Download - Rangkuman KIE UAS
1) R/ Augmentin sirup 150 mL, Signa : Sehari 3x1 sendok obat , Pro : Anak A
Analisa Meode PAM :
Problem : - Tujuan kombinasi apakah pasien membutuhkan? Resiko tinggi, harga obat mahal, Penggunaan Antibiotik,
Stabilitas penyimpanan , Eso: reaksi Alergi, Es GI
Action:- 3 prime question : bagaimanakah penjelasan dokter mengenai obat anda? Tujuan
pemakaian,menganalisa apakah pasien membutuhkan terapi kombinasi antibiotik- Obat diminum setiap hari 3x1 sendok obat digunakan sampai habis dlm 10 hari - Kocok dahulu sebelum digunakan - Simpan obat dlm lemari es/ tempat sejuk, obat tidak digunakan lagi setelah 10 hari
Monitoring :- Suhu tubuh - cek suhu penyimpanan - rasa badan enak dlm 2 hari – jika diare > 3 hari hentikan obat- Timbulnya gejala alergi
2) R/ glibenklamid 5 mg no.14 signa : sehari 1x1, pro : Bapak B
Analisis Metode PAM :
Problem : ( obat Diabetes melitus ) - single dose, - Penggunaan obat kontinue ( untuk pemeliharaan kadar glukosa dlam darah tetap normal/
mendekati normal, - Tidak boleh lupa menggunakan obat, - Pemeriksaan Rutin pada dokter
Action :- Obat dimakan bersama sarapan , - Bila sakit hubungi dokter untuk menyesuaikan dosis - Pelihara kaki, cegah terjadinya luka, - lakukan terapi non farmakologi: diet, olahraga , - perhatikan gejala
hipo dan hiperglikemia.
Monitoring : - Monitor kadar gula - Cek mata, ginjal, organ lain teratur
3) R/ Digoxin 0,125 mg No.30 , Signa : Sehari 1x1 tablet ,
R/ Furosemid 40 mg No.30, signa : 1x1 tablet , Pro : Ibu
Analisa Meode PAM :
Problem :
- Obat jantung , diuresis, interaksi obat,
Action:
- 3 prime question : bagaimanakah penjelasan dokter mengenai obat anda? Tujuan
pemakaian,menganalisa apakah pasien membutuhkan terapi kombinasi , diminum pagi hari, - digoksin
sblm makan ,- furosemid sesudah makan beri selang waktu.
Monitoring :
- Memeriksa EKG - Kadar kalium
2) R/ Hidrokartison 1% cream 60 mg no.14 signa : dipkai pd kulit gatal , pro : Bapak B
Analisis Metode PAM :
Problem :
- Jumlah obat besar, - Cara pemakaian, - pencegahan Alergi.
Action :
- 3 prime question ,- obat jumlah besar : Alergi luas/ pemakaian jangka panjang, - pencegahan alergi :
menanyakan penyebab alergi dan menyarankan untuk menghindari, - cara pemakaian : kulit dibersihkan
dan dikeringkan oleh tipis ditempat yg gatal.
Monitoring :
- Sembuhnya alergi , hilangnya gatal,
5) R/ Cimetidin 200 mg 10 tablet , Signa : Sehari 3x1 tablet ,
R/ Antasida 10 tablet, signa : 3x1 tablet ,
R/ Asam mefenamat 500 mg 10 tablet Pro : Bpa E
Analisa Meode PAM :
Problem :
- Kombinasi obat irasional
Action:
- Asmef diganti analgetik lain
Monitoring :
- Hilangnya nyeri
2) R/ Fenitoin cap 100 mg signa : 2x1 , pro : Nona F
Analisis Metode PAM :
Problem :
- Tujuan pengobatan epilepsi / relaksasi otot mata , - indeks terapi obat sempit, - pengaruh obat pada
kehamilan.
Action :
- 3 prime question ,- keluhan pasien apa? - indeks terapi sempit , obat harus diminum teratur, jika tidak
efektivitas tidak optimal , dosis baru di tingkatkan, efek toksik meningkat. Capsul ditelan utuh jgn
dibuka/kunyah/hancur
Monitoring :
- Dosis pemeliharaan (untuk menghindari kekejangan. Tidak boleh untuk wanita hamil( bersifat teratogenik)
7) R/ Sucralfat 30, Signa : Sehari 3x1 tablet ,
R/ Cyprofloxacin 10 tablet, signa : 2x1 tablet ,
R/ Zegace 10 tablet , signa : 1x1 Pro : Bpa E
Analisa Meode PAM :
Problem :
- Sucralfat dapat menurunkan cyprofloxacin, - zegace menurunkan efek cyprofloxacin, - pemakaian obat, -
polifarmasi, - terjadinya resistensi, cipro menyebabkan mual.
Action:
- ciprofloxacin sebelum makan absorpsi mundur 1 jam, jeda 12 jam harus dihabiskan , - pemakaian obat di pisah
selang waktu 2 jam. Untuk membantu pemulihan pasien dianjurkan makan teratur , bila terjadi ESO sperti mual,
muntah, diare, sakit perut harap segera hubungi dokter.
Monitoring :
- Jadwal minum obat , - zegace vitamin dan mineral ( vit B1,B6,C, As. Folat)
7) R/ Captropil 25 mg 20 tablet signa : 2x1 , pro : Nona F
Analisis Metode PAM :
Problem :
- Pemakaian obat diuretik, - efek samping Hipotensi, - Dosis awal 12,5 mg 2x sehari,- tidak boleh untuk wanita
hamil. Es batuk.
Action :
- Minum sblm makan, - apakah ada obat diuretik lain dirumah,- apakah sdh biasa minum obat ini, - diminum pd saat
perut kosong ( jika sesudah makan absorpsi berkurang 25%.
Monitoring :
- Fungsi ginjal, - cek tekanan darah teratur, jika di indikasikan hipertensi.
7) R/ Allupurinol 100 mg 30 tablet , Signa : Sehari 1x1 tablet ,
Analisa Meode PAM :
Problem :
- Fungsi allupurinol, - interaksi obat
Action:
- Allupurinol : pemeliharaan asam urat, tidak boleh berhenti tanpa arahan dr dokter , - tdk digunakan pd
serangan pertama, - interaksi dg vit.C , - bnyk mnum dan kurangi knsumsi mknan purin, - dosis obat kecil,
kadar asam urat tdk terlalu tinggi.
Monitoring :
- Kadar Asam Urat
7) R/ Captropil 25 mg 20 tablet signa : 2x1 , pro : Nona F
Analisis Metode PAM :
Problem :
- Pemakaian obat diuretik, - efek samping Hipotensi, - Dosis awal 12,5 mg 2x sehari,- tidak boleh untuk
wanita hamil.
Action :
- Minum sblm makan, - apakah ada obat diuretik lain dirumah,- apakah sdh biasa minum obat ini, - diminum
pd saat perut kosong ( jika sesudah makan absorpsi berkurang 25%.
Monitoring :
- Fungsi ginjal, - cek tekanan darah teratur, Es batuk.
5 perbedaan antara patient compliance dan Adherence Compliance : - Pasien mengikuti anjuran staf kesehatan - Dasarnya : pendekatan kepatuhan - Pasien tdk mengetahui cara memakai obat yg benar- Bila tidak patuh – kesalahan pada pasien- Pasien tdk termotivasi• Adherence :- Sasaran pengobatan dinegoisasikan antara pasien dan staf kesehatan- Jika terjadi kegagalan terapi merupakan kegagalan bersama- Otomoni pasien dihormati- Dokter ahli dlm diagnosa dan obat, pasien ahli dlm aktivitas sehari-hari prilaku utk
kesembuhan- Pasien termotivasi untuk sembuh.
5 Tingkat kesiapan Pasien adherence :
- Precomtemplation : Tidak menyadari adanya masalah kesehatan- Contemplation : mulai sadar ada masalah kesehatan - Preparation : peduli terhadap kesehatan, berniat untuk berubah- Action : merubah sikap untuk mencapai tujuan - Maintenance : terus dengan sikap menjaga kesehatan
Tujuan dari pertanyaan 3 primes question :- Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan pasien mengenai obat yg diberikan dari
dokter dan apakah pasien sudah memahami penyakit dan obat yg diberikan. Harapan yang di dapat setelah meminum obat, apa yg harus di waspadai , apa kemungkinan efek samping.
- Apt meminta pernyataan pasien ttg penjelasan dokter, klo sekiranya sdh lengkap informasi, maka obat dot langsung diberikan, apabila pasien sdh memahami ttg harapan setelah minum obat pasti pasien akan mematuhi dan tidak melanggar minum obat.
- Contoh obat : - Allupurinol : frekuensi gout attack meningkat pd 3-6 bulan pertama dan tidak dipakai pada
saat serangan saja tetapi untuk menghindarkan dari serangan.- TBC : dalam wktu sebulan pasien sudah merasa sehat tapi harus meneruskan
pengobatan.
Hubungan antara Counseling dan Pharm Care :
Apoteker mengadakan konseling yg merupakan komponen dr pharmaceutical care dan hrs bertujuan pd peningkatan hasil terapi pengobatan dg memaksimalkan penggunaan yg sesuai dg tujuan pengobatan . Tujuan utama konseling adalah bukan semata pd mencari keuntungan manusiawi dan terapi tetapi jg untuk keefektifan biaya.
Konseling adalah proses dua arah untuk dpt memberikan konseling dg baik dibutuhkan keterampilan berkomunikasi .resep yg ditulis oleh dokter akan dilayani oleh Apt hal ini merpakan kesempatan baik untuk dpt berperan dlm meningkatkan kualitas hidup pasien dg menjalankan pharm care. Harapanya adalah makin terlibat pasien dlm pengobatan maka akan tercapai perbaikan kesehatan lebih tinggi.dan memberikan konseling diharapkan pasien lebih taat mengikuti instruksi shg dpt tercapai kesembuhan diharapkan pasien lebih taat mengikuti instruksi shg dpt tercapai kesembuhan.
Fenomena Gunung Es :
Mengenai keluhan pasien kpd Apt, semula hanya mengetahui permukaan saja sehingga seorang Apt harus melakukan observasi lebih jauh kpd pasien agar mengetahui gejala penyakit yg dideritanya dan dapat memberikan obat yg sesuai
Contoh biaya yg harus di pikul pasien karena ketidaktaatan pasien dlm mengikuti dokter :
Intangible cost : keluarga mengurus yang sakit
Direct non medical cost : onkos, transport, makan
Opportunity cost : kesempatan ada uang/ Uang yg seharusnya lebih terpakai utk biaya sakit.
Direct medical cost : sewa kamar, beli obat
Indirect non medical cost : upah bilang akibat sakit.
Yg dilakukan Apt saat review resep :- Menyesuaikan antara obat yg dibuat dgn resep dokter - Meneliti kelengkapan resep ( nama pasien, umur,)- Meneliti keseuaian resep, farmasetik, klinik.
Phramcare proses – data – assessment – DRP – dibgi 2 – konseling dan dokter
R/ Dexyclav syr 1 3 x ½ cth, Paracetamol syr 1 3 x 1 cth
Pasien 5 tahun, 17 kg• dexyclav : per 5 ml sirup forte: amoxycillin 250 mg dan K klavulanat 62,5 mg.• Kombinasi amoksisilin/kalium klavulanat (A/KV) diindikasikan sebagai obat alternatif untuk
berbagai infeksi oleh jenis bakteri gram positif dan negatif. • Obat ini diindikasikan untuk infeksi berikut: infeksi akut pada telinga, hidung dan tenggorokan,
infeksi ringan pada saluran nafas bawah oleh H influenzae. Infeksi saluran kemih berulang pada anak dan dewasa oleh E.coli
• Efek samping yang paling timbul adalah diare, terutama pada dosis KV > 250 mg, Gangguan GI Mual , Muntah, Kandidiasis, Urtikaria, Ruam eritematosa, Hepatitis ringan, Ikterik kolestatik
• Kontra indikasi : Hipersensitif penisilin, Bayi yang lahir dari ibu hipersensitif penisilin• Peringatan : Gangguan ginjal sedang sampai dengan berat, Hamil tri semester pertama.• Paracetamol : Indikasi : meredakan nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam yang
penyertai flu dan setelah imunisasi. Kontraindikasi: Disfungsi hati dan ginjal • Interaksi : Pada dosis tinggi dapat memperkuat efek anti koagulansia, dan pada dosis biasa tidak
interaktif, masa paruh kloramfenikol dapat sangat diperpanjang. Kombinasi dengan obat AIDS zidovudin meningkatkan resiko akan neurtopenia
• Problem : Analgetik, Antipiretik, Antibiotik• Action : Paracetamol dapat diminum sebelum makan ataupun sesudah makan, Paracetamol
diminum sampai gejala hilang, Dexyclav dapat diberikan kapan saja, Dexyclav paling baik diberikan pada saat mulai makan agar dapat diabsorbsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI
• Monitoring : Paracetamol diminum bila timbul gejala seperti panas, Dexyclav diminum selama 5-7 hari atau sampai obat habis, Dexyclav disimpan di lemari es
• Hiperlipidemia : Inhibitor Kompetitif Reduktase HMG-COA• Contoh Obat : Lovastatin, Simvastatin.,Pravastatin, Atorvastatin, Cerivastatin, Fluvastatin
P (Problem):• Hepatotoksik, Myopathy (nyeri otot, kelelahan, urin kecoklatan).• Tidak diberikan pada wanita hamil dan penyakit hati kronis.
A (Action):• Diberikan dosis tunggal satu kali sehari, Diberikan pada malam hari, Mengurangi makan
makanan berlemak, Menurunkan bobot badan, Olah raga yang cukup tiap hari.
M (Monitoring):• Cek kadar kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida.
Resin Pengikat Asam Empedu (BAR) • Contoh obat : Cholestiramin, Colestipol
P (Problem) :• Untuk pengobatan hiperkolesterolemia primer, Konstipasi, kembung, diare dan keluhan saluran
cerna lainnya, Gangguan absorpsi vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K).
A (Action) :• Meningkatkan asupan cairan tubuh, Mengatur perubahan pola makan, Vitamin diberikan selang
waktu, yaitu 2 jam setelah minum obat Cholestiramin/Colestipol, Mengurangi makan makanan berlemak, Menurunkan bobot badan, Olah raga yang cukup tiap hari.
M (Monitoring) :• Cek kadar kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida.
Peranan Apoteker Menangani Pasien : • Dapatkan latar belakang : menilai dgn wawancara & observasi gejala fisik & kondisi
pasien, hrs memastikan mau mendengarkan , mngerti shg memutuskan membeli obat.
• Identifikasi : bedakan kondisi : bisa diobati sendiri atau harus dirujuk ke dokter• Pemilihan obat : • Informasi : menasehati & konseling• Follow up menentukan bagaimana keadaan pasien Berguna untuk:
1) membedakan pelayanan Anda 2) membiarkan pasien tahu bahwa Anda peduli Pasien 3) meningkatkan resep ulang Sedikit pelayanan kesehatan melakukan pelayanan follow-up Banyak bukti bahwa pasien tidak mendapatkan obat ulang tepat waktu, terkadang tidak mengulang Dokumentasi
Bila obat tanpa resep dipilih• Seleksi produk, Menilai faktor resiko pasien (KI, umur, SP)• Cara penggunaan yg benar (dosis, cara pakai, lama terapi)
Pasien dirujuk ke dokter• Gejala yang parah, Gejala minor tapi persisten & penyebabnya tidak mudah
diidentifikasi, Gejala hilang timbul, Farmasis tidak yakin dgn kondisi pasien
• Attapulgit obat diare Vs Metformin obat DM Tipe II• Indikasi : pengobatan simptomatik pada diare non spesifik, Dosis : awal 2 tablet, diikuti 2 tablet
setiap habis diare, maksimal 12 tablet /hari, Pemberian obat : bisa diberikan bersama atau tanpa makanan, Kontraindikasi : stenosis saluran cerna, Perhatian : anak dibawah 6 tahun, gangguan ginjal berat, Efek samping : konstipasi atau fekolit (dosis besar), Interaksi : memperngaruhi obat lain sehingga diberikan antara 2-3 jam dengan obat lainnya.
Problem• Diare, mempunyai riwayat diabetes, Dehidrasi, Penggunaan metformin kontraindikasi terhadap
gangguan fungsi ginjal dan hati, predisposisi asidosis laktat, gagal jantung, infeksi atau trauma berat, dehidrasi, alkoholisme, hamil atau menyusui, Metformin berinteraksi dengan alkohol, Antagonis kalsium, Antihipertensi, Anti ulkus, Dengan makanan dapat menurunkan absorpsi dan memperpanjang waktu absorpsi metformin, Attapulgit kontraindikasi terhadap stenosis saluran cerna, Attapulgit berinteraksi : memperngaruhi obat lain
Action• Metformin untuk DM tipe II yang gagal dikendalikan dengan diet dan OHO golongan sulfonil urea• Attapulgit untuk pengobatan simptomatik pada diare non spesifik, Banyak minum air putih untuk
mengatasi dehidrasi, Konsumsi metformin dianjurkan bersama atau sesaat sesudah sarapan, untuk mengurangi efek samping mual, muntah, diare dan gangguan pencernaan lainnya
• Dosis attapulgit : awal 2 tablet, diikuti 2 tablet setiap habis diare, maksimal 12 tablet /hari.• Pemberian attapulgit bisa bersama atau tanpa makanan, Interaksi attapulgit : memperngaruhi
obat lain sehingga diberikan antara 2-3 jam dengan obat lainnya, Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang pedas dan berminyak, Simpan pada suhu 20-25oC, bila dalam 3 hari diare tidak berhenti, dianjurkan untuk segera menghubungi dokter
Monitoring• kadar glukosa darah sebagaimana yang dianjurkan oleh dokter• kadar hemoglobin A1c• Gejala hipoglikemia• diare sembuh
• Salbutamol obat Asma• Indikasi : sebagai bronkodilator pada semua jenis asma bronkhial, bronkhitis kronis dan
emfisema, Dosis : 2-4 mg, diberikan 3-4 x/hari. Sediaan dalam bentuk tablet, disimpan pada suhu 20-25oC, Kontraindikasi : pemakaian bersama dengan β-bloker, Efek samping : efek samping yang sering terjadi antara lain tremor halus pada otot rangka terutama pada tangan, palpitasi, dan kejang otot, Interaksi : efek obat diantagonis oleh propanolol dan penghambat β-adrenireseptor lainnya dan ditingkatkan jika diberikan bersama dengan xantin. Peringatan : hipertiroid, aneurisma, DM, glaukoma sudut sempit, pasien yang menerima obat anti hipertensi atau menggunakan anestesi halogen, Pemberian obat dilakukan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Problem • Asma, alergen pencetus asma, Kontraindikasi salbutamol : pemakaian bersama dengan β-bloker
efek samping dari salbutamol yang sering terjadi antara lain tremor halus pada otot rangka terutama pada tangan, palpitasi, dan kejang otot, Interaksi salbutamol : efek obat diantagonis oleh propanolol dan penghambat β-adrenireseptor lainnya dan ditingkatkan jika diberikan bersama dengan xantin
Action• hindari atau kurangi pencetus/alergen asma , Gunakan alat penyaring udara dan AC untuk
membuat lingkungan nyaman dan lebih bersih, Saat serangan asma, instruksikan pasien untuk beristirahat, dan segera minum obat, Olahraga seperti berjalan dan berenang dapat menguatkan paru-paru dan jantung, minimal 30 menit setiap hari, Salbutamol sebagai bronkodilator pada semua jenis asma bronkhial, bronkhitis kronis dan emfisema, Pemberian salbutamol dilakukan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Monitoring• Tes fungsi paru
DIAGRAM LANGKAH KONSELING
PASIEN YANG DIPILIH
PERKENALAN & PENJELASAN TUJUAN KONSELING
RESEP RAWAT JALAN RESEP RAWAT INAP
DITANGANI OLEH APOTEKER
DISARANKAN KE DOKTER
RESEP BARU ULANG AWAL
OBAT NON OBAT
PULANG
PRIME QUESTIONS TECHNIQUES
SHOW & TELL TECHNIQUES
VERIFIKASI AKHIR
KOMUNIKASI DENGAN EMPATI & RESPONS(ACTIVE LISTENING)
EXPLORE & IDENTIFIKASI MASALAH MINUM OBAT
Obat Bebas
KEMBANGKAN & FOLLOW UP
Membongkar ‘fenomena gunung es’
KOMPETENSI APOTEKER• Kemampuan berfikir , Kemampuan berkomunikasi , Nilai, prinsip etika dalam profesi dan sosial
Personal Awareness & Social Responsibility, Kemampuan belajar mandiri & Continuing Education nteraksi sosial
konseling&Pharmacetcl care:konseling mrup proses komunikasi 2 arah yg brtujuan U/ tercapainy patient safety dmana dbutuhkan suatu ktramplan b’kmnikasi.tujuany dharapkan pasien dapt lbih taat mngkuti istruksi shngga trcapai ksmbhan.
Pharmaceutical Care Evidence-Based Medicine• Review of systems - Clinical question• Drug Related Problem - Search for evidence• Goals of therapy - Evaluate evidence• Evaluate alternative - Apply evidence• Treatment plan - Evaluate outcome• Monitoring plan• Evaluate outcome
Keuntungan EBM:• Memperkuat rasa percaya diri (confident) dalam keputusan farmakoterapeutik , Komunikasi
dengan dokter lebih baik dlm proses mengambil keputusan , Fasilitasi dialog dg pasien ttg kerasionalan terapi “Update” ilmu pengetahuan secara terus menerus
• Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat bebas dikenal juga dengan sebutan obat OTC (Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.Obat Bebas Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" . Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
Complienc:Pasien mngkti Anjran staf kes.dasarny pd pndktan kpatuhan, bla ada ksalahn ada pd pasien.
Adhernce:sa2ran pngbatan dinegosiasikn antara pasien&staf kes,kgagalan ->Bersama,otonomi pasien dhrmati
Criteria pmlihan pasien: -pasien Baru -resep baru U/ pasien -prubahan :-osis obt,-knsentrasi obat,-rute&cara pakai obt bagi pasien lama -punya lbih dr 3masalah pnykit -pnya lbih dr 5 obat-Obt dg indx trapi smpit -obt dg prhatian khusus -obt dg cr pakai khusus -kel pasien ttntu:Geriatri,pediatric
Komunikasi: Proses penyampaian ide atau informasi atau pesan dengan menggunakan simbol/bahasa .Yang dilakukan oleh : pengirim (sender), penerima informasi (receiver)Tujuan komunikasi : saling mengerti
• Encoding : proses mengubah / mentransformasikan arti dan perasaan menjadi simbol • Decoding : proses mentransformasikan simbol beserta isyarat non verbal yang menyertainya
menjadi arti/konsep/ide/perasaan • Kmampuan brempati:Kemampuan untuk menangkap, memahami dan meraskan makna dari
sudut pandang orang lain
Peran APT dlm OTC:• MENGAPA, Masyarakat sadar kesehatan , Peningkatan jumlah produk , Obat diresepkan
menjadi obat bebas , Peningkatan akses OTC terutama pasien lansia , Potensi interaksi obat,Mengetahui/ familiar dengan obat-obat bebas & labelnya , Dapatkan informasi tambahan tentang OTC
Empati: Kemampuan untuk menangkap, memahami dan meraskan makna dari sudut pandang orang lain
DRUG RELATED PROBLEMS : Keadaan atau kejadian yang menyangkut penggunaan terapi obat yang mempengaruhi keberhasilan suatu upaya pengobatan/kesehatan yang diinginkan
Klasifikasi DRP: Problem (pada penderita), Penyebab , Intervensi
Problem DRP: Seleksi obat & dosis , Proses penggunaan obat , Informasi yg salah , Keadaan psikologis pasien
• Cara DRP: SCREENING ( Administration error, Pharmaceutical error,Clinical error)
KIE dalam PHARMACEUTICAL CARE : Pengumpulan Data (Wawancara), Assesment (Diskusi), Dokter (komunikasi DRP), Pasien (konseling/ KIE), Pasien (monitoring).
KOMPETENSI & KARAKTER APOTEKER :• Kemampuan berfikir ( Logical, critical, analytical. Problem solving, decision making,
Scientific comprehension), Kemampuan berkomunikasi (Menulis, membaca, bicara, mendengarkan , Mengolah data) , Nilai, prinsip etika dalam profesi dan sosial , Personal Awareness & Social Responsibility (Mengembangkan dan menghargai diri , Memahami kekuatan dan masalah dari perbedaan , Memahami dan mengikuti dinamika perubahan Kemampuan belajar mandiri & Continuing Education (Personal assessment of knowledge and learning skills, Commitment to life-long learning) , Interaksi sosial (Perilaku interpersonal yang efektif , Perilaku intergrup yang efektif ), Mengelola Inventori, Perencanaan , Pemesanan , Penerimaan , Penyimpanan , Distribusi , Pengendalian (Exp. Date, penumpukan, kebocoran dll , Pencatatan SIM.
• KIE yang efektif :• PERKENALKAN DIRI, Tanyakan APAKAH PASIEN PUNYA WAKTU UNTUK MEMBAHAS
OBAT? JELASKAN TUJUAN/PENTINGNYA KONSELING, APA PENJELASAN DOKTER TENTANG OBAT ANDA?, Tanyakan PENJELASAN DOKTER TENTANG OBAT DAN KAPAN DIPAKAINYA? SEBELUM PEMBERIAN INFORMASI, TANYAKAN KEPADA PASIEN BILA ADA YANG DIRISAUKAN, DENGARKAN DENGAN PENUH PERHATIAN DAN RESPONS DENGAN EMPATI YANG TEPAT. JELASKAN NAMA, INDIKASI, RUTE OBAT KEPADA PASIEN. NFORMASIKAN KEPADA PASIEN TENTANG REGIMEN OBAT. TANYAKAN KEPADA PASIEN APAKAH ADA KESULITAN MINUM /MEMAKAI OBATNYA. SESUAIKAN REGIMEN OBAT DENGAN KEBIASAAN RUTIN PASIEN SEHARI-HARI. APA PENJELASAN DOKTER TENTANG HARAPAN SETELAH MINUM OBAT?. JELASKAN KEPADA PASIEN BERAPA LAMA OBAT AKAN MENUNJUKKAN EFEKNYA. JELASKAN KEPADA PASIEN BERAPA LAMA IA HARUS MINUM OBAT. JELASKAN KEPADA PASIEN KAPAN HARUS MENGULANG RESEP, DAN BOLEH BERAPA KALI. TEKANKAN KEUNTUNGAN OBAT BAHAS EFEK SAMPING YANG BERARTI
• Pasien Ibu S 45 thn
• R/ Aspilet, Furosemid, KSR, Digoxin,
• Sudah 4 bulan minum obat
• Problem :
dapat timbul efek samping dari aspilet yaitu perdarahan lambung pada penggunaan jangka waktu yang lama.
-efek samping furesemid dapat menyebabkan ketulian sementara, efek metabolik berupa hiperurisemia, hiperglikemia, peningkatan kolesterol LDL dan trigliserida serta penurunan HDL
• Action(tindakan) :
-memberikan konseling pada pasien tentang penggunaan obatnya dan lama terapi serta regimen obat
-memberikan edukasi pada pasien dan informasi tentang efek samping yang mungkin terjadi sehingga pasien tidak menghentikan penggunaan obatnya
• Monitoring(pemantauan)
-kepatuhan pasien dalam menggunakan obatnya
-keberhasilan terapi
-reaksi alergi obat