SINERGI
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH DAN DESA
Oleh : Dangi
Bappeda Kab Cirebon
OUTLINE PRESENTASI
• PENDAHULUAN
• TUJUAN PEMBANGUNAN
• PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
• PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN
CIREBON
• GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN
• PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
• TANTANGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DAN DESA
PENDAHULUAN
Nang apa
kudu
gawe
rencana?
Sapa bae
sing dadi
lakon?
Arep
Mendi
parane?
Pirang lawas
Jamane
sampe ning
tujuan?
Periben
carane
sampe
ning
tujuan?
Ning Endi
posisie kita
sekien kih?
Pengen
apa?
Duwe Apa?
Bisa Apa?
....???
TUJUAN PEMBANGUNAN
• MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN UMUM (Amanat Pembukaan UUD 1945)
• MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT, PELAYANAN UMUM, DAN DAYA SAING DAERAH
(Amanat UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah)
• MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DESA DAN KUALITAS HIDUP MANUSIA SERTA PENANGGULANGAN KEMISKINAN
(Amanat UU 6/2014 tentang Desa)
Sumber daya manusia
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
Sumber daya Alam Sumber daya Seni dan Budaya
ENAM KOMPONEN KEBERHASILAN
VISI MISI PROGAM DAN
KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETERAMPIL AN
MOTIVASI DAN
INSENTIF
PENGEMBANGAN PERUBAHAN DAN KEBERHASILAN
VISI MISI PROGAM
DAN KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETERAMPI LAN
MOTIVASI DAN
INSENTIF
PENGEMBANGAN TANPA ARAH
VISI MISI PROGAM
DAN KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETERAMPIL AN
MOTIVASI DAN
INSENTIF
PENGEMBANGAN
TERSENDAT-SENDAT
VISI MISI PROGAM DAN
KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETERAMPIL AN
MOTIVASI DAN
INSENTIF
TIDAK EFEKTIF DAN
PEMBORO SAN
VISI MISI PROGAM
DAN KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETERAMPIL AN
MOTIVASI DAN
INSENTIF FRUSTASI
VISI MISI PROGAM
DAN KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETRAMPILAN
MOTIVASI DAN
INSENTIF
PENGEMBA NGAN
LAMBAT DAN TIDAK
KOMPETITIF
VISI MISI PROGAM
DAN KEGIATAN
SUMBER DAYA (SDA DAN SDM)
KETERAMPILAN
MOTIVASI DAN
INSENTIF
KERAGU-RAGUAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
ARSITEKTUR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
Mega
Thinking
Makro
Thinking
Mikro
Thinking
HUBUNGAN KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
VISI
MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN CIREBON
YANG AGAMIS, MAJU, ADIL, SINERGI, DAN SEJAHTERA
Misi 1
Meningkatkan kualitas SDM yang berakhlak mulia yang berlandaskan pada pelaksanaan pendidikan agama yang baik
Misi 2
Meningkatkan Pembangunan SDM yang sehat, berbudaya, berilmu dan berketerampilan melalui pembangunan pendidikan,kesehatan dan
kewirausahaan
Misi 3
Mendorong pemerataan pembangunan sektoral dan kewilayahan
Misi 4
Menciptakan sinergi pembangunan antar berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, dunia usaha, akademik dan komuniti)
Misi 5
Mewujudkan standar hidup layak masyarakat melalui pemenuhan hak-hak dasar terutama kebutuhan pokok masyarakat dan penciptaan rasa aman, damai dan
tentram
Misi 6
Mewujudkan tatanan masyarakat dan reformasi sistem birokrasi menuju sistem berbangsa dan bernegara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN)
RE
NC
AN
A P
EM
BA
NG
UN
AN
JA
NG
KA
ME
NE
NG
AH
DA
ER
AH
(R
PJM
D)
KA
BU
PA
TE
N C
IRE
BO
N 2
01
4-2
019
(PE
RD
A N
O. 4
TA
HU
N 2
01
5)
INDEKS
PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM)
Kesejahteraan
Masyarakat
Pelayanan
Umum
Daya Saing
Daerah
Kesejahteraan &
Pemerataan Ekonomi
Kesejahteraan
Sosial
Seni Budaya &
Olahraga
Pelayanan Dasar
Pelayanan Penunjang
Kemampuan
Ekonomi Daerah
Fasilitas Wilayah/
Infrastruktur
Iklim
Berinvestasi
Sumber Daya
Manusia
Aspek
Fokus
Evaluasi Kemampuan
Penyelenggaraan Otonomi Daerah
(EKPOD)
ISI DOKUMEN RPJMD
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2014-2019
Program Pembangunan Daerah
Penjabaran Misi Ke-1
Misi 1 (4 program)
Program pembinaan
lembaga sosial keagamaan
Program peningkatan
kualitas pendidikan
agama
Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama
Program peningkatan pemahaman
dan pengamalan agama dan
kerukunan umat beragama
Program pembangunan penjabaran misi ke-2
Misi 2 (59 program)
Program bidangperpust
akaan
(1 program) Program bidang
pendidikan
(6 program)
Program bidang
kebudayaan (4 program)
Program bidnag
ketenagaker jaan
(3 program)
Program pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
(4 program ) Program bidang
kepemudaan dan olahraga (8 program)
Program bidang
ketransmigra sian
( 2 program)
Progam bidang
pariwisata
(3 program)
Program bidang
kesehatan (19 program)
Program bidang
keluarga berencana dan
keluarga sejahtera
(9 program)
Program Pembangunan Penjabaran Misi Ke-3
Misi 3 ( 39 program)
Program bidnag
pekerjaan umum
(14 program)
Program bidang
perbhubungan (5 program)
Program bidang
perumahan dan
pemukiman
(6 program)
Program bidang
lingkungan hidup
(11 program)
Program bidang
penataan ruang
(3 program)
Program Pembangunan Daerah Penjabaran Misi Ke-4
Misi ke-4 (11 program)
Program bidang
pemberdayaan
masyarakat dan desa
(9 program)
Program bidang
kerjasama antar
stakeholder (2 program)
Program Pembangunan Daerah Penjabaran Misi Ke-5
Misi ke-5 (84 program)
Program bidang sosial
(11 program) Progrma bidang
pertanian (11 program)
Program bidang
kehutanan (4 program)
Program bidang
kelautan dan perikanan
(23 program)
Program bidang
ketahanan pangan
(1 program) Program bidang
koperasu dan UMKM (5 program)
Program bidang industri
(8 program)
Program idang energi dan
sumber daya mineral (3 program)
Program bidang
penanaman modal
(6 program)
Program bindang
perdagangan
(12 program)
Program Pembangunan Daerah Penjabaran Misi Ke-6
Misi ke-6 (63 program)
Program bidang
perencanaan pembangun an
(11 program) Program bidang
komunikasi dan
informatika
(4 program)
Program bidang
pertanahan
(2 program)
Program bidang pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan
persandian
(26 program) Program bidang statistik
(1 program)
Program bidang
kearsipan
( 5 program)
Program bidang
kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri
(9 program)
Program bidang
kependudukan dan catatan
sipil
(5 program)
18 PROGRAM UNGGULAN
KEPALA DAERAH
Bebas Buta huruf Al Quran
Bebas Dropout jenjang
pendidikan dasar dan menengah
Kampung KB
Berkesetaraan gender dan
anak ceria
Berpres tasi Olah
raga
Bebas Rawan Pangan
Cirebon terang
Fasilitasi Beasiswa
250 master Klinik agri
bisnis
Cirebon sehat (gratis dan bebas gizi buruk)
Berbuda ya
membaca
Rumah sehat dan
murah
Bebas Rutilahu
Bersih, asri, dan
lestari
Infrastruktur jalan
mulus/hotmix/mantap dan bebas banjir
Bebas pengang
guran
Kampung wirausaha
Kreasi seni, berbudaya,
dan berdimensi destinasi wisata
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Kabupaten Cirebon 2014-2019
TARGET INDIKATOR
KINERJA DAERAH
GAMBARAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
DAN
KERANGKA PENDANAAN
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon
Tahun 2009-2013 (Sumber : Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Cirebon)
0
500.000.000.000
1.000.000.000.000
1.500.000.000.000
2.000.000.000.000
2.500.000.000.000
2009 2010 2011 2012 2013
116.095.437.888 139.426.725.461
193.843.221.050 229.992.688.130
250.862.051.310
991.493.640.438
1.045.997.902.137
1.099.402.437.492
1.327.558.618.721
1.488.073.473.884 178.143.443.396
297.950.828.932
487.997.430.170
436.714.005.857
577.089.298.064
PAD DANA PERIMBANGAN LAIN2 PENDAPATAN
PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH (MILIAR RUPIAH)
No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 laju (%)
I. PENDAPATAN 2.754,37 3.167,02 3.647,18 4.207,56 4.860,63 5.624,09 15,35
1 Pendapatan Asli Daerah 403,46 459,47 526,38 607,56 704,52 822,19 15,30
a Pajak Daerah 139,83 166,06 199,64 243,4 298,53 369,39 21,44
b Retribusi Daerah 107,52 119,41 132,69 147,52 164,1 182,65 11,18
c Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah
Yang dipisahkan 8,65 9,3 10,1 11,18 12,41 13,84 9,86
d Lain-lain pendapatan daerah yang
sah 147,46 164,7 183,95 205,46 229,48 256,31 11,69
2 Dana Perimbangan 1.590,29 1.802,24 2.043,01 2.316,54 2.627,34 2.980,51 13,39
a Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 81,9 92,32 104,08 117,33 132,27 149,12 12,73
b Dana Alokasi Umum 1.406,86 1.602,10 1.824,42 2.077,60 2.365,92 2.694,24 13,88
c Dana Alokasi Khusus 101,53 107,82 114,51 121,61 129,15 137,15 6,2
3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 760,62 905,31 1077,79 1283,46 1528,77 1821,39 19,08
a Hibah 0 0 0 0 0 0 0
b Dana Darurat 0 0 0 0 0 0 0
c Dana Bagi Hasil Pajak dari propinsi
dan Pemerintah daerah lainnya 183,73 220,5 264,63 317,59 381,15 457,42 20,01
d Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 419,18 503,02 603,62 724,34 869,21 1.043,06 20
e Bantuan Keuangan Dari Propinsi
atau dari Pemerintah daerah lainnya 157,71 181,79 209,54 241,53 278,41 320,91 15,27
Proyeksi Kontribusi Jenis Pendapatan
Terhadap Pendapatan Daerah (%)
Uraian Konstribusi (%)
2014 2015 2016 2017 2018 2019
PAD
14,65 13,10 13,54 14,04 14,49 14,62
Dana
perimbangan
57,74 51,38 52,55 53,53 54,05 53,00
Penerimaan
lainnya yang
sah
27,62 35,53 33,91 32,43 31,45 32,39
Total 100 100 100 100 100 100
KEBIJAKAN ALOKASI ANGGARAN
• Prioritas I belanja dan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas
utama.
• Prioritas II
– Program unggulan dalam rangka pencapaian visi dan misi kepala daerah
periode 2014-2019. Program tersebut harus berhubungan langsung dengan
kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki
kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada
masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah.
– Program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah yang paling berdampak luas pada masing-masing segmentasi
masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang
dihadapi berhubungan dengan layanan dasar dan tugas dan fungsi SKPD.
• Prioritas III
– Alokasi belanja tidak langsung (belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan dan pemerintahan desa serta belanja
tidak terduga)
– Harus memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih
dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar.
Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Berdasarkan Jenis Prioritas
Tahun Anggaran 2014-2019 (dalam milyar rupiah)
No Jenis Dana
Alokasi
2014 2015 2016 2017 2018 2019
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1 Prioritas I 54,25 1.544,58 47,856 1.745,15 47,626 1.971,92 48,675 2.228,32 47,908 2.518,22 45,962 2.846,00
Belanja Tidak
Langsung 49,66 1.413,68 43,136 1.573,04 40,651 1683,15 39,34 1800,97 36,661 1927,04 33,299 2061,93
Belanja Langsung 4,6 130,9 3,592 131 3,856 159,67 3,854 176,45 3,711 195,04 3,482 215,63
Pengeluaran
Pembiayaan 0 0 0,206 7,5 0,181 7,5 0,164 7,5 0,143 7,5 0,121 7,5
2 Prioritas II 41,03 1.168,01 35,96 1.295,34 37,86 1.573,19 37,72 1.740,31 39,33 2.077,59 42,41 2.638,81
3 Prioritas III 4,72 134,41 15,391 561,259 14,728 609,79 14,086 644,86 13,067 686,85 11,907 737,31
Belanja Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Belanja Hibah 1,2 34,16 1,754 63,96 1,185 49,08 1,284 58,8 1,341 70,48 1,366 84,58
Belanja Bagi
Hasil 0,001 0,03 0,005 0,18 0,456 18,88 0,476 21,78 0,479 25,17 0,471 29,17
Belanja Bantuan
Sosial 0,6 17,08 0,29 10,569 0,001 0,04 0,001 0,04 0,001 0,05 0,001 0,06
Belanja Bantuan
Keuangan 2,9 82,56 12,993 473,8 13,067 541,03 12,306 563,37 11,227 590,14 10,05 622,33
Belanja Tidak
Terduga 0,02 0,57 0,35 12,75 0,018 0,76 0,019 0,87 0,019 1,01 0,019 1,17
Total 100 2.847,00 100 3.601,75 100 4.154,90 100 4.613,49 100 5.282,66 100 6.222,12
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
31
INFORMASIKAN DENGAN BENAR !
MENGAPA UANG DESA BANYAK ?
DARI MANA SUMBER
NYA?
UNTUK APA?
BAGAIMANA
CARA MELAKSANA
KAN ?
APA HAK DAN KEWAJIBAN
RAKYAT?
JANGAN SELALU BICARA
UANG DESA BANYAK !!!
RPJM DESA
DPA APB DESA
RKA APB DESA
APB DESA
RKP DESA
REALISASI
BUKTI
PENERIMAAN/
PENGELUARAN
JENIS PERENCANAAN DESA
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. RPJM
Desa ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan terhitung sejak pelantikan Kepala Desa.
• Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang
disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes),
merupakan PENJABARAN dari RPJMDes untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun. RKP Desa mulai disusun oleh
pemerintah desa pada bulan Juli tahun berjalan.
KEDUDUKAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
• RPJMDes dan RKPDes merupakan SATU-SATUNYA
DOKUMEN PERENCANAAN di Desa.
• RPJMDes dan RKPDes merupakan PEDOMAN
PENYUSUNAN APBDes yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
• Perencanaan Pembangunan Desa merupakan SALAH
SATU SUMBER MASUKAN dalam perencanaan
pembangunan Kabupaten/Kota.
PERUBAHAN
RPJMDes DAN RKPDes
• RPJM Desa dan/atau RKP Desa dapat diubah dalam hal: a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik,
krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
• Perubahan RPJM Desa dan/atau RKP dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.
MUSYAWARAH DESA
• Forum permusyawaratan yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan
Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untuk
memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa meliputi :
– Penataan Desa;
– PERENCANAAN DESA;
– Kerja sama Desa;
– Rencana investasi yang masuk ke Desa;
– Pembentukan BUM Desa;
– Penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan
– Kejadian luar biasa.
• Musyawarah Desa dibiayai dari APBDes.
• Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa,
pemerintah desa WAJIB menyelenggarakan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
(Musrenbangdes).
• Musyawarah desa paling lambat dilaksanakan pada
bulan Juni tahun anggaran berjalan.
• Musrenbangdes menetapkan prioritas, program,
kegiatan, dan kebutuhan pembangunan desa
• Sumber dana :
– APBDes
– Swadaya masyarakat Desa,
– APBD Kabupaten/Kota/Prov
– APBN
RUMUSAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DESA
• Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan
pembangunan desa dirumuskan berdasarkan
penilaian terhadap kebutuhan masyarakat desa
yang meliputi: – Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;
– Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan
berdasarkan kemampuan teknis sumber daya lokal yang
tersedia;
– Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
– Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
kemajuan ekonomi; dan
– Peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat
desa berdasarkan kebutuhan masyarakat desa.
PEMBANGUNAN DESA BERHUBUNGAN
DENGAN KEWENANGAN
• Kewenangan Desa meliputi:
a. Kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. Kewenangan lokal berskala desa;
c. Kewenangan yang ditugaskan oleh
pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau
pemerintah daerah kabupaten/kota; dan
d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh
pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau
pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. • Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
• Penugasan disertai biaya dan diurus oleh desa.
• Penyelenggaraan
pemerintahan Desa,
• Pelaksanaan
pembangunan Desa,
• Pembinaan
kemasyarakatan Desa
dan
• Pemberdayaan
masyarakat Desa.
• Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Desa pemerintah Desa didampingi oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota yang secara teknis
dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota.
• Dalam rangka mengoordinasikan pembangunan Desa,
kepala desa dapat didampingi oleh tenaga pendamping
profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa,
dan/atau pihak ketiga.
• Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi
pendampingan di wilayahnya.
PENYUSUNAN RKP DESA
• Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa
dalam rangka penyusunan rencana pembangunan Desa.
• Hasil musyawarah Desa menjadi pedoman bagi pemerintah Desa
menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa.
• Pemerintah desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJM Desa.
• RKP Desa disusun oleh pemerintah desa sesuai dengan informasi dari
pemerintah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif desa dan
rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota.
• RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah desa pada bulan Juli dan
ditetapkan dengan peraturan desa paling lambat akhir bulan September
tahun berjalan.
• RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa.
• Data dan informasi diterima kepala Desa dari kabupaten/kota paling
lambat bulan Juli setiap tahun berjalan.
• Tim Penyusun RKP Des melakukan pencermatan pagu indikatif desa meliputi:
– Rencana dana desa yang bersumber dari APBN;
– Rencana alokasi dana desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota;
– Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota; dan
– Rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi
dan anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota.
• Tim penyusun RKP Desa melakukan penyelarasan rencana program/kegiatan
yang masuk ke Desa meliputi:
– Rencana kerja pemerintah kabupaten/kota;
– Rencana program dan kegiatan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota;
– Hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh DPRD kabupaten/kota.
• Hasil pencermatan dituangkan ke dalam format pagu indikatif Desa.
• Hasil penyelarasan dituangkan ke dalam format kegiatan pembangunan yang
masuk ke Desa.
• Berdasarkan hasil pencermatan tim penyusun RKP Desa menyusun rencana
pembangunan berskala lokal Desa yang dituangkan dalam rancangan RKP
Desa.
• Penyusunan rancangan RKP Desa berpedoman
kepada: a. Hasil kesepakatan musyawarah desa;
b. Pagu indikatif desa;
c. Pendapatan asli desa;
d. Rencana kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota;
e. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD
kabupaten/kota;
f. Hasil pencermatan ulang dokumen RPJM desa;
g. Hasil kesepakatan kerjasama antar desa; dan
h. Hasil kesepakatan kerjasama desa dengan pihak ketiga.
PERUBAHAN RKP Des
• RKP Desa dapat diubah dalam hal:
a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.
• Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan terjadi peristiwa
khusus, kepala Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang mempunyai
kewenangan terkait dengan kejadian khusus;
b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP desa yang
terkena dampak terjadinya peristiwa khusus;
c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan
RAB;
d. Menyusun rancangan RKP desa perubahan.
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA
• Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa meliputi:
a. Pembangunan desa berskala lokal desa; dan
b. Pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke desa.
• Pelaksanaan pembangunan desa yang berskala lokal
dikelola melalui swakelola desa, kerjasama antar desa
dan/atau kerjasama desa dengan pihak ketiga.
• Kepala Desa mengoordinasikan persiapan dan
pelaksanaan pembangunan desa terhitung sejak
ditetapkan APBDesa.
• Pembangunan Desa yang bersumber dari program sektoral dan/atau
program daerah, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
• Pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah diintegrasikan ke
dalam pembangunan Desa, program sektor dan/atau program daerah di
Desa dicatat dalam APB Desa.
• Pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah didelegasikan
kepada Desa, maka Desa mempunyai kewenangan untuk mengurus.
• Pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah dibahas dan
disepakati dalam musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD.
• Apabila musyawarah Desa tidak menyepakati teknis pelaksanaan
program sektor dan/atau program daerah, kepala Desa dapat
mengajukan keberatan atas bagian dari teknis pelaksanaan yang tidak
disepakati, disertai dasar pertimbangan keberatan dimaksud.
• Kepala Desa menyampaikan keberatan kepada bupati/walikota melalui
camat.
APBDes
• Struktur APBDes terdiri dari :
– Pendapatan Desa
– Belanja Desa
– Pembiayaan Desa.
• Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati bersama
oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa paling lambat
bulan Oktober tahun berjalan.
• Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disampaikan oleh
kepala Desa kepada bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain
paling lambat 3 (tiga) Hari sejak disepakati untuk dievaluasi.
• Bupati/walikota dapat mendelegasikan evaluasi rancangan peraturan
Desa tentang APB Desa kepada camat atau sebutan lain.
• Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat
tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan.
PENDAPATAN DESA
• Pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya
dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa;
• Alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara;
• Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah
kabupaten/kota; (paling sedikit 10% dari pajak dan retribusi daerah)
• Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota; (paling sedikit 10% dari dana
perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah setelah dikurangi dana alokasi
khusus)
• Bantuan keuangan dari APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota;
• Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan
• Lain-lain pendapatan desa yang sah.
BELANJA DESA
• Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai
dengan prioritas Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah.
• Penyelenggaraan kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala desa didanai oleh APB Desa.
• Penyelenggaraan kewenangan lokal berskala desa selain didanai
oleh APB Desa, juga dapat didanai oleh APBN dan APBD
(kab/kota/prov).
• Penyelenggaraan kewenangan desa yang ditugaskan oleh
Pemerintah didanai oleh APBN. Dana APBN dialokasikan pada
bagian anggaran kementerian/lembaga dan disalurkan melalui
satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.
• Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh
pemerintah daerah didanai oleh APBD.
• Pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota dapat memberikan bantuan keuangan
yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah provinsi dan anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota kepada Desa.
• Bantuan keuangan dapat bersifat umum dan khusus.
• Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan
dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada
Desa penerima bantuan dalam rangka membantu
pelaksanaan tugas pemerintah daerah di Desa.
• Bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan
dan pengelolaannya ditetapkan oleh pemerintah daerah
pemberi bantuan dalam rangka percepatan
pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat.
TANTANGAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• Dinamika sosial ekonomi global (MEA, MSDGs)
• Dinamika regulasi pemerintahan yang
berpengaruh pada pembagian kewenangan dan
jangkauan layanan
• Dinamika tuntutan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan
SINERGI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH DAN DESA
SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa SESUAI DENGAN
KEWENANGANNYA dengan MENGACU pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.
PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN/KOTA
• Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk
mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan
Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa.
• Penyelarasan arah kebijakan dilakukan dengan
mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi
tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota.
• Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota
sekurang-kurangnya meliputi: a) Rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
b) Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
c) Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
d) Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
e) Rencana pembangunan kawasan perdesaan.
• Kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara mendata
dan memilah rencana program dan kegiatan
pembangunan Kabupaten/Kota yang akan masuk ke
Desa.
• Rencana program dan kegiatan dikelompokkan menjadi
bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa.
• Hasil pendataan dan pemilahan dituangkan dalam
format data rencana program dan kegiatan
pembangunan yang akan masuk ke Desa.
• Data rencana program dan kegiatan menjadi lampiran
hasil pengkajian keadaan Desa.
SINERGI PROSES/ALUR
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
musdus musdus
Penjaringan
Masalah dan
Potensi
Lokarya
desa Musdes
Musyawarah
BPD
PERDES
RPJMD
Lokakarya
desa Musdes
PerDes
RKP Desa
Musdes
Musyawarah
BPD
APB Desa Perubahan
APB Desa
Perhitungan
APB Desa
PELAKSANAAN APB Desa
LKPJ
KADES
MUSREN
CAM RPTK
FORUM
SKPD
RENJA
SKPD
MUSREN
KAB
RKPD
KU APBD
PPA S
PERDA
APBD KAB. CIREBON
SKALA DESA
Penyusunan draf APB Desa
SKALA KABUPATEN
RAPBD
SIDANG
DPRD
KAB CIREBON
PENGELOMPOKAN
SEJARAH DESA
VISI MISI
ANALISIS
SKORING
58
SINERGI PROSES TEKNOKRATIK DAN POLITIK DALAM PENGANGGARAN TAHUNAN
Jan
59
Juli
Musrenbang Desa/kel
Feb Apr Mei Jun Agt Sept Nov Des Okt
Musrenbang Kecamatan
Forum SKPD
Rancangan Renja SKPD
Musrenbang RKPD Kab/Kota
Musrenbang PROV
Rancangan RKPD Prov/Kab/Kota
Musrenbang NAS
RKPD P/K/K/Desa
RKP (PP 20/2004)
RKA-SKPD
RAPBD
Rancangan Interim RKP
(PP 40/2006)
Sumber : Permendagri No 54 Tahun 2010
Mrt
PROSES TEKNOKRATIK DOMINAN
Renja SKPD
KUA/PPAS
APBD
Reses DPRD 1 Reses DPRD 2 Reses DPRD 3
EVOLUSI PROSES SINERGI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH dan DESA
E-book
• Dangi
• Cirebon, 01 November 1973
• Magister Perencanaan Kota dan Daerah-UGM
Yogyakarta
• Master Program in Urban Management and
Development (UMD)
IHS-Erasmus University Rotterdam-The Netherlands
• Bidang Statistik dan Litbang Bappeda Kab Cirebon
• Email : [email protected]
• Fb : dangi dangi
• Hp : 081312483409
• PIN BB : 529ef464
Terima Kasih