RENSTRA
RENCANA STATEGIS
2016-2021
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL
Jl. Gatot Subroto No. 1 – 55702 Bantul Telp. ( 0274 ) 367277 BANTU
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Pengertian Rencana Strategis
Rencana Strategis adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
pendapatkan kejelasan arah dan tujuan suatu dinas/SKPD. Dalam rencana
tersebut dilakukan analisis masalah, identifikasi potensi pemecahan masalah,
dan menyusun program dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Rencana strategis
berfokus pada pengembangan suatu visi yang luas dan strategi khusus
berdasarkan analisis komprehensif terhadap situasi (meliputi kekuatan dan
kelemahan) serta lingkungan termasuk peluang dan kecenderungan atau
“trends” dan mengembangkan kegiatan yang memiliki dampak terhadap
masyarakat.
Rencana Strategis merupakan suatu proses berkelanjutan untuk
memperbaiki kinerja (performance) sebuah kelompok, komunitas atau organisasi
akibat situasi krisis atau konflik yang dialaminya dengan mengembangkan visi,
tujuan, cara atau metode untuk mencapainya. Memperbaiki sebuah tatanan yang
telah rapuh akibat konflik sosial yang berkepanjangan atau berbagai gejolak
akibat perebutan kekuatan-kekuasaan membutuhkan suatu rencana yang
memandang perubahan yang lebih baik, positif dan berkelanjutan. Tuntutan dan
kebutuhan untuk perubahan dituangkan dalam bentuk rencana strategis sebagai
arah, kebijakan dan panduan bagi pemangku kepentingan untuk
mewujudkannya. Dalam proses rencana strategis ditentukan arah, tujuan, nilai-
nilai dan keadaan komunitas, serta mengembangkan pedekatan pelaksanaan
kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Dengan konsisten memfokuskan perhatian pada visi dan tujuan yang lebih
spesifik, rencana strategis menjadi alat untuk merespon atau tanggap terhadap
perubahan lingkungan.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 3
Dalam upaya mencapai efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program
SKPD dan makin eksis serta unggul dalam persaingan pada lingkungan yang
makin kompetitif dan selalu berubah, setiap SKPD harus selalu melakukan
perbaikan dan inovasi, secara bertahap dan berkelanjutan agar tercipta
akuntabilitas dan peningkatan kinerja SKPD.
Suatu pernyataan strategi menggambarkan bagaimana setiap issu
strategis akan dipecahkan. Strategi mencakup sejumlah langkah atau taktik yang
dirancang untuk pencapaian tujuan dan sasaran, termasuk pemberian tanggung
jawab, jadwal dan sumber-sumber daya. Strategi merupakan komitmen
organisasi secara keseluruhan terhadap nilai-nilai, filosofi dan prioritas.
2. Fungsi Renstra
Renstra sebagai pedoman perencanaan 5 tahunan berfungsi :
a. Sebagai pedoman komprehensif yang jelas dan mendorong berbagai pihak
yang terlibat untuk menentukan tujuan di masa depan;
b. Sebagai acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD
sebagai dokumen operasional tahunan di SKPD.
3. Proses Penyusunan Renstra
a. Tahap Persiapan
Pembentukan tim penyusunan Renstra SKPD dan menyusun agenda kerja
tim penyusunan Renstra. Tim penyusunan Renstra SKPD bertugas
menyelenggarakan forum SKPD, merumuskan rancangan Renstra SKPD dan
menyusun rancangan penetapan Renstra SKPD oleh Kepala SKPD dengan
Keputusan Kepala SKPD. Tim penyusun tersebut terdiri atas perwakilan dari
setiap unit kerja yang ada di masing-masing SKPD dan diketuai oleh orang
yang bertanggung jawab atas perencanaan di SKPD yang bersangkutan.
b. Tahap Perumusan / Penyusunan
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 4
Pengolahan data dan informasi
Data dan informasi pengelolaan pendanaan pelayanan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
c. Analisis gambaran pelayanan SKPD, terdiri
1) Analisis gambaran umum pelayanan SKPD untuk mengidentifikasi potensi
dan permasalahan pelayanan SKPD
2) Analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD untuk mengidentifikasi
potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan
SKPD
d. Review Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi, mencakup:
1) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan
Renstra K/L
2) Program prioritas K/L dan target kinerja serta lokasi program prioritas
3) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan
Renstra SKPD Kabupaten/Kota
4) Program prioritas SKPD Provinsi dan target kinerja serta lokasi program
prioritas.
e. Penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang mencakup :
1) Tujuan dan sasaran RTRW struktur dan pola ruang;
2) Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah.
f. Perumusan Isu-Isu Strategis
g. Perumusan visi dan misi
h. Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD
i. Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD
j. Tahap Verifikasi
k. Tahapan Penetapan
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 5
4. Keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
dengan Dokumen-dokumen Perencanaan Lainnya
a. Keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
dengan RPJM Daerah Kabupaten Bantul.
Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
berpedoman pada RPJM Daerah sebagai dokumen perencanaan
berwawasan 5 (lima) tahunan :
1) Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sebagai
dokumen teknis sebagai penjabaran RPJM Daerah;
2) Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi rencana program
setiap bidang kewenangan dan atau fungsi tugas pemerintahan untuk
jangka waktu tertentu yang disusun oleh SKPD yang berkoordinasi
dengan BAPPEDA;
b. Keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
dengan Renja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul digunakan
sebagai acuan penyusunan Renja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul yang disusun sebagai dokumen Rencana Kerja Tahunan
yang merupakan kompilasi rencana kerja bidang teknis setiap tahun
anggaran.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 6
RPJP
NASIONAL
RPJM
NASIONAL
PEDOMAN
RKPDIJABARKAN
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
RKP
DAERAH
DIJABARKANPEDOMAN
PENYUSUNAN
RAPBD
20 TAHUN5 TAHUN
PEDOMAN
RENSTRA
SKPD
5 TAHUN
RENJA
SKPDPEDOMAN
1 TAHUN
1 TAHUN
DIACU
RPJP
NASIONAL
RPJM
NASIONAL
PEDOMAN
RKPDIJABARKAN
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
RKP
DAERAH
DIJABARKANPEDOMAN
PENYUSUNAN
RAPBD
20 TAHUN5 TAHUN
PEDOMAN
RENSTRA
SKPD
5 TAHUN
RENJA
SKPDPEDOMAN
1 TAHUN
1 TAHUN
DIACU
1.2 Landasan Hukum
Dasar Hukum penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bantul adalah :
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 7
7. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta;
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia N0. 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
15. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian;
16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 8
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan SPM;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
517);
20. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012 – 2017;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2006-2025
Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor
12 Tahun 2010;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan,
Susunan Perangkat daerah Kabupaten Bantul;
23. Peraturan Bupati Bantul Nomor 114 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul.
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bantul adalah :
a. Memberikan arah, pedoman dan landasan bagi jajaran dinas dalam
melaksanakan prioritas-prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian;
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 9
b. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) dalam
perencanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
c. Mempermudah pengendalian dan pengawasan dalam program kegiatan
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
d. Memberikan gambaran kondisi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pembangunan bidang ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian.
e. Sebagai bahan acuan dalam menyusun pertanggungjawaban Kepala Dinas
atas kinerja Dinas selama 1 (satu) tahun dalam bentul Laporan Kinerja.
2. Tujuan
a. Menyediakan suatu tolok ukur dalam upaya mengevaluasi kinerja tahunan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul;
b. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada
masa depan;
c. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.
1.4 Sistematika Penulisan
Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Tahun
2016 – 2021 disusun menurut Sistematika Penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 10
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya, Sarana dan Prasarana
2.3 Kinerja Pelayanan
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
3.2 Telaahan Visi dan Misi RPJM Daerah 2016- 2021
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra
Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul adalah
melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi
2. Pelaksanaan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang tenaga kerja dan transmigrasi
4. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya
Adapun uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul tertuang
dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 114 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul melaksanakan beberapa program / kegiatan baik program wajib
maupun program pilihan.
A. Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan pengoordinasian
pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat
b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 12
c. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian, ketatausahaan,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum, organisasi dan tata laksana,
hubungan masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi.
d. Pengelolaan barang milik daerah
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
f. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi
Sekretariat
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja Sub bagian
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan
kepegawaian
3. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha
4. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian
5. Penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga
6. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan
7. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan kehumasan
8. Penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata laksana
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub
Bagian
10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 13
b. Sub Bagian Program, Keuangan, dan Aset mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan,
asset dan evaluasi
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud Sub Bagian Program, Keuangan dan
Aset mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja Sub bagian
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan
evaluasi
3. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis
4. Penyiapan bahan Koordinasi dan penyusunan perencanaan kegiatan dan
anggaran
5. Penyiapan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi
6. Penyiapan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan
7. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan
8. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub
Bagian
10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya
B. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja
Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang hubungan industrial
dan kesejahteraan pekerja.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang bHubungan Industrial
dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Bidang
b. Perumusan kebijakan bidang persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan
jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 14
c. Pelaksanaan kebijakan bidang persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan
jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang persyaratan kerja,
kesejahteraan pekerja dan jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
e. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan bidang persyaratan kerja,
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja, serta penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja terdiri dari :
a. Seksi Persyaratan Kerja mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan bidang persyaratan kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Persyaratan Kerja
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang persyaratan kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang persyaratan kerja
4. Pemberian pelayanan pendaftaran perjanjian kerja perusahaan
5. Pemberian pelayanan, pencatatan dan pendaftaran perusahaan
6. Pelaksanaan verifikasi dokumen peraturan perusahaan dan perjanjian kerja
bersama dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten
7. Pengoordinasian proses pengesahaan dokumen peraturan perusahaan
dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten
8. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan Lembaga Kerja
Sama Bipartit di perusahaan dan Lembaga Kerjasama Tripartit Daerah
9. Penyiapan Bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
persyaratan kerja
10. Pelaksanaan memonitoring, evaluasi dan pelaporan bidang persyaratan kerja
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 15
11. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
12. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
b. Seksi Kesejahteraan Pekerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kesejahteraan
Pekerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan pekerja
dan jaminan sosial tenaga kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaa kebijakan teknis bidang kesejahteraan pekerja
dan jaminan sosial tenaga kerja
4. Pengembangan sistem pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja
5. Penyusunan penetapan upah minimum kabupaten dan sektoral
6. Fasilitasi pemberdayaan Dewan Pengupahan Kabupaten Bantul
7. Pelayanan pendaftaran Serikat Pekerja atau Serikat Buruh
8. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kesejahteraan
pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
c. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial Kerja mempunyai fungsi :
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 16
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang penyelesaian
perselisihan hunbungan industrial
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
4. Pengoordinasian pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan
diperusahaan
5. Pengoordinasian pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi
perselisihan di perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan
6. Penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya penyelesaian perselisihan
hubungan industrial
7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaopran tugas dan fungsi Seksi
10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepal bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
C. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan kerja dan produktivitas
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas Kerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja bidang
b. Perumusan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan, produktivitas dan
standarisasi serta pelatihan dan pemagangan
c. Pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan, produktivitas dan
standarisasi serta pelatihan dan pemagangan
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 17
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang kelembagaan pelatihan,
produktivitas dan standarisasi serta pelatihan dan pemagangan
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja terdiri dari :
a. Seksi Kelembagaan Pelatihan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kelembagaan
Pelatihan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kelembagaan pelatihan
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang kelembagaan
pelatihan
4. Pengoordinasian penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
5. Pengoordinasian peningkatan kompetensi sumber daya manusia lembaga
pelatihan kerja swasta
6. Pelaksanaan pemberian izin kepada lembaga pelatyihan kerja swasta
7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
kelembagaan pelatihan
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kelembagaan
pelatihan
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
10. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
b. Seksi Produktivitas dan Standarisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang produktivitas dan standarisasi
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 18
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Produktivitas dan
Standarisasi mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang produktivitas dan
standarisasi
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang produktivitas dan
standarisasi
4. Penyiapan promosi peningkatan produktivitas
5. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
produktivitas dan standarisasi
6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang produktivitas dan
standarisasi
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
8. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
c. Seksi Pelatihan dan Pemagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan dan pemagangan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelatihan dan
Pemagangan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pelatihan dan
Pemagangan
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis Pelatihan dan Pemagangan
4. Menyiapkan pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan
5. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pelatihan
6. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang Pelatihan
dan Pemagangan
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Pelatihan dan
Kelembagaan
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 19
9. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
D. Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi
Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penempatan
tenaga kerja , perluasan kerja dan transmigrasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penempatan, Tenaga
Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja bidang
b. Perumusan kebijakan bidang penempatan tenaga kerja , perluasn kerja dan
transmigrasi
c. Pelaksanaan kebijakan bidang penempatan tenaga kerja, perluasan kerja dan
transmigrasi
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang penempatan tenaga kerja,
perluasan kerja dan transmigrasi
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penempatan tenaga
kerja, perluasan kerja dan transmigrasi
f. Pelaksanaan monitoring evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi
terdiri atas :
a. Seksi Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas menyiapakan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan penempatan
tenaga kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan
Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 20
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pelayanan penempatan tenaga
kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan penempatan
tenaga kerja
4. Pemberian pelayanan dan pengelolaan informasi pasar kerja dan bursa kerja
5. Pemberian pelayanan penempatan tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar
Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Negara ( AKAN)
6. Pembinaan dan monitoring pelaksanaan penempatan tenaga kerja pra
penempatan dan pasca penempatan
7. Pemberian pelayanan perizinan dan pembinaan Bursa Kerja Khusus (BKK) dan
satuan pendidikan dan lembaga pelatihan kerja
8. Pelaksanaan fasilitasi , monitoring dan pembinaan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Pelaksanaan Tenaga Kerja Indonesia
Swasta (PPTKIS)
9. Fasilitasi perizinan, Pembinaan dan Pemantauan penggunaan Tenaga Kerja
Asing (TKA)
10. Pemberian pelayanan penerbitan perpanjangan IMTA
11. Penyiapan Bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pelayanan
penempatan tenaga kerja
12. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan
penempatan tenaga kerja
13. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
14. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
b. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas menyiapakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidang perluasan kesempaan kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Perluasan Kesempatan
Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang Perluasan Kesempatan Kerja
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 21
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Bidang Perluasan Kesempatan Kerja
4. Pelaksanaan fasilitasi dan pendampingan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dan
Pendamping Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
5. Pelaksanaan pemberdayaan penganggur, setengah penganggur, setengah
penganggur dan keluarga miskin melalui Sistem Padat Karya
6. Pelaksanaan penciptaan Wira Usaha Baru (WUB) melalui pemberdayaan
Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
7. Pembinaan dan pengembangan kapasitas penganggur dan setengah
penganggur melalui Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG)
8. Pemberdayaan tenaga kerja indonesia purna penempatan
9. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perluasan
kesempatan kerja
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perluasan
kesempatan kerja
11. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi seksi
12. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
c. Seksi Transmigrasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan bidang transmigrasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Transmigrasi
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang transmigrasi
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Bidang Transmigrasi
4. Penyiapan bahan perumusan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
pendaftaran, seleksi dan pemindahan transmigran
5. Memberikan informasi dan penyuluhan tentang ketransmigrasian kepada
masyarakat
6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon transmigran
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 22
7. Pelaksanaan pendaftaran, seleksi, dan pemindahan calon transmigran
8. Pelaksanaan pelayanan pengangkutan calon transmigran dari desa asal ke
penampungan kabupaten dan dari kabupaten ke penampungan provinsi
9. Pelaksanaan pengawalan transmigran
10. Pelaksanaan pembinaan calon transmigran yang kembali dan bermasalah
11. Melaksanakan penanganan transmigran yang kembali dan bermasalah
12. Melaksanakan koordinasi penempatan transmigrasi
13. Melaksanakan pemilihan, penetapan, dan menyusun draft kerja Sama Antar
Daerah (KSAD) dengan daerah tujuan transmigrasi
14. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
transmigrasi
15. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang transmigrasi
16. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
17. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
E. UPTD BLK
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan kegiatan teknis meliputi teknis
latihan kerja dan teknis pemasaran serta melaksanakan urusan tata usaha.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, UPTD BLK mempunyai
fungsi :
a. Perencanaan dan pelaksanaan penyelenggaaraan latihan kerja;
b. Pelaksanaan bimbingan teknis pemasaran
c. Pelaksanaan pelayanan informasi lapangan kerja dan atau pasar kerja;
d. Pelaksanaan urusan tata usaha
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul melaksanakan beberapa program / kegiatan baik
program wajib maupun program pilihan.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 23
Selain itu Penyusunan Rencana Strategi dan Rencana Kinerja tidak terlepas dari
sistem penganggaran dari Dinas dan Pemerintah Daerah. Anggaran dalam suatu
kegiatan dan program dipertimbangkan dalam rangka menyesuaikan sasaran dan
tujuan serta strategi pencapaiannya. Di dalam penyusunan rencana kinerja,
memadukan setiap kegiatan dengan anggarannya baik kegiatan yang tercantum
dalam RKA dan target kerja tahunan maupun beberapa kegiatan baru yang bersifat
strategis dengan kemungkinan perubahan dalam penyesuaian penganggarannya
Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigran
Kepala Dinas
Ir. Heru Suhadi, MT
NIP. 1958 12291993031002
Sekretaris
Kuminto Aris Munandar, SIP
NIP. 196308151989031008
Sub Bagian Umum
SUTARTI,AMd NIP. 196411071990032007
Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas
Siti Astuti, SE
Seksi Penempatan
Transmigrasi
Isti Wasono, S.Pt
Seksi Perluasan Kesempatan
Kerja
Rumiyati, SH,M.Hum
Sub Bagian Program, Keuangan
dan Aset
Fitri Winiarti, SH
Seksi Pelayanan Penempatan
Tenaga Kerja
Kartika Cahyani, SH,M.Hum
Bidang Penempatan Tenaga
Kerja, Perluasan Kerja dan
Transmigrasi
Istirul Widilastuti. S.IP. MPA.
NIP. 196108271990032001
Seksi Kelembagaaan Pelatihan
Widar Wulan, SH
NIP. 19641112199203.1.013
Seksi Produktivitas dan
Standarisasi
Endang Sri Wahyuni, SP
Bidang Hubungan Industrial dan
Kesejahteraan Pekerja
Umaryatingsih,
NIP. 196012221989031004
KA. UPT BLK BANTUL
Andus Sarwana, SH
Seksi Pelatihan dan Pemagangan
Endang Eni Muryanti, BA
Seksi Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
An Nursina Karti, SH
NIP. 197009081996032004
KA. TU UPT BLK
Sukartini, B.Sc
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Kesejahteraan Pekerja dan
Jaminan Soial Tenaga Kerja
Jumakir, SPD
NIP 196112101984031009
Seksi Persyaratan Kerja
Sih Panuti, SE
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 24
2.2 Sumberdaya Dinas dalam Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
2.2.1 Sumberdaya Manusia
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai
Jenis Kelamin
Pangkat / Golongan
Jabatan
Ket
L P I II III IV Struktural
Fungsional SD SLTP SLTA D III S1 S2 II III IV
81 37 25 3 9 38 12 0 10 3 15 -
Tabel 2.2
Daftar Tenaga Fungsional Disnakertrans
NO NAMA TGL LAHIR PENDIDIKAN JABATAN FUNGSIONAL
1 Mudji Suprayogi 02 Okt 1961 STM Penggerak Swadaya Masyarakat Pratama
2 Sudaryanto 22 Jan 1963 SMA Penggerak Swadaya Masyarakat Pratama
3 Budi Wantara 30 Juli 1961 SMA Pengantar Kerja Penyelia
4 Drs. Mujiadi 20 Juni 1961 Sarjana Pengantar Kerja
5 Sukasno, SPd 02 Jan 1965 Sarjana Instruktur Muda
6 Suwandi, SPd 08 Feb 1960 Sarjana Istruktur Madya
7 Ponimin, SPd 07 April 1959 STM Instruktur
8 Suharmini 28 Juni 1959 SMEA Instruktur
9 Hery Tri Harnanto 13 Okt 1959 STM Instruktur
10 R. Nuri Jokolaksito 22 Feb 1960 D3 Instruktur
11 Slamet Triraharjo 03 Jan 1961 D3 Instruktu
12 Indriyono,SIP 16 Des 1961 STM Instrktur
13 Sumaryanto,SPd 04 April 1962 Sarjana Instruktur
14 Toto Sudaryanto SPd 01 Nov 1962 Sarjana Instruktur
15 Sukiyem 14 Des 1962 STM Instruktur
16 Bahari Toharudin,SE 03 Mei 1975 Sarjana Mediator
17 Rini widiastuti. SH 21 Agus 1976 Sarjana Mediator
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 25
18 Sugeng Wahyudi. SH 28 Juni 1969 Sarjana Mediator
Dengan jumlah pegawai yang cukup didukung oleh personil yang mempunyai
kapasitas yang tinggi berpendidikan sarjana diharapkan Dinas ini mempunyai
kemampuan dalam fungsi pelayanannya.
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi merupakan Dinas yang cukup spesifik,
karena di dalam pelayanannya sangat tergantung kepada Tenaga fungsionalnya.
Beberapan fungsi pelayanan bisa diselesaikan hanya oleh tenaga fungsional
seperti pencarian lowongan pekerjaan, penyelesaian sengketa hubungan
industrial, serta instruktur pelatihan.
Namun demikian apabila dilihat dari jumlah tenaga fungsional yang ada
dibandingkan dengan kebutuhan masih sangat jauh. Seperti mediator dan
pengawas ketenagakerjaan, untuk menangani dan memfasilitasi perusahaan yang
jumlahnya lebih dari 600 perusahaan diperlukan minimal 5 tenaga mediator. Begitu
juga pengantar kerja masih dibutuhkan lagi untuk pencarian lowongan pekerjaan.
Selain itu usia rata rata tenaga fungsional terutama instruktur sudah mendekati
usia pensiun, sehingga perlu ada penambahan dan kaderisasi tenaga fungsional.
2.2.2 Sumberdaya Sarana Prasarana
NO Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Gedung 3 unit Tidak layak, kapasitasnya kurang
Ktr induk, Transmigrasi dan BLK
2 Mobil 4 unit 2 mbl sdh tidak layak
Perlu perbaikan dan penambahan untuk operasional
3 Sepeda motor 24 unit Sebagian kondisinya sdh tdk layak pakai
Perlu perbaikan dan penambahan
4 Komputer 7 buah Masih kurang 5 Laptop 21 buah
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 26
Melihat tabel di atas, sarana prasarana Dinas masih jauh dari cukup. Dengan
kondisi gedung kantor yang rusak sana sini, tidak nyaman untuk pelayanan pencari
kerja, kurang nyaman untuk mediasi, kurang luas untuk pelatihan dan
penampungan transmigrasi, dan di BLK sangat jauh dari kebutuhan yang
seharusnya sebagai pusat pelatihan, penyimpanan peralatan dan uji kompetensi.
Untuk kepentingan operasional masih dibutuhkan beberapa mobil yang layak untuk
melaksanakan kegiatan fasilitasi dan pembinaan ke perusahaan, sosialisasi,
pelatihan ke desa desa serta koordinasi ke provinsi, ke luar daerah. Begitu juga
dengan komputer dan laptop masih diperlukan lagi untuk kelancaran pekerjaan.
2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan
sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan
wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti
MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah.
Keberhasilan merupakan sesuatu yang bersifat relatif dan sulit diukur
sehingga untuk mengetahui keberhasilan perlu dibuat indikator-indikator yang lebih
dapat diukur. Oleh karena itu Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
Bantul menetapkan indikator kinerja periode 2016-2021 (review) sebagai tolok ukur
untuk dapat menilai keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.
Indikator kinerja merupakan hal yang bersifat dinamis karena akan
tergantung pada perkembangan kondisi, peraturan, anggaran, kebijakan dan lain-
lain. Pencapaian terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan akan memberikan
gambaran tentang sejauh mana organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai
dengan tugas, peran dan fungsi yang diembannya.Pencapaian Kinerja Pelayanan
SKPD disusun dengan format seperti dalam Tabel 2.5
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 27
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 28
Tabel 2.5
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
Indikator Capaia
n 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Bidang/Urusan
Realisas
i
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Tercapai/Sesuai/Belum
Tercapai
1 Angka
Pengangguran
4,7% 1,95% 2.3% 3,12 2.2% 2.1% 2.0% 1.9%
2 Pencari Kerja
yang produktif
58% 91% 72% 79 75% 77% 80% 85% Tercapai
3 Tenaga Kerja
Yang
ditempatkan
92,6% 75,3% 77% 61 80% 82% 85% 87% Belum tercapai
4 Tenaga Kerja
yang
berwirausaha
92,6% 97% 65% 64 67% 70% 72% 75% Belum tercapai
5 Pencari kerja
yang menyerap
informasi bursa
kerja
- 77% 61 80% 82% 85% 87% Belum tercapai
6 Transmigrasi
Yang
Ditempatkan
40% 87% 63% 60 65% 67% 70% 72% Belum tercapai
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 29
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 30
Indikator capaian kinerja Disnakertrans dari tahun 2017-2021 terdiri dari
(6 indikator), yang dijabarkan sbb:
2.3.1 Angka Pengangguran
Angka pengangguran di Kabupaten Bantul dari tahun ke tahun sejak 2010 cenderung
mengalami penurunan. Sampai tahun 2017 angka penggangguran di Kabupaten Bantul
mencapai 3,12 %
Tabel 2.6
Pencapaian Kinerja Angka Pengangguran
Indikator
capaian
2015
Target
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Bidang/Urs
n
2016 2017 2018 2019 2020
2021
Tercapai/S
esuai/ blm
tercapai
Angka
Penganggur
an 4,7 2,4 1,95 2,3 3,12 2,2
2,1
2,0
Ketenagake
rjaan
1,9
Tabel 2.6
Pencapaian Kinerja Angka Pengangguran
hirYTT periode RPJMD yang ditargetkan sebesar 4,7%. (lihat tabel 2.2)
TaTtt
Upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran ini diantaranya
melalui program peningkatan kualitas dan Produktivits Tenaga Kerja, penempatan
tenaga kerja, perluasan kerja seperti inkubasi bisnis, uji coba wirausaha, subsidi
program, padat karya produktif dan infrastruktur dan penempatan transmigrasi serta
Program Perlindungan Lembaga Ketenagakerjaan.
2.4.2. Pencari Kerja yang Trampil
Pencari kerja yang terampil merupakan besaran pencari kerja yang telah
mengikuti pelatihan ketrampilan dan mempunyai setifikat kompetensi.. Besaran pencari
kerja yang telah mmengikuti pelatihan ketrampilan dan mempunyai sertifikat
kompetensi merupakan indikator kinerja bidang pelatihan kerja, seperti terlihat pada
Tabel 2.7.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 31
Tabel 2.7
Pencapaian Kinerja Pencari Kerja yang yang produktif
Indikator
capaian
2015
Targ
et
Real
i
sasi
Targe
t
Real
i
sasi
Targe
t
Reali
sasi
Targe
t
Reali
sasi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi Bidang/Urusan
2016 2017 2018 2019 2020
2021
Tercapai/Sesu
ai/ Belum
tercapai
Tenaga Kerja
yang terampil 58% 70% 91% 72% 79 75%
77%
80%
Lattas & BLK
85% tercapai
Tabel 2.7
Pencapaian Kinerja Pencari Kerja yang terampil
Indikator
capaian
2010
Targ
et
Real
i
sasi
Targe
t
Real
i
sasi
Targe
t
Reali
sasi
Targe
t
Reali
sasi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi Bidang/Urusan
2011 2012 2013 2014 2015
2016
Tercapai/Sesu
ai/ Belum
tercapai
Tenaga Kerja
yang terampil 476 org
720
org
588
org
800
org
1152
org
992
org
1472
org 25% 81% 33%
91%
Lattas & BLK
58%
70% tercapai
Besaran pencari kerja yang produktif adalah perbandingan jumlah pencari kerja yang
dilatih dengan jumlah pencari kerja yang mendaftar pelatihan.
Besaran pencari kerja yang produktif pada Tahun 2015 hingga 2016 cenderung
mengalami peningkatan. Pada Tahun 2017, besaran pencari kerja yang terampil
mencapai 79%
2.4.2. Pencari Kerja yang Ditempatkan
Pencari kerja yang ditempatkan merupakan besaran pencari kerja yang terdaftar
yang ditempatkan. Besaran pencari kerja terdaftar yang ditempatkan merupakan
indikator kinerja bidang penempatan tenaga kerja, seperti terlihat pada Tabel 2.8.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 32
Tabel 2.8
Pencapaian Kinerja Tenaga Kerja yang ditempatkan
Indikator
capaian
2015
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Real
i
sasi
Targe
t
Reali
sasi
Targe
t
Reali
sasi
Targ
et
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi Bidang/Urusan
2016 2017 2018 2019 2020
2021
Tercapai/Sesu
ai/ Belum
tercapai
Tenaga Kerja
yang
ditempatkan 77% 75% 75,5% 77% 61% 80%
82%
85%
PTKPK
87%
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan adalah perbandingan jumlah
pencari kerja yang ditempatkan dengan jumlah pencari kerja yang terdaftar dan
tercatat. Secara nasional (Standar Pelayanan Minimal), batas waktu pencapaian
indikator ini adalah Tahun 2017 dengan target sebesar 77%. Sedangkan target yang
ditetapkan Kabupaten Bantul pada akhir periode RPJMD (Tahun 2017) sebesar 77%.
Sedangkan realisasinya adalah 61 % ( lihat Tabel 2.7).
2.4.3. Pencari Kerja yang Berwirausaha
Pencari kerja yang memperoleh pelatihan lanjutan wirausaha dan dapat
berwirausaha melalui program kegiatan seperti pemberdayaan melalui padat karya
pemberdayaan wirausaha baru, pemberdayaan tenaga kerja siap pakai merupakan
besaran pencari kerja atau tenaga kerja yang dapat berwirausaha.
Secara nasional, batas waktu pencapaian indikator ini adalah Tahun 2017 dengan
target sebesar 60%. Sedangkan target yang ditetapkan Kabupaten Bantul pada akhir
periode RPJMD (Tahun 2015) sebesar 100%. Sedangkan realisasinya adalah 92,6% (
lihat Tabel 2.9). Hal demikian sudah dapat dikategorikan sesuai atau berhasil.
Sedangkan awal RPJMD (Tahun 2016) realisasinya 97%
Tabel 2.9
Pencapaian Kinerja Tenaga Kerja yang berwirausaha
Indikator
capaian
2016
Target
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi Bidang/Ursn
2017 2018 2019 2020 2021
Tercapai/Sesuai/
blm tercapai
Tenaga
Kerja yang
bewirausah
a
(Perluasan
Kerja) 97% 65% 64%
PTKPK
tercapai
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 33
Besaran pencari kerja yang berwirausaha sejak tahun 2015 hingga 2017 cenderung
mengalami peningkatan sesuai komitmen dan tersedianya anggaran yang cukup.
2.4.4. Penempatan Transmigrasi
Sejak tahun 2016 penempatan transmigran memang tidak dapat mencapai target.
Kecenderungan menurun tiap tahun, hal ini disebabkan karena penentuan quota
sepenuhnya menjadi kewenangan Pusat. Dari pemerintah Kabupaten sebenarnya
menyediakan anggaran yang cukup sehingga target yang diharapkan menempatkan
KK dengan jumlah yang banyak. Penempatan transmigran dapat dilihat pada tabel
2.13.
Tabel 2.13
Pencapaian Kinerja Penempatan Transmigran
Indikator
cap
aian
2015
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi
Targ
et
Reali
sasi Target
Realis
asi
Targ
et
Realis
asi
Bidang/Urusa
n
2016 2017 2018 2019 2020
2021
Tercapai/Sesu
ai/ Belum
tercapai
Transmigran
yang
ditempatkan 40% 60% 87% 63% 60% 65%
67%
70%
Transmigrasi
72%
Tidak
tercapai/Quota
dari pusat)
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Di Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Tantangan dan Peluang yang
dihadapai sbb:
Tantangan yang dihadapi :
a. Pengaruh globalisasi di semua sektor
b. Teknologi yang belum mampu bersaing dengan Negara lain
c. Perlindungan TKI di luar negeri belum optimal
d. Tingginya angka penduduk miskin
e. Lapangan kerja formal semakin berkurang
f. Semakin tinggginya permintaan tenaga kerja yang mempunyai keahlian
g. Pertumbuhan ekonomi secara riil masih relatif kecil
Peluang yang ada :
a. Terbukanya peluang dan kesempatan bekerja dan berwirausaha
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 34
b. Adanya koordinasi lintas sektoral
c. Adanya kerjasama antar daerah
d. Adanya jaringan kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat, lembaga sosial, dan
CSR
e. Tuntutan pelayanan public yang semakin tinggi
f. Peluang kerja di luar Bantul
g. Pertumbuhan industri dan perkembangan sektor ekonomi
h. Terbukanya hubungan industrial yang kondusif
i. Terbukanya Daerah Luar Jawa untuk program transmigrasi
Pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang merupakan
bagian pembangunan daerah yang bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja
dan lapangan usaha untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan dengan harapan jumlah penganggur dan setengah penganggur dapat
ditekan atau diperkecil. Sehubungan dengan hal tersebut kondisi permasalahan
ketenagakerjaan ternyata sangat terkait erat dengan keadaan ekonomi yang
berkembang setiap saat.
Pertumbuhan ekonomi terkait erat terhadap dunia usaha, bahwa
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan berpengaruh pada terciptanya iklim
usaha yang kondusif, yaitu melalui investasi yang ditanamkan oleh para investor,
sehingga akhirnya akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja. sebaliknya
menurunnya pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak negatif terhadap bidang
ketenagakerjaan.
Kondisi tersebut mendorong pemerintah dan masyarakat memanfaatkan
peluang kerja di luar negeri sebagai salah satu upaya yang cukup strategis guna
menangani masalah pengangguran di dalam negeri. Karena keterbatasan
kemampuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pencari kerja yang pada umumnya
berpendidikan SLTA ke bawah, sehingga kesempatan kerja terbuka pada umumnya
untuk jenis-jenis pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan ketrampilan khusus
ternyata juga menimbulkan berbagai kasus mulai dari perlakuan-perlakuan yang
tidak manusiawi oleh majikan/pengguna jasa, sampai pemulangan paksa/ deportasi
karena statusnya yang ilegal.
Selain kondisi dunia usaha yang belum kondusif, minimnya informasi
pasar kerja baik dalam maupun luar negeri juga merupakan salah satu kendala
dalam upaya untuk menangani masalah pengangguran dan disatu sisi pencari
kerja tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan kompetensinya,
disisi lain para pengguna juga sulit mendapatkan pekerja sesuai dengan job/jabatan
yang dibutuhkan.
Melihat kenyataan tersebut masalah ketenagakerjaan khususnya
penanganan pengangguran terbuka (open unployment) merupakan masalah
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 35
nasional yang serius dan harus segera dipecahkan bersama baik antara pihak
pemerintah dan swasta, maupun antar instansi pemerintah. Dalam hal ini
pemerintah mempunyai peranan sangat penting yaitu disamping sebagai
penggerak, pemerintah juga ikut serta menciptakan perluasan kesempatan kerja
dan penanganan masalah pengurangan pengangguran. Berbagai kegiatan yang
selama ini dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul pada kenyataannya memperoleh animo dan
mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Namun demikian hal tersebut
bukanlah alasan untuk berpuas diri melainkan
sebaliknya merupakan penambah semangat untuk terus berinovasi termasuk
mengadopsi perkembangan serta kemajuan teknologi untuk meningkatkan kinerja
khususnya dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 36
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGISBERDASARKAN TUGAS POKO DAN FUNGSI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan digunakan untuk
menentukan program dan kegiatan fungsi pelayanan SKPD yang tepat sebagai
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Identifikasi dengan menggunakan
kriteria tertentu harus dilakukan sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang
secara faktual dihadapi dalam pelayanan kepada masyarakat. Kriteria yang
digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat adalah:
1. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal
yang harus diperhatikan atau diutamakan dalam perencanaan karena
dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang
2. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, atau suatu
kondisi/keadaan yang apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan kualitas layanan
Adapun Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program Pelayanan di Kabupaten
Bantul dapat digambarkan melalui Tabel 3.1.:
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 37
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Untuk Menentukan Program Prioritas
NO BIDANG URUSAN DAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
2017
REALISASI
2017
INTERPETASI
Belum tercapai
(<);Sesuai (=);
Melampaui (>)
PERMASALAHAN FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
Ketenagakerjaan
1. Angka Pengangguran Persen 2,3 3,12 Belum tercapai - Komitmen semua pihak
2.. Pencari kerja yang
kompeten
Persen 72 79 Melampaui - Komitmen dan tersedianya anggaran yang cukup
3. Penempatan Tenaga
Kerja
Persen 77 61 Belum tercapai - Menurunnya Penempatan
Tenaga kerja Antar Daerah (
Batam, Kalimantan ) karena
adanya Pemerintah lokal yang
memberikan peluang kepada
tenaga kerja lokal yang
memerlukan pekerjaan ,
sehingga permintaan tenaga
kerja luar daerah
Adanya job canvasing dan informasi pasar kerja melalui
bursa kerja on-line secara terus menerus
4
5 Perluasan Kerja Persen 65 64 Belum tercapai - Komitmen dan anggaran yang cukup
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 38
5 Penetapan Nilai KHL 1.404.4760 1.404.4760 Sesuai
Ketransmigrasian
Jumlah transmigran
yang ditempatkan
KK
20 12 Belum tercapai - (1) kepada calon transmigran sehingga akan diperoleh
calon transmigran yang mempunyai minat, motivasi,
berketrampilan serta memenuhi syarat
(2) Koordinasi dan konsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja
DIY dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 39
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi mempunyai tugas dan tantangan berat
di masa depan. Sebagai institusi yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak
pengurangan pengangguran perannya diharapkan menjadi optimal. Banyak
tantangan yang dihadapi dan tuntutan yang harus dipenuhi.
Situasi perekonomian mempunyai pengaruh langsung dan signifikan
terhadap bidang ketenagakerjaan melalui penciptaan lapangan kerja dan penurunan
pengangguran. Perlu dilakukakan iklim investasi yang kondusif untuk bisa membuka
dan memperluas lapangan pekejaan.
Sumberdaya manusia yang ada di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul yang terdiri atas pejabat struktural dan fungsional
(instruktur pelatihan kerja, pengantar kerja, mediator dan pengawas
ketenagakerjaan) serta non struktural non fungsional merupakan salah satu potensi
dalam melaksanakan kebijakan dan program pembangunan bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sekaligus sebagai salah satu faktor yang
menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul. Namun disadari, bahwa kualitas dan kuantitas sumberdaya
manusia yang tersedia masih perlu dikembangkan dan ditambah sehingga dapat
melaksanakan kebijakan dan program pembangunan secara optimal.
Sarana dan prasarana yang tersedia dalam jumlah tertentu di setiap unit kerja
di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul juga
memiliki peranan yang cukup menentukan dalam pelaksanaan kebijakan dan
program pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Namun,
secara kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang tersedia masih sangat
terbatas, sehingga pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan tersebut
belum dapat dicapai secara optimal, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul.
Peran dan fungsi Balai Latihan Kerja ( BLK ) diharapkan lebih optimal lagi
dalam rangka mengatasi masalah pengangguran. Para pencari kerja yang tidak
memiliki ketrampilan dan kurang berkompetensi di dunia kerja masih cukup tinggi.
Ke depan BLK diharapkan tidak hanya menjadi lembaga pelatihan tetapi juga
sebagai lembaga sertifikasi dan penempatan ( Three in one ).
Persoalan data seringkali menjadi kendala dalam merencanakan program,
kegiatan dan kebijakan. Data belum tersaji secara sempurna, efektif dan
melembaga. Kesulitan dalam mencari data yang akurat sampai tingkat Desa
menjadi persoalan tersendiri.
Pada akhirnya pengangguran masih relatif tinggi, apalagi kalau yang
dibicarakan adalah kelompok setengah penganggur. Di sini dapat diartikan bahwa
banyak tenaga kerja yang bekerja tetapi tetap miskin karena produktivitasnya
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 40
rendah atau penghasilannya kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya.
Berpijak dari hal tersebut di atas, secara lebih jelas identifikasi permasalahan
di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sesuai tugas dan fungsi
pelayanan dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Update data belum bisa efektif dilaksanakan; perlu intervensi semua pihak
stakeholder untuk menghasilkan data yang akurat.
2. Situasi perekonomian yang tidak kondusif mempunyai pengaruh langsung
tehadap terhambatnya penciptaan lapangan pekerjaan dan pengurangan
pengangguran.
3. Daya saing Tenaga Kerja masih rendah dibandingkan dengan negara
tetangga, sehingga belum mampu bersaing baik di dalam maupun di Luar
Negeri. Selain itu masih terjadi miss match antara dunia pendidikan dan dunia
industri.
4. Produktivitas tenaga kerja kurang
5. Infrastruktur, sarana prasarana pelatihan dan kapasitas instruktur yang belum
memadai untuk kebutuhan industri.
6. Belum semua pekerja/buruh terlindungi oleh jaminan sosial.
3.2 Telaahan Visi dan Misi RPJM Daerah 2016 – 2021
3.2.1. Visi Pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai stakeholder, dalam pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya daerah, serta dalam rangka meningkatkan
kesejahteran masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada dasarnya merupakan
dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang
disusun berdasarkan atas visi, misi Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bantul tahun 2016-2021 selaras dengan arah Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta selaras juga dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Visi dan Misi dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bantul
pada lima tahun mendatang mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung didalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD tahun 2006-2025).
Di dalam RPJPD ditegaskan bahwa arah pembangunan jangka panjang daerah
menggunakan visi bersama yang menjadi etos kerja, yaitu Bantul Projotamansari
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 41
Sejahtera Demokratis dan Agamis. Visi bersama dan etos kerja tersebut menjadi
inspirasi dan acuan dalam penentuan visi misi pemerintahan selama periode jangka
menengah serta menjadi daya dorong bagi pemerintah daerah dan seluruh jajaran
aparatnya untuk melaksanakan program/kegiatan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan.
Dengan memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan tersebut di atas, dan
juga memperhatikan kondisi permasalahan dan tantangan pembangunan yang
dihadapai sekaligus tertuang dalam isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi tujuan
dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 sebagai berikut :
3.2.2. V I S I
Pengertian visi diartikan sebagai gambaran spesifik tentang apa yang ingin dicapai dan
misi adalah bagaimana visi itu diwujudkan, kemudian berdasarkan visi dan misi tersebut
kemudian dirumuskan tujuan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai beserta
indikator-indikatornya.
Visi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,
berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten
Bantul yang :
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani, rohani
dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki
tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling menghargai
dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa patriotisme
cita tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan
ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 42
3.2.3. M I S I
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah
visi belum dapat dikatakan sempurna tanpa adanya serangkaian misi yang berfungsi
untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan memperhatikan seluruh aspek
pembangunan yang dibutuhkan oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai Visi pembangunan Kabupaten
Bantul Tahun 2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN
melalui percepatan reformasi birokrasi
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan
berkepribadian luhur
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan
pengelolaan risiko bencana
Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,
progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI dan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY
3.3.1. Agenda dan Sasaran Kementrian Ketenagakerjaan
Agenda dan sasaran Pembangunan Ketenagakerjaan Merupakan bagian dari
agenda dan sasaran pembangunan nasional, Pembanguana bidang ekonomi,
pembanguanan lintas bidang, dan pembangunan wilayah demi terwujudnya Visi dan
Misi pembangunan nasional.
Pembangunan Ketenagakerjaan dalam Kerangka Agenda dan Sasaran Pembanguan
Nasional
Pembangunan Ketenagakerjaan dalam kerangka Agenda Pembangunan
Nasional 2015 – 2019 masuk ke dalam agenda pertama dan ke agenda keenam
dengan sasaran sebagai berikut :
a) Agenda prioritas menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara melalui perlindungan
Hak dan Keselamatan Pekerja Migran yang menghadapi masalah hukum di dalam
dan luar negeri. Sasaran lainya adalah :
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 43
1) Terwujudnya mekanisme rekrutmen dan penempatan yang melindungi pekerja
migran;
2) Meningkatnya pekerja migran yang meiliki keterampilan dan keahlian yang
sesuai dengan kebutuhan pasar;
3) Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan informasi pasar kerja dan
pelayanan rekrutmen calon pekerja migran;
4) Tersedianya regulasi yang memberi perlindungan bagi pekerja migran;
b) Agenda prioritas meningkatnya produktifitas rakyat dan daya saing dipasar
internasional yang dilakukan melalui peningkatan daya saing tenag kerja, memiliki
sasaran;
1) Meningkatnya kualitas dan keterampilan pekerja memalui pelaksana pelatihan
tenaga kerja dari 1.921.283 orang pada tahun 2014 menjadi 2.170.377 orang
tahun 2019, serta dengan memperbesar proporsi jumlah tenaga kerja kompeten
dan diakui secara nasional dan internasional memalui serangkaian proses
sertifikasi untuk tenaga kerja berkeahlian tinggi dari 8,4% menjadi 14% dan
tenaga kerja keahlian menengah yang kompeten dari 32% menjadi 42% serta
sertifikasi untuk tenaga krja dari 576.887 menjadi 863.319;
2) Meningkatnya kinerja lembaga pelatihan milik pemrintah untuk menjadi lembaga
pelatihan berbasis kompetensi dari 5% menjadi 25%;
3) Mempercepatn pelaksanaan perjanjian saling peng1akuan (Mutual Recongnition
Arrangment, MRA) yang belum dapat direalisasikan , untuk sektor jasa yang
diperioritaskan, yaitu transportasi udara teknologi ( e-ASEAN) dam jasa logistik;
4) Mengupayakan 7 (tujuh) Sektor industri/perdagangan yang juga dinuka, yaitu
produk berbasis pertanian, elektonik, perikanan, produk berbasis karet, tektis,
otomotif, produk berbasis kayu, untuk melaksanakan MRA;
5) Mengembangkan standar kompetensi regional (regional competency standar
frame work), untuk sektor jasa yang diperioritaskan dalam masyarakat ekonomi
ASEAN;
6) Penerapan KKNI ( Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ) di lembaga
pendidikan/pelatihan untuk mencapai keseteraan pengakuan, khususnya
lembaga pemerintahan;
7) Tersusunya peraturan Pemerintah dalam rangka pembentukan lembaga
independen pengelolaan dana pengembangan pelatihan;
8) Tersusunya peta kompetensi industri untuk bidang dan sektor jasa konstruksi,
transportasi, pariwisata, industri penelolaan, pertanian-perikanan , industri kretif,
jasa logistik, teknologi komunikasi dan informasi, ( e-ASEN), jasa kesehatan,
jasa pendidikan dan sektor energi, mineral dan kelistrikan.
9) Meningkatnya peringkat daya saing efisiensi pasar tenaga kerja di tingkat
internasional;
10) Meningkatnya jumlah pekerja formal, dari 40,5% tahun 2014 menjadi 51,0%
tahun 2019
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 44
Sasaran Utama pembangunan bidang ketenagakerjaan yang hendak dicapai, adalah:
1) Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan sebesar antara 4.0 – 5.0 % pada
tahun 2019.
2) Menfasilitasi Penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 juta ( selama 5 tahun )
Untuk mencapai sasaran tingkat pengganguran terbuka dan tingkat kemiskinan di
tempuh langkah langkah kongkrit untuk mendorong terciptanya kesempatan kerja
yang berkualitas di antaranya:
(a) Meningkatkan produktivitas dengan melakukan akselerasi penyerapan
tenaga kerja ke industri yang mempunyai nilai tambah dan produktivitas tinggi
termasuk industri pertanian yang merupakan memberi kesempatan kerja
besar serta industri pengelolahan yang mempunyai potensi dapat
menggerakan pertumbuhan,menciptakan kesempatan kerja dan membawa
perbaikan pada kesejahteraan hidup;
(b) Meningkatkan standar hidup pekerja termasuk pekerja miskin, melalui
penyedian lapangan kerja produktif;
(c) Transformasi struktur tenaga kerja dan mempersiapkan insfrastruktur
pengembangan kompetensi pekerja untuk mengubah low – skilled industries
menjadi skill based industries ;
(d) Memberikan insentif bagi investasi yang menciptakan kesempatan kerja yang
besar ( padat pekerja) dan bagi pelaku pada usaha kecil menengah.
Keseimbangan dalam penciptaan lapangan kerja dan perlindungan pekerja
yang memadai akan tercipta bila pertumbuhan ekonomi yang tercipta dapat
memberikan kesempatan kerja yang lebih baik dan tingkat dan tingkat
pendapatan pekerja lebih besar dan lebih merata dalam sektor –sektor
pembangunan.
Nawakerja Ketenagakerjaan
1. Penguatan perencanaan tenaga kerja nasional
2. Percepatan peningkatan kompetensi Tenaga Kerja
3. Percepatan sertifikasi profesi
4. Peluasan kesempatan keja formal
5. Penguatan wirausaha produktif
6. Penciptaan hubungan industrial yang sehat dan poduktif
7. Penegakan hukum ketenagakerjaan
8. Peningkatan perlindungan pekerja migrant
9. Pelayanan ketenagakejaan sederhana, transparan dan akuntabel
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 45
3.3.2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY
Visi dan Misi Dinas
Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 2012 – 2017
adalah sebagai berikut :
VISI :
“Terwujudnya Tenaga Kerja yang berdaya saing tinggi, berkarakter, berbudaya,
mandiri, sejahtera, terlindungi dan produktif, serta mobilitas penduduk yang sesuai
kebutuhan potensi daerah”
MISI :
a. Mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing.
b. Menurunkan jumlah pengangguran.
c. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.
d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan transmigrasi.
Tabel 3.4
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Tansmigrasi DIY 2018-2022
Tujuan Indikator Sasaran Program/Kegiatan
1. Menurunkan
angka
pengangguran
Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja
dan perluasan
kerja
1.1 Terwujudnya
penempatan
tenaga keja dan
perluasan kerja
1. Program peningkatan
kualitas dan produktivitas
tenaga kerja dengan
sasaran program yaitu
meningkatkatnya daya
saing tenaga kerja yang
didukung dengan
kegiatan :
(1) Pelatihan ketrampilan
pencari kerja
(2) Sertifikasi Uji
Komptensi
(3) Pemagangan Tenaga
Kerja
2. Program Peningkatan Kesempatan Keja dengan sasaran pogam yaitu meningkatnya Kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan : (1) Penempatan
Tenaga keja (2) Penyediaan infomasi
Pasar kerja dan penyelenggaran bursa kerja
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 46
(3) Pembentukan Kesempatan Kerja
3. Program Peningkatan Mutu Layanan Lembaga Ketenagakerjaan dengan sasaran progam yaitu meningkatnya jumlah lembaga ketenagakerjaan yang terstandarisasi sesuai dengan peraturan peundangan yang berlaku, yang didukung dengan kegiatan : (1) Pembinaan
Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
(2) Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
1.2 Tewujudnya
Hubungan
Industrial yang
kondusif untuk
mengembangkan
usaha dan
meningkatkan
kesejahteraan
pekerja
1. Program Pelayanan
Perselisihan Hubungan
Industrial dengan sasaran
program yaitu
meningkatnya penyelesaian
kasus peselisihan
hubungan industrial, yang
didukung kegiatan :
(1) Pembinaan
ketenagakejaan
(2) Hubungan Industrial
1.3 Terwujudnya
kondisi dan
Lingkungan
Kerja sesuai
Norma K3
1. Program Pelayanan
Pengawasan Lembaga
Ketenagakerjaan dengan
sasaran progam yaitu
meningkatnya jumlah
perusahaan yang
melaksanakan peraturan
peundang-undangan
dibidang norma kerja dan
K3 yang didukung kegiatan:
(1) Pengujian Lingkungan
Kerja, Pemeriksaan
Kesehatan Keja dan
Pelatihan Hiperkes & KK
(Hiperkes)
(2) Pemeriksaan,
Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3
2.Meningkatnya
Kesejahteraan
Transmigrans
Prosentase
bessaran
transmigrans
yang berhasil
1.1
Terlaksananya
Perpindahan dan
Penempatan
calon
transmigran
sesuai
kesepakatan
KSAD (
kejasama Antar
1. Program Penempatan
Transmigran dengan
sasaran progam yaitu
program penempatan
transmigran yang didukung
kegiatan :
(1) Penyelenggaraan
Transmigrasi dan
Pemberdayaan Translok
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 47
Daerah)
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam ruang wilayah Kabupaten Bantul, perkembangan dan pertumbuhan
Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
1. Keadaan fisik tanah yang meliputi topografi, sungai, geologi, kemampuan tanah
dan sebagainya;
2. Jumlah dan perkembangan penduduk;
3. Kegiatan masyarakat, baik itu volume maupun manusia;
4. Kelengkapan fasilitas, utilitas, dan sarana infrastruktur.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
3.5.1 Analisis SWOT
Upaya penanggulangan kemiskinan merupakan amanat konstitusi dalam
rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional yang tercantum di dalam UUD
1945. Upaya Pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan melalui
sejumlah program dan strategi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup
dan taraf kesejahteraannya. Program-program penanganan kemiskinan dan
pengangguran dalam strategi yang dimaksudkan tentu saja memerlukan kerja sama,
dukungan dan sinergi semua pihak baik melalui program sektoral (Pemerintah
Pusat), Pemerintah Daerah, masyarakat maupun dunia usaha.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, salah satu cara untuk membantu
percepatan pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran adalah
dengan mencermati Instansi yang ada, dan memberikan tekanan pada Instansi yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi menangani pembangunan di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Guna menurunkan jumlah penduduk miskin serta pengurangan
pengangguran, disusunlah strategi pembangunan bidang sosial, ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian serta dilakukan analis kekuatan, kelemahan, ancaman
maupun peluang (SWOT) dalam menjalankan strategi tersebut. Akan diuraikan pada
Bab !V.
3.5.2 Penetapan Isu Strategis
Setelah melakukan kajian terhadap kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten
Bantul dari berbagai aspek dan berdasarkan Analisis SWOT, dapat dirumuskan
beberapa isu strategis Ketenagakerjaan Kabupaten Bantul. Penentuan isu strategis
menjadi bagian penting bagi keseluruhan penyusunan Rencana Strategis Dinas
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 48
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul 2016-2021 karena dari tahap ini
akan diketahui apakah tantangan utama yang harus diselesaikan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah dikemukakan
sebelumnya, serta dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
dalam menentukan isu strategis, maka dapat diidentifikasi isu strategis Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul 2016-2021, sebagai berikut:
1
.
Peningkatan tenaga kerja yang terampil, produktif, berkompeten dan
tesertifikasi.
2
.
Optimalisasi Balai Latihan Kerja dengan meningkatkan Infrastruktur,
sarana prasarana pelatihan dan kapasitas instruktur.
3
.
Peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui penempatan tenaga kerja
dan perluasan kerja
4
.
Peningkatan Perlindungan dan kesejahteraan pekerja dan pengusaha
5
.
Terpenuhinya kebutuhan dasar dan meningkatnya kapasitas sumberdaya
manusia dan kelembagaan masyarakat transmigrasi
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 49
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
4.1 TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis dan
permasalahan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Kriteria suatu rumusan tujuan :
1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan visi;
2. Untuk mewujudkan suatu misi dapat dicapai melalui beberapa tujuan;
3. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis;
4. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami;
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Kriteria sasaran memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1 Dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan tujuan;
2 Untuk mencapai satu tujuan dapat dicapai melalui beberapa sasaran;
3 Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis
4 Memenuhi kriteria SMART-C
Langkah – langkah perumusan tujuan dan sasaran:
1. Merumuskan rancangan pernyataan tujuan dari setiap misi dan melihat kesesuaian
dengan program kepala daerah terpilih;
2. Menguji apakah rancangan pernyataan tujuan dapat memecahkan isu-isu strategis
dalam jangka menengah. Dalam hal pernyataan tujuan belum sepenuhnya
memecahkan isu-isu strategis maka pernyatasan tujuan perlu disempurnakan;
3. Merumuskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran dari setiap tujuan;
4. Merumuskan rancangan capaian indikator yang terukur dari setiap sasaran,
sekurang-kurangnya memenuhi indikator kunci keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan
Menyelaraskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran dan capaian
indikator yang terukur terhadap pernyataan arah kebijakan dan sasaran RPJMN,
RPJMD Propinsi dan RPJMD Kabupaten.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 50
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN /SASARAN TARGET KINERJA TUJUAN / SASARAN PADA TAHUN KE-
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat
Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu
Angka Kemiskinan 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9
Terwujudnya perekonomian daerah yang berkualitas
Pertumbuhan ekonomi
(UMK)
1.297.700 1.404.760 1.489.046 1.578.389 1.679.093 1.773.479
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 51
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 52
VISI :
Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang Berkualitas, Produktif dan Sejahtera
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
1 Meningkatkan
kualitas tenaga
kerja menjadi
terampil,
produktif dan
memiliki
kompetensi
kerja
Menciptakan tenaga
kerja menjadi terampil,
produktif dan memiliki
kompetensi kerja
Meningkatkan
kompetensi kerja
melalui sertifikasi
pelatihan
Tenaga kerja yang bersertifikat
pelatihan ketrampilan
Meningkatnya
produktifitas tenaga
kerja
Tenaga kerja yang produktif
2 Meningkatkan
kualitas
perluasan kerja
dan pelayanan
penempatan
tenaga kerja
Terselenggaranya
perluasan
kesempatan kerja dan
penempatan tenaga
kerja secara optimal
Berkurangnya
penganggur
Angka Pengangguran
Menciptakan
perluasan kerja
melalui wirausaha
Terciptanya wirausaha baru
Menciptakan
penempatan
tenaga kerja
Penempatan tenaga kerja di
sektor formal
3
Mewujudkan
perlindungan
dan
kesejahteraan
pekerja
pengusaha
Menciptakan
hubungan industrial
yang kondusif untuk
kesejahteraan dan
perlindungan pekerja
pengusaha
Meningkatkan
pendapatan pekerja
Upah Minimum Kabupaten (UMK)
Melaksanakan
penyelesaian
sengketa hubungan
industrial
Terselesaikannya sengketa
hubungan industrial di
perusahaan
Melaksanakan
jaminan sosial bagi
pekerja
Kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan
Menciptakan
sarana
kelembagaan di
perusahaan
Terbentuknya kelembagaan di
perusahaan
4
Meningkatkan
pelayanan
mobilitas
penduduk yang
terarah, mandiri
dan sejahtera
Melaksanakan
mobilitas penduduk
yang terarah dan
mandiri untuk
meningkatkan
kesejahteraan
transmigran
Pemanfaatan SDA
dan taraf hidup
transmigran dalam
wadah NKRI
Penempatan transmigran di lokasi
transmigrasi
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 53
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam
rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan
strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak
terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang
diambil oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka
tersebut, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul merumuskan
strategi dan arah kebijakan perencanaan secara komprehensif untuk mencapai tujuan
dan sasaran yang termuat dalam Rencana Strategis supaya efektif (berdaya guna) dan
efisien (berhasil guna).
Strategi dan arah kebijakan tahun 2016-2021 disusun berdasarkan visi dan
misi yang telah ditetapkan dan dengan memperhatikan permasalahan serta isu-isu
strategis yang terkait dengan pembangunan ketenagakerjaan di Kabupaten Bantul.
Dalam rangka optimalisasi penentuan strategi dan arah kebijakan tersebut dilakukan
analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (ALE-ALI) dan Analisa
SWOT dengan hasil sebagai berikut:
Analisis Lingkungan Internal (ALI) SDM, Sarpras, Anggaran, Kewenangan dll.
Kekuatan
1. Adanya komitmen bersama dalam pelaksanaan pembangunan bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
2. Banyaknya penduduk usia kerja produktif dan berpendidikan tinggi
3. Banyak usaha industri kecil dan menengah
4. Tersedianya Lembaga Pelatihan Kerja baik BLK maupun LPTKS
Kelemahan
1. Keterbatasan jumlah SDM terutama tenaga fungsional
2. Kualitas Gedung kantor dan sarana prasarana yang belum memadai
3. Belum terintegrasinya lulusan pendidikan dengan keinginan dunia usaha (data)
4. Terfokusnya pilihan lokasi calon transmigran pada lokasi tertentu (data)
5. Belum lengkapnya peraturan pelaksanaan di daerah yang mendukung UU
Ketenagakerjaan.(data)
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 54
Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
Peluang
1. Kebijakan MEA yang membuka peluang bagi tenaga kerja trampil dan
berkualitas bekerja di luar negeri
2. Dana yang tersedia lewat APBN dan lembaga ekonomi yang lain;
3. Adanya otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab;
4. Adanya koordinasi lintas sektoral/dinas terkait;
5. Adanya kerjasama antar daerah khusunya di bidang transmigrasi
6. Adanya jaringan kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM/Organisasi sosial).;
7. Meningkatnya kepedulian stakeholder terhadap penyelenggaraan
bidangketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
8. Adanya partisipasi aktif masyarakat;
10. Tuntutan pelayanan publik yang semakin tinggi
11. Kepercayaan dan dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat
12. Keamanan yang kondusif
13. Pertumbuhan industri dan perkembangan sektor ekonom
14. Prioritas Pertumbuhan pembangunan nasional bertumpu pada pertumbuhan
ekonomi
15.Terbukanya Kabupaten dan Provinsi Luar Jawa untuk progra Transmigrasi
16.Terbukanya hubungan industrial yang kondusif dan banyak perusahaan yang
mampu menyerap tenaga kerja
Ancaman
1. Pengaruh globalisasi di semua sektor
2. Lapangan pekerjaan sektor formal berkurang akibat melambatnya petumbuhan
ekonomi
3. Kompetisi dengan tenaga asing dengan diberlakukannya kebijakan MEA
4. Perlindungan TKI di luar negeri masih rendah
5. Tidak konsistennya daerah tujuan tansmigrasi terhadap perjanjian Kerjasama
Antar Daerah
6. Terbatasnya quota transmigran yang diberikan pemerintah pusat.
Berdasarkan hasil tersebut diatas maka Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 55
Tabel 4.3.
Strategi dan Arah Kebijakan
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera,
Berdasarkan Nilai-nilai Keagamaan, Kemanusiaan, Dan Kebangsaan Dalam Wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Misi 1 :Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Difokuskan Pada Percepatan Pengembangan
Perekonomian Rakyat Dan Pengentasan Kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
1. Turunnya
Jumlah
Masyarakat
Kurang Mampu
1.Peningkatan akses dan peluang usaha masyarakat
1.Meningkatkan ketersediaan
lapangan pekerjaan dan
kemudahan usaha
2.Terwujudnya
perekonomian
daerah yang
berkualitas
1.Peningkatan kualitas produktifitas masyarakat
1.Mengurangi kesenjangan
pendapatan
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 56
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 57
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas Kabupaten Bantul berisi program-program
baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk
pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.
Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang
tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas
yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan
sebagai acuan SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD, termasuk dalam
menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.
Pencapaian target kinerja program (outcome) sesungguhnya tidak hanya
didukung oleh pendanaan yang bersumber dari ABPD Kabupaten Bantul. Namun juga
oleh sumber pendapatan lainnya (APBN, APBD Propinsi DIY dan Sumber-sumber
pendanaan lainnya). Namun demikian, pencantuman pendanaan di dalam Tabel 5.1
hanya yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantul.
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program,
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif).
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 58
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 59
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
Tujuan Sasaran Kode Program dan
kegiatan Indikator kinerja tujuan, sasaran, program
Data capaian pada tahun awal perencanaan (2015)
Target kinerja program dan kerangka pendanaan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja pada akhir periode renstra
Unit Kerja Penanggung jawab
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Presentase Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
70 5.600.903.080 72 3.032.582.000 75 3.184.211.100 77 3.343.421.655 80 3.510.592.738 85 3.686.122.375 85
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja
Jumlah peserta pelatihan
Kegiatan Pembinaan LPK
Jumlah LPK yang dibina
230.175.000 199.875.000 319.800.000 335.790.000 352.579.500
Pemberdayaan Wirausaha bagi Lulusan Pelatihan
Jumlah peserta pelatihan
52.565.000 50.150.000
80.240.000
84.252.000 88.464.600
Pemagangan / OJT Mantan Peserta Pelatihan di Perusahaan
jumlah orang yang dimagangkan
183.475.000 192.648.750
202.281.188 212.395.247
Uji kompetensi peserta latihan di BLK
Jumlah peserta UJK
197.963.000
188.961.150 198.409.208 208.329.668
Pengukuran Produktifitas Tenaga Kerja
Jumlah peserta pengukuran tenaga kerja
22.311.500 25.000.000 26.250.000 27.562.500 28.940.625
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 60
Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Produktifitas Tenaga Kerja
Jumlah peserta pelatihan dan sosialisasi produktifitas
280.406.000 250.000.000
262.500.000 275.625.000 289.406.250
Program Peningkatan kesempatan kerja
Persentase pencari kerja yang menyerap informasi bursa kerja
75 61.413.745 77 203.968.500 80 206.456.250 82 216.779.063 85 227.618.016 87 238.998.916 87
Penanggulangan permasalahan ketenagkerjaan
Terlaksananya penanggulangan permasalahan penempatan tenaga kerja
196.625.000 196.625.000 206.456.250 216.779.063 227.618.016
Penyusunan dan penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
Tenaga kerja yang menyerap informasi melalui bursa kerja
7.343.500 9.843.500 10.322.813 10.838.954 11.380.900
Program Penempatan Tenaga Kerja
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
75 248.828.192 77 380.114.400 80 379.170.120 82 398.128.626 85 418.035.057 87 438.936.810 87
Penempatan pencari kerja
Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan
2500 2700 380.114.400 2700 447.751.520
2800 470.349.096 2800 493.866.551 2800 518.559.878
Program Perluasan kerja
Persentase tenaga kerja yang berwirausaha
62 12.563.630.499 65 14.971.140.000 67 15.719.697.000 70 16.505.681.850 72 17.330.965.943 75 18.197.514.240 75
Kegiatan terapan teknologi tepat guna
Jumlah peserta kegiata TTG
100.000.000 100.000.000 110.250.000
115.762.500
121.550.625
Kegiatan Padat Karya Produktif dan Infrastruktur
Jumlah Padat karya
14.400.000.000 4.000.000.000 15.876.000.000 16.669.800.000 17.503.290.000
Pemanduan dan Pembinaan Usaha Tenaga Kerja Lansia dan Penyandang Cacat
Jumlah peserta Kegiatan
405.140.000 105.140.000 105.140.000
446.666.850
492.450.202
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 61
Pemanduan dan Pembinaan usaha tenaga kerja terdidik dan mandiri
Jumlah peserta kegiatan
66.000.000 66.000.000 72.765.000
76.403.250 80.223.413
Program Transmigrasi Umum
Persentase penempatan transmigrasi
60 955540.194 63 519.760.500 65 880.689.525 67 924.733.451 70 970.970.124 72 1.019.518.630 72
Penyuluhan, Pengarahan, dan Penempatan Transmigrasi
Jumlah kk penempatan transmigrasi
955.540.194 12 kk 519.760.500 880.689.525 924.733.451 970.970.124 1.019.518.630
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Meningkatnya KHL
12977 00
436.454 .501
1404 760
993.992 .000
1489 046
1.071.703 .500
1578 389
1.125.288 .675
1673 093
1.81.553 .109
1773 479
1.240.630 .764
1773 479
penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Jumlah penyelesaian perselisihan HI
190.000.000 280.495.000 309.245.738 324.708.024 340.943.426
penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan
Jumlah peserta sosialisasi jamsostek
90.335.000 68.250.000 75.245.625 79.007.906 82.958.302
Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
Jumlah perusahaan yang disosialisasi
65.316.000
58.645.000 64.656.113 67.888.918 71.283.364
Pendampingan dewan pengupahan
Jumlah lembaga yang didampingi
130.000.000
121.675.000
163.559.183
171.737.142 180.323.999
Pemberadayaan lembaga kerjasama tripartit daerah
118.341.000 87.571.000 96.547.028
101.374.379 106.443.098
bimbingan teknis penyelesaian perselisihan industrial
Jumlah peserta yang megikuti bimtek
100.000.000 77.550.000
85.498.875
89.773.819 94.262.510
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 62
Peningkatan Kesejahteraan Pekerja
Jumlah pekerja yang terlibat
120.000.000 126.455.000 204.746.378 214.983.696 225.732.881
Sinergitas Sarana Persyaratan Kerja
Jumlah pekerja yang mengikuti sosialisasi
50.000.000 36.635.000 40.390.088 42.409.592 44.530.071
Pendampingan Pembuatan Persyaratan kerja
Jumlah Owner dan HRD yang didampingi
50.000.000 40.360.000 44.496.900 46.721.745 49.057.832
Pemberdayaan Sarana Kesejahteraan Kerja
Jumlah lembaga yang diberdayakan
80.000.000 37.100.000 40.902.750 42.947.888
45.095.282
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Capaian Nilai AKIP
313.869.044 1.910.728.600 2.006.265.030 2.106.578.282 2.211.907.196 2.322.502.555
Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran
281.317.900 301.869.240 430.673.140 457.206.796 485.067.136
Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi
Jumlah rapat koordinasi dan perjalanan dinas
1.573.410.700 1.436.787.800 1.608.627.190
1.684.058.550 1.763.261.477
Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
Jumlah tenaga kebersihan perkantoran
56.000.000 64.074.240
67.277.952 70.641.850 74.173.942
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
725.830.341 1.078.878.000 812.385.000 853.004.250 895.654.46 940.437.186
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
Jumlah pengadaan peralatan dan perlengkapan
633.528.000
305.000.000
443.504.250 455.679.463 459.963.436
Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor
Jumlah rumah dan gedung kantor
155.000.000 105.000.000 110.250.000 115.762.500 130.550.625
Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan dinas
255.350.000
250.000.000 262.500.000 275.625.000 299.406.250
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 63
Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Jumlah peralatan dan perlengkapan
35.000.000
35.000.000 36.750.000 48.587.500 50.516.875
Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Capaian nilai Evaluasi Kinerja
32.150.000 32.150.000 35.445.926
37.218.223
39.079.134
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 64
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 65
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Kebijakan umum dan pogram pembangunan secara nyata harus bisa terukur dan
dirasakan keberhasilannya oleh masyarakat dan seluruh pelaku pembangunan. Tolok
ukur tersebut berupa indikator-indikator kinerja. Indikator yang ingin dicapai ditetapkan
target-target capaiannya. Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misidari sisi keberhasilan
penyelenggararaan pelayanan SKPD, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek
kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian
indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian
yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode Rencana Strategis dapat dicapai.
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Bantul 2016 – 2021. Indikator kinerja secara teknis pada dasarnya
dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan
(outcomes) atau kompositnya (impact). Indikator kinerja yang ditetapkan dalam
dokumen Rencana Strategis ini merupakan Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2016-2021 yang telah mengakomodir Indikator Kinerja
yang menjadi tanggung jawab pelayanan SKPD.
Indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul yang
mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Strategis ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 66
Penetapan Indikator Kinerja
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Bantul
No
ASPEK/FOKUS/ BIDANG URUSAN/INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Ketenagakerjaan
1
Angka Pengangguran
4,1%
2,4%
2,3 %
2,2%
2,1%
2,0%
1,9%
Sasaran
Daerah
2 Tenaga Kerja yang kompeten 58% 70% 72% 75% 77% 80% 85%
3 Penempatan tenaga kerja 77% 75% 77% 80% 82% 85% 87%
4 Tenaga kerja yang berwirausaha 92,6% 62% 65% 67% 70% 72% 75%
5 Tenaga kerja yang menyerap informasi bursa kerja - - 40% 42% 45% 47% 50%
6 Upah Minimum Kabupaten ( UMK ) 1.163.800 1.297.700 1.404.760 1.489.046 1.578.384 1.673.093 1.773.479 Sasaran
Daerah
7 Penetapan KHL - 1.252.874 1.349.345 1.453.245 1.565.144 1.685.661 1.815.456
8 Transmigran yang ditempatkan 40% 60% 63% 65% 67% 70% 72%
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 67
BAB VII
PENUTUP
Penyusunan Rencana Strategis Review Satuan Kerja Pemerintah Daerah
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul tahun 2016 – 2021disusun
sebagai acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan dan program serta kebijakan
di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai Visi dan Misi dalam
melaksanakan tugas pemerintahan.
Penyusunan Rencana Strategis mengacu pada Undang-undang Nomor 25
tahun 2004 merupakan penjabaran dari visi misi tujuan dan sasaran yang akan dicapai
selama 5 (lima) tahun mendatang yang tertuang dalam Dokumen RPJMD Kabupaten
Bantul tahun 2016-2021 dalam mendukung agenda peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Namun demikian Rencana Strategis ini tetap harus dieavaluasi setiap
tahunnya demi penyempurnaan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, kondisi yang
dinamis dan perkembangan jaman.
Selanjutnya Renstra ini sebagai pedoman dalam menyusun Renja Dinas yang
mana setiap tahun akan diadakan evaluasi untuk penyempurnaan ataupun penyesuaian
karena adanya tuntutan perubahan sehingga kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi semakin meningkat dan akhirnya dapat mendukung upaya pemerintah
dalam mengurangi/mengatasi masalah di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Ditetapkan di Bantul
Pada tanggal :
Kepala,
Ir. HERU SUHADI, MT
NIP. 196107121986
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 68
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 69
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 70
RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 71