Download - Psikologi maslow
PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW
Oleh :Yuli Darwati,M.Si
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN:
Fakta : Psikologi lebih banyak memikirkan kelemahan-kelemahan manusia.
Pertanyaan : Dimanakah psikologi yang berbicara tentang kegembiraan, cinta dan kesejahteraan?
PRINSIP DAN KONSEP DASAR Setiap manusia (setiap bayi yang lahir)
terdapat kemauan yang aktif kearah kesehatan, impuls ke arah pertumbuhan / aktualisasi potensi-potensi manusia.
Orang-orang memiliki kodrat bawaan baik Perkembangan yang sehat hanya
mungkin dalam lingkungan yang sehat. Jika lingkungan menekan, individu akan
berkembang menjadi neurotik. Manusia memiliki dua kebutuhan dasar:
Deficiency needs dan Meta Needs (Self Actualization).
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DASAR (DEFICIENCY NEEDS): Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti:
rasa lapar, haus, oksigen, dan seks. Kebutuhan akan rasa aman, meliputi :
kebutuhan akan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhan untuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.
SIFAT-SIFAT KEBUTUHAN DASAR: Ketiadaannya menimbulkan penyakit. Keberadaannya mencegah timbulnya
penyakit. Pemulihannya menyembuhkan penyakit. Dalam situasi tertentu yang sangat
kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan fisiologis akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain.
Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
META NEEDS : Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow
telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needs tidak bersifat hirarkhis. Meta needs merupakan pembawaan manusia
sebagaimana basic needs. Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang
mengalami metapatologi.
META NEEDS :
Kebenaran Kebaikan Keindahan Kesatuan Transendensi-dikotomi Penuh energi Keunikan individualitas Kesempurnaan Keperluan Penyelesaian, penghabisan Keadilan Kesederhanaan Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia Kesanggupan untuk berdiri sendiri Penuh arti
METAPATOLOGI KEBENARAN:
Ketidakpercayaan Sinisme Skeptisme
METAPATOLOGI KEBAIKAN:
Kebencian Penolakan Kejijikan Kepercayaan hanya pada diri sendiri dan
untuk diri.
METAPATOLOGI KEINDAHAN:
Kekasaran Kegelisahan Kehilangan selera Rasa suram.
METAPATOLOGI KESATUAN:
Disintegrasi
METAPATOLOGI TRANSENDENSI DIKOTOMI: Pikiran hitam putih Pikiran salah satu dari dua, Pandangan sederhana tentang kehidupan
METAPATOLOGI PENUH ENERGI:
Mati Menjadi robot Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan Kehilangan emosi dan semangat dalam
kehidupan. Kekosongan pengalaman
METAPATOLOGI KEUNIKAN INDIVIDUALITAS:
Kehilangan perasaan diri Perasaan diri sendiri yang dapat berubah-ubah
atau anonim.
METAPATOLOGI KESEMPURNAAN:
Keputusasaan. Tidak bisa bekerja apa-apa
METAPATOLOGI PENYELESAIAN:
Ketidaklengkapan, Keputusan Berhenti berjuang Menanggulangi
METAPATOLOGI KEPERLUAN:
Kacau balau Tidak dapat diramalkan
METAPATOLOGI KEADILAN: Kemarahan Sinisme Ketidakpercayaan Pelanggaran hukum Sama sekali mementingkan diri sendiri Ketidakamanan Ketidakwaspadaan Perlu berhati-hati
METAPATOLOGI KESEDERHANAAN:
Terlalu kompleks Kekacauan Kebingungan Kehilangan orientasi
METAPATOLOGI KEKAYAAN:
Depresi Gelisah Kehilangan tenaga, Kelelahan Tegangan Kecanggungan Kejanggalan kekuan
METAPATOLOGI KEJENAKAAN:
Keseraman Depresi Keadaan tidak jenaka Paranoid Kehilangan semangat dalam kehidupan kesedihan
METAPATOLOGI KESANGGUPAN UNTUK BERDIRI SENDIRI:
Tanggung jawab diberikan kepada orang lain.
METAPATOLOGI PENUH ARTI :
Tidak berarti Putus asa Hidup sia-sia
AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri adalah tujuan yang tidak pernah dapat dicapai sepenuhnya karena gerakan ke arah aktualisasi tidak otomatis dan mudah.
MENGAPA DEMIKIAN?
Aktualisasi memerlukan prasyarat yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitu defeciency needs.
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah yang paling lemah (jauh lebih lemah dari basic needs), sehingga dapat dengan lebih mudah dikuasai oleh kebiasaan, tekanan, kebudayaan, dan sikap yang salah terhadap aktualisasi diri.
LANJUT……
Orang –orang sering takut untuk mengetahui diri sendiri, yang sebenarnya penting untuk aktualisasi diri.
Aktualisasi diri pada umumnya memerlukan lingkungan di mana seseorang bebas untuk mengunkapkan dirinya, untuk menjelajah, untuk memilih perilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dan kejujuran.
CIRI-CIRI ORANG YANG MELAKUKAN AKTUALISASI DIRI:
Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.
Mampu menerima diri sendiri dan orang lain. Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran. Berfokus pada masalah. Kebutuhan akan privasi dan independensi. Berfungsi secara otonom. Apresiasi yang senantiasa segar. Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang
mendalam Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap
sesama manusia.
LANJUT……. Perasaan empati dan afeksi yang kuat
terhadap sesama manusia. Hubungan antar pribadi. Struktur watak demokratis. Membedakan antara sarana dan tujuan,
antara baik dan buruk. Kreativitas. Resistensi terhadap inkulturasi
PENGALAMAN-PENGALAMAN MISTIK ATAU PUNCAK (PEAK AND MYSTICAL EXPERIENCE):
Ada waktu-waktu di mana orang yang aktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglaman keagamaan yang mendalam.
Selama masa ini, diri mereka dilampau dan digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang tak dapat diselesaikan.
LANJUT…..
Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehat supernormal (peaker/trancender) dan sehat super-super (non peaker/non trancender)
Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dan kualitas pengalaman puncak yang transenden.
Peaker memiliki banyakpuncak yang berintensitas kuat, dan non peaker memiliki puncak lebih sedikit dan lebih ringan.
LANJUT….. Non peaker cenderung menjadi orang-orang yang
praktis, berienteraksi dengan dunia secara lebih efektif dan kurang dengan dunia B-living yang lebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin dunia untuk maksud-maksud baik.
Peakers lebih hidup dalam dunia B-living dan memiliki pengalaman puncak yang memberiukan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dan saleh, lebih tanggap terhadap keindahan dan kemungkinan besar menjadi pembaharu atau penemu-penemu.
Akan tetapi tidak semua peakers adalah seniman atau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers di kalangan pendidik, politisi, atau pemimpin perusahaan.