Download - Respiratory Failure ppt
DEFINISI
Respiratory Failure (gagal nafas)
terjadi bila pertukaran gas paru terganggu sehingga menyebabkan hipoksemia (PaO2<60mmHg) dengan atau tanpa hiperkarbi (PaCO2>55mmhg)
TIPE
Hipoksemia Akut (tipe I)
Hipoksemia akut (tipe I) terjadi akibat penyakit yang menyebabkan kerusakan jaringan paru sehingga terjadi gangguan pertukaran gas
Gejala-gejala :
hipoksia
hipokarbi
takipnea
tidal volume rendah
…tipe…Tipe II
terjadi bila ada gangguan ventilasi alveolar sehingga terjadi gangguan pengeluaran karbondoksida. Karbondioksida tertahan, mengakibatkan peningkatan kadar PCO2. gangguan ventilasi alveolar dapat terjadi pada : * berkurangnya usaha nafas* ketidakmampuan mengatasi peningkatan resistensi jalan nafas * kegagalan mengkompensasi peningkatan produksi karbondioksida* kombinasi faktor-faktor tersebut
Gejala-gejala :hiperkarbiahipoksiapenurunan frekuensi nafas dan tidal volume
Gagal nafas tipe campuran
Sering dua tipe gagal nafas terjadi bersamaan sehingga menghasilkan gambaran klinis campuran. Pada awalnya pasien menderita gagal nafas tipe I tetapi kemudian pasien mengalami kelelahan bernafas ahirnya terjadi gangguan ventilasi
Penyebab Gagal Nafas
• Pembedahan : misalnya operasi abdomen bagian atas atau daerah thorax
• Infeksi saluran nafas akut
• Pemberian obat obat penenang
• Gangguan pusat nafas (tekanan intrakranial meningkat, overdosis narkotik)
PENATALAKSANAAN• Koreksi hipoksemia• Kurangi kerja otot-otot pernafasan dengan
memperbaiki mekanik paru dan mengatasi demam
• Optimalkan kapasitas paruTindakan spesifik :• Pemberian suplemen oksigen• Mengatasi sekresi• Memberi terapi infeksi pernafasan• Mengatasi obstruksi jalan nafas• Mencegah/mengurangi terjadinya oedem paru• Support dengan ventilator
Terapi OksigenMetode Pemberian Oksigen
Nasal CanulaSimple Face maskVentury maskmask dengan reservoir bag (NRM & RM)Mechanical Ventilator
Intoksikasi Oksigen : pemberian oksigen yang lama dengan konsentrasi tinggi berpotensi toksik, misal retrolental fibroplasia, bronchopulmonary dysplasia
Monitoring efek terapi oksigen : hilangnya sianosis, berkurangnya takipneu, berkurangnya respiratory distress
periksa AGD → target PaO2 > 95%
Mengatasi sekresiUntuk mencegah retensi sputum ynag berpotensi
menyebabkan kolaps paru dan infeksi, sekresi harus dibersihkan
Hidrasi pasien dengan gagal nafas sering tidak bisa minum/makan sehingga intake oral kurang, sering juga mengalami demam yang mengakibatkan dehidrasi dan sekresi menjadi kental, hal ini dapat diatasi dengan melembabkan gas inspirasi, dan yang lebih penting dengan memberikan cairan intravena yang adekuat
Mukolitikberbagai mocolytic agent dapat digunakan untuk menencerkan sekresi
Chest Physiotherapypostural drainage, percussion dan fibrasi untuk mobilisasi sekresi dan mengembangkan segmen paru yang kolaps
Intubasi ETT dan Tracheostomy
Bila chest physiotherapy dan suctioning melaui oropharyngeal airway/nasopharyngeal tidak dapat mengatasi hipersekresi, dapat dilakukan intubasi ETT/tracheostomy untuk tracheobronchial toilet