draft bab ii - purwakarta
TRANSCRIPT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 1
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari Wilayah Provinsi Jawa Barat yang
terletak di antara 107o
30’-107o
40’ Bujur Timur dan 6o
25’-6o
45’ Lintang Selatan. Secara
administratif Kabupaten Purwakarta mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang;
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung
Barat;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten
Cianjur;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Bogor.
Luas wilayah Kabupaten Purwakarta 97.172 hektar (971,72 km2
) atau 2,81 persen dari
luas Wilayah Propinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 17 kecamatan, 183 desa, 9 kelurahan,
475 dusun, 1.084 Rukun Warga (RW), dan 3.455 Rukun Tetangga (RT). Jarak antar
kecamatan bervariasi, dimana jarak terdekat sepanjang 4 km yaitu antara Kecamatan
Sukatani dengan Kecamatan Plered, sedangkan jarak terjauh adalah 60 km yaitu antara
Kecamatan Bojong dengan Kecamatan Sukasari.
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
Ditinjau dari aspek geografis, letak Kabupaten Purwakarta dapat dibagi atas beberapa
wilayah, yaitu Bagian Utara, Bagian Barat, Bagian Selatan dan Bagian Timur. Wilayah
Bagian Utara mencakup Kecamatan Campaka, Kecamatan Bungursari, Kecamatan
Cibatu, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Babakancikao, Kecamatan Pasawahan,
Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Kiarapedes dimana
sebagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian antara 25-500 m di atas permukaan
laut (dpl).
Wilayah Bagian Barat meliputi Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Sukasari dimana
sebagian wilayahnya merupakan permukaan air Danau Ir. H. Juanda yang mempunyai
ketinggian 107 m dpl, sedangkan tanah daratan di sekitarnya berada pada ketinggian
sekitar 400 m dpl. Wilayah Bagian Selatan dan Timur, wilayahnya meliputi Kecamatan
Plered, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Sukatani, Kecamatan
Darangdan dan Kecamatan Bojong, dengan ketinggian lebih dari 200 m dpl.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 2
Dilihat dari Aspek Topografi, Kabupaten Purwakarta dapat dikelompokkan ke dalam tiga
wilayah, yaitu :
Wilayah Pegunungan, yang terletak di tenggara Kabupaten Purwakarta, dengan
ketinggian 1.100-2.036 m dpl, dan meliputi 29,73% dari total luas wilayah.
Wilayah Perbukitan, yang terletak di barat laut Kabupaten Purwakarta dengan
ketinggian 500-1.100 m dpl, dan meliputi 33,80% dari total luas wilayah.
Wilayah Dataran, yang terletak di utara Kabupaten Purwakarta dengan ketinggian 35-
499 m dpl, dan meliputi 36,47% dari total luas wilayah.
Berikut adalah Gambar Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta yang dapat dilihat pada
Gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 3
Luas Wilayah dan jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun
2015 dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan
Menurut Kecamatan di Kabupaten Purwakarta
KECAMATAN LUAS WILAYAH JUMLAH DESA/
KELURAHAN KM2
%
1. Jatiluhur 60,11 6,19 10
2. Sukasari 92,01 9,47 5
3. Maniis 71,64 7,37 8
4. Tegalwaru 73,23 7,54 13
5. Plered 31,48 3,24 16
6. Sukatani 95,43 9,82 14
7. Darangdan 67,39 6,94 15
8. Bojong 68,69 7,07 14
9. Wanayasa 56,55 5,82 15
10. Kiarapedes 52,16 5,37 10
11. Pasawahan 36,96 3,80 12
12. Pondoksalam 44,08 4,54 11
13. Purwakarta 24,83 2,56 10
14. Babakancikao 42,40 4,36 9
15. Campaka 43,60 4,49 10
16. Cibatu 54,66 5,63 10
17. Bungursari 56,50 5,81 10
JUMLAH 971,72 100,00 192
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta.
Dari tabel di atas terlihat bahwa Kecamatan Sukatani merupakan wilayah terluas dari luas
wilayah Kabupaten Purwakarta yaitu seluas 95,43 km2
atau 9,82%, sedangkan Kecamatan
Purwakarta merupakan luas wilayah terkecil yaitu seluas 24,83 km2
atau 2,56%. Untuk
jumlah desa/kelurahan terbanyak berada di Kecamatan Plered sebanyak 16 desa.
Gambaran umum demografis wilayah Kabupaten Purwakarta, tercermin dari jumlah
penduduk Purwakarta, pada tahun 2010 berdasarkan data hasil Sensus Penduduk tahun
2010 dari Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebanyak 852.521 jiwa. Dikarenakan Sensus
Penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali (tahun berakhiran 0), maka untuk
tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta menggunakan data proyeksi. Data
penduduk Kabupaten Purwakarta tahun 2014 diprediksikan mencapai 913.447 jiwa.
Peningkatan ini disebabkan selain akibat faktor pertumbuhan penduduk alami, juga
dipengaruhi oleh faktor migrasi, baik migrasi masuk maupun migrasi keluar. Sedangkan
berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta,
bahwa jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanyak 323.766, dengan jumlah penduduk
Kabupaten Purwakarta tahun 2014 sebanyak 854.137 jiwa, yang terdiri dari 434.756 laki-
laki dan 419.381 perempuan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 4
Perlu juga diketahui bahwa terdapat perbedaan antara jumlah penduduk Kabupaten
Purwakarta, yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta. Perbedaan ini dikarenakan
tidak samanya indikator yang digunakan, misalnya BPS tidak menghitung penduduk yang
tidak berada di Kabupaten Purwakarta minimal selama 6 bulan, sedangkan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil tetap menghitung penduduk tersebut selama masih
mempunyai KTP dan terdaftar di Kartu Keluarga. Dalam dokumen RKPD ini kami
menggunakan data dari BPS, dengan pertimbangan bahwa jumlah penduduk dari BPS
menjadi dasar perhitungan untuk menentukan berbagai indikator makro pembangunan
baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat nasional/pusat.
Data penyebaran penduduk Kabupaten Purwakarta menurut kelompok umur tahun
2014, dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2
Penyebaran Penduduk Kabupaten Purwakarta
Menurut Kelompok Umur Tahun 2014
No. Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4 5
1. 0 – 4 45.661 46.054 91,714
2. 5 – 9 49.198 44.441 93.639
3. 10 – 14 50.315 50.490 100.805
4. 15 – 19 39.284 36.691 75.976
5. 20 – 24 43.566 42.515 86.081
6. 25 – 29 37.049 35.840 72.890
7. 30 – 34 35.141 30.016 65.157
8. 35 – 39 39.935 41.933 81.868
9. 40 – 44 32.116 32.614 64.731
10. 45 – 49 26.344 21.146 47.490
11. 50 – 54 24.715 19.398 44.113
12. 55 – 59 12.055 14.112 26.166
13. 60 – 64 12.009 11.961 23.970
14. 65 + 18.059 20.787 38.847
Jumlah 465.448 447.998 913.447
Keterangan : Data Proyeksi
Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk Kabupaten Purwakarta tahun 2014 yang
terbanyak antara usia 10 – 14 tahun yaitu sebesar 11,04%, dan yang sedikit antara umur
60 – 64 yaitu sebesar 2,62%. Sedangkan berdasarkan gender penduduk Kabupaten
Purwakarta tahun 2014 hampir seimbang, yaitu laki-laki sebanyak 50,96% dan perempuan
sebanyak 49,04%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 5
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) menggambarkan besarnya peningkatan produksi yang
terjadi dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator ini dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan pembangunan yang telah berlangsung di Kabupaten Purwakarta dalam
periode waktu tertentu. Sebagaimana diketahui, perkembangan perekonomian
Kabupaten Purwakarta tidak lepas dari pengaruh perkembangan ekonomi nasional secara
umum. Perekonomian nasional yang terus menunjukkan pertumbuhannya baik dari segi
investasi maupun sektor perdagangan memberikan imbas pada nilai investasi di
Kabupaten Purwakarta yang semakin meningkat, begitupun pada sektor perdagangan
memperlihatkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahunnya.
Data Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-2015, dapat
dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
NO. TAHUN INDEKS (%)
1. 2014 7,39
2. 2015*) 7,98
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta
Keterangan : *) Data Target
Data Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta tahun 2015 ditargetkan sebesar
7,98 % atau menguat 0,59 % dibandingkan tahun 2014. Peningkatan angka Laju
Pertumbuhan Ekonomi tersebut dipicu oleh tiga sektor dominan sebagai penggerak roda
perekonomian di Kabupaten Purwakarta, yakni Sektor Industri Pengolahan, Sektor
Perdagangan dan Sektor Pertanian.
b. Produk Domestik Regional Bruto
Perkembangan produksi baik barang dan jasa di Kabupaten Purwakarta direfleksikan
dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan dasar
pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas
ekonomi dalam suatu wilayah. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan daerah dalam
mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.
Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-
2015, dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 6
Tabel 2.4
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
NO. PDRB
TAHUN
2014
(Rp,00)
2015*)
(Rp,00)
1. Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rupiah)
22.048.342 24.324.755
2. Atas Dasar Harga Konstan (Juta
Rupiah)
8.800.252 9.346.102
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta
Keterangan : *) Data Target
Kinerja pembangunan ekonomi Kabupaten Purwakarta dapat dilihat dari berbagai
indikator, seperti pertumbuhan ekonomi makro, struktur perekonomian, pendapatan per-
kapita dan indikator ekonomi lainnya yang terus menunjukkan pertumbuhan yang positif
dari tahun ke tahun. Data PDRB Kabupaten Purwakarta Atas Dasar Harga Berlaku tahun
2015 terjadi peningkatan sebesar 10,32% bila dibandingkan dengan tahun 2014.
Sedangkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Purwakarta Atas Dasar Harga Konstan pada
tahun 2015 mencapai terjadi peningkatan positif dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
6,20%.
PDRB Kabupaten Purwakarta selain menunjukkan pertumbuhan ekonomi, juga dapat
menggambarkan struktur ekonomi. Struktur ekonomi tersebut dapat dilihat dari peranan
masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB total, dimana dari tahun
2015 peranan terbesar didukung oleh kegiatan ekonomi yang tergabung dalam kelompok
Sektor Industri Pengolahan, berikutnya Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan
kemudian Sektor Pertanian.
c. PDRB Per Kapita Penduduk
Ukuran lain yang digunakan untuk melihat tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah
atau potensi ekonomi suatu daerah adalah besaran PDRB Per-Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku. PDRB Per-Kapita merupakan gambaran nilai tambah yang dapat diciptakan oleh
masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi, dapat pula dijadikan
gambaran kasar dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu
tahun di suatu wilayah. Gambaran kemakmuran tersebut dikatakan kasar karena pada
kenyataannya produk yang dihasilkan oleh suatu wilayah belum tentu seluruhnya
dinikmati oleh penduduk wilayah yang bersangkutan.
Data PDRB Per-Kapita Penduduk Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-2015, dapat
dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 7
Tabel 2.5
Data Pendapatan Per-Kapita Penduduk Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
(Atas Dasar Harga Berlaku)
NO. TAHUN JUMLAH
(Rp)
1. 2014 24.572.000,00
2. 2015*) 26.778.000,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta
Keterangan : *) Data Target
Data PDRB Per-Kapita Penduduk Kabupaten Purwakarta menunjukkan pertumbuhan
yang positif. PDRB Per-Kapita Kabupaten Purwakarta tahun 2015 ditargetkan sebesar
Rp26.778.000,00, terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
Rp2.206.000,00.
d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat
Pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu indikator yang dapat memberikan
gambaran kesejahteraan penduduk di suatu daerah. Kemampuan daya beli masyarakat
ditentukan oleh beberapa faktor, seperti faktor pendapatan, inflasi dan pola konsumsi
masyarakat.
Indeks Daya Beli Masyarakat Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-2015, dapat dilihat
pada Tabel 2.6 berikut ini :
Tabel 2.6
Indeks Daya Beli Masyarakat di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
NO. TAHUN INDEKS DAYA BELI
1. 2014 65,09
2. 2015*) 65,79
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta
Keterangan : *) Data Target
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta, Pertumbuhan Indeks
Daya Beli Masyarakat Kabupaten Purwakarta dari tahun ke tahun terus meningkat,
dengan menghitung tingkat daya beli masyarakat berdasarkan pengeluaran konsumsi per-
kapita riil ditargetkankan tahun 2015 sebesar 65,79 point atau mengalami peningkatan
sebesar 0,70 point bila dibanding tahun 2014. Salah satu alasan peningkatan ini adalah
pembangunan ekonomi Kabupaten Purwakarta yang mengalami pertumbuhan positif
yang berpengaruh pada kenaikan pendapatan per-kapita masyarakat pada periode yang
sama, sehingga hal ini akan mempengaruhi tingkat kemampuan daya beli masyarakat
secara umum.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 8
e. Laju Inflasi
Inflasi merupakan gejala kenaikan harga umum yang terjadi pada suatu wilayah, hal ini
dipengaruhi oleh harga barang dan jasa serta kebijakan pemerintah. Pengukuran inflasi
bisa dilakukan dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen atau dengan menggunakan
deflator PDRB. Perkembangan inflasi sebagaimana yang tercermin pada nilai PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan, menunjukkan adanya bentuk keseimbangan
antara permintaan (demand) dengan penyediaan (supply). Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Purwakarta inflasi tahun 2015 mencapai angka 9,35%. Hal ini
disebabkan Kenaikan harga BBM bersubsidi yang naik pada tahun 2014 sehingga
menyebabkan capaian inflasi tahun 2015 cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi ini diakibatkan BBM bersubsidi memiliki efek yang sangat dominan terhadap
perubahan harga dari berbagai komoditas yang diteliti baik ketika pada tahap produksi
maupun dalam hal distribusi komoditas tersebut.
f. Tingkat Kesempatan Kerja dan Pencari Kerja
Tingkat kesempatan kerja menunjukkan jumlah ketersediaan lapangan kerja pada suatu
daerah, sedangkan tingkat pencari kerja menunjukkan jumlah penduduk yang sedang
dalam kondisi mencari pekerjaan. Hal ini tentunya didasarkan kelompok usia tertentu,
yaitu kelompok usia penduduk produktif. Data angkatan kerja, kesempatan kerja dan
pencari kerja di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.7
berikut ini :
Tabel 2.7
Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja dan Pencari Kerja
Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. PDRB
TAHUN
2014 2015*)
1. Angkatan Kerja 391.226 375.455
2. Kesempatan Kerja 370.139 343.550
3. Pencari Kerja 21.087 31.905 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta
Keterangan : *) Data Proyeksi
Dari tabel di atas terlihat bahwa Angkatan Kerja di Kabupaten Purwakarta tahun 2015
diproyeksikan sebanyak 375.455 orang atau menurun sebesar 4,03 % dibandingkan tahun
2014. Jumlah Kesempatan Kerja tahun 2014 diproyeksikan sebanyak 370.139 orang atau
menurun sebesar 7,18 % dibandingkan tahun 2015, sedangkan Jumlah Pencari Kerja
tahun 2014 diproyeksikan sebanyak 21.087 orang atau meningkat sebesar 51,30 %
dibandingkan dengan tahun 2015.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 9
g. Penduduk Miskin
Kemiskinan menurut pengertian umum adalah keadaan dimana individu atau
sekelompok masyarakat tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan yang layak. Penduduk
miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan
dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari
ditambah kebutuhan minimum non-makanan yang mencakup perumahan, sandang,
pendidikan dan kesehatan. Adapun Data Penduduk Miskin di Kabupaten Purwakarta
tahun 2014-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut ini :
Tabel 2.8
Data Penduduk Miskin di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
No. Tahun Jumlah (Jiwa)
1 2 3
1. 2014 83.600
2. 2015*) 81.367 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk miskin di Kabupaten Purwakarta tahun 2015
mengalami penurunan sebanyak 2.233 jiwa atau sebesar 2,74 % dibandingkan tahun 2014.
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat
a. Pendidikan
Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018, kebijakan
pembangunan urusan pendidikan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada upaya
memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan
strategi meningkatkan pemerataan dan kemudahan akses terhadap pendidikan dasar,
menengah dan tinggi yang berkualitas. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam 5 tahun
kedepan adalah meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi seluruh
masyarakat, yang bertujuan guna mewujudkan pembangunan berbasis religi dan kearifan
lokal (local wisdom) yang berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas
pendidikan.
Pada prinsipnya, pelayanan umum di Sektor Pendidikan yang selama ini dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta ditujukan untuk menciptakan
sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai salah satu faktor utama
pembangunan. Oleh karena itu dalam peningkatan kualitas SDM tersebut terutama lebih
difokuskan kepada aksesibilitas masyarakat terhadap bidang pendidikan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 10
Adapun kebijakan umum dan program pembangunan daerah lingkup urusan pendidikan
berdasarkan RPJMD 2013-2018 meliputi : Program Pendidikan Anak Usia Dini;
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; Program Pendidikan
Menengah; Program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
b. Kesehatan
Kebijakan pembangunan urusan kesehatan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada
upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dengan strategi
meningkatkan ketersediaan kualitas pemenuhan tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan lingkungan masyarakat, dengan sasaran yang
ingin dicapai yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat purwakarta dan bertujuan
guna mewujudkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal yang berorientasi pada
upaya peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kebijakan pembangunan dalam urusan
kesehatan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada upaya meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan, dengan berbagai upaya yang dilaksanakan, antara lain
melalui : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan
Masyarakat; Program Pengawasan Obat dan Makanan; Program Promosi Kesehatan;
Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular;
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; Program Pengadaan, Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya;
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Program Pengembangan Mutu
Pelayanan Kesehatan; Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
Program Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah; Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Anak Balita; Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
serta Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit.
c. Ketenagakerjaan
Penanganan urusan ketenagakerjaan tidak hanya sebatas pada ketersediaan lapangan
kerja, kesejahteraan, pelatihan dan pembinaan tenaga kerja saja namun penanganan
penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan pun menjadi tanggung jawab pemerintah.
Kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan capaian
pembangunan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
ketenagakerjaan dilaksanakan dengan bertujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis
Religi dan Kearifan Lokal yang Berorientasi pada Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat; dengan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Iklim
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 11
Ketenagakerjaan; dan dilakukan melalui strategi Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja;
dengan arah kebijakan Menciptakan Tenaga Kerja Yang Terampil Sesuai Dengan
Kebutuhan Pasar, dan Fasilitasi Penyelesaian Masalah-Masalah Ketenagakerjaan.
Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Ketenagakerjaan,
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis
melaksanakan beberapa program strategis dalam pencapaian pembangunan tersebut,
diantaranya yaitu Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Program
Peningkatan Kesempatan Kerja; dan Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten
Purwakarta bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar selama tahun 2015 sebanyak
18.632 orang yang terdiri dari 1.515 orang yang berpendidikan SD dan Sederajat, 5.150
orang SLTP, 1.0775 orang SLTA, 451 orang Diploma, dan 741 orang berpendidikan
Sarjana. Sedangkan jumlah kesempatan kerja yang ada pada tahun 2015 sebanyak 1.444
orang, sehingga jumlah Angkatan Kerja tahun 2015 tercatat sebanyak 20.076 orang. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel 2.9 dibawah ini:
Tabel 2.9
Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1 2 3
1. SD dan sederajat 1.515
2. SLTP 5.150
3. SLTA 10.775
4. Akademi 451
5. Sarjana 741
JUMLAH 18.632
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta
Dalam rangka menciptakan kesempatan kerja berbagai kebijakan yang mendorong
peningkatan iklim investasi termasuk iklim ketenagakerjaan terus diperbaiki. Jumlah
pengangguran terbuka yang masih relatif tinggi tidak dapat diatasi melalui program-
program ad hoc. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong investasi agar dapat
memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi para pencari kerja.
2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Bidang Kebudayaan lebih menitikberatkan
pada pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah agar tetap hidup dan terpelihara
sebagai ciri khas budaya daerah dan menjadi ragam kekayaan budaya nasional. Pelestarian
budaya daerah harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah mengingat seni
budaya daerah semakin tergerus oleh seni budaya barat dan modern yang dianggap lebih
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 12
maju, gaul dan tidak kuno. Kebudayaan daerah harus terus dipertahankan dan dipelihara
guna mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa guna menghadirkan karakteristik
budaya daerah dan kearifan lokal pada tiap indrividu di daerah masing-masing. Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dengan pelaksanaan urusan bidang
kebudayaan diarahkan pada upaya untuk mendorong peningkatan dan pengembangan
nilai budaya daerah khususnya budaya yang menjadi ciri khas daerah. Program
Pengembangan Nilai Budaya dan Pengelolaan Keragaman Budaya diharapkan dapat
mendorong pelestarian seni budaya melalui kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada
pengenalan budaya daerah, terutama seni budaya yang hampir punah dan perlu
dilestarikan dan dilindungi serta dikembangkan. Pagelaran seni budaya yang mulai rutin
dilakukan dan digelar pada setiap acara Hari Jadi Purwakarta merupakan bukti dan
langkah kongkrit pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam pelestarian dan
pengembangan seni budaya daerah. Kegiatan seperti ini selayaknya harus mendapat
apresiasi dan dukungan dari semua pihak terutama para pemerhati budaya/budayawan.
Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga memiliki peran penting sebagai aset dan
penerus pembangunan bangsa. Beberapa permasalahan yang masih dihadapi dalam
pembangunan pemuda di Kabupaten Purwakarta, antara lain partisipasi dan peran aktif
pemuda masih rendah. Dengan demikian, tantangan ke depan adalah peningkatan
kualitas pemuda dalam rangka meningkatkan peran aktif pemuda di berbagai bidang
pembangunan. Sementara itu permasalahan seperti prestasi dan budaya olahraga yang
masih rendah harus perlu ditingkatkan. Dengan demikian, tantangan ke depan adalah
peningkatan pembinaan dan pengembangan olahraga yang didukung oleh prasarana dan
sarana olahraga, serta penerapan teknologi dan kesehatan olahraga dalam rangka
meningkatkan budaya dan prestasi olahraga. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten
Purwakarta pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga berdasarkan RPJMD 2013-2018
yaitu dengan tujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal (local
wisdom) yang berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
untuk mencapai Sasaran : Berkembangnya Potensi Generasi Muda dan Prestasi
Keolahragaan, dengan Strategi : Mengembangkan Potensi dan Peran Serta Pemuda
Dalam Pembangunan, melalui Arah Kebijakan antara lain : Mengembangkan Potensi dan
Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan serta Mengembangkan Potensi dan Prestasi
Olahraga. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun
2015 Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 15 kegiatan
pembinaan kepemudaan dan 11 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga. Adapun
prasarana olahraga yang direvitalisasi/dibangun adalah Penataan dan rehabilitasi GOR
Purnawarman, dengan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya
pembangunan GOR Purnawarman, GOR Purnawarman seluas 10.000 m2; dan kegiatan
lanjutan Pembangunan GOR Gunung Cupu (Tahap III).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 13
2.1.3 Aspek Pelayanan Wajib
FOKUS URUSAN WAJIB
a. Pendidikan
Adapun capaian kinerja pada Urusan Pendidikan dapat dilihat dari meningkatnya capaian
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Pendidikan dalam rentang waktu 2014-2015.
Untuk lebih jelasnya mengenai data Indikator Kinerja Kunci Urusan Pendidikan di
Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini :
Tabel 2.10
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Pendidikan
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2014
NO
. URAIAN
TAHUN (%) TREND
(+/-) 2014 2015
1 2 3 4 5
1. IKK Pendidikan Anak Usia Dini 22,62 35,76 13,14
2. IKK Penduduk yang berusia dibawah 15 tahun
yang melek huruf (tidak buta aksara)
96,50 97.17 0,67
3. IKK Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A Sederajat
98,35 99,34 0,99
4. IKK Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
Sederajat
96,93 99,18 2,25
5. IKK Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK
Sederajat
79,62 98,05 18,43
6. IKK Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Sederajat
0,0 0,0 0,0
7. IKK Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Sederajat
0,0 0,0 0,0
8. IKK Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA Sederajat
0,0 0,0 0,0
9. IKK Angka Kelulusan (AL) SD/ MI 100,00 100,00 0
10. IKK Angka Kelulusan (AL) SMP 100,00 100,00 0
11. IKK Angka Kelulusan (AL) SMA/ SMK/ MA 100,00 100,00 0
12. IKK Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/
MTs
100,00 99,98 -0,02
13. IKK Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/ MA
100,00 99,53 -0,47
14. IKK guru-guru yang memenuhi kualifikasi
S1/D.IV
79,60 89,62 10,02
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan data pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, pada tahun 2015
terjadi capaian peningkatan yang cukup signifikan pada 12 indikator kinerja kunci dari 14
indikator yang tersedia sebagai mana terlihat pada tabel di atas. Capaian IKK penduduk
yang berusia dibawah 15 tahun yang melek huruf (tidak buta aksara) mengalami
peningkatan sebesar 0,67 point; IKK Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/ paket A
sederajat mengalami peningkatan sebesar 0,99 point; IKK Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/ MTs sederajat mengalami peningkatan sebesar 2,25 point; IKK Angka
Partisipasi Murni (APM) SMA/ SMK sederajat mengalami peningkatan sebesar 18,43
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 14
point; tetap mempertahankan IKK Angka Putus Sekolah (APS) SD/ MI sederajat, IKK
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/ MTs sederajat, IKK Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA sederajat pada posisi 0,00 point; IKK Angka Kelulusan (AL) SD/ MI,
IKK Angka Kelulusan (AL) SMP, IKK Angka Kelulusan (AL) SMA/ SMK/ MA pada
posisi 100,00 point; menurunnya IKK Angka melanjutkan dari SD/ MI ke SMP/ MTs
sebesar 0,02 point; menurunnya IKK Angka melanjutkan dari SMP/ MTs ke SMA/
SMK/ MA sebesar 0,47 point. Untuk IKK pendidikan anak usia dini yang mengalami
kenaikan dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 13,14 point dan IKK guru-
guru yang memenuhi kualifikasi S1/D.IV juga mengalami kenaikan sebesar 10,02 point.
Untuk IKK pendidikan anak usia dini yang mengalami peningkatan sebesar 13,14 point
dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 22,62. Peningkatan yang cukup signifikan bagi
IKK pendidikan anak usia dini lebih disebabkan faktor internal dan ekternal perkotaan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa pada awalnya program PAUD dilaksanakan hampir
diseluruh wilayah Kabupaten Purwakarta kemudian pelaksanaannya bergeser menjadi
hanya di wilayah perkotaan saja, akan tetapi disebabkan di wilayah perkotaan peran ibu
bersifat ganda, dimana sebagian besar waktunya terbagi untuk pemenuhan mencari nafkah
(menjadi buruh/karyawan) pada sektor-sektor industri, maka trend menitipkan anak pada
lembaga ini menjadi meningkat tajam walaupun seiring kebijakan pembatasan penerbitan
ijin operasional PAUD hanya untuk di wilayah perkotaan saja.
Mengenai penurunan pada 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu IKK Angka
melanjutkan dari SD/ MI ke SMP/MTs dan IKK Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA dapat dijelaskan bahwa hal ini lebih disebabkan faktor ekternal institusi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga diantaranya perpindahan anak didik mengikuti
orang tuanya dan faktor internal anak didik dan atau orang tua yaitu untuk tidak
melanjutkan pendidikan formal pada jenjang berikutnya melainkan melanjutkan pada
pondok pesantren di luar wilayah Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta, capaian makro sektor
pendidikan lainnya antara lain : meningkatnya angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
sebesar 0,14 point jika dibandingkan capaian angka tahun 2014 yaitu sebesar 7,54;
meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 0,54 point jika dibandingkan dengan
tahun 2013 yaitu sebesar 96,65.
b. Kesehatan
Dalam kaca mata makro capaian pembangunan urusan kesehatan dapat dilihat dan
diukur dari capaian kinerja pada Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat. Derajat
kesehatan masyarakat dihitung dari tinggi rendahnya indeks kesehatan, yang dipengaruhi
oleh tiga indikator, yaitu : Angka Harapan Hidup (AHH/UHH), Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 15
Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta untuk tahun 2014 dan data
proyeksi Bappeda untuk tahun 2015, secara garis besar dalam rentang waktu 2014-2015,
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Purwakarta tahun 2015 sebesar 73,30 atau
mengalami peningkatan sebesar 0,55 point dibandingkan tahun 2014, Angka Harapan
Hidup (AHH) sebesar 67,97 atau meningkat sebesar 0,23 point dibandingkan tahun
2014, meningkatnya jumlah kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 10 kasus
dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 18 kasus, meningkatnya kasus neonatal sebanyak
13 kasus dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 95 kasus; meningkatnya kasus
kematian balita sebanyak 2 kasus, meningkatnya kasus kematian balita sebanyak 2 kasus
jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 10 kasus, dan meningkatnya kasus
kematian bayi sebanyak 2 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 28
kasus. Untuk kematian ibu lebih disebabkan karena kurangnya kesadaran ibu hamil dan
anggota keluarga untuk memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia, belum efektifnya kemitraan bidan dan paraji (dukun beranak) dan belum
efektifnya sistem rujukan ke pelayanan kesehatan. Jumlah kasus kematian bayi dan ibu di
Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut ini :
Tabel 2.11
Jumlah Kasus Kematian Bayi dan Ibu
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. URAIAN TAHUN
KETERANGAN 2014 2015
1 2 3 4 5
1. Jumlah Kasus Kematian
a. Neonatal 95 108 Penyebab: Asfiksi 26 kasus;
BBLR 59 kasus; kelainan
kongenital 11 kasus; sepsis 1
kasus; hipotermi 1 kasus, lain-lain
10 kasus
b. Bayi
28
30
Penyebab: ISPA 7 kasus; diare 1
kasus; Pneumoni 5 kasus; lain-lain
17 kasus; diare 1 kasus; lain-lain 1
kasus c. Balita 10 12
2. Jumlah Kasus Kematian Ibu 18 28 Penyebab: Pendarahan 7 kasus;
Eklamsia 6 kasus; infeksi 2 kasus;
decompensasi cordis 2 kasus;
jantung 3 kasus dan lain-lain 8
kasus.
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 16
Adapun Perkembangan Data Pembangunan Bidang Kesehatan di Kabupaten Purwakarta
pada tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut ini :
Tabel 2.12
Perkembangan Data Pembangunan Bidang Kesehatan
Di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Tahun 2014 Tahun 2015
1 2 3 4
1. Jumlah Rumah Sakit Pemerintah 1 1
2. Jumlah Rumah Sakit TNI/POLRI 1 1
3. Jumlah Rumah Sakit Swasta 12 11
4. Jumlah Puskesmas 20 20
5. Jumlah Puskesmas Poned 12 12
6. Jumlah Puskesmas DTP + Poned 5 5
7. Jumlah Puskesmas Pembantu 44 44
8. Jumlah Puskesmas Keliling 38 40
9. Jumlah Posyandu 992 1.006
10. Jumlah Polindes/Poskesdes 14/7 14/7
11. Jumlah Klinik Swasta (BP) 88 89
12. Jumlah Rumah Bersalin (RB) 18 18
13. Jumlah Apotik 41 41
14. Jumlah Laboratorium 10 10
15. Rasio Puskesmas Per Penduduk 1 : 42.178 1 : 42.178
16. Rasio Puskesmas Per Puskesmas
Pembantu
1 : 2,5 1 : 2,5
17. Rasio Puskesmas Keliling Per
Puskesmas
1 : 1,05 1 : 1,05
18. Rerata Posyandu Per
Desa/Kelurahan
4,97 4,97
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan dalam pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal, pada tahun 2015 dicapai Rasio Puskesmas Per Penduduk
adalah 1 : 42.178; Rasio Puskesmas Per Puskesmas Pembantu adalah 1 : 2,5; Rasio
Puskesmas Keliling Per Puskesmas adalah 1 : 1,05; dan Rerata Posyandu Per
Desa/Kelurahan adalah 4,97 atau 5 unit.
Adapun Jumlah Ketersediaan Fasilitas Kesehatan, dan Indikator Pelayanan Kesehatan
dan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat
pada Tabel 2.13 dan 2.14 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 17
Tabel 2.13
Data-Data Pendukung/Supporting Pembangunan
Pada Bidang Kesehatan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
A. Promosi Kesehatan
1. Jumlah Posyandu 1,006
2. Jumlah Poskesdes/Polindes 15
3. Jumlah Desa Siaga 160
4. Jumlah Rumah Tangga Yang Ber-PHBS 150
5. Jumlah Rumah Tangga Dipantau 235,718
B. Sarana Prasarana
1. Jumlah RS PONEK 1
2. Jumlah Ambulans di Puskesmas 11
3. Jumlah Puskesmas Pembantu 44
4. Jumlah Puskesmas PONED 12
5. Jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 40
6. Jumlah Ibu Hamil (Orang) 24,994
7. Jumlah Ibu Bersalin (Orang) 23,858
C. Farmasi
1. Persentase Penggunaan Obat Rasional di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar 2.86
Pemerintah
2. Persentase Puskesmas Perawatan yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian
Sesuai
15
Standar
3. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin 53.33
4. Persentase Penggunaan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 90.25
D. Imunisasi
1. Jumlah Desa/Kelurahan UCI 183
2. Imunisasi Campak Pada Anak Kelas 1 SD (Sederajat) (Pada BIAS Campak) 15,735
3. Imunisasi DT Pada Anak Kelas 1 SD (Sederajat) (Pada BIAS DT) 16,490
4. Imunisasi Td Pada Anak Kelas 2 dan 3 SD (Sederajat) (Pada BIAS Td) 33,890
E. Penyakit
1. Kasus Baru Kusta PB Pada Anak 4
2. Kasus Baru Kusta PB Dewasa 4
3. Kasus Baru Kusta MB Pada Anak 4
4. Kasus Baru Kusta MB Dewasa 50
5. Kasus Cacat Tingkat 2 8
6. Kasus Kusta Pada Perempuan 22
7. Penduduk Yang Minum Obat Filariasis di Kabupaten/Kota Endemis Filariasis
Yang
0
Melakukan POMP Filariasis
8. Anak SD dan MI dan Balita Yang Minum Obat Cacing 104,399
F. Kesehatan Lingkungan
1. Penduduk Yang Akses Terhadap Air Minum Yang Layak 581.830
2. Penduduk Yang Akses Terhadap Sanitasi Yang Layak 522.359
3. Jumlah Sampel PDAM Yang Diperiksa 142
4. Jumlah Sampel PDAM Yang Memenuhi Syarat 100
5. Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) 17
G. SDM Kesehatan
1. Jumlah Dokter di Puskesmas 51
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 18
No. Uraian Jumlah
1 2 3
2. Jumlah Dokter Gigi di Puskesmas 23
3. Jumlah Perawat di Puskesmas 193
4. Jumlah Bidan di Puskesmas 327
H. Ketenagaan di Puskesmas
1. Jumlah Tenaga Dokter Spesialis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 0
2. Jumlah Tenaga Dokter Umum di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 51
3. Jumlah Tenaga Dokter Gigi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23
4. Jumlah Tenaga Perawat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 193
5. Jumlah Tenaga Perawat Gigi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18
6. Jumlah Tenaga Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 327
7. Jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22
8. Jumlah Tenaga Apoteker di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11
9. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17
10. Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19
11. Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21
12. Jumlah Tenaga Perekam Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1
13. Jumlah Tenaga Teknisi Transfusi Darah di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5
14. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 150
15. Jumlah SDM Kesehatan yang melanjutkan Pendidikan Tugas Belajar (APBD dan
APBN)
3
16. Jumlah SDM Kesehatan Yang Melanjutkan Pendidikan PPDS/PPDGS 6
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Tabel 2.14
Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan dan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Indikator Capaian
Tahun 2014
Capaian
Tahun 2015
1 2 3 4
1. Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) 85,02 % 85,95 %
2. Persentase Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan 100,00 % 100,00 %
3. Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif 46,45 % 53,20 %
4. Persentase 6-59 Bulan Dapat Kapsul Vitamin A 97,77 % 98,89 %
5. Persentase Ibu Hamil Mendapat Fe 90,87 % 96,87 %
6. Persentase RT Yang Mengonsumsi Garam Beryodium* 83,10 % 88,53 %
7. Persentase Penyediaan Bufferstock MP-ASI Untuk Daerah
Bencana
100,00 % 100,00 %
8. Persentase Yang Melaksanakan Surveilans Gizi 100,00 % 100,00 %
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 19
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dikatakan
bahwa Capaian Indikator Pelayanan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil di Kabupaten
Purwakarta meningkat jika dibandingkan tahun 2014. Untuk capaian D/S mengalami
peningkatan sebesar 0,93 point, ASI Eksklusif mengalami peningkatan sebesar 6,68 point,
Vitamin A Balita mengalami peningkatan sebesar 1,08 point, Fe 3 Bumil mengalami
peningkatan sebesar 5,94 point dan garam beryodium mengalami peningkatan sebesar
5,43 point dibandingkan data tahun 2014.
c. Pekerjaan Umum
Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Purwakarta Bidang Pekerjaan Umum
merupakan prioritas utama, dengan meningkatkan ketersediaan infrastruktur wilayah yang
layak dan mampu untuk mendukung tumbuh kembangnya aktivitas sosial-ekonomi
masyarakat dalam pendistribusian barang dan jasa. Sebagai daerah yang terus
berkembang, kebutuhan akan ketersediaan infrastruktur wilayah yang baik seperti jalan,
jembatan, irigasi, drainase, dan air bersih terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun.
Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Purwakarta diarahkan tidak hanya sekedar
untuk memenuhi kebutuhan, namun juga agar terjadi pemerataan. Kebijakan ini
ditempuh mengingat masih adanya ketimpangan antar wilayah dikhawatirkan dapat
menimbulkan kecemburuan sosial dan berpotensi memicu konflik. Untuk itu kebijakan
pembangunan diarahkan pada upaya untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang ada
pada tingkat lokal, sehingga seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta dapat berkembang
secara lebih berimbang, dengan cara:
a) Percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana dasar sampai ke pelosok
desa;
b) Mempertahankan kondisi infrastruktur dan sarana prasarana dasar yang ada;
c) Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur
dan sarana prasarana dasar di daerahnya.
Jenis infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum, meliputi jaringan jalan, irigasi dan air bersih.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, panjang Jalan
Kabupaten sampai dengan tahun 2015 sepanjang 727,550 km, yang terdiri tipe perkerasan
Jalan Hotmix sepanjang 511,922 km atau 70,36%, Jalan Aspal Lapen sepanjang 99,908
km atau 13,73%, Jalan Beton sepanjang 55,970 km km atau 7,69%, Jalan Batu/Kerikil
sepanjang 55,405 km atau 7,62% dan Jalan Tanah sepanjang 4,345 km km atau 0,60%.
Komposisi jenis permukaan Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat
dilihat pada Tabel 2.15 dan Grafik 2.1 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 20
Tabel 2.15
Komposisi Jenis Permukaan Jalan Kabupaten
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. TIPE PERMUKAAN TAHUN (KM)
1 2 3
1. Jalan Aspal (Hotmix) 511,922
2. Jalan Aspal (Lapen) 99,908
3. Jalan Beton 55,970
4. Jalan Batu/Kerikil 55,405
5. Jalan Tanah 4,345
JUMLAH 727.550 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Grafik 2.1
Prosentase Jalan Kabupaten Tipe Perkerasan
di Kabupaten Purwakarta Hingga Tahun 2015
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Apabila dilihat dari kondisinya, jalan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang 456.628
km atau 62,76 % kondisi sedang sepanjang 141.64 km atau 19,47 %, kondisi rusak
sepanjang 84.997 km atau 11,68 % dan kondisi rusak berat sepanjang 44.285 km atau
6,09 %. Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat dilihat
pada Tabel 2.16 dan Grafik 2.2 berikut ini :
Tabel 2.16
Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
NO. KONDISI JALAN TAHUN (KM)
1 2 3
1. Baik 456,628
2. Sedang 141,640
3. Rusak 84,997
4. Rusak Berat 44,285
JUMLAH 727.550 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 21
Grafik 2.2
Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Adapun lokasi dan panjang ruas jalan dengan kondisi rusak berat dapat dilihat pada Tabel
2.17 berikut ini :
Tabel 2.17
Lokasi dan Panjang Ruas Jalan dengan Kondisi Jalan Rusak Berat
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Lokasi Wilayah Kecamatan Panjang (Km)
1 2 3
1. Babakancikao 2,300
2. Bojong 2,350
3. Bungursari 2,785
4. Campaka 0,535
5. Cibatu 6,640
6. Darangdan 0,500
7. Maniis 3,125
8. Pasawahan 1,500
9. Pondoksalam 5,500
10. Sukasari 16,300
11. Sukatani 2,150
12. Tegalwaru 0,600
Jumlah 44,285
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Kondisi Jalan Kabupaten dengan Kondisi Mantap di Kabupaten Purwakarta tahun 2015
sepanjang 572,803 km atau 78,73%. Bila dibandingkan dengan kondisi jalan matap pada
tahun 2014 yang panjangnya 554,837 km, maka mengalami peningkatan sepanjang 17,970
km. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan
meningkatkan kondisi Jalan Kabupaten terus lebih baik. Data tingkat kemantapan jalan
Kabupaten di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.18 dan
Grafik 2.3 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 22
Tabel 2.18
Tingkat Kemantapan Jalan Kabupaten
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. KONDISI JALAN TAHUN (KM)
1 2 3
1. Mantap 572,803
2. Kurang Mantap 110,462
3. Kritis 44,285
JUMLAH 727.550 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Grafik 2.3
Tingkat Kemantapan Jalan Kabupaten
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kanupaten Purwakarta
Data capaian kinerja bidang kebinamargaan di Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat
dilihat pada tabel 2.19 berikut ini :
Tabel 2.19
Capaian Kinerja Bidang Kebinamargaan
Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. URAIAN KEGIATAN HASIL
1 2 3
1. Panjang Jalan Aspal/Beton Rusak yang Rusak Berat yang
Direhanbilitasi (KM)
32,05 KM
2. Panjang Jalan Aspal/Beton Kondisi Sedang dan Baik yang
Ditangani (KM)
14,25 KM
3. Jembatan Rusak yang Diperbaiki (Titik) 2 Titik
4. Jumlah Gorong-Gorong yang Diperbaiki (unit) 5 Titik
5. Jumlah Alat Berat dalam Kondisi Baik 12 Unit
6. Luas Sawah Beririgasi (HA) 10794 Ha
7. Bangunan Air Dalam Kondisi Baik (unit) 112 Buah
8. Panjang Saluran Air Bersih Perpipaan yang Dibangun (km) -
9. Panjang Jalan Kabupaten yang Ditingkatkan (km) 50,875 KM
10. Jumlah Jembatan yang Ditingkatkan (unit) 1 Unit
11. Jumlah Perkumpulan P3A (kelompok) 205
Kelompok Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 23
Sistem irigasi di Kabupaten Purwakarta terdiri dari Irigasi Teknis, Semi Teknis dan
Pedesaan. Sistem Irigasi Teknis secara umum menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat
dengan luasan 1.000 Ha sampai dengan 3.000 Ha. Irigasi teknis terdiri dari tiga daerah
irigasi, yaitu :
a) Daerah Irigasi Solokangede 1.553 ha;
b) Daerah Irigasi Wanayasa 1.074 ha; dan
c) Daerah Irigasi Cisomang 2.117 ha.
Untuk daerah Irigasi Pedesaan (Semi Teknis dan Sederhana) seluas 10.788 Ha. Sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, bahwa pengelolaan jaringan irigasi
di Kabupaten Purwakarta menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Daerah,
Perum Jasa Tirta II dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan
Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Dalam upaya perbaikan jaringan irigasi,
Pemerintah Kabupaten Purwakarta tahun 2015, melaksanakan program dan berbagai
kegiatan, antara lain: melaksanakan Rehabilitasi Bangunan dan Saluran Irigasi di 11
(sebelas) Daerah Irigasi yaitu: Cikembang, Cipanasleuweung, Cisagu 3, Cisagu 4,
Citengah, Cicalibur, Cobogo, Nangerang, Nangewer, Cipedang, Leuwikawung,
Cilembang, Cibingbin.
Data Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi di Kabupaten Purwakarta tahun 2014,
dapat di lihat pada Tabel 2.20 dan Tabel 2.21 berikut ini :
Tabel 2.20
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. URAIAN KEGIATAN HASIL
1 2 3
1. Rehabilitasi Saluran (Pas. Batu belah) 1,944 m
2. Rehabilitasi Saluran (Beton Bertulang) 20 m
3. Rehabilitasi Lining (Pas. Batu belah) 896 m
4. Rehabilitasi TPT/Sayap Pas. Batu
Belah
100 m
5. Rehabilitasi Bendung 4 unit
6. Rehabilitasi Free Intake 1 unit
7. Rehabilitasi Bangunan Bagi 1 unit
8. Rehabilitasi Pintu Air 4 unit
Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 24
Tabel 2.21
Pembangunan Jaringan Irigasi di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Kegiatan Hasil
1 2 3
1. Pembuatan TPT/Sayap Pas. Batu Belah 284,80 m
2. Pembangunan Terjunan 4 unit (22m)
3. Pembangunan Pas. Bronjong 60 m
4. Gorong-Gorong 1 unit
5. Saluran Tanah 2.065,6 m
6. Lantai Beton K175 195,5 m
7. Pengadaan Scottbulk 5.00 unit
Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
d. Perumahan
Kebutuhan hunian yang layak di Kabupaten Purwakarta semakin tinggi seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilaksanakan secara
swadaya oleh masyarakat dan para pengembang kawasan perumahan, namun jumlah
keluarga yang belum memiliki tempat tinggal sendiri ternyata masih sangat besar. Kendala
yang dihadapi dalam penyediaan perumahan diantaranya adalah ketidakstabilan makro
ekonomi yang mempengaruhi harga bahan-bahan bangunan serta keterbatasan
kemampuan pembiayaan sebagian kelompok masyarakat.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan rumah tangga, kawasan permukiman
di Kabupaten Purwakarta dari tahun ke tahun semakin tersebar luas dan padat. Agar
derajat kesehatan dan tingkat produktifitas penduduk yang tinggal didalamnya tidak
terganggu, kawasan permukiman tersebut perlu didukung oleh sarana prasarana dasar
yang memadai. Kenyataannya ketersediaan sarana prasarana dasar di banyak lokasi
permukiman dapat dikatakan masih minim. Jumlah fasilitas dan utilitas yang ada belum
sebanding dengan penduduk yang harus dilayani. Sementara fasilitas dan utilitas yang ada
terus mengalami degradasi seiring dengan perjalanan waktu.
Untuk menghadapi realitas di atas, pemerintah daerah merasa perlu mengambil langkah-
langkah strategis dalam rangka mewujudkan lingkungan permukiman yang layak dan
terjangkau bagi masyarakat. Dalam hal ini, kebijakan pembangunan bidang perumahan
rakyat diarahkan pada upaya meningkatkan dan/atau menstimulir pembangunan rumah
sederhana sehat, meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas dan utilitas lingkungan
permukiman, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam penataan lingkungan
permukiman.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 25
Kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas dan
utilitas lingkungan permukiman, baik di perkotaan maupun di perdesaan yaitu dengan
mengupayakan penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana air bersih baik perpipaan
maupun non perpipaan. Pembangunan sarana prasarana air bersih di Kabupaten
Purwakarta tahun 2014 telah dilaksanakan dengan penambahan jaringan primer PDAM
dan jaringan air bersih pedesaan.
e. Penataan Ruang
Penyelenggaraan penataan ruang Kabupaten Purwakarta memasuki babak baru setelah
ditetapkannya Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Purwakarta Tahun 2011-2031. Fokus utama pembangunan bidang penataan ruang pasca
penetepan Perda tersebut lebih diarahkan kepada penyusunan rencana detail dan
pemantapan pengendalian pemanfaatan ruang. Berkaitan dengan hal tersebut,
pembangunan bidang penataan ruang di Kabupaten Purwakarta diselenggarakan dalam
berbagai bentuk pelaksanaan program diantaranya Program Perencanaan Tata Ruang;
Program Pemanfaatan Ruang; dan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Pelaksanaan Program Perencanaan Tata Ruang memiliki keluaran (output) seperti
Tersusunnya 6 Dokumen Teknis Rencana Detail Tata Ruang, yaitu RDTR Kawasan
Perkotaan Bojong, Pondoksalam, Bungursari, Sukatani, Campaka dan Pasawahan;
Tersusunnya 1 Dokumen Teknis Peraturan Zonasi, yaitu Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Babakancikao; Tersusunnya Masterplan Kawasan Pasar Rebo dan Pasar
Simpang; dan Tersusunnya Kajian Penataan Perumahan Berskala Kecil di Kawasan
Perkotaan Purwakarta. Pelaksanaan Program Pemanfaatan Ruang memiliki keluaran
(output) seperti terselenggaranya pendataan pemanfaatan ruang dan pelayanan
pengesahan rencana tapak atau site plan. Pelaksanaan Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang memiliki keluaran (output) seperti Tersusunnya Rancangan
Peraturan Daerah 4 (Empat) Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Purwakarta; Terlaksananya Penertiban dan Pembongkaran Reklame;
Terlaksananya Penataan dan Pembuatan Panggung Reklame; Terlaksananya Pengadaan
dan Pemasangan Neon Box; Terlaksananya Pengadaan Audio Megatron; Terlaksananya
Pemeliharaan Panggung Reklame dan Billboard Tol Cipularang; dan Terlaksananya
Relokasi Panggung Reklame.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintah daerah adalah mengirimkan aparat untuk dilatih sebagai Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang. Sebagaimana dimaklumi bahwa dalam Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang terdapat ancaman pengenaan
sanksi pidana terhadap pelanggar tata ruang.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 26
Oleh karena itu, PPNS Penataan Ruang diperlukan sebagai unsur pemerintah daerah
yang berhak menegakkan hukum tata ruang. Dari pelaksanaan ketiga program
pembangunan serta upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah dalam bidang penataan
ruang selama tahun 2014, dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Tersedianya Dokumen Studi Sebagai Dasar Pengajuan Raperda tentang Rencana
Detail Tata Ruang;
b) Kelengkapan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Semakin Meningkat; dan
c) Semakin Terbukanya Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang
Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purwakarta Tahun 2011-2031, untuk
operasionalisasi RTRW Kabupaten, disusun rencana rinci tata ruang terdiri atas Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten, Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis
Kabupaten, dan Ketentuan/Peraturan Zonasi. Jumlah total rencana rinci tata ruang yang
harus disusun dan ditetapkan sebagai peraturan daerah adalah sebanyak 27 rencana rinci,
terdiri dari 15 rencana detail tata ruang kawasan perkotaan, dan 12 rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten. Sampai tahun 2014, jumlah rencana rinci tata ruang yang
telah disusun sebanyak 15 rencana rinci, terdiri dari 10 rencana detail tata ruang kawasan
perkotaan dan 5 rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten.
Tingkat pencapaian penyusunan dokumen rencana rinci tata ruang adalah 55,55 persen.
Untuk dapat dioperasionalisasikan, semua rencana rinci tata ruang tersebut harus
ditetapkan dengan peraturan daerah. Sampai tahun 2014, belum ada rencana rinci tata
ruang yang ditetapkan menjadi peraturan daerah.
Tabel 2.22
Tingkat Pencapaian Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
di Kabupaten Purwakarta Sampai Tahun 2015
No. Rencana Rinci Tata Ruang
Jumlah Yang
Diamanatkan
RTRW
Jumlah Yang
Telah Disusun
Persentase
( % )
1 2 3 4 5
1. RTR Kawasan Perkotaan 15 10 66,6
2. RTR Kawasan Strategis
Kabupaten
12 5 41,6
Jumlah 27 15 55,5
Sumber : Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 27
Tabel 2.23
Rencana Rinci Tata Ruang Yang Telah Disusun
Sampai Tahun 2015
No. Rdtr/Rtr Ksk
Status
DOKUMEN RAPERDA PERDA
1 2 3 4 5
1. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Purwakarta
√ √
2. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Wanayasa
√
3. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Plered
√
4. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Babakancikao
√
5. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Bojong
√
6. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Pondoksalam
√
7. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Campaka
√
8. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Pasawahan
√
9. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Bungursari
√
10. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Sukatani
√
11. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Perkotaan Cibatu
√
12. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Perkotaan Sawit - Darangdan
√
13. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Sadang
√
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 28
No. Rdtr/Rtr Ksk
Status
DOKUMEN RAPERDA PERDA
1 2 3 4 5
14. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Agropolitan Tenggara
Kabupaten Purwakarta
√
15. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Jatiluhur
√
Sumber : Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta
f. Perencanaan Pembangunan
Keberhasilan pembangunan Kabupaten Purwakarta bukan hanya dilihat dari pencapaian
kuantitatif setiap bidang atau sektor/urusan pembangunan, tetapi justru terlihat dari
tertanamnya nilai-nilai strategis yang telah ditargetkan. Dengan demikian, pembangunan
tersebut tidak hanya bersifat growth oriented, tetapi berbasis nilai atau value based.
Pembangunan nilai-nilai itu menjadi tanggungjawab lintas sektoral yang bersifat societal
(mencakup seluruh bidang kehidupan).
Kondisi itu merupakan realitas paradoks di era otonomi daerah. Delegasi kewenangan
dari pemerintah pusat ke daerah pada dasarnya memberikan tanggungjawab besar kepada
pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan pembangunan. Dengan demikian, setiap
kebijakan harus disusun dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan karakteristik dan
potensi daerah, permasalahan sosial, ekonomi, politik yang muncul, dan sasaran yang
realistis. Pilihan kebijakan yang dianut pada dasarnya tergantung pada kondisi aktual yang
dihadapi Kabupaten Purwakarta itu sendiri. Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan
dapat mendorong kemandirian pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta khususnya
dalam mewujudkan pemberdayaan pembangunan secara efektif, efisien, dan professional.
Realisasi tujuan pembangunan harus dilaksanakan secara tepat, komprehensif dan
terintegrasi mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga otonomi
yang diberikan kepada daerah akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu maka, perencanaan pembangunan mempunyai peranan yang sangat besar
sebagai alat untuk mendorong dan mengendalikan proses pembangunan secara lebih
cepat dan terarah. Dalam konteks ini, dibutuhkan sebuah stimulan berupa kebijakan
insentif yang dapat mendorong penggunaan sumberdaya secara lebih produktif sebagai
modal pembangunan. Salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kinerja
Pemerintah Daerah adalah melalui kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang
berkualitas dan berkesinambungan. Fungsi dan peran Bappeda sebagai lembaga teknis
daerah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
bahwa salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah adalah
urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 29
Pencapaian kinerja target makro pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun 2013-2014,
selengkapnya disajikan pada tabel 2.24 berikut ini :
Tabel 2.24
Capaian Kinerja Target Makro Pembangunan
Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Indikator Makro
Tahun
+/- 2014 2015*)
1 2 3 4 5
1. Indeks Pembangunan
Manusia
72,75 73,30 0,55
2. Indeks Pendidikan 81,93 82,48 0,55
3. Indeks Kesehatan 71,24 71,62 0,38
4. Indeks Daya Beli 65,09 65,79 0,70
5. Rata-Rata Lama Sekolah
(RLS) (Tahun)
7,71 7,86 0,15
6. Angka Melek Huruf
(AMH) (%)
97,19 97,68 0,49
7. Angka Harapan Hidup
(AHH) (Tahun)
67,74 67,97 0,23
8. Daya Beli (PPP)
(Rp000,00)
641,64 644,47 2,83
9. Jumlah Penduduk (Susenas
2103)
898.001 913.447 15,446
10. Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)
1,78 1,72 -0,06
11. Jumlah Penduduk Miskin
(Jiwa)
83.600 81.367 -2,233
12. Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE) (%)
7,39 7,98 0,59
13. Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Dasar
Harga Berlaku (Juta
Rupiah)
22.048.342 24.324.755 2.276.413
14. Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Dasar
Harga Konstan (Juta
Rupiah)
8.800.225 9.346.102 545.877
15. PDRB per kapita ADHB
(Ribu Rupiah)
24.572 26.778 2,206
16. PDRB per kapita ADHK
(Ribu Rupiah)
9.807 10.270 0,463
17. Angkatan Kerja 391.226 375.455 -15,771
18. Kesempatan Kerja 370.139 343.550 -26,589
19. Pencari Kerja 21.087 31.905 10,818
20. Inflasi 9,32 9,35 0,03
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta *) Data proyeksi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 30
Dengan melihat di atas, capaian kinerja target makro pembangunan Kabupaten
Purwakarta tahun 2014-2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan hampir
disemua indikator makro pembangunan. Peningkatan capaian Indeks Pembangunan
Manusia pada tahun 2015 mencapai 0,55 point jika dibandingkan tahun 2014;
meningkatnya capaian angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 0,15 point, meningkatnya
capaian Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 0,49 point; meningkatnya capaian Angka
Harapan Hidup (AHH) sebesar 0,23; meningkatnya capaian Daya Beli sebesar 2,83
point; menurunnya 15.771 angkatan kerja, berkurangnya -26,589 kesempatan kerja baru
sehingga meningkatkan jumlah pencari kerja baru sebanyak 10.818 pencari kerja pada
tahun 2014.
Pada tabel di atas terlihat terjadi penurunan jumlah angkatan kerja sebesar 15.771
angkatan kerja dan penurunan sebesar 26.589 kesempatan kerja jika dibandingkan
dengan capaian kinerja indikator makro pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun
2014. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: seperti kita ketahui bersama bahwa tingkat
kesempatan kerja yang secara langsung mempengaruhi persentase jumlah pengangguran.
Tingkat kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah lapangan kerja dan
jumlah tenaga kerja. Dimana jumlah tenaga kerja akan dipengaruhi oleh laju peningkatan
angkatan kerja. Sedangkan jumlah lapangan kerja dipengaruhi oleh peningkatan lapangan
kerja yang disebabkan faktor pertumbuhan ekonomi, peningkatan kapasitas produksi dan
peningkatan jumlah industri, dimana ketersediaan sektor dan jumlah industri pengolahan
relatif cukup besar di Kabupaten Purwakarta. Sektor ini mempunyai kontribusi cukup
besar dalam lapangan kerja utama masyarakat Purwakarta. Sedangkan pengurangan
lapangan kerja dipengaruhi oleh laju penurunan lapangan kerja yang disebabkan oleh
fraksi peningkatan harga BBM yang terjadi pada rentang waktu antara tahun 2014-2015
yang berimbas pada sektor industri khususnya manufaktur dan pengolahan.
Upaya program keluarga berencana dan keluarga sejahtera membuahkan hasil yang
cukup menggembirakan, dimana pada tahun 2015 terjadi penurunan Laju Pertumbuhan
Penduduk di Kabupaten Purwakarta sebesar 0,06% dibandingkan tahun 2014 yaitu
sebesar 1,78%. Hal ini berdampak positif pada peningkatan daya beli dan indeks daya beli
di Kabupaten Purwakarta. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan PPP sebesar Rp2.830,00
dibandingkan tahun sebelumnya sehingga turut mendongkrak meningkatnya indeks daya
beli sebesar 0,70 point. Sejalan dengan perkembangan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Cikopo-Cikampek sebagai pintu gerbang wilayah Utara Kabupaten Purwakarta, secara
tidak langsung akan berimplikasi pada peningkatan aktivitas perkotaan dan meningkatnya
jumlah penduduk melalui migrasi masuk dan fenomena commuter ke Kabupaten
Purwakarta. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 15,446 jiwa
dibandingkan tahun 2014 sebanyak 898.001 jiwa.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 31
Disisi lain, terjadi pergeseran capaian negatif laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,06%
dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah penduduk miskin
sebesar 2.233 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya dimana sebagian besar disebabkan
kebijakan pro poor Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dalam bentuk suplly
driven kepada penduduk miskin, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, pembukaan
lapangan kerja melalui masuknya sektor-sektor industri baru dan perbaikan dan
penyediaan kegiatan perekonomian tradisional dan listrik bagi warga miskin.
g. Perhubungan
Pemenuhan kebutuhan pelayanan trasportasi merupakan salah satu hak dasar setiap
warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kebutuhan pelayanan trasportasi dari
waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan trasportasi ini, maka tidak sedikit
timbul persoalan di dalam penyelenggaraannya.
Kebijakan pembangunan sistem trasportasi yang sedang dilaksanakan hendaknya
dipadukan dalam sebuah bingkai sistem trasportasi yang berkelanjutan yaitu suatu sistem
yang memungkinkan kebutuhan akses yang mendasar dari masyarakat dapat terpenuhi
dengan selamat, terjangkau, efisien, memberikan pilihan moda trasportasi, dan
mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu pembangunan sistem trasportasi
berkelanjutan membatasi emisi/limbah, dan meminimasi konsumsi sumberdaya yang tak
terbarukan. Kepemilikan kendaraan bermotor yang tercatat di Kantor Samsat Kabupaten
Purwakarta pada tahun 2015 terdiri dari kendaraan jenis bus sebanyak 349 unit, truk/pick-
up sebanyak 5.044 unit dan minibus sebanyak 53 unit. Sedangkan banyaknya kendaraan
yang diuji pada tahun 2015 sebanyak 13.536. Banyaknya Kendaraan yang Diuji Menurut
Jenis Kendaraan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015 dan Data Terminal di
Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.25 dan
Tabel 2.26 berikut ini :
Tabel 2.25
Banyaknya Kendaraan yang Diuji Menurut Jenis Kendaraan
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2014
NO. JENIS PELAYANAN TAHUN (UNIT)
2014 2015
1 2 3 4
Mobil Bus
1. Bus Besar 127 290
2. Bus Sedang 120 156
3. Mini Bus (Bus Kecil) 54 43
4. Angkutan Kota 823 962
5. Angkutan Perkotaan 823 1.016
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 32
NO. JENIS PELAYANAN TAHUN (UNIT)
2014 2015
Mobil Barang
1. Truck/Bak Terbuka 2.956 3.452
2. Pick Up 3.646 6.034
3. Box/Bak Tertutup 799 1.303
4. Tanki 50 73
5. Tacktor 12 14
6. Kereta Gandengan 1 2
7. Kereta Tempelan 12 15
8. Bland Van 25 46
9. Ambulance 3 4
10. Derek 2 2
11. Bestel Wagon 48 37
Kendaraan Khusus
1. Kendaraan Bermotor TNI - 6
2. Kendaraan Bermotor POLRI - -
3. Alat Berat (Forklift, Crane, Buldozer, Mesin
Gilas, Loader)
2 -
4. Penyandang Cacat - -
JUMLAH 9.534 13.536
Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta
Tabel 2.26
Data Terminal di Kabupaten Purwakarta
Sampai Dengan Tahun 2015
NO. NAMA TERMINAL LOKASI
KECAMATAN LUAS (M2) TIPE
1 2 3 4 5
1. Ciganea Kec. Jatiluhur 1.500 C
2. Simpang/Gembong Kec. Purwakarta 600
3. Wanayasa (Pos) Kec. Wanayasa 1.000
4. Sawit (Pos) Kec. Darangdan 1.000
5. Su-Citeko Kec. Plered 8.650
Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta
Sasaran pembangunan bidang perhubungan ditujukan pada tersedianya sistem
transportasi yang mendukung kelancaran dan keamanan lalu lintas. Kebijakan tersebut
diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan,
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Program Peningkatan dan
Pengamanan Lalu Lintas, serta Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Bermotor.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 33
g. Lingkungan Hidup
Pembangunan bidang lingkungan hidup merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah
dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan aktivitas sosial-ekonomi masyarakat
terhadap lingkungan hidup. Fokus utama pembangunan bidang lingkungan hidup pada
tahun 2015 adalah mengendalikan pencemaran, menjaga sumber daya alam, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat. Implementasi fokus pembangunan bidang
lingkungan hidup sebagaimana disebutkan di atas diwujudkan ke dalam pelaksanaan :
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan; Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber Daya Alam; Program Penyadaran dan Penegakan Hukum
Lingkungan; Program Peningkatan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah;
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; dan Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
dengan keluaran (output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini antara lain :
Terlaksananya koordinasi persiapan penilaian Adipura; Terlaksananya pembinaan dan
pemantauan pelaku usaha dalam melakukan penerapan AMDAL, UKL-UPL;
Terlaksanaya penyusunan laporan SLHD dan Basis Data LHD; Terlaksananya data dan
informasi mengenai jenis usaha dan kegiatan usaha di Kabupaten Purwakarta;
Terlaksananya inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar; Terlaksananya
pengawasan kepada penanggung jawab usaha terhadap penaatan ketentuan dalam izin
lingkungan dan peraturan perundang-undangan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup; Terlaksananya pemantauan kualitas air sungai Citarum dan Cilamaya;
Terlaksananya pembinaan sekolah berbudaya lingkungan hidup; dan Terlaksananya
pembinaan dan pengawasan bahan dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).
Pelaksanaan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dengan keluaran
(output) antara lain : Tersusunnya sebagian data status kerusakan lahan untuk produksi
biomassa; Terlaksananya pemeliharaan terhadap taman burung di Situ Buleud;
Terlaksananya sosialisasi dan gerakan kebersihan sungai di 2 Sungai yaitu Sungai
Cimunjul dan Cigalugur; Terlaksananya pembuatan sumur resapan; Tersusunnya profil
pengelolaan tutupan vegetasi program Menuju Indonesia Hijau (MIH) Kabupaten
Purwakarta Tahun 2015; dan Terlaksananya penanaman pohon di sekitar mata air dan
sungai. Pelaksanaan Program Penyadaran dan Penegakan Hukum Lingkungan dengan
keluaran (output) antara lain : Terlaksananya rekomendasi tindak lanjut pengaduan
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; dan
Penyusunan dokumen Raperda tentang KLHS dan RPPLH belum terlaksana secara
tuntas.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 34
Pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah
dengan keluaran (output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini antara lain :
Terlaksananya pengadaan bahan kimia; Terlaksananya analisa kualitas air permukaan,
limbah cair, dan kualitas udara; Terlaksananya peningkatan kapasitas dan kinerja
laboratorium lingkungan; dan Terlaksananya pengajuan akreditasi laboratorium
lingkungan.
Pelaksanaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan keluaran
(output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini diantaranya adalah : Terlaksananya
pengadaan dan perbaikan sarana prasarana pengelolaan persampahan; Terlaksananya
pembangunan dan pemeliharaan lokasi TPA Cikolotok; dan Terlaksananya sosialisasi
peraturan daerah (PERDA) retribusi sampah dan retribusi pelayanan sedot tinja.
Pelaksanaan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan keluaran
(output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini diantaranya adalah : Terlaksananya
penataan taman-taman di wilayah perkotaan Purwakarta dan batas kabupaten;
Terlaksananya pembangunan Situ Buleud; Terlaksananya penataan dan pemelihaaraan
lampu hias dan letter sign; dan Terlaksananya pengadaan sarana prasarana pendukung
pemeliharaan taman.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan
lingkungan hidup adalah meningkatkan kualitas aparatur yang melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup. Saat ini jumlah aparatur daerah yang memiliki latar belakang terkait
pengelolaan lingkungan hidup masih sangat terbatas. Padahal hal ini sangat menentukan
kualitas pelayanan yang dapat diberikan oleh pemerintah daerah. Selain itu, pemerintah
daerah juga membuka kesempatan dan bahkan mendorong masyarakat untuk ikut serta
dalam pengelolaan lingkungan hidup daerah. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat
diperlukan dalam mewujudkan purwakarta yang bersih, hijau, indah dan lestari.
Dari pelaksanaan program-program pembangunan serta upaya lain yang dilakukan
pemerintah daerah dalam bidang lingkungan hidup selama tahun 2014, dapat diperoleh
hasil antara lain meningkatnya upaya perlindungan sumber daya alam; terkendalinya
kadar polutan baik di air dan udara; dan meningkatnya kenyamanan dan kebersihan
lingkungan. Data konservasi air pada sungai utama di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015,
dapat dilihat pada tabel 2.27 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 35
Tabel 2.27
Upaya Konservasi Air Sungai Utama
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Nama
(Sungai dan DAS)
Panjang
(Km)
Debit Air
(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi
1 2 3 4 5 6
1. Cilamaya 62 Maks :366,00
Min : 1,00
Keruh, menjadi outlet
pembuangan limbah
industri
Irigasi,
Pengamanan
sempadan sungai.
2. Cikao 45 Maks :360,00
Min :1,00
Banyak sampah, keruh,
pengerukan pasir oleh
masyara kat.
Irigasi,
Pengamanan
sempadan sungai.
3. Cilangkap 16 Maks :16,00
Min :0,08
Banyak sampah, keruh. Irigasi,
Pengamanan
sempadan sungai.
4. Ciampel 14 Maks :22,00
Min : 0,07
Banyak sampah, keruh. Irigasi,
Pengamanan
sempadan sungai.
5. Cilalawi
10 Maks : 320,00
Min : 0,40
Banyak sampah, keruh. Irigasi,
Pengamanan
sempadan sungai.
6. Cisomang
30 Maks : 320,00
Min :0,20
Banyak sampah, keruh. Irigasi,
Pengamanan
sempadan sungai. Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta
Data Konservasi Air Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015,
dapat dilihat pada tabel Tabel 2.28 berikut ini :
Tabel 2.28
Upaya Konservasi Air Danau/Waduk/Situ/Embung
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Nama / Lokasi Luas
(Ha)
Volume
(M3) Permasalahan
Upaya
Konservasi
1 2 3 4 5 6
1. Situ Cikamar Desa Cisaat
Kec. Campaka
9,00 144,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
2. Situ Cisaat Desa
Kertamukti Kec.
Campaka
7,00 23,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
3. Situ Cibodas Desa
Cibodas Kec. Campaka
5,00 8,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
4. Situ Cigangsa Desa
Campakasari Kecamatan
Campaka
6,50 8,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
dan Pariwisata
5. Situ Buleud Kelurahan
Nagrikidul Kecamatan
Purwakarta
4,00 80,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk
Pariwisata,
Berfungsi
Sebagai Taman
Kota.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 36
No. Nama / Lokasi Luas
(Ha)
Volume
(M3) Permasalahan
Upaya
Konservasi
1 2 3 4 5 6
6. Situ Wanayasa Dsea
Wanayasa Kec. Wanayasa
6,70 90,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
dan Pariwisata
7. Situ Cibeber Desa
Wanayasa Kecamatan
Wanayasa
3,80 28,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
dan Pariwisata
8. Situ Cikumpay Desa
Cikumpay Kecamatan
Cibatu
5,00 2,60 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
9. Situ Girang Desa
Karangmukti Kecamatan
Cibatu
4,00 1,60 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
10. Situ Tulangkuda Desa
Benteng Kecamatan
Campaka
0,50 0,20 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
11. Situ Bungurbiuk Desa
Gurudug Kecamatan
Pondoksalam
1,00 0,40 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
12. Situ Rawamekar
Kelurahan Purwamekar
Kecamatan Purwakarta
1,00 0,40 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
13. Situ Rawasari Kelurahan
Tegalmunjul Kecamatan
Purwakarta
2,00 1,60 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
14. Situ Margasari Desa
Cisalada Kecamatan
Jatiluhur
0,80 0,32 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
15. Situ Conggeang Desa
Cilangkap Kecamatan
Babakancikao
0,50 0,20 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
dan Pariwisata
16. Situ Kamojing Desa
Cinangka Kecamatan
Bungursari
62,76 314,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan
Untuk Irigasi
dan Pariwisata
17. Waduk Jatiluhur
Kecamatan Jatiluhur,
Sukasari, Tegalwaru dan
Sukatani
8.300 3.000,00 Banyak Jaring Apung dan
Mengalami
Pendangkalan.
Pemanfaatan
Untuk PLTA,
Irigasi,
Pariwisata
18. Waduk Cirata Kecamatan
Maniis
661.000 1.473,00 Banyak Jaring Apung dan
Mengalami
Pendangkalan.
Pemanfaatan
Untuk PLTA,
Irigasi,
Pariwisata Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta
Data jumlah titik mata air yang dapat dipelihara/yang masih terjaga dengan baik di
Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada tabel Tabel 2.29 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 37
Tabel 2.29
Jumlah Titik Mata Air yang Dapat Dipelihara/Yang Masih Terjaga dengan Baik
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Nama / Lokasi Debit Air
(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi
1 2 3 4 5
1. Mata Air : Cibitung (Dusun
1)
Lokasi : Kp. Nenggeng, Ds.
Neglasari, Kec. Darangdan
0,234 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
2. Mata Air : Cibitung (Dusun
2)
Lokasi : Kp. Nenggeng, Ds.
Neglasari, Kec. Darangdan
0,234 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
3. Mata Air : Cipicung
Lokasi : Blok RT 1/02,
Ds. Cilingga, Kec.
Darangdan
0,500 Tanah milik Desa dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
4. Mata Air : Cicariuk
Lokasi : Blok RT 21/04,
Ds. Nagrak, Kec.
Darangdan
0,165 Tanah milik Desa dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
5. Mata Air : Cileutik
Lokasi : Kp. Cileutik, RT
01/01, Ds. Mekarsari, Kec.
Darangdan
+ 100 Tanah milik masyarakat
dan masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
6. Mata Air : Cikondang
Lokasi : Kp. Cikondang,
RT 08/04, Ds. Mekarsari,
Kec. Darangdan
+ 100 Tanah Hibah dan masih
adanya penebangan
pohon disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
7. Mata Air : Cipeuntas
Lokasi : Kp. Parakan Salam
Rt. 9/5, Ds. Parakan Salam,
Kec. Pondoksalam
0,229 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
8. Mata Air : Cigoong 1
Lokasi : Kp. Salem, Ds.
Salem, Kec. Pondoksalam
0,640 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
9. Mata Air : Cigoong 2
Lokasi : Kp. Salem, Ds.
Salem, Kec. Pondoksalam
0,640 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
10. Mata Air : Cijantung
Lokasi : Kp. Krajan 1 Rt
01/01, Ds, Tanjungsari, Kec.
Pondoksalam.
0,156 Tanah sebagian milik
masyarakat dan masih
adanya penebangan phn
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 38
No. Nama / Lokasi Debit Air
(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi
11. Mata Air : Cisumur
Lokasi : Kp. Krajan 2 RT
15/06, Ds. Tanjungsari, Kec.
Pondoksalam.
0,802 Tanah sebagian milik
masyarakat dan masih
adanya penebangan phn
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
12. Mata Air : Cicurug
Lokasi : Kp. Krajan 3 Rt
14/06, Ds. Tanjungsari, Kec.
Pondoksalam.
0,507 Tanah sebagian milik
masyarakat dan masih
adanya penebangan
pohon disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
13. Mata Air : Ciceungir
Lokasi : Kp. Krajan Rt.
03/02, Ds. Salamjaya, Kec.
Pondoksalam.
0,159 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
dsekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
14. Mata Air : Cioyi
Lokasi : Kp. Krajan Rt.
06/02, Ds. Situ, Kec.
Pondoksalam.
0,437 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
15. Mata Air : Ciwetan
Lokasi : Kp. Krajan Rt.
06/02, Ds. Situ, Kec.
Pondoksalam.
0,585 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
16. Mata Air : Cimenteng
Lokasi : Kp. Raharja Rt.
01/01, Ds. Raharja, Kec.
Wanayasa
0,206 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
17. Mata Air : Blok Pasarean
Lokasi : Blok Pasarean,
Ds. Sumurugul, Kec.
Wanayasa.
0,115 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
18. Mata Air : Cibakom
Lokasi : Desa Cibuntu,
Kec. Wanayasa
0,145 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
19. Mata Air : Cibulakan /
Cikaligung
Lokasi : Blok. Cibulakan
RT.; 01/01, Ds. Babakan,
Kec. Wanayasa
0,525 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
20. Mata Air : Cek Selong
Lokasi : Kp. Babakan Rt.
03/02, Ds. Babakan, Kec.
Wanayasa
0,600 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
21. Mata Air : Pakuhaji
Lokasi : Kp. Ciheulang,
Ds. Margaluyu, Kec.
Kiarapedes.
0,082 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 39
No. Nama / Lokasi Debit Air
(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi
22. Mata Air : Ciherang
Lokasi : Kp. Ciheulang,
Ds. Margaluyu, Kec.
Kiarapedes.
0,153 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
23. Mata Air : Ciloa
Lokasi : Blok Cigirang, Kp.
Krajan, Ds.
Taringgullandeuh, Kec.
Kiarapedes.
0,638 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
dsekitar mata air
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
24. Mata Air : Cilopang
Lokasi : Blok Cilopang Rt.
05/02, Ds. Ciracas, Kec.
Kiarapedes.
0,261 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
25. Mata Air : Cigulukguk
Lokasi : Blok 11 Kp.
Parakanceuri, Ds.
Pusakamulya, Kec.
Kiarapedes.
1,677 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
26. Mata Air : Cigirang
Lokasi : Kp. Gardu Rt. 01,
Ds. Gardu, Kec.
Kiarapedes.
0,638 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
27. Mata Air : Cikahuripan
Lokasi : Ds. Kiarapedes,
Kec. Kiarapedes.
0,300 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
28. Mata Air : Cilegok
Lokasi : Ds. Kiarapedes,
Kec. Kiarapedes.
0,300 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
29. Mata Air : Ciputat
Lokasi : Blok Cipeundeuy
RT 03/01, Ds. Ciracas, Kec.
Kiarapedes.
0,115 Tanah milik masyarakat
dan masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
30. Mata Air : Cibulakan
Lokasi : Blok RT 11/03,
Ds. Ciracas, Kec.
Kiarapedes.
0,123 Tanah milik masyarakat
dan masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
31. Mata Air : Pamandian
Kuda
Lokasi : Kp. Gunung bakti
(kubang), Ds. Cihanjawar,
Kec. Bojong.
0,728 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
32. Mata Air : Bendungan
Lokasi : Kp. Gunung bakti
(kubang), Ds. Cihanjawar,
Kec. Bojong.
1,428 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 40
No. Nama / Lokasi Debit Air
(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi
33. Mata Air : Pasir Bubut
Lokasi : Kp. Pasirbubut,
Rt. 01/02, Ds.
Sindangpanon, Kec. Bojong.
0.380 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
34. Mata Air : Darmaga
Lokasi : Blok RT. 12, Ds.
Pasanggrahan, Kec. Bojong.
0.355 Tanah milik masyarakat
dan masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
35. Mata Air : Darmaga
Lokasi : Blok RT. 12, Ds.
Pasanggrahan, Kec. Bojong.
0.355 Tanah milik masyarakat
dan masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
36. Mata Air : Ciloa
Lokasi : Ds, Cibening,
Kec. Bungursari
- Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
37. Mata Air : Gege
Lokasi : Ds, Parakanlima,
Kec. Jatiluhur
- Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
38. Mata Air : Pasir ipis
Lokasi : Ds, Parakanlima,
Kec. Jatiluhur
0,0002 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
39. Mata Air : Cikembang
Lokasi : Ds, Sukatani,
Kec. Sukatani
- Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
40. Mata Air : Pasir Munjul
Lokasi : Ds, Pasir Munjul,
Kec. Sukatani
0,158 Tanah sebagian masih
milik masyarakat dan
masih adanya
penebangan pohon
disekitar mata air.
Dengan menjaga tutupan
vegetasi disekitar mata
air sampai radius
minimal 200 meter.
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta
Untuk menjaga kualitas lingkungan di perkotaan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta
menyelenggarakan pelayanan pengelolaan persampahan dan pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Jumlah rata-rata produksi sampah perhari di kawasan perkotaan Kabupaten
Purwakarta pada tahun 2015 sebanyak 2.440 m3
per hari, sedangkan jumlah/volume
sampah yang dapat ditangani adalah sebanyak 500 m3
per hari oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Purwakarta serta sebanyak 132 m3
/hari diangkut oleh masing-
masing kelurahan. Data perkembangan PJU dan penanganan sampah di perkotaan
Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.30 dan Tabel 2.31 berikut
ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 41
Tabel 2.30
Perkembangan Pemasangan PJU
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014
NO. JENIS JUMLAH
1 2 3
1. PJU ( Kabel Listrik ) 63
2. Jumlah Lampu Hias Yang Dibangun 1.753
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta
Tabel 2.31
Penanganan Sampah di Perkotaan Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
NO. JENIS SATUAN JUMLAH
1 2 3 4
1. Volume Produksi Sampah Rata-Rata Mᶾ/Hari 2.440
2. Volume Sampah Yang Dapat diangkut ke
TPA oleh DKP M
ᶾ/Hari 500
3. Volume Sampah Yang Dapat diangkut ke
TPA oleh masing-masing kelurahan M
ᶾ/Hari 132
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta
h. Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai nilai strategis di bidang
perencanaan, pengembangan dan penanganan permasalahan pembangunan. Kebijakan
kependudukan seharusnya dan seyogyanya digunakan sebagai bahan acuan dalam
perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan. Hal ini lebih kita kenal sebagai
konsep pembangunan berwawasan kependudukan. Langkah awal dalam mewujudkan
konsep pembangunan berwawasan kependudukan adalah melaksanakan pembangunan di
bidang administrasi kependudukan terlebih.
Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah memfokuskan pembangunan di sektor
kependudukan pada bidang penataan administrasi kependudukan dengan kegiatan
percepatan pembangunan database kependudukan, penertiban administrasi
kependudukan serta pengembangan dan penerapan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK). Selaras dengan rencana kerja pemerintah tersebut, Pemerintah
Daerah Kabupaten Purwakarta berkomitmen dalam upaya meningkatkan pelaksanaan
program penataan administrasi kependudukan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Purwakarta sangat menyadari hal tersebut, untuk itu maka variable
penduduk dijadikan fokus karena kesadaran bahwa penduduk merupakan bagian integral
dalam proses kegiatan pemerintahan dan pembangunan, oleh karenanya penduduk tidak
dapat hanya dilihat sebagai obyek, tetapi juga diperlakukan sebagai subyek yang harus
dibina dan dikerahkan secara efektif, sehingga benar-benar menjadi modal yang besar dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 42
menguntungkan bagi proses kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Dalam rangka
pembinaan dan pengarahan penduduk agar dapat dilaksanakan secara efektif maka
diperlukan adanya data penduduk yang valid dan lengkap cakupannya. Melalui output
data penduduk yang valid dimana data penduduk yang secara riil menggambarkan kondisi
yang sesungguhnya dilapangan. Untuk itu kepemilikan dokumen kependudukan menjadi
sesuatu yang harus dilakukan secara sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Kebijakan pemerintah daerah pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil difokuskan
untuk mewujudkan sistem layanan administrasi kependudukan yang cepat, tepat, tertib
dan terjangkau diseluruh desa serta kelurahan, yang dijabarkan pada Program Penataan
Administrasi Kependudukan. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam
bidang kependudukan dan catatan sipil dimulai sejak tahun 2010 dan sejalan dengan 3
program strategis nasional yang diawali dengan pemuktahiran data kependudukan tahun
2010, pendistribusian Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan Penerapan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (KTP elektronik). Dalam rangka komitmen pemerintah daerah
dalam meningkatkan pelayanan publik dibidang kependudukan, Pemerintah Kabupaten
Purwakarta tetap memberikan pelayanan prima dan terus memotivasi masyarakat untuk
melengkapi diri dengan identitas kependudukan dan akta pencatatan sipil melalui
Gempungan di Buruan Urang Lembur dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Pelayanan penerbitan KK, KTP, Akta kelahiran tidak dipungut biaya cetak/gratis;
b) Pelayanan keliling ke desa/kelurahan, sekolah SMU/SMK.
Disamping itu dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Purwakarta sejak tahun 2010 telah melakukan upaya yang sejalan dengan
3 program strategis nasional diantaranya pemuktahiran data penduduk, pendistribusian
surat pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan penerapan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (e-KTP). Adapun jumlah penerbitan dokumen dan cakupan
kepemilikan dokumen kependudukan di Kabupaten Purwakarta tahun 2013-2014, dapat
dilihat pada Tabel 2.32 berikut ini :
Tabel 2.32
Jumlah Penerbitan Dokumen dan Capaian Kepemilikan
Dokumen Kependudukan (KTP, Akta, KK) Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Jumlah
2014 2015
1 2 3 4
1. Kartu Tanda Penduduk/ Elektronik yang
diterbitkan
538.661 549.800
2. Jumlah Kartu Keluarga yang diterbitkan 73.097 86.032
3. Jumlah Kartu Kelahiran yang diterbitkan 29.870 29.709
4. Jumlah Akta Kematian yang diterbitkan 1.233 1.118
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 43
No. Jenis Jumlah
2014 2015
1 2 3 4
5. Jumlah Akta Perkawinan yang diterbitkan 38 36
6. Jumlah Akta Perceraian yang diterbitkan 4 5
7. Jumlah SKTT yang diterbitkan 540 547
8. Jumlah KIK WNA yang diterbitkan 71 45
9. Jumlah SK Pindah yang diterbitkan 4.407 5.148
10. Jumlah SK Datang yang diterbitkan 5.227 7.019
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan data di atas, dapat dijelaskan bahwa penerbitan dokumen kependudukan
pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang meliputi Kartu Tanda
Penduduk (KTP) meningkat 11.139 kartu atau 2,07%; Kartu Keluarga (KK) meningkat
sebanyak 12.935 atau 17,70%; Akta Kelahiran menurun sebanyak 161 akta; Akta
Kematian mengalami penurunan sebanyak 115 akte; Akta Perkawinan mengalami
penurunan sebanyak 2 akta; Akta Perceraian mengalami peningkatan sebanyak 1 akta;
SKTT mengalami peningkatan sebanyak 7 surat keterangan; KIK WNA mengalami
penurunan sebanyak 26 KIK; Surat Keterangan Pindah mengalami peningkatan sebanyak
741 SK; dan Surat Keterangan Datang mengalami peningkatan sebesar 1.792 lembar.
i. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan komitmen
nasional sebagai bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status, posisi, dan kondisi perempuan agar dapat
mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki. Peningkatan pemberdayaan peranan
perempuan dalam pembangunan bangsa pada hakikatnya adalah upaya meningkatkan
kualitas SDM dalam peranannya terhadap pembangunan bangsa dengan tidak
membedakan gender maupun status sosial dan budaya di masyarakat.
Seiring dengan hal tersebut, peningkatan peranan perempuan dalam pembangunan tidak
lepas dari tugas pokoknya sebagai seorang ibu yang harus selalu senantiasa hadir dan
memberikan pendidikan dan perlindungan kepada anak-anaknya dari pengaruh gangguan
atau bahaya luar yang bersifat negatif yang dapat merugikan masa depan anak.
Pembangunan pemberdayaan perempuan melalui program dan kegiatan yang sifatnya
peningkatan informasi dan keterampilan perempuan, akan senantiasa berbanding lurus
dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kesehatan keluarga dan perlindungan
anak itu sendiri. Pembangunan kesejahteraan rakyat harus senantiasa memperhatikan
bahwa setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan yang layak serta berkewajiban
ikut serta dalam upaya mewujudkan kemakmuran rakyat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 44
Kebijakan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten
Purwakarta bertujuan untuk Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan
Lokal Yang Berorientasi Pada Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Masyarakat; dengan sasaran Meningkatnya Pemberdayaan dan Perlindungan
Perempuan, Anak dan Remaja; melalui strategi Meningkatkan Pemahaman Akan
Pentingnya Kesetaraan Gender dan Perlindungan Bagi Perempuan Terhadap Berbagai
Tindak Kekerasan; dengan arah kebijakan Memberdayakan dan Membuka Akses
Perempuan, Anak dan Remaja Dalam Partisipasi Pembangunan Daerah.
Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak
Kabupaten Purwakarta terdapat 73 kelompok PIK/PIR dari 60 kelompok PIK/PIR yang
ditargetkan atau 122 % dari target yang telah ditetapkan; 95 Kasus Kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang telah tertangani, 745 kelompok bina keluarga balita (BKB) dari
745 kelompok yang ditargetkan atau 100 % dari target yang telah ditetapkan; 1113 jumlah
kader tenaga pendamping kelompok bina keluarga dari 1113 kader yang ditargetkan atau
100 % dari target yang ditetapkan; pembinaan 10 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), 102
kelompok Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan 17.120 kelompok binaan
PKK yang tersebar di 17 kecamatan. Besaran data tersebut dari tahun ke tahun di atas
dapat dikatakan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
j. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana
oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan
menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada
pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah
berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil
menurunkan angka kelahiran yang bermakna.
Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral,
IUD, dan sebagainya sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Upaya Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam peningkatan capaian pembangunan
bidang urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah Mewujudkan
Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal Yang Berorientasi pada Upaya
Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat; dengan sasaran
Meningkatnya Keluarga Berencana dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk;
melalui strategi Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana; dengan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 45
arah kebijakan yaitu Mengintensifkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
Penggunaan Alat Kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur.
Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera, Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak
Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis
dalam pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Keluarga
Berencana; Program Kesehatan Reproduksi Remaja; Program Pelayanan Kontrasepsi;
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri;
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba PMS Termasuk HIV/AIDS; Program
Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang
Anak; dan Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga.
Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Ibu dan Anak
Kabupaten Purwakarta, jumlah Peserta KB Aktif pada Tahun 2015 sebanyak 163.203
orang dan jumlah peserta KB Mandiri sebanyak 83.625 orang. Capaian akseptor KB di
Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 dapat di lihat dari jenis alat kontrasepsi KB yang
digunakan, diantaranya adalah jumlah pengguna IUD sebanyak 17.839 orang, jumlah
pengguna Implant sebanyak 9.824 orang, jumlah pengguna suntik sebanyak 85.049 orang,
jumlah pengguna PIL sebanyak 42.542 orang, Jumlah pengguna Lainnya sebanyak 7.949
orang. Apabila dibandingkan dengan capaian akseptor KB Tahun 2014, pada tahun 2015
terjadi penurunan jumlah akseptor KB dari jenis Pil, tetapi dari jenis IUD, Implant,
Suntik dan Lainnya terjadi peningkatan akseptor dibanding Tahun 2014. Hal ini dapat
dilihat pada Tabel 2.33 berikut ini :
Tabel 2.33
Capaian Akseptor KB di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2013-2015
NO. JENIS TAHUN
2014 2015
1 2 3 4
1. IUD 16.194 17.839
2. Implant 7.799 9.824
3. Suntik 84.198 85.049
4. Pil 52.222 42.542
5. Lainnya 7.393 7.949
JUMLAH 159.794 163.203
Sumber : Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Iibu dan Anak Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 46
k. Sosial
Pembangunan kesejahteraan sosial menjadi bagian integral dari pembangunan sosial dan
merupakan upaya peningkatan kualitas kesejahteraan sosial perorangan, kelompok dan
masyarakat yang memiliki harkat dan martabat, di mana setiap orang mampu mengambil
peran dan menjalankan fungsinya dalam kehidupan (Balatbangsos, 2003). Pada intinya
pembangunan kesejahteraan sosial diarahkan pada tercapainya kondisi keberfungsian
sosial yaitu kemampuan seseorang untuk melaksanakan peran, fungsi dan tugas
sebagaimana yang diharapkan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya serta
kemampuan untuk memecahkan persoalan hidup dan mampu bertahan dalam
menghadapi goncangan.
Kebijakan pembangunan urusan sosial di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada upaya
Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial
dengan strategi Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Dalam Pelayanan
Kesejahteraan Sosial. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam 5 tahun kedepan adalah
Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Yang Bernilai Religiusitas,
Berorientasi pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan
Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan bagi Seluruh Masyarakat. Data perkembangan
kondisi penyandang masalah sosial di Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat dilihat
pada Tabel 2.34 berikut ini :
Tabel 2.34
Perkembangan Kondisi Penyandang Masalah Sosial
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Anak Bermasalah Sosial/ Memerlukan Perlakuan
Khusus
23
2. Anak Balita Terlantar 125
3. Anak Terlantar 1.415
4. Anak Berhadapan Dengan Hukum 65
5. Anak Bermasalah Sosial Psikologis (Disable/DAK) 2
6. Anak Jalanan 98
7. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 745
8. Wanita Tuna Susila 142
9. Lansia Terlantar 7.345
10. Nomaden 18
11. Korban Tindak Kekerasan 3
12. Gelandangan 22
13. Penyandang Cacat (Disabilitas) 2.467
14. Waria 161
15. Penyandang Cacat Eks Penyakit Kronis 161
16. Bekas Warga Binaan LK 0
17. Korban Penyalahgunaan NAPZA 78
18. Keluarga Fakir Miskin 41.145
19. Rumah Tidak Layak Huni 17.465
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 47
No. Uraian Jumlah
20. Keluarga Bermasalah Sosial Phsikologis 63
21. Masyarakat Tinggal Pada Daerah Rawan Bencana 1
22. Korban Bencana Alam 152
23. Pekerja Migran Bermasalah 5
24. Orang Dengan HIV/AIDS 1
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta
Sementara itu Data Hasil Pembangunan Urusan Sosial Pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial
dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.35
berikut ini :
Tabel 2.35
Data Hasil Pembangunan Urusan Sosial
Pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Jumlah Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyandang Penyakit Sosial Lainnya)
Yang Dibina dan Diberdayakan (Orang)
97 orang PSK
2. Jumlah Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 201
3. Jumlah Anak Terlantar Yang Dibina (Orang) 63 orang
4. Banyaknya Upaya Pembinaan Terhadap Para Penyandang
Cacat dan Trauma (Orang)
40 orang
5. Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial (Yayasan) 44 LKS
6. Jumlah Fakir Miskin dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Lainnya Yang Diberdayakan (Orang)
242 fakir miskin
7. Jumlah Peserta Pelatihan Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
216 orang
8. Penyelesaian Perselisihan Antara Buruh dan Pengusaha 49 kasus
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan data capaian kinerja tahun 2015 pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan
Transmigrasi tercatat, jumlah eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
Narkoba dan penyandang penyakit sosial lainnya) yang dibina dan diberdayakan sebanyak
97 orang PSK; jumlah pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial sebanyak 201 orang;
jumlah anak terlantar yang dibina sebanyak 63 orang; banyaknya upaya pembinaan
terhadap para penyandang cacat cacat dan trauma sebanyak 40 orang; jumlah lembaga
kesejahteraan social (yayasan) sebanyak 44 LKS; jumlah fakir miskin dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial lainnya yang diberdayakan sebanyak 242 fakir miskin;
jumlah peserta pelatihan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sebanyak 216
orang; dan penyelesaian perselisihan antara buruh dan pengusaha sebanyak 49 kasus.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 48
Data Capaian Pembangunan Pada Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten
Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.36 berikut ini :
Tabel 2.36
Data Capaian Pembangunan Pada Bagian Kesra dan Kemasyarakatan
Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Jumlah Penerima Santunan/Bantuan Kejadian Bencana Alam
Puting Beliung (KK)
8
Nilai Santunan Kejadian Bencana Alam Puting Beliung Rp65.000.000,00
2. Jumlah Penerima Santunan/ Bantuan Kejadian Bencana
Rumah Runtuh/ Ambruk/ Roboh (KK)
12
Nilai Santunan Kejadian Bencana Rumah Runtuh/ Ambruk/
Roboh
Rp114.000.000,00
3. Jumlah Penerima Santunan/ Bantuan Kejadian Bencana
Kebakaran (KK)
14
Nilai Santunan Kejadian Bencana Kebakaran Rp138.000.000,00
4 Jumlah Penerima Santunan Kejadian Bencana Tanah Longsor
(KK/ Panitia Penangangan Bencana)
9
Nilai Santunan Kejadian Bencana Tanah Longsor Rp1.760.000.000,00
5 Jumlah Penerima Bantuan Sosial Rutilahu/ Tidak Punya
Rumah (KK)
22
Nilai Penerima Hibah Rutilahu (KK) Rp230.000.000,00
Sumber : Bagian Kesra dan Kemasyarakatan Setda Kabupaten Purwakarta
l. Ketenagakerjaan
Penanganan urusan ketenagakerjaan tidak hanya sebatas pada ketersediaan lapangan
kerja, kesejahteraan, pelatihan dan pembinaan tenaga kerja saja namun penanganan
penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan pun menjadi tanggung jawab pemerintah.
Kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan capaian
pembangunan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
ketenagakerjaan dilaksanakan dengan bertujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis
Religi dan Kearifan Lokal yang Berorientasi pada Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat; dengan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Iklim
Ketenagakerjaan; dan dilakukan melalui strategi Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja;
dengan arah kebijakan Menciptakan Tenaga Kerja Yang Terampil Sesuai Dengan
Kebutuhan Pasar, dan Fasilitasi Penyelesaian Masalah-Masalah Ketenagakerjaan. Dalam
upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Ketenagakerjaan, Dinas
Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis
melaksanakan beberapa program strategis dalam pencapaian pembangunan tersebut,
diantaranya yaitu Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Program
Peningkatan Kesempatan Kerja; dan Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 49
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten
Purwakarta bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar selama tahun 2015 sebanyak
18.632 orang yang terdiri dari 1.515 orang yang berpendidikan SD dan Sederajat, 5.150
orang SLTP, 1.0775 orang SLTA, 451 orang Diploma, dan 741 orang berpendidikan
Sarjana. Sedangkan jumlah kesempatan kerja yang ada pada tahun 2015 sebanyak 1.444
orang, sehingga jumlah Angkatan Kerja tahun 2015 tercatat sebanyak 20.076 orang. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel 2.37 dibawah ini :
Tabel 2.37
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 2 3
1. SD dan Sederajat 1,515
2. SLTP 5,150
3. SLTA 10,775
4. Diploma 451
5. Sarjana 741
Jumlah 18.632 Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta
Dalam rangka menciptakan kesempatan kerja berbagai kebijakan yang mendorong
peningkatan iklim investasi termasuk iklim ketenagakerjaan terus diperbaiki. Jumlah
pengangguran terbuka yang masih relatif tinggi tidak dapat diatasi melalui program-
program ad hoc. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong investasi agar dapat
memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi para pencari kerja.
m. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
(Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pasal 2).
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM, Pasal 1 ayat 1). Adapun Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut (Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM Pasal 6 ayat 1) : Memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 50
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, pasal 1 ayat 2).
Adapun Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut (Undang-Undang Nomor 20 tahun
2008 tentang UMKM, pasal 6 ayat 2) : Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai paling
banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria Usaha Menengah. (Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, Pasal 1 ayat 3). Adapun Kriteria Usaha
Menengah adalah sebagai berikut (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM, Pasal 6 ayat 3) : Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan
usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi yang berkeadilan. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM,
Pasal 3). Kewenangan Pemerintah untuk Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 menjadi kewenangan dari Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan. Dalam upaya untuk melaksanakan kewenangan terebut
Dinas Operasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, teleh
metetapkan arah kebijakan pembangunan bidang koperasi dan UMKM. Kebijakan
tersebut adalah mewujudkan koperasi yang sehat dan UMKM yang tangguh. Indikator
keberhasilan kebijakan ini adalah jumlah koperasi yang memenuhi kriteria koperasi sehat
sebanyak 5%, jumlah pelaku UMKM binaan yang menjadi wiraswasta yang profesional
sebanyak 25 UMKM, dan jumlah UMKM yang difasilitasi untuk mendapat kredit
perbankan dan non perbankan sebanyak 60 UMKM.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 51
n. Penanaman Modal
Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam
modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah
negara Republik Indonesia. Penanaman Modal dalam negeri adalah kegiatan menanam
modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanaman modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Penanaman
Modal luar negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah
negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanaman modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri. (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, Pasal 1 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3).
Pelayanan terpadu satu pintu adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perijinan dan
nonperijinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau
instansi yang memiliki kewenangan perijinan dan non perijinan yang proses
pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen
yang dilakukan dalam satu tempat. (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, pasal 1 ayat 10). Tujuan penyelenggaraan penanamam modal, antara
lain untuk (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 3
ayat 2) :
a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
b) Menciptakan lapangan kerja;
c) Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
d) Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
e) Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;
f) Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
g) Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan
dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan
h) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan pemerintah dalam Urusan Penanaman Modal ditujukan untuk mendorong
terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal, untuk penguatan
daya saing perekonomian nasional, dan mempercepat peningkatan penanaman modal.
Dalam menetapkan kebijakan ini pemerintah (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007
tentang Penanaman Modal, pasal 4 ayat 1 dan ayat 2) :
a) Memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam
modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional;
b) Menjamin hukum, kepastian berusaha dan keamanan berusaha bagi penanam modal
sejak proses pengurusan perijinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman
modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 52
c) Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada
usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
Kewenangan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam urusan penanaman modal
dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(BPMPTSP) yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 11
Tahun 2007. Adapun kebijakan daerah terkait Penanaman Modal adalah meningkatnya
pertumbuhan investasi PMA dan PMDN, dengan indikator sasaran sebagai berikut :
a) Meningkatnya Nilai Realisasi Investasi PMA dan PMDN;
b) Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perijinan; dan
c) Mengikuti Pameran Investasi Dalam Negeri.
BPMPTSP Kabupaten Purwakarta melaksanakan pemberian pelayanan di bidang
penanaman modal, perizinan dan non perizinan secara terpadu sesuai dengan
kewenangan yang telah dilimpahkan Bupati. Dari 52 ijin yang dikelola oleh BPMPTSP
pada tahun 2014, BPMPTSP telah mengeluarkan perizinan dan non-perizinan sebanyak
6.252 izin dari 36 jenis perizinan/non-perijinan dengan jumlah retribusi sebesar
Rp27.325.963.850,00 (dua puluh tujuh milyar tiga ratus dua puluh lima juta sembilan
ratus enam puluh tiga ribu delapan ratus lima puluh rupiah). Bila dibandingkan dengan
tahun 2013, telah terjadi peningkatan retribusi perijinan/non perijinan. Dimana pada
tahun 2013 BPMTPSP mengeluarkan perizinan dan non-perizinan sebanyak 8.052 izin
dari 37 jenis perizinan/non-perijinan dengan jumlah retribusi sebesar Rp
20.479.418.668,00 (dua puluh milyar empat ratus tujuh puluh sembilan juta empat ratus
delapan belas ribu enam ratus enam puluh delapan rupiah). Data jumlah ijin dan realisasi
retribusi ijin dan non perijinan Kabupaten Purwakarta Tahun 2015, dapat dilihat pada
Tabel 2.38 berikut ini :
Tabel 2.38
Jumlah Ijin dan Realisasi Retribusi Ijin dan Non Perijinan
Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. JENIS PERIJINAN/
NON-PERIJINAN JUMLAH IJIN
JUMLAH RETRIBUSI
(Rp,00)
1 2 3 4
1. IMB 741 5.842.220.900
2. IJIN PRINSIP 45 -
3. PERSETUJUAN PRINSIP 1 -
4. IJIN LOKASI 57 -
5. SP3F 26 19.703.763.600
6. SKFPL/IPPT 27 -
7. SITU 826 -
8. SIUP 1.017 -
9. TDP 1.261 2.650.000
10. TDI 61 -
11. TDG 14 -
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 53
NO. JENIS PERIJINAN/
NON-PERIJINAN JUMLAH IJIN
JUMLAH RETRIBUSI
(Rp,00)
12. IUI - -
13. IUKI 1 -
14. IPP - -
15. SIPK 121 -
16. SIUJK 87 -
17. STPW 5 -
18. HO 379 1.618.499.350
19. REKLAME 318 -
20. SIPA (ABT) 56 -
21. SIPAM 2 -
22. IP 1 -
23. IPLC 11 -
24. IPLP 17 -
25. TPS B3 43 -
26. SIUP – KP - -
27. SIUP – PI - -
28. IUKS 9 -
29. IUKU - -
30. IUPTL - -
31. SIUP-KJA 120 57.500.000
32. SIUP-KAT 9 -
33. TRAYEK 232 54.550.000
34. SIPA/ANGKUTAN/IUA 584 -
35. ISM - -
36. IPRS - -
37. IPRB 1 -
38. IORS 1 -
39. BPU / IZIN KLINIK 28 1.036.000
40. IZIN APOTEK 15 2.480.000
41. PKDTB 27 43.264.000
42. IZIN LAB 2 -
43. KATERING/IPLPS 1 -
44. SIBBW/SIBJK - -
45. SIUK 106 -
JUMLAH 6.252 27.325.963.850
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta
Tabel 2.39
Jumlah Ijin dan Realisasi Retribusi Ijin dan Non Perijinan
Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. TAHUN
JUMLAH
PERIJINAN/
NON-PERIJINAN
JUMLAH
IJIN
JUMLAH
RETRIBUSI (Rp,00)
1 2 3 4 5
1. 2012 37 6.912 19.347.735.506
2. 2013 41 8.052 20.479.418.668
3. 2014 46 6.252 27.325.963.850 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 54
o. Kebudayaan
Budaya dalam sebuah bangsa selalu identik dengan keragaman kesenian yang dimiliki,
budaya sebuah bangsa dapat berupa sesuatu yang khas dan dapat mencerminkan identitas
bangsa tidak terbatas pada keragaman keseniannya saja. Kebudayaan bangsa Indonesia
yang sering disebut dengan budaya nasional erat kaitannya dengan kepribadian bangsa.
Dengan demikian kebudayaan khas Indonesia disertai dengan karakter yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Kebudayaan juga merupakan salah satu unsur penting yang dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan strategis yang akan diambil. Pelestarian budaya
daerah harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah mengingat seni budaya
daerah semakin tergerus oleh seni budaya barat dan modern yang dianggap lebih maju,
gaul dan tidak kuno. Kebudayaan daerah harus terus dipertahankan dan dipelihara guna
mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa guna menghadirkan karakteristik budaya
daerah dan kearifan lokal pada tiap indrividu di daerah masing-masing.
Dalam penanganan dan pengelolaan urusan kebudayaan di daerah, pemerintah daerah
lebih menitikberatkan pada pelestarian dan pengembangan situs sejarah dan seni budaya
daerah agar tetap hidup dan terpelihara sebagai ciri khas budaya daerah dan menjadi
ragam kekayaan budaya nasional. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait
dengan pelaksanaan urusan bidang kebudayaan diarahkan pada upaya peningkatan
capaian pembangunan yang bertujuan untuk Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi
dan Kearifan Lokal (local wisdom) yang Berorientasi pada Upaya Peningkatan
Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan; dengan sasaran strategisnya Meningkatnya
Apresiasi Masyarakat Terhadap Budaya Daerah dan Berkembangnya Nilai-Nilai Tradisi
dan Budaya dan Kearifan Lokal (local genius); dan strategi yang dilakukan adalah
Mengembangkan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal; dengan arah kebijakan
Mengembangkan Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Situs Sejarah.
Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Kebudayaan tersebut,
Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten
Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis dalam
pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Pengembangan Nilai
Budaya; Program Pengelolaan Keragaman Budaya; Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya; dan Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.
p. Kepemudaan dan Olahraga
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan menyebutkan bahwa untuk
membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di
segala bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara berdasar Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 55
Dalam undang-undang itu pula mengamanatkan pemerintah dan pemerintah daerah
bertanggungjawab melaksanakan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi
pemuda berdasarkan kewenangan dan tanggungjawabnya sesuai dengan karakteristik dan
potensi daerah masing-masing. Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan dan
pengembangan olahraga melalui penetapan kebijakan, penataran/pelatihan, koordinasi,
konsultasi, komunikasi, penyuluhan, pembimbingan, pemasyarakatan, perintisan,
penelitian, uji coba, kompetisi, bantuan, pemudahan, perizinan, dan pengawasan. Ruang
lingkup pembangunan olahraga adalah olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi.
Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai
satu kesatuan yang sistemis dan berkesinambungan dengan sistem pendidikan nasional,
melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru olahraga yang berkualifikasi serta
didukung prasarana dan sarana olahraga yang memadai, sedangkan pembinaan dan
pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi
olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.
Olahraga tradisional sebagai bagian dari pembinaan olahraga rekreasi merupakan satu
dari sejumlah aset budaya bangsa yang harus dipertahankan. Olahraga tradisional
merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan telah diwariskan
secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten
Purwakarta pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga berdasarkan RPJMD 2013-2018
yaitu dengan tujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal (local
wisdom) yang berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan,
untuk mencapai sasaran berkembangnya potensi generasi muda dan prestasi
keolahragaan, dengan strategi mengembangkan potensi dan peran serta pemuda dalam
pembangunan, melalui arah kebijakan antara lain mengembangkan potensi dan peran
serta pemuda dalam pembangunan serta mengembangkan potensi dan prestasi olahraga.
Arah kebijakan umum dan program pembangunan Urusan Kepemudaan dan Olahraga
yaitu: Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olah Raga, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga,
Program Pembinaan Kepemudaan, Keolahragaan dan Keagamaan.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun 2015
Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 15 kegiatan
pembinaan kepemudaan dan 11 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga. Adapun
prasarana olahraga yang direvitalisasi/dibangun adalah Penataan dan rehabilitasi GOR
Purnawarman, dengan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya
pembangunan GOR Purnawarman, GOR Purnawarman seluas 10.000 m2; dan kegiatan
lanjutan Pembangunan GOR Gunung Cupu (Tahap III).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 56
q. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri di Kabupaten Purwakarta bisa dikatakan berhasil dan cukup kondusif, hal ini
tercermin dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati/Wakil Bupati
Purwakarta, Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat dan Pemilihan Kepala Desa
(Pilkades), dimana dalam penyelenggaraan pemilihan tersebut tidak terjadi hal-hal yang
dapat berpotensi mengancam keamanan, ketentraman dan ketertiban umum. Walaupun
suasana politik pada waktu Pilkada Bupati/Wakil Bupati Purwakarta terasa cukup panas,
namun cukup terkendali dan kondusif berkat langkah-langkah antisipatif dan persuasif
dari semua pihak, karena masyarakat Purwakarta sudah mulai bisa menilai dan belajar
mengenai cara berpolitik yang sehat dan damai tanpa harus mengedepanka negoisme dan
emosionalisme semata.
Program Pendidikan Politik Masyarakat diharapkan bisa memberikan kesadaran dan
pembinaan politik kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan sehingga
dapat meminimalisir tindakan anarkis dan potensi kericuhan yang mengancam
ketentraman dan ketertiban umum. Upaya-upaya Pemerintah Kabupaten Purwakarta
dalam menjaga kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum adalah dengan menitik
beratkan pada pengamanan dan pertahanan sipil di desa-desa/kelurahan dalam menjaga
ketentraman dan ketertiban umum di setiap lingkungan desa/kelurahan. Petugas
Perlindungan Masyarakat (Linmas) di desa dan kelurahan mulai dioptimalkan dan
diefektifkan kinerja dan tugas pokok dan fungsinya sebagai petugas keamanan. Bahkan
dalam rangka memelihara kebersihan lingkungan pun, sebagian petugas Linmas
diberdayakan sebagai Petugas Linmas berbasis K-3.
Dalam upaya penataan dan penertiban pedagang kaki lima, penertiban pekerja seks
komersial, gelandangan, pengemis dan anak jalanan, Satuan Polisi Pamong Praja pada
tahun 2014 telah menggelar beberapa kali operasi penertiban baik operasi mandiri
maupun operasi gabungan dengan TNI/Polri. Operasi penertiban yang dilakukan bukan
semata-mata sebagai pelaksanaan penegakan Peratuan Daerah saja, tetapi memberikan
pembelajaran dan pendidikan kepada masyarakat terkait dengan kebersihan dan
kenyamanan penggunaan tempat-tempat umum serta potensi bahaya yang timbul akibat
perbuatan yang dilakukannya.
Dalam peranannya menjaga ketentraman dan ketertiban umum, termasuk menjaga
pengamanan para pengunjuk rasa, pengamanan di hari besar nasional, pengamanan di
Hari Jadi Purwakarta dan pengamanan pada acara-acara atau kegiatan-kegiatan tertentu,
tentunya harus didukung dan ditunjang oleh keberadaan dan jumlah personil yang
memadai sebagai barisan terdepan dalam pengamanan ketentraman dan ketertiban
umum serta dalam penjagaan pejabat publik dan penjagaan asset pembangunan daerah.
Perkembangan jumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purwakarta tahun
2015, dapat dilihat pada Tabel 2.40 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 57
Tabel 2.40
Perkembangan Jumlah Anggota Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. STATUS TAHUN
2014 2015
1 2 3 4
1. PNS 117 134
2. CPNS - -
3. PTT 33 37
4. Tenaga Harian Lepas (THL) 9 40
5. SUKWAN 6
Jumlah 159 217
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan data tahun 2015 pada Kantor Polisi Pamong Praja, anggota satlinmas
Kabupaten Purwakarta berjumlah 2.880, frekuensi penanganan Kantribmas sebanyak 112
kali, frekuensi pengendalian kantribmas sebanyak 13 kali, frekuensi penertiban
kantribmas sebanyak 22, penertiban pekerja seks komersial sebanyak 20 kali, penertiban
gelandangan 10 kali, penertiban pengemis sebanyak 10 kali, penertiban anak jalanan
sebanyak 10 kali, penertiban anak yang tertangkap tangan sebanyak 10 kali, penertiban
pedagang kaki lima sebanyak 13 kali, dan jumlah pelanggaran Perda sebanyak 94 kali.
r. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak,
wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan. Pemerintah daerah, dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan, memiliki hubungan dengan pemerintah pusat
dan dengan pemerintah daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan
wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber
daya lainnya yang dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan,
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 58
Urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
kepegawaiandan persandian diselenggarakan untuk mewujudkan kepentingan nasional,
tujuan nasional dan good governance, maka salah satu fungsi pemerintahan yang perlu
diterapkan secara utuh adalah penyelenggaraan pemerintahan umum sebagai suatu sistem
pemerintahan negara yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi oleh suatu perangkat
pemerintahan yang memiliki kewenangan secara terpusat, baik dalam masalah kebijakan
maupun dalam pelaksanaannya.
Sedangkan tugas dan kewajiban pemerintah adalah membuat regulasi tentang pelayanan
umum, pengembangan sumber daya produktif, melindungi ketentraman dan ketertiban
masyarakat, pelestarian nilai-nilai sosio-kultural, kesatuan dan persatuan nasional,
pengembangan kehidupan demokrasi, pencapaian keadilan dan pemerataan, penerapan
dan penegakan peraturan perundang-undangan, mendukung pembangunan nasional dan
mengembangkan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat berdasarkan
Pancasila. Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pemerintah daerah dituntut
untuk melakukan penataan kembali baik kelembagaan maupun sumber daya manusianya
(SDM) sehingga akan terjadi suatu pemerintahan yang ramping struktur kaya fungsi.
Ada dua hal penting yang harus mendapatkan perhatian, yaitu Pertama, menentukan arah
kebijakan prioritas bidang pemantapan desentralisasi, peningkatan kualitas hubungan
pusat daerah, dan antar-daerah dan pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan
daerah kabupaten/ kota, meningkatkan kerja sama daerah, serta meningkatkan
pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Arah kebijakan
pembangunan tersebut merupakan pedoman bagi penyusunan berbagai strategi
pembangunan. Kedua, menentukan arah kebijakan peningkatan kapasitas pemerintahan
daerah dengan membentuk pemerintah daerah yang mampu memberikan pelayanan
publik yang berkualitas, mendorong terbentuknya organisasi perangkat daerah yang
efisien dan efektif, serta memiliki kemampuan keuangan yang tinggi dan akuntabel sesuai
dengan prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik.
Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta pada Urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian
dan Persandian diarahkan pada upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas kelembagaan pemerintah daerah; meningkatkan kapasitas pengelolaan
sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten; meningkatkan
efektivitas dan optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah yang berkeadilan
termasuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi kegiatan dunia usaha dan investasi,
guna merealisasikan kebijakan tersebut diatas diwujudkan diantaranya melalui program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
keuangan Kabupaten/Kota, penataan peraturan perundang-undangan, pengembangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 59
wilayah perbatasan, peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, peningkatan
sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, pembinaan
dan pengembangan aparatur.
Dalam upaya meningkatkan kualitas aparatur yang handal di bidangnya telah dilaksanakan
kegiatan pengelolaan ujian nasional keahlian pengadaan barang/jasa melalui 2 kali
pelaksanaan ujian barang/jasa, serta sosialisasi proses pemilihan penyedia barang/jasa
kepada 100 orang peserta dan sosialisasi sistem informasi pembangunan kepada 80 orang
peserta. Data paket pelelangan yang dilaksanakan oleh Pusat Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 melalui LPSE Purwakarta secara
elektronik, dapat dilihat pada Tabel 2.41 berikut ini :
Tabel 2.41
Paket Pelelangan Yang Dilaksanakan Oleh
Pusat Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Pegawai Yang Bersertifikat Pengadaan
Barang/Jasa Yang Masih Aktif
120 orang
2. Paket Yang Dilelangkan (257 paket) yang terdiri
dari :
a. Pengadaan Barang 41 Paket (17,45%)
b. Pekerjaan Konstruksi 142 Paket (60,43%)
c. Jasa Konsultansi 45 Paket (19,15%)
d. Jasa Lainnya 7 Paket (2,98%)
3. Pagu Anggaran yang Dilelangkan Rp263.231.771.122,00
4. HPS yang dilelangkan Rp260.022.630.237,00
5. Kontrak Rp250.081.127.722,00
6. Sisa Tender Rp12.663.133.400,00
Sumber : Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Purwakarta
Dalam rangka mewujudkan masyarakat dan aparat yang tertib hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan maka disusun dan dibentuklah produk hukum,
pembentukan produk hukum daerah sebagai tindak lanjut peraturan perundang-
undangan dan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan perkembangan sosial
kemasyarakatan. Maksud perumusan produk hukum daerah adalah untuk memberikan
kepastian hukum bagi masyarakat dan aparat dalam kerangka penyelenggaraan
pemerintahan. Upaya sosialisasi produk hukum senantiasa dilakukan agar masyarakat
mengetahui dan memahami regulasi yang berlaku, untuk mewujudkan hal tersebut maka
Kabupaten Purwakarta tercatat telah menetapkan dan menerbitkan Peraturan Daerah
sebanyak 5 Perda, 154 Perbup, 974 Kepbup, 30 Nota Kesepakatan/Perjanjian Kerjasama
dengan pihak ketiga. Data Jumlah Produk Hukum Daerah yang telah diterbitkan pada
tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.42 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 60
Tabel 2.42
Jumlah Produk Hukum Daerah yang Diterbitkan Tahun 2015
No. Produk Jumlah
1 2 3
1. Peraturan Daerah 5
2. Peraturan Bupati 154
3. Keputusan Bupati 974
4. Nota Kesepakatan/ Perjanjian Kerjasama dengan
Pihak Ketiga
30
Sumber : Bagian Hukum Setda Kabupaten Purwakarta
Sementara itu, dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Purwakarta,
selama kurun waktu 2014, telah direalisasikan penyaluran Raskin sebanyak 8.695.530 kg
dengan rincian seperti terlihat pada Tabel 2.43 berikut ini :
Tabel 2.43
Data Penyaluran Raskin di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Periode RTS-PM
(KK)
Alokasi Beras Yang
Disalurkan (Kg/RTS-PM/Bln)
1 2 3 4 5
1.
Tahun 2014
48.354
15
8.695.530
Sumber : Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut
Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD
Kabupaten/Kota, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada
Pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/
Kota. Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota mempunyai tugas pokok dan fungsi Sekretariat
DPRD, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR,
DPD dan DRPD menerangkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan
wewenang DPRD dibentuk Sekretariat DPRD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
dan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pasal 4 menerangkan Sekretariat Dewan Perwakilan yang selanjutnya disebut
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, sedangkan Sekretariat
DPRD Kabupaten Purwakarta dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Purwakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Sekretariat Daerah dan
Sekretariat DPRD Pasal 4 menerangkan Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan
terhadap DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja program dan kegiatan
pada Sekretariat DPRD, dapat dilihat pada Tabel 2.44 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 61
Tabel 2.44
Capaian Kinerja OPD Sekretariat DPRD Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Keputusan DPRD 16
2. Keputusan Pimpinan DPRD 7
3. Keputusan Bersama 7
4. Peraturan Daerah 5
Jumlah 35 Sumber : Sekretariat Dewan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tahun 2014 tercatat telah dikeluarkan dan
disahkan 16 keputusan DPRD, 7 Keputusan Pimpinan DPRD, 7 Keputusan Bersama, 5
Peraturan Daerah dengan total jumlah keputusan sebanyak 35 keputusan. Pengawasan
pada hakekatnya merupakan fungsi yang melekat pada seorang leader atau top
manajemen dalam setiap organisasi, sejalan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya
yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Demikian halnya dalam organisasi pemerintah,
fungsi pengawasan merupakan tugas dan tanggung jawab seorang kepala pemerintahan,
seperti di lingkup pemerintah kabupaten merupakan tugas dan tanggung jawab bupati.
Namun karena katerbatasan kemampuan seseorang, mengikuti prinsip-prinsip organisasi,
maka tugas dan tanggung jawab pimpinan tersebut diserahkan kepada pembantunya.
Maksud pengawasan itu dalam rumusan yang sederhana adalah untuk memahami dan
menemukan apa yang salah demi perbaikan di masa mendatang. Hal itu sebetulnya sudah
disadari oleh semua pihak baik yang mengawasi maupun pihak yang diawasi termasuk
masyarakat awam. Sedangkan tujuan pengawasan itu adalah untuk meningkatkan
pendayagunaan aparatur negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan
dan pembangunan guna untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (good
and clean government) maka dari itu sesuai tugas pokok dan fungsi Inspektorat yang
telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Nomor
50 Tahun 2008, Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan
daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati
dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi diatas Inspektorat mempunyai tugas melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan
pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugas pokok Inspektorat menyelenggarakan
fungsi: perencanaan program pengawasan; perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
dan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 62
Untuk mendukung dan mewujudkannya kebijakan tersebut di atas pemerintah Kabupaten
Purwakarta telah melaksanakan program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH serta Program Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. Pelaksanaan tugas pembinaan dan
pengawasan didasarkan Urusan Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa di
Kabupaten Purwakarta dituangkan dalam PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan)
yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa secara reguler dilaksanakan sesuai dengan
PKPT terhadap 5 badan, 13 dinas, 4 kantor, 11 bagian di sekretariat daerah, 1 sekretariat
DPRD, 1 RSUD, 17 Kecamatan, berupa audit kinerja meliputi: kebijakan daerah,
kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah dengan sasaran
pemeriksaan meliputi penilaian ketaatan terhadap peraturan yang berlaku; penilaian
efisiensi dan efektivitas atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; penilaian efisiensi dan
efektifitas atas program dan kegiatan serta penilaian atas kelayakan pelaporan.
Pengawasan internal yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 telah menemukan
sebanyak 525 temuan dengan rincian tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah sebanyak 500
temuan telah selesai atau 95,24%, sebanyak 9 temuan dalam proses atau 1,71%, dan
sebanyak 16 temuan belum selesai atau 3,05%. Baiknya capaian tindak-lanjut hasil
pemeriksaan mengindikasikan semakin baiknya Inspektorat dalam melakukan
pembinaan internal pada masing-masing OPD. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah
temuan dan tindak-lanjut hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Purwakarta
dapat dilihat pada Tabel 2.45 berikut ini :
Tabel 2.45
Jumlah Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Oleh Inspektorat Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
Temuan/LHP Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
1 2 3 4
1. Temuan 525 S (selesai)= 500 LHP
DP (dalam Proses)= 9 LHP
B (Belum) 16= LHP
2. LHP 51 51
Sumber : Inspektorat Kabupaten Purwakarta
Disamping melalukan pemeriksaan reguler, Inspektorat juga melaksanakan penanganan
kasus pengaduan sesuai amanat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25
Tahun 2007 serta menangani setiap kasus yang timbul di pemerintahan daerah dengan
melaksanakan Pemeriksaan Khusus Non PKPT sebanyak 57 laporan diantaranya
perceraian/perselingkuhan sebanyak 35 laporan, pelanggaran disiplin 1 laporan,
pemeriksaan khusus berakhirnya masa jabatan kepala desa sebanyak 10 laporan,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 63
monitoring dan evaluasi program/kegiatan sebanyak 4 laporan, tuntutan perbendaharaan
dan tuntutan ganti rugi (kendaraaan yang hilang) sebanyak 7 laporan.
Dalam melaksanakan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH, pada tahun 2015, Inspektorat melaksanakan kegiatan pelaksanaan
pengawasan internal secara berkala terhadap 42 SKPD 183 Desa dan 9 kelurahan;
penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah; tindak lanjut hasil
temuan pengawasan, koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif yang dilaksanakan
sebanyak 4 kali koordinasi pengawasan terhadap OPD, pelaksanaan evaluasi berkala hasil
temuan sebanyak 4 kali evaluasi. Begitupun dalam rangka peningkatan profesional tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan, pihak Inspektorat telah melaksanakan workshop
strategi meraih status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada 150 orang peserta.
Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah, antara lain: Pengelolaan Pendapatan
Daerah, Pengelolaan Belanja Daerah, dan Pengelolaan Pembiayaan Daerah. Pendapatan
Daerah Kabupaten Purwakarta sebagian besar masih tergantung dari Pemerintah Pusat
dan Provinsi, baik berupa Dana Perimbangan maupun Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah. Sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Purwakarta
terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purwakarta masih
relatif kecil, hal ini dikarenakan masih terbatasnya sumber pendapatan daerah yang ada.
Dalam upaya mendukung pembangunan dan ketahanan fiskal daerah, kebijakan
pengelolaan Pendapatan Daerah terus diarahkan pada peningkatan kemampuan
keuangan daerah dalam menggali sumber-sumber penerimaan PAD, Dana Perimbangan
dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Keberhasilan dalam pencapaian pengelolaan
keuangan didukung dengan perencanaan program yang baik, terukur dan berhasilguna.
Adapun keluaran (output) dari pelaksanaan program ini adalah tersusunnya Buku
Peraturan Bupati tentang Standar Satuan Harga; terlaksananya pengamanan Barang Milik
Daerah (BMD) dan tersertifikasinya tanah milik pemerintah daerah; tersusunnya Buku
Perda APBD Tahun Anggaran 2015 dan Buku Raperda APBD Tahun Anggaran 2015;
tersusunnya Buku Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015 dan Buku Raperbup APBD
Tahun Anggaran 2015 yang akan dievaluasi Gubernur; tersusunnya Buku Perda dan
Buku Penjabaran bupati tentang Perubahan APBD 2015; tersusunnya Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015; terpelihara dan
meningkatnya sistem informasi pengelolaan keuangan daerah secara terpadu; tercapainya
Pemutakhiran Data Gaji dan terpeliharanya aplikasi data base PNS Daerah Kabupaten
Purwakarta; terlaksananya penyebaran SPPT dan penagihan PBB sektor P2; tersusunnya
Dokumen RKA Murni dan Perubahan; tersusunnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA); tersusunnya Surat Penyediaan Dana (SPD); tersusunnya buku laporan Realisasi
Fisik dan Keuangan APBD se-Kabupaten Purwakarta; terlaksananya pembinaan,
pengawasan, pengendalian, penyuluhan dan sosialisasi pajak daerah; tersedianya sarana
dan prasarana sistem aplikasi 8 (delapan) jenis pajak daerah; tersedianya data wajib pajak,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 64
objek pajak dan sistem aplikasi SMS Gateway PBB P2; tercapainya kesesuaian data
BPHTB antara DPKAD dan PPAT / PPATS; terlaksananya rekonsiliasi belanja bantuan
keuangan pemerintah lainnya; terselesaikannya permasalahan PBB P2; terlaksananya
pembinaan dan bimbingan penyusunan LPJ keuangan bagi PPK – SKPD dan Bendahara
Pengeluaran; terpeliharanya Bangunan Gedung Mess Pemda Kabupaten Purwakarat yang
ada di DI. Yogyakarta; tersedianya kelengkapan petugas pajak daerah dan sarana
penunjang operasional PBB; dan tersusunnya Perbup dan Perda tentang Produk hukum
pengelolaan keuangan daerah aberbasis akrual.
Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki dedikasi, integritas, kejujuran dan
disiplin yang tinggi dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sangat dibutuhkan dalam tata pemerintahan yang baik, guna menunjang
keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam melaksanakan
pembangunan dan mewujudkan sumber daya aparatur yang berkualitas memiliki
kompetensi di bidangnya yang didukung oleh kelembagaan, ketatalaksanaan, sumber daya
manusia dan sarana prasaana yang baik dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah
pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitas sumber daya manusia
aparatur; dan sistem pengawasan dan pemeriksaan yang efektif. Kebijakan peningkatan
kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta, juga untuk
meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, untuk mewujudkan tata pemerintahan yang
baik, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, pelatihan sumber daya aparatur pemerintah
daerah Kabupaten Purwakarta.
Kebijakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten
Purwakarta dilakukan melalui Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah. Dalam mendukung
program tersebut pada Tahun Anggaran 2015 dilaksanakan program pembinaan dan
pengembangan aparatur melalui melalui kegiatan penanganan kasus-kasus pelanggaran
disiplin dan pemberian penghargaan PNS, penyusunan formasi jabatan PNS, ujian dinas
dan penyetaraan ijazah, assement PNS, rapat koordinasi kepegawaian, monitoring dan
evaluasi pelaporan kegiatan BKD, penataan administrasi kenaikan pangkat PNS,
penyelesaian proses administrasi pensiunan PNS, peningkatan status CPNS menjadi PNS,
penataan administrasi mutasi PNS, penataan administrasi Karpeg, Karis/Karsu dan
Taperum PNS, penataan dan penetapan PNS dalam jabatan dan kepangkatan
(Baperjakat), penyusunan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), pemutakhiran sistem
kepegawaian, kenduri cinta birokarasi aparatur pemerintah, penataan pegawai non PNS
se-Kabupaten Purwakarta, Penerapan pelaksanaan SAPK di setiap OPD, Dalam upaya
mewujudkan sumber daya aparatur handal, profesional, jujur, bersih serta bertanggung
jawab guna terciptanya kelembagaan yang dapat memberikan pelayanan kepada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 65
masyarakat secara optimal efisien dan efektif diwujudkan dengan pelaksanaan diklat
kepemimpinan tingkat III sebanyak 5 orang dan Tingkat IV sebanyak 5 orang, penataan
dan penempatan PNS sebanyak 200 orang serta melalui assement PNS terhadap 590
orang dapat diketahui data PNS yang telah memenuhi persyaratan dalam jabatan
struktural sebagai bahan pertimbangan. Selain itu pada tahun 2014 telah dilaksanakan
penyelesaian kasus sebanyak 37 kasus yang terdiri dari dari 21 kasus cerai dan 16 kasus
pelanggaran disiplin selain penyelesaian kasus diberikan juga penghargaan Satyalancana
Karya Satya kepada 37 orang pegawai dan untuk kenaikan pangkat periode dari April dan
Oktober 2014 sebanyak 1.629 orang dengan rincian pada bulan April 2014 sebanyak
1.070 orang dan periode Oktober sebanyak 559 orang.
Data jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta berdasarkan golongan
tahun 2015 sebanyak 9.268 orang, yang terdiri dari golongan I sebanyak 214 orang
(2,31%), golongan II sebanyak 2.116 orang (22,83%), golongan III sebanyak 3.737 orang
(40,32) dan golongan IV sebanyak 3.201 orang (34,54%) dan untuk jumlah Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta berdasarkan eselon tahun 2014 sebanyak
893 orang, yang terdiri dari eselon II sebanyak 30 orang, eselon III sebanyak 157 orang,
eselon IV sebanyak 649 orang dan eselon V sebanyak 57 orang, dari uraian data tersebut
dapat disimpulkan bahwa data jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten
Purwakarta berdasarkan golongan menggelembung di golongan III disusul golongan IV.
Data PNSD Kabupaten Purwakarta tahun 2015 berdasarkan golongan, eselon, jenis
kelamin, pendidikan dan kelompok usia, dapat dilihat pada Tabel 2.46 berikut ini :
Tabel 2.46
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan Golongan Tahun 2015
No. Tahun Golongan
Jumlah I II III IV
1. 2014 214 2.116 3.362 3.201 9.268
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Adapun jumlah formasi jabatan struktural di Kabupaten Purwakarta berdasarkan eselon
tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.47 berikut ini :
Tabel 2.47
Jumlah Formasi Jabatan Struktural di Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan Eselon Tahun 2015
No. Tahun Eselon
Jumlah II III IV V
1 2 3 4 5 6 7
1.
2014 30 157 649 57 893
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 66
Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta yang menduduki
jabatan struktural berdasarkan jenis kelamin tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.48
berikut ini :
Tabel 2.48
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Purwakarta
Yang Menduduki Jabatan Struktural Berdasarkan
Jenis Kelamin Tahun 2015
No. Eselon Laki-Laki Perempuan
Total Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1. II.a 1 100 - - 1
2. II.b 27 93,10 2 6,90 29
3. III.a 54 90 6 10 60
4. III.b 84 86,60 13 13,40 97
5. IV.a 358 74,12 125 25,88 483
6. IV.b 116 69,88 50 30,12 166
7. V.a 41 71,93 16 28,07 57
Jumlah 688 185 893 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Sementara itu, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta berdasarkan
golongan dan jenis kelamin sampai dengan tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.49
berikut ini :
Tabel 2.49
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2015
Jenis
Kelamin
Golongan Total %
I % II % III % IV %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Laki-Laki 208 97,20 1,343 63,4
7 1,744
46,6
7 1.431 44,70 4.726 50,10
Perempuan 6 2,80 773 36,5
3 1,993
50,1
4 1,770 55,30 4.542 49,90
Jumlah 214 100 2,116 100 3,737 100 3,201 100 9.268 100,00
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Purwakarta terlihat besaran
prosentase PNS yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 50,10% dan perempuan sebesar
49,90%. Jumlah PNS berdasarkan jenis kelamin dapat dikatakan sangat proporsional dari
segi prosentase dan isu gender hanya saja dalam pembagian tugas dan pekerjaan masih
belum proposional. Data tentang jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jenis
kelamin dan tingkat pendidikan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun 2015,
dapat dilihat pada Tabel 2.50 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 67
Tabel 2.50
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin
dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Purwakarta
Sampai Dengan Tahun 2015
Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan
Total Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6
SD 128 96,24 5 3,76 133
SLTP 179 94,71 10 5,29 189
SLTA 1.505 70,62 626 29,38 2.131
D1 12 16,44 61 83,56 73
D2 331 34,95 616 65,05 947
D3 196 35,38 358 64,62 554
D4 31 77,50 9 22,50 40
S1 2.001 42,67 2.689 57,33 4,690
S2 338 66,93 167 33,07 505
S3 4 66,67 2 33,33 6
Jumlah 4.725 50,98 4.543 48,82 9.268 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Data jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah pada tahun 2015 menurut pendidikan umum
sebanyak 9.268 orang, yang dapat dirincikan sebagai berikut: untuk tingkat pendidikan SD
sebanyak 133 orang (1,44%), SLTP sebanyak 189 orang (2,04%), SLTA sebanyak 2.131
orang (22,99%), Diploma I sebanyak 73 orang (0,79%), Diploma II sebanyak 947 orang
(10,51%), Diploma III sebanyak 554 orang (5,97%), Diploma IV sebanyak 40 orang
(0,43%), Sarjana sebanyak 4.690 orang (50,60%), Pasca Sarjana sebanyak 505 orang
(5,45%) dan Doktoral sebanyak 6 orang (0,06%). Dari uraian data tersebut dapat dilihat
bahwa kualitas sumber daya aparatur pemerintah di Kabupaten Purwakarta berdasarkan
tingkat pendidikan dapat dikatakan baik karena PNS dengan tingkat pendidikan sarjana
memiliki jumlah dan prosentase yang paling tinggi hanya saja kualitas pegawai negeri sipil
tersebut harus sesuai dengan gelar ataupun tingkat pendidikan yang disandangnya
sehingga hal ini akan meningkatkan kinerja dan kualitas PNS tersebut. Sedangkan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta berdasarkan kelompok usia sampai
dengan tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.51 berikut ini :
Tabel 2.51
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan Kelompok Usia sampai dengan Tahun 2015
Kelompok Usia Laki-Laki Perempuan
Total Jumlah % Jumlah %
<25 1 33.33 2 66,67 3
26-30 107 36.03 190 63,97 297
31-35 580 50,66 565 49,34 1.145
36-40 605 53,87 518 46,13 1.123
41-45 758 47,58 835 52,42 1.593
46-50 1.182 50,82 1.144 49,18 2.326
51-55 1.130 52,73 1.013 47,27 2.143
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 68
Kelompok Usia Laki-Laki Perempuan
Total Jumlah % Jumlah %
56-60 362 56,74 276 43,26 638
Jumlah 4.725 50,98 4.543 49,02 9.268 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Sementara itu pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta tahun
2015, dapat dilihat pada Tabel 2.52 berikut ini :
Tabel 2.52
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Atas Permintaan Sendiri (APS) 26
2. Mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) 86
3. Perampingan Organisasi Pemerintah -
4. Tidak Cakap Jasmani dan Rohani -
5. Pemberhentian Karena Meninggal Dunia 44
Jumlah 154 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Adapun rekapitulasi pemberian penghargaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten
Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.53 berikut ini :
Tabel 2.53
Rekapitulasi Pemberian Penghargaan Pegawai Negeri Sipil
Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Jenis Penghargaan Jumlah
1 2 3
1. Tanda Kehormatan Satylancana Kakyasatya 10 Tahun 15
2. Tanda Kehormatan Satylancana Kakyasatya 20 Tahun 19
3. Tanda Kehormatan Satylancana Kakyasatya 30 Tahun 13
4. Penyelesaian Kartu Pegawai (Karpeg) 35
5. Kartu Istri (Karis) 40
6. Kartu Suami (Karsu) 50
7. Setifikat Tabungan
Asuransi Pensiun
60
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
Sedangkan pemberian jenis hukuman bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kurang/ tidak
disiplin, dapat dilihat pada Tabel 2.54 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 69
Tabel 2.54
Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
No. Jenis Hukuman Jumlah
1 2 3
1. Hukuman Disiplin Ringan :
Teguran Lisan
Teguran Tertulis
Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis
-
-
-
2. Hukuman Disiplin Sedang :
Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Untuk Paling Lama 1
Tahun
Penundaan Kenaikan Pangkat Selama 1 Tahun
Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1
Tahun
-
-
1
3. Hukuman Disiplin Berat :
Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3
Tahun
Pembebasan Jabatan
Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan
Sendiri Sebagai PNS
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS
-
7
1
3
4. Kedudukan Hukum Lainnya :
Pemberhentian Sementara
Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai PNS
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS
Pemberhentian Dengan Hormat Atas Permintaan Sendiri
Sebagai PNS
3
-
-
1
5. Pemberian Izin Perceraian PNS 21
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta
s. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Desa secara empiris memiliki peran penting dan strategis dalam menunjang
pembangunan. Ditinjau dari segi kewilayahan, desa merupakan wilayah pemerintahan
yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan publik secara langsung
kepada masyarakat. Secara sosiologis desa berperan strategis sebagai unit sosial dan
budaya yang menjadi wadah berlangsungnya sosialisasi, internalisasi dan institusional nilai-
nilai sosial dan budaya yang akan membangun mentalitas penduduk desa pada khususnya.
Penanganan dan pengelolaan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa oleh
pemerintah daerah adalah upaya pencapaian pembangunan dalam rangka menumbuh
kembangkan dan mewujudkan pembangunan masyarakat dan desa yang memiliki
kemandirian dan memiliki kemampuan serta berdaya guna memberikan kontribusinya
terhadap proses pembangunan di desa. Pemberdayaan masyarakat lebih dititikberatkan
pada upaya partisipasi masyarakat dalam membangun kembali karakter budaya dan tradisi
adat istiadat setempat yang menjadi ciri khas kearifan lokal suatu daerah. Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa sifatnya membangun kesadaran dan memberdayakan kemampuan
serta keterampilan masyarakat dan desa.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 70
Pemberdayaan masyarakat dilakukan guna mendorong dan menumbukan rasa memiliki
dan rasa kebersamaan dalam menciptakan pembangunan desa dan masyarakat itu sendiri
secara mandiri. Kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan
pembangunan di bidang Urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bertujuan
Mewujudkan Otonomi Desa Melalui Penguatan Otonomi Kultural dan Struktural
Masyarakat Perdesaan, Desentralisasi Pembangunan Desa dan Pengelolaan Anggaran
Perimbangan Desa Yang Mencerminkan Semangat Keadilan; dengan sasaran
Meningkatnya Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Pembangunan;
dan strategi yang dilakukan yaitu, Pemberian Hak, Wewenang dan Kewajiban Desa
Untuk Mengatur dan Mengurus Sendiri Urusan Pemerintahan dan Kepentingan
Masyarakatnya yang Berorientasi pada Kemakmuran Masyarakat Perdesaan; dengan arah
kebijaakan Meningkatkan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pembangunan Desa.
t. Kearsipan
Dari semua asset negara yang ada, arsip termasuk asset yang paling berharga, mengingat
arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan
dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan
pelestarian terhadap arsipnya. Arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang kearsipan menitikberatkan pada upaya
pemeliharaan dan penyelamatan arsip dan dokumen penting termasuk dokumen sejarah
agar selalu terpelihara dan tersimpan secara baik serta upaya pengelolaan dan penataan
dokumen kearsipan kedinasan lainnya yang ada di OPD yang harus terpelihara, terkelola
dan tertata baik sebagai dokumen arsip penting baik aktif maupun tidak aktif. Dalam
pelestarian dokumentasi kearsipan sejarah kerajaan sunda dan sejarah Purwakarta dari
masa ke masa, pemerintah Kabupaten Purwakarta telah membuat Diorama Purwakarta
(Bale Panyawangan Diorama Purwakarta) sebagai wadah atau tempat pelestarian dan
pengenalan nilai-nilai sejarah kerajaan Sunda dan sejarah Purwakarta dan
perkembangannya kepada masyarakat umum. Dalam penyelamatan dan pelestarian
dokumen arsip daerah guna melestarikan dan menjaga dokumen kearsipan agar tetap
bersih dan terjaga keasliannya, maka penataan, pengelolaan dan penyimpanan dokumen
kearsipan tersebut harus ditunjang sarana dan prasarana yang memadai, termasuk SDM
pengelola kearsipan (arsiparis) itu sendiri sebagai pelaku utama dalam pengelolaan
dokumen kearsipan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 71
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan capaian
pembangunan di bidang urusan kearsipan bertujuan untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan
pelayanan prima bagi masyarakat; dengan sasaran strategisnya yaitu meningkatnya
pengelolaan arsip pemerintah daerah secara aman dan tertib; dan strategi yang dilakukan
yaitu, meningkatkan kesadaran aparat birokrasi dalam hal pengelolaan arsip,
terpeliharanya secara rutin /berkala prasarana dan sarana kearsipan; dengan arah
kebijakan meningkatkan pengelolaan arsip daerah secara aman dan tertib.
Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Kearsipan tersebut,
Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa
program strategis dalam pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program
Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana
dan Prasarana Kearsipan; Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi; dan
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah.
Capaian kinerja Urusan Kearsipan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta
tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.55 berikut ini :
Tabel 2.55
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan pada Kantor Arsip Daerah
Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Uraian
Jumlah Arsip/ Berkas Yang Diselamatkan
(Box)
sd. 2014 2015
1 2 3 4
1. Arsip Terdaftar 9.087 1.263
2. Arsip/ Dokumen Terselamatkan 650 -
Sumber: Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta Keterangan: Tahun 2014 tidak ada penarikan arsip dari OPD lain (akuisisi) dikarenakan Depo Arsip sedang direhab.
u. Komunikasi dan Informatika
Pengelolaan urusan bidang komunikasi dan informatika menitikberatkan pada upaya
meningkatkan penyediaan informasi pembangunan, keterbukaan informasi publik serta
peningkatan sarana komunikasi dan informatika yang mudah diakses dan diperoleh
masyarakat. Dibentuknya PLIPMAS (Pusat Layanan Informasi dan Pengaduan
Masyarakat) sebagai wadah komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam
memberikan dan memperoleh informasi publik terkait dengan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
memberikan pelayanan akan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 72
Penyelenggaraan urusan bidang komunikasi dan informatika dalam rangka pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan juga dilakukan secara teknis melalui kebijakan-kebijakan yang
mengedepankan perkembangan dan dinamika teknologi maju dan modern serta jaringan
informatika yang menghubungkan jalur online antar OPD melalui Program Kantaya
(Kantor Dunia Maya), selain itu pula kebijakan pelaksanaan KTP online, entry
RKA/DPA, dan RKPD Online yang bisa dilakukan secara online baik intranet maupun
internet serta penyediaan informasi dan komunikasi pemerintah Kabupaten Purwakarta
melalui website www.purwakartakab.go.id. Penyampaian informasi serta
penggunaan/pemanfaatan teknologi komunikasi informatika terkini dalam rangka
pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah Kabupaten Purwakarta
telah memanfaatkan penggunaan “SMS Centre Bupati” sebagai media komunikasi dan
layanan pengaduan masyarakat serta sebagai media penyampaian instruksi maupun
informasi bagi para pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Purwakarta, agar lebih
cepat dan efektif.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dengan pelaksanaan urusan bidang
komunikasi dan informatika diarahkan pada upaya peningkatan capaian pembangunan
yang bertujuan untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui
Peningkatan Kualitas Birokrasi dalam Memberikan Pelayanan Prima bagi Masyarakat;
dengan sasaran strategisnya yaitu Meningkatnya Sistem Komunikasi dan Informasi
Pembangunan Daerah; dan strategi yang dilakukan adalah Meningkatkan Aksesibilitas
Data dan Informasi bagi Seluruh OPD dan Masyarakat; Mengembangkan E-Government
Untuk Meningkatkan Pelayanan Pemerintahan dan Pembangunan Hingga Tingkat RT;
dengan arah kebijakannya yaitu Mengembangkan Jaringan Sistem Komunikasi dan
Informasi Pembangunan Sampai Tingkat Desa dan Kelurahan.
Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Komunikasi dan
Informatika tersebut, Bagian Kaharti pada Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta dan
Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten
Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis dalam
pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi; Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;
Program Pengembangan Pemanfaatan Frekuensi Gelombang Radio; Program
Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi.
v. Perpustakaan
Pengelolaan urusan perpustakaan di daerah lebih menitikberatkan pada penyediaan
sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai, penyediaan bahan pustaka atau
koleksi buku yang beraneka ragam, pembinaan perpustakaan sekolah dan luar
sekolah/masyarakat dan peningkatan minat baca anak sekolah dan masyarakat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 73
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dengan pelaksanaan urusan bidang
perpustakaan diarahkan pada upaya peningkatan capaian pembangunan yang bertujuan
untuk mewujudkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal (local wisdom) yang
berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan; dengan sasaran
strategisnya yaitu meningkatnya prasarana dan sarana perpustakaan dan minat baca
masyarakat; dan strategi yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas prasarana dan
sarana perpustakaan; dengan arah kebijakannya yaitu meningkatkan pelayanan dan
aksesibilitas masyarakat terhadap sarana bacaan. Dalam upaya peningkatan capaian
pembangunan dibidang Urusan Perpustakaan tersebut, Kantor Perpustakaan Daerah
Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis
dalam pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Pengembangan
Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
Sampai dengan tahun 2015 jumlah perpustakaan yang berada di bawah pembinaan dan
pengawasan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta mencapai 326 unit
perpustakaan, yang terdiri dari 153 Perpustakaan Desa, 7 Perpustakaan SD, 8
Perpustakaan SMP, 4 Perpustakaan SMA/SMK, 8 Perpustakaan Perguruan Tinggi, 26
Perpustakaan Pontren, 20 Perpustakaan Masjid, 3 Taman Bacaan Masyarakat, 1
Perpustakaan Lapas, dan 26 Perpustakaan Keliling. Banyaknya jumlah unit Perpustakaan
Binaan dan Titik Layanan Perpustakaan Keliling ini dapat memberi kemudahan pada
masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Hal ini sebagaimana terlihat pada
Tabel 2.56 berikut ini :
Tabel 2.56
Jumlah Perpustakaan Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Perpustakaan Desa 153
2. Perpustakaan SD 7
3. Perpustakaan SMP 8
4. Perpustakaan SMA/SMK 4
5. Perpustakaan Perguruan Tinggi 8
6. Perpustakaan Pontren 26
7. Perpustakaan Masjid 20
8. Taman Bacaan Masyarakat 3
9. Perpustakaan Lapas 1
10. Perpustakaan Keliling 96
Jumlah 326
Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta
Sementara itu jumlah pengunjung dan keanggotaan perpustakaan di Kabupaten
Purwakarta sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.57 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 74
Tabel 2.57
Jumlah Pengunjung dan Keanggotaan Perpustakaan
Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Jumlah Pengunjung 32.082
2. Jumlah Keanggotaan Perpustakaan Daerah Pada Tahun 2014 703
3. Jumlah Keanggotaan Perpustakaan Daerah Sampai Dengan Tahun
2014
9.815
4. Titik Pelayanan Perpustakaan Keliling 96
5. Tambahan Koleksi Buku Perpustakaan Pada Tahun 2014 17.481*)
6. Jumlah Seluruh Koleksi Buku Perpustakaan Daerah Sampai Tahun
2014
54.308
Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta Keterangan: *) Jumlah Koleksi buku perpustakaan pada tahun 2014 terdiri dari bantuan Provinsi Jawa Barat sebanyak 13.675 buku dan APBD Kabupaten Purwakarta sebanyak 3.806 buku
FOKUS URUSAN PILIHAN
a. Pertanian
Menurut Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani, pasal 1, pertanian adalah kegiatan mengelola sumberdaya alam
hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk
menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu agroekosistem. Untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur serta untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasar warga
negara, negara menyelenggarakan perlindungan dan pemberdayaan petani secara
terencana, terarah, dan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan meningkatnya perubahan
iklim, kerentanan terhadap bencana alam dan resiko usaha, globalisasi dan gejolak
ekonomi global, serta sistem pasar yang tidak berpihak kepada petani, sehingga petani
membutuhkan perlindungan dan pemberdayaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, pasal 3), perlindungan
dan pemberdayaan petani bertujuan untuk :
a) Mewujudkan kedaulatan dan kemandirian petani dalam rangka meningkatkan taraf
kesejahteraam, kualitas, dan kehidupan yang lebih baik;
b) Menyediakan prasarana dan sarana pertanian yang dibutuhkan dalam
mengembangkan usaha tani;
c) Memberikan kepastian usaha tani;
d) Melindungi petani dari fluktuasi harga, praktik ekonomi biaya tinggi, dan gagal panen;
e) Meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani serta kelembagaan petani dalam
menjalankan usaha tani yang produktif, maju, modern dan berkelanjutan; dan
f) Menumbuhkembangkan kelembagaan pembiayaan pertanian yang melayani
kepentingan usaha tani.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 75
Strategi perlindungan petani dilakukan melalui sarana dan prasarana produksi pertanian;
kepastian usaha; harga komoditas pertanian; penghapusan praktik ekonomi biaya tinggi;
ganti rugi gagal penen akibat kejadian luar biasa; sistem peringatan dini dan penanganan
dampak perubahan iklim; dan asuransi pertanian. Sedangkan strategi pemberdayaan
petani dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan; penyuluhan dan pendampingan;
pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian; konsolidasi dan jaminan
luasan lahan pertanian; penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan; kemudahan
akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi; dan penguatan kelembagaan petani.
Kewenangan urusan pertanian di Kabupaten Purwakarta ditangani oleh dua OPD, yaitu
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan; dan Dinas Peternakan dan Perikanan.
Kebijakan umum urusan pertanian pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Tahun Anggaran 2014 adalah meningkatnya produksi berbagai komoditas pertanian dan
pekebunan. Adapun indikator keberhasilan pambangunan bidang pertanian tahun 2015
adalah tercapainya Produksi Padi sebesar 224.174 ton; tercapainya Produksi Palawija
sebesar 132.763 ton; tercapainya Produksi Perkebunan (Teh dan Cengkeh) sebesar 5.286
ton; dan tercapainya Produksi Hortikultura (Sayuran dan Buah-Buahan) sebesar 155.184
ton. Potensi Kabupaten Purwakarta dalam bidang pertanian tanaman pangan terdiri dari
komoditas padi dan palawija dengan sebaran wilayah dapat dilihat pada Tabel 2.58
berikut ini :
Tabel 2.58
Sebaran Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Purwakarta
No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)
1 2 3
A. Padi
1. Padi Sawah Tersebar di 17 kecamatan
2. Padi Ladang Sukasari, Bojong, Sukatani, Kiarapedes, Tegalwaru,
Campaka, Bungursari dan Cibatu
B. Palawija
1. Jagung Cibatu, Darangdan, Bungursari, Jatiluhur, Tegalwaru, dan
Wanayasa
2. Kedelai Maniis, Darangdan, Sukatani dan Cibatu
3. Kacang Tanah Pasawahan, Plered, Tegalwaru, Campaka, Bungursari dan
Cibatu
4. Kacang Hijau Cibatu, Sukatani, Bungursari dan Maniis
5. Ubi Kayu Jatiluhur, Plered, Maniis, Tegalwaru, Sukatani, Darangdan,
Bojong, Wanayasa, Kiarapedes, dan Bungursari
6. Ubi Jalar Tegalwaru, Darangdan, Bojong, Wanayasa, Kiarapedes,
Pasawahan, Pondoksalam, dan Cibatu
7. Talas Maniis, Darangdan, Wanayasa, dan Ponsoksalam
8. Ganyong Sukasari dan Plered
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 76
Komoditas pertanian tanaman pangan terbagi menjadi 2 (dua) komoditas yaitu komoditas
padi dan komoditas palawija. Data produksi padi dan palawija Kabupaten Purwakarta
tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.59 berikut ini :
Tabel 2.59
Produksi Komoditas Padi dan Palawija
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Komoditas Produksi (Ton)
2014 2015
1 2 3 4
I. PADI
1. Padi Sawah 225.197 230.705
2. Padi Ladang 12.000 8.222
Jumlah 237.197 238.927
II. PALAWIJA
1. Jagung 8.045 5.280
2. Kedelai 393 71
3. Kacang Tanah 2.918 751
4. Kacang Hijau 690 183
5. Ubi Kayu 93.963 89.927
6. Ubi Jalar 19.515 7.245
7. Talas 2.535 775
8. Ganyong 267 33
Jumlah 128.325 104.265 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa produksi padi secara keseluruhan pada tahun
2015 terjadi peningkatkan sebesar 1.730 ton atau 0,73% dibandingkan produksi padi
tahun 2014. Apabila produksi padi dikonversikan ke beras maka produksi beras
Kabupaten Purwakarta tahun 2015 sebesar 155.302.550 kg. Sedangkan kebutuhan beras
masyarakat Kabupaten Purwakarta dengan jumlah penduduk sebanyak 913.447 jiwa dan
kebutuhan konsumsi pangan per-kapita sebesar 139 kg/Kapita/tahun, maka kebutuhan
konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Purwakarta pada tahun 2014 sebanyak
126.969.133 kg, sehingga produksi beras mengalami surplus sebanyak 28.333.417 kg.
Akan tetapi produksi produksi palawija secara keseluruhan pada tahun 2014 terjadi
penurunan sebesar 24.060 ton atau 18,75% dibandingkan produksi palawija tahun 2013,
hal ini disebabkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan luas tanaman komoditas padi,
sehingga banyak lahan sawah yang biasanya ditanami palawija satu kali dalam satu tahun,
tetapi pada tahun 2015 berganti dengan tanaman padi.
Kondisi tofografi Kabupaten Purwakarta yang terdiri dari tiga wilayah yaitu, wilayah
pegunungan, wilayah perbukitan dan wilayah dataran, memungkinkan untuk ditanami
dengan berbagai macam komoditas hortikultura baik tanaman sayuran, tanaman buah-
buahan, tanaman obat (biofarmaka) dan tanaman hias yang tersebar di 17 kecamatan.
Adapun sebaran tanaman sayuran di Kabupaten Purwakarta, dapat digambarkan pada
Tabel 2.60 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 77
Tabel 2.60
Sebaran Tanaman Sayuran di Kabupaten Purwakarta
No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)
1 2 3
1. Bawang Daun Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong
2. Kubis Bojong
3. Petsai/Sawi Darangdan, Wanayasa, dan Bojong
4. Wortel Bojong
5. Kacang Panjang Darangdan, Sukasari, Campaka, Bungursari, Cibatu,
Pasawahan, Pondoksalam, Plered dan Sukatani
6. Cabe Besar Bungursari, Cibatu, Darangdan, Maniis, Wanayasa dan
Bojong
7. Cabe Rawit Darangdan, Wanayasa, Bojong, Tegalwaru, dan Bungursari
8. Jamur Bungursari, Campaka, Wanayasa dan Kiarapedes
9. Tomat Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam dan
Bojong
10. Terung Campaka, Cibatu, Sukatani dan Darangdan
11. Buncis Darangdan, Wanayasa dan Bojong
12. Ketimun Jatiluhur, Campaka, Bungursari, Sukatani,Tegalwaru,Maniis,
Cibatu dan Darangdan
13. Labu Siam Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong
14. Kangkung Bungursari, Pasawahan, Darangdan, Pondoksalam, Plered
dan Cibatu
15. Bayam Pondoksalam, Darangdan, Pasawahan, Wanayasa, Bojong
dan Bungursari Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Pengembangan komoditas hortikultura khususnya tanaman sayuran di Kabupaten
Purwakarta mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, dikarenakan tingkat
kesuburan tanah dan iklim sangat cocok. Data produksi tanaman sayuran Kabupaten
Purwakarta tahun 2013-2014, dapat dilihat pada Tabel 2.61 berikut ini :
Tabel 2.61
Produksi Tanaman Sayuran
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)
2014 2015
1 2 3 4
1. Bawang Daun 16.626 15.906
2. Kubis 431 -
3. Petsai/Sawi 11.622 8.406
4. Kembang Kol 1.538 723
5. Wortel 930 773
6. Lobak 46 -
7. Kacang Panjang 106.096 111.240
8. Cabe Besar 46.357 51.893
9. Cabe Rawit 57.861 72.974
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 78
No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)
2014 2015
10. Jamur 16.714 280
11. Tomat 42.889 31.779
12. Terung 37.138 38.371
13. Buncis 25.559 23.845
14. Ketimun 87.291 90.596
15. Labu Siam 9.607 7.502
16. Kangkung 27.678 27.762
17. Bayam 14.208 15.739
18. Semangka 1.453 271
19. Melon 621 174
20. Blewah 231 -
21. Kacang Merah 347 -
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa produksi sayuran pada tahun 2015 mengalami
peningkatkan hanya untuk komoditas kacang pamjang, cabe besar, cabe rawit, terung,
kangkung dan ketimun dibandingkan produksi padi tahun 2014, akan tetapi untuk komoditas
lainnya pengalami penurunan. Hal ini disebabkan pada tahun 2015 komoditas tanaman
sayuran yang banyak ditanam petani adalah kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, terung dan
ketimun, sedangkan komoditas yang lain kurang banyak ditanam oleh petani.
Tanaman buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai
prospek baik untuk dikembangkan di Kabupaten Purwakarta. Salah satu komoditas unggulan
nasional tanaman buah-buahan, yaitu buah manggis yang banyak tumbuh dan dikembangkan
di Kabupaten Purwakarta dengan varietas tersendiri yaitu Varietas Wanayasa dengan bentuk,
ukuran dan rasa yang khas, sehingga banyak dicari dan diminati konsumen baik domestik
maupun mancanegara. Adapun sebaran tanaman buah-buahan di Kabupaten Purwakarta,
dapat dilihat pada Tabel 2.62 berikut ini :
Tabel 2.62
Sebaran Tanaman Buah-buahan
di Kabupaten Purwakarta
No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)
1 2 3
1. Alpukat Pasawahan, Pondoksalam, Kiarapedes, Wanayasa, Sukatani,
Sukatani, Darangdan dan Bojong
2. Belimbing Plered, Maniis, dan Sukatani
3. Dukuh Pondoksalam, Darangdan, dan Wanayasa
4. Durian Bungursari, Cibatu, Pasawahan, Pondoksalam, dan Wanayasa
5. Jambu Biji Bungursari, Cibatu, Tegalwaru dan Sukatani
6. Jambu Air Campaka, Cibatu, Pasawahan, dan Plered
7. Jeruk Siam Plered, Darangdan, Kiarapedes, Sukatani, Sukasari dan Bojong
8. Jeruk Besar Kiarapedes, Wanayasa, Bojong, Tegalwaru dan Darangdan
9. Manggis Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, dan Bojong
10. Nangka/ Cempedak Cibatu, Pasawahan, Pondoksalam, Sukatani dan Maniis
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 79
No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)
11. Nenas Pondoksalam, Darangdan, Sukatani dan Kiarapedes
12. Pepaya Campaka, Pasawahan, Pondoksalam, Tegalwaru dan
Darangdan
13. Sukun Pondoksalam, Tegalwaru, Wanayasa, Sukatani, dan Pasawahan
14. Melinjo Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam dan Bojong
15. Petai Sukasari, Campaka, Bungursari, Pasawahan, Pondoksalam,
Sukatani, Bojong, Wanayasa dan Kiarapedes
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Data produksi tanaman buah-buahan di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat
dilihat pada Tabel 2.63 berikut ini :
Tabel 2.63
Produksi Tanaman Buah-Buahan
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)
2013 2014
1 2 3 4
1. Alpukat 2.357 6.663
2. Belimbing 2.082 2.913
3. Duku 1.706 1.210
4. Durian 10.871 28.426
5. Jambu Biji 10.710 21.492
6. Jambu Air 6.219 4.937
7. Jeruk Siam 2.088 1.899
8. Jeruk Besar 1.519 1.437
9. Mangga 16.263 34.974
10. Manggis 7.901 16.832
11. Nangka/ Cempedak 13.468 12.578
12. Nenas 1.818 3.050
13. Pepaya 10.453 14.035
14. Pisang 941.627 1.270.375
15. Rambutan 66.759 122.049
16. Salak 838 2.712
17. Sawo 4.188 4.726
18. Markisa 49 79
19. Sirsak 2.712 4.036
20. Sukun 2.300 3.151
21. Melinjo 12.923 15.967
22. Petai 32.081 45.069
23. Anggur 41 28
24. Jengkol 5.398 8.334
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi buah-buahan tahun 2015 mengalami
peningkatan dibandingkan produksi tahun 2014.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 80
Tanaman obat/biofarmaka terus dikembangkan di Kabupaten Purwakarta karena
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan cocok untuk dibudidayakan secara
komersial. Data produksi tanaman obat/biofarmaka Kabupaten Purwakarta tahun 2014-
2015, dapat dilihat pada Tabel 2.64 berikut ini :
Tabel 2.64
Produksi Tanaman Obat-obatan (Biofarmaka)
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)
2014 2015
1 2 3 4
1. Jahe 430.496 376.786
2. Laos/Lengkuas 227.616 138.537
3. Kencur 87.849 66.893
4. Kunyit 200.763 157.418
5. Lempuyang 11.714 13.217
6. Temulawak 16.404 8.299
7. Temuireng - 195
8. Kejibeling 1.819 3.511
9. Dlingo/Dringo 78 3.325
10. Kapulaga 498.869 653.192
11. Temukunci 13.407 12.207
12. Mengkudu/Pace 170.236 101.240
13. Sambiloto 1,5 785
14. Mahkota Dewa 147.558 101.128
15. Lidah Buaya 10.220 6.035
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi yang paling tinggi peningkatannya terdapat pada
komoditas kapulaga, sedangkan produksi yang paling banyak penurunannya terdapat pada
komoditas Laos/Lengkuas. Selain komoditas hortikultura tersebut di atas, Kabupaten
Purwakarta juga mengembangkan tanaman hias, meskipun pengelolaannya belum
dikembangkan secara khusus, hanya dikelola secara sampingan, akan tetapi dapat
meningkatkan penghasilan petani. Data produksi tanaman hias Kabupaten Purwakarta
tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.65 berikut ini:
Tabel 2.65
Produksi Tanaman Hias
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Komoditas Produksi (Tangkai)
2014 2015
1 2 3 4
1. Anggrek 2.475 1.940
2. Anthurium Bunga 1.396 589
3. Gerbera 271 243
4. Gladiol 14 -
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 81
No. Jenis Komoditas Produksi (Tangkai)
2014 2015
5. Heliconia 548 378
6. Mawar 2.073 1.150
7. Sedap Malam 255 99
8. Melati 1.175 1.012
9. Palem 790 745
10. Aglaonema 655 875
11. Adenium 696 1.443
12. Euphorbia 14 10
13. Ixora 610 22
14. Sansiviera 1.494 1.666
15. Anthurium Daun 273 581
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat produksi tanaman hias yang menunjukkan peningkatan yang
cukup tinggi terdapat pada komoditas Adenium, sedangkan yang paling banyak
penurunannya terdapat pada komoditas mawar. Data produksi daging berdasarkan jenis
ternak Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.66 berikut ini:
Tabel 2.66
Produksi Daging Berdasarkan Jenis Ternak
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Jenis Ternak Produksi (Kg)
2014 2015
1 2 3 4
1. Sapi Potong 890.102 933.273
2. Kerbau 16.463 18.521
3. Kambing 106.916 79.493
4. Domba 312.190 115.028
5. Ayam Buras 1.016.040 1.074.914
6. Ayam Ras Pedaging 14.145.147 15.984.014
7. Ayam Ras Petelur 21.121 21.476
8. Itik 194.080 203.784
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat produksi daging tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 untuk
jenis ternak sapi potong mengalami peningkatan sebesar 5,00%, kerbau sebesar 13,00%,
ayam buras sebesar 6,00%, ayam ras petelur sebesar 2%, ayam ras pedaging sebesar
13,00%, dan itik sebesar 5,00%, sedangkan untuk domba mengalami penurunan sebesar
63,15%, dan kambing sebesar 25,65%. Hal ini disebabkan permintaan masyarakat
terhadap daging domba dan kambing berkurang dikarenakan harga daging domba dan
kambing relatif tinggi dibandingkan dengan unggas. Untuk data produksi hasil ternak di
Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.67 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 82
Tabel 2.67
Produksi Hasil Ternak
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
No. Uraian Produksi
2014 2015
1 2 3 4
1. Telur Ayam Buras (Kg) 673.193 712.202
2. Telur Ayam Ras Petelur (Kg) 371.938 374.393
3. Telur Itik (Kg) 2.025.975 2.127.273
3. Susu Sapi (Liter) 38.104,56 10.117,50
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi hasil peternakan tahun 2015 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2014 untuk jenis telur ayam buras sebesar 5,79%, dan
telur ayam ras petelur sebesar 0,66%, serta telur itik sebesar 5,00%, sedangkan untuk
produksi susu sapi mengalami penurunan sebesar 73,45%. Hal ini disebabkan usaha
peternakan sapi perah di Kabupaten Purwakarta belum berkembang. Data populasi
ternak Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.68 berikut ini:
Tabel 2.68
Populasi Ternak di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
No. Jenis Ternak Populasi (Ekor)
2014 2015
1 2 3 4
1. Sapi Potong 11.465 11.591
2. Sapi Perah 18 18
3. Kerbau 10.772 11.331
4. Domba 1.623.715 2.193.502
5. Kambing 122.469 148.901
6. Kuda 111 116
7. Ayam Buras 1.161.292 1.223.813
8. Ayam Ras Petelur 40.732 30.000
9. Ayam Ras Pedaging 3.317.562 4.657.525
10. Itik 325.357 606.303
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat bahwa populasi ternak di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014, yaitu untuk ternak sapi potong sebesar
1,10%, kerbau sebesar 5,19%, domba sebesar 35,09%, kambing sebesar 21,58%, kuda
sebesar 4,50%, ayam buras sebesar 5,38%, ayam ras petelur sebesar 222,80%, ayam ras
pedaging sebesar 40,39%, dan itik sebesar 86,35%, sedangkan untuk sapi perah tidak
mengalami perubahan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 83
b. Kehutanan
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dalam melaksanakan Urusan
Kehutanan dilakukan oleh Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan. Kebijakan
bidang kehutanan di wilayah Kabupaten Purwakarta diarahkan untuk peningkatan fungsi
ekologi dan ekonomi sumberdaya hutan sebagai sistem penyangga kehidupan. Adapun
indikator keberhasilan pembangunan bidang kehutanan ini adalah terdapat lahan kritis
yang direhabilitasi seluas 899 ha dan tercapainya produksi hasil hutan (kayu) sebanyak
4.100 m3. Dalam rangka penanaman lahan kritis di wilayah Kabupaten Purwakarta, pada
Tahun 2014 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan telah melakukan rehabilitasi
lahan kritis sebanyak 1.119,14 ha dari luas lahan kritis yang ada sebanyak 6.041,19 ha.
Sehingga sisa lahan kritis yang belum direhabilitasi ada seluas 4.922,05 ha dan akan terus
dilakukan rehabilitasi pada tahun-tahun selanjutnya. Data produksi perkebunan rakyat
Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.69 berikut ini :
Tabel 2.69
Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
No. Jenis Komoditas Produksi (Ton)
2014 2015
1 2 3 4
1. Teh 5.585 5.598,64
2. Cengkeh 432 446,74
3. Karet 830 839,38
4. Kelapa 867 868,88
5. Kopi 174 178,42
6. Aren 118 117,99
7. Kapok 6 6,14
8. Kemiri 10 11,87
9. Pala 36 32,81
10. Lada 37 39,48
11. Panili 4 3,40 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi perkebunan rakyat tahun 2015 secara
keseluruhan mengalami peningkatannya dibandingkan produksi tahun 2014. Produksi
hasil hutan kayu merupakan produksi hasil hutan yang paling dominan di Kabupaten
Purwakarta. Data produksi hasil hutan kayu Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat
dilihat pada Tabel 2.70 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 84
Tabel 2.70
Produksi Hasil Hutan Kayu
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Asal / Jenis Kayu Volume (M3
)
1 2 3
I. Hutan Rakyat
1. Jati 1.863.594
2. Mahoni 64.830
3. Rimba Campuran 227.710
4. Albazia/Sangon 284.760
Jumlah I. 2.440.894
II. Hutan Negara
(Perum Perhutani KPH Purwakarta)
1. Jati 4.249.496
2. Mahoni 879.810
3. Accacia mangium 1.880.120
4. Rimba Campuran -
Jumlah II. 7.009.426
JUMLAH TOTAL 9.450.320 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
Selain produksi hasil hutan kayu juga dikembangkan komoditi produktif potensi hasil
hutan bukan kayu, antara lain jamur kayu, madu, dan sarang burung walet. Data komoditi
produktif potensi hasil hutan bukan kayu Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat dilihat
pada Tabel 2.71 berikut ini :
Tabel 2.71
Komoditi Produktif Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Komoditi Produksi
1 2 3
1. Jamur (Kg) 7.055
2. Madu (Liter) 13,30
3. Sarang Burung Walet (Kg) 35,75
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta
c. Energi dan Sumber Daya Mineral
Pembangunan bidang energi dan sumberdaya mineral adalah upaya yang ditujukan untuk
pengelolaan sumber dan pemanfaatan bahan dasar yang diperlukan untuk mendukung
proses pembangunan itu sendiri, yaitu energi, bahan tambang, dan air tanah. Selain itu,
pembangunan urusan ini mempunyai fungsi tambahan yang tidak kalah penting, yaitu
memitigasi bencana alam. Sebagaimana diketahui, bencana alam adalah fenomena yang
sulit dihindari namun dapat diminimalisir dampaknya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 85
Selaras dengan hal tersebut, fokus utama pembangunan bidang energi dan sumberdaya
mineral pada tahun 2015 adalah meningkatkan rasio elektrifikasi serta pengendalian
pemanfaatan bahan tambang dan air tanah. Sementara program-program yang
dilaksanakan adalah Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak
Lingkungan; Program Pengembangan, Pembinaan dan Pengendalian Bidang Energi dan
ketenagalistrikan; Program Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah; Program Pengentasan
Keluarga Rawan Energi; dan Program Penelitian dan Pengembangan Informasi Geologi
Tata Lingkungan. Data perkembangan pertambangan di Kabupaten Purwakarta Tahun
2015, dan data Kecukupan Energi di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 dapat dilihat
pada Tabel 2.72 dan Tabel 2.73 berikut ini :
Tabel 2.72
Data Pertambangan di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
No. Jenis Satuan Jumlah
1 2 3 4
1. Kerusakan Lingkungan Eks Lokasi
Tambang
Lokasi -
2. Penertiban Tambang Tidak Berijin Lokasi/ M2
9/109.000 M2
3. Total Area Penambangan Ha 653,68 Ha
4. Penambangan Liar/Tidak Berijin M2
109.000 M2
Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta
Tabel 2.73
Kecukupan Energi di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
No Jenis Jumlah (Kwh)
1 2 3
1. Sosial 10.930.908
2. Rumah Tangga 217.115.864
3. Bisnis 53.161.400
4. Industri 782.598.998
5. Pemerintah 9.679.266
6. Multiguna 10.543.632
Jumlah 1.084.030.068
Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta
Data pemanfaatan air tanah di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada
Tabel 2.74 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 86
Tabel 2.74
Data Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
No. Jenis Satuan Jumlah
1 2 3 4
1. Jumlah ijin SIPA (ABT) Ijin/Luas 98/161
2. Jumlah ijin SIPAM M2
5 Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta
Energi listrik adalah energi yang telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Hampir
seluruh aktivitas sosial ekonomi masyarakat menggunakan peralatan yang memanfaatkan
listrik sebagai sumber energinya. Dengan adanya listrik, aktivitas masyarakat tidak hanya
terbatas pada siang hari, namun bisa berlangsung hingga malam hari. Oleh karena itu,
ketersediaan energi listrik mempengaruhi produktivitas masyarakat. Kabupaten
Purwakarta adalah salah satu daerah pemasok listrik. Dalam lingkup kabupaten ini
terdapat PLTA Jatiluhur dan PLTA Cirata yang memasok listrik dalam sistem
interkoneksi jawa-bali. Namun demikian, tingkat elektrifikasi di daerah ini dapat
dikatakan belum optimal. Jumlah penduduk yang belum mendapatkan aliran listrik
masih sangat besar, dimana sebagian diantaranya termasuk dalam kategori miskin.
Kemiskinan membuat sebagian masyarakat tidak mampu memasang listrik. Selanjutnya
ketiadaan listrik menyebabkan produktivitas dan kemampuan mereka memperoleh
pendapatan terbatas. Lingkaran kemiskinan inilah yang coba diselesaikan oleh
pemerintah daerah yang sejak beberapa tahun terakhir memfokuskan pembangunan
energinya dalam bentuk pemasangan jaringan listrik ke rumah-rumah KK miskin. Data
Jumlah KK Miskin Penerima Bantuan Listrik Pedesaan di Kabupaten Purwakarta Tahun
2015 seperti pada Tabel 2.75 berikut ini :
Tabel 2.75
Jumlah KK Miskin Penerima Bantuan Listrik Pedesaan
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Jumlah Desa/Kelurahan Kk Miskin Yang
Belum Berlistrik
Realisasi Kk Miskin
Berlistrik
1 2 3 4
1. 192 4.356 11.252
Jumlah 4.356 11.252
Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta
Bencana alam adalah kejadian yang dapat berdampak negatif bagi keberlanjutan
pembangunan suatu daerah. Bencana alam menjadi penyebab rusaknya infrastruktur
seperti jalan, jembatan, irigasi, dan lain sebagainya. Selain itu, bencana alam dapat pula
menimbulkan hilangnya jiwa manusia. Untuk itu, kejadian bencana alam perlu diantisipasi
agar dapat kerugian materi dan jiwa yang dapat ditimbulkannya bisa diminimalisir.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 87
Salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi dalam lingkup wilayah Kabupaten
Purwakarta adalah longsor. Longsor merupakan peristiwa pergerakkan lapisan tanah dan
batuan yang ada di permukaan bumi. Tingkat kerawanan suatu kawasan terhadap kejadian
longsor sangat dipengaruhi karakteristik struktur geologinya yang khas.
d. Kelautan dan Perikanan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, pasal 1 ayat 2,
perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan. Pasal 2 mengemukakan bahwa penangkapan ikan adalah kegiatan untuk
memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau
cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkan. Pasal 6
menerangkan bahwa pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,
membersarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan
yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkan.
Pengelolaan perikanan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan
pembudidayan ikan kecil; meningkatkan penerimaan dan devisa negara; mendorong
perluasan dan kesempatan kerja; meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber
protein ikan; mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan; meningkatkan prodiktivitas,
mutu, nilai tambah, dan daya saing; meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk
industri pengolahan ikan; mencapai pemanfaatan sumber daya ikan, lahan
pembudidayaan ikan, dan lingkungan sumberdaya ikan secara optimal; dan menjamin
kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan tata ruang. Kewenangan
Pemerintah untuk Urusan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Purwakarta berada di
Dinas Peternakan dan Perikanan. Dalam rangka melaksanakan urusan Kelautan dan
Perikanan maka ditetapkan suatu kebijakan, kebijakan tersebut adalah menjaga stabilitas
ketahanan pangan dan meningkatnya produksi pangan hasil perikanan. Data produksi
perikanan Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.76 berikut
ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 88
Tabel 2.76
Produksi Perikanan di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2014-2015
No. Jenis Ikan Produksi (Ton)
2013 2014
1 2 3 4
1. Mas 37.336,18 38.147,02
2. Nila 34.472,39 35.782,91
3. Tawes 0,62 0,89
4. Gurame 6,10 7,50
5. Sepat Siam 4,40 6,43
6. Lele 303,29 320,62
7. Patin 11.239,79 11.321,94
8. Bawal 7.779,10 7.905,02
9. Lainnya 68,96 25,35
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat produksi perikanan di Kabupaten Purwakarta tahun 2015
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014, yaitu untuk jenis ikan mas sebesar
2,17%, ikan nila sebesar 3,80%, ikan tawes sebesar 43,55%, ikan gurame sebesar 22,95%,
ikan sepat siam sebesar 46,14%, ikan lele sebesar 5,71%, ikan patin sebesar 0,73%, ikan
bawal sebesar 16,16%.
e. Pariwisata
Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang mempunyai
keterkaitan dan efek multiplier yang signifikan di tingkat lokal. Tingkat kesejahteraan
masyarakat yang mendiami kawasan yang telah menjadi daerah tujuan wisata pada
umumnya relatif cukup baik. Sebagai daerah yang memiliki posisi geografis yang strategis
serta objek dan daya tarik wisata yang cukup beragam, wilayah Kabupaten Purwakarta
mempunyai potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata. Jumlah potensi objek dan daya
tarik wisata di wilayah Kabupaten Purwakarta tidak kurang 23 lokasi, baik berupa wisata
alam, minat khusus maupun budaya.
Kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2015
diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata.
Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta
dilaksanakan melalui kegiatan penghargaan aplikasi sapta pesona usaha jasa pariwisata,
pengembangan duta wisata, event pameran produk wisata, pemutahiran data pariwisata,
pengadaan sarana atraksi situ wanayasa, serta pementasan kreasi seni luar daerah.
Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta
dilaksanakan melalui kegiatan promosi kebudayaan daerah dan pariwisata, pengembangan
duta pariwisata, serta pemberdayaan kelompok penggerak pariwisata. Kabupaten
Purwakarta mempunyai berbagai potensi bidang pariwisata, antara lain: wisata alam, wisata
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 89
budaya dan wisata minat khusus, yang diperkaya dengan seni dan budaya pertunjukan,
antara lain tari buncis, calung, pencak silat, wayang golek, kasidah, jaipong dan degung.
Iklim pariwisata tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan
perekonomian secara umum, apabila tidak didukung dengan tersedianya fasilitas
akomodasi yang baik. Data perusahaan akomodasi/hotel menurut klasifikasi beserta
jumlah tamu yang menginap selama Tahun 2015, dapat dilihat pada tabel 2.75 dan tabel
2.76 berikut ini :
Tabel 2.75
Banyaknya Perusahaan Akomodasi/Hotel Menurut Klasifikasi
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Hotel Bintang 4 1
2. Hotel Bintang 3 1
3. Hotel Bintang 2 -
4. Hotel Melati 27
Jumlah 29
Sumber : Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta
Tabel 2.76
Banyaknya Tamu Hotel di Kabupaten Purwakarta
Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 2 3
1. Wisatawan Domestik 114.925
2. Wisatawan Mancanegara 7.430
Jumlah 122.235
Sumber : Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta
Selain daya tarik obyek wisata tersebut di atas, Kabupaten Purwakarta menjadi daya tarik
kunjungan wisatawan, dikarenakan terdapat berbagai macam wisata kuliner lokal, seperti
sate maranggi, kue jalabria, peuyeum, simping, gegetuk, keripik singkong, keripik pisang,
manisan pala, gula Cikeris dan lain-lain. Bahkan beberapa rumah makan khas
Purwakarta telah menjalin kerjasama dengan bentuk franchise dan hingga kini telah
tersebar di kota-kota lain, diantaranya adalah Rumah Makan Ibu Haji Cijantung, Rumah
Makan Ciganea, Rumah Makan Sambel Hejo, Rumah Makan Alam Sari, Rumah Makan
Anwar, dan lain-lain.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 90
Data rumah makan, restoran dan tempat hiburan di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-
2015, dapat dilihat pada tabel 2.77 berikut ini :
Tabel 2.77
Rumah Makan, Restoran dan Tempat Hiburan
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. URAIAN TAHUN
2014 2015
1 2 3 4
1. Rumah Makan 48 71
2. Restoran 25 31
3. Tempat Hiburan/Cafe 28 37
Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta
f. Perdagangan
Dalam bidang perdagangan, pasar merupakan salah satu tempat dimana pertukaran
terjadi, sehingga roda perekonomian meningkat. Pasar di Kabupaten Purwakarta
dikelompokan kedalam tiga jenis pasar, yaitu Pasar Modern (hypermarket, departemen
store, super market dan mini market), Pasar Tradisional (pasar milik pemerintah
kabupaten maupun yang dikelola oleh pihak swasta) dan Pasar Desa (pasar milik
pemerintah desa). Data jumlah pasar di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat
pada tabel 2.78 berikut ini :
Tabel 2.78
Jumlah Pasar di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. JENIS PASAR TAHUN 2013
1 2 3
1. Pasar Modern 5
2. Mini Market 100
3. Pasar Tradisional 5
4. Pasar Desa 12
JUMLAH 122
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta
Dalam bidang ekspor, jumlah perusahaan di Kabupaten Purwakarta tahun 2015 yang
melakukan ekspor sebanyak 56 perusahaan, negara tujuan ekspor sebanyak 114 negara,
serta jenis komoditas yang diekspor sebanyak 42 jenis. Data ekspor Kabupaten
Purwakarta tahun 2013-2014, dapat dilihat pada tabel 2.79 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 91
Tabel 2.79
Eksport Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. URAIAN TAHUN
2013 2014
1 2 3 4
1. Eksportir (perusahaan) 55 56
2. Nilai Ekspor (USD) 664.209.800 686.786.440,02
3. Negara Tujuan Ekspor (negara) 114 114
4. Jumlah Komoditas (jenis) 26 42
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel di atas terlihat ekspor Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2014, untuk perusahaan eksportir bertambah 1
perusahaan, nilai ekspor meningkat sebesar 22.576.640,02 USD atau 3,40%, jenis
komoditas yang dieksport bertambah 16 komoditas atau 61,54%, sedangkan negara tujuan
ekspornya sama yaitu 114 negara.
g. Perindustrian
Dalam Industri kecil dikelompokan dalam tiga jenis, yaitu : Industri Agro dan Hasil
Hutan (IAHH), Industri Kimia, Pulp dan Kertas (IKPK) serta Industri Logam, Mesin,
Elektronika dan Aneka (ILMEA). Banyaknya unit usaha tenaga kerja industri kecil
menurut kelompok di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada tabel 2.80
berikut ini :
Tabel 2.80
Banyaknya Unit Usaha Tenaga Kerja Industri Kecil
Menurut Kelompok di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
NO. JENIS INDUSTRI KECIL JUMLAH
1 2 3
I. IAHH
Unit Usaha (UU) 2.516
Tenaga Kerja (TK) 8.722
II. ILMEA
Unit Usaha (UU) 761
Tenaga Kerja (TK) 9.299
III. IKPK
Unit Usaha (UU) 631
Tenaga Kerja (TK) 3.213
Jumlah UU 3.908
Jumlah TK 21.234 Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah industri kecil di Kabupaten Purwakarta tahun
2015 sebanyak 3.908 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 21.234 orang.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 92
Salah satu ciri keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu daerah adalah dengan
banyaknya investor yang menginvestasikan modalnya di daerah tersebut, baik investor
dalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya investor yang menginvestasikan modalnya
akan berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja, sehingga diharapkan dapat
menampung banyak angkatan kerja sekaligus menekan angka pengangguran. Dengan
kata lain, semakin tinggi angka pengangguran yang ditekan, semakin tinggi pula tingkat
keberhasilan pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di suatu daerah. Data
investasi dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat
dilihat pada tabel 2.81 berikut ini :
Tabel 2.81
Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015
NO. JENIS FASILITAS
INDUSTRI BESAR
TAHUN
2014 2015
1 2 3 4
I. JUMLAH PERUSAHAAN
1. PMA 149 147
2. PMDN 38 50
Jumlah 170 197
II. REALISASI INVESTASI
1. PMA (Rp,00) 33.644.947.419.00
0
34.708.436.375.60
0
2. PMDN (Rp,00) 2.359.670.690.064 2.610.480.483.655
Jumlah 33.820.609.229.66
3
37.318.916.859.25
5
III. JUMLAH TENAGA
KERJA
1. PMA (Orang) 84.720 87.893
2. PMDN (Orang) 6.894 6.999
Jumlah 85.126 85.126 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta
Dari tabel tersebut terlihat jumlah perusahaan di Kabupaten Purwakarta secara
keseluruhan tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebanyak 27 (dua puluh tujuh)
perusahaan dibandingkan tahun 2014. Akan tetapi jumlah perusahaan PMA pada tahun
2015 mengalami penurunan, dikarenakan ada 2 Perusahaan Modal Asing (PMA) yang
keluar dari Purwakarta, yaitu PT. Kyokuyo Industrial Indonesia dan PT. Tachi-s
Indonesia. Untuk nilai investasi juga mengalami peningkatan sebesar
Rp3.498.307.629.592,00 atau 10,34%, begitu juga untuk penyerapan tenaga kerja juga
mengalami peningkatan sebanyak 9.766 orang atau sebesar 11,00%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 93
h. Ketransmigrasian
Capaian pembangunan di bidang ketransmigrasian yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi sampai
dengan tahun 2015 telah melaksanakan penjajagan dan kerjasama transmigrasi antar
daerah sebanyak 5 daerah atau lokasi transmigrasi, sedangkan jumlah Kepala Keluarga
yang telah diberangkatkan sampai dengan tahun 2015 sebanyak 42 KK dan 157 jiwa.
Adapun jumlah KK yang telah diberangkatkan pada tahun 2014 sebanyak 4 KK/6 orang
dengan lokasi transmigrasi ke Kabupaten Konawe Utara Silawesi Utara. Lokasi atau
tujuan para transmigran yang paling banyak adalah di pulau Kalimantan kemudian pulau
Sulawesi dan Sumatera, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.82
Capaian Perkembangan Jumlah Transmigran dan Lokasi Permukiman Transmigrasi
di Kabupaten Purwakarta Sampai dengan Tahun 2015
No. Tujuan Jumlah Transmigran
1 2 3
1. UPT Hyangbana Kabupaten Katingan Kalimantan
Tengah
20 KK/82 orang
2. UPT Sebruga Kabupaten Sambas. Kalimantan
Barat
5 KK/23 orang
3. UPT Buaya Cecer Mas SP. 10 Kabupaten Musi
Rawas. Sumatra Selatan
3 KK/10 orang
4. UPT Tumbang Jatuh SP. I Kabupaten Gunung
Mas, Provinsi Kalimantan Tengah
10 KK/36 orang
5. Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara 4 KK/6 orang
Jumlah 42 KK/157 orang
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta
Transmigrasi bukan hanya sekedar perpindahan penduduk dari satu wilayah kewilayah
yang lain dalam rangka pemerataan penduduk, melainkan harus dibarengi oleh
penyediaan sarana lahan dan pengetahuan atau pembekalan agar para transmigran dapat
mengembangkan usaha dan kreativitasnya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga
atau dirinya sendiri di tempat yang baru dengan berwirausaha secara mandiri dengan
berbekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat pembekalan di wilayah
asal. Kebijakan pemerintah kabupaten purwakarta dalam penyelenggaraan program
transmigrasi regional yang dilaksanakan oleh dinas tenaga kerja, sosial dan transmigrasi
yaitu melalui pelaksanaan kegiatan Penjajagan dan Kerjasama Transmigrasi Regional
Antar Daerah dan kegiatan Rekrutmen dan Pembekalan Calon Transmigrasi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 94
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah
Aspek Daya Saing Daerah di Kabupaten Purwakarta tidak terlepas dari kondisi internal
dan eksternal baik level internasional, nasional maupun regional. Dalam konteks sistem
perekonomian terbuka dimana Indonesia termasuk negara yang menganut dan aktif
dalam globalisasi, kinerja makro ekonomi nasional dan daerah cukup rentan dengan
gejolak eksternal. Secara umum kondisi ekonomi makro Kabupaten Purwakarta cukup
baik dengan ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Kondisi ekonomi makro di Kabupaten Purwakarta ini tidak terlepas dari pengaruh
kondisi ekonomi global dan nasional dimana pada tahun 2016 perekonomian dirasakan
semakin kondusif.
Kondisi perekonomian Kabupaten Purwakarta pada tahun 2017 diharapkan tetap dapat
tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal-hal yang perlu
diantisipasi dalam perencanaan pembangunan Tahun 2017 adalah efek peningkatan
inflasi sebagai dampak rencana kenaikan TDL dan BBM di Tahun 2017 akibat
konsekuensi pengurangan subsidi pemerintah dan asumsi adanya kenaikan Gaji Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Namun signifikan tidaknya efek dari gejolak eksternal tersebut
terhadap perekonomian di Kabupaten Purwakarta tergantung pada karakteristik ekonomi
di tingkat regional, nasional dan internasional serta kekuatan internal serta potensi
unggulan dan daya saing daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Purwakarta.
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka
pada persaingan dengan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, propinsi, nasional atau
internasional. Kondisi daya saing yang dimiliki oleh Kabupaten Purwakarta dapat
digambarkan sebagai berikut :
a) Kabupaten Purwakarta yang memiliki struktur wilayah yang menarik, wilayahnya
terdiri dari pegunungan, perbukitan disebelah selatan, tenggara dan barat, mendatar di
tengah dan utara. Di Purwakarta juga terdapat Danau Jatiluhur sebagai pembangkit
listrik besar pemasok Jawa Bali.
b) Di Purwakarta berkembang kegiatan-kegiatan industri bersama dengan perkembangan
di Kabupaten Bekasi dan Karawang. Pertimbangan umumnya adalah aksesibilitas ke
Jakarta sebagai pusat perdagangan dan outlet perdagangan nasional – internasional.
Perkembangan ini cenderung bersifat alami mengikuti aglomerasi kegiatan ekonomi.
Umumnya kegiatan ini terjadi di wilayah utara Purwakarta.
c) Kabupaten Purwakarta memiliki letak daerah yang sangat strategis, yang dilalui oleh
jalur nasional (Jakarta, Bandung dan Cirebon). Masih banyak wisata lain yang belum
dikembangkan secara optimal oleh pemerintah daerah. Di masa yang akan datang
potensi pariwisata di Kabupaten Purwakarta akan terus diarahkan pada wisata alam,
wisata belanja, wisata agro dan wisata budaya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 95
d) Kabupaten Purwakarta juga merupakan kabupaten yang mempunyai banyak lahan
pertanian dan perkebunan, yang juga sebagai pemasok barang kebutuhan utama di
Pasar Induk Bandung dan Jakarta. Kondisi tanah yang subur dan air yang melimpah
dapat di tanami banyak jenis pohon. Pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah ditingkat masyarakat pada hamparan wilayah tertentu, misalnya
persawahan, perkebunan dan lain sebagainya akan dapat meningkatkan skala
ekonomi.
e) Kedekatan dengan pusat-pusat permintaan (demand) seperti Jakarta dan Bandung
adalah keunggulan geografis Purwakarta. Sektor finansial yang berkembang pesat di
Purwakarta dapat menjadi pendukung peningkatan produktivitas ekonomi, namun
masalah penjaminan bagi usaha kecil juga penting menjadi perhatian.
f) Sebagai salah satu daerah tujuan investasi, Purwakarta memiliki potensi masuknya
berbagai investasi. Zona dan kawasan usaha perlu dipersiapkan dengan baik, termasuk
penyiapan kondisi kultural masyarakatnya. Momentum potensi investasi ini harus
lebih dimanfaatkan secara terencana, terarah, terpadu, berkelanjutan dan terkoneksi
dengan sektor pembangunan daerah lainnya.
2.1.5 Strategi dan Arah Kebijakan Pengurangan Kemiskinan (Pro Poor) di Kabupaten
Purwakarta
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta
Tahun 2013-2018 khususnya dalam rangka menanggulangi permasalahan kemiskinan di
Kabupaten Purwakarta, strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan ini telah
dijabarkan dalam Visi : ”PURWAKARTA BERKARAKTER” melalui Misi Pertama :
”MENGEMBANGKAN PEMBANGUNAN BERBASIS RELIGI DAN KEARIFAN
LOKAL, YANG BERORIENTASI PADA KEUNGGULAN PENDIDIKAN,
KESEHATAN, KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN PEMERATAAN EKONOMI
YANG BERKEADILAN BAGI SELURUH MASYARAKAT”, yang dirumuskan
melalui “SEMBILAN TANGGA CINTA PURWAKARTA ISTIMEWA” yaitu pada
point kesatu : “PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH MELALUI BANTUAN PEMBANGUNAN
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI, PEMBERIAN BANTUAN MODAL
PETERNAKAN/MODAL USAHA”.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dalam
penanggulangan kemiskinan ini diantaranya adalah melalui :
1) Koordinasi antar Sektor dan Tingkat Pemerintahan, khususnya Dalam Rangka
Mensinergikan Perencanaan dan Pengganggaran Program-Program Terkait Dalam
Menanggulangi Masalah Kemiskinan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 96
2) Penyempurnaan Desain Program-Program Penanggulangan Kemiskinan, seperti
Harmonisasi Program-Program Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Sistem
Jaminan Sosial Khusus Bagi Masyarakat Miskin, dan Pengembangan Akses Pelayanan
Dasar.
2.1.6 Strategi dan Arah Kebijakan Pengurangan Pengangguran (Pro Job) di Kabupaten
Purwakarta
Dalam rangka mengatasi permasalahan pengangguran di Kabupaten Purwakarta,
Pemerintah Daerah telah menetapkan strategi dan arah kebijakan seperti yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Purwakarta Tahun 2013-2018 yaitu dengan Strategi : ”MENINGKATKAN KUALITAS
TENAGA KERJA” dengan Arah Kebijakan : ”MENCIPTAKAN TENAGA KERJA
YANG TERAMPIL SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASAR dan FASILITASI
PENYELESAIAN MASALAH-MASALAH KETENAGAKERJAAN”.
Permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan saat ini adalah
masih pada terbatasnya kesempatan kerja. Kondisi ini disebabkan karena pertambahan
jumlah angkatan kerja baru tidak diiringi dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Untuk
mengatasi masalah meningkatnya jumlah angkatan kerja telah dilakukan beberapa upaya
untuk menstimulasi munculnya lapangan pekerjaan baru maupun penyiapan bagi pencari
kerja agar siap pakai, diantaranya pembinaan dan pengembangan produktivitas tenaga
kerja, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, pembinaan hubungan industrial
dan perlindungan tenaga kerja. Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang
kompeten dan produktif untuk mendukung penempatan pasar kerja global dan upaya
mengatasi pengangguran, kebijakan pengurangan pengangguran (Pro Job) di Kabupaten
Purwakarta diarahkan pada peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
peningkatan kesempatan kerja dan perlindungan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan.
2.1.7 Strategi dan Arah Kebijakan Berwawasan Lingkungan (Pro Environment) di Kabupaten
Purwakarta
Dalam mengimplementasikan pembangunan yang berwawasan lingkungan (pro
environment), Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah merumuskan strategi dan
arah kebijakan khususnya dalam Misi Kedua : ”PENGEMBANGAN STRUKTUR
WILAYAH DAN TATA RUANG YANG BERORIENTASI PADA KEUTUHAN
LINGKUNGAN BAIK HULU MAUPUN HILIR SERTA UNSUR TANAH, AIR
UDARA DAN MATAHARI” dengan Tujuan Misi : ”MEWUJUDKAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGEDEPANKAN
SINERGISASI ANTAR INSTANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK DALAM
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 97
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM” dan Sasaran Misi : ”MENINGKATNYA
KUALITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP”. Strateginya meliputi :
1) Melaksanakan Standarisasi Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup
2) Mengembangkan Sistem Pengawasan Kualitas Lingkungan Yang Partisipatif dan
Akuntabel
Dengan Arah Kebijakan :
1) Mewujudkan Layanan Laboratorium Lingkungan Hidup Yang Terakreditasi
2) Merasionalisasi Proses Perijinan Lingkungan Hidup
3) Memperluas Cakupan Pemantauan Lingkungan Melalui Peningkatan Sarana
Prasarana dan Partisipasi Publik
4) Melaksanakan Dukumen Lingkungan Hidup Daerah
5) Mengembangkan Sistem Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
2.1.8 Strategi dan Arah Kebijakan MDG`s di Kabupaten Purwakarta
Dalam rangka percepatan pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDG`s),
Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta senantiasa berpedoman kepada Inpres
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan Terkait Pencapaian
Tujuan Pembangunan Milenium (MDG`s). Pedoman MDGs sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tersebut, berisikan cara
pengorganisasian, langkah teknis dan sistematika penyusunan MDGs, serta dilengkapi
pula dengan matriks rencana aksinya. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan
petunjuk bagi pemerintah daerah dalam menyusun MDGs sehingga setiap daerah dapat
menyusun dokumen strategis yang menggambarkan upaya sinergis dalam pencapaian
target MDGs di pusat dan daerah.
Tujuan MDG`s ini terdiri atas 8 Point, yaitu :
1) Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan
2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua
3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4) Menurunkan Kematian Anak
5) Meningkatkan Kesehatan Ibu
6) Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (TB)
7) Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup
8) Mengembangkan Kemitraan Pembangunan di Tingkat Global
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-
2018, Pemerintah Daerah telah menjabarkan Visi dan Misi ke dalam “SEMBILAN
TANGGA CINTA PURWAKARTA ISTIMEWA”, dimana uraian isi dari prioritas
pembangunan tersebut sebagain besar sudah mengakomodir tujuan yang ada dalam
MDG`s.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 98
Oleh karena itu “SEMBILAN TANGGA CINTA PURWAKARTA ISTIMEWA” ini
telah menjadi rujukan dan orientasi penyusunan program dan kegiatan tiap urusan bagi
segenap stakeholder dalam rangka mewujudkan 8 sasaran MDGs tersebut sebagai salah
satu program prioritas dalam perumusan perencanaan pembangunan di Kabupaten
Purwakarta.
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
Pencapaian indikator kinerja pembangunan daerah sampai dengan tahun 2015 dapat
dilihat pada uraian berikut ini :
a. Perkembangan Misi Pertama
Misi Pertama : Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Yang Bernilai
Religiusitas, Berorientasi Pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial
dan Pemerataan Ekonomi Yang Berkeadilan Bagi Seluruh Masyarakat, ditunjukan
dengan 36 (tiga puluh enam) indikator kinerja sebagai berikut : Rata-Rata Lama Sekolah,
Angka Melek Huruf, Pembinaan Kepemudaan Tingkat Kabupaten,
Pembinaan/Kompetisi Olah Raga Tingkat Kabupaten, Jumlah Pengunjung Perpustakaan
Meningkat Per Tahun, Jumlah Anggota Perpustakaan Meningkat, Jumlah Perpustakaan /
Layanan Baca, Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu,
Peningkatan Produksi Pertanian, Peningkatan Produksi Perkebunan, Peningkatan
Produksi Peternakan, Peningkatan Produksi Perikanan, Kelompok Tani Yang
Melaksanakan Penerapan Teknologi Baru, Para Penyuluh Pertanian / Perkebunan
Lapangan, Peningkatan Volume Perdagangan Hasil Pertanian dan Perkebunan, Lahan
Kritis, Kelompok Tani Aktif Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat, Produksi Potensi Hasil
Hutan, Usaha Industri Kecil dan Menengah, Penyerapan Tenaga Kerja, Jumlah Investasi
Usaha Besar, Jumlah Investasi Usaha Kecil, Terselesaikannya Penerbitan Ijin Sesuai SOP
(Maksimal 14 Hari Kerja), Sarana dan Prasarana Perdagangan, Penyesaian Masalah
Sengketa Konsumen, Koperasi Aktif, Jumlah Koperasi, Kemitraan Antar Koperasi dan
UKM Dengan Lembaga Usaha Lain, Kemitraan Dengan Badan Usaha Melalui
Penyertaan Modal, Jumlah Kunjungan Wisata, Kelompok Seni Budaya Lokal, Kekayaan
Budaya dan Situs Sejarah, Kesempatan Kerja, dan Jumlah Transmigran.
Angka Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2015 mencapai
sebesar 7,67 tahun melebihi target yang ditetapkan sebesar 7,55 tahun. Indikator Angka
Melek Huruf belum mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 98% tetapi bila
dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 0,03%.
Jika dilihat dari besaran kegiatan, indikator Pembinaan Kepemudaan Tingkat Kabupaten
sudah melebihi target akhir RPJMD yaitu 28 pembinaan dari 23 pembinaan yang
ditargetkan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun
2015 Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 8 kegiatan
pembinaan kepemudaan dan 7 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 99
Tahun 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah menetapkan Program
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan guna pencapaian dan upaya
untuk mengembangkan budaya baca dikalangan pelajar dan masyarakat serta membina
lembaga-lembaga/unit-unit perpustakaan yang ada di sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan indikator kinerja dapat dipastikan sasaran meningkatnya capaian jumlah
pengunjung perpustakaan hanya mencapai sebesar 12,96% dari tahun lalu, namun masih
belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 15%.
Disisi lain, jumlah anggota perpustakaan mengalami kenaikan yang cukup yaitu sebesar
4,05% dibandingkan tahun lalu. Jumlah anggota perpustakaan ini merupakan jumlah
anggota perpustakaan yang terdata pada Perpustakaan Daerah. Meningkatnya jumlah
keanggotaan perpustakaan dibandingkan dengan jumlah keanggotaan perpustakaan tahun
lalu disebabkan bertambahnya koleksi buku perpustakaan daerah serta meningkatnya
mutu pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan daerah sehingga
menarik minat masyarakat untuk mendaftar keanggotaan perpustakaan guna menyalurkan
minat dan mendapatkan akses baca yang lebih mudah dan lengkap. Jumlah perpustakaan
atau layanan baca hingga tahun 2013 ini tercatat sebanyak 317 unit, yang terdiri dari 152
perpustakaan desa, 4 perpustakaan SD, 6 perpustakaan SMP, 3 perpustakaan
SMA/SMK, 8 perpustakaan perguruan tinggi, 26 perpustakaan pontren dan 20
perpustakaan masjid. Selain itu juga terdapat taman bacaan masyarakat sebanyak 3 unit, 1
perpustakaan LAPAS dan 93 perpustakaan keliling.
Pada tahun 2015 realisasi Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 67,76 point mengalami
peningkatan sebesar 0,12 point dibandingkan tahun 2012 sebesar 67,64 point. Angka
kematian ibu tahun 2013 sebesar 18 kasus mengalami penurunan sebanyak 3 kasus
dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak 21 kasus, dan menurunnya angka kematian bayi
sebesar 1,24 point melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 5 point. Kasus
kematian bayi, terjadi penurunan sebanyak 16 kasus jika dibandingkan dengan tahun
2012 yaitu sebanyak 44 kasus, menurunnya kasus kematian balita sebanyak 2 kasus dan
meningkatnya kasus neonatal sebanyak 2 kasus dibandingkan tahun 2013. Berdasarkan
keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, relatif meningkatnya kasus
kematian neonatal disebabkan beberapa faktor diantaranya disebabkan asfiksi 21 kasus
(22,11%), BBLR 48 kasus (50,53%), cacat bawaan 9 kasus (9,47%), sepsis 4 kasus (4,21%)
dan lainnya13 kasus (13,68%). Pada tahun yang sama, jumlah lahir hidup sebanyak 22.607
lahir hidup dengan jumlah kematian bayi sebanyak 28 kasus, dengan angka kematian bayi
1,24. Tahun 2015 produksi pertanian meningkat sebesar 0,37%. Hal ini belum dapat
melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2014 yakni sebesar 3,5%. Jika dibandingkan
kinerja tahun 2014, kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Peningkatan ini terjadi pada produksi padi, yang mengalami kenaikan sebesar 6,13% dari
sebesar 223.503 ton pada tahun 2014 menjadi 237.197 ton pada tahun 2015.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 100
Sedangkan produksi palawija mengalami penurunan sebesar 8,79% dari 140.685 ton di
tahun 2014 menjadi hanya 128.325 ton pada tahun 2015. Sementara perkembangan
produksi perkebunan menunjukkan peningkatan sebesar 0,71% dari 8.041 ton di tahun
2014 menjadi 8.098 ton di tahun 2015, apabila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan sebesar 0,5% maka perkembangan produksi perkebunan mampu melebihi
target yang sudah ditetapkan. Capaian ini disumbang oleh peningkatan produksi cengkeh,
kopi, pala dan kemiri.
Perkembangan sektor peternakan menunjukkan peningkatan produksi baik dari daging,
telur maupun susu. Produksi daging tahun ini mencapai 15.901.059 kg, meningkat
sebesar 25,83% bila dibanding dengan produksi daging tahun 2014 sebesar 12.636.973 kg.
Produksi telur pada tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar 12,76% dari
3.520.420 kg menjadi 3.071.106 kg. Produksi susu mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yaitu sebesar 56,00% dari 24.426 liter pada tahun 2014 menjadi 38.105 liter
pada tahun 2015. Peningkatan produksi peternakan dari tiga produksi peternakan yaitu
produksi daging, telur dan susu mencapai angka 24,76%.
Perkembangan produksi perikanan pada tahun 2015 masih belum mampu melebihi
target yang telah ditentukan. Bahkan pada tahun 2015, produksi perikanan mengalami
penurunan sebesar 19,29% dari 112.204,16 ton ikan di tahun 2014 menjadi 90.610,84 ton
pada tahun 2015. Penurunan ini disebabkan karena produksi ikan dari Keramba Jaring
Apung (KJA) menurun sebesar 20.786 ton begitu juga tangkapan ikan menurun sebesar
435,68 ton.
Penurunan produksi KJA, dikarenakan adanya peristiwa upwelling pada awal tahun 2015
yang menyebabkan kematian masal ikan, serta biaya produksi KJA yang terus meningkat
(harga pakan dan benih) menyebabkan hanya 21.000 petak KJA yang berproduksi dari
total 32.779 petak KJA yang ada. Penurunan hasil tangkapan ikan dikarenakan cuaca yang
kurang bersahabat, sehingga nelayan di Waduk Jatiluhur dan Cirata kesulitan untuk
melaut.
Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya diukur dengan
dua indikator yaitu jumlah kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru
dan jumlah penyuluh lapangan seperti terlihat pada tabel di atas. Berdasarkan data
tersebut, kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru di tahun 2015 yang
ditargetkan sebanyak 100 kelompok dapat direalisasikan melebihi target yang telah
ditentukan yakni sebanyak 377 kelompok tani yang terdiri dari 343 kelompok tani SL-
PTT Padi Non Hibrida dan 34 kelompok tani SL-PTT Padi Gogo dengan tingkat
capaian 377% termasuk dalam kategori baik. Begitupun untuk indikator jumlah penyuluh
pertanian dan perkebunan yang ditargetkan 40 orang mampu direalisasikan sebanyak 92
penyuluh dengan tingkat capaian di atas 100% terdiri dari 41 orang Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan, 39 orang Penyuluh Kehutanan lapangan dan 12 Orang
Penyuluh Perikanan/Peternakan Lapangan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 101
Bila dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah kelompok tani yang melaksanakan
penerapan teknologi baru ini mengalami penurunan sebanyak 105 kelompok tani,
dimana pada tahun 2014 terdapat sebanyak 280 kelompok tani SL-PTT Padi Non
Hibrida, 92 kelompok tani SL-PTT Padi Hibrida, 75 kelompok tani SL-PTT Padi Gogo
dan 35 kelompok tani SL-PTT Jagung Hibrida.
Indikator berkurangnya jumlah lahan kritis menjadi 1355 Ha belum mampu dicapai,
meski telah diupayakan melalui rehabilitasi lahan kritis seluas 940 Ha. Lahan Kritis di
Kabupaten Purwakarta mengalami peningkatan dari 4.969,5 Ha pada tahun 2013 menjadi
6.981 Ha pada tahun 2015. Hal ini berdasarkan hasil Review lahan kritis di wilayah DAS
Citarum-Ciliwung, salah satunya di Kabupaten Purwakarta yang dilakukan oleh
Kementerian Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-
Ciliwung pada tahun 2015.
Sementara untuk kelompok tani yang aktif dalam pengelolaan hutan rakyat mencapai
angka 89,39% yakni sebanyak 337 kelompok hutan rakyat aktif dari 377 kelompok tani
yang ada. Kelompok tani aktif di tahun 2015 ini mengalami peningkatan sebanyak 36
kelompok hutan rakyat aktif atau sekitar 11,96% bila dibandingkan dengan jumlah
kelompok hutan rakyat aktif di tahun 2014 yang mencapai angka 301 kelompok. Pada
tahun 2015 produksi potensi hasil hutan yang dikelola terdapat sebanyak 4 komoditi
diantaranya adalah hasil hutan kayu yaitu jati, mahoni, rimba campuran dan hasil hutan
non kayu seperti jamur.
Pada tahun 2015, capaian indikator jumlah usaha industri kecil dan menengah yang
ditargetkan sebesar 100 unit, mampu direalisasikan sebanyak 3.312 unit dengan tingkat
capaian sebesar 199% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan untuk indikator penyerapan
tenaga kerja yang ditargetkan sebanyak 15% mampu terealisasi sebesar 31,99% atau
sebanyak 8.957 orang dari total 12.370 pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga
Kerja, Sosial dan Transmigrasi.
Berdasarkan data ijin menanaman modal yang masuk kewilayah Kabupaten Purwakarta
melalui BPMPTSP, pada tahun 2014 terdapat 17 ijin investasi usaha besar dari target
sebanyak 2 unit investasi usaha besar. Sedangkan untuk perijinan usaha kecil (SIUP kecil)
terdapat penerbitan 965 ijin usaha kecil dari 100 target yang dicanangkan pada tahun
2013. Capaian untuk terselesaikannya penerbitan ijin sesuai SOP (Maksimal 14 Hari
Kerja) melebihi target yang telah ditentukan dengan realisasi sebesar 8.071 ijin.
Perkembangan jumlah investasi di tahun 2014 dari target 2 unit investasi usaha besar
mampu terealisasi sebesar 17 unit sehingga sampai dengan tahun 2014 terdapat 187
investasi yakni terdiri dari 143 investasi PMA dengan nilai investasi sebesar
Rp33.644.947.419.000,00 dan investasi PMDN sebanyak 38 unit dengan nilai investasi
sebesar Rp2.359.670.690.064,00. Pada tahun 2015 telah terjadi peningkatan nilai
investasi sebesar Rp2.184.008.879.401,00 atau sekitar 6,46% terdiri dari investasi PMA
meningkat sebesar Rp1.611.889.408.000,00 atau sekitar 5,03%. Sedangkan PMDN
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 102
meningkat sebesar Rp572.119.471.401,00 atau sekitar 32,01% dari nilai investasi tahun
sebelumnya. Berdasarkan ijin penanaman modal yang dikeluarkan oleh BPMPTSP
Kabupaten Purwakarta ada 6 ijin penanaman modal.
Sementara untuk investasi usaha kecil pada tahun ini tercapai sebanyak 965 unit, melebihi
target yang telah ditentukan sebanyak 100 unit. Investasi usaha kecil di tahun 2014 ini
meningkat cukup tajam dibandingkan dengan capaian dua tahun sebelumnya dan secara
kumulatif capaian hingga akhir tahun kelima ini sudah melebihi target kumulatifnya
sebesar 2.168 unit. Capaian untuk terselesaikannya penerbitan ijin sesuai SOP (Maksimal
14 Hari Kerja) dapat mencapai target yang telah ditentukan dengan realisasi sebesar 8.071
ijin. Selama kurun waktu lima tahun ini penerbitan ijin sesuai SOP menunjukkan
perkembangan yang terus meningkat.
Tersedianya sarana dan prasarana perdagangan di 17 lokasi dapat tercapai hingga 100%.
Sarana dan Prasarana Perdagangan tersebut terdiri dari 17 pasar tradisional dimana 10
lokasi milik desa, 6 lokasi milik Pemda dan 1 lokasi milik swasta dan 92 pasar modern
(mini market dan super market).
Penyelesaian masalah sengketa konsumen yang terjadi selama tahun 2015 adalah sebagai
berikut, dari semua kasus yang masuk (sebanyak 25 kasus) dapat ditangani seluruhnya
atau sebesar 100%, telah mampu mencapai target yang telah ditentukan. Apabila
dibandingkan dengan penyelesaian masalah sengketa konsumen pada tahun 2013,
penanganan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 30%, dimana pada tahun 2013 dari
10 kasus hanya 7 kasus (70%) yang mampu ditangani.
Koperasi aktif pada tahun 2015 sebanyak 52,64% dimana jumlah koperasi aktif sebanyak
438 unit dari 832 unit koperasi yang ada, atau mengalami peningkatan sebesar 6 unit
koperasi (0,73%). Jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Purwakarta di tahun 2015
ditargetkan sebanyak 850 koperasi, namun yang mampu diwujudkan sebanyak 832
koperasi. Terjalinnya kemitraan usaha antar pelaku usaha pada koperasi dan UKM
dengan lembaga lain pada tahun 2015 ini mampu direalisasikan sebanyak 140 unit, terdiri
dari 110 UMKM dan 30 koperasi yang bermitra dengan BUMN/BUMD/lembaga usaha
lain.
Indikator banyaknya badan usaha yang melakukan kemitraan melalui penyertaan modal
ditargetkan sebanyak 4 Badan Usaha pada tahun ini mampu direalisasikan sebanyak 8
Badan Usaha. Adapun badan usaha yang melakukan kemitraan dengan koperasi melalui
penyertaan modal pada tahun 2015 yaitu: Bank Jabar Banten, Bank Negara Indonesia,
Bank Kemakmuran Ekonomi, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Bank Tabungan
Negara, Bank Tabungan Negara Syariah dan Bank Saudara.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 103
Pada tahun 2015 ini jumlah kunjungan wisata mengalami peningkatan sebanyak 109.793
pengunjung baik dari nusantara maupun manca negara atau meningkat sebesar 24,99%
dari sebelumnya sebesar 584.113 orang pengunjung menjadi 785.741 pengunjung.
Dengan demikian, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 mampu melebihi target
yang telah ditentukan tahun 2014 yakni sebanyak 450.000 orang dan target akhir RPJMD
sebanyak 550.000 orang. Kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Purwakarta
diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata.
Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta ditekankan
pada tiga aspek, yaitu pembinaan, promosi, dan kerjasama.
Pentas budaya dan seni secara rutin ditampilkan pada saat kegiatan gempungan, hal ini
dimaksudkan sebagai sarana hiburan seni budaya untuk masyarakat desa, disamping itu
juga sebagai media komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya, serta
sebagai upaya mendekatkan pelayanan abdi negara kepada masyarakat. Adapun capaian
kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta tahun 2015, pada Dinas
Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, didukung oleh Program
Pengembangan Nilai Budaya dalam bentuk kegiatan Pagelaran wayang golek di radio
dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya pagelaran wayang golek di radio sebagai
media komunikasi budaya lokal; kegiatan Pasanggiri ibing penca di tingkat Jabar dengan
output kegiatan terselenggaranya pagelaran pasanggiri ibing penca tingkat Jawa Barat;
Sertifikasi lembaga kebudayaan di Kabupaten Purwakarta dengan output kegiatan yaitu
terlaksananya sosialisasi dan sertifikasi lembaga kebudayaan sebanyak 100 sertifikat.
Sedangkan untuk pelaksanaan
Program Pengelolaan Keragaman Budaya dilakukan dalam bentuk Kegiatan Festival
Asean dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya festival asean yang diikuti oleh 10
kab/kota, 10 provinsi dan 5 negara asean; Pengembangan kualitas prestasi seni unggulan
dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya 5 pagelaran seni unggulan yang terdiri dari
pasanggiri kawih sunda, pasanggiri tari jaipong, pasanggiri kolaborasi musik etnik,
pasanggiri tembang sunda, dan pasanggiri padalangan; Pengembangan kualitas kemasan
seni budaya dengan output kegiatan yaitu terciptanya kualitas kemasan seni budaya; Event
kegiatan diluar kabupaten budaya dengan output kegiatan yaitu terlaksananya
keikutsertaan kegiatan event seni budaya diluar kabupaten; Safari Budaya dengan output
kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan safari budaya sebanyak 15 pagelaran budaya di 15
kab./kota; Pengembangan Kapasitas Seni Pertunjukan dengan output kegiatan yaitu
terselenggaranya pagelaran pertunjukan seni unggulan, pertunjukan rakyat, kesenian
panggung nusantara dan pagelaran seni tatar sunda Cirebonan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 104
Meningkatnya investasi di Kabupaten Purwakarta membawa pengaruh positif bagi
meningkatnya jumlah kesempatan kerja masyarakatnya. Jumlah kesempatan kerja Tahun
2015 di kabupaten Purwakarta sebanyak 382.787 terjadi peningkatan sebesar 1,81% dari
tahun 2014 yang mana jumlah kesempatan kerja pada tahun tersebut sebanyak 375.994
orang. Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif untuk
mendukung penempatan pasar kerja global dan upaya mengatasi pengangguran, kebijakan
urusan Ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada; Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja; Peningkatan Kesempatan Kerja; Perlindungan
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
Melalui program dan kegiatan tersebut, hal-hal nyata yang telah dilakukan dalam upaya
peningkatan pembangunan bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta Tahun
2015 adalah dengan melaksanakan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja sebanyak
544 orang peserta pelatihan diantaranya pelatihan kejuruan mobil bensin sebanyak 48
orang, sepeda motor sebanyak 64 orang, perikanan sebanyak 64 orang, processing
sebanyak 64 orang, furniture sebanyak 16 orang, garment sebanyak 112 orang, dan mesin
listrik sebanyak 38 orang, mesin logam sebanyak 48 orang, elektronik sebanyak 16 orang,
las listrik sebanyak 64 orang, otomotif sebanyak 16 orang.
Pelaksanakan pelatihan keterampilan bagi wirausaha baru guna meningkatkan
keterampilan pengelolaan usaha dan motivasi dalam berwirausaha melalui Usaha
Ekonomi Produktif dengan peserta pelatihan sebanyak 40 orang; pelatihan bagi instruktur
LPK sebanyak 20 orang; selain itu rangka upaya peningkatan kesempatan kerja seluas-
luasnya yaitu melalui pelaksanaan kegiatan optimalisasi bursa tenaga kerja dalam negeri
dengan hasil tersedianya data lowongan kerja sebanyak 2500 lowongan kerja sedangkan
untuk Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan telah
dilaksanakan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan terhadap 252 perusahaan serta
pelaksanaan kegiatan operasional dewan pengupahan dan kegiatan penunjang
operasional kegiatan Tripartit Kabupaten Purwakarta sebanyak 4 (Empat) kali dalam
kurun tahun 2015 yaitu penyelesaian hubungan antara buruh dan pengusaha sebanyak 40
kasus perselisihan.
Dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah transmigran pada tahun 2014 hanya berkisar
sebanyak 36 orang atau 10 KK sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 125 orang atau 28
KK. Sedangkan lokasi atau tujuan para transmigran yang paling banyak adalah di pulau
Kalimantan. Dalam urusan capaian, kita tidak bisa terfokus hanya dengan melihat relatif
rendahnya capaian indikator kinerja Meningkatnya Minat Penduduk Yang Tidak
Mempunyai Pekerjaan dan Lahan Tinggal Untuk Menempati Daerah Sasaran
Transmigrasi, khususnya pada target 2015. Segenap upaya dan tindakan telah ditempuh
dalam usaha meningkatkan jumlah keluarga calon transmigran.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 105
Harus diakui, alokasi anggaran untuk program ini masih relatif kecil jika dbandingkan
program-program lainnya. Hal ini, tidak menandakan rendahnya perhatian pemerintah
daerah untuk urusan ini, melainkan skala prioritas program yang menyebabkan alokasi
tertarik ke program-program pada urusan lain yang lebih prioritas dan mempunya daya
ungkit yang cukup tinggi. Dalam rentang waktu 2013-2018, skala prioritas pembangunan,
lebih difokuskan pada urusan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan,
peningkatan kesejahteraan sosial dan pembangunan fisik prasarana khususnya jalan dan
jembatan.
b. Perkembangan Misi Kedua
Misi Kedua : Pengembangan Struktur Wilayah dan Tata Ruang Yang Berorientasi Pada
Keutuhan Lingkungan Baik Hulu Maupun Hilir Serta Unsur Tanah, Air Udara dan
Matahari, ditunjukan dengan 29 indikator kinerja sebagai berikut: Proporsi Jaringan Jalan
Dalam Kondisi Mantap, Proporsi Jembatan Dalam Kondisi Baik, Luas Sawah Beririgasi,
Daerah Genangan Air, Cakupan Layanan Air Minum Perkotaan, Cakupan Layanan Air
Minum Pedesaan, Rasio Permukiman Layak Huni, Penambahan Jumlah PJU Yang
Beroperasi, Rumah Tinggal Bersanitasi, Rasio Tempat Pemakaman Umum / Satuan
Penduduk, Waktu Kedatangan Rata-Rata ke Lokasi Kebakaran, Waktu Rata-Rata
Pemadaman, Lokasi Rawan Kemacetan, Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Roda 4 atau
Lebih Pada Ruas Jalan Arteri, Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Roda 4 atau Lebih Pada
Ruas Jalan Kolektor, Cakupan Layanan Angkutan Umum, Proporsi Angkutan Umum
Yang Laik Jalan, Fasilitas dan Prasarana LLAJ Yang Terpelihara dan Terminal / Dermaga
/ Shelter Dalam Kondisi Baik.
Dalam rangka mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pemerintah daerah telah
menargetkan 82% dari keseluruhan panjang ruas jalan dalam kondisi mantap dan 79%
dari keseluruhan jembatan dalam kondisi baik. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
jaringan jalan, pemerintah daerah dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah
melaksanakan peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Kegiatan pengelolaan
jalan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain berupa peningkatan jalan
sepanjang 50,87 Km dan pemeliharaan rutin sepanjang 224,06 Km. Hasilnya panjang
ruas jalan kabupaten dalam kondisi mantap mengalami peningkatan dari 543,896 Km
pada tahun 2014 menjadi 554,837 Km pada tahun 2015. Bila dibandingkan dengan tahun
2014, terdapat kenaikan panjang jalan mantap sebesar 10,941 Km atau sekitar 2,01%.
Dengan demikian proporsi jalan dalam kondisi mantap pada akhir tahun 2015 adalah
sebesar 76,53% dari keseluruhan panjang ruas jalan kabupaten. Meski tidak mencapai
target yang telah ditentukan, namun capaian kinerja pembangunan infrastruktur jalan
tahun ini mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 106
Pada aspek pengelolaan jembatan, pemerintah daerah pada tahun 2015 juga telah
melakukan perawatan sebanyak 1 unit. Pada akhir tahun 2015, terdapat sebanyak 120
jembatan dengan kondisi baik dan sedang dari 149 jembatan yang ada. Sehingga proporsi
jembatan yang terdata dalam kondisi baik sebesar 80,54% dari keseluruhan jembatan yang
ada. Oleh karena itu, tingkat pencapaian kinerja pembangunan jembatan yang dilakukan
pemerintah daerah pada tahun 2015 sudah mencapai target.
Pada tahun 2015, tercatat luas sawah beririgasi di Kabupaten Purwakarta 15.538 Ha.
Sistem irigasi yang ada di Kabupaten Purwakarta terdiri dari sistem irigasi teknis, semi
teknis dan pedesaan. Sistem irigasi teknis yang ada di Kabupaten Purwakarta secara
umum menjadi kewenangan provinsi (Luas 1000 s/d 3000 Ha) dan pengelolaanya selama
ini dilaksanakan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Sistem irigasi teknis dengan luas
keseluruhan 4.744 Ha terdiri dari tiga daerah irigasi, yaitu Solokangede, Wanayasa, dan
Cisomang. Untuk mempertahankan pelayanan jaringan irigasi, pada tahun 2013 melalui
program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan
lainnya telah dilaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan dan Saluran Irigasi di 13
(sebelas) Daerah Irigasi yaitu: Cikembang, Cipanasleuweung, Cisagu 3, Cisagu 4,
Citengah, Cicalibur, Cobogo, Nangerang, Nangewer, Cipedang, Leuwikawung,
Cilembang, Cibingbin.
Daerah Genangan Air pada Tahun 2015 sebanyak 27 titik terjadi penurunan sebanyak 2
titik dibandingkan Tahun 2014. Perbaikan konstruksi pada tahun 2015 dalam bentuk
kegiatan rehabilitasi saluran dan gorong-gorong yang rusak. Saluran drainase yang
direhabilitasi pada tahun 2014 tersebar di 5 titik lokasi dengan panjang keseluruhan 1.648
m. Sementara jumlah gorong-gorong yang melintasi jalan yang direhabilitasi sebanyak 20
unit. Selain perbaikan konstruksi, dalam rangka menghilangkan hambatan aliran air
dalam sistem drainase, pemerintah daerah pada tahun yang sama juga melaksanakan
pengerukan endapan lumpur di 2 ruas Jalan Kemuning dan Jalan Sudirman.
Secara umum pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di kawasan perkotaan
diarahkan kepada upaya-upaya perbaikan mutu dan perluasan daerah layanan air bersih
perpipaan yang dikelola PDAM. Selama tahun 2014 jumlah pelanggan PDAM bertambah
sebesar 831 KK, tetapi proporsi rumah tangga yang mendapatkan layanan PDAM
menurun sebesar 15,27% dari 57,22% pada tahun 2013 menjadi 41,95% pada tahun
2015. Hal ini terjadi karena pertambahan pelanggan tidak sebanding dengan pertambahan
penduduk. Pencapaian kinerja cakupan pelayanan air minum perkotaan melebihi target
tahunan sebesar 20% dan target RPJMD yang ditetapkan sebesar 32%.
Pengembangan air minum perdesaan diarahkan untuk mengentaskan desa-desa yang
termasuk dalam kategori rawan air bersih. Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam hal ini
meliputi pencarian sumber air dan penyaluran air hingga ke pusat-pusat komunitas.
Dalam hal ini, pemerintah daerah pada tahun 2015 telah melaksanakan pembangunan
sarana prasarana air bersih di 4 desa rawan air bersih di Kecamatan Jatiluhur, Sukasari,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 107
dan Sukatani. Dengan demikian, pemerintah daerah sampai dengan akhir 2015 telah
menyelesaikan 41 desa dari 77 desa rawan air bersih, atau sebesar 53,25%. Proporsi
penyelesaian desa rawan air bersih tersebut lebih besar dari target tahunan dan target
RJPMD yang ditetapkan sebesar 40,00%.
Untuk meningkatkan rasio permukiman layak huni, pemerintah daerah menggerakkan
program rereongan sabatang guna menggalang dana swadaya untuk memperbaiki
bangunan tempat tinggal tidak layak yang dihuni keluarga miskin. Dari pelaksanaan
program tersebut proporsi rumah layak huni tahun 2015 sebesar 89,67%. Selain
meningkatkan kualitas bangunan tempat tinggal, melalui program pembangunan
infrastruktur perdesaan diarahkan melengkapi rumah keluarga miskin dengan fasilitas
sanitasi yang memadai. Hasilnya pada tahun 2015 proporsi rumah yang telah dilengkapi
sanitasi yang memadai mencapai 57,76% dari jumlah rumah yang ada.
Untuk meningkatkan keamanan lingkungan dan kenyamanan lalu lintas kendaraan,
pemerintah daerah dari tahun ke tahun senantiasa mengupayakan penambahan
penerangan jalan umum (PJU). Dari data yang ada, pada tahun 2015 terdapat
penambahan pemasangan baru sebanyak 216 unit PJU kabel listrik, sehingga terjadi
peningkatan jumlah PJU dari 2.830 unit pada tahun 2012 menjadi 3.046 unit pada tahun
2015. Dengan demikian, pemerintah daerah telah melaksanakan pemasangan PJU baru
sekitar 7,63%.
Kejadian kebakaran di Kabupaten Purwakarta bersifat fluktuatif mengalami penurunan
dari 85 kejadian pada tahun 2015, menjadi 49 kejadian pada tahun 2014. Seluruh
kejadian pada tahun 2015 tersebut telah mendapat respon penanganan oleh unit damkar
pemerintah daerah. Kinerja pelayanan damkar berdasarkan kecepatan kedatangan unit
pemadam pada tempat kejadian sudah melebihi target yang ditetapkan, dimana target
yang ditetapkan adalah 30 menit, sementara realisasinya adalah 15 menit. Namun
demikian, kinerja pelayanan damkar berdasarkan lama waktu yang dibutuhkan untuk
menuntaskan pemadaman masih belum mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun
2015, damkar Kabupaten Purwakarta ditargetkan untuk dapat memadamkan api di
tempat kejadian paling lambat 20 menit. Kenyataannya selama tahun tersebut, waktu
pemadaman api rata-rata di kejadian adalah 60 menit. Lambatnya waktu pemadaman
tersebut diantaranya dipengaruhi beberapa hal, yaitu : keterbatasan sarana prasarana
pemadam kebakaran yang tersedia, jauhnya beberapa lokasi kejadian dari sumber air, dan
sulitnya akses menuju beberapa lokasi kejadian.
Untuk mengatasi persoalan ini, kedepan pemerintah daerah akan mengupayakan
peningkatan ketersediaan sarana prasarana damkar, pembangunan hidran atau
penampungan air pada lokasi-lokasi strategis, dan merintis penyediaan unit pemadam
kebakaran portable di unit lingkungan yang sulit di akses oleh kendaraan pemadam
kebakaran.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 108
Posisi geografis Kabupaten Purwakarta yang berada pada persimpangan segitiga emas
antara Jakarta-Bandung-Cirebon sangat mempengaruhi kepadatan lalu lintas terutama
pada ruas jalan arteri dan kolektor. Sebagai respon atas kondisi ini, pemerintah daerah
melaksanakan program peningkatan dan pengamanan lalu lintas dengan harapan dapat
membuat lokasi rawan kemacetan menjadi hanya 6 titik, kecepatan rata-rata kendaraan
roda 4/lebih minimal 50 Km/Jam pada ruas jalan arteri dan 40 Km/Jam pada ruas jalan
kolektor.
Dalam rangka mendukung terwujudnya program peningkatan dan pengamanan lalu lintas,
pada tahun 2015 pemerintah telah melaksanakan pemasangan rambu lalu lintas, marka
jalan, warning light, dan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas. Hasilnya lokasi rawan
kemacetan pada tahun 2015 yang berhasil diidentifikasi sebanyak 5 titik, sesuai dengan
target yang ditetapkan. Titik rawan kemacetan tersebut berhasil diturunkan dari
sebelumnya tahun 2014 sebanyak 6 titik. Kecepatan rata-rata kendaraan roda 4 atau lebih
pada ruas jalan arteri pada tahun 2014 sekitar 50 Km/Jam mencapai target yang
ditetapkan, dan juga pada ruas jalan kolektor telah mencapai target yang telah ditetapkan
yaitu sekitar 40 Km/Jam.
Berdasarkan kondisi tahun 2015, jumlah trayek angkutan yang melayani ruas-ruas jalan di
Kabupaten Purwakarta sebanyak 45 trayek, dengan demikian cakupan layanan trayek
yang ada saat ini baru mencapai 97,83% dari target yang ditetapkan sebanyak 46 trayek.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan sebanyak 1 trayek. Sementara itu
untuk menjaga keamanan penumpang, seluruh angkutan umum secara berkala diwajibkan
melakukan uji kir. Tahun 2015 jumlah angkutan yang wajib uji sebanyak 823 unit
sedangkan jumlah angkutan yang layak jalan sebanyak 741 unit, sehingga proporsi
angkutan umum layak jalan pada tahun 2015 sesuai target yang ditetapkan yaitu 90%.
Terminal yang terdapat di wilayah Kabupaten Purwakarta merupakan terminal tipe C,
yaitu Terminal Ciganea, Simpang/Gembong, Sawit, dan Wanayasa. Proporsi terminal
dalam kondisi baik sebesar 70% terjadi peningkatan sebesar 10% bila dibandingkan tahun
2013 sebesar 60%, karena adanya emplacement/pemeliharaan Terminal Ciganea.
Persentase Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW pada Tahun 2015 mencapai sebesar
100%, sementara target yang ditetapkan hanya sebesar 95%. Seluruh kegiatan investasi
yang memanfaatkan ruang pada tahun 2015 telah sesuai dengan Perda No. 11 Tahun
2012 tentang RTRW Kabupaten.
Luas tambang rakyat tidak berijin di wilayah Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun
2015 diperkirakan tidak kurang dari 13,9 Ha. Penertiban tambang rakyat dilakukan
pemerintah daerah secara bertahap, berkesinambungan, dan mengedepankan pendekatan
persuasif. Cara ini ditempuh untuk menghindari terjadinya benturan keras dengan para
pemilik dan pekerja tambang ilegal. Pendekatan yang ditempuh pemerintah daerah dapat
dikatakan cukup efektif.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 109
Sampai dengan saat ini pemerintah daerah mampu menertibkan 16 lokasi tambang rakyat
tidak berizin, dengan luas keseluruh lebih kurang lebih 8 Ha. Kondisi diatas
menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan pertambangan sesuai dengan target yang
ditetapkan pada tahun 2015, yaitu sebanyak 16 lokasi. Bahkan secara kumulatif kinerja
pengelolaan sektor pertambangan melebihi target, yaitu 121 lokasi dari 100 lokasi yang
ditetapkan dalam RPJMD.
Pada tahun 2015 pemerintah daerah telah melaksanakan penyambungan listrik kepada
8.401 rumah keluarga miskin. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan target tahun
2015 yang hanya sebesar 6.961 rumah keluarga miskin. Namun demikian, secara
kumulatif kinerja pemasangan sambungan listrik masih dibawah dari target RPJMD,
dimana hingga tahun 2015 baru 29.945 dari 32.000 rumah keluarga miskin yang
mendapatkan bantuan pemasangan sambungan listrik. Hal ini disebabkan oleh adanya
pendataan ulang rumah keluarga miskin yang belum berlistrik pada tahun 2014, sehingga
pada tahun tersebut pemerintah daerah menurunkan volume kegiatan bantuan
pemasangan listrik keluarga miskin, sementara itu Pemanfaatan Air Bawah Tanah pada
Tahun 2015 telah mencapai sebesar 54% sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Produksi sampah di Kabupaten Purwakarta diperkirakan sebesar 2.440 m3/hari, dimana
385 m3/hari diantaranya dihasilkan masyarakat perkotaan. Pola penanganan sampah di
Kabupaten Purwakarta terdiri dari 2 bagian, yaitu yang dilakukan secara mandiri oleh
masyarakat kelurahan dan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Kapasitas
angkut sampah dari sumber ke TPPAS oleh masyarakat sebesar 132 m3/hari, sedangkan
oleh DKP sebesar 500 m3/hari. Dengan demikian, kapasitas penanganan sampah yang
diupayakan pemerintah daerah sudah melebihi target yang ditetapkan. Hal ini tidak
terlepas dari upaya pemerintah daerah dalam mengupayakan penyediaan sarana
prasarana perangkutan sampah. Pemeliharaan kelestarian mata air dilaksanakan secara
bertahap dan berkelanjutan baik dengan cara menanam vegetasi disekitar mata air
maupun dengan membangun bangunan pengaman mata air. Sampai dengan tahun 2014,
pemerintah daerah telah memelihara lingkungan sekitar tidak kurang dari 120 mata air.
Upaya tersebut dilanjutkan pada tahun 2015 dengan mengamankan 27 lagi mata air.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan mata air yang dipelihara oleh pemerintah daerah
sampai akhir tahun 2015 sebanyak 147. Dengan hasil seperti ini, maka kinerja pemerintah
daerah dalam memelihara mata air telah melebihi baik target tahunan maupun target
akhir RPJMD.
Ruang terbuka hijau berupa taman dalam perspektif lingkungan mempunyai peran
strategis dalam menyediakan udara bersih, menjaga ketersediaan air tanah, dan mencegah
timbulnya genangan (banjir). Selain itu, taman dapat menjadi wahana interaksi dan
rekreasi masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Dengan
demikian, ruang terbuka hijau berupa taman merupakan unsur penting dalam
mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 110
Secara umum pemeliharaan taman dalam bentuk penyiraman dan pemeliharaan vegetasi
dilakukan di seluruh taman yang ada. Untuk mendukung hal ini bahkan pada tahun 2015
pemerintah daerah mengadakan beberapa sarana pendukung, seperti mobil penyiram
tanaman, alat pemotong rumput, dan lain sebagainya.
Sementara pemeliharaan dalam pengertian peningkatan kualitas taman, pemerintah
daerah pada tahun 2014 telah melaksanakan kegiatan penataan di 7 dari 17 lokasi taman
yang ada, yaitu taman jalan layang smp 5, taman jalan raya ciganea, taman batas
kabupaten, taman simpang tiga siliwangi, taman jalan A. Yani, taman jalan pahlawan, dan
taman depan Gedung DKP. Dengan demikian, kinerja pengelolaan RTH pada tahun
2014 mencapai sebesar 41%. Pencapaian kinerja tersebut jauh melebihi target tahunan
dan target RPJMD, yaitu sebesar 20%.
c. Perkembangan Misi Ketiga
Misi Ketiga : Mengembangkan Struktur Pemerintahan Yang Berorientasi Kepuasan
Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan Yang Berorientasi Kemakmuran Rakyat, ditunjukan
dengan 17 indikator kinerja sebagai berikut : Dokumen Perencanaan dan Kajian Bahan
Perencanaan, Cakupan Pelayanan, UMKM Perempuan, Jumlah Kelompok Binaan LPM,
Jumlah Kelompok Binaan PKK, Jumlah Tenaga Kerja Dibawah 15 Tahun, Laju
Pertumbuhan Penduduk, Akseptor KB, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial,
Dokumen/Arsip Yang Dapat Diselamatkan Bertambah, Jaringan IT Yang Terbangun
dan Terhubung, Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat dan PKK, Angka Kriminalitas Yang Tertangani, Proporsi Anggaran Yang
Terserap Dalam Tahun Anggaran, Jumlah Perda dan Perbup Yang Ditetapkan, Standar
Pelayanan Minimal (SPM OPD) dan Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam
Pemilu.
Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, pada tahun 2015 telah
dihasilkan 40 produk dokumen perencanaan dan kajian perencanaan. Banyaknya jumlah
dokumen perencanaan dan kajian bahan perencanaan disebabkan transformasi
pembangunan yang begitu cepat terhadap kondisi kekinian di Kabupaten Purwakarta.
Tingkat pencapaian sasaran meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan mampu
mencapai target yang telah ditetapkan.
Cakupan Pelayanan pada Tahun 2015 sebanyak 192 desa/kelurahan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Capaian pelayanan administrasi kependudukan hingga akhir
Desember 2015 telah diterbitkan sebanyak 73.097 KK, 72.144 KTP, 29.887 Akta
Kelahiran, 1.246 Akta Kematian, dan 4 Akta Perceraian. Kegiatan ini turut memberikan
kontribusi yang cukup signifikan dalam peningkatan capaian jumlah penduduk yang
terlayani administrasi kependudukannya di Kabupaten Purwakarta.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 111
Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak
Kabupaten Purwakarta capaian kinerja pada tahun 2015 yaitu : terdapat 62 kelompok
PIK/PIR dari 43 kelompok PIK/PIR yang ditargetkan atau 144% dari target yang telah
ditetapkan; 60 orang jumlah remaja yang dibina terhadap penanggulangan narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS dari 40 orang yang ditargetkan atau 150% dari target yang telah
ditetapkan; 90 kelompok bina keluarga balita (BKB) dari 90 kelompok yang ditargetkan
atau 100% dari target yang telah ditetapkan; 192 jumlah kader tenaga pendamping
kelompok bina keluarga dari 192 kader yang ditargetkan atau 100% dari target yang
ditetapkan; pembinaan 16 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari 39 Bumdes yang
ditargetkan atau 41,03% dari target yang ditetapkan, 3162 UMKM Perempuan dari 2.890
UMKM Perempuan data 1 tahun sebelumnya, 192 kelompok Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) dan 17.120 kelompok binaan PKK menurun dari 19.711 kelompok
binaan PKK pada tahun 2102 yang tersebar di 17 kecamatan. Besaran data tersebut dari
tahun ke tahun di atas dapat dikatakan tidak mengalami perubahan terkecuali kelompok
binaan PKK yang mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan banyaknya
kader PKK binaan yang berkerja menjadi TKW di luar negeri sehingga perlu upaya
rekrutment kader baru hampir setiap tahunnya. Laju Pertumbuhan Penduduk pada
Tahun 2014 mencapai 1,94% belum sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 1,51%.
Akseptor KB pada Tahun 2013 sebesar 159.794 orang melebihi target yang ditetapkan
sebesar 35.033 orang.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta,
dalam kurun waktu tahun 2015 tercatat terjadi penurunan yang cukup signifikan jumlah
penyandang masalah sosial di Kabupaten Purwakarta mencapai angka 13.234 persatuan
indikator jika dibandingkan dengan data tahun 2014 yaitu sebesar 43.978 persatuan
indikator. Pada tahun 2015 dilaksanakan penyelamatan Dokumen/Arsip OPD sebanyak
650 box, sehingga capaian arsip yang dapat diselamatkan tahun 2013 bertambah 87,60%
dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah arsip terdaftar di Kantor Arsip Daerah
Kabupaten Purwakarta pada tahun 2015 sebanyak 9.087 box files, bertambah sebesar 960
box file atau sekitar 11,81% dari sebelumnya sebanyak 8.127 box di tahun 2014.
Dalam kurun waktu 2014-2015. dalam rangka meningkatkan sistem informasi
pembangunan daerah telah terhubung dan terbangun jaringan IT yang tersebar di 183
desa. 9 kelurahan dan 43 OPD. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa seluruh OPD
lingkup Pemerintah Daerah telah memiliki jaringan IT terpasang (on line). Pemberdayaan
masyarakat desa dapat dilakukan melalui pembinaan lembaga pemberdayaan masyarakat
desa (LPM) dan PKK. Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan
Perlindungan Ibu dan Anak, pada tahun 2015 terdapat 192 kelompok Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan terdapat sebanyak 16.187 kelompok binaan PKK
yang tersebar di 192 desa/kelurahan. Kelompok binaan PKK tersebut terdiri dari 11.138
kelompok PKK-Dasawisma (68,81%), 3.488 kelompok PKK-RT (21,55%). 1.114
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 112
kelompok PKK-RW (6,88%), 447 kelompok PKK-Dusun/Lingkungan (2,76%). Capaian
pembinaan kelompok PKK tahun ini mengalami penurunan sebesar 13,27% dari tahun
sebelumnya yang telah berhasil melakukan pembinaan sebanyak 18.664 kelompok PKK.
Penurunan ini terutama disebabkan tidak aktifnya kader PKK-Dasawisma sebanyak 2.466
orang.
Penegakan hukum yang telah dilaksanakan oleh Kantor Satpol PP berupa penegakkan
Perda dan Perbup Kabupaten Purwakarta. Capaian kinerja keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat berdasarkan indikator tersebut mengalami peningkatan kinerja jika
dibandingkan dengan tahun 2014 kemarin hal ini dapat dilihat dari indeks kriminalitas
yang tertangani tercatat sepanjang tahun 2015 ini ada sebanyak 2 pelanggaran
Perda/Perbup atau sekitar 1,62% dari total Perda/perbup yang berjumlah 123 buah.
Pelanggaran Perda/Perbup yang telah ditertibkan diantaranya pelanggaran Perda tentang
penyelenggaraan ketertiban, kebersihan dan keindahan sebanyak 177 PKL. 71
gelandangan dan Perda tentang larangan pelacuran dan minuman keras sebanyak 123
orang PSK. Terselenggaranya keamanan lingkungan juga didukung dengan adanya
anggota satlinmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Jumlah anggota satlinmas nominatif
yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta yaitu sebanyak 2.880 anggota,
terdiri dari 2.479 orang anggota satlinmas dan 401 anggota satlinmas K3.
Capaian realisasi anggaran pada tahun 2015 khususnya total belanja daerah terealisasi
sebesar 88,27% dari nilai belanja yang ditargetkan sebesar Rp1.562.055.497.326,00.
dimana untuk belanja tidak langsung mampu direalisasikan sebesar 94,54% dan belanja
langsung sebesar 78,82%. Bila dibandingkan dengan Tahun 2014 serapan anggaran
belanja langsung menurun sebesar 7,80% hal ini disebabkan karena : 1). Adanya beberapa
kegiatan fisik yang tidak dapat dilaksanakan terkait dengan pembebasan lahan karena
ketidaksesuaian harga; 2). Adanya beberapa kegiatan yang mengalami perubahan
pemanfaatan yang berdampak terhadap ketidaksesuaian dengan Dokumen Pelaksanaan
Kegiatan (DPA), sehingga tidak dapat direalisasikan; 3). Adanya beberapa kegiatan yang
substansinya sebagai pelengkap, namun tidak mengurangi tingkat manfaat sehingga alokasi
anggarannya diefisienkan; 4). Adanya beberapa kegiatan yang diluncurkan ke tahun
berikutnya berkenaan dengan satuan harga yang ada di dalam DPA sudah tidak sesuai
dengan harga yang ada di pasaran; 5). Adanya beberapa kegiatan bantuan provinsi yang
diserap hanya kegiatan yang berdasarkan kontrak bukan berdasarkan DPA, sehingga
sisanya tidak direalisasikan oleh Provinsi; dan 6). Adanya bantuan provinsi yang
dialokasikan di perubahan anggaran tidak dapat direalisasikan.
Jumlah Perda dan Perbup Yang Ditetapkan pada Tahun 2015 sebanyak 123 melebihi
target yang ditetapkan sebanyak 70 dokumen. Standar Pelayanan Minimal (SPM OPD)
pada Tahun 2014 mencapai sebesar 46,15% melebihi target yang ditetapkan sebesar 30%.
Tahun 2014 tercatat sudah 12 OPD yang sudah memiliki standar pelayanan minimal dari
26 OPD yang ada. dan mengalami penambahan sebanyak 1 SPM (standar pelayanan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 113
minimal) di bidang pemerintahan Dalam Negeri pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu dapat terlihat dari jumlah yang
menggunakan hak pilih sebanyak 247.773 orang berbanding dengan jumlah hak pilih
sebanyak 195.783 orang dalam Pilkades 2013 lalu atau 79,01% telah berpartisipasi dalam
pemilihan Kepala Desa.
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah
Dari hasil evaluasi terhadap kinerja pembangunan, masih ditemukan berbagai
permasalahan yang menjadi hambatan dalam mewujudkan target yang direncanakan.
Oleh karena itu rumusan permasalahan pembangunan di Kabupaten Purwakarta tahun
2017 adalah sebagai berikut :
1) Belum Sempurnanya Aksesibilitas antar Kawasan, Kapasitas Jalan dan Jembatan;
2) Belum Optimalnya Daya Tampung Sekolah Khususnya Sekolah Negeri untuk
Menampung Lulusan Jenjang Sebelumnya;
3) Belum Optimalnya Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan;
4) Masih Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Dunia Kerja;
5) Belum Optimalnya Pemenuhan Sumber Daya Kesehatan Dalam Mendukung
Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Merata Bagi seluruh Penduduk Kabupaten
Purwakarta;
6) Masih Rendahnya Kesadaran Masyarakat Dalam Menerapkan Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), Sehingga Perlu Ditingkatkannya Pengawasan Kecukupan Gizi dan
Keamanan Bahan Pangan di Masyarakat;
7) Masih Rendahnya Kemampuan dan Keterampilan Keluarga Miskin;
8) Belum Optimalnya Pemberdayaan Keluarga Miskin;
9) Masih Rendahnya Aksesibilitas Keluarga Miskin Dalam Usaha Skala Mikro;
10) Keterbatasan Sistem Jaringan Kerjasama Usaha dan Pemasaran Pelaku Usaha Skala
Mikro dan Kecil;
11) Belum Optimalnya Pengelolaan Lembaga dan Usaha Koperasi;
12) Masih Terbatasnya Pemahaman Masyarakat tentang Konsep dan Manfaat Koperasi;
dan
13) Rendahnya Kualitas kualitas Calon Tenaga Kerja yang Disebabkan Belum Selarasnya
Dunia Pendidikan Dengan Dunia Usaha, Serta Rendahnya Minat Pencari Kerja untuk
Menciptakan Lapangan Kerja Baru.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017
II - 114
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2015
II - 108