efek kumulatif trauma pada masa kanak-kanak: politraumatisasi, disosiasi, dan skizofrenia
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
1/25
Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak:
Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
Maria-Jose Alvarez, Helga Masramon, arlos Pena, Marina Pont, aroline
!ourdier, Pere "oura-Po#$, %ran#ese Arrufat
A&strak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan membandingkan
keberadaan trauma pada masa kanak-kanak dan gejala-gejala disosiatif pada sampel
kendali yang sehat dan satu sampel probabilistik dari para pasien rawat jalan yang
terdiagnosa mengalami skizofrenia. Para pasien dilaporkan lebih memiliki trauma di
masa kanak-kanak dan lebih mengalami politraumatisasi jika dibandingkan dengan
kendali, dan memiliki skor disosiasi rata-rata yang juga lebih tinggi. Pada kelompok
pasien dan kelompok kendali, keberadaan akan trauma di masa kanak-kanak ternyata
memliki hubungan dengan intensitas disosiasi. Trauma di masa kanak-kanak,
disosiasi klinis dan skizofrenia adalah saling terkait satu sama lain, terutama ketika
pasien penah menjadi korban dari beberapa tipe kekerasan.
Kata kun#i: Skizofrenia, isosiasi, Trauma Pada !asa "anak-"anak, Penyakit
mental parah
Penda$uluan
Trauma Pada !asa "anak-"anak dan Psikosis
Saat ini terdapat satu konsensus umum yang mengkonfirmasi bahwa skizofrenia
sebagai suatu penyakit neurodevelopmental #perkembangan saraf$ dapat disebabkan
oleh interaksi antara gen dan faktor-faktor lingkungan. Trauma pada masa kanak-
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
2/25
kanak merupakan salah satu dari faktor non-herediter yang sangat memiliki kaitan
dengan kemun%ulan dan perkembangan skizofrenia di masa dewasa. Pada satu re&iu
yang menyertakan '( penelitian pada para pasien psikotik yang dilakukan antara
tahun ()*+ ' #ead dkk, '$, terdapat riwayat kekerasan seksual yang
terdokumentasi pada /+,+0 wanita dan *,10 laki-laki, kekerasan fisik pada /+,*0
wanita dan ',(0 laki-laki, dan diketahui 2*,*0 wanita serta '*,(0 laki-laki pasti
pernah mengalami setidaknya satu tipe kekerasan.
Pada tahun /, dua penelitian yang melibatkan populasi subjek penelitian dengan
jumlah yang besar pun diterbitkan #3ebbington dkk, /4 5anssen dkk, /$, kedua
penelitian ini melaporkan bahwa memang terdapat hubungan antara kekerasan pada
anak dengan kemun%ulan dan perkembangan psikosis pada saat mereka dewasa.
6alaupun ada pendapat yang menyatakan bahwa trauma di masa kanak-kanak
sebagai satu-satunya penyebab dari beberapa tipe skizofrenia, namun hal ini belum
lah terkonfirmasi se%ara ilmiah dan masih memun%ulkan kontro&ersi, satu model
perkembangan-saraf traumagenik #T7 traumagenic neurodevelopment$ telah
diusulkan sebagai hal yang dapat menjelaskan hubungan ini #ead dkk, ($.
!odel T7 ini didasarkan pada kesamaan sistem saraf pusat #87S central nervous
system$ yang dimiliki oleh mereka yang pernah mengalami trauma saat mereka ke%il
dan pada mereka yang mengidap skizofrenia dalam hal anomali struktural dan
neurobiologis #disregulasi hipotalamaik-pituitari-dan sumbu adrenal, kelainan di
dalam transmisi dopaminergik, kerusakan hipokampus, atrofi otak dan asimetri
&entrikular$.
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
3/25
engan demikian, model ini menunjukan bahwa trauma yang sangat parah dapat
menjadi satu faktor kerentanan di dalam sistem kerentanan-stres biologis, yang tidak
terikat9 ditentukan oleh pradisposisi genentik.
Politraumatisasi
i sisi yang lain, dengan mengalami lebih dari satu tipe trauma di masa kanak-kanak
#politraumatisasi$ adalah prediktif retraumatisasi dan berkaitan dengan gejala
kemarahan dan depresi pada anak-anak dan remaja #Turner dkk, 24 inkelhor
dkk, +$, dan pada orang dewasa hal tersebut berkaitan dengan gejala stres pas%a-
traumatik yang meningkat #8lemmons dkk, +$, depresi kronik #Tanskanen dkk,
/$, serta gejala-gejala psikosis #She&lin dkk, *$.
Para peneliti saat ini sedang menganalisis dampak dari trauma kumulatif pada masa
kanak-kanak terhadap kesehatan mental, dan para peneliti juga sedang menganalisis
tentang apakah dampak yang ditimbulkannya lebih dari sekedar sumasi9 akumulasi
atau bukan. Pada sampel yang besar, yaitu '(.)/' indi&idu dari ( negara, dimana
sembilan negara diklasifikasikan sebagai negara yang berpendapatan besar, enam
negara diklasifikasikan sebagai negara yang berpendapatan menengah-tinggi, dan
enam negara lagi diklasifikasikan sebagai negara yang berpendapatan rendah9rendah-
menengah, penelitian yang dilakukan oleh 6;< pada tahun ( tentang sur&ey
kesehatan mental telah mengobser&asi dampak umum dari kekerasan yang
terakumulasi di masa kanak-kanak terhadap perkembangan gangguan =>is ? pada
Pedoman Statistik dan iagnostik @angguan !ental #S!-?A$4 dan gangguan
psikotik tidaklah diteliti. "ekerasan ataupun kemalangan yang pernah dialami di
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
4/25
masa kanak-kanak seringkali dibarengi dengan kondisi lain, dan kluster ini memiliki
hubungan dengan fungsi keluarga yang buruk dan memiliki kaitan dengan resiko
gangguan mental yang tertinggi. "ekerasan9 kemalangan subadatif juga memiliki
kaitan dengan fungsi keluarga yang gagal #"essler dkk, ($.
3ersamaan dengan hal tersebut, satu penelitian sebelumnya dengan sampel yang
lebih ke%il telah mengobser&asi hubungan antara trauma di masa kanak-kanak
dengan perkembangan akan gangguan-gangguan depresi, penyalahgunaan obat-
obatan, dan perilaku antisosial pada para indi&idu di usia dewasa muda. Penelitian
juga menyimpulkan bahwa hal ini lebih teratributasipada tingkat keparahan trauma
indi&idu yang dialami oleh para pasien ini dengan pengalaman akan multi kekerasan
di masa kanak-kanak dibandingkan pada akumulasi trauma itu sendiri #S%hilling dkk,
*$.
Trauma, Skizofrenia, dan Disosiasi
"onsep disosiasi atau simtomatologi disosiatif se%ara luas memiliki kaitan dengan
trauma pada masa kanak-kanak. Teori Aan der ;art tentang disosiasi struktural
menunjukkan bahwa kepribadian manusia yang pernah mengalami trauma yang
parah akan mendisosiasi kedalam bagian-bagian yang mun%ul bersamaan dan saling
bergantian, yang masing-masing nya menjaga psikobiologi dasarnya #Aan der ;art
dkk, (($. Teori ini akan menjelaskan satu spektrum keseluruhan dari kondisi-
kondisi psikiatrik yang berkaitan dengan traumatisasi, yang didalamnya men%akup
gangguan stres pas%a-traumatik, gangguan somatoform dan disosiatif, serta
gangguan-gangguan kepribadian ambangan.
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
5/25
3eberapa penelitian selama dekade terakhir telah membuktikan adanya hubungan
yang signifikan antara tipe-tipe trauma di masa kanak-kanak yang berbeda-beda
dengan perkembangan akan gejala-gejala disosiatif. Pada wanita dari satu populasi
umum, kekerasan emosional, kekerasan seksual, dan ketidakterpenuhinya kebutuhan
fisik, semuanya ini memiliki hubungan dengan keberadaan patologi disosiatif #Sar
dkk, +$. Pada pasien dengan gangguan penyerta spektrum skizofrenia, pada para
pasien skizofrenia yang stabil se%ara klinis, diketahui terdapat hubungan antara
ad&ersitas #kesulitan, kekerasan, kemalangan, yang dialami di masa lalu$ di tahap
awal perkembangan dan disosiasi, khususnya kekerasan fisik #Sar dkk, ($,
kekerasan emosional #;olowka dkk, 14 S%hafer dkk, 2$, tidak terpenuhinya
kebutuhan fisik #Aogel dkk, )4 S%hafer dkk, ($, dan kekerasan seksual #oss
dan "eyes, /$.
3eberapa penelitian mengindikasikan bahwa hubungan antara trauma di masa kanak-
kanak dan gejala-gejala psikotik, khususnya halusinasi, pada para pasien dengan
spektrum sikofrenik adalah dimediasi oleh disosiasi #Perona-@ar%elan dkk, (4
Aarese dkk, ($. Bfek pemediasi dari depersonalisasi dapat memi%u atribusi
kejadian #pikiran dan memori interusif$ pada sumber-sumber eksternal, yang bisa
jadi berupa penyebab mun%ulnya halusinasi #Perona-@ar%elan dkk, ($. Penjelasan
yang ada untuk temuan-temuan ini menunjukan adanya kemungkinan bahwa
halusinasi adalah suatu hal yang lebih bersifat disosiatif, bukan hanya sekedar gejala
psikotik #!oskowitz dan 8orstenz, +$. !endengarkan suara-suara, yang
merupakan halusinasi yang paling umum pada kondisi skizofrenia, adalah hal yang
sangat umum mun%ul pada para pasien dengan gangguan identitas disosiatif #?$
#oss dkk, ())$.
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
6/25
Tumpang tindih antara beberapa kondisi skizofrenia dan ? #gangguan identitas
disosiatif$, yang ada di dalam definisi dan pada nama yang diberikan oleh 3leuler
pada prekoks demensia #skizofrenia, yang berarti pikiran yang terbelah$. C?ndefinisiD
ini masihlah diterima sampai saat ini dalam S!-?A #=soisiasi Psikiatrik =merika
$, dimana diagnosis skizofrenia membutuhkan hanya satu item pada kriteria =:
Cjika delusi aneh mun%ul atau halusinasi mun%ul dalam bentuk suara yang
mengomentari perilaku atau pikiran seseorang, atau dua suara atau lebih yang saling
berbin%ang satu sama lain.D "riteria ini banyak mun%ul pada pasien penderita ?
#oss dkk, ())$.
oss dan "eyes #/$ mengajukan konsep Cskizofrenia disosiatifD, yang ter%akup di
dalam model yang menjelaskan disosiasi struktural. ;al ini %ukup berguna dan
merupakan hipotesis yang masuk akal yang dapat membantu untuk mengklarifikasi
hubungan yang rumit antara kedua penyakit9 gangguan tersebut. Terdapat satu
penelitian dimana konsep ini terlibat telah menyertakan sampel sebanyak 2 pasien
penderita skizofrenia, sampel ini kemudian dibagi kedalam kedua kelompok dengan
berdasarkan pada skor Skala Pengalaman isosiatif #BS$. ;asil penelitian
menemukan bahwa pasien dengan disosiasi yang tinggi ternyata lebih memiliki
pengalaman trauma yang buruk di masa kanak-kanak, simptomatologi yang lebih
positif dan negatif, dan lebih memiliki komorbiditas dengan patologi-patologi
psikiatrik lain pada =>is ?-?? S!-?A #=sosiasi Psikiatrik =merika $.
"eberadaan sub-tipe skizofrenia ini kemudian dikuatkan9 dikonfirmasi oleh
penelitian yang dilakukan oleh Sar dkk #($.
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
7/25
3erdasarkan pada kerangka teoritis dan berbagai penelitian yang telah disebutkan di
atas, penelitian ini yang melibatkan para pasien dengan psikosis dilakukan untuk
menguji hipotesis yang menyatakan bahwa trauma di masa kanak-kanak dan dan
lebih spesifik memiliki efek kumulatif dari berbagai tipe kekerasan adalah
memiliki hubungan dengan kemun%ulan dan perkembangan skizofrenia di masa
dewasa, dan dengan demikian, dengan mengalami trauma, terutama politraumatisasi,
indi&idu akan memiliki resiko untuk mengalami simtomatologi disosiatif pada
spektrum psikotik.
Tujuan-tujuan dari penelitian adalah:
(. Entuk mengkuantifikasi pre&alensi trauma di masa kanak-kanak pada
populasi yang sehat dan pada pasien penderita gangguan spektrum psikotik
dan untuk menganalisis perbedaan antara kedua kelompok.
. Entuk mengukur disosiasi sebagai satu &ariabel kontinyu dan menguji
hubungannya dengan berbagai tipe trauma di masa kanak-kanak yang
berbeda-beda yang dilaporkan oleh pasien dan subjek kendali.
1. Entuk membandingkan pre&alensi politraumatisasi pada pasien dan subjek
kendali.
/. Entuk mengetahui di tiap kelompok, apakah terdapat hubungan atau tidak
antara tingkat disosiasi dengan politraumatisasi di masa kanak-kanak.
Metode
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
8/25
"an#angan dan Partisi'an
Penelitian kendali-kasus #kendali-pasien$ retrospektif ini melakukan assessment pada
(1 indi&idu, yang didalamnya termasuk /' indi&idu dengankondisi gangguan
mental yang parah dan +* indi&idu sehat sebagai subjek kendali. Para pasien pun
berturut-turut direkrut dari populasi rawat jalan di Pusat "esehatan 5iwa
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
9/25
kanak-kanak. * item pada kuesioner dikelompokan kedalam dua tipe trauma
dan lima faktor spesifik #kekerasan: fisik, emosional, seksual4
ketidakterpenuhinya kebutuhan: fisik, emosi$. "uesioner ini memiliki
stabilitas temporal yang tinggi #r G ,*$ dan konsistensi internal yang baik
#8ronba%h alfa G ,2-,)$. Se%ara umum, kuisioner ini memiliki &aliditas
yang dapat diterima, terutama &aliditas konfergen dan diskriminan. ormat
respon didasarkan pada skala ' poin tipe-Hikert #(-tidak pernah sampai '-
sangat sering$. Tiap area die&aluasi dengan lima item dan terdapat tiga item
kendali untuk menentukan minimisasi respon. Tiap dimensi dinilai untuk
mengetahui keberadaan atau ketiadaan trauma yang dijelaskan dan skor yang
didapat, yang tidak mengikuti distribusi normal #"olmogoro&-Smirno&, p I
,'$. Aalidasi edisi bahasa Spanyol instrumen saat ini sudah diterbitkan
#;ernandez dkk, (1$.
BS-?? #8arlson dan Putnam, ())1$: Suatu Skala Pengalaman isosiatif
#BS-??$ digunakan untuk menilai simptomatologi disosiatif. Skala ini terdiri
dari * item, yang mana akan mengukur frekuensi dari tiga dimensi disosiasi
#abstraksi, amnesia, dan depersonalisasi9derealisasi$. Tiap item akan dihitung
untuk tiap indi&idu dengan menggunakan skala ( poin dengan inter&al (-
poin #-tidak pernah sampai (-selalu$. Tidak terdapat poin pemisah yang
mengindikasikan patologi karena skala diorientasikan terhadap pengukuran
kuantitatif gejala-gejala disosiatif. alam hal sifat psikometrik, skala original
memiliki reliabilitas uji-uji ulang yang tinggi #r G ,)2 setelah / minggu$ dan
konsistensi internal yang tinggi #8ronba%k alfa G ,)'$. Skala ini juga
memiliki &aliditas konstruk yang baik dan sensiti&itas dan spesifisitas yang
tinggi untuk se%ara tepat mengidentifikasi indi&idu-indi&idu dengan
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
10/25
simtomatologi disosiatif dan dapat mentidaksertakan #mengeksklusi$
indi&idu-indi&idu yang tidak memiliki gejala-gejala disosiatif #masing-
masing +/0 dan *0$. =daptasi Spanyol yang digunakan di dalam penelitian
ini telah di&alidasi dan memiliki sifat-sifat psikometrik yang sama dengan
aslinya #?%aran dkk, ())2$.
Prosedur
iagnosis skizofrenia atau gangguan skizoafektif, dengan menga%u pada kriteria
S!-?A, telah dikonfirmasi untuk semua pasien yang berpartisipasi sebelum
penyertaannya di dalam penelitian. Pengumpulan data dan wawan%ara dilakukan
antara bulan !ei (( dan !ei ( oleh penge&aluasi yang tidak terlibat di dalam
tindakan follow-up klinis terhadap para pasien.
ata demografik di%atat untuk semua partisipan, men%akup usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Para pasien dan kendali disesuaikan dalam hal
usia #J' tahun$ dan jenis kelamin.
8TF dan BS dilakukan pada kedua kelompok partisipan. i kelompok kendali,
kedua kuisioner pun diisi sendiri oleh mereka4 dan tim peneliti pun mendapatkan izin
tertulis dan mengumpulkan kuisioner penelitian. Pada kelompok pasien, 8TF diisi
sendiri oleh pasien namun pihak pewawan%ara akan memba%akannya dengan keras
tentang berbagai opsi untuk memberikan respon pada BS. !ereka akan diinter&ensi
sesekali, ketika diminta oleh responden untuk menjelaskan setiap konsep yang
membutuhkan klarifikasi. Protokol ini disarankan oleh para peneliti yang
mem&alidasi BS di dalam bahasa Spanyol: C!ayoritas dari pasien memilih
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
11/25
pendekatan wawan%ara untuk menyelesaikan skala ketika hal ini ditawarkan dalam
respon untuk meragukan yang diekspresikan oleh mereka setelah memba%a item-item
atau ketika ingin mengetahui penskoran pre&alensi atas pengalaman mereka ....D
#?%aran dkk, ())2$. "esulitan yang didapat adalah memfokuskan perhatian #yang
memang sulit pada para pasien ini$ merupakan faktor lain di dalam peran%angan
pendekatan alternatif kami untuk pengadministrasian atau penentuan skala.
3eberapa penelitian retrospektif seringkali dikritik atas ketidakreliabilitasannya
dalam hal memori traumatik pada para pasien dengan gangguan psikotik. 7amun,
penelitian terbaru #isher dkk, (($ mengaplikasikan metode ini dan membuktikan
reliabilitas yang baik akan memori traumatik pada populasi pasien ini. Se%ara
spesifik, penggambaran mereka akan trauma masihlah stabil #reliabilitas uji-uji
kembali$ dan status kesehatan mental pasien dan waktu wawan%ara tidaklah memiliki
hubungan dengan perubahan di dalam memori pasien. Hebih jauh lagi, kekerasan
yang dijelaskan pasien se%ara naratif adalah sama dengan yang dilaporkan di dalam
sur&ey #&aliditas kon&ergen$.
Definisi Politraumatisasi
"ami mendefinisikan politraumatisasi dengan dua %ara yang berbeda untuk
menganalisa dampak dari lebih dari satu trauma di masa kanak-kanak. efinisi
pertama adalah bersifat dikotomi, dimana kami membedakan para partisipan yang
tidak memiliki riwayat trauma atau mereka yang hanya memiliki satu tipe
pengalaman traumatik #kategori a%uan$ dengan mereka yang memiliki pengalaman
atas dua tipe trauma atau lebih #politraumatisasi$. efinisi yang kedua memiliki tiga
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
12/25
kategori: tidak ada politraumatisasi #tidak ada trauma atau hanya satu tipe trauma$,
politraumatisasi sedang #dua atau tiga tipe trauma$, dan politraumatisasi ekstrim
#empat atau lima tipe trauma$.
Analisis Statistik
engan menggunakan SPSS ()., kami pun menjelaskan &ariabel-&ariabel
sosiodemografik dari pasien dan kendali yang ter%akup di dalam penelitian. Skor pun
dihitung untuk kuesioner tertentu4 nilai rata-rata dan median pun dipresentasikan.
5umlah trauma dan skor disosiasi pun dianalisis. 8hi-sKuare digunakan untuk analisis
bi&ariat dari &ariabel-&ariabel kualitatif dan nisbah jangkaan untuk penilaian resiko.
Eji T Student pun digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata dari dua
kelompok independen &ariabel-&ariabel kuantitatif, dan analisis &arian #=7
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
13/25
Statistik Deskri'tif
Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan
'','0 dari seluruh pasien adalah berjenis kelamin laki-laki, dan /1,20 dari seluruh
kontrol adalah berjenis kelamin laki-laki. Eji %hi-sKure menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal jenis kelamin antar kelompok pasien
dan kelompok kendali #pL ,'$.
Esia rata-rata partisipan adalah 1+,) tahun #8? )'0 1',)-/,$, /(,( untuk pasien #8?
)'0 1*,1-/1,)$ dan 12,( untuk kendali #8? )'0 11,1-1*,)$. Terdapat perbedaan usia
yang signifikan antara kelompok pasien dan kelompok kendali #T Student,pI ,'$.
Pada kendali, ((,'0 dari semua indi&idu dalam kelompok ini tidaklah mendapatkan
pendidikan wajib sekunder, dan +(0 diantaranya telah lulus sekolah menengah atas
atau pernah belajar di uni&ersitas. Pada kelompok pasien #kasus$, 2,20 nya tidak
pernah lulus sekolah menengah pertama, dan /0 nya lulus dari sekolah menengah
atas dan atau uni&ersitas. ;ampir dari seluruh kendali #+(,*0$ memiliki pekerjaan
aktif, namun pada kelompok pasien, terdapat 22,10 dari semua pasien adalah tidak
bekerja karena penyakit kronis nya. Perbedaan di dalam status pendidikan dan
pekerjaan adalah sesuai dengan dugaan atas indi&idu-indi&idu penderita penyakit
mental serius yang dimulai pada saat mereka masih muda.
Kuisioner Trauma di Masa Kanak-Kanak
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
14/25
"eberadaan dan tipe trauma pun di-assessment #ya9 tidak$ di tiap dimensi 8TF.
Tabel ( akan mempresentasikan hasil untuk kasus #kelompok pasien$ dan kendali
#kelompok kendali$ di tiap dimensi. iketahui, tingkat keberadaan akan
ketidakterpenuhinya kebutuhan fisik, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual pada
para pasien di kelompok kasus adalah se%ara signifikan lebih tinggi dibandingkan
dengan di kelompok kendali.
Para pasien mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan indi&idu-indi&idu di
kelompok kendali untuk semua dimensi trauma. engan menggunakan uji E !ann-
6hitney, perbedaan yang signifikan ada pada ketidakterpenuhinya kebutuhan fisik,
kekerasan fisik, dan kekerasan seksual #Tabel $.
Skala Pengalaman Disosiatif
Perbedaan kontras antara kelompok pasien dan kendali di dalam skor BS pada
gejala-gejala disositif #yang tidak mengikuti distribusi normal: "olmogoro&-
Smirno&, p I ,'$ adalah signifikan #Eji E !ann-6hitney, p I ,'$. Pada
kelompok pasien #kasus$, dengan skor rata-rata (1,( poin, adalah lebih memiliki
gejala disosiasi yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang berada di
kelompok kendali dengan skor rata-rata ','/ poin.
Ta&el(. istribusi keberadaan trauma #oleh dimensi 8TF$ antara kelompok pasien
dengan kelompok kendali
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
15/25
imensi 8TF #Tipe trauma$ "endali #0$ "elompok Pasien #0$ p
"etidakterpenuhinya
kebutuhan fisik
1,+ +',2 pI ,'
"etidakterpenuhinyakebutuhan emosi
*+,( )(,( Tidak signifikan
"ekerasan emosional 2, 2*,) Tidak signifikan
"ekerasan fisik ,' /, pI ,'
"ekerasan seksual (',1 /' pI ,'
Entuk kelompok kendali dan kelompok pasien, kami pun melakukan assessment
pada hubungan antara dimensi pada 8TF yang berbeda-beda #tipe trauma$ dan skor
total yang didapat pada BS-?? #Tabel 1$. Pada kelompok kendali, keberadaan tipe
dari lima tipe trauma pada masa kanak-kanak ternyata dapat meningkatkan skor
disosiasi. Peningkatan ini adalah signifikan untuk partisipan yang pernah mengalami
ketidakterpenuhian fisik dan9 atau kekerasan emosional #Eji U !ann-6hitney,pI
,'$
"elompok pasien juga memiliki skor disosiasi yang lebih tinggi dalam keberadaan
setiap bentuk trauma. Skor yang didapat adalah se%ara signifikan lebih tinggi ketika
terdapat kekerasan seksual, fisik, atau emosional #Eji U!ann-6hitney,pI ,'$.
Politraumatisasi pada Kelompok Pasien dan Kelompok Kendali
iklasifikasikan Se%ara ikotomi. "etika keberadaan politraumatisasi diteliti
sebagai satu dikotomi #tidak mengalami trauma atau mengalami satu tipe &s. dua tipe
tramua atau lebih$, +1,)0 partisipan **,)0 pasien dan 2',/0 kendali pernah
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
16/25
mengalami politraumatisasi #Tabel /$. Eji 8hi-sKuare menunjukan adanya hubungan
yang signifikan antara politraumatisasi dan diagnosis skizofrenia #p I ,'$, dan
nisbah jangkaan nya #
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
17/25
Politraumatisasi dan Disosiasi
"ami membandingkan skor BS pada partisipan yang melaporkan bahwa mereka
pernah mengalami politraumatisasi # trauma atau lebih$, dengan nilai rata-rata (
#rentang (,+-+2,+)$, dengan mereka yang tidak pernah mengalami politraumatisasi
#poin rata-rata /,((, rentang ,12-(2,+$. Eji U!ann-6hitney pun mengidentifikasi
adanya perbedaan yang signifikan #p I ,'$. Tabel 2 mempresentasikan skor
disosiasi untuk kelompok pasien dan kelompok kendali, dengan atau tanpa
politraumatissi4 baik para pasien ataupun para indi&idu di kelompok kendali dengan
politraumatisasi pasti memiliki skor yang lebih tinggi dalam hal disosiasi. =nalisis
komparatif politraumatisasi dengan menggunakan tiga kategori untuk melakukan
assessment pada disosiasi di kelompok pasien dan kendali akan menghasilkan hasil
yang sama dan perbedaan yang sama-sama signifikan antar kategori: mereka dengan
skor politraumatisasi akan menghasilkan skor disosiasi yang lebih tinggi juga
#@ambar ($.
Ta&el ) istribusi skor #dengan dimensi 8TF$ antara para pasien dengan
kelompok kendali
Tipe trauma
#skor poin$
"ontrol "elompok Pasien p
S !dn !in !aks S !dn !in !aks
Tidak
terpenuhi nya
keb. isik
',) ,1 ', /, , +,)1 ,*) +, ', (+, pI ,
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
18/25
Tidak
terpenuhi nya
keb emosi
),1* 1,2 ), ', /, ((,2+ ',// (, /, /, Tdk
signi
"ekerasan
emosional
+,/' 1,/2 2, /, (), ),*) ',1 *, ', /, Tdk
signi
"ekerasanfisik
',)/ ,/) ', /, (+, +,2 /,(+ ', ', , pI ,
"ekerasan
seksual
',/2 (,+ ', ', (2, +,)* ',(1 ', ', ', pI ,
G !ean, S G Standar de&iasi
!dn G !edian, !in G !inimum, !a> G !aksimum
Ta&el * istribusi skor-skor disosiasi dan hubungan dengan dimensi-dimensi 8TF
trauma
Diagnosis Ti'e trauma
Skor disosiasi rata-rata DES ((
N SD Mdn Min Maks p
Tdk terpenuhinya kebutuhan fisik
"endali Tidak '/ 2,(* /,/) /,* (,+ (,+ pI ,
Oa / (,/ +,)' +,*2 ,' 1,+(
Pasien Tidak (( ((,/ 2,+) *,'+ ,12 ', Tdk sig
Oa 1/ (, (+,+) (/,) ,(/ +2,+)
Tdk terpenuhinya kebutuhan emosional
"endali Tidak ( /,' 1,(1 /,(( (,+ ((,+ Tdk sig
Oa 2* +,*2 2,' ',+( (,+ 1,+(
Pasien Tidak / 1,1 (),22 ',(* ,12 /,' Tdk sig
Oa /( ),* (2,(2 (1,( ,(/ +2,+)
"ekerasan fisik
"endali Tidak 2 2,' /,)/ ', (,+ /,)
Oa (2 (,)/ *,/1 ),* (,+ 1,+(
Pasien Tidak 2 (',+1 (+, ),* ,12 +2,+) pI ,
Oa () ,/2 (/,) (*,( +,' 2',+(
"ekerasan emosional
"endali Tidak 1( ',(+ 1,/1 1,)1 (,+ (,+( pI ,
Oa /+ *,)( 2,) +,(/ (,+ 1,+(
Pasien Tidak (/ ),1 2,+* +,1 ,12 2,/1 pI ,Oa 1( ,** (+,') (2,+) ,(/ +2,+)
"ekerasan seksual
"endali Tidak 22 +,* ',+( ',12 (,+ /,) Tdk sig
Oa ( *,/ +,*/ 2,+) (,+) 1,+(
Pasien Tidak + (,/) (,* *,'+ ,12 /,' pI ,
Oa (* ,+ (),2) ,1+ ,12 +2,+)
7 G 5umlah subjek, G !ean, S G Standar de&iasi
!dn G !edian, !in G !inimum, !a> G !aksimum
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
19/25
Ta&el + Poli&iktimisasi #sering menjadi korban kekerasan dll$, dua nilai. istribusi
pasien dan kendali.
Poli&iktimisasi "endali Pasien Total p7 0 7 0 7 0
Tidak + 1/,2( ' ((,(( 1 2,( pI
Oa '( 2',1) / **,*) )( +1,))
Total +* ( /' ( (1 (
Pem&a$asan
Trauma Pada !asa "anak-"anak pada Pasien dan pada "endali #?ndi&idu yang
Sehat$
;asil penelitian kami sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya #ead dkk,
'4 3ebbington dkk, /4 5anssen dkk, /$ yang membahas hubungan antara
trauma di masa kanak-kanak dengan skizofrenia. i dalam penelitian kami, para
pasien skizofrenia ternyata lebih memiliki riwayat akan ketidakterpenuhinya
kebutuhan fisik, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual dibandingkan dengan
kendali. engan mengalami beberapa tipe trauma di masa kanak-kanak akan
menggandakan resiko indi&idu untuk memiliki psikosis pada saat dewasa. ;asil ini
sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa pengalaman traumatik di
masa kanak-kanak sangatlah berkaitan dengan mun%ulnya kondisi skizofrenia.
Disosiasi 'ada Kelom'ok Pasien dan Kelom'ok Kendali
Para indi&idu yang dipengaruhi oleh gangguan psikotik dan gejala-gejala disosiatif
pun dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami patologi psikiatrik. 7ilai
rata-rata yang men%apai (*,' poin dalam hal BS pada para pasien penderita
skizofrenia adalah sesuai dengan temuan di beberapa lain, yang mana berkisar antara
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
20/25
((,) sampai ( poin #Sar dkk, (4 S%hafer dkk, 2, (4 Aogel dkk, )$.
Pada dua dari beberapa penelitian tersebut #S%hafer dkk, 2, ($, S%hafer
menemukan adanya penurunan skor BS akut ketika pasien distabilisasi. Penelitian
kami menyertakan para pasien rawat jalan yang menghadiri janji temu yang
terjadwal, yang dimana tidak menyertakan pasien dengan kondisi yang terlalu parah.
;al ini dapat menurunkan keberadaan dari gejala-gejala disosiatif yang bertumpang
tindih dengan gejala-gejala psikosis akut. "ami menemukan bahwa hanya terdapat
satu penelitian yang melaporkan disosiasi yang sama di kelompok kendali dan di
kelompok skizofrenia #masing-masing nilainya (+, dan (/ poin$4 skor disosiasi
yang lebih tinggi di kelompok kendali adalah %ukup tinggi #3runer dkk, /$.
Ta&el Poli&iktimisasi #pernah sering mengalami menjadi korban kekerasan dll$,
tiga nilai. istribusi pasien dan kendali.
Poli&iktimisasi "endali Pasien Total p
7 0 7 0 7 0
Tidak ada
poli&iktimisasi
+ 1/,2 ' ' 1 2,
Poli&iktimisasi
dengan tingkat
sedang
/ '(,1 () () ') /*, pI
Poli&iktimisasi
dengan tingkat
ekstrim
(( (/,( ( ( 1 2, pI
Total +* (, /' /' (1 (,
Ta&el 7ilai skor untuk disosiasi dan poli&iktimisasi pada kelompok pasien dan
kelompok kendali
Poli&iktimisasi Poin disosiasi
7 S !dn !in !aks p
"elompok
kendali
atau (
trauma
+ /,)/ 1,1* 1,) (,+ (',+( pI
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
21/25
trauma
atau lebih
'( *,+' 2,+( +,(/ (,+ 1,+(
"elompok
pasien
atau (
trauma
' 2,2/ ',) 2,/1 ,12 (2,+ pI
trauma
atau lebih
/ ,2 (2,21 (1,+' ,(/ +2,+)
7 G 5umlah subjek, . !ean, S G e&iasi Standar, !dn G !edian, !inG
!inimum, !a> G !aksimum
!am&ar /. Skor disosiasi dan derajat poli&iktimisasi pada kelompok pasien dan
kelompok kendali
Seperti pada beberapa penelitian sebelumnya, kami juga menemukan adanya
hubungan antara pengalaman trauma di masa kanak-kanak dengan intensitas
simptomatologi disosiatif, baik pada indi&idu yang sehat ataupun pada pasien
penderita penyakit kejiwaan. "ekerasan emosional, fisik, dan seksual semuanya
memiliki hubungan yang erat dengan disosiasi pada para pasien penderita
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
22/25
skizofrenia. Penelitian kami sesuai dengan beberapa laporan9 penelitian sebelumnya
yang membahas tentang hubungan antara pasien penderita skizofrenia dengan
kekerasan fisik #Sar dkk, (4 oss dan "eyes /$, kekerasan emosional
#;olowka dkk, 14 S%hafer dkk, 2$, dan kekerasan seksual #S%hafer dkk, (4
oss dan "eyes, /$.
Politraumatisasi 'ada Pasien dan Kendali
alam kesesuaian dengan penelitian ini #She&lin dkk, *$, kami mengobser&asi
bahwa dengan menjadi korban dari lebih satu tipe trauma di masa kanak-kanak akan
memiliki hubungan dengan peningkatan resiko psikosis pada saat dewasa. esiko
kemun%ulan gangguan pada spektrum skizofrenik adalah /,1 kali lipat lebih tinggi
jika terdapat politraumatisasi. esikonya akan menjadi ( kali lipat lebih tinggi pada
para pasien yang pernah mengalami empat tipe kekerasan atau lebih, jika
dibandingkan dengan kendali.
Disosiasi dan Politraumatisasi
;ampir dari seluruh pasien #*)0$ yang pernah mengalami banyak tipe kekerasan
dan para pasien yang sama ini memiliki skor disosiasi rata-rata sebanyak poin.
Hiteratur pun menghubungkan nilai ini dengan gangguan yang memiliki satu
komponen disosiatif utama, seperti %ontohnya gangguan kepribadian ambangan
#3runner dkk, /4 Putnam dkk, ())2$. Para pasien yang tidak mengalami multi
trauma akan memiliki skor BS sebanyak 2,2/ poin, dan hal ini sama dengan yang
terjadi pada kelompok kendali #+,/1 poin$. Pada para pasien yang pernah mengalami
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
23/25
empat tipe trauma atau lebih, atau politraumatisasi ekstrim #hampir separuh dari
seluruh kasus$, disosiasi pun nilai BS rata-rata nya akan men%apai +,+. Skor ini
adalah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pada para pasien dengan
boerderline9 gangguan ambangan di beberapa penelitian lain dan nilainya sama
dengan para pasien penderita gangguan stres pas%a-traumatik #anarini dkk, $.
Peningkatan yang tajam pada intensitas gejala-gejala disosiatif dan pada resiko
mun%ulnya gangguan psikotik diketahui terjadi pada pasien yang pernah mengalami
politraumatisasi ekstrim, namun tidak pada konteks politraumatisasi tingkat sedang,
hal ini memun%ulkan kesimpulan bahwa walaupun trauma terlibatkan di dalam
mekanisme psikosis etiopatogenik, namun politraumatisasi dapat menjadi satu faktor
yang menentukan resiko dan profil klinis di kemudian hari. Temuan-temuan ini
sesuai dengan konsep skizofrenia disosiatif yang diusulkan oleh oss dan "eyes
#/$, dimana mereka menemukan fakta bahwa 20 dari seluruh pasien skizofrenik
ternyata mengalami disosiasi tinggi #BS L '$ dan mereka pernah mengalami
kekerasan fisik dan seksual. engan demikian, hubungan antara kesalahan
pengasuhan9 pendidikan pada anak dengan disasosiasi pada para pasien skizofrenik
dapat dimediasi oleh politraumatisasi. Salah satu penjelasan yang dapat diterima
menyatakan bahwa faktor-faktor ketahanan menjadi berkurang ketika jumlah tipe
trauma meningkat.
0atasan dan Kekurangan Penelitian
Perbedaan '-tahun dalam hal usia antara kelompok pasien #/( tahun$ dengan
kelompok kendali #12 tahun$ merupakan satu kekurangan penelitian. 6alaupun tidak
ada penelitian yang pernah menunjukan adanya pengaruh usia terhadap pengingatan
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
24/25
kembali akan trauma di masa kanak-kanak, namun kami mempertimbangkan hal
tersebut untuk dianggap sebagai sumber bias. "ekurangan yang lain adalah jumlah
pasien yang sedikit #/' orang$ pada spektrum skizofrenik.
"ami juga mengetahui bahwa tingkat ketidakterpenuhinya kebutuhan emosional
pada kedua kelompok #pasien dan kendali$ bisa dikatakan %ukup tinggi #L*'0 di
kedua kelompok$. ;al ini mengindikasikan adanya pembedaan 8TF dengan tingkat
yang rendah antara ketidakterpenuhinya kebutuhan emosional dengan situasi-situasi
yang mungkin ditafsirkan seperti dalam batas normal karena tingkat frekuensinya
yang sangat tinggi.
"ami telah berfokus pada jumlah dan tipe trauma, dan tidak mempertimbangkan
&ariabel-&ariabel lain yang diketahui %ukup penting, seperti %ontohnya intensitas dan
frekuensi dari trauma-trauma tersebut #8lemmons dkk, +$, dan kami juga tidak
mempertimbangkan &ariabel dan hal yang berfokus pada persolaan tentang apakah
pelaku kekerasan merupakan bagian dari keluarga inti atau bukan. "ami menyadari
bahwa disosiasi yang lebih tinggi sangat memiliki hubungan ketika pelaku kekerasan
agresi seksualnya adalah anggota dari keluarga si anak #Plattner dkk, 1$.
Kesim'ulan
Trauma di masa kanak-kanak, disosiasi klinis, dan skizofrenia, ketiganya sangat
memiliki hubungan yang erat, terutama ketika pasien telah menjadi korban dari satu
tipe trauma atau lebih. Pentingnya upaya untuk menilai kejadian-kejadian trauma dan
-
7/26/2019 Efek Kumulatif Trauma Pada Masa Kanak-Kanak: Politraumatisasi, Disosiasi, dan Skizofrenia
25/25
keberadaan serta intensitas dari gejala-gejala disosiatif pada semua pasien penderita
skizofrenia akan meningkat melalui kemungkinan dilakukannya penanganan normal
dengan terapi psikologis yang ter&alidasi untuk mengintegrasikan bagian-bagian
kepribadian yang terdisosiasi #Pedoman untuk !enangani @angguan ?dentitas
isosiatif pada ?ndi&idu ewasa (($.
i sisi yang lain, penelitian ini juga mengusulkan hipotesis-hipotesis yang baru
tentang peranan dari multi-tipe kekerasan yang dialami oleh para penderita
skizofrenia di masa kanak-kanaknya. Peneltiian kami menunjukan bahwa para pasien
yang pernah mengalami politraumatisasi ekstrim di masa kanak-kanaknya tidak
hanya memiliki resiko sebanyak ( kali lipat untuk menderita skizofrenia, namun
juga memiliki disosiasi yang sangat tinggi dibandingkan dengan para pasien yang
tidak pernah mengalami politraumatisasi. Penelitian di masa mendatang sangatlah
dibutuhkan untuk tidak hanya mempertimbangkan pada jumlah tipe trauma namun
juga pada frekuensinya, intensitasnya, serta hubungannya dengan skizofrenia di masa
dewasa dan karakteristik-karakteristik klinisnya.