edisi-86

24
Pendidikan nonformal memberikan setitik harapan untuk mereka yang tidak tuntas mengenyam pendiidikan formal. Namun beragam masalah melingkupi jalannya proses belajar mereka. Laporan Khusus Potret Budaya www.suarausu-online.com INDEKS 2 I suara kita 4 I laporan utama 8 I opini 9 I dialog 10 I ragam 12 I galeri foto 13 I podjok medan 14 I laporan khusus 16 I mozaik 18 I potret budaya 19 I riset 20 I resensi 21 I iklan 23 I peristiwa 24 I profil Sortali dianggap sakral oleh masya- rakat Batak Toba. Hanya dipakai wanita di kepala. Sekarang, pemakai- an sortali tergerus perkembangan zaman. Semua lumrah mengenakan- nya. EDISI 86/XVII/MARET 2012 | HARGA: Rp 3000 | ISSN 1410-7384

Upload: muslim-ramli

Post on 18-Feb-2016

235 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tabloid SUARA USU Edisi 86

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi-86

d

Pendidikan nonformal memberikan setitik harapan untuk mereka yang tidak tuntas mengenyam pendiidikan formal. Namun beragam masalah melingkupi jalannya proses belajar mereka.

Laporan Khusus

Potret Budaya

www.suarausu-online.com

iNDEKS

2 i suara kita4 i laporan utama8 i opini9 i dialog10 i ragam12 i galeri foto13 i podjok medan14 i laporan khusus16 i mozaik18 i potret budaya19 i riset20 i resensi21 i iklan23 i peristiwa24 i profil

Sortali dianggap sakral oleh masya­rakat Batak Toba. Hanya dipakai wanita di kepala. Sekarang, pemakai­an sortali tergerus perkembangan zaman. Semua lumrah mengenakan­nya.

edisi 86/xvii/maret 2012 | harga: rp 3000 | issn 1410-7384

Page 2: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 20122 suara kita

­lepas suara redaksi

andiKa BaKti i sUara UsU

Salam Jurnalistik!

Harapan­ baru­ di­ ta-hun­ baru­ membawa­semangat­ baru­ pula­bagi­ SUARA USU untuk­ tetap­ men-

jadi­ yang­ terbaik­ di­ mata­ pem-baca.­ Pergantian­ kepengurusan­serta­telah­diadakannya­rapat­kerja­cawu­I­di­tahun­ini­membuat­ritme­kerja­ selama­ beberapa­ bulan­ ke­depan­ telah­ tersusun­ dengan­ baik.

Tampil­ perdana­ setelah­ meng-hilang­ sesaat­ dari­ peredaran,­ tab-loid­edisi­86­hadir­dengan­menelu-suri­ketimpangan­pembangunan­di­USU­ini­pada­Laporan­Utama.­Hal­ini­terlihat­jelas­dengan­pembangu-nan­ yang­ acap­ kali­ dilakukan­ be-berapa­ fakultas­ mapan,­ sementara­beberapa­lainnya­sulit­berkembang.­Bahkan­untuk­kelengkapan­ sarana­dan­ prasarana­ penunjang­ belajar­pun­ susah­ untuk­ terpenuhi.­ Pada-hal,­aliran­dana­yang­diberikan­pi-

hak­rektorat­dirasa­telah­memenuhi­semua­permintaan­masing-masing-nya.­Namun­tetap­saja,­pemandan-gan fisik yang nyata membuat kes-enjangan­pembangunan­di­USU­ini­­memang­ada.­Lalu,­seperti­apa­se-benarnya­ standardisasi­ dan­ prose-dur­ pembangunan­ di­ USU­ ini?

Sementara­ untuk­ rubrik­ Lapo-ran­ Khusus,­ kami­ tergelitik­ untuk­mengangkat­masalah­sekolah­alter-natif­yang­ada­di­Medan.­Tak­hanya­bagi­ mereka­ yang­ putus­ sekolah,­mereka­ yang­ tak­ bisa­ mengikuti­pelajaran­ di­ sekolah­ formal­ pun­dapat­ melanjutkan­ pendidikannya­di­ Pusat­ Kegiatan­ Belajar­ Ma-syarakat­ (PKBM).­ Bagaimanakah­sistem­ pengajaran­ di­ PKBM­ ini?­Silakan­ simak­ di­ halaman­ 14-15.

Ketidakjelasan­ jaket­ almama-ter­ mahasiswa­ 2011­ memang­membuat­ gerah.­ Pasalnya,­ sudah­setengah­ tahun­ mengenyam­ pen-didikan­ sebagai­ mahasiswa­ USU,­namun­ tak­ kunjung­ mendapat­ ja-

ket­ almamater­ sebagai­ identitas­universitas.­Belum­lagi­aturan­jam­malam­ Unit­ Kegiatan­ Mahasiswa­(UKM)­ yang­ dikeluarkan­ rektorat­menuai­ pro­ kontra­ bagi­ sejumlah­mahasiswa­yang­memang­aktif­ber-organisasi.­ Meskipun­ pada­ akhir-nya­ aturan­ tersebut­ dibuat­ lebih­fleksibel untuk setiap kegiatan. Semua­ informasi­ tadi­ telah­ kami­rangkum­ dalam­ rubrik­ Ragam.

Lelah­ dengan­ sajian­ berat,­ ada­rubrik­ Podjok­ Medan­ yang­ me-ngisahkan­ tentang­ Rumah­ Sakit­Tembakau­ Deli,­ sebuah­ cagar­budaya­sejak­zaman­Belanda­yang­kini­telah­diberhentikan­operasinya.­Ada­ juga­ ulasan­ tentang­ Sortali,­sulaman­ benang­ dari­ Batak­ Toba­yang­telah­mengalami­modernisasi.­

Sekian­ pengantar­ dari­ redaksi­SUARA USU.­ ­ Semoga­ sajian­kami­ bermanfaat­ bagi­ pembaca­sekalian.­ Selamat­ membaca!(Redaksi)

suasana rapat Umum anggota (rUa) Pers mahasiswa SUARA USU di Berastagi (29/1). rUa adalah rapat tertinggi sUara UsU sekaligus bertujuan untuk pergantian pengurus.

raPat UmUm anggOta

ralat majalah suara pembaca

Idealnya­ sarana­dan­prasarana­penunjang­kegiatan­belajar­mengajar­ seperti­ tenaga­pengajar,­ birokrasi,­ ruang­ kelas,­ dan­ in-frastruktur­ lainnya­ dalam­ satu­ institusi­untuk­ setiap­ orang­ memiliki­ hak­ yang­

sama.­Apalagi­di­bawah­satu­payung,­USU.­Ti-dak­pelak­jika­ia­menjadi­salah­satu­faktor­paling­dasar­guna­mencetak­lulusan-lulusan­berkualitas.

­Namun­cerita­lain­terjadi­di­USU.­Ketimpang-an­pembangunan­gedung­perkuliahan­dan­fasili-tas­ kasat­ mata­ di­ tiap-tiap­ fakultas.­ Fakultas­yang­punya­pemasukan­ lebih­seperti­dari­kerja­sama­dengan­pihak­ luar,­biaya­pendidikan­ma-hasiswa­jalur­mandiri,­dan­sumbangan­orang­tua­mahasiswa­maupun­alumni,­dengan­mudah­me-renovasi­dan­menambah­fasilitas­kampus.

Mari­ tengok­ pembangunan­ di­ Fakultas­ Ke-dokteran­ (FK).­ Sejak­ tahun­ lalu­ FK­ berbenah,­merombak­seluruh­bangunannya.­Gedung­lama­diratakan­dengan­tanah­untuk­dibangun­menjadi­dua­gedung­dengan­total­tujuh­lantai.­Nantinya,­gedung­ini­berfungsi­sebagai­gedung­perkuliah-an,­laboratorium­dan­rencananya­juga­dibangun­ruang­kelas­ujian­skill lab terbesar­di­Indonesia.­Di­ sini­ pun­ dilengkapi­ dengan­ proyektor­ dan­­liquid crystal display (LCD).

Cerita­sama­di­Fakultas­Ekonomi.­Pembang-unan­ Gedung­ Convention­ Hall.­ Pembangunan­ini­ memakan­ dana­ sekitar­ Rp­ 2­ milyar­ lebih.­Sesuai­dengan­namanya,­gedung­dua­ lantai­ ini­direncanakan­sebagai­balai­pertemuan.­Namun,­pembangunan­ gedung­ yang­ didanai­ PT­ Per-tamina­ini­terhenti­karena­adanya­dugaan­penya-lahgunaan­dana.­Sekarang,­pembangunan­yang­sudah­memakan­dana­sebesar­Rp­800­juta­hanya­berdiri­kerangka­bangunan­saja.

Kondisi­ berbeda­ di­ beberapa­ fakultas­ lain.­Mari­kita­lihat­ke­Fakultas­Pertanian.­Jangankan­membangun­gedung,­mahasiswa­saja­masih­ada­yang­mengeluh­karena­tidak­mendapatkan­kursi­di­kelas­saat­perkuliahan.­Tidak­hanya­kursi,­ada­juga­kelas­tanpa­jendela.­Kalau­hujan,­siap-siap­saja­mahasiswa­kena­tempias­hujan.

Senapas­ di­ Fakultas­ Ilmu­ Budaya.­ Kelas­yang­berkapasitas­40­mahasiswa,­terpaksa­diisi­dengan­ 60­ mahasiswa.­ Meskipun­ kondisi­ ini­tidak­ berlangsung­ lama,­ tapi­ tampak­ sekali­ pi-hak­fakultas­tidak­siap­menerima­daya­tampung­mahasiswa­dengan­kapasitas­ruang­kelas.­Tidak­hanya­ di­ dua­ fakultas­ ini,­ Fakultas­ Teknik­ dan­Fakultas­Matematika­dan­Ilmu­Pengetahuan­Alam­pun­ tidak­ ada­ pembangunan­ selama­ dua­ tahun­terakhir.

Lagi-lagi­ dana­ masih­ jadi­ kendala­ dalam­pembangunan.­Pihak­fakultas­memanglah­dapat­mengajukan­ proposal­ pembangunan­ kepada­rektorat.­Namun­dana­yang­diberikan­kerap­ ti-dak­cukup,­sehingga­pembangunan­yang­sudah­berlangsung­harus­terhenti.­Pihak­fakultas­yang­minim­ dana­ seharusnya­ lebih­ aktif­ lagi­ dalam­menjemput­ bola.­ Jangan­ hanya­ mengandalkan­biaya­ pendidikan­ dari­ mahasiswa­ saja,­ tetapi­bekerjasama­ dengan­ pihak­ luar,­ seperti­ peneli-tian-penelitian­yang­dapat­menjadi­pemasukan,­agar­dapat­berdikari.­

Meskipun­begitu,­pemerataan­pembangunan­di­tiap-tiap­fakultas­merupakan­tanggung­jawab­rek-torat.­ Rektoratlah­ yang­ harus­ melakukan­ kontrol­terhadap­pembangunan­di­kampus­agar­tidak­ada­lagi­istilah­kampus­depan­dan­belakang­di­USU.­

Berapa­pun­besar­perbedaan­pendapatan­an-tara­ fakultas,­ USU­ merupakan­ satu­ kesatuan.­Sebab­ketimpangan­menyebabkan­kecemburuan­sosial.­Perlu­diresapi,­USU­merupakan­satu­uni-versitas­bukan­tiga­belas­fakultas.­(Redaksi)

Cerita Ketimpangan di Kampus USU

Jonathan LaseFakultas Pertanian 2009

Johenro SilalahiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2009

FISIP Makin Tidak KondusifPertambahan­jumlah­mahasiswa­hingga­100­persen­di­ FISIP­ membuat­ aktivitas­ belajar­ tidak­ kondusif­lagi.­Kondisi­tersebut­makin­menjadi-jadi­dengan­ti-dak­seimbangnya­jumlah­dosen­yang­tersedia.­Bah-kan­ruangan­yang­ada­pun­tidak­memadai.­Mohon­ditingkatkan­infrastruktur­FISIP­USU.

Laboratorium FP Hanya Sebatas NamaAktivitas­yang­dilakukan­di­ laboratorium­FP­ jauh­dari­ yang­ diharapkan.­ Fasilitas­ yang­ ada­ belum­pantas­disebut­laboratorium.­Fakultas­dan­universi-tas­sebaiknya­memperhatikan.

Terdapat­kesalahan­pada­Majalah­SUARA USU­edisi­kedua.­Foto­pada­rubrik­Laporan­Utama­Ma-jalah­SUARA USU merupakan­foto­ilustrasi.­Tidak­bermaksud­menyinggung­salah­satu­pihak.­Maaf­atas­kesalahan­ini.­Terima­kasih.

suara sumbang

BBM naik, tarif angkot naik, harga makan naikNaikkan aja semua lae

Bagi mahasiswa S1, S2, S3, bakal diwajibkan bikin jurnal onlineJangan cuma lihat hasil doang. Assegedeh

Page 3: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 2012 3suara kita

DESAIN SAMPUL: GIO OVANNY PRATAMA

ILUSTRASI:AUDIRA AININDYAFOTO NAVIGASI:

RIDHA ANNISA SEBAYANG

Redaksi menerima tulisan berupa Opini, Puisi, dan Cerpen. Untuk Opini dan Cerpen, tulisan maksimal 5000-6000 karakter. Tulisan harus disertai foto dan identitas penulis berupa fotokopi KTM atau KTP. Tulisan yang telah masuk menjadi milik redaksi dan apabila dimuat akan mendapat imbalan. Tulisan dapat dikirim ke email [email protected]

Diterbitkan Oleh: Pers Mahasiswa SUARA USU i Pelindung: Rektor Universitas Sumatera Utara | Penasehat: Pembantu Rektor III Universitas Sumatera Utara i Pemimpin Umum: Harry Yassir Elhadidy Siregar i Sekretaris Umum: Kartini Zalukhu i Bendahara Umum: Andika Bakti i Pemimpin Redaksi: M Januar i Sekretaris Redaksi: Rida Helfrida Pasaribu | Redaktur Pelaksana: Febrian i Redaktur: Debora Blandina Sinambela, Hadissa Primanda i Redaktur Foto: Ridha Annisa Sebayang i Redaktur Artistik: Viki Aprilita i Koordinator Online: Muslim Ramli i Redaktur Online: Ipak Ayu H Nurcaya | Reporter: Sepno Semsa Sitorus, Apriani Novitasari, Aulia Adam, Rony Syahputra i Fotografer: Sofiari Ananda, Daniel Tasmi, Elvi Rahmi i

Desainer Grafis: Icha Decory, Audira Ainindya, Gio Ovanny Pratama i Webmaster: Rovindo Maraden Panjaitan i Ilustrator: Audira Ainindya, Aulia Adam i Pemimpin Perusahaan: Ade Fitriani | Sekretaris Perusahaan: Bania Cahya Dewi i Manajer Iklan dan Promosi: Sandra Cattelya i Manajer Produksi dan Sirkulasi: Baina Dwi Bestari i Staf Perusahaan: Ferdiansyah, Maya Anggraini i Kepala Litbang: Malinda Sari Sembiring i Sekretaris Litbang: Ratih Damara Barus i Koordinator Riset: Izzah Dienilah Saragih i Koordinator Kepustakaan: Sri Handayani Tampubolon i Koordinator Pengembangan SDM: Febri Hardiansyah Pohan i Staf Litbang: Teguh Bagus Surya, Daniel Calti, Guster CP Sihombing, Renti Rosmalis i Staf Ahli: Yulhasni, Agus Supratman, Tikwan Raya Siregar, Rosul Fauzi Sihotang, Yayuk Masitoh, Febry Ichwan Butsi, Rafika Aulia Hasibuan, Vinsensius Sitepu, Eka Dalanta Rehulina, Muliati Tambuse, Risnawati Sinulingga, Liston Aqurat Damanik, Mona Asriati i ISSN: No. 1410-7384 i Alamat Redaksi, Promosi dan Sirkulasi: Jl. Universitas No. 32B Kampus USU, Padang Bulan, Medan-Sumatera Utara 20155 i E-mail: [email protected] i Situs: HTTP://www.suarausu-online.com i Percetakan: PT Medan Media Grafika (Isi di luar tanggung jawab percetakan) i Tarif Iklan: Rubrik Ragam (BW) Rp 800/mm kolom, Rubrik Opini (BW) Rp 800/mm kolom, Rubrik Pema Kita (BW) Rp 900/mm kolom, Rubrik Podjok Medan (FC) Rp 1200/mm kolom, Rubrik Dialog (BW) Rp 800/mm kolom, Rubrik Potret Budaya (FC) Rp 1200/mm kolom, Rubrik Riset (FC) Rp 1200/mm kolom, Rubrik Peristiwa (BW) Rp 800/mm kolom, Halaman Iklan (BW) Rp 500/mm kolom, Rubrik Profil (FC) Rp 1500/mm kolom i Informasi Pemasangan Iklan dan Berlangganan, Hubungi: 081365773904, 085218399677.

FOTO-FOTO: ELVI RAHMI | SUARA USU

Saya­setuju,­soalnya­ini­me-nyangkut­keamanan­perempuan.­Kegiatannya­kurang­penting,­lebih­baik­dibatasi­saja.­Kalau­benar-benar­penting,­menurut­saya­enggak­masalah­berkegiatan­sampai­malam.­Asal­minta­izin­seperti­peraturan­yang­tertulis.

Yenikha Gea Arafa Fakultas Keperawatan 2010

kata kita

Masih­banyak­permasalahan­di­kampus­yang­lebih­pen-ting­untuk­dibahas.­Seperti­

jaket­almamater,­kantin­yang­harganya­terlalu­mahal,­atau­

kebijakan-kebijakan­yang­tidak­sesuai­dengan­seharusnya.­

Pihak­rektorat­bisa­melaku-kan­audiensi­terlebih­dahulu­

dengan­mahasiswa,­tidak­serta­merta­mengeluarkan­surat.

OK LaksemanaFakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik 2008T anggal 13 Februari lalu, pihak rektorat menge-luarkan surat edaran, isinya berupa larangan menginap di sekre-

tariat. Meski akhirnya aturan ini lebih bersifat fleksibel tetap saja para penggiat organisasi banyak yang belum bisa menerima. Bagaimanakah mahasiswa me-nilainya? (Bania Cahya Dewi)

Pro Kontra Peraturan Jam Malam UKM

Mutia Rizki AmaliaFakultas Ekonomi 2010

Saya­setuju.­Menurut­saya,­setiap­kegiatan­malam­yang­ada­di­­

kampus­memang­harus­mendapat­izin­biar­kegiatannnya­lebih­jelas.­

Kalau­berguna,­silahkan­minta­izin.­Kalau­tidak,­dihentikan­saja.­

Karena­bahaya­terutama­bagi­perempuan­yang­pulang­malam.­

Kalau­ada­yang­antar­atau­jemput,­tidak­apa-apa.­Kecuali­perempuan­tersebut­merasa­aman-aman­saja.

Kalau­dibaca­sekilas,­surat­ini­terkesan­menyinggung­gender.­

Lebih­menekankan­kepada­perempuan.­Seharusnya­ada­dis-kusi­bersama­pema,­UKM­(Unit­

Kegiatan­Mahasiswa­–­red),­dan­Sahiva­lalu­dikeluarkan­

keputusan.­Kalau­pun­peraturan­ini­tetap­dijalankan,­sebaiknya­

jangan­diskriminatif­seperti­ini,­dan harus bersifat fleksibel.

Ahmad RivaiFakultas Ilmu Budaya 2006

Alfath AndriFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2008

Idealnya­mahasiswa­tidak­usah­dibatasi­dalam­berkreativitas­siang­ataupun­malam.­Misalnya­kawan-kawan­di­pema­ini­mengadakan­agenda­kegiatan­saat­malam­hari­seperti­penyambutan­mahasiswa­baru,­harus­menginap­lalu­minta­izin­lagi?­Ya­tidak­bisa.­Sebenar-nya­ini­membatasi­ruang­gerak­maha-siswa,­dan­saya­tidak­sepakat.­Jalan­­keluarnya,­peraturan­ini­dihapuskan.­Tarik kembali kemudian diklarifi-kasi­dan­mahasiswa­dipersilahkan­beraktivitas­di­malam­hari.

aUdira ainindYa i sUara UsU

Page 4: Edisi-86

Ipak Ayu H Nurcaya

Siang­ itu,­ belasan­kuli­ bangunan­ si-buk­ dengan­ kegi-atan­ masing-masi-ng.­ Mereka­ tengah­

merombak­ sebuah­ gedung­laboratorium­ di­ Fakultas­ Ke-dokteran­ (FK).­ Puing-puing­bangunan­­memenuhi­setiap­sela­jalan­kampus­tertua­USU­itu.­

Setahun­ terakhir,­ kegiatan­pembangunan­ menjadi­ peman-dangan­ tak­ asing­ di­ FK.­ Pem-

laporan utama4sUara UsU, edisi 86, maret 2012 ‘WAJAH’ ASIMETRIS USU

Koordinator Liputan : ipak ayu h nurcayaReporter : aulia adam, Baina dwi Bestari, Febrian dan ipak ayu h nurcaya

Senjang Pembangunan AntarfakultasMasihkah Satu Universitas?

supri (21) sedang menyusun paving block di halaman samping gedung baru Fakultas Kedokteran, rabu (7/3). Penyelesaian gedung ini akan rampung di awal 2013.

menYUsUn PAVING BLOCK

sOFiari ananda| sUara UsU

bangunan­tahap­pertama­selesai­Februari­lalu.­Tahap­pertama­ini­mencakup­ pembangunan­ ruang­kelas,­ ruang­ dekanat­ dan­ labo-ratorium.

Saat­ ini,­ FK­ memasuki­pembangunan­ tahap­ kedua.­Dimulai­sejak­November­2011­lalu.­Delapan­kelas­besar­untuk­tingkat­ S1.­ Dua­ kelas­ masing­masing­ untuk­ tingkat­ S2­ dan­S3­serta­pembangunan­lainnya­tengah­dipersiapkan.­Rencana,­di­ lantai­ empat­ difungsikan­untuk­ ruang­ seminar.­ Semen-tara­ di­ lantai­ tiga­ akan­ dibuat­laboratorium.­ Tak­ hanya­ itu,­48­ kamar­ praktik­ untuk­ ujian­mahasiswa­turut­dirancang.­

Agustus­2012­pembangunan­fisik rencana siap. Lalu awal Januari­ tahun­ depan,­ semua­pembangunan­selesai.­Total­dana­yang­dibutuhkan­untuk­pemba-ngunan­ini­sekitar­Rp­92­miliar.­“Kami­ mempersiapkan­ kelas­ujian­skill lab yang­diperkirakan­paling­besar­di­Indonesia.­Kelas­

yang­ nantinya­ akan­ digunakan­ujian­langsung­setiap­mahasiswa­dokter­S1,”­kata­Dekan­FK,­Prof­Gontar­A­Siregar.

Lain­ lagi­ di­ Fakultas­ Eko-nomi­ (FE).­ Di­ bekas­ halaman­gedung­induk­FE­sedang­berdiri­kerangka­pembangunan­Gedung­Convention­Hall.­Kerangka­ge-dung­ itu­ terlihat­ menutupi­ tiga­lantai­ gedung­ FE­ sebelumnya.­Tiang-tiang­pondasi­semen­men-jadi­ pemandangan­ keseharian­civitas­akademik­di­kampus­ini.

Pembangunan­ gedung­ dari­dana­ hibah­ PT­ Pertamina­ ini­terhenti­ pada­ pertengahan­ ta-hun­lalu.­Diduga­akibat­adanya­penyelewengan­ dana­ yang­ di-lakukan­beberapa­pihak.­Seka-rang­pihak­FE­melalui­Pemban-tu Dekan (PD) II Arifin Lubis, pasrah­ dengan­ mandeknya­kelanjutan­pembangunan.­­

Arifin mengatakan sejak awal­ proses­ pembangunan­ di-urus­oleh­panitia­yang­dibentuk­pihak universitas. Arifin enggan

berkomentar­ banyak­ mengenai­kelanjutan­gedung­baru.­“Mere-ka­ (rektorat­ –red)­ mengatakan­kampus­kami­dapat­bantuan­dana­untuk­membangun­aula­baru,­ya­jelas­ kami­ senang­ dong.­ Dan­kami­juga­tak­ingin­ikut­campur­jika­ini­ada­masalah,”­paparnya.­Arifin hanya berharap masalah yang­melingkupi­selama­proses­pembangunan­segara­selesai.

Secara fisik, FE tidak ter-lalu­ membutuhkan­ adanya­pembangunan fisik seperti ruang kuliah. Menurut Arifin, ia menginginkan­ adanya­ perbaik-an­ dalam­ segi­ fasilitas­ belajar.­Seperti­ kelengkapan­ inventaris­kantor­dan­renovasi­ruangan.

Beda­cerita­dengan­kampus­yang­ terletak­ di­ seberangnya.­Hal­ yang­ kontras­ terjadi­ lan-taran­ banyak­ hal­ yang­ harus­dibenahi­ di­ Fakultas­ Pertanian­(FP).­ ­ Seperti­ contoh­ sebuah­kondisi­ di­ ruangan­ lantai­ satu­Gedung­Departemen­Hama­dan­Penyakit­ tumbuhan.­ Ruangan­

itu­terdiri­dari­tiga­ruas­jendela.­Hanya­satu­ruas­yang­masih­ada­kaca­ jendelanya,­ dua­ lainnya­sudah­tembus­tanpa­kaca.­Tidak­hanya­ mengganggu­ pandangan­saat­ kelas­ berlangsung,­ namun­mahasiswa­juga­terkena­tempias­gerimis­saat­hujan.­

Begitu­ juga­ dengan­ gedung­kuliah­ Sosial­ Ekonomi­ Perta-nian.­ Bangunan­ berlantai­ dua­ini­punya­dua­ruang­kelas­yang­aktif.­ ­ Ukurannya­ sekitar­ 5x7­meter.­Jika­belajar­di­ruangan­ini­sering­kali­mahasiswa­tidak­ke-bagian­ kursi.­Akhirnya­ mereka­mencari­kursi­ke­kelas­sebelah.

Satu­ lagi­ di­ salah­ satu­ ge-dung­FP.­Mahasiswa­menyebut-nya­ gedung­ kuning.­ Di­ ruang­110­ lantai­ satu.­ Ruangan­ itu­berkapasitas­ratusan­mahasiswa.­Ruang­ itu­ tak­ memiliki­ daun­pintu.­Jendela­dan­pintu­utama-nya­ hanya­ terbuat­ dari­ jerjak­besi.­ Dengan­ mudah­ ruangan­itu­ terkena­ tempias­ air­ saat­hu-jan­dan­suara­keributan­dari­luar­

Rektorat me­mandang semua

fakultas sama. Utuh dalam kesatuan universitas. Na­

mun kesenjangan pembangunan di

tiap fakultas di USU masih kasat mata.

Page 5: Edisi-86

5laporan utamasUara UsU, edisi 86, maret 2012laporan utama‘WAJAH’ ASIMETRIS USU

kelas.­Kondisi­ini­membuat­ke-giatan­belajar­mengajar­di­dalam­kelas­terganggu.­

Mona,­salah­satu­mahasiswa­FP­ mengeluhkan­ ketidaknya-manan­di­beberapa­ ruang­kelas­FP­ ini.­ Selama­ kuliah­ di­ FP,­ ia­tidak­hanya­menemui­beberapa­kelas­yang­kurang­baik,­tapi­juga­dengan­ terbatasnya­ jumlah­ toi-let.­ “Tapi­ akhir-akhir­ ini,­untuk­toilet­ sudah­ ada­ beberapa­ yang­diperbaiki,”­ujarnya.­Mahasiswa­angkatan­2008­ini­berharap­ada-nya­ perbaikan­ di­ kampusnya.­Mona­ juga­ merasa­ tidak­ ada­pembangunan fisik yang dilaku-kan­selama­ia­berkuliah­di­FP.

Saat dikonfirmasi, PD II FP Irsal­ mengakui­ tidak­ ada­ pem-bangunan­ dalam­ kurun­ bebera-pa­ tahun­ belakangan.­ “Tidak­ada­ pembangunan­ selama­ saya­menjabat­ sebagai­PD­II­di­ sini.­Karena­ uang­ tidak­ cukup­ dari­rektorat,”­kata­Irsal.­Ia­menjelas-kan­pihaknya­ sempat­mengaju-kan­ proposal­ ke­ rektorat­ untuk­melakukan­pembangunan­sesuai­kebutuhan­ FP.­ Namun,­ dana­yang­dicairkan­ tidak­cukup­un-tuk­ melakukan­ pembangunan,­hanya­untuk­merenovasi­seperti­tolilet­ dan­ kebutuhan­ laborato-rium.

Beranjak­ke­Fakultas­Mate-matika­ dan­ Ilmu­ Pengetahuan­Alam­ (FMIPA).­ Meski­ tak­ada­ melakukan­ pembangunan­dalam­ beberapa­ tahun­ terakhir,­kampus­ ini­ masih­ beruntung.­Namun­ pada­ 2006­ silam­ per-nah­ kejadian­ kebakaran­ besar­melanda­ gedung­ laboratorium­organik­dan­anorganik­yang­ le-taknya­di­tengah-tengah­kampus­ini.­Kebakaran­ini­terjadi­karena­hubungan­ pendek­ arus­ listrik.­Akibatnya­ bangunan­ laborato-rium­dan­barang-barang­labora-torium­habis­terbakar.­Tak­hanya­itu,­satu­unit­vakum­mesin­untuk­praktik­ mahasiswa­ tidak­ dapat­diselamatkan.­Kerugian­ditaksir­mencapai­Rp­5­miliar.­(Tabloid­SUARA USU­Edisi­53)

Enam­ tahun­ pascakeba-

karan,­yang­tersisa­hanya­rangka­bangunan­ laboratorium.­ Tiang-tiang­bekas­terbakar­menghitam,­ditumbuhi­ tanaman­ menjalar.­­Bermacam­pohon­dan­rerumpu-tan­liar­mengisi­bangunan­terse-but.­Tidak­ada­atap­yang­menu-tupinya.­ Mirisnya,­ gedung­ itu­masih­berdiri­di­tengah­FMIPA.­

Sutarman,­ Dekan­ FMIPA­mengakui­ belum­ melakukan­perbaikan­gedung­yang­terbakar­itu.­Namun­ laboratorium­ sudah­dipindah­ke­gedung­lain.­“Kare-na­ laboratorium­ yang­ terbakar­itu­ cukup­ penting­ menunjang­belajar­mahasiswa,­kami­pindah­saja­ke­gedung­lain­hingga­seka-rang,”­ujarnya.

Melihat­ masih­ adanya­ sisa­bangunan­ bekas­ kebakaran­ itu,­Sutarman­juga­merasa­risih­me-nyaksikan.­ Belum­ adanya­ se-jumlah­ dana­ mencukupi­ untuk­merombak,­ ia­ harus­ mengelus­dada­dulu.­Kata­Sutarman­dalam­waktu­ dekat­ rektorat­ meren-canakan­ pembangunan­ labora-torium­terpadu­di­FMIPA.­Labo-ratorium­bersama­tersebut­dapat­digunakan­semua­fakultas­eksak­di­USU.

Pemerataan Anti KesenjanganFenomena­ keberagaman­

selalu­bermuara­pada­kesenjan-gan.­ ­ Avensius­ Girsang,­ salah­satu­ dosen­ Ilmu­ Kesejahteraan­Sosial­mengatakan­kesenjangan­sosial­ adalah­ adanya­ sesuatu­yang­diinginkan­tapi­tak­bisa­di-capai­oleh­sebagian­ketika­seba-gian­yang­lain­dapat­mencapai.­

Pembangunan­pada­dasarnya­suatu­ bentuk­ perubahan.­ Na-mun,­ tidak­ semua­ bisa­ mengi-kuti­perubahan­tersebut.­“Ketika­satu­ fakultas­membangun­kelas­yang­banyak,­laboratorium­leng-kap­dan­parkir­yang­ luas,­ tidak­bisa­ dipaksakan­ fakultas­ yang­lain­juga­melakukan­hal­tersebut­mengingat­kebutuhan­yang­ber-beda,”­katanya.

Menurut­ Avensius,­ dampak­kesenjangan­ adalah­ timbulnya­konflik. Perasaan iri pun ter-

masuk konflik batin. Dari kon-flik tersebut bisa menimbulkan protes,­demo­dan­yang­lainnya.­Lebih­ parah­ mengarah­ pada­pembodohan.­ “Padahal­ yang­tidak­bisa­mengikuti­perubahan­bukan­berarti­jelek.­Ketika­nilai­baik­masih­dapat­terjaga,”­kata-nya.

Beberapa­ solusi­ yang­ dita-warkan­Avensius­adalah­dengan­terbukanya­ informasi.­ Penjela-san­ tentang­pembangunan­pada­semua­ pihak­ itu­ penting­ di­samping­pemerataan­yang­harus­selalu­ diusahakan.­ “Kegiatan­bersama­ dan­ tempat­ prasarana­bersama­ yang­ bisa­ digunakan­semua­ mahasiswa­ antarfakultas­juga­bisa­mengurangi­kesenjang-an­dalam­hal­ini,”­pungkasnya.

Hal­ serupa­ diungkapkan­oleh­ Prof­ Badaruddin,­ Dekan­FISIP.­ Ia­ mengatakan­ penting-nya­kebijakan­dari­pihak­rektor-at­dan­kelegowoan­dari­fakultas­yang­ memiliki­ pendapatan­ be-sar.­ Misalkan­ diizinkan­ adanya­subsidi­ silang.­ Mungkin,­ akan­membantu­pemerataan­tersebut.­Kesenjangan­ paling­ kasat­ mata­mungkin­ pada­ jumlah­ kenda-raan­yang­ setiap­harinya­parkir­di­fakultas.­­

Menurut­ Prof­ Badaruddin,­kesenjangan­ini­tak­terlalu­ber-dampak­di­­sini.­Salah­satu­fak-tornya­ jarang­adanya­interaksi­mahasiswa­antar­fakultas.­“Na-mun,­pihak­rektorat­harus­tetap­jeli­ melihat­ keberagaman­ ini,­biar­tidak­terlalu­ada­kesenjang-an­terutama­di­bidang­prasara-na­ penunjang­ pembelajaran,”­katanya.

Salah­satu­guru­besar­USU,­Prof­ Moenaf­ H­ Regar­ me-ngatakan,­ banyaknya­kesalahan­pembangunan­ yang­ terjadi­ di­USU­ karena­ tidak­ ada­ peren-canaan­ yang­ jelas.­ “Fakultas­bukan­badan­yang­terpisah­dari­universitas.­Tidak­boleh­sebenar-nya­fakultas­itu­dibatasi­dengan­pagar-pagar,­ kita­ ini­ satu­ uni-versitas­ bukan­ 14­ universitas,”­katanya.­

Kondisi pembangunan aula Fakultas ekonomi (Fe) yang belum rampung, Ka-mis (8/3). Pembangunan terhenti dikarenakan adanya dugaan penyelewengan dana beberapa pihak.

PemBangUnan aULa Fe

sOFiari ananda| sUara UsU

USU ASRI Semoga Tak Sekadar Janji

Ipak Ayu H Nurcaya

KeSenJangan pembangunan­yang­terjadi­antar-fakultas­di­USU­ternyata­tak­luput­dari­perhatian­rek-torat.­Pihak­ rektorat­meramu­sebuah­program­yang­dicanangkan­dalam­program­USU­ASRI­(Akademik,­Sinambung,­Relevan­dan­Integral).­

USU­ ASRI­ merupakan­ program­ yang­ mengin-tegrasikan­ seluruh­ kegiatan­ yang­ relevan­ dan­ ber-kesinambungan­untuk­meningkatkan­pelayanan­dan­kualitas­ akademik­ pada­ USU.­ ASRI­ memberikan­penekanan­ program­ kepada­ akademik,­ sinambung,­relevan­dan­integral­di­USU.

Prof­ Armansyah­ Ginting,­ Pembantu­ Rektor­ II­mengatakan,­ program­ ini­ merupakan­ upaya­ me-menuhi­satu­janji­Rektor­USU,­Prof­Syahril­Pasaribu.­­Dalam­tujuh­program­kerja­utamanya­yakni­pengem-bangan­ infrastruktur­ yang­ mendukung­ peningkatan­kualitas­akademik­di­seluruh­lingkungan­USU.

Pembangunan­gedung­baru­difokuskan­pada­FIB,­FT,­FMIPA,­FISIP­dan­sebuah­laboratorium­terpadu.­Laboratorium­ terpadu­ nantinya­ akan­ dibangun­ di­FMIPA.­“Tujuannya­untuk­meningkatkan­pelayanan­kepada­mahasiswa­yang­melakukan­pratikum­nanti-nya,”­kata­Prof­Arman.­

Selain­itu­beberapa­tempat­pelayanan­umum­yang­ada­di­USU­maupun­di­tiap­fakultas­akan­diperbaiki.­Seperti­Rumah­Sakit­Gigi­dan­Mulut,­ laboratorium­pariwisata,­ stadion­ mini,­ gelanggang­ mahasiswa,­auditorium,­gedung­olah­raga,­dan­biro­administrasi.­Lalu­kanopi­Biro­Rektor,­taman­USU,­rumah­jabatan­rektor­ dan­ peningkatan­ peralatan­ laboratorium­ ter-padu­lainnya.

Ada­ tiga­ kegiatan­ prioritas­ standardisasi­ mini-mum­universitas­yaitu­ruang­kelas,­laboratorium­dan­kamar­mandi.­Harga­satuan­gedung­itu­tidak­kurang­dari­Rp­4­miliar.­Sumber­dana­yang­digunakan­yakni­dari­penerimaan­universitas­dari­Dana­Kelengkapan­Akademik­(DKA)­dan­sumber­dana­partisipasi­atau­dukungan­lainnya.­

Prof­Arman­ mengatakan­ sampai­ saat­ ini­ masih­dalam­tahap­perencanaan­yang­memenuhi­Peraturan­Presiden­Nomor­­54­Tahun­2010.­“Sepanjang­aturan­kita­pegang­pasti­yang­direncanakan­akan­terwujud,”­katanya.­Selanjutnya­Prof­Arman­hanya­mengimbau­nantinya­ketika­semua­sudah­terealisasi­dengan­baik,­agar­ semua­ pihak­ terutama­ mahasiswa­ harus­ lebih­pandai­ berpartisipasi­ dalam­ membantu­ perawatan-nya.

Prof­ Moenaf­ H­ Regar­ pernah­ juga­ bergabung­menjadi­ tim­ pembangunan­ USU­ di­ tahun­ 1970-an.­USU­ kira-kira­ sudah­ berumur­ 60­ tahun,­ dari­ dulu­banyak­ perencanaan­ mengenai­ pembangunan­ ini.­Beliau­mengimbau­agar­setiap­rencana­yang­dilaku-kan­harus­berkaca­pada­suatu­sistem­yang­sudah­baik.­“Kita­harus­melihat­universitas­lain­yang­sudah­baik,­dengan­menyesuaikan­dengan­keadaan,”­katanya.

Tidak­ hanya­ bisa­ melihat­ dan­ meniru.­ Pendala-man­ akan­ pengelolaan­ dan­ sistem­ manajemen­ uni-versitas­ di­ negara-negara­ maju­ juga­ perlu­ ditekan-kan.­Menurut­Prof­Moenaf,­Indonesia­sampai­saat­ini­masih­susah­dalam­hal­pengelolaan­yang­dimulai­dari­membuat­sistem­manajemen.

Pembangunan­di­USU­ini­memang­sangat­penting­untuk­penataan­kembali­infrastruktur­yang­sudah­ada.­“Tapi­jangan­asal­buat­rencana­dan­buat­janji,­segala­aspek­harus­diperhitungkan,”­kata­Prof­Moenaf.

Prof­Moenaf­hanya­berharap­dengan­berbagi­ren-cana­ yang­ sudah­ dibuat­ ini­ bisa­ menjadikan­ USU­lebih­baik.­Di­sini­peran­rektor­dan­senat­akademik­sangatlah­penting.­“Semoga­tak­kalah­saing­dengan­universitas­lainnya,”­pungkasnya.­

Page 6: Edisi-86

laporan utamalaporan utama6sUara UsU, edisi 86, maret 2012 ‘WAJAH’ ASIMETRIS USU

Bekas laboratorium anorganik FmiPa yang terbakar beberapa tahun lalu, rabu (7/3). hingga kini gedung tersebut terbengkalai.terBengKaLai

sOFiari ananda| sUara UsU

Hadissa Primanda

Tiga­ tahun­ silam,­Dedi­ Ardianta­berkeliling­ kam-pus­ tempat­ ia­men-jabat­sebagai­Dekan­

Fakultas­ Keperawatan­ (FKep).­Beberapa­ ruangan­ belajar­ di­kampusnya­ dinilai­ tak­ mencu-kupi­ muatan­ lagi.­ Apalagi­ dari­tahun­ke­tahun,­mahasiswa­yang­daftarkan­diri­di­FKep­semakin­bertambah.­ Ia­ merasa,­ sudah­waktunya­ merenovasi­ kampus­itu­ untuk­ memperlebar­ ruang­belajar­mahasiswanya.­

Ia­mengadakan­rapat­dengan­para­ Pembantu­ Dekan­ (PD)­FKep.­ Setelah­ disepakati,­ di-panggil­ konsultan­ untuk­ mem-buat­ gambar­ rencana­ pemban-gunan.­ Maka­ dirumuskanlah­anggaran­biaya­kasar­yang­dibu-tuhkan­untuk­renovasi­itu.­Sele-sai­berurusan­dengan­konsultan,­proposal­ yang­ telah­ disusun­dikirimkannya­ke­pihak­rektorat.­Baru­kemudian­diadakan­tender.­“Tapi­nggak­semua­anggaran­di-tender,”­katanya.

Semua­ rencana­ yang­ su-dah­ dibahas­ dan­ dianggarkan­itu­dimasukkan­dalam­Rencana­Kegiatan­ Anggaran­ Tahunan­(RKAT)­ FKep­ 2009-2010.­Dalam­ RKAT­ tersebut,­ ditulis-kan­secara­rinci­anggaran­pem-bangunan­renovasi­ruang­kuliah.­Tak­ lupa­ ia­ juga­ meminta­ ang-garan­untuk­penambahan­inven-taris­laboratorium.­

Kemudian­setelah­RKAT­se-

lesai,­RKAT­itu­dikirimkan­pada­pihak­ rektorat,­ yang­ ditujukan­pada­Pembantu­Rektor­(PR)­II.­Selang­ beberapa­ waktu,­ PD­ II­FKep­ dipanggil­ untuk­ melaku-kan­audiensi­dengan­PR­II.­“Ia­(PD­II­–red)­menjelaskan­ha-hal­teknis­ pada­ PR­ II,­ agar­ RKAT­dibuat­lebih­jelas,”­terang­Dedi.

Setelah­proses­audiensi­dan­RKAT­ disetujui,­ Dedi­ tinggal­menunggu­ penjadwalan­ propo-sal.­Semua­proposal­itu­akan­di-berikan­jadwal­pelaksanaannya.­karena­ pengadaan­ pembangun-an­langsung­dari­rektorat.

Dedi­ mengaku­ prosedur­pengadaan­ pembangunan­ di­USU­cukup­mudah,­namun­pen-danaannya­ masih­ terbatas.­ Un-tuk­masalah­prosedur,­ia­tak­per-nah­ mengalami­ kendala­ serius.­Semuanya­ berjalan­ lancar.­ “Di­dana­ yang­ cukup­ sulit.­ Harus­sabar-sabar­lah,”­katanya­seraya­

tertawa.Ia­ menjelaskan,­ untuk­ dana­

pembangunan­ biasanya­ didapat­dari­ SPP­ mahasiswa,­ Ang-garan­ Pendapatan­ dan­ Belanja­Negara­ (APBN)­ dan­Anggaran­Pendapatan­dan­Belanja­Daerah­(APBD).­ Itu­ merupakan­ dana­dari­ rektorat­di­ luar­kerja­ sama­dengan­ pihak­ lain.­ Jadi,­ pihak­fakultas­ juga­ dapat­ melakukan­kerja­ sama­ dengan­ pihak­ luar­melalui­persetujuan­rektorat.

FKep­ juga­ pernah­ lakukan­kerjasama­dengan­PT­Pertamina­untuk­pengadaan­alat-alat­Labo-ratorium­Mini­Hospital.­Sebesar­Rp­ 1­ miliar­ diperoleh­ FKep,­meskipun­ pengelolaannya­ tetap­dari­ pihak­ rektorat.­ “Kami­ gak­ada­ terima­ dana,­ kami­ hanya­menerima­ alat-alat­ yang­ dibu-tuhkan­ untuk­ laboratorium,”­ungkap­Dedi.

Dekan­Fakultas­Matematika­dan­Ilmu­Pengetahuan­(FMIPA)­Sutarman,­ juga­ menjelaskan­cerita­ serupa.­ Ia­ membangun­laboratorium­di­kampusnya­de-ngan­menggunakan­dana­APBN­dari­ pihak­ rektorat.­ Ia­ tak­ tahu­pasti­ nominalnya.­ Yang­ dia­ingat,­ Rp­ 2,5­ miliar­ digunakan­untuk­membeli­ alat-alat­ labora-torium.

Sutarman­ menjelaskan­­semua­ fakultas­ dapat­ dana­APBN.­ Untuk­ mendapatkan-nya,­ tiap­ fakultas­ mengajukan­proposal­ ke­ rektorat­ sesuai­ de-ngan­ persyaratan­ yang­ berlaku.­Setelah­itu,­rektorat­yang­mem-bawa­proposal­tersebut­ke­pusat.­Berapa­ jumlah­ dana­ yang­ cair­dari­ tingkat­ pusat,­ tergantung­rektorat­ mengalokasikannya.­

“Tentunya­pihak­rektorat­mem-punyai­pertimbangan­prioritas,”­jelas­Sutarman.

Prof­Armansyah­Ginting,­PR­II­USU­menceritakan­prosesnya­dimulai­saat­setiap­fakultas­me-nyusun­program­kerjanya­dalam­sebuah­ rencana­ strategi­ (Ren-stra).­ Renstra­ berjangka­ waktu­lima­tahun,­selama­periode­rek-tor­menjabat.­ ­Tahapan-tahapan­tersebut­ kemudian­ dipecah­ per­tahun­ dan­ dimasukkan­ dalam­rencana­operasi­(Renop).­Lanjut,­Renop­ disederhanakan­ menjadi­sebuah­RKAT.­Di­dalam­RKAT­inilah­kemudian­program­priori-tas­universitas­dimasukkan.

­Prioritas­ini­terbagi­menjadi­dua,­ yaitu­ pembayaran­ belanja­rutin­fakultas­seperti­gaji­dosen,­alat­tulis­kantor­(ATK)­dan­per-lengkapan­ lainnya.­ Satu­ lagi­pengembangan­ tempat.­Di­sini-lah­ biaya-biaya­ untuk­ keleng-kapan­ruang­kelas,­kelengkapan­laboratorium,­dan­keperluan­ka-mar­mandi­termaktub.­

RKAT­kemudian­dikerucut-kan­ menjadi­ Dana­ Pelaksa-naan­ Anggaran­ (DPA)­ dengan­penjadwalan­ per­ bulan­ selama­tahun­ berjalan.­ Tersusunlah­ di­situ­ Nilai­ Satuan­ Pembayaran­(NSP),­ yaitu­ nilai­ pembayaran­yang­disusun­oleh­unit­kerja­seb-agai­kompensasi­pengembangan­sumber­daya­manusia­unit­kerja­tersebut.­

Sederhananya,­ itu­ meru-pakan­ rincian­ dana­ yang­ dibu-tuhkan­ oleh­ setiap­ fakultas.­Besarnya­ boleh­ ditambah­ atau­dikurangi.­ Tergantung­ kebutu-han­ fakultas­ masing-masing.­Setelah­ itu,­ semua­ dana­ yang­

tertera­di­RKAT­diberikan­oleh­pihak­ rektorat.­ Karena­ kebutu-han­tiap­fakultas­berbeda,­maka­dana­ yang­ diberikan­ juga­ ber-beda.­ Tergantung­ dari­ fakultas­itu­ sendiri­ berapa­ jumlahnya.­“Setelah­ itu­ terserah­ fakultas,­mau­ atau­ tidak­ mau­ menggu-nakan­dana­tersebut,”­kata­Prof­Armansyah.

Prof­ Arman­ menegaskan,­dana­ yang­ diberikan­ kepada­fakultas­ itu­sesuai­dengan­yang­mereka­ minta.­ Jadi,­ tidak­ ada­cerita­ ketimpangan­ pemban-gunan­ terjadi­ di­ kampus­ ini.­“USU­ itu­ tidak­ terkotak-kotak,­USU­seutuhnya­milik­bersama,”­tegasnya.

Syarifah,­ PD­ II­ Fakultas­Kesehatan­ Masyarakat­ (FKM)­tentu­ sepakat­ dengan­ hal­ ini.­Pasalnya,­ setiap­pihak­kampus-nya­mengajukan­proposal­untuk­pembangunan,­ selalu­ dipenuhi­oleh­ pihak­ rektorat.­ Pemban-gunan­ sanggar­ FKM­ di­ bagian­tengah­ fakultas,­ pembangunan­lapangan­basket,­ dan­ tambahan­gedung­kuliah­adalah­buktinya.­“Semua­ ini­ tanah­ USU,­ kita­ngirim­surat­terus­dipersilahkan­membangun,­ nggak­ ada­ ma-salah,”­ungkapnya.

Beda­cerita­dengan­Irsal,­PD­II­Fakultas­Pertanian­(FP).­Ia­su-dah­ berulang­ kali­ mengajukan­proposal­ pada­ pihak­ rektorat­untuk­ pembangunan­ fasilitas­dan­ prasarana­ fakultas.­ Namun­sampai­ sekarang­ belum­ ada­yang­terlaksana.­Tapi­ia­tak­jera.­Maret­ ini­ dikirimkannya­ lagi­proposal­ sebesar­ Rp­ 1,5­ miliar­untuk­merehab­laboratorium­dan­gedung­kuliah­kampusnya.­

Cerita Dana Pembangunan USU

Asa Tak Sama Rata

Koordinator Liputan :­Hadissa PrimandaReporter :­Audira Ainindya, Harry Yassir Elhadidy Siregar, Rida Helfrida Pasaribu dan Hadissa Primanda

Rektorat tak ha­langi fakultas jalin

kerja sama dengan pihak luar untuk

pembangunan. Maka tingkat usaha dan

keberuntungan ma­sing­masing fakultas

membuat porsi tiap fakultas bebeda. Se­

lain adanya angga­ran dari rektorat jika fakultas membutuh­

kan.

Paino (48) memindahkan paving block untuk dipasang di halaman samping gedung baru Fakultas Kedokteran, Rabu (7/3).

BeKerjasOFiari ananda| sUara UsU

Page 7: Edisi-86

‘WAJAH’ ASIMETRIS USU 7laporan utamasUara UsU, edisi 86, maret 2012laporan utama

1.­ Pembangunan­ sarana­dan­ prasarana­di­ setiap­ fakultas­terlihat­tidak­merata.­Hal­ini­mengindikasikan­adanya­ke-senjangan­pembangunan­di­kampus­USU.Apakah­Anda­setuju­dengan­pernyataan­tersebut?

A.­Setuju­ ­ B.­Tidak­Setuju

Pembangunan di USUSudah Meratakah?

2.­ Siapa­ yang­ seharusnya­ bertanggung­ jawab­ terhadap­pembangunan­gedung­di­setiap­fakultas­di­USU?

A.­Universitas­­ ­ B.­Fakultas­masing-­masing­­C.­Keduanya

3.­Subsidi­silang­merupakan­salah­satu­bentuk­bantuan­dari­fakultas­ yang­ mampu­ (memiliki­ biaya)­ kepada­ fakultas­yang­memiliki­biaya­ terbatas.­Apakah­Anda­setuju­diter-apkannya­subsidi­silang­dalam­upaya­pemerataan­pemban-gunan­di­USU?

A.­Setuju­ ­ ­ B.­Tidak­setuju

Di­beberapa­fakultas,­pembangunan­gencar­dilakukan.­Se-mentara­­fakultas­lain,­sudah­lama­mereka­tak­merasakan­adanya­ pembangunan.­ Lalu,­ bagaimanakah­ tanggapan­mahasiswa­ tentang­ pembangunan­ di­ USU­ ini?­ Sebagian­besar­ mahasiswa­ menjawab­ masih­ belum­ merata.­ Lalu,­siapakah­yang­mestinya­bertanggung­jawab­atas­pemban-gunan­ini?

Penyebaran­ polling­ melibatkan­ 500­ mahasiswa­ USU­dengan­ mempertimbangkan­ proporsi­ di­ setiap­ fakultas.­Sampel­diambil­secara­accidental­­dan­dilaksanakan­01-07­Maret­2012.­Responden­terdiri­atas­243­laki-laki­dan­257­perempuan­ yang­ berasal­ dari­ angkatan­ 2005­ (3­ orang),­2006­(2­orang),­2007­(16­orang),­2008­(89­orang),­2009­­(116­orang),­2010­(114­orang)­dan­2011­(160­orang).­Jajak­pendapat­ini­tidak­dimaksudkan­untuk­mewakili­pendapat­seluruh­mahasiswa­USU.

­ “Bahan­ kimia­ untuk­ labo-ratorium­ yang­ diberikan­ pihak­rektorat­mencukupi,­namun­un-tuk­ gedung­ dan­ alat-alat­ labo-ratorium­ masih­ sangat­ tidak­memadai,”­ keluh­ Irsal.­ Men-cari­cara­lain,­ia­pernah­meminta­bantuan­dari­pihak­alumni­yang­dinilainya­ memberikan­ bukti­yang­jelas.

Renovasi­ laboratori­um­Tek-nologi­ Hasil­ Pangan,­ satu­ ru-ang­ kuliah,­ dua­ kamar­ mandi,­joglo,­ papan­ tulis,­ serta­ penge-catan­ sebagian­ gedung­ kuliah­adalah­murni­bantuan­dari­pihak­alumni.­Bantuan­dari­pihak­luar­turut­mengalir.­Baru-baru­ini­FP­mendapatkan­bantuan­kursi­ku-liah­dari­PT­Perkebunan­Nusan-tara­(PTPN)­IV.

Tak­jauh­beda­dengan­cerita­Rosmaini,­ PD­ II­ Fakultas­ Ilmu­Sosial­ dan­ Politik­ (FISIP).­ Se-lama­ tiga­ tahun­ terakhir,­ kam-pusnya­ hanya­ mampu­ melaku-kan­ pengecatan­ gedung­ kuliah.­Bahkan,­ hanya­ sebagian­ yang­sudah­berganti­warna­dari­putih­hitam­menjadi­warna­putih­biru.­“Itu­pun­sudah­luntur­lagi,”­ke-luhnya.

Kata­ Rosmiani,­ dana­ yang­diberikan­ pihak­ universitas­hanya­mampu­digunakan­untuk­biaya­ operasional­ sehari-hari,­misalnya­ATK.­Ia­kesulitan­un-tuk­ mengeluarkan­ kebijakan­pembangunan.­ Di­ FISIP,­ dana­selalu­ jadi­kendala­ terbesar­un-tuk­masalah­pembangunan.­

Ia­berinisiatif­ cari­ cara­ lain.­Sekitar­dua­bulan­lalu,­diajukan-nya­proposal­pada­Bank­Sumut.­Menurutnya,­ Bank­ Sumut­adalah­bank­yang­potensial­un-tuk­memberikan­bantuan­karena­paling­ banyak­ digunakan­ oleh­para­civitas akademik­di­FISIP.­

Proses­ negosiasi­ telah­ dilaku-kan.­Pengajuan­dana­kali­ini­di-tujukan­ untuk­ pelebaran­ parkir­FISIP.­ Sebelum­ ditandatangani,­PR­II­berniat­mengatasnamakan­proposal­ tersebut­ dengan­ nama­USU.­ Diharapkan­ dana­ yang­diberikan­ akan­ lebih­ besar.­Tapi­ PR­ II­ bilang,­ FISIP­ tetap­diprioritaskan.­ Kini­ Rosmiani­masih­menunggu­kelanjutan­dari­proses­pengajuan­dana­tersebut.

Keberuntungan­ Rosmiani­tak­hanya­sampai­di­situ.­Tahun­ini­ pihak­ rektorat­ menjanjikan­pembangunan­ gedung­ kuliah­baru­ untuk­ FISIP.­ Letaknya­ di­sebelah­ gedung­ D.­ Pembangu-nan­ langsung­ diberikan­ dalam­bentuk fisik, bukan berupa dana. Diprediksi­besarnya­Rp­7­miliar.­“Sudah­mulai­pengukuran,­pem-bangunannya­ dimulai­ Maret­ini,”­ujar­Rosmiani.

Di­Fakultas­Psikologi­(FPsi),­pembangunan­juga­tidak­melulu­mengharapkan­ dana­ dari­ rekto-rat.­ Pembangunan­ musala­ FPsi­tahun­ lalu­semuanya­ juga­sum-bangan.­ Mulai­ dari­ Persatuan­Orang­ tua­ Mahasiswa­ (POM)­FPsi,­dosen,­alumni,­bahkan­dari­Walikota­Medan­ikut­memberi-kan­ kontribusi­ dana.­ Begitulah­cerita­Lily­Garliah,­PD­II­FPsi.­Ia­ beritahukan,­ dana­ yang­ ter-kumpul­mencapai­Rp­500­jutaan­dan­ cukup­ untuk­ membiayai­pembangunan­musala­dari­awal­hingga­selesai.

Tetapi,­dana­dari­pihak­rek-torat­ tetap­ diterimanya­ untuk­melanjutkan­ pembangunan­ ge-dung­ kuliah­ FPsi­ yang­ sempat­terhenti­selama­beberapa­waktu.­“Gak tau­ besarnya­ berapa,­ tapi­bisa­direalisasikan,”­ujar­Lily.­­­

***PD­ II­ Fakultas­ Ilmu­ Bu-

daya­ (FIB)­ Samsul­Tarigan­ tak­merasa­cemburu­dengan­pemba-ngunan­di­kampus­lain.­Baginya­sebuah­kewajaran­kalau­FK­dan­beberapa­fakultas­lainnya­mam-pu­ melakukan­ pembangunan.­Mengingat­ jumlah­ mahasiswa­mandirinya­ paling­ banyak­ di­universitas­ ini.­ “Seperti­ Pema-sukan­FK­dari­kelas­ internasio-nal­tak­sedikit­jumlahnya.­Tentu­anggaran­itu­bisa­digunakan­se-cara­ mandiri­ oleh­ mereka­ (FK­–red),”­ujarnya.

Irsal­ juga­ mengatakan­hal­ yang­ sama.­ Seberapa­ be-sar­ dana­ yang­ didapat­ pihak­fakultas­ memang­ bergantung­juga­ dari­ jumlah­ uang­ kuliah­kelas­regular­dan­kelas­mandiri­mahasiswanya.­ ­ Sementara­uang­kuliah­di­FP­masih­stan-dar,­ dan­ jumlah­ mahasiswa­mandirinya­ tergolong­ sedikit.­“Makanya­ uang­ kuliah­ yang­ada­itu­tidak­mencukupi­untuk­pembangunan,”­papar­Irsal.

Prof­ Armansyah­ pun­ turut­bicara.­Ia­mengatakan­SPP­yang­masuk­ adalah­ uang­ universitas.­Kemudian­ dibagi-bagi­ sesuai­keperluannya.­ 60­ persen­ ke­fakultas­masing-masing,­35­per-sennya­ untuk­ universitas,­ dan­lima­ persen­ untuk­ pengemba-ngan­sumber­daya­manusia.

Mengenai­ penetapan­ jum-lah­ SPP­ di­ kelas­ mandiri,­ Prof­Armansyah­ mengatakan,­ ke-las­ nonsubsidi­ semua­ kegiatan­perkuliahannya­ dibiayai­ ma-sing-masing­individu.­Untuk­FK­misalnya,­harus­membayar­sam-pai­ Rp70­ juta­ per­ tahun,­ FKG­Rp­50­juta­dan­sebelas­fakultas­lainnya­Rp­10­juta.

Besarnya­pemasukan­yang­diterima­oleh­pihak­FK­mem-buat­ beberapa­ fakultas­ lain­seperti­ FP,­ FIB,­ dan­ FMIPA­ikut­kecipratan­rezeki.­Diakui­Irsal,­ FP­ menerima­ subsidi­silang­ dari­ FK­ yang­ diberi-kan­melalui­Surat­Keterangan­(SK)­ dari­ pihak­ rektorat.­ SK­itu­ menetapkan­ alokasi­ dana­subsidi­untuk­penunjang­pen-didikan­ pada­ fakultas­ lain­di­ lingkungan­ USU­ yang­membutuhkan.­ Total­ subsidi­yang­ diterima­ FP­ pada­ ta-hun­ 2011­ adalah­ sebesar­ Rp­594.240.000­ untuk­ dua­ se-mester.­ Sebesar­ Rp­ 234­ juta­pada­ semester­ genap­ tahun­ajaran­2010-2011­dan­sebesar­Rp­360.240.000­untuk­semes-ter­ ganjil­ tahun­ ajaran­ 2011-2012.

Samsul­ Tarigan,­ membe-narkan.­Tapi­berapa­besar­jum-lah­Samsul­tidak­menjelaskan-nya.­ Ia­ bilang­ semua­ diatur­universitas.

Prof­ Armansyah­ menjelas-kan,­ itu­ semata-mata­ bentuk­batuan­dari­FK­ke­FP,­FIB,­dan­FMIPA­ karena­ kelebihan­ dana­yang­dimiliki­FK­saat­itu.­“Kita­ini­satu­kesatuan,­tidak­ada­isti-lah­ subsidi­ silang­ karena­ pada­dasarnya­ kita­ sama,”­ pungkas-nya.­ ­

Page 8: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 20128 opini

Oleh : Jakob SiringoringoMahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2008

Karya Ilmiah Penentu Kelulusan?

Surat­edaran­Direktorat­Jen-deral­ Pendidikan­ Tinggi­memicu­ polemik.­ Surat­edaran­ tertanggal­ 27­ Janu-ari­2012­itu­ditujukan­pada­

kampus-kampus,­ ­ Perguruan­ Tinggi­Negeri­ maupun­ Perguruan­ Tinggi­Swasta­ di­ Indonesia.­ Isinya­ kurang­lebih­memenuhi­jurnal­ilmiah­sebagai­syarat­kelulusan.­Untuk­sarjana,­karya­ilmiahnya­ dimuat­ di­ jurnal­ kampus,­magister­ dimuat­ di­ jurnal­ ilmiah­ na-sional­dan­doktor­dimuat­di­jurnal­in-ternasional.

Polemik­karena­karya­ilmiah­tidak­dapat­ dimuat­ dalam­ jumlah­ banyak.­Lagi­ pula­ siapa­ yang­ akan­ membaca­karya­ ilmiah­ yang­ jumlahnya­ menca-pai­ratusan­per­bulan.­Selain­itu,­fasili-tas­pendukung­untuk­operasi­jurnal­il-miah­secara­holistis­di­dalamnya­tidak­memadai.­ Dan­ terutama­ menolak­ ke-wajiban­karya­ilmiah­sebagai­penentu­kelulusan­ bagi­ sarjana­ yang­ ditarget-kan­setelah­Agustus­2012.

tantanganSejenak­ kita­ berlalu­ dari­ polemik­

pada­paragraf­ sebelum­ ini.­Suka­ atau­tidak­ suka,­ sepertinya­ surat­ edaran­itu­akan­ tetap­dilaksanakan.­Pastinya,­ini­ akan­ menjadi­ tantangan­ bagi­ sar-jana­ apalagi­ bagi­ mahasiswa­ S1­ dan­S3.­ Tantangannya­ yaitu­ berhadapan­dengan­ karya­ tulis­ yang­ diakui­ se-cara­ akademis.­ Paling­ dekat­ terhadap­maksud­ ini­ adalah­ di­ dalamnya­ ter-dapat­hasil­penelitian­atau­riset.­Inilah­salah­satu­bentuk­bakunya­yang­selama­ini­sangat­jarang­dilakukan­mahasiswa­termasuk­dosen.

Calon­ sarjana­ dihadapkan­ pada­semacam­ uji­ kelayakan.­ Pembuktian­singkatnya­ ada­ pada­ karya­ ilmiah­yang­dikarang­langsung­oleh­peneliti.­Singkatnya­sebagai­pertanggungjawab-

an,­ karya­ ilmiah,­ apakah­ hasil­ lapo-ran­ lapangan,­ laporan­ akhir,­ laporan­magang,­ hasil­ riset,­ bahkan­ skripsi­atau­ tugas­ akhir,­ dimuat­ pada­ jurnal­ilmiah.

Di­ satu­ sisi­ pola­ semacam­uji­ ke-layakan­itu­merupakan­terobosan­yang­harus­ didukung.­ Karena­ tergolong­masih­ baru,­ beberapa­ kali­ kegagalan­akan­ menjadi­ pembuka.­ Tetapi­ disip-lin­dan­pertanggungjawaban­akademis­sedemikian­rupa­layak­kita­jaga­karena­ilmu­yang­dipelajari­dalam­pendidikan­tinggi­ akan­ menjadi­ pengabdian­ bagi­masyarakat.­Pantaslah­sebuah­univer-sitas­atau­perguruan­tinggi­memperli-hatkan­kredibilitas­dan­kapabilitasnya.

Sebagaimana­ pada­ permulaan,­

cara­ ini­ akan­ mengalami­ adaptasi­ di­mana­prosesnya­akan­mengalami­ke-mandekan­kecil.­Begini­maksudnya.

Tantangan­ ini­ akan­ mengejutkan­sebagian­ besar­ mahasiswa­ meskipun­bagi­ sebagian­ lainnya­ tidak­ menjadi­masalah­ serius.­ Pasalnya,­ kebiasaan­menulis­ dalam­ diri­ mahasiswa­ yang­tergolong­masih­minim­dan­juga­ma-sih­ termasuk­ “ringan­ baca”­ apalagi­dalam­ hal­ penelitian­ atau­ riset.­ Ke-tiga­poin­ini­sangat­memengaruhi­bagi­pembuatan­karya­ilmiah.

Lalu­ jika­ tantangan­ ini­ terus­ ber-jalan,­ kapan­ ­ waktu­ tepatnya­ pelak-sanaan­karya­tulis­ini?­Pertanyaan­ini­bagi­mahasiswa­akan­sangat­berharga­sebab­pemahaman­yang­mereka­dapat­di­ bangku­ kuliah­ tentang­ penelitian­atau­riset­dan­penulisan­ilmiah­dalam­bentuk­ praktik­ secara­ umum­ masih­minim.­ Bahkan­ banyak­ mahasiswa­kerap­ bingung­ seperti­ apa­ penelitian­lapangan­itu­yang­biasanya­baru­pada­semester­ akhir­ diperbincangkan.­ Se-babnya­ penelitian­ lapangan­ biasanya­jarang­ didapat­ mahasiswa.­ Entah­karena­alasan­apa.­Barangkali­dosen-nya­tidak­tahu­mengajarkan­penelitian­lapangan.

Tantangan­ itu­ juga­mendapat­per-tanyaan­sebaliknya.­Bagaimana­jurnal­menilai­karya­ilmiah­itu­secara­objek-tif­dan­siapa­yang­akan­membacanya­dalam­ jumlah­ ribuan­ makalah­ itu?­Dan­daya­tampung­jurnal­ilmiah­yang­sangat­ minim­ untuk­ memuat­ karya-karya­tulis­para­calon­sarjana­itu,­me-madaikah?

Pertanyaan­ ini­ melihat­ pada­ kon-

disi­ keobjektifan­ karya­ tulis­ yang­ di-hasilkan­ masing-masing­ mahasiswa.­Jika­pemeriksaan­terhadap­karya­tulis­sebagai­syarat­kelulusan­tidak­disiplin­dilakukan,­ maka­ akibatnya­ akan­ me-ngancam­ reputasi­ pendidikan­ tinggi.­Jika­ demikian­ adanya,­ maka­ akibat­yang­ dimaksud,­ meminjam­ dan­ saya­setuju,­pilihan­kata­Frans­Magnis­Suse-no­ dalam­ opininya­ di­ Kompas­ (8/2):­“Dikti­di­Seberang­Harapan?”­adalah­“sampah”.­Artinya,­tiap­ada­kelulusan­mahasiswa,­ akan­ bertambah­ banyak­pulalah­“sampah”­yang­diproduksi.­

Apakah­pendidikan­tinggi,­didesain­sebagai­ tempat­ tumpukan­ “sampah”?­Tentu­tidak.­Pusaran­ilmu­pengetahuan­yang­menyumbang­akselerasi­perada-ban­dunia­ada­di­sana.­Yang­ada­bukan­mengejar­ ketertinggalan­ karya­ ilmiah­negeri­jiran­Malaysia,­melainkan­men-jauhkan­jarak­semakin­tertinggal.

menjawab tantanganBenar­ bahwa­ “memaksa”­ menu-

rut­ istilah­ Menteri­ Pendidikan­ dan­Kebudayaan­ Muhammad­ Nuh­ adalah­untuk­meningkatkan­kualitas­pendidi-kan­tinggi.­Tetapi­sangat­tepat­jikalau­maksud­baik­ini­dilakukan­sejak­anak­sekolah­ dasar.­ Sebab­ apa­ yang­ bisa­dipaksakan­bagi­mahasiswa­calon­sar-jana­yang­di­ambang­batas­kehidupan­abnormal­di­negeri­ini?

Sudah­ sejauh­ mana­ pula­ kualitas­pendidikan­tinggi­kita­bangun?­Apakah­dengan­karya­ilmiah­sebagai­syarat­ke-lulusan,­ kemudian­ mutu­ pendidikan­tinggi­ bernasib­ sama?­ Sebenarnya­ jur-nal­ilmiah­banyak­yang­dapat­dijumpai­di­dunia­kampus,­hanya­saja­tidak­dija-dikan­sebagai­isyarat­kelulusan.­Kreati-vitas­ mahasiswa­ tetap­ ada­ dan­ selalu­maju­ walaupun­ dari­ versi­ jumlahnya­belum­menular­kepada­mayoritas­maha-siswanya.­Kelambanan­ini­menjadi­ken-dala­ seolah-olah­ kampus­ tidak­ mampu­menghasilkan­kemampuannya­sendiri.

Paham­karya­ilmiah­sebagai­syarat­kelulusan­ kurang­ lebih­ persis­ dalam­penerapan­ Ujian­ Nasional­ sebagai­penentu­kelulusan.­Atau­jangan-jangan­ini­untuk­versi­mahasiswa?

Untuk­ itu,­ biarlah­ penggalakan­karya­ ilmiah­ terus­ terjadi,­ tetapi­ ti-dak­menjadi­beban­kewajiban­sebagai­prasyarat­ kelulusan­ mahasiswa.­ Jalan­keluarnya­bisa­diarahkan­pada­penam-bahan­nilai,­dan­di­sini­boleh­diwajib-kan.­ Maka­ faktor-faktor­ pendukung­harus­diaktifkan.­Misalnya,­dosen­dan­penambahan­mata­kuliah­yang­dituju-kan­melatih­mahasiswa­untuk­menulis­dan­ melakukan­ penelitian.­ Semuanya­itu­ menjadi­ dasar­ yang­ harus­ diwa-jibkan­dengan­disiplin­dan­konsisten.­Dengan­demikian,­tantangan­tadi­pelan­tetapi­pasti­­dapat­diselesaikan.­ ­

aULia adam | sUara UsU

Page 9: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 2012 9dialog

Dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa USU terus meningkat. Hal ini berakibat meningkatnya kebutuhan infrastruktur

penunjang pendidikan. Di tahun 2007, jumlah mahasiswa USU men-capai sekitar 34.000. Diprediksi pada tahun 2020 akan bertambah hingga sekitar 60.000. Untuk itu perenca-naan pembangunan Kampus II USU Kwala Bekala mulai dilaksanakan sejak 2006.

Rencananya kampus ini dide-sain berbeda dengan Kampus USU Padang Bulan. Berbagai peruba-han dilakukan untuk mengantisi-pasi penambahan jumlah maha-siswa USU. Sekaligus menjadikan USU menjadi universitas berkelas internasional. Tak hanya penam-bahan fasilitas belajar mengajar, rencana sarana dan prasarana pendukung turut dirancang. Lantas seperti apakah rencana Kampus II USU ini? Berikut hasil wawancara

reporter SUARA USU Harry Yassir Elhadidy Siregar dengan Tim Ahli Pembangunan Kampus II USU Kwala Bekala, Achmad Delianur Nasution.

Bagaimana konsep Kampus II USU Kwala Bekala nantinya?

Konsep­ Kampus­ II­ USU­ Kwala­Bekala­ rencananya­ dibangun­ dengan­menggunakan­ zona-zona.­ Zona­ ini­meliputi­ Zona­Akademik,­ Zona­ Hutan­Pendidikan­ (Arboretum),­ Zona­ Labo-ratorium­ Pembenihan­ Kelapa­ Sawit,­Zona­Laboratorium­Kebun­Bunga­dan­Holtikultura,­Zona­Laboratorium­Peter-nakan,­Zona­Waduk,­dan­Zona­Pendu-kung.­ Prinsip­ perencanaannya­ adalah­kampus­ yang­ humanis­ yaitu­ nyaman,­aman,­ menyenangkan,­ ramah­ pejalan­kaki,­ hemat­ energi,­ sehat­ dan­ ramah­lingkungan,­ serta­ mencerminkan­ Uni-versity­for­Industry.

Mengapa menggunakan zona-zona seperti itu?

Penggunaan­ zona-zona­ ini­ untuk­membantu­mengefektifkan­penggunaan­lahan­ yang­ luasnya­ tiga­ ratus­ hektar.­Jadi,­dengan­ini­diharapakan­tata­ruang­dan­tata­guna­lahan­menjadi­lebih­baik.­Jadi,­ zona­ akademik­ misalnya,­ semua­proses­ belajar­ mengajar­ akan­ berada­di­ satu­ lokasi­yang­sama­untuk­semua­fakultas.­ Zona-zona­ ini­ juga­ bertujuan­agar­ tidak­ ada­ perbedaan­ di­ dalam­satu­universitas.­Semua­aset­berada­di­bawah­universitas.

Konsep Kampus USU Padang Bulan menggunakan sistem fakultas Se-dangkan Kampus II USU Kwala Bekala yang menggunakan zona-zona nantin-ya akan berbeda?

Mungkin­saja,­kenapa­ tidak.­Justru­penggunaan­ zona-zona­ ini­ nantinya­dapat­ mempererat­ hubungan­ antar-

fakultas­yang­berbeda.­Di­sini­(Kampus­USU­ Kwala­ Bekala­ –red),­ mahasiswa­dapat­ saling­ sharing­ antara­ yang­ satu­dengan­yang­lainnya.

Apa kelebihan Kampus II Kwala Beka-la ini dibanding Kampus USU Padang Bulan?

Di­Kampus­II­ ini­ fasilitasnya­ lebih­lengkap.­ Terutama­ untuk­ mahasiswa­kehutanan,­ pertanian,­ dan­ peternakan.­Di­ sana­ hutan­ yang­ disediakan­ lebih­lengkap­begitu­juga­lahan­yang­tersedia­lebih­luas.­Mereka­bisa­lebih­berkreasi­di­kampus­ini­nantinya.­Di­zona­pendu-kung,­universitas­menyediakan­fasilitas­hunian,­ fasilitas­ umum­ seperti­ stadion­dan­ convention center,­ dan­ area­ club house.

Lantas pembangunan sekarang sudah sampai mana?

Secara­ keseluruhan­ rancangannya­sudah­kelihatan.­Tapi­yang­paling­nam-pak­adalah­Zona­Hutan­Pendidikan­(Ar-betorum­)­dan­Zona­Peternakan.­Seperti­yang­saya­sampaikan­tadi­bahwa­pem-bangunannya­ sesuai­ kebutuhan.­ Wa-laupun­sudah­digunakan­namun­kedua­zona­ini­belum­selesai­sempurna.­

Kapan rencananya digunakan?Kampus II ini sifatnya fleksibel.

Rencana­akhirnya­adalah­dua­puluh­ta-hun­sejak­2006.­Namun­mulai­sekarang­sudah­ mulai­ digunakan­ bagi­ fakultas­yang­membutuhkan.­Contohnya,­maha-siswa­kehutanan­sekarang­sudah­meng-gunakan­ Zona­ Arboretum­ terse-but.­ Begitu­

juga­mahasiswa­peternakan­yang­sudah­mulai­ menggunakan­ Zona­ Laborato-rium­Peternakan.

Kalau fakultas yang akan dipindahkan ke sana tidak mau bagaimana?

Lah,­ kenapa­ tidak­ mau?­ Sekarang­permasalahan­ pindah­ ke­ sana­ bukan­mau­atau­ tidak.­Tapi­butuh­atau­ tidak.­Ya,­ fakultas­yang­membutuhkan­harus­mau­pindah­ke­sana.­Misalnya,­fakultas­yang­ membutuhkan­ sungai,­ apa­ harus­tetap­ di­ sini?­ Sementara­ di­ sana­ dise-diakan.­ Nah,­ berdasarkan­ kebutuhan­itulah­nantinya­kita­akan­lakukan­pem-bangunan.­ Jadi­dia­bersifat­ teknik­dan­praktis.

Dari mana saja dana pembangunan-nya? Total diperlukan berapa?

Dananya­ dari­ Anggaran­ Pendapa-tan­dan­Belanja­Daerah­dan­Anggaran­Pendapatan­dan­­Belanja­Negara.­Kalau­tahun­ 2006,­ dananya­ mencapai­ Rp­ 3­triliun­sesuai­dengan­desain­yang­sudah­ada.­ Namun­ pembangunannya­ dilak-sanakan­bertahap.­Sehingga­dana­yang­dibutuhkan­pun­bisa­bertambah­mengi-kuti­harga­sekarang.

Rencananya seperti terlalu idealis. Kondisi kampus sekarang saja acak-acakan. Mungkinkah terwujud?

Mungkin­ lah.­ Apapun­ yang­ kita­rencanakan­mungkin­terwujud­asal­ada­keinginan­ yang­ kuat­ dan­ pastinya­ du-kungan­dari­berbagai­pihak.­

Kampus II Kwala BekalaKonsep Baru Wajah USU

ridha annisa seBaYang | sUara UsU

BIODATA

Nama : Achmad Delianur Nasution

ST MT IAILahir :

Medan, 28 Agustus 1973Pekerjaan :

- Staf pengajar arsitektur USU- Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia Sumatera Utara

Pendidikan : S1 Arsitektur USUS2 Urban Design ITBS3 Urban Design USM Penang, Malaysia

aUdira ainindYa | sUara UsU

Page 10: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 201210 ragam

Aturan tentang jam malam Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) yang dikeluarkan beberapa

waktu lalu memang menimbulkan pro kontra dari UKM yang ada. Beda UKM, beda pula cara me­nyikapinya. Sistem kerja

dan kegiatan yang ada menjadi dasar keragaman

pendapat. Beruntung, aturan ini kemudian

bersifat fleksibel.

Baina Dwi Bestari

Malam­itu­15­Februari,­Wahyu­Mustika­Rizki,­Ketua­UKM­Pramuka­tengah­ duduk­ san-tai­ di­ sekretariatnya.­

Berniat­mengisi­waktu­kosong,­ia­men-gambil­laptop­dan­membuka­akun­Face-book-nya.­ Ia­ melihat­ pemberitahuan­dari­Grup­Pramuka­USU,­grup­khusus­anggota­ UKM­ Pramuka.­ Ubaidillah,­salah­ seorang­ anggota­ UKM­ Pramuka­menuliskan­ peraturan­ baru­ dari­ rek-torat­ terkait­ jam­kegiatan­UKM.­Surat­itu­ ditandatangani­ Pembantu­ Rektor­(PR)­III,­ditujukan­untuk­Ketua­UKM,­Ketua­Sahiva,­dan­Ketua­Pemerintahan­Mahasiswa­(pema)­USU.­Ada­tiga­poin­

dalam­peraturan­tersebut.­Pertama,­mahasiswa­ tidak­diperke-

nankan­ tinggal­ atau­ menginap­ di­ se-kretariat­ kecuali­ mendapat­ izin­ dari­pimpinan­ USU.­ Kedua,­ mahasiswa­wanita/tamu­ wanita­ di­ unit­ kerja/sek-retariat­ hanya­ diperkenankan­ bertamu­pada­ siang­ hari.­ Terakhir,­ mahasiswa­putri­ sebagai­ anggota­ UKM­ tidak­ bo-leh­ menginap­ di­ sekretariat­ kecuali­mendapat­ izin­ dari­ pimpinan­ USU.­ Ia­terkejut.­ Aturan­ tersebut­ datang­ tiba-tiba­ tanpa­ adanya­ sosialisasi­ terlebih­dahulu.­Meskipun­begitu,­ia­tidak­mera-sa­terganggu­dengan­peraturan­tersebut.­Pasalnya,­kegiatan­mereka­sendiri­tidak­terganggu­dengan­aturan­itu.

Begitu­ juga­ Sahiva.­ Mereka­ tidak­punya­ kegiatan­ yang­ mengharuskan­anggotanya­ beraktivitas­ pada­ malam­hari.­ Ripayandi­ David­AJP,­ Sekretaris­Sahiva­ setuju­ dengan­ peraturan­ ini.­Alasannya­akan­ lebih­menertibkan­ se-tiap­UKM­termasuk­Sahiva­sendiri.

“Ketika­ada­suatu­kejadian­dan­ang-gota­telah­terdaftar­memudahkan­pihak­keamanan­untuk­mendata­secara­admi-nistratif,”­katanya.

Senada­ dengan­ Ripayandi,­ Ketua­UKM Fotografi Imam Syahputra juga setuju.­Ia­bilang,­kegiatan­pada­malam­hari­ kurang­ baik­ dilakukan.­ Dengan­adanya­ peraturan­ ini­ dapat­ membatasi­kegiatan-kegiatan­tersebut.­UKM­Foto-grafi memang tidak pernah menerap-kan­jam­malam.­Paling­lama,­kegiatan-nya­hanya­sampai­sore.

Namun,­ UKM­ Korps­ Mahasiswa­

Pencinta­ Alam­ dan­ Studi­ Lingkungan­Hidup­ (KOMPAS)­ USU­ beda­ cerita.­Mereka­ justru­memiliki­kegiatan­yang­banyak­ di­ malam­ hari.­ Contohnya,­kegiatan­ malam­ karantina­ sebelum­keesokkan­ harinya­ mereka­ berangkat­melakukan­pendakian.­Selain­itu,­mere-ka­punya­Tim­Siaga­Bencana­yang­me-mang­harus­siaga­di­sekretariat­mereka­sampai­malam­hari.­Ketika­ada­bencana­terjadi­seperti­banjir­dan­orang­hilang,­tim­ tersebut­yang­harus­menginforma-sikannya­pada­semua­anggota.

Karenanya,­Ketua­UKM­KOMPAS­Darmawan­Saputra­tidak­setuju­dengan­peraturan­ini.­Peraturan­ini­menurutnya­membuat­aktivitas­di­UKM­akan­berja-lan­tidak­maksimal.­“Pagi­sampai­sore­itu­waktunya­mahasiswa­kuliah,­jadi­malam­lah­waktu­aktifnya,”­ujar­Darmawan.­

Penolakan­ juga­ datang­ dari­ UKM­Resimen­ Mahasiswa­ (Menwa).­ Niko­Sianipar,­ ­ Komandan­ Satuan­ Menwa­memaparkan­ kegiatan­ UKM-nya­ juga­lebih­banyak­pada­malam­hari.­Mereka­biasa­melakukan­rapat­pada­malam­hari.­Rapat­ itu­ membahas­ hal-hal­ apa­ saja­yang­ akan­ mereka­ lakukan,­ perkem-bangan­dari­kegiatan­yang­telah­mereka­lakukan,­serta­diskusi-diskusi­mengenai­masalah­yang­dianggap­penting.­“Kami­mendukung­untuk­menjaga­ketertiban,­tapi­ kalau­ membatasi­ kurang­ efektif,”­katanya.­

***Selasa,­ 21­ Februari,­ salah­ satu­

ruangan­di­bagian­Kemahasiswaan­dan­Kealumnian­ USU­ tampak­ berkumpul­

beberapa­ mahasiswa.­ Mereka­ tak­ lain­adalah­ Ketua-Ketua­ UKM­ yang­ sebe-lumnya­telah­mendapat­surat­panggilan­dari­ pihak­ rektorat.­ Pemanggilan­ itu­terkait­ dengan­ penjelasan­ aturan­ jam­malam­UKM­yang­akan­diberlakukan.­Turut­ hadir­ di­ situ,­ Kepala­ Biro­ Ke-mahasiswaan­ dan­ Kealumnian­ USU,­Sunyoto­ dan­ Staf­Ahli­ PR­ III­ Bidang­Keamanan,­Raja­Bongsu­Hutagalung.

Mereka­bertukar­pendapat.­Sesekali­Ketua­ UKM­ yang­ ada­ mengemuka-kan­alasan­pro­dan­kontra­mereka.­Ak-hirnya,­ diputuskanlah­ bahwa­ aturan­tentang­ jam­ malam­ tersebut­ bersifat­fleksibel. Bagi UKM yang benar-benar butuh­berkegiatan­pada­malam­hari­me-lebihi­ pukul­ 10­ malam,­ dipersilahkan­melaporkan­nama-nama­anggotanya­ke­bagian­keamanan­USU.

Kepala­ Keamanan­ USU­ Mukhtar­Lubis­ membenarkan­ hal­ ini.­ Sudah­hampir­semua­UKM­memberikan­surat­izin­kepada­pihak­keamanan.­Meskipun­demikian,­ tidak­ ada­ jadwal­ rutin­ dari­pihak­ keamanan­ untuk­ pemeriksaan­ke­ UKM­ setiap­ malam.­ Mereka­ akan­datang­jika­ada­laporan­saja.­Sejauh­ini,­belum­ada­UKM­yang­bermasalah­atau­melanggar­aturan­tersebut.­

“Kita tetap fleksibel dan tidak kaku, namun­ harus­ tetap­ sama-sama­ menja-ga,”­terangnya,­Selasa­(13/3)­lalu.

Menjaga­ketertiban­dari­pihak­yang­tidak­ bertanggung­ jawab­ adalah­ salah­satu­ mengapa­ aturan­ ini­ diberlakukan.­“Intinya­ peraturan­ ini­ karena­ kita­ sa-yang­mahasiswa,”­tegas­Sunyoto.­

Aturan Jam Malam UKM Fleksibel Demi Ketertiban

Biaya pembuatan jaket almamater mahasiswa 2011 telah dibayarkan

dalam Dana Kelengkapan Akademik (DKA). Na­

mun, hingga saat ini jaket almamater yang awal­

nya akan diberikan pada Januari tahun ini pun tak

kunjung didapat.

Audira Ainindya dan Ferdiansyah

MuhaMMaD Taqwa­ Yulian,­ maha-siswa­Ekonomi­Manajemen­2011­merasa­iri­dan­malu.­Pasalnya,­­teman-temannya­yang­ berada­ di­ universitas­ lain­ telah­mengenakan­ jaket­ almamater.­ Semen-tara­ dirinya­ yang­ sudah­ satu­ semester­kuliah­ belum­ juga­ bisa­ menampakkan­identitasnya­sebagai­mahasiswa­USU.

Ia­terpaksa­meminjam­jaket­almama-ter­ milik­ seniornya­ saat­ mengunjungi­sebuah­ perusahaan­ untuk­ kunjungan­ il-miah.­Mau­tak­mau­ia­menahan­rasa­sem-

pit­karena­ukuran­jaket­yang­dipinjamnya­tidak­sesuai­dengan­ukuran­tubuhnya.

“Saya­ kecewa­ dengan­ penanganan­jaket­ almamater­ ini­ dan­ sama­ sekali­tidak­ tahu­ letak­ kesalahannya,”­ ujar­Taqwa,­panggilan­akrab­mahasiswa­be-rambut­ikal­tersebut.­

Revina­ Syahdewi­ Pratiwi,­ maha-siswa­Agroekoteknologi­2011­juga­pu-nya­ cerita­ serupa.­ Ia­ juga­ meminjam­jaket­ almamater­ pada­ seniornya­ untuk­acara­ kunjungan­ ke­ beberapa­ SMA­ di­Pekanbaru.­saat­itu­ia­ikut­dalam­rang-kaian­acara­Ikatan­Mahasiswa­Pekanba-ru­Universitas­Sumatera­Utara­(IKAM-PUS)­­tanggal­1-11­Februari­lalu.­­­

Di­sisi­lain,­Ketua­Unit­Layanan­Pen-gadaan­ (ULP)­ Suhardi­ mengaku­ keter-lambatan­ ini­ karena­ lambatnya­ dana­ ke­ULP.­ Seharusnya­ jaket­ almamater­ ini­sudah­dikerjakan­pada­November­sam-pai­ Desember­ lalu.­ Namun,­ dananya­baru­diterima­pihak­ULP­tahun­ini.

Selain­itu,­banyaknya­program­ker-ja­yang­tengah­dihadapi­ULP­terutama­penanganan­ Rumah­ Sakit­ Pendidikan­membuat­ pengadaan­ jaket­ almamater­ini­sedikit­terabaikan.­

“Dana­dari­rektorat­sudah­siap,­namun­kami­(ULP­–red)­yang­masih­sibuk­den-gan­program­kerja­lain,”­tutur­Suhardi.­

Menurutnya­proses­pengadaan­jaket­almamater­ ini­ dimulai­ dengan­ proses­pelelangan.­ Saat­ ini,­ ia­ dan­ rekannya­tengah­ menyusun­ dokumen.­ Isinya­adalah­ syarat-syarat­ calon­ pengusaha­yang­akan­menangani­ jaket­almamater­ini.­Biayanya­sendiri­diperkirakan­lebih­dari­ Rp­ 200­ juta.­ Sehingga­ wajib­ dia-dakan­ pelelangan­ umum­ berdasarkan­aturan­keuangan­di­kalangan­rektorat.

Bagi­perusahaan­yang­akan­melak-sanakan­ pelelangan,­ wajib­ memiliki­surat­ izin­ usaha.­ Ia­ juga­ harus­ mem-bayar­ penuh­ pajak­ perusahaan.­ Proses­pelelangan­nantinya­akan­ditangani­se-cara­elektronik,­melalui­Lembaga­Pen-gadaan­Secara­Elektronik­(LPS).

Masih Menunggu JanjiSaat­ itu­ awal­ Februari.­ Presiden­

Mahasiswa­USU­Mitra­Nasution­pergi­menemui­ Pembantu­ Rektor­ III,­ Eddy­Marlianto.­ Ia­ berdiskusi­ mengenai­masalah-masalah­ mahasiswa,­ terma-suk­ juga­ di­ dalamnya­ masalah­ jaket­

almamater.­ Kepadanya,­ Eddy­ berjanji­selambat-lambatnya­ masalah­ jaket­ al-mamater­ini­akan­tuntas­pada­akhir­se-mester­genap­tahun­ini.

“Beliau­ (PR­ III­ –red)­ menegaskan­agar­ almamater­ ini­ bisa­ selesai­ pada­Maret­ ini­kepada­pihak­pengelola,­na-mun­ sampai­ sekarang­ belum­ selesai­juga,”­kata­Mitra.

Hingga­ saat­ ini,­ pema­ masih­menunggu­perkembangan­proses­lelang­jaket­almamater­yang­akan­dilaksanakan­satu­atau­dua­minggu­ke­depan.­Mitra­bilang,­jika­sampai­akhir­semester­janji­rektorat­itu­tidak­terpenuhi,­akan­dibuat­mosi­ tidak­ percaya­ kepada­ pihak­ rek-torat.­ Ia­ pun­ kini­ tengah­ mempersiap-kan­ surat­ untuk­ dilayangkan­ langsung­kepada­ Rektor­ USU,­ Syahril­ Pasaribu­untuk­memperjelas­masalah­ini.

Mitra­ mengaku­ kecewa.­ Menurut-nya,­ jika­ rektorat­memang­ tidak­ sang-gup,­ pengadaan­ jaket­ almamater­ ini­bisa­diserahkan­saja­ke­pihak­fakultas.­Seperti­tahun-tahun­lalu.

­“Kalau­memang­sanggup­ya­jangan­terulang­lagilah­yang­seperti­ini­ke­de-pannya,”­tambah­Mitra.­

Keterlambatan Jaket AlmamaterPenundaan Identitas Universitas

Page 11: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 2012 11ragam

Dua tahun lalu hanya enam fakultas yang

memiliki perpustakaan cabang. Kini, empat

fakultas lain juga ikut membuka perpustakaan

cabang.

Aulia Adam

PerPuStaKaan cabang.­ Letaknya­yang­ dekat­ dari­ ruang­ perkuliahan,­dan buku-bukunya juga lebih spesifik membuat­mahasiswa­dimudahkan.­Ma-hasiswa­tidak­perlu­jauh-jauh­lagi­pergi­ke­ perpustakaan­ pusat.­ Karena­ berada­di­ fakultas­ mereka.­Adanya­ pendingin­ruangan­ membuat­ suasana­ di­ dalam­perpustakaan­ jadi­ nyaman.­ Lalu,­ kon-disinya­ yang­ tidak­ terlalu­ luas­ memu-dahkan­mahasiswa­mencari­buku-buku­untuk­keperluan­perkuliahannya.­Inilah­cara­ perpustakaan­ agar­ tak­ ditinggal-kan.­

Tersebutlah,­Yanti.­Ia­adalah­maha-siswa­ Fakultas­ Farmasi­ (FF)­ 2011.­ Ia­tengah­ sibuk­ mencari­ buku-buku­ un-tuk­ bahan­ perkuliahaannya.­ Hari­ itu,­

ia­mendatangi­perpustakaan­cabang­FP­yang­diresmikan­pada­Februari­lalu.­Di­dalamnya,­ia­melihat­teman-teman­dari­fakultasnya­berkumpul­sambil­mendis-kusikan­sesuatu.­

Ia­juga­berniat­mencari­buku­tersebut­ke­Perpustakaan­USU,­namun­tak­punya­cukup­ waktu­ karena­ jadwal­ kuliah­ mi-liknya­cukup­padat.­Niat­itu­diurungkan-nya,­tatkala­ia­mengingat­­buku-buku­yang­berkaitan­dengan­farmasi­di­perpustakaan­pusat­ masih­ sedikit.­ “Kebanyakan­ ber-campur­dengan­punya­FK­(Fakultas­Ke-dokteran­–red),”­ujar­Yanti.

Ada­ juga,­Riri­Azyyati,­mahasiswa­Agroekoteknologi­2011.­Ia­bersama­te-man-temanya­juga­mencari­buku­men-genai­ilmu­tanah­di­perpustakaan­cabang­Fakultas­ Pertanian­ (FP).­ Rencananya­buku-buku­ itu­ sebagai­ referensi­ penu-lisan­jurnal­laboratorium.

Riri,­ sapaan­ harinya,­ mengatakan­masuk­ ke­ perpustakaan­ cabang­ meru-pakan­ untuk­ pertama­ kalinya­ se-lama­ ia­ berkuliah.­ Katanya,­ kondisi­perpustakaan­ cabang­ lebih­ nyaman­dibandingkan­ perpustakaan­ yang­ ada­departemennya.­“Desainnya­minimalis.­Di­sana­juga­ada­AC,”­kata­Riri.­

Senapas,­ Gevit­ Tambunan,­ ma-

hasiswa­ FP­ 2008,­ mengaku­ tertolong­dengan­ adanya­ perpustakaan­ cabang­di­ fakultasnya.­ Ia­ merasa­ dipermudah­dalam­ jarak­dan­proses­mencari­buku.­“Biasanya,­buku­yang­dicari­ada­di­per-pustakaan­ kampus.­ Sekarang­ jadinya­lebih­gampang­dan­fokus,”­tambahnya.

Kondisi­ yang­ nyaman­ dan­ buku-buku yang lebih spesifik dibandingkan perpustakaan­ pusat,­ membuat­ minat­mahasiswa­ mengunjungi­ perpustakaan­cabang­ meningkat.­ Fakultas­ Psikologi­(FPsi)­contohnya.

Sejak­bergabung­dengan­perpustakaan­pusat,­kunjungan­mahasiswa­ke­Phsyco-lib­semakin­bertambah.­Selain­kondisinya­yang­nyaman,­jumlah­buku­yang­tersedia­lebih­ banyak­ dibandingkan­ saat­ masih­menjadi­ perpustakaan­ mandiri.­ Karena­tiap­minggunya­perpustakaan­pusat­me-nambah­ persediaan­ buku­ di­ Phsycolib.­Saat­ini­terdapat­sekitar­dua­ribuan­buku­yang­tersedia.

Hal­ ini­ dibenarkan­Abdul­ Rahman­Harahap,­ pegawai­ Phsycolib.­ Ia­ men-gatakan­ angka­ peminjaman­ di­ Physi-colib­ lebih­ tinggi­ dibandingkan­ saat­masih­ mandiri.­ Namun,­ karena­ umur­Physicolib­ yang­ masih­ belia­ sebagai­perpustakaan­ cabang,­ Rahman­ men-gakui­proses­pendataan­bukunya­masih­dalam­proses­penyesuaian.­

­ ­Sistem­peminjaman­pun­ semakin­mudah.­ Jika­ dahulu­ Phsycolib­ mene-rapkan­aturan­ satu­buku­punya­ jangka­pinjam­ tiga­ hari,­ saat­ ini­ buku­ dapat­dipinjam­ paling­ lama­ satu­ minggu.­Denda­ yang­ dahulunya­ dikenakan­ Rp­1500­ per­ hari­ setiap­ buku,­ kini­ hanya­Rp­500­per­harinya.­

Tak­ hanya­ di­ FPsi,­ peningkatan­pengunjung­ perpustakaan­ cabang­ di­Fakultas­ Keperawatan­ terjadi.­ Irna­Maulina­Siregar,­pegawai­perpustakaan­FKep­ bilang,­ pengunjung­ tempatnya­bekerja­ sangat­ banyak.­ “Mahasiswa­sering­ diskusi­ di­ sini.”­ ­ Namun­ Irna­juga­ bilang­ ­ kerap­ menghadapi­ maha-siswa­yang­kecewa­karena­ tidak­men-emukan­buku­yang­dicari.

***Selain­ FF­ dan­ FP,­ masih­ ada­ dua­

fakultas­ lagi­ yang­ baru­ saja­ memiliki­perpustakaan­ cabang­ dalam­ setahun­terakhir.­Ia­adalah­Fakultas­Ilmu­Buda-

ya­(FIB)­dan­Fakultas­Matematika­dan­Ilmu­Pengetahuan­Alam.­Perpustakaan­cabang­di­FIB­sendiri­diresmikan­pada­Juni­tahun­lalu.­

Masih­ ada­ tiga­ fakultas­ lagi­ yang­belum­ memiliki­ perpustakaan­ cabang.­Fakultas­Ekonomi,­Fakultas­Teknik­dan­Fakultas­ Ilmu­Sosial­dan­ Ilmu­Politik.­Rencananya­perpustakaan­cabang­juga­akan­dibuka­di­Fakultas­Ilmu­Sosial­dan­Ilmu­Politik­(FISIP).

Membuka­ perpustakaan­ cabang­di­ fakultas­ sendiri­ tidak­ memiliki­ per-syaratan­ yang­ rumit.­ Pihak­ fakultas­dapat­memohon­ke­perpustakaan­pusat­untuk­ membuka­ perpustakaan­ cabang.­Namun­lokasi­perpustakaan­yang­strat-egis­dan­kondusif­jadi­nilai­lebih.­Mis-alnya,­ ruangan­ yang­ memadai,­ memi-liki­pendingin­udara,­dan­letaknya­yang­strategis.­

Jonner­ Hasugian,­ Wakil­ Kepala­Perpustakaan­ USU,­ mengatakan­ tak­menutup­ kemungkinan­ untuk­ bekerja­sama­ dengan­ ketiga­ fakultas­ tersebut.­Katanya,­ dahulu­ FISIP­ pernah­ men-gajukan­ untuk­ bekerja­ sama,­ namun­ditolak.­Pasalnya,­pihak­FISIP­menye-diakan­ tempat­di­ lantai­ tiga.­ “Tapi­FI-SIP­ adalah­ target­ kerja­ sama­ kami­ se-lanjutnya,”­pungkas­Jonner.­

Jonner­ menjelaskan­ program­ per-pustakaan­ cabang­ merupakan­ salah­satu­ sarana­ dari­ perpustakaan­ pusat­untuk­mempermudah­mahasiswa­men-jangkau­ koleksi­ mereka.­ Meski­ belum­menjangkau­seluruh­fakultas­yang­ada,­Jonner­mengaku­ terus­berusaha­dalam­pengembangan­perpustakaan.­

Dengan­ adanya­ perpustakaan­ ca-bang­ mahasiswa­ tidak­ perlu­ repot­mengembalikan­buku­di­perpustakaan.­Mahasiswa­dapat­mengembalikan­buku­ke­ perpustakaan­ cabang.­ Ini­ karena­pendataan­perpustakaan­cabang­dengan­perpustakaan­ pusat­ sudah­ terhubung­sistem­online.­

Perpustakaan­ pusat­ juga­ menye-diakan­ mobil­ perpustakaan­ untuk­memudahkan­pengiriman­dan­penjem-putan­ buku­ yang­ dikembalikan­ dari­perpustakaan­pusat­ke­perpustakaan­ca-bang­atau­sebaliknya.­Namun­persoalan­dana­jadi­masih­kendala­mengembang-kan­perpustakaan­cabang.­­

‘Jemput Bola’ Perpustakaan USUEmpat Fakultas Buka Perpustakaan Cabang

dua mahasiswa sedang di perpustakaan universitas cabang Fakultas ilmu Budaya (FiB), Kamis (8/3). Perpustakaan ini di kunjungi sekitar 55 mahasiswa per hari.

BUKU tamU

sOFiari ananda | sUara UsU

IKLAN

Page 12: Edisi-86

SegarHingga ke Tangan Pembeli Ridha Annisa Sebayang

Usia 3-4 minggu sejak disemai, tanaman ini telah dapat dipanen. semua orang membutuhkannya sebagai sumber nutrisi yang sehat. Rantai pendistri-busiannya dimulai dari tangan petani

sayur. Dengan penuh hikmat, mereka menanam, merawat dan menjamin kualitas sayur untuk siap dipasarkan. Sayur cenderung dipetik saat sore hari untuk kemudian dikemas. Demi menjaga kesegarannya, pendistribusian dilakukan saat malam hingga dini hari. beranjak fajar, sampailah sayur segar ke tangan konsumennya.

12 galeri foto sUara UsU, edisi 78, OKtOBer 2010

memanen bayam

2

4

membeli sayuran dalam partai besar, kemudian dijual secara eceran

5

mengangkut sayuran yang akan dijual kembali dengan becak

6

sayuran dijual ke pembeli

1

menanam sawiridha annisa seBaYang | sUara UsU ridha annisa seBaYang | sUara UsU

membawa hasil kebun untuk dijual di pasar

3

andiKa BaKti | sUara UsU eLvi rahmi | sUara UsU

andiKa BaKti | sUara UsU eLvi rahmi | sUara UsU

Page 13: Edisi-86

Sekali Lagi Melenyapkan Bukti Sejarah

Bukan. Ini bukan ten­tang pelajaran, museum, ataupun cerita semangat

empat lima. Ini hanya tentang bangunan 142 tahun, terakhir dikenal

dengan sebutan Rumah Sakit Tembakau Deli, kebetulan termasuk

benda cagar budaya, yang nasibnya sekarang

di ujung tanduk.

Sandra Cattelya

Pada­pertengahan­abad­19,­ekspansi­kekuasaan­Belanda­merambah­Sumatera­Timur.­Modal­besar­dari­mancanegara­membantu­Belanda­membuka­perkebunan­tembakau­di­

atas­hutan­Sumatera­Timur.­Pada­saat­itu­industri­perkebunan­sedang­subur-suburnya.­

Tahun­1870.­Tersebutlah­salah­satunya­peru-sahaan­penghasil­tembakau­paling­top­di­dunia,­Deli­Maatschapij.­Ini­salah­satu­penghasil­uang­paling­berhasil­bagi­kemajuan­perekonomian­Belanda.­Kantor­perkebunannya­berdiri­di­sekitar­jantung­Kota­Medan,­hasil­kesepakatan­konsesi­tanah­antara­Belanda­dengan­Kesultanan­Deli.­Di­sini­lah­pusat­seluruh­kegiatan­perkebunan­paling­besar­pada­saat­itu.

Begitulah­yang­diceritakan­ulang­oleh­dosen­Departemen­Ilmu­Sejarah­USU,­Budi­Agustono.­Bahkan­dia­menganalisis­bahwa­pada­titik­tersebut­Medan­mengembangkan­gaya­hidup­feodalistis.­Kesultanan­Deli,­bahkan­Kesultanan­Melayu­secara­keseluruhan,­praktis­tidak­perlu­bekerja­keras­untuk­kaya secara finansial, mengingat semua kerja keras dilakukan­pihak­Deli­Maatschapij.

Setelah­kemerdekaan,­Indonesia­mengalami­masa­dekolonisasi­terhadap­peninggalan-pening-galan­Belanda,­termasuk­kantor­perkebunan­Deli­Maatschapij.­Gedung­ini­dialihfungsikan­menjadi­Rumah­Sakit­Tembakau­Deli­(RSTD).­Berdiri­kokoh­di­jalan­yang­sekarang­dikenal­sebagai­Ja-lan­Putri­Hijau,­bangunan­ini­menjadi­saksi­bisu­berjalannya­sejarah­Kota­Medan­selama­lebih­seratus­tahun­ke­belakang.

27­Februari­2012.­Gerbang­masuk­RSTD­hanya­terbuka­sebesar­badan­motor.­Tidak­ada­tanda-tanda­kegiatan­apapun­di­dalamnya.­Pada­tahun­80-an,­terjadi­pelebaran­sungai­di­belakang­RSTD­yang­membuat­luas­lahan­menjadi­3,8­hektar­dari­sebelumnya­4­hektar.

Masuk­dari­bagian­kanan­RSTD,­ruangan­di­bagian­kanan­sudah­kosong­melompong,­bahkan­jendela­dan­pintunya­pun­tidak­ada.­Sekitar­sepu-luh­meter­dari­situ,­ada­koridor­menuju­bagian­tengah­rumah­sakit.­

Menelusuri­koridor,­belok­kiri­dan­masuk­ruang­pertama­yang­didapat.­Ruang­kosong­kira-kira­6x10­meter,­cat­cerahnya­kontras­dengan­kekacauan­yang­bertebaran­di­lantai.­Tirai-tirai,­pecahan­batu­bata,­kabel-kabel­hitam,­bungkus­perban,­jarum­suntik,­kalender.­Belum­lagi­lantai­yang­sebagian­besar­keramiknya­hancur,­was-tafel­yang­sepertinya­sudah­dicerabut­paksa­dari­pipanya.­

Karet,­Tebu,­Kelapa­Sawit,­Tembakau,­Kakao.­Itu­beberapa­papan­nama­yang­masih­tertempel­di­depan­ruang-ruang­kamar­RSTD.­Keadaan­yang­dilihat­kurang­lebih­sama­kondisi-nya­dengan­ruang­pertama­yang­dilihat.­Kalau­bukan­kosong,­hancur.­Atau­keduanya.

Tapi­daripada­itu­semua,­yang­paling­menarik­perhatian­adalah­kealpaan.­Kealpaan­atas­bau­khas­rumah­sakit.­Kealpaan­atas­bising­khas­rumah­sakit.­Semuanya­tidak­ada.­Alpa.­Hanya­kicau­burung­yang­terdengar­dengan­sangat­jelas.

13podjok medansUara UsU, edisi 86, maret 2012

RSTD­adalah­rumah­sakit­umum­yang­dikelo-la­oleh­Perseroan­Terbatas­Perkebunan­Nasional­II­(PTPN­II).­Melalui­surat­bernomor­II.0/Kpts/07/XI/2011­tertanggal­4­November­2011,­PTPN­II­mengeluarkan­kebijakan­pemberhentian­operasional­RSTD.­Isu­penutupan­RSTD­sendiri­sudah­terdengar­sejak­dua­tahun­sebelumnya.­

Sejak­1­Januari­2012­pengosongan­barang­dan­pembongkaran­mulai­dilakukan.­Dari­sini­media­lokal­bahkan­nasional­mulai­membicara-kan­tentang­RSTD.­Lembaga­swadaya­masyara-kat­maupun­kelompok­nirlaba­lain­juga­ikut­bertindak­dengan­caranya­masing-masing.­Ada­yang­melakukan­diskusi­umum,­audensi­dengan­pihak­PTPN­II,­sampai­lomba­foto­dan­karya­tulis­tentang­RSTD.

“Pihak-pihak­yang­sekarang­ribut-ribut­eng-gak­setuju­penutupan­Tembakau­Deli­(RSTD—red)­ini,­mereka­semua­pahlawan­kesiangan!­Kalau­mau­ribut­seharusnya­sebelum­ini­ditutup­dong!­Sekarang­karyawan­sudah­dipindahkan­semua,­apa­lagi­yang­mau­dibuat?”­kata­sumber­anonim­di­lapangan.

Menanggapi­hal­tersebut,­Budi­berpendapat,­“Itu­lain­soal.­Yang­jadi­persoalan­adalah,­bukan­rumah­sakitnya,­bukan­karyawannya,­tapi­ba-ngunan­bersejarah­ini­yang­akan­dihancurkan.­Itu­persoalannya.”

Terlepas dari segala konflik penutupan RSTD, yang­banyak­disoroti­adalah­tentang­pembongkaran­yang­merusak­keaslian­gedung.­RSTD­termasuk­bangunan­bersejarah­yang­dilindungi­oleh­Per-aturan­Daerah­Kota­Medan­Nomor­6­Tahun­1988.­Bahkan­gentingnya­pun­termasuk­benda­cagar­budaya­yang­juga­harus­dilindungi.­Genting­yang­digunakan­RSTD­bermerek­Deli­Klei,­bentuknya­datar­dan­sedikit­lebih­besar­daripada­genting­yang­sekarang­sering­ditemukan­di­Indonesia.

Akan­jadi­apa­bangunan­bekas­RSTD­terse-but,­yang­pasti­pembongkaran­yang­merusak­keaslian­bangunan­sudah­terjadi.­Beberapa­ku-sen,­kaca,­dan­pintu­sudah­raib.­Bahkan­beberapa­koridor­di­bagian­belakang­gedung­juga­sudah­dibongkar.­Genting-genting­Deli­Klei­terlihat­ditumpuk­asal­di­depan­gedung­Kakao­R.­Dan­pembongkaran­ini­masih­akan­berlanjut.

Hal­ini­bukan­hal­baru­di­Medan.­Penghan-curan­dan­penelantaran­bangunan-bangunan­bersejarah­sudah­sering­terjadi.­Contohnya­Vila­Kembar­di­Jalan­Diponegoro,­Gedung­Mega­Eltra­di­Jalan­Brigjen­Katamso­dan­Gedung­Ke-rapatan­yang­termasuk­satu­dari­segi­empat­emas­Kota­Medan­(Tabloid­SUARA­USU­edisi­76).

­“Kalau­kita­punya­bangunan­yang­dipelihara­dengan­baik,­itu­akan­menimbulkan­nasionalisme­dan­kesadaran­berbangsa.­Ambil­contoh­Malaka,­kota­yang­sangat­menarik­perhatian­wisatawan­karena­bangunan-bangunan­bersejarahnya.­Kita­bisa­mencintai­bangsa­lewat­bangunannya.­Ketika­bangunan­itu­kumuh­tak­terawat,­itu­kan­mencerminkan­wajah­bangsa,”­kata­Budi.

“Orang­yang­tidak­pernah­tahu­tentang­sejarah­kan­orang­tidak­beradab­karena­tidak­pernah­tahu­masa­lalunya.”

“Itulah­sejarah,­yang­banyak­dilupakan­orang.­Tapi­saya­kira­itu­penting­untuk­melihat­perjala-nan­bangsa­ini,”­tutup­Budi.­

tumpukan genting bekas atap rumah sakit tembakau deli teronggok di salah satu sudut rumah sakit. Usia keramik ini diperkirakan telah lebih dari seratus tahun.

tumpukan genting

Bangunan rumah sakit tembakau deli senin (27/2). rumah sakit ini kini tak lagi difungsikan dan terabaikan

rstd

eLvi rahmi | sUara UsU

eLvi rahmi | sUara UsU

Page 14: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 201214 laporan khusus

Debora Blandina Sinambela

Desni flora Sembiring mengenakan­ kaos­ ku-ning.­ Kerahnya­ model­sabrina­dengan­dua­buah­pita­ yang­ memanjang,­

dibiarkan­tidak­tersimpul.­Ia­memakai­jeans­biru­dipadu­sepatu­weadges­krem­yang­ tingginya­ sekitar­ tiga­ senti.­ Ia­mengunakan­ tas­ sandang­ Channel.­Rambutnya­di­kuncir­kuda,­poninya­di­jepit menyerupai jambul. Secara fisik dan­penampilan,­gadis­18­tahun­ini­tak­jauh­beda­dengan­gadis­seumurannya.­

Pagi­itu­Desni­duduk­paling­depan.­Bersama­tiga­rekan­ lainnya,­ ia­belajar­matematika­di­Pusat­Kegiatan­Belajar­Masyarakat­ (PKBM)­Hanuba­di­ Jalan­AH­ Nasution,­ Gang­ Jadi,­ Medan.­Te-patnya­mereka­ sedang­belajar­melihat­jam.­Pada­umurnya­yang­sudah­remaja,­Desni­masih­kesulitan­melihat­jam.­Ti-dak­hanya­itu,­ia­juga­masih­susah­ber-hitung­ dan­ membaca.­ Ia­ penyandang­tuna­grahita.

Desni­ sempat­ mengenyam­ pendi-dikan­di­SMP­Sempakata.­Namun­be-berapa­ bulan­ saja­ di­ sana,­ ia­ memilih­keluar.­Alasannya­ karena­ ­ merasa­ tak­mampu­ mengikuti­ pelajaran.­ “Guru-nya­kejam.­Pelajarannya­sulit,­ apalagi­matematika­ dan­ IPS­ (Ilmu­ Pengeta-huan­Sosial­–red),”­ujar­Desni.

Melalui­ orang­ tua­ Desni,­ salah­seorang­pengajar­mengajaknya­melan-jutkan­ sekolah­ di­ Hanuba.­ Sekarang­Desni­mengikuti­Program­paket­B,­pro-gram­penyetaraan­SMP.­Sebelumnya­ia­telah­ mengantongi­ ijazah­ SD­ melalui­program­paket­A,­dari­tempat­ini­juga.­

Beda­ cerita­ dengan­ Iskandar­ Al-diron­Pasaribu.­Ia­lelaki­normal­berusia­20­tahun.­Mengikuti­program­penyetara-an­di­Hanuba­bukan­karena­tak­mampu­mengikuti­pelajaran­di­sekolah­formal.­Ia­dikeluarkan­dari­sekolahnya­karena­bermasalah­dengan­salah­seorang­guru.­Padahal­ saat­ itu­ ia­ sudah­ kelas­ tiga­SMA,­semester­dua.

Kejadiannya­ bermula­ ketika­ sang­guru­ olahraga­ menyuruh­ mereka­ se-nam­ ringan­ untuk­ pemanasan.­ Tiba-­tiba­ kakinya­ terkilir­ dan­ ia­ memilih­duduk.­ Guru­ yang­ terkenal­ pemarah­itu­ tiba-tiba­ menarik­ lengannya­ dan­mengarahkan­ pukulan­ di­ leher­ bagian­belakangnya­ karena­ dinilai­ tak­ patuh.­Spontan,­Iskandar­melawan.

Tak­ ayal,­ guru­ ­ itu­ pun­ melapor­ke­kepala­ sekolah.­Tak­ada­ampun,­ ia­langsung­diberi­Surat­Peringatan­ (SP)­III.­Sebelumnya­ia­juga­sudah­mengan-tongi­ surat­ peringatan­ terkait­ masalah­absen.­ Sejak­ itu­ ia­ tak­ sekolah­ lagi.­Kemudian­ ia­ berusaha­ mencari­ kerja.­Namun­selalu­ditolak­karena­tak­punya­ijazah­SMA.­“Tiap­melamar­kerja,­se-lalu­diminta­ijazah­SMA.­Saya­gak­pu-nya,”­keluh­Iskandar.

Penghujung­ tahun­ lalu,­ Iskandar­

Kenyataannya, tak semua orang bisa mengecap pendi­dikan formal. Meski melalui

pendidikan nonformal, setitik harapan hadir untuk meng­

gapai impian mereka.

mendapat­ informasi­ PKBM­ Hanuba­dari­ kakak­ sepupunya.­ Ada­ program­penyetaraan­sehingga­bisa­dapat­ijazah.­­Ia­ segera­ melamar­ dan­ belajar­ sejak­Januari­ tahun­ ini.­ Kelak­ ijazah­ yang­ia­ terima,­ dijadikannya­ sebagai­ modal­melamar­kerja­di­yayasan­pamannya­di­Pekanbaru.­ “Saya­ mau­ ke­ Pekanbaru,­tempat­ Om.­ Kalau­ ada­ ijazah­ SMA,­minimal­ bisa­ di­ bagian­ administrasi,”­ujar­ Iskandar­ sambil­ menatap­ keluar­jendela.

Bagaimanapun­ Desni­ dan­ Iskandar­hanya­sebagian­kecil­dari­anak-anak­In-donesia­yang­tak­mengecap­­pendidikan­formal­hingga­selesai.­Peserta­program­kesetaraan­ baik­ paket­A,­ B­ maupun­ C­memiliki­beragam­alasan­yang­akhirnya­dorong­ mereka­ untuk­ mengambil­ pro-gram­ini.­Mulai­dari­yang­putus­sekolah­hingga­tak­mampu­mengikuti­pelajaran­sekolah­formal.

Sebelum­ menjadi­ PKBM,­ Hanuba­adalah­ rumah­ singgah­ yang­ didirikan­sekitar­ ­ tahun­2000­silam.­ ­ Ide­ ini­be-rawal­dari­inisiatif­empat­belas­pemuda­gereja­yang­ingin­memberi­pendidikan­anak­ jalanan.­ Setelah­ melewati­ dis-kusi­panjang,­akhirnya­mereka­sepakat­mendirikan­ rumah­ singgah­ yang­ di-beri­nama­Hati­Nurani­Baru­(Hanuba).­Rumah­singgah­ini­­bertempat­di­Jalan­Sempakata.­Di­ sana­mereka­memberi-kan­pembelajaran,­khusus­untuk­anak-anak­­jalanan.

Sekitar­tahun­2006­masalah­muncul,­ketika­ sumber­ dana­ utama­ dari­ Dinas­Pendidikan­ Kota­ Medan­ dihentikan.­Padahal­ dana­ inilah­ harapan­ berjalan-nya­ pendidikan­ untuk­ anak­ jalanan.­­Alokasinya­ untuk­ kebutuhan­ anak-anak.­Mulai­dari­alat-alat­tulis,­makan,­hingga­ongkos­mereka­didanai­Hanuba­agar­mereka­tetap­mau­sekolah.­

Pasca­ penghentian­ dana­ tersebut,­Hanuba­ mulai­ sepi.­ Anak-anak­ me-milih­kembali­ke­ jalanan­ ­untuk­men-cari­ uang.­ Koodinator­ Hanuba,­ Jontar­Sinaga­menyadari­pola­pendidikan­se-lama­ ini­ memiliki­ kekurangan.­Anak-anak­jalanan­seolah-olah­dibayar­untuk­sekolah.­“Mereka­datang­bukan­karena­sadar­ butuh­ pendidikan,­ tapi­ karena­mereka­dikasih­makan­aja,”­kata­Jontar.­

Akhirnya­Jontar­tak­membatasi­lagi­muridnya.­ Siapa­ pun­ ia­ perbolehkan­sekolah­ di­ Hanuba.­ Yang­ penting­ pu-nya­keinginan­untuk­belajar.­Tidak­ada­kriteria­ khusus­ yang­ harus­ dipenuhi.­“Mau­buruh­kerja,­anak­putus­sekolah,­anak­kurang­mampu,­pekerja­seks­atau­anak­jalanan.­Asalkan­mereka­mau­di-didik­untuk­masa­depannya,”­ujar­Jon-tar­dengan­logat­batak­yang­kental.

Butuh KesabaranSebuah­ plang­ putih­ tertancap­ di­

depan­bangunan­ itu.­Tulisannya­mulai­pudar.­ Isinya,­ Pusat­ Kegiatan­ Belajar­masyarakat­ (PKBM)­ Hanuba­ beserta­sejumlah­ program­ mereka.­ Nyaris­ tak­ada­ perbedaan­ bangunan­ ini­ dengan­rumah­warga­ sekitarnya.­Hanya­plang­itu­dan­ditambah­sebuah­spanduk­salah­satu­sponsornya­Dinas­Pendidikan­Kota­Medan.­Spanduk­itu­bertuliskan­Pendi-dikan­Untuk­Semua,­Semua­Mendidik.

Saat­ itu­ hari­ Jumat.­ Empat­ orang­anak­ siswa­ paket­A­ sedang­ mengikuti­pelajaran­ matematika.­ Mereka­ belajar­di­ ruang­ tamu­ yang­ disulap­ menjadi­ruangan­ belajar.­ Ada­ anak­ yang­ ber-seragam­ putih­ merah­ lengkap­ dengan­sepatu,­ ada­ yang­ hanya­ mengenakan­celana­jin,­kaos­dan­sandal.

Beberapa­ anak­ telihat­ tak­ acuh,­mereka­ bercanda­ dan­ sibuk­ dengan­aktivitas­ masing-masing.­ Sementara­pembimbing­ fokus­ mengajari­ seorang­murid.

“­Tiga­kurang­dua­berapa?”­tanya­si­pembimbing.

Si­anak­diam,­selang­beberapa­wak-tu­menjawab.

“Lima,”­ujarnya.Kemudian­ pembimbing­ mengaja-

rinya­dengan­menggunakan­alat­hitung.­Bentuknya­ persegi­ yang­ berisi­ bola-bola­kecil.­

“Ambil­tiga,­kemudian­kurangi­lagi­dua.­ Jadi­ tinggal­berapa?”­ tanya­pem-bimbing­itu­lagi.

“Satu,”­ujar­si­anak.­Saat­ pembimbing­ fokus­ menga-

jari­satu­anak,­ tiba-­ tiba­dua­anak­lain­saling­ uji­ kepintaran­ masing-masing.­Membuat­kegaduhan­di­kelas.

“Coba­kau­jawab­sekarang­tanggal­berapa,­ Frans?”­ tanya­ seorang­ anak­bernama­Desnita.

“Tanggal­dua­bulan­ tiga­ tahun­dua­ribu­ dua­ belas.­ Benar­ kan?­ Macam­bodoh­ aja­ aku­kau­buat,­memang­kau­pande?”­jawab­Frans­bangga.­

“Bang,­ sudahlah.­ Main-main­ lah

Pusat Kegiatan Belajar MayarakatHadir karena Hati NuraniKoordinator Liputan : debora Blandina sinambelaReporter : Febri hardiansyah Pohan, muslim ramli, viki aprilita dan debora Blandina sinambela

hotma siahaan (Kiri,21) mengajarkan muridnya, sindy (ka-nan,6) berhitung di Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBm) hanuba, jumat (2/3). sehari-harinya hotma adalah seorang mahasiswa di Universitas negeri medan (Unimed)

mengajar

ridha annisa seBaYang | sUara UsU

Page 15: Edisi-86

15laporan khusussUara UsU, edisi 86, maret 2012

kita,”­ tambah­ Frans­ lagi­ kepada­ si­pembimbing.

Beberapa­kali­pembimbing­menco-ba­menertibkan­anak­didiknya.­Namun­mereka­seolah­tak­mendengar.­Mereka­semakin­ ribut­ dan­ mulai­ tak­ karuan.­Meski­ pelajaran­ belum­ selesai,­ pem-bimbing­ terpaksa­ menuruti­ kemauan­mereka.

“Ya,­ beginilah­ kondisinya­ sama­anak-anak­ paket­ A.­ Butuh­ kesabaran­lebih,”­ ujar­ Hotma­ Siahaan,­ Maha-siswa­Universitas­Negeri­Medan.

Kata­ Hotma­ cara­ pengajaran­ me-reka­tidak­bisa­disamakan­dengan­anak-anak­berpendidikan­formal,­mengingat­kondisi­psikologis­setiap­anak­berbeda.­Dalam­satu­kelas,­ tingkat­pemahaman­dan­daya­tangkap­mereka­berbeda.

Dalam­ belajar,­ mereka­ tidak­ bisa­dipaksa­paham­materi­yang­diajarkan.­Biasanya­ pembimbing­ mengajari­ satu­per­ satu.­ Kalau­ masih­ belum­ paham,­pelajaran­akan­terus­diulang.­”Kadang­satu­ bahasan­ saja­ harus­ sampai­seminggu,­sampai­mereka­benar-benar­mengerti,”­ujar­Hotma.

hal­ini­timpang­dengan­mereka­yang­mengejar­paket­B­dan­Paket­C.­Mereka­lebih­ mudah­ diajari.­ ­ Secara­ umum,­daya­ tangkap­ mereka­ hampir­ sama.­hanya­saja­kalau­waktunya­musim­ker-ja,­hanya­dua­sampai­ tiga­murid­yang­datang.­ Mereka­ datang­ ketika­ tak­ ada­kerjaan­atau­saat­mendekati­Ujian­Na-sional.

Aturan­ di­ sekolah­ informal­ ini­memang­ tidak­ seketat­ aturan­ formal.­Misalnya,­ dari­ segi­ kurikulumnya.­Mereka­mengikuti­kurikulum­yang­di-berikan­dinas­pendidikan.­Namun­tidak­semua­ materi­ pelajaran­ harus­ diajar-kan,­ biasanya­ mereka­ melihat­ bagian­yang­penting­saja.­“Dari­12­bab­mung-kin­hanya­ enam­bab­ saja­yang­diajar-kan, kita lebih fleksibel lah,” ujar Jon-tar.­Mata­pelajaran­yang­diajarkan­pun­tak­banyak,­hanya­enam­mata­pelajaran­yang­ada­di­Ujian­Nasional.

Selain­ belajar­ di­ kelas,­ anak-anak­di­ Hanuba­ ­ juga­ dibekali­ pendidikan­keterampilan.­Tujuannya­ setelah­ lulus­nanti,­ mereka­ punya­ modal­ yang­ bisa­dikembangkan.­ Jontar­ mengatakan­pengajaran­ yang­ diberikan­ lebih­menekankan­pada­sisi­keterampilannya.­Sementara­ untuk­ teori­ yang­ diajarkan­hanya­ pelengkap­ saja.­ “Pendidikan­ di­

sini­lebih­menekankan­pada­keterampi-lan,­mereka­bisa­memanfaatkannya­jika­mereka­kesusahan,”­kata­Jontar.­

Ada­ dua­ pilihan­ yang­ ditawarkan­untuk­keterampilan,­yakni­menjahit­dan­otomotif.­Sementara­untuk­pengajarnya­diundang­ dari­ praktisi­ langsung,­ mer-eka­yang­memiliki­usaha­perbengkelan­dan­menjahit.

Selain­ PKBM­ Hanuba,­ ada­ juga­PKBM­ Pakpak­ Mandiri.­ Konsepnya­tidak­beda­jauh­dengan­Hanuba.­Menye-

lenggarakan­ program­ paket­ dan­ juga­program­keterampilan.­ Johannes­Beru-tu,­ Ketua­ Yayasan­ Pakpak­ Mandiri,­sekaligus­ Koordinator­ PKBM­ Pakpak­Mandiri­ mengatakan­ siswanya­ menca-pai­ 95­ orang,­ sementara­ pengajarnya­ada­ 13­ orang.­ Adapun­ program­ yang­dijalankan­ yakni­ memberi­ semacam­kursus­ komputer­ baik­ software­ mau-pun­ hardware.­ Selain­ itu,­ PKBM­ ini­juga­ memberi­ pendidikan­ keaksaraan­keluarga.­Ini­untuk­orang­tua­yang­buta­huruf.­Serta­membentuk­ taman­bacaan­bagi­masyarakat.

PKBM­ini­terletak­sekitar­lapangan­di­ Simpang­ Kwala.­ Kantornya,­ seatap­

dengan­rumah­Johannes.­Untuk­menun-jang­program­mereka,­terdapat­puluhan­komputer­ di­ ruang­ tamu­ yang­ diubah­jadi­ ruang­kelas.­Dindingnya­dipenuhi­majalah­dan­buku-buku­bacaan.­

Jadwal­belajar­pun­diatur.­Tiap­pa-ket­beda­hari­masuknya.­Di­ sini­paket­A­masuk­hari­ Jumat­dan­Sabtu.­ ­Sela-sa,­Rabu­dan­Kamis­jatahnya­paket­B.­Sementara­ untuk­ paket­ C­ hari­ Senin,­Selasa­dan­Rabu.­Kelasnya­dibagi­dua.­Kelas­pagi­pukul­9­hingga­12­siang­dan­kelas­sore­pukul­­3­hingga­6­sore.

Ada­ juga­ kelas­ menjahit­ di­ Jalan­Pintu­ Air­ IV­ No­ 337­ Simalingkar­ B.­Ada­sepuluh­mesin­jahit­di­sana,­disu-sun­lima­baris.­Jadi­tiap­satu­baris­ada­dua­mesin.­

Namun­ fasilitas­ yang­ disediakan­di­PKBM­ini­kurang­dimanfaatkan­de-ngan­baik.­Kursus­komputer­sudah­ter-henti­tahun­lalu.­Sekarang­komputer­itu­dipakai­kalau­ada­warga­ sekitar­ ­ yang­ingin­menggunakannya.­Bahkan­bebe-rapa­kali­dikunjungi,­tidak­ada­kegiatan­belajar­mengajar.­

Jika­ Hanuba­ selalu­ sibuk­ dengan­kegiatan­ belajar­ setiap­ hari,­ tidak­ be-gitu­ dengan­ Pakpak­ Mandiri.­ Bebera-pa­ kali­ dikunjungi,­ belum­ pernah­ ada­kegiatan­ belajar.­ Kegiatan­ di­ tempat­kursus­ menjahit­ tak­ juga­ tak­ berjalan.­Sautma,­salah­seorang­pengajar­di­sana­mengakui­ tidak­ ada­ lagi­ orang­ yang­datang­ untuk­ belajar.­ Jadwalnya­ pun­tidak­dibuat­lagi.

Sementara­ Johannes­ mengatakan­program­keterampilan­ini­ada­waktunya.­”Untuk­ keterampilan­ hanya­ berlaku­November­ hingga­ Desember.­ Kalau­pada­ awal­ tahun­ seperti­ ini,­ tidak­ ada­kegiatan­untuk­program­keterampilan,”­ujar­Johannes.

Di Bawah Naungan Pendidikan FormalDesember­ 2011.­ Jontar­ bersama­

sekitar­ tiga­ puluh­ koordinator­ PKBM­menghadiri­ pertemuan­ di­ Sanggar­Kegiatan­ Belajar­ Medan,­ Jalan­ Amir­Hamzah.­ Pertemuan­ ini­ diprakarsai­oleh­Kepala­Bidang­(Kabid)­SMA­Di-nas­Pendidikan­Kota­Medan.­­Turut­ha-dir­ juga­ Kabid­ Pendidikan­ Nonformal­

sebagai­ mediator.­ Mereka­ membahas­peraturan­pemerintah­yang­mengharus-kan­ PKBM­ masuk­ ke­ dalam­ pendidi-kan­formal.

Sontak,­semua­koordinator­menolak­keras­ aturan­ ini.­Alasannya­ tidak­ ma-suk­akal­ jika­pendidikan­nonformal­di­bawah­naungan­formal.­Dalam­pendidi-kan­dengan­sistem­formal,­aturan­yang­digunakan­ tidak­mendukung­sistem­di­PKBM.­ Beberapa­ hal­ yang­ diatur­ ter-kait­dengan­sistem­ini­di­antaranya,­su-paya­ bisa­ ikut­ ujian,­ diharuskan­ pem-belajaran­ yang­ berpedoman­ kepada­Satuan­Pendidikan­(SP)­yang­jelas­dan­terstuktur.­ Harus­ masuk­ sesuai­ jadwal­masuk­ yang­ tetap,­ dan­ PKBM­ harus­menyerahkan­jumlah­siswa­yang­pasti.

Selama­ ini­ dalam­ menjalankan­ SP,­mereka­ tidak­pernah­membuatnya­men-jadi­pakem­yang­harus­dijalankan.­Menu-rutnya­adanya­SP­akan­membuat­metode­pembelajaran­ yang­ kaku.­ ­ Sementara­selama­ ini­mereka­ selalu­menyesuaikan­pelajaran­ dengan­ kemampuan­ dan­ ke-inginan­ muridnya.­ Jika­ dipaksa­ harus­mengikuti­ SP,­ tidak­ semua­ anak­ punya­kemampuan­ sama­ dalam­ menangkap­pelajaran.­ “Kalau­ mereka­ dipaksa­ ikut­SP,­bisa-bisa­mereka­tak­datang­sekolah­lagi,”­ujar­Jontar.

Menilik­ latar­ belakang­ murid­PKBM­ yang­ beragam,­ keharusan­ ma-suk­sesuai­jadwal­akan­menjadi­masalah­bagi­ mereka­ yang­ bekerja.­ Sementara­kebanyakan­murid­yang­dididik­adalah­mereka­ yang­ statusnya­ pekerja.­ Ini­berdampak­kepada­ jumlah­siswa­yang­tidak­dapat­mereka­pastikan.­”Kasihan­mereka­ yang­ datang­ nggak­ menentu,­mereka­ tidak­bisa­ ikut­Ujian­Nasional­lagi,”­keluhnya.

Meski­ mendapat­ penolakan,­ aturan­ini­sudah­dijalankan­sejak­Januari­silam­walaupun­ belum­ sempurna.­ Untuk­ pe-ngelolaan­ keuangan,­ Jontar­ setuju­ jika­dikelola­oleh­formal.­Namun­secara­tek-nis,­ ia­ ingin­ tetap­ dikelola­ nonformal.­“Pemerintah­sudah­menetapkan­aturan­ini,­kami­mencoba­cari­jalan­tengahnya­saja,­ karena­pada­dasarnya­PKBM­ ini­lahir­ untuk­ mengatasi­ kegagalan­ di­pendidikan­formal,”­újar­Jontar.­

dua orang anak menghabiskan waktu istirahat di halaman Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBm) hanuba jumat (2/3). PKBm ini terletak di kawasan simpang Pos, medan

PKBm hanuba

ridha annisa seBaYang | sUara UsU

Bakri (kiri) mengajarkan menjahit di PKBm hanuba, jumat (2/3). Bakri menjadi instruktur menjahit di PKBm hanuba sejak januari 2012.menjahit

ridha annisa seBaYang | sUara UsU

Page 16: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 201216 mozaik

Butir-butir­tasbih­selalu­mengalun­lembut.­Tak­pernah­kulupakan­untuk­bertasbih­kepada-Nya,­Tuhan­pencipta­alam­

semesta.­Dia­yang­menciptakan­diriku­dengan­begitu­menakjubkan,­penuh­dengan­keindahan­yang­ada­pada­diriku.

Setiap­orang­yang­melihatku,­pasti­akan­takjub­dan­ingin­melihatku,­lagi,­lagi,­dan­lagi.­Melihatku­juga­mem-berikan­ketenangan.

Aku­bersyukur­sekali­bisa­diberi-kan­keindahan­seperti­ini­dan­teman-teman­yang­melengkapi­keindahanku.­Aku­juga­senang­sekali­telah­diberikan­kekasih­yang­selalu­melengkapi­hidup-ku.­Dialah­pantai,­sang­kekasihku.

Akulah­sang­lautan­yang­menjadi­bukti­keagungan­Tuhan.­Aku­berada­di­Banda­Aceh.­Diriku­lebih­dikenal­dengan­Pantai­Lampuuk­Babah­Dua.

Bukan­hanya­warga­lokal­yang­me-nyaksikan­keindahanku,­namun­warga­luar­daerah,­bahkan­warga­asing.­Saat­mereka­menyaksikan­keindahanku,­mereka­mengagungkan­Tuhan.­Aku­sangat­senang­sekali­bisa­menjadikan­mereka­ingat­kepada­Tuhan.

***Aku­mulai­mempertunjukkan­kein-

dahan­saat­ada­seorang­anak­dan­ibu-nya­berkunjung­melihatku.­Sepertinya­anak­itu­baru­pertama­kali­melihatku.­Bahasa­tubuhnya­memberitahu­bahwa­ia­senang­sekali­bisa­melihatku.

Kugerakkan­ombakku,­bergulung-gulung,­kemudian­memecah­di­tepi­pantai.­Itu­kulakukan­untuk­memberi­selamat­datang­padanya.

“Subhanallah…,­indahnya­peman-dangan­ini,”­ucap­anak­itu­sambil­merentangkan­kedua­tangannya­dan­mengambil­nafas­panjang.

“Iya­Laila.­Apalagi­sebentar­lagi­matahari­akan­terbenam,­dan­peman-dangannya­akan­lebih­indah­dari­ini,”­ucap­ibunya.

Oh…,­Ternyata­nama­anak­itu­Laila.­Ia­meloncat-loncat­kegirangan.­Senangnya­aku­bisa­membuat­orang­lain­tertawa­bahagia­hingga­masalah-masalahnya­terlupakan­meski­hanya­sejenak.

Tiba-tiba­Laila­cemberut.­“Iiih Bu,­lihat­banyak­kotoran­lembu­di­sini.­Merusak­pemandangan­aja­sih.­Hufft!­Jijik­banget­Laila­melihatnya­Bu.”

Aku­tersentak,­tiba-tiba­ombakku­tak­ingin­bergejolak­lagi­seakan­nyaliku­hilang­ditelan­oleh­perkataan­Laila.

“Di­sini­memang­banyak­lembu.­Ibu­juga­nggak­mengerti­kenapa­orang-orang­di­sini­lebih­memilih­me-lepas­binatang­ternak­mereka­di­tempat­seperti­ini.­Kenapa­mereka­tidak­membuatkan­kandang­ternak­di­rumah­mereka.­Kalau­sudah­begini,­kan jadi­merusak­pemandangan.”

“Iya­Bu,­sepertinya­kesadaran­ma-syarakat­untuk­menjaga­alam­tidak­ada,”

Waktu­itu­memang­sudah­banyak­pengunjung­yang­mengatakan­keka-sihku­kotor­karena­banyak­kotoran­lembunya.­Namun­aku­masih­bisa­tenang­menahan­emosi,­walaupun­sebenarnya­aku­marah­sekali­karena­kekasih­tercintaku­dianggap­kotor.­Tapi,­kekasihku­selalu­mengingatkan­agar­aku­bersabar­menghadapi­perkata-an-perkataan­itu.

Semakin­lama­perkatan-perkataan­pedas­terlontar­dari­mulut­pengunjung.­Kini­aku­merasa­emosi­meninggi­se-perti­kehilangan­kendali.­Ingin­rasanya­aku­memusnahkan­mereka­dengan­segala­amarahku,­amarah­sang­ombak.­Amarah­yang­akan­membuat­mereka­menyesal­karena­telah­membuat­kein-dahan­aku­dan­kekasihku­memudar.

Emosiku­tak­terkontrol­lagi.­Ombakku­seperti­monster­yang­siap­menerjang­apapun­dihadapanku.­Aku­ingin­menghancurkan­mereka­dengan­kekuatan­ombakku­yang­dahsyat.­Na-mun­terlintas­dalam­pikiranku­bahwa­aku­merasa­tak­pantas­melakukan­semua­itu.­­Aku­tak­pantas­menghukum­manusia­karena­yang­berhak­hanyalah­Tuhan,­pencipta­alam­semesta.­Dan­kekasihku­juga­pernah­berkata­bahwa­aku­harus­meminta­petunjuk­dari­Tu-han­apakah­aku­boleh­menghancurkan­mereka,­atau­tidak.­Hufft….,­Apakah­aku­harus­sabar­untuk­menunggu­petunjuk­dari­Tuhan?­Aku­tak­tahan­lagi­melihat­kekasihku­dikotori­oleh­bi-natang-binatang­ternak­milik­manusia­bajingan­itu.

­­­­­­­­­­­­­­­­***Akhirnya­Allah­­telah­memberi­pe-

tunjuk­bahwa­aku­boleh­menerjangkan­ombakku­untuk­memberi­mereka­pela-jaran.­Dengan­syarat­aku­harus­mem-beri­tanda-tanda­terlebih­dahulu­sebe-lum­aku­menerjangkan­ombakku­yang­dahsyat­itu.­Waktu­telah­kurencanakan.­Dan­aku­telah­memberi­tanda­pada­mereka­semua.­Kusembunyikan­diriku,­sehingga­airku­menjadi­surut.­

Ikan-ikan­yang­hidup­di­dalamku­tergeletak­dan­bermunculan­di­tepi­pantai.­Orang-orang­pun­sibuk­me-ngambil­ikan-ikan­itu­dan­menganggap­tanda-tanda­dariku­ini­adalah­sebuah­berkah.­Padahal,­ini­adalah­hal­yang­akan­membuat­ingatan­mereka­­selalu­dirasuki­rasa­trauma­­mendalam­sampai­kapanpun.

Waktu­yang­telah­kutentukan­telah­tiba.­Tepatnya­di­pagi­hari,­aku­mulai­mengeluarkan­amarahku.

“Bismillah…,”­kuawali­perbuatan­ini­dengan­mengingat­nama­Tuhan,­agar­hal­yang­aku­lakukan­ini­tak­akan­menjadi­sia-sia.

Ombakku­bergulung-gulung­dengan­tinggi­yang­tak­biasa­saat­aku­mengum-pulkan­tenagaku.­Kemudian­kuterjang­semua­apa­yang­ada­di­hadapanku­den-gan­penuh­amarah.­Ombakku­seperti­monster­yang­mengejar­mangsanya­untuk­dilahap.­Para­manusia­dan­bina-tang-binatang­berlarian­menjauhiku,­mencari­tempat­yang­aman­agar­aku­tak­bisa­melahap­mereka.

“Tsunami,­tsunami…,­tsunami­datang,”­teriak­mereka.

Aku­tak­peduli­dengan­teriakkan­mereka.­Apalagi­saat­mereka­hanya­menjerit-jerit­tanpa­mengingat­nama­Tuhan,­aku­semakin­marah­dan­senang­untuk­melahap­mereka.­Namun­saat­aku­mendengar­ada­orang-orang­yang­

menyebut­nama­Tuhan,­aku­pun­menghentikan­amarahku­dan­tidak­in-gin­melahap­mereka­karena­aku­tidak­tega­melahap­orang-orang­yang­selalu­ingat­pada­Tuhan.

***Aku­memandang­sekeliling.­

Semuanya­telah­rata­dengan­tanah.­Puing-puing­kehancuran­berserakan­di­mana-mana.­Aku­tersenyum,­“Keka-sihku,­sekarang­kau­bisa­tersenyum­bahagia­karena­penyebab­pudarnya­pesonamu­telah­aku­beri­pelajaran.­Kini­kita­berdua­bisa­bahagia.­Kita­mulai­lagi­dari­awal­untuk­membuat­orang-orang­takjub­pada­kita.­Karena­meskipun­telah­ada­bencana­seperti­ini,­mereka­pasti­tidak­akan­pernah­bisa­untuk­tidak­melihat­kita,”­ucapku­sambil­menyentuh­sang­kekasihku­dengan­lembut.

Mudah-mudahan­mereka­tersadar­dan­mengambil­hikmah­atas­keru-sakan­yang­telah­aku­perbuat.­Keru-sakan­ini­disebabkan­perbuatan­manu-sia­itu­sendiri.­Seperti­yang­dikatakan­dalam­Al­Quran.

­“Telah nampak kerusakan di da­rat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan me­reka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).

Semoga­mereka­sadar­atas­apa­yang­mereka­lakukan­dan­tidak­akan­merusak­keindahan­kami­lagi.­Jika­mereka­memudarkan­keindahan­aku­dan­kekasihku­lagi,­maka­bersiap-siap-lah­amarah­sang­ombak­milikku­akan­menghancurkan­kalian­lagi­dengan­kekuatan­yang­lebih­dahsyat­lagi.

Amarah Sang Ombak

aULia adam | sUara UsU

Suri Anggri LestariMahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2011

cerpen

Page 17: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 2012 17mozaik

Mereka­seakan­memanggilMereka­seakan­merayuMereka­mencandai­keletihankuBerkali-kali­aku­pura-pura­tuliBerkali-kali­aku­pura-pura­butaSeakan­tak­melihat,­seakan­tak­mendengarMereka­lalu­lalang­menggiring­masa­depanMereka­menyanyikan­senandung­masa­depanAku­pura-pura­tak­tahu

Kucoba­dekati­yang­telah­lama­kuabaikanMembuatku­semakin­tersakitiKu­tak­tahu­caranya­merintihKu­tak­tahu­caranya­menangisKu­tak­tahu­caranya­mengaduAku­ingin,­kubutuh­meraih­masa­depanku

Setiap­pagi­di­setiap­harikuPemandangan­itu­terlihat­seperti­mimpiHarapan­itu­seakan­tak­adaTak­ada­untukkuTahukah­kau­kawan­Kuingin­rasakan­apa­yang­kalian­rasakanKuingin­nikmati­apa­yang­telah­kalian­abaikanKuingin­tahu­meski­Aku­pura-pura­tak­tahuApa­itu­pendidikan?

Lihat Aku di SiniFachruni AdliaFakultas Ilmu Budaya 2011

Lihat­sang­mentariDilangit­nan­biru­manisBertebarlah­semut-semutMengitari­tembokMenerjang­pepohonanDemi­menyusun­menu­di­pagi­hariKulihat­sang­mentari­menyakitkan­matakuMenusuk­matakuMembuatku­terlepas­dalam­kantuk­iniTerdengar­suara­gemuruh­di­luar­sanaKulihat­keluarSuara­gaduh­mengganggu­hatikuPembantaian­di­mana-manaBertumpahnya­darahJerit­tangis­kudengarDi­mana­mereka­punya­hatiDi­mana­mereka­punya­rasaDi­mana­mereka­punya­mataSadarkah­mereka?Arti­apa­mereka­hidupCiptakan­risau,­pedihMelenyapkan­semua­tawaDemi­uangMenghidupkan­egoismeTak­elok­pada­mataHingga­tiba­akhir

Fitri ArifahFakultas Hukum 2011

M Januar

Kalau pedada tidak berdaun Tandanya ulat memakan akarKalau tak ada tukang pantunDuduk musyawarah terasa hambar

Berbicara­ tentang­pantun­pastilah­membuat­kita­memilih­beralih­kepada­topik­lain­bu-kan?­ Ia­kuno,­ cengeng­dan­membuat­ kita­bersungut-sungut.­ Tetapi­ coba­ kita­ simak­tulisan­ ini­ lebih­ dulu.­ Ada­ mutiara­ yang­

tersembunyi­dalam­pantun.Sebelum­lebih­jauh,­marilah­kita­pahami­pengertian­

pantun­terlebih­dahulu.­Coba­lihat­Kamus­Besar­Bahasa­Indonesia,­ pantun­ ialah­ bentuk­ puisi­ Melayu,­ tiap­ bait­biasanya­terdiri­atas­empat­baris­yang­bersajak­a-b-a-b­yang­tiap­larik­biasanya­memiliki­empat­kata.­Baris­per-tama­dan­kedua­pada­pantun­biasanya­cuma­sampiran,­baris­ketiga­dan­keempatnya­adalah­isi­pantun.

Namun­makna­pantun­tidaklah­seperti­celana­ketat.­Banyak­ yang­ beranggapan­ pantun­ hanyalah­ berfungsi­sebagai­hiburan­belaka,­ia­jadi­komedi.­Padahal­pantun­adalah­garam­dalam­kehidupan.­Ia­memberi­rasa­dalam­kehidupan.­Terdapat­ajaran,­kritik­dan­sindiran­ tentang­sosial,­budaya,­norma­yang­ada­dalam­masyarakat.­Me-lalui­berpantunlah­orang­Melayu­menyampaikannya­ke-pada­masyarakat.

Marilah­kita­ tengok­pantun­ ini. Sejak belatuk pergi kawin/Siang malam bayan meradang/Sejak beruk jadi pemimpin/Halal haram dimakan orang.­Ini­adalah­pan-tun­sindiran­kepada­seseorang.­Dengan­berpantun­mem-buat­ sindiran­ jadi­ lebih­ halus.­ Sehingga­ menyebabkan­berkurangnya­kemungkinan­terjadi­perselisihan.

Pantun.­ Tidaklah­ pelak­ jika­ kita­ menyebut­ pantun­merupakan­ budaya­ Melayu.­ Bahkan­ ia­ dijadikan­ iden-titas­ budaya.­ Pantun­ pastilah­ Melayu,­ Melayu­ pastilah­pantun.­Lewat­pantun­kita­dapat­melihat­kehidupan­ma-syarakat­Melayu.­Ia­merupakan­tradisi­lisan­dalam­ma-syarakat­Melayu.

Berpantun­pun­tak­kenal­umur,­kelamin,­kelas­sosial­dan­ warna­ rambut.­ Ia­ menjadi­ bagian­ keseharian­ dari­puak-puak­Melayu.­Saat­menyatire,­berkelakar,­berang,­mengolok,­hingga­memendam­rindu­pada­pujaan­hati.­Ia­ada­di­segala­situasi,­dipakai­di­pasar­sampai­percakapan­di­ meja­ makan.­ Pantun­ menjadi­ manifestasi­ ungkapan­rasa­hati­tiap­kelas­masyarakat.­

Penggunaan­ pantun­ kini­ sebatas­ digunakan­ dalam­situasi­formal.­Misal­dalam­upacara­pernikahan­adat­Me-layu.­Saat­seorang­telangkai­dari­pihak­lelaki­berpantun­untuk­meminang­manten­wanita­yang­kemudian­dibalas­telangkai­dari­pihak­wanita.­Pantun­juga­kerap­diadakan­perlombaan.­

Namun­sudah­jarang­terlihat­pantun­digunakan­dalam­kehidupan­ sehari-hari.­Terjadi­ pergeseran­dan­pengiki-san­dalam­berpantun.­Rozanna­Mulyani,­dosen­Departe-men­ Sastra­ Melayu­ USU,­ mengatakan­ budaya­ ingin­serba­praktis­dalam­masyarakat­membuat­pantun­sema-kin­ditinggalkan­dalam­kehidupan­sehari.­“Orang­harus­berpikir­dulu,­baru­ngerti­pesan­yang­ingin­disampaikan.­Padahal­pantun­punya­keindahan­dalam­menyampaikan­pesan,”­kata­Rozanna­yang­sedang­mengerjakan­diser-tasi­mengenai­pantun­Melayu.

Ia­ juga­ menyayangkan­ penggunaan­ pantun­ yang­sembarang.­ Menurutnya­ pantun­ memiliki­ syarat­ terse-ndiri.­ “Di­ luar­ itu­ saya­ tidak­ bisa­ sebut­ pantun,”­ kata­Rozanna.­Ia­menambahkan­perlu­adanya­bentuk­tertulis­dari­pantun­agar­keindahan­pantun­ tidak­ lenyap­dalam­masyarakat.

Sebagai­penutup­simaklah­pantun­perpisahan­ini.­Kalau ada sumur di ladang/ Bolehlah saya menumpang mandi/ Kalau ada umur panjang/ Bolehlah saya berjumpa lagi.­ ­

puisi sorot

Apa Kabar Pantun Melayu?

aULia adam| sUara UsU

Amarah

Page 18: Edisi-86

SortaliBukan Sekadar TaliMula letaknya di kepala. Hanya digunakan

kaum hawa. Kini modernitas membawa­nya pada sebuah pergeseran. Ia juga

bukan sekadar tali kepala. Ada makna di dalamnya.

M Januar

Sibarani­adalah­seorang­wanita­pedagang­pakaian­adat­Batak­Toba­di­Pasar­Sambu.­Ia­juga­menjual­sortali,­salah­satu­aksesori­pakaian­Batak­Toba.­Ia­mencontohkan­cara­pakai­sortali.­Ia­letakkan­sortali­itu­

di­kepala,­ia­lingkarkan,­lalu­diikat.­Ikat­kepala­itu­panjangnya­30­senti.­Terbuat­dari­tiga­warna­benang,­merah,­hitam,­dan­putih.­Ketiga­benang­wol­tadi­disulam­satu­persatu­dengan­tangan.­­

Warna­benang­penyusun­sortali­bukan­sembarang­warna.­Mereka­adalah­warna­khas­Batak,­istilahnya­bonang manalu.­­Maknanya­berbeda­satu­dengan­lain.­Merah­adalah­lambang­keberanian.­Hitam­ialah­lambang­penolak­bala.­Sedangkan­putih­merupakan­lambang­kesucian.

Sortali­biasanya­digunakan­untuk­upacara­adat­pernikahan­juga­kematian.­Penggunanya­pun­hanya­wanita­saja.­Saat­upacara­pernikahan,­hanya­manten­wanita­yang­menggunakannya.­Tetapi­orang­tua­serta­saudara­wanita­lainnya­tidak­menggunakan­sor-tali.­Sementara­pada­upacara­adat­kematian,­sortali­dipakai­oleh­anak,­menantu,­dan­cucu­wanita­dari­mendiang.­Bagi­yang­pria,­cukup­menggunakan­topi­adat­saja.

Sortali­juga­berguna­sebagai­simbolis­suatu­­keluarga­Batak­terhadap­anaknya.­Sebuah­pepatah­Batak­mengungkapkan­Anak kon hi do hamoraon diao.­Artinya,­“anak­adalah­hartaku”.­Karena­itulah­letaknya­hanya­di­kepala,­dan­hanya­dipakai­oleh­anak­kandung­wanita.­Anak­kandung­wanita­adalah­simbol­kekayaan­keluarga­Batak.­“Letaknya­di­kepala­biar­orang­lain­jadi­tahu­yang­mana­anak­dari­keluarga­itu,”­ucap­Sibarani.

modernisasi KebudayaanSaat­ini,­penggunaan­sortali­tak­lagi­kaku.­Tak­

hanya­saat­upacara­adat­pernikahan­dan­kematian,­ia­juga­digunakan­untuk­pementasan­tari-tarian.­Sortali­

RIDHA ANNISA SEBAYANG | SUARA USU

sUara UsU, edisi 86, maret 201218 potret budaya

juga­tak­hanya­digunakan­wanita­Batak­saja.­Bahkan­pria­pun­menggunakannya.­Ia­juga­tak­lagi­hanya­­digunakan­oleh­orang­Batak.­Kini,­ia­bebas­diguna-kan­siapa­saja.­

Selain­itu,­tak­hanya­menjadi­ikat­kepala,­ia­juga­menjadi­aksesori­lain.­Menjadi­sabuk,­syal,­­gantungan­kunci,­hingga­dililitkan­di­tali­tas.­Motif-nya­pun­lebih­beragam.­Tidak­lagi­dengan­benang­tiga­warna,­sortali­juga­dibuat­dengan­kain­merah­yang­terdapat­emas­tiruan­di­tengahnya.­Lalu­ada­juga­sortali­yang­tetap­disulam­namun­menggunakan­warna­lain­seperti­kuning.

Menurut Sibarani, modifikasi sortali ini untuk memenuhi­permintaan­pasar.­Para­pembeli­lebih­memilih­sortali­dengan­emas­lebih­banyak­dibanding­sortali­dengan­benang­tiga­warna.­“Katanya­supaya­lebih­meriah­kalau­ada­emasnya,­yang­tiga­warna­kelihatan­kuno.­Ada­emasnya­juga­lebih­cantik,”­jelas­Sibarani.

Corak­sortali­yang­identik­dengan­Batak­membuat­sortali­lebih­banyak­diminati­para­pelancong.­Harga-nya­yang­jauh­lebih­murah­dibanding­kain­Batak­lain­seperti­ulos­membuatnya­menjadi­alternatif­buah­tangan­dari­Sumatera­Utara.­­

Arif,­mahasiswa­asal­Kota­Malang­berkunjung­ke­Pulau­Samosir­bersama­teman-temannya,­Oktober­­tahun­lalu.­Selain­lancong,­ia­juga­beli­sortali­dua­buah.­Harga­yang­terjangkau­dengan­sakunya,­mem-buat­ia­memilih­membeli­sortali­dibanding­cindera-mata­lain.­Sortali­yang­ia­beli,­ia­lilitkan­di­tasnya.

­“Oi... dari­Medan­rek,”­kata­Arif­menirukan­ucapan­temannya­yang­tahu­asal­muasal­sortali.­Arif­sendiri­mengaku­tidak­tahu­tradisi­penggunaan­sortali.

nilai Budaya yang terkikis Modernisasi­sortali­mulai­dari­waktu­penggunaan,­

fungsi,­motif,­hingga­corak­membuatnya­mengalami­pergesaran­budaya.­Herlina,­dosen­Departemen­Sastra­Daerah­USU­menilai­hal­ini­memiliki­ni-lai­negatif.­Pergeseran­dan­perkembangan­sortali­menyebabkan­semakin­hilangnya­nilai­budaya­Batak­Toba.­“Sortali­letaknya­di­kepala,­ia­sakral­dan­tidak­sembarang­orang­boleh­pakai,”­ucap­Herlina.

Herlina­juga­mencoba­menilai­dari­sisi­lain.­Ia­mengatakan­pergeseran­dan­perkembangan­suatu­ke-budayaan­sesuai­dengan­kebutuhan­atau­gaya­hidup.­

Sehingga­pergeseran­dan­perkembangan­sortali­meru-pakan­suatu­yang­tak­terelakkan­lagi.­Menurutnya,­hal­ini­dapat­memperkenalkan­budaya­Batak­Toba­kepada­masyarakat.­“Kita­bisa­menggunakan­sortali­sebagai­apa­saja,­kecuali­di­kaki,”­ucap­Herlina.

Meskipun­penggunaan­dan­fungsinya­telah­mengalami­perkembangan.­Tetapi­sortali­hingga­kini­masih­tetap­digunakan­masyarakat­Batak­Toba­saat­upacara­adat.­Kedinamisannya­membuat­ia­tetap­eksis­di­masyarakat.­

IKLAN

sulaman khas suku Batak ini mu-lanya hanya dikenakan di kepala dalam upacara adat pernikahan dan kematian. Kini sortali kerap dijadikan sebagai penghias tas dan sebagainya.

sOrtaLi

Page 19: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 2012 19riset

Publikasi Jurnal IlmiahAjang Minimalisir PlagiarismePenghujung Januari lalu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) mengeluarkan surat edaran tentang penerbitan jurnal ilmiah bagi mahasiswa sarjana, magister, dan doktor. Kebijakan ini diterapkan karena publikasi ilmiah Perguruan Tinggi Indonesia masih rendah dibandingkan negara­negara Asia lainnya. Namun, sudah siapkah mahasiswa dengan kebijakan ini?

Litbang

Dalam­surat­eda-ran­ bernomor­152/E/T/2012­tersebut­ dise-butkan­ keten-

tuan­ program­ sarjana­ harus­menghasilkan­ makalah­ yang­terbit­pada­jurnal­ilmiah.­Pro-gram­ magister­ harus­ meng-hasilkan­ jurnal­ ilmiah­ yang­terakreditasi­Dikti,­dan­untuk­program­doktor­menghasilkan­jurnal­ilmiah­yang­terbit­pada­jurnal­internasional.

Dari­ hasil­ jajak­ pendapat­tersebut,­ sebanyak­ 67­ persen­responden­ ­ menyatakan­ su-dah­ mengetahui­ adanya­ surat­edaran­ Dikti­ ini.­ Sedangkan­sisanya­33­persen­menyatakan­belum­ mengetahui.­ Hal­ ini­mengindikasi­ informasi­ ada-nya­ surat­ edaran­ tersebut­ cu-kup­baik.­Meski­begitu­­hanya­30­ persen­ dari­ mereka­ yang­setuju­ dengan­ kebijakan­ ini,­dan­70­persen­lagi­menyatakan­tidak­setuju.

Sebagian­ besar­ dari­ re-sponden­ yang­ tidak­ setuju­yaitu­ 67­ persen,­ menyatakan­kebijakan­ini­terlalu­member-atkan­ mahasiswa,­ sehingga­dikhawatirkan­dapat­memper-lama­ masa­ studi.­ Kemudian­sebanyak­ 12­ persen­ menilai­skripsi­ saja­ sudah­ cukup.­ 10­persen­ lainnya­ mengatakan­kebijakan­ ini­ tidak­ efektif­dan efisien. Ada juga yang mengatakan­ mahasiswa­ dan­universitas­ belum­ cukup­ per-

siapan­ menerapkan­ ke-

bijakan­ini­sebanyak­7­persen­.­Sisanya­merasa­ ini­ semakin­mempermudah­ plagiarisme,­hanya­ sekadar­ sensasi,­ tidak­memberikan­alasan,­dan­tidak­menjawab,­ masing-masing­ 1­persen.­

Mirza­ Zamzami­ ma-hasiswa­ Departemen­ Eko-nomi­ Pembangunan­ 2008­mengungkapkan­ keberatan­dengan­ kebijakan­ tersebut.­Ia­ menilai­ proses­ menyusun­skripsi­­saja­sudah­ribet­dan­bi-rokrasinya­berbelit-belit.­“Jika­peraturan­ ini­ semata-mata­untuk­ meningkatkan­ jumlah­jurnal,­ maka­ yang­ harus­ di-lakukan­ adalah­ bagaimana­memfasilitasi­mahasiswa­agar­tergerak­ membuat­ jurnal,”­ujarnya.­

Di­sisi­lain­74­persen­ma-hasiswa­ setuju­ mengungkap-kan­ kebijakan­ ini­ baik­ untuk­peningkatan­ kualitas­ lulusan­perguruan­ tinggi.­ Sebanyak­10­ persen­ berpendapat­ pub-likasi­jurnal­ilmiah­dapat­mel-atih­ kreativitas­ serta­ kemam-puan­ menulis­ mahasiswa.­Disusul­ menurunkan­ tingkat­plagiarisme­sebanyak­5­persen,­sebanyak­4­persen­mengatakan­jurnal­ ilmiah­ merupakan­ se-suatu­ yang­ biasa­ dikerjakan­mahasiswa,­dan­untuk­menam-bah­ koleksi­ jurnal­ sebanyak­ 3­persen.­ Sisanya,­ 1­ persen­ me-nyatakan­agar­mahasiswa­tidak­hanya­ mengejar­ skripsi­ dan­ 3­persen­lagi­tidak­menjawab.

Muhammad Hafis, maha-siswa­ Departemen­ Akuntansi­2009­menyatakan­setuju­kare-

na­ secara­ konsep­ kebijakan­ini­ bagus­ untuk­ mengasah­kreativitas­ mahasiswa.­ “Tapi­perlu­ diingat,­ jangan­ sampai­ini­ menjadi­ blunder.­ Harus­benar-benar­ disiapkan,­ mis-alnya­ database jurnal­ harus­lengkap­dan­rinci.­Tidak­hanya­program­asal­jadi,”­katanya.

Prof Zulkifli Nasution, Pembantu­ Rektor­ I­ USU­menjelaskan­ bahwa­ jurnal­ il-miah­ yang­ dimaksud­ bukan­berupa­ penelitian­ baru­ dis-amping­ menulis­ skripsi.­ Na-mun,­menyederhanakan­skrip-si­yang­telah­dibuat­menjadi­6­hingga­ 8­ halaman­ saja­ bagi­mahasiswa­ yang­ telah­ lulus.­Baru­ kemudian­ dipublikasi-kan­secara­online.­“Tidak­per-lu­khawatir­akan­memperlama­tamat,­ prosesnya­ tidak­ sulit,”­ujarnya.

Publikasi­ ini­ menurutnya­dapat­ membuat­ mahasiswa­lebih­ bersungguh-sungguh­mengerjakan­skripsi,­dan­prak-tik-praktik­ seperti­ copy paste­­akan­dapat­dikurangi.­“Maha-siswa­ yang­ malas­ tidak­ bisa­asal­copy paste­ karena­ sudah­dipublikasikan,”­terangnya.­

Selain­ itu,­ publikasi­ ini­akan­ membuat­ dosen­ pem-bimbing­ lebih­ teliti­ meme-riksa­kaidah­penulisan­karena­bagaimanapun­ akan­ tercan-tum­nama­pembimbing­dalam­publikasi­ jurnal­ tersebut.­Ia­ sendiri­ mengaku­ optimis­aturan­ ini­ akan­ diterapkan­Agustus­ nanti.­ “Harus­ siap,­karena­ ini­ tujuannya­ baik,”­pungkasnya.­

Metode Jajak PendapatJaJaK pendapat­ melalui­ kuesioner­ dengan­ pertan-yaan­ tertutup­ dan­ terbuka­ ini­ diselenggarakan­ Ba-gian­Penelitian­dan­Pengembangan­(Litbang)­SUARA USU,­ 27­ Februari-5­ Maret­ 2012.­ Jumlah­ responden­500­mahasiswa,­stambuk­2005-2011­melalui­pertim-bangan­ proporsi­ jumlah­ mahasiswa­ dari­ 13­ fakultas­di­USU­dengan­tingkat­kepercayaan­95­persen.­Hasil­jajak­pendapat­ini­tidak­dimaksudkan­untuk­mewakili­seluruh­pendapat­mahasiswa.

ILUSTRASI - ILUSTRASI : AUDIRA AININDYA | SUARA USU

Sudah tahu Belum tahu

apakah anda mengetahui kebijakan baru dikti yang mengharuskan mahasiswa untuk mempublikasikan jurnal ilmiah sebelum meraih gelar s1?a. sudah tahu b. belum tahu

1.

dalam surat edaran dikti nomor 152/e/t/2012 tanggal 27 januari 2012, terdapat kebijakan dikti yang mewajibkan mahasiswa menghasilkan makalah ilmiah untuk lulus program sarjana. apakah anda setuju dengan kebijakan tersebut?a. setuju b. tidak setuju

2.

apa alasan anda setuju atau tidak setuju ?

Setuju

Tidak setuju

3.

Page 20: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 201220 resensi

Gio Ovanny Pratama

Eriyanto­ membuktikan­ me-nganalis­ isi­ tidak­ sesulit­seperti­ dibayangkan­ seba-gian­orang.­Ia­menjelaskan­teknik­dan­konsep­analisis­

isi­ mendetail­ dengan­ menggunakan­contoh­dan­ilustrasi-ilustrasi­yang­mu-dah­dipahami.­Contoh­yang­digunakan­merupakan­ realitas­ kehidupan­ masya-rakat­Indonesia.­

Salah­ satu­ yang­ menjadi­ contoh­analisis­ isi­ bagaimana­ media­ di­ Indo-nesia saat meliput konflik di Aceh. Di tengah­ operasi­ militer­ yang­ berlang-sung­ sengit,­ tentunya­ banyak­ media­yang­ meliput­ peristiwa­ ini.­ Sebelum­operasi­ militer­ berlangsung,­ pemberi-taan­media­terkesan­kritis­pada­militer,­seakan-akan­ media­ tak­ mendukung­diberlakukannya­ operasi­ militer­ untuk­menyelesaikan­masalah­Aceh.

Akan­tetapi­pada­saat­operasi­mili-ter­tengah­berlangsung­kekritisan­media­terasa­berkurang­bahkan­tak­terasa­lagi,­mereka­terlihat­seakan­mendukung­ope-rasi­ini.­Pada­akhirnya­dapat­disimpul-kan­media­seperti­berpihak­pada­mili-ter.­Keberpihakan­tersebut­terlihat­pada­pemberitaan­ mereka­ yang­ memberi­gambaran­ positif­ pada­ operasi­ militer­ini.­ Pihak­ Tentara­ Nasional­ Indonesia­ditampilkan­dengan­citra­positif.­Seba-liknya,­ pihak­ Gerakan­Aceh­ Merdeka­ditampilkan­dengan­citra­negatif.­

Kesimpulan­ ini­ diambil­ dengan­metode­ analisis­ kuantitatif,­ yaitu­ me-tode­ analisis­ dengan­ menggunakan­fakta-fakta­ dan­ bukti-bukti­ yang­ telah­dikumpulkan.­ Data­ tersebut­ diperoleh­dari­pemberitaan­media­cetak­dan­juga­media­ elektronik.­ Analisis­ dilakukan­dengan mengidentifikasikan secara

sistematis­ isi­ yang­ tampak,­ dilakukan­secara­ objektif,­ valid,­ reliabel,­ dan­dapat­direplikasi.

Tak­hanya­itu,­untuk­mendesain­se-buah­analisis­isi,­ia­mencoba­analogikan­makna­pada­proses­pembuatan­rumah.­Untuk­ mendirikan­ sebuah­ rumah,­ di-perlukan­ tiga­ pihak­ yang­ saling­ berk-aitan.­ Pemilik,­ arsitek­ dan­ kontraktor.­Pemilik­ akan­ mengonseptualisasikan­angan-angannya,­pemilik­akan­menen-tukan­ bagaimana­ rumah­ impiannya.­Selanjutnya­ tugas­ arsitek­ yang­ akan­memadukan­ antara­ keinginan­ pemilik­dengan­kondisi­ yang­ tersedia.­Hingga­rancangan­akhir­akan­diberikan­kepada­kontraktor,­ kemudian­ tinggal­ menger-jakan­sesuai­rancangan­arsitek.­

Singkatnya,­ kegiatan­ menganalisis­isi­ terdiri­ atas­ perumusan­ tujuan.­ Dari­tujuan­ tersebut­ diimplementasikan­ ke­dalam­ perencanaan.­ Terakhir­ perenca-naan­akan­diimplementasikan­pula­pada­tahap­pengumpulan­data­dan­analisis.

Selain­pada­penggunaan­contoh­dan­ilustrasi­ yang­ memudahkan­ pembaca,­buku­ ini­ disusun­ rapi­ dengan­ tampil-an­ yang­ cukup­ inovatif.­ Contoh­ dan­ilustrasi­ dibuatkan­ ke­ dalam­ roaster sehingga­enak­dipandang­karena­tidak­melulu­ menatap­ warna­ putih.­ Tidak­ketinggalan­ Eriyanto­ juga­ membuat­tabel dan grafik untuk memperjelas deskripsi­data­yang­diperoleh.

Secara­keseluruhan­buku­ini­sangat­bagus­untuk­panduan­menganalisis­isi,­namun­ karena­ terlalu­ detail­ dan­ leng-kap­ mengakibatkan­ buku­ ini­ terlalu­tebal­ sehingga­bagi­orang­yang­malas­membaca­buku­tentu­sangat­alergi­de-ngan­ hal­ ini.­ Eriyanto­ merekomenda-sikan­buku­ ini­ sebagai­pegangan­bagi­praktisi,­ mahasiswa­ komunikasi,­ dan­mahasiswa­ilmu­sosial­lainnya.­

Tujuan analisis adalah memahami isi yang terkandung pada doku­men. Jadi, apa yang terpikir jika Anda disuruh menganalisis isi suatu dokumen atau menganalisis suatu fenomena sosial dalam ma­syarakat? Pasti hal pertama Anda pikir­kan adalah peng­gunaan teknik dan konsep yang rumit.

Memahami Fenomena Sosial Melalui Analisis Isi

Elvi Rahmi

Segala­ kemajuan­ yang­ mema-suki­ ranah­ kehidupan­ manusia­­menawarkan­kemudahan­dan­buda-ya­ instan.­Segala­sesuatu­dapat­di-lakukan­ dengan­ cepat.­ Salah­ satu­bukti­ nyata­ dapat­ kita­ lihat­ dalam­kemajuan­ teknologi­ informasi.­Semua­ orang­ dari­ belahan­ dunia­manapun­dapat­berkomunikasi,­seo-lah­tak­ada­batas­ruang­dan­waktu.

Dengan­ kemajuan­ ini,­ dunia­seolah­bergerak­cepat.­Tak­akan­ada­yang­bisa­berdiam­diri­saja.­Keban-yakan­ orang­ mungkin­ tidak­ puas­dengan­apa­yang­telah­mereka­mi-liki.­Tapi­untuk­mengubahnya,­mer-eka­ terlalu­ takut­ untuk­ keluar­ dari­zona­nyaman­yang­melenakan.­Be-lajar­bagaimana­cara­mencintai­pe-rubahan­dan­menghadapi­perubah-an­itu­sendiri­adalah­cara­yang­tepat­untuk­ menjalani­ kehidupan­ di­ era­modern­ini.­

Buku­ini­diawali­sebuah­penda-huluan­ dan­ kutipan­ penelitian­ ten-tang­betapa­kacaunya­dunia­di­abad­ke­21.­Ini­yang­didasari­oleh­peng-aruh­besar­ internet­bagi­kehidupan­manusia­ saat­ ini.­ Phil­ mengajak­pembacanya­ untuk­ membuat­ se-buah­ guncangan­ dalam­ kehidupan­untuk­menemukan­peluang­besar­di­sekitar­kita­dengan­berusaha­keluar­dari­zona­nyaman.

Buku­ini­menjabarkan­cara­ber-adaptasi­dengan­dunia­yang­berubah­dengan­ cepat.­ Berisikan­ kiat-kiat­dalam­menghadapi­perubahan­dunia­dengan­menentukan­skala­prioritas,­mengubah­kebiasaan,­dan­tentu­saja,­mengubah­cara­berpikir,­serta­kiat-kiat­lainnya.­­Buku­ini­menawarkan­ide-ide­ cerdas­ tentang­ bagaimana­menghadapi­dan­beradaptasi­deng-an­ dunia­ yang­ berubah­ dengan­cepat­ini­serta­bagaimana­mencintai­perubahan,­buku­ini­mengajak­kita­untuk­ membuat­ perubahan­ berarti­dalam­kehidupan­kita.

Buku­Jolt!­yang­mempunyai­arti­guncangan­ ini­ memiliki­ satu­ tema­utama­yaitu­bagaimana­sukses­men-jalani­ kehidupan­ di­ tengah-tengah­kekacauan­dan­perubahan­yang­dra-

Jika dunia di sekeliling kita berubah, apakah kita ikut berubah? Bagaimana kita beradaptasi de­ngan kehebohan yang ada di sekeliling kita? Ba­rangkali yang lebih penting, apakah kehidupan pribadi kita mengikuti perkembangan teknologi yang meningkat secara radikal?

Keluar Zona Nyaman untuk Perubahan

Judul : Analisis Isi : Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Penulis : EriyantoPenerbit : Kencana: Prenada Media GroupTahun terbit : 2011Jumlah halaman : 520 halamanHarga : Rp 137.000

matis.­Ada­lima­hal­dalam­Jolt­yang­harus­ diguncang­ dalam­ kehidupan­kita,­ yaitu­ tujuan,­ hal­ penting,­ ­ po-tensi,­­hati,­dan­masa­depan.

Kemudian­ terdapat­ tinjauan­ di­akhir­ bab­ yang­ mengajak­ kita­ un-tuk­langsung­melakukan­perubahan,­tanpa­ menunggu.­ Disertai­ dengan­quotes­dari­para­motivator,­ilmuwan,­pebisnis­dan­lainnya­yang­tersebar­di­berbagai­halaman­pada­buku­ini­me-nambah­minat­baca­karena­didesain­secara­menarik.

Namun,­pembahasan­cukup­bany-ak­tentang­bisnis­membuat­pembaca­akan­ sedikit­ merasa­ bosan.­ Karena­bukan­hanya­sebagai­buku­motivasi­untuk­umum,­buku­ini­berisikan­pen-galaman-pengalaman­penulis­dalam­menjalani­ bisnisnya.­ Serta­ dengan­bahasa­ yang­ tidak­ sederhana,­ akan­membuat­ pembaca­ cukup­ merasa­bahwa­pembahasan­di­ buku­ ini­ cu-kup­berat.

Tapi­ di­ luar­ itu,­ desain­ buku­yang­ menarik­ akan­ membuat­ mata­pembaca­ tidak­ lelah­ membaca­ tu-lisan-tulisan­ tanpa­ satu­ pun­ gam-bar­ di­ dalamnya.­ Kata-kata­ muti-ara­ yang­ terselip­ pada­ isi­ buku­ ini­juga­cukup­menarik­minat­pembaca­untuk­ meneruskan­ membaca.­ Buku­ini­ cocok­bagi­pembaca­yang­ ingin­keluar­dari­zona­nyaman­kehidupan-nya­ dan­ menghadapi­ dunia­ penuh­tantangan.­

Judul : Jolt!Penulis : Phil CookePenerbit : KaifaTahun Terbit : 2011Jumlah halaman : 326 halamanHarga : Rp 59.000

eLvi

rah

mi |

sUa

ra U

sU

eLvi rahmi | sUara UsU

Page 21: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 2012 21iklan

Page 22: Edisi-86

sUara UsU, edisi 86, maret 201222 iklan

Page 23: Edisi-86

23peristiwasUara UsU, edisi 86, maret 2012

Baina Dwi Bestari

Persiapan­Tim­Horas­untuk­mengikuti­perlombaan­ pembuatan­ mobil­ irit­bahan­bakar­­tingkat­Asia­terkendala­biaya.­Hal­ ini­menyebabkan­kinerja­mereka­ terhambat­karena­bahan-ba-

han­yang­diperlukan­belum­dapat­dibeli.­“Masih­sangat­sedikit­biaya­yang­kami­kantongi,”­ung-kap­Rio­Arinedo­Sembiring,­Manajer­Adminis-trasi­Tim­Horas,­Kamis­(8/3).

Sampai­saat­ini,­dana­yang­terkumpul­masih­Rp­39­juta­dari­Rp­220­juta­dana­yang­dibutuh-kan­ seperti­ yang­ tertulis­ dalam­ proposal.­ Tim­Horas­ masih­ sampai­ pada­ tahap­ pembuatan­kerangka­mobil­dan­cetakan­bodi­mobil.­“Masih­­sepuluh­persen­dan­masih­banyak­lagi­tahapan-nya,”­tambah­Mahasiswa­Teknik­Mesin­Fakultas­Teknik­(FT)­2008­ini.

Untuk­ sementara­ mereka­ memanfaatkan­peralatan­yang­tersedia­di­ laboratorium­Teknik­Mesin­terlebih­dahulu.­Ketika­dana­telah­men-cukupi­baru­akan­dibeli­peralatan-peralatan­baru­untuk­menyempurnakan­rancangan­mobil.

­Tim­ini­juga­telah­berupaya­untuk­melaku-kan­ audiensi­ dengan­ pihak­ rektorat,­ tapi­ dari­pihak­rektorat­mengungkapkan­universitas­tidak­dapat­ lagi­ memberikan­ tambahan­ dana.­ Sebe-lumnya­rektorat­telah­mengucurkan­dana­sebe-sar­Rp­10­juta­untuk­persiapan­Tim­Horas.­

Penasehat­Tim­Horas­Himsar­Ambarita­me-ngaku­sejauh­ini­sudah­banyak­usaha­dilakukan­dalam­ upaya­ pengumpulan­ dana.­ “Kita­ sudah­menyebar­proposal­ke­pihak­universitas,­indus-tri-industri,­serta­door to door­ke­rumah­alumni­Teknik­Mesin­khususnya,”­ujar­Himsar­saat,­Ju-mat­(9/3).

Tim­Horas­yang­terbentuk­September­2011­lalu­terdiri­dari­14­mahasiswa­Teknik­Mesin­FT­USU­2008.­Merupakan­satu-satunya­perwakilan­dari­Sumatera­Utara­dalam­perlombaan­pembua-tan­mobil­irit­bahan­bakar­Shell­Eco­Marathon­(SEM)­Asia­2012­di­Sepang­Malaysia,­Juli­men-datang.­Kejuaraan­SEM­Asia­adalah­ajang­bagi­mahasiswa­mengembangkan­inovasi,­imajinasi,­dan­ kreativitas­ menciptakan­ teknologi­ kenda-raan­ masa­ depan­ yang­ dapat­ menempuh­ jarak­terjauh,­hemat­energi,­dan­ramah­lingkungan.­

Persiapan Tim HORAS USU Terkendala Biaya

Ipak Ayu Nurcaya

PereSMian Fakultas­ Ilmu­ Komputer­ dan­ Teknologi­Informasi­ (Fasilkomti)­masih­belum­ jelas.­Padahal­Surat­Keputusan­ (SK)­ No.­ 2360/UN.5.1.K/SK/PRS/2011­ dari­rektorat­yang­mengesahkan­pembentukan­ fakultas­ ini­ telah­ada­sejak­6­September­tahun­lalu.­

Dekan­ Fakultas­ Matematika­ dan­ Ilmu­ Pengetahuan­Alam­Sutarman­mengungkapkan,­peresmian­ini­menung-gu­ penetapan­dekanat­ serta­ jajaran­yang­ akan­mendudu-ki­ fakultas­ baru­nanti.­ “Sampai­ saat­ ini­ kami­belum­ada­kepastian­ dari­ rektorat­ kapan­ dimulainya­ fakultas­ baru­tersebut,”­kata­Sutarman.

Poltak­ Sihombing,­ Ketua­ Departemen­ Ilmu­ Komput-er,­menjelaskan­Fasilkom­ ini­ akan­ terdiri­dari­ empat­de-partemen,­yaitu­Departemen­Ilmu­Komputer,­Departemen­Teknologi­Informasi,­Program­Magister­Teknik­Informati-ka­dan­Departemen­Ilmu­Perpusatakaan­yang­sebelumnya­merupakan­bagian­dari­Fakultas­Ilmu­Budaya.

Poltak­menambahkan­telah­melakukan­persiapan­sara-na­dan­prasarana­untuk­fakultas­baru­nanti.­“Pembentukan­fakultas­ dapat­ mempermudah­ kerja­ sama­ dengan­ pihak­luar­sehingga­dapat­menghasilkan­hal-hal­positif

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Zulkifli Nasution, Pembantu­ Rektor­ I­ mengatakan­ Fasilkomti­ akan­ segera­beroperasi­mulai­ tahun­ajaran­baru­nanti.­“Semuanya­se-dang­dalam­proses­dan­akan­siap­tahun­ini,”­katanya.­

Peresmian Fasilkomti Belum Jelas

Audira Ainindya

PeMinDahan lahan­praktikum­Fakultas­Pertanian­(FP)­ke­Kwala­Bekala­yang­direncanakan­tahun­ini­batal­dipin-dahkan.­Hal­ini­disebabkan­adanya­penolakan­dari­ratusan­mahasiswa­ FP­ yang­ menggelar­ aksi­ protes­ di­ depan­ ge-dung­dekanat­FP,­Senin­(19/3).­Sehingga­membuat­pihak­dekanat­memenuhi­tuntutan­mahasiswa.

Dekan­FP­Darma­Bakti­ditemani­Pembantu­Dekan­(PD)­II­ Irsal­ dan­ PD­ III­ Luhut­ Sihombing­ tidak­ memberikan­alasan­yang­jelas­kepada­masa­aksi­mengenai­pembatalan­pemindahan­lahan­praktikum­ini.­Namun­Darma­menjelas-kan­ lahan­praktikum­yang­berada­di­ sebelah­kampus­FP­tetap­digunakan­seperti­biasa­sebagai­tempat­praktikum.

­ Luhut­ Sihombing­ juga­ mengatakan­ akan­ menjamin­tidak­ akan­ ada­ pemindahan­ lahan­ praktikum­ nantinya.­“Lahan­praktikum­yang­lama­tetap­dipakai­untuk­praktik,­tidak­ada­pembayaran­apapun­apalagi­proyek.­Jika­keliru,­silakan­tuntut­saya!­Saya­tetap­ada­di­pihak­kalian­(maha-siswa­–red),”­kata­Luhut.­­­­­

Pembatalan­lahan­praktikum­disambut­baik­oleh­masa­aksi.­Ketua­aksi,­Maman­Kurniawan­Silaban,­mengatakan­pembatalan­ini­menguntungkan­mahasiswa­FP.­“Kita­tidak­perlu­khawatir­akan­adanya­proyek.­Dan­mahasiswa­eng-gak­perlu­jauh­lagi­untuk­praktikum,”­katanya.

Pemindahan­lahan­praktikum­ini­adalah­program­untuk­meningkatkan­citra­FP­USU.­“Bila­ada­kunjungan­dari­uni-versitas­lain,­jadi­bisa­ada­yang­dibanggakan,”­kata­Luhut­saat­berorasi­di­depan­masa­aksi.­

Aksi­ini­adalah­puncak­dari­tuntutan­mahasiswa­yang­sebelumnya­ sudah­mengadakan­dengar­pendapat­dengan­pihak­dekanat.­Namun­tidak­mendapatkan­hasil­dari­perte-muan­tersebut.­Sebelumnya­masa­aksi­juga­telah­menyurati­pihak­dekanat­mengenai­pemindahan­lahan­praktikum­ini.­

Lahan Praktikum FP Batal Pindah

Baina Dwi Bestari

uSu menerima­ hibah­ berupa­ pembangunan­menara­ pemancar­ XL,­ salah­ satu­ penyedia­ la-yanan­ telepon­ genggam­ di­ Indonesia­ sejak­Februari­ lalu.­ Hibah­ yang­ diterima­ berbentuk­perjanjian­yang­disepakati­oleh­pihak­USU­dan­pihak­XL.­“Sudah­dibangun­dan­memang­sudah­ada­ perjanjiannya,”­ terang­ Yusuf­ Husni,­ Pem-bantu­Rektor­V­USU­saat­ ditemui­di­ ruangan-nya,­Kamis­(15/3).

Menara­ tersebut­ dibangun­ di­ laboratorium­Teknik­Elektro­Fakultas­Teknik­(FT)­USU­dan­di­atas­kantor­Dkanat­FT.­Menara­yang­diterima­berupa­Best­Transerver­Station­yaitu­tempat­pe-

nerimaan­sinyal­untuk­membantu­fasilitas­labo-ratorium­Teknik­Elektro­USU­sekaligus­mening-katkan­pelayanan­XL­bagi­mahasiswa­USU.

Yusuf­mengatakan­jumlah­dana­yang­diteri-ma­ dalam­ pembangunan­ menara­ ini­ sangat­besar.­ Namun,­ tidak­ ada­ keterangan­ pasti­ dari­­Yusuf­mengenai­jumlah­dana­dalam­pembangu-nan­ tower­ tersebut.­ “Sekitar­ ratusan­ juta­ lah,”­ujar­Yusuf.

Kepala­ Departemen­ Teknik­ Elektro,­ Surya­Tarmizi­menjelaskan­semua­urusan­penerimaan­hibah­ini­berhubungan­dengan­pihak­rektorat.­Ia­mengaku­hibah­ ini­ sangat­menunjang­kegiatan­pembelajaran­ di­Teknik­ Elektro­ terutama­ pada­subkonsentrasi­telekomunikasi.­

USU Terima Hibah Pembangunan Tower XL

sepvinolist, mahasiswa departemen teknik mesin sedang merakit rangka mobil untuk perlombaan shell eco-maraton, jumat (9/3). mobil ini dicanangkan akan membutuhkan 1 liter bahan bakar untuk jarak tempuh 200 km.

KOntes mOBiL irit

sOFiari ananda | sUara UsU

IKLAN

Page 24: Edisi-86

­

Saat kecil ia tak pernah bercita­cita jadi penu­lis. Ia hanya bayangkan suatu saat bisa jadi pe­main sepakbola. Tapi setelah dewasa ia ke­nali jati dirinya. Jiwanya terpanggil untuk selalu menulis.

eLvi rahmi|sUara UsU

Febrian

Tepatnya­ketika­Yulhasni­masih­duduk­di­bangku­SMA­Negeri­8­Medan.­Kala­itu,­Yul­sapaan­akrab-nya­selalu­tertarik­melahap­

rubrik­cerpen­yang­dimuat­di­Waspada.­Hingga­suatu­hari,­­cerita­anak­yang­judulnya­Rumah Hantu­menginspirasi­Yul­untuk­belajar­menulis.­Majalah­dinding­sekolahnya­pun­ia­manfaatkan­menjadi­media­agar­tulisannya­dapat­dibaca­banyak­orang.­

Sampai­di­bangku­kuliah,­menulis­menjadi­hal­yang­maujud­buat­Yul.­Pria­kelahiran­Payakumbuh,­Suma-tera­Barat­ini­tidak­pernah­berhenti­melahirkan­tulisan­seperti­cerpen,­puisi,­naskah­teater­dan­tulisan-tulisan­jurnalistik.

Dalam­melahirkan­beragam­tulisan,­Yul­selalu­mendapat­inspirasi­dari­apa­yang­terlihat.­Namun­tulisannya­banyak­mengulas­apa­yang­tak­ter-pikirkan­orang.­Karena­dalam­menulis­ia­selalu­menggunakan­logika­terbalik.­­“Mencari­ide­itu­sangat­mahal­lo,­untuk­mencarinya­aku­sering-sering­melakukan­pengamatan,­baca-baca,­jalan-jalan­keluar­juga.­Banyak­sekali­apa­yang­terlihat­itu­perlu­dikritisi­karena­dunia­ini­perlu­kita­tertawakan­kurasa,”­selorohnya.

Ide­yang­diperoleh­Yul­kemudian­ia­kemas­dengan­gaya­khasnya.­Ia­menulis­apa­saja­yang­hendak­ia­kemu-kakan.­Ia­mencontohkan­tulisannya­Geng Kereta.­“Orang­biasanya­bilang­geng­motor,­padahal­kita­di­Medan­ini­nyebut­motor­itu­kereta,­kan banyak­juga­yang­salah­orang­memakai­bahasa­Indonesia­ini,­motor­itu­kan mesin,­jadi­geng­mesin­ya itu­artinya,”­katanya.

Salah­satu­rekan­Yul­ketika­masih­aktif­di­Pers­Mahasiswa­SUARA­USU,­Rusli­Harahap­menilai,­karya-karya­tulis­Yul­sedap­untuk­dibaca.­Ada­nilai­sosial­yang­disampaikan.­“Naskah­karya­Yul­yang­ditampilkan­di­Teater­‘O’­itu­contohnya,­banyak­mengkri-tisi­hal-hal­pada­masa­itu.­Dan­cerita­disampaikan­sarat­dengan­kelucuan­nan­menghibur,”­ingat­Rusli.

Rutinitas­menulis­cukup­membantu­finansial Yul semasa kuliah. Media lokal­ternama­di­Medan­seakan­antre­untuk­memuat­tulisan­Yul.­Selama­kuliah­di­Jurusan­Bahasa­Indonesia­Fakulutas­Sastra­(FS)­USU,­ia­tak­per-nah­dibiayai­orang­tua.­“Gak­banyak­juga­honor­nulis di­media­ini,­tapi­karena­sering,­cukup­juga­lah.­Buat­beli­buku,­beli­baju,­dan­buat­traktir­pacar­aku­juga,”­katanya­tergelak.­

Beberapa­karya­Yul­banyak­mendapat­apresiasi.­Tercatat­ada­14­karya­Yul­dibuat­dalam­bentuk­buku.­Di­antaranya­Rezim­(Antologi­Puisi­Lima­Penyair­Demonstran)­diterbitkan­oleh­Badan­Koordinasi­HMI­Sumatera­

Nama : YulhasniLahir : Payakumbuh, 25 Oktober 1972Pendidikan : 1. SD Muhammadiyah 01 di Medan 1985 2. SMP Negeri 11 di Medan 1988 3. SMA Negeri 08 di Medan 1991 4. S1 dari Fakultas Sastra USU di Medan 1998 Pekerjaan : Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Sumut Kon- tributor VhrMedia.comPrestasi : 1. Wisudawan Berprestasi Fakultas Sastra USU tahun 1998 2. Hadiah Infokultura dari Komunitas Seni Lak-lak atas tulisan pementasan Monolog Bos karya Putu Wijaya tahun 1999. 3. Lima besar penulis naskah terbaik Dewan Kesenian Medan (DKM) 2005 4. Pemenang Kritik Teater tentang Pementasan Anak- anak Badai Teater Siklus Int Art 2009

Yulhasni

seorang­dari­lima­penulis­naskah­ter-baik­Dewan­Kesenian­Medan­2005.

Secara­gamblang­Yul­merasa,­ia­banyak­mendapatkan­ilmu­dari­luar­akademiknya.­Ia­merasa­kepribadian,­dan­pola­pikirnya­terbentuk­dari­be-berapa­organisasi­tempat­ia­mengabdi.­

Utara­tahun­1994,­Koin­Satu­Milyar­(Antologi­Cerpen­Jurnalis­Medan)­diterbitkan­Yayasan­Seri­tahun­2002­dan­Raja­Tebalek­:­10­Naskah­Teater­‘O’­USU,­Penerbit­Madju­Medan,­2009.­Selain­itu,­Yul­juga­pernah­menerima­penghargaan­sebagai­salah­

Begitu­juga­dengan­kemampuan­menu-lis­yang­ia­raih.­

Uniknya,­meski­Yul­menasbihkan­diri­sebagai­sarjana­pada­tahun­1998­di­USU,­ia­tidak­ambil­ijazahnya­hingga­tahun­2009.­Justru­ia­teringat­ijazah­ketika­hendak­melamar­jadi­dosen­di­Universitas­Muhammadiyah­Sumatera­Utara­(UMSU).­“Ingat­juga­akhirnya­sama­ijazahmu­Yul,”­ujar­Yul.­Ia­sangat­tergelitik­saat­menceritakan­kejadian­itu.­Yul­mengatakan­ia­tak­butuh­ijazah­ketika­tamat­S1.­Saat­masih­aktif­kuliah­ia­sudah­diterima­kerja­di­media­lokal.­Saat­itu­untuk­melamar­bekerja­di­media­yang­dibutuhkan­hanya­transkrip­nilai.

­­***Sosok­yang­asik,­lucu,­pintar­dan­

tidak­suka­formalitas.­Begitulah­hal­yang­paling­diingat­Rusli­Harahap.­Ingatannya­kembali­masa­16­tahun­si-lam­ketika­pertama­kali­jumpa­dengan­Yul.­Pada­tahun­1995,­Rusli­yang­baru­saja­mendapat­kepercayaan­dari­Rek-tor USU saat itu, Prof Yusuf Hanafiah untuk­mengelola­Pers­Mahasiswa­SUARA­USU.­Untuk­menjalankan­organisasi­penerbitan­ini,­Rusli­meng-undang­beberapa­penggiat­penerbitan­fakultas­dan­saat­itu­Yul­sudah­bersta-tus­Pemimpin­Redaksi­Majalah­Wacana­FS.­

Yakin­bahwa­Yul­sudah­berpengala-man­dalam­hal­dapur­redaksi,­Rusli­sebagai­pemimpin­umum­memper-cayai­Yul­menjadi­Pemimpin­Redaksi­SUARA­USU­pertama.­Secara­pribadi­Rusli­menilai­Yul­adalah­orang­yang­mau­belajar,­terbuka­terhadap­kritikan­dan­bisa­menjadi­tauladan­bagi­adik-adik­di­bawahnya.­“Meski­menjabat­pemimpin­redaksi,­Yul­tidak­akan­segan-segan­terjun­liputan­ke­lapangan,­itu­yang­ia­tanamkan­soal­militansi,”­urai­Rusli.

Meski­sebagai­pemimpin­redaksi­Yul­selalu­dituntut­tegas­ia­selalu­bisa­mengendalikan­suasana.­Dengan­logat­bicara­yang­cepat,­tidak­jarang­Yul­mel-ontarkan­kata-kata­dan­ekspresi­yang­mengubah­suasana­menjadi­santai.­

Yul­selalu­giat­memperdalam­kebolehannya­menulis­berita­bersama­kawan-kawannya.­Yul­mengakui­tidak­pernah­mendapat­pelatihan­jurnalistik­secara­khusus.­Yul­meng-giring­rekan-rekannya­untuk­belajar­secara­autodidak.­“Kami­beli­koran-koran­koyak­di­Sumber­untuk­belajar­nulis berita.­5W+1H­aja gak ngerti kami­dulu,”­cerita­Yul­yang­saat­ini­berstatus­dosen­mata­kuliah­jurnalis-tik­UMSU.

Sekarang,­walaupun­tidak­lagi­bekerja­sebagai­jurnalis,­Yul­masih­sering­menjadi­pelatih­jurnalistik­dan­calon-calon­wartawan.

­Yul­juga­masih­aktif­menulis­di­me-dia­lokal­Medan.­Baik­itu­puisi,­cerpen,­esai­sastra­juga­kritik­terhadap­naskah.

Ia­terus­meraih­kepuasan­batin­saat­tulisan-tulisan­yang­ia­hasilkan­dibaca­banyak­orang.­"Bangga­jadi­penulis.­Apalagi­saat­tulisanku­dimuat­di­media­ternama.­semakin­banyak­juga­orang­baca,"­katanya.

Satu­hal­yang­tak­disukai­Yul­adalah­menulis­ilmiah.­Sebab­Yul­tidak­suka­kerumitan.­Ia­ingin­santai­dalam­segala­hal­yang­ia­lakukan.­"Ada­pernah­orang­memintaku­nulis karya­ilmiah,­tak­mau­aku,­pening­kepalaku­dibuatnya,"­ujarnya.­Begitulah­Yulhasni.­

Tertawakan Dunia dengan Menulis

sUara UsU, edisi 86, maret 201224 profil