editorial note - rs-jih.co.id
TRANSCRIPT
a
1
sultation), Jalur khusus persalinan, kids emergency 24
jam yang direlokasi di zona hijau, Fisiotherapi On Line,
Stop and Go Immunization, Drive Thru Rapid Test dan
Drive Thru PCR, Home Services, dan lain-lainnya.
Create a Better Hospital Services on COVID Pan-
demic adalah tema kerja kami. Semua inovasi kami
persembahkan untuk masyarakat, yang telah dan akan
menggunakan pelayanan Rumah Sakit “JIH”. Sahabat
JIH, aman, dan nyaman dalam pelayanan kami.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
dr. Mulyo Hartana, Sp. PD
Presiden Direktur Rumah Sakit “JIH”
Assalamu’alaikum wr. wb.
Pembaca budiman,
DI tengah pandemi COVID-19, Rumah Sakit “JIH” me-
masuki usia yang ke-14. Sungguh suatu berkah dan
anugerah luar biasa, kami masih diberi kesempat an
oleh Allah SWT untuk tetap melayani masyarakat Yog-
yakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, selain ber-
syukur kepada Yang Maha Pemberi Kehidupan, kami
sangat berterima kasih kepada masyarakat yang tetap
memercayakan pelayanan kesehatannya kepada kami.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak, ter-
utama para petugas kami, yang tetap dengan sema-
ngat dan gigih memberikan pelayanan terbaiknya.
Justru pada masa pandemi COVID-19 ini, Rumah
Sakit “JIH” menciptakan inovasi dan kreasi baru untuk
memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat
yang memerlukan pelayanan kami. Inovasi ini meliputi
penerapan protokol kesehatan yang ketat de ngan kon-
sep “Safe, Fast, and Contactless”, sehingga pelayanan
kami lebih cepat, aman, dan minimal kontak, yang akan
sangat meminimalkan risiko penularan. Diantaranya,
fasilitas touchless button sejak parkir, cuci tangan,
hand sanitizer, hi-tech thermal body scanner, anjung-
an pendaftaran, lift, physical and social distancing di
ruang tunggu, meniadakan jam besuk, sampai zonasi
ketat antararea dengan mengatur penggunaan APD.
Juga tentunya inovasi berupa penambahan ber-
bagai fasilitas baru yang memudahkan masyarakat
mengakses pelayanan rumah sakit secara aman dan
nyaman, antara lain: E-Doctor (Telemedicine, Telecon-
PELINDUNG dr. Mulyo Hartana, Sp.PD • PEMIMPIN REDAKSI Ir. Iswanta, SE., MT. • REDAKTUR UTAMA Bam-bang Pediantoro, SE., MM., CPHR • dr. Arrus Ferry, MPH • EDITOR dr. Irfan Rahmatulloh, Sp.OG • Syafaruddin Murbawono • IKLAN Kidung Ageng, S.Kom., MSc., PMP • Febriana Endah Sari • SIRKULASI Agung Nugroho, SE • FOTOGRAFI Aswan Hadi Prasetyo, S.Kom • Faiga Ramadhani, C.K., S.I.Kom • Dhani Dwi Setiawan, S.I.Kom. • DESAIN Prescilla Oktimayati • ILUSTRASI M Rizal AbdiRUMAH SAKIT “JIH” Jl.Ringroad Utara no.160 Condong Catur Sleman Yogyakarta 55283 • IKLAN DAN PROMOSI Telp. (0274) 446 3535 Ext. 0 • Fax. (0274) 446 3444 • EMAIL [email protected] •
editorial note
editorial team
Bambang Pediantoro, SE., MM., CPHR Direktur Utama PT Unisia Medika Farma
Memperluas Jangkauan
Rumah Sakit “JIH”Purwokerto
RUMAH Sakit “JIH” didirikan oleh Yayasan Badan Wakaf
Universitas Islam Indonesia. Pengelolaannya diserah-
kan kepada PT. Unisia Medika Farma (PT UMF). Se-
bagai perusahaan yang menaungi dan memiliki brand
Rumah Sakit “JIH”, PT. UMF sudah mengembangkan
sayap usahanya tidak hanya di Yogyakarta tetapi di
beberapa kota lainnya.
Di usia 14 tahun, Rumah Sakit “JIH” terus berkem-
bang dengan membangun rumah sakit jejaring. Pada
9 November 2019 yang lalu, telah berhasil melaku-
kan Grand Opening Rumah Sakit “JIH” Solo di Jalan
Adisucipto 118 Laweyan Surakarta.
Saat ini, PT. UMF juga telah melakukan pembe-
basan lahan dengan membeli lahan di Banyumas, Pur-
wokerto. Mengapa kami memilih daerah Banyumas,
Purwokerto? Kami menilai pertumbuhan ekonomi di
daerah itu cukup tinggi dan kesadaran masyarakat
yang meningkat terhadap pentingnya menjaga dan
merawat kesehatan. Realitas ini seiring sejalan dengan
komitmen Rumah Sakit “JIH” yaitu memberikan pe-
layanan kesehatan yang dibutuhkan secara paripurna.
PT. UMF turut mendorong dan terus berupaya agar pe-
layanan kesehatan yang menyeluruh dengan kekhasan
yang dimiliki oleh jaringan Rumah Sakit “JIH” itu bisa
dirasakan dan semakin dekat dengan masyarakat.
Pada tanggal 1 Muharam 1442 H bertepatan hari
Kamis, 20 Agustus 2020 yang lalu dilakukan ground-
breaking, peletakan batu pertama pembangunan Ru-
mah Sakit ”JIH” Purwokerto. Rumah Sakit “JIH” Pur-
wokerto ini berada di Jln. K.H. Ahmad Dahlan, Desa
Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Purwokerto, Ka-
bupaten Banyumas. Peletakan batu pertama ini diha-
diri oleh Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Drs. Suwar-
sono, M.A., jajaran komisaris dan direksi PT. Unisia
Medika Farma, jajaran direksi dan manajemen Rumah
Sakit “JIH” Yogyakarta dan Solo serta Bupati Banyu-
mas Achmad Husein. Pembangunan Rumah Sakit ”JIH”
Purwokerto ini untuk memenuhi standar rumah sakit
tipe C. Insya allah, pembangunan rumah sakit ini akan
selesai dalam waktu satu tahun.
PT. UMF selalu konsisten mengembangkan jaringan
rumah sakit di kota-kota potensial lainnya, sehingga
akan lebih banyak masyarakat yang dapat menikma-
ti standar layanan kesehatan prima, profesional, dan
premium. Harapannya, pertumbuhan layanan ke-
sehatan, fasilitas fisik, dan gedung Rumah Sakit “JIH”
di Banyumas, Purwokerto, ini ikut berperan dalam me-
majukan dunia kesehatan demi meningkatkan kualitas
hidup yang lebih baik untuk masyarakat luas.
Progres pembangunan RS “JIH” Purwokerto
JIH corner
4
01. Editorial Note
02. JIH Corners
06. From Our Readers
08. Lansia Terhimpit di Era COVID
16. Imunisasi Anak Saat Pandemi
ISPA vs COVID-1918.
20. Droplet vs Airborne
24. Nutrisi Tepat untuk Anak pada Masa New Normal
26.
30.
Melahirkan Aman dan Nyaman Saat Pandemi
Gowes Aman Saat New Normal
36. Healthy Menu
32. Fun Med
38. Doctor Corner
41. Story Telling
34. Perkuat Imunitas dengan Asupan Buah
46. Ellen Pranata
KPH Notonegoro
MissBromp Jogja
48.50.
{12}Telemedicine
Keberadaan telemedicine mampu menjadi solusi
alternatif pelayanan kesehat an kala pandemi
Contents Edisi 05/2021 | Layanan New Normal
{42}Profile
Jodhy Brotosuseno
5
dr. Diana Septiyanti Sp.P FAPSR Dokter spesialis paru Rumah Sakit “JIH” ini meraih spesialis paru dari FK Universitas Indonesia pada 2017. Sebagai dokter spe-sialis paru, dokter Diana mengingatkan ten-tang ancaman penyakit paru yang sekarang mengalami peningkatan penderita, seperti kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), TB, dan asma.
dr. Moch Khalimur Rouf Sp.PDDokter penyakit dalam Rumah Sakit “JIH”, ini dikenal teliti dalam pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit dan mem-buat rencana terapi. Lulusan FK UGM ini juga ahli dalam komunikasi terapeutik. dr. Rouf menangani berbagi penyakit-penyakit degeneratif, penyakit metabolik, penyakit endokrin,seperti gangguan kolesterol, asam urat, diabetes, tiroid, hipertensi, serta berbagai infeksi sistem pencernaan, saluran kemih, hepatitis, gastritis, dan infeksi salur-an pernafasan.
dr. Vicka Farah Diba M.Sc.,Sp.ADokter spesialis anak yang akrab dipanggil dr. Vicka ini bertugas di Rumah Sakit “JIH” dan menangani konsultasi laktasi serta tumbuh kembang anak. Alumnus Univer-sitas Gadjah Mada ini juga hobi menulis artikel kesehatan serta buku cerita anak. Buku yang sudah ditulis di antaranya: 20 Cerita Asyik Pembangun Karakter Anak Muslim, P3K untuk Anak, Seri Anak Sehat: Nana Berani Imunisasi, Mata Doni Buram, Awas Ada Geri, serta Lola dan Loli.
dr. Dwi Erike S Sp.THT-KL, M.Kes.Dokter yang biasa dipanggil Rike ini lahir di Pringsewu, Lampung pada 1980. Ia menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Trisakti Jakarta dan lulus tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2011 Rike melanjutkan Pendidikan dokter spesialis T.H.T.K.L di Universitas Sebelas Maret Sura-karta dan lulus pada 2016.
contributors
Riyana Rochmawati, S.Gz Ahli gizi Rumah Sakit “JIH”. Perempuan ke-lahiran Gunungkidul mempunyai minat yang tinggi terhadap kepenulisan dan penelitian. Pernah menjadi asisten peneliti untuk ilmu kesehatan anak di RSUP Dr. Sardjito.
Ditta Cempaka Pane, S.Gz Merupakan ahli gizi RS “JIH”. Alumni Pro-gram Studi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Ke-dokteran UGM ini mulai bergabung dengan RS “JIH” pada 2013 lalu sampai sekarang. Fokus keahliannya adalah pada tata laksana diet pada kasus-kasus degeneratif seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan diabetes. Saat ini masih aktif menjadi edu-kator gizi bersama komunitas penyuluh gizi di Yogyakarta.
dr. Ahmad Albera Praditama Bergabung dengan RS “JIH” sebagai dokter umum pada tahun 2020. Penggemar olahraga basket ini adalah lulusan Fakultas Kedokteran Umum Universitas Soedirman Purwokerto.
dr. Muh. Nurhadi Rahman, Sp. OGdokter ini ahli dalam hypnobirthing, ibu hamil dibuat minimal merasakan sakit ke-tika dalam persalinan tanpa obat-obatan. Capaiannya adalah ibu melahirkan dengan nyaman terhindar dari trauma psikologik. Keahlian dokter Nurhadi lainnya ada-lah tindakan operasi urogenital, seperti operasi angkat rahim, penutupan fistula, pengangkatan tumor, myoma, kista, dan sterilisasi.
6
Lanjut usia (lansia) bukanlah suatu penyakit. Lansia
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, orang
lansia punya risiko lebih tinggi dalam penularan COVID-19.
Lansia Terhimpit di
Era COVID
• health
7
SESEORANG dikatakan usia lanjut apabila usianya di
atas 60 tahun. Populasi lansia di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) menurut data tahun 2019 sekitar
14,5% dari seluruh populasi masyarakat DIY. Jumlah
ini tentunya tidak bisa dipandang sedikit karena DIY
merupakan provinsi dengan proporsi lansia tertinggi di
Indonesia.
Lansia memiliki lebih dari satu penyakit yang
bersifat kronik (hipertensi, diabetes, osteoarthritis,
hiperkolesterol, jantung, penurunan fungsi ginjal,
dan lainnya) dan bersifat degenerative sehingga
dengan menurunnya kemampuan fungsi-fungsi tubuh
ini membuat lansia berisiko terjadinya gagal pulih
bila terkena suatu penyakit. Lansia juga mengalami
perubahan gejala penyakit.
Pada usia dewasa muda bila terkena suatu
penyakit gejalanya bersifat khas, namun apabila
penyakit tersebut mengenai lansia gejalanya menjadi
tidak khas. Selain penyakit yang didapat, lansia
memiliki sindrom yang melekat yang sering disebut
sindrom geriatric di antaranya gangguan menjaga
keseimbangan tubuh, penurunan penglihatan,
penurunan fungsi pendengaran, kesulitan dalam
menahan buang air kecil atau buang air besar, pikun,
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan dan
minum, merasa sendirian, depresi, impotensi, dan
polifarmasi. Kemampuan fungsional sehari-hari dan
nutrisi lansia mengalami penurunan sehingga tidak
sedikit lansia yang membutuhkan pendampingan
dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.
Era pandemi ini menyebutkan, angka kematian
COVID-19 pada lansia mencapai 5 kali lipat pada usia
di atas 80 tahun, 66% berasal dari lansia yang memiliki
penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan
jantung. Protokol kesehatan diperkuat pada populasi
ini untuk meredam angka kematian. Namun timbul
permasalahan baru lagi dengan adanya physical
distancing membuat mereka tidak bisa berkumpul
dengan teman sebayanya bahkan keluarganya sendiri
yang dari luar kota maupun dalam kota. Hal tersebut
menjadi problem psikologis tersendiri untuk lansia
karena mereka benar-benar merasa kesepian dan
terisolasi. Sebagian besar mereka hidup dengan uang
pensiun mereka sendiri sehingga secara ekonomi
sangatlah pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari di era pandemi ini.
Hingga saat ini kita masih belum tahu sampai
kapan pandemic ini berakhir, sehingga tatanan baru
kebiasaan baru menjadi suatu tantangan dalam
memberikan informasi yang tepat mengenai COVID-19
dan mengelola populasi lansia ini. Beberapa hal yang
menjadi hambatan dalam memberikan informasi di
antaranya lansia merasa sudah memiliki pengalaman
hidup yang lebih banyak sehingga beranggapan
outbreak ini masih skala yang tidak perlu dikhawatirkan,
di sisi lain lansia juga menganggap anaknya sejak
kecil sudah diurus oleh mereka sehingga meskipun
sekarang anaknya sudah menjadi sarjana bahkan
menjadi dokter tetap saja mereka tidak mudah percaya
oleh informasi apa yang diberikan oleh anak-anaknya.
Secara perlahan kita harus tetap memberikan
pemahaman yang tepat mengenai COVID-19 ini untuk
menjaga kesehatan baik fisik maupun psikologis
mereka. Wabah ini merupakan penyakit yang baru
yang meluas ke seluruh dunia. Karena penyakit baru,
maka penelitian mengenai penyakit ini masih belum
banyak yang memiliki level bukti yang kuat, dan juga
banyaknya hoax yang sangat mudah sekali tersebar
melalui media. Sebagai generasi yang cerdas kita
harus mampu memilah dan memilih informasi mana
yang benar berdasarkan pendapat pakar atau ahli
yang tepat di bidangnya. Setelah informasi kita saring,
baru kita salurkan informasi yang tepat tersebut
kepada lansia. Hal ini menghindarkan lansia dari factor
psikologis yang cenderung menjadi cemas ataupun
malah terlalu cuek terhadap pandemi ini.
dr. Moch Khalimur Rouf Sp.PD
8
Edukasi untuk pendamping lansia/ pramurukti/perawat lansia
• Diupayakan satu pendamping saja, jangan
berganti-ganti pendamping
• Apabila pendamping bepergian keluar kota
maka sarankan swab PCR sebelum kembali
mendam ping i lansia
• Cuci tangan sebelum dan sesudah mer-
awat se perti memandikan, menyiapkan
makanan, menggunakan kamar mandi, dan
memegang peralatan publik dan peralatan
bantu usia lanjut
• Hindari kerumunan, etika batuk dan bersin
de ngan siku, hindari memegang wajah
Berikut ini tips-tips dalam memberikan edukasi
pada orang lansia tentang pandemi COVID-19:
• Gunakan pendekatan ajaran agama dan spiritual.
Orang lansia memiliki spiritualitas yang tinggi.
Pendekatan mengenai petunjuk dan tuntunan
agama terhadap adanya wabah biasanya efektif
dalam memberikan pemahaman terhadap kondisi
pandemi ini.
• Gunakan bahasa yang sederhana. Misalnya,
kita sampaikan bahwa COVID-19 ini merupakan
penyakit yang mudah menular seperti flu tetapi
bisa berefek lebih berat pada orang lansia.
• Berikanlah contoh perilaku atau pola hidup
bersih dan sehat dengan membuatkan gambar
dan juga tulisan yang besar di rumah tempat
lansia tinggal sehingga mudah dipahami dan
mereka tidak lupa untuk selalu berperilaku pola
hidup sehat dan bersih.
• Buatlah sesuatu yang menyenangkan, misalnya
berikan sabun dengan aroma kesukaannya atau
berikan masker dengan corak yang mereka sukai
atau diberikan langsung dari cucunya
• Selalu beri support kepada mereka dengan
mengenalkan gadget agar bisa telekomunikasi
dengan video dan semacamnya.
• Physical distancing bukan sosial distancing,
sesama tetangga masih bisa saling menyapa tapi
jangan ada kontak fisik, edukasi untuk selalu jaga
jarak dan menggunakan masker.
• Edukasi untuk selalu kontrol kesehatan rutin
mengenai penyakit degeneratifnya, periksa
dengan fasilitas telemedicine, keluarga standby
dihubungi bila ada yang sakit dan stok untuk
ransum/makanan disediakan 2 mingguan atau 1
bulanan untuk menghindari kontak.
• Bila ada gejala-gejala demam atau batuk
segera hubungi emergency call agar segera bisa
diantisipasi.
Semoga dengan menerapkan kiat-kiat di atas, kita
akan selalu dalam lindunganNya dan semoga pandemi
ini lekas berlalu. Aamiin. Salam Sehat Selalu.
9
10
TelekonsultasiDi masa pandemi ini, kunjungan ke rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lain dibatasi untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Telekonsultasi pun menjadi alternatif.
Alternatif Solusi Kala Pandemi
TELEKONSULTASI merupakan satu bentuk dari tele-
medicine. Telemedicine adalah layanan kesehatan ja-
rak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Telemedicine memungkinkan pasien berkonsul-
tasi secara privat de ngan dokter tanpa tatap muka
langsung. Telemedicine atau yang kini dikenal de ngan
sebutan konsultasi online sudah marak jauh sebelum
pandemi. Hanya saja, media yang digunakan masih be-
rupa vi deo, telepon, atau surel dan tidak terjadi secara
real time. Kini, se iring perkembangan aplikasi digital,
telemedicine bisa dilakukan secara real-time dan men-
jangkau tempat yang lebih luas. Keunggulan lain dari
telemedicine ini adalah kemudahannya dalam pembe-
rian rujukan pasiein antar-rumah sakit. Data cukup
dikirim via email sehingga pasien tak perlu lagi repot
membawa banyak dokumen atau takut kehilangan su-
rat rujukan tersebut.
Di samping itu, penggunaan telemedicine ini juga
bisa menjadi langkah diagnosis awal. Jika nantinya
pasien ternyata membutuhkan penanganan atau ob-
servasi lebih lanjut, kunjungan ke rumah sakit atau
fasilitas layanan kesehatan terdekat tetap dibutuhkan.
Namun, telemedicine ini juga memiliki kekurangan.
Dalam beberapa kasus, keterbatasan ruang menye-
babkan dokter tidak bisa memerika pasien secara fisik
sehingga kesulitan dalam menegakkan diagnosis yang
tepat. Di samping itu, ada juga hambatan teknis seper-
ti kecepatan akses internet yang lambat, aplikasi error,
atau kesulitan dalam mengakses aplikasi telemedicine.
Di Indonesia, penggunaan tele medicine yang pa-
ling populer adalah fitur chat langsung dengan dok-
ter yang bisa dilakukan melalui aplikasi telepon pintar.
atau yang dikenal dengan telekonsultasi. Dengan fitur
tersebut, pengguna bisa bebas berdiskusi langsung
dengan dokter, kapan saja dan di mana saja. Tele-
medicine memang tidak akan sepenuhnya bisa meng-
gantikan kunjungan ke dokter. Namun, dengan se-
gala keunggulannya, telemedicine mampu menjadi
pendamping perawatan ke sehatan agar lebih efisien,
terukur, dan tepat, apalagi di saat pandemi.
11
12
13
Program inovasi dari Rumah Sakit “JIH“ ini me rupakan salah satu
telemedicine terpadu yang menjadi alternatif pelayanan kesehatan
di kala pandemi. Melalui layanan E-Doctor Care RS “JIH”, Anda bisa
berkonsultasi langsung dengan dokter-dokter RS “JIH” yang
kompeten dan profesional se suai pilihan melalui berbagai media
konsultasi seperti aplikasi chat website, Zoom vide o call, atau aplikasi
daring lainnya. Di samping konsultasi langsung de ngan dokter via
apli kasi digital, E-Doctor Care RS “JIH“ juga menyediakan layanan
pengantaran obat hingga ke luar kota. Selama menggunakan layanan
E-Doctor Care ini, rekam medis Anda akan terdokumentasi dengan
baik dan terjaga kerahasiaannya.
”Layanan E-Doctor Care RS ‘JIH’ ini terus menunjukkan peningkatan.
Layanan ini berlaku terus-menerus, tidak hanya di masa pandemi,”
kata Manajer Manajemen Layanan RS “JIH” Febriana Endah Sari.
Keunggulan LayananTelekonsultasi RS “JIH”
IMUNISASI DASAR TAMBAHAN
Segera setelah lahir : Hepatitis B0 + OPV 0
Usia 1 Bulan : BCG
Usia 2 Bulan : Pentavalent 1 + OPV 1 PCV1
Usia 3 Bulan : Pentavalent 2 + OPV 2 PCV2
Usia 4 Bulan : Pentavalent 3 + OPV 3+ IPV PCV3+ Influenza 1
Usia 7 Bulan : - Influenza 2
Usia 9 Bulan : MR1
Usia 18 Bulan : Pentavalent 4 + OPV 4 + MR2
14
SEPERTI dinyatakan dalam Undang-Undang Kesehat-
an, imunisasi dasar merupakan hak setiap anak. Na-
mun, pandemi COVID-19 menimbulkan kekhawatiran
bagi orang tua untuk membawa buah hatinya imuni-
sasi ke pelayanan kesehatan terdekat. Haruskah imu-
nisasi dilakukan saat pandemi? Bolehkah menundanya
hingga pandemi berhenti?
Imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sam-
pai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai pe-
nyakit berbahaya lain yang telah berjalan selama ini.
Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapat
imunisasi dasar lengkap kelak dapat terjadi wabah
berbagai penyakit lain yang akan mengakibatkan ba-
nyak anak sakit berat, cacat, atau bahkan meninggal.
Selama pandemi, program imunisasi tetap dilak-
sanakan seperti tertera pada panduan imunisasi dari
Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Puskesmas, rumah sakit, maupun praktik
pribadi dokter tetap memberikan pelayanan imunisasi
sesuai jadwal selama pandemi. Tentu saja, dengan be-
Imunisasi Anak Saat Pandemi
berapa penyesuaian. Pada wilayah dengan penularan
luas COVID-19, jika tidak memungkinkan, imunisasi
dapat ditunda satu bulan. Namun, bila situasi sudah
memungkinkan segera diberikan imunisasi.
Untuk meminimalkan risiko anak tertular COVID-19,
sebaiknya :
1. Buat janji temu terlebih dahulu untuk kunjungan
imunisasi agar waktu kunjungan dan kepadatan
pengunjung fasilitas kesehatan tempat pelayanan
imunisasi dapat diatur dengan baik.
2. Pastikan berkunjung ke fasilitas kesehatan yang
telah memisahkan area atau waktu kunjungan
anak sehat dari pengunjung lain yang sedang
sakit.
3. Layanan imunisasi drive-thru bisa menjadi alter-
natif
4. Jangan lupa mencatat imunisasi yang diberikan
dan menjadwalkan kunjungan imunisasi berikut-
nya.
Keterangan:
Pentavalent + OPV bisa diganti dengan Hexavalent (Pentavalent+IPV)
Jadwal Imunisasi Dasar
• health
dr. Vicka Farah Diba M.Sc.,Sp.A
15
16
• health
Gejala Gejala ISPA dapat berupa pilek, nyeri tenggorok,
batuk, demam, pusing, dan badan terasa nyeri dan
lemas. Sebagian gejala ISPA tidak berbahaya, tetapi
kita tetap harus waspada dan segera memeriksakan
diri ke dokter apabila didapatkan gejala demam ting-
gi >38,5º C, sesak nafas, penurunan kesadaran, sulit,
dan sakit menelan. Karena apabila gejala memberat
dikhawatirkan terjadi komplikasi sekunder infeksi dari
ISPA atau jenis virus yang berbahaya.
COVID-19 memiliki banyak gejala yang tidak spe-
sifik, tetapi berbahaya. Gejala awal umumnya ringan
dan muncul bertahap setelah 2 hari sampai 2 minggu
setelah virus masuk ke tubuh. Gejala infeksi paling ser-
ing hampir mirip dengan ISPA. Ada juga muncul kelu-
han hilangnya sensasi pembau dan pengecap secara
tiba-tiba, mata merah (konjungtivitis), ruam merah
pada kulit, diare, dan per ubahan warna jari tangan dan
kaki. Pada kasus infeksi berat dapat terjadi sesak nafas
berat, demam tinggi dan penurunan kesadaran. Apa-
bila memiliki gejala-gejala seperti itu, segera hubungi
penyedia pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehat-
an yang khusus melayani COVID-19.
ISPA vs COVID-19
ISPA atau Infeksi Saluran Nafas Atas adalah jenis infeksi yang disertai peradang an di daerah hidung, mulut, dan tenggorok. Infeksi jenis ini biasanya disebabkan virus seperti Rhinovirus dan bakteri. Sementara itu, COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh salah satu
jenis virus corona.
PenularanISPA dapat menular melalui droplet yang dikeluar-
kan saat batuk dan bersin, bersentuhan dengan ben-
da-benda yang sudah terkontaminasi virus atau bak-
teri, dan pertukaran air liur.
Cara penularan COVID-19 hampir sama dengan
penularan ISPA yaitu melalui droplet yang dikeluar-
kan saat batuk dan bersin, bersentuhan dengan ben-
da-benda yang sudah terkontaminasi virus atau bak-
teri dan pertukaran air liur. Tetapi COVID-19 dipercaya
lebih mudah menular dan menyebar karena sifat virus
yang agresif.
dr. Dwi Erike S Sp.THT-KL, M.Kes.
17
Pengobatan Sebagian besar ISPA dapat sembuh sendiri dalam
7-10 hari tanpa harus mengonsumsi obat yang spe-
sifik. Hanya perlu obat simptomatik (sesuai gejala),
vitamin, istirahat yang cukup dan asupan gizi yang
baik cukup. Tetapi apabila dicurigai adanya infeksi
sekunder dari bakteri, maka harus diberikan antibiotik
dan terkadang diberikan juga antiinflamasi. Vaksin in-
fluenza juga dapat diberikan pada pasien-pasien yang
rentan tertular ISPA sebagai pencegahan penyakit.
Sebagian besar pasien dengan COVID-19 dapat
sembuh tanpa perawatan khusus. Pengobatan untuk
COVID-19 berdasarkan gejala yang diderita. Pada
gejala ringan diberikan obat simptomatik, vitamin,
asupan gizi yang cukup, dan isitrahat. Gejala yang
berat biasanya terjadi pada pasien-pasien yang pu-
nya kondisi memperberat (komorbid) seperti pasien
lansia, hipertensi, diabetes, dan mempunyai gang-
guan jantung serta paru. Pada kasus berat diberikan
beberapa kombinasi antivirus, antibiotik. Perlu dilaku-
kan observasi yang ketat pada pasien-pasien dengan
gejala berat, karena mudah sekali terjadi gagal nafas
dan pasien harus menggunakan alat bantu nafas atau
ventilator, gagal jantung, dan gagal ginjal.
Fakta ISPA dan COVID-19ISPA dan COVID-19 memiliki tahap awal infeksi
dan gejala yang hampir sama. Namun, COVID-19 jauh
lebih berbahaya karena angka kematiannya yang ting-
gi. Maka dari itu, diharapkan kita semua untuk selalu
waspada dan berhati-hati terhadap risiko penularan
penyakit ini dengan selalu menerapkan protokol ke-
sehatan di mana pun kita ber ada.
Diagnosis ISPA dan COVID-19Diagnosis ISPA dapat ditegakkan dari wawancara
dengan pasien (anamnesis), pemeriksaan fisik dan be-
berapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
darah lengkap dan Rontgen dada. Diagnosis COVID-19
ditegakan dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Diagnosis pasti melalui pemeriksaan PCR
dari hasil swab nasofaring dan orofaring. Selain itu
pada CT Scan dada didapatkan gambaran pneumo-
nia kanan dan kiri. Saat ini rapid test COVID-19 tidak
dapat dipakai sebagai alat penegakan diagnosis.
PencegahanISPA dapat kita cegah penularannya melalui pene-
rapan hidup sehat, rajin cuci tangan 6 langkah, hindari
menyentuh daerah wajah, bila batuk atau bersin mu-
lut ditutup, menggunakan masker. Dapat juga dibantu
dengan mengonsumsi makanan dan minuman bervita-
min C, istirahat yang cukup, dan olah raga teratur.
Pencegahan COVID-19 dapat kita lakukan den-
gan meningkatkan imunitas tubuh seperti isitirahat
yang cukup, asupan gizi baik, menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, olah raga cukup, dan berjemur di
bawah matahari pagi. Disamping itu, hindari kerumun-
an orang, menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, menyentuh barang-barang di tempat umum serta
jangan lupa memakai masker, sering mencuci tangan
dengan sabun antiseptik atau cairan antiseptik berba-
han dasar alkohol dan tidak menyentuh bagian wajah.
dr. Diana Septiyanti Sp.P FAPSR
18
Mengenal COVID-19 dan bagaimana penyebarannya memang menjadi cerita yang belum berujung sampai saat ini. Bahkan, Badan Kesehatan
Dunia pada tanggal 9 Juli 2020 secara resmi telah mencantumkan perubahan pada dugaan penyebaran COVID-19, yaitu melalui udara
tanpa tindakan medis tertentu. Kok, sepertinya menyeramkan ya, apabila virus bisa menyebar dan menularkan penyakit melalui udara? Mari kita kupas isu terbaru mengenai penyebaran virus SARS Cov-2, supaya kita bisa menyikapi dengan bijaksana dan tetap aman dalam beraktivitas.
Droplet vs Airborne
COVID-19 adalah penyakit infeksi paru disebabkan
oleh virus SARS Cov-2 yang pertama kali dilaporkan
di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada akhir
2019. Penyakit ini terus menyebar ke seluruh dunia
dan dinyatakan sebagai pandemi pada bulan Februari
2020. Data WHO pada tanggal 11 Juli 2020 menun-
jukkan terdapat lebih dari 12,3 juta kasus di seluruh
dunia, dan sepertinya akan semakin bertambah dari
hari ke hari. Kewaspadaan kita terhadap penyebaran
COVID-19 tidak dapat dilepaskan dari banyaknya jum-
lah kasus COVID-19 yang tidak bergejala yaitu seki-
tar 6-41% dari kasus. Permasalahannya adalah kasus
tanpa gejala tersebut tetap dapat menularkan kepada
orang di sekitarnya, dan apabila tertular pada orang
dengan penyakit sebelumnya atau kekebalan yang ter-
ganggu maka kasusnya akan menjadi kasus dengan
gejala yang berat bahkan kompleks.
Salah satu penyebaran SARS Cov-2 yang selama
ini dikenal adalah melalui droplet atau percikan ludah
yang keluar pada saat seorang pasien COVID-19 ba-
tuk, bersin, berbicara, atau menyanyi. Droplet merupa-
kan percikan ludah yang berdiameter 5-10 mikrometer
dan apabila droplet tersebut berdiameter <5 mikrome-
ter maka disebut sebagai aerosol. Penyebaran melalui
droplet dapat terjadi ketika seseorang berada dalam
jarak yang cukup dekat (<1 meter) dengan orang yang
terinfeksi dan memiliki gejala pernapasan misalnya ba-
tuk atau bersin atau seseorang yang berbicara atau
bernyanyi namun droplet tersebut dapat mencapai
mulut, hidung atau marases orang yang rentan dan
dapat menyebabkan infeksi. Droplet juga dapat menye-
babkan penyebaran tak langsung dengan menyentuh
dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi.
Penyebaran melalui udara atau disebut juga air-
borne diartikan sebagai penyebaran melalui aerosol
yang bersifat infeksius ketika berada di udara dalam
waktu yang lama dan jarak yang jauh, artinya airborne
dapat menular pada jarak >1 meter dan bertahan lama
di udara. Penyebaran airborne diketahui dapat terjadi
selama pelaksanaan beberapa tindakan medis yang
dapat menghasilkan aerosol sejak Maret 2020. Badan
Kesehatan Dunia dan para ilmuan mengevaluasi, apa-
kah SARS Cov-2 juga dapat menyebar melalui aerosol
tanpa tindakan medis terutama di dalam ruangan de-
ngan ventilasi yang buruk?
19
health •
20
Beberapa penelitian menunjukkan virus SARS
Cov-2 dapat ditemukan di udara pada suatu ruang
rawat pasien COVID-19 yang bergejala. Akan tetapi,
tidak ada tindakan medis yang menimbulkan aerosol.
Beberapa penelitian lain di fasilitas kesehatan dan
bukan fasilitas kesehatan menunjukkan hal yang
berbeda dengan tidak menemukan keberadaan virus
SARS Cov-2. Sampel yang mengandung virus SARS
Cov-2 menunjukkan jumlah yang sangat sedikit dalam
volume udara yang besar. Penelitian lain menyatakan
tidak mampu mengidentifikasi virus yang berada di
udara merupakan virus hidup. Bahkan ada laporan
mengenai tenaga kesehatan yang terpapar kasus
COVID-19 tanpa tindakan medis yang menghasilkan
aerosol, ternyata tidak ditemukan penyebaran ketika
metode pencegahan penyebaran melalui kontak dan
droplet dilakukan dengan baik, termasuk penggunaan
masker medis sebagai bagian dari alat pelindung diri.
Bagaimana dengan lingkungan di luar layanan
medis? Beberapa kelompok kasus yang berkaitan
dengan ruangan tertutup yang ramai yang mendukung
kemungkinan penyebaran aerosol, kombinasi antara
aerosol dan droplet. Sebagai contoh, selama latihan
paduan suara, restoran, atau kelas kebugaran.
Penelitian di Amerika pada sebuah kelompok paduan
suara di ruangan yang sudah menerapkan protocol
kesehatan berupa cuci tangan sebelum memasuki
ruangan dan diberlakukan jaga jarak, namun 53 dari
61 orang tertular COVID-19.
Data lain disampaikan melalui penelitian pada
sebuah restoran di Tiongkok, bahwa 10 orang dari
3 keluarga yang berbeda tertular COVID-19 tanpa
ada kontak erat antara 3 keluarga tersebut. Analisis
terhadap situasi pada acara tersebut adalah terjadi
penyebaran aerosol dalam jarak pendek pada ruangan
tertutup, kondisi ramai, dan ventilasi yang kurang baik
dalam waktu yang lama. Namun, investigasi mendalam
terhadap klaster ini menunjukkan bahwa penyebaran
droplet dan aerosol dapat menjelaskan tranmisi antara
manusia dalam kelompok ini. Namun, Penyebaran
dalam kelompok ini mungkin saja difasilitasi oleh
penyebaran sejumlah kecil kasus kepada orang banyak
(super spreading event) terutama bila kebersihan
tangan, penggunaan masker dan jaga jarak tidak
dilakukan dengan baik.
Badan Kesehatan Dunia sanpai saat ini masih
menganggap penyebaran utama virus ini melalui
kontak dan droplet. Namun, dalam keadaan tertentu
penyebaran airborne dapat terjadi, misalnya pada
dilakukan tindakan medis yang menghasilkan aerosol
atau dalam ruangan tertutup yang ramai dan tidak
terventilasi dengan ventilasi yang buruk.
Dengan terdapatnya risiko penularan secara air-
borne, terutama pada ruangan tertutup, ramai dengan
ventilasi yang buruk, pencegahan terhadap penyeba-
ran dapat dilakukan melalui hal di bawah ini:
• Mengidenfikasi kasus secepat mungkin, lakukan
uji diagnostik dan isolasi semua kasus di tempat
yang sesuai.
• Mengidentifikasi dan melakukan karantina pada
semua kontak erat dan melakukan uji diagnostik
pada kontak tersebut agar dapat diketahui apa-
kah mereka terinfeksi atau bahkan membutuhkan
perawatan.
• Menghindari keramaian baik itu tempat tertut-
up maupun tempat terbuka, dan selalu gunakan
masker kain dengan benar apabila di area publik
yang sulit untuk melakukan jaga jarak.
• Bagi petugas kesehatan agar selalu menggunakan
masker medis yang selama berada di area layanan
kesehatan dan selama aktivitas sepanjang jam
kerja.
• Menciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik.
Bila terdapat jendela, bukalah jendela sesering
mungkin.
• Kebersihan tangan harus selalu dijaga setiap saat
serta hindari menyentuh wajah sebelum cuci ta-
ngan
• Tetap menjaga jarak pada aktivitas sehari-hari.
21
dr. Ahmad Albera Praditama
22
VAKSIN adalah imunisasi aktif untuk memicu tubuh
mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu.
Vaksin didapatkan dari virus atau bakteri spesifik
yang telah dilemahkan dan berperan sebagai antigen.
Selanjutnya antigen ini dimasukkan ke dalam tubuh,
disebut proses vaksinasi. Bisa disuntikkan, diteteskan
ke mulut, dan disemprotkan ke hidung. Kemudian
sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan memba-
ngun proteksi berupa antibodi. Antibodi adalah suatu
zat yang timbul ketika terdapat antigen dalam tubuh
untuk mencegah infeksi. Jadi, vaksin bukan obat, me-
lainkan tindakan pencegahan infeksi, seperti infeksi
virus SARS Cov-2.
Vaksin memiliki perbedaan materi asal pembuatan
dan penyimpanannya. Pfizer (Amerika Serikat dan Jer-
man) dan Modena (Amerika Serikat) dibuat dari materi
genetik (RNA) virus penyebab Covid-19. Sinovac dari
virus SARS-Cov2 yang telah di-inaktivasi. AstraZenec-
ca (Inggris) dan Gamaleya (Rusia) dari yang membawa
protein virus SARS-Cov2. Untuk penyimpanan vaksin,
dapat disimpan di suhu kulkas standar (AstraZenecca,
Gamaleya, Sinovac), di bawah suhu 20 C (Moderna)
dan di bawah suhu 70 C (Pfizer). Efektivitas vaksin se-
jauh ini masih dalam tahap uji klinis.
Sinovac telah melewati fase Uji Klinis 2. Dua (2)
artinya vaksin telah diberikan kepada ratusan orang
yang terbagi menjadi beberapa kelompok usia dengan
tujuan menguji keamanan vaksin dan kemampuannya
untuk merangsang sistem kekebalan. Hasilnya menun-
jukkan 97-100% orang memiliki antibodi pada hari
ke-28 setelah suntikan kedua diberikan.
Lantas bagaimana sikap kita saat ini? Proses vak-
sinasi saat ini sudah berjalan untuk semua kalangan
masyarakat dan seluruh tenaga kesehatan. Bagi yang
sudah divaksin hendaklah tetap wajib mematuhi pro-
tokol kesehatan: gunakan masker dengan benar, men-
cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak.
• health
Vaksin COVID-19 Sudah Tiba, Bagaimana Sikap Kita?
Penghujung tahun 2020, telah tiba 1,2 juta vaksin Sinovac di Indonesia. Seberapa efektif vaksin tersebut menjaga kita dari Covid-19?
23
24
Melahirkan Aman dan Nyaman
Saat Pandemi
25
Risiko Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19Ibu hamil yang sehat memiliki risiko terinfek-
si COVID-19 yang sama besar dibandingkan de ngan
orang dewasa yang sedang tidak hamil. Namun,
ditemukan adanya peningkatan risiko terjadinya pe-
nyakit berat yang dapat berakibat fatal pada ibu hamil
yang memiliki penyakit penyerta seperti asma, dia-
betes mellitus, dan hipertensi. Infeksi COVID-19 juga
dilaporkan memberikan efek kelahiran prematur. Un-
tuk itu, perlu dipersiapkan dengan baik apa saja yang
dapat dilakukan untuk mengurangi efek penularan
COVID-19 pada ibu hamil hingga waktu kelahirannya.
Kapan Berkunjung ke Fasilitas Kesehatan?
Pada saat awal kehamilan (trimester 1), ibu hamil
sebaiknya menemui dokter untuk dilakukan screening
faktor risiko kehamilan, termasuk di antaranya apakah
ada risiko tinggi penyakit penyerta atau risiko ter-
papar COVID-19. Saat ini banyak fasilitas kesehatan
menyelenggarakan konsultasi secara online, baik yang
melalui text/chat, video call dan dapat juga melakukan
pengiriman obat/vitamin apabila diperlukan.
Walaupun konsultasi dilakukan secara online, cari-
lah fasilitas kesehatan yang membuat Anda merasa
nyaman dan tidak jauh dari tempat tinggal. Dalam
kondisi tertentu, dokter akan menyarankan datang ke
fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan yang tidak ter-
gantikan, seperti pemeriksaan fisik atau pemeriksaan
screening USG kehamilan. Jika ada gejala yang meng-
arah infeksi COVID-19, dokter akan mengarahkan ke
poliklinik khusus untuk pemeriksaan lebih lanjut de-
ngan dilakukan swab atau metode screening COVID-19
lainnya.
Pada kehamilan trimester 2 dan 3, disarankan un-
tuk melakukan kunjungan bertatap muka langsung
dengan dokter. Jangan takut datang ke fasilitas kese-
hatan, karena setiap fasilitas kesehatan sudah memili-
ki protokol kesehatan yang cukup ketat. Pemeriksaan
fisik, screening laboratorium, dan USG akan memban-
tu dalam menentukan berbagai kondisi kehamilan. Se-
perti konfirmasi usia kehamilan dan taksiran persali-
nan, anatomi dan pertumbuhan janin, jumlah cairan
ketuban, dan lokasi plasenta. Ibu hamil tidak disaran-
kan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri atau
daerah zona merah.
Bila sudah dekat waktu melahirkan, ibu hamil dan
keluarga mulai dapat menuju ke fasilitas kesehatan.
Pemilihan jenis fasilitas kesehatan disesuaikan dengan
preferensi ibu hamil dan keluarga, dan tentunya me-
lihat apakah ibu hamil termasuk berisiko tinggi atau
tidak. Rumah sakit dengan prasarana lengkap dapat
menjadi pilihan karena memiliki protokol yang baik da-
lam pencegahan infeksi COVID-19. Seperti adanya ke-
tersediaan kamar bersalin yang memiliki tempat isolasi
khusus dan kamar operasi yang memungkinkan untuk
melakukan ope rasi sesar dengan segera, dan tentunya
fasilitas yang memadai untuk operasi cesar dengan ibu
hamil yang terinfeksi COVID-19.
Perlu diketahui, bahwa infeksi COVID-19 bukanlah
indikasi mutlak untuk operasi cesar pada ibu hamil.
Selama ibu hamil itu tanpa gejala, tetap bisa melahir-
kan secara normal, tentunya di ruangan khusus yang
dipersiapkan untuk itu.
*Dokter RS “JIH” dan Dosen FK-KMK UGM
dr. Muh. Nurhadi Rahman, Sp. O.G.*
health •
Foto oleh Bukaan Moment
26
Protokol Mana yang Harus Diikuti oleh Ibu Hamil?
Protokol kesehatan ekstra secara umum yaitu 3M,
3T, dan VDJ. Protokol 3M dilakukan dengan cara me-
makai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Se-
dangkan 3T adalah tracing, testing, dan treatment. Se-
mentara VDJ adalah memperhatikan ventilasi, durasi,
dan jarak saat berinteraksi dengan orang lain. Protokol
ini harus diterapkan dengan disiplin. Di samping itu,
perlu diwaspadai juga setiap anggota keluarga atau
orang yang tinggal serumah dengan ibu hamil. Apakah
mobilisasinya cukup tinggi? Apakah keluar kota atau
menuju daerah dengan zona merah?
Protokol kesehatan secara khusus akan diterapkan
oleh setiap fasilitas kesehatan dan ini dapat berbe-
da-beda di tiap fasilitas kesehatan. Contohnya: untuk
membuat jaga jarak, ada fasilitas kesehatan yang ha-
nya memperbolehkan ibu hamil yang masuk ke ruang
periksa, pendamping tidak. Begitu juga saat rawat
inap, ada yang memperbolehkan satu pendamping,
atau dua pendamping saja di ruang perawatan. Se-
karang, hampir semua fasilitas kesehatan melakukan
minimal screening swab antigen dan swab PCR untuk
memastikan ibu hamil dan pendampingnya tersebut ti-
dak terinfeksi COVID-19.
Makanan, Vitamin, Olahraga, dan Terus Belajar
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dan mi-
numan bergizi seimbang. Di samping itu menjaga ke-
bersihan diri, penting juga untuk menjaga target berat
badan saat bersalin sesuai dengan berat badan awal
sebelum hamil. Kebersihan yang kurang, berat badan
terlalu berlebih (atau kurang) tentunya dapat mening-
katkan risiko terkena COVID-19.
Begitu pula dengan vitamin. Di samping vitamin
wajib yang diberikan untuk ibu hamil (seperti asam
folat, kalsium dan penambah darah), untuk mening-
katkan sistem imun bisa ditambahkan suplemen lain
se perti vitamin D atau C dan suplemen lain sesuai ke-
butuhan. Olahraga untuk ibu hamil tetap penting. Saat
ini bisa disiasati dengan mengikuti kelas online atau
kelas privat dengan protokol kesehatan ketat. Jalan
pagi, aktivitas fisik, senam ibu hamil/yoga/pilates/
aerobik atau peregangan mandiri di rumah agar ibu
tetap bugar dan sehat.
Tetap terus belajar, karena pengetahuan ibu hamil
yang berkaitan dengan COVID-19 ini berubah terus.
Setiap hari, setiap bulan, ada bukti-bukti ilmiah baru
yang terkadang akan mengubah apa yang harus kita
kerjakan, agar kita tetap sehat. Tentunya harus belajar
dari sumber informasi yang tepercaya.
Ibu Hamil Positif COVID-19 dan Vaksin Corona
Ibu hamil positif COVID-19 harus tetap tenang dan
tidak perlu panik. Bila tanpa gejala sebaiknya isolasi
mandiri di rumah. Pastikan penerapan 3T untuk semua
anggota keluarga di rumah dan pisahkan orang sehat
dengan orang sakit. Apabila ibu hamil po stif COVID-19
ada gejala sedang sampai berat, segera datang ke
fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Saat persalinan atau sudah waktunya melahirkan,
pastikan fasi litas kesehatan atau rumah sakit memili-
ki tempat pe rawatan khusus dan mampu merawat ibu
hamil yang terinfeksi COVID-19, baik untuk melahirkan
normal atau operasi cesar bila diperlukan.
Vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil saat ini masih
belum direkomendasikan. Meskipun demikian, khu-
sus ibu menyusui saat ini sudah bisa diberikan vaksin
COVID-19 dengan terlebih dahulu dilakukan anamne-
sa tambahan. Jika ingin mengikuti program kehamilan,
ada baiknya mendapat vaksinasi COVID-19 terlebih
dahulu. Penundaan program paling lambat 1 bulan
untuk menghindari KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imu-
nisasi), serta pemantauan efek dari vaksinasi tersebut.
Yang terakhir, jangan lupa untuk selalu tetap ber-
pikir positif dan melakukan aktivitas yang membuat
ibu hamil senang dan bahagia. Selalu berdoa dan rajin
beribadah kepada Allah SWT agar dimudahkan pada
saat kehamilan dan persalinannya dalam situasi pan-
demi sekarang ini. Semoga kita semua senantiasa
diberi kesehatan, kelancaran, dalam melewati situasi
pandemi ini de ngan baik. Aamiin.
27
28
Gowes AmanSaat New Normal
• health
Akhir-akhir ini terlihat semakin banyak orang gandrung
pada olahraga sepeda atau gowes. Peningkatan animo
masyarakat terhadap gowes adalah hal yang baik bagi
kesehatan. Namun, bagaimana cara melakukan aktivitas
gowes agar aman di masa pandemi ini?
29
ra yang lain juga perlu diperhatikan, selalu jaga jarak
terutama pada pengendara yang belum patuh dengan
protokol kesehatan. Tetap memperhatikan rambu lalu
lintas dan mematuhinya.
Saat istirahat merupakan periode yang juga perlu
diperhatikan agar olahraga tetap aman. Beberapa hal
yang dilakukan untuk menjaga agar gowes tetap aman
dan nyaman selama saat istirahat antara lain: cuci tan-
gan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitiz-
er pada saat istirahat. Apabila akan membersihkan wa-
jah, maka yakinkan tangan telah bersih, dan gunakan
handuk atau tissue yang bersih. Selalu menjaga jarak
aman antaranggota kelompok minimal 1 meter. Selalu
gunakan masker Anda, kecuali pada saat makan dan
minum. Masker boleh dibuka sebentar sambil menja-
ga jarak apabila napas dirasakan berat. Hindari saling
meminjam alat makan dan istirahatlah secukupnya,
tidak perlu berlama-lama bercengkerama dengan ang-
gota kelompok.
Saat kembali ke rumah, ada beberapa langkah yang
diambil agar meminimalisir penyebaran COVID-19, an-
tara lain: sebelum memasuki rumah, lepaskan semua
perlengkapan yang digunakan, seperti helm, sarung
tangan, sepatu, dan kacamata. Letakkan di luar rumah
dan semprot dengan disinfektan sebelum disimpan
kembali. Hindari kontak dengan anggota rumah yang
lain dan hindari menyentuh perabot yang ada di ru-
mah. Lepaskan pakaian, kaos kaki, dan masker lalu
segera cuci dengan deterjen. Cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan pelepasan pakaian. Segera bersi-
hkan diri dengan mandi dan keramas. Setelah badan
bersih, istirahat dan minum yang cukup untuk meng-
ganti cairan yang hilang selama berolahraga.
Salam olahraga.
PROTOKOL kesehatan dalam bersepeda dalam rangka
pencegahan penyebaran COVID-19 dikeluarkan oleh
berbagai komunitas penggemar gowes di Indonesia.
Protokol tersebut dibagi menjadi 4 fase; yaitu fase per-
siapan, fase bersepeda, fase istirahat, dan saat kem-
bali ke rumah.
Persiapan yang dilakukan agar dapat gowes den-
gan aman antara lain dengan memperhatikan him-
bauan pemerintah mengenai daerah yang aman un-
tuk bersepeda, selalu menjaga kebersihan sepeda,
terutama pada bagian yang kita sentuh dengan tan-
gan. Lalu, sebelum memulai gowes, jangan lupa cuci
tangan dengan sabun atau hand sanitizer minimal 20
detik sampai tangan bersih. Menggunakan baju ter-
tutup misalnya baju lengan panjang, celana panjang,
sepatu tertutup, masker, penutup kepala, kacamata/
face shield, dan sarung tangan untuk mengurangi pa-
janan droplet dari lingkungan yang kita lewati selama
gowes. Jangan lupa membawa sendiri hand sanitizer,
handuk kecil, dan minum dalam botol tertutup. Mas-
ker yang berbahan kain dapat dipilih agar dapat melin-
dung i sekaligus lebih nyaman.
Beberapa langkah yang direkomendasikan sela-
ma bersepeda agar aman adalah: gowes sendirian
atau solo lebih diutamakan karena lebih aman, namun
apabila gowes berkelompok, maka agar dapat diatur
supaya gowes dilakukan dalam kelompok kecil antara
2-5 orang saja. Pemilihan jalur adalah hal yang pent-
ing. Jalur yang sebaiknya dihindari adalah jalur yang
ramai dan daerah zona merah Covid -19. Tetap jaga
jarak depan belakang antarpesepeda. Berdasarkan pe-
nelitian, jarak yang direkomendasikan adalah minimal
4 meter untuk kecepatan rendah dan harus semakin
jauh jaraknya (>20 meter) apabila bersepeda dilaku-
kan dalam kecepatan tinggi. Jarak dengan pengenda-
30
?mitos/fakta
MITOS delapan gelas air sehari ini bermula pada ta-
hun 1945. Saat itu the Food and Nutrition Board of
National Research Council memublikasikan informasi
kesehatan bahwa seorang dewasa membutuhkan seti-
daknya 2,5 liter air setiap hari atau setara dengan 8
gelas air minum. Banyak media kemudian menyebarlu-
askan informasi itu kata demi kata apa adanya. Pada-
hal, yang dimaksud oleh badan riset nasional tersebut
adalah 2,5 liter cairan yang sebagian besar juga dapat
diperoleh dari makanan. Mung kin, anjuran itu lebih te-
pat jika diganti dengan: makan atau minumlah cairan
setara 8 gelas air setiap hari.
Sumber:https://www.livescience.com/36100-10-medical-myths.html
Pernah mendengar istilah generasi micin? Sebutan itu
merupakan ejekan atas generasi yang gemar mengon-
sumsi zat penyedap rasa bernama micin. Monosodium
Glutamat (MSG) atau lebih dikenal dengan nama mi-
cin sering disebut dapat merusak sel otak dan menye-
babkan kebodohan. Faktanya, belum ada bukti medis
yang menyatakan hal itu. Sesuai namanya, MSG yang
berbahan dasar tetes tebu ini mengandung mineral
sodium, asam amino glutamat, dan air. Ketiganya mer-
upakan unsur yang dibutuhkan tubuh. Sama seperti
gula dan garam, penggunaan MSG juga memiliki batas
takaran konsumsi. Menurut pakar gizi dan BPOM RI ,
bahan-bahan dalam MSG ini aman dikonsumsi selama
digunakan secara bijak serta diimbangi dengan proses
pengolahan makanan yang baik serta gizi seimbang.
Sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read270408/ahli-jelas-
kan-takaran-konsumsi-micin-yang-aman-buat-kesehatan
VAKSINASI adalah tindakan memasukkan virus atau
bakteri yang sudah dilemahkan atau dimatikan se-
hingga tubuh kita membentuk imunitas alami. Sebelum
disuntikkan, vaksin sudah melewati berbagai tahap uji
klinis dan evaluasi sehingga aman bagi manusia. Pem-
berian vaksin yang sudah teruji klinis tidak menyebab-
kan efek sam ping berbahaya.
Umumnya, Kejadian Ikutan
yang timbul Pasca-Imunisasi
(KIPI) bersifat ringan (seperti
demam ringan, atau nyeri pada
bekas suntikan) dan dapat
sembuh dengan cepat.
Sumber: https://in.vaccine-safety-train-
ing.org/classification-of-aefis.html
• funmed
Kita harus minum minimal delapan gelas air sehari?
Vaksinasi Menggunakan Zat Berbahaya dan Berefek Samping?
MSG Bikin Anak Menjadi Bodoh?
31
Keunggulan CT Scan 128 Slice• Pengurangan dosis radiasi sampai 82%• Waktu scan 40% lebih cepat• Peningkatkan kulaitas gambar sampai
35% untuk ketepatan diagnosis
• fresh
Perkuat Imunitas dengan Asupan Buah
TANGGAL 1 Juni diperingati sebagai Hari Buah Sedunia
yang artinya buah memiliki kontribusi yang besar
untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Secara umum
buah memiliki berbagai manfaat seperti menjaga
metabolisme tubuh, membantu menyangkal senyawa
dan radikal bebas yang bisa menurunkan imunitas,
menjaga kenormalan kolesterol, tekanan darah, kadar
gula, dan sistem pencernaan, membantu mengatasi
obesitas, serta mencegah bahkan dapat mengobati
kanker.
Kementerian kesehatan dalam panduan gizi
seimbang pada masa pandemi telah menganjurkan
masyarakat untuk meningkatkan konsumsi sayur dan
buah berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan
vitamin A, B kompleks, C, D, E dan konsumsi mineral.
Kebutuhan zat gizi mikro lain yang dibutuhkan yaitu
zinc, selenium, magnesium, dan zat besi yang juga
banyak terdapat pada sumber lauk hewani.
Kebutuhan konsumsi buah yang harus dipenuhi
yaitu sebanyak 2-3 porsi sehari. Secara mudah, kita
bisa membiasakan konsumsi 1 potong buah ukuran
sedang setiap makan. Selain itu buah bisa dijadikan
makanan selingan antara makan pagi dan siang atau
antara makan siang dan malam. Konsumsi buah ini juga
bisa semakin optimal ketika kita juga memperbanyak
konsumsi sayuran sehingga asupan serat dan manfaat
antioksidan bisa lebih optimal.
Antioksidan sudah terbukti dalam berbagai
penelitian dapat memperkuat sistem imun dengan
menangkal radikal bebas. Sumber antioksidan seperti
vitamin C, E, dan betakaroten banyak terkandung
dalam buah dan sayur berwarna merah, oranye,
kuning, dan ungu. Beberapa jenis buah yang baik
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang
kaya antioksidan adalah pepaya, jeruk, lemon, cabai,
paprika, kiwi, mangga, jambu, dan stroberi.
Buah akan lebih maksimal manfaatnya jika kita
mengurangi tambahan gula pada saat mengkonsumsi
misalnya dengan konsumsi buah potong atau jus
tanpa gula. Menurut rekomendasi WHO dalam
panduan asupan gizi pandemic COVID-19, konsumsi
gula berlebihan stidak dianjurkan karena dapat
memperlambat kerja sel imun.
Riyana Rochmawati, S.Gz
33
34
Layanan Gizi di Rawat Inap RS”JIH”
• Healthy Menu
DUKUNGAN nutrisi merupakan bagian tak terpisah-
kan dari tata laksana perawatan pasien di rumah sakit
di samping terapi medis dan asuhan keperawatan.
Kurang nya dukungan nutrisi di rawat inap dapat
menurunkan status gizi pasien hingga menyebabkan
malnutrisi. Berdasarkan beberapa penelitian, sedikit-
nya sepertiga pasien sudah dalam kondisi malnutrisi
saat awal masuk rumah sakit.
Penelitian di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta
pada tahun 2009 mencatat prevalensi malnutrisi pada
pasien bedah digestif sebesar 45,9%, sedangkan pada
pasien di bagian penyakit dalam di RS Hasan Sadikin
Bandung bahkan mencapai 71,8%. Penelitian yang
dilakukan oleh Kusumayanti di RSUP Dr. Sardjito Yog-
yakarta, RSUP Dr. M. Djamil Padang, dan RSUP Sanglah
Denpasar pada tahun 2003 menyimpulkan, asupan ka-
lori yang tidak cukup dan bentuk makanan yang diberi-
kan kepada pasien merupakan faktorpenyebab malnu-
trisi di rumah sakit.
Pada pasien yang sudah atau berisiko malnutrisi,
ahli gizi akan menentukan diagnosis gizi sesuai masa-
lah gizi pasien, dan merumuskan terapi gizi medis da-
lam bentuk makanan diet, edukasi gizi, dan konseling
gizi sesuai saran dokter. Setelah ahli gizi merumus-
kan kebutuhan gizi pasien, ahli gizi akan me-
mesan menu makanan ke bagian Boga se-
suai preskripsi diet ma sing-masing pasien.
Respons terhadap asupan serta kepatuhan
diet pasien kemudian akan dipantau dan die-
valuasi setiap hari oleh ahli gizi.
Makanan yang disajikan pada pasien RS “JIH” sa-
ngat bervariasi. Pasien rawat inap dapat menikmati
menu Nusantara seperti Tekwan, Soto Kudus, Rawon,
Sayur Asem, dan Sop Senerek. Menu Oriental yang
disajikan juga bervariasi antara lain Ayam Kungpao,
Sapo Tofu, Fuyunghai, Daging Saus Vietnam, dan
Sweet Corn Soup. Bagi penyuka menu Continental,
chef RS “JIH” siap me nyajikan hidangan seperti Po-
tatoes Au Gratin, Beef Gordon Bleu, Tuna Croissant
Sandwich, dan Chicken Steak. Tentunya semua yang
disajikan kepada pasien rawat inap sudah melalui uji
kualitas oleh ahli gizi, baik ketepatan kandungan gizi,
kesesuaian cita rasa, maupun keamanan dan keha-
lalan makanan tersebut.
Menu yang bervariasi dan penyajian menarik ada-
lah keunggulan layanan gizi dan boga di RS “JIH” se-
bagai upaya untuk meningkatkan nafsu makan pasien
rawat inap. Dengan nafsu makan optimal, asupan
makan pasien dapat dijaga sehingga kebutuhan zat
gizi pasien pun dapat terpenuhi.
Ditta Cempaka Pane, S. Gz
35
36
Kanker Bukan Akhir Segalanya
PERKEMBANGAN teknologi dan teknik radiasi yang
semakin maju kian meningkatkan peran radioterapi
dalam terapi kanker. Dengan pancaran sinar sampai
2.000 kali lipat, radioterapi mampu menurunkan ang-
ka kekambuhan dan meningkatkan angka ber tahan
hidup pada penderita kanker. Melalui teknologi tiga
dimensi, daerah atau area yang akan ditembak sinar
akan ditentukan dulu secara cermat melalui perangkat
lunak sehingga hasil lebih maksimal dan meminimal-
kan efek radiasi pada jaringan sehat sekitar tumor.
“Radioterapi itu merupakan langkah klinis yang
sangat membantu dalam proses mematikan sel-sel
kanker dan akar tumor,” kata dr. Ericko Ekaputra, Sp.
Rad. Onk., dokter spesialis onkologi radiasi RS “JIH”.
Radioterapi dapat digunakan dalam tata laksana pen-
yakit keganasan dan beberapa penyakit non-keganas-
an. Misalnya radioterapi dapat diberikan sebelum
operasi untuk mengecilkan tumor dan membersihkan
sisa-sisa kanker sehingga tidak kambuh di kemudian
hari.
Pada masa pandemi seperti sekarang, per-
lu tata laksana tambahan dalam penanganan kan-
ker. “Jika penderita kanker juga sedang terpapar vi-
rus COVID-19, maka penanganan virus ini dulu yang
diutamakan, mengingat sifat virus mematikan,” jelas
dokter lulusan FK UGM dan mendapatkan gelar spe-
sialis dari FK UI.
Saat ini, radioterapi telah menjadi bagian dari tin-
dakan penanganan kanker, di samping operasi dan
konsumsi obat-obatan. “Dunia kedokteran yang seka-
rang semakin maju dan berkembang. Penyakit kanker
ditangani tidak hanya dengan satu cara, misalnya ope-
rasi saja,” lanjutnya. Ada tim khusus untuk penanga-
nan kanker sehingga lebih komprehensif dan terus ter-
pantau. Misalnya pada kanker stadium I dengan terapi
operasi tetapi pada kanker stadium II dengan tindakan
operasi dan radioterapi.
Kanker masih menempati peringkat atas penyakit
yang mematikan selain jantung. Namun, kemajuan tek-
nologi pengobatan dan disiplin penyintas kanker da-
lam terapi menjadi obat tersendiri. “Saya selalu sam-
paikan kepada pasien, kanker bukan akhir segalanya.
Justru melalui kanker bisa lebih mendekatkan diri ke-
pada Tuhan untuk bertaubat dan menambah amal ke-
bajikan,” jelas dr. Ricko, panggilan akrabnya.
• Doctor Corner
dr. Ericko Ekaputra, Sp. Rad Onk (K)
Semangat dan disiplin mengikuti terapi menjadi bagian dari proses meminimalkan kekambuhan kanker.
37
Waspada Mendengkur Saat Tidur
OBSTRUCTIVE Sleep Apnea Syndrom atau OSAS
adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat ti-
dur. OSAS ditandai dengan adanya obstruksi jalan na-
pas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik
secara total maupun parsial. Akibatnya, akan kekuran-
gan oksigen dan berkali-kali terjaga dar tidurnya, bah-
kan terbangun karena merasa tercekik. “Penyebabnya
bisa bermacam-macam, seperti otot di belakang teng-
gorokan terlalu rileks, tidak kuat. Kondisi ini membuat
saluran pernapasan menyempit atau menutup saat
menarik napas, misalnya karena lidah tertelan atau
pembesaran amandel,” terang dr. Vebby Novriandi, Sp.
THT, KL, dokter Rumah Sakit “JIH”.
Seseorang akan lebih berisiko terkena OSAS jika
terjadi obesitas, kegemukan, berjenis kelamin laki-laki,
usia 40 tahun ke atas, memiliki amandel dan lidah yang
besar atau rahang yang kecil, adanya hambatan pada
hidung akibat tulang hidung yang bengkok, memiliki
penyakit alergi atau gangguan sinus, merokok, kecan-
duan alkohol, dan minum obat tidur. Meskipun demiki-
an, OSAS tidak hanya pada orang dewasa saja, bahkan
usia anak-anak pun bisa terjadi.
dr. Veby Novri Yendri, Sp. THT, KL
Penanganan OSAS secara medis dilakukan dengan
beberapa tahap, mulai diagnosis, pengobatan, sampai
terapi khusus terutama bagi mereka yang sudah dalam
kondisi parah. Untuk itu, perlu pemeriksaan yang ter-
atur dan panjang karena butuh ketelitian. Pada gang-
guan OSAS ringan bisa dilakukan tindakan mandiri
seperti menurunkan berat badan, tidak merokok, tidak
minum minuman beralkohol, dan mengubah posisi
tidur. “Termasuk mengubah pola hidup menjadi pola
hidup sehat sangat membantu dalam mencegah OSAS
ini,” lanjut dokter berputra empat ini.
Di saat pandemi seperti sekarang ini, lanjutnya,
olahraga sangat cocok untuk meningkatkan daya tah-
an tubuh. Selain untuk mencegah virus, badan yang
sehat sangat menunjang kesehatan badan terutama
agar berat badan bisa terkontrol dengan baik.
Mendengkur sering dianggap biasa, padahal sejatinya sebuah gangguan pernapasan.
38
Problem Ortopedi di Semua Usia
KASUS ortopedi yang banyak dialami pasien di Indo-
nesia adalah trauma akibat kecelakaan lalu lintas. Ini
bisa dilihat dari angka kunjung unit gawat darurat di ru-
mah sakit di Indonesia yang masih didominasi oleh ke-
celakaan lalu lintas dengan trauma. “Umumnya ce dera
musculoskeletal (patah tulang), yang tidak jarang juga
disertai gangguan cedera pada organ lain seperti kepa-
la, dada, dan perut,” kata dr. Lutfi Hidayat, Sp. OT. (K).
Masalah sendi juga menjadi kasus yang tak kalah
penting. Problem pada sendi biasa terjadi pada ber-
bagai kelompok usia. Masing-masing kelompok usia
memiliki jenis kelainan dan problem berbeda. Misalnya
pada anak-anak, gangguan sendi terutama panggul
dan lutut lebih banyak karena adanya kelainan bawaan.
Pada kejadian di usia produktif biasanya karena cede-
ra kronis akibat pekerjaan dan pada usia tua banyak
disebabkan karena proses degenaratif atau penuaan
seperti osteoarthritis atau pengapuran sendi.
Di saat pandemi seperti sekarang ini, problem yang
harus diwaspadai adalah kurang bergeraknya badan
akibat pembatasan aktivitas. Olahraga yang biasanya
dilakukan rutin banyak berkurang. Akibatnya massa
otot dan tulang menjadi berkutang. Otot bila tidak di-
latih akan menjadi lebih kecil, kekuatan dan daya ta-
hannya menurun. Tulang pun menjadi lebih tipis atau
dikenal dengan osteoporosis. Sayangnya osteoporosis
ini tidak dapat dirasakan oleh pasien. Padahal, tulang
yang tipis memiliki risiko patah tulang yang tinggi.
Agar kesehatan tulang kita terjaga, maka perlu
melatih tulang dan otot. Tulang dan otot punya sebuah
hukum: semakin diberi beban dia akan semakin kuat.
Gaya hidup aktif merupakan investasi kita untuk masa
depan. Karenanya, jika kita baru khawatir osteoporo-
sis saat usia 50 tahun, itu sebenarnya agak terlambat.
Puncak massa tulang atau puncak kekuatan tulang
terjadi pada usia 35 tahun. Jadi jika menginginkan
tulang kuat, akan lebih optimal jika aktif sejak usia
muda. “Gaya hidup aktif tidak cuma baik untuk tulang,
namun juga untuk jantung kita, bisa meningkatkan
imun, bisa mencegah depresi, dan berbagai manfaat
lainnya untuk tubuh kita,” kata dokter yang punya hobi
bersepeda dan fotografi ini.
dr. Lutfi Hidayat, Sp. OT (K)
39
40
SAYA berpikir, sebenarnya semua orang tidak ada yang
benar-benar suka pergi ke rumah sakit, bukan? Ini bu-
kan tempat favorit untuk dikunjungi. Tapi, pengalaman
setelah 25 tahun di Indonesia, saya sangat terkesan
dengan Rumah Sakit “JIH”. Sekarang saya sudah 6 bu-
lan tinggal di Yogyakarta dan di Indonesia sudah ham-
pir 25 tahun.
Saya datang ke Rumah Sakit “JIH” karena cede-
ra tulang belakang. Sekarang saya sedang menjalan i
bebe rapa perawatan fisioterapi. Saya harus akui, ini
adalah pengalaman yang luar biasa. Saya sangat ter-
kesan dengan kebersihan rumah sakit, keramahan
staf, dan peralatan yang tersedia. Ketika mendapat
kecelakaan, saya melakukan MRI di rumah sakti ini de-
ngan dibantu perawat yang sangat ramah.
Yang benar-benar membuat saya terkesan berada
di rumah sakit ini adalah areanya yang luas, bersih,
dan itu tidak banyak dijumpai di Indonesia. Saya harus
akui itu karena telah pengalaman 25 tahun berada di
Indonesia. Untuk datang ke Rumah Sakit “JIH”, para
staf membantu kapan pun dibutuhkan. Peralatan yang
tersedia pun cukup mendukung. Saya menjalani MRI
beberapa kali di Indonesia dan luar negeri, dan di Ru-
mah Sakit “JIH” saya merasa lebih nyaman. Saya be-
nar-benar dapat merekomendasikannya.
Sebagai seorang general manager hotel, saya
benar-benar memperhatikan fasilitas dengan sudut
pandang yang berbeda. Sejujurnya kebersihan rumah
sakit ini luar biasa, pemeliharaan fasilitas propertinya,
dan ketika ngobrol dengan beberapa terapis ternyata
rumah sakit ini sudah berdiri selama 13 tahun, pada-
hal gedungnya terlihat seperti baru beberapa tahun.
Orang datang ke rumah sakit ini tidak hanya untuk
perawatan tetapi juga pelayanan dan kenyamanan.
Ada kedai kopi yang bagus di lantai bawah. Sementara
menunggu janji dokter, Anda dapat menikmati secang-
kir kopi yang enak, Anda juga dapat sambil sedikit
bekerja. Sungguh terasa seperti hotel bintang 5.
Sebagai rumah sakit yang berdasar nilai keislaman,
saya sangat terkesan terutama keramahan dan ke-
bersihannya. Saya berharap setelah COVID akan lebih
banyak yang menggunakan rumah sakit ini daripada
pergi ke luar negeri. Saya telah mengubah pandangan,
andaikata Singapura mungkin sudah akan dibuka, ke-
mungkinan besar saya akan memilih Rumah Sakit “JIH”
sebagai rumah sakit perawatan pertama saya. Selamat
atas kerja baiknya dan pertahankan! Terima kasih.
*General Manager Royal Ambarukmo Yogyakarta
Keramahan Rumah Sakit “JIH” Membuat Pasien Nyaman
Hermanus Corbouis
• Story Telling
41
Rumah Sakit “JIH” Aman dan Nyaman
ALHAMDULILLAH, belum lama ini saya melahirkan
di Rumah Sakit “JIH” Yogyakarta. Saya merasa ber-
syukur tidak salah memilih rumah sakit. Saya sempat
galau pilih rumah sakit mana, tapi suami saya, Mas Ha-
nung, menguatkan untuk melahirkan di Rumah Sakit
“JIH” Yogyakarta. Jujur di awal merasa takut karena
Rumah Sakit “JIH” menjadi salah satu rumah sakit ru-
jukan bagi penyintas COVID-19.
Mas Hanung meyakinkan, rumah sakit yang men-
jadi rujukan penyintas COVID-19 adalah rumah sakit
yang terpilih dan kredibel, sehingga bukan berarti
orang yang datang ke rumah sakit tersebut pasti pen-
derita COVID-19. Justru rumah sakit yang menjadi ru-
jukan itu adalah rumah sakit yang sudah siap. Dengan
demikian ketika kita di sini, memberikan info kepada
teman-teman semuanya, masyarakat yang ada di Jog-
ja, bahwa Rumah Sakit “JIH” ini rumah sakit yang su-
dah siap. Kegalauan saya akhirnya sirna setelah mem-
buktikan Rumah Sakit “JIH” benar-benar memberikan
pelayanan dengan standar internasional.
Penanganan untuk pasien yang terindikasi
COVID-19, mulai dari datang di pintu depan sudah
beda tempat, jalurnya berbeda, lantai perawatan pun
berbeda. Setelah masuk rumah sakit pun pelayanan-
nya tidak menyeramkan karena ada virus Corona.
Semua ditangani dengan baik. Jika dibandingkan de-
ngan rumah sakit di Jakarta, jujur saya belum mene-
mukan pelayanan terbaik ini di mana pun.
Saya merasa puas sekali. Menu makanannya enak,
kamarnya nyaman, pelayanan luar biasa, semua serba
lengkap. Yang paling berkesan selama mendapat per-
awatan adalah seluruh tim menenangkan, dari persiap-
an operasi caesar sampai selesai operasi caesar
Buat para ibu yang ingin mencari rumah sakit un-
tuk melahirkan, cari rumah sakit yang nyaman. Cari
dokter yang membuat kita merasa nyaman, baik dok-
ter obsgyn maupun dokter anak. Pilih rumah sakit
yang nyaman dan aman. Rumah Sakit “JIH” insya Allah
sangat aman.
Sekali lagi, kami sekeluarga mengucapkan terima
kasih kepada Rumah Sakit “ JIH”. Semua penaga-
nan secara profesional, sangat hati-hati, sangat me-
nenangkan, dari mulai masuk pintu gerbang , sampai
mendapatkan kamar. Semua melalui prosedur yang
membuat kami tenang dan menerapkan protokol kese-
hatan yang baik dan tepat.
Sukses selalu untuk Rumah Sakit ”JIH”. Semoga
semakin bermanfaat untuk masyarakat. Aamiin.
Zascia Adya Mecca
42
43
KEPERCAYAAN ini akan menumbuhkan keyakinan seiring
pertumbuhan bisnis tersebut. Keyakinan yang disandarkan pada
rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas segala nikmat dan
anugerah yang telah dirasakan dan dinikmati.
Jodhy Brotosuseno, owner Waroeng Steak, membuktikan nya.
Bisnis yang ia bangun sejak awal adalah bisnis yang dibarengi de-
ngan keyakinan terhadap apa yang sedang dijalaninya. Bersama
istrinya, Siti Hariani, ia menjalani bisnis Waroeng Steak dengan
segala lika-liku dan suka duka. Ia tidak berhenti pada bisnis profit
saja. Pendidikan anak usia dini dan pondok pesantren Tahfidz Quran
ia dirikan sebagai bentuk rasa syukur itu. “Justru menurut saya,
pondok pesantren itulah yang memberikan kontribusi besar buat
Waroeng Steak,” katanya mantap.
Di sela kesibukan yang luar biasa, Jodhy Brotosuseno menerima
kami berbincang-bincang seputar Waroeng Steak dan dunianya
selama ini. Berikut petikannya.
Bagaimana kondisi bisnis Anda di masa pandemi ini?Di masa pandemi semua bisnis mengalami situasi sulit. Apalagi
bisnis kuliner. Di awal pandemi saya merumahkan hampir separuh
karyawan. Karena memang Waroeng itu kondisinya benar-benar
sepi. Total kami ada 1.500 karyawan. Karyawan kami itu ada
yang tetap dan kontrak. Karyawan tetap sebagian kami rumahkan
tapi masih menerima gaji meskipun prosentasenya tidak 100%.
Sementara untuk karyawan kontrak sampai lebaran kemari kami
masih berikan THR. Tapi utamanya di bulan Maret-April kondisi
Waroeng memang sepi, menurun drastis. Apalagi di kota-kota yang
menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), orang tidak
mau lagi makan dan jajan di luar seperti Tegal dan Jakarta. Jadi
Waroeng benar-benar habis. Apalagi kalau makan steak itu kan,
enak makan di tempat, tidak dibawa pulang.
Membangun Bisnis Dunia Akhirat
Jodhy Brotosuseno
Membangun bisnis adalah membangun
kepercayaan. Jika hubungan bisnis
yang telah dijalin sedemikian rupa
telah menumbuhkan kepercayaan, maka
soal untung dan rugi bukan menjadi masalah besar lagi.
Profile •
44
Lalu apa yang dilakukan?Ya, saya lalu berpikir, dari pandemi ini apa yang
harus kita lakukan. Teman-teman di kantor yang
jumlahnya 65 orang, semuanya sudah tidak lagi kerja
di kantor. Semua dilakukan dari rumah. Itu semua
juga rata-rata dirumahkan kecuali tim marketing. Tim
marketing ada 8 orang. Tim ini yang tiap hari masuk
kantor dan menyiapkan konten-konten. Saya kawal
langsung mereka selama pandemi. Misalnya dikasih
edukasi tentang menerapkan protokol kesehatan
di Waroeng, mulai dari penerimaan bahan baku,
lalu karyawan di outlet harus seperti apa, termasuk
kesiapan dalam menjalankan protokol kesehatan
dengan menyiapkan handsanitizer, cuci tangan,
faceshield. Semua itu kami sampaikan dan edukasikan
ke pelanggan Waroeng agar pelanggan Waroeng tahu
kalau makan di Waroeng Steak itu safety, sehingga
mereka tidak perlu khawatir. Termasuk penataan meja
kursi, semua kurang dari 50%, jaraknya diatur, meja
kursinya dikurangi.
Kalau dari sisi marketing dan keuangan apa yang dilakukan?
Di saat cash flow kita berat tetapi kita malah
menggandeng artis dan tokoh seperti Zaskia Adya
Mecca dan dr. Tirta. Saya juga gandeng olahragawan
bulutangkis Ahsan dan Hendra. Waroeng jadi sponsor
mereka di ajang olahraga. Jadi nama Waroeng ada di
kaos mereka. Selain itu, selama pandemi itu kan orang
lagi susah, apalagi untuk jajan makan. Maka, kami
pun mengeluarkan menu-menu dengan harga murah.
Meskipun murah tetap harus profit. Di masa pandemi
ayam dan telur itu murah, maka kita ambil kesempatan
itu. Saya jual ayam dan telur. Termasuk sedekah.
Jadi pengusaha itu selama pandemi harus sedekah.
Jangan berhenti sedekah. Pokoknya harus sedekah
terus. Seperti kemarin kami lakukan bersama dr. Tirta
di Jakarta. Di tempat-tempat yang kekurangan, kami
berikan steak. Makan bersama steak gratis. Saya tidak
sendirian, ada beberapa artis yang ikut menyumbang.
Alhamdulillah sekarang kami akan buka cabang baru
lagi di tengah masa sulit ini.
Butuh berapa lama Anda bisa bertahan dan bangkit lagi dari awal pandemi sampai sekarang?
Di kantor itu kami punya istilah chance. Jadi semua
yang ada di kantor itu harus berubah. Mulai tim
marketing, keuangan, dan semuanya, cara kerjanya
harus berubah. Tidak bisa yang biasa-biasa saja. Saya
mendorong mereka untuk selalu berubah. Jangan takut
salah. Yang penting niatnya benar, jalanin saja. Kalau
nanti salah ya nanti kita koreksi bareng-bareng. Intinya
adalah mereka harus siap buat berubah. Alhamdulillah
mereka siap dan mau untuk berubah. Saya sebagai
owner juga harus mengajak, ayo bersama-sama untuk
berubah. Sampai saya buat kaos juga agar di mana-
mana selalu ingat dengan berubah itu. Nyatanya
mereka itu berani-berani. Mereka ngembangin outlet
sendiri, bikin visual sendiri, nabrak-nabrak. Saya bilang
hajar aja gak papa. Yang penting di masa pandemi ini
harus efisiensi. Kalau dulu sebelum pandemi bangun
outlet itu 700 juta, di masa pandemi harus ditekan
300 juta, harus sudah jadi outlet itu. Kalau dulu sewa
outlet itu kita bayar 5 tahun, maka sekarang kita bayar
per tahun. Ini efisiensi dan chance. Jadi, tantangannya
seperti itu. Sampai sekarang kami memang belum
normal 100% tetapi pertumbuhannya itu kelihatan.
***
DUNIA bisnis adalah dunia pilihan Jodhy yang dengan
yakin dijalani sebagai jalan hidupnya. Bangku kuliah
ditinggalkan dan memulai usaha untuk kehidupannya.
Bersama istrinya, steak menjadi pilihan setelah sekian
lama berganti-ganti usaha. Dan usaha yang diiringi
doa itu kini berbuah manis. Saat ini Waroeng Steak
and Shake membuka cabang baru lagi di Cibubur,
Padang, dan Tegal dalam waktu yang bersamaan. Di
Yogyakarta, tempat kelahiran Waroeng Steak and
Shake, Jodhy mengangkat kembali pamor Obong Steak
yang dulu tenar di tahun 1990-an. “Obong Steak itu
milik almarhum ayah saya,” jelas Jodhy. Konsep Obong
Steak and Ribs setingkat di atas Waroeng Steak and
Shake.
45
sehingga saya urus keduanya. Kantornya jadi satu.
Jadi lebih gampang ngaturnya dan cepat. Jadi dua-
duanya harus jalan, ya, Waroeng, ya, pesantren.
Jadi, saya bilang tadi, sedekah. Inilah yang membuat
Waroeng itu tumbuh dan berkah. Bukan hanya akhirat
tapi juga dunia karena di belakang saya itu ada santri
yang terus doain, yang hafalin Al-Qur’an, yang butuh
tempat untuk menghafal Al-Qur’an.
Apa yang membuat Anda menekuni keduanya?Ya, menurut saya itu hidup harus imbang. Dunia
dan akhirat. Kita hidup di dunia ini cuma berapa
tahun? Di dunia sementara dan di akhirat selama-
lamanya. Kalau urusannya dunia saja kalau Waroeng
sudah habis, kitanya meninggal, ya, sudah selesai.
Tapi kalau kita punya pondok pesantren, maka santri-
santri ini yang doain terus. Insya Allah ngalir ke saya,
ngalir ke karyawan Waroeng. Saya bilang ke karyawan
saya, mereka santri itu juga menjadi keluarga besar
Waroeng yang ikut menghidupi Pesantren Sahabatqu.
Sebaliknya karyawan Waroeng itu juga ikut mengurusi
pesantren juga.
Bagaimana Anda memotivasi karyawan di masa pandemi ini?
Menurut saya lebih enak, ya, karena bisa dilakukan
by online. Pelatihan-pelatihan karyawan juga melalui
online. Memang ada plus minusnya tetapi kami bisa
membuktikan hampir semua pekerjaan dan pendirian
cabang-cabang baru selama pandemi ini by online.
Selain itu, karyawan juga terpacu. Ketika mereka di
rumah maka dia bisa belajar untuk bekerja lebih baik
lagi agar mereka bisa kembali bekerja. Saya pesan ke
mereka, agar tidak dirumahin ya bekerjalah dengan
benar. Dari situ mereka termotivasi untuk terus belajar
dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Akhir tahun
2020 masih ada 169 karyawan yang dirumahkan.
Tapi sedikit demi sedikit terus berkurang karena kami
membuka cabang baru lagi. Semua karyawan terus
saya pantau. Kan, mereka juga tidak bisa bekerja di
tempat lain karena kondisi sekarang ini.
Apa yang sebenarnya memotivasi Anda sekarang ini?
Saya sebenarnya sudah berniat pensiun dini.
Selain mengelola Waroeng Steak, saya juga punya
Pondok Pesantren Sahabatqu. Pondok Tahfidz Al-
Qur’an putra-putri. Pondok putra ada di daerah
Pakem, Sleman. Insya Allah menyusul yang putri juga
ke sana. Nah, saya sebenarnya mau urus pondok
saja, tapi rupanya Waroeng Steak masih perlu saya,
46
Demi Para Pejuang Buah Hati
Ellen Pranata
47
Tidak semua pasangan suami istri mudah
mendapatkan keturunan. Masalah ini tidak jarang
membuat dampak psikologis bagi pasangan suami
istri. Biasanya tekanan itu datang justru dari orang-
orang dekat: keluarga kedua belah pihak atau teman
kerja. “Parahnya lagi, pasangan yang kesulitan memi-
liki buah hati sering merasa terkucil karena persepsi
masyarakat yang menganggap tabu untuk sharing
mengenai usaha program memiliki keturunan,” kata
Ellen Pranata, komisaris Morula IVF Yogyakarta.
Kini bayi tabung menjadi solusi. Bayi tabung atau
In Vitro Fertilization adalah teknik reproduksi yang
dibantu dengan cara mengawinkan sperma dalam
jumlah tertentu dengan sel telur, diletakkan dalam
sebuah cawan berisi medium tertentu, dan seluruh
prosesnya dilakukan di luar tubuh manusia. Perkaw-
inan dan pengkondisian antara sel sperma dengan sel
telur dilakukan menggunakan media kultur dan dilak-
sanakan di laboratorium embriologi.
Morula IVF Yogyakarta yang menjadi bagian dari
Morula IVF di Indonesia memberikan layanan prima
bagi para pejuang buah hati untuk mendapatkan mo-
mongan melalui program bayi tabung. Awal dari proses
ini adalah dengan melakukan pemeriksaan suami dan
istri mengenai kondisi kesehatan terutama kesehatan
reproduksinya. Morula IVF Yogyakarta menyediakan
Basic Fertility Screening yang mencakup beberapa pe-
meriksaan dasar yang baik dan lengkap, agar terapi
dapat diberikan dengan cepat dan tepat.
Konsentrasi dan perhatian Ellen terhadap para pe-
juang buah hati tak lepas dari pengalaman pribadinya.
“Saya termasuk lama untuk mendapatkan momongan,
sampai empat tahun baru mendapatkannya,” kenang-
nya. Meskipun dalam mendapatkan anak tidak melalui
program bayi tabung tapi dirinya sungguh merasakan
beban bagi pasangan suami istri yang telah lama be-
lum dikarunai buah hati. “Bagaimana rasanya beban
itu, saya sudah mengalami sendiri, maka tidak ada
kata putus asa kecuali selalu berusaha dan doa, dan
saya mau membantu sesama pada para pejuang buah
hati itu,” lanjutnya.
Ellen, yang saat ini baru melahirkan buah hati yang
kedua, menjelaskan bahwa keunggulan Morula IVF
Yogyakarta yang keberadaannya di rumah sakit JIH
sungguh banyak. Yogyakarta terkenal sebagai kota
berhati nyaman, tenang, aman, dengan masyarakat
yang ramah. Karena program bayi tabung ini mem-
butuhkan kenyamanan, ketenangan, dan kepercayaan
bagi pasangan suami istri. Di samping itu, program
bayi tabung Morula IVF di Rumah Sakit “JIH” ditan-
gani oleh dokter-dokter ahli di bidangnya seperti Prof.
dr. H. Moch. Anwar, M.Med, Sc, Sp.OG (K-Fer), dr. Diah
Hydrawati Sari Hasibuan, MCE Sp.OG (K-Fer), dan dr.
Erick Yuane, Sp.OG.
Keunggulan lainnya adalah karena Yogyakarta
mempunyai suasana yang mendukung untuk program
bayi tabung ini. Apalagi Jogja selain nyaman juga se-
bagai tujuan wisata. Konsep fertility tourism ini yang
juga sedang dikembangkan Morula IVF Yogyakarta di
Rumah Sakit “JIH”. “Sembari berlibur, pasangan bisa
mempercayakan program fertilitas dimanage dengan
baik oleh Morula IVF Yogyakarta yang sudah sukses
membantu banyak pasangan memiliki keturunan,” tu-
tur Ellen, yang selama pandemi ini lebih banyak meng-
gunakan waktu olahraganya dengan gym.
Person •
Buah hati menjadi harapan bagi pasangan suami istri. Mendapatkan buah hati adalah karunia terbesar bagi pasangan
suami istri sekaligus menjadi lambang kesempurnaan rumah tangga. Apapun dilakukan untuk mendapatkannya.
48
49
DEMIKIAN pula yang terjadi di Kraton Ngayogyakar-
ta Hadiningrat. Pandemi mengubah semuanya. Jadw-
al kegiatan seni budaya yang sudah disusun rapi ha-
rus rela berhenti. “Di awal pandemi, semua kegiatan
kami hentikan,” kata KPH Notonegoro, Penghageng
Kawedanan Hageng Punokawan Kridho Mardowo, de-
partemen di Kraton yang bertugas melestarikan dan
mengembangkan kesenian termasuk diantaranya
karawitan, tari, ukir, dan batik.
Namun itu tak berlangsung lama. “Setelah ketemu
ritmenya, kami mulai mengalihkan kegiatan-kegiatan
yang semula luring menjadi kegiatan daring,” lanjutnya.
Ternyata pandemi ini memberi ke sempatan untuk bela-
jar mengemas pertunjukan secara daring supaya bisa
diapresiasi oleh masyarakat tanpa mengurangi makna.
Setelah berjalan beberapa lama, sajian-sajian karya
Kridhomardowo di ranah da ring justru mendapat apre-
siasi yang tinggi karena jangkauanya yang lebih luas.
Pandemi juga memberi kesempat an untuk berpikir
lebih kreatif. Di tengah pandemi, Kridhomardowo jus-
tru sangat gencar melakukan penggalian dan pencip-
taan karya seni baru. Menggunakan media uyon-uyon
Selasa wagen, keraton menampilkan beksan-beksan
yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun tidak dita-
mpilkan se perti Beksan Etheng, Kuda Gadhingan,
Sekar Madura, Bedhaya Sapta, dan Be dhaya Lambang-
sari. Tutorial-tutorial daring pun dilakukan, antara lain
tutorial macapat dan tari.
Kawedanan ini juga mencipta karya-karya baru atas
arahan Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Bawana
Ke-10. “Gending Gati Mardika” adalah gending per-
tama yang diciptakan oleh Sri Sultan Ke-10 dan su-
dah diluncurkan dalam bentuk album digital bersama
gending-gending Gati lainnya untuk memperingati ke-
merdekaan. “Gending Gati Taruna” dan “Gending Gati
Bhinneka” adalah dua gending baru karya Sri Sultan
Ke-10 yang dikemas dalam album “Gendhing Gati Vol
2” bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.
Di akhir 2020, Ngarsa Dalem juga menciptakan tarian
baru, Beksan Ajisaka, yang ditampilkan pada 5 Desem-
ber lalu. Salah satu karya digital terbaru Kraton yang
mendapat kan apresiasi luar bia sa dari masyarakat ada-
lah film pendek Marak yang mencoba untuk mengenal-
kan tata krama Jawa di dalam keraton.
Di tengah kesibukannya, suami GKR Hayu ini punya
rutinitas untuk menjaga stamina tubuh. “Saya sela-
lu meluangkan waktu untuk olahraga. Pagi hari saya
jalan keliling lapangan tenis di kompleks Kraton Kilen
atau di tread mill sekitar 40–50 menit. Saya berusa-
ha minimal mencapai 10 ribu langkah per hari. Saya
juga monitor tekanan darah, detak jantung, dan mi-
num multivitamin teratur setiap hari. Tak lupa cukup
istirahat. Targetnya minimal 8 Jam tidur setiap hari.”
Aktivitas sehari-hari yang dilakukan di dalam ker-
aton membuatnya merasa beruntung. “Tidak butuh
efforts terlalu banyak untuk bertemu keluarga karena
aktivitas saya lebih banyak di keraton sementara kel-
uarga juga tinggal di keraton. Saya punya anak kecil,
satu tahun, yang membutuhkan banyak perhatian.
Saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk ber-
main bersama dan ketemu dia sebelum tidur,” tukas
ayah Raden Mas Manteyyo Kuncoro Suryonegoro.
Person •
Pandemi membuat semua sektor kehidupan sulit dan bahkan berhenti. Kegiatan budaya pun tak terkecuali. Harus melakukan kreativitas yang penuh semangat agar kegiatan budaya tetap berjalan dan diminati.
Tetap Berkarya di Tengah Pandemi
KPH Notonegoro
50
Gowes Sehat, Gowes Cantik
MissBromp Jogja
Lihatlah Missbromp ketika gowes menyusuri jala-
nan kota sampai blusukan pedesaan di luar kota.
Missbromp adalah sebuah komunitas sepeda di Jogja
yang komitmen terhadap jiwa yang sehat dan meng-
hibur. Tujuan komunitas ini adalah menjadi wadah bagi
perempuan pesepeda Indonesia dan Yogyakarta pada
khususnya. “Selain bersepeda untuk diri sendiri kita
juga mengampanyekan bahwa bersepeda itu baik dan
sehat,” kata Upik Soffie, ketua Missbromp Yogyakarta.
Dalam kegitannya, meskipun anggotanya khusus
perempuan, jarak rute yang ditempuh sangat bervari-
asi. Tidak hanya gowes di jalanan perkotaan. Pesepeda
yang tergabung di Missbromp beberapa sudah men-
empuh jarak gowes hingga ratusan kilometer. Tentu
tetap sambil memberikan edukasi tentang bagaimana
cara bersepeda yang baik dan benar. Beberapa pro-
gram kegiatan juga sudah menjadi agenda komunitas
ini di antaranya bersepeda sambil berbagi masker.
Untuk menjadi anggota komunitas ini tentu selain
harus perempuan juga harus memiliki sepeda merek
Brompton. Apa pun tipenya boleh asal Brompton, mis-
alnya CHPT 3, Explorer, dan Nickel Titan. Kegiatan yang
dilakukan komunitas ini biasanya tidak mendadak, ada
jangka waktu sehingga anggota bisa menyesuaikan
waktunya. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang
ini komunitas sangat membatasi jumlah anggota dan
tidak meninggalkan protokol kesehatan, seperti me-
makai masker, mencuci tangan, dan membawa hand
sanitizer tentunya.
Kini usia Missbromp sudah 1 tahun. Selaku koor-
dinator Upik Soffie menghimbau dan mengajak para
Ladies Brompton yang belum bergabung di komunitas
dipersilahkan bergabung, karena di samping menam-
bah persaudaraan dalam komunitas tentunya mem-
buat kita lebih bersemangat dalam berolahraga. Dan
jangan lupa,”Dengan bersepeda perempuan Indonesia
tetap cantik,” tuturnya
Bersepeda tidak selalu identik dengan lusuh dan bau jalanan. Penampilan harus tetap stylish, artistik, dan
menarik meski lelehan keringat di mana-mana.
51
Community •
52 Lasem
53
Leisure •
Ketika memutuskan berangkat ke Lasem, kami pu-
nya dua alasan, pertama ada banyak cerita sejarah
tentang Lasem yang menurut literatur cukup eksotis
dan punya pengaruh luar biasa terhadap perkemban-
gan sejarah Indonesia masa lalu. Kedua, ingin melihat
dari dekat bagaimana Lasem masa kini yang harus
bersanding dan bersaing dengan hingar bingar kota di
jalur padat pantura.
Agar perjalanan selama menyusuri lorong-lorong
Lasem menjadi pengalaman yang ciamik, maka kami
mengontak seorang teman yang menjadi pengurus
sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial, bu-
daya, dan sejarah Lasem. Selama perjalanan, teman
kami, Mas Pop, memandu dan berbincang detail ten-
tang Lasem dan membawa kami ke tempat-tempat
yang punya banyak cerita.
Mengawali perjalanan di Lasem kami dibawa ke se-
buah bangunan tua, seperti tidak terawat tetapi tam-
pak punya kisah yang kuat. Bangunan itu berarsitektur
rumah Tionghoa di Lasem sekitar tahun 1800-an. Ma-
terial bangunan itu dari kayu, full kayu. Menandakan
bagunan ini mengadopsi arsitektur Jawa. Pada bagian
paling depan, ada teras yang di sisi kanan dan kiri ter-
dapat bangunan penyangga rumah dari batu bata. Di
bagian atas berwarna hitam dengan ornamen Cina.
Fungsi keduanya selain sebagai penyangga struktur
juga sebagai penolak bala. Ini adalah rumah Muse-
um Nyah Lasem yang berada di Karangturi IV, Lasem,
sekaligus menjadi kantor yayasan.
Masuk ke dalam rumah ini berasa adem, bukan din-
gin yang mengundang merinding. Terbagi dalam dua
kamar di sisi kanan dan kiri. Di ruang depan terdapat
meja altar, tempat untuk berdoa lengkap dengan wa-
dah dupa dan lilin. Di bagian belakang berupa dapur
dan gudang. Dari bagian belakang rumah ini kita bisa
melihat ternyata rumah ini berbentuk rumah panggu-
ng, meskipun dari halaman depan tidak tampak sama
sekali bentuk panggungnya. Seluruh lantai rumah ini
juga menggunakan gladhak dari kayu.
Bagian yang menarik dari bangunan ini ada di ka-
mar kedua sisi. Di antaranya adalah terdapat silsilah
korespondensi dalam bisnis batik Lasem kala itu di
pada tahun 1901 yang dipasang di dinding kamar. Di
situ tertulis sangat jelas dengan tulisan yang rapi ber-
urutan dari atas ke bawah: Kongco Tio Hiap An (gener-
asi I), Tio Oen Bien (generasi II), Tio Swan Sien (gen-
erasi III), kemudian Afnan Soe San Tio (generasi saat
ini). Afnan Soe San Tio atau yang lebih akrab disapa
Om Santio inilah yang menggagas rumah ini menjadi
Museum Nyah Lasem. Sayang, kami tidak bertemu ke-
tika sedang berada di rumah ini.
Ada yang terlintas dalam ingatan ketika menyebut
Lasem. Sebuah kota kecil di pantura, di perbatasan Jawa
Tengah dengan Jawa Timur. Citra penghuni kota itu
adalah warga keturunan Tionghoa dan Jawa yang sudah
hidup menyatu beratus tahun lalu. Keduanya berkelit
berkelindan membuat artefak bersama: arsitektur, batik,
kehidupan sosial, sampai Geger Pacinan.
Kiri: Klenteng Cu An Kiong
Kanan: Museum Nyah Lasem
54
Masih di kamar ini, selain silsilah bisnis batik,
juga terdapat koleksi nota dan kwitansi bertahun
1930-an. Surat penawaran dan harga masih ter-
catat rapi. Tulisan latin yang tersusun rapi bisa
terbaca dengan sangat jelas. Ada yang dikirim
dari sebuah toko di Solo, Pekalongan, dan Bogor.
Bahkan ada pula surat yang ditulis dalam aksara
Cina. Koleksi lainnya adalah perangko, mulai dari
perangko Cina sampai Belanda dan cap-cap batik
Lasem. Rentetan dari itu semua menjadi penanda
luasnya jaringan bisnis batik dan korespondensi
Lasem kala itu dengan dunia luar.
Sementara itu, di sisi kamar yang lain terdapat
koleksi alat-alat rumah tangga seperti mesin ja-
hit manual, anglo, hingga koleksi karcis lintas
zaman. “Saya punya mimpi, semua orang yang
berkunjung ke museum ini bisa berperan menjadi
Nyah Lasem dengan gaya dan busananya,” kata
Mas Pop yang menunjukkan perhatiannya kepada
budaya dan kehidupan Lasem.
Gaya dan busana Lasem memang menarik
perhatian. Kalau kita berjalan menyusuri jalanan
di Karangturi yang membentuk gang-gang de-
ngan deretan rumah-rumah tembok berarsitek-
tur Cina, biasa ditemui perempuan paruh baya
dan usia lansia memakai busana gaya peranakan:
kebaya dan kain batik. Tampak anggun, ramah,
dan bersahaja.
Batik menjadi salah satu ikon paling menarik
di Lasem. Kami menuju Batik Nyonya atau lebih
dikenal sebagai Nyah Kiok. Lokasinya ada di Ka-
rangturi Gang VI No. 24. Perusahaan batik ini
sudah ada sejak tahun 1900. Proses pembuatan
batiknya tidak pernah berubah sejak tahun itu
sampai sekarang. Masih menggunakan proses
kuno terutama pada saat menentukan warga.
Meskipun warnanya sama, tetapi setiap kali pro-
duksi tetap harus menakar pewarnaannya. Ketika
sudah mendapatkan warna yang fixed, maka war-
na itu akan dikunci (ditetapkan agar tidak beru-
bah lagi warnanya).
Dalam 36 hari bisa diproduksi 100 lembar
kain batik. Uniknya, sejak awal berdiri, peru-
sahaan batik ini hanya mengerjakan satu motif
saja, yaitu motif Gunung Ringgit Pring. Warna
jadi motif pada kain batik ada warna emas dan
sogan. Susunan motifnya ada tiga gambar berje-
jer: gunung dan pring (bambu). Bagi wisatawan,
berkunjung ke perusahaan batik ini sungguh
lengkap. Menikmati rumah arsitektur Cina, proses
membatik, dan sekaligus belanja oleh-oleh batik.
Kini pemasaran batik dilakukan oleh keturunan
Bawah: Motif Gunung Ringgit Pring, Batik Nyah
Kiok. Motif satu-satunya yang dikerjakan oleh
Batik Nyah Kiok sejak berdiri di awal abad ke-20.
55
Nyah Kiok yang sekarang menetap di Suraba-
ya yang sebulan sekali datang ke Lasem untuk
mengambil batik dan dipasarkan lebih banyak di
daerah Jawa Timur.
Di Lasem, membeli oleh-oleh batik langsung
ke pembuatnya sudah menjadi tradisi. Justru
dengan cara ini kita mendapatkan jaminan kea-
slian batik Lasem. Ketika kami berkunjung ke
Batik Lumintu di Jalan Sumbergirang II No. 2,
Lasem, semua proses membatik dilakukan di ru-
mah. Tidak ada show room khusus untuk tempat
batik-batik yang siap dijual. Hanya sebuah ru-
ang tamu besar se perti pendopo yang bersebe-
lahan dengan ruang an untuk para pembatik. Di
ruangan ini, Ekawatiningish, sang pengelola Ba-
tik Lumintu, biasa menerima tamu: pengunjung
wisatawan atau tamu bisnis. Beberapa almari
kaca menyimpan batik yang siap dipasarkan dan
gantangan di kanan kirinya menggelar kain batik
yang juga sudah siap pakai.
Warna batik di Lumintu lebih warna-warni dan
kaya motif. Ada Bangbiron, Lotohan, Sekar Jagad,
Gunung Ringgit, dan Bagan. Adapun warna khas
batik Lasem yaitu merah. Ada cerita tentang ba-
tik Lasem yang juga dikenal sebagai Batik Tiga
Negeri. Proses pewarnaan warna merah dilaku-
kan di Lasem, biasa disebut blangko berupa kain
berwarna putih dan merah. Kemudian kain-kain
itu dikirim ke Pekalongan untuk mendapat pewar-
naan biru, hijau, atau semburat kuning. Setelah
dari Pekalongan, kain-kain itu dibawa ke Solo
untuk diwarnai soga, kecokelatan. “Disebut Batik
Tiga Negeri karena kain batik itu proses pewar-
naannya di tiga daerah itu,” jelas Ekawatiningsih,
generasi keenam yang menjaga warisan Batik
Tiga Negeri Lasem.
Lasem juga bercerita tentang kehidupan sosial
warga Tionghoa dan Jawa yang sejak beratus
tahun dulu ada. Hidup berdampingan dengan
harmoni dan toleransi tinggi. Meskipun tembok
pagar rumah selalu tertutup tetapi terbuka
bagi tetangga kanan kiri. Bukti keharmonisan di
Lasem bisa dilihat di kelenteng Cu An Kiong yang
terletak di Jln. Dasun No. 15, Lasem. Di kelenteng
Atas: Motif Batik Tiga Negeri, Batik Lumintu. Motif
ini merupakan salah satu motif klasik khas Lasem
yang terus dilestarikan oleh Batik Lumintu.
56
yang dibangun pada abad 15 itu bersemayam para
dewa di altar. Salah satu dewa dari empat dewa itu
adalah Dewa Pelindung Kota. “Berarti pada masa itu
Lasem telah sadar betul akan menjadi kota yang ramai
dihuni dan didatangi banyak orang, termasuk agama,
maka masyarakat butuh suasana yang harmoni dan
damai,” jelas Mas Pop.
Di halaman depan kelenteng sisi kanan terdapat
monumen peristiwa Geger Pecinan. Kejadian pada ta-
hun 1740-1743 itu direkam dalam bentuk replika pa-
tung para tokoh peristiwa itu. Di kubu para pejuang
koalisi Tionghoa-Jawa ada Kapitan Sepanjang, Singseh,
Martopuro, Pangeran Mangkubumi, dan Raden Mas
Said. Sementara di pihak VOC Belanda ada Kapten Von
Hohendorf, Kapten Gerrit Mom, dan Steinmetz.
Semua destinasi di Lasem itu seperti berceri-
ta tentang betapa luas dan besarnya Lasem kala itu.
Anda bisa menikmati suguhan wisata Lasem itu den-
gan berkeliling menggunakan sepeda ontel yang bisa
disewa di penginapan yang sekarang sudah banyak
pilihannya, mulai dari home stay sampai hotel. Atau
bila ingin menikmati potret kerukunan dan toleransi
di lorong-lorong gang Lasem yang membentuk artefak
itu dari dekat, Anda bisa jalan kaki santai. Jadi, nikma-
tilah eksotisme Lasem dari dekat.
Ralat:Pada edisi JIH Magz sebelumnya, kon-tributor foto untuk rubrik “Leisure” ada-lah Dony Maulistya, seniman berbasis fo-tografi asal Yogyakarta. Karya-karya nya bisa dinikmati di IG: @maulistya
57
58
Groundbreaking Rumah Sakit “JIH” Purwokerto
RUMAH Sakit “JIH” terus berkembang membangun
rumah sakit jejaring. Kali ini RS “JIH” membuka jar-
ingannya di daerah Banyumas Purwokerto. Daerah ini
dipilih karena pertumbuhan ekonomi yang pesat dan
tingkat kesadaran terhadap kesehatan yang cukup
tinggi. Alasan ini sejalan dengan RS “JIH” yang mem-
punyai komitmen melakukan pelayanan kesehatan se-
cara paripurna.
Pada 1 Muharam 1442 H bertepatan hari Kamis
20 Agustus 2020 yang lalu dilakukan groundbreak-
ing, peletakan batu pertama, pembangunan Rumah
Sakit ”JIH” Purwokerto yang berada di Jl. K.H Ahmad
Dahlan, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Pur-
wokerto Kabupaten Banyumas. Peletakan batu perta-
ma ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Badan Wakaf UII
Drs. Suwarsono, M.A., jajaran komisaris dan direksi PT
Unisia Medika Farma, jajaran direksi dan manajemen
RS “JIH” Yogyakarta dan Solo serta Bupati Banyumas
Achmad Husein. Pembangunan Rumah Sakit ”JIH”
Purwokerto diperkirakan akan selesai dalam kurun
waktu satu tahun.
Di waktu-waktu yang akan datang RS “JIH” akan
terus mengembangkan rumah sakit jejaring ini sebagai
bentuk komitmen pelayanan yang sempurna berupa
pelayanan yang profesional dan premium. “Harapan-
nya dengan pertumbuhan layanan dan fasilitas fisik/
gedung Rumah Sakit “JIH” di berbagai kota khususnya
Banyumas Purwokerto ini ikut berperan dalam mema-
jukan dunia kesehatan demi meningkatkan kualitas
hidup yang lebih baik untuk masyarakat luas” jelas
Direktur Utama PT Unisia Medika Farma (UMF), Bam-
bang Pediantoro, SE.,MM.,CPHR.
59
PT UMF Luncurkan JIH Academy
SEMANGAT perubahan yang dinamis menjadi inspirasi
Rumah Sakit “JIH” terutama dalam memberikan pe-
layanan prima di bidang kesehatan. Di usia yang masih
muda, Rumah Sakit “JIH” terus berkembang, terbukti
dengan cepatnya pertumbuhan jejaring Rumah Sakit
“JIH”. Pertama Rumah Sakit “JIH” Solo dilanjutkan
dengan pembangunan Rumah Sakit “JIH” Purwokerto
dan sebentar lagi Rumah Sakit “JIH” Bandung.
Seiring dengan perkembangan, maka tidak sekadar
kualitas bangunan fisik dengan tampilan gedung yang
indah tetapi juga sisi sumber daya manusia (SDM) uta-
manya di pucuk-pucuk pimpinan rumah sakit jejaring
juga perlu dicetak agar tangguh. Untuk mewujudkan
itu PT Unisia Medika Farma (PT.UMF) pada Januari
2021 lalu di Auditorium lantai 5 Rumah Sakit “JIH”
Yogyakarta telah membuka program baru yaitu JIH
Academy. Program ini berupa pendidikan dan pela-
tihan internal yang dilaksanakan oleh PT. Unisia Me-
dika Farma melalui Lembaga Pengelola JIH Akademi
Hospital Mini MBA. Program pendidikan dan pelatihan
internal ini mempunyai tujuan supaya peserta mempu-
nyai kompetensi yang mumpuni untuk melaksanakan
jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu se-
perti direksi, manajer, supervisor di Rumah Sakit “JIH”
Ceremony •
dan jejaringnya. Sistem perkuliahan setara dengan
24 SKS menggunakan metode pembelajaran online,
offline, dan group dynamic yang dikemas dengan pro-
ses pembelajaran yang menarik. Pembelajaran akan
berlangsung selama 1 tahun hingga awal tahun 2022
dengan menghadirkan staf pengajar kombinasi dari
praktisi dan akademisi baik level Yogyakarta maupun
Nasional.
Acara pembukaan dihadiri oleh ketua umum Badan
Wakaf UII, jajaran direksi PT. Unisia Medika Farma dan
jajaran direksi Rumah Sakit “JIH” Yogyakarta. Setelah
acara pembukaan selesai dilanjutkan kuliah perdana.
Perkuliahan dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan 20
orang peserta yang terdiri dari manajer dan supervi-
sor terpilih Rumah Sakit “JIH”. “Untuk mempersiapkan
mental dan strategi seorang pemimpin yang berkual-
itas tidak cukup dengan sekadar pengalaman, tetapi
harus dibekali dengan nilai-nilai kepemimpinan seperti
keagamaan, manajemen, bisnis dan lain sebagainya.
Target dua tahun ke depan JIH Academy ini dapat dii-
kuti oleh peserta dari rumah sakit lain selain karyawan
Rumah Sakit “JIH”,” jelas Direktur Utama PT. Unisia
Medika Farma, Bambang Pediantoro SE, MM, CPHR.
60
Gedung Baru Morula IVF di RS “JIH”
Peresmian gedung baru, Morula IVF Yogyakarta beri konsultasi dan skrining kesuburan secara gratis untuk 100 pasangan.
Morula IVF telah bekerja sama dengan Rumah Sakit
JIH sejak tahun 2018 di bidang pelayanan TRB/IVF
yaitu layanan Teknologi Reproduksi Berbantu atau
Bayi Tabung. Gedung baru Morula IVF Yogyakarta ini
diharapkan dapat membantu pasangan dalam mewu-
judkan impian memiliki buah hati tanpa harus pergi
jauh ke luar negeri. Sudah lebih dari 100.000 pas-
angan dari seluruh dunia te lah berkonsultasi de ngan
tim ahli fertility Morula IVF. Di samping itu, Moru la IVF
Indonesia juga telah melakukan pelayanan IVF lebih
dari 25.000 siklus, baik fresh cycles maupun frozen
cycles sejak 1998 hingga bulan Desember 2020 yang
lalu. Memiliki 48% market share TRB (IVF atau Bayi
Tabung) di Indonesia, Morula IVF ditunjang dengan
teknologi terkini yang dimiliki antara lain teknologi
timelapse incubator, PGT-A, dan ERA (Endometrial Re-
ceptivity Analysis)
“Kami melihat animo masyarakat khususnya di
Yogyakarta dan Jawa Tengah terhadap layanan bayi
tabung sangat besar. Dengan adanya gedung baru ini,
kami berupaya untuk meningkatkan layanan agar lebih
maksimal,” kata Managing Director Morula IVF Indone-
sia, Ade Gustian Yuwono.
Bersamaan dengan momen tersebut, Morula IVF
Indonesia melalui program Morula Care member ban-
tuan Basic Fertility Screening (BFS) secara gratis ke-
pada 100 pasangan terpilih. Adapun layanan pada
Program BSF ini meliputi konsultasi dokter spesialis
Obgyn, pemeriksaan USG, dan Analisa Sperma dengan
biaya per pasangan senilai satu setengah juta rupiah.
“Misi Morula IVF Indonesia adalah membantu mewu-
judkan impian Moms & Dads untuk memiliki buah hati.
Morula Care periode ini memberikan paket BFS se-
cara penuh kepada 100 pasangan yang beruntung di
wilayah Jateng DIY, untuk mengikuti BFS di Morula IVF
Yogyakarta,” kata Senior Marketing Manager Morula
IVF Indonesia, Yohansyah Amarullah.
Untuk mengikuti program ini sangat mudah, Anda
bisa mengikuti akun instagram Morula IVF Yogyakarta
@morulaivfyogyakarta.
61
62
Screening Pemeriksaan COVID-19 Berkala untuk Seluruh Direksi dan Karyawan RS “JIH”
PADA awal tahun 2021 Indonesia mengalami lonjakan
pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan angka cukup
tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum-
nya. Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus
COVID-19 di kalangan tenaga medis dan non medis
maka Rumah sakit “JIH” terus melakukan skrining
pemeriksaan COVID-19 secara rutin sebagai upaya
memutus rantai penyebaran virus dan menjamin k ese-
hatan petugas.
Pada bulan Januari 2021 yang lalu, telah dilaku-
kan tahap awal pemeriksaan berkala pada tenaga me-
dis dan non medis Rumah Sakit “JIH”. Sebanyak 200
lebih tenaga medis dan nonmedis di area terpapar
COVID-19 seperti Poli Khusus dan Drive Thru, dilaku-
kan pemerikasan Rapid Swab Antigen. Alhamdulillah
semua hasil negatif. Pemeriksaan berkala ini dilanjut-
kan untuk tenaga penunjang Rumah Sakit “JIH” seperti
petugas front office dan back office.
Pemeriksaan berkala ini akan terus dilakukan den-
gan target untuk seluruh karyawan dan direksi Rumah
Sakit “JIH”. Kegiatan ini merupakan komitmen dari
Rumah Sakit “JIH” untuk terus memberikan keaman-
an dan kenyaman antara petugas dan pasien sebagai
pengguna pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, mari
tetap konsisten mematuhi dan menerapkan protokol
kesehatan dan melakukan pemeriksaan dini secara
berkala untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
63
Ceremony •
Pemeriksaan Swab Antigen-Home Service Corporate di Istana Kepresidenan Yogyakarta
MERUPAKAN suatu kehormatan bagi Rumah Sakit “JIH”
mendapatkan kepercayaan dari Istana Kepresidenan
Yogyakarta atau Gedung Agung untuk melakukan pe-
meriksaan Swab Antigen-Home Service Corporate.
Sebanyak 129 peserta terlibat dalam Home Service
Corporate dari Rumah Sakit “JIH” yang berlangsung
pada bulan Januari 2021 lalu di Istana Kepresidenan.
Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi pemeriksaan de-
ngan masing-masing sesi terdiri dari lebih kurang 49
peserta. Sesi pertama berlangsung mulai pukul 13.00
–15.00 WIB, kemudian sesi 2 pukul 16.00–18.00 WIB
dan yang terakhir sesi 3 pukul 19.00–21.00 WIB
Tim Medis yang bertugas terdiri dari dokter umum,
perawat, marketing, dan driver ambulans. Pada kegiat-
an tersebut petugas dan peserta tetap mematuhi pro-
tokol kesehatan ketat, selalu mematuhi 3M: memakai
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Peme-
riksaan pun dilakukan di tempat terbuka agar sirkulasi
udaranya tidak berkumpul dalam satu ruang tertutup.
64
c
d