e-issn: 2721-7795 jurnal penelitian, pendidikan dan pengajaran

8
209 Copyright 2020 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP SISWA XI SMA SWASTA HKBP BUTAR TAHUN PELAJARAN 2020/2021 MENAK SIMANUNGKALIT SMA Swasta HKBP Butar [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan peta konsep.Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang terdapat di kelas XI SMA Swasta HKBP Butar, yaitu kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa masih rendah. Hal tersebut dilihat dari perolehan skor rata- rata kelas hanya mencapai 41,66. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta HKBP Butar berjumlah 36 siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap , yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data diperoleh melalui observasi, tes keterampilan menganalisis cerpen, penilaian dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Peta konsep dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Swasta HKBP Butar. Peningkatan keterampilan menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan peta konsep dapat dilihat dari peningkatan skor rata –rata siswa dari hasil sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 53 dan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I menjadi 68. Kenaikan skor rata-rata mulai dari pratindakan hingga siklus I sebesar 15 dan setelah dilaksanakan siklus II rata rata naik menjadi 83 Kata Kunci: Unsur intrinsik cerpen, Peta konsep, Penelitian Tindakan Kelas 1. PENDAHULUAN Salah satu kompetensi dasar yang mendukung keterampilan menulis dan berbicara terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI SMA yaitu pada kompetensi dasar 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam kumpulan cerita pendek 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen. Melalui kompetensi dasar ini siswa diharapkan mampu Menganalisis unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman pendidik selama mengajar di kelas XI SMA Swasta HKBP BUtar, kemampuan menganalisis unsur Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran Journal Homepage: http://jurnal.umsu.ac.id/index.php

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

209 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP SISWA XI SMA SWASTA HKBP BUTAR

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

MENAK SIMANUNGKALIT SMA Swasta HKBP Butar

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan peta konsep.Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang terdapat di kelas XI SMA Swasta HKBP Butar, yaitu kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa masih rendah. Hal tersebut dilihat dari perolehan skor rata-rata kelas hanya mencapai 41,66. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta HKBP Butar berjumlah 36 siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap , yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data diperoleh melalui observasi, tes keterampilan menganalisis cerpen, penilaian dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Peta konsep dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Swasta HKBP Butar. Peningkatan keterampilan menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan peta konsep dapat dilihat dari peningkatan skor rata –rata siswa dari hasil sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 53 dan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I menjadi 68. Kenaikan skor rata-rata mulai dari pratindakan hingga siklus I sebesar 15 dan setelah dilaksanakan siklus II rata rata naik menjadi 83

Kata Kunci: Unsur intrinsik cerpen, Peta konsep, Penelitian Tindakan Kelas

1. PENDAHULUAN Salah satu kompetensi dasar yang mendukung keterampilan menulis dan berbicara terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI SMA yaitu pada kompetensi dasar 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam kumpulan cerita pendek 4.9 Mengkonstruksi sebuah

cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen. Melalui kompetensi dasar ini siswa diharapkan mampu Menganalisis unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman pendidik selama mengajar di kelas XI SMA Swasta HKBP BUtar, kemampuan menganalisis unsur

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Journal Homepage: http://jurnal.umsu.ac.id/index.php

Page 2: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

210 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

intrinsik cerpen peserta didik masih belum maksimal. Nilai yang diperoleh siswa masih belum mencapa kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. peran guru menjadi hal yang sangat penting untuk perbaikan kualitas pembelajaran peserta didik. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan yang lebih menarik yaitu pendekatan saintifik dengan dukungan Media peta konsep dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen . Peta Konsep atau biasa juga dikenal dengan peta pikiran (mind mapping). Peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasaran grafis lainnya untuk membentuk kesan. (Bobby Deporter dan Mike, Quantum Learning membiasakan belajar nyaman lain dan menyenangkan, Ed.1 Cet.XII; Bandung: Kaifa, 2002, hal. 153). memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen dengan Menggunakan Peta Konses Siswa Kelas XI SNA Swasta HKBP Butar Tahun Ajaran 2020/2021.”

2. PEMBAHASAN A. Pengertian Cerpen

1. Cerita Pendek Pengertian cerita pendek atau cerpen adalah salah satu dari bagian dalam prosa yang berbentuk cerita fiksi dengan hanya satu konflik. Sementara itu, fiksi sendiri memiliki pengertian berupa tulisan prosa tentang peristiwa dan karakter yang dibayangkan (tidak nyata). Berbeda dengan novel ataupun

novelet, cerpen lebih pendek dari segi isi. 2. Unsur Intrinsik Cerpen

Tema: Tema berbeda dengan judul. Tema bersifat lebih umum dari permasalahan yang diangkat dan pada umumnya disampaikan dalam bentuk kata benda (nomina), seperti kesetiakawanan, persahabatan, percintaan, perjuangan kelas, pertempuran, dsb. Tema emansipasi wanita contohnya cerpen berjudul “Dua Dunia” karya N.H Dini; tema kemiskinan contohnya cerpen berjudul “Hari Pertama di Bulan Ini” karya Surya Gemilang; tema percinta contohnya cerpen berjudul “Cintaku Setahun Jagung” karya Ramlis Harman; dsb.

Tokoh: Tokoh adalah sosok rekaan

yang diciptakan penulis, yang setelahnya akan diberikan watak dan penempatan. Tokoh-tokoh ini tentunya ada yang diberikan nama ataupun terjadi secara umum, seperti ayah, ibu, nenek, kakek, dsb. Pada beberapa cerpen, pemberian nama tokoh menjadi hal yang penting, dan beberapa di antaranya memakai konsep etimologi.

Penokohan: Tokoh yang telah diberi watak dan kapan dia akan muncul disebut dengan penkohan.

Watak: Watak atau sifat diberikan pada tokoh sehingga dapat diklasifikasi menjadi tiga: tokoh protagonis (baik), tokoh antagonis (jahat), dan tokoh tirtagonis (penengah). Berdasarkan perubahan wataknya, tokoh terbagi menjadi dua: tokoh datar dan tokoh bulat. Tokoh datar adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan watak, dan tokoh bulat adalah kebalikannya.

Page 3: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

211 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

Latar: Latar atau setting terbagi menjadi tiga: latar suasana, latar tempat, dan latar waktu. Latar suasana diperlukan pada setiap momen cerita: apakah suasana haru, menegangkan, sedih, dsb. Latar tempat dibutuhkan untuk mengenali budaya dari cerita yang diangkat. Latar waktu digunakan sebagai penunjuk untuk membangun suasana yang diciptakan.

Alur dan plot: Alur atau plot terbagi menjadi dua: linier dan kilas balik. Alur liner terjadi jika cerita bersambung ke depan. Cerpen yang isi ceritanya terdapat bagian mengisahkan masa lalu disebut dengan alur kilas balik.

Sudut pandang: Sudut pandang atau point of view terbagi menjadi dua: sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama terbagi menjadi dua: sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan.

Pesan atau amanat: Pada dasarnya, seorrang penulis menyiapkan amanatnya terlebih dahulu kemudian dituangkan ke dalam cerita. Amanat disampaikan baik secara eksplisit maupun implisit. Selain itu, amanat dari sebuah cerpen akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

3 Peta Konsep Peta Konsep atau biasa juga dikenal dengan peta pikiran (mind mapping). Peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasaran grafis lainnya untuk membentuk kesan. (Bobby Deporter dan Mike, Quantum Learning membiasakan belajar nyaman lain dan menyenangkan, Ed.1 Cet.XII; Bandung: Kaifa, 2002, hal. 153).

4. Langkah-langkah Pengembangan Peta Konsep

M. Amin (dalam Tahir 2007 :26) mengemukakan langkah-langkah pengembangan peta konsep oleh guru sebagai berikut : 1. tuliskan di atas secarik kertas seluruh konsep (nama topik) yang berkaitan dengan bidang umum yang akan diajarkan.2. perhatikan adanya fakta-fakta (contoh-contoh) khusus yang penting untuk dipelajari siswa. 3. pilihlah konsep umum dan tempatkan dibagian atas kerta 4. tambahkan berikutnya konsep yang lebih khusus di bawah peta konsep umum tadi. Hubungkan keduanya dengan garis penghubung yang diberi label penghubung 5. setelah penulisan konsep yang lebih khusus di baris kedua, lanjutkan penulisan konsep lain yang khusus di baris ketiga, dan seterusnya. 6. lengkapi dengan garis penghubung antara konsep sehingga seluruh hirarki menyerupai peramid. Jangan lupa menuliskan label penghubung pada garis tersebut untuk menunjukan keteraturan antara konsep. 7. setelah seluruh Peta Konsep terbentuk, tandai konsep khusus yang terutama menarik bagi siswa atau tingkat kesulitannya tepat bagi siswa. 2. Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto, dkk (2006) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas dapat dipakai sebagai implementasi berbagai program yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil

Page 4: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

212 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

implementasi berbagai program sekolah. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas antara lain, Perencanaan, Observasi, dan Refleksi. B. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan angket, observasi, dan unjuk kerja menganalisis unsur intrinsic cerpen. Angket digunakan untuk mendapatkan data tentang menganalisis unsur intrinsik cerpen yang berlangsung pada siswa. Angket diberikan prasiklus sebelum tindakan dan pascasiklus di akhir penelitian.

3. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah desain Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI SMA Swasta HKBP Butar dengan jumlah 36 orang. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMA Swasta HKBP Butar. Penelitian dilakukan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021. Pelaksaanan penelitian ini dilakukan dengan siklus I dan Siklus II. a. Siklus 1 Perencanaan

Tahap perencanaan dalam penelitian ini berupa rencana kegiatan yang akan digunakan peneliti dan guru dalam proses pembelajaran. Rencana kegiatan peneliti terdiri dari: a. menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran menganalisi unsur intrinsik cerpen

b. menyiapkan bahan ajar c. menyiapkan media pembelajaran d. menyiapkan lembar kerja

peserta didik,

e. menyusun instrumen berupa lembar observasi untuk guru dan murid

Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini tindakan peneliti pertama kali adalah masuk ke dalam kelas, membuka pelajaran, dan menjelaskan dengan singkat yang berkaitan dengan materi menganalisis unsur intrinsik cerpen. Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang menganalisis unsur intrinsik ditayangkan oleh guru kemudian menyimpulkannya bersama-sama. guru membagi peserta didik ke dalam kelompok. Setiap kelompok peserta didik. Masing-masing kelompok mengerjakan LKPD yang sudah dipersiapkan oleh guru.. Langkah selanjutnya barulah peserta didik diberikan soal siklus 1.

Observasi (Observation) Observasi dilakukan oleh pengamat untuk melihat perubahan yang terjadi pada peserta didik dalam belajar. Apkah peserta didik sudah mampu menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan tepat

Refleksi (Reflection) Setelah pelaksanaan tindakan, maka hasil observasi kemudian dianalisis peneliti. Berdasarkan analisis tersebut, maka refleksi meliputi:

a) Pengungkapan hasil pengamatan mengenai kelebihan dan kekurangan pembelajaran.

b) Mengungkapkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran

c) Mengungkap tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan analisis tersebut peneliti membuat perbaikan atas masalah

Page 5: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

213 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

yang timbul pada siklus 2 dengan mengubah cara pembelajaran pada siklus 2.

b. Siklus 2 Perencanaan

Perencanaan pada siklus 2 berdasarkan refleksi dari siklus 1, yaitu perbaikan terhadap cara pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. Pada dasarnya langkah-langkah kegiatan pada siklus 2 ini hampir sama dengan langkah-langkah siklus 1, namun pada siklus 2 guru melakukan tanya jawab terkait kemamuan menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan peta konsep untuk memantapkan kemampuan peserta didik. Tujuan dari siklus 2 adalah penyempurnaan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, kegiatan peneliti yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi: a) Menyusun perbaikan rencana

pelaksanaan pembelajaran b) menyiapkan bahan ajar c) menyiapkan media pembelajaran d) menyiapkan lembar kerja peserta

didik, e) menyusun instrumen penelitian

Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus 2 ini meliputi perbaikan berdasarkan siklus 1. Tindakan yang akan dilaksanakan secara garis besar sama dengan siklus 1 yaitu pelaksanaan pembelajaran menganalisis unsur intrinsik dengan menggunakan peta konsep yang telah disiapkan. Pada awal siklus kedua ini guru membuka pembelajaran dan kembali mengelompokkan peserta didik dengan memperhatikan tingkat kemampuan berbeda. Kemudian

menjelaskan dengan singkat yang berkaitan dengan materi. Peserta didik membuat catatan penting dari teori yang dijelaskan dan diberi waktu untuk bertanya tentang teori yang kurang jelas. Guru dan peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan post test dan tugas rumah untuk menambah wawasan peserta didik terhadap kemampuan menuangkan gagasan pada pidato persuasif.

Observasi Sasaran observasi yang diamati adalah seluruh kegiatan peserta didik selama penelitian berlangsung. Kegiatan ini dilakukan dari awal sampai akhir pembelajaran. Aspek yang dinilai adalah kegiatan pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan tepat Refleksi

Pada akhir siklus 2 dilakukan analisis meliputi: a) Pengungkapan hasil pengamatan

mengenai kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan peta konsep

b) Pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pratindakan Kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen Keterampilan awal siswa dalam menganalisis unsur intrinsik dari 36 siswa adalah sebagai berikut ini.

• 15 orang siswa mendapat nilai 40 • 7 orang siswa mendapat nilai 50

Page 6: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

214 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

• 2 orang siswa mendapat nilai 55 • 4 orang siswa mendapat nilai 60 • 8 orang siswa mendapat nilai 75

Nilai rata-tara yang diperoleh siswa dari pratindakan adalah 52,77 dibulatkan menjadi 53. nilai rata-rata tersebut masih jauh dari KKM yaitu 75. Untuk memperbaiki kemampuan peserta didik maka dilakukan siklus 1

2. Hasil Siklus I Setelah pelaksanaan tes pratindakan, peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan peta konsep l pada siklus I. Adapun hasil penelitian pada Siklus I sebagai berikut.

• 11 orang siswa mendapat nilai 60 • 9 orang siswa mendapat nilai 65 • 8 orang siswa mendapat nilai 70 • 1 orang siswa mendapat nilai 75 • 7 orang siswa mendapat nilai 80

Dengan demikian nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 67,77 dibulatkan menjadi 68. Nilai rata rata masih jauh dari KKM yaitu 75. Untuk memperbaiki kemampuan peserta didik maka dilakukan kegiatan siklus II 3. Hasil Siklus II

Setelah melakukan perbaikan sesuai dengan yang telah dipaparkan perencanaan, tindakan dan refleksi pada siklus II, terjadi peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen, berikut rinciannya • 6 peserta didik mendapat nilai 75 • 9 peserta didik mendapat nilai 80 • 15 peserta didik mendapat nilai 85 • 6 peserta didik mendapat nilai 90

Dengan demikian nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 82,91 dibulatkan menjadi 83

B. Pembahasan

Sebelum dilakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pretes.

Tujuan dilakukan pretes atau pra siklus tersebut untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam menganalisi unsur intrinsik cerpen. Peneliti mengatasi masalah pada pembelajaran kemampuan menganalisi unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan peta konsep. Metode ini dipilih karena memungkinkan untuk dapat membantu siswa dalam menganalisis unsur intrinsik dengan benar. Skor rata-rata pada saat pretes adalah 53, siklus 1 rata-rata 68, dan pada siklus II rata rata 83..

Tindakan pada siklus I didasarkan pada masalah yang ditemukan, kemudian peneliti menggunakan peta konsep untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa. Pelaksanaan siklus I dari perencanaan hingga refleksi belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Dalam pelaksanaan tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi, nilai rata-rata yang diperoleh siswa dikategorikan , bisa dilihat dari nilai rata rata yang masih jauh dari KKM yaitu 75.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I tersebut dapat diketahui bahwa masih perlu dilaksanakan perbaikan menyeluruh pada siklus II. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik yang masih rendah dan memungkinkan lagi untuk dimaksimalkan. Jika dilihat dari hasil menganalisis unsur intrinsik siswa setelah implementasi tindakan perlu dimaksimalkan.

Pada siklus II, tindakan yang dilakukan sama seperti siklus I, tetapi dalam siklus II ini, tindakan difokuskan pada aspek ketrampilan siwa menganalisis unsur intrinsik siswa yang belum baik. Dengan menerangkan

Page 7: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

215 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

bagaimana membuat peta konsep terlebih dahulu tentang unsur intrinsik cerpen Setelah implementasi tindakan pada siklus II siswa yang kurang mampu dalam menganalisis unsur intrinsik menjadi bisa .

Peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik dengan peta konsep dapat dilihat dari prasiklus hingga siklus II. Peningkatan tersebut diketahui dari hasil penilaian pada tiap tahap; tahap pratindakan, siklus I, Siklus II berikut ini.

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

prasiklus siklus I siklus II

Berdasarkan grafik tersebut, terlihat peningkatan keterampilan menganalisis siswa Sebelum dikenai tindakan skor rata-rata siswa adalah 53 kemudian setelah diberi tindakan siklus I meningkat menjadi 68, dan ketika diberi tindakan pada siklus II meningkatan menjadi 83. Kenaikan skor rata-rata mulai dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 30

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan peta konsep dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Swasta HKBP Butar

5. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan peta konsep dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Swasta HKBP Butar

Peningakatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen p dapat dilihat dari 7 aspek, yaitu (1)penentuan tema, (2) kemampuan menentukan alur, (3) tokoh/penokohan, (4) latar/setting, (5) sudut pandang (6) gaya bahasa,dan (7) amanat. Peningkatan secara produk berdasarkan jumlah skor rata-rata yang diperoleh yaitu pada pratindakan 53, pada siklus I 68, dan pada siklus II meningkat menjadi 83. Kenaikan skor rata-rata dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 30

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peniliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Guru Bahasa Indonesia SMA Swasta

HKBP Butar sebaiknya menggunakan peta konsep dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen , karena metode peta konsep ini dapat meningkatkan kemampuan siswa

2. Penelitian ini sebaiknya digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah khususnya kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa pada tahun ajaran berikutnya.

3. Penelitian selanjutnya dapat memanfaatkan peta konsep untuk menguji peningkatan pada aspek keterampilan menulis yang lainnya.

Nilai rata-rata

Page 8: E-ISSN: 2721-7795 Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran

Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran | Vol 1 No 3 2020 http://dx.doi.org/10.30596%2Fjppp.v1i3.5417

216 Copyright 2020

E-ISSN: 2721-7795

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka Suherli,dkk.2017.Bahasa Indonesia.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kosasih,Engkos.2017.Cerdas Berbahasa Indonesia.Jakarta:Erlangga

Kosasih, Engkos dan Iin Hendriyani.2014.Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.