ekologi estuarine

13
EKOLOGI ESTUARINE MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Proses Pembelajaran Dalam Matakuliah Oceanografi Yang Dibina Oleh Bapak Bagus Setiabudi Wiwoho Oleh: Nelya Eka Susanti Alfi Sahrina Hardiyanti Utami Irmawati Devi Prasetyono The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: kristina-setianingsih

Post on 30-Jun-2015

543 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKOLOGI ESTUARINE

EKOLOGI ESTUARINE

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Proses Pembelajaran Dalam Matakuliah Oceanografi

Yang Dibina Oleh Bapak Bagus Setiabudi Wiwoho

Oleh:

Nelya Eka Susanti

Alfi Sahrina

Hardiyanti Utami

Irmawati

Devi Prasetyono

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

November 2010

Page 2: EKOLOGI ESTUARINE

EKOLOGI ESTUARINE

A. Pengertian Ekologi

Inti permasalahan ekologi adalah hubungan makhluk hidup, khususnya

manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Istilah ekologi pertama

kali diperkenalkan oleh Enerst Haeckel, seorang ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal

dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah. Oleh

karena itu ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) makhluk hidup. Dengan

demikian ekologi biasanya diartinya sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal

balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

1. Habitat dan Relung

Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat adalah tempat

hidup suatu organisme.Sedangkan relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu

organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural,

fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Penyesuaian diri secara umum disebut

adaptasi. Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup. Makin besar

kemampuan adaptasi makin besar kementakan kelangsungan hidup organisme.

2. Hubungan Intra dan Interspesifik

Organisme merupakan bagian dari populasi yang saling bersaing untuk

memperoleh kebutuhan seperti, makanan, tempat tinggal, dan pasangan. Persaingan ini

disebut kompetisiintraspesifik karena dilakukan oleh organisme yang spesiesnya sama.

Organisme yang menang dalam persaingan tentu akan mendapatkan makanan dan tempat

hidup yang baik. Organisme unggul diperoleh dari pasangan organisme yang unggul juga.

Organisme dari keturunan yang unggul prosentasenya akan lebih banyak jika dibandingkan

dengan organisme yang kurang unggul karena kalah bersaing. Keturunan yang unggul akan

memperoleh keturunan yang unggul juga. Hal ini terjadi secara berulang-ulang.

Di dalam komunitas tentunya terdapat spesies yang berbeda yang bersaing untuk

memperoleh makanan, tempat hidup, tempat berkembangbiak. Kompetisi ini dilakukan oleh

spesies yang berbeda yang disebut kompetisii interspesifik. Dengan adanya kompetisi

Page 3: EKOLOGI ESTUARINE

interspesifik akan menyebabkan spesies yang dapat menyesuaikan diri sehingga dominan

dalam suatu komunitas, sebaliknya spesies yang kurang unggul akan tersaingi dan jumlah

keturunannya akan berkurang. Akibat dari kompetisi ini organisme yang unggul akan terus

hidup karena mendapatkan kebutuhan yang diperlukan. Didalam kehidupan sepanjang waktu

suatu organisme pasti mengalami kelahiran dan kematian, persaingan spesifik menyebabkan

suatu populasi akan melakukan migrasi.

Perluasan tempat menyebabkan jumlah populasi semakin banyak di daerah itu karena

dapat menyesuaikan diri. Tetapi didalam suatu habitat yang spesiesnya berbeda dan cara

hidup yang sama, kompetisi interspesifik akan semakin meningkat menyebabkan tempat dan

cara hidup akan semakin berkurang karena spesiesnya yang lemah. Spesies akan mudah

punah karena di daerah yang sama terdapat spesies dengan cara hidup yang berbeda.

3. Ekosistem

Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem sistem ekologi yang terbentuk

oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu

ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan

yang saling mempengaruhi. Berdasarkan pengertian di atas, suatu sistem terdiri dari

komponen - komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem

terbentuk oleh komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk

suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi karena adanya arus materi dan energi,

yang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem. Masing-masing

komponen mempunyai fungsi (relung). Selama masing-masing komponen tetap melakukan

fungsinya dan bekerjasama dengan baik, keteraturan ekosistem tetap terjaga.

B.Pengertian Estuaria

Estuaria adalah suatu perairan semi tertutup yang terdapat di hilir sungai dan masih

berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya percampuran air laut dan air

tawar dari sungai atau drainase yang berasal dari muara sungai, teluk, rawa pasang surut.

Estuaria sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga

dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya

estuari.

Page 4: EKOLOGI ESTUARINE

Bentuk estuaria bervariasi dan sangat bergantung pada besar kecilnya air sungai,

kisaran pasang surut, dan bentuk garis pantai. Kebanyakan estuaria didominasi subtrat

lumpur yang berasal dari endapan yang dibawa oleh air tawar maupun air laut. Karena

partikel yang mengendap kebanyakan bersifat organic maka subtrat dasar estuaria biasanya

juga kaya akan bahan organik. Bahan organik ini menjadi cadangan makanan utama bagi

organisme estuaria.

C.Komponen Abiotik Daerah Estuaria

1.Temperatur

Efek geografi yang sangat luas dari temperatur pada distribusi mahluk hidup sangat

nyata sepanjang pantai timur Amerika. Oleh karenanya disetiap wilayah pasti memiliki

perbedaan mahluk hidup. Suhu dapat dikatakan stabil jika temperatur dalam masa air

perbedaannya rendah dan jika perbedaan temperaturnya tinggi maka dikatakan tidak stabil.

Pada skala lokal yang lebih luas efek temperaturnya adalah faktor abiotik di muara

Estuaria, sedangkan dalam skala yang lebih kecil adalah daerah zone intertidal. Estuaria

mengandung volume air yang lebih kecil dari pada daerah perbatasan pantai. Sistem

temperatur pada air tawar membawa air dingin ke muara pada saat musim dingin dan

membawa air panas pada musim panas. Ketika masa jenis air tawar lebih kecil dari pada air

laut maka air muara akan naik kepermukaan.

2. Salinitas

Perbedaan kadar garam mempunyai pengaruh bagi distribusi hewan dan

tumbuhan terutama di sekitar esruarin dan zone intertidal. Klasifikasi estuaria

pada dasarnya terdiri dari pola susunan salinitas dan efek variasi salinitas yang

terdapat penyebaran organisme estuaria.. Efek Coriolis dan temperatur dapat

mempengaruhi pola susunan salinitas estuaria. Pada muara yang memiliki pasang surut tinggi

akan membawa air laut jauh kedalam muara. saat pasang tinggi, dan air bawah tanah akan

menuju ke laut pada saat surut.

Pada daerah maksimum salinitas befluktuasi, yang tersusun diatas 6-12 jam periode

pasang surut yang melampaui susunan salinitas terhadap muara. Efek Corilos yaitu

pembelokan air yang bergerak berotasi ke bawah. Yang menyebabkan air bergerak ke kanan

Page 5: EKOLOGI ESTUARINE

menuju belahan bumi utara dan bergerak ke kiri menuju belahan bumi selatan. Pada

pengamatan estuaria, air laut akan bergerak ke kanan dan air tawar akan bergerak ke kiri.

Kadar garam air dibelahan bumi utara bergerak menuju estuaria yaitu ke kanan.yang

berlawanan dengan garis pantai.

3. Pasang Surut Air Laut

Terdapat tiga jenis pasang surut air laut berdasarkan waktu yaitu: lama pasang surut,

waktu utama pasang surut dan aliran balik pasang surut. Lama pengaturan pasang surut

tergantung pada cuaca pada langit Waktu terjadinya pasang surut adalah pada siang hari dan

pada malam hari. Pada siang hari pasang surut lebih rendah dari pada pasang surut yang

terjadi pada malam hari.

4. Substrat

Daerah estuaria sebagian besar didominasi oleh substrat berlumpur yang dibawa oleh

air laut maupun air tawar dari daratan.  Pengandapan (sedimentasi) partikel bergantung pada

arus dan ukuran partikel.  Partikel yang lebih besar mengendap lebih cepat.  Oleh keran itu,

substrat pada tempat yang arusnya kuat akan menjadi kasar (pasir atau kerikil).  Diantara

partikel yang mengendap di estuaria kebanyakan bersifat organik.  Sehingga sangat kaya

akan bahan organik yang dapat menjadi cadangan makanan yang besar bagi organisme

estuaria.

5. Kekeruhan

Kekeruhan tertinggi terjadi pada saat aliran sungai maksimum.  Pengaruh ekologi

utama dari kekruhan yaitu penurunan penetrasi cahaya.  Hal ini akan berdampak pada

menurunya fotosintesi fitoplankton dan tumbuhan bentik, yang berakibat menurunnya

produktifitas.

6.  Oksigen

Masuknya air tawar dan air laut secara teratur ke dalam estuaria, bersama-sama

dengan pengadukannya dan pencampuran oksigen oleh angin, membawa oksigen yang cukup

dalam kolom air.  Karena kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu dan

Page 6: EKOLOGI ESTUARINE

salinitas, jumlah oksigen dalam air akan berfariasi sesuai dengan variasi parameter tersebut di

atas.

D. Ekosistem Estuaria

Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar akan menghasilkan suatu komunitas

yang khas dan lingkungan yang bervariasi, antara lain:

1. Tempat bertemunya arus air dengan arus pasang-surut, yang berlawanan

menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air,

dan cirri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada biotanya.

2. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika

lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air

laut.

3. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang-surut mengharuskan komunitas

mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan sekelilingnya

4. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasang-surut air laut,

banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lainnya, serta topografi daerah

estuaria tersebut.

Perbedaan salinitas di wilayah estuaria menciptakan suatu stratifikasi salinitas

yang unik, perbedaan salinitas itu setidaknya menciptakan 3 stratifikasi air pada

wilayah estuaria, yaitu:

1. Estuari berstartifikasi nyata atau estuaria baji garam, yang dicirikan oleh adanya

batas yang jelas antara air tawar dan air asin. Estuaria ini banyak ditemukan di

daerah dimana alir air tawar dari daratan (biasanya melalui sungai besar) lebih

dominan ketimbang penyusupan (intrusi) air asin dari laut yang dipengaruhi oleh

pasang surut.

2. Estuaria campuran sempurna atau estuaria homogen vertikal, banyak

dipengaruhi oleh pasang surut sehingga tercampur sempurna dan tidak terdapat

stratifikasi.

3. Estuaria berstratifikasi sebagian/parsial atau estuaria berstratifikasi moderat.

Paling umum dijumpai, biasanya aliran air tawar seimbang dengan masuknya air

laut lewat arus pasang. Percampuran air teruatama oleh karena adanya aksi

pasang surut secara terus-menerus, dan akan tercipta pola lapisan air dan massa

air yang kompleks.

Page 7: EKOLOGI ESTUARINE

Jumlah spesies organisme yang mendiami estuaria jauh lebih sedikit jika

dibandingkan dengan organisme yang hidup di perairan tawar dan laut. Sedikitnya jumlah

spesies ini terutama disebabkan oleh fluktuasi kondisi lingkungan, sehingga hanya spesies

yang memiliki kekhususan fisiologis yang mampu bertahan hidup di estuaria. Selain miskin

dalam jumlah spesies fauna, estuaria juga miskin akan flora. Keruhnya perairan estuaria

menyebabkan hanya tumbuhan mencuat yang dapat tumbuh mendominasi. Rendahnya

produktivitas primer di kolom air, sedikitnya herbivora dan terdapatnya sejumlah besar

detritus menunjukkan bahwa rantai makanan pada ekosistem estuaria merupakan rantai

makanan detritus. Detritus membentuk substrat untuk pertumbuhan bakteri dan algae yang

kemudian menjadi sumber makanan penting bagi organisme pemakan suspensi dan detritus.

Suatu penumpukan bahan makanan yang dimanfaatkan oleh organisme estuaria merupakan

produksi bersih dari detritus ini. Fauna di estuaria, seperti ikan, kepiting, kerang, dan

berbagai jenis cacing berproduksi dan saling terkait melalui suatu rantai makanan yang

kompleks.

E. Tipe-tipe Estuaria

Estuaria dapat dikelompokkan atas empat tipe, berdasarkan karakteristik

geomorfologinya, sebagai berikut:

1. Estuaria daratan pesisir, paling umum dijumpai, dimana pembentukannya

terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian

pantai yang landai.

2. Laguna (Gobah) atau teluk semi tertutup, terbentuk oleh adanya beting pasir

yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi

langsung dan terbuka dengan perairan laut.

3. Fjords, merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glesier yang

mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut.

4. Estuaria tektonik, terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi atau letusan

gunung berapi) yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian

digenangi oleh air laut pada saat pasang.

F. Produktifitas dan Peran Ekologi Estuaria

Ada bebrapa penyebab sehingga produktivitas hayati daerah estuaria sangat baik

yaitu:

Page 8: EKOLOGI ESTUARINE

1. Estuaria berperan sebagai penjebak zat hara. Dimana ada tiga cara ekosistim estuaria

menyuburkan diri yaitu:

dipertahankan dan cepat di daur-ulang zat-zat hara oleh hewan-hewan yang hidup di

dasar estuaria seperti bermacam kerang dan cacing.

Produksi detritus, yaitu partikel-partikel sersah daun tumbuhan akuatik makro seperti

lamun, yang kemudian di makan olh bermacam ikan dan udang pemakan detritus.

Pemanfaatan zat hara yang terpendam jauh dalam dasar lewat aktivitas mikroba

(organisme renik seperti bakteri) lewat akar tumbuhan yang masuk jauh kedalam

dasar estuaria, atau lewat hewan penggali liang di dasar estuaria seperti bermacam

cacing.

2. Di daerah tropik estuaria memperoleh manfaat besar dari kenyataan bahwa tetumbuhan

terdiri dari bermacam tipe yang komposisinya demikian rupa sehingga proses fotosintesis

terjadi sepanjang tahun.

3. Arti penting pasang surut dalam menciptakan suatu ekosistim akuatik yang permukaan

airnya berfluktuasi.

G. Peran Ekologis Estuaria.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa peran ekologis estuaria yang penting ialah:

1. merupakan sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuaria yang jauh dari

garis pantai maupun yang berdekatan dengannya, lewat diangkutnya zat hara dan

bahan organik tersebut oleh sirkulasi pasang surut (tidal circulation).

2. menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting yang

bergantung pada dasar estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari

makanan (feeding ground)

3. memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup di lepas pantai,

tetapi yang bermigrasi ke perairan yang dangkal dan terlindung untuk bereproduksi

dan /atau sebagai tempat tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.