PERUBAHANRENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)TAHUN 2016-2021
Dinas Komunikasi dan InformatikaDinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten BantulKabupaten Bantul
20182018
Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Bantul
2018
KATA
PENGANTAR
Sebagai aplikasi dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah.
Tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana
pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka
menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan
jangka panjang daerah. Rencana pembangunan jangka menengah daerah
dan rencana kerja pemerintah daerah, maka setiap instansi pemerintah
harus memiliki Rencana Strategis (Renstra) untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun masa kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Untuk menjabarkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bantul,
maka disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan
Informatika Bantul tahun 2016-2021. Dokumen ini menggunakan pokok-
pokok pikiran pembangunan bidang komunikasi dan informatika serta
kinerja permasalahan dan tantangan, tujuan dan sasaran, strategi kebijakan
serta program dan kegiatan yang dilaksanakan. Rencana strategi disusun
dengan memperhatikan kinerja pembangunan yang sedang berjalan,
kelemahan dan kekuatannya serta dinamika lingkungan strategis pada
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Demikian Rencana Srategis (Renstra) ini disusun untuk dapat
digunakan sebagai arahan pokok dan acuan dalam melaksanakan kegiatan
pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa melimpahkan Rahmat dan Karunia- Nya untuk kita
semua.
Kepala,
Nugroho Eko Setyanto,S.Sos,MM Pembina Tk I, IV/B
NIP . 197112301991011001
i
DAFTAR ISI
halaman
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 2
1.2. Landasan Hukum .......................................................................................... 6
1.3. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 8
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................... 8
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ........................................ 10
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah ............................................. 10
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah .................................................................. 25
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ........................................................... 51
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ...... 67
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ............................................... 68
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah ......................................................................................... 68
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah .......................................................................................................... 70
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ................................................. 72
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS .......................................................................... 76
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis .......................................................................... 78
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN ............................................................................... 81
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................................... 93
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ................... 93
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................................... 94
BAB VIII. PENUTUP ..................................................................................................... 96
ii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bantul ...................................................................... 52
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Komunikasi
dan Informatika .............................................................................................. 68
Tabel 3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika terhadap terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan
Wakil Bupati .................................................................................................. 72
Tabel 3.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian Komunikasi dan Informatika ..................................................... 73
Tabel 3.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas
Komunikasi dan Informatika DIY................................................................... 75
Tabel 3.5 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika Ditinjau dari Implikasi RTRW ..................................................... 77
Tabel 3.6 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika Ditinjau dari Implikasi KLHS ....................................................... 78
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat
Daerah Dinas Komunikasi dan Informatika ................................................... 79
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah Dinas
Komunikasi dan Informatika ......................................................................... 81
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul ........................................... 94
iii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan
Informatika ................................................................................................ 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah bahwa Perencanaan pembangunan
daerah adalah suatu proses untuk menentukan kebijakan masa
depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumberdaya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.
Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk
mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan
daya saing daerah. Perencanaan pembangunan daerah dilakukan
terhadap rencana pembangunan daerah dan rencana perangkat
daerah. Rencana perangkat daerah terdiri atas: (1) Renstra
Perangkat Daerah; dan (2) Renja Perangkat Daerah.
Rencana Strategis adalah serangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk pendapatkan kejelasan arah dan tujuan suatu
dinas/SKPD. Dalam rencana tersebut dilakukan analisis masalah,
identifikasi potensi pemecahan masalah, dan menyusun program
dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Rencana strategis berfokus
2
pada pengembangan suatu visi yang luas dan strategi khusus
berdasarkan analisis komprehensif terhadap situasi (meliputi
kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan termasuk peluang dan
kecenderungan atau “trends” dan mengembangkan kegiatan yang
memiliki dampak terhadap masyarakat.
Rencana Strategis merupakan suatu proses berkelanjutan
untuk memperbaiki kinerja (performance) sebuah kelompok,
komunitas atau organisasi akibat situasi krisis atau konflik yang
dialaminya dengan mengembangkan visi, tujuan, cara atau metode
untuk mencapainya. Memperbaiki sebuah tatanan yang telah rapuh
akibat konflik sosial yang berkepanjangan atau berbagai gejolak
akibat perebutan kekuatan-kekuasaan membutuhkan suatu
rencana yang memandang perubahan yang lebih baik, positif dan
berkelanjutan. Tuntutan dan kebutuhan untuk perubahan
dituangkan dalam bentuk rencana strategis sebagai arah, kebijakan
dan panduan bagi pemangku kepentingan untuk mewujudkannya.
Dalam proses rencana strategis ditentukan arah, tujuan, nilai-nilai
dan keadaan komunitas, serta mengembangkan pedekatan
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
Dengan konsisten memfokuskan perhatian pada visi dan
tujuan yang lebih spesifik, rencana strategis menjadi alat untuk
merespon atau tanggap terhadap perubahan lingkungan.
Dalam upaya mencapai efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
program SKPD dan makin eksis serta unggul dalam persaingan
pada lingkungan yang makin kompetitif dan selalu berubah, setiap
SKPD harus selalu melakukan perbaikan dan inovasi, secara
bertahap dan berkelanjutan agar tercipta akuntabilitas dan
peningkatan kinerja SKPD.
Suatu pernyataan strategi menggambarkan bagaimana
setiap issu strategis akan dipecahkan. Strategi mencakup sejumlah
3
langkah atau taktik yang dirancang untuk pencapaian tujuan dan
sasaran, termasuk pemberian tanggung jawab, jadwal dan sumber-
sumber daya. Strategi merupakan komitmen organisasi secara
keseluruhan terhadap nilai-nilai, filosofi dan prioritas.
1. Fungsi Renstra
Renstra sebagai pedoman perencanaan 5 tahunan berfungsi :
a. Sebagai pedoman komprehensif yang jelas dan mendorong
berbagai pihak yang terlibat untuk menentukan tujuan di masa
depan;
b. Sebagai acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja
(Renja) SKPD sebagai dokumen operasional tahunan di SKPD.
2. Proses Penyusunan Renstra
a. Tahap Persiapan
Pembentukan tim penyusunan Renstra SKPD dan menyusun
agenda kerja tim penyusunan Renstra. Tim penyusunan
Renstra SKPD bertugas menyelenggarakan forum SKPD,
merumuskan rancangan Renstra SKPD dan menyusun
rancangan penetapan Renstra SKPD oleh Kepala SKPD
dengan Keputusan Kepala SKPD. Tim penyusun tersebut terdiri
atas perwakilan dari setiap unit kerja yang ada di masing-
masing SKPD dan diketuai oleh orang yang bertanggung jawab
atas perencanaan di SKPD yang bersangkutan.
b. Tahap Perumusan / Penyusunan
Pengolahan data dan informasi
Data dan informasi pengelolaan pendanaan pelayanan
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul
c. Analisis gambaran pelayanan SKPD, terdiri
4
1) Analisis gambaran umum pelayanan SKPD untuk
mengidentifikasi potensi dan permasalahan pelayanan
SKPD
2) Analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD untuk
mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada
aspek pendanaan pelayanan SKPD
d. Review Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi, mencakup:
1) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu
pelaksanaan Renstra K/L
2) Program prioritas K/L dan target kinerja serta lokasi program
prioritas
3) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu
pelaksanaan Renstra SKPD Kabupaten/Kota
4) Program prioritas SKPD Provinsi dan target kinerja serta
lokasi program prioritas.
e. Penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang mencakup :
1) Tujuan dan sasaran RTRW struktur dan pola ruang;
2) Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah.
f. Perumusan Isu-Isu Strategis
g. Perumusan visi dan misi
h. Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD
i. Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD
j. Tahap Verifikasi
k. Tahapan Penetapan
3. Keterkaitan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Bantul dengan Dokumen-dokumen Perencanaan Lainnya
a. Keterkaitan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Bantul dengan RPJM Daerah Kabupaten Bantul.
5
Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul
berpedoman pada RPJM Daerah sebagai dokumen
perencanaan berwawasan 5 (lima) tahunan :
1) Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Bantul sebagai dokumen teknis sebagai penjabaran RPJM
Daerah;
2) Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Bantul memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan
Indikasi rencana program setiap bidang kewenangan dan
atau fungsi tugas pemerintahan untuk jangka waktu tertentu
yang disusun oleh SKPD yang berkoordinasi dengan
BAPPEDA;
b. Keterkaitan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Bantul dengan Renja Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bantul
Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul
digunakan sebagai acuan penyusunan Renja Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul yang disusun
sebagai dokumen Rencana Kerja Tahunan yang merupakan
kompilasi rencana kerja bidang teknis setiap tahun
anggaran.
6
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum
penyusunan Perubahan Renstra Dinas komunikasi dan informatika Tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem
Pemerintahan Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
RPJP
NASIONAL
RPJM
NASIONAL
PEDOMAN
RKP
DIJABARKAN
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
RKP
DAERAH
DIJABARKANPEDOMAN
PENYUSUNAN
RAPBD
20 TAHUN5 TAHUN
PEDOMAN
RENSTRA
SKPD
5 TAHUN
RENJA
SKPDPEDOMAN
1 TAHUN
1 TAHUN
DIACU
RPJP
NASIONAL
RPJM
NASIONAL
PEDOMAN
RKP
DIJABARKAN
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
RKP
DAERAH
DIJABARKANPEDOMAN
PENYUSUNAN
RAPBD
20 TAHUN5 TAHUN
PEDOMAN
RENSTRA
SKPD
5 TAHUN
RENJA
SKPDPEDOMAN
1 TAHUN
1 TAHUN
DIACU
7
5) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22 Tahun
2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan
Informatika Tahun 2015-2019
6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana
Jangka Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022;
7) Peraturan Gubernur DIY Nomor ....*) Tahun ....*) tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022; (nomor
menunggu DIY)
8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun
2010–2030;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor .....*) Tahun 2018; (nomor diisi setelah
Perubahan RPJMD ditetapkan; dapat diisikan pada rancangan
akhir Perubahan Renstra)
11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bantul;
12) Peraturan Bupati Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata
Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul
8
1.3. Maksud dan Tujuan
Perubahan Renstra Dinas komunikasi dan informatika Tahun 2016-
2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Dinas komunikasi dan
informatika dalam penyusunan Renja Dinas komunikasi dan informatika
Tahun 2019, 2020, dan 2021.
Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Dinas komunikasi
dan informatika Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan
perangkat daerah dengan kondisi dan permasalahan terkini;
b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah
terhadap perubahan kemampuan keuangan daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permsalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
9
Wakil Kepala Daerah
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
Dinas komunikasi dan informatika Kabupaten Bantul dibentuk
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.
Dinas komunikasi dan informatika menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan
bidang statistik dan urusan pemerintahan bidang persandian yang
disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, potensi, dan kemampuan
daerah untuk mendukung terselenggaranya pemerintahan dan
pembangunan di daerah
Dinas komunikasi dan informatika dipimpin oleh Kepala dinas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 12
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Dinas komunikasi dan informatika Kabupaten Bantul,
Dinas komunikasi dan informatika mempunyai tugas membantu bupati
dalam bidang komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan bidang
statistik dan urusan pemerintahan bidang persandian yang disesuaikan
dengan kebutuhan, karakteristik, potensi, dan kemampuan daerah untuk
mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan di
daerahDalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas komunikasi dan
informatika Kabupaten Bantul menyelenggarakan fungsi:
1. Bidang Komunikasi dan Informatika
2. Bidang Statistik
3. Bidang Persandian
11
Adapun susunan organisasi Dinas komunikasi dan informatika
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Susunan Organisasi Dinas komunikasi dan
informatika
Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam
susunan organisasi menurut Peraturan Bupati Bantul Nomor 120 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul sebagai
berikut:
a. Kepala Dinas mempunyai tugas :
1. memimpin penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan bidang statistik
dan urusan pemerintahan bidang persandian;
2. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sekretaris mempunyai tugas memimpin pelaksanaan urusan
kesekretariatan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan
organisasi di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika.
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
12
1. menyusun rencana kerja Sekretariat;
2. merumuskan kebijakan teknis kesekretariatan;
3. memberikan dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan
dokumentasi;
4. mengelola barang milik daerah;
5. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi di
lingkungan Diskominfo;
6. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi Diskominfo;
7. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi Sekretariat; dan
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
urusan perencanaan, keuangan, asset, dan evaluasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Sub Bagian Program, Keuangan dan
Aset menyelenggarakan fungsi :
1. menyusun rencana kerja Sub bagian;
2. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis urusan
perencanaan dan evaluasi;
3. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis;
4. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan
dan anggaran;
5. menyiapkan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan
informasi;
6. menyiapkan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan.
7. menyiapkan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan;
13
8. menyiapkan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik
daerah;
9. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian; dan
10. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan umum
dan kepegawaian.
Dalam melaksanakan tugasnya Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
1. menyusun rencana kerja Sub bagian;
2. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan
kepegawaian;
3. menyiapkan dan pelaksanaan urusan tata usaha;
4. menyiapkan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;
5. menyiapkan dan pelaksanaan urusan rumah tangga;
6. menyiapkan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan
kearsipan;
7. menyiapkan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan kehumasan;
8. menyiapkan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata
laksana;
9. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian; dan
10. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e. Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan bidang pengelolaan informasi dan saluran komunikasi
publik.
14
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengelolaan Informasi dan
Saluran Komunikasi Publik menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Bidang;
2. perumusan kebijakan bidang pengelolaan informasi dan aspirasi
publik, produksi informasi publik, serta pengelolaan saluran
informasi publik;
3. pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan informasi dan aspirasi
publik, produksi informasi publik, serta pengelolaan saluran
informasi publik;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengelolaan
informasi dan aspirasi publik, produksi informasi publik, serta
pengelolaan saluran informasi publik; dan
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pengelolaan informasi dan aspirasi publik, produksi informasi
publik, serta pengelolaan saluran informasi publik;
6. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait
dengan tugas dan fungsinya.
f. Seksi Pengelolaan Informasi dan Aspirasi Publik mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
pengelolaan informasi dan aspirasi publik.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pengelolaan Informasi dan
Aspirasi Publik menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan
informasi dan aspirasi publik;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang
pengelolaan informasi dan aspirasi publik;
4. pelaksanaan layanan monitoring isu publik di media massa dan
elektronik;
15
5. pelaksanaan pengelolaan aduan masyarakat;
6. pelaksanaan pengumpulan pendapat umum
7. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pengelolaan informasi dan aspirasi publik;
8. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pengelolaan informasi dan aspirasi publik;
9. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
10. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya
g. Seksi Produksi dan Reproduksi Informasi Publik mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
produksi dan reproduksi informasi publik.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Seksi Produksi dan Reproduksi Informasi Publik menyelenggarakan
fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang produksi dan
reproduksi informasi publik;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang produksi
dan reproduksi informasi publik;
4. pelaksanaan pemantauan tema komunikasi publik lintas sektoral
lingkup kabupaten;
5. pelaksanaan pengolahan dan analisis data informasi untuk
mendukung komunikasi publik lintas sektoral lingkup pemerintah
daerah;
6. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
produksi dan reproduksi informasi publik; dan
7. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang produksi
dan reproduksi informasi publik;
16
8. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
9. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
h. Seksi Pengelolaan Saluran Informasi Publik mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
pengelolaan saluran informasi publik.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Seksi Pengelolaan Saluran Informasi Publik menyelenggarakan
fungsi
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan
saluran informasi publik;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang
pengelolaan saluran informasi publik;
4. pelaksanaan perencanaan komunikasi publik dan citra positif
pemerintah daerah;
5. pelaksanaan pengemasan ulang konten nasional menjadi konten
lokal;
6. pelaksanaan pembuatan konten lokal;
7. pelaksanaan pengelolaan saluran komunikasi milik pemerintah
daerah maupun non pemerintah daerah;
8. pelaksanaan diseminasi informasi kebijakan melalui media
pemerintah daerah dan non pemerintah daerah;
9. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pengelolaan saluran informasi publik; dan
10. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pengelolaan saluran informasi publik;
11. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
17
12. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
i. Bidang Penyelenggaraan E-Government dan Persandian mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
penyelenggaraan e-government dan persandian.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Penyelenggaraan E-
Government dan Persandian menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Bidang;
2. perumusan kebijakan bidang penyelenggaraan e-Goverment,
layanan infrastruktur dan teknologi serta penyelenggaraan
keamanan informasi dan persandian;
3. pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan e-Goverment,
layanan infrastruktur dan teknologi serta penyelenggaraan
keamanan informasi dan persandian;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang penyelenggaraan
e-Goverment, layanan infrastruktur dan teknologi serta
penyelenggaraan keamanan informasi dan persandian;
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
penyelenggaraan e-Goverment, layanan infrastruktur dan
teknologi serta penyelenggaraan keamanan informasi dan
persandian;
6. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait
dengan tugas dan fungsinya.
j. Seksi Infrastruktur dan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang infrastruktur dan
teknologi.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Infrastruktur dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
18
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang infrastruktur
dan teknologi;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang
infrastruktur dan teknologi;
4. pengembangan dan penyelenggaraan Data Center (DC) dan
Disaster Recovery Center (DRC);
5. pengembangan dan inovasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam implementasi e-Government;
6. peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan
infrastruktur dan teknologi informatika;
7. pelaksanaan Government Cloud Computing;
8. pengelolaan akses internet pemerintah dan publik;
9. pelaksanaan filtering konten negatif;
10. pelaksanaan layanan interkoneksi jaringan intra pemerintah;
11. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang infrastruktur dan teknologi;
12. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
infrastruktur dan teknologi
13. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
14. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya
k. Seksi Pengembangan Aplikasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan
aplikasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pengembangan Aplikasi
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang
pengembangan aplikasi;
19
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang
pengembangan aplikasi;
4. pengembangan aplikasi pemerintahan dan pelayanan publik yang
terintegrasi;
5. pemeliharaan aplikasi kepemerintahan dan publik;
6. penetapan standar format data dan informasi, walidata dan
kebijakan, layanan recovery data dan informasi;
7. pengelolaan data elektronik pemerintahan dan non pemerintahan;
8. pelaksanaan layanan interoperabilitas;
9. pelaksanaan layanan interkonektivitas layanan publik dan
kepemerintahan;
10. pelaksanaan layanan pusat Application Programm Interface (API)
daerah;
11. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pengembangan aplikasi; dan
12. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pengembangan aplikasi;
13. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
14. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
l. Seksi Keamanan Informasi dan Persandian mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
layanan keamanan informasi, persandian dan layanan sistem
komunikasi intra pemerintah.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Keamanan Informasi dan
Persandian menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang keamanan
informasi dan persandian;
20
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang keamanan
informasi dan persandian;
4. pelaksanaan layanan monitoring trafik elektronik.
5. penanganan insiden keamanan informasi dan persandian,
6. pelaksanaan keamanan informasi pada sistem elektronik
pemerintah daerah;
7. pelaksanaan audit teknologi informasi computer;
8. pelaksanaan internet sehat, kreatif, inovatif dan produktif;
9. penyediaan prasarana dan sarana komunikasi pemerintah;
10. pengelolaan informasi berklasifikasi melalui pengklasifikasian dan
pengamanan informasi milik pemerintah daerah;
11. perancangan pola hubungan komunikasi sandi antar perangkat
daerah di lingkungan kabupaten;
12. pengamanan terhadap kegiatan dan instalasi penting melalui
kontra penginderaan dan/atau metode pengamanan persandian
lainnya;
13. pengelolaan Security Operation Center (SOC);
14. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang keamanan informasi dan persandian; dan
15. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
keamanan informasi dan persandian;
16. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
17. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
m. Bidang Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan bidang pengembangan sumber daya komunikasi dan
informatika.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengembangan Sumber Daya
Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :
21
1. penyusunan rencana kerja Bidang;
2. perumusan kebijakan bidang penyelenggaraan statistik sektoral,
kemitraan dan pengelolaan sumber daya telekomunikasi, serta
tata kelola e-Government;
3. pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan statistik sektoral,
kemitraan dan pengelolaan sumber daya telekomunikasi, serta
tata kelola e-Government;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
penyelenggaraan statistik sektoral, kemitraan dan pengelolaan
sumber daya telekomunikasi, serta tata kelola e-Government;
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
penyelenggaraan statistik sektoral, kemitraan dan pengelolaan
sumber daya telekomunikasi, serta tata kelola e-Government;
6. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait
dengan tugas dan fungsinya.
n. Seksi Statistik dan Pelayanan Informasi Publik mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
penyelenggaraan statistik sektoral dan pelayanan informasi publik.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Statistik dan Pelayanan
Informasi Publik menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang statistik dan
pelayanan informasi publik;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang statistik dan
pelayanan informasi publik;
4. pelaksanaan statistik sektoral;
5. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi publik;
6. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang statistik dan pelayanan informasi publik;
22
7. penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
statistik dan pelayanan informasi publik;
8. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
9. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
o. Seksi Kemitraan dan Pengelolaan Sumber Daya Telekomunikasi
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan bidang kemitraan dan pengelolaan sumber daya
telekomunikasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Kemitraan dan Pengelolaan
Sumber Daya Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang kemitraan dan
pengelolaan sumber daya telekomunikasi;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang kemitraan dan
pengelolaan sumber daya telekomunikasi;
4. pemberdayaan dan penyediaan akses informasi bagi media dan
lembaga komunikasi publik;
5. pengembangan sumber daya komunikasi publik;
6. pelayanan pendaftaran nama domain dan sub domain instansi
penyelenggara negara bagi kepentingan kelembagaan, pelayanan
publik dan kegiatan pemerintahan;
7. penetapan sub domain terhadap domain yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat;
8. pengelolaan domain dan sub domain pemerintah daerah;
9. penetapan dan perubahan nama pejabat domain, nama domain
dan sub domain, serta tata kelola nama domain, sub domain;
10. peningkatan kapasitas aparatur dalam pengelolaan domain, portal
dan website;
23
11. peningkatan kapasitas aparatur dan sertifikasi teknis bidang
teknologi informasi komunikasi;
12. peningkatan kapasitas masyarakat dalam implementasi e-
Government dan Smart City;
13. pelayanan implementasi e-Government dan Smart City;
14. promosi pemanfaatan layanan Smart City;
15. pelaksanaan verifikasi calon lokasi menara telekomunikasi;
16. penetapan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) menara
telekomunikasi;
17. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang kemitraan dan pengelolaan sumber daya telekomunikasi;
18. pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
kemitraan dan pengelolaan sumber daya telekomunikasi;
19. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
20. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
p. Seksi Tata Kelola E-Goverment mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan
Government Chief Information Officer (GCIO) dan penyelenggaraan
ekosistem TIK Smart City.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Tata Kelola E-Goverment
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Seksi ;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang penyelenggaraan
Government Chief Information Officer (GCIO) dan
penyelenggaraan ekosistem teknologi informasi dan komunikasi
Smart City;
3. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan
Government Chief Information Officer (GCIO) dan
24
penyelenggaraan ekosistem teknologi informasi dan komunikasi
Smart City;
4. penetapan regulasi dan kebijakan terpadu implementasi
e-Government;
5. pengoordinasian kerja sama lintas organisasi perangkat daerah,
lintas pemerintah daerah dan lintas pemerintah pusat serta non
pemerintah;
6. pelaksanaan layanan integrasi pengelolaan teknologi informasi
komunikasi dan e-Government pemerintah;
7. pengembangan Business Process Re-engineering pelayanan di
lingkungan pemerintahan dan non pemerintah;
8. penyelenggaraan sistem informasi Smart City, layanan interaktif
pemerintah dan masyarakat;
9. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang penyelenggaraan Government Chief Information Officer
(GCIO) dan penyelenggaraan ekosistem teknologi informasi dan
komunikasi Smart City;
10. pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
penyelenggaraan Government Chief Information Officer (GCIO)
dan penyelenggaraan ekosistem teknologi informasi dan
komunikasi Smart City;
11. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
12. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait
dengan tugas dan fungsinya.
q. Pada Diskominfo dapat dibentuk UPT untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
r. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai dan melaksanakan sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan;
25
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2..1. Kondisi Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas
Komunikasi dan Informatika didukung dengan sumberdaya sebagai
berikut:
1. ASN sebanyak 42 orang;
2. Tenaga Teknis sebanyak 3 orang; dan
3. Tenaga Kebersihan sebanyak 1 orang.
Berdasarkan jumlah ASN menurut data per 30 Juni 2017 dapat diperoleh
kondisi dan data selengkapnya sebagai berikut :
Tabel 1 :
Komposisi Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul
NO NAMA NIP PANGKAT
GOL JABATAN
1 Nugroho Eko
Setyanto, SSos, MM
19711230199101
1001
Pembina Tk I,
IV/B Kepala Dinas S2
2 Partini, SPd, MA 19600925198103
2005
Pembina, Tk.
I, IV/B Sekretaris Dinas S2
3 VC. Yuliatiningsih, SH,
MM
19620719199203
2001 Pembina, IV/A
Ka. Bidang
Pengelolaan
Informasi dan
Saluran Informasi
Publik
S2
4 Drs. Sudaryanto 19610716198903
1005 Pembina, IV/A
Ka. Bidang
Pengembangan
Sumber Daya
Komunikasi dan
Informatika
S1
5 Dra. Dwi Estiningsih
Meyta Hendrastuti
19600510198603
2006 Pembina, IV/A
Ka. Bidang
Penyelenggaraan S1
26
E-Government dan
Persandian
6 Mulyatmi, SE. 19640731198607
2001 Pembina, III/D
Ka. Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
S1
7 Sugeng Edy Pranata,
SE.
19640211198908
1002 Penata, III/C
Ka. Sub Bagian
Program,
Keuangan dan
Aset
S1
8 Hariyanto, A.Md. 19600311198203
1010 Pembina, III/D
Kasi. Pengelolaan
Saluran Informasi
Publik
S1
9 Hanifah Siti Sabariyah,
SP
19690708199803
2003
Penata Tk. I,
III/D
Kasi. Produksi dan
Informasi Publik S1
10 Sri Mulyani, SE 19680320199203
2003 Penata, III/C
Kasi. Pengelolaan
Informasi dan
Aspirasi Publik
S1
11 Irawan Kurnianto,
SSTP.
19780415199612
1001 Penata, III/D
Kasi. Keamanan
Informasi dan
Persandian
S1
12 Kawuniningrum,
ST,M.Cs
19710626199803
2003
Pembina ,
IV/A
Kasi.
Pengembangan
Aplikasi
S2
13 Sudiarto, SSi 19680507199403
2006
Penata Tk. I,
III/D
Kasi. Infrastruktur
dan Teknologi S1
14 R. Bimo Ariwibowo,
SHut, MT
19680711199603
1002
Pembina ,
IV/A
Kasi. Tata Kelola
E-Government S2
15 Teguh Nur Triono,
S.ST.
19711015199402
1002
Pembina ,
III/C
Kasi. Statistik dan
Pelayanan
Informasi Publik
S1
27
16 Agnes Maria Sri
Rejeki, SH
19640209198903
2003
Penata Tk. I,
III/D
Kasi. Kemitraan
dan Pengelolaan
Sumber Daya
Telekomunikasi
S1
17 Rusjilah, S.AP 19611224198110
2001
Penata
Tingkat I, III/D
Ananlis SDM
Aparatur pada
SUbbag Umum
dan Kepegawaian
S1
18 Sudiman 19680910200701
1012
Pengatur
Muda, II/a
Pengadministrasi
umum pada
Subbag Umum dan
Kepegawaian
SMA
19 Dwi Trisnawati, SE 19840915201001
2031
Penata Muda
Tk I, III/b
Analis program,
perencanaan pada
Subbag Program
Keuangan dan
Aset
S1
20 Aris Setyaningsih,
A.Md
19760703201001
2009
Pengatur Tk I,
II/d
Bendahara Subbag
Program Keuangan
dan Aset
D3
21 Esti Darajati, AM.d 19750715199803
2004 Penata III/c Staf D3
22 Budiyanto 19800229200701
1002
Pengatur
Muda Tk. I,
II/B
Staf SMA
23 Rachmanto, S.ST 19711104199303
1006
Penata Muda
Tk. I, III/B Analisis Informasi S1
24 Siti Zumaroh, SE 19621206198903
2005 Penata, III/C Analis Informasi S1
25 Muhajiri 19610707198509 Penata Muda/ Operator Sandi dan SMA
28
1001 III-C Telekomunikasi
26 Winartono, SSos 19770512199712
1002
Penata Muda
Tk. I, III/B Analis Persandian S1
27 Beni Wiyatno 19710324199703
1006
Penata Muda
Tk. I, III/B
Operator Sandi dan
Telekomunikasi SMA
38 Nuraini Dwi Utami,
S.Kom
19860110201001
2026
Penata Muda
Tk I, III/b
Pengelola Sistem
Informasi S1
29 Yan Arief Purwanto 19770228200604
1014 Pengatur ,II/c
Pengadministrasi
Umum SMA
30 Zain Arrifa'i,ST 19770819201001
1010
Penata Muda
Tk I, III/b
Pengelola Sistem
dan Jaringan S1
31 Fiyan Danu Wijaya,
A.Md
19880101201001
1004
Pengatur Tk I,
II/d
Pranata Komputer
Pelaksana D3
32 Mudjijana, SST 19710523199703
1004
Penata Muda
TK.I, III/b
Analis penyuluhan
dan layanan
informasi pada
seksi Kemitraan
dan Pengelolaan
Smbr daya
Komunikasi
S1
33 Prabandari Retno
Dewi, AMd
19800316201001
2011
Pengatur Tk I,
II/D
Penyusun data dan
informasi D3
34 Jasimin 19610417198203
1058
Penata Muda
III/A
Pengadministrasi
Umum SMA
35 Nurmatori 19660101198903
1028
Penata Muda,
III/A
Pengadministrasi
Keuangan SMA
36 Sugiyo 19590910198402
1001
Penata Muda,
III/B
Operator saandi
dan telekomunikasi
SMA
37 Supardi 19640410198903
1015 Pengatur, II/c
Operator saandi
dan telekomunikasi
SMA
29
38 Sarjan 19670607200701
1018 Pengatur, II/c
Operator saandi
dan telekomunikasi
SMA
39 Subarjo 19700529200701
1009 Pengatur II/C
Operator saandi
dan telekomunikasi
SMA
40 Wiwik Wibowo, SP 19680217199903
2001
Penata Muda,
III/A
Analis Informasi
pada Seksi
Pengelolaan
Saluran Informasi
Publik
S1
41 Miza Zuda Nurlael,
AMa
19890702201001
1001 Pengatur, II/C
Pengelola layanan
informasi D3
Susunan/komposisi Aparatur Sipil Negara yang dimiliki Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Bantul berdasarkan golongan, tingkat
pendidikan dan eselonisasi dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2
Komposisi Pegawai
Berdasarkan tabel diatas, komposisi Aparatutr Sipil Negara terdiri
dari golongan II sebanyak 9 orang ( 21 %), golongan III sebanyak 24 orang
(55,8%), dan golongan IV sebanyak 10 orang (23,2 %).
Grafik 1
jumlah PNS berdasarkan golongan
Sumber data: Kasubbag. Program Keuangan dan Aset
Komposisi Aparatur Sipil Negara Dinas Komunikasi dan
0
5
10
15
20
25
GOL IV GOL III GOL II GOL I
Series1
30
Informatika Berdasarkan Tingkat Pendidikan terdiri dari : tingkat pendidikan
Pasca Sarjana sebanyak 9 orang (21 %), sarjana S1 sebanyak 18 orang
(41,8 %), Diploma sebanyak 5 orang (12 %) dan SLTA sebanyak 11 orang
(25,2 %).
Grafik 2
Komposisi ASN berdasarkan pendidikan
Sumber data: Kasubbag. Program Keuangan dan Aset
Komposisi ASN berdasarkan eselonisasi dapat dilihat seperti tabel
berikut ini:
Tabel 3
ASN berdasrakan Eselon
No Eselon Jumlah Jabatan
1 II B 1 Kepala Dinas
2 III A 1 Sekretaris Dinas
3 III B 3 Kepaka Bidang
4 IV A 11 Kasubbag/ Ka.
Seksi
Sumber data : Kasubbag. TU dan Kepegawaian
S 2
21%
S 1
42%
D 3
12%
SLTA
25%
Jumlah PNS berdasar
pendidikan
31
Grafik 3
Komposisi Eselon ASN
Sumber data: Kasubbag. TU dan Kepegawaian
Pegawai (Aparatur Sipil Pemerintah) merupakan pendukung
organisasi yang menempati posisi strategis dan berperan dominan dalam
membawa Dinas Komunikasi dan Informatika mencapai tujuannya. Tujuan
Dinas Komunikasi dan Informatika hanya akan terwujud apabila
didukung oleh aparatur yang handal dan profesional. Demikian penting
dan strategisnya peran pegawai menuntut diselenggarakannya
manajemen sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah
0
2
4
6
8
10
12
Eselon II Eselon III
A
Eselon III
B
Eselon IV
A
1 13
11
Ser…
No
Golongan
Pendidikan
Eselon Ket.
1 GOL IV 10 S 2 9 Eselon II 1
2 GOL III 24 S 1 18 Eselon III A 1
3 GOL II 9 D 3 5 Eselon III B 3
4 GOL I 0 SLTA 11 Eselon IV A 11
Jumlah 43 Jumlah 43 Jumlah
16
Staf:
27
Orang
32
sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan
efektifitas Dinas Komunikasi dan Informatika. Semua pegawai jangan
sampai menjadi ancaman bagi Dinas Komunikasi dan Informatika, karena
bisa menjadi sumber penyebab terjadinya pemborosan dan inefesiensi.
Perlengkapan kantor berupa sarana dan prasarana yang
memadai secara kualitas maupun kuantitas diperlukan sebagai unsur
pendukung bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Komunikasi dan Informatika. Sarana dan prasarana tersebut meliputi
bangunan gedung kantor, meubeler, alat komunikasi, alat transportasi,
komputer, kendaraan dinas, kamera, antenna, peralatan jaringan dan lain-
lain.
2.2..2. SUMBER DAYA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi
Dinas Komunikasi dan Informatika didukung pula dengan sarana
prasarana sebagai berikut:
Dinas Komunikasi dan Informatika yang berada di komplek
Parasamya Bantul dengan menempati gedung sebelah barat dilantai 2
(dua) yang terdiri sebagai berikut :
1. ruang kerja Kepala Dinas, Sekretariat dan Bidang Penyelenggaraan
E-Government dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika
menempati gedung yang dahulu dipakai Kantor Pengolahan Data
Telematika;
2. ruang kerja Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi
Publik menempati gedung sayap barat sebelah selatan lantai 3 (tiga)
bekas kantor Bagian Humas;
3. ruang kerja Bidang Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan
Informatika menempati gedung sayap barat sebelah selatan lantai 2
(dua) bekas ruang pelatihan computer; dan
33
4. ruang pelatihan komputer dan persandian yang menempati gedung
sayap timur sebelah utara lantai 2 (dua) bekas ruangan santel dan
persandian.
Dalam rangka mendukung terselenggaranya tugas pokok dan tata kerja
serta pelayanan pada Dinas Komunikasi dan Informatika telah dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan kantor sebagaimana telah tercatat
dalam KIB B. Sarana dan prasarana mobilitas sebanyak 8 unit kendaraan
dinas dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana Mobilitas Dinas Komunikasi dan
Informatika Tahun 2017
No Jenis Barang Jumlah (Unit)
1 Kendaraan Dinas/Operasional Roda 4 3
2 Kendaraan Dinas/Operasional Roda 2 5
Sumber data : Sub.Bag. Program Keuangan dan Aset Sekretariat
Diskominfo, data per 31 Maret 2017
Selain sarana dan prasarana yang mendukung mobilitas tersebut
Dinas Komunikasi dan Informatika juga telah dilengkapi dengan berbagai
macam/jenis peralatan dan perlengkapan kantor yang dibutuhkan untuk
mendukung kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
Sekretariat, bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik,
bidang Penyelenggaraan E-Government dan Persandian dan bidang
Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika.
Dalam upaya meningkatkan tata kelola pada bidang komunikasi
dan informatika, persandian dan statistik Dinas Komunikasi dan
Informatika telah memanfaatkan teknologi informasi yang didukung
dengan berbagai peralatan berupa sarana prasarana yang melengkapi
warehouse data (Network Operational Center), jaringan LAN, jaringan
WAN, ruang pelatihan dan perangkat komputer beserta perlengkapannya.
34
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai pengguna barang
milik daerah telah melaksanakan pencatatan dan inventarisasi barang
milik daerah yang berada dalam penguasaannya sebagaimana yang
tercantum dalam Daftar Barang Pengguna (DBP) atau dalam Buku
Inventaris (BI) Dinas Komunikasi dan Informatika. Berdasarkan BI per 31
Januari 2017 barang milik daerah yang telah mendukung
terselenggaranya tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan
Informatika sebagaimana disajikan pada tabel dan grafik sebagai berikut :
DATA ASET
Tabel 2.3
Data Jumlah dan Jenis aset Dinas Komunikasi dan Informatika
berdasarkan Saldo awal 2017:
No Jenis Barang Jumlah
Nominal
Keterangan
1 Tanah 0 KIB A
2 Peralatan dan Mesin 8.421.440.369
KIB B
3 Gedung dan Bangunan 21.545.000
KIB C
3 Jalan Irigasi dan jaringan 0 KIB D
4 Aset tetap lainnya 2.899.900
KIB E
5 Konstruksi dalam pengerjaan KIB F
6 Aset Lainya 1.898.440.000
KIB G
JUMLAH 10.559.611.269
Sumber : Data Saldo awal Diskominfo
35
Potensi dari sumberdaya bidang hubungan masyarakat:
Tabel
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Tahun 2011 – 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah jenis surat kabar terbitan nasional 3 4 2 4 4
2 Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal 7 7 7 5 5
3 Total jenis surat kabar 10 11 9 9 9
Sumber: Bagian Humas Kabupaten Bantu 2016
Grafik
Perbandingan Surat Kabar Lokal dan Nasional Tahun 2011-2015
Sumber: Bagian Humas Kabupaten Bantul, 2016
Tabel
Jumlah penyiaran Radio/ TV 2011-2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Penyiaran radio
lokal
3 3 2 2 2
2 Jumlah penyiaran TV lokal 2 3 3 4 4
3 Jumlah penyiaran radio
nasional
0 1 1 1 1
4 Jumlah penyiaran TV 0 5 1 1 1
0
1
2
3
4
5
6
7
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah jenis surat
kabar terbitan
nasional
Jumlah jenis surat
kabar terbitan lokal
36
nasional
5 Total penyiaran radio/TV
lokal
5 6 5 6 6
6 Total penyiaran radio/TV
Nasional
0 6 2 2 2
Sumber data : RPJMD Kab. Bantul 2016-2021
Sumber data : Diskominfo Kab. Bantul
Tabel Alamat Subdomain Website Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun
2015
NO SUB DOMAIN KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Situs Pemerintahan www.bantulkab.go.id.
Situs www.bantulbiz.com
Situs www.bantulcraft.com
perijinan.bantulkab.go.id
kewilayahan.bantulkab.go.id
potensiwisata.bantulkab.go.id
hukum.bantulkab.go.id
lpse.bantulkab.go.id
invesda.bantulkab.go.id
CPNS.bantulkab.go.id (“ON” jika ada
pendaftaran PNS)
shbj.bantulkab.go.id (standar harga barang dan
jasa)
warintek.bantulkab.go.id (warung informasi dan
20112012
20132014
2015
0
2
4
6
Jumlah Penyiaran Radio/ TV 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015
37
teknologi)
sistel.bantulkab.go.id (Sistem Pengendalian
Menara Telekomunikasi )
Sistem pengendalian Lingkungan
Sistem Informasi Perundangan RI
Sumber : Dskominfo Kab. Bantul
Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu
organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul
yang melaksanakan urusan otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan
persandian dengan ketugasan melaksanakan urusan rumah tangga
Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang komunikasi dan
informatika, statistik dan persandian sesuai dengan pelimpahan
wewenang dari Bupati selaku pemegang kekuasaan Pemerintahan
Daerah di Kabupaten Bantul. Sebagaimana telah dibahas pada sub bab
diatas Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai Organisasi Perangkat
Daerah yang menyelenggarakan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi
yang ditangani pada bidang komunikasi dan informatika, statistik dan
persandian.
Dalam menganalisa kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika
selama periode Rencana Strategis (Renstra) tahun 2016-2021 dengan
mengukur capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur spesifik
secara kuantitatif dan/atau kualitatif yang terdiri dari unsur masukan,
proses, keluaran dan hasil yang menggambarkan tingkat capaian kinerja
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Kinerja dari Dinas
Komunikasi dan Informatika tidak terlepas dari kinerja dari Kantor
Pengolahan Data Telematika dan Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Bantul. Untuk mengetahui kinerja dari Kantor Pengolahan Data
Telematika dan Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul
tersebut dapat melihat review pencapaian kinerjanya hasil perkembangan
dan pembangunan bidang Komunikasi dan Informasi khususnya
perkembangan Digital Goverment Service (DGS) sebagai berikut :
38
1. Tersedianya Infrastruktur Jaringan Fasilitas Hotspot
a. Jaringan WAN / Internet SKPD Kecamatan dan Desa sebanyak 144
site/titik yang berada di seluruh Perangkat Daerah, Kecamatan,
Pemerintah Desa Rumah Sakit Umum Daerah dan 20 Titik di
Puskesmas yang diselesaikan Tahun 2016.
Pembangunan Infrastruktur Jaringan secara bertahap sejak Tahun
2007, pada Tahun 2013 Infrastruktur Jaringan melauas dari SKPD,
Kecamatan dan 25 di Pemerintah Desa. Sedangkan Tahun 2014
meluas dari SKPD, Kecamatan dan 75 di Pemerintah Desa dan
Tahun 2016 perluasan pembangunan Infrastruktur Jaringan dari
SKPD, Kecamatan, 75 Pemerintah Desa dan 20 Puskesmas.
b. Jaringan LAN / Internet yang berada di seluruh Perangkat Daerah,
Kecamatan, Pemerintah Desa Rumah Sakit Umum Daerah dan 20
Titik di Puskesmas.
c. Layanan Hotspot
Kantor Bupati (Ruang lobi Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris
Daerah)
Ruang Layanan PBB, AKTA, Perijinan dan Pengadaan Barang
Jasa
Perpustakaan Daerah
Sekretariat Dewan/Kantor DPRD Kab. Bantul
SKPD
17 Kecamatan
32 Kantor Pemerintah Desa
Rumah Sakit
20 Puskesmas
Pusat Informasi Bisnis dan Teknologi (PIBT) Gabusan sebagai
Pusat Perdagangan Hasil Karya Masyarakat Bantul oleh UKM
39
Sebaran Infrastruktur Jaringan dapat digambarkan sebagai berikut :
40
Topologi Jaringan WAN Pemerintah Kabupaten Bantul
II - 67
2. Fasilitas Warehouse Data dan Network Operational Center (NOC)
a. Fasilitas Warehouse Data
Warehouse data telah dimanfaatkan untuk :
Hosting sejumlah 68 program Aplikasi Sistem Informasi
Pemerintah Kab. Bantul
Hosting Sistem Informasi Desa sejumlah 75 Desa
Hosting Aplikasi Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara
Elektronik (SPSE)
II - 68
b. Network Operational Center (NOC)
c. Sistem Keamanan Infrastruktur Jaringan Pemerintah Kab. Bantul
1) Topologi jaringan dengan pemisahan Segmen Intranet, De-
Militarized Zone (DMZ), dan jaringan luar.
2) Firewall di Gateway luar dan Router Intranet.
3) Firewall dan Access Control di setiap mesin server baik yang
berada di DMZ (public server) maupun yang berada di dalam
intranet misal server publik aplikasi hanya disetting pada port
80, untuk port lain (25 : https, 2203 : remote server, 25: smtp)
diseting custom demikian juga routernya, akses langsung
database (my sql port 3306 dan ms sql port 1433) hanya dari
intranet
4) Enkripsi WPA2 di setiap Wifi Access Point yang terhubung ke
jaringan intranet Pemerintah Kabupaten.
II - 69
3. Terbangunnya Aplikasi Sistem Informasi
a. Sistem Informasi Public
Website www.bantulkab.go.id dengan sejumlah 51 subdomain
SKPD tingkat Kabupaten (7 Badan, 16 Dinas, 7
Kantor, 2 Sekretariat, 1 Bagian Setda, 1 RSUD dan 17
Kecamatan. Sistem Informasi Public yang ada antara lain :
b. Sistem Informasi Pengolahan Data
Sistem Informasi Pengolahan Data sejumlah 23 Aplikasi.
1) Intranet.bantulkab.go.id (2004)
2) Simdalbangda.bantulkab.o.id (2011)
3) Simbada.bantulkab.go.id (2011)
4) Simkeuda.bantulkab.go.id ((2011)
5) Simnangkis.bantulkab.go.id (2012)
6) SIM Ijin Reklame (2011)
7) SIM Pengelolaan Data Pedagang Pasar (2013)
8) SIM BPHTB (Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
(2013)
9) SIM Pengelolaan Penggajian Pegawai Kab.Bantul (2009)
10) SIM Pengelolaaan Data SP2D (2013)
11) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (2012)
12) Sistem Pelaporan keuangan dan akuntasi (2014)
13) e-Audit (kerjasama BPK) (2015)
14) Sistem Informasi Persuratan(2014)
15) Sistem Perencanaan Pembangunan (2012)
16) Sistem Penanggulangan Kemiskinan (2012)
17) Sistem Informasi PATEN (2015)
18) Sistem Informasi Laporan Kinerja SKPD(2015)
19) Sistem Informasi Kerasipan Daerah(2015)
20) Sistem Informasi Admiistrasi Kesiswaan (2015)
21) Sistem Informasi Pelaporan Kesehatan Masyarakat (2015)
22) Sistem Informasi Monografi Desa (2015)
II - 70
23) Sistem Informasi Sarana Kesehatan Masyarakat (2015)
24) Sistem Informasi Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja(2015)
25) Sistem Informasi Aset PNPM dan Dana Bergulir(2015)
26) Sistem Informasi Database Tanah Desa(2015)
27) Sistem Informasi Database Jaminan Kesehatan(2015)
28) Sistem Informasi PAK(2015)
29) Sistem Dinamika Logistic Obat(2014)
30) Sistem Pembuatan KTA LINMAS (2016)
c. Software Pendukung
d. Alamat email Resmi
E-mail Resmi sejumlah 270 alamat yang terdiri dari SKPD,
Kecamatan, Desa, Puskesmas dan KPU (terlampir)
4. Fasilitas Pengembangan SDM bidang TIK
a. Melalui Penyelenggaraan Bimbingan Teknis
Ketersediaan Sarana Prasaran Bimbingan Teknis bidang TIK
Ruang Bimtek dengan kapasitas 25 pserta
Ruang dilengkapi dengan media presentasi
Ruang ber AC sehingga membuat peserta nyaman
II - 71
Macam Bimbingan Teknis yang telah dilakukan sejak Tahun 2008
sampai Tahun 2016 adalah :
Trouble Shouting Perangkat Keras dan Jaringan Komputer
untuk PNS
Aplikasi Komputer Administrasi Perkantoran untuk PNS
Open Source Aplikasi Komputer Administrasi Perkantoran
untuk PNS
Pengelolaan Subdomain SKPD bantulkab.go.id
Implementasi program aplikasi pengolahan data Sistem
Informasi yang telah dibangun di Pemerintah Kab. Bantul
Pengelolaan Berita dalam website
Trouble Shouting Perangkat Keras dan Jaringan Komputer
untuk Aparat Desa
Aplikasi Komputer Administrasi Perkantoran untuk Aparat Desa
Open Source Aplikasi Komputer Administrasi Perkantoran
untuk Aparat Desa
Implementasi program aplikasi Sistem Informasi Desa untuk
aparat desa di 75 Desa
Pengelolaan Berita dalam website desa
Pemanfaatan TIK untuk peningkatan pemasaran produk UMKM
Pembuatan website untuk anggota pengrajin di Kab. Bantul
(DEKRANASDA)
Aplikasi Komputer Administrasi Perkantoran dan Internet untuk
Guru
Aplikasi Pembelajaran Bahasa Ingris Berbasis TIK (e-Learning)
untuk Guru Bahasa Inggris dan Guru computer
b. Workshop bidang TIK
Pimpinan SKPD dan DPRD dengan tema :
e-Government di Pemerintah Daerah
e-Government sebagai Pengunkit Reformasi Birokrasi di
PemKab. Bantul
II - 72
Kepala Desa
Pemanfaatan Sistem Informasi Desa
Komitmen Bersama Untuk Membangun E-Government
Kabupaten Bantul Sampai Pemerintahan Tingkat Desa
c. Penyelenggaraan Lomba Bidang TIK
Membuat Blog untuk pelajar Tingkat SMA/SMK
Membuat Blog untuk masyarakat umum
Membuat Desain Website untuk pelajar
Membuat Desain Website untuk masyarakat umum
Website Subdomain SKPD bantulkab.go.id
5. Dukungan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu :
a. Pemerintahan Berbasis TIK (e-Government) sebagai Quick Wins
Reformasi Birokrasi
b. Surat Edaran Bupati pemanfaatan dan penggunaan Software legal
(OSS)
c. Peraturan Bupati Bantul Nomor 76 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Pengembangan dan Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bantul.
d. Instruksi Bupati Nomor 03 Tahun 2011 tentang Penggunaan e-mail
Resmi untuk Pendistribusian Dokumen Resmi Kedinasan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.
e. Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2012 tentang Tata
Naskah Dinas secara Elektronik di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul.
f. Sistem Kinerja Pegawai berbasis TIK (Single Payment)
g. Sistem Integrasi Data diberbagai sektor
h. Fasilitasi Penerapan Sistem Informasi Desa
6. Terciptanya Kerjasama dengan Perguruan Tinggi :
a. Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)
II - 73
Kerjasama untuk mendukung percepatan penerapan Sistem
Informasi Desa.
b. Asosiasi Perguruan Tinggi Infoprmatika dan Komputer (APTIKOM)
Kerjasama dengan ruang lingkup :
1) Pendampingan memperbaharui data aplikasi wisata dan kuliner
Pemerintah Kabupaten Bantul.
2) Pendampingan penerapan Aplikasi SIM Paten di Kecamatan
3) Pendampingan penerapan Aplikasi Laporan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas
7. Tersusunnya Master Plan Sistem Integrasi Data diberbagai sektor
Peningkatan pelayanan publik merupakan kebijakan utama yang
selama ini Pemerintah Kabupaten Bantul canangkan sampai
Pemerintahan tingkat Desa. Sebagai salah satu upayanya dengan
penyediaan fasilitas pelayanan berbasis TIK. Data kependudukan
merupakan sumber segala sumber data. Ketersediaan data
kependudukan sebagai data primer merupakan kebutuhan pokok yang
harus terpenuhi. Data kependudukan merupakan pangkal dari seluruh
data dan informasi yang akan sangat mempengaruhi perubahan data
dan pengambilan keputusan seluruh sector.
Dimana hal itu sangat mudah untuk melakukan integrasi data dan
informasi. Direncanakan Integrasi data Sistem Informasi sebagai
berikut :
II - 74
8. Terlaksananya kegiatan Bimbingan Teknis sebagai upaya Peningkatan
Sumber Daya Manusia diantaranya :
1. Bimbingan Teknis Administrasi Perkantoran berbasis Komputer;
2. Bimbingan Teknis jaringan computer;
3. Bimbingan Teknis perakitan dan trouble shooting perangkat keras
computer;
4. Bimbingan Teknis trouble shooting dan pemanfaatan perangkat
lunak;
5. Bimbingan Teknis pengolahan database;
6. Bimbingan Teknis Pengembangan dan rekayasa aplikasi sistem;
7. Bimbingan Teknis aplikasi sistem informasi pengolahan data; dan
8. Bimbingan Teknis Sistem Informasi Desa.
9. Dinas Komunikasi dan Informatika (KPDT, Bagian Humas,
persandian dan sebagian dari Dinas Perhubungan yang menangani
menara telekomunikasi) sebagai organisasi perangkat daerah yang
bertugas menyelenggarakan pelayanan pada teknologi dan
II - 75
informatika, statistik dan persandian selama periode tahun 2011-
2015 telah berhasil melaksanakan ketugasan. Keberhasilan tersebut
terukur dengan tercapainya indikator kinerja utama (IKU) perangkat
daerah tersebut setiap tahunnya. Keberhasilan atas kinerja yang
telah diraih oleh (KPDT, Bagian Humas, persandian dan sebagian
dari Dinas Perhubungan yang menangani menara telekomunikasi)
tidak terlepas dengan berbagai permasalahan yang dijumpai sebagai
hambatan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan tatakerja pada
bidang teknologi dan informatika, statistik dan persandian yang perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan dengan harapan permasalahan-
permasalahan tersebut tidak lagi menjadi faktor penghambat jalannya
pengelolaan teknologi dan informatika, statistik dan persandian pada
periode yang akan datang. Hambatan dan permasalahan yang
dijumpai oleh (KPDT, Bagian Humas, persandian dan sebagian dari
Dinas Perhubungan yang menangani menara telekomunikasi)
sebagai berikut :
1. perkembangan teknologi yang cepat tidak diimbangi dengan
ketersediaan sumber daya yang diperlukan;
2. belum optimalnya penyerapan belanja daerah yang dipengaruhi
belum konsisten OPD yang dalam melaksanakan kegiatan dengan
rencana yang telah dituangkan dalam DPA OPD, sehingga
penyerapan dana sebagian besar di akhir tahun anggaran;
3. belum terwujudnya integrasi dan kehormanisan berbagai aplikasi
yang tersebar di masing-masing OPD/Unit Kerja;
4. belum maksimalnya SDM pengelola barang milik daerah di Unit
Kerja;
5. masih terdapat beberapa OPD/Unit Kerja belum menganggap
pengurusan barang milik daerah sebagai hal penting dan menjadi
prioritas;
II - 76
6. tata kelola barang milik daerah di masing-masing OPD/Unit Kerja
belum dapat memberi kontribusi yang maksimal terhadap
keakuratan data BMD;
7. OPD/Unit Kerja dalam menyusun RKBMD (Rencana Kebutuhan
Barang Milik Daerah) dan RKPBMD (Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan Barang Milik Daerah) belum disesuaikan dengan
kebutuhan;
8. belum optimalnya penerapan manajemen aset di Unit Kerja atau
belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib administrasi
dari perencanaan sampai dengan pemanfaatan aset daerah;
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor
12 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas komunikasi dan informatika
Kabupaten Bantul, Dinas komunikasi dan informatika mempunyai
tugas membantu bupati dalam bidang komunikasi dan informatika,
urusan pemerintahan bidang statistik dan urusan pemerintahan
bidang persandian yang disesuaikan dengan kebutuhan,
karakteristik, potensi, dan kemampuan daerah untuk mendukung
terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan di daerah.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas komunikasi dan
informatika Kabupaten Bantul menyelenggarakan fungsi:
a. Bidang Komunikasi dan Informatika
b. Bidang Statistik
c. Bidang Persandian
Karena dinas komunikasi dan informatika kabupaten bantul
masih baru maka, Nilai capaian kinerja Dinas Komunikasi dan
Informatika belum bisa dilihat secara maksimal karena tahap
penyesuaian dalam menjalankan tupoksi untuk ikut serta dalam
II - 77
mensukseskan Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Bantul kurun waktu
2016-2021.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang
dihadapi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dalam
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan aspek
baru dalam dinamika pembangunan daerah.
2. Pemerataan akses data dan informasi diberbagai sektor.
3. Pengetahunan masyarakat tentang Teknologi Informasi
dan Komunikasi rendah.
4. Sikap proaktif masyarakat terhadap Teknologi Informasi
dan Komunikasi belum optimal.
5. Permasalahan pengawasan dan pengendalian semakin
kompleks
6. Lemahnya penegakan hukum di bidang teknologi dan
informasi
7. Masih rendahnya pengetahuan dan kepedulian
masyarakat terhadap program Smart City
Sedangkan peluang bagi Dinas Komunikasi dan Informatika
dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Potensi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi memiliki peluang yang besar.
2. Komitmen Pemerintah Pusat terhadap penyelenggaraan
dan pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3. Usaha ekonomi masyarakat dengan menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi mulai berkembang.
4. Investasi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
sangat tinggi.
II - 78
5. Kepemilikan perangkat teknologi informasi semakin
terjangkau oleh masyarakat.
6. Adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi/Pusat
terhadap perwujudan Smart City
68
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
Identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan
digunakan untuk menentukan program dan kegiatan fungsi pelayanan
SKPD yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi. Identifikasi dengan menggunakan kriteria tertentu harus
dilakukan sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang secara
faktual dihadapi dalam pelayanan kepada masyarakat. Kriteria yang
digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat
adalah:
1. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi
atau hal yang harus diperhatikan atau diutamakan dalam
perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi OPD dimasa
datang
2. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar, atau suatu kondisi/keadaan yang apabila tidak dimanfaatkan
akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kualitas layanan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Komunikasi dan
Informatika masih menghadapi beberapa permasalahan yang
diidentifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Komunikasi
dan Informatika
No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
1. Implementasi e-
Government yang
belum maksimal
Kurangnya
pengembangan
jaringan komunikasi
Besarnya biaya
pengembangan
jaringan komunikasi
69
Kuranganya
pengembangan
aplikasi sistem
informasi
Aplikasi masih sangat
sedikit untuk
mengumpulkan data
Kurangnya
pembangunan
pusat data
Data yang semakin
berkembang seiring
perkembangan TI
Kurangnya SDM
dalam bidang
komunikasi dan
informatika
SDM kurang terlatih
dalam hal TIK
3. Indek kepuasan
pelayanan
masyarakat rendah
Kurangny a
pengkajian dan
penelitian bidang
komunikasi dan
informatika
Kurangnya kesadaran
keterbukaan informasi
perangkat daerah
Kurangnya kelompok
informasi masyarakat
yang menjadi sumber
informasi terpercaya
dan dilindungi
undang-undang
Kurangnya kerja
sama informasi
dengan mass media
Kurang tersebarnya
informasi
pembangunan dan
penyelenggaraan
daerah
70
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Perangkat Daerah
Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat,
cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan,
kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)”
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan
jasmani, rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif,
mandiri, memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu
berperan dalam kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli,
saling menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki
rasa patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-
sama mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,
menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang
dibutuhkan oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-
langkah yang harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan
71
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan
bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil dan berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada
percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan
kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,
pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,
nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya
istimewa.
Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021, maka tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika
terkait erat dengan pencapaian misi ke-1 Meningkatkan tata kelola
pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN melalui
percepatan reformasi birokrasi. Faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika terhadap pencapaian visi
dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut:
72
Tabel 3.2
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
No
Misi ke-1)
Meningkatkan
tata kelola
pemerintahan yg
baik, efektif,
efisien dan
bebas dari KKN
melalui
percepatan
reformasi
birokrasi
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Implementasi e-
Government
Basis data yang
realtime dan
terintegrasi
Jaringan komunikasi
yang masih kurang.
2. Indek kepuasan
pelayanan
masyarakat
Pelayanan berbasis
TIK
kurangnya keterbukaan
informasi dan sosialisasi
kepada masyarakat.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.3.1. Telaahan Renstra Kemeterian Komunikasi dan Informatika
Sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Komunikasi dan
Informatika adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan
karakteristik komunikasi lancer informasi benar menuju
terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI
2. Mewujudkan birokrasi layanan pos, komunikasi dan informatika
yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi
73
3. Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk
mendukung
pembangunan karakter bangsa
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian
Komunikasi dan Informatika tersebut, faktor-faktor pendorong dan
penghambat pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
No
Sasaran Jangka
Menengah
Renstra
Kementerian
Komunikasi dan
Informatika
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1.
Sistem jaringan
komunikasi
Sistem jaringan
komunikasi yang
merata sangat vital di
era digital
Membutuhkan
pembiayaan yang besar
2. Ketersediaan
infrastruktur dan
akses TIK
Pentingnya
Ketersediaan
infrastruktur dan
akses TIK
Membutuhkan
pembiayaan yang besar
3.
Implementasi e-
Government
Keharusan dari tata
kelola pemerintahan
yg baik, efektif, efisien
dan bebas dari KKN
melalui percepatan
SDM kurang memahami
TIK
74
reformasi birokrasi
4. Perhatian
terhadap
keamanan
informasi
Pentingnya data di
era digital
Banyaknya pencurian
data dan serangan cyber
5 Informasi dari
badan publik
transparan
kepada
masyarakat
Keterbukaan
informasi dilindungi
undang-undang
Kurang sadarnya akan
keterbukaan informasi
6 Informasi
edukatif yang
sampai ke
masyarakat
Pentingnya informasi
yang edukatif dan
dapat dipercaya.
Banyaknya informasi
hoak beredar di
masyarakat.
3.3.2. Telaahan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika DIY
Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Komunikasi dan
Informatika DIY adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi yang
berkelanjutan dan terintegrasi dalam upaya meningkatkan
pelayanan publik di DIY
2) Mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas tata kelola
pamerintahan yang transparan dan akuntabel di DIY dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang
terintegrasi secara optimal
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Dinas Komunikasi
dan Informatika DIY tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:
75
Tabel 3.4
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Komunikasi dan
Informatika Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas
Komunikasi dan Informatika DIY
No
Sasaran Jangka
Menengah
Renstra Dinas
Komunikasi dan
Informatika DIY
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Pengelolaan Data
dan Informasi
yang Berbasis TIK
Data yang realtime
sangat diperlukan
dalam era digital
Basis data belum
terintegrasi dengan baik
2. Kualitas Jaringan
Infrastruktur yang
Terintegrasi
dalam Layanan
TIK
Kualitas Jaringan
Infrastruktur yang
terintegrasi dalam
layanan tik
merupakan
backbone pelayanan
Membutuhkan
pembiayaan yang besar
3. Indek kepuasan
pelayanan
masyarakat
Tugas dari OPD
adalah melayani
masyarakat dengan
prima
Pelayanan yang belum
satu pintu sehingga
menyulitkan masyrarakat
4. Tersebarluasnya
informasi
pembangunan
dan
penyelenggaraan
daerah
Pentingnya
informasi sampai ke
masyarakat
Masyarakat kurang
memperhatikan informasi
yang di publikasikan
penyelenggara daerah
76
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.4.1. Telaahan RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun
2010-2030. Tujuan penataan ruang di Kabupaten Bantul adalah
mewujudkan Kabupaten Bantul yang maju dan mandiri dengan
bertumpu pada sektor pertanian sebagai basis ekonomi serta didukung
sektor industri pengolahan, pariwisata-budaya, perdagangan, dan jasa
serta perikanan dan kelautan dengan memperhatikan pelestarian
lingkungan dan pengurangan risiko bencana.
Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2016 Tentang
OrganisasiPerangkat Daerah yang diikuti oleh Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2016, berdampak pada semakin luasnya cakupan
instansi yang harus terlayani koneksi internet. Keberadaan OPD di
Kabupaten Bantul selain Kecamatan yang menyebar di berbagai lokasi
pun menuntut kesiapan jaringan komunikasi untuk menjalankan proses
bisnisnya, baik pada unsur back office maupun front office dalam rangka
pelayanan publik. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi
Dinas Komunikasi dan Informatika yang juga merupakan OPD baru.
Dinas Komunikasi dan Informatika Bantul mempunyai tugas dan fungsi
untuk mengelola permasalahan tersebut, sehingga permasalahan yang
ada tidak menjadi kendala dalam pembangunan Bantul
Di masa depan sangat dibutuhkan aparatur pemerintah yang
kompeten dan profesional dalam menjalankan birokrasi pemerintahan
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance). Memasuki era teknologi informasi yang begitu cepat
maka aparatur pemerintah wajib memiliki kompetensi dan kualifikasi
teknis yang baik sehingga dapat mewujudkan layanan e-government
Sesuai peraturran Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor
04 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
77
Bantul Tahun 2010 – 2030, BAB IV Rencana Struktur Ruang Wilayah
Bagian Kesatu Umum Pasal 11 :
1. Struktur Ruang Kabupaten bertujuan untuk mengakomodasi fungsi
sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) sebagaimana telah
ditetapkan dalam RTRW Nasional serta melaksanakan
pengembangan dan pembangunan Daerah sebagaimana
diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Bantul.
2. Struktur Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. sistem perkotaan dan perdesaan; b. sistem jaringan transportasi;
c. sistem jaringan energi; d. sistem jaringan telekomunikasi; e.
sistem jaringan sumber daya air; dan f. sistem jaringan prasarana
wilayah lainnya
Merespon hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika
melakukan pemetaan kondisi infrastruktur dan menyusun skala prioritas
pengembangan infrastruktur jaringan dalam kurun waktu lima tahun ke
depan. Jaringan wireless yang selama ini digunakan dirasakan kurang
stabil dan dapat terkendala pada wilayah yang berbukit, akan disupport
oleh jaringan fiber optic (FO).
Pada aspek sistem informasi, berbagai aplikasi yang
digunakan oleh OPD mayoritas dibangun oleh pihak ke tiga dan ada
beberapa yang merupakan aplikasi yang berasal dari pemerintah pusat
maupun instansi vertikal. Secara teknis, aplikasi tersebut telah mampu
menjalankan proses bisnis organisasi namun belum dapat terintegrasi
satu sama lain.
Di sisi lain, Presiden Republik Indonesia mencanangkan
Kebijakan Satu Data yang didasari oleh berbagai versi data dari
bermacam aplikasi yang dimiliki dan dipublikasikan secara sektoral oleh
instansi pemerintah.
78
3.4.2. Telaahan KLHS
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH),
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Telaahan terhadap KLHS
diperlukan untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang
direncanakan telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Dinas Komunikasi dan Informatika tidak memiliki kajian
lingkungan hidup terhadap kebijakan rencana dan program daerah
yang memiliki dampak lingkungan terhadap isu-isu pembangunan
berkelanjutan yang tertuang dalam laporan KLHS RPJMD 2016-2021
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan
Dinas Komunikasi dan Informatika sebagaimana telah dikaji pada sub-
bab sebelumnya, maka diperoleh isu-isu strategis Dinas Komunikasi dan
Informatika yang akan ditangani pada periode Tahun 2016-2021 adalah
sebagai berikut:
1. Permasalahan komunikasi dan Informatika : terbatasnya
infrastruktur TIK, belum adanya regulasi pengembangan e-
government dan master Plan IT, juga belum meratanya
sistem jaringan komunikasi
2. Permasalahan Statistik : tata kelola data yang belum baik,
Sistem informasi dan database belum saling terintegrasi
3. Permasalahan persandian : kurangnya SDM teknis
pengamanan informasi, kurangnya kesadaran untuk
mengamankan informasi, belum diterapkannya Standar
Nasional Manajemen Kemananan Informasi
79
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 5 tahun. Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi
yang menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan
daerah/perangkat daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome
program perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan
dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana
untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Selanjutnya, rumusan pernyataan
tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Komunikasi dan Informatika
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Dinas Komunikasi dan Informatika
N
o Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja
Sasaran
Capaian
Indikator
Kinerja
Target Indikator
Kinerja
20
16
201
7
20
18
20
19
20
20
20
21
(1
) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
(10
)
1 Peningkatan
Penyelengg
araan
sistem
informasi
dan
komunikasi
berbasis
teknologi
sesuai
standar
OPD
menerap
kan
Digital
Govern
ment
Service
(DGS)
Prosentase
berkemban
gnya
layanan
Digital
Governmen
t Service
(DGS)
- 70.
33 75 80 85 90
2 Peningkatan
indeks
kepuasan
kualitas
layanan
publik
Index
kualitas
layanan
- 75.
23 77 80 83 85
80
masyarakat
terhadap
penyelengg
araan
informasi
publik
terkait
pelayana
n
komunik
asi dan
informati
ka
informasi
publik
81
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang
berisikan grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran misi pembangunan daerah yang telah
ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan merupakan pedoman untuk
menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna mencapai
sasaran RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah Dinas
Komunikasi dan Informatika
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai
keagamaan,kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
MISI ke - 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif,
efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi
birokrasi.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mengembangka
n layanan Digital
Government
Servise menuju
Bantul Smart
City
Terwujudnya
penyelenggaraa
n pemerintahan
yang efektif,
efisien,
transparan dan
akuntabel
Meningkatnya
Penyelenggaraa
n sistem
informasi dan
komunikasi
berbasis
teknologi sesuai
Mengembangka
n layanan Digital
Government
Servise di
seluruh Instansi
Pemerintah
Daerah
82
standar
Meningkatkan
layanan
Informasi Yang
Berkualitas Bagi
Semua
Pemangku
Kepentingan
Meningkatkan
kualitas layanan
Publik guna
mewujudkan
Tata Kelola
Pemerintahan
Yang Baik
(Good
Governance)
Meningkatnya
indeks kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraa
n informasi
publik
Mengembangka
n layanan
Informasi yang
berkualitas.
Permasalahan yang paling mendasar pada unsure Komunikasi dan
informasi untuk Kabupaten Bantul diantaranya :
a. Kesenjangan Digital
Masyarakat Bantul memiliki kondisi geografis dan populasi
penduduk yang heterogen baik dari segi sosial ekonomi, politik,
budaya maupun agama, sehingga menyebabkan terjadinya
kesenjangan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya
adalah kesenjangan digital dapat diamati melalui :
1) Kesenjangan antara mereka yang dapat mengakses dunia
digital dan teknologi informasi dengan mereka yang terbatas
aksesnya atau tidak memiliki akses sama sekali ;
2) Kesenjangan atau kesenjangan antara mereka yang
mendapat keuntungan dari teknologi dan mereka yang tidak
mendapatkannya.
b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Sistem Informasi dan
Komunikasi belum optimal
Menurut International Telecommunication Union (ITU)
pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi berindikasi
tidak hanya kesiapan infrastruktur (akses terhadap informasi),
tetapi juga dipengaruhi juga seberapa presentase upaya
83
peningkatan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan
Komunikasi serta seberapa besar tingkat kepedulian dan melek
terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
atas sumber daya manusianya.
Kondisi tersebut menuntut dilakukannya usaha
peningkatan kualitas dan kuantitas serta kemampuan
infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang makin
meningkat dan terjangkau oleh masyarakat selaku pengguna
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan upaya tersebut
akan mampu meningkatkan kapasitas SDM dalam
memanfaatkan jasa akses telekomunikasi dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang secara ekonomi akan
meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.
c. Motivasi Penggunaan Software Legal masih kurang
Perkembangan TIK terjadi sangat pesat dan cepat
berubah sehingga membuat suatu perangkat teknologi informasi
dan komunikasi menjadi cepat usang. Ketergantungan dalam
memanfaatkan software legal dan relatif lebih mahal
mengakibatkan kecenderungan terjadinya penggunaan
perangkat lunak (software) bajakan yang cukup besar. Dari
jumlah perangkat keras lebih dari 700 unit, menggunakan
software operating sistem legal sejumlah 496 unit dan
memanfaatkan software office legal hanya 5 unit komupter.
Kondisi ini menunjukkan suatu permasalahan yang tidak ringan
perlu dipikirkan strategi pelaksanaan migrasi ke software legal
secara cepat, tepat dan tuntas.
Peningkatan kegiatan sosialisasi penggunaan software
legal dan memasyarakatkan Program IGOS dan UGOS
merupakan salah satu langkah yang secara intensif harus
dilakukan. Selanjutnya harus disusun rencana kegiatan migrasi
84
ke software legal yang diperkuat dengan pendampingan
regulasi baik berupa instruksi Bupati atau Peraturan Bupati agar
kegiatan tersebut dapat berjalan baik, tertib dan lancar.
1. Kekuatan
Dibalik permasalahan yang ada Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bantul masih memiliki kekuatan yang
dapat mendorong dan memotivasi untuk tetap mengembangkan
dunia Teknologi Informasi dan komunikasi yaitu :
1. Komitmen pimpinan daerah terhadap eksistensi Dinas
Komunikasi dan Informatika sebagai pengelola sumber
daya komunikasi dan informasi cukup tinggi;
2. Adanya Kebijakan e-Government sebagai salah satu
pengungkit percepatan Reformasi Birokrasi (Quick Wins).
3. Sumber Daya Manusia bidang Teknologi Informasi semakin
meningkat.
4. Hasil-hasil pembangunan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat dijadikan sebagai modal pembangunan
selanjutnya.
5. Tersedianya sarana dan prasarana teknologi dan informasi
bagi masyarakat.
6. Peraturan perundangan bidang komunikasi dan informaika
yang mendukung pengelolaan Teknologi Informasi dan
komunikasi :
a) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronis;
b) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
c) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-
Government;
85
d) Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 06 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Tata
Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Pemerintah;
e) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Instansi
Pemerintah; dan
f) Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 01/SE/M.KOMINFO/02/2011 tentang
Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Pelayanan
Publik di Lingkungan Instansi Penyelenggaraan Negara
7. Komitmen pimpinan daerah terhadap terwujudnya Smart City
tinggi.
2. Kelemahan
1. Penguasaan pimpinan terhadap penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi masih kurang
2. Terbatasnya sumber daya komunikasi dan informasi
3. Sosialisasi pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai alat
memperlancar pelaksanaan tugas belum optimal
4. Sebagian besar aparat pemerintah atau masih enggan
memanfaatkan fasilitas teknologi dan informasi;
5. Berbagai OPD memiliki system aplikasi sendiri-sendiri
6. Keterbatasan sumber daya komunikasi dan informasi dalam
pembangunan Smart City
3. Peluang
1. Potensi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
memiliki peluang yang besar.
2. Komitmen Pemerintah Pusat terhadap penyelenggaraan
dan pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
86
3. Usaha ekonomi masyarakat dengan menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi mulai berkembang.
4. Investasi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
sangat tinggi.
5. Kepemilikan perangkat teknologi informasi semakin
terjangkau oleh masyarakat.
6. Adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi/Pusat terhadap
perwujudan Smart City
4. Tantangan
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan aspek
baru dalam dinamika pembangunan daerah.
2. Pemerataan akses data dan informasi diberbagai sektor.
3. Pengetahunan masyarakat tentang Teknologi Informasi dan
Komunikasi rendah.
4. Sikap proaktif masyarakat terhadap Teknologi Informasi
dan Komunikasi belum optimal.
5. Permasalahan pengawasan dan pengendalian semakin
kompleks
6. Lemahnya penegakan hukum di bidang teknologi dan
informasi
7. Masih rendahnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat
terhadap program Smart City
5.2 Alternatif Strategi
A. Kekuatan dan Peluang
1. Memanfaatkan semua potensi Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk mempertahankan eksistensi Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul;
87
2. Mendorong terbitnya aturan/regulasi sebagai perwujudan
dukungan penyelenggaraan pengelolaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi di Kabupaten Bantul;
3. Mendorong SDM yang ada untuk menciptakan sarana Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk perkembangan usaha ekonomi
masyarakat;
4. Mendorong peningkatan investasi di bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi dengan mengacu kepada hasil-hasil
pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sudah
ada.
B. Kekuatan dan Tantangan
1. Mendorong inovasi-inovasi baru di bidang TIK seperti
pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dan berdaya
saing tinggi
2. Pembangunan Warehouse data dan infrastruktur jaringan
meluas ke sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian.
3. Pembangunan infrastruktur jaringan meluas ke sekt;or
pendidikan, kesehatan dan perekonomian
4. Memanfaatkan SDM yang ada untuk meningkatkan
pengetahuan aparat dan masyarakat tentang TIK.
5. Mendorong kegiatan sosialisasi melalui media yang ada kepada
berbagai instansi pemerintah dan masyarakat agar bisa lebih
proaktif.
6. Menyediakan akses pelayanan data dan informasi secara efektif
dan efisien
7. Memantapkan regulasi-regulasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi guna mendukung pemerataan akses data dan
informasi diberbagai sector
8. Mempersiapkan SDM dan mensosialisasikan program Smart
City keseluruh lapisan masyarakat
88
C. Kelemahan dan Peluang
a. Mendorong terbentuknya petugas-petugas teknis Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang bertanggung jawab untuk
mengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di instansi
masing-masing;
b. Proaktif dan berusaha memfasilitasi dalam segala kegiatan
pembangunan;
c. Pemanfaatan secara maksimal penggunaan sarana dan
prasarana yang ada;
d. Melakukan pemantapan secara maksimal peggunaan sarana
dan prasarana yang ada; dan
e. Meningkatkan pengetahuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi aparat pemerintah baik dari staf sampai ke
pimpinan melalui bimbingan teknis dan pelatihan.
D. Kelemahan dan Tantangan
1. Mendorong SDM yang ada lebih kreatif dan profesional
(handal dan berkualitas ) dalam era Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
2. Mendorong, proaktif dan berusaha memfasilitasi
terlaksananya Musrenbang tingkat kecamatan dan
kabupaten;
3. Membangun berbagai aplikasi sistem informasi dan
komunikasi untuk penyelenggaraan pemerintahan; dan
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pelatihan yang handal
Dari penjelasan Permasalahan, Kekuataan, Kelemahan, Peluang,
Tantangan dan alternatif strategi diatas dapat dibentuk matrik sebagai
berikut :
89
ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN ANCAMAN
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BANTUL
PELUANG :
1. Potensi Pemanfaatan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
memiliki peluang yang
besar.
2. Komitmen Pemerintah
Pusat terhadap
penyelenggaraan dan
pengelolaan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi.
3. Usaha ekonomi
masyarakat dengan
menggunakan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi mulai
berkembang.
4. Investasi bidang
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
sangat tinggi.
5. Kepemilikan perangkat
teknologi informasi
semakin terjangkau
oleh masyarakat.
6. Adanya dukungan dari
Pemerintah
Provinsi/Pusat
terhadap perwujudan
Smart City.
TANTANGAN
1. Teknologi Informasi
dan Komunikasi
merupakan aspek
yang tidak selalu
mudah dikendalikan
dalam dinamika
pembangunan
2. Kesenjangan akses
data dan informasi
diberbagai sektor.
3. Kemampuan
pengendalian
masyarakat terhadap
pemanfaatan
teknologi informasi
dan komunikasi
masih lemah
4. Sikap proaktif
masyarakat terhadap
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
belum optimal.
5. Permasalahan
pengawasan dan
pengendalian
semakin kompleks
6. Lemahnya
penegakan hukum di
bidang teknologi dan
informasi
7. Masih rendahnya
pengetahuan dan
kepedulian
FAKTOR
EKSTERNAL
FAKTOR
INTERNAL
90
masyarakat terhadap
program Smart City
KEKUATAN :
1. Komitmen pimpinan
daerah terhadap
eksistensi Dinas
Komunikasi dan
Informatika
sebagai pengelola
sumber daya
komunikasi dan
informasi cukup
tinggi;
2. Adanya Kebijakan
e-Government
sebagai salah satu
pengungkit
percepatan
Reformasi Birokrasi
(Quick Wins).
3. Sumber Daya
Manusia bidang
Teknologi Informasi
semakin meningkat.
4. Hasil-hasil
pembangunan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
dapat dijadikan
sebagai modal
pembangunan
selanjutnya.
5. Tersedianya sarana
dan prasarana
teknologi dan
informasi bagi
masyarakat.
6. Adanya Perda yang
mendukung hak
Alternatif Strategi :
Kekuatan dan Peluang
1. Memanfaatkan semua
potensi sumber daya
teknologi dan informasi
untuk mempertahankan
eksistensi Dinas
Komunikasi dan
Informatika Kabupaten
Bantul
2. Mendorong terbitnya
aturan/regulasi
sebagai perwujudan
dukungan
penyelenggaraan
pengelolaan sumber
daya komunikasi dan
informasi di Kab. Bantul
3. Mendorong SDM yang
ada untuk menciptakan
sarana sumber daya
komunikasi dan
informasi untuk
perkembangan usaha
ekonomi masyarakat
4. Mendorong peningkatan
investasi di bidang TIK
dengan mengacu
kepada hasil-hasil
pembangunan TIK yang
sudah ada
5. Meningkatkan
ketersediaan sarana
dan prasarana teknologi
dan informasi bagi
masyarakat.
Alternatif Strategi :
Kekuatan dan
Tantangan
1. Mendorong inovasi-
inovasi baru di bidang
TIK seperti
pemanfaatan
teknologi yang ramah
lingkungan dan
berdaya saing tinggi
2. Pembangunan
Warehouse data dan
infrastruktur jaringan
meluas ke sektor
pendidikan,
kesehatan dan
perekonomian.
3. Pembangunan
infrastruktur jaringan
meluas ke sekt;or
pendidikan,
kesehatan dan
perekonomian
4. Memanfaatkan SDM
yang ada untuk
meningkatkan
pengetahuan aparat
dan masyarakat
tentang TIK.
5. Mendorong kegiatan
sosialisasi melalui
media yang ada
kepada berbagai
instansi pemerintah
dan masyarakat agar
bisa lebih proaktif.
91
akses informasi
public
7. Komitmen pimpinan
daerah terhadap
terwujudnya Smart
City tinggi.
6. Meningkatkan kualitas
hak akses masyarakat
terhadap informasi
publik.
7. Meningkatkan
koordinasi dan
kerjasama seluruh OPD
dan semua pemangku
kepentingan guna
mendukung
terwujudnya Smart City.
6. Menyediakan akses
pelayanan data dan
informasi secara
efektif dan efisien
7. Memantapkan
regulasi-regulasi
Teknologi Informasi
dan Komunikasi guna
mendukung
pemerataan akses
data dan informasi
diberbagai sector
8. Mempersiapkan SDM
dan
mensosialisasikan
program Smart City
keseluruh lapisan
masyarakat
KELEMAHAN :
1. Penguasaan
pimpinan terhadap
penggunaan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
masih kurang
2. Terbatasnya
sumber daya
komunikasi dan
informasi
3. Sosialisasi
pemanfaatan
Teknologi Informasi
sebagai alat
memperlancar
pelaksanaan tugas
belum optimal
4. Sebagian besar
aparat pemerintah
Alternatif Strategi :
Kelemahan dan Peluang
1. Mendorong pimpinan
untuk berkomitmen
terhadap pentingnya
pemanfaatan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi;
2. Terbukanya peluang
pengembangan sumber
daya komunikasi dan
informasi;
3. Melakukan
pemanfaatan secara
maksimal peggunaan
sarana dan prasarana
yang ada untuk
mendukung usaha
peningkatan
kesejahteraan
Alternatif Strategi :
Kelemahan dan
tantangan
1. Memberikan
dukungan pimpinan
terhadap
pengembangan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi;
2. Mendorong peran
serta masyarakat
dalam
pengembangan
sumber daya
komunikasi dan
informasi;
3. Membangun
berbagai aplikasi
sistem informasi dan
komunikasi untuk
penyelenggaraan
92
atau masih enggan
memanfaatkan
fasilitas teknologi
dan informasi;
5. Berbagai OPD
memiliki system
aplikasi sendiri-
sendiri
6. Keterbatasan
sumber daya
komunikasi dan
informasi dalam
pembangunan
Smart City
masarakat;
4. Meningkatkan
pengetahuan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi aparat
pemerintah melalui
bimbingan teknis dan
pelatihan.
5. Mensinergikan dan
mengintregasikan
berbagai database
sistem aplikasi
teknologi informasi.
6. Menyediakan akses
informasi yang mudah
dan terjangkau bagi
semua kalangan
7. Menghimpun berbagai
potensi untuk
pembangunan Smart
City
pemerintahan; dan
4. Meningkatkan sarana
dan prasarana
pelatihan yang
handal;
5. Meningkatkan
kemampuan SDM
teknisi dan fasilitas
pendukungnya.
6. Optimalisasi
pengawasan dan
pengendalian
pemanfaatan
teknologi informasi
7. Memaksimalkan
semua potensi yang
ada untuk
membangun Smart
City
93
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tahap penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah serta
pendanaannya merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan
berbagai analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam
bentuk program/kegiatan. Rencana program dan kegiatan disertai
pendanaan indikatif Dinas Kominikasi dan Informatika disajikan pada tabel
berikut:
Capaian Realisasi Rp Realisasi Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21
1 URUSAN WAJIB TERKAIT
PELAYANAN DASAR2.10 Komunikasi dan Informatika
Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan
% 100 0 0 98,81 247.425.100 0 0 0 0 0 0 0 0 Dinas Komunikasi dan
InformatikaDinas Komunikasi dan
Informatika2.10 -
15
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan
Media Massa
Persentase perluasan
infrastruktur jaringan
% 60 60 5.616.010.160 60 7.152.227.400 72 14.068.633.200 75
15.442.130.000
78 16.986.343.000 80 18.684.977.300 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan
Komunikasi dan Informasi
Berkembangnya
Komunikasi, Informasi
dan Media massa
% 80
0 0
96 67.590.000 80 193.200.000 80
60.625.000
80 66.687.500 80 73.356.250 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pembinaan dan Pengembangan
sumber daya komunikasi dan
informasi
Berkembangnya
Komunikasi, Informasi
dan Media massa
% 90
0 0
98 2.344.827.000 90 5.406.975.000 90
4.586.875.000
90 5.045.562.500 90 5.550.118.750 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pengkajian dan Pengembangan
sistem informasi
Berkembangnya
Komunikasi, Informasi
dan Media massa
% 90
0 0
98 4.103.610.400 90 2.826.149.400 90
5.440.830.000
90 5.984.913.000 90 6.583.404.300 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pembinaan dan Pengembangan
Jaringan Komunikasi dan
Informasi
Berkembangnya
Komunikasi, Informasi
dan Media massa
% 90
0 0
97 636.200.000 90 5.145.833.800 90
5.353.800.000
90 5.889.180.000 90 6.478.098.000 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pengendalian sistem keamanan
informasi
Persentase gangguan
informasi yang
tertangani
% 80 0 0 80 0 80 0 80 0 0 0 0 0 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
KodeUrusan, Bidang Urusan,
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal SasaranTujuan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanPerangkat Daerah
Penanggung JawabTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
berkembangnya
layanan Digital
Government
Service (DGS)
Meningkatnya Penyelenggaraan
sistem informasi dan komunikasi
berbasis teknologi sesuai standar
2.10 -
17
Program fasilitasi Peningkatan
SDM bidang komunikasi dan
informasi
Persentase SDM yang
memiliki pengetahuan
dan keterampilan
berbasis TI
% 45 45 71.949.500 46 89.777.000 47 78.062.500 48 90.620.000 49 99.682.000 50 109.650.200 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pelatihan SDM dalam bidang
komunikasi dan informasi
Pelatihan Aparatur
Pemerintah di bidang
Teknologi dan
Informasi
orang 228
0
0 46 89.777.000 238 78.062.500 238 90.620.000 238 99.682.000 238 109.650.200 Dinas Komunikasi dan
Informatika
2.10 -
16
Program pengkajian dan
penelitian bidang informasi dan
komunikasi
Persentase cakupan
layanan informasi yang
bersifat terbuka
% 73
0
0 75 146.435.450 78 1.218.773.200 80 1.371.925.000 82 1.509.117.500 85 1.660.029.250 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pengkajian dan Penelitian
Bidang Informasi dan
Komunikasi
Peningkatan
Penyelenggaraan
Informasi Publik
% 1000
0 0 0 100 143.450.000 100 231.500.000 100 254.650.000 100 280.115.000 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pemberdayaan KID dan PPID Terlaksananya
Kegiatan PPID
% 1000
0 94 50.658.850 100 286.373.200 100 701.375.000 100 771.512.500 100 848.663.750 Dinas Komunikasi dan
InformatikaPengembangan dan
Pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat (KIM)
terlaksananya
Kegiatan Kelompok
Informasi Masyarakat,
Pertunjukan Rakyat di
Kecamatan
% 100
0
0 98 95.776.600 100 788.950.000 100 439.050.000 100 482.955.000 100 531.250.500 Dinas Komunikasi dan
Informatika
2.10 -
18
Program kerjasama informasi
dengan mas media
Persentase
peningkatan
sosialisasi
pembangunan
% 62 62 16.967.500 65 2.212.010.000 67 2.193.493.200 70 2.060.460.000 72 2.266.506.000 75 2.493.156.600 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Penyebarluasan Informasi
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
Penerbitan Buletin
sajada, Peliputan
Dinamika
Pembangunan, Siaran
pers, Dialog interatif,
siaran publikasi di
televisi, Pembuatan
video profil, advertorial,
Sosialisasi cukai,
Sosialisasi Perundang
Undangan.
MASS
MEDIA
9 0 0 9 2.030.865.000 9 1.966.613.000 9
1.865.960.000
9 2.052.556.000 9 2.257.811.600 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Penyebarluasan Informasi
Pembangunan Daerah
Pemeliharaan dan
Penyebarluasan
Informasi Melalui
website dan SMS
center, Radio dan
Televisi
MASS
MEDIA
5 0 0 5 181.145.000 5 226.880.200 5
194.500.000
5 213.950.000 5 235.345.000 Dinas Komunikasi dan
Informatika
2.14 Statistik
Program Penyajian Data
Statistik Daerah
Data statistik acuan
perencanaan
pembangunan daerah
dokumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 200.935.000 7 221.028.500 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Dinas Komunikasi dan
Informatika2.15 Persandian
Meningkatnya Penyelenggaraan
sistem informasi dan komunikasi
berbasis teknologi sesuai standar
Index kualitas
layanan informasi
publik
Meningkatnya indeks kepuasan
masyarakat terhadap
penyelenggaraan informasi publik
berkembangnya
layanan Digital
Government
Service (DGS)
Page 1 of 2
Capaian Realisasi Rp Realisasi Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21
KodeUrusan, Bidang Urusan,
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal SasaranTujuan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanPerangkat Daerah
Penanggung JawabTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
2.15 -
23
Program Peningkatan
Ketertiban dan Keamanan
Persentase gangguan
informasi yang
tertangani
% 0 0 0 80 0 85 0 85 585.433.577 86 643.976.935 87 708.374.628 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pembinaan dan
Pengembangan Bidang
Persandian
% 0 0 0 80 0 0 0 85
346.681.823
86 381.350.005 419.485.006 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pengelolaan dan
Pengembangan Keamanan
Informasi
% 0 0 0 80 0 0 0 85 238.751.754 86 262.626.929 288.889.622 Dinas Komunikasi dan
Informatika
5 PROGRAM/KEGIATAN PADA
SETIAP OPD
Dinas Komunikasi dan
Informatika
2.10 - 1Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Nilai AKIP
(Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah)
Angka 80 80 1.726.304.000 85 591.377.193 88 1.248.364.900 90 1.446.188.657,00 93 1.590.807.523 95 1.749.888.275Dinas Komunikasi dan
Informatika
Penyediaan Jasa,Peralatan dan
Perlengkapan Perkantoran
Kelancaran Tugass
pokok fungsi Kantor% 80 0 79 232.231.892 88 544.590.900 90 782.551.057,00 93 860.806.163 96 946.886.779
Dinas Komunikasi dan
Informatika
Penyediaan Rapat-
Rapat,Koordinasi dan
Konsultasi
Kelancaran Tugass
pokok fungsi Kantor% 90 0 94 345.550.301 88 703.774.000 90 663.637.600,00 93 730.001.360 97 803.001.496
Dinas Komunikasi dan
Informatika
2.10 - 2Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
Persentase
pemenuhan sarana
dan prasarana
% 80 90 2.900.964.594 85 4.005.332.401 88 714.755.000 90 773.450.000 93 850.795.000 98 935.874.500Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Kelancaran Tugass
pokok fungsi Kantor% 90 0 98 3.718.603.200 89 500.950.000 91 446.400.000 93 491.040.000 99 540.144.000
Dinas Komunikasi dan
Informatika
Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Operasional
Kelancaran Tugass
pokok fungsi KantorUNIT 12 0 12 103.904.201 12 213.805.000 12 327.050.000 12 359.755.000 12 395.730.500
Dinas Komunikasi dan
Informatika
2.10 - 6
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Nilai Evaluasi Kinerja Angka 0 0 0 70 0 75 39.040.000 78 73.700.000 80 81.070.000 81 89.177.000
Dinas Komunikasi dan
Informatika
Penyusunan laporan capaian
kinerja dan ihtisar realisasi
kinerja SKPD
Kelancaran Tugass
pokok fungsi Kantor% 70 0 75 39.040.000 78 73.700.000 80 81.070.000 81 89.177.000
Dinas Komunikasi dan
Informatika
T O T A L (Rp.) 10.332.195.754 14.446.864.544 19.561.122.000 21.843.907.234 24.229.232.957 26.652.156.253
Peningkatan
Capaian Kinerja
OPD
Nilai AKIP
berkembangnya
layanan Digital
Government
Service (DGS)
Meningkatnya Penyelenggaraan
sistem informasi dan komunikasi
berbasis teknologi sesuai standar
Page 2 of 2
94
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika dalam 5 tahun mendatang sebagi komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2016-2021. Indikator
kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
No Indikator
Kinerja
Realisasi
Indikator
Kinerja
Target Indikator Kinerja
Kondisi
Kinerja
pada Akhir
Periode
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Persentase
OPD yang
menerapkan
Layanan
Unggulan
Digital
Government
Services
(DGS)
- 70.33 75 80 85 90 90
Index
kualitas - 70.23 77 80 83 85 85
95
layanan
informasi
publik
VIII - 96
BAB VIII
PENUTUP
Perubahan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun
2016-2021 merupakan perubahan dokumen perencanaan Dinas
Komunikasi dan Informatika yang disusun sesui dengan tugas dan fungsi
perencanaan Dinas Komunikasi dan Informatika serta berpedoman pada
Perubahan RPJMD Tahun 2016-2021. Perubahan Renstra Dinas
Komunikasi dan Informatika Tahun 2016-2021 akan menjadi pedoman
Dinas Komunikasi dan Informatika dalam dalam menyusun Renja Dinas
Komunikasi dan Informatika Tahun 2019, 2020, dan 2021.
Rencana Strategis ini, merupakan suatu pedoman dalam
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat
meningkatkan kinerja instansi, sehingga langkah untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik dan mengedepankan transparansi akuntabilitas
dapat dicapai. Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut diperlukan
adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai, kualitas dan
kuantitas sumber daya apatur dan ketersediaan anggaran serta adanya
komitmen personil Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul
serta segenap stakehoders di Dinas Komunikasi dan Informatika. Dengan
komitmen yang telah ditetapkan bersama, Rencana Strategis selanjutnya
harus dijadikan pedoman dan acuan dalam menyususun rencana yang
lebih rinci dan operasional yaitu Rencana Kerja Tahunan Dinas
Komunikasi dan Informatika.
Selain sebagai pedoman atau acuan kinerja, Renstra juga
digunakan sebagai tolok ukur dalam pertanggungjawaban kinerja Dinas
Komunikasi dan Informatika yang diimplementasikan melalui akuntabilitas
penyelenggaraan tugas, yang mengandung pengertian, bahwa
hasil dari setiap kegiatan dapat dipertanggungjawabkan sesuai
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
VIII - 97
Yang menjadi poin penting dari Dinas Komunikasi dan Informatika
yakni, Pemerintah Kabupaten Bantul mencanangkan bahwa “e-
Government merupakan salah satu pengungkit percepatan reformasi
birokrasi”. Melalui e-Government akan menjamin terjalinnya hubungan
yang efektif, efisien, akuntabel, bersih dan transparan antara Pemerintah
dengan Pemerintah Daerah antar Pemerintah Daerah, Pemerintah
Daerah dengan masyarakat serta Pemerintah Daerah dengan pelaku
bisnis. Terjalinnya sistem yang baik antara Pemerintah Daerah dengan
masyarakat tersebut merupakan salah satu modal utama dalam
mewujudkan Pemerintahan yang baik atau “good governance” untuk
menuju terciptanya Bantul Smart City
Dalam mewujudkan Bantul Smart City ada 3 kunci utama yang
harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah, diantaranya adalah :
1. Konektifitas (connecting)
Merupakan upaya untuk menghubungkan komunikasi dari berbagai
sumber, baik masyarakat umum, OPD yang melakukan pelayanan
langsung maupun tak langsung kepada publik dan antar sesama
stakeholder. Untuk mewujudkan ini diperlukan penyediaan
infrastruktur jaringan, hardware, warehouse data, Server, Hotspot
area, pusat pengelolaan dan pengendalian jaringan, Aplikasi layanan
digital, serta SDM yang mempunyai kompetensi terhadap
pengembangan TIK. Infrastruktur ini merupakan prasarana utama
untuk bisa mengembangkan komunikasi dan informasi antar sesama
stakeholder.
2. Monitoring
Merupakan upaya Pemerintah Daerah untuk melakukan pemantauan
terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh OPD pengampu, agar
cepat tanggap terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di suatu obyek
tertentu. Diperlukan perangkat kamera pemantau di beberapa titik
lokasi yang dianggap perlu dan rawan terhadap gangguan keamanan
VIII - 98
yang langsung terhubung dengan command center /pusat
pengendalian agar pemerintah bisa langsung bertindak.
3. Controling
Merupakan cara untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
baik dalam hal pelayanan kesehatan, perijinan, pendidikan, area
wisata dan pengawasan tempat strategis yang digunakan oleh
masyarakat. Hal ini dapat dievaluasi dari rekaman kejadian secara
real time yang ada di command center, untuk melakukan evaluasi dan
pengawasan baik internal maupun eksternal terhadap sistem yang
sedang berjalan dan untuk kepentingan pengambilan keputusan
pimpinan.
Disamping 3 kunci utama ini, masih diperlukan peningkatan pemahaman
dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan Teknologi
informasi secara konstruktif diberbagai lini kehidupan, demi mewujudkan
masyarakat yang makmur, sesuai dengan maka visi dan misi Pemerintah
Kabupaten Bantul.