Download - Pneumonia Pada Bayi
DR.Dr.Tb. Rachmat Sentika, Sp.A, MARS
Terjadinya peradangan pada salah satu atau kedua organ paru yang di sebabkan oleh infeksi
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang mengenai bagian paru (jaringan alveoli) (DepKes RI, 2004)
Peradangan tersebut mengakibatkan jaringan pada
paru terisi oleh cairan dan banyak menimbulkan
kematian serta abses paru
Ditandai dengan adanya pelebaran cuping hidung,
ronki, dan retraksi dinding dada (chest indrawing)
Pembagian menurut anatomi : Pneumonia lobaris Pneumonia lobularis (Bronkopneumonia) Pneumonia interstitialis (Bronkiolitis)
Umur
Riwayat BBLR
Pemberian ASI
Status Gizi
Status Imunisasi
Defisiensi Vitamin A
Bakteri (paling sering menyebabkan
pneumonia pada orang dewasa) :
Staphylococcus aureus
Legionella
Hemophillus influenzae
Virus Virus influenzae Chicken pox (cacar air)
Mycoplasma pneumoniae (organisme yang mirip bakteri)
Jamur Aspergilus Histoplasma
Aspirasi (makanan, amnion dsb)
Suatu penyakit infeksi pernapasan dapat terjadi akibat
adanya serangan agen infeksius yang bertransmisi atau
di tularkan melalui udara. Pada dasarnya agen infeksius
memasuki saluran pernapasan melalui berbagai cara
seperti inhalasi (melaui udara), hematogen (melaui
darah), ataupun dengan aspirasi langsung ke dalam
saluran tracheobronchial. Pada kasus pneumonia,
mikroorganisme biasanya masuk melalui inhalasi dan
aspirasi.
Pneumonia merupakan manifestasi dari rendahnya daya tahan tubuh seseorang akibat adanya peningkatan kuman patogen seperti bakteri yang menyerang saluran pernapasan
Kesulitan dan sakit pada saat bernapas nyeri pleuritik, nafas dangkal dan mendengkur, tachipneu
Bunyi nafas di atas area yang mengalami konsolidasi mengecil, kemudian menjadi hilang
Ronchi Gerakan dada tidak simetris Menggigil dan demam 38,8’C sampai 41,1’C
Anoreksia Malaise Batuk kental, produktif : sputum kuning
kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau berkarat
Gelisah Sianosis Usia 3 bulan di ikuti dengan penyakit
pendahulu seperti otitis media, konjungtivitis, laringitis, dan faringitis
Kelompok Umur Kriteria Pneumonia Gejala Klinis
2 bulan - <5 tahun Batuk bukan Pneumonia
Tidak ada napas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah
Pneumonia Adanya napas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Pneumonia Berat Adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
< 2 bulan Bukan Pneumonia Tidak ada napas cepat dan tidak ada tarikan dinding bagian bawah ke dalam yang kuat
Pneumonia Berat Adanya napas cepat dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang kuat
PneumothoraxUdara dari alveolus yang pecah di sebabkan karena sumbatan atau peradangan di saluran bronkioli yang membuat udara bisa masuk namun tidak bisa keluar. Lambat laun alveolus menjadi penuh sehingga tak kuat menampung udara dan pecah
Empiema (peradangan di paru)Peradangan terjadi karena kuman atau bakteri berhasil di lokalisasi oleh pertahanan tubuh namun tidak dapat di basmi akhirnya muncul nanah dan mengumpul di antara paru paru dan dinding dada
Tahun 1997, pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan manajemen tatalaksana baru yaitu MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) yang terintegrasi dan di terapkan sebagai acuan program penanggulangan ISPA pneumonia di pelayanan kesehatan dasar
Pemeriksaan Penentuan ada tidaknya bahaya Penentuan klasifikasi penyakit Pengobatan dan tindakan
Antibiotika Kotrimoksazole (4mg/Kg/BB), diberikan 2x sehari
selama 3 hari Amoksisilin (25mg/Kg/BB), diberikan 2x sehari
selama 3 hari
Edukasi : Anjurkan pemberian makan yang cukup Jika keadaan anak makin memburuk (tidak bisa
minum atau menyusu) segera ke RS
Jika dalam 2 hari setelah pengobatan, pernapasan anak membaik (melambat), demam berkurang, nafsu makan membaik Lanjutkan pengobatan
Jika frekuensi napas, demam, dan nafsu makan tidak ada perubahan ganti AB
Jika ada tanda Pneumonia Berat Segera ke RS