Download - ppt.komplemen klpk7
KOMPLEMEN
KOMPLEMEN enzim serum yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi
partikel antigen dan menimbulkan kerusakan membran patogen.
molekul dari sistem imun nonspesifik yang larut dalam keadaan tidak aktif, tetapi setiap waktu dapat diaktifkan oleh berbagai bahan seperti antigen, liposakarida bakteri dan sebagainya.
Terdapat dua cara pengaktifan system komplemen yaitu:
1. Cara pertama merupakan bagian dari respon imun nonspesifik (respon imunitas alamiah), dimana baik antibodi maupun reseptor sel T tidak bekerja.
2. Cara kedua merupakan bagian dari respon imun spesifik, dimana antibodi (IgG atau IgM) berikatan dengan antigen di permukaan sel. Hal ini akan membuat regio Fc di antibodi mengaktifkan komplemen(3).
Terdapat 3 cara umum, dimana sistem komplemen merupakan pelindung :
1. Pada tahap awal menstimulasi respon peradangan.
2. Tahap pertengahan melepaskan senyawa yang menarik sel fagosit
dan membuatnya sangat aktif.
3. Sekali diaktifkan, sistem komplemen menghasilkan
perakitan dari kompleks litik yang menyebabkan lisis
suatu mikroorganisme yang
masuk(3).
KOMPLEMEN BEKERJA DENGAN 3 CARA(3)
Classical Pathway
Merupakan reaksi komplemen yang aktif saat antibody berikatan dengan C1qrs. Reaksi ini dimulai dari pengaktifan komplemen C1qrs oleh komleks antigen-antibodi. Komplemen C1qrs kemudian diikat oleh Fc imunoglobulin yang kemudian mengaktifkan C2 dan C4, lalu mengaktifkan C3 dan seterusnya
C1qrs meningkatkan permeabilitas
vaskularC8 – 9
Melepas sitolisin
yang melisiskan
sel
C5-6-7 untuk
kemotaksis
C3a kemotaksis anafilotoksin
dan C3b opsonin dan
adherens imun
C4a anafilotoksin lemah dan C4b untuk opsonisasi
C2 untuk aktivasi
kinin
Lectin Pathway
Merupakan reaksi komplemen yang diaktifkan oleh MBL (Manosa Binding Lectin) mengikat patogen secara langsung, sehingga langsung mengaktifkan C3 yang merupakan komplemen kunci dalam pengaktifan komplemen.
Alternative Pathway
Merupakan reaksi komplemen yang diaktifkan langsung oleh C3.
Merupakan komponen tidak stabil yang dapat memecah secara spontan tanpa melalui tahap C1, C2 dan C4 .
C3 memiliki kemampuan untuk memecahkan diri secara spontan pada dinding sel pathogen jika ada pathogen masuk dan mengaktifkan lebih banyak komplemen untuk mengatasi infeksi.
Walaupun aktivasi system komplemen dapat terjadi melalui 3 cara, namun semua
jalur berakhir dengan produksi C3b
C3b menimbulkan fase lambat aktivasi komplemen yaitu produksi peptide yang
merangsang inflamasi C5a dan polimerasi C9 untuk keperluan lisis sel antigen atau
MAC (Membrane Attack Complex)
FUNGSI KOMPLEMEN(1)
1. INFLAMASI
Dalam proses inflamasi ada 3 hal yang terjadi yaitu:
peningkatan pasokan darah ke tempat benda asing dan mikroorganisme atau jaringan yang rusak, atas pengaruh anafilotoksin (C3a, C4a, C5a).
peningkatan permeabilitas kapiler yang ditimbulkan oleh pengerutan sel endotel yang memungkinkan molekul yang lebih besar bergerak keluar pembuluh darah menuju antigen (diapedesis).
Selanjutnya leukosit, terutama fagosit polimorfonuklear danmonosit dikerahkan dari sirkulasi dan bergrak menuju antigen.
2. OPSONISASI DAN FAGOSITOSIS
memicu fagositosis antigen dengan bantuan C3b dan C4b yang memiliki sifat opsonisasi sehingga fagositosis dapat terjadi dengan mudah.
3. KEMOKIN
yang menarik dan mengerahkan sel-sel fagosit. C3a merupakan molekul, C5a dan C5-6-7 bekerja sebagai kemoatraktan yang mengerahkan sel-sel fagosit mono maupun polinuklear ke tempat infeksi.
4. LISIS OSMOTIK BAKTERI
aktivasi komplemen yang terjadi di permukaan sel bakteri akan membentuk MAC dan menimbulkan lisis osmotic sel atau bakteri. Dengan C5-C6 mengaktifkan enzim yang membuat C7-C9 memasuki membrane plasma sel sasaran. C9 akan menimbulkan lubang-lubang kecil dalam membrane plasma dan mematikan sel.
CARA KERJA KOMPLEMEN(3)
Komplemen bekerja dalam 3 cara untuk menghadapi patogen yang masuk, yaitu:
1. Membrane Attack Complex, merupakan cara dimana komplemen membentuk polimer yang mengikat dinding sel patogen dan membuat lubang pada dinding sel tersebut.
2. Anaphylotoxins, merupakan fragmen molekul berat rendah seperti C3a yang berfungsi meningkatkan permeabilitas pembuluh darah sehingga mudah menjangkau daerah infeksi.
3. Komponen komplemen lain tetap tinggal bersama patogen yang merangsang reaksi dan bertindak sebagai penghubung antara patogen dan sel yang memiliki reseptor komplemen.
Setiap pelepasan mediator komplemen, terdapat mekanisme tubuh yaitu regulator agar reaksi yang terjadi tidak berlangsung terus menerus yang dapat berlanjut ke kerusakan jaringan host.
Contoh dari beberapa regulator komplemen adalah penyekat esterase C1 (C1 INH), penyekat esterase C3b, inaktivator anafilatoksin dan penyekat C4b.
Defisiensi komplemen jarang terjadi namun membawa pengaruh buruk untuk tubuh dan gejalanya tergantung pada lokasi defek(5):
DEFISIENSI PENYAKIT
C1 INH Angiodem herediter
C2 dan C4 Penyakit kompleks imun
(SLE)
C3 Infeksi bakteri sulit
sembuh
C5-C9 Infeksi bakteri sulit lisis
KESIMPULAN
Pengikatan antibodi-antigen terkadang tidak menghasilkan efek yang diinginkan hingga teraktifkan mekanisme efektor seperti komplemen. Mekanisme komplemen teraktifkan dengan beberapa cara yaitu: classical, lectin dan alternative pathway. Walaupun ketiga cara tersebut berbeda pada proses pengaktifannya, tapi ketiganya menuju pada pengaktifan komplemen kunci yang sama yaitu C3 dan C5. Baik kelebihan dan kekurangan komplemen dapat membuat masalah pada tubuh. Sehingga terdapat regulator yang mencegah komplemen bertindak berlebihan yang malah melukai jaringan tubuh seperti C1 inhibitor. Defisiensi komplemen juga dapat membuat masalah pada imunitas manusia karena fungsi komplemen yang berperan penting dalam mengatasi masalah infeksi pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baratawidjaja, Karnen Garna. Imunologi Dasar. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2000.
2. Rintoko B. Reasearch Health& Medicine. Fungsi Utama Sistem Imun Spesifik dan Jalur Komplemen yang Berperan. Availaible at: http://www.scribd.com/doc/15566317/Fungsi-Utama-Sistem-Imun-Spesifik-Seluler-Dan-Jalur-Komplemen-Yang-Berperan. Accessed July 22, 2010.
3. Hellbert M. Flesh and Bones of Immunology. Elsevier. Spain. 2006
4. The Complement System. Availaible at: http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/C/Complement.html. Accessed July 22, 2010.
THANK YOU