32
BabBabBabBab IIIIVVVV
HasilHasilHasilHasil PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian DanDanDanDan PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan
Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut
akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus 1 dan
hasil penelitian siklus 2 serta pembahasan.
4.14.14.14.1 DeskripsiDeskripsiDeskripsiDeskripsi PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blado 02 , Kecamatan Blado Kabupaten
Batang. Dalam hal ini siswa kelas V yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 8 siswa laki- laki
dan 6 siswa perempuan. Sebelum penelitian dilaksanakan dalam pembelajaran
matematika guru hanya terpaku pada model dan metode ceramah, tanya jawab dan
penugasan yang cenderung membuat siswa menjadi bosan dan mengantuk. Model,
pendekatan dan metode yang lain seperti demonstrasi dan diskusi jarang diterapkan.
Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Dalam hal ini materi operasi
hitung bilangan bulat hanya diterangkan saja tanpa alat-alat peraga. Siswa diperintahkan
membaca buku paket untuk menambah pengetahuannya. Hal ini membuat siswa menjadi
jenuh dalam belajar karena pembelajaran terasa monoton tanpa ada variasi yang
membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan kondisi pembelajaran
tersebut membuat keaktifan, motVasi dan hasil belajar matematika tidak bisa mencapai
ketuntasan yang optimal sesuai yang diharapkan. Untuk mengetahui motivasi dan
keaktifan belajar, penilaian siswa terhadap mata pelajalaran matematika, serta pendapat
siswa tentang pembelajaran yang dilakukan,.
Sebagian besar siswa ragu-ragu dan menganggap matematika sebagai pelajaran
yang sulit dan menakutkan. Alasan siswa karena pelajaran matematika membuat kepala
pusing karena harus berfikir terus. Hanya sedikit saja siswa yang mendapat nilai yang
lebih baik dari pelajaran yang lain, sebagian besar siswa malas berfikir bila ada pelajaran
matematika. Tetapi sebagian siswa ada yang merasa senang dengan matematika karena
beralasan bahwa dengan matematika siswa bisa mudah berhitung. Hanya sebagian kecil
siswa yang memahami pembelajaran dari guru, sehingga siswa kurang semangat. Upaya
33
diperoleh gambaran tentang pra siklus yang lebih jelas peneliti mengadakan tes tertulis.
Tes awal ini diberikan dalam bentuk isian. Nilai hasil tes pra siklus siswa dapat dilihat pada
tabel 4.1
Tabel 4.1
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Prasiklus
NoNoNoNo NilaiNilaiNilaiNilai JumlahJumlahJumlahJumlah TesTesTesTes PersentasePersentasePersentasePersentase1. Tuntas 4 29%2. Belum Tuntas 10 71 %
JumlahJumlahJumlahJumlah 14141414 100100100100 %%%%
Dari tabel 4.1 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai hasil tes kondisi awal
Persentase ketuntasan sangatlah rendah, terbukti dari 14 siswa hanya 4 siswa saja yang
mendapat nilai ≥67 ( KKM ) yang sudah ditetapkan, hal ini menunjukkan kesenjangan
hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado
Sedangkan hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kelas V, dapat digambarkan dalam
gambar diagram seperti di bawah ini
0000111122223333444455556666777788889999
10101010
TuntasTuntasTuntasTuntas BelumBelumBelumBelumTuntasTuntasTuntasTuntas
TuntasTuntasTuntasTuntasBelum TuntasBelum TuntasBelum TuntasBelum Tuntas
34
Gambar 4.1Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus.
Dari gambar grafik di atas dapat terlihat bahwa Persentase ketuntasan belajar siswa
yaitu hanya 4 siswa ( 29 %) sedangkan 10 siswa lainnya ( 71%) belum tuntas.
4.24.24.24.2 DeskripsiDeskripsiDeskripsiDeskripsi PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan SiklusSiklusSiklusSiklus IIII
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 20 Agustus 2013 dan Rabu 21 Agustus 2013
di ruang kelas V SD Negeri Blado 02 Kecamatan Blado Batang. Dari peserta didik kelas V
yang berjumlah 14 siswa, semuanya hadir di sekolah sehingga pelaksanaan siklus
pertama ini dapat diikuti oleh seluruh peserta didik.
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Dari gambaran umum tentang kondisi awal siswa, dapat ditarik kesimpulan adanya
masalah dalam pembelajaran matematika di kelas yang diteliti, yaitu rendahnya hasil
belajar diakibatkan siswa kurang aktif dan sulit mengambil inisiatif.
Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti membuat suatu perencanaan tindakan
penelitian untuk siklus I dengan dengan menyusun suatu skenario pembelajaran.
Skenariao yang dibuat ini mulai dicoba dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik. Materi yang digunakan sesuai dengan Kompetensi Dasar 1.3 yaitu Melakukan
operasi hitung campuran bilangan bulat.
Skenario pembelajaran secara rinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang terdapat dalam lampiran 1, namun secara garis besar dapat dijelaskan seperti
tabel 4.2
Tabel 4.2
Skenario Pembelajaran Matematika Siklus I
No.No.No.No. KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan GuruGuruGuruGuru KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan siswasiswasiswasiswa
A.
1
2.
Pra Pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran.
Menyiapkan alat-alat pembelajaran.
Memperhatikan penjelasan guru
35
B.
1.
2.
3.
4
5
6
7
8.
Pelaksanaan Pembelajaran
Memberi permasalahan sederhana,
misalnya anak berjalan maju untuk
penjumlahan dan mundur untuk
pengurangan.
Memberi tugas siswa menyimak materi
penjumlahan bilangan positif dan
bilangan positif.
Memberi pertanyaan siswa tentang
penjumlahan bilangan positif dan
bilangan positif.
Membentuk kelompok yang terdiri 4-5
orang
Membimbing kelompok dalam diskusi
Memandu presentasi
Melakukan refleksi
Melaksanakan evaluasi
Memecahkan masalah sederhana
tersebut dengan cara siswa sendiri.
Menyimak materi penjumlahan
penjumlahan bilangan positif dan
bilangan positif.
Menjawab pertanyaan tentang
penjumlahan bilangan positif dan
bilangan positif.
Melaksanakan tugas kelompok
memecahkan masalah dengan simbol
matematika
Melaksanakan diskusi kelompok
Melakukan presentasi
Mengajukan pertanyaan dan pendapat
tentang pelaksanaan pembelajaran
Mengerjakan lembar evaluasi
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Masing-
masing pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 20
Agustus 2013, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu 21 Agustus 2013.
Saat pelaksanaan tindakan penelitian siklus I ini peneliti dibantu oleh rekan sejawat
sebagai kolaborator yaitu guru. Kolaborator ini bertugas membantu mengobservasi
aktifitas peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah itu diminta
pendapat dan sarannya dalam kegiatan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan perencanaan tindakan berikutnya.
36
Hasil observasi yang diperoleh pada tindakan siklus I adalah tentang kegiatan
peneliti dan kegiatan siswa. Hasil observasi tentang aktifitas peneliti dan siswa selama
pembelajaran dari pengamat diperoleh nilai rata-rata, beserta hasil evaluasinya. AktVitas
peneliti dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik adalah teknik pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa sehingga
peneliti hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi segala kegiatan yang dilakukan siswa.
Dengan demikian kegiatan siswa jadi menyenangkan dan tidak membosankan.
Dengan memperhatikan data-data di atas dapat diketahui bahwa dengan penerapan
pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif, kurang
konsentrasi, kurang inisiatif dan kurang kerjasama dapat diminimalisir. Sebagian besar
siswa memiliki konsentrasi dan kerja sama yang baik.
Dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran matematika realistik membuat
siswa semangat belajar dan tidak ada lagi siswa merasa bosan dengan matematika.
Pembelajaran menjadi mudah dipahami dan menyenangkan. Apa yang dilakukan oleh
peneliti dalam pembelajarannya menambah gairah belajar bagi siswa.
Tentang hasil belajar matematika siswa dalam siklus I, peneliti mendapatkan data hasil
evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus. Evaluasi yang dikerjakan siswa berbentuk tes
tertulis obyektif dan uraian. Hasil tes yang diperoleh dapat diliohat dalam tabel 4.7
Tabel 4.3
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Siklus 1
No Nilai Jumlah Tes Persentase
1. Tuntas 8 57%
2. Belum Tuntas 6 43 %
JumlahJumlahJumlahJumlah 14141414 100100100100 %%%%
Dari tabel 4.3 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai hasil tes pada siklus terjadi penigkatan
dari kondisi awal, terbukti dari 14 siswa yang pada prasiklus terdapat 4 siswa yang
mencapai nilai ≥ 67 ( KKM) meningkat menjadi 8 siswa ( 57%), hal ini menunjukkan
perkembangan hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado yang sangat baik.
37
Hasil ketuntasan belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado dapat digambarkan dalam
gambar diagram 4.2 di bawah ini:
000011112222333344445555666677778888
TuntasTuntasTuntasTuntas BelumBelumBelumBelumTuntasTuntasTuntasTuntas
TuntasTuntasTuntasTuntasBelum TuntasBelum TuntasBelum TuntasBelum Tuntas
Diagram 4.2Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus 1
Dari data diagram 4.2 di atas dapat kita lihat bahwa setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran pada siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan belajar dibandingkan dengan
kondisi prasiklus.
4.2.3 Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada hari Rabu 21 Agustus 2013 Bersama teman sejawat
sesama guru SD Negeri Blado 02 refleksi dilaksanakan. Instrumen yang perlu dievaluasi
diantaranya pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dan hasil tes formatif. Hasilnya
dari 14 siswa yang sudah ketuntasan belajar atau mendapat nilai lebih dari KKM sebanyak
6 siswa ( 57%) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa( 43%), dengan nilai rata-
rata 66,07 serta nlai tertinggi 80 dan terendah 50. Meskipun sudah tampak ada kenaikan
hasil belajar setelah perbaikan pada siklus 1 dibandingkan pembelajaran prasiklus namun
kondisi ini belum memenuhi standar ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan yaitu 75%,
maka perlu perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya . Adapun kekurangan dan
kelemahan pembelajaran pada siklus I akan diperbaiki pada siklus 2.
38
4.34.34.34.3 DeskripsiDeskripsiDeskripsiDeskripsi PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan SiklusSiklusSiklusSiklus 2222
Hasil analisis pada siklus 1 menjadi bahan untuk perbaikan pada siklus 2. Data yang
diperoleh pada siklus 1 baik berupa observasi maupun evaluasi hasil belajar akan
dijadikan acuan pada perbaikan siklus 2 ini.
4.3.1 Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 disusun oleh peneliti.
Rencana itu tertuang dalam RPP Siklus 2 (RPP terlampir pada lampiran)
Skenario pembelajaran siklus 2 kegiatan intinya sama dengan kegiatan inti pada
kegiatan siklus 1, yaitu melalui penerapan pendekatan matematika realistik. Secara
kronologis, skenario pembelajaran siklus 2 adalah seperti tertera pada tabel 4.
Tabel 4.4
Skenario Pembelajaran Matematika Siklus 2
No. Kegiatan Guru Kegiatan siswa
A.
12.
Pra PembelajaranMenyampaikan tujuan pembelajaran danlangkah-langkah pembelajaran.Menyiapkan alat-alat pembelajaran.
Memperhatikan penjelasan guru
B. Pelaksanaan Pembelajaranahan1.Memberi permasalahan sederhana,misal:Ani berjalan maju 6 langkah dari titiknol kemudian mundur 8 langkahberada pada posisi bilangan berapasekarang bu Ani
2. Memberi tugas siswa menyimak3. Memberi pertanyaan kepada siswa4. Membentuk kelompok siswa5.Membimbing kelompok dalamberdiskusi6. Memandu presentasi7. Melakukan refleksi8. Melaksanakan evaluasi
Memecahkan masalah sederhanatersebut dengan cara siswa sendiri.
Menyimak materiMenjawab pertanyaanMelaksanakan tugas kelompokMelakukan diskusi kelompokMilakukan presentaseMengajukan pertanyaan dan pendapatMengerjakan lembar evaluasi
39
4444.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada siklus 2 ini pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan dengan durasi waktu 4 x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada Senin 27
Agustus 2013 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa 28 Agustus 2013. Pada
pelaksanaan penelitian siklus 2 ini semua tindakan yang dilaksanakan peneliti masih
dibantu oleh teman sejawat sebagai kolaborator, sehingga dengan kolaborasi antara
peneliti dan guru akan menghasilkan penelitian yang akurat. Kolaborator membantu
mengobservasi aktivitas pembelajaran baik aktivitas guru sebagai peneliti maupun aktivitas
siswa.
Hasil observasi pada siklus 2 adalah observasi tentang kegiatan peneliti maupun kegiatan
siswa. Hasil Observasi tentang aktifitas guru selama pembelajaran dari pengamat
digunakan sebagai bahan untuk refleksi tindakan berikutnya. Dengan penerapan
pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif, kurang
konsentrasi, kurang inisiatif dan kurang kerjasama berkurang bahkan tidak ada sama
sekali. Sebagian besar siswa memiliki konsentrasi dan kerja sama yang baik. Keaktifan
siswa juga meningkat sangat signifikan.
Dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran matematika realistik membuat
siswa semangat belajar dan tidak ada lagi siswa merasa bosan dengan matematika.
Pembelajaran menjadi menyenangkan dan mudah dipahami. Apa yang dilakukan oleh
peneliti dalam pembelajarannya menambah gairah belajar bagi siswa.
Dari evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus 2 diperoleh data hasil belajar
matematika. Evaluasi yang dikerjakan siswa berbentuk tes tertulis obyektif. Hasil tes yang
diperoleh dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Siklus 2
No Nilai Jumlah Tes Persentase
1. Tuntas 14 86%
2. Belum Tuntas 2 14%
JumlahJumlahJumlahJumlah 14141414 100100100100 %%%%
40
Dari tabel 4.3 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai hasil tes pada siklus terjadi
peningkatan yang sangat baik dari kondisi siklus 1, terbukti dari 14 siswa yang pada
prasiklus terdapat 8 siswa (57%) yang mencapai nilai ≥ 67 ( KKM) meningkat menjadi
14 siswa ( 86%), hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik dari hasil
belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado.
Sedangkan hasil ketuntasan belajar pada siklus 2 siswa SDN Blado 02 Kec. Blado dapat
digambarkan dalam gambar diagram 4.3 di bawah ini:
0000
2222
4444
6666
8888
10101010
12121212
TuntasTuntasTuntasTuntas BelumBelumBelumBelumTuntasTuntasTuntasTuntas
TuntasTuntasTuntasTuntasBelum TuntasBelum TuntasBelum TuntasBelum Tuntas
Diagram 4.3Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus 2
Dari data diagram 4.3 di atas dapat kita lihat bahwa setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran pada siklus 2 , terjadi peningkatan yang signifikan dari ketuntasan belajar
dibandingkan dengan kondisi siklus 1, kondisi ini adalah sudah melampui batang indicator
kinerja yang ditetapkan yaitu 75% ketuntasan belajar.
Sedangkan persentase hasil belajar pada siklus 2 dapat digambarkan dalam
tabel 4.6 Dibawah ini:
41
Tabel 4.6Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2
N F % Ket.
< 67 2 14 Tuntas
≥ 67 12 86 Belum Tuntas
Jumlah 14 100
Dari analisa data yang disajikan dapat kita lihat beberapa kenyataan yang terjadi
selama penelitian.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dari kondisi awal ke siklus I,
dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yang signifkan.
4.3.3 Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada hari Rabu 28 Agustus 2013. Bersama teman sejawat
sesama guru SD Negeri Blado 02 refleksi dilaksanakan. Instrumen yang perlu dievaluasi
diantaranya pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dan hasil tes formatif. Hasilnya
dari 14 siswa yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 12 siswa(86%) yang belum
tuntas sebanyak 2 siswa (14%). Dengan nilai rata-rata 78,93 dan nilai tertinggi 100 serta
nilai terendah 67. Dengan demikian penelitian dianggap berhasil dan tidak perlu
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4.44.44.44.4 PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan HasilHasilHasilHasil PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Berdasarkan paparan hasil penelitian, maka dapat diketahui peningkatan hasil
belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan pendekatan
matematika realistik. Hal-hal yang dapat dilihat peningkatannya yaitu pada aspek hasil
belajar.Hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan, evaluasi dari siklus 1 dan siklus 2
selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.7
diskripsi statistik hasil pra siklus, siklus 1 dan siklus 2,
42
Tabel 4.7
Perbandingan Skor Rata-rata, Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dan Skor Pada Kondisi
Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
NoNoNoNo UraianUraianUraianUraian PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus SiklusSiklusSiklusSiklus IIII SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
1 Rata – Rata 59.50 66,07 78,93
2 Ketuntasan 29 (4 siswa) 57%(8 siswa) 86% (12 siswa)
Berdasarkan indikator kinerja, tindakan pembelajaran dapat dikatakan berhasil
meningkat hasil belajarnya jika lebih dari atau sama dengan 75% siswa telah tuntas belajar
dengan KKM ≥ 67 hal ini nampak pada ketercapain siklus 2.
Hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2, bila dituangkan dalam
bentuk diagram 4.4 nampak perbandingan skor rata-rata pada kondisi pra siklus, siklus
1dan siklus 2.
0000101010102020202030303030404040405050505060606060707070708080808090909090
pra sikluspra sikluspra sikluspra siklus siklus 1siklus 1siklus 1siklus 1 siklus 2siklus 2siklus 2siklus 2
EastEastEastEastWestWestWestWestNorthNorthNorthNorth
Diagram 4.4
Perbandingan Persentase ketuntasan belajar Kondisi Pra Siklus Siklus 1 dan Siklus 2
Sedangkan perkembangan skor perolehan siswa dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
dapat dilihat pada tabel 4.8 Di bawah ini
43
Tabel 4.8
Perbandingan Skor Minimal dan Skor Maksimal Antara Kondisi Pra Siklus
Siklus 1 dan siklus 2
NoNoNoNo UraianUraianUraianUraian PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus SiklusSiklusSiklusSiklus 1111 SiklusSiklusSiklusSiklus 2222
1 Skor Minimal 45 50 67
2 Skor Maksimal 74 80 100
Dari data pada tabel 4.8 tentang Skor minimal dan maksimal pada kondisi pra siklus,
siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.5
0000
20202020
40404040
60606060
80808080
100100100100
praprapraprasiklussiklussiklussiklus
siklus 1siklus 1siklus 1siklus 1 siklus 2siklus 2siklus 2siklus 2
minimalminimalminimalminimalmaksimalmaksimalmaksimalmaksimal
Gambar 4.5
Gambar Diagram Perbandingan Skor Maksimal Dan Minimal Antar Siklus
Dari gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan skor antar siklus, dari
kondisi prasiklus skor minimal 40 dan skor maksimal 70, meningkat menjadi skor minimal
50 dan skor maksimal 80 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi skor minimal 67 dan
skor maksimal 100, pada siklus II. Kondisi ini merupakan peningkatan yang sangat baik
dalam pembelajaran dengan menggunakan matematika realistic pada siswa SDN Blado 02
Kec. Blado Kab. Batang Semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.
Dengan demikian penelitian sudah dapat dihentikan karena hasil yang diperoleh sudah
melampaui indicator kinerja yang sudah ditetapkan yaitu ketubtasan belajar mencapai 75%.