PERBANDINGAN KEBIJAKAN HUKUM PIDANA
TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
KORPORASI DI INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT
TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Hukum
Rydha Ayu Cahya Ningrum
NPM : 322017007
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2019
KATA PENGANTAR
Tesis ini merupakan hasil penelitian suatu perbandingan Kebijakan Hukum
Pidana tentang Kejahatan Korporasi di 2 (dua) negara dengan sistem hukum yang
berbeda yaitu Indonesia dengan Civil Law System dan Amerika Serikat dengan
Common Law System.
Dalam penelitian ini 3 indikator yang menjadi objek penelitian penulis
antara lain Sumber Hukum, Kebijakan Formulasi dan Ajaran Pemidanaan yang
digunakan dalam Kebijakan Hukum Pidana tentang Kejahatan Korporasi di
masing-masing negara. Melalui ketiga indikator tersebut maka, dalam penelitian
ini dapat terlihat perbedaan dan persamaan Kebijakan Hukum Pidana tentang
Kejahatan Korporasi di Indonesia dan Amerika Serikat serta Kebijakan Hukum
Pidana negara mana dan doktrin ajaran pemidanaan seperti apa yang lebih mudah
sebagai acuan untuk menjerat Korporasi sebagai pelaku kejahatan.
Dengan demikian penulis berharap semoga penelitan ini dapat memberikan
pemahaman terkait dengan Kebijakan Hukum Pidana Korporasi di Indonesia dan
Amerika Serikat, serta bermanfaat bagi perkembangan dan pendidikan ilmu
hukum.
Salatiga, 01 Mei 2019
ttd
Rydha Ayu Cahya Ningrum
ABSTRAK
Tulisan hukum ini berjudul “Perbandingan Kebijakan Formulasi Hukum
Pidana Tentang Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Di Indonesia dan Amrika
Serikat” bertujuan untuk untuk dapat mengetahui perbandingan kebijakan
fomulasi hukum pidana tentang pertanggungjawaban Tindak Pidana Korporasi di
Indonesia dan Amerika Serikat, doktrin mana yang lebih cocok diterapkan dalam
kebijakan formulasi terkait pertanggungjawaban korporasi. Sehingga kedepan
dapat dilakukan pembaharuan kebijakan hukum pidana terkait dengan
pertanggungjawaban korporasi guna mempermudah penerapannya terkhusus di
Indonesia.
Kebijakan hukum pidana ialah keseluruhan dari perarturan yang menetukan
perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana, serta
bagaiamana sanksi yang dijatuhkan terhahadap pelakunya dengan tujuan untuk
penanggulangan kejahatan. Kebijakan formulasi hukum pidana adalah tahap
perumusan/penyusunan oleh legislatif terkait dengan perbuatan apa yang dapat
dipidana yang berorientasi pada permasalahan pokok dalam pidana. Kebijakan
Hukum Pidana yang digunakan dalam penelitain ini bersumber dari 2 (dua)
Negara. Indonesia : (a) Peraturan Perundang-Undangan antara lain Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor); (b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH); (c)
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi. Amerika Serikat : (a) Model
Penal Code (MPC); (b) Comprehensive Environmental Response Compensation
And Liability Act; (c) The Foreign Corrupt Practices Act.
Kata Kunci : Kebijakan Formulasi, Pertanggungjawaban
Korporasi, Indonesia dan Amerika Serikat
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………..…
LEMBAR PENGUJIAN ………………………………………………….……..
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS ..………………………………….…
UCAPAN TERIMAKASIH ………………..…………………………..…… I
KATA PENGANTAR …………………………….……………………….... II
DAFTAR ISI ………………………………………..…………………..…… III
ABTRAK ……………………………………………………………………. IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………….………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah …………………………….…………………...…… 11
C. Tujuan Penelitian ………………………………….…………………... 12
D. Manfaat Penellitian
1. Manfaat Akademis ………………………….…………………….... 12
2. Manfaat Praktis ……………………………………………………... 12
3. Manfaat Lainnya …………………………………………………….. 13
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian …………………………………………………….... 13
2. Pendekatan Masalah ………………………….…………………...... 14
3. Bahan Hukum ………………………………………………………. 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kebijakan Hukum Pidana …………………………............................... 17
B. Korporasi
1. Pengertian Korporasi ………………………………………………. 20
2. Korporasi Sebagai Subjek Hukum Pidana ………………………….. 23
C. Tindak Pidana Korporasi (Corporate Crime) …….................................. 31
D. Ajaran Pemidanaan Tehadap Korporasi
1. Doctrine Identification Theory ………….……................................ 33
2. Doctrine Of Aggregation ………………………………………..… 35
3. Doctrine Of Strict Liablility ………………………………………... 36
4. Doctrine Of Vicarious Liablity ……………………………………. 38
5. Teori Pelaku Fungsional (Functioneel
Daderschap) ………………………………...................................... 41
E. Ius Constituendum dalam Konsep Rancangan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (RKUHP)
di Indonesia …………………………………….……………………... 43
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Hasil Penelitian
1. Perbandingan Kebijakan Hukum Pidana Indonesia dan
Amerika Serikat Tentang Pertanggungjawaban Korporasi ................ 46
2. Ius Constituendum dalam Konsep Rancangan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (RKUP) tentang Korporasi …….... 62
B. Analisis
1. Analisis Perbandingan Kebijakan Hukum Pidana Indonesia
Dan Amerika Serikat Tentang Pertanggungjawaban Korporasi …… 64
2. Analisis Ius Constituendum Terhadap Konsep
Pertanggungjawaban Korporasi ……………………………………. 74
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 89
B. Saran …………………………………………………………………… 91
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… V