efektivitas limbah pembersih lantai untuk memberantas rayap

4
Jurnal Penelitian Siswa 2016 SMA Sri Mukti Cilacap 1 PENDAHULUAN Rayap termasuk musuh manusia yang sering membuat geram karena merusak perabotan rumah yang terbuat dari serat selulosa. Berbagai macam upaya dilakukan masyarakat untuk memerangi rayap. Obat-obatan dan bahan kimia pun digunakan untuk membasmi rayap. Sekali pun harga obat rayap tergolong mahal, namun masyarakat tidak berkeberatan membelinya. Bagi masyarakat yang tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli obat rayap, mereka hanya pasrah dengan kenyataan bahwa perabot rumah mereka lambat-laun akan habis digerogoti rayap. Rumusan Masalah Obat rayap sebenarnya berupa bahan kimia berbahaya. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yang menjadi bahan kajian penelitian kami adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana memanfaatkan limbah B3 berupa sabun mandi, deterjen dan pembersih lantai dalam membasmi rayap ? 2. Bagaimana efektivitas limbah B3 tersebut dalam membasmi rayap ? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan cara memanfaatkan limbah B3 dalam membasmi rayap. 2. Menguji efektivitas limbah B3 dalam membasmi rayap. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberi jalan keluar bagi masyarakat yang tidak mampu membeli obat rayap. 2. Memanfaatkan limbah B3 agar tidak terbuang sia-sia. KAJIAN PUSTAKA Bahaya Limbah B3 Senyawa kimia bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi limbah kimia khususnya senyawa kimia yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan seperti ternak dan ikan jika pengolahannya tidak benar. Berbagai produk dapat menjadi limbah B3. Adapun produk-produk yang dapat menjadi limbah B3 diantaranya sebagai berikut: Produk Automotif, contohnya: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan Produk untuk pemeliharaan rumah, contohnya: cat, pewarna, pengencer cat Pestisida, contohnya: insektisida, racun tikus dan kamper Pembersih rumah, contohnya: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven Besarnya dampak dan kerugian akibat dari pencemaran limbah B3, maka limbah B3 harus diproses secara tepat dan benar menurut EFEKTIVITAS LIMBAH PEMBERSIH LANTAI UNTUK MEMBERANTAS RAYAP [ Jurnal Penelitian Siswa SMA Sri Mukti Cilacap ] Krisyatin Halimah, Krisniati dan Dewi Asih ABSTRAK Limbah deterjen, sabun mandi dan cairan pembersih lantai termasuk limbah B3. Tujuan penelitian kami adalah memanfaatkan limbah pembersih lantai untuk memberantas rayap yang menggerogoti serat selulosa pintu, jendela, dan perabotan rumah tangga berbahan kayu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan sample berupa 150 ekor rayap dengan pembanding bahan-bahan B3 berupa limbah deterjen (sabun cuci), sabun mandi dan cairan pembersih lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah pembersih lantai adalah bahan yang paling efektif memberantas rayap. Kata Kunci : B3, deterjen, pembersih lantai, rayap, sabun mandi

Upload: agus-darwanto

Post on 12-Apr-2017

56 views

Category:

Environment


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektivitas Limbah Pembersih Lantai Untuk Memberantas Rayap

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Sri Mukti Cilacap 1

PENDAHULUAN

Rayap termasuk musuh manusia yang sering

membuat geram karena merusak perabotan

rumah yang terbuat dari serat selulosa.

Berbagai macam upaya dilakukan masyarakat

untuk memerangi rayap. Obat-obatan dan

bahan kimia pun digunakan untuk membasmi

rayap. Sekali pun harga obat rayap tergolong

mahal, namun masyarakat tidak berkeberatan

membelinya.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki dana

yang cukup untuk membeli obat rayap,

mereka hanya pasrah dengan kenyataan

bahwa perabot rumah mereka lambat-laun

akan habis digerogoti rayap.

Rumusan Masalah

Obat rayap sebenarnya berupa bahan kimia

berbahaya. Bertitik tolak dari latar belakang

di atas, dapat dirumuskan masalah yang

menjadi bahan kajian penelitian kami adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana memanfaatkan limbah B3

berupa sabun mandi, deterjen dan

pembersih lantai dalam membasmi rayap ?

2. Bagaimana efektivitas limbah B3 tersebut

dalam membasmi rayap ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini

adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan cara memanfaatkan

limbah B3 dalam membasmi rayap.

2. Menguji efektivitas limbah B3 dalam

membasmi rayap.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Memberi jalan keluar bagi masyarakat

yang tidak mampu membeli obat rayap.

2. Memanfaatkan limbah B3 agar tidak

terbuang sia-sia.

KAJIAN PUSTAKA

Bahaya Limbah B3

Senyawa kimia bermanfaat bagi kehidupan

manusia, tetapi limbah kimia khususnya

senyawa kimia yang mengandung bahan

berbahaya dan beracun (B3) sangat berbahaya

bagi kehidupan manusia, hewan seperti ternak

dan ikan jika pengolahannya tidak benar.

Berbagai produk dapat menjadi limbah B3.

Adapun produk-produk yang dapat menjadi

limbah B3 diantaranya sebagai berikut:

Produk Automotif, contohnya: bahan

bakar, oli kendaraan, aki, dan

pembersih kendaraan

Produk untuk pemeliharaan rumah,

contohnya: cat, pewarna, pengencer

cat

Pestisida, contohnya: insektisida,

racun tikus dan kamper

Pembersih rumah, contohnya:

pembersih lantai, pemutih, pengkilap

oven

Besarnya dampak dan kerugian akibat dari

pencemaran limbah B3, maka limbah B3

harus diproses secara tepat dan benar menurut

EFEKTIVITAS LIMBAH PEMBERSIH LANTAI UNTUK MEMBERANTAS RAYAP

[ Jurnal Penelitian Siswa SMA Sri Mukti Cilacap ]

Krisyatin Halimah, Krisniati dan Dewi Asih

ABSTRAK Limbah deterjen, sabun mandi dan cairan pembersih lantai termasuk limbah B3. Tujuan penelitian kami

adalah memanfaatkan limbah pembersih lantai untuk memberantas rayap yang menggerogoti serat selulosa

pintu, jendela, dan perabotan rumah tangga berbahan kayu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan

menggunakan sample berupa 150 ekor rayap dengan pembanding bahan-bahan B3 berupa limbah deterjen

(sabun cuci), sabun mandi dan cairan pembersih lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah

pembersih lantai adalah bahan yang paling efektif memberantas rayap.

Kata Kunci : B3, deterjen, pembersih lantai, rayap, sabun mandi

Page 2: Efektivitas Limbah Pembersih Lantai Untuk Memberantas Rayap

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Sri Mukti Cilacap 2

prosedur dan peraturan limbah B3. Limbah

B3 perlu diketahui dari mana sumbernya, apa

jenis dan konsentrasi limbah serta bagaimana

metode penanganan limbah B3 tersebut.

Apabila limbah B3 tidak dikelola dengan

baik, maka sumber limbah B3 akan

mencemari air permukaan tanah yang

digunakan sebagai bahan baku pembuatan air

minum dan juga kehidupan ikan serta

tanaman pangan akan terganggu. Penanganan

dan manajemen limbah B3 pada setiap tahap

dalam kegiatan industri merupakan upaya

yang tepat untuk mencegah pencemaran

terjadi. (Setiawan, 2014)

Bahaya Limbah Sabun Mandi

Sabun mandi mengandung beberapa jenis

bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi

pada kulit, seperti :

a. Pewarna kimia. Pewarna yang sering

dipakai dalam sabun adalah putih

(titanium dioxide).

b. Pewangi buatan yang berasal dari

petrokimia. Wewangian dalam

kemasan disebut sebagai "parfum"

atau "fragrance oil". Ini bisa

menyebabkan alergi dan kulit sensitif.

c. Triclosan. Sabun antibakteri dan

antimikroba sering mengandung

triclosan yang bisa menyebabkan

iritasi kulit.

d. Sodium Lauryl dan Laureth sulfat.

Bahan kimia ini bisa menyebabkan

iritasi kulit dan peradangan.

e. Methylisothiazolinone. Penelitian

menunjukkan ini bisa menjadi

neurotoxin, suatu zat yang

mempengaruhi sistem saraf.

f. Tetrasodium etidronate. Ini adalah

agen pengkelat yang digunakan untuk

melunakkan air dan mencegah buih

sabun.

g. Propylene gycol. Ini adalah agen

penebalan yang dikenal memecah sel-

sel kulit dan menyebabkan iritasi.

h. Mineral dan petroleum oil sering

digunakan memberikan sensasi halus

pada kulit ketika digunakan, yang

menjadi titik jual bagi konsumen, tapi

mereka sering comedogenic, bisa

menciptakan komedo atau lapisan

oklusi pada kulit yang mengurangi

kemampuannya bernapas.

i. Tetrasodium EDTA. Ini adalah bahan

pengawet sintetis yang terbuat dari

formaldehida, karsinogen yang

diketahui, dan sodium sianida. Ini bisa

menyebabkan iritasi pada mata dan

membran mukosa.

j. Coca-midropropyl Betaine. Ini adalah

agen pembersih sintetis yang diketahui

menyebabkan dermatitis alergi.

(Liputan6, 2012)

Bahaya Limbah Deterjen

Limbah yang dihasilkan deterjen sangat

merusak lingkungan. Karena deterjen

merupakan hasil sampingan dari proses

penyulingan minyak bumi yang diberi

berbagai tambahan bahan kimia, seperti

surfaktan (bahan pembersih), alkyl benzene

(ABS) yang berfungsi sebagai penghasil busa,

abrasif sebagai bahan penggosok, bahan

pengurai senyawa organik, oksidan sebagai

pemutih dan pengurai senyawa organik,

enzim untuk mengurai protein, lemak atau

karbohidrat untuk melembutkan bahan,

larutan pengencer air, bahan anti karat dan

yang lainnya.

Berdasarkan penelitian lebih lanjut, diketahui

ABS ternyata mempunyai efek buruk

terhadap lingkungan, yaitu sulit diuraikan

Page 3: Efektivitas Limbah Pembersih Lantai Untuk Memberantas Rayap

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Sri Mukti Cilacap 3

oleh mikroorganisme. Sehingga sisa limbah

deterjen yang dihasilkan setiap hari oleh

rumah tangga akan menjadi limbah berbahaya

yang mengancam stabilitas lingkungan hidup.

Limbah deterjen yang dihasilkan rumah

tangga akan bermuara pada sebuah tempat,

seperti selokan ataupun kolam. Biasanya,

eceng gondok akan tumbuh dengan populasi

yang cukup besar pada ujung selokan.

Detergen memiliki efek beracun dalam air,

karena detergen akan menghancurkan lapisan

eksternal lendir yang melindungi ikan dari

bakteri dan parasit. Deterjen juga dapat

menyebabkan kerusakan pada insang.

Kebanyakan ikan akan mati bila konsentrasi

deterjen 15 bagian per juta. Deterjen dengan

konsentrasi rendah, sekitar 5 ppm tetap dapat

membunuh telur ikan. (Lutfi, 2013)

Bahaya Pembersih Lantai

Sustainable Consumption and Production

(SCP) menyatakan cairan pembersih lantai

mengandung bahan kimia yang berbahaya

bagi kesehatan dan lingkungan. Dari label

kemasannya yang beredar diketahui bahwa

bahan aktif yang terkandung dalam bahan

pembersih lantai dan lantai kamar mandi

adalah Cresylic Acid (1,5 persen),

Ethoxylated Alcohol (4 persen),

Benzalkonium Chloride (2 persen), Natrium

Lauril Eter Sulfat (2,5 persen), dan Alcohol

Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau

disebut Sodium Laureth Sulfate (SLS).

SLS sering menimbulkan iritasi kulit dan

mata, terutama bagi yang sensitif. SLS

menjadi bahan penyebab polusi air (polutan)

dan beracun bagi ikan dan organisme air.

Cresylic Acid atau disebut juga cresol dinilai

EPA (Environmental Protection Agency) AS

sebagai bahan yang memungkinkan

menyebabkan kanker pada manusia (possible

human carcinogens). Benzalkonium Chloride

merupakan bahan aktif yang sangat beracun

bagi organisme air seperti ikan.

Benzalkonium chloride digunakan dalam

bentuk cairan dan konsentrasi 10 persen

bersifat toksik bagi manusia, yang dalam

jangka waktu yang lama atau terminum dapat

menyebabkan kematian. (Rezkisari, 2014)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metodologi

kualitatif dengan melakukan eksperimen

dengan model studi laboratorium.

Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan

dengan metode pengamatan langsung. Sample

yang digunakan adalah 150 ekor rayap yang

dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu

kelompok pertama ditempatkan di dalam

gelas beker dengan diberi kayu tanpa

perlakuan apa pun dan kayu yang direndam

sabun, kelompok kedua ditempatkan di dalam

gelas beker yang diberi kayu tanpa perlakuan

apa pun dan kayu yang direndam deterjen dan

kelompok ketiga ditempatkan di dalam gelas

beker yang diberi kayu tanpa perlakuan apa

pun dan kayu yang diberi kayu yang direndam

pembersih lantai.

Sedangkan analisis data menggunakan

metode analisis deskriptif dengan mengamati

hasil observasi di lapangan.

Hipotesis

Semua limbah B3 yang terdiri dari limbah

sabun mandi, deterjen dan pembersih lantai

efektif digunakan untuk memberantas rayap.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SMA Sri Mukti

Cilacap pada tanggal 28 Mei 2016 dengan

menggunakan sample berupa 150 ekor rayap

yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok sesuai

dengan perlakuan yang akan diberikan.

Pengamatan langsung meliputi daya tolak

limbah dan daya bunuh limbah.

Data-Data Penelitian

Page 4: Efektivitas Limbah Pembersih Lantai Untuk Memberantas Rayap

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Sri Mukti Cilacap 4

Data-data penelitian yang kami dapatkan dari

pengamatan langsung terkait daya tolak rayap

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatan daya tolak limbah Kayu tanpa

perlakuan

Kayu

rendaman

sabun

Kayu

rendaman

deterjen

Kayu

rendaman

pembersih

lantai

Banyak

dikerubuti

rayap

Sedikit rayap

yang

mengerubuti

Lebih sedikit

lagi rayap

yang

mengerubuti

Tidak ada

rayap yang

mengerubuti

Sedangkan data-data penelitian yang kami

dapatkan dari pengamatan langsung terkait

daya bunuh rayap ketika ditetesi limbah

adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil pengamatan daya bunuh

Tanpa

perlakuan

Ditetesi

limbah

sabun

Ditetesi

limbah

deterjen

Ditetesi

limbah

pembersih

lantai

Tidak ada yang

mati

Matinya

pelan-pelan

Matinya agak

cepat

Langsung mati

Sumber : data primer

PEMBAHASAN

Limbah sabun mandi, limbah deterjen dan

limbah pembersih lantai merupakan limbah

berbahaya. Pemanfaatan limbah B3 ini masih

sangat jarang. Toksik yang dikandung di

dalam limbah B3 ini sebenarnya efektif

dipergunakan untuk memerangi rayap yang

merugikan manusia.

Dalam penelitian ini kami menggunakan 150

ekor rayap yang dibagi menjadi 3 (tiga)

kelompok untuk dibandingkan hasilnya. Hal

ini mengacu kepada teori Gay dan Diehl

(1996) yang menyatakan bahwa penelitian

dengan pembanding setidaknya melibatkan

sample 15 untuk setiap kelompoknya.

Pengamatan pertama adalah mengamati daya

tolak limbah dengan merendam beberapa

potong kayu tipis ke dalam larutan limbah

sabun, deterjen dan pembersih lantai.

Kemudian masing-masing kayu dimasukkan

ke dalam gelas beker yang sudah diisi kayu

tanpa perlakuan apa pun dan 50 ekor rayap

untuk masing-masing gelas beker.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu

yang direndam limbah sabun dan deterjen

masih disambangi rayap meskipun sedikit,

tidak sebanyak kayu yang tidak diberi

perlakukan apa pun. Sedangkan kayu yang

direndam dengan pembersih lantai tidak

disambangi rayap satu ekor pun.

Penelitian daya bunuh limbah dilakukan

dengan meneteskan 1 sdt limbah ke tengah-

tengah kumpulan rayap, hasilmya adalah

limbah sabun dan limbah deterjen tidak

langsung membunuh rayap, sedangkan limbah

pembersih lantai dengan cepat langsung

membunuh rayap.

Kesimpulan

Pemanfaatan limbah B3 untuk melindungi

perabot rumah tangga yang terbuat dari serat

selulosa adalah dengan merendam atau

membasahinya. Ada pun cara membunuh

rayap dengan limbah B3 rumah tangga adalah

dengan menyemprotkan limbah ini ke lobang-

lobang tempat rayap berada.

Hasil uji daya tolak rayap dan daya bunuh

rayap menyebutkan bahwa limbah pembersih

lantai adalah limbah B3 rumah tangga yang

paling efektif menolak rayap dan membunuh

rayap.

Saran

Hendaknya masyarakat memanfaatkan limbah

rumah tangga dengan cara yang bijak.

DAFTAR PUSTAKA Liputan6. 2012. “Rahasia Tersembunyi yang Menakutkan di Balik

Sabun Mandi.”

http://health.liputan6.com/read/456443/rahasia-tersembunyi-yang-menakutkan-di-balik-sabun-mandi

Lutfi. 2013. “Dampak Limbah Deterjen Bagi Lingkungan.”

http://lutfi-fpk11.web.unair.ac.id/artikel_detail-

73950-Lingkungan-Dampak%20Limbah%20Detergen%20bagi%20Lingk

ungan.html

Rezkisari, Indira. 2014. “Hati-Hati, Cairan Pembersih Lantai

Ternyata Membahayakan Kesehatan.” Republika

Online. http://www.republika.co.id/berita/gaya-

hidup/info-sehat/14/09/07/nbj6jw-hatihati-cairan-pembersih-lantai-ternyata-membahayakan-kesehatan

Setiawan, Budi. 2014. “Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

(B3).” http://ilmulingkungan.com/limbah-

bahan-berbahaya-dan-beracun-b3/