draft bab ii - purwakarta

115
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017 II - 1 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari Wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di antara 107 o 30’-107 o 40’ Bujur Timur dan 6 o 25’-6 o 45’ Lintang Selatan. Secara administratif Kabupaten Purwakarta mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur; Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor. Luas wilayah Kabupaten Purwakarta 97.172 hektar (971,72 km 2 ) atau 2,81 persen dari luas Wilayah Propinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 17 kecamatan, 183 desa, 9 kelurahan, 475 dusun, 1.084 Rukun Warga (RW), dan 3.455 Rukun Tetangga (RT). Jarak antar kecamatan bervariasi, dimana jarak terdekat sepanjang 4 km yaitu antara Kecamatan Sukatani dengan Kecamatan Plered, sedangkan jarak terjauh adalah 60 km yaitu antara Kecamatan Bojong dengan Kecamatan Sukasari. 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi Ditinjau dari aspek geografis, letak Kabupaten Purwakarta dapat dibagi atas beberapa wilayah, yaitu Bagian Utara, Bagian Barat, Bagian Selatan dan Bagian Timur. Wilayah Bagian Utara mencakup Kecamatan Campaka, Kecamatan Bungursari, Kecamatan Cibatu, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Babakancikao, Kecamatan Pasawahan, Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Kiarapedes dimana sebagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian antara 25-500 m di atas permukaan laut (dpl). Wilayah Bagian Barat meliputi Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Sukasari dimana sebagian wilayahnya merupakan permukaan air Danau Ir. H. Juanda yang mempunyai ketinggian 107 m dpl, sedangkan tanah daratan di sekitarnya berada pada ketinggian sekitar 400 m dpl. Wilayah Bagian Selatan dan Timur, wilayahnya meliputi Kecamatan Plered, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Sukatani, Kecamatan Darangdan dan Kecamatan Bojong, dengan ketinggian lebih dari 200 m dpl.

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari Wilayah Provinsi Jawa Barat yang

terletak di antara 107o

30’-107o

40’ Bujur Timur dan 6o

25’-6o

45’ Lintang Selatan. Secara

administratif Kabupaten Purwakarta mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung

Barat;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten

Cianjur;

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan

Kabupaten Bogor.

Luas wilayah Kabupaten Purwakarta 97.172 hektar (971,72 km2

) atau 2,81 persen dari

luas Wilayah Propinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 17 kecamatan, 183 desa, 9 kelurahan,

475 dusun, 1.084 Rukun Warga (RW), dan 3.455 Rukun Tetangga (RT). Jarak antar

kecamatan bervariasi, dimana jarak terdekat sepanjang 4 km yaitu antara Kecamatan

Sukatani dengan Kecamatan Plered, sedangkan jarak terjauh adalah 60 km yaitu antara

Kecamatan Bojong dengan Kecamatan Sukasari.

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

Ditinjau dari aspek geografis, letak Kabupaten Purwakarta dapat dibagi atas beberapa

wilayah, yaitu Bagian Utara, Bagian Barat, Bagian Selatan dan Bagian Timur. Wilayah

Bagian Utara mencakup Kecamatan Campaka, Kecamatan Bungursari, Kecamatan

Cibatu, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Babakancikao, Kecamatan Pasawahan,

Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Kiarapedes dimana

sebagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian antara 25-500 m di atas permukaan

laut (dpl).

Wilayah Bagian Barat meliputi Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Sukasari dimana

sebagian wilayahnya merupakan permukaan air Danau Ir. H. Juanda yang mempunyai

ketinggian 107 m dpl, sedangkan tanah daratan di sekitarnya berada pada ketinggian

sekitar 400 m dpl. Wilayah Bagian Selatan dan Timur, wilayahnya meliputi Kecamatan

Plered, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Sukatani, Kecamatan

Darangdan dan Kecamatan Bojong, dengan ketinggian lebih dari 200 m dpl.

Page 2: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 2

Dilihat dari Aspek Topografi, Kabupaten Purwakarta dapat dikelompokkan ke dalam tiga

wilayah, yaitu :

Wilayah Pegunungan, yang terletak di tenggara Kabupaten Purwakarta, dengan

ketinggian 1.100-2.036 m dpl, dan meliputi 29,73% dari total luas wilayah.

Wilayah Perbukitan, yang terletak di barat laut Kabupaten Purwakarta dengan

ketinggian 500-1.100 m dpl, dan meliputi 33,80% dari total luas wilayah.

Wilayah Dataran, yang terletak di utara Kabupaten Purwakarta dengan ketinggian 35-

499 m dpl, dan meliputi 36,47% dari total luas wilayah.

Berikut adalah Gambar Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta yang dapat dilihat pada

Gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1

Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta.

Page 3: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 3

Luas Wilayah dan jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun

2015 dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1

Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan

Menurut Kecamatan di Kabupaten Purwakarta

KECAMATAN LUAS WILAYAH JUMLAH DESA/

KELURAHAN KM2

%

1. Jatiluhur 60,11 6,19 10

2. Sukasari 92,01 9,47 5

3. Maniis 71,64 7,37 8

4. Tegalwaru 73,23 7,54 13

5. Plered 31,48 3,24 16

6. Sukatani 95,43 9,82 14

7. Darangdan 67,39 6,94 15

8. Bojong 68,69 7,07 14

9. Wanayasa 56,55 5,82 15

10. Kiarapedes 52,16 5,37 10

11. Pasawahan 36,96 3,80 12

12. Pondoksalam 44,08 4,54 11

13. Purwakarta 24,83 2,56 10

14. Babakancikao 42,40 4,36 9

15. Campaka 43,60 4,49 10

16. Cibatu 54,66 5,63 10

17. Bungursari 56,50 5,81 10

JUMLAH 971,72 100,00 192

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta.

Dari tabel di atas terlihat bahwa Kecamatan Sukatani merupakan wilayah terluas dari luas

wilayah Kabupaten Purwakarta yaitu seluas 95,43 km2

atau 9,82%, sedangkan Kecamatan

Purwakarta merupakan luas wilayah terkecil yaitu seluas 24,83 km2

atau 2,56%. Untuk

jumlah desa/kelurahan terbanyak berada di Kecamatan Plered sebanyak 16 desa.

Gambaran umum demografis wilayah Kabupaten Purwakarta, tercermin dari jumlah

penduduk Purwakarta, pada tahun 2010 berdasarkan data hasil Sensus Penduduk tahun

2010 dari Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebanyak 852.521 jiwa. Dikarenakan Sensus

Penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali (tahun berakhiran 0), maka untuk

tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta menggunakan data proyeksi. Data

penduduk Kabupaten Purwakarta tahun 2014 diprediksikan mencapai 913.447 jiwa.

Peningkatan ini disebabkan selain akibat faktor pertumbuhan penduduk alami, juga

dipengaruhi oleh faktor migrasi, baik migrasi masuk maupun migrasi keluar. Sedangkan

berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta,

bahwa jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanyak 323.766, dengan jumlah penduduk

Kabupaten Purwakarta tahun 2014 sebanyak 854.137 jiwa, yang terdiri dari 434.756 laki-

laki dan 419.381 perempuan.

Page 4: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 4

Perlu juga diketahui bahwa terdapat perbedaan antara jumlah penduduk Kabupaten

Purwakarta, yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta. Perbedaan ini dikarenakan

tidak samanya indikator yang digunakan, misalnya BPS tidak menghitung penduduk yang

tidak berada di Kabupaten Purwakarta minimal selama 6 bulan, sedangkan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil tetap menghitung penduduk tersebut selama masih

mempunyai KTP dan terdaftar di Kartu Keluarga. Dalam dokumen RKPD ini kami

menggunakan data dari BPS, dengan pertimbangan bahwa jumlah penduduk dari BPS

menjadi dasar perhitungan untuk menentukan berbagai indikator makro pembangunan

baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat nasional/pusat.

Data penyebaran penduduk Kabupaten Purwakarta menurut kelompok umur tahun

2014, dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2

Penyebaran Penduduk Kabupaten Purwakarta

Menurut Kelompok Umur Tahun 2014

No. Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5

1. 0 – 4 45.661 46.054 91,714

2. 5 – 9 49.198 44.441 93.639

3. 10 – 14 50.315 50.490 100.805

4. 15 – 19 39.284 36.691 75.976

5. 20 – 24 43.566 42.515 86.081

6. 25 – 29 37.049 35.840 72.890

7. 30 – 34 35.141 30.016 65.157

8. 35 – 39 39.935 41.933 81.868

9. 40 – 44 32.116 32.614 64.731

10. 45 – 49 26.344 21.146 47.490

11. 50 – 54 24.715 19.398 44.113

12. 55 – 59 12.055 14.112 26.166

13. 60 – 64 12.009 11.961 23.970

14. 65 + 18.059 20.787 38.847

Jumlah 465.448 447.998 913.447

Keterangan : Data Proyeksi

Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk Kabupaten Purwakarta tahun 2014 yang

terbanyak antara usia 10 – 14 tahun yaitu sebesar 11,04%, dan yang sedikit antara umur

60 – 64 yaitu sebesar 2,62%. Sedangkan berdasarkan gender penduduk Kabupaten

Purwakarta tahun 2014 hampir seimbang, yaitu laki-laki sebanyak 50,96% dan perempuan

sebanyak 49,04%.

Page 5: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 5

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) menggambarkan besarnya peningkatan produksi yang

terjadi dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator ini dapat digunakan untuk mengukur

keberhasilan pembangunan yang telah berlangsung di Kabupaten Purwakarta dalam

periode waktu tertentu. Sebagaimana diketahui, perkembangan perekonomian

Kabupaten Purwakarta tidak lepas dari pengaruh perkembangan ekonomi nasional secara

umum. Perekonomian nasional yang terus menunjukkan pertumbuhannya baik dari segi

investasi maupun sektor perdagangan memberikan imbas pada nilai investasi di

Kabupaten Purwakarta yang semakin meningkat, begitupun pada sektor perdagangan

memperlihatkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahunnya.

Data Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-2015, dapat

dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

NO. TAHUN INDEKS (%)

1. 2014 7,39

2. 2015*) 7,98

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Keterangan : *) Data Target

Data Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta tahun 2015 ditargetkan sebesar

7,98 % atau menguat 0,59 % dibandingkan tahun 2014. Peningkatan angka Laju

Pertumbuhan Ekonomi tersebut dipicu oleh tiga sektor dominan sebagai penggerak roda

perekonomian di Kabupaten Purwakarta, yakni Sektor Industri Pengolahan, Sektor

Perdagangan dan Sektor Pertanian.

b. Produk Domestik Regional Bruto

Perkembangan produksi baik barang dan jasa di Kabupaten Purwakarta direfleksikan

dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan dasar

pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas

ekonomi dalam suatu wilayah. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan daerah dalam

mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-

2015, dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut ini :

Page 6: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 6

Tabel 2.4

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

NO. PDRB

TAHUN

2014

(Rp,00)

2015*)

(Rp,00)

1. Atas Dasar Harga Berlaku (Juta

Rupiah)

22.048.342 24.324.755

2. Atas Dasar Harga Konstan (Juta

Rupiah)

8.800.252 9.346.102

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Keterangan : *) Data Target

Kinerja pembangunan ekonomi Kabupaten Purwakarta dapat dilihat dari berbagai

indikator, seperti pertumbuhan ekonomi makro, struktur perekonomian, pendapatan per-

kapita dan indikator ekonomi lainnya yang terus menunjukkan pertumbuhan yang positif

dari tahun ke tahun. Data PDRB Kabupaten Purwakarta Atas Dasar Harga Berlaku tahun

2015 terjadi peningkatan sebesar 10,32% bila dibandingkan dengan tahun 2014.

Sedangkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Purwakarta Atas Dasar Harga Konstan pada

tahun 2015 mencapai terjadi peningkatan positif dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar

6,20%.

PDRB Kabupaten Purwakarta selain menunjukkan pertumbuhan ekonomi, juga dapat

menggambarkan struktur ekonomi. Struktur ekonomi tersebut dapat dilihat dari peranan

masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB total, dimana dari tahun

2015 peranan terbesar didukung oleh kegiatan ekonomi yang tergabung dalam kelompok

Sektor Industri Pengolahan, berikutnya Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan

kemudian Sektor Pertanian.

c. PDRB Per Kapita Penduduk

Ukuran lain yang digunakan untuk melihat tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah

atau potensi ekonomi suatu daerah adalah besaran PDRB Per-Kapita Atas Dasar Harga

Berlaku. PDRB Per-Kapita merupakan gambaran nilai tambah yang dapat diciptakan oleh

masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi, dapat pula dijadikan

gambaran kasar dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu

tahun di suatu wilayah. Gambaran kemakmuran tersebut dikatakan kasar karena pada

kenyataannya produk yang dihasilkan oleh suatu wilayah belum tentu seluruhnya

dinikmati oleh penduduk wilayah yang bersangkutan.

Data PDRB Per-Kapita Penduduk Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-2015, dapat

dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini :

Page 7: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 7

Tabel 2.5

Data Pendapatan Per-Kapita Penduduk Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

(Atas Dasar Harga Berlaku)

NO. TAHUN JUMLAH

(Rp)

1. 2014 24.572.000,00

2. 2015*) 26.778.000,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Keterangan : *) Data Target

Data PDRB Per-Kapita Penduduk Kabupaten Purwakarta menunjukkan pertumbuhan

yang positif. PDRB Per-Kapita Kabupaten Purwakarta tahun 2015 ditargetkan sebesar

Rp26.778.000,00, terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar

Rp2.206.000,00.

d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat

Pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu indikator yang dapat memberikan

gambaran kesejahteraan penduduk di suatu daerah. Kemampuan daya beli masyarakat

ditentukan oleh beberapa faktor, seperti faktor pendapatan, inflasi dan pola konsumsi

masyarakat.

Indeks Daya Beli Masyarakat Kabupaten Purwakarta dari tahun 2014-2015, dapat dilihat

pada Tabel 2.6 berikut ini :

Tabel 2.6

Indeks Daya Beli Masyarakat di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

NO. TAHUN INDEKS DAYA BELI

1. 2014 65,09

2. 2015*) 65,79

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Keterangan : *) Data Target

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta, Pertumbuhan Indeks

Daya Beli Masyarakat Kabupaten Purwakarta dari tahun ke tahun terus meningkat,

dengan menghitung tingkat daya beli masyarakat berdasarkan pengeluaran konsumsi per-

kapita riil ditargetkankan tahun 2015 sebesar 65,79 point atau mengalami peningkatan

sebesar 0,70 point bila dibanding tahun 2014. Salah satu alasan peningkatan ini adalah

pembangunan ekonomi Kabupaten Purwakarta yang mengalami pertumbuhan positif

yang berpengaruh pada kenaikan pendapatan per-kapita masyarakat pada periode yang

sama, sehingga hal ini akan mempengaruhi tingkat kemampuan daya beli masyarakat

secara umum.

Page 8: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 8

e. Laju Inflasi

Inflasi merupakan gejala kenaikan harga umum yang terjadi pada suatu wilayah, hal ini

dipengaruhi oleh harga barang dan jasa serta kebijakan pemerintah. Pengukuran inflasi

bisa dilakukan dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen atau dengan menggunakan

deflator PDRB. Perkembangan inflasi sebagaimana yang tercermin pada nilai PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan, menunjukkan adanya bentuk keseimbangan

antara permintaan (demand) dengan penyediaan (supply). Berdasarkan data Badan Pusat

Statistik Kabupaten Purwakarta inflasi tahun 2015 mencapai angka 9,35%. Hal ini

disebabkan Kenaikan harga BBM bersubsidi yang naik pada tahun 2014 sehingga

menyebabkan capaian inflasi tahun 2015 cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi ini diakibatkan BBM bersubsidi memiliki efek yang sangat dominan terhadap

perubahan harga dari berbagai komoditas yang diteliti baik ketika pada tahap produksi

maupun dalam hal distribusi komoditas tersebut.

f. Tingkat Kesempatan Kerja dan Pencari Kerja

Tingkat kesempatan kerja menunjukkan jumlah ketersediaan lapangan kerja pada suatu

daerah, sedangkan tingkat pencari kerja menunjukkan jumlah penduduk yang sedang

dalam kondisi mencari pekerjaan. Hal ini tentunya didasarkan kelompok usia tertentu,

yaitu kelompok usia penduduk produktif. Data angkatan kerja, kesempatan kerja dan

pencari kerja di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.7

berikut ini :

Tabel 2.7

Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja dan Pencari Kerja

Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. PDRB

TAHUN

2014 2015*)

1. Angkatan Kerja 391.226 375.455

2. Kesempatan Kerja 370.139 343.550

3. Pencari Kerja 21.087 31.905 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Keterangan : *) Data Proyeksi

Dari tabel di atas terlihat bahwa Angkatan Kerja di Kabupaten Purwakarta tahun 2015

diproyeksikan sebanyak 375.455 orang atau menurun sebesar 4,03 % dibandingkan tahun

2014. Jumlah Kesempatan Kerja tahun 2014 diproyeksikan sebanyak 370.139 orang atau

menurun sebesar 7,18 % dibandingkan tahun 2015, sedangkan Jumlah Pencari Kerja

tahun 2014 diproyeksikan sebanyak 21.087 orang atau meningkat sebesar 51,30 %

dibandingkan dengan tahun 2015.

Page 9: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 9

g. Penduduk Miskin

Kemiskinan menurut pengertian umum adalah keadaan dimana individu atau

sekelompok masyarakat tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti

makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan yang layak. Penduduk

miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan

dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan

minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari

ditambah kebutuhan minimum non-makanan yang mencakup perumahan, sandang,

pendidikan dan kesehatan. Adapun Data Penduduk Miskin di Kabupaten Purwakarta

tahun 2014-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut ini :

Tabel 2.8

Data Penduduk Miskin di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

No. Tahun Jumlah (Jiwa)

1 2 3

1. 2014 83.600

2. 2015*) 81.367 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk miskin di Kabupaten Purwakarta tahun 2015

mengalami penurunan sebanyak 2.233 jiwa atau sebesar 2,74 % dibandingkan tahun 2014.

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat

a. Pendidikan

Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018, kebijakan

pembangunan urusan pendidikan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada upaya

memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan

strategi meningkatkan pemerataan dan kemudahan akses terhadap pendidikan dasar,

menengah dan tinggi yang berkualitas. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam 5 tahun

kedepan adalah meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi seluruh

masyarakat, yang bertujuan guna mewujudkan pembangunan berbasis religi dan kearifan

lokal (local wisdom) yang berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas

pendidikan.

Pada prinsipnya, pelayanan umum di Sektor Pendidikan yang selama ini dilaksanakan

oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta ditujukan untuk menciptakan

sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai salah satu faktor utama

pembangunan. Oleh karena itu dalam peningkatan kualitas SDM tersebut terutama lebih

difokuskan kepada aksesibilitas masyarakat terhadap bidang pendidikan.

Page 10: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 10

Adapun kebijakan umum dan program pembangunan daerah lingkup urusan pendidikan

berdasarkan RPJMD 2013-2018 meliputi : Program Pendidikan Anak Usia Dini;

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; Program Pendidikan

Menengah; Program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

b. Kesehatan

Kebijakan pembangunan urusan kesehatan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada

upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dengan strategi

meningkatkan ketersediaan kualitas pemenuhan tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan lingkungan masyarakat, dengan sasaran yang

ingin dicapai yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat purwakarta dan bertujuan

guna mewujudkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal yang berorientasi pada

upaya peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kebijakan pembangunan dalam urusan

kesehatan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada upaya meningkatkan akses dan

kualitas pelayanan kesehatan, dengan berbagai upaya yang dilaksanakan, antara lain

melalui : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan

Masyarakat; Program Pengawasan Obat dan Makanan; Program Promosi Kesehatan;

Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular;

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; Program Pengadaan, Peningkatan dan

Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya;

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Program Pengembangan Mutu

Pelayanan Kesehatan; Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;

Program Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah; Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Anak Balita; Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;

serta Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit.

c. Ketenagakerjaan

Penanganan urusan ketenagakerjaan tidak hanya sebatas pada ketersediaan lapangan

kerja, kesejahteraan, pelatihan dan pembinaan tenaga kerja saja namun penanganan

penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan pun menjadi tanggung jawab pemerintah.

Kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan capaian

pembangunan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

ketenagakerjaan dilaksanakan dengan bertujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis

Religi dan Kearifan Lokal yang Berorientasi pada Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan

dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat; dengan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Iklim

Page 11: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 11

Ketenagakerjaan; dan dilakukan melalui strategi Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja;

dengan arah kebijakan Menciptakan Tenaga Kerja Yang Terampil Sesuai Dengan

Kebutuhan Pasar, dan Fasilitasi Penyelesaian Masalah-Masalah Ketenagakerjaan.

Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Ketenagakerjaan,

Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis

melaksanakan beberapa program strategis dalam pencapaian pembangunan tersebut,

diantaranya yaitu Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Program

Peningkatan Kesempatan Kerja; dan Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan.

Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten

Purwakarta bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar selama tahun 2015 sebanyak

18.632 orang yang terdiri dari 1.515 orang yang berpendidikan SD dan Sederajat, 5.150

orang SLTP, 1.0775 orang SLTA, 451 orang Diploma, dan 741 orang berpendidikan

Sarjana. Sedangkan jumlah kesempatan kerja yang ada pada tahun 2015 sebanyak 1.444

orang, sehingga jumlah Angkatan Kerja tahun 2015 tercatat sebanyak 20.076 orang. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 2.9 dibawah ini:

Tabel 2.9

Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 2 3

1. SD dan sederajat 1.515

2. SLTP 5.150

3. SLTA 10.775

4. Akademi 451

5. Sarjana 741

JUMLAH 18.632

Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta

Dalam rangka menciptakan kesempatan kerja berbagai kebijakan yang mendorong

peningkatan iklim investasi termasuk iklim ketenagakerjaan terus diperbaiki. Jumlah

pengangguran terbuka yang masih relatif tinggi tidak dapat diatasi melalui program-

program ad hoc. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong investasi agar dapat

memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi para pencari kerja.

2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Bidang Kebudayaan lebih menitikberatkan

pada pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah agar tetap hidup dan terpelihara

sebagai ciri khas budaya daerah dan menjadi ragam kekayaan budaya nasional. Pelestarian

budaya daerah harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah mengingat seni

budaya daerah semakin tergerus oleh seni budaya barat dan modern yang dianggap lebih

Page 12: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 12

maju, gaul dan tidak kuno. Kebudayaan daerah harus terus dipertahankan dan dipelihara

guna mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa guna menghadirkan karakteristik

budaya daerah dan kearifan lokal pada tiap indrividu di daerah masing-masing. Kebijakan

Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dengan pelaksanaan urusan bidang

kebudayaan diarahkan pada upaya untuk mendorong peningkatan dan pengembangan

nilai budaya daerah khususnya budaya yang menjadi ciri khas daerah. Program

Pengembangan Nilai Budaya dan Pengelolaan Keragaman Budaya diharapkan dapat

mendorong pelestarian seni budaya melalui kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada

pengenalan budaya daerah, terutama seni budaya yang hampir punah dan perlu

dilestarikan dan dilindungi serta dikembangkan. Pagelaran seni budaya yang mulai rutin

dilakukan dan digelar pada setiap acara Hari Jadi Purwakarta merupakan bukti dan

langkah kongkrit pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam pelestarian dan

pengembangan seni budaya daerah. Kegiatan seperti ini selayaknya harus mendapat

apresiasi dan dukungan dari semua pihak terutama para pemerhati budaya/budayawan.

Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga memiliki peran penting sebagai aset dan

penerus pembangunan bangsa. Beberapa permasalahan yang masih dihadapi dalam

pembangunan pemuda di Kabupaten Purwakarta, antara lain partisipasi dan peran aktif

pemuda masih rendah. Dengan demikian, tantangan ke depan adalah peningkatan

kualitas pemuda dalam rangka meningkatkan peran aktif pemuda di berbagai bidang

pembangunan. Sementara itu permasalahan seperti prestasi dan budaya olahraga yang

masih rendah harus perlu ditingkatkan. Dengan demikian, tantangan ke depan adalah

peningkatan pembinaan dan pengembangan olahraga yang didukung oleh prasarana dan

sarana olahraga, serta penerapan teknologi dan kesehatan olahraga dalam rangka

meningkatkan budaya dan prestasi olahraga. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten

Purwakarta pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga berdasarkan RPJMD 2013-2018

yaitu dengan tujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal (local

wisdom) yang berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan

untuk mencapai Sasaran : Berkembangnya Potensi Generasi Muda dan Prestasi

Keolahragaan, dengan Strategi : Mengembangkan Potensi dan Peran Serta Pemuda

Dalam Pembangunan, melalui Arah Kebijakan antara lain : Mengembangkan Potensi dan

Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan serta Mengembangkan Potensi dan Prestasi

Olahraga. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun

2015 Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 15 kegiatan

pembinaan kepemudaan dan 11 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga. Adapun

prasarana olahraga yang direvitalisasi/dibangun adalah Penataan dan rehabilitasi GOR

Purnawarman, dengan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya

pembangunan GOR Purnawarman, GOR Purnawarman seluas 10.000 m2; dan kegiatan

lanjutan Pembangunan GOR Gunung Cupu (Tahap III).

Page 13: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 13

2.1.3 Aspek Pelayanan Wajib

FOKUS URUSAN WAJIB

a. Pendidikan

Adapun capaian kinerja pada Urusan Pendidikan dapat dilihat dari meningkatnya capaian

Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Pendidikan dalam rentang waktu 2014-2015.

Untuk lebih jelasnya mengenai data Indikator Kinerja Kunci Urusan Pendidikan di

Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini :

Tabel 2.10

Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Pendidikan

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2014

NO

. URAIAN

TAHUN (%) TREND

(+/-) 2014 2015

1 2 3 4 5

1. IKK Pendidikan Anak Usia Dini 22,62 35,76 13,14

2. IKK Penduduk yang berusia dibawah 15 tahun

yang melek huruf (tidak buta aksara)

96,50 97.17 0,67

3. IKK Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI/Paket A Sederajat

98,35 99,34 0,99

4. IKK Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

Sederajat

96,93 99,18 2,25

5. IKK Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK

Sederajat

79,62 98,05 18,43

6. IKK Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

Sederajat

0,0 0,0 0,0

7. IKK Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

Sederajat

0,0 0,0 0,0

8. IKK Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA Sederajat

0,0 0,0 0,0

9. IKK Angka Kelulusan (AL) SD/ MI 100,00 100,00 0

10. IKK Angka Kelulusan (AL) SMP 100,00 100,00 0

11. IKK Angka Kelulusan (AL) SMA/ SMK/ MA 100,00 100,00 0

12. IKK Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/

MTs

100,00 99,98 -0,02

13. IKK Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/ MA

100,00 99,53 -0,47

14. IKK guru-guru yang memenuhi kualifikasi

S1/D.IV

79,60 89,62 10,02

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan data pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, pada tahun 2015

terjadi capaian peningkatan yang cukup signifikan pada 12 indikator kinerja kunci dari 14

indikator yang tersedia sebagai mana terlihat pada tabel di atas. Capaian IKK penduduk

yang berusia dibawah 15 tahun yang melek huruf (tidak buta aksara) mengalami

peningkatan sebesar 0,67 point; IKK Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/ paket A

sederajat mengalami peningkatan sebesar 0,99 point; IKK Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/ MTs sederajat mengalami peningkatan sebesar 2,25 point; IKK Angka

Partisipasi Murni (APM) SMA/ SMK sederajat mengalami peningkatan sebesar 18,43

Page 14: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 14

point; tetap mempertahankan IKK Angka Putus Sekolah (APS) SD/ MI sederajat, IKK

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/ MTs sederajat, IKK Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA sederajat pada posisi 0,00 point; IKK Angka Kelulusan (AL) SD/ MI,

IKK Angka Kelulusan (AL) SMP, IKK Angka Kelulusan (AL) SMA/ SMK/ MA pada

posisi 100,00 point; menurunnya IKK Angka melanjutkan dari SD/ MI ke SMP/ MTs

sebesar 0,02 point; menurunnya IKK Angka melanjutkan dari SMP/ MTs ke SMA/

SMK/ MA sebesar 0,47 point. Untuk IKK pendidikan anak usia dini yang mengalami

kenaikan dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 13,14 point dan IKK guru-

guru yang memenuhi kualifikasi S1/D.IV juga mengalami kenaikan sebesar 10,02 point.

Untuk IKK pendidikan anak usia dini yang mengalami peningkatan sebesar 13,14 point

dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 22,62. Peningkatan yang cukup signifikan bagi

IKK pendidikan anak usia dini lebih disebabkan faktor internal dan ekternal perkotaan.

Seperti kita ketahui bersama bahwa pada awalnya program PAUD dilaksanakan hampir

diseluruh wilayah Kabupaten Purwakarta kemudian pelaksanaannya bergeser menjadi

hanya di wilayah perkotaan saja, akan tetapi disebabkan di wilayah perkotaan peran ibu

bersifat ganda, dimana sebagian besar waktunya terbagi untuk pemenuhan mencari nafkah

(menjadi buruh/karyawan) pada sektor-sektor industri, maka trend menitipkan anak pada

lembaga ini menjadi meningkat tajam walaupun seiring kebijakan pembatasan penerbitan

ijin operasional PAUD hanya untuk di wilayah perkotaan saja.

Mengenai penurunan pada 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu IKK Angka

melanjutkan dari SD/ MI ke SMP/MTs dan IKK Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA dapat dijelaskan bahwa hal ini lebih disebabkan faktor ekternal institusi

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga diantaranya perpindahan anak didik mengikuti

orang tuanya dan faktor internal anak didik dan atau orang tua yaitu untuk tidak

melanjutkan pendidikan formal pada jenjang berikutnya melainkan melanjutkan pada

pondok pesantren di luar wilayah Kabupaten Purwakarta.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta, capaian makro sektor

pendidikan lainnya antara lain : meningkatnya angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

sebesar 0,14 point jika dibandingkan capaian angka tahun 2014 yaitu sebesar 7,54;

meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 0,54 point jika dibandingkan dengan

tahun 2013 yaitu sebesar 96,65.

b. Kesehatan

Dalam kaca mata makro capaian pembangunan urusan kesehatan dapat dilihat dan

diukur dari capaian kinerja pada Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat. Derajat

kesehatan masyarakat dihitung dari tinggi rendahnya indeks kesehatan, yang dipengaruhi

oleh tiga indikator, yaitu : Angka Harapan Hidup (AHH/UHH), Angka Kematian Bayi

(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

Page 15: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 15

Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta untuk tahun 2014 dan data

proyeksi Bappeda untuk tahun 2015, secara garis besar dalam rentang waktu 2014-2015,

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Purwakarta tahun 2015 sebesar 73,30 atau

mengalami peningkatan sebesar 0,55 point dibandingkan tahun 2014, Angka Harapan

Hidup (AHH) sebesar 67,97 atau meningkat sebesar 0,23 point dibandingkan tahun

2014, meningkatnya jumlah kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 10 kasus

dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 18 kasus, meningkatnya kasus neonatal sebanyak

13 kasus dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 95 kasus; meningkatnya kasus

kematian balita sebanyak 2 kasus, meningkatnya kasus kematian balita sebanyak 2 kasus

jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 10 kasus, dan meningkatnya kasus

kematian bayi sebanyak 2 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 28

kasus. Untuk kematian ibu lebih disebabkan karena kurangnya kesadaran ibu hamil dan

anggota keluarga untuk memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang

tersedia, belum efektifnya kemitraan bidan dan paraji (dukun beranak) dan belum

efektifnya sistem rujukan ke pelayanan kesehatan. Jumlah kasus kematian bayi dan ibu di

Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut ini :

Tabel 2.11

Jumlah Kasus Kematian Bayi dan Ibu

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. URAIAN TAHUN

KETERANGAN 2014 2015

1 2 3 4 5

1. Jumlah Kasus Kematian

a. Neonatal 95 108 Penyebab: Asfiksi 26 kasus;

BBLR 59 kasus; kelainan

kongenital 11 kasus; sepsis 1

kasus; hipotermi 1 kasus, lain-lain

10 kasus

b. Bayi

28

30

Penyebab: ISPA 7 kasus; diare 1

kasus; Pneumoni 5 kasus; lain-lain

17 kasus; diare 1 kasus; lain-lain 1

kasus c. Balita 10 12

2. Jumlah Kasus Kematian Ibu 18 28 Penyebab: Pendarahan 7 kasus;

Eklamsia 6 kasus; infeksi 2 kasus;

decompensasi cordis 2 kasus;

jantung 3 kasus dan lain-lain 8

kasus.

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta

Page 16: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 16

Adapun Perkembangan Data Pembangunan Bidang Kesehatan di Kabupaten Purwakarta

pada tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut ini :

Tabel 2.12

Perkembangan Data Pembangunan Bidang Kesehatan

Di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Tahun 2014 Tahun 2015

1 2 3 4

1. Jumlah Rumah Sakit Pemerintah 1 1

2. Jumlah Rumah Sakit TNI/POLRI 1 1

3. Jumlah Rumah Sakit Swasta 12 11

4. Jumlah Puskesmas 20 20

5. Jumlah Puskesmas Poned 12 12

6. Jumlah Puskesmas DTP + Poned 5 5

7. Jumlah Puskesmas Pembantu 44 44

8. Jumlah Puskesmas Keliling 38 40

9. Jumlah Posyandu 992 1.006

10. Jumlah Polindes/Poskesdes 14/7 14/7

11. Jumlah Klinik Swasta (BP) 88 89

12. Jumlah Rumah Bersalin (RB) 18 18

13. Jumlah Apotik 41 41

14. Jumlah Laboratorium 10 10

15. Rasio Puskesmas Per Penduduk 1 : 42.178 1 : 42.178

16. Rasio Puskesmas Per Puskesmas

Pembantu

1 : 2,5 1 : 2,5

17. Rasio Puskesmas Keliling Per

Puskesmas

1 : 1,05 1 : 1,05

18. Rerata Posyandu Per

Desa/Kelurahan

4,97 4,97

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan dalam pemenuhan

Standar Pelayanan Minimal, pada tahun 2015 dicapai Rasio Puskesmas Per Penduduk

adalah 1 : 42.178; Rasio Puskesmas Per Puskesmas Pembantu adalah 1 : 2,5; Rasio

Puskesmas Keliling Per Puskesmas adalah 1 : 1,05; dan Rerata Posyandu Per

Desa/Kelurahan adalah 4,97 atau 5 unit.

Adapun Jumlah Ketersediaan Fasilitas Kesehatan, dan Indikator Pelayanan Kesehatan

dan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat

pada Tabel 2.13 dan 2.14 berikut ini :

Page 17: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 17

Tabel 2.13

Data-Data Pendukung/Supporting Pembangunan

Pada Bidang Kesehatan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

A. Promosi Kesehatan

1. Jumlah Posyandu 1,006

2. Jumlah Poskesdes/Polindes 15

3. Jumlah Desa Siaga 160

4. Jumlah Rumah Tangga Yang Ber-PHBS 150

5. Jumlah Rumah Tangga Dipantau 235,718

B. Sarana Prasarana

1. Jumlah RS PONEK 1

2. Jumlah Ambulans di Puskesmas 11

3. Jumlah Puskesmas Pembantu 44

4. Jumlah Puskesmas PONED 12

5. Jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 40

6. Jumlah Ibu Hamil (Orang) 24,994

7. Jumlah Ibu Bersalin (Orang) 23,858

C. Farmasi

1. Persentase Penggunaan Obat Rasional di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar 2.86

Pemerintah

2. Persentase Puskesmas Perawatan yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian

Sesuai

15

Standar

3. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin 53.33

4. Persentase Penggunaan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 90.25

D. Imunisasi

1. Jumlah Desa/Kelurahan UCI 183

2. Imunisasi Campak Pada Anak Kelas 1 SD (Sederajat) (Pada BIAS Campak) 15,735

3. Imunisasi DT Pada Anak Kelas 1 SD (Sederajat) (Pada BIAS DT) 16,490

4. Imunisasi Td Pada Anak Kelas 2 dan 3 SD (Sederajat) (Pada BIAS Td) 33,890

E. Penyakit

1. Kasus Baru Kusta PB Pada Anak 4

2. Kasus Baru Kusta PB Dewasa 4

3. Kasus Baru Kusta MB Pada Anak 4

4. Kasus Baru Kusta MB Dewasa 50

5. Kasus Cacat Tingkat 2 8

6. Kasus Kusta Pada Perempuan 22

7. Penduduk Yang Minum Obat Filariasis di Kabupaten/Kota Endemis Filariasis

Yang

0

Melakukan POMP Filariasis

8. Anak SD dan MI dan Balita Yang Minum Obat Cacing 104,399

F. Kesehatan Lingkungan

1. Penduduk Yang Akses Terhadap Air Minum Yang Layak 581.830

2. Penduduk Yang Akses Terhadap Sanitasi Yang Layak 522.359

3. Jumlah Sampel PDAM Yang Diperiksa 142

4. Jumlah Sampel PDAM Yang Memenuhi Syarat 100

5. Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) 17

G. SDM Kesehatan

1. Jumlah Dokter di Puskesmas 51

Page 18: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 18

No. Uraian Jumlah

1 2 3

2. Jumlah Dokter Gigi di Puskesmas 23

3. Jumlah Perawat di Puskesmas 193

4. Jumlah Bidan di Puskesmas 327

H. Ketenagaan di Puskesmas

1. Jumlah Tenaga Dokter Spesialis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 0

2. Jumlah Tenaga Dokter Umum di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 51

3. Jumlah Tenaga Dokter Gigi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23

4. Jumlah Tenaga Perawat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 193

5. Jumlah Tenaga Perawat Gigi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18

6. Jumlah Tenaga Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 327

7. Jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22

8. Jumlah Tenaga Apoteker di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11

9. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17

10. Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19

11. Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21

12. Jumlah Tenaga Perekam Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1

13. Jumlah Tenaga Teknisi Transfusi Darah di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5

14. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 150

15. Jumlah SDM Kesehatan yang melanjutkan Pendidikan Tugas Belajar (APBD dan

APBN)

3

16. Jumlah SDM Kesehatan Yang Melanjutkan Pendidikan PPDS/PPDGS 6

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.14

Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan dan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Indikator Capaian

Tahun 2014

Capaian

Tahun 2015

1 2 3 4

1. Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) 85,02 % 85,95 %

2. Persentase Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan 100,00 % 100,00 %

3. Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif 46,45 % 53,20 %

4. Persentase 6-59 Bulan Dapat Kapsul Vitamin A 97,77 % 98,89 %

5. Persentase Ibu Hamil Mendapat Fe 90,87 % 96,87 %

6. Persentase RT Yang Mengonsumsi Garam Beryodium* 83,10 % 88,53 %

7. Persentase Penyediaan Bufferstock MP-ASI Untuk Daerah

Bencana

100,00 % 100,00 %

8. Persentase Yang Melaksanakan Surveilans Gizi 100,00 % 100,00 %

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta

Page 19: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dikatakan

bahwa Capaian Indikator Pelayanan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil di Kabupaten

Purwakarta meningkat jika dibandingkan tahun 2014. Untuk capaian D/S mengalami

peningkatan sebesar 0,93 point, ASI Eksklusif mengalami peningkatan sebesar 6,68 point,

Vitamin A Balita mengalami peningkatan sebesar 1,08 point, Fe 3 Bumil mengalami

peningkatan sebesar 5,94 point dan garam beryodium mengalami peningkatan sebesar

5,43 point dibandingkan data tahun 2014.

c. Pekerjaan Umum

Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Purwakarta Bidang Pekerjaan Umum

merupakan prioritas utama, dengan meningkatkan ketersediaan infrastruktur wilayah yang

layak dan mampu untuk mendukung tumbuh kembangnya aktivitas sosial-ekonomi

masyarakat dalam pendistribusian barang dan jasa. Sebagai daerah yang terus

berkembang, kebutuhan akan ketersediaan infrastruktur wilayah yang baik seperti jalan,

jembatan, irigasi, drainase, dan air bersih terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun.

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Purwakarta diarahkan tidak hanya sekedar

untuk memenuhi kebutuhan, namun juga agar terjadi pemerataan. Kebijakan ini

ditempuh mengingat masih adanya ketimpangan antar wilayah dikhawatirkan dapat

menimbulkan kecemburuan sosial dan berpotensi memicu konflik. Untuk itu kebijakan

pembangunan diarahkan pada upaya untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang ada

pada tingkat lokal, sehingga seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta dapat berkembang

secara lebih berimbang, dengan cara:

a) Percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana dasar sampai ke pelosok

desa;

b) Mempertahankan kondisi infrastruktur dan sarana prasarana dasar yang ada;

c) Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur

dan sarana prasarana dasar di daerahnya.

Jenis infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum, meliputi jaringan jalan, irigasi dan air bersih.

Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, panjang Jalan

Kabupaten sampai dengan tahun 2015 sepanjang 727,550 km, yang terdiri tipe perkerasan

Jalan Hotmix sepanjang 511,922 km atau 70,36%, Jalan Aspal Lapen sepanjang 99,908

km atau 13,73%, Jalan Beton sepanjang 55,970 km km atau 7,69%, Jalan Batu/Kerikil

sepanjang 55,405 km atau 7,62% dan Jalan Tanah sepanjang 4,345 km km atau 0,60%.

Komposisi jenis permukaan Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat

dilihat pada Tabel 2.15 dan Grafik 2.1 berikut ini :

Page 20: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 20

Tabel 2.15

Komposisi Jenis Permukaan Jalan Kabupaten

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. TIPE PERMUKAAN TAHUN (KM)

1 2 3

1. Jalan Aspal (Hotmix) 511,922

2. Jalan Aspal (Lapen) 99,908

3. Jalan Beton 55,970

4. Jalan Batu/Kerikil 55,405

5. Jalan Tanah 4,345

JUMLAH 727.550 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Grafik 2.1

Prosentase Jalan Kabupaten Tipe Perkerasan

di Kabupaten Purwakarta Hingga Tahun 2015

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Apabila dilihat dari kondisinya, jalan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang 456.628

km atau 62,76 % kondisi sedang sepanjang 141.64 km atau 19,47 %, kondisi rusak

sepanjang 84.997 km atau 11,68 % dan kondisi rusak berat sepanjang 44.285 km atau

6,09 %. Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat dilihat

pada Tabel 2.16 dan Grafik 2.2 berikut ini :

Tabel 2.16

Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

NO. KONDISI JALAN TAHUN (KM)

1 2 3

1. Baik 456,628

2. Sedang 141,640

3. Rusak 84,997

4. Rusak Berat 44,285

JUMLAH 727.550 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Page 21: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 21

Grafik 2.2

Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Adapun lokasi dan panjang ruas jalan dengan kondisi rusak berat dapat dilihat pada Tabel

2.17 berikut ini :

Tabel 2.17

Lokasi dan Panjang Ruas Jalan dengan Kondisi Jalan Rusak Berat

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Lokasi Wilayah Kecamatan Panjang (Km)

1 2 3

1. Babakancikao 2,300

2. Bojong 2,350

3. Bungursari 2,785

4. Campaka 0,535

5. Cibatu 6,640

6. Darangdan 0,500

7. Maniis 3,125

8. Pasawahan 1,500

9. Pondoksalam 5,500

10. Sukasari 16,300

11. Sukatani 2,150

12. Tegalwaru 0,600

Jumlah 44,285

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Kondisi Jalan Kabupaten dengan Kondisi Mantap di Kabupaten Purwakarta tahun 2015

sepanjang 572,803 km atau 78,73%. Bila dibandingkan dengan kondisi jalan matap pada

tahun 2014 yang panjangnya 554,837 km, maka mengalami peningkatan sepanjang 17,970

km. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan

meningkatkan kondisi Jalan Kabupaten terus lebih baik. Data tingkat kemantapan jalan

Kabupaten di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.18 dan

Grafik 2.3 berikut ini :

Page 22: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 22

Tabel 2.18

Tingkat Kemantapan Jalan Kabupaten

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. KONDISI JALAN TAHUN (KM)

1 2 3

1. Mantap 572,803

2. Kurang Mantap 110,462

3. Kritis 44,285

JUMLAH 727.550 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Grafik 2.3

Tingkat Kemantapan Jalan Kabupaten

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kanupaten Purwakarta

Data capaian kinerja bidang kebinamargaan di Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat

dilihat pada tabel 2.19 berikut ini :

Tabel 2.19

Capaian Kinerja Bidang Kebinamargaan

Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. URAIAN KEGIATAN HASIL

1 2 3

1. Panjang Jalan Aspal/Beton Rusak yang Rusak Berat yang

Direhanbilitasi (KM)

32,05 KM

2. Panjang Jalan Aspal/Beton Kondisi Sedang dan Baik yang

Ditangani (KM)

14,25 KM

3. Jembatan Rusak yang Diperbaiki (Titik) 2 Titik

4. Jumlah Gorong-Gorong yang Diperbaiki (unit) 5 Titik

5. Jumlah Alat Berat dalam Kondisi Baik 12 Unit

6. Luas Sawah Beririgasi (HA) 10794 Ha

7. Bangunan Air Dalam Kondisi Baik (unit) 112 Buah

8. Panjang Saluran Air Bersih Perpipaan yang Dibangun (km) -

9. Panjang Jalan Kabupaten yang Ditingkatkan (km) 50,875 KM

10. Jumlah Jembatan yang Ditingkatkan (unit) 1 Unit

11. Jumlah Perkumpulan P3A (kelompok) 205

Kelompok Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Page 23: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 23

Sistem irigasi di Kabupaten Purwakarta terdiri dari Irigasi Teknis, Semi Teknis dan

Pedesaan. Sistem Irigasi Teknis secara umum menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat

dengan luasan 1.000 Ha sampai dengan 3.000 Ha. Irigasi teknis terdiri dari tiga daerah

irigasi, yaitu :

a) Daerah Irigasi Solokangede 1.553 ha;

b) Daerah Irigasi Wanayasa 1.074 ha; dan

c) Daerah Irigasi Cisomang 2.117 ha.

Untuk daerah Irigasi Pedesaan (Semi Teknis dan Sederhana) seluas 10.788 Ha. Sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, bahwa pengelolaan jaringan irigasi

di Kabupaten Purwakarta menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Daerah,

Perum Jasa Tirta II dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan

Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Dalam upaya perbaikan jaringan irigasi,

Pemerintah Kabupaten Purwakarta tahun 2015, melaksanakan program dan berbagai

kegiatan, antara lain: melaksanakan Rehabilitasi Bangunan dan Saluran Irigasi di 11

(sebelas) Daerah Irigasi yaitu: Cikembang, Cipanasleuweung, Cisagu 3, Cisagu 4,

Citengah, Cicalibur, Cobogo, Nangerang, Nangewer, Cipedang, Leuwikawung,

Cilembang, Cibingbin.

Data Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi di Kabupaten Purwakarta tahun 2014,

dapat di lihat pada Tabel 2.20 dan Tabel 2.21 berikut ini :

Tabel 2.20

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. URAIAN KEGIATAN HASIL

1 2 3

1. Rehabilitasi Saluran (Pas. Batu belah) 1,944 m

2. Rehabilitasi Saluran (Beton Bertulang) 20 m

3. Rehabilitasi Lining (Pas. Batu belah) 896 m

4. Rehabilitasi TPT/Sayap Pas. Batu

Belah

100 m

5. Rehabilitasi Bendung 4 unit

6. Rehabilitasi Free Intake 1 unit

7. Rehabilitasi Bangunan Bagi 1 unit

8. Rehabilitasi Pintu Air 4 unit

Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

Page 24: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 24

Tabel 2.21

Pembangunan Jaringan Irigasi di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Kegiatan Hasil

1 2 3

1. Pembuatan TPT/Sayap Pas. Batu Belah 284,80 m

2. Pembangunan Terjunan 4 unit (22m)

3. Pembangunan Pas. Bronjong 60 m

4. Gorong-Gorong 1 unit

5. Saluran Tanah 2.065,6 m

6. Lantai Beton K175 195,5 m

7. Pengadaan Scottbulk 5.00 unit

Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta

d. Perumahan

Kebutuhan hunian yang layak di Kabupaten Purwakarta semakin tinggi seiring dengan

pertumbuhan jumlah penduduk. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilaksanakan secara

swadaya oleh masyarakat dan para pengembang kawasan perumahan, namun jumlah

keluarga yang belum memiliki tempat tinggal sendiri ternyata masih sangat besar. Kendala

yang dihadapi dalam penyediaan perumahan diantaranya adalah ketidakstabilan makro

ekonomi yang mempengaruhi harga bahan-bahan bangunan serta keterbatasan

kemampuan pembiayaan sebagian kelompok masyarakat.

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan rumah tangga, kawasan permukiman

di Kabupaten Purwakarta dari tahun ke tahun semakin tersebar luas dan padat. Agar

derajat kesehatan dan tingkat produktifitas penduduk yang tinggal didalamnya tidak

terganggu, kawasan permukiman tersebut perlu didukung oleh sarana prasarana dasar

yang memadai. Kenyataannya ketersediaan sarana prasarana dasar di banyak lokasi

permukiman dapat dikatakan masih minim. Jumlah fasilitas dan utilitas yang ada belum

sebanding dengan penduduk yang harus dilayani. Sementara fasilitas dan utilitas yang ada

terus mengalami degradasi seiring dengan perjalanan waktu.

Untuk menghadapi realitas di atas, pemerintah daerah merasa perlu mengambil langkah-

langkah strategis dalam rangka mewujudkan lingkungan permukiman yang layak dan

terjangkau bagi masyarakat. Dalam hal ini, kebijakan pembangunan bidang perumahan

rakyat diarahkan pada upaya meningkatkan dan/atau menstimulir pembangunan rumah

sederhana sehat, meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas dan utilitas lingkungan

permukiman, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam penataan lingkungan

permukiman.

Page 25: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 25

Kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas dan

utilitas lingkungan permukiman, baik di perkotaan maupun di perdesaan yaitu dengan

mengupayakan penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana air bersih baik perpipaan

maupun non perpipaan. Pembangunan sarana prasarana air bersih di Kabupaten

Purwakarta tahun 2014 telah dilaksanakan dengan penambahan jaringan primer PDAM

dan jaringan air bersih pedesaan.

e. Penataan Ruang

Penyelenggaraan penataan ruang Kabupaten Purwakarta memasuki babak baru setelah

ditetapkannya Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten

Purwakarta Tahun 2011-2031. Fokus utama pembangunan bidang penataan ruang pasca

penetepan Perda tersebut lebih diarahkan kepada penyusunan rencana detail dan

pemantapan pengendalian pemanfaatan ruang. Berkaitan dengan hal tersebut,

pembangunan bidang penataan ruang di Kabupaten Purwakarta diselenggarakan dalam

berbagai bentuk pelaksanaan program diantaranya Program Perencanaan Tata Ruang;

Program Pemanfaatan Ruang; dan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Pelaksanaan Program Perencanaan Tata Ruang memiliki keluaran (output) seperti

Tersusunnya 6 Dokumen Teknis Rencana Detail Tata Ruang, yaitu RDTR Kawasan

Perkotaan Bojong, Pondoksalam, Bungursari, Sukatani, Campaka dan Pasawahan;

Tersusunnya 1 Dokumen Teknis Peraturan Zonasi, yaitu Peraturan Zonasi Kawasan

Perkotaan Babakancikao; Tersusunnya Masterplan Kawasan Pasar Rebo dan Pasar

Simpang; dan Tersusunnya Kajian Penataan Perumahan Berskala Kecil di Kawasan

Perkotaan Purwakarta. Pelaksanaan Program Pemanfaatan Ruang memiliki keluaran

(output) seperti terselenggaranya pendataan pemanfaatan ruang dan pelayanan

pengesahan rencana tapak atau site plan. Pelaksanaan Program Pengendalian

Pemanfaatan Ruang memiliki keluaran (output) seperti Tersusunnya Rancangan

Peraturan Daerah 4 (Empat) Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Perkotaan di

Kabupaten Purwakarta; Terlaksananya Penertiban dan Pembongkaran Reklame;

Terlaksananya Penataan dan Pembuatan Panggung Reklame; Terlaksananya Pengadaan

dan Pemasangan Neon Box; Terlaksananya Pengadaan Audio Megatron; Terlaksananya

Pemeliharaan Panggung Reklame dan Billboard Tol Cipularang; dan Terlaksananya

Relokasi Panggung Reklame.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah berkaitan dengan penyelenggaraan

pemerintah daerah adalah mengirimkan aparat untuk dilatih sebagai Penyidik Pegawai

Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang. Sebagaimana dimaklumi bahwa dalam Undang-

Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang terdapat ancaman pengenaan

sanksi pidana terhadap pelanggar tata ruang.

Page 26: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 26

Oleh karena itu, PPNS Penataan Ruang diperlukan sebagai unsur pemerintah daerah

yang berhak menegakkan hukum tata ruang. Dari pelaksanaan ketiga program

pembangunan serta upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah dalam bidang penataan

ruang selama tahun 2014, dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

a) Tersedianya Dokumen Studi Sebagai Dasar Pengajuan Raperda tentang Rencana

Detail Tata Ruang;

b) Kelengkapan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Semakin Meningkat; dan

c) Semakin Terbukanya Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang

Daerah.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purwakarta Tahun 2011-2031, untuk

operasionalisasi RTRW Kabupaten, disusun rencana rinci tata ruang terdiri atas Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten, Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis

Kabupaten, dan Ketentuan/Peraturan Zonasi. Jumlah total rencana rinci tata ruang yang

harus disusun dan ditetapkan sebagai peraturan daerah adalah sebanyak 27 rencana rinci,

terdiri dari 15 rencana detail tata ruang kawasan perkotaan, dan 12 rencana tata ruang

kawasan strategis kabupaten. Sampai tahun 2014, jumlah rencana rinci tata ruang yang

telah disusun sebanyak 15 rencana rinci, terdiri dari 10 rencana detail tata ruang kawasan

perkotaan dan 5 rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten.

Tingkat pencapaian penyusunan dokumen rencana rinci tata ruang adalah 55,55 persen.

Untuk dapat dioperasionalisasikan, semua rencana rinci tata ruang tersebut harus

ditetapkan dengan peraturan daerah. Sampai tahun 2014, belum ada rencana rinci tata

ruang yang ditetapkan menjadi peraturan daerah.

Tabel 2.22

Tingkat Pencapaian Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang

di Kabupaten Purwakarta Sampai Tahun 2015

No. Rencana Rinci Tata Ruang

Jumlah Yang

Diamanatkan

RTRW

Jumlah Yang

Telah Disusun

Persentase

( % )

1 2 3 4 5

1. RTR Kawasan Perkotaan 15 10 66,6

2. RTR Kawasan Strategis

Kabupaten

12 5 41,6

Jumlah 27 15 55,5

Sumber : Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta

Page 27: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 27

Tabel 2.23

Rencana Rinci Tata Ruang Yang Telah Disusun

Sampai Tahun 2015

No. Rdtr/Rtr Ksk

Status

DOKUMEN RAPERDA PERDA

1 2 3 4 5

1. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Purwakarta

√ √

2. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Wanayasa

3. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Plered

4. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Babakancikao

5. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Bojong

6. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Pondoksalam

7. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Campaka

8. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Pasawahan

9. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Bungursari

10. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan

Perkotaan Sukatani

11. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Perkotaan Cibatu

12. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Perkotaan Sawit - Darangdan

13. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Sadang

Page 28: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 28

No. Rdtr/Rtr Ksk

Status

DOKUMEN RAPERDA PERDA

1 2 3 4 5

14. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Agropolitan Tenggara

Kabupaten Purwakarta

15. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Kabupaten (KSK) Jatiluhur

Sumber : Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta

f. Perencanaan Pembangunan

Keberhasilan pembangunan Kabupaten Purwakarta bukan hanya dilihat dari pencapaian

kuantitatif setiap bidang atau sektor/urusan pembangunan, tetapi justru terlihat dari

tertanamnya nilai-nilai strategis yang telah ditargetkan. Dengan demikian, pembangunan

tersebut tidak hanya bersifat growth oriented, tetapi berbasis nilai atau value based.

Pembangunan nilai-nilai itu menjadi tanggungjawab lintas sektoral yang bersifat societal

(mencakup seluruh bidang kehidupan).

Kondisi itu merupakan realitas paradoks di era otonomi daerah. Delegasi kewenangan

dari pemerintah pusat ke daerah pada dasarnya memberikan tanggungjawab besar kepada

pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan pembangunan. Dengan demikian, setiap

kebijakan harus disusun dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan karakteristik dan

potensi daerah, permasalahan sosial, ekonomi, politik yang muncul, dan sasaran yang

realistis. Pilihan kebijakan yang dianut pada dasarnya tergantung pada kondisi aktual yang

dihadapi Kabupaten Purwakarta itu sendiri. Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan

dapat mendorong kemandirian pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta khususnya

dalam mewujudkan pemberdayaan pembangunan secara efektif, efisien, dan professional.

Realisasi tujuan pembangunan harus dilaksanakan secara tepat, komprehensif dan

terintegrasi mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga otonomi

yang diberikan kepada daerah akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu maka, perencanaan pembangunan mempunyai peranan yang sangat besar

sebagai alat untuk mendorong dan mengendalikan proses pembangunan secara lebih

cepat dan terarah. Dalam konteks ini, dibutuhkan sebuah stimulan berupa kebijakan

insentif yang dapat mendorong penggunaan sumberdaya secara lebih produktif sebagai

modal pembangunan. Salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kinerja

Pemerintah Daerah adalah melalui kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang

berkualitas dan berkesinambungan. Fungsi dan peran Bappeda sebagai lembaga teknis

daerah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan sebagaimana

diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

bahwa salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah adalah

urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan.

Page 29: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 29

Pencapaian kinerja target makro pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun 2013-2014,

selengkapnya disajikan pada tabel 2.24 berikut ini :

Tabel 2.24

Capaian Kinerja Target Makro Pembangunan

Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Indikator Makro

Tahun

+/- 2014 2015*)

1 2 3 4 5

1. Indeks Pembangunan

Manusia

72,75 73,30 0,55

2. Indeks Pendidikan 81,93 82,48 0,55

3. Indeks Kesehatan 71,24 71,62 0,38

4. Indeks Daya Beli 65,09 65,79 0,70

5. Rata-Rata Lama Sekolah

(RLS) (Tahun)

7,71 7,86 0,15

6. Angka Melek Huruf

(AMH) (%)

97,19 97,68 0,49

7. Angka Harapan Hidup

(AHH) (Tahun)

67,74 67,97 0,23

8. Daya Beli (PPP)

(Rp000,00)

641,64 644,47 2,83

9. Jumlah Penduduk (Susenas

2103)

898.001 913.447 15,446

10. Laju Pertumbuhan

Penduduk (%)

1,78 1,72 -0,06

11. Jumlah Penduduk Miskin

(Jiwa)

83.600 81.367 -2,233

12. Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE) (%)

7,39 7,98 0,59

13. Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Berlaku (Juta

Rupiah)

22.048.342 24.324.755 2.276.413

14. Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Konstan (Juta

Rupiah)

8.800.225 9.346.102 545.877

15. PDRB per kapita ADHB

(Ribu Rupiah)

24.572 26.778 2,206

16. PDRB per kapita ADHK

(Ribu Rupiah)

9.807 10.270 0,463

17. Angkatan Kerja 391.226 375.455 -15,771

18. Kesempatan Kerja 370.139 343.550 -26,589

19. Pencari Kerja 21.087 31.905 10,818

20. Inflasi 9,32 9,35 0,03

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta *) Data proyeksi

Page 30: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 30

Dengan melihat di atas, capaian kinerja target makro pembangunan Kabupaten

Purwakarta tahun 2014-2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan hampir

disemua indikator makro pembangunan. Peningkatan capaian Indeks Pembangunan

Manusia pada tahun 2015 mencapai 0,55 point jika dibandingkan tahun 2014;

meningkatnya capaian angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 0,15 point, meningkatnya

capaian Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 0,49 point; meningkatnya capaian Angka

Harapan Hidup (AHH) sebesar 0,23; meningkatnya capaian Daya Beli sebesar 2,83

point; menurunnya 15.771 angkatan kerja, berkurangnya -26,589 kesempatan kerja baru

sehingga meningkatkan jumlah pencari kerja baru sebanyak 10.818 pencari kerja pada

tahun 2014.

Pada tabel di atas terlihat terjadi penurunan jumlah angkatan kerja sebesar 15.771

angkatan kerja dan penurunan sebesar 26.589 kesempatan kerja jika dibandingkan

dengan capaian kinerja indikator makro pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun

2014. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: seperti kita ketahui bersama bahwa tingkat

kesempatan kerja yang secara langsung mempengaruhi persentase jumlah pengangguran.

Tingkat kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah lapangan kerja dan

jumlah tenaga kerja. Dimana jumlah tenaga kerja akan dipengaruhi oleh laju peningkatan

angkatan kerja. Sedangkan jumlah lapangan kerja dipengaruhi oleh peningkatan lapangan

kerja yang disebabkan faktor pertumbuhan ekonomi, peningkatan kapasitas produksi dan

peningkatan jumlah industri, dimana ketersediaan sektor dan jumlah industri pengolahan

relatif cukup besar di Kabupaten Purwakarta. Sektor ini mempunyai kontribusi cukup

besar dalam lapangan kerja utama masyarakat Purwakarta. Sedangkan pengurangan

lapangan kerja dipengaruhi oleh laju penurunan lapangan kerja yang disebabkan oleh

fraksi peningkatan harga BBM yang terjadi pada rentang waktu antara tahun 2014-2015

yang berimbas pada sektor industri khususnya manufaktur dan pengolahan.

Upaya program keluarga berencana dan keluarga sejahtera membuahkan hasil yang

cukup menggembirakan, dimana pada tahun 2015 terjadi penurunan Laju Pertumbuhan

Penduduk di Kabupaten Purwakarta sebesar 0,06% dibandingkan tahun 2014 yaitu

sebesar 1,78%. Hal ini berdampak positif pada peningkatan daya beli dan indeks daya beli

di Kabupaten Purwakarta. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan PPP sebesar Rp2.830,00

dibandingkan tahun sebelumnya sehingga turut mendongkrak meningkatnya indeks daya

beli sebesar 0,70 point. Sejalan dengan perkembangan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Cikopo-Cikampek sebagai pintu gerbang wilayah Utara Kabupaten Purwakarta, secara

tidak langsung akan berimplikasi pada peningkatan aktivitas perkotaan dan meningkatnya

jumlah penduduk melalui migrasi masuk dan fenomena commuter ke Kabupaten

Purwakarta. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 15,446 jiwa

dibandingkan tahun 2014 sebanyak 898.001 jiwa.

Page 31: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 31

Disisi lain, terjadi pergeseran capaian negatif laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,06%

dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah penduduk miskin

sebesar 2.233 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya dimana sebagian besar disebabkan

kebijakan pro poor Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dalam bentuk suplly

driven kepada penduduk miskin, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, pembukaan

lapangan kerja melalui masuknya sektor-sektor industri baru dan perbaikan dan

penyediaan kegiatan perekonomian tradisional dan listrik bagi warga miskin.

g. Perhubungan

Pemenuhan kebutuhan pelayanan trasportasi merupakan salah satu hak dasar setiap

warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kebutuhan pelayanan trasportasi dari

waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas.

Seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan trasportasi ini, maka tidak sedikit

timbul persoalan di dalam penyelenggaraannya.

Kebijakan pembangunan sistem trasportasi yang sedang dilaksanakan hendaknya

dipadukan dalam sebuah bingkai sistem trasportasi yang berkelanjutan yaitu suatu sistem

yang memungkinkan kebutuhan akses yang mendasar dari masyarakat dapat terpenuhi

dengan selamat, terjangkau, efisien, memberikan pilihan moda trasportasi, dan

mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu pembangunan sistem trasportasi

berkelanjutan membatasi emisi/limbah, dan meminimasi konsumsi sumberdaya yang tak

terbarukan. Kepemilikan kendaraan bermotor yang tercatat di Kantor Samsat Kabupaten

Purwakarta pada tahun 2015 terdiri dari kendaraan jenis bus sebanyak 349 unit, truk/pick-

up sebanyak 5.044 unit dan minibus sebanyak 53 unit. Sedangkan banyaknya kendaraan

yang diuji pada tahun 2015 sebanyak 13.536. Banyaknya Kendaraan yang Diuji Menurut

Jenis Kendaraan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015 dan Data Terminal di

Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.25 dan

Tabel 2.26 berikut ini :

Tabel 2.25

Banyaknya Kendaraan yang Diuji Menurut Jenis Kendaraan

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2014

NO. JENIS PELAYANAN TAHUN (UNIT)

2014 2015

1 2 3 4

Mobil Bus

1. Bus Besar 127 290

2. Bus Sedang 120 156

3. Mini Bus (Bus Kecil) 54 43

4. Angkutan Kota 823 962

5. Angkutan Perkotaan 823 1.016

Page 32: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 32

NO. JENIS PELAYANAN TAHUN (UNIT)

2014 2015

Mobil Barang

1. Truck/Bak Terbuka 2.956 3.452

2. Pick Up 3.646 6.034

3. Box/Bak Tertutup 799 1.303

4. Tanki 50 73

5. Tacktor 12 14

6. Kereta Gandengan 1 2

7. Kereta Tempelan 12 15

8. Bland Van 25 46

9. Ambulance 3 4

10. Derek 2 2

11. Bestel Wagon 48 37

Kendaraan Khusus

1. Kendaraan Bermotor TNI - 6

2. Kendaraan Bermotor POLRI - -

3. Alat Berat (Forklift, Crane, Buldozer, Mesin

Gilas, Loader)

2 -

4. Penyandang Cacat - -

JUMLAH 9.534 13.536

Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.26

Data Terminal di Kabupaten Purwakarta

Sampai Dengan Tahun 2015

NO. NAMA TERMINAL LOKASI

KECAMATAN LUAS (M2) TIPE

1 2 3 4 5

1. Ciganea Kec. Jatiluhur 1.500 C

2. Simpang/Gembong Kec. Purwakarta 600

3. Wanayasa (Pos) Kec. Wanayasa 1.000

4. Sawit (Pos) Kec. Darangdan 1.000

5. Su-Citeko Kec. Plered 8.650

Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta

Sasaran pembangunan bidang perhubungan ditujukan pada tersedianya sistem

transportasi yang mendukung kelancaran dan keamanan lalu lintas. Kebijakan tersebut

diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan,

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Program Peningkatan dan

Pengamanan Lalu Lintas, serta Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan

Bermotor.

Page 33: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 33

g. Lingkungan Hidup

Pembangunan bidang lingkungan hidup merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah

dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan aktivitas sosial-ekonomi masyarakat

terhadap lingkungan hidup. Fokus utama pembangunan bidang lingkungan hidup pada

tahun 2015 adalah mengendalikan pencemaran, menjaga sumber daya alam, dan

meningkatkan partisipasi masyarakat. Implementasi fokus pembangunan bidang

lingkungan hidup sebagaimana disebutkan di atas diwujudkan ke dalam pelaksanaan :

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan; Program Perlindungan

dan Konservasi Sumber Daya Alam; Program Penyadaran dan Penegakan Hukum

Lingkungan; Program Peningkatan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah;

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; dan Program Pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

dengan keluaran (output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini antara lain :

Terlaksananya koordinasi persiapan penilaian Adipura; Terlaksananya pembinaan dan

pemantauan pelaku usaha dalam melakukan penerapan AMDAL, UKL-UPL;

Terlaksanaya penyusunan laporan SLHD dan Basis Data LHD; Terlaksananya data dan

informasi mengenai jenis usaha dan kegiatan usaha di Kabupaten Purwakarta;

Terlaksananya inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar; Terlaksananya

pengawasan kepada penanggung jawab usaha terhadap penaatan ketentuan dalam izin

lingkungan dan peraturan perundang-undangan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup; Terlaksananya pemantauan kualitas air sungai Citarum dan Cilamaya;

Terlaksananya pembinaan sekolah berbudaya lingkungan hidup; dan Terlaksananya

pembinaan dan pengawasan bahan dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).

Pelaksanaan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dengan keluaran

(output) antara lain : Tersusunnya sebagian data status kerusakan lahan untuk produksi

biomassa; Terlaksananya pemeliharaan terhadap taman burung di Situ Buleud;

Terlaksananya sosialisasi dan gerakan kebersihan sungai di 2 Sungai yaitu Sungai

Cimunjul dan Cigalugur; Terlaksananya pembuatan sumur resapan; Tersusunnya profil

pengelolaan tutupan vegetasi program Menuju Indonesia Hijau (MIH) Kabupaten

Purwakarta Tahun 2015; dan Terlaksananya penanaman pohon di sekitar mata air dan

sungai. Pelaksanaan Program Penyadaran dan Penegakan Hukum Lingkungan dengan

keluaran (output) antara lain : Terlaksananya rekomendasi tindak lanjut pengaduan

masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; dan

Penyusunan dokumen Raperda tentang KLHS dan RPPLH belum terlaksana secara

tuntas.

Page 34: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 34

Pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah

dengan keluaran (output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini antara lain :

Terlaksananya pengadaan bahan kimia; Terlaksananya analisa kualitas air permukaan,

limbah cair, dan kualitas udara; Terlaksananya peningkatan kapasitas dan kinerja

laboratorium lingkungan; dan Terlaksananya pengajuan akreditasi laboratorium

lingkungan.

Pelaksanaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan keluaran

(output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini diantaranya adalah : Terlaksananya

pengadaan dan perbaikan sarana prasarana pengelolaan persampahan; Terlaksananya

pembangunan dan pemeliharaan lokasi TPA Cikolotok; dan Terlaksananya sosialisasi

peraturan daerah (PERDA) retribusi sampah dan retribusi pelayanan sedot tinja.

Pelaksanaan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan keluaran

(output) yang diperoleh dari pelaksanaan program ini diantaranya adalah : Terlaksananya

penataan taman-taman di wilayah perkotaan Purwakarta dan batas kabupaten;

Terlaksananya pembangunan Situ Buleud; Terlaksananya penataan dan pemelihaaraan

lampu hias dan letter sign; dan Terlaksananya pengadaan sarana prasarana pendukung

pemeliharaan taman.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan

lingkungan hidup adalah meningkatkan kualitas aparatur yang melaksanakan pengelolaan

lingkungan hidup. Saat ini jumlah aparatur daerah yang memiliki latar belakang terkait

pengelolaan lingkungan hidup masih sangat terbatas. Padahal hal ini sangat menentukan

kualitas pelayanan yang dapat diberikan oleh pemerintah daerah. Selain itu, pemerintah

daerah juga membuka kesempatan dan bahkan mendorong masyarakat untuk ikut serta

dalam pengelolaan lingkungan hidup daerah. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat

diperlukan dalam mewujudkan purwakarta yang bersih, hijau, indah dan lestari.

Dari pelaksanaan program-program pembangunan serta upaya lain yang dilakukan

pemerintah daerah dalam bidang lingkungan hidup selama tahun 2014, dapat diperoleh

hasil antara lain meningkatnya upaya perlindungan sumber daya alam; terkendalinya

kadar polutan baik di air dan udara; dan meningkatnya kenyamanan dan kebersihan

lingkungan. Data konservasi air pada sungai utama di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015,

dapat dilihat pada tabel 2.27 berikut ini :

Page 35: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 35

Tabel 2.27

Upaya Konservasi Air Sungai Utama

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Nama

(Sungai dan DAS)

Panjang

(Km)

Debit Air

(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi

1 2 3 4 5 6

1. Cilamaya 62 Maks :366,00

Min : 1,00

Keruh, menjadi outlet

pembuangan limbah

industri

Irigasi,

Pengamanan

sempadan sungai.

2. Cikao 45 Maks :360,00

Min :1,00

Banyak sampah, keruh,

pengerukan pasir oleh

masyara kat.

Irigasi,

Pengamanan

sempadan sungai.

3. Cilangkap 16 Maks :16,00

Min :0,08

Banyak sampah, keruh. Irigasi,

Pengamanan

sempadan sungai.

4. Ciampel 14 Maks :22,00

Min : 0,07

Banyak sampah, keruh. Irigasi,

Pengamanan

sempadan sungai.

5. Cilalawi

10 Maks : 320,00

Min : 0,40

Banyak sampah, keruh. Irigasi,

Pengamanan

sempadan sungai.

6. Cisomang

30 Maks : 320,00

Min :0,20

Banyak sampah, keruh. Irigasi,

Pengamanan

sempadan sungai. Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta

Data Konservasi Air Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015,

dapat dilihat pada tabel Tabel 2.28 berikut ini :

Tabel 2.28

Upaya Konservasi Air Danau/Waduk/Situ/Embung

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Nama / Lokasi Luas

(Ha)

Volume

(M3) Permasalahan

Upaya

Konservasi

1 2 3 4 5 6

1. Situ Cikamar Desa Cisaat

Kec. Campaka

9,00 144,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

2. Situ Cisaat Desa

Kertamukti Kec.

Campaka

7,00 23,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

3. Situ Cibodas Desa

Cibodas Kec. Campaka

5,00 8,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

4. Situ Cigangsa Desa

Campakasari Kecamatan

Campaka

6,50 8,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

dan Pariwisata

5. Situ Buleud Kelurahan

Nagrikidul Kecamatan

Purwakarta

4,00 80,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk

Pariwisata,

Berfungsi

Sebagai Taman

Kota.

Page 36: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 36

No. Nama / Lokasi Luas

(Ha)

Volume

(M3) Permasalahan

Upaya

Konservasi

1 2 3 4 5 6

6. Situ Wanayasa Dsea

Wanayasa Kec. Wanayasa

6,70 90,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

dan Pariwisata

7. Situ Cibeber Desa

Wanayasa Kecamatan

Wanayasa

3,80 28,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

dan Pariwisata

8. Situ Cikumpay Desa

Cikumpay Kecamatan

Cibatu

5,00 2,60 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

9. Situ Girang Desa

Karangmukti Kecamatan

Cibatu

4,00 1,60 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

10. Situ Tulangkuda Desa

Benteng Kecamatan

Campaka

0,50 0,20 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

11. Situ Bungurbiuk Desa

Gurudug Kecamatan

Pondoksalam

1,00 0,40 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

12. Situ Rawamekar

Kelurahan Purwamekar

Kecamatan Purwakarta

1,00 0,40 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

13. Situ Rawasari Kelurahan

Tegalmunjul Kecamatan

Purwakarta

2,00 1,60 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

14. Situ Margasari Desa

Cisalada Kecamatan

Jatiluhur

0,80 0,32 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

15. Situ Conggeang Desa

Cilangkap Kecamatan

Babakancikao

0,50 0,20 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

dan Pariwisata

16. Situ Kamojing Desa

Cinangka Kecamatan

Bungursari

62,76 314,00 Mengalami Pendangkalan Pemanfaatan

Untuk Irigasi

dan Pariwisata

17. Waduk Jatiluhur

Kecamatan Jatiluhur,

Sukasari, Tegalwaru dan

Sukatani

8.300 3.000,00 Banyak Jaring Apung dan

Mengalami

Pendangkalan.

Pemanfaatan

Untuk PLTA,

Irigasi,

Pariwisata

18. Waduk Cirata Kecamatan

Maniis

661.000 1.473,00 Banyak Jaring Apung dan

Mengalami

Pendangkalan.

Pemanfaatan

Untuk PLTA,

Irigasi,

Pariwisata Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta

Data jumlah titik mata air yang dapat dipelihara/yang masih terjaga dengan baik di

Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada tabel Tabel 2.29 berikut ini :

Page 37: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 37

Tabel 2.29

Jumlah Titik Mata Air yang Dapat Dipelihara/Yang Masih Terjaga dengan Baik

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Nama / Lokasi Debit Air

(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi

1 2 3 4 5

1. Mata Air : Cibitung (Dusun

1)

Lokasi : Kp. Nenggeng, Ds.

Neglasari, Kec. Darangdan

0,234 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

2. Mata Air : Cibitung (Dusun

2)

Lokasi : Kp. Nenggeng, Ds.

Neglasari, Kec. Darangdan

0,234 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

3. Mata Air : Cipicung

Lokasi : Blok RT 1/02,

Ds. Cilingga, Kec.

Darangdan

0,500 Tanah milik Desa dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

4. Mata Air : Cicariuk

Lokasi : Blok RT 21/04,

Ds. Nagrak, Kec.

Darangdan

0,165 Tanah milik Desa dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

5. Mata Air : Cileutik

Lokasi : Kp. Cileutik, RT

01/01, Ds. Mekarsari, Kec.

Darangdan

+ 100 Tanah milik masyarakat

dan masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

6. Mata Air : Cikondang

Lokasi : Kp. Cikondang,

RT 08/04, Ds. Mekarsari,

Kec. Darangdan

+ 100 Tanah Hibah dan masih

adanya penebangan

pohon disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

7. Mata Air : Cipeuntas

Lokasi : Kp. Parakan Salam

Rt. 9/5, Ds. Parakan Salam,

Kec. Pondoksalam

0,229 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

8. Mata Air : Cigoong 1

Lokasi : Kp. Salem, Ds.

Salem, Kec. Pondoksalam

0,640 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

9. Mata Air : Cigoong 2

Lokasi : Kp. Salem, Ds.

Salem, Kec. Pondoksalam

0,640 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

10. Mata Air : Cijantung

Lokasi : Kp. Krajan 1 Rt

01/01, Ds, Tanjungsari, Kec.

Pondoksalam.

0,156 Tanah sebagian milik

masyarakat dan masih

adanya penebangan phn

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

Page 38: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 38

No. Nama / Lokasi Debit Air

(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi

11. Mata Air : Cisumur

Lokasi : Kp. Krajan 2 RT

15/06, Ds. Tanjungsari, Kec.

Pondoksalam.

0,802 Tanah sebagian milik

masyarakat dan masih

adanya penebangan phn

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

12. Mata Air : Cicurug

Lokasi : Kp. Krajan 3 Rt

14/06, Ds. Tanjungsari, Kec.

Pondoksalam.

0,507 Tanah sebagian milik

masyarakat dan masih

adanya penebangan

pohon disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

13. Mata Air : Ciceungir

Lokasi : Kp. Krajan Rt.

03/02, Ds. Salamjaya, Kec.

Pondoksalam.

0,159 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

dsekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

14. Mata Air : Cioyi

Lokasi : Kp. Krajan Rt.

06/02, Ds. Situ, Kec.

Pondoksalam.

0,437 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

15. Mata Air : Ciwetan

Lokasi : Kp. Krajan Rt.

06/02, Ds. Situ, Kec.

Pondoksalam.

0,585 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

16. Mata Air : Cimenteng

Lokasi : Kp. Raharja Rt.

01/01, Ds. Raharja, Kec.

Wanayasa

0,206 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

17. Mata Air : Blok Pasarean

Lokasi : Blok Pasarean,

Ds. Sumurugul, Kec.

Wanayasa.

0,115 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

18. Mata Air : Cibakom

Lokasi : Desa Cibuntu,

Kec. Wanayasa

0,145 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

19. Mata Air : Cibulakan /

Cikaligung

Lokasi : Blok. Cibulakan

RT.; 01/01, Ds. Babakan,

Kec. Wanayasa

0,525 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

20. Mata Air : Cek Selong

Lokasi : Kp. Babakan Rt.

03/02, Ds. Babakan, Kec.

Wanayasa

0,600 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

21. Mata Air : Pakuhaji

Lokasi : Kp. Ciheulang,

Ds. Margaluyu, Kec.

Kiarapedes.

0,082 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

Page 39: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 39

No. Nama / Lokasi Debit Air

(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi

22. Mata Air : Ciherang

Lokasi : Kp. Ciheulang,

Ds. Margaluyu, Kec.

Kiarapedes.

0,153 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

23. Mata Air : Ciloa

Lokasi : Blok Cigirang, Kp.

Krajan, Ds.

Taringgullandeuh, Kec.

Kiarapedes.

0,638 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

dsekitar mata air

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

24. Mata Air : Cilopang

Lokasi : Blok Cilopang Rt.

05/02, Ds. Ciracas, Kec.

Kiarapedes.

0,261 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

25. Mata Air : Cigulukguk

Lokasi : Blok 11 Kp.

Parakanceuri, Ds.

Pusakamulya, Kec.

Kiarapedes.

1,677 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

26. Mata Air : Cigirang

Lokasi : Kp. Gardu Rt. 01,

Ds. Gardu, Kec.

Kiarapedes.

0,638 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

27. Mata Air : Cikahuripan

Lokasi : Ds. Kiarapedes,

Kec. Kiarapedes.

0,300 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

28. Mata Air : Cilegok

Lokasi : Ds. Kiarapedes,

Kec. Kiarapedes.

0,300 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

29. Mata Air : Ciputat

Lokasi : Blok Cipeundeuy

RT 03/01, Ds. Ciracas, Kec.

Kiarapedes.

0,115 Tanah milik masyarakat

dan masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

30. Mata Air : Cibulakan

Lokasi : Blok RT 11/03,

Ds. Ciracas, Kec.

Kiarapedes.

0,123 Tanah milik masyarakat

dan masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

31. Mata Air : Pamandian

Kuda

Lokasi : Kp. Gunung bakti

(kubang), Ds. Cihanjawar,

Kec. Bojong.

0,728 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

32. Mata Air : Bendungan

Lokasi : Kp. Gunung bakti

(kubang), Ds. Cihanjawar,

Kec. Bojong.

1,428 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

Page 40: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 40

No. Nama / Lokasi Debit Air

(M3/Detik) Permasalahan Upaya Konservasi

33. Mata Air : Pasir Bubut

Lokasi : Kp. Pasirbubut,

Rt. 01/02, Ds.

Sindangpanon, Kec. Bojong.

0.380 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

34. Mata Air : Darmaga

Lokasi : Blok RT. 12, Ds.

Pasanggrahan, Kec. Bojong.

0.355 Tanah milik masyarakat

dan masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

35. Mata Air : Darmaga

Lokasi : Blok RT. 12, Ds.

Pasanggrahan, Kec. Bojong.

0.355 Tanah milik masyarakat

dan masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

36. Mata Air : Ciloa

Lokasi : Ds, Cibening,

Kec. Bungursari

- Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

37. Mata Air : Gege

Lokasi : Ds, Parakanlima,

Kec. Jatiluhur

- Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

38. Mata Air : Pasir ipis

Lokasi : Ds, Parakanlima,

Kec. Jatiluhur

0,0002 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

39. Mata Air : Cikembang

Lokasi : Ds, Sukatani,

Kec. Sukatani

- Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

40. Mata Air : Pasir Munjul

Lokasi : Ds, Pasir Munjul,

Kec. Sukatani

0,158 Tanah sebagian masih

milik masyarakat dan

masih adanya

penebangan pohon

disekitar mata air.

Dengan menjaga tutupan

vegetasi disekitar mata

air sampai radius

minimal 200 meter.

Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta

Untuk menjaga kualitas lingkungan di perkotaan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta

menyelenggarakan pelayanan pengelolaan persampahan dan pengelolaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH). Jumlah rata-rata produksi sampah perhari di kawasan perkotaan Kabupaten

Purwakarta pada tahun 2015 sebanyak 2.440 m3

per hari, sedangkan jumlah/volume

sampah yang dapat ditangani adalah sebanyak 500 m3

per hari oleh Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kabupaten Purwakarta serta sebanyak 132 m3

/hari diangkut oleh masing-

masing kelurahan. Data perkembangan PJU dan penanganan sampah di perkotaan

Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.30 dan Tabel 2.31 berikut

ini :

Page 41: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 41

Tabel 2.30

Perkembangan Pemasangan PJU

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014

NO. JENIS JUMLAH

1 2 3

1. PJU ( Kabel Listrik ) 63

2. Jumlah Lampu Hias Yang Dibangun 1.753

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.31

Penanganan Sampah di Perkotaan Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

NO. JENIS SATUAN JUMLAH

1 2 3 4

1. Volume Produksi Sampah Rata-Rata Mᶾ/Hari 2.440

2. Volume Sampah Yang Dapat diangkut ke

TPA oleh DKP M

ᶾ/Hari 500

3. Volume Sampah Yang Dapat diangkut ke

TPA oleh masing-masing kelurahan M

ᶾ/Hari 132

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta

h. Kependudukan dan Catatan Sipil

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai nilai strategis di bidang

perencanaan, pengembangan dan penanganan permasalahan pembangunan. Kebijakan

kependudukan seharusnya dan seyogyanya digunakan sebagai bahan acuan dalam

perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan. Hal ini lebih kita kenal sebagai

konsep pembangunan berwawasan kependudukan. Langkah awal dalam mewujudkan

konsep pembangunan berwawasan kependudukan adalah melaksanakan pembangunan di

bidang administrasi kependudukan terlebih.

Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah memfokuskan pembangunan di sektor

kependudukan pada bidang penataan administrasi kependudukan dengan kegiatan

percepatan pembangunan database kependudukan, penertiban administrasi

kependudukan serta pengembangan dan penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK). Selaras dengan rencana kerja pemerintah tersebut, Pemerintah

Daerah Kabupaten Purwakarta berkomitmen dalam upaya meningkatkan pelaksanaan

program penataan administrasi kependudukan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Purwakarta sangat menyadari hal tersebut, untuk itu maka variable

penduduk dijadikan fokus karena kesadaran bahwa penduduk merupakan bagian integral

dalam proses kegiatan pemerintahan dan pembangunan, oleh karenanya penduduk tidak

dapat hanya dilihat sebagai obyek, tetapi juga diperlakukan sebagai subyek yang harus

dibina dan dikerahkan secara efektif, sehingga benar-benar menjadi modal yang besar dan

Page 42: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 42

menguntungkan bagi proses kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Dalam rangka

pembinaan dan pengarahan penduduk agar dapat dilaksanakan secara efektif maka

diperlukan adanya data penduduk yang valid dan lengkap cakupannya. Melalui output

data penduduk yang valid dimana data penduduk yang secara riil menggambarkan kondisi

yang sesungguhnya dilapangan. Untuk itu kepemilikan dokumen kependudukan menjadi

sesuatu yang harus dilakukan secara sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat.

Kebijakan pemerintah daerah pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil difokuskan

untuk mewujudkan sistem layanan administrasi kependudukan yang cepat, tepat, tertib

dan terjangkau diseluruh desa serta kelurahan, yang dijabarkan pada Program Penataan

Administrasi Kependudukan. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam

bidang kependudukan dan catatan sipil dimulai sejak tahun 2010 dan sejalan dengan 3

program strategis nasional yang diawali dengan pemuktahiran data kependudukan tahun

2010, pendistribusian Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan Penerapan Kartu Tanda

Penduduk Elektronik (KTP elektronik). Dalam rangka komitmen pemerintah daerah

dalam meningkatkan pelayanan publik dibidang kependudukan, Pemerintah Kabupaten

Purwakarta tetap memberikan pelayanan prima dan terus memotivasi masyarakat untuk

melengkapi diri dengan identitas kependudukan dan akta pencatatan sipil melalui

Gempungan di Buruan Urang Lembur dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a) Pelayanan penerbitan KK, KTP, Akta kelahiran tidak dipungut biaya cetak/gratis;

b) Pelayanan keliling ke desa/kelurahan, sekolah SMU/SMK.

Disamping itu dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Purwakarta sejak tahun 2010 telah melakukan upaya yang sejalan dengan

3 program strategis nasional diantaranya pemuktahiran data penduduk, pendistribusian

surat pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan penerapan Kartu Tanda

Penduduk Elektronik (e-KTP). Adapun jumlah penerbitan dokumen dan cakupan

kepemilikan dokumen kependudukan di Kabupaten Purwakarta tahun 2013-2014, dapat

dilihat pada Tabel 2.32 berikut ini :

Tabel 2.32

Jumlah Penerbitan Dokumen dan Capaian Kepemilikan

Dokumen Kependudukan (KTP, Akta, KK) Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Jumlah

2014 2015

1 2 3 4

1. Kartu Tanda Penduduk/ Elektronik yang

diterbitkan

538.661 549.800

2. Jumlah Kartu Keluarga yang diterbitkan 73.097 86.032

3. Jumlah Kartu Kelahiran yang diterbitkan 29.870 29.709

4. Jumlah Akta Kematian yang diterbitkan 1.233 1.118

Page 43: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 43

No. Jenis Jumlah

2014 2015

1 2 3 4

5. Jumlah Akta Perkawinan yang diterbitkan 38 36

6. Jumlah Akta Perceraian yang diterbitkan 4 5

7. Jumlah SKTT yang diterbitkan 540 547

8. Jumlah KIK WNA yang diterbitkan 71 45

9. Jumlah SK Pindah yang diterbitkan 4.407 5.148

10. Jumlah SK Datang yang diterbitkan 5.227 7.019

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan data di atas, dapat dijelaskan bahwa penerbitan dokumen kependudukan

pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang meliputi Kartu Tanda

Penduduk (KTP) meningkat 11.139 kartu atau 2,07%; Kartu Keluarga (KK) meningkat

sebanyak 12.935 atau 17,70%; Akta Kelahiran menurun sebanyak 161 akta; Akta

Kematian mengalami penurunan sebanyak 115 akte; Akta Perkawinan mengalami

penurunan sebanyak 2 akta; Akta Perceraian mengalami peningkatan sebanyak 1 akta;

SKTT mengalami peningkatan sebanyak 7 surat keterangan; KIK WNA mengalami

penurunan sebanyak 26 KIK; Surat Keterangan Pindah mengalami peningkatan sebanyak

741 SK; dan Surat Keterangan Datang mengalami peningkatan sebesar 1.792 lembar.

i. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan komitmen

nasional sebagai bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia, yang

dimaksudkan untuk meningkatkan status, posisi, dan kondisi perempuan agar dapat

mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki. Peningkatan pemberdayaan peranan

perempuan dalam pembangunan bangsa pada hakikatnya adalah upaya meningkatkan

kualitas SDM dalam peranannya terhadap pembangunan bangsa dengan tidak

membedakan gender maupun status sosial dan budaya di masyarakat.

Seiring dengan hal tersebut, peningkatan peranan perempuan dalam pembangunan tidak

lepas dari tugas pokoknya sebagai seorang ibu yang harus selalu senantiasa hadir dan

memberikan pendidikan dan perlindungan kepada anak-anaknya dari pengaruh gangguan

atau bahaya luar yang bersifat negatif yang dapat merugikan masa depan anak.

Pembangunan pemberdayaan perempuan melalui program dan kegiatan yang sifatnya

peningkatan informasi dan keterampilan perempuan, akan senantiasa berbanding lurus

dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, kesehatan keluarga dan perlindungan

anak itu sendiri. Pembangunan kesejahteraan rakyat harus senantiasa memperhatikan

bahwa setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan yang layak serta berkewajiban

ikut serta dalam upaya mewujudkan kemakmuran rakyat.

Page 44: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 44

Kebijakan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten

Purwakarta bertujuan untuk Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan

Lokal Yang Berorientasi Pada Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kesejahteraan

Sosial Masyarakat; dengan sasaran Meningkatnya Pemberdayaan dan Perlindungan

Perempuan, Anak dan Remaja; melalui strategi Meningkatkan Pemahaman Akan

Pentingnya Kesetaraan Gender dan Perlindungan Bagi Perempuan Terhadap Berbagai

Tindak Kekerasan; dengan arah kebijakan Memberdayakan dan Membuka Akses

Perempuan, Anak dan Remaja Dalam Partisipasi Pembangunan Daerah.

Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak

Kabupaten Purwakarta terdapat 73 kelompok PIK/PIR dari 60 kelompok PIK/PIR yang

ditargetkan atau 122 % dari target yang telah ditetapkan; 95 Kasus Kekerasan terhadap

perempuan dan anak yang telah tertangani, 745 kelompok bina keluarga balita (BKB) dari

745 kelompok yang ditargetkan atau 100 % dari target yang telah ditetapkan; 1113 jumlah

kader tenaga pendamping kelompok bina keluarga dari 1113 kader yang ditargetkan atau

100 % dari target yang ditetapkan; pembinaan 10 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), 102

kelompok Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan 17.120 kelompok binaan

PKK yang tersebar di 17 kecamatan. Besaran data tersebut dari tahun ke tahun di atas

dapat dikatakan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

j. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk

menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana

oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan

menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada

pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah

berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil

menurunkan angka kelahiran yang bermakna.

Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan

penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral,

IUD, dan sebagainya sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan

mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

Upaya Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam peningkatan capaian pembangunan

bidang urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah Mewujudkan

Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal Yang Berorientasi pada Upaya

Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat; dengan sasaran

Meningkatnya Keluarga Berencana dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk;

melalui strategi Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana; dengan

Page 45: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 45

arah kebijakan yaitu Mengintensifkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

Penggunaan Alat Kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur.

Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera, Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak

Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis

dalam pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Keluarga

Berencana; Program Kesehatan Reproduksi Remaja; Program Pelayanan Kontrasepsi;

Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri;

Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba PMS Termasuk HIV/AIDS; Program

Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang

Anak; dan Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga.

Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Ibu dan Anak

Kabupaten Purwakarta, jumlah Peserta KB Aktif pada Tahun 2015 sebanyak 163.203

orang dan jumlah peserta KB Mandiri sebanyak 83.625 orang. Capaian akseptor KB di

Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 dapat di lihat dari jenis alat kontrasepsi KB yang

digunakan, diantaranya adalah jumlah pengguna IUD sebanyak 17.839 orang, jumlah

pengguna Implant sebanyak 9.824 orang, jumlah pengguna suntik sebanyak 85.049 orang,

jumlah pengguna PIL sebanyak 42.542 orang, Jumlah pengguna Lainnya sebanyak 7.949

orang. Apabila dibandingkan dengan capaian akseptor KB Tahun 2014, pada tahun 2015

terjadi penurunan jumlah akseptor KB dari jenis Pil, tetapi dari jenis IUD, Implant,

Suntik dan Lainnya terjadi peningkatan akseptor dibanding Tahun 2014. Hal ini dapat

dilihat pada Tabel 2.33 berikut ini :

Tabel 2.33

Capaian Akseptor KB di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2013-2015

NO. JENIS TAHUN

2014 2015

1 2 3 4

1. IUD 16.194 17.839

2. Implant 7.799 9.824

3. Suntik 84.198 85.049

4. Pil 52.222 42.542

5. Lainnya 7.393 7.949

JUMLAH 159.794 163.203

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Iibu dan Anak Kabupaten Purwakarta

Page 46: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 46

k. Sosial

Pembangunan kesejahteraan sosial menjadi bagian integral dari pembangunan sosial dan

merupakan upaya peningkatan kualitas kesejahteraan sosial perorangan, kelompok dan

masyarakat yang memiliki harkat dan martabat, di mana setiap orang mampu mengambil

peran dan menjalankan fungsinya dalam kehidupan (Balatbangsos, 2003). Pada intinya

pembangunan kesejahteraan sosial diarahkan pada tercapainya kondisi keberfungsian

sosial yaitu kemampuan seseorang untuk melaksanakan peran, fungsi dan tugas

sebagaimana yang diharapkan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya serta

kemampuan untuk memecahkan persoalan hidup dan mampu bertahan dalam

menghadapi goncangan.

Kebijakan pembangunan urusan sosial di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada upaya

Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial

dengan strategi Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Dalam Pelayanan

Kesejahteraan Sosial. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam 5 tahun kedepan adalah

Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Yang Bernilai Religiusitas,

Berorientasi pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan

Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan bagi Seluruh Masyarakat. Data perkembangan

kondisi penyandang masalah sosial di Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat dilihat

pada Tabel 2.34 berikut ini :

Tabel 2.34

Perkembangan Kondisi Penyandang Masalah Sosial

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Anak Bermasalah Sosial/ Memerlukan Perlakuan

Khusus

23

2. Anak Balita Terlantar 125

3. Anak Terlantar 1.415

4. Anak Berhadapan Dengan Hukum 65

5. Anak Bermasalah Sosial Psikologis (Disable/DAK) 2

6. Anak Jalanan 98

7. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 745

8. Wanita Tuna Susila 142

9. Lansia Terlantar 7.345

10. Nomaden 18

11. Korban Tindak Kekerasan 3

12. Gelandangan 22

13. Penyandang Cacat (Disabilitas) 2.467

14. Waria 161

15. Penyandang Cacat Eks Penyakit Kronis 161

16. Bekas Warga Binaan LK 0

17. Korban Penyalahgunaan NAPZA 78

18. Keluarga Fakir Miskin 41.145

19. Rumah Tidak Layak Huni 17.465

Page 47: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 47

No. Uraian Jumlah

20. Keluarga Bermasalah Sosial Phsikologis 63

21. Masyarakat Tinggal Pada Daerah Rawan Bencana 1

22. Korban Bencana Alam 152

23. Pekerja Migran Bermasalah 5

24. Orang Dengan HIV/AIDS 1

Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta

Sementara itu Data Hasil Pembangunan Urusan Sosial Pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial

dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.35

berikut ini :

Tabel 2.35

Data Hasil Pembangunan Urusan Sosial

Pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Jumlah Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,

PSK, Narkoba dan Penyandang Penyakit Sosial Lainnya)

Yang Dibina dan Diberdayakan (Orang)

97 orang PSK

2. Jumlah Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 201

3. Jumlah Anak Terlantar Yang Dibina (Orang) 63 orang

4. Banyaknya Upaya Pembinaan Terhadap Para Penyandang

Cacat dan Trauma (Orang)

40 orang

5. Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial (Yayasan) 44 LKS

6. Jumlah Fakir Miskin dan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial Lainnya Yang Diberdayakan (Orang)

242 fakir miskin

7. Jumlah Peserta Pelatihan Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja

216 orang

8. Penyelesaian Perselisihan Antara Buruh dan Pengusaha 49 kasus

Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan data capaian kinerja tahun 2015 pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan

Transmigrasi tercatat, jumlah eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,

Narkoba dan penyandang penyakit sosial lainnya) yang dibina dan diberdayakan sebanyak

97 orang PSK; jumlah pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial sebanyak 201 orang;

jumlah anak terlantar yang dibina sebanyak 63 orang; banyaknya upaya pembinaan

terhadap para penyandang cacat cacat dan trauma sebanyak 40 orang; jumlah lembaga

kesejahteraan social (yayasan) sebanyak 44 LKS; jumlah fakir miskin dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial lainnya yang diberdayakan sebanyak 242 fakir miskin;

jumlah peserta pelatihan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sebanyak 216

orang; dan penyelesaian perselisihan antara buruh dan pengusaha sebanyak 49 kasus.

Page 48: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 48

Data Capaian Pembangunan Pada Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten

Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.36 berikut ini :

Tabel 2.36

Data Capaian Pembangunan Pada Bagian Kesra dan Kemasyarakatan

Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Jumlah Penerima Santunan/Bantuan Kejadian Bencana Alam

Puting Beliung (KK)

8

Nilai Santunan Kejadian Bencana Alam Puting Beliung Rp65.000.000,00

2. Jumlah Penerima Santunan/ Bantuan Kejadian Bencana

Rumah Runtuh/ Ambruk/ Roboh (KK)

12

Nilai Santunan Kejadian Bencana Rumah Runtuh/ Ambruk/

Roboh

Rp114.000.000,00

3. Jumlah Penerima Santunan/ Bantuan Kejadian Bencana

Kebakaran (KK)

14

Nilai Santunan Kejadian Bencana Kebakaran Rp138.000.000,00

4 Jumlah Penerima Santunan Kejadian Bencana Tanah Longsor

(KK/ Panitia Penangangan Bencana)

9

Nilai Santunan Kejadian Bencana Tanah Longsor Rp1.760.000.000,00

5 Jumlah Penerima Bantuan Sosial Rutilahu/ Tidak Punya

Rumah (KK)

22

Nilai Penerima Hibah Rutilahu (KK) Rp230.000.000,00

Sumber : Bagian Kesra dan Kemasyarakatan Setda Kabupaten Purwakarta

l. Ketenagakerjaan

Penanganan urusan ketenagakerjaan tidak hanya sebatas pada ketersediaan lapangan

kerja, kesejahteraan, pelatihan dan pembinaan tenaga kerja saja namun penanganan

penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan pun menjadi tanggung jawab pemerintah.

Kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan capaian

pembangunan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

ketenagakerjaan dilaksanakan dengan bertujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis

Religi dan Kearifan Lokal yang Berorientasi pada Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan

dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat; dengan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Iklim

Ketenagakerjaan; dan dilakukan melalui strategi Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja;

dengan arah kebijakan Menciptakan Tenaga Kerja Yang Terampil Sesuai Dengan

Kebutuhan Pasar, dan Fasilitasi Penyelesaian Masalah-Masalah Ketenagakerjaan. Dalam

upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Ketenagakerjaan, Dinas

Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis

melaksanakan beberapa program strategis dalam pencapaian pembangunan tersebut,

diantaranya yaitu Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Program

Peningkatan Kesempatan Kerja; dan Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan.

Page 49: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 49

Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten

Purwakarta bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar selama tahun 2015 sebanyak

18.632 orang yang terdiri dari 1.515 orang yang berpendidikan SD dan Sederajat, 5.150

orang SLTP, 1.0775 orang SLTA, 451 orang Diploma, dan 741 orang berpendidikan

Sarjana. Sedangkan jumlah kesempatan kerja yang ada pada tahun 2015 sebanyak 1.444

orang, sehingga jumlah Angkatan Kerja tahun 2015 tercatat sebanyak 20.076 orang. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 2.37 dibawah ini :

Tabel 2.37

Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 2 3

1. SD dan Sederajat 1,515

2. SLTP 5,150

3. SLTA 10,775

4. Diploma 451

5. Sarjana 741

Jumlah 18.632 Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta

Dalam rangka menciptakan kesempatan kerja berbagai kebijakan yang mendorong

peningkatan iklim investasi termasuk iklim ketenagakerjaan terus diperbaiki. Jumlah

pengangguran terbuka yang masih relatif tinggi tidak dapat diatasi melalui program-

program ad hoc. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong investasi agar dapat

memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi para pencari kerja.

m. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

(Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pasal 2).

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan

yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM, Pasal 1 ayat 1). Adapun Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut (Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM Pasal 6 ayat 1) : Memiliki kekayaan

bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Page 50: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 50

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, pasal 1 ayat 2).

Adapun Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut (Undang-Undang Nomor 20 tahun

2008 tentang UMKM, pasal 6 ayat 2) : Memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai paling

banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria Usaha Menengah. (Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, Pasal 1 ayat 3). Adapun Kriteria Usaha

Menengah adalah sebagai berikut (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM, Pasal 6 ayat 3) : Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan

lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan

usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi

ekonomi yang berkeadilan. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM,

Pasal 3). Kewenangan Pemerintah untuk Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di

Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 menjadi kewenangan dari Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan. Dalam upaya untuk melaksanakan kewenangan terebut

Dinas Operasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, teleh

metetapkan arah kebijakan pembangunan bidang koperasi dan UMKM. Kebijakan

tersebut adalah mewujudkan koperasi yang sehat dan UMKM yang tangguh. Indikator

keberhasilan kebijakan ini adalah jumlah koperasi yang memenuhi kriteria koperasi sehat

sebanyak 5%, jumlah pelaku UMKM binaan yang menjadi wiraswasta yang profesional

sebanyak 25 UMKM, dan jumlah UMKM yang difasilitasi untuk mendapat kredit

perbankan dan non perbankan sebanyak 60 UMKM.

Page 51: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 51

n. Penanaman Modal

Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam

modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah

negara Republik Indonesia. Penanaman Modal dalam negeri adalah kegiatan menanam

modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanaman modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Penanaman

Modal luar negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah

negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanaman modal asing, baik yang

menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam

modal dalam negeri. (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, Pasal 1 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3).

Pelayanan terpadu satu pintu adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perijinan dan

nonperijinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau

instansi yang memiliki kewenangan perijinan dan non perijinan yang proses

pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen

yang dilakukan dalam satu tempat. (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, pasal 1 ayat 10). Tujuan penyelenggaraan penanamam modal, antara

lain untuk (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 3

ayat 2) :

a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

b) Menciptakan lapangan kerja;

c) Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

d) Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;

e) Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

f) Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;

g) Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan

dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan

h) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan pemerintah dalam Urusan Penanaman Modal ditujukan untuk mendorong

terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal, untuk penguatan

daya saing perekonomian nasional, dan mempercepat peningkatan penanaman modal.

Dalam menetapkan kebijakan ini pemerintah (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal, pasal 4 ayat 1 dan ayat 2) :

a) Memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam

modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional;

b) Menjamin hukum, kepastian berusaha dan keamanan berusaha bagi penanam modal

sejak proses pengurusan perijinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman

modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

Page 52: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 52

c) Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada

usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.

Kewenangan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam urusan penanaman modal

dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(BPMPTSP) yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 11

Tahun 2007. Adapun kebijakan daerah terkait Penanaman Modal adalah meningkatnya

pertumbuhan investasi PMA dan PMDN, dengan indikator sasaran sebagai berikut :

a) Meningkatnya Nilai Realisasi Investasi PMA dan PMDN;

b) Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perijinan; dan

c) Mengikuti Pameran Investasi Dalam Negeri.

BPMPTSP Kabupaten Purwakarta melaksanakan pemberian pelayanan di bidang

penanaman modal, perizinan dan non perizinan secara terpadu sesuai dengan

kewenangan yang telah dilimpahkan Bupati. Dari 52 ijin yang dikelola oleh BPMPTSP

pada tahun 2014, BPMPTSP telah mengeluarkan perizinan dan non-perizinan sebanyak

6.252 izin dari 36 jenis perizinan/non-perijinan dengan jumlah retribusi sebesar

Rp27.325.963.850,00 (dua puluh tujuh milyar tiga ratus dua puluh lima juta sembilan

ratus enam puluh tiga ribu delapan ratus lima puluh rupiah). Bila dibandingkan dengan

tahun 2013, telah terjadi peningkatan retribusi perijinan/non perijinan. Dimana pada

tahun 2013 BPMTPSP mengeluarkan perizinan dan non-perizinan sebanyak 8.052 izin

dari 37 jenis perizinan/non-perijinan dengan jumlah retribusi sebesar Rp

20.479.418.668,00 (dua puluh milyar empat ratus tujuh puluh sembilan juta empat ratus

delapan belas ribu enam ratus enam puluh delapan rupiah). Data jumlah ijin dan realisasi

retribusi ijin dan non perijinan Kabupaten Purwakarta Tahun 2015, dapat dilihat pada

Tabel 2.38 berikut ini :

Tabel 2.38

Jumlah Ijin dan Realisasi Retribusi Ijin dan Non Perijinan

Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. JENIS PERIJINAN/

NON-PERIJINAN JUMLAH IJIN

JUMLAH RETRIBUSI

(Rp,00)

1 2 3 4

1. IMB 741 5.842.220.900

2. IJIN PRINSIP 45 -

3. PERSETUJUAN PRINSIP 1 -

4. IJIN LOKASI 57 -

5. SP3F 26 19.703.763.600

6. SKFPL/IPPT 27 -

7. SITU 826 -

8. SIUP 1.017 -

9. TDP 1.261 2.650.000

10. TDI 61 -

11. TDG 14 -

Page 53: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 53

NO. JENIS PERIJINAN/

NON-PERIJINAN JUMLAH IJIN

JUMLAH RETRIBUSI

(Rp,00)

12. IUI - -

13. IUKI 1 -

14. IPP - -

15. SIPK 121 -

16. SIUJK 87 -

17. STPW 5 -

18. HO 379 1.618.499.350

19. REKLAME 318 -

20. SIPA (ABT) 56 -

21. SIPAM 2 -

22. IP 1 -

23. IPLC 11 -

24. IPLP 17 -

25. TPS B3 43 -

26. SIUP – KP - -

27. SIUP – PI - -

28. IUKS 9 -

29. IUKU - -

30. IUPTL - -

31. SIUP-KJA 120 57.500.000

32. SIUP-KAT 9 -

33. TRAYEK 232 54.550.000

34. SIPA/ANGKUTAN/IUA 584 -

35. ISM - -

36. IPRS - -

37. IPRB 1 -

38. IORS 1 -

39. BPU / IZIN KLINIK 28 1.036.000

40. IZIN APOTEK 15 2.480.000

41. PKDTB 27 43.264.000

42. IZIN LAB 2 -

43. KATERING/IPLPS 1 -

44. SIBBW/SIBJK - -

45. SIUK 106 -

JUMLAH 6.252 27.325.963.850

Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.39

Jumlah Ijin dan Realisasi Retribusi Ijin dan Non Perijinan

Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. TAHUN

JUMLAH

PERIJINAN/

NON-PERIJINAN

JUMLAH

IJIN

JUMLAH

RETRIBUSI (Rp,00)

1 2 3 4 5

1. 2012 37 6.912 19.347.735.506

2. 2013 41 8.052 20.479.418.668

3. 2014 46 6.252 27.325.963.850 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta

Page 54: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 54

o. Kebudayaan

Budaya dalam sebuah bangsa selalu identik dengan keragaman kesenian yang dimiliki,

budaya sebuah bangsa dapat berupa sesuatu yang khas dan dapat mencerminkan identitas

bangsa tidak terbatas pada keragaman keseniannya saja. Kebudayaan bangsa Indonesia

yang sering disebut dengan budaya nasional erat kaitannya dengan kepribadian bangsa.

Dengan demikian kebudayaan khas Indonesia disertai dengan karakter yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia. Kebudayaan juga merupakan salah satu unsur penting yang dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan strategis yang akan diambil. Pelestarian budaya

daerah harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah mengingat seni budaya

daerah semakin tergerus oleh seni budaya barat dan modern yang dianggap lebih maju,

gaul dan tidak kuno. Kebudayaan daerah harus terus dipertahankan dan dipelihara guna

mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa guna menghadirkan karakteristik budaya

daerah dan kearifan lokal pada tiap indrividu di daerah masing-masing.

Dalam penanganan dan pengelolaan urusan kebudayaan di daerah, pemerintah daerah

lebih menitikberatkan pada pelestarian dan pengembangan situs sejarah dan seni budaya

daerah agar tetap hidup dan terpelihara sebagai ciri khas budaya daerah dan menjadi

ragam kekayaan budaya nasional. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait

dengan pelaksanaan urusan bidang kebudayaan diarahkan pada upaya peningkatan

capaian pembangunan yang bertujuan untuk Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi

dan Kearifan Lokal (local wisdom) yang Berorientasi pada Upaya Peningkatan

Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan; dengan sasaran strategisnya Meningkatnya

Apresiasi Masyarakat Terhadap Budaya Daerah dan Berkembangnya Nilai-Nilai Tradisi

dan Budaya dan Kearifan Lokal (local genius); dan strategi yang dilakukan adalah

Mengembangkan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal; dengan arah kebijakan

Mengembangkan Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Situs Sejarah.

Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Kebudayaan tersebut,

Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten

Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis dalam

pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Pengembangan Nilai

Budaya; Program Pengelolaan Keragaman Budaya; Program Pengelolaan Kekayaan

Budaya; dan Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.

p. Kepemudaan dan Olahraga

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan menyebutkan bahwa untuk

membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di

segala bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara berdasar Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

Page 55: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 55

Dalam undang-undang itu pula mengamanatkan pemerintah dan pemerintah daerah

bertanggungjawab melaksanakan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi

pemuda berdasarkan kewenangan dan tanggungjawabnya sesuai dengan karakteristik dan

potensi daerah masing-masing. Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan dan

pengembangan olahraga melalui penetapan kebijakan, penataran/pelatihan, koordinasi,

konsultasi, komunikasi, penyuluhan, pembimbingan, pemasyarakatan, perintisan,

penelitian, uji coba, kompetisi, bantuan, pemudahan, perizinan, dan pengawasan. Ruang

lingkup pembangunan olahraga adalah olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi.

Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai

satu kesatuan yang sistemis dan berkesinambungan dengan sistem pendidikan nasional,

melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru olahraga yang berkualifikasi serta

didukung prasarana dan sarana olahraga yang memadai, sedangkan pembinaan dan

pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi

olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.

Olahraga tradisional sebagai bagian dari pembinaan olahraga rekreasi merupakan satu

dari sejumlah aset budaya bangsa yang harus dipertahankan. Olahraga tradisional

merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan telah diwariskan

secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten

Purwakarta pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga berdasarkan RPJMD 2013-2018

yaitu dengan tujuan Mewujudkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal (local

wisdom) yang berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan,

untuk mencapai sasaran berkembangnya potensi generasi muda dan prestasi

keolahragaan, dengan strategi mengembangkan potensi dan peran serta pemuda dalam

pembangunan, melalui arah kebijakan antara lain mengembangkan potensi dan peran

serta pemuda dalam pembangunan serta mengembangkan potensi dan prestasi olahraga.

Arah kebijakan umum dan program pembangunan Urusan Kepemudaan dan Olahraga

yaitu: Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olah Raga, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga,

Program Pembinaan Kepemudaan, Keolahragaan dan Keagamaan.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun 2015

Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 15 kegiatan

pembinaan kepemudaan dan 11 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga. Adapun

prasarana olahraga yang direvitalisasi/dibangun adalah Penataan dan rehabilitasi GOR

Purnawarman, dengan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya

pembangunan GOR Purnawarman, GOR Purnawarman seluas 10.000 m2; dan kegiatan

lanjutan Pembangunan GOR Gunung Cupu (Tahap III).

Page 56: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 56

q. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri di Kabupaten Purwakarta bisa dikatakan berhasil dan cukup kondusif, hal ini

tercermin dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati/Wakil Bupati

Purwakarta, Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat dan Pemilihan Kepala Desa

(Pilkades), dimana dalam penyelenggaraan pemilihan tersebut tidak terjadi hal-hal yang

dapat berpotensi mengancam keamanan, ketentraman dan ketertiban umum. Walaupun

suasana politik pada waktu Pilkada Bupati/Wakil Bupati Purwakarta terasa cukup panas,

namun cukup terkendali dan kondusif berkat langkah-langkah antisipatif dan persuasif

dari semua pihak, karena masyarakat Purwakarta sudah mulai bisa menilai dan belajar

mengenai cara berpolitik yang sehat dan damai tanpa harus mengedepanka negoisme dan

emosionalisme semata.

Program Pendidikan Politik Masyarakat diharapkan bisa memberikan kesadaran dan

pembinaan politik kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan sehingga

dapat meminimalisir tindakan anarkis dan potensi kericuhan yang mengancam

ketentraman dan ketertiban umum. Upaya-upaya Pemerintah Kabupaten Purwakarta

dalam menjaga kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum adalah dengan menitik

beratkan pada pengamanan dan pertahanan sipil di desa-desa/kelurahan dalam menjaga

ketentraman dan ketertiban umum di setiap lingkungan desa/kelurahan. Petugas

Perlindungan Masyarakat (Linmas) di desa dan kelurahan mulai dioptimalkan dan

diefektifkan kinerja dan tugas pokok dan fungsinya sebagai petugas keamanan. Bahkan

dalam rangka memelihara kebersihan lingkungan pun, sebagian petugas Linmas

diberdayakan sebagai Petugas Linmas berbasis K-3.

Dalam upaya penataan dan penertiban pedagang kaki lima, penertiban pekerja seks

komersial, gelandangan, pengemis dan anak jalanan, Satuan Polisi Pamong Praja pada

tahun 2014 telah menggelar beberapa kali operasi penertiban baik operasi mandiri

maupun operasi gabungan dengan TNI/Polri. Operasi penertiban yang dilakukan bukan

semata-mata sebagai pelaksanaan penegakan Peratuan Daerah saja, tetapi memberikan

pembelajaran dan pendidikan kepada masyarakat terkait dengan kebersihan dan

kenyamanan penggunaan tempat-tempat umum serta potensi bahaya yang timbul akibat

perbuatan yang dilakukannya.

Dalam peranannya menjaga ketentraman dan ketertiban umum, termasuk menjaga

pengamanan para pengunjuk rasa, pengamanan di hari besar nasional, pengamanan di

Hari Jadi Purwakarta dan pengamanan pada acara-acara atau kegiatan-kegiatan tertentu,

tentunya harus didukung dan ditunjang oleh keberadaan dan jumlah personil yang

memadai sebagai barisan terdepan dalam pengamanan ketentraman dan ketertiban

umum serta dalam penjagaan pejabat publik dan penjagaan asset pembangunan daerah.

Perkembangan jumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purwakarta tahun

2015, dapat dilihat pada Tabel 2.40 berikut ini :

Page 57: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 57

Tabel 2.40

Perkembangan Jumlah Anggota Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. STATUS TAHUN

2014 2015

1 2 3 4

1. PNS 117 134

2. CPNS - -

3. PTT 33 37

4. Tenaga Harian Lepas (THL) 9 40

5. SUKWAN 6

Jumlah 159 217

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan data tahun 2015 pada Kantor Polisi Pamong Praja, anggota satlinmas

Kabupaten Purwakarta berjumlah 2.880, frekuensi penanganan Kantribmas sebanyak 112

kali, frekuensi pengendalian kantribmas sebanyak 13 kali, frekuensi penertiban

kantribmas sebanyak 22, penertiban pekerja seks komersial sebanyak 20 kali, penertiban

gelandangan 10 kali, penertiban pengemis sebanyak 10 kali, penertiban anak jalanan

sebanyak 10 kali, penertiban anak yang tertangkap tangan sebanyak 10 kali, penertiban

pedagang kaki lima sebanyak 13 kali, dan jumlah pelanggaran Perda sebanyak 94 kali.

r. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak,

wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk

meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan. Pemerintah daerah, dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan, memiliki hubungan dengan pemerintah pusat

dan dengan pemerintah daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan

wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber

daya lainnya yang dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan,

pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya

menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan.

Page 58: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 58

Urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,

kepegawaiandan persandian diselenggarakan untuk mewujudkan kepentingan nasional,

tujuan nasional dan good governance, maka salah satu fungsi pemerintahan yang perlu

diterapkan secara utuh adalah penyelenggaraan pemerintahan umum sebagai suatu sistem

pemerintahan negara yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi oleh suatu perangkat

pemerintahan yang memiliki kewenangan secara terpusat, baik dalam masalah kebijakan

maupun dalam pelaksanaannya.

Sedangkan tugas dan kewajiban pemerintah adalah membuat regulasi tentang pelayanan

umum, pengembangan sumber daya produktif, melindungi ketentraman dan ketertiban

masyarakat, pelestarian nilai-nilai sosio-kultural, kesatuan dan persatuan nasional,

pengembangan kehidupan demokrasi, pencapaian keadilan dan pemerataan, penerapan

dan penegakan peraturan perundang-undangan, mendukung pembangunan nasional dan

mengembangkan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat berdasarkan

Pancasila. Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pemerintah daerah dituntut

untuk melakukan penataan kembali baik kelembagaan maupun sumber daya manusianya

(SDM) sehingga akan terjadi suatu pemerintahan yang ramping struktur kaya fungsi.

Ada dua hal penting yang harus mendapatkan perhatian, yaitu Pertama, menentukan arah

kebijakan prioritas bidang pemantapan desentralisasi, peningkatan kualitas hubungan

pusat daerah, dan antar-daerah dan pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan

daerah kabupaten/ kota, meningkatkan kerja sama daerah, serta meningkatkan

pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Arah kebijakan

pembangunan tersebut merupakan pedoman bagi penyusunan berbagai strategi

pembangunan. Kedua, menentukan arah kebijakan peningkatan kapasitas pemerintahan

daerah dengan membentuk pemerintah daerah yang mampu memberikan pelayanan

publik yang berkualitas, mendorong terbentuknya organisasi perangkat daerah yang

efisien dan efektif, serta memiliki kemampuan keuangan yang tinggi dan akuntabel sesuai

dengan prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik.

Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta pada Urusan Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

dan Persandian diarahkan pada upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan

akuntabilitas kelembagaan pemerintah daerah; meningkatkan kapasitas pengelolaan

sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten; meningkatkan

efektivitas dan optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah yang berkeadilan

termasuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi kegiatan dunia usaha dan investasi,

guna merealisasikan kebijakan tersebut diatas diwujudkan diantaranya melalui program

peningkatan sarana dan prasarana aparatur, pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

keuangan Kabupaten/Kota, penataan peraturan perundang-undangan, pengembangan

Page 59: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 59

wilayah perbatasan, peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, peningkatan

sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, pembinaan

dan pengembangan aparatur.

Dalam upaya meningkatkan kualitas aparatur yang handal di bidangnya telah dilaksanakan

kegiatan pengelolaan ujian nasional keahlian pengadaan barang/jasa melalui 2 kali

pelaksanaan ujian barang/jasa, serta sosialisasi proses pemilihan penyedia barang/jasa

kepada 100 orang peserta dan sosialisasi sistem informasi pembangunan kepada 80 orang

peserta. Data paket pelelangan yang dilaksanakan oleh Pusat Layanan Pengadaan

Barang/Jasa Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 melalui LPSE Purwakarta secara

elektronik, dapat dilihat pada Tabel 2.41 berikut ini :

Tabel 2.41

Paket Pelelangan Yang Dilaksanakan Oleh

Pusat Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Pegawai Yang Bersertifikat Pengadaan

Barang/Jasa Yang Masih Aktif

120 orang

2. Paket Yang Dilelangkan (257 paket) yang terdiri

dari :

a. Pengadaan Barang 41 Paket (17,45%)

b. Pekerjaan Konstruksi 142 Paket (60,43%)

c. Jasa Konsultansi 45 Paket (19,15%)

d. Jasa Lainnya 7 Paket (2,98%)

3. Pagu Anggaran yang Dilelangkan Rp263.231.771.122,00

4. HPS yang dilelangkan Rp260.022.630.237,00

5. Kontrak Rp250.081.127.722,00

6. Sisa Tender Rp12.663.133.400,00

Sumber : Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Purwakarta

Dalam rangka mewujudkan masyarakat dan aparat yang tertib hukum dalam

penyelenggaraan pemerintahan maka disusun dan dibentuklah produk hukum,

pembentukan produk hukum daerah sebagai tindak lanjut peraturan perundang-

undangan dan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan perkembangan sosial

kemasyarakatan. Maksud perumusan produk hukum daerah adalah untuk memberikan

kepastian hukum bagi masyarakat dan aparat dalam kerangka penyelenggaraan

pemerintahan. Upaya sosialisasi produk hukum senantiasa dilakukan agar masyarakat

mengetahui dan memahami regulasi yang berlaku, untuk mewujudkan hal tersebut maka

Kabupaten Purwakarta tercatat telah menetapkan dan menerbitkan Peraturan Daerah

sebanyak 5 Perda, 154 Perbup, 974 Kepbup, 30 Nota Kesepakatan/Perjanjian Kerjasama

dengan pihak ketiga. Data Jumlah Produk Hukum Daerah yang telah diterbitkan pada

tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.42 berikut ini :

Page 60: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 60

Tabel 2.42

Jumlah Produk Hukum Daerah yang Diterbitkan Tahun 2015

No. Produk Jumlah

1 2 3

1. Peraturan Daerah 5

2. Peraturan Bupati 154

3. Keputusan Bupati 974

4. Nota Kesepakatan/ Perjanjian Kerjasama dengan

Pihak Ketiga

30

Sumber : Bagian Hukum Setda Kabupaten Purwakarta

Sementara itu, dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Purwakarta,

selama kurun waktu 2014, telah direalisasikan penyaluran Raskin sebanyak 8.695.530 kg

dengan rincian seperti terlihat pada Tabel 2.43 berikut ini :

Tabel 2.43

Data Penyaluran Raskin di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Periode RTS-PM

(KK)

Alokasi Beras Yang

Disalurkan (Kg/RTS-PM/Bln)

1 2 3 4 5

1.

Tahun 2014

48.354

15

8.695.530

Sumber : Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut

Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD

Kabupaten/Kota, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada

Pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/

Kota. Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota mempunyai tugas pokok dan fungsi Sekretariat

DPRD, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR,

DPD dan DRPD menerangkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan

wewenang DPRD dibentuk Sekretariat DPRD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

dan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Pasal 4 menerangkan Sekretariat Dewan Perwakilan yang selanjutnya disebut

Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, sedangkan Sekretariat

DPRD Kabupaten Purwakarta dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten

Purwakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Sekretariat Daerah dan

Sekretariat DPRD Pasal 4 menerangkan Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan

terhadap DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja program dan kegiatan

pada Sekretariat DPRD, dapat dilihat pada Tabel 2.44 berikut ini :

Page 61: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 61

Tabel 2.44

Capaian Kinerja OPD Sekretariat DPRD Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Keputusan DPRD 16

2. Keputusan Pimpinan DPRD 7

3. Keputusan Bersama 7

4. Peraturan Daerah 5

Jumlah 35 Sumber : Sekretariat Dewan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tahun 2014 tercatat telah dikeluarkan dan

disahkan 16 keputusan DPRD, 7 Keputusan Pimpinan DPRD, 7 Keputusan Bersama, 5

Peraturan Daerah dengan total jumlah keputusan sebanyak 35 keputusan. Pengawasan

pada hakekatnya merupakan fungsi yang melekat pada seorang leader atau top

manajemen dalam setiap organisasi, sejalan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya

yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Demikian halnya dalam organisasi pemerintah,

fungsi pengawasan merupakan tugas dan tanggung jawab seorang kepala pemerintahan,

seperti di lingkup pemerintah kabupaten merupakan tugas dan tanggung jawab bupati.

Namun karena katerbatasan kemampuan seseorang, mengikuti prinsip-prinsip organisasi,

maka tugas dan tanggung jawab pimpinan tersebut diserahkan kepada pembantunya.

Maksud pengawasan itu dalam rumusan yang sederhana adalah untuk memahami dan

menemukan apa yang salah demi perbaikan di masa mendatang. Hal itu sebetulnya sudah

disadari oleh semua pihak baik yang mengawasi maupun pihak yang diawasi termasuk

masyarakat awam. Sedangkan tujuan pengawasan itu adalah untuk meningkatkan

pendayagunaan aparatur negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan

dan pembangunan guna untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (good

and clean government) maka dari itu sesuai tugas pokok dan fungsi Inspektorat yang

telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Nomor

50 Tahun 2008, Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan

daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati

dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi diatas Inspektorat mempunyai tugas melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan

pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan

pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugas pokok Inspektorat menyelenggarakan

fungsi: perencanaan program pengawasan; perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan

dan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

Page 62: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 62

Untuk mendukung dan mewujudkannya kebijakan tersebut di atas pemerintah Kabupaten

Purwakarta telah melaksanakan program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH serta Program Peningkatan Profesionalisme

Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. Pelaksanaan tugas pembinaan dan

pengawasan didasarkan Urusan Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa di

Kabupaten Purwakarta dituangkan dalam PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan)

yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa secara reguler dilaksanakan sesuai dengan

PKPT terhadap 5 badan, 13 dinas, 4 kantor, 11 bagian di sekretariat daerah, 1 sekretariat

DPRD, 1 RSUD, 17 Kecamatan, berupa audit kinerja meliputi: kebijakan daerah,

kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah dengan sasaran

pemeriksaan meliputi penilaian ketaatan terhadap peraturan yang berlaku; penilaian

efisiensi dan efektivitas atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; penilaian efisiensi dan

efektifitas atas program dan kegiatan serta penilaian atas kelayakan pelaporan.

Pengawasan internal yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 telah menemukan

sebanyak 525 temuan dengan rincian tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah sebanyak 500

temuan telah selesai atau 95,24%, sebanyak 9 temuan dalam proses atau 1,71%, dan

sebanyak 16 temuan belum selesai atau 3,05%. Baiknya capaian tindak-lanjut hasil

pemeriksaan mengindikasikan semakin baiknya Inspektorat dalam melakukan

pembinaan internal pada masing-masing OPD. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah

temuan dan tindak-lanjut hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Purwakarta

dapat dilihat pada Tabel 2.45 berikut ini :

Tabel 2.45

Jumlah Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Oleh Inspektorat Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

Temuan/LHP Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

1 2 3 4

1. Temuan 525 S (selesai)= 500 LHP

DP (dalam Proses)= 9 LHP

B (Belum) 16= LHP

2. LHP 51 51

Sumber : Inspektorat Kabupaten Purwakarta

Disamping melalukan pemeriksaan reguler, Inspektorat juga melaksanakan penanganan

kasus pengaduan sesuai amanat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25

Tahun 2007 serta menangani setiap kasus yang timbul di pemerintahan daerah dengan

melaksanakan Pemeriksaan Khusus Non PKPT sebanyak 57 laporan diantaranya

perceraian/perselingkuhan sebanyak 35 laporan, pelanggaran disiplin 1 laporan,

pemeriksaan khusus berakhirnya masa jabatan kepala desa sebanyak 10 laporan,

Page 63: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 63

monitoring dan evaluasi program/kegiatan sebanyak 4 laporan, tuntutan perbendaharaan

dan tuntutan ganti rugi (kendaraaan yang hilang) sebanyak 7 laporan.

Dalam melaksanakan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH, pada tahun 2015, Inspektorat melaksanakan kegiatan pelaksanaan

pengawasan internal secara berkala terhadap 42 SKPD 183 Desa dan 9 kelurahan;

penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah; tindak lanjut hasil

temuan pengawasan, koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif yang dilaksanakan

sebanyak 4 kali koordinasi pengawasan terhadap OPD, pelaksanaan evaluasi berkala hasil

temuan sebanyak 4 kali evaluasi. Begitupun dalam rangka peningkatan profesional tenaga

pemeriksa dan aparatur pengawasan, pihak Inspektorat telah melaksanakan workshop

strategi meraih status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada 150 orang peserta.

Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah, antara lain: Pengelolaan Pendapatan

Daerah, Pengelolaan Belanja Daerah, dan Pengelolaan Pembiayaan Daerah. Pendapatan

Daerah Kabupaten Purwakarta sebagian besar masih tergantung dari Pemerintah Pusat

dan Provinsi, baik berupa Dana Perimbangan maupun Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah. Sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Purwakarta

terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purwakarta masih

relatif kecil, hal ini dikarenakan masih terbatasnya sumber pendapatan daerah yang ada.

Dalam upaya mendukung pembangunan dan ketahanan fiskal daerah, kebijakan

pengelolaan Pendapatan Daerah terus diarahkan pada peningkatan kemampuan

keuangan daerah dalam menggali sumber-sumber penerimaan PAD, Dana Perimbangan

dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Keberhasilan dalam pencapaian pengelolaan

keuangan didukung dengan perencanaan program yang baik, terukur dan berhasilguna.

Adapun keluaran (output) dari pelaksanaan program ini adalah tersusunnya Buku

Peraturan Bupati tentang Standar Satuan Harga; terlaksananya pengamanan Barang Milik

Daerah (BMD) dan tersertifikasinya tanah milik pemerintah daerah; tersusunnya Buku

Perda APBD Tahun Anggaran 2015 dan Buku Raperda APBD Tahun Anggaran 2015;

tersusunnya Buku Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015 dan Buku Raperbup APBD

Tahun Anggaran 2015 yang akan dievaluasi Gubernur; tersusunnya Buku Perda dan

Buku Penjabaran bupati tentang Perubahan APBD 2015; tersusunnya Perda tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015; terpelihara dan

meningkatnya sistem informasi pengelolaan keuangan daerah secara terpadu; tercapainya

Pemutakhiran Data Gaji dan terpeliharanya aplikasi data base PNS Daerah Kabupaten

Purwakarta; terlaksananya penyebaran SPPT dan penagihan PBB sektor P2; tersusunnya

Dokumen RKA Murni dan Perubahan; tersusunnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA); tersusunnya Surat Penyediaan Dana (SPD); tersusunnya buku laporan Realisasi

Fisik dan Keuangan APBD se-Kabupaten Purwakarta; terlaksananya pembinaan,

pengawasan, pengendalian, penyuluhan dan sosialisasi pajak daerah; tersedianya sarana

dan prasarana sistem aplikasi 8 (delapan) jenis pajak daerah; tersedianya data wajib pajak,

Page 64: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 64

objek pajak dan sistem aplikasi SMS Gateway PBB P2; tercapainya kesesuaian data

BPHTB antara DPKAD dan PPAT / PPATS; terlaksananya rekonsiliasi belanja bantuan

keuangan pemerintah lainnya; terselesaikannya permasalahan PBB P2; terlaksananya

pembinaan dan bimbingan penyusunan LPJ keuangan bagi PPK – SKPD dan Bendahara

Pengeluaran; terpeliharanya Bangunan Gedung Mess Pemda Kabupaten Purwakarat yang

ada di DI. Yogyakarta; tersedianya kelengkapan petugas pajak daerah dan sarana

penunjang operasional PBB; dan tersusunnya Perbup dan Perda tentang Produk hukum

pengelolaan keuangan daerah aberbasis akrual.

Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki dedikasi, integritas, kejujuran dan

disiplin yang tinggi dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa sangat dibutuhkan dalam tata pemerintahan yang baik, guna menunjang

keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam melaksanakan

pembangunan dan mewujudkan sumber daya aparatur yang berkualitas memiliki

kompetensi di bidangnya yang didukung oleh kelembagaan, ketatalaksanaan, sumber daya

manusia dan sarana prasaana yang baik dalam rangka mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah

pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitas sumber daya manusia

aparatur; dan sistem pengawasan dan pemeriksaan yang efektif. Kebijakan peningkatan

kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta, juga untuk

meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, untuk mewujudkan tata pemerintahan yang

baik, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui

peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, pelatihan sumber daya aparatur pemerintah

daerah Kabupaten Purwakarta.

Kebijakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten

Purwakarta dilakukan melalui Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah. Dalam mendukung

program tersebut pada Tahun Anggaran 2015 dilaksanakan program pembinaan dan

pengembangan aparatur melalui melalui kegiatan penanganan kasus-kasus pelanggaran

disiplin dan pemberian penghargaan PNS, penyusunan formasi jabatan PNS, ujian dinas

dan penyetaraan ijazah, assement PNS, rapat koordinasi kepegawaian, monitoring dan

evaluasi pelaporan kegiatan BKD, penataan administrasi kenaikan pangkat PNS,

penyelesaian proses administrasi pensiunan PNS, peningkatan status CPNS menjadi PNS,

penataan administrasi mutasi PNS, penataan administrasi Karpeg, Karis/Karsu dan

Taperum PNS, penataan dan penetapan PNS dalam jabatan dan kepangkatan

(Baperjakat), penyusunan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), pemutakhiran sistem

kepegawaian, kenduri cinta birokarasi aparatur pemerintah, penataan pegawai non PNS

se-Kabupaten Purwakarta, Penerapan pelaksanaan SAPK di setiap OPD, Dalam upaya

mewujudkan sumber daya aparatur handal, profesional, jujur, bersih serta bertanggung

jawab guna terciptanya kelembagaan yang dapat memberikan pelayanan kepada

Page 65: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 65

masyarakat secara optimal efisien dan efektif diwujudkan dengan pelaksanaan diklat

kepemimpinan tingkat III sebanyak 5 orang dan Tingkat IV sebanyak 5 orang, penataan

dan penempatan PNS sebanyak 200 orang serta melalui assement PNS terhadap 590

orang dapat diketahui data PNS yang telah memenuhi persyaratan dalam jabatan

struktural sebagai bahan pertimbangan. Selain itu pada tahun 2014 telah dilaksanakan

penyelesaian kasus sebanyak 37 kasus yang terdiri dari dari 21 kasus cerai dan 16 kasus

pelanggaran disiplin selain penyelesaian kasus diberikan juga penghargaan Satyalancana

Karya Satya kepada 37 orang pegawai dan untuk kenaikan pangkat periode dari April dan

Oktober 2014 sebanyak 1.629 orang dengan rincian pada bulan April 2014 sebanyak

1.070 orang dan periode Oktober sebanyak 559 orang.

Data jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta berdasarkan golongan

tahun 2015 sebanyak 9.268 orang, yang terdiri dari golongan I sebanyak 214 orang

(2,31%), golongan II sebanyak 2.116 orang (22,83%), golongan III sebanyak 3.737 orang

(40,32) dan golongan IV sebanyak 3.201 orang (34,54%) dan untuk jumlah Pegawai

Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta berdasarkan eselon tahun 2014 sebanyak

893 orang, yang terdiri dari eselon II sebanyak 30 orang, eselon III sebanyak 157 orang,

eselon IV sebanyak 649 orang dan eselon V sebanyak 57 orang, dari uraian data tersebut

dapat disimpulkan bahwa data jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten

Purwakarta berdasarkan golongan menggelembung di golongan III disusul golongan IV.

Data PNSD Kabupaten Purwakarta tahun 2015 berdasarkan golongan, eselon, jenis

kelamin, pendidikan dan kelompok usia, dapat dilihat pada Tabel 2.46 berikut ini :

Tabel 2.46

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan Golongan Tahun 2015

No. Tahun Golongan

Jumlah I II III IV

1. 2014 214 2.116 3.362 3.201 9.268

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Adapun jumlah formasi jabatan struktural di Kabupaten Purwakarta berdasarkan eselon

tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.47 berikut ini :

Tabel 2.47

Jumlah Formasi Jabatan Struktural di Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan Eselon Tahun 2015

No. Tahun Eselon

Jumlah II III IV V

1 2 3 4 5 6 7

1.

2014 30 157 649 57 893

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Page 66: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 66

Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta yang menduduki

jabatan struktural berdasarkan jenis kelamin tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.48

berikut ini :

Tabel 2.48

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Purwakarta

Yang Menduduki Jabatan Struktural Berdasarkan

Jenis Kelamin Tahun 2015

No. Eselon Laki-Laki Perempuan

Total Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7

1. II.a 1 100 - - 1

2. II.b 27 93,10 2 6,90 29

3. III.a 54 90 6 10 60

4. III.b 84 86,60 13 13,40 97

5. IV.a 358 74,12 125 25,88 483

6. IV.b 116 69,88 50 30,12 166

7. V.a 41 71,93 16 28,07 57

Jumlah 688 185 893 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Sementara itu, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta berdasarkan

golongan dan jenis kelamin sampai dengan tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.49

berikut ini :

Tabel 2.49

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2015

Jenis

Kelamin

Golongan Total %

I % II % III % IV %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Laki-Laki 208 97,20 1,343 63,4

7 1,744

46,6

7 1.431 44,70 4.726 50,10

Perempuan 6 2,80 773 36,5

3 1,993

50,1

4 1,770 55,30 4.542 49,90

Jumlah 214 100 2,116 100 3,737 100 3,201 100 9.268 100,00

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Purwakarta terlihat besaran

prosentase PNS yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 50,10% dan perempuan sebesar

49,90%. Jumlah PNS berdasarkan jenis kelamin dapat dikatakan sangat proporsional dari

segi prosentase dan isu gender hanya saja dalam pembagian tugas dan pekerjaan masih

belum proposional. Data tentang jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jenis

kelamin dan tingkat pendidikan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun 2015,

dapat dilihat pada Tabel 2.50 berikut ini :

Page 67: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 67

Tabel 2.50

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin

dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Purwakarta

Sampai Dengan Tahun 2015

Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan

Total Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6

SD 128 96,24 5 3,76 133

SLTP 179 94,71 10 5,29 189

SLTA 1.505 70,62 626 29,38 2.131

D1 12 16,44 61 83,56 73

D2 331 34,95 616 65,05 947

D3 196 35,38 358 64,62 554

D4 31 77,50 9 22,50 40

S1 2.001 42,67 2.689 57,33 4,690

S2 338 66,93 167 33,07 505

S3 4 66,67 2 33,33 6

Jumlah 4.725 50,98 4.543 48,82 9.268 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Data jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah pada tahun 2015 menurut pendidikan umum

sebanyak 9.268 orang, yang dapat dirincikan sebagai berikut: untuk tingkat pendidikan SD

sebanyak 133 orang (1,44%), SLTP sebanyak 189 orang (2,04%), SLTA sebanyak 2.131

orang (22,99%), Diploma I sebanyak 73 orang (0,79%), Diploma II sebanyak 947 orang

(10,51%), Diploma III sebanyak 554 orang (5,97%), Diploma IV sebanyak 40 orang

(0,43%), Sarjana sebanyak 4.690 orang (50,60%), Pasca Sarjana sebanyak 505 orang

(5,45%) dan Doktoral sebanyak 6 orang (0,06%). Dari uraian data tersebut dapat dilihat

bahwa kualitas sumber daya aparatur pemerintah di Kabupaten Purwakarta berdasarkan

tingkat pendidikan dapat dikatakan baik karena PNS dengan tingkat pendidikan sarjana

memiliki jumlah dan prosentase yang paling tinggi hanya saja kualitas pegawai negeri sipil

tersebut harus sesuai dengan gelar ataupun tingkat pendidikan yang disandangnya

sehingga hal ini akan meningkatkan kinerja dan kualitas PNS tersebut. Sedangkan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta berdasarkan kelompok usia sampai

dengan tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.51 berikut ini :

Tabel 2.51

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan Kelompok Usia sampai dengan Tahun 2015

Kelompok Usia Laki-Laki Perempuan

Total Jumlah % Jumlah %

<25 1 33.33 2 66,67 3

26-30 107 36.03 190 63,97 297

31-35 580 50,66 565 49,34 1.145

36-40 605 53,87 518 46,13 1.123

41-45 758 47,58 835 52,42 1.593

46-50 1.182 50,82 1.144 49,18 2.326

51-55 1.130 52,73 1.013 47,27 2.143

Page 68: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 68

Kelompok Usia Laki-Laki Perempuan

Total Jumlah % Jumlah %

56-60 362 56,74 276 43,26 638

Jumlah 4.725 50,98 4.543 49,02 9.268 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Sementara itu pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purwakarta tahun

2015, dapat dilihat pada Tabel 2.52 berikut ini :

Tabel 2.52

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Atas Permintaan Sendiri (APS) 26

2. Mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) 86

3. Perampingan Organisasi Pemerintah -

4. Tidak Cakap Jasmani dan Rohani -

5. Pemberhentian Karena Meninggal Dunia 44

Jumlah 154 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Adapun rekapitulasi pemberian penghargaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten

Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.53 berikut ini :

Tabel 2.53

Rekapitulasi Pemberian Penghargaan Pegawai Negeri Sipil

Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Jenis Penghargaan Jumlah

1 2 3

1. Tanda Kehormatan Satylancana Kakyasatya 10 Tahun 15

2. Tanda Kehormatan Satylancana Kakyasatya 20 Tahun 19

3. Tanda Kehormatan Satylancana Kakyasatya 30 Tahun 13

4. Penyelesaian Kartu Pegawai (Karpeg) 35

5. Kartu Istri (Karis) 40

6. Kartu Suami (Karsu) 50

7. Setifikat Tabungan

Asuransi Pensiun

60

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

Sedangkan pemberian jenis hukuman bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kurang/ tidak

disiplin, dapat dilihat pada Tabel 2.54 berikut ini :

Page 69: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 69

Tabel 2.54

Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

No. Jenis Hukuman Jumlah

1 2 3

1. Hukuman Disiplin Ringan :

Teguran Lisan

Teguran Tertulis

Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis

-

-

-

2. Hukuman Disiplin Sedang :

Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Untuk Paling Lama 1

Tahun

Penundaan Kenaikan Pangkat Selama 1 Tahun

Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1

Tahun

-

-

1

3. Hukuman Disiplin Berat :

Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3

Tahun

Pembebasan Jabatan

Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan

Sendiri Sebagai PNS

Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS

-

7

1

3

4. Kedudukan Hukum Lainnya :

Pemberhentian Sementara

Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai PNS

Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS

Pemberhentian Dengan Hormat Atas Permintaan Sendiri

Sebagai PNS

3

-

-

1

5. Pemberian Izin Perceraian PNS 21

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Purwakarta

s. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Desa secara empiris memiliki peran penting dan strategis dalam menunjang

pembangunan. Ditinjau dari segi kewilayahan, desa merupakan wilayah pemerintahan

yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan publik secara langsung

kepada masyarakat. Secara sosiologis desa berperan strategis sebagai unit sosial dan

budaya yang menjadi wadah berlangsungnya sosialisasi, internalisasi dan institusional nilai-

nilai sosial dan budaya yang akan membangun mentalitas penduduk desa pada khususnya.

Penanganan dan pengelolaan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa oleh

pemerintah daerah adalah upaya pencapaian pembangunan dalam rangka menumbuh

kembangkan dan mewujudkan pembangunan masyarakat dan desa yang memiliki

kemandirian dan memiliki kemampuan serta berdaya guna memberikan kontribusinya

terhadap proses pembangunan di desa. Pemberdayaan masyarakat lebih dititikberatkan

pada upaya partisipasi masyarakat dalam membangun kembali karakter budaya dan tradisi

adat istiadat setempat yang menjadi ciri khas kearifan lokal suatu daerah. Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa sifatnya membangun kesadaran dan memberdayakan kemampuan

serta keterampilan masyarakat dan desa.

Page 70: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 70

Pemberdayaan masyarakat dilakukan guna mendorong dan menumbukan rasa memiliki

dan rasa kebersamaan dalam menciptakan pembangunan desa dan masyarakat itu sendiri

secara mandiri. Kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan

pembangunan di bidang Urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bertujuan

Mewujudkan Otonomi Desa Melalui Penguatan Otonomi Kultural dan Struktural

Masyarakat Perdesaan, Desentralisasi Pembangunan Desa dan Pengelolaan Anggaran

Perimbangan Desa Yang Mencerminkan Semangat Keadilan; dengan sasaran

Meningkatnya Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Pembangunan;

dan strategi yang dilakukan yaitu, Pemberian Hak, Wewenang dan Kewajiban Desa

Untuk Mengatur dan Mengurus Sendiri Urusan Pemerintahan dan Kepentingan

Masyarakatnya yang Berorientasi pada Kemakmuran Masyarakat Perdesaan; dengan arah

kebijaakan Meningkatkan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pembangunan Desa.

t. Kearsipan

Dari semua asset negara yang ada, arsip termasuk asset yang paling berharga, mengingat

arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan

dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan

pelestarian terhadap arsipnya. Arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam

berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,

lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan

perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang kearsipan menitikberatkan pada upaya

pemeliharaan dan penyelamatan arsip dan dokumen penting termasuk dokumen sejarah

agar selalu terpelihara dan tersimpan secara baik serta upaya pengelolaan dan penataan

dokumen kearsipan kedinasan lainnya yang ada di OPD yang harus terpelihara, terkelola

dan tertata baik sebagai dokumen arsip penting baik aktif maupun tidak aktif. Dalam

pelestarian dokumentasi kearsipan sejarah kerajaan sunda dan sejarah Purwakarta dari

masa ke masa, pemerintah Kabupaten Purwakarta telah membuat Diorama Purwakarta

(Bale Panyawangan Diorama Purwakarta) sebagai wadah atau tempat pelestarian dan

pengenalan nilai-nilai sejarah kerajaan Sunda dan sejarah Purwakarta dan

perkembangannya kepada masyarakat umum. Dalam penyelamatan dan pelestarian

dokumen arsip daerah guna melestarikan dan menjaga dokumen kearsipan agar tetap

bersih dan terjaga keasliannya, maka penataan, pengelolaan dan penyimpanan dokumen

kearsipan tersebut harus ditunjang sarana dan prasarana yang memadai, termasuk SDM

pengelola kearsipan (arsiparis) itu sendiri sebagai pelaku utama dalam pengelolaan

dokumen kearsipan.

Page 71: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 71

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam upaya peningkatan capaian

pembangunan di bidang urusan kearsipan bertujuan untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan

pelayanan prima bagi masyarakat; dengan sasaran strategisnya yaitu meningkatnya

pengelolaan arsip pemerintah daerah secara aman dan tertib; dan strategi yang dilakukan

yaitu, meningkatkan kesadaran aparat birokrasi dalam hal pengelolaan arsip,

terpeliharanya secara rutin /berkala prasarana dan sarana kearsipan; dengan arah

kebijakan meningkatkan pengelolaan arsip daerah secara aman dan tertib.

Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Kearsipan tersebut,

Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa

program strategis dalam pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program

Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana

dan Prasarana Kearsipan; Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi; dan

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah.

Capaian kinerja Urusan Kearsipan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta

tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.55 berikut ini :

Tabel 2.55

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan pada Kantor Arsip Daerah

Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Uraian

Jumlah Arsip/ Berkas Yang Diselamatkan

(Box)

sd. 2014 2015

1 2 3 4

1. Arsip Terdaftar 9.087 1.263

2. Arsip/ Dokumen Terselamatkan 650 -

Sumber: Kantor Arsip Daerah Kabupaten Purwakarta Keterangan: Tahun 2014 tidak ada penarikan arsip dari OPD lain (akuisisi) dikarenakan Depo Arsip sedang direhab.

u. Komunikasi dan Informatika

Pengelolaan urusan bidang komunikasi dan informatika menitikberatkan pada upaya

meningkatkan penyediaan informasi pembangunan, keterbukaan informasi publik serta

peningkatan sarana komunikasi dan informatika yang mudah diakses dan diperoleh

masyarakat. Dibentuknya PLIPMAS (Pusat Layanan Informasi dan Pengaduan

Masyarakat) sebagai wadah komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam

memberikan dan memperoleh informasi publik terkait dengan pelaksanaan

penyelenggaraan pemerintahan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam

memberikan pelayanan akan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat.

Page 72: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 72

Penyelenggaraan urusan bidang komunikasi dan informatika dalam rangka pelaksanaan

tugas-tugas pemerintahan juga dilakukan secara teknis melalui kebijakan-kebijakan yang

mengedepankan perkembangan dan dinamika teknologi maju dan modern serta jaringan

informatika yang menghubungkan jalur online antar OPD melalui Program Kantaya

(Kantor Dunia Maya), selain itu pula kebijakan pelaksanaan KTP online, entry

RKA/DPA, dan RKPD Online yang bisa dilakukan secara online baik intranet maupun

internet serta penyediaan informasi dan komunikasi pemerintah Kabupaten Purwakarta

melalui website www.purwakartakab.go.id. Penyampaian informasi serta

penggunaan/pemanfaatan teknologi komunikasi informatika terkini dalam rangka

pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah Kabupaten Purwakarta

telah memanfaatkan penggunaan “SMS Centre Bupati” sebagai media komunikasi dan

layanan pengaduan masyarakat serta sebagai media penyampaian instruksi maupun

informasi bagi para pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Purwakarta, agar lebih

cepat dan efektif.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dengan pelaksanaan urusan bidang

komunikasi dan informatika diarahkan pada upaya peningkatan capaian pembangunan

yang bertujuan untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui

Peningkatan Kualitas Birokrasi dalam Memberikan Pelayanan Prima bagi Masyarakat;

dengan sasaran strategisnya yaitu Meningkatnya Sistem Komunikasi dan Informasi

Pembangunan Daerah; dan strategi yang dilakukan adalah Meningkatkan Aksesibilitas

Data dan Informasi bagi Seluruh OPD dan Masyarakat; Mengembangkan E-Government

Untuk Meningkatkan Pelayanan Pemerintahan dan Pembangunan Hingga Tingkat RT;

dengan arah kebijakannya yaitu Mengembangkan Jaringan Sistem Komunikasi dan

Informasi Pembangunan Sampai Tingkat Desa dan Kelurahan.

Dalam upaya peningkatan capaian pembangunan dibidang Urusan Komunikasi dan

Informatika tersebut, Bagian Kaharti pada Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta dan

Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten

Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis dalam

pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi; Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;

Program Pengembangan Pemanfaatan Frekuensi Gelombang Radio; Program

Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi.

v. Perpustakaan

Pengelolaan urusan perpustakaan di daerah lebih menitikberatkan pada penyediaan

sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai, penyediaan bahan pustaka atau

koleksi buku yang beraneka ragam, pembinaan perpustakaan sekolah dan luar

sekolah/masyarakat dan peningkatan minat baca anak sekolah dan masyarakat.

Page 73: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 73

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dengan pelaksanaan urusan bidang

perpustakaan diarahkan pada upaya peningkatan capaian pembangunan yang bertujuan

untuk mewujudkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal (local wisdom) yang

berorientasi pada upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan; dengan sasaran

strategisnya yaitu meningkatnya prasarana dan sarana perpustakaan dan minat baca

masyarakat; dan strategi yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas prasarana dan

sarana perpustakaan; dengan arah kebijakannya yaitu meningkatkan pelayanan dan

aksesibilitas masyarakat terhadap sarana bacaan. Dalam upaya peningkatan capaian

pembangunan dibidang Urusan Perpustakaan tersebut, Kantor Perpustakaan Daerah

Kabupaten Purwakarta sebagai OPD teknis melaksanakan beberapa program strategis

dalam pencapaian pembangunan tersebut, diantaranya yaitu Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

Sampai dengan tahun 2015 jumlah perpustakaan yang berada di bawah pembinaan dan

pengawasan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta mencapai 326 unit

perpustakaan, yang terdiri dari 153 Perpustakaan Desa, 7 Perpustakaan SD, 8

Perpustakaan SMP, 4 Perpustakaan SMA/SMK, 8 Perpustakaan Perguruan Tinggi, 26

Perpustakaan Pontren, 20 Perpustakaan Masjid, 3 Taman Bacaan Masyarakat, 1

Perpustakaan Lapas, dan 26 Perpustakaan Keliling. Banyaknya jumlah unit Perpustakaan

Binaan dan Titik Layanan Perpustakaan Keliling ini dapat memberi kemudahan pada

masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Hal ini sebagaimana terlihat pada

Tabel 2.56 berikut ini :

Tabel 2.56

Jumlah Perpustakaan Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Perpustakaan Desa 153

2. Perpustakaan SD 7

3. Perpustakaan SMP 8

4. Perpustakaan SMA/SMK 4

5. Perpustakaan Perguruan Tinggi 8

6. Perpustakaan Pontren 26

7. Perpustakaan Masjid 20

8. Taman Bacaan Masyarakat 3

9. Perpustakaan Lapas 1

10. Perpustakaan Keliling 96

Jumlah 326

Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta

Sementara itu jumlah pengunjung dan keanggotaan perpustakaan di Kabupaten

Purwakarta sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.57 berikut ini :

Page 74: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 74

Tabel 2.57

Jumlah Pengunjung dan Keanggotaan Perpustakaan

Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Jumlah Pengunjung 32.082

2. Jumlah Keanggotaan Perpustakaan Daerah Pada Tahun 2014 703

3. Jumlah Keanggotaan Perpustakaan Daerah Sampai Dengan Tahun

2014

9.815

4. Titik Pelayanan Perpustakaan Keliling 96

5. Tambahan Koleksi Buku Perpustakaan Pada Tahun 2014 17.481*)

6. Jumlah Seluruh Koleksi Buku Perpustakaan Daerah Sampai Tahun

2014

54.308

Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta Keterangan: *) Jumlah Koleksi buku perpustakaan pada tahun 2014 terdiri dari bantuan Provinsi Jawa Barat sebanyak 13.675 buku dan APBD Kabupaten Purwakarta sebanyak 3.806 buku

FOKUS URUSAN PILIHAN

a. Pertanian

Menurut Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan

Pemberdayaan Petani, pasal 1, pertanian adalah kegiatan mengelola sumberdaya alam

hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk

menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu agroekosistem. Untuk mewujudkan

masyarakat adil dan makmur serta untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasar warga

negara, negara menyelenggarakan perlindungan dan pemberdayaan petani secara

terencana, terarah, dan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan meningkatnya perubahan

iklim, kerentanan terhadap bencana alam dan resiko usaha, globalisasi dan gejolak

ekonomi global, serta sistem pasar yang tidak berpihak kepada petani, sehingga petani

membutuhkan perlindungan dan pemberdayaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, pasal 3), perlindungan

dan pemberdayaan petani bertujuan untuk :

a) Mewujudkan kedaulatan dan kemandirian petani dalam rangka meningkatkan taraf

kesejahteraam, kualitas, dan kehidupan yang lebih baik;

b) Menyediakan prasarana dan sarana pertanian yang dibutuhkan dalam

mengembangkan usaha tani;

c) Memberikan kepastian usaha tani;

d) Melindungi petani dari fluktuasi harga, praktik ekonomi biaya tinggi, dan gagal panen;

e) Meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani serta kelembagaan petani dalam

menjalankan usaha tani yang produktif, maju, modern dan berkelanjutan; dan

f) Menumbuhkembangkan kelembagaan pembiayaan pertanian yang melayani

kepentingan usaha tani.

Page 75: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 75

Strategi perlindungan petani dilakukan melalui sarana dan prasarana produksi pertanian;

kepastian usaha; harga komoditas pertanian; penghapusan praktik ekonomi biaya tinggi;

ganti rugi gagal penen akibat kejadian luar biasa; sistem peringatan dini dan penanganan

dampak perubahan iklim; dan asuransi pertanian. Sedangkan strategi pemberdayaan

petani dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan; penyuluhan dan pendampingan;

pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian; konsolidasi dan jaminan

luasan lahan pertanian; penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan; kemudahan

akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi; dan penguatan kelembagaan petani.

Kewenangan urusan pertanian di Kabupaten Purwakarta ditangani oleh dua OPD, yaitu

Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan; dan Dinas Peternakan dan Perikanan.

Kebijakan umum urusan pertanian pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

Tahun Anggaran 2014 adalah meningkatnya produksi berbagai komoditas pertanian dan

pekebunan. Adapun indikator keberhasilan pambangunan bidang pertanian tahun 2015

adalah tercapainya Produksi Padi sebesar 224.174 ton; tercapainya Produksi Palawija

sebesar 132.763 ton; tercapainya Produksi Perkebunan (Teh dan Cengkeh) sebesar 5.286

ton; dan tercapainya Produksi Hortikultura (Sayuran dan Buah-Buahan) sebesar 155.184

ton. Potensi Kabupaten Purwakarta dalam bidang pertanian tanaman pangan terdiri dari

komoditas padi dan palawija dengan sebaran wilayah dapat dilihat pada Tabel 2.58

berikut ini :

Tabel 2.58

Sebaran Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Purwakarta

No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)

1 2 3

A. Padi

1. Padi Sawah Tersebar di 17 kecamatan

2. Padi Ladang Sukasari, Bojong, Sukatani, Kiarapedes, Tegalwaru,

Campaka, Bungursari dan Cibatu

B. Palawija

1. Jagung Cibatu, Darangdan, Bungursari, Jatiluhur, Tegalwaru, dan

Wanayasa

2. Kedelai Maniis, Darangdan, Sukatani dan Cibatu

3. Kacang Tanah Pasawahan, Plered, Tegalwaru, Campaka, Bungursari dan

Cibatu

4. Kacang Hijau Cibatu, Sukatani, Bungursari dan Maniis

5. Ubi Kayu Jatiluhur, Plered, Maniis, Tegalwaru, Sukatani, Darangdan,

Bojong, Wanayasa, Kiarapedes, dan Bungursari

6. Ubi Jalar Tegalwaru, Darangdan, Bojong, Wanayasa, Kiarapedes,

Pasawahan, Pondoksalam, dan Cibatu

7. Talas Maniis, Darangdan, Wanayasa, dan Ponsoksalam

8. Ganyong Sukasari dan Plered

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Page 76: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 76

Komoditas pertanian tanaman pangan terbagi menjadi 2 (dua) komoditas yaitu komoditas

padi dan komoditas palawija. Data produksi padi dan palawija Kabupaten Purwakarta

tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.59 berikut ini :

Tabel 2.59

Produksi Komoditas Padi dan Palawija

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Komoditas Produksi (Ton)

2014 2015

1 2 3 4

I. PADI

1. Padi Sawah 225.197 230.705

2. Padi Ladang 12.000 8.222

Jumlah 237.197 238.927

II. PALAWIJA

1. Jagung 8.045 5.280

2. Kedelai 393 71

3. Kacang Tanah 2.918 751

4. Kacang Hijau 690 183

5. Ubi Kayu 93.963 89.927

6. Ubi Jalar 19.515 7.245

7. Talas 2.535 775

8. Ganyong 267 33

Jumlah 128.325 104.265 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa produksi padi secara keseluruhan pada tahun

2015 terjadi peningkatkan sebesar 1.730 ton atau 0,73% dibandingkan produksi padi

tahun 2014. Apabila produksi padi dikonversikan ke beras maka produksi beras

Kabupaten Purwakarta tahun 2015 sebesar 155.302.550 kg. Sedangkan kebutuhan beras

masyarakat Kabupaten Purwakarta dengan jumlah penduduk sebanyak 913.447 jiwa dan

kebutuhan konsumsi pangan per-kapita sebesar 139 kg/Kapita/tahun, maka kebutuhan

konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Purwakarta pada tahun 2014 sebanyak

126.969.133 kg, sehingga produksi beras mengalami surplus sebanyak 28.333.417 kg.

Akan tetapi produksi produksi palawija secara keseluruhan pada tahun 2014 terjadi

penurunan sebesar 24.060 ton atau 18,75% dibandingkan produksi palawija tahun 2013,

hal ini disebabkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan luas tanaman komoditas padi,

sehingga banyak lahan sawah yang biasanya ditanami palawija satu kali dalam satu tahun,

tetapi pada tahun 2015 berganti dengan tanaman padi.

Kondisi tofografi Kabupaten Purwakarta yang terdiri dari tiga wilayah yaitu, wilayah

pegunungan, wilayah perbukitan dan wilayah dataran, memungkinkan untuk ditanami

dengan berbagai macam komoditas hortikultura baik tanaman sayuran, tanaman buah-

buahan, tanaman obat (biofarmaka) dan tanaman hias yang tersebar di 17 kecamatan.

Adapun sebaran tanaman sayuran di Kabupaten Purwakarta, dapat digambarkan pada

Tabel 2.60 berikut ini :

Page 77: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 77

Tabel 2.60

Sebaran Tanaman Sayuran di Kabupaten Purwakarta

No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)

1 2 3

1. Bawang Daun Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong

2. Kubis Bojong

3. Petsai/Sawi Darangdan, Wanayasa, dan Bojong

4. Wortel Bojong

5. Kacang Panjang Darangdan, Sukasari, Campaka, Bungursari, Cibatu,

Pasawahan, Pondoksalam, Plered dan Sukatani

6. Cabe Besar Bungursari, Cibatu, Darangdan, Maniis, Wanayasa dan

Bojong

7. Cabe Rawit Darangdan, Wanayasa, Bojong, Tegalwaru, dan Bungursari

8. Jamur Bungursari, Campaka, Wanayasa dan Kiarapedes

9. Tomat Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam dan

Bojong

10. Terung Campaka, Cibatu, Sukatani dan Darangdan

11. Buncis Darangdan, Wanayasa dan Bojong

12. Ketimun Jatiluhur, Campaka, Bungursari, Sukatani,Tegalwaru,Maniis,

Cibatu dan Darangdan

13. Labu Siam Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong

14. Kangkung Bungursari, Pasawahan, Darangdan, Pondoksalam, Plered

dan Cibatu

15. Bayam Pondoksalam, Darangdan, Pasawahan, Wanayasa, Bojong

dan Bungursari Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Pengembangan komoditas hortikultura khususnya tanaman sayuran di Kabupaten

Purwakarta mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, dikarenakan tingkat

kesuburan tanah dan iklim sangat cocok. Data produksi tanaman sayuran Kabupaten

Purwakarta tahun 2013-2014, dapat dilihat pada Tabel 2.61 berikut ini :

Tabel 2.61

Produksi Tanaman Sayuran

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)

2014 2015

1 2 3 4

1. Bawang Daun 16.626 15.906

2. Kubis 431 -

3. Petsai/Sawi 11.622 8.406

4. Kembang Kol 1.538 723

5. Wortel 930 773

6. Lobak 46 -

7. Kacang Panjang 106.096 111.240

8. Cabe Besar 46.357 51.893

9. Cabe Rawit 57.861 72.974

Page 78: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 78

No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)

2014 2015

10. Jamur 16.714 280

11. Tomat 42.889 31.779

12. Terung 37.138 38.371

13. Buncis 25.559 23.845

14. Ketimun 87.291 90.596

15. Labu Siam 9.607 7.502

16. Kangkung 27.678 27.762

17. Bayam 14.208 15.739

18. Semangka 1.453 271

19. Melon 621 174

20. Blewah 231 -

21. Kacang Merah 347 -

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa produksi sayuran pada tahun 2015 mengalami

peningkatkan hanya untuk komoditas kacang pamjang, cabe besar, cabe rawit, terung,

kangkung dan ketimun dibandingkan produksi padi tahun 2014, akan tetapi untuk komoditas

lainnya pengalami penurunan. Hal ini disebabkan pada tahun 2015 komoditas tanaman

sayuran yang banyak ditanam petani adalah kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, terung dan

ketimun, sedangkan komoditas yang lain kurang banyak ditanam oleh petani.

Tanaman buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai

prospek baik untuk dikembangkan di Kabupaten Purwakarta. Salah satu komoditas unggulan

nasional tanaman buah-buahan, yaitu buah manggis yang banyak tumbuh dan dikembangkan

di Kabupaten Purwakarta dengan varietas tersendiri yaitu Varietas Wanayasa dengan bentuk,

ukuran dan rasa yang khas, sehingga banyak dicari dan diminati konsumen baik domestik

maupun mancanegara. Adapun sebaran tanaman buah-buahan di Kabupaten Purwakarta,

dapat dilihat pada Tabel 2.62 berikut ini :

Tabel 2.62

Sebaran Tanaman Buah-buahan

di Kabupaten Purwakarta

No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)

1 2 3

1. Alpukat Pasawahan, Pondoksalam, Kiarapedes, Wanayasa, Sukatani,

Sukatani, Darangdan dan Bojong

2. Belimbing Plered, Maniis, dan Sukatani

3. Dukuh Pondoksalam, Darangdan, dan Wanayasa

4. Durian Bungursari, Cibatu, Pasawahan, Pondoksalam, dan Wanayasa

5. Jambu Biji Bungursari, Cibatu, Tegalwaru dan Sukatani

6. Jambu Air Campaka, Cibatu, Pasawahan, dan Plered

7. Jeruk Siam Plered, Darangdan, Kiarapedes, Sukatani, Sukasari dan Bojong

8. Jeruk Besar Kiarapedes, Wanayasa, Bojong, Tegalwaru dan Darangdan

9. Manggis Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, dan Bojong

10. Nangka/ Cempedak Cibatu, Pasawahan, Pondoksalam, Sukatani dan Maniis

Page 79: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 79

No. Jenis Komoditas Sebaran (Kecamatan)

11. Nenas Pondoksalam, Darangdan, Sukatani dan Kiarapedes

12. Pepaya Campaka, Pasawahan, Pondoksalam, Tegalwaru dan

Darangdan

13. Sukun Pondoksalam, Tegalwaru, Wanayasa, Sukatani, dan Pasawahan

14. Melinjo Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam dan Bojong

15. Petai Sukasari, Campaka, Bungursari, Pasawahan, Pondoksalam,

Sukatani, Bojong, Wanayasa dan Kiarapedes

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Data produksi tanaman buah-buahan di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat

dilihat pada Tabel 2.63 berikut ini :

Tabel 2.63

Produksi Tanaman Buah-Buahan

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)

2013 2014

1 2 3 4

1. Alpukat 2.357 6.663

2. Belimbing 2.082 2.913

3. Duku 1.706 1.210

4. Durian 10.871 28.426

5. Jambu Biji 10.710 21.492

6. Jambu Air 6.219 4.937

7. Jeruk Siam 2.088 1.899

8. Jeruk Besar 1.519 1.437

9. Mangga 16.263 34.974

10. Manggis 7.901 16.832

11. Nangka/ Cempedak 13.468 12.578

12. Nenas 1.818 3.050

13. Pepaya 10.453 14.035

14. Pisang 941.627 1.270.375

15. Rambutan 66.759 122.049

16. Salak 838 2.712

17. Sawo 4.188 4.726

18. Markisa 49 79

19. Sirsak 2.712 4.036

20. Sukun 2.300 3.151

21. Melinjo 12.923 15.967

22. Petai 32.081 45.069

23. Anggur 41 28

24. Jengkol 5.398 8.334

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi buah-buahan tahun 2015 mengalami

peningkatan dibandingkan produksi tahun 2014.

Page 80: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 80

Tanaman obat/biofarmaka terus dikembangkan di Kabupaten Purwakarta karena

mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan cocok untuk dibudidayakan secara

komersial. Data produksi tanaman obat/biofarmaka Kabupaten Purwakarta tahun 2014-

2015, dapat dilihat pada Tabel 2.64 berikut ini :

Tabel 2.64

Produksi Tanaman Obat-obatan (Biofarmaka)

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Komoditas Produksi (Kuintal)

2014 2015

1 2 3 4

1. Jahe 430.496 376.786

2. Laos/Lengkuas 227.616 138.537

3. Kencur 87.849 66.893

4. Kunyit 200.763 157.418

5. Lempuyang 11.714 13.217

6. Temulawak 16.404 8.299

7. Temuireng - 195

8. Kejibeling 1.819 3.511

9. Dlingo/Dringo 78 3.325

10. Kapulaga 498.869 653.192

11. Temukunci 13.407 12.207

12. Mengkudu/Pace 170.236 101.240

13. Sambiloto 1,5 785

14. Mahkota Dewa 147.558 101.128

15. Lidah Buaya 10.220 6.035

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi yang paling tinggi peningkatannya terdapat pada

komoditas kapulaga, sedangkan produksi yang paling banyak penurunannya terdapat pada

komoditas Laos/Lengkuas. Selain komoditas hortikultura tersebut di atas, Kabupaten

Purwakarta juga mengembangkan tanaman hias, meskipun pengelolaannya belum

dikembangkan secara khusus, hanya dikelola secara sampingan, akan tetapi dapat

meningkatkan penghasilan petani. Data produksi tanaman hias Kabupaten Purwakarta

tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.65 berikut ini:

Tabel 2.65

Produksi Tanaman Hias

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Komoditas Produksi (Tangkai)

2014 2015

1 2 3 4

1. Anggrek 2.475 1.940

2. Anthurium Bunga 1.396 589

3. Gerbera 271 243

4. Gladiol 14 -

Page 81: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 81

No. Jenis Komoditas Produksi (Tangkai)

2014 2015

5. Heliconia 548 378

6. Mawar 2.073 1.150

7. Sedap Malam 255 99

8. Melati 1.175 1.012

9. Palem 790 745

10. Aglaonema 655 875

11. Adenium 696 1.443

12. Euphorbia 14 10

13. Ixora 610 22

14. Sansiviera 1.494 1.666

15. Anthurium Daun 273 581

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat produksi tanaman hias yang menunjukkan peningkatan yang

cukup tinggi terdapat pada komoditas Adenium, sedangkan yang paling banyak

penurunannya terdapat pada komoditas mawar. Data produksi daging berdasarkan jenis

ternak Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.66 berikut ini:

Tabel 2.66

Produksi Daging Berdasarkan Jenis Ternak

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Jenis Ternak Produksi (Kg)

2014 2015

1 2 3 4

1. Sapi Potong 890.102 933.273

2. Kerbau 16.463 18.521

3. Kambing 106.916 79.493

4. Domba 312.190 115.028

5. Ayam Buras 1.016.040 1.074.914

6. Ayam Ras Pedaging 14.145.147 15.984.014

7. Ayam Ras Petelur 21.121 21.476

8. Itik 194.080 203.784

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat produksi daging tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 untuk

jenis ternak sapi potong mengalami peningkatan sebesar 5,00%, kerbau sebesar 13,00%,

ayam buras sebesar 6,00%, ayam ras petelur sebesar 2%, ayam ras pedaging sebesar

13,00%, dan itik sebesar 5,00%, sedangkan untuk domba mengalami penurunan sebesar

63,15%, dan kambing sebesar 25,65%. Hal ini disebabkan permintaan masyarakat

terhadap daging domba dan kambing berkurang dikarenakan harga daging domba dan

kambing relatif tinggi dibandingkan dengan unggas. Untuk data produksi hasil ternak di

Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.67 berikut ini :

Page 82: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 82

Tabel 2.67

Produksi Hasil Ternak

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

No. Uraian Produksi

2014 2015

1 2 3 4

1. Telur Ayam Buras (Kg) 673.193 712.202

2. Telur Ayam Ras Petelur (Kg) 371.938 374.393

3. Telur Itik (Kg) 2.025.975 2.127.273

3. Susu Sapi (Liter) 38.104,56 10.117,50

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi hasil peternakan tahun 2015 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2014 untuk jenis telur ayam buras sebesar 5,79%, dan

telur ayam ras petelur sebesar 0,66%, serta telur itik sebesar 5,00%, sedangkan untuk

produksi susu sapi mengalami penurunan sebesar 73,45%. Hal ini disebabkan usaha

peternakan sapi perah di Kabupaten Purwakarta belum berkembang. Data populasi

ternak Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.68 berikut ini:

Tabel 2.68

Populasi Ternak di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

No. Jenis Ternak Populasi (Ekor)

2014 2015

1 2 3 4

1. Sapi Potong 11.465 11.591

2. Sapi Perah 18 18

3. Kerbau 10.772 11.331

4. Domba 1.623.715 2.193.502

5. Kambing 122.469 148.901

6. Kuda 111 116

7. Ayam Buras 1.161.292 1.223.813

8. Ayam Ras Petelur 40.732 30.000

9. Ayam Ras Pedaging 3.317.562 4.657.525

10. Itik 325.357 606.303

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat bahwa populasi ternak di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014, yaitu untuk ternak sapi potong sebesar

1,10%, kerbau sebesar 5,19%, domba sebesar 35,09%, kambing sebesar 21,58%, kuda

sebesar 4,50%, ayam buras sebesar 5,38%, ayam ras petelur sebesar 222,80%, ayam ras

pedaging sebesar 40,39%, dan itik sebesar 86,35%, sedangkan untuk sapi perah tidak

mengalami perubahan.

Page 83: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 83

b. Kehutanan

Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dalam melaksanakan Urusan

Kehutanan dilakukan oleh Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan. Kebijakan

bidang kehutanan di wilayah Kabupaten Purwakarta diarahkan untuk peningkatan fungsi

ekologi dan ekonomi sumberdaya hutan sebagai sistem penyangga kehidupan. Adapun

indikator keberhasilan pembangunan bidang kehutanan ini adalah terdapat lahan kritis

yang direhabilitasi seluas 899 ha dan tercapainya produksi hasil hutan (kayu) sebanyak

4.100 m3. Dalam rangka penanaman lahan kritis di wilayah Kabupaten Purwakarta, pada

Tahun 2014 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan telah melakukan rehabilitasi

lahan kritis sebanyak 1.119,14 ha dari luas lahan kritis yang ada sebanyak 6.041,19 ha.

Sehingga sisa lahan kritis yang belum direhabilitasi ada seluas 4.922,05 ha dan akan terus

dilakukan rehabilitasi pada tahun-tahun selanjutnya. Data produksi perkebunan rakyat

Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.69 berikut ini :

Tabel 2.69

Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

No. Jenis Komoditas Produksi (Ton)

2014 2015

1 2 3 4

1. Teh 5.585 5.598,64

2. Cengkeh 432 446,74

3. Karet 830 839,38

4. Kelapa 867 868,88

5. Kopi 174 178,42

6. Aren 118 117,99

7. Kapok 6 6,14

8. Kemiri 10 11,87

9. Pala 36 32,81

10. Lada 37 39,48

11. Panili 4 3,40 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi perkebunan rakyat tahun 2015 secara

keseluruhan mengalami peningkatannya dibandingkan produksi tahun 2014. Produksi

hasil hutan kayu merupakan produksi hasil hutan yang paling dominan di Kabupaten

Purwakarta. Data produksi hasil hutan kayu Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat

dilihat pada Tabel 2.70 berikut ini :

Page 84: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 84

Tabel 2.70

Produksi Hasil Hutan Kayu

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Asal / Jenis Kayu Volume (M3

)

1 2 3

I. Hutan Rakyat

1. Jati 1.863.594

2. Mahoni 64.830

3. Rimba Campuran 227.710

4. Albazia/Sangon 284.760

Jumlah I. 2.440.894

II. Hutan Negara

(Perum Perhutani KPH Purwakarta)

1. Jati 4.249.496

2. Mahoni 879.810

3. Accacia mangium 1.880.120

4. Rimba Campuran -

Jumlah II. 7.009.426

JUMLAH TOTAL 9.450.320 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

Selain produksi hasil hutan kayu juga dikembangkan komoditi produktif potensi hasil

hutan bukan kayu, antara lain jamur kayu, madu, dan sarang burung walet. Data komoditi

produktif potensi hasil hutan bukan kayu Kabupaten Purwakarta tahun 2014, dapat dilihat

pada Tabel 2.71 berikut ini :

Tabel 2.71

Komoditi Produktif Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Komoditi Produksi

1 2 3

1. Jamur (Kg) 7.055

2. Madu (Liter) 13,30

3. Sarang Burung Walet (Kg) 35,75

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta

c. Energi dan Sumber Daya Mineral

Pembangunan bidang energi dan sumberdaya mineral adalah upaya yang ditujukan untuk

pengelolaan sumber dan pemanfaatan bahan dasar yang diperlukan untuk mendukung

proses pembangunan itu sendiri, yaitu energi, bahan tambang, dan air tanah. Selain itu,

pembangunan urusan ini mempunyai fungsi tambahan yang tidak kalah penting, yaitu

memitigasi bencana alam. Sebagaimana diketahui, bencana alam adalah fenomena yang

sulit dihindari namun dapat diminimalisir dampaknya.

Page 85: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 85

Selaras dengan hal tersebut, fokus utama pembangunan bidang energi dan sumberdaya

mineral pada tahun 2015 adalah meningkatkan rasio elektrifikasi serta pengendalian

pemanfaatan bahan tambang dan air tanah. Sementara program-program yang

dilaksanakan adalah Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;

Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak

Lingkungan; Program Pengembangan, Pembinaan dan Pengendalian Bidang Energi dan

ketenagalistrikan; Program Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah; Program Pengentasan

Keluarga Rawan Energi; dan Program Penelitian dan Pengembangan Informasi Geologi

Tata Lingkungan. Data perkembangan pertambangan di Kabupaten Purwakarta Tahun

2015, dan data Kecukupan Energi di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 dapat dilihat

pada Tabel 2.72 dan Tabel 2.73 berikut ini :

Tabel 2.72

Data Pertambangan di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

No. Jenis Satuan Jumlah

1 2 3 4

1. Kerusakan Lingkungan Eks Lokasi

Tambang

Lokasi -

2. Penertiban Tambang Tidak Berijin Lokasi/ M2

9/109.000 M2

3. Total Area Penambangan Ha 653,68 Ha

4. Penambangan Liar/Tidak Berijin M2

109.000 M2

Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.73

Kecukupan Energi di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

No Jenis Jumlah (Kwh)

1 2 3

1. Sosial 10.930.908

2. Rumah Tangga 217.115.864

3. Bisnis 53.161.400

4. Industri 782.598.998

5. Pemerintah 9.679.266

6. Multiguna 10.543.632

Jumlah 1.084.030.068

Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta

Data pemanfaatan air tanah di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada

Tabel 2.74 berikut ini :

Page 86: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 86

Tabel 2.74

Data Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

No. Jenis Satuan Jumlah

1 2 3 4

1. Jumlah ijin SIPA (ABT) Ijin/Luas 98/161

2. Jumlah ijin SIPAM M2

5 Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta

Energi listrik adalah energi yang telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Hampir

seluruh aktivitas sosial ekonomi masyarakat menggunakan peralatan yang memanfaatkan

listrik sebagai sumber energinya. Dengan adanya listrik, aktivitas masyarakat tidak hanya

terbatas pada siang hari, namun bisa berlangsung hingga malam hari. Oleh karena itu,

ketersediaan energi listrik mempengaruhi produktivitas masyarakat. Kabupaten

Purwakarta adalah salah satu daerah pemasok listrik. Dalam lingkup kabupaten ini

terdapat PLTA Jatiluhur dan PLTA Cirata yang memasok listrik dalam sistem

interkoneksi jawa-bali. Namun demikian, tingkat elektrifikasi di daerah ini dapat

dikatakan belum optimal. Jumlah penduduk yang belum mendapatkan aliran listrik

masih sangat besar, dimana sebagian diantaranya termasuk dalam kategori miskin.

Kemiskinan membuat sebagian masyarakat tidak mampu memasang listrik. Selanjutnya

ketiadaan listrik menyebabkan produktivitas dan kemampuan mereka memperoleh

pendapatan terbatas. Lingkaran kemiskinan inilah yang coba diselesaikan oleh

pemerintah daerah yang sejak beberapa tahun terakhir memfokuskan pembangunan

energinya dalam bentuk pemasangan jaringan listrik ke rumah-rumah KK miskin. Data

Jumlah KK Miskin Penerima Bantuan Listrik Pedesaan di Kabupaten Purwakarta Tahun

2015 seperti pada Tabel 2.75 berikut ini :

Tabel 2.75

Jumlah KK Miskin Penerima Bantuan Listrik Pedesaan

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Jumlah Desa/Kelurahan Kk Miskin Yang

Belum Berlistrik

Realisasi Kk Miskin

Berlistrik

1 2 3 4

1. 192 4.356 11.252

Jumlah 4.356 11.252

Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Purwakarta

Bencana alam adalah kejadian yang dapat berdampak negatif bagi keberlanjutan

pembangunan suatu daerah. Bencana alam menjadi penyebab rusaknya infrastruktur

seperti jalan, jembatan, irigasi, dan lain sebagainya. Selain itu, bencana alam dapat pula

menimbulkan hilangnya jiwa manusia. Untuk itu, kejadian bencana alam perlu diantisipasi

agar dapat kerugian materi dan jiwa yang dapat ditimbulkannya bisa diminimalisir.

Page 87: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 87

Salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi dalam lingkup wilayah Kabupaten

Purwakarta adalah longsor. Longsor merupakan peristiwa pergerakkan lapisan tanah dan

batuan yang ada di permukaan bumi. Tingkat kerawanan suatu kawasan terhadap kejadian

longsor sangat dipengaruhi karakteristik struktur geologinya yang khas.

d. Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, pasal 1 ayat 2,

perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,

pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis

perikanan. Pasal 2 mengemukakan bahwa penangkapan ikan adalah kegiatan untuk

memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau

cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,

menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkan. Pasal 6

menerangkan bahwa pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,

membersarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan

yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,

menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkan.

Pengelolaan perikanan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan

pembudidayan ikan kecil; meningkatkan penerimaan dan devisa negara; mendorong

perluasan dan kesempatan kerja; meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber

protein ikan; mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan; meningkatkan prodiktivitas,

mutu, nilai tambah, dan daya saing; meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk

industri pengolahan ikan; mencapai pemanfaatan sumber daya ikan, lahan

pembudidayaan ikan, dan lingkungan sumberdaya ikan secara optimal; dan menjamin

kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan tata ruang. Kewenangan

Pemerintah untuk Urusan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Purwakarta berada di

Dinas Peternakan dan Perikanan. Dalam rangka melaksanakan urusan Kelautan dan

Perikanan maka ditetapkan suatu kebijakan, kebijakan tersebut adalah menjaga stabilitas

ketahanan pangan dan meningkatnya produksi pangan hasil perikanan. Data produksi

perikanan Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat dilihat pada Tabel 2.76 berikut

ini :

Page 88: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 88

Tabel 2.76

Produksi Perikanan di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2014-2015

No. Jenis Ikan Produksi (Ton)

2013 2014

1 2 3 4

1. Mas 37.336,18 38.147,02

2. Nila 34.472,39 35.782,91

3. Tawes 0,62 0,89

4. Gurame 6,10 7,50

5. Sepat Siam 4,40 6,43

6. Lele 303,29 320,62

7. Patin 11.239,79 11.321,94

8. Bawal 7.779,10 7.905,02

9. Lainnya 68,96 25,35

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat produksi perikanan di Kabupaten Purwakarta tahun 2015

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014, yaitu untuk jenis ikan mas sebesar

2,17%, ikan nila sebesar 3,80%, ikan tawes sebesar 43,55%, ikan gurame sebesar 22,95%,

ikan sepat siam sebesar 46,14%, ikan lele sebesar 5,71%, ikan patin sebesar 0,73%, ikan

bawal sebesar 16,16%.

e. Pariwisata

Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang mempunyai

keterkaitan dan efek multiplier yang signifikan di tingkat lokal. Tingkat kesejahteraan

masyarakat yang mendiami kawasan yang telah menjadi daerah tujuan wisata pada

umumnya relatif cukup baik. Sebagai daerah yang memiliki posisi geografis yang strategis

serta objek dan daya tarik wisata yang cukup beragam, wilayah Kabupaten Purwakarta

mempunyai potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata. Jumlah potensi objek dan daya

tarik wisata di wilayah Kabupaten Purwakarta tidak kurang 23 lokasi, baik berupa wisata

alam, minat khusus maupun budaya.

Kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2015

diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata.

Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta

dilaksanakan melalui kegiatan penghargaan aplikasi sapta pesona usaha jasa pariwisata,

pengembangan duta wisata, event pameran produk wisata, pemutahiran data pariwisata,

pengadaan sarana atraksi situ wanayasa, serta pementasan kreasi seni luar daerah.

Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta

dilaksanakan melalui kegiatan promosi kebudayaan daerah dan pariwisata, pengembangan

duta pariwisata, serta pemberdayaan kelompok penggerak pariwisata. Kabupaten

Purwakarta mempunyai berbagai potensi bidang pariwisata, antara lain: wisata alam, wisata

Page 89: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 89

budaya dan wisata minat khusus, yang diperkaya dengan seni dan budaya pertunjukan,

antara lain tari buncis, calung, pencak silat, wayang golek, kasidah, jaipong dan degung.

Iklim pariwisata tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan

perekonomian secara umum, apabila tidak didukung dengan tersedianya fasilitas

akomodasi yang baik. Data perusahaan akomodasi/hotel menurut klasifikasi beserta

jumlah tamu yang menginap selama Tahun 2015, dapat dilihat pada tabel 2.75 dan tabel

2.76 berikut ini :

Tabel 2.75

Banyaknya Perusahaan Akomodasi/Hotel Menurut Klasifikasi

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Hotel Bintang 4 1

2. Hotel Bintang 3 1

3. Hotel Bintang 2 -

4. Hotel Melati 27

Jumlah 29

Sumber : Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.76

Banyaknya Tamu Hotel di Kabupaten Purwakarta

Tahun 2015

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1. Wisatawan Domestik 114.925

2. Wisatawan Mancanegara 7.430

Jumlah 122.235

Sumber : Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta

Selain daya tarik obyek wisata tersebut di atas, Kabupaten Purwakarta menjadi daya tarik

kunjungan wisatawan, dikarenakan terdapat berbagai macam wisata kuliner lokal, seperti

sate maranggi, kue jalabria, peuyeum, simping, gegetuk, keripik singkong, keripik pisang,

manisan pala, gula Cikeris dan lain-lain. Bahkan beberapa rumah makan khas

Purwakarta telah menjalin kerjasama dengan bentuk franchise dan hingga kini telah

tersebar di kota-kota lain, diantaranya adalah Rumah Makan Ibu Haji Cijantung, Rumah

Makan Ciganea, Rumah Makan Sambel Hejo, Rumah Makan Alam Sari, Rumah Makan

Anwar, dan lain-lain.

Page 90: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 90

Data rumah makan, restoran dan tempat hiburan di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-

2015, dapat dilihat pada tabel 2.77 berikut ini :

Tabel 2.77

Rumah Makan, Restoran dan Tempat Hiburan

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. URAIAN TAHUN

2014 2015

1 2 3 4

1. Rumah Makan 48 71

2. Restoran 25 31

3. Tempat Hiburan/Cafe 28 37

Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta

f. Perdagangan

Dalam bidang perdagangan, pasar merupakan salah satu tempat dimana pertukaran

terjadi, sehingga roda perekonomian meningkat. Pasar di Kabupaten Purwakarta

dikelompokan kedalam tiga jenis pasar, yaitu Pasar Modern (hypermarket, departemen

store, super market dan mini market), Pasar Tradisional (pasar milik pemerintah

kabupaten maupun yang dikelola oleh pihak swasta) dan Pasar Desa (pasar milik

pemerintah desa). Data jumlah pasar di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat

pada tabel 2.78 berikut ini :

Tabel 2.78

Jumlah Pasar di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. JENIS PASAR TAHUN 2013

1 2 3

1. Pasar Modern 5

2. Mini Market 100

3. Pasar Tradisional 5

4. Pasar Desa 12

JUMLAH 122

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta

Dalam bidang ekspor, jumlah perusahaan di Kabupaten Purwakarta tahun 2015 yang

melakukan ekspor sebanyak 56 perusahaan, negara tujuan ekspor sebanyak 114 negara,

serta jenis komoditas yang diekspor sebanyak 42 jenis. Data ekspor Kabupaten

Purwakarta tahun 2013-2014, dapat dilihat pada tabel 2.79 berikut ini :

Page 91: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 91

Tabel 2.79

Eksport Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. URAIAN TAHUN

2013 2014

1 2 3 4

1. Eksportir (perusahaan) 55 56

2. Nilai Ekspor (USD) 664.209.800 686.786.440,02

3. Negara Tujuan Ekspor (negara) 114 114

4. Jumlah Komoditas (jenis) 26 42

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel di atas terlihat ekspor Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2014, untuk perusahaan eksportir bertambah 1

perusahaan, nilai ekspor meningkat sebesar 22.576.640,02 USD atau 3,40%, jenis

komoditas yang dieksport bertambah 16 komoditas atau 61,54%, sedangkan negara tujuan

ekspornya sama yaitu 114 negara.

g. Perindustrian

Dalam Industri kecil dikelompokan dalam tiga jenis, yaitu : Industri Agro dan Hasil

Hutan (IAHH), Industri Kimia, Pulp dan Kertas (IKPK) serta Industri Logam, Mesin,

Elektronika dan Aneka (ILMEA). Banyaknya unit usaha tenaga kerja industri kecil

menurut kelompok di Kabupaten Purwakarta tahun 2015, dapat dilihat pada tabel 2.80

berikut ini :

Tabel 2.80

Banyaknya Unit Usaha Tenaga Kerja Industri Kecil

Menurut Kelompok di Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

NO. JENIS INDUSTRI KECIL JUMLAH

1 2 3

I. IAHH

Unit Usaha (UU) 2.516

Tenaga Kerja (TK) 8.722

II. ILMEA

Unit Usaha (UU) 761

Tenaga Kerja (TK) 9.299

III. IKPK

Unit Usaha (UU) 631

Tenaga Kerja (TK) 3.213

Jumlah UU 3.908

Jumlah TK 21.234 Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta

Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah industri kecil di Kabupaten Purwakarta tahun

2015 sebanyak 3.908 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 21.234 orang.

Page 92: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 92

Salah satu ciri keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu daerah adalah dengan

banyaknya investor yang menginvestasikan modalnya di daerah tersebut, baik investor

dalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya investor yang menginvestasikan modalnya

akan berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja, sehingga diharapkan dapat

menampung banyak angkatan kerja sekaligus menekan angka pengangguran. Dengan

kata lain, semakin tinggi angka pengangguran yang ditekan, semakin tinggi pula tingkat

keberhasilan pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di suatu daerah. Data

investasi dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Purwakarta tahun 2014-2015, dapat

dilihat pada tabel 2.81 berikut ini :

Tabel 2.81

Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja

di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014-2015

NO. JENIS FASILITAS

INDUSTRI BESAR

TAHUN

2014 2015

1 2 3 4

I. JUMLAH PERUSAHAAN

1. PMA 149 147

2. PMDN 38 50

Jumlah 170 197

II. REALISASI INVESTASI

1. PMA (Rp,00) 33.644.947.419.00

0

34.708.436.375.60

0

2. PMDN (Rp,00) 2.359.670.690.064 2.610.480.483.655

Jumlah 33.820.609.229.66

3

37.318.916.859.25

5

III. JUMLAH TENAGA

KERJA

1. PMA (Orang) 84.720 87.893

2. PMDN (Orang) 6.894 6.999

Jumlah 85.126 85.126 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta

Dari tabel tersebut terlihat jumlah perusahaan di Kabupaten Purwakarta secara

keseluruhan tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebanyak 27 (dua puluh tujuh)

perusahaan dibandingkan tahun 2014. Akan tetapi jumlah perusahaan PMA pada tahun

2015 mengalami penurunan, dikarenakan ada 2 Perusahaan Modal Asing (PMA) yang

keluar dari Purwakarta, yaitu PT. Kyokuyo Industrial Indonesia dan PT. Tachi-s

Indonesia. Untuk nilai investasi juga mengalami peningkatan sebesar

Rp3.498.307.629.592,00 atau 10,34%, begitu juga untuk penyerapan tenaga kerja juga

mengalami peningkatan sebanyak 9.766 orang atau sebesar 11,00%.

Page 93: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 93

h. Ketransmigrasian

Capaian pembangunan di bidang ketransmigrasian yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi sampai

dengan tahun 2015 telah melaksanakan penjajagan dan kerjasama transmigrasi antar

daerah sebanyak 5 daerah atau lokasi transmigrasi, sedangkan jumlah Kepala Keluarga

yang telah diberangkatkan sampai dengan tahun 2015 sebanyak 42 KK dan 157 jiwa.

Adapun jumlah KK yang telah diberangkatkan pada tahun 2014 sebanyak 4 KK/6 orang

dengan lokasi transmigrasi ke Kabupaten Konawe Utara Silawesi Utara. Lokasi atau

tujuan para transmigran yang paling banyak adalah di pulau Kalimantan kemudian pulau

Sulawesi dan Sumatera, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.82

Capaian Perkembangan Jumlah Transmigran dan Lokasi Permukiman Transmigrasi

di Kabupaten Purwakarta Sampai dengan Tahun 2015

No. Tujuan Jumlah Transmigran

1 2 3

1. UPT Hyangbana Kabupaten Katingan Kalimantan

Tengah

20 KK/82 orang

2. UPT Sebruga Kabupaten Sambas. Kalimantan

Barat

5 KK/23 orang

3. UPT Buaya Cecer Mas SP. 10 Kabupaten Musi

Rawas. Sumatra Selatan

3 KK/10 orang

4. UPT Tumbang Jatuh SP. I Kabupaten Gunung

Mas, Provinsi Kalimantan Tengah

10 KK/36 orang

5. Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara 4 KK/6 orang

Jumlah 42 KK/157 orang

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta

Transmigrasi bukan hanya sekedar perpindahan penduduk dari satu wilayah kewilayah

yang lain dalam rangka pemerataan penduduk, melainkan harus dibarengi oleh

penyediaan sarana lahan dan pengetahuan atau pembekalan agar para transmigran dapat

mengembangkan usaha dan kreativitasnya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga

atau dirinya sendiri di tempat yang baru dengan berwirausaha secara mandiri dengan

berbekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat pembekalan di wilayah

asal. Kebijakan pemerintah kabupaten purwakarta dalam penyelenggaraan program

transmigrasi regional yang dilaksanakan oleh dinas tenaga kerja, sosial dan transmigrasi

yaitu melalui pelaksanaan kegiatan Penjajagan dan Kerjasama Transmigrasi Regional

Antar Daerah dan kegiatan Rekrutmen dan Pembekalan Calon Transmigrasi.

Page 94: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 94

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Aspek Daya Saing Daerah di Kabupaten Purwakarta tidak terlepas dari kondisi internal

dan eksternal baik level internasional, nasional maupun regional. Dalam konteks sistem

perekonomian terbuka dimana Indonesia termasuk negara yang menganut dan aktif

dalam globalisasi, kinerja makro ekonomi nasional dan daerah cukup rentan dengan

gejolak eksternal. Secara umum kondisi ekonomi makro Kabupaten Purwakarta cukup

baik dengan ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Kondisi ekonomi makro di Kabupaten Purwakarta ini tidak terlepas dari pengaruh

kondisi ekonomi global dan nasional dimana pada tahun 2016 perekonomian dirasakan

semakin kondusif.

Kondisi perekonomian Kabupaten Purwakarta pada tahun 2017 diharapkan tetap dapat

tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal-hal yang perlu

diantisipasi dalam perencanaan pembangunan Tahun 2017 adalah efek peningkatan

inflasi sebagai dampak rencana kenaikan TDL dan BBM di Tahun 2017 akibat

konsekuensi pengurangan subsidi pemerintah dan asumsi adanya kenaikan Gaji Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Namun signifikan tidaknya efek dari gejolak eksternal tersebut

terhadap perekonomian di Kabupaten Purwakarta tergantung pada karakteristik ekonomi

di tingkat regional, nasional dan internasional serta kekuatan internal serta potensi

unggulan dan daya saing daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Purwakarta.

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai

pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka

pada persaingan dengan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, propinsi, nasional atau

internasional. Kondisi daya saing yang dimiliki oleh Kabupaten Purwakarta dapat

digambarkan sebagai berikut :

a) Kabupaten Purwakarta yang memiliki struktur wilayah yang menarik, wilayahnya

terdiri dari pegunungan, perbukitan disebelah selatan, tenggara dan barat, mendatar di

tengah dan utara. Di Purwakarta juga terdapat Danau Jatiluhur sebagai pembangkit

listrik besar pemasok Jawa Bali.

b) Di Purwakarta berkembang kegiatan-kegiatan industri bersama dengan perkembangan

di Kabupaten Bekasi dan Karawang. Pertimbangan umumnya adalah aksesibilitas ke

Jakarta sebagai pusat perdagangan dan outlet perdagangan nasional – internasional.

Perkembangan ini cenderung bersifat alami mengikuti aglomerasi kegiatan ekonomi.

Umumnya kegiatan ini terjadi di wilayah utara Purwakarta.

c) Kabupaten Purwakarta memiliki letak daerah yang sangat strategis, yang dilalui oleh

jalur nasional (Jakarta, Bandung dan Cirebon). Masih banyak wisata lain yang belum

dikembangkan secara optimal oleh pemerintah daerah. Di masa yang akan datang

potensi pariwisata di Kabupaten Purwakarta akan terus diarahkan pada wisata alam,

wisata belanja, wisata agro dan wisata budaya.

Page 95: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 95

d) Kabupaten Purwakarta juga merupakan kabupaten yang mempunyai banyak lahan

pertanian dan perkebunan, yang juga sebagai pemasok barang kebutuhan utama di

Pasar Induk Bandung dan Jakarta. Kondisi tanah yang subur dan air yang melimpah

dapat di tanami banyak jenis pohon. Pengembangan usaha mikro, kecil dan

menengah ditingkat masyarakat pada hamparan wilayah tertentu, misalnya

persawahan, perkebunan dan lain sebagainya akan dapat meningkatkan skala

ekonomi.

e) Kedekatan dengan pusat-pusat permintaan (demand) seperti Jakarta dan Bandung

adalah keunggulan geografis Purwakarta. Sektor finansial yang berkembang pesat di

Purwakarta dapat menjadi pendukung peningkatan produktivitas ekonomi, namun

masalah penjaminan bagi usaha kecil juga penting menjadi perhatian.

f) Sebagai salah satu daerah tujuan investasi, Purwakarta memiliki potensi masuknya

berbagai investasi. Zona dan kawasan usaha perlu dipersiapkan dengan baik, termasuk

penyiapan kondisi kultural masyarakatnya. Momentum potensi investasi ini harus

lebih dimanfaatkan secara terencana, terarah, terpadu, berkelanjutan dan terkoneksi

dengan sektor pembangunan daerah lainnya.

2.1.5 Strategi dan Arah Kebijakan Pengurangan Kemiskinan (Pro Poor) di Kabupaten

Purwakarta

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 15 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta

Tahun 2013-2018 khususnya dalam rangka menanggulangi permasalahan kemiskinan di

Kabupaten Purwakarta, strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan ini telah

dijabarkan dalam Visi : ”PURWAKARTA BERKARAKTER” melalui Misi Pertama :

”MENGEMBANGKAN PEMBANGUNAN BERBASIS RELIGI DAN KEARIFAN

LOKAL, YANG BERORIENTASI PADA KEUNGGULAN PENDIDIKAN,

KESEHATAN, KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN PEMERATAAN EKONOMI

YANG BERKEADILAN BAGI SELURUH MASYARAKAT”, yang dirumuskan

melalui “SEMBILAN TANGGA CINTA PURWAKARTA ISTIMEWA” yaitu pada

point kesatu : “PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

BERPENGHASILAN RENDAH MELALUI BANTUAN PEMBANGUNAN

RUMAH TIDAK LAYAK HUNI, PEMBERIAN BANTUAN MODAL

PETERNAKAN/MODAL USAHA”.

Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dalam

penanggulangan kemiskinan ini diantaranya adalah melalui :

1) Koordinasi antar Sektor dan Tingkat Pemerintahan, khususnya Dalam Rangka

Mensinergikan Perencanaan dan Pengganggaran Program-Program Terkait Dalam

Menanggulangi Masalah Kemiskinan.

Page 96: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 96

2) Penyempurnaan Desain Program-Program Penanggulangan Kemiskinan, seperti

Harmonisasi Program-Program Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Sistem

Jaminan Sosial Khusus Bagi Masyarakat Miskin, dan Pengembangan Akses Pelayanan

Dasar.

2.1.6 Strategi dan Arah Kebijakan Pengurangan Pengangguran (Pro Job) di Kabupaten

Purwakarta

Dalam rangka mengatasi permasalahan pengangguran di Kabupaten Purwakarta,

Pemerintah Daerah telah menetapkan strategi dan arah kebijakan seperti yang tertuang

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Purwakarta Tahun 2013-2018 yaitu dengan Strategi : ”MENINGKATKAN KUALITAS

TENAGA KERJA” dengan Arah Kebijakan : ”MENCIPTAKAN TENAGA KERJA

YANG TERAMPIL SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASAR dan FASILITASI

PENYELESAIAN MASALAH-MASALAH KETENAGAKERJAAN”.

Permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta sampai dengan saat ini adalah

masih pada terbatasnya kesempatan kerja. Kondisi ini disebabkan karena pertambahan

jumlah angkatan kerja baru tidak diiringi dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Untuk

mengatasi masalah meningkatnya jumlah angkatan kerja telah dilakukan beberapa upaya

untuk menstimulasi munculnya lapangan pekerjaan baru maupun penyiapan bagi pencari

kerja agar siap pakai, diantaranya pembinaan dan pengembangan produktivitas tenaga

kerja, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, pembinaan hubungan industrial

dan perlindungan tenaga kerja. Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang

kompeten dan produktif untuk mendukung penempatan pasar kerja global dan upaya

mengatasi pengangguran, kebijakan pengurangan pengangguran (Pro Job) di Kabupaten

Purwakarta diarahkan pada peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;

peningkatan kesempatan kerja dan perlindungan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan.

2.1.7 Strategi dan Arah Kebijakan Berwawasan Lingkungan (Pro Environment) di Kabupaten

Purwakarta

Dalam mengimplementasikan pembangunan yang berwawasan lingkungan (pro

environment), Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah merumuskan strategi dan

arah kebijakan khususnya dalam Misi Kedua : ”PENGEMBANGAN STRUKTUR

WILAYAH DAN TATA RUANG YANG BERORIENTASI PADA KEUTUHAN

LINGKUNGAN BAIK HULU MAUPUN HILIR SERTA UNSUR TANAH, AIR

UDARA DAN MATAHARI” dengan Tujuan Misi : ”MEWUJUDKAN

KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGEDEPANKAN

SINERGISASI ANTAR INSTANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK DALAM

Page 97: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 97

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM” dan Sasaran Misi : ”MENINGKATNYA

KUALITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP”. Strateginya meliputi :

1) Melaksanakan Standarisasi Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup

2) Mengembangkan Sistem Pengawasan Kualitas Lingkungan Yang Partisipatif dan

Akuntabel

Dengan Arah Kebijakan :

1) Mewujudkan Layanan Laboratorium Lingkungan Hidup Yang Terakreditasi

2) Merasionalisasi Proses Perijinan Lingkungan Hidup

3) Memperluas Cakupan Pemantauan Lingkungan Melalui Peningkatan Sarana

Prasarana dan Partisipasi Publik

4) Melaksanakan Dukumen Lingkungan Hidup Daerah

5) Mengembangkan Sistem Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

2.1.8 Strategi dan Arah Kebijakan MDG`s di Kabupaten Purwakarta

Dalam rangka percepatan pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDG`s),

Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta senantiasa berpedoman kepada Inpres

Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan Terkait Pencapaian

Tujuan Pembangunan Milenium (MDG`s). Pedoman MDGs sebagaimana yang telah

diamanatkan dalam Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tersebut, berisikan cara

pengorganisasian, langkah teknis dan sistematika penyusunan MDGs, serta dilengkapi

pula dengan matriks rencana aksinya. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan

petunjuk bagi pemerintah daerah dalam menyusun MDGs sehingga setiap daerah dapat

menyusun dokumen strategis yang menggambarkan upaya sinergis dalam pencapaian

target MDGs di pusat dan daerah.

Tujuan MDG`s ini terdiri atas 8 Point, yaitu :

1) Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan

2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

4) Menurunkan Kematian Anak

5) Meningkatkan Kesehatan Ibu

6) Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (TB)

7) Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup

8) Mengembangkan Kemitraan Pembangunan di Tingkat Global

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-

2018, Pemerintah Daerah telah menjabarkan Visi dan Misi ke dalam “SEMBILAN

TANGGA CINTA PURWAKARTA ISTIMEWA”, dimana uraian isi dari prioritas

pembangunan tersebut sebagain besar sudah mengakomodir tujuan yang ada dalam

MDG`s.

Page 98: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 98

Oleh karena itu “SEMBILAN TANGGA CINTA PURWAKARTA ISTIMEWA” ini

telah menjadi rujukan dan orientasi penyusunan program dan kegiatan tiap urusan bagi

segenap stakeholder dalam rangka mewujudkan 8 sasaran MDGs tersebut sebagai salah

satu program prioritas dalam perumusan perencanaan pembangunan di Kabupaten

Purwakarta.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD

Pencapaian indikator kinerja pembangunan daerah sampai dengan tahun 2015 dapat

dilihat pada uraian berikut ini :

a. Perkembangan Misi Pertama

Misi Pertama : Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Yang Bernilai

Religiusitas, Berorientasi Pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial

dan Pemerataan Ekonomi Yang Berkeadilan Bagi Seluruh Masyarakat, ditunjukan

dengan 36 (tiga puluh enam) indikator kinerja sebagai berikut : Rata-Rata Lama Sekolah,

Angka Melek Huruf, Pembinaan Kepemudaan Tingkat Kabupaten,

Pembinaan/Kompetisi Olah Raga Tingkat Kabupaten, Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Meningkat Per Tahun, Jumlah Anggota Perpustakaan Meningkat, Jumlah Perpustakaan /

Layanan Baca, Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu,

Peningkatan Produksi Pertanian, Peningkatan Produksi Perkebunan, Peningkatan

Produksi Peternakan, Peningkatan Produksi Perikanan, Kelompok Tani Yang

Melaksanakan Penerapan Teknologi Baru, Para Penyuluh Pertanian / Perkebunan

Lapangan, Peningkatan Volume Perdagangan Hasil Pertanian dan Perkebunan, Lahan

Kritis, Kelompok Tani Aktif Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat, Produksi Potensi Hasil

Hutan, Usaha Industri Kecil dan Menengah, Penyerapan Tenaga Kerja, Jumlah Investasi

Usaha Besar, Jumlah Investasi Usaha Kecil, Terselesaikannya Penerbitan Ijin Sesuai SOP

(Maksimal 14 Hari Kerja), Sarana dan Prasarana Perdagangan, Penyesaian Masalah

Sengketa Konsumen, Koperasi Aktif, Jumlah Koperasi, Kemitraan Antar Koperasi dan

UKM Dengan Lembaga Usaha Lain, Kemitraan Dengan Badan Usaha Melalui

Penyertaan Modal, Jumlah Kunjungan Wisata, Kelompok Seni Budaya Lokal, Kekayaan

Budaya dan Situs Sejarah, Kesempatan Kerja, dan Jumlah Transmigran.

Angka Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2015 mencapai

sebesar 7,67 tahun melebihi target yang ditetapkan sebesar 7,55 tahun. Indikator Angka

Melek Huruf belum mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 98% tetapi bila

dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 0,03%.

Jika dilihat dari besaran kegiatan, indikator Pembinaan Kepemudaan Tingkat Kabupaten

sudah melebihi target akhir RPJMD yaitu 28 pembinaan dari 23 pembinaan yang

ditargetkan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun

2015 Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 8 kegiatan

pembinaan kepemudaan dan 7 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga.

Page 99: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 99

Tahun 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah menetapkan Program

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan guna pencapaian dan upaya

untuk mengembangkan budaya baca dikalangan pelajar dan masyarakat serta membina

lembaga-lembaga/unit-unit perpustakaan yang ada di sekolah dan masyarakat.

Berdasarkan indikator kinerja dapat dipastikan sasaran meningkatnya capaian jumlah

pengunjung perpustakaan hanya mencapai sebesar 12,96% dari tahun lalu, namun masih

belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 15%.

Disisi lain, jumlah anggota perpustakaan mengalami kenaikan yang cukup yaitu sebesar

4,05% dibandingkan tahun lalu. Jumlah anggota perpustakaan ini merupakan jumlah

anggota perpustakaan yang terdata pada Perpustakaan Daerah. Meningkatnya jumlah

keanggotaan perpustakaan dibandingkan dengan jumlah keanggotaan perpustakaan tahun

lalu disebabkan bertambahnya koleksi buku perpustakaan daerah serta meningkatnya

mutu pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan daerah sehingga

menarik minat masyarakat untuk mendaftar keanggotaan perpustakaan guna menyalurkan

minat dan mendapatkan akses baca yang lebih mudah dan lengkap. Jumlah perpustakaan

atau layanan baca hingga tahun 2013 ini tercatat sebanyak 317 unit, yang terdiri dari 152

perpustakaan desa, 4 perpustakaan SD, 6 perpustakaan SMP, 3 perpustakaan

SMA/SMK, 8 perpustakaan perguruan tinggi, 26 perpustakaan pontren dan 20

perpustakaan masjid. Selain itu juga terdapat taman bacaan masyarakat sebanyak 3 unit, 1

perpustakaan LAPAS dan 93 perpustakaan keliling.

Pada tahun 2015 realisasi Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 67,76 point mengalami

peningkatan sebesar 0,12 point dibandingkan tahun 2012 sebesar 67,64 point. Angka

kematian ibu tahun 2013 sebesar 18 kasus mengalami penurunan sebanyak 3 kasus

dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak 21 kasus, dan menurunnya angka kematian bayi

sebesar 1,24 point melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 5 point. Kasus

kematian bayi, terjadi penurunan sebanyak 16 kasus jika dibandingkan dengan tahun

2012 yaitu sebanyak 44 kasus, menurunnya kasus kematian balita sebanyak 2 kasus dan

meningkatnya kasus neonatal sebanyak 2 kasus dibandingkan tahun 2013. Berdasarkan

keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, relatif meningkatnya kasus

kematian neonatal disebabkan beberapa faktor diantaranya disebabkan asfiksi 21 kasus

(22,11%), BBLR 48 kasus (50,53%), cacat bawaan 9 kasus (9,47%), sepsis 4 kasus (4,21%)

dan lainnya13 kasus (13,68%). Pada tahun yang sama, jumlah lahir hidup sebanyak 22.607

lahir hidup dengan jumlah kematian bayi sebanyak 28 kasus, dengan angka kematian bayi

1,24. Tahun 2015 produksi pertanian meningkat sebesar 0,37%. Hal ini belum dapat

melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2014 yakni sebesar 3,5%. Jika dibandingkan

kinerja tahun 2014, kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Peningkatan ini terjadi pada produksi padi, yang mengalami kenaikan sebesar 6,13% dari

sebesar 223.503 ton pada tahun 2014 menjadi 237.197 ton pada tahun 2015.

Page 100: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 100

Sedangkan produksi palawija mengalami penurunan sebesar 8,79% dari 140.685 ton di

tahun 2014 menjadi hanya 128.325 ton pada tahun 2015. Sementara perkembangan

produksi perkebunan menunjukkan peningkatan sebesar 0,71% dari 8.041 ton di tahun

2014 menjadi 8.098 ton di tahun 2015, apabila dibandingkan dengan target yang

ditetapkan sebesar 0,5% maka perkembangan produksi perkebunan mampu melebihi

target yang sudah ditetapkan. Capaian ini disumbang oleh peningkatan produksi cengkeh,

kopi, pala dan kemiri.

Perkembangan sektor peternakan menunjukkan peningkatan produksi baik dari daging,

telur maupun susu. Produksi daging tahun ini mencapai 15.901.059 kg, meningkat

sebesar 25,83% bila dibanding dengan produksi daging tahun 2014 sebesar 12.636.973 kg.

Produksi telur pada tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar 12,76% dari

3.520.420 kg menjadi 3.071.106 kg. Produksi susu mengalami peningkatan yang cukup

signifikan yaitu sebesar 56,00% dari 24.426 liter pada tahun 2014 menjadi 38.105 liter

pada tahun 2015. Peningkatan produksi peternakan dari tiga produksi peternakan yaitu

produksi daging, telur dan susu mencapai angka 24,76%.

Perkembangan produksi perikanan pada tahun 2015 masih belum mampu melebihi

target yang telah ditentukan. Bahkan pada tahun 2015, produksi perikanan mengalami

penurunan sebesar 19,29% dari 112.204,16 ton ikan di tahun 2014 menjadi 90.610,84 ton

pada tahun 2015. Penurunan ini disebabkan karena produksi ikan dari Keramba Jaring

Apung (KJA) menurun sebesar 20.786 ton begitu juga tangkapan ikan menurun sebesar

435,68 ton.

Penurunan produksi KJA, dikarenakan adanya peristiwa upwelling pada awal tahun 2015

yang menyebabkan kematian masal ikan, serta biaya produksi KJA yang terus meningkat

(harga pakan dan benih) menyebabkan hanya 21.000 petak KJA yang berproduksi dari

total 32.779 petak KJA yang ada. Penurunan hasil tangkapan ikan dikarenakan cuaca yang

kurang bersahabat, sehingga nelayan di Waduk Jatiluhur dan Cirata kesulitan untuk

melaut.

Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya diukur dengan

dua indikator yaitu jumlah kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru

dan jumlah penyuluh lapangan seperti terlihat pada tabel di atas. Berdasarkan data

tersebut, kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru di tahun 2015 yang

ditargetkan sebanyak 100 kelompok dapat direalisasikan melebihi target yang telah

ditentukan yakni sebanyak 377 kelompok tani yang terdiri dari 343 kelompok tani SL-

PTT Padi Non Hibrida dan 34 kelompok tani SL-PTT Padi Gogo dengan tingkat

capaian 377% termasuk dalam kategori baik. Begitupun untuk indikator jumlah penyuluh

pertanian dan perkebunan yang ditargetkan 40 orang mampu direalisasikan sebanyak 92

penyuluh dengan tingkat capaian di atas 100% terdiri dari 41 orang Penyuluh

Pertanian/Perkebunan Lapangan, 39 orang Penyuluh Kehutanan lapangan dan 12 Orang

Penyuluh Perikanan/Peternakan Lapangan.

Page 101: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 101

Bila dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah kelompok tani yang melaksanakan

penerapan teknologi baru ini mengalami penurunan sebanyak 105 kelompok tani,

dimana pada tahun 2014 terdapat sebanyak 280 kelompok tani SL-PTT Padi Non

Hibrida, 92 kelompok tani SL-PTT Padi Hibrida, 75 kelompok tani SL-PTT Padi Gogo

dan 35 kelompok tani SL-PTT Jagung Hibrida.

Indikator berkurangnya jumlah lahan kritis menjadi 1355 Ha belum mampu dicapai,

meski telah diupayakan melalui rehabilitasi lahan kritis seluas 940 Ha. Lahan Kritis di

Kabupaten Purwakarta mengalami peningkatan dari 4.969,5 Ha pada tahun 2013 menjadi

6.981 Ha pada tahun 2015. Hal ini berdasarkan hasil Review lahan kritis di wilayah DAS

Citarum-Ciliwung, salah satunya di Kabupaten Purwakarta yang dilakukan oleh

Kementerian Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-

Ciliwung pada tahun 2015.

Sementara untuk kelompok tani yang aktif dalam pengelolaan hutan rakyat mencapai

angka 89,39% yakni sebanyak 337 kelompok hutan rakyat aktif dari 377 kelompok tani

yang ada. Kelompok tani aktif di tahun 2015 ini mengalami peningkatan sebanyak 36

kelompok hutan rakyat aktif atau sekitar 11,96% bila dibandingkan dengan jumlah

kelompok hutan rakyat aktif di tahun 2014 yang mencapai angka 301 kelompok. Pada

tahun 2015 produksi potensi hasil hutan yang dikelola terdapat sebanyak 4 komoditi

diantaranya adalah hasil hutan kayu yaitu jati, mahoni, rimba campuran dan hasil hutan

non kayu seperti jamur.

Pada tahun 2015, capaian indikator jumlah usaha industri kecil dan menengah yang

ditargetkan sebesar 100 unit, mampu direalisasikan sebanyak 3.312 unit dengan tingkat

capaian sebesar 199% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan untuk indikator penyerapan

tenaga kerja yang ditargetkan sebanyak 15% mampu terealisasi sebesar 31,99% atau

sebanyak 8.957 orang dari total 12.370 pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga

Kerja, Sosial dan Transmigrasi.

Berdasarkan data ijin menanaman modal yang masuk kewilayah Kabupaten Purwakarta

melalui BPMPTSP, pada tahun 2014 terdapat 17 ijin investasi usaha besar dari target

sebanyak 2 unit investasi usaha besar. Sedangkan untuk perijinan usaha kecil (SIUP kecil)

terdapat penerbitan 965 ijin usaha kecil dari 100 target yang dicanangkan pada tahun

2013. Capaian untuk terselesaikannya penerbitan ijin sesuai SOP (Maksimal 14 Hari

Kerja) melebihi target yang telah ditentukan dengan realisasi sebesar 8.071 ijin.

Perkembangan jumlah investasi di tahun 2014 dari target 2 unit investasi usaha besar

mampu terealisasi sebesar 17 unit sehingga sampai dengan tahun 2014 terdapat 187

investasi yakni terdiri dari 143 investasi PMA dengan nilai investasi sebesar

Rp33.644.947.419.000,00 dan investasi PMDN sebanyak 38 unit dengan nilai investasi

sebesar Rp2.359.670.690.064,00. Pada tahun 2015 telah terjadi peningkatan nilai

investasi sebesar Rp2.184.008.879.401,00 atau sekitar 6,46% terdiri dari investasi PMA

meningkat sebesar Rp1.611.889.408.000,00 atau sekitar 5,03%. Sedangkan PMDN

Page 102: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 102

meningkat sebesar Rp572.119.471.401,00 atau sekitar 32,01% dari nilai investasi tahun

sebelumnya. Berdasarkan ijin penanaman modal yang dikeluarkan oleh BPMPTSP

Kabupaten Purwakarta ada 6 ijin penanaman modal.

Sementara untuk investasi usaha kecil pada tahun ini tercapai sebanyak 965 unit, melebihi

target yang telah ditentukan sebanyak 100 unit. Investasi usaha kecil di tahun 2014 ini

meningkat cukup tajam dibandingkan dengan capaian dua tahun sebelumnya dan secara

kumulatif capaian hingga akhir tahun kelima ini sudah melebihi target kumulatifnya

sebesar 2.168 unit. Capaian untuk terselesaikannya penerbitan ijin sesuai SOP (Maksimal

14 Hari Kerja) dapat mencapai target yang telah ditentukan dengan realisasi sebesar 8.071

ijin. Selama kurun waktu lima tahun ini penerbitan ijin sesuai SOP menunjukkan

perkembangan yang terus meningkat.

Tersedianya sarana dan prasarana perdagangan di 17 lokasi dapat tercapai hingga 100%.

Sarana dan Prasarana Perdagangan tersebut terdiri dari 17 pasar tradisional dimana 10

lokasi milik desa, 6 lokasi milik Pemda dan 1 lokasi milik swasta dan 92 pasar modern

(mini market dan super market).

Penyelesaian masalah sengketa konsumen yang terjadi selama tahun 2015 adalah sebagai

berikut, dari semua kasus yang masuk (sebanyak 25 kasus) dapat ditangani seluruhnya

atau sebesar 100%, telah mampu mencapai target yang telah ditentukan. Apabila

dibandingkan dengan penyelesaian masalah sengketa konsumen pada tahun 2013,

penanganan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 30%, dimana pada tahun 2013 dari

10 kasus hanya 7 kasus (70%) yang mampu ditangani.

Koperasi aktif pada tahun 2015 sebanyak 52,64% dimana jumlah koperasi aktif sebanyak

438 unit dari 832 unit koperasi yang ada, atau mengalami peningkatan sebesar 6 unit

koperasi (0,73%). Jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Purwakarta di tahun 2015

ditargetkan sebanyak 850 koperasi, namun yang mampu diwujudkan sebanyak 832

koperasi. Terjalinnya kemitraan usaha antar pelaku usaha pada koperasi dan UKM

dengan lembaga lain pada tahun 2015 ini mampu direalisasikan sebanyak 140 unit, terdiri

dari 110 UMKM dan 30 koperasi yang bermitra dengan BUMN/BUMD/lembaga usaha

lain.

Indikator banyaknya badan usaha yang melakukan kemitraan melalui penyertaan modal

ditargetkan sebanyak 4 Badan Usaha pada tahun ini mampu direalisasikan sebanyak 8

Badan Usaha. Adapun badan usaha yang melakukan kemitraan dengan koperasi melalui

penyertaan modal pada tahun 2015 yaitu: Bank Jabar Banten, Bank Negara Indonesia,

Bank Kemakmuran Ekonomi, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Bank Tabungan

Negara, Bank Tabungan Negara Syariah dan Bank Saudara.

Page 103: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 103

Pada tahun 2015 ini jumlah kunjungan wisata mengalami peningkatan sebanyak 109.793

pengunjung baik dari nusantara maupun manca negara atau meningkat sebesar 24,99%

dari sebelumnya sebesar 584.113 orang pengunjung menjadi 785.741 pengunjung.

Dengan demikian, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 mampu melebihi target

yang telah ditentukan tahun 2014 yakni sebanyak 450.000 orang dan target akhir RPJMD

sebanyak 550.000 orang. Kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Purwakarta

diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata.

Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta ditekankan

pada tiga aspek, yaitu pembinaan, promosi, dan kerjasama.

Pentas budaya dan seni secara rutin ditampilkan pada saat kegiatan gempungan, hal ini

dimaksudkan sebagai sarana hiburan seni budaya untuk masyarakat desa, disamping itu

juga sebagai media komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya, serta

sebagai upaya mendekatkan pelayanan abdi negara kepada masyarakat. Adapun capaian

kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta tahun 2015, pada Dinas

Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, didukung oleh Program

Pengembangan Nilai Budaya dalam bentuk kegiatan Pagelaran wayang golek di radio

dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya pagelaran wayang golek di radio sebagai

media komunikasi budaya lokal; kegiatan Pasanggiri ibing penca di tingkat Jabar dengan

output kegiatan terselenggaranya pagelaran pasanggiri ibing penca tingkat Jawa Barat;

Sertifikasi lembaga kebudayaan di Kabupaten Purwakarta dengan output kegiatan yaitu

terlaksananya sosialisasi dan sertifikasi lembaga kebudayaan sebanyak 100 sertifikat.

Sedangkan untuk pelaksanaan

Program Pengelolaan Keragaman Budaya dilakukan dalam bentuk Kegiatan Festival

Asean dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya festival asean yang diikuti oleh 10

kab/kota, 10 provinsi dan 5 negara asean; Pengembangan kualitas prestasi seni unggulan

dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya 5 pagelaran seni unggulan yang terdiri dari

pasanggiri kawih sunda, pasanggiri tari jaipong, pasanggiri kolaborasi musik etnik,

pasanggiri tembang sunda, dan pasanggiri padalangan; Pengembangan kualitas kemasan

seni budaya dengan output kegiatan yaitu terciptanya kualitas kemasan seni budaya; Event

kegiatan diluar kabupaten budaya dengan output kegiatan yaitu terlaksananya

keikutsertaan kegiatan event seni budaya diluar kabupaten; Safari Budaya dengan output

kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan safari budaya sebanyak 15 pagelaran budaya di 15

kab./kota; Pengembangan Kapasitas Seni Pertunjukan dengan output kegiatan yaitu

terselenggaranya pagelaran pertunjukan seni unggulan, pertunjukan rakyat, kesenian

panggung nusantara dan pagelaran seni tatar sunda Cirebonan.

Page 104: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 104

Meningkatnya investasi di Kabupaten Purwakarta membawa pengaruh positif bagi

meningkatnya jumlah kesempatan kerja masyarakatnya. Jumlah kesempatan kerja Tahun

2015 di kabupaten Purwakarta sebanyak 382.787 terjadi peningkatan sebesar 1,81% dari

tahun 2014 yang mana jumlah kesempatan kerja pada tahun tersebut sebanyak 375.994

orang. Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif untuk

mendukung penempatan pasar kerja global dan upaya mengatasi pengangguran, kebijakan

urusan Ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada; Peningkatan Kualitas

dan Produktivitas Tenaga Kerja; Peningkatan Kesempatan Kerja; Perlindungan

Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.

Melalui program dan kegiatan tersebut, hal-hal nyata yang telah dilakukan dalam upaya

peningkatan pembangunan bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta Tahun

2015 adalah dengan melaksanakan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja sebanyak

544 orang peserta pelatihan diantaranya pelatihan kejuruan mobil bensin sebanyak 48

orang, sepeda motor sebanyak 64 orang, perikanan sebanyak 64 orang, processing

sebanyak 64 orang, furniture sebanyak 16 orang, garment sebanyak 112 orang, dan mesin

listrik sebanyak 38 orang, mesin logam sebanyak 48 orang, elektronik sebanyak 16 orang,

las listrik sebanyak 64 orang, otomotif sebanyak 16 orang.

Pelaksanakan pelatihan keterampilan bagi wirausaha baru guna meningkatkan

keterampilan pengelolaan usaha dan motivasi dalam berwirausaha melalui Usaha

Ekonomi Produktif dengan peserta pelatihan sebanyak 40 orang; pelatihan bagi instruktur

LPK sebanyak 20 orang; selain itu rangka upaya peningkatan kesempatan kerja seluas-

luasnya yaitu melalui pelaksanaan kegiatan optimalisasi bursa tenaga kerja dalam negeri

dengan hasil tersedianya data lowongan kerja sebanyak 2500 lowongan kerja sedangkan

untuk Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan telah

dilaksanakan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan terhadap 252 perusahaan serta

pelaksanaan kegiatan operasional dewan pengupahan dan kegiatan penunjang

operasional kegiatan Tripartit Kabupaten Purwakarta sebanyak 4 (Empat) kali dalam

kurun tahun 2015 yaitu penyelesaian hubungan antara buruh dan pengusaha sebanyak 40

kasus perselisihan.

Dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah transmigran pada tahun 2014 hanya berkisar

sebanyak 36 orang atau 10 KK sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 125 orang atau 28

KK. Sedangkan lokasi atau tujuan para transmigran yang paling banyak adalah di pulau

Kalimantan. Dalam urusan capaian, kita tidak bisa terfokus hanya dengan melihat relatif

rendahnya capaian indikator kinerja Meningkatnya Minat Penduduk Yang Tidak

Mempunyai Pekerjaan dan Lahan Tinggal Untuk Menempati Daerah Sasaran

Transmigrasi, khususnya pada target 2015. Segenap upaya dan tindakan telah ditempuh

dalam usaha meningkatkan jumlah keluarga calon transmigran.

Page 105: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 105

Harus diakui, alokasi anggaran untuk program ini masih relatif kecil jika dbandingkan

program-program lainnya. Hal ini, tidak menandakan rendahnya perhatian pemerintah

daerah untuk urusan ini, melainkan skala prioritas program yang menyebabkan alokasi

tertarik ke program-program pada urusan lain yang lebih prioritas dan mempunya daya

ungkit yang cukup tinggi. Dalam rentang waktu 2013-2018, skala prioritas pembangunan,

lebih difokuskan pada urusan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan,

peningkatan kesejahteraan sosial dan pembangunan fisik prasarana khususnya jalan dan

jembatan.

b. Perkembangan Misi Kedua

Misi Kedua : Pengembangan Struktur Wilayah dan Tata Ruang Yang Berorientasi Pada

Keutuhan Lingkungan Baik Hulu Maupun Hilir Serta Unsur Tanah, Air Udara dan

Matahari, ditunjukan dengan 29 indikator kinerja sebagai berikut: Proporsi Jaringan Jalan

Dalam Kondisi Mantap, Proporsi Jembatan Dalam Kondisi Baik, Luas Sawah Beririgasi,

Daerah Genangan Air, Cakupan Layanan Air Minum Perkotaan, Cakupan Layanan Air

Minum Pedesaan, Rasio Permukiman Layak Huni, Penambahan Jumlah PJU Yang

Beroperasi, Rumah Tinggal Bersanitasi, Rasio Tempat Pemakaman Umum / Satuan

Penduduk, Waktu Kedatangan Rata-Rata ke Lokasi Kebakaran, Waktu Rata-Rata

Pemadaman, Lokasi Rawan Kemacetan, Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Roda 4 atau

Lebih Pada Ruas Jalan Arteri, Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Roda 4 atau Lebih Pada

Ruas Jalan Kolektor, Cakupan Layanan Angkutan Umum, Proporsi Angkutan Umum

Yang Laik Jalan, Fasilitas dan Prasarana LLAJ Yang Terpelihara dan Terminal / Dermaga

/ Shelter Dalam Kondisi Baik.

Dalam rangka mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pemerintah daerah telah

menargetkan 82% dari keseluruhan panjang ruas jalan dalam kondisi mantap dan 79%

dari keseluruhan jembatan dalam kondisi baik. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan

jaringan jalan, pemerintah daerah dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah

melaksanakan peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Kegiatan pengelolaan

jalan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain berupa peningkatan jalan

sepanjang 50,87 Km dan pemeliharaan rutin sepanjang 224,06 Km. Hasilnya panjang

ruas jalan kabupaten dalam kondisi mantap mengalami peningkatan dari 543,896 Km

pada tahun 2014 menjadi 554,837 Km pada tahun 2015. Bila dibandingkan dengan tahun

2014, terdapat kenaikan panjang jalan mantap sebesar 10,941 Km atau sekitar 2,01%.

Dengan demikian proporsi jalan dalam kondisi mantap pada akhir tahun 2015 adalah

sebesar 76,53% dari keseluruhan panjang ruas jalan kabupaten. Meski tidak mencapai

target yang telah ditentukan, namun capaian kinerja pembangunan infrastruktur jalan

tahun ini mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya.

Page 106: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 106

Pada aspek pengelolaan jembatan, pemerintah daerah pada tahun 2015 juga telah

melakukan perawatan sebanyak 1 unit. Pada akhir tahun 2015, terdapat sebanyak 120

jembatan dengan kondisi baik dan sedang dari 149 jembatan yang ada. Sehingga proporsi

jembatan yang terdata dalam kondisi baik sebesar 80,54% dari keseluruhan jembatan yang

ada. Oleh karena itu, tingkat pencapaian kinerja pembangunan jembatan yang dilakukan

pemerintah daerah pada tahun 2015 sudah mencapai target.

Pada tahun 2015, tercatat luas sawah beririgasi di Kabupaten Purwakarta 15.538 Ha.

Sistem irigasi yang ada di Kabupaten Purwakarta terdiri dari sistem irigasi teknis, semi

teknis dan pedesaan. Sistem irigasi teknis yang ada di Kabupaten Purwakarta secara

umum menjadi kewenangan provinsi (Luas 1000 s/d 3000 Ha) dan pengelolaanya selama

ini dilaksanakan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Sistem irigasi teknis dengan luas

keseluruhan 4.744 Ha terdiri dari tiga daerah irigasi, yaitu Solokangede, Wanayasa, dan

Cisomang. Untuk mempertahankan pelayanan jaringan irigasi, pada tahun 2013 melalui

program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan

lainnya telah dilaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan dan Saluran Irigasi di 13

(sebelas) Daerah Irigasi yaitu: Cikembang, Cipanasleuweung, Cisagu 3, Cisagu 4,

Citengah, Cicalibur, Cobogo, Nangerang, Nangewer, Cipedang, Leuwikawung,

Cilembang, Cibingbin.

Daerah Genangan Air pada Tahun 2015 sebanyak 27 titik terjadi penurunan sebanyak 2

titik dibandingkan Tahun 2014. Perbaikan konstruksi pada tahun 2015 dalam bentuk

kegiatan rehabilitasi saluran dan gorong-gorong yang rusak. Saluran drainase yang

direhabilitasi pada tahun 2014 tersebar di 5 titik lokasi dengan panjang keseluruhan 1.648

m. Sementara jumlah gorong-gorong yang melintasi jalan yang direhabilitasi sebanyak 20

unit. Selain perbaikan konstruksi, dalam rangka menghilangkan hambatan aliran air

dalam sistem drainase, pemerintah daerah pada tahun yang sama juga melaksanakan

pengerukan endapan lumpur di 2 ruas Jalan Kemuning dan Jalan Sudirman.

Secara umum pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di kawasan perkotaan

diarahkan kepada upaya-upaya perbaikan mutu dan perluasan daerah layanan air bersih

perpipaan yang dikelola PDAM. Selama tahun 2014 jumlah pelanggan PDAM bertambah

sebesar 831 KK, tetapi proporsi rumah tangga yang mendapatkan layanan PDAM

menurun sebesar 15,27% dari 57,22% pada tahun 2013 menjadi 41,95% pada tahun

2015. Hal ini terjadi karena pertambahan pelanggan tidak sebanding dengan pertambahan

penduduk. Pencapaian kinerja cakupan pelayanan air minum perkotaan melebihi target

tahunan sebesar 20% dan target RPJMD yang ditetapkan sebesar 32%.

Pengembangan air minum perdesaan diarahkan untuk mengentaskan desa-desa yang

termasuk dalam kategori rawan air bersih. Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam hal ini

meliputi pencarian sumber air dan penyaluran air hingga ke pusat-pusat komunitas.

Dalam hal ini, pemerintah daerah pada tahun 2015 telah melaksanakan pembangunan

sarana prasarana air bersih di 4 desa rawan air bersih di Kecamatan Jatiluhur, Sukasari,

Page 107: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 107

dan Sukatani. Dengan demikian, pemerintah daerah sampai dengan akhir 2015 telah

menyelesaikan 41 desa dari 77 desa rawan air bersih, atau sebesar 53,25%. Proporsi

penyelesaian desa rawan air bersih tersebut lebih besar dari target tahunan dan target

RJPMD yang ditetapkan sebesar 40,00%.

Untuk meningkatkan rasio permukiman layak huni, pemerintah daerah menggerakkan

program rereongan sabatang guna menggalang dana swadaya untuk memperbaiki

bangunan tempat tinggal tidak layak yang dihuni keluarga miskin. Dari pelaksanaan

program tersebut proporsi rumah layak huni tahun 2015 sebesar 89,67%. Selain

meningkatkan kualitas bangunan tempat tinggal, melalui program pembangunan

infrastruktur perdesaan diarahkan melengkapi rumah keluarga miskin dengan fasilitas

sanitasi yang memadai. Hasilnya pada tahun 2015 proporsi rumah yang telah dilengkapi

sanitasi yang memadai mencapai 57,76% dari jumlah rumah yang ada.

Untuk meningkatkan keamanan lingkungan dan kenyamanan lalu lintas kendaraan,

pemerintah daerah dari tahun ke tahun senantiasa mengupayakan penambahan

penerangan jalan umum (PJU). Dari data yang ada, pada tahun 2015 terdapat

penambahan pemasangan baru sebanyak 216 unit PJU kabel listrik, sehingga terjadi

peningkatan jumlah PJU dari 2.830 unit pada tahun 2012 menjadi 3.046 unit pada tahun

2015. Dengan demikian, pemerintah daerah telah melaksanakan pemasangan PJU baru

sekitar 7,63%.

Kejadian kebakaran di Kabupaten Purwakarta bersifat fluktuatif mengalami penurunan

dari 85 kejadian pada tahun 2015, menjadi 49 kejadian pada tahun 2014. Seluruh

kejadian pada tahun 2015 tersebut telah mendapat respon penanganan oleh unit damkar

pemerintah daerah. Kinerja pelayanan damkar berdasarkan kecepatan kedatangan unit

pemadam pada tempat kejadian sudah melebihi target yang ditetapkan, dimana target

yang ditetapkan adalah 30 menit, sementara realisasinya adalah 15 menit. Namun

demikian, kinerja pelayanan damkar berdasarkan lama waktu yang dibutuhkan untuk

menuntaskan pemadaman masih belum mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun

2015, damkar Kabupaten Purwakarta ditargetkan untuk dapat memadamkan api di

tempat kejadian paling lambat 20 menit. Kenyataannya selama tahun tersebut, waktu

pemadaman api rata-rata di kejadian adalah 60 menit. Lambatnya waktu pemadaman

tersebut diantaranya dipengaruhi beberapa hal, yaitu : keterbatasan sarana prasarana

pemadam kebakaran yang tersedia, jauhnya beberapa lokasi kejadian dari sumber air, dan

sulitnya akses menuju beberapa lokasi kejadian.

Untuk mengatasi persoalan ini, kedepan pemerintah daerah akan mengupayakan

peningkatan ketersediaan sarana prasarana damkar, pembangunan hidran atau

penampungan air pada lokasi-lokasi strategis, dan merintis penyediaan unit pemadam

kebakaran portable di unit lingkungan yang sulit di akses oleh kendaraan pemadam

kebakaran.

Page 108: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 108

Posisi geografis Kabupaten Purwakarta yang berada pada persimpangan segitiga emas

antara Jakarta-Bandung-Cirebon sangat mempengaruhi kepadatan lalu lintas terutama

pada ruas jalan arteri dan kolektor. Sebagai respon atas kondisi ini, pemerintah daerah

melaksanakan program peningkatan dan pengamanan lalu lintas dengan harapan dapat

membuat lokasi rawan kemacetan menjadi hanya 6 titik, kecepatan rata-rata kendaraan

roda 4/lebih minimal 50 Km/Jam pada ruas jalan arteri dan 40 Km/Jam pada ruas jalan

kolektor.

Dalam rangka mendukung terwujudnya program peningkatan dan pengamanan lalu lintas,

pada tahun 2015 pemerintah telah melaksanakan pemasangan rambu lalu lintas, marka

jalan, warning light, dan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas. Hasilnya lokasi rawan

kemacetan pada tahun 2015 yang berhasil diidentifikasi sebanyak 5 titik, sesuai dengan

target yang ditetapkan. Titik rawan kemacetan tersebut berhasil diturunkan dari

sebelumnya tahun 2014 sebanyak 6 titik. Kecepatan rata-rata kendaraan roda 4 atau lebih

pada ruas jalan arteri pada tahun 2014 sekitar 50 Km/Jam mencapai target yang

ditetapkan, dan juga pada ruas jalan kolektor telah mencapai target yang telah ditetapkan

yaitu sekitar 40 Km/Jam.

Berdasarkan kondisi tahun 2015, jumlah trayek angkutan yang melayani ruas-ruas jalan di

Kabupaten Purwakarta sebanyak 45 trayek, dengan demikian cakupan layanan trayek

yang ada saat ini baru mencapai 97,83% dari target yang ditetapkan sebanyak 46 trayek.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan sebanyak 1 trayek. Sementara itu

untuk menjaga keamanan penumpang, seluruh angkutan umum secara berkala diwajibkan

melakukan uji kir. Tahun 2015 jumlah angkutan yang wajib uji sebanyak 823 unit

sedangkan jumlah angkutan yang layak jalan sebanyak 741 unit, sehingga proporsi

angkutan umum layak jalan pada tahun 2015 sesuai target yang ditetapkan yaitu 90%.

Terminal yang terdapat di wilayah Kabupaten Purwakarta merupakan terminal tipe C,

yaitu Terminal Ciganea, Simpang/Gembong, Sawit, dan Wanayasa. Proporsi terminal

dalam kondisi baik sebesar 70% terjadi peningkatan sebesar 10% bila dibandingkan tahun

2013 sebesar 60%, karena adanya emplacement/pemeliharaan Terminal Ciganea.

Persentase Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW pada Tahun 2015 mencapai sebesar

100%, sementara target yang ditetapkan hanya sebesar 95%. Seluruh kegiatan investasi

yang memanfaatkan ruang pada tahun 2015 telah sesuai dengan Perda No. 11 Tahun

2012 tentang RTRW Kabupaten.

Luas tambang rakyat tidak berijin di wilayah Kabupaten Purwakarta sampai dengan tahun

2015 diperkirakan tidak kurang dari 13,9 Ha. Penertiban tambang rakyat dilakukan

pemerintah daerah secara bertahap, berkesinambungan, dan mengedepankan pendekatan

persuasif. Cara ini ditempuh untuk menghindari terjadinya benturan keras dengan para

pemilik dan pekerja tambang ilegal. Pendekatan yang ditempuh pemerintah daerah dapat

dikatakan cukup efektif.

Page 109: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 109

Sampai dengan saat ini pemerintah daerah mampu menertibkan 16 lokasi tambang rakyat

tidak berizin, dengan luas keseluruh lebih kurang lebih 8 Ha. Kondisi diatas

menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan pertambangan sesuai dengan target yang

ditetapkan pada tahun 2015, yaitu sebanyak 16 lokasi. Bahkan secara kumulatif kinerja

pengelolaan sektor pertambangan melebihi target, yaitu 121 lokasi dari 100 lokasi yang

ditetapkan dalam RPJMD.

Pada tahun 2015 pemerintah daerah telah melaksanakan penyambungan listrik kepada

8.401 rumah keluarga miskin. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan target tahun

2015 yang hanya sebesar 6.961 rumah keluarga miskin. Namun demikian, secara

kumulatif kinerja pemasangan sambungan listrik masih dibawah dari target RPJMD,

dimana hingga tahun 2015 baru 29.945 dari 32.000 rumah keluarga miskin yang

mendapatkan bantuan pemasangan sambungan listrik. Hal ini disebabkan oleh adanya

pendataan ulang rumah keluarga miskin yang belum berlistrik pada tahun 2014, sehingga

pada tahun tersebut pemerintah daerah menurunkan volume kegiatan bantuan

pemasangan listrik keluarga miskin, sementara itu Pemanfaatan Air Bawah Tanah pada

Tahun 2015 telah mencapai sebesar 54% sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Produksi sampah di Kabupaten Purwakarta diperkirakan sebesar 2.440 m3/hari, dimana

385 m3/hari diantaranya dihasilkan masyarakat perkotaan. Pola penanganan sampah di

Kabupaten Purwakarta terdiri dari 2 bagian, yaitu yang dilakukan secara mandiri oleh

masyarakat kelurahan dan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Kapasitas

angkut sampah dari sumber ke TPPAS oleh masyarakat sebesar 132 m3/hari, sedangkan

oleh DKP sebesar 500 m3/hari. Dengan demikian, kapasitas penanganan sampah yang

diupayakan pemerintah daerah sudah melebihi target yang ditetapkan. Hal ini tidak

terlepas dari upaya pemerintah daerah dalam mengupayakan penyediaan sarana

prasarana perangkutan sampah. Pemeliharaan kelestarian mata air dilaksanakan secara

bertahap dan berkelanjutan baik dengan cara menanam vegetasi disekitar mata air

maupun dengan membangun bangunan pengaman mata air. Sampai dengan tahun 2014,

pemerintah daerah telah memelihara lingkungan sekitar tidak kurang dari 120 mata air.

Upaya tersebut dilanjutkan pada tahun 2015 dengan mengamankan 27 lagi mata air.

Dengan demikian, jumlah keseluruhan mata air yang dipelihara oleh pemerintah daerah

sampai akhir tahun 2015 sebanyak 147. Dengan hasil seperti ini, maka kinerja pemerintah

daerah dalam memelihara mata air telah melebihi baik target tahunan maupun target

akhir RPJMD.

Ruang terbuka hijau berupa taman dalam perspektif lingkungan mempunyai peran

strategis dalam menyediakan udara bersih, menjaga ketersediaan air tanah, dan mencegah

timbulnya genangan (banjir). Selain itu, taman dapat menjadi wahana interaksi dan

rekreasi masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Dengan

demikian, ruang terbuka hijau berupa taman merupakan unsur penting dalam

mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Page 110: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 110

Secara umum pemeliharaan taman dalam bentuk penyiraman dan pemeliharaan vegetasi

dilakukan di seluruh taman yang ada. Untuk mendukung hal ini bahkan pada tahun 2015

pemerintah daerah mengadakan beberapa sarana pendukung, seperti mobil penyiram

tanaman, alat pemotong rumput, dan lain sebagainya.

Sementara pemeliharaan dalam pengertian peningkatan kualitas taman, pemerintah

daerah pada tahun 2014 telah melaksanakan kegiatan penataan di 7 dari 17 lokasi taman

yang ada, yaitu taman jalan layang smp 5, taman jalan raya ciganea, taman batas

kabupaten, taman simpang tiga siliwangi, taman jalan A. Yani, taman jalan pahlawan, dan

taman depan Gedung DKP. Dengan demikian, kinerja pengelolaan RTH pada tahun

2014 mencapai sebesar 41%. Pencapaian kinerja tersebut jauh melebihi target tahunan

dan target RPJMD, yaitu sebesar 20%.

c. Perkembangan Misi Ketiga

Misi Ketiga : Mengembangkan Struktur Pemerintahan Yang Berorientasi Kepuasan

Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan Yang Berorientasi Kemakmuran Rakyat, ditunjukan

dengan 17 indikator kinerja sebagai berikut : Dokumen Perencanaan dan Kajian Bahan

Perencanaan, Cakupan Pelayanan, UMKM Perempuan, Jumlah Kelompok Binaan LPM,

Jumlah Kelompok Binaan PKK, Jumlah Tenaga Kerja Dibawah 15 Tahun, Laju

Pertumbuhan Penduduk, Akseptor KB, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial,

Dokumen/Arsip Yang Dapat Diselamatkan Bertambah, Jaringan IT Yang Terbangun

dan Terhubung, Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat dan PKK, Angka Kriminalitas Yang Tertangani, Proporsi Anggaran Yang

Terserap Dalam Tahun Anggaran, Jumlah Perda dan Perbup Yang Ditetapkan, Standar

Pelayanan Minimal (SPM OPD) dan Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam

Pemilu.

Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, pada tahun 2015 telah

dihasilkan 40 produk dokumen perencanaan dan kajian perencanaan. Banyaknya jumlah

dokumen perencanaan dan kajian bahan perencanaan disebabkan transformasi

pembangunan yang begitu cepat terhadap kondisi kekinian di Kabupaten Purwakarta.

Tingkat pencapaian sasaran meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan mampu

mencapai target yang telah ditetapkan.

Cakupan Pelayanan pada Tahun 2015 sebanyak 192 desa/kelurahan sesuai dengan target

yang telah ditetapkan. Capaian pelayanan administrasi kependudukan hingga akhir

Desember 2015 telah diterbitkan sebanyak 73.097 KK, 72.144 KTP, 29.887 Akta

Kelahiran, 1.246 Akta Kematian, dan 4 Akta Perceraian. Kegiatan ini turut memberikan

kontribusi yang cukup signifikan dalam peningkatan capaian jumlah penduduk yang

terlayani administrasi kependudukannya di Kabupaten Purwakarta.

Page 111: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 111

Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak

Kabupaten Purwakarta capaian kinerja pada tahun 2015 yaitu : terdapat 62 kelompok

PIK/PIR dari 43 kelompok PIK/PIR yang ditargetkan atau 144% dari target yang telah

ditetapkan; 60 orang jumlah remaja yang dibina terhadap penanggulangan narkoba, PMS

termasuk HIV/AIDS dari 40 orang yang ditargetkan atau 150% dari target yang telah

ditetapkan; 90 kelompok bina keluarga balita (BKB) dari 90 kelompok yang ditargetkan

atau 100% dari target yang telah ditetapkan; 192 jumlah kader tenaga pendamping

kelompok bina keluarga dari 192 kader yang ditargetkan atau 100% dari target yang

ditetapkan; pembinaan 16 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari 39 Bumdes yang

ditargetkan atau 41,03% dari target yang ditetapkan, 3162 UMKM Perempuan dari 2.890

UMKM Perempuan data 1 tahun sebelumnya, 192 kelompok Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM) dan 17.120 kelompok binaan PKK menurun dari 19.711 kelompok

binaan PKK pada tahun 2102 yang tersebar di 17 kecamatan. Besaran data tersebut dari

tahun ke tahun di atas dapat dikatakan tidak mengalami perubahan terkecuali kelompok

binaan PKK yang mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan banyaknya

kader PKK binaan yang berkerja menjadi TKW di luar negeri sehingga perlu upaya

rekrutment kader baru hampir setiap tahunnya. Laju Pertumbuhan Penduduk pada

Tahun 2014 mencapai 1,94% belum sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 1,51%.

Akseptor KB pada Tahun 2013 sebesar 159.794 orang melebihi target yang ditetapkan

sebesar 35.033 orang.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta,

dalam kurun waktu tahun 2015 tercatat terjadi penurunan yang cukup signifikan jumlah

penyandang masalah sosial di Kabupaten Purwakarta mencapai angka 13.234 persatuan

indikator jika dibandingkan dengan data tahun 2014 yaitu sebesar 43.978 persatuan

indikator. Pada tahun 2015 dilaksanakan penyelamatan Dokumen/Arsip OPD sebanyak

650 box, sehingga capaian arsip yang dapat diselamatkan tahun 2013 bertambah 87,60%

dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah arsip terdaftar di Kantor Arsip Daerah

Kabupaten Purwakarta pada tahun 2015 sebanyak 9.087 box files, bertambah sebesar 960

box file atau sekitar 11,81% dari sebelumnya sebanyak 8.127 box di tahun 2014.

Dalam kurun waktu 2014-2015. dalam rangka meningkatkan sistem informasi

pembangunan daerah telah terhubung dan terbangun jaringan IT yang tersebar di 183

desa. 9 kelurahan dan 43 OPD. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa seluruh OPD

lingkup Pemerintah Daerah telah memiliki jaringan IT terpasang (on line). Pemberdayaan

masyarakat desa dapat dilakukan melalui pembinaan lembaga pemberdayaan masyarakat

desa (LPM) dan PKK. Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan

Perlindungan Ibu dan Anak, pada tahun 2015 terdapat 192 kelompok Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan terdapat sebanyak 16.187 kelompok binaan PKK

yang tersebar di 192 desa/kelurahan. Kelompok binaan PKK tersebut terdiri dari 11.138

kelompok PKK-Dasawisma (68,81%), 3.488 kelompok PKK-RT (21,55%). 1.114

Page 112: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 112

kelompok PKK-RW (6,88%), 447 kelompok PKK-Dusun/Lingkungan (2,76%). Capaian

pembinaan kelompok PKK tahun ini mengalami penurunan sebesar 13,27% dari tahun

sebelumnya yang telah berhasil melakukan pembinaan sebanyak 18.664 kelompok PKK.

Penurunan ini terutama disebabkan tidak aktifnya kader PKK-Dasawisma sebanyak 2.466

orang.

Penegakan hukum yang telah dilaksanakan oleh Kantor Satpol PP berupa penegakkan

Perda dan Perbup Kabupaten Purwakarta. Capaian kinerja keamanan, ketentraman dan

ketertiban masyarakat berdasarkan indikator tersebut mengalami peningkatan kinerja jika

dibandingkan dengan tahun 2014 kemarin hal ini dapat dilihat dari indeks kriminalitas

yang tertangani tercatat sepanjang tahun 2015 ini ada sebanyak 2 pelanggaran

Perda/Perbup atau sekitar 1,62% dari total Perda/perbup yang berjumlah 123 buah.

Pelanggaran Perda/Perbup yang telah ditertibkan diantaranya pelanggaran Perda tentang

penyelenggaraan ketertiban, kebersihan dan keindahan sebanyak 177 PKL. 71

gelandangan dan Perda tentang larangan pelacuran dan minuman keras sebanyak 123

orang PSK. Terselenggaranya keamanan lingkungan juga didukung dengan adanya

anggota satlinmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Jumlah anggota satlinmas nominatif

yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta yaitu sebanyak 2.880 anggota,

terdiri dari 2.479 orang anggota satlinmas dan 401 anggota satlinmas K3.

Capaian realisasi anggaran pada tahun 2015 khususnya total belanja daerah terealisasi

sebesar 88,27% dari nilai belanja yang ditargetkan sebesar Rp1.562.055.497.326,00.

dimana untuk belanja tidak langsung mampu direalisasikan sebesar 94,54% dan belanja

langsung sebesar 78,82%. Bila dibandingkan dengan Tahun 2014 serapan anggaran

belanja langsung menurun sebesar 7,80% hal ini disebabkan karena : 1). Adanya beberapa

kegiatan fisik yang tidak dapat dilaksanakan terkait dengan pembebasan lahan karena

ketidaksesuaian harga; 2). Adanya beberapa kegiatan yang mengalami perubahan

pemanfaatan yang berdampak terhadap ketidaksesuaian dengan Dokumen Pelaksanaan

Kegiatan (DPA), sehingga tidak dapat direalisasikan; 3). Adanya beberapa kegiatan yang

substansinya sebagai pelengkap, namun tidak mengurangi tingkat manfaat sehingga alokasi

anggarannya diefisienkan; 4). Adanya beberapa kegiatan yang diluncurkan ke tahun

berikutnya berkenaan dengan satuan harga yang ada di dalam DPA sudah tidak sesuai

dengan harga yang ada di pasaran; 5). Adanya beberapa kegiatan bantuan provinsi yang

diserap hanya kegiatan yang berdasarkan kontrak bukan berdasarkan DPA, sehingga

sisanya tidak direalisasikan oleh Provinsi; dan 6). Adanya bantuan provinsi yang

dialokasikan di perubahan anggaran tidak dapat direalisasikan.

Jumlah Perda dan Perbup Yang Ditetapkan pada Tahun 2015 sebanyak 123 melebihi

target yang ditetapkan sebanyak 70 dokumen. Standar Pelayanan Minimal (SPM OPD)

pada Tahun 2014 mencapai sebesar 46,15% melebihi target yang ditetapkan sebesar 30%.

Tahun 2014 tercatat sudah 12 OPD yang sudah memiliki standar pelayanan minimal dari

26 OPD yang ada. dan mengalami penambahan sebanyak 1 SPM (standar pelayanan

Page 113: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 113

minimal) di bidang pemerintahan Dalam Negeri pada Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu dapat terlihat dari jumlah yang

menggunakan hak pilih sebanyak 247.773 orang berbanding dengan jumlah hak pilih

sebanyak 195.783 orang dalam Pilkades 2013 lalu atau 79,01% telah berpartisipasi dalam

pemilihan Kepala Desa.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Dari hasil evaluasi terhadap kinerja pembangunan, masih ditemukan berbagai

permasalahan yang menjadi hambatan dalam mewujudkan target yang direncanakan.

Oleh karena itu rumusan permasalahan pembangunan di Kabupaten Purwakarta tahun

2017 adalah sebagai berikut :

1) Belum Sempurnanya Aksesibilitas antar Kawasan, Kapasitas Jalan dan Jembatan;

2) Belum Optimalnya Daya Tampung Sekolah Khususnya Sekolah Negeri untuk

Menampung Lulusan Jenjang Sebelumnya;

3) Belum Optimalnya Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan;

4) Masih Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Dunia Kerja;

5) Belum Optimalnya Pemenuhan Sumber Daya Kesehatan Dalam Mendukung

Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Merata Bagi seluruh Penduduk Kabupaten

Purwakarta;

6) Masih Rendahnya Kesadaran Masyarakat Dalam Menerapkan Pola Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS), Sehingga Perlu Ditingkatkannya Pengawasan Kecukupan Gizi dan

Keamanan Bahan Pangan di Masyarakat;

7) Masih Rendahnya Kemampuan dan Keterampilan Keluarga Miskin;

8) Belum Optimalnya Pemberdayaan Keluarga Miskin;

9) Masih Rendahnya Aksesibilitas Keluarga Miskin Dalam Usaha Skala Mikro;

10) Keterbatasan Sistem Jaringan Kerjasama Usaha dan Pemasaran Pelaku Usaha Skala

Mikro dan Kecil;

11) Belum Optimalnya Pengelolaan Lembaga dan Usaha Koperasi;

12) Masih Terbatasnya Pemahaman Masyarakat tentang Konsep dan Manfaat Koperasi;

dan

13) Rendahnya Kualitas kualitas Calon Tenaga Kerja yang Disebabkan Belum Selarasnya

Dunia Pendidikan Dengan Dunia Usaha, Serta Rendahnya Minat Pencari Kerja untuk

Menciptakan Lapangan Kerja Baru.

Page 114: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

II - 114

Page 115: DRAFT BAB II - Purwakarta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2015

II - 108