Download - Tugas uas manajemen pemasaran
TUGAS UAS MANAJEMEN PEMASARAN
MARKETING MIX DI SALTSA COLLECTION
MAKALAH
DisusunUntukMemenuhiTugas
Mata Kuliah : ManajemenPemasaran
DosenPengampu : Ekawati Rahayu Ningsih, SH., MM
Disusun Oleh
Winda Nawangsari : 1420310180
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran merupakan kegiatan puncak yang dilakukan setelah barang itu
diproduksi.Pemasaran erat kaitannya dengan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan
pelanggan. Dan tugas pemasar harus merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan
membentuk program pemasaran yang terintegrasi penuh menciptakan,
mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelangggan. Aktivitas pemasaran
muncul dalam semua bentuk. McCrathy mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini
sebagai sarana bauran pemasaran yang disebut dengan 4P dari pemasaran: Produk
(product),Harga (price),Tempat (place),Promotion (promotion).
4P tersebut melambangkan pandangan penjual terhadap perangkat pemasaran yang
tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap perangkat
pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan. Dengan
menggunakan bauran pemasaran ini, perusahaan berharap untuk menciptakan nilai
pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan Konsumen berada di pusat.
Tujuannya untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan yang kuat dan menguntungkan.
Banyak sekali varian produk yang diciptakan bermacam-macam perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya kebutuhan dasar manusia untuk senantiasa
berpenampilan menarik, penampilan menarik tentu tidak lepas cara berpaikaian, model
pakaian yang dikenakan oleh sipemakai. Saltsa Collection adalah salah satu industry di
kuds yang memproduksi busana pakaian khusus bagi kaum hawa, yang notabenennya
adalah pecinta fashion busana. Oleh karena itu penting bagi Saltsa unutuk menerapkan
Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran ini, agar kegiatan pemasaran mencapai
sasaran pemasarannya dalam pasar sasarannya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka bisa diambil identifikasi rumusan
masalah yaitu :
- Bagaimana penerapan strategi bauran pemasaran (marketing mix) peluncuran
hasil produksi Saltsa collection?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui penerapan strategi bauran pemasaran (marketing mix)
peluncuran hasil produksi Saltsa collection.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara Teoritis makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang
komunikasi sosial budaya dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi penulis yang secara khusus
berkonsentrasi mengkaji masalah yang berkaitan dengan strategi penerapan bauran pemasaran atau
marketing mix terhadap produk yang telah diluncurkan ke pasar. Selain itu makalah ini dapat dijadikan
bahan bacaan, referensi, kajian dan rujukan akademis serta menambah wawasan bagi penulis yang lain
dan bagi pembacanya.
2. Manfaat Praktis
Dapat dan mampu memberikan gambaran bagaimana bagaimana penerapan strategi bauran
pemasaran (marketing mix) peluncuran hasil produksi Saltsa collection.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Pemasaran Philip Kotler
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan orang lain. Dalam buku Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller
(2009), mengemukakan bahwa Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan
pemasaran sebagai satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
para pemilik sahamnya.
Phillip Kotler (2009) sendiri mendefinisikan marketing mix (bauran pemasaran)
sebagai seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-
menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.Sedangkan Mc Carthy
dalam Kotler dan Keller (2009) mengklasifikasikan marketing mix menjadi empat
besar kelompok yang disebut dengan 4P bauran pemasaran. 4P tersebut
diantaranya:
1. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be
offered to a market to satisfy a want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau
konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk merupakan suatu
hasil dari proses yang dipengaruhi oleh kekuatan pasar (supply vs demand) yang
diperankan oleh fungsi operation dalam menciptakan atau pengadaan barang dan jasa
pada basis biaya (cost) dan oleh fungsi marketing dalam hal memahami kebutuhan dan
keinginan customer (consumer behavior).
4
2. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “ Price is the amount of money
charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that
consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga
adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih
luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.” Pengertian di atas
mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan
untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian
jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana
suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga
meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan.
3. Place (Distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the
company undertakes to make the product accessible and available to target customer ”.
Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan
saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan
pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada
pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena
dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan
dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan
organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses
penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian
dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi
yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan
5
produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promotion (Promosi)
Menurut Kotler yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the
activities the company undertakes to communicate and promote its product the target
market ”. Menurut Philip Kotler, promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal
dilakukan oleh sponsor yang diketahui. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus. Sales promotion (Promosi
penjualan) Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen
yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
Variabel-variabel pemasaran pada tiap P, bertujuan untuk mempengaruhi saluran
perdangan dan kosumen/pembeli. Dari sudut pandang pembeli setiap perangkat
pemasaran tersebut dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan.
2.2 Profil CV. Saltsa Collection
Saltsa Collection adalah sebuah industri yang bergerak dalam bidang konveksi
busana khusus wanita. Industri ini terletak di desa Kalilopo RT 02/RW 04 kec. Gebog
Kudus yang dimiliki oleh Bapak H. Aftanul Afif. Industri ini sekarang telah memiliki
sekitar 40-an karyawan yang terdiri dari 18 penjahit( borongan), 10 pekerja harian, dan
sisanya pekerja lepas seperti, tukang payet dan pasang kancing. Setiap model busana
yang diproduksi Saltsa selalu mengikuti tren pasar, Saltsa tidak menciptakan tern mode
sendiri. Dengan mengikuti tren pasar bertujuan agar barang produksi cepat terjual
dipasaran. Pemasaran Produknya ini dipasarkan ke pasar sekitar Kudus-Solo, dan ada
beberapa yang dikirim ke bali. Karena disana ada adik Bapak Afif, yang ikut membantu
memasarkan produk busananya di tanah Bali.
6
Analisis pemasaran Saltsa Collection dengan bauran pemasaran :
1. Product (Produk)
Produk dari industri ini adalah pakaian atau busana khusus wanita, seperti: blouse,
gamis, kemeja wanita, rok, dll. Untuk cirri khas dari produk, belum ada cirri khas atau
pembeda produk Saltsa ini dengan yang lain. Karena modelnya pun mengikuti tren
pasar yang sedang booming . Sehingga agar produk dari Saltsa ini tetap dapat unggul di
pasaran , bapak Afif selalu mengunggulkan kualitas dan bahan baku. Dan sampai
sekarang produk dari Saltsa ini menjadi salah satu merek pakaian yang bisa diterima
oleh konsumen yang laris di pasaran, khususnya pasar area Kudus-Solo.
Untuk desain kemasan produk saltsa ini, juga sama seperti dipasaran. Tidak ada
desain kemasan khusus, hanya menggunakan plastic kemas dan nama merek yang ada
pada baju bertuliskan “Saltsa R Ladies”.
2. Price (Harga)
Penetapan harga pada setiap produk berbeda-beda, karena harga di sesuaikan
dengan model busana. Setiap model busana memiliki kerumitan dan tingkat kesulitan
tersendiri, jadi harganya pun berbeda-beda. Saltsa juga memberikan harga khusus pada
pedagang besar yang mengambil dalam jumlah yang besa, istilahnya adalah “harag
pabrik”. Harga pabrik ini adalah harga dasar yang dieberikan saltsa, karena pedagang
besar tersebut akan menjual lagi produknya. Sehingga harga dipasaran pun akan jauh
melambung dari pada harga pabik. Perbedaan harga bisa sampai 2x lipat dari harga
pabrik, yang awalnya dari Saltsa seharga Rp. 90.000,- di pasaran setelah di tangan
pedagang besar bisa sampai sekitar Rp. 150.000,- sampai Rp. 180.000,- .
3. Place (Tempat)
Tempat untuk menjual produk Saltsa ini, belum memiliki tempat khusus sperti
galeri ataupun sebuah took khusus. Tempat untuk menjual masih satu tempat dengan
tempat produksi, yaitu di Desa Kalilopo. Sebenarnya disana adalah hanya tempat untuk
7
produksi, tapi karena banyak warga sekitar yang langsung membeli ke tempat produksi.
Jadilah lantai pertama digunakan sebagai tempat untuk packing dan tempat untuk
menjual, jika ada yang ingin membeli.
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah salah satu tahap penting dari strategi bauran pemasaran. Kegiatan
promosi yang dilakukan oleh Saltsa Collection dengan melakukan promosi melalui
iklan, seperti: panflet atau menjadi sebuah sponsor dari sebuah acara seminar, dll.
Promosi pemasaran dari mulut ke mulut. Promosi penjual dengan memperkenalkan
produk baru dan memperkenalkan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas
produk, promosi ini dapat dilakukan secara langsung. Dan hubungan masyarakat.
Selain itu, karena pesatnya perkembangan media social. Saltsa juga menggunakan
berbagai media social sebagai sarana promosinya, seperti media social Fb, Twitter,
BBM, dll. Dengan melakukan berbagai bentuk promosi dengan berbagai sarana, Saltsa
berharap dengan strategi promotion tersebut dapat menjadikan konsumen yang tidak
mengenal produknya berniat untuk mencobanya, dan dapat membujunya untuk membeli
dikemudian hari lagi.
2.3 Analisis Perbandingan Marketing Mix Philip Kotler Dengan Markrting Mix Dari
Saltsa Collection
Strategi pemasaran Saltsa collection sepenuhnya belum memenuhi konsep
pemasaran marketing mix atau bauran pemasaran dari Philip Kotler. Karena masih
banyak kekuranga dalam strategi pemasarannya seperti pada Produk yang ditawarka
oleh Saltsa belum memiliki ciri khas, desain kemasan, atau daya tarik khusus dari
produk tersebut. Sedangkan hal-hal diatas dalam konsep bauran pemasaran Philip
Kotler sangat penting demi mencapai kesuksesan pemasaran produk agar diterima oeh
pasar sasaran.
8
Penentuan Price atau harga, Saltsa tidak memiliki daftar harga bagi produknya yaitu
busana/pakaian wanita. Ini dikarenakan produknya yang selalu berubah setiap waktu
dan harga juga disesuaikan dengan kerumitan pembuatan busana. Sehingga disini Saltsa
juga belum sepenuhnya menerapkan strategi penetapan harga Philip Kotler, walaupun
Saltsa telah menerapkan potongan harga dan diskon. Philip Kotler tidak hanya
menggunakan diskon dan potongan harga dalam strategi penetapan produknya, tetapi
juga ada periode pembayaran, daftar harga dan syarat kredit. Ini penting, supaya
konsumen dan pelanggan tidak beralih ke pesaing lainnya.
Penentuan tempat (Place) dalam konsep Philip Kotler menyanngkut adanya saluran
distribusi, cakupan pasar serta pemberian informasi, penempatan lokasi, jangkauan
produk dalam kelompok pasar, persediaan produk dan transportasi. Namun penentuan
tempat saltsa belum sepenuhnya mencangkup semua hal diatas. Saltsa belum memiliki
penempatan lokasi khusus bagi tempat untuk menjual kan produknya. Karena Saltsa
belum memiliki tempat atau outlite khusus untuk menjual hasil produksi. Tempat
menjual masih satu tempat dengan tempat produksi.
Promotion atau promosi ini sangat penting dalam konsep bauran pemasaran Philip
Kotler, dalam teorinya perusahaan harus memperkerjakan , menyiapkan
iklan ,menyiapkan promosi penjualan, promosi langsung dan hubungan masyarakat
guna kesuksesan kegiatan promosi tersebut. Disini Saltsa juga belum secara maksimal
menerapkan konsep dari Philip Kotler, karena Saltsa tidak memperkerjakan seseorang
untuk secara khusus menawarkan dan melakukan kegiatan promosi bagi produknya.
Saltsa menggunakan promosi langsung dengan menyampaikan berbagai informasi
produknya pada konsumen, supaya konsumen dapat tertarik dan membeli. Saltsa juga
menggunakan promosi online, dengan memasang iklan dan menawarkan produk di
berbagai social media seperti: Fb, Twitter, BBM, dll.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam dunia pemasaran yang sering menjadi ujung tombak hidup dan matinya
perusahan, tentu dibutuhkan cara-cara khusus untuk mencapai suatu target dalam
penjualan produk. Dalam dunia manajemen pemasaran dikenal dengan bauran
pemasaran atau biasa disebut marketing mix sebenarnya, kurang tepat apabila disebut
dengan bauran pemasaran, marketing mix ini lebih tepat bila digambarkan sebagai
adonan, dibutuhkan komposisi adonan yang pas agar tercapai target perusahaan dalam
pemasaran. Namun Saltsa Collection belum mendesain khusus untuk melakukan riset
4P dengan baik, Saltsa belum bisa melihat peluang pangsa pasar yang baik bagi
ekspansi produknya. Didalam distribusi dan promosi, Saltsa juga belum masksimal
secara langsung dalam melakukakn kegiatan promosi, Saltsa juga belum meliki tempat
yang khusus dam strategis untuk memasarkan produknya.
Saltsa belum melakukan langkah-langkah tepat dalam peluncuran produknya
inisesuai dengan konsep bauran pemasaran yang dikemukakan oleh Profesor pemasaran
dunia, Philip Kotler.
3.2 Saran
Penyusunan makalah yang penulis buat ini masih banyak sekali kekurangan, baik
dalam isi, penyajian, maupun dalam susunannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini akan sangat penulis harapkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P., dan Keller, K.L., 2008, Manajemen Pemasaran Edisi 13,
Surabaya: Erlangga, Alih Bahasa oleh Bob Sabran.
11