pustakawan Membantu Menentukan Sumber Informasi
Terbaik
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 24 96 35,29%
Setuju 3 40 120 58,82%
Tidak Setuju 2 4 8 5,88%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 224 100%
Skor Rata-rata X = 224/68 = 3,29
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa sebagaian besar responden menjawab setuju
58,82% (40 orang), hampir sebagian responden menjawab sangat
setuju 35,29% (24 orang), sebagaian kecil responden menjawab
tidak setuju 5,88% (4 orang) dan tidak ada satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-
rata 3,29 (sangat baik). Skor ini berada pada skala interval 3,28-
4,03. Artinya hampir seluruh responden menyatakan pustakawan
membantu menentukan sumber informasi yang terbaik sesuai
dengan kebutuhan.
63
8) Pustakawan Membantu Memilih dan Membandingkan
Informasi dari Berbagai Sumber
Tabel 4.9
Pustakawan Membantu Membandingkan Informasi dari
Berbagai Sumber
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 22 88 32,35%
Setuju 3 43 129 63,24%
Tidak Setuju 2 3 6 4,41%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 223 100%
Skor Rata-rata X = 223/68 = 3,28
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 63,24% (43 orang), hampir
sebagiab responden menjawab sangat setuju 32,35% (22 orang),
sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju 4,41% (3 orang),
dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,28 (sangat baik).
Skor ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir
seluruh responden menyatakan pustakawan membantu dalam
memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber
terbaik.
64
9) Pustakawan Mengenalkan OPAC untuk Menemukan Sumber
Bacaan
Tabel 4.10
Pustakawan Mengenalkan OPAC untuk Menemukan Sumber
Bacaan
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 33 132 48,53%
Setuju 3 27 81 39,71%
Tidak Setuju 2 8 16 11,76%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 229 100%
Skor Rata-rata X = 229/68 = 3,37
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 48,53% (33 orang),
39,71% (27 orang) menjawab setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 11,76% (8 orang), dan tidak ada satupun
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,37 (sangat baik). Skor ini berada
pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir seluruh responden
menyatakan pustakawan mengenalkan OPAC untuk menemukan
bacaan.
65
10) Pustakawan Mengajarkan Menentukan Kata Kunci
Tabel 4.11
Pustakawan Mengajarkan Menentukan Kata Kunci
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 26 104 38,24%
Setuju 3 36 108 52,94%
Tidak Setuju 2 6 12 8,82%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 224 100%
Skor Rata-rata X = 224/68 = 3,29
Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden menjawab setuju 52,94% (36 orang),
hampir sebagian responden menjawab sangat setuju 38,24% (26
orang), sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju 8,82% (6
orang), dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Sehinga didapatkan hasil skor rata-rata 3,29 (sangat
baik). Skor ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya
hampir seluruh responden menyatakan pustakawan membantu
mengajarkan kata kunci kepada para siswa yang membutuhkan.
66
11) Pustakawan Mengajarkan untuk Menyebutkan Sumber
Informasi yang digunakan
Tabel 4.12
Pustakawan Mengajarkan untuk Menyebutkan Sumber
Informasi yang digunakan
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 22 88 32,35%
Setuju 3 41 123 60,29%
Tidak Setuju 2 4 8 5,88%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,47%
Jumlah 68 220 100%
Skor Rata-rata X = 220/68 = 3,24
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 60,29% (41 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 30,35% (22 orang),
sebagaian kecil responden menyatakan tidak setuju 5,88% (4
orang), dan 1,47% (1 orang) menjawab sangat tidak setuju.
Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,24 (baik). Skor ini
berada pada skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir seluruh
responden menyatakan pustakawan membantu mengajarkan untuk
menyebutkan sumber informasi yang digunakan.
67
12) Pustakawan Membimbing untuk Mengambil Informasi yang
Relevan
Tabel 4.13
Pustakawan Membimbing untuk Mengambil Informasi yang
Relevan
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 24 96 35,29%
Setuju 3 39 117 57,35%
Tidak Setuju 2 5 10 7,35%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 223 100%
Skor Rata-rata X = 223/68 = 3,28
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 57,35% (39 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 35,29% (24 orang),
sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju 7,35% (5 orang),
dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,28 (sangat baik).
Skor ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir
seluruh responden menyatakan pustakawan membimbing siswa
untuk mengambil atau mengutip informasi yang relevan sesuai
dengan kebutuhan.
68
13) Pustakawan Membimbing untuk Mengorganisasikan
Informasi
Tabel 4.14
Pustakawan Membimbing untuk Mengorganisasikan
Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 22 88 32,35%
Setuju 3 37 111 54,41%
Tidak Setuju 2 9 18 13,24%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 68 217 100%
Skor Rata-rata X = 217/68 = 3,19
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 54,41% (37 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 32,35% (22 orang),
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 13,24% (9 orang),
dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,19 (baik). Skor
ini berada pada skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir seluruh
responden menyatakan pustakawan membimbing siswa untuk
mengorganisasikan informasi.
69
14) Pustakawan Membimbing untuk Membuat Produk Informasi
Tabel 4.15
Pustakawan Membimbing untuk Memuat Produk Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 18 72 26,47%
Setuju 3 40 120 58,82%
Tidak Setuju 2 10 20 14,71%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 212 100%
Skor Rata-rata X = 212/68 = 3,12
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 58,82% (40 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 26,47% (18 orang),
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 14,71% (10
orang), dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,12 (baik).
Skor ini berada pada skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir
seluruh responden menyatakan pustakawan membimbing siswa
untuk membuat produk informasi.
70
15) Pustakawan Melatih untuk Mengevaluasi Hasil Informasi
didukung Oleh Fakta
Tabel 4.16
Pustakawan Melatih untuk Mengevaluasi Hasil Informasi
didukung Oleh Fakta
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 19 76 27,94%
Setuju 3 41 123 60,29%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,47%
Jumlah 68 214 100%
Skor Rata-rata X = 214/68 = 3,15
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 60,29% (41 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 27,94% (19 orang),
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 10,29% (7 orang),
dan 1,47% ( 1 orang) menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,15 (baik). Skor ini berada pada
skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir seluruh responden
menyatakan pustakawan melatih siswa untuk mengevaluasi hasil
informasi yang didukung oleh fakta.
71
16) Pustakawan Membantu Mengevaluasi Proses Pencarian
Informasi
Tabel 4.17
Pustakawan Membantu Mengevaluasi Proses Pencarian
Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 15 60 22,06%
Setuju 3 43 129 63,24%
Tidak Setuju 2 9 18 13,24%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,47%
Jumlah 68 208 100%
Skor Rata-rata X = 208/68 = 3,06
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden yang menjawab setuju 63,24% (43 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 22,06% (15 orang),
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 13,24% (9 orang),
1,47% (1 orang) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,06 (baik). Skor ini berada pada
skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir seluruh responden
menyatakan pustakawan membantu para siswa dalam mengevaluasi
proses pencarian informasi.
72
b. Manfaat yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi
Informasi
Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh siswa dari peningkatan
literasi informasi, maka penulis menggunakan beberapa pernyataan.
Adapun pernyataannya sebagai berikut:
1) Siswa Memahami Pendidikan Pemakai
Tabel 4.18
Siswa Memahami Pendidikan Pemakai
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 27 108 39,71%
Setuju 3 33 99 48,53%
Tidak Setuju 2 8 16 11,76%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 223 100%
Skor Rata-rata X = 223/68 = 3,28
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden responden menjawab setuju 48,53% (33
orang), 39,71% (27 orang) menjawab sangat setuju, sebagian kecil
responden menjawab tidak setuju 11,76% (8 orang), dan tidak ada
satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan
hasil skor rata-rata 3,28 (sangat baik). Skor ini berada pada skala
interval 3,28-4,03. Artinya hampir seluruh siswa memahami
pendidikan pemakai.
73
2) Siswa dapat Merumuskan Masalah
Tabel 4.19
Siswa dapat Merumuskan Masalah
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 26 104 38,24%
Setuju 3 35 105 51,47%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 223 100%
Skor Rata-rata X = 223/68 = 3,28
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden responden menjawab setuju 51,47% (35 orang),
hampir sebagian responden menjawab sangat setuju 38,24% (26
orang), sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 10,29% (7
orang), dan tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju.
Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,28 (sangat baik). Skor
ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir seluruh
siswa dapat merumuskan masalah.
74
3) Siswa dapat Mengidentifikasi Informasi
Tabel 4.20
Siswa dapat Mengidentifikasi Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 27 108 39,71%
Setuju 3 35 105 51,47%
Tidak Setuju 2 6 12 8,82%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 225 100%
Skor Rata-rata X = 225/68 = 3,31
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden responden menjawab setuju 51,47% (35 orang),
hampir sebagian responden menjawab sangat setuju 39,71% (27
orang), sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 8,82% (6
orang), dan tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju.
Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,31 (sangat baik). Skor
ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir seluruh
siswa dapat mengidentifikasi informasi yang diperlukan.
75
4) Siswa dapat Menentukan Sumber Informasi
Tabel 4.21
Siswa dapat Menentukan Sumber Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 26 104 38,24%
Setuju 3 35 105 51,47%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 223 100%
Skor Rata-rata X = 223/68 = 3,28
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden responden menjawab setuju 51,47% (35 orang),
hampir sebagian responden menjawab sangat setuju 38,24% (26
orang), sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 10,29% (7
orang), dan tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju.
Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,28 (sangat baik). Skor
ini berada pada skala interval 3,28-4,03. Artinya hampir seluruh
siswa dapat menentukan sumber infromasi.
76
5) Siswa dapat Memilih dan Membandingkan Sumber
Informasi yang Terbaik
Tabel 4.22
Siswa dapat Memilih dan Membandingkan Sumber
Informasi yang Terbaik
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 14 56 20,59%
Setuju 3 47 141 69,12%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 211 100%
Skor Rata-rata X = 211/68 = 3,10
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden responden menjawab setuju 69,12% (47
orang), hampir sebagian responden menjawab sangat setuju
20,59% (14 orang), sebagian kecil responden menjawab tidak
setuju 10,29% (7 orang), dan tidak ada satupun yang
menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor
rata-rata 3,10 (baik). Skor ini berada pada skala interval 2,52-
3,27. Artinya hampir seluruh siswa dapat memilih dan
membandingkan sumber informasi yang terbaik.
77
6) Siswa dapat Menggunakan OPAC
Tabel 4.23
Siswa dapat Menggunakan OPAC
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 30 120 44,12%
Setuju 3 30 90 44,12%
Tidak Setuju 2 8 16 11,76%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 226 100%
Skor Rata-rata X = 226/68 = 3,32
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 44,12% (30 orang),
44,12% (30 orang) menjawab setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 11,76% (8 orang), dan tidak ada satupun
yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor
rata-rata 3,32 (sangat baik). Skor ini berada pada skala interval
3,28-4,03. Artinya hampir seluruh siswa dapat menggunakan
OPAC untuk menemukan informasi yang ada di perpustakaan.
78
7) Siswa dapat Menentukan Kata Kunci
Tabel 4.24
Siswa dapat Menentukan Kata Kunci
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 48,53% (33 orang),
41,18% (28 orang) menjawab setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 8,82% (6 orang), 1,47% (1 orang) menjawab
sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,29
(sangat baik). Skor ini berada pada skala interval 3,28-4,03.
Artinya hampir seluruh siswa dapat menentukan kata kunci untuk
menemukan informasi yang dibutuhkan.
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 28 112 41,18%
Setuju 3 33 99 48,53%
Tidak Setuju 2 6 12 8,82%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,47%
Jumlah 68 224 100%
Skor Rata-rata X = 224/68 = 3,29
79
8) Siswa dapat Menyebutkan Sumber Informasi
Tabel 4.25
Siswa dapat Menyebutkan Sumber Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 20 80 29,41%
Setuju 3 36 108 52,94%
Tidak Setuju 2 12 24 17,65%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 212 100%
Skor Rata-rata X = 212/68 = 3,12
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menjawab setuju 52,94% (36 orang) , hampir sebagian
responden menjawab sangat setuju 29,41% (20 orang), sebagian
kecil responden menjawab tidak setuju 17,65% (12 orang), dan
tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga
didapatkan hasil skor rata-rata 3,12 (baik). Skor ini berada pada
skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir seluruh siswa dapat
menyebutkan sumber informasi yang digunakan.
80
9) Siswa dapat Mengambil Informasi yang Relevan
Tabel 4.26
Siswa dapat Mengambil Informasi yang Relevan
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 29 116 42,65%
Setuju 3 32 96 47,06%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 226 100%
Skor Rata-rata X = 226/68 = 3,32
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
sebagian responden menjawab setuju 47,06% (32 orang), 42,65%
(29 orang) menjawab sangat setuju, sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju 10,29% (7 orang), dan tidak ada satupun
yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor
rata-rata 3,32 (sangat baik). Skor ini berada pada skala interval
3,28-4,03. Artinya hampir seluruh siswa dapat mengambil
informasi yang relevan dari berbagai sumber informasi yang ada
dengan cara mengutip sesuai kebutuhan.
81
10) Siswa dapat Mengorganisasikan Informasi
Tabel 4.27
Siswa dapat Mengorganisasikan Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 10 40 14,71%
Setuju 3 47 141 69,12%
Tidak Setuju 2 11 22 16,18%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 203 100%
Skor Rata-rata X = 203/68 = 2,99
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 69,12% (47 orang), sebagian
kecil responden menjawab tidak setuju 16,18% (11 orang), 14,71%
(10 orang) responden menjawab sangat setuju, dan tidak ada
satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan
hasil skor rata-rata 2,99 (baik). Skor ini berada pada skala interval
2,52-3,27. Artinya hampir seluruh siswa dapat mengorganisasikan
informasi sebelum membuat produk informasi.
82
11) Siswa dapat Menyebarluaskan Informasi
Tabel 4.28
Siswa dapat Menyebarluaskan Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 12 48 17,65%
Setuju 3 43 129 63,24%
Tidak Setuju 2 13 26 19,12%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 203 100%
Skor Rata-rata X = 203/68 = 2,99
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menjawab setuju 63,24% (43 orang), sebagian kecil
responden menjawab tidak setuju 19,12% (13 orang), 17,65% (12
orang) menjawab sangat setuju, dan tidak ada satupun yang
menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor rata-
rata 2,99 (baik). Skor ini berada pada skala interval 2,52-3,27.
Artinya hampir seluruh siswa dapat menyebarluaskan informasi
yang telah di dapat.
83
12) Siswa dapat Melakukan Evaluasi Terhadap Hasil Informasi
didukung oleh Fakta
Tabel 4.29
Siswa dapat Melakukan Evaluasi terhadap Hasil Informasi
didukung oleh Fakta
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 17 68 25,00%
Setuju 3 38 114 55,88%
Tidak Setuju 2 13 26 19,12%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 208 100%
Skor Rata-rata X = 208/68 = 3,06
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 55,88% (38 orang), sebagian
kecil responden menjawab sangat setuju 25,00% (17 orang),
19,12% (13 orang) menjawab tidak setuju, dan tidak ada satupun
yang menjawab sangat tidak setuju. Sehingga didapatkan hasil skor
rata-rata 3,06 (baik). Skor ini berada pada skala interval 3,28-
4,03. Artinya hampir seluruh siswa dapat membuat evaluasi
terhadap hasil informasi didukung oleh fakta.
84
13) Siswa dapat Melakukan Evaluasi dalam Proses Pencarian
Informasi
Tabel 4.30
Siswa dapat Melakukan Evaluasi dalam Proses
Pencarian Informasi
Jawaban
Bobot
Nilai F S P
Sangat Setuju 4 18 72 26,47%
Setuju 3 43 126 63,24%
Tidak Setuju 2 7 14 10,29%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 68 215 100%
Skor Rata-rata X = 215/68 = 3,16
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menjawab setuju 63,24% (43 orang), hampir
sebagian responden menjawab sangat setuju 26,47% (18 orang),
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju 10,29% (7 orang),
dan tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju.
Sehingga didapatkan hasil skor rata-rata 3,16 (baik). Skor ini
berada pada skala interval 2,52-3,27. Artinya hampir seluruh siswa
dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi.
85
C. Rekapitulasi Data Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
informasi
1. Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Menigkatkan Literasi Informasi
Tabel 4.31
Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi
No. Pernyataan Skor Skor Akhir
A. Upaya- Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi informasi Siswa
1. Perpustakaan sekolah memiliki layanan 3,50 3,50
2.
Koleksi perpustakaan sekolah sesuai dengan
kebutuhan siswa 3,35 3,35
3. Kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah 3,00 3,00
4. Pentingnya pendidikan pemakai 3,40 3,40
5.
Perpustakaan membantu merumuskan
masalah 3,28
3,34
Perpustakaan membantu mengidentifikasi
informasi 3,32
6.
Perpustakaan membantu menentukan sumber
informasi 3,29
3,29
Perpustakaan membantu memilih dan
membandingkan informasi dari berbagai
sumber 3,28
7.
Perpustakaan mengenalkan OPAC untuk
menemukan sumber bacaan 3,37
3,33
Perpustakaan mengajarkan menentukan kata
kunci 3,29
8.
Perpustakaan mengajarkan untuk
menyebutkan sumber informasi yang
digunakan 3,24
3,26
Perpustakaan membimbing untuk
mengambil informasi yang relevan sesuai
kebutuhan 3,28
9.
Perpustakaan membimbing untuk
mengorganisasikan informasi 3,19
3,15
Perpustakaan membimbing untuk membuat
produk informasi 3,12
10.
Perpustakaan melatih untuk mengevaluasi
hasil informasi didukung oleh fakta 3,15
3,10
Perpustakaan membantu mengevaluasi
proses pencarian informasi 3,06
Jumlah 32,72
86
No. Pernyataan Skor Skor Akhir
Rata-rata = ∑ : 32,72/10 = 3,27 Positif
Berdasarkan perhitungan per indikator di atas, dapat dikatakan
bahwa upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi siswa memiliki
rata-rata yang baik, karena berkisar pada jawaban setuju dan sangat
setuju. Adapun penilaian upaya perpustakaan dalam meningkatkan
literasi informasi yang ditunjukkan dari beberapa indikator yang
memiliki skor di atas 3,27, yaitu:
1. Perpustakaan memiliki layanan (skor = 3,50)
2. Kelengkapan koleksi perpustakaan (skor =3,35)
3. Pendidikan pemakai (skor = 3,40)
4. Perpustakaan membantu dalam merumuskan masalah (skor = 3,34)
5. Perpustakaan membantu dalam strategi pencarian informasi (skor =
3,29)
6. Perpustakaan mengenalkan alokasi dan akses informasi (skor = 3,33)
87
2. Manfaat yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi
Tabel 4.32
Manfaat yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi
No. Pernyataan Skor Skor Akhir
B. Manfaat yang diperoleh siswa dari Peningatan Literasi informasi
1. Siswa memahami pendidikan pemakai 3,28 3,28
2.
Siswa dapat merumuskan masalah 3,28 3,30
Siswa dapat mengidentifikasi informasi 3,31
3.
Siswa dapat menentukan sumber informasi 3,28
3,19
Siswa dapat memilih dan membandingkan
sumberinformasi yang terbaik 3,10
4.
Siswa dapat menggunakan OPAC 3,32
3,30 Siswa dapat menentukan kata kunci 3,29
5.
Siswa dapat menyebutkan sumber informasi 3,06
3,19
Siswa dapat mengambil informasi yang
relevan 3,32
6.
Siswa dapat mengorganisasikan informasi 2,99
2,99 Siswa dapat menyebarluaskan informasi 2,99
7.
Siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil
informasi didukung oleh fakta 3,06
3,11
Siswa dapat melakukan evaluasi dala proses
pencarian informasi 3,16
Jumlah 22,36
Rata-rata = ∑ : 22,36/7 = 3,19 Positif
Berdasarkan perhitungan per indikator di atas, dapat dikatakan
manfaat yang diperoleh siswa dari penigkatan literasi informasi memiliki
rata-rata yang baik, karena berkisar pada jawaban setuju dan sangat
setuju. Adapun manfaat yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi
informasi yang ditunjukkan dari beberapa indikator yang memiliki skor
di atas 3,19, yaitu:
1. Siswa dapat memahami pendidikan pemakai (skor = 3,28)
2. Siswa dapat merumuskan masalah (skor = 3,30)
88
3. Siswa dapat menentukan sumber informasi (skor = 3,19)
4. Siswa dapat menentukan alokasi dan akses informasi (skor = 3,30)
5. Siswa dapat memanfaatkan informasi (skor= 3,19)
D. Pembahasan
1. Analisis Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Informasi
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang di temukan di
lapangan selama penelitian yaitu bahwa upaya yang dilakukan oleh
perpustakaan SMA Labschool Kebayoran adalah dengan kegiatan orientasi
perpustakaan. kegiatan ini rutin dilakukan setiap awal tahun ajaran baru
dengan materi berupa pengenalan perpustakaan mulai dari jam buka
perpustakaan, tata tertib perpustakaan, jenis koleksi yang ada di
perpustakaan, layanan yang terdapat di perpustakaan, cara menggunakan
OPAC untuk menelusur informasi yang ada di perpustakaan dan lain-lain.
Selain itu melalui kegiatan insidental yang berupaya untuk meningkatkan
literasi informasi siswa.
Penelitian ini menggunakan standar literasi informasi the big 6 yang
dikemukan oleh Einsenberg dan Berkowitz. Standar tersebut terbagi
menjadi enam keterampilan dan 12 langkah yang terdiri dari perumusan
masalah, strategi pencarian informasi, alokasi dan akses, pemanfaatan
informasi, sintesis dan evaluasi.48
Dalam penelitian ini, standar literasi
terbagi menjadi dua belas pertanyaan.
48
Muh Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online
(Makasar: Alaudin University, 2014), 12–13.
89
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya yang dilakukan oleh
perpustkan SMA Labschool adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan membantu dalam perumusan masalah. Indikator ini
merupakan indikator pertama yang memiliki dua langkah yaitu
merumuskan masalah dan mengidentifikasi informasi yang
diperlukan. Pada aspek ini dinyatakan sudah baik dengan nilai 3,34
karena kemampuan pustakawan dalam membantu siswa untuk
merumuskan masalah dan mengidentifikasi infomasi yang mereka
butuhkan untuk menyelesaikan karya ilmiah. Dengan cara pustakawan
membantu memberikan referensi topik-topik yang sudah ada
sebelumya, sehingga siswa tidak membuat karya ilmiah dengan judul
yang sama dan setelah itu membimbing siswa untuk mengidentifikasi
informasi apa saja yang dibutuhkannya dari topik tersebut.
b. Perpustakaan membantu dalam strategi pencarian informasi.
Indikator ini terdapat dua langkah yaitu menentukan sumber dan
memilih sumber terbaik. Aspek ini dinyatakan sudah baik dengan nilai
3,29. Karena, pustakawan mampu membimbing dan membantu siswa
untuk memilih dan menentukan sumber yang terbaik untuk karya
ilmiah meraka. Dengan cara pustakawan memilih dan menetapkan
kira-kira sumber informasi apa yang tepat untuk siswa yang sedang
menyelesaikan tugas karya ilmiah.
c. Perpustakaan membantu dalam mengenalkan alokasi dan akses
informasi. Indikator ini terdapat dua langkah yaitu mengalokasi
sumber secara intelektual dan fisik dan menemukan informasi di
90
dalam sumber tersebut. aspek ini dinyatakan sudah baik dengan nilai
3,33, sebab pustakawan telah mampu membantu siswa dalam
mengenalkan OPAC untuk melusur informasi yang ada di
perpustakaan dan membantu menemukan sumber informasi tersebut,
dengan cara pustakawan membimbing siswa menggunakan OPAC dan
membimbing siswa menggunakan kata kunci untuk menemukan
sumber informasi.
d. Perpustakaan membantu dalam pemanfaaatan informasi.
Indikator ini terdapat dua langkah yaitu membaca, mendengar, meraba
dan sebagainya dan mengekstraksi informasi yang relevan. Aspek ini
dinyatakan kurang baik dengan nilai 3,26, sebab pustakawan hanya
memberikan referensi topik, sumber informasi dan mengelakosi
informasi. Sehingga, pustakawan masih harus terus memberikan
bimbingan kepada siswa untuk menyebutkan sumber-sumber
informasi yang digunakan dalam karya ilmiahnya dan masih harus
terus memberikan bimbingan kepada siswa untuk mengambil atau
mengutip informasi dari berbagai sumber yang relevan sesuai dengan
kebutuhan.
e. Perpustakaan membantu dalam mensintesis informasi. Indikator
ini terdapat dua langkah pula yaitu mengorganisasikan informasi dari
berbagai sumber dan mempresentasikan informasi tersebut. Aspek ini
dinyatakan kurang baik dengan nilai 3,15, sebab pustakawan hanya
memberikan referensi topik, sumber informasi dan mengelakosi
informasi, sehingga pustakawan masih harus terus memberikan
91
bimbingan kepada siswa dalam mengorganisasikan informasi dengan
menyatukan berbagai informasi agar menjadi sebuah produk informasi
yang baik.
f. Perpustakaan membantu dalam mengevaluasi. Indikator ini
mempunyai dua langkah pula yaitu mengevaluasi hasil (efektivitas)
evaluasi proses (efektif). Aspek ini dinyatakan kurang baik dengan
nilai 3,10 nilai ini merupakan nilai yang paling kecil dibandingkan
dengan nilai pada langkah-langkah yang lainnya, sebab pustakawan
hanya memberikan referensi topik, sumber informasi dan mengelakosi
informasi, sehingga pustakawan masih harus terus melatih para siswa
untuk mengevaluasi yang mereka dapatkan baik evaluasi proses
maupun evaluasi hasil.
Berdasarkan analisis data di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa upaya perpustakaan Labschool Kebayoran yang dikatakan telah
berhasil adalah apabila nilainya berada di atas rata-rata atau di atas 3,27.
Adapun indikator yang nilainya di atas rata-rata adalah perpustakaan
membantu dalam merumuskan masalah, perpustakaan membantu dalam
strategi pencarian informasi dan perpustakaan mengenalkan alokasi dan
akses informasi.
Pernyataan di atas sejalan dengan peran perpustakaan menurut Rizal
bahwa perpustakaan sebagai sarana yang dapat membimbing para siswa
92
dalam memilih, menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk
keperluan proses pembelajaran mandiri (Information skill).49
2. Analisis Manfaat yang diperoleh Siswa dari Peningkatan
Kemampuan Literasi Informasi
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, manfaat yang
diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi yaitu dengan nilai rata-
rata 3,19. Hasil data tersebut menunjukkan bahwa aspek siswa dapat
memahami pendidikan pemakai tingkat pencapaiannya yaitu 3,28,
berdasarkan data ini dapat dikatakan bahwa siswa merasa kegiatan
pendidikan pemakai ini penting untuk mengetahui perpustakaan secara
mendalam, lalu manfaat yang dirasakan oleh siswa yaitu :
a. Siswa dapat merumuskan masalah dengan nilai 3,30. Aspek ini
merupakan aspek yang paling dasar dalam standar literasi informasi The
Big 6 . di mana setelah mendapatkan bimbingan dari pustakawan para
siswa dapat merumuskan masalahnya sendiri. Hal ini terlihat dari tugas
karya ilmiah mereka.
b. Siswa dapat menentukan sumber informasi. Aspek ini dinyatakan
sudah baik dengan nilai 3,19. di mana para siswa dapat menentukan
sumber informasi yang dibutuhkannya.
c. Siswa dapat menentukan alokasi dan akses informasi. Aspek ini
dinyatakan sudah baik dengan nilai 3,30. di mana para siswa dapat
menemukan sumber informasi yang dibutuhkan.
49
Rizal Saiful Haq, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan
Dalam Proses Belajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2007),
13.
93
d. Siswa dapat memanfaatkan informasi. Aspek ini dinyatakan sudah
baik dengan nilai 3,19. di mana para siswa sudah dapat memanfaatkan
informasi dari berbagai sumber.
e. Siswa dapat mensintesis informasi. Aspek ini dinyatakan kurang baik
dengan nilai 2,99, nilai ini merupakan nilai yang paling kecil di antara
nilai pada langkah-langkah yang lainnya. Sebab siswa belum dapat
merasakan manfaat dari mensintesis informasi ini.
f. Siswa dapat mengevaluasi informasi. Aspek ini dinyatakan sudah
baik dengan nilai 3,11 namun masih berada di bawah rata-rata. di mana
para siswa belum merasakan manfaat yang signifikan dari aspek
evaluasi informasi ini.
Pernyataan di atas sejalan dengan manfaat literasi informasi
dikemukakan oleh Adam yaitu bahwa literasi informasi berperan penting
dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar
yang membuat seseorang semakin terampil dalam mencari, menemukan
dan menggunakan informasi dan menjadikan mereka mandiri dalam
menemukan informasi sehingga tidak akan ketergantungan kepada guru.
Selain itu manfaat literasi informasi menurut Hancock adalah Peserta didik
dan pengajaran dapat menguasai pelajaran dalam proses belajar mengajar
dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara
mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat
dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Peserta
94
didik yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber
daya informasi dan cara penggunaan sumber-sumber informasi. 50
50
Tri Septiyantono, Literasi Informasi (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014).
95
BAB V
PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari semua bab yang telah dibahas,
dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang
telah dilakukan. Selain itu, akan diuraikan beberapa saran yang membangun bagi
perpustakaan SMA Labschool Kebayoran agar lebih baik ke depannya. Untuk
lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang
telah dilakukan tentang peran pepustakaan dalam meningkatkan literasi
informasi siswa di SMA Labschool Kebayoran, yaitu:
1. Upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan SMA Labschool Kebayoran
dalam meningkatkan kemampuan literasi informasi siswa sudah baik,
dengan skor rata-rata yaitu 3,27. Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
telah melakukan berbagai upaya dan berperan penting dalam
meningkatkan kemampuan literasi informasi siswa, namun masih ada
indikator-indikator yang harus ditingkatkan, seperti: indikator
pemanfaatan informasi, mensintesis informasi dan mengevaluasi
informasi.
2. Dari upaya peningkatan literasi informasi di perpustakaan SMA
Labschool Kebayoran, manfaat yang dirasakan oleh siswa sudah baik
dengan hasil skor rata-rata yaitu 3,19. Dengan demikian, perpustakaan
SMA Labschool Kebayoran telah memberikan manfaat kepada siswa
dalam melakukan literasi informasi, namun masih ada indikator-
96
indikator yang masih harus terus dikembangkan lagi, agar para siswa
dapat meraskan manfaat dari literasi informasi secara keseluruhan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka diajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran sebaiknya membuat program
literasi informasi seperti membuat program bimbingan atau pelatihan
kepada para siswa baik individu maupun kelompok. Selanjutnya,
perpustakaan diharapakan dapat membuat program literasi infromasi
yang berkaitan dengan pemanfaatan informasi, mensintesis informasi dan
mengevaluasi informasi. .
2. Pustakawan SMA Labschool Kebayoran diharapkan dapat terus
meningkatkan pengetahuannya mengenai literasi informasi, agar
penerapan literasi informasi di perpustakaan dapat dilakukan secara
maksimal.
3. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu:
a. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan sekolah yang
berbeda dan memperluas responden, tidak hanya pada siswa kelas XI
saja, tetapi dapat memperluas pada siswa kelas X-XII, sehingga akan
mengetahui keterampilan literasi informasi mereka.
b. Dengan adanya beberapa keterbatasan penulis pada penelitian ini.
penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel
yang diteliti seperti kendala apa saja yang dihadapi oleh pustakawan
dalam melaksanakan literasi informasi, karena tidak menutup
97
kemungkinan dengan penelitian yang mencakup lebih banyak
variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik.
98
DAFTAR PUSTAKA
ACRL. “Information Literacy Competency Standards for Higher Education.”
Http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency., 20
April 2017.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Association, American Library. “Information Literacy.”
Www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency, 5 April 2017.
Bahrens, Shierly J. “A Conceptual Analysis and Historical Overview of
Information Literacy.” College and Research Libraries 55 (Juli 1994).
Basrowi, dan Sudjarwo. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung: Mandar Maju,
2009.
Darmono. Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo,
2001.
Einsenberg, Michael B, dan Robert Berkowitz. “The Big 6 Skills.”
Http://big6.com/media/freestuff/Big6Handouts.pdf, 24Agustus2017.
Ercegovac, Zorana. “Information Literacy: Teaching Now For Year 2000.”
Emerald Insight 28 (2 Maret 2016).
Furchan, Arif. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.
Haq, Rizal Saiful. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Ida, Farida dan dkk. Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur
Hidup. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
IFLA/UNESCO. “Pedoman Perpustakaan Sekolah.”
Http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, 30 Januari 2017.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Johnson, Anna Marie. “Library Instruction and Information Literacy- 2000.”
Emerald Insight 29 No 4 (2001).
99
Kemendikbud, Panduan Gerakan Literasi Informasi SMA, diakses pada tanggal
10 Januari 2017 dari http://gerbangkurikulum.psma.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2016/09/Panduan-Gerakan-Literasi-Sekolah-di-SMA.pdf
Lasa, HS. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book, 2009.
Lien, Diao Ai. 7 Langkah Knowledge Management. Jakarta: Universitas Atma
Jaya, 2010.
Mashuri, Ilham. “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah.” Jurnal Kajian
Informasi dan Perpustkaan 4 (2012).
Muin, Muh Azwar. Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi
Online. Makasar: Alaudin University, 2014.
Nasional, Perpustakaan. “Standar Nasional Perpustakaan.”
Http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/standar_nasional_per
pustakaan-sekolah.pdf), 15 Maret 2017.
Nieke, Indrietta. “Hindari Berita Hoax, NU Ajak Masyarakat Perbanyak Literasi.”
https://m.tempo.co/read/news/2017/01/05/058832765/hindari-berita-hoax-
nu-ajak-masyarakat-perbanyak-literasi, 5 Januari 2017.
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Septiyantono, Tri. Literasi Informasi. Tangerang: Universitas Terbuka, 2014.
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia, 2004.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2014.
Suherman. Perpustakaan Sekolah Sebagai Jantung Sekolah: RefrensiPengelolaan
Perpustakaan Sekolah. Bandung: MQS, 2009.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Sutarno, NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
100
Utami, Hariyadi. “Starategi Melakukan Keberaksaraan Informasi di Perpustakaan
Sekolah.” Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan 1 (Juni
2005).
Yusuf, Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Pepustakaan Sekolah. Jakarta:
Kencana, 2007.
Lembar Kuesioner
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
Petunjuk Pegisian Kuesioner:
1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan secara seksama sebelum mengisi kuesioner ini.
2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang tersedia, yaitu jawaban SS (Sangat Setuju), S
(Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).
3. Isilah kuesioner pertanyaan berdasarkan apa yang anda alami dan rasakan mengenai
peran perpustakaan dalam meningkatkan kemampuan literasi informasi anda.
4. Dalam pengisian kuesioner mohon dengan hormat bantuannya dan kesediaannya
untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan. Kebenaran dan kesungguhan
anda dalam mengisi kuesioner ini akan sangat berarti dan sangat saya hargai.
No. Pertanyaan Jawaban
SS
S TS STS
4 3 2 1
A. Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informsi
1. Perpustakaan sekolah terdapat layanan sirkulasi
(peminjaman dan pengembalian), layanan
refrensi (penggunaan kamus, ensiklopedia).
2. Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai
macam bahan pustaka tercetak (buku pelajaran,
novel, kamus) dan bahan elektronik yang sesuai
dengan kebutuhan saya.
3. Koleksi perpustakaan yang tercetak dan
elektronik sudah lengkap.
Saya Alfi Mufida Ahmad (1113025100089), Mahasiswi S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner
berikut.
Isian kuesioner ini akan digunakan sebagai pendukung penulisan skripsi saya yang berjudul
“Peran Perpustakan Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Informasi Siswa di
SMA Labschool Kebayoran”
Saya ucapkan terima kasih banyak atas waktu dan kesediaan teman-teman untuk mengisi
kuesioner ini
4. Pelatihan untuk menggunakan perpustakaan
sangat penting untuk mendapatkan bahan bacaan
yang di inginkan.
5. Perpustakaan membantu siswa dalam
merumuskan masalah.
6. Perpustakaan membantu siswa dalam
mengidentifikasi informasi yang diperlukan.
7. Perpustakaan dapat membantu siswa dalam
menentukan sumber informasi yang terkait
dengan bahasan.
8. Perpustakaaan dapat membantu siswa dalam
memilih dan membandingkan informasi dari
berbagai sumber yang terbaik.
9. Perpustakaan mengenalkan OPAC (katalog
online) untuk menemukan informasi yang ada di
perpustakaan.
10. Perpustakaan memberikan pengajaran cara
menentukan kata kunci untuk menemukan
informasi yang dibutuhkan.
11. Perpustakaan memberikan pengajaran kepada
siswa untuk menyebutkan sumber informasi
yang digunakan dalam menggunakan ide,
pendapat, pernyataan dari orang lain baik
tertulis/lisan.
12. Perpustakaan membimbing siswa mengambil
informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan
informasi dari berbagai sumber yang ada dengan
mengutip informasi sesuai kebutuhan.
13. Perpustakaan membimbing siswa dalam
mengoraganisasikan atau mensintesis informasi
sebelum membuat produk informasi dengan
menggabung-gabungkan informasi yang telah
diperoleh.
14. Perpustakaan membimbing siswa untuk
membuat produk informasi berupa buku, karya
ilmiah.
15. Perpustakaan melatih siswa untuk membuat
penilaian terhadap hasil informasi yang telah
dibuat berdasarkan fakta.
16. Perpustakaan membantu siswa melakukan
penilaian dalam proses pencarian informasi.
B. Manfaat yang Diperoleh dari Peningkatan Literasi Informasi
SS S TS STS
4 3 2 1
17. Saya dapat memahami materi pelatihan yang
diberikan perpustakaan dengan baik dalam
menggunakan informasi.
18. Saya dapat merumuskan masalah.
19. Saya dapat mengidentifikasi informasi yang
diperlukan.
20. Saya dapat menentukan sumber informasi yang
terkait dengan bahasan.
21. Saya dapat memilih dan membandingkan sumber
informasi yang terbaik.
22. Saya dapat menggunakan OPAC (Katalog
Online) untuk menemukan informasi yang ada di
perpustakaan.
23. Saya dapat menentukan kata kunci untuk
menemukan informasi yang dibutuhkan.
24. Saya dapat menyebutkan sumber informasi yang
saya gunakan.
25. Saya dapat mengambil informasi yang relevan
sesuai dengan kebutuhan informasi dari berbagai
sumber yang ada dengan mengutip informasi
sesuai kebutuhan.
26. Saya dapat mengorganisasikan atau mensintesis
informasi sebelum membuat produk informasi
dengan mengabung-gabungkan informasi yang
telah diperoleh.
27. Saya dapat menyebarluaskan informasi yang
telah didapat dengan cara mempresentasikannya.
28. Saya dapat membuat penilaian terhadap hasil
informasi yang telah dibuat dengan didukung
oleh fakta.
29. Saya dapat melakukan penilaian dalam proses
pencarian informasi.
DOKUMENTASI
Ruang Layanan Sirkulasi
Ruang Layanan Referensi
Ruang Layanan Multimedia
Ruang Koleksi
Koleksi Karya Siswa
BIODATA PENULIS
ALFI MUFIDA AHMAD. Lahir di Jakarta, 06 Maret 1996, Putri
Pertama dari Bapak Ahmad Mufarod dan Ibu Ruaidah. Penulis
Bertempat tinggal di Jl. H. Soleh 1 RT 007/03, Sukabumi Selatan, Kec.
Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDI Al-
Falah 1 pagi (2007). Kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di
MTs Negeri 12 Jakarta (2010) dan MA Al- Falah (2013). Pada tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikannya dengan mengambil Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Peran Pustakawan dalam
Meningkatkan Literasi Informasi di SMA Labschool Kebayoran”. Penulis pernah menjalani
Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Umum Jakarta Selatan (tahun 2016) selama satu
bulan., dan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Klebet, Kec.Kemiri, Tangerang, Banten
(2016) selama satu bulan.